Dari title videonya aja jika kata "apakah" dan tanda tanya-nya(?) Dihilangin gk akan masuk logika karena logika itu hanyalah alat untuk mengerti design dunia yg kita tempati ini secara fisik, kalau logika hanyalah alat(media untuk "melihat" dunia fisik/fakta) kenapa harus dipercayai? Pdahal itu udh jadi bukti bahwa masing' dari kita mempunyai logika yg harus "dipercayai" karena logika adalah konsep dunia itu sendiri Sedangkan percaya itu artinya "melihat" yang "tak terlihat" (berharap, "melihat" yang tidak masuk akal) Gw harap ada yg ngerti klau gk inget aja bahwa dunia ini ada dunia fisik dan non fisik (spirit), walaupun statement ini udh masuk ranah kepercayaan Contoh sederhananya misalnya barang gerak sendiri tanpa adanya gangguan fisik emang itu masuk akal? Gk kan Tapi krna lu percaya alias "melihat" bahwa adanya dunia spirit(energi) yg bisa mnggerakan benda trsbt lu jadi dapat membedakan logika dan percaya
"Logika sebagai kapasitas adaptif" Si Bung satu ini selalu memberi saya stimulus untuk berpikir sesesuatu. ''Mempreteli bangunan yang sudah ada, lalu menyusunnya kembali menjadi lebih baik" 👍 Terimakasih tungtungannya 😅
"Sebetulnya kita tidak percaya logika, kita hanya percaya karna dampak nya / akibatnya yang dapat di jadikan pegangan, karna kita memerlukan pola yang teratur " thks Bang, terus bikin video bang aku nonton tampa skip iklan
intinya logika tidak bisa teratur kadang benar atau salah tapi dengan logika kebenaran pun bisa didapatkan dan dipercaya. seperti halnya sifat manusia tidak berpola nilai nilai muncul terpengaruh juga karena faktor lingkungan nilai nilai di sekitar. tapi tanpa adanya logika kebenaranpun akan sulit muncul bahkan nilai nya salah. mungkin itu yang saya dapat cerna dari video bung martin
Saya jadi teringat kembali dengan artikel Bung Martin di blog yang berjudul "Catatan tentang Logika Modern". Di dalamnya Bung menjelaskan bahwa logika adalah ilmu tentang bentuk-bentuk penyimpulan yang sahih, sehingga logika itu: 1) ilmu (bukan teknik); 2) bentuk penarikan kesimpulan (bukan isi argumen); 3) kesahihan (bukan kebenaran). Selain itu, Bung juga menjelaskan bahwa terdapat berbagai macam sistem logika yang masing-masing memiliki hukum dan lingkup keberlakuannya sendiri-sendiri, sehingga tidak ada yang namanya sistem logika universal nan abadi. Saya pikir konten video ini berhubungan sangat erat dengan artikel tersebut. Bagi mereka yang tertarik dapat langsung mengunjungi laman blog milik Bung Martin.
Saya jadi teringat Aguste Comte, di mana ilmu paling dasar menurut dia adalah Matematika, dalam hal ini adalah Logika. Menurut saya jika seseorang gagal dalam memahami matematika dasar, bisa dipastikan orang tersebut akan mengalami kesulitan untuk hidup. Tapi kenyataannya positivisme yang digagas oleh Aguste Comte menolak metafisika atau ontologi, meski di era modern keduanya sudah dibedakan antar satu sama lain.
Logika adalah cara melihat kenyataan, dengan memahami kenyataan sepenuhnya yang benar terjadi dan menjadi realitas yang kita alami kita dapat mengurangi kesalahan dalam mengambil keputusan Senang sekali ada channel konstruksi fikiran seperti milik pak Martin ini, salam hangat kebaikan, panjang umur pendidikan..
Bahwasannya logika ialah persepsi atau anggapan yang disepakati itu benar adanya atau terjadi, bisa dimengerti oleh nalar dan dapat dijelaskan secara tersurat, akan tetapi bukan berarti logika itu menjadi stempel untuk suatu hakikat
Bang Martin cerdas memasukan materialisme ke dalam pertanyaan bagaimana kita percaya logika, yang pada dasarnya adalah rasionalisme. Bang martin memasukan secara halus bahwa logika adalah cerminan kenyataan. Padahal Kant sendiri bilang kenyataan adalah persepsi logika bukan permasalahan non sequitur. Apapun kenyataanya akan dikonsolidasikan oleh logika, pertanyaan soal non sequitur atau tidak harusnya jadi kurang relevan, karena logika bukan mencerminkan kenyataan tapi menterjemahkan kenyataan pada alur pikir kita yang dinamakan logika. But thumbs up buat Bang Martin yang menyentil apa yang kita anggap taken for granted
Penjelasan ini tidak hanya mencerahkan saya, tapi juga membuat saya menjadi orang yang lebih tenang. Pasalnya saya sangat marah akan hal hal yang tidak logis. Tapi sebenarnya, kemarahan saya itu dikarenakan keinginan saya akan adanya pegangan agar teratur. Tapi dengan penjelasan ini, akhirnya saya mulai legowo akan kebodohan dan keabsurdan dunia. Toh, pada dasarnya logos itu tidak selamanya seperti yang kita pikirkan.
Menarik, kalo sy merujuk kepada bukunya carl jung seperti hal nya dengan ilmu pengetahuan ini sama saja kita meletakan logika melalui konsep2 kesamarataan yang terlalu umum dan berlaku adil terhadap keberagaman subjektif kehidupan individual.
Logika fleksibel mengikuti realita dan tentu membutuhkan waktu.. logika akan kesulitan jika kenyataan terus berubah tidak teratur dengan waktu relatif cepat.
Bila Logika sudah dianggap sebagai obyek unkonsisten yang objektifitas nya sudah diragukan lagi kepercayaannya akibat perubahan kondisi tertentu, segeralah putuskan untuk menempatkan Logika sebagai "sekedar" instrumen untuk mengukur keterbatasan kemampuan, dan segeralah tempatkan komponen Hati dengan instrumen Nurani - Nya sebagai Dominasi, walau kadang tak Logis tapi setidaknya ada nilai kejujuran dan ketulusan di dalamnya...
kebenaran hukum logika tidak dapat disangkal, di alam khayal sekalipun. Kita tidak akan mampu membayangkan suatu kondisi/peristiwa yang berlawanan dengan hukum logika. walapun hukum fisika, berubah, hukum logika tidak berubah. misalnya, "jika hujan, maka kebun basah". andainya ada terjadi keajaiban seperti mukjizat, "hujan lebat, tapi kebun tidak basah", ini sama sekali tidak menyangkal kebenaran hukum logika, tapi yang tersangkal adalah implikasinya, bukan hukum logikanya.
Kalau ditarik logika yg berbeda bahwa " Setiap bln desember hujan, maka bulan desember musim penghujan" Logika ini sekitar 20 tahun yg lalu bisa dijadikan logika yg kita pakai sehari2. Tapi Faktanya... Hujan sekarang tidak selalu di bln desember, dikarenakan faktor seperti pemanasan global dll. Ini lah yg mungkin ingin disampaikan oleh Narator ... Salam kenal
@@kang_asep ...perubahan akan bergerak sedikit demi sedikit pada akhirnya akan merubah logika, memang utk 1+1=2 benar itu adanya utk sampai pd perubahan itu blm, tp bukan tdk mungkin nanti ditemukan 1+1 bukan 2 lagi ketika ditemukan variabel2 lain yg lebih logis dan sederhana setelah melalui proses perubahan2, saat ini kita terbiasa 1+1=2...dan semua logika akan berubah seiring perubahan yg anda sebutkan itu🤭
Realitas dapat kecap inderawi dan menyimpulkan berdasarkan Inderawi berarti apapun peninjauan realitas itu bersifat subjektif. Maka jika realitas dapat mengatur sebuah kalkulasi berarti resultnya adalah subjektif.. Krn itulah naturnya
Yang dijelaskan dia itu namanya logika substitusi atau logika if (if logic). Jika A = B maka B = A. Bagaimana kalau kasusnya begini : - Matematika : 1 + 1 = 2 - Biologi : 1 + 1 = bisa 3 atau 4 (orang menikah/anaknya kembar) - tukang cuci foto: 3 * 4 = 2000 rupiah/lembar Bagaimana dengan yang ini : - Mata bilang, gula itu warnanya putih (benar). - Lidah bilang, gula itu manis (benar). Mana yang benar diantara keduanya.
Sy kurang spndapat dg logika matematis berlaku di seluruh alam semesta..smpai saat ini method matematis dan fisika terus brkembang, yg bisa diartikan tidak berdiri pada satu titik konstan dan tidak pakem.. bukan brrti premis f=m.a atau 1+1= selalu 2...saat ini logika ini memang disepakati banyak orang unt mnyatakan kondisi2 alam yg sederhana..
Mnurut sy adanya hukum logika brdasar dr hukum sebab-akibat, jd bila ini blum dipahami dg benar, efek logika tsb mnjd trselewengkan, krn kebenaran mutlak hanya 1 arus.. 🙏
Berdasarkan pembahasannya. Maka hal yang dianggap "tidak logis" dalam agamawi kita bisa tau bahwa sebenarnya hal yang "tidak logis" itu sebenarnya "logis". Hanya saja, kemampuan logika manusia belum mampu menganggapnya "logis" dikarenakan ke-"tidak logis"-an yang ia dapatkan. Padahal pada dasarnya manusia itu diciptakan oleh "Yang Maha Logis" yang mana logika manusia belum mampu mencapai tingkan ke-"logis"-an Tuhan. Maka, dengan hal ini dipatahkanlah kemampuan berfikir orang atheis yang tidak mempercayai adanya zat "Tuhan"
Pak Martin, tolong dibahas apa persamaan atau perbedaan antara logika, rasionalitas, masuk akal (mungkin ini hal sepele bagi banyak orang). Apa sudah pernah dibahas, kalau sudah tolong disebutkan di video mana. Tks
Bung Martin, dalam beberapa kasus pada kenyataan tertentu, membuyarkan logika reguler, yang tadi disebut pada pengandaikan argumen ontologis, dan di dalam kenyataan, juga beberapa kali itu terjadi, atau dalam istilah arab disebut khorikul adah (keluar dari kejadian umum), dan nyataan khorikul adah, menariknya, tidak bisa terulang, nah, ini menarik utk ditelusuri lebih lanjut.
Logika memiliki keterbatasan dan tidak boleh dipercaya di luar domainnya. Logika itu hitam atau putih; itu tidak berlaku untuk kontinua seperti spektrum warna. Banyak masalah yang harus diselesaikan dengan matematika; logika dengan sendirinya terlalu terbatas untuk dapat memecahkan masalah seperti itu.
Manusia itu rumit 😀, jika kita mengandalkan logika... percayalah kita tidak akan pernah nyampai 🤔 dan logika tak lebih dari sekedar teori berpikir yang di sepakati untuk mencapai tujuan tertentu seperti kepentingan untuk mencapai kelulusan atau untuk memenuhi suatu kebutuhan nilai, suatu pembelajaran pembatas supaya kita tidak berpikir out of the book menurut regulasi tertentu.
Di menit 13.34 .kotradiksi dengan tanggapanya. Logika yg mengantarkan pada keadaan ontologi ,premis ini menurut sy salah,keadaanlah yg mencetuskan logika angga saja : logika tidak bisa membaca adabya matahari dan swbutannya namun kradaan faktual mendeskripsikan logika manusia harus mengkontruksikannya menyebut dan meneliti jenis objek itu.prinsipnya objek melonntarkan logika utuk berpikir dan menganalisanya agar logika bekerja dan membuat swmacam premis dan menyimpulkannya dan menamai serta wujud dari anlisa objek trrsebut. Tks 🙏
Kalo di pesantren kita belajar mantiq; di sana ada qiyas yang menghasilkan natijah(konklusi). Natijah(konklusi) yang menjadi kelaziman dari hubungan 2 premis: 1. Muqoddimah sughro yang berarti premis minor 2. Muqoddimah kubro yang berarti premis major
Ilmu mantiq itu ilmu import dari yunani. Ilmu mantiq itu bencana besar bagi aqidah islam, karena secara lancang nekat mengukur sifat sifat Allah dan perbuatan Allah dengan logika. Padahal yang namanya sifat dan perbuatan Allah itu cukup diimani saja, meskipun mnurut akal nggak logis, mustahil, dsb. Ilmu mantiq itu akan bermanfaat jika diterapkan ke hal hal selain agama, misal ilmu fisika
Bang martin bahas tentang keegoisan manusi menurut pandangan filsafat dong, apa egois itu diperlukan manusia? Atau keegoisan itu ndak perlu untuk manusia? Karena angepan saya keegoisan manusia itu adalah alat kehancuran bagi manusia sendiri..
jika hujan maka tidur Memang secara langsung ga ada kaitan sebab akibat antara hujan dan tidur. Secara langsung,ya. Tapi hujan bisa memicu faktor lain yang nantinya faktor tersebut menjadi penyebab terjadinya tidur, di mana hujan bukanlah pemicu utamanya
Modus fonem mengikuti logika. Jika p sama denga q maka psikis logika mengikutinya jika ,hari ini huja maka jalanan basah,artinya keadaan yg mengkonstrusikan logika.sehingga pandangannya logika mengikuti keadaan modus fonem. Rumusannya : keadaan yg mengkonstruksikan untuk insting logika beradaptasi mengambil kesimpulan dengan merangkumkan " hari ini huja maka jalanan basah" bila tidak terjadi keadaan itu maka logika tidak bisa berpersepsi demikian. Tks🙏
Bang mau bertanyak. Perubahan kondisi lingkungan. Seiring perjalan waktu terus berubah ubah apakah logika dalam penarikan kemipulan pun harus berubah juga kaitannya dalam mengambil keputusan. Secara soluktuf
Matematika itu lebih ke ilmu asumsi yang disepakati aturan mainnya untuk menetapkan prediksi dari hasil pengamatan alam secara global (tidak mendetail) dengan mensimulasikannya dalam bentuk nilai. Bisa berupa angka, grafik, benar dan salah. Contoh kasus misal hasil perhitungan matematis menghasilkan ukuran 1,00000000000000000934 cm, pasti diasumsikan sbg angka 1 cm saja. Sedangkan angka terakhir tidak dianggap. Artinya produk matematika adalah sebuah prediksi global saja, tidak mendetail, tidak mutlak pasti benar. Adakah alat ukur yang pasti bisa mengukur dengan tepat persisi? jawabannya tidak akan pernah ada. Lah wong alat ukur itu sendiri adalah produk matematika juga.
Anda menjelaskan matematika sebagai fisika atau statistika jika anda menjelaskannya seperti itu, sedangkan fisika dan statistika merupakan ilmu yang berbeda dengan matematika. Anda memandang matematika dari apa yang anda sebut sebagai "produk matematika", bukan matematika secara ilmu. sederhananya matematika adalah suatu konsep, jadi apa yang ada dalam realitas belum tentu akan sama persis dengan konsep matematis. Contoh yang anda sebutkan dijelaskan dalam fisika mengenai "Dasar pengukuran dan ketidakpastian", sehingga yang kita lakukan adalah memperkecil galat dalam pengukuran untuk memudahkan perhitungan. sedangkan dalam matematika, 1,00000000000000000934 akan selalu bernilai 1,00000000000000000934. jika a sama dengan a maka yang bukan a tidak akan sama dengan a.
Bukankah orang-orang percaya ada karena adanya perasaan dari tiap-Nya untuk adil mulai kepada tiap Ibu/ Pertumbuhan awal Ekonomi/Hukum rumah tangga dimana 1 di Logos diadakan dan orang-orang percaya adalah orang-orang percaya (Bnd. Keluaran 3:14)? Kok Musa nggak melindungi Ibu-ibu ya tuk melepaskan kehidupan dari perbudakan, padahal di dan dari sungai Nil dilindungi oleh Ibu-ibu berlogika, di perasaannya (Bnd. Maria, Yohanes 1:1)?
Menurut logika, klo kecepatan benda ditambah maka kecepatan akan bertambah, tapi fakta fisika adalah klo kecepatan sudah mencapai kecepatan cahaya maka kecepatan benda tidak bisa ditambah lagi. Ini bukti logika tidak selamanya bisa dipercaya
Apakah selalu logika muncul karena pembelajaran terhadap regularitas? Logika bilang begini: kalau sesuatu bergerak maka dia diam, kalau dia diam, maka dia tudak bergerak. Tidak mungkin bergerak dan diam secara bersamaan, tidak mungkin tidak diam dan tidak gerak secara bersamaan. Kalau sesuatu ada, maka dia tidak tidak ada. Kalau sesuatu tidak ada, maka dia tidak-tidak -tidak ada. Tidak mungkin setengah ada setengah tidak. Tidak mungkin tidak ada dan ada secara bersamaan. Apakah itu belajar dari regularitas? (Tolong bantu jawab)
Bung izin memberi sanggahan untuk argumentasi bung mengenai argumen psikologi Di situ bung menyimpulkan bahwa, "alien pun memiliki matematika yang sama" Tapi penyimpulan ini kan berasal dari bung martin (manusia, terbuat dari karbon) bukan dari si alien tadi. Sehingga menurut saya, sanggahan terhadap argumen psikologi tsb juga cacat
Bang marttin upload tiap hari dong omongin apa aja terserah ... Tapi opening musik sama ending musik bikin otak alert gak bisa dengerin sambil mau tidur
Logika seseorang terbentuk oleh pengalaman dan referensi yg seseorang dapatkan selama hidupnya... Maka logika bisa berbeda beda. Satu tambah satu bagi saya itu bukan dua ttp ABC, Krn dlm logika saya ABC itu ya Dua..
Mantap bung martin. Untuk argumen psikologistik saya sependapat karena sifat hukum universal matematika mengakibatkan dia cacat. Namun, maaf mungkin saya yg kurang paham di bagian argumen ontologis. Saya pikir argumen ontologi dengan pengandaiannya harusnya mungkin karena dimungkinkan dunia seperti itu. Itu jadi tidak mungkin karena dilihat dari dunia ini. 1+1=7 adalah mungkin di dunia yg kita mungkinkan dluan. Kita mememungkinkan dunianya tapi melihat kesimpulannya dari logika kita. Jadi menurut saya argumen ontologis kuat karena penekanannya pada realitas. Misalnya kita tanya ke mereka apa itu(meja)? Merka jawab itu air. Lalu kita tanya kenapa itu air? Mereka jawab: karena hittler jadi air. Ato yg paling paling ekstrimlah. Kita bertanya kenapa ada bumi? Mereka menjawab karena ada tuhan yg menciptakan. Bentuk formalnya ~=n maka k=∆ adalah benar di dunianya. Ngasal aja benar karena logika mereka menyimpulkan seperti itu. Tapi kalo tarik relevansinya yah tidak logis karena realitas kita saling terhubung sementara mereka tidak perlu terhubung. Mereka memakai logika mereka sendiri yang kita sebut tidak ada logika sama sekali. tapi itu logika mereka karena kita yang memungkinkan dunia(realitas)mereka. Untuk pertanyaan dari video ini apakah logika dapat dipercaya. Jawaban saya logika dapat dipercaya bukan karena konsistensinya tetapi karena realitasnya nyata/ada.Terima kasih bung. Semoga dibaca, minimal dikomenlah. Hehe
Tapi tidak ada sesuatu selain dunia yang kita ketahui ini, maka hukum2 logika adalah benar dan tetap berlaku sekalipun manusia terbuat dari seng atau silikon.
jika kita sepakat 1+1=2 eksis, pertama kita harus sepakat bahwa ada suatu yg kembar indentik..bilangan 1 yg kembar identik dan sepakat apa makna dari operasi "+"
regularitas yang saya tangkap dari penjelasan ini bagaimana Menentukan suatu kemungkinan dari sesuatu itu terjadi. Penyimpulan atas logika hanya bermain di kontrusi akal yang bersifat kemungkinan, Kalau logika bisa di jadikan suatu kemungkinan untuk memahami regularitas yg di maksd. Bagaimana ilmu logika membuktikan suatu peristiwa ilmiah yang bersyarat?
Apakah logika yg dimaksud adalah hukum exact atau seperti yg disampaikan berdasarkan pengalaman. Walau sebenarnya hukum exact pun mengalami revisi yg ditemukan pengalaman kemudian hari dan meniadakan hukum sebelumnya. berbeda dengan musim seperti yang dijabarkan dalam hal ini sebenarnya hukumnya sudah ada dari dulu namun kemampuan manusia saat itu yg belum dapat menjelaskan nya sehingga membuat hukum alternatif yang keliru. Dan apakah jika logika di seluruh alam semesta itu pasti sama, apakah itu artinya menyingkirkan bahkan meniadakan Tuhan. Karena semesta berjalan sesuai hukum pastinya seperti pengulangan sebab akibat saja.
Makanya, di akhirat kita mungkin melihat Tuhan. Karena kondisi alam di sana sudah berbeda dengan alam dunia. Di sini kekeliruan kelompok Mu'tazilah yang mengingkari kemungkinan manusia melihat Tuhan di akhirat. Mereka membawa logika dunia ke logika akhirat.
kenapa buat video ada rokok? apakah supaya tenang(relaks)? kecanduan? atau untuk terlihat keren? itu adalah opsi "negatif" karena rokok juga berdampak negatif. rokok itu matikanlah dulu
saya mau tanya pak bro, apakah mungkin premis "hari ini hujan maka saya ketiduran" itu merupakan premis yang memiliki premis lanjutan,? Sebagai contoh, premis tersebut merupakan sebuah alibi, dan berlanjut dengan alasan karena hujan udaranya sejuk dan saya jadi mengantuk, kalau iya merupakan premis berlanjut apakah sebutannya, dan kalau tidak adakah penjelasannya, matur nuwun sanget sebelumnya pak bro
Logika bs jg sprti permainan atau teori percobaan jadi tak sepenuhnya benar ,atau mutlak , bisa saja dalam imajinasi mungkin di planet lain 1+1=1,,, bisa saja demikian ,,🙏
Dari title videonya aja jika kata "apakah" dan tanda tanya-nya(?) Dihilangin gk akan masuk logika karena logika itu hanyalah alat untuk mengerti design dunia yg kita tempati ini secara fisik, kalau logika hanyalah alat(media untuk "melihat" dunia fisik/fakta) kenapa harus dipercayai? Pdahal itu udh jadi bukti bahwa masing' dari kita mempunyai logika yg harus "dipercayai" karena logika adalah konsep dunia itu sendiri Sedangkan percaya itu artinya "melihat" yang "tak terlihat" (berharap, "melihat" yang tidak masuk akal)
Gw harap ada yg ngerti klau gk inget aja bahwa dunia ini ada dunia fisik dan non fisik (spirit), walaupun statement ini udh masuk ranah kepercayaan
Contoh sederhananya misalnya barang gerak sendiri tanpa adanya gangguan fisik emang itu masuk akal? Gk kan
Tapi krna lu percaya alias "melihat" bahwa adanya dunia spirit(energi) yg bisa mnggerakan benda trsbt lu jadi dapat membedakan logika dan percaya
"Logika sebagai kapasitas adaptif"
Si Bung satu ini selalu memberi saya stimulus untuk berpikir sesesuatu. ''Mempreteli bangunan yang sudah ada, lalu menyusunnya kembali menjadi lebih baik" 👍
Terimakasih tungtungannya 😅
Apaan tungtung?
Tuntunan.
Tunturial nya
"Sebetulnya kita tidak percaya logika, kita hanya percaya karna dampak nya / akibatnya yang dapat di jadikan pegangan, karna kita memerlukan pola yang teratur " thks Bang, terus bikin video bang aku nonton tampa skip iklan
Contohnya bang
@@erikpermanaputra400 nanya lagi lu deck
intinya logika tidak bisa teratur kadang benar atau salah tapi dengan logika kebenaran pun bisa didapatkan dan dipercaya. seperti halnya sifat manusia tidak berpola nilai nilai muncul terpengaruh juga karena faktor lingkungan nilai nilai di sekitar. tapi tanpa adanya logika kebenaranpun akan sulit muncul bahkan nilai nya salah. mungkin itu yang saya dapat cerna dari video bung martin
Saya jadi teringat kembali dengan artikel Bung Martin di blog yang berjudul "Catatan tentang Logika Modern". Di dalamnya Bung menjelaskan bahwa logika adalah ilmu tentang bentuk-bentuk penyimpulan yang sahih, sehingga logika itu:
1) ilmu (bukan teknik);
2) bentuk penarikan kesimpulan (bukan isi argumen);
3) kesahihan (bukan kebenaran).
Selain itu, Bung juga menjelaskan bahwa terdapat berbagai macam sistem logika yang masing-masing memiliki hukum dan lingkup keberlakuannya sendiri-sendiri, sehingga tidak ada yang namanya sistem logika universal nan abadi.
Saya pikir konten video ini berhubungan sangat erat dengan artikel tersebut. Bagi mereka yang tertarik dapat langsung mengunjungi laman blog milik Bung Martin.
Apa nama blognya
cara mengaksesnya?
blognya apa?
Ada di link videonya
Logis itu berbanding lurus dengan kebenaran 😀
Saya jadi teringat Aguste Comte, di mana ilmu paling dasar menurut dia adalah Matematika, dalam hal ini adalah Logika. Menurut saya jika seseorang gagal dalam memahami matematika dasar, bisa dipastikan orang tersebut akan mengalami kesulitan untuk hidup.
Tapi kenyataannya positivisme yang digagas oleh Aguste Comte menolak metafisika atau ontologi, meski di era modern keduanya sudah dibedakan antar satu sama lain.
Logika adalah cara melihat kenyataan, dengan memahami kenyataan sepenuhnya yang benar terjadi dan menjadi realitas yang kita alami kita dapat mengurangi kesalahan dalam mengambil keputusan
Senang sekali ada channel konstruksi fikiran seperti milik pak Martin ini, salam hangat kebaikan, panjang umur pendidikan..
Bahwasannya logika ialah persepsi atau anggapan yang disepakati itu benar adanya atau terjadi, bisa dimengerti oleh nalar dan dapat dijelaskan secara tersurat, akan tetapi bukan berarti logika itu menjadi stempel untuk suatu hakikat
Bang Martin cerdas memasukan materialisme ke dalam pertanyaan bagaimana kita percaya logika, yang pada dasarnya adalah rasionalisme. Bang martin memasukan secara halus bahwa logika adalah cerminan kenyataan. Padahal Kant sendiri bilang kenyataan adalah persepsi logika bukan permasalahan non sequitur. Apapun kenyataanya akan dikonsolidasikan oleh logika, pertanyaan soal non sequitur atau tidak harusnya jadi kurang relevan, karena logika bukan mencerminkan kenyataan tapi menterjemahkan kenyataan pada alur pikir kita yang dinamakan logika. But thumbs up buat Bang Martin yang menyentil apa yang kita anggap taken for granted
Bagus banget mas. saya juga sering mikir bahwa yang kita sebut hukum sebab akibat selama ini hanyalah sequence saja sbnrnya. bukan sebab yg sejati.
Baru kali ini nemu youtuber yang selaras dengan isi kepala gw. Gaasss bang maju terus🔥🔥
Keren banget, benar2 penjelasan yang simple dan mudah buat dipahami. Banyak tercerahkan dari channel ini. Thanks Suhu
Penjelasan ini tidak hanya mencerahkan saya, tapi juga membuat saya menjadi orang yang lebih tenang. Pasalnya saya sangat marah akan hal hal yang tidak logis. Tapi sebenarnya, kemarahan saya itu dikarenakan keinginan saya akan adanya pegangan agar teratur. Tapi dengan penjelasan ini, akhirnya saya mulai legowo akan kebodohan dan keabsurdan dunia. Toh, pada dasarnya logos itu tidak selamanya seperti yang kita pikirkan.
Sama kayak foto akunmu... tokoh Nihilisme, dunia memang absurd
Sejak kapan nenek lampir ngfans dgn Nietzsche
Wkwkwkw Nihilisme
Anjay nihil is me
Kalo mau cerah pake biore
Menarik, kalo sy merujuk kepada bukunya carl jung seperti hal nya dengan ilmu pengetahuan ini sama saja kita meletakan logika melalui konsep2 kesamarataan yang terlalu umum dan berlaku adil terhadap keberagaman subjektif kehidupan individual.
Logika fleksibel mengikuti realita dan tentu membutuhkan waktu.. logika akan kesulitan jika kenyataan terus berubah tidak teratur dengan waktu relatif cepat.
Bila Logika sudah dianggap sebagai obyek unkonsisten yang objektifitas nya sudah diragukan lagi kepercayaannya akibat perubahan kondisi tertentu, segeralah putuskan untuk menempatkan Logika sebagai "sekedar" instrumen untuk mengukur keterbatasan kemampuan, dan segeralah tempatkan komponen Hati dengan instrumen Nurani - Nya sebagai Dominasi, walau kadang tak Logis tapi setidaknya ada nilai kejujuran dan ketulusan di dalamnya...
Gapapa deh nunggunya masih lama, yang penting bung Martin upload lagi
Betul sekali kawan
udah release kawan
kebenaran hukum logika tidak dapat disangkal, di alam khayal sekalipun. Kita tidak akan mampu membayangkan suatu kondisi/peristiwa yang berlawanan dengan hukum logika. walapun hukum fisika, berubah, hukum logika tidak berubah. misalnya, "jika hujan, maka kebun basah". andainya ada terjadi keajaiban seperti mukjizat, "hujan lebat, tapi kebun tidak basah", ini sama sekali tidak menyangkal kebenaran hukum logika, tapi yang tersangkal adalah implikasinya, bukan hukum logikanya.
Kalau ditarik logika yg berbeda bahwa
" Setiap bln desember hujan, maka bulan desember musim penghujan"
Logika ini sekitar 20 tahun yg lalu bisa dijadikan logika yg kita pakai sehari2.
Tapi Faktanya...
Hujan sekarang tidak selalu di bln desember, dikarenakan faktor seperti pemanasan global dll.
Ini lah yg mungkin ingin disampaikan oleh Narator ...
Salam kenal
@@bangkitchanel iya. tapi itu namanya perubahan material syllogisme. hukum logikanya sendiri tidak dapat berubah.
@@kang_asep ...perubahan akan bergerak sedikit demi sedikit pada akhirnya akan merubah logika, memang utk 1+1=2 benar itu adanya utk sampai pd perubahan itu blm, tp bukan tdk mungkin nanti ditemukan 1+1 bukan 2 lagi ketika ditemukan variabel2 lain yg lebih logis dan sederhana setelah melalui proses perubahan2, saat ini kita terbiasa 1+1=2...dan semua logika akan berubah seiring perubahan yg anda sebutkan itu🤭
Realitas dapat kecap inderawi dan menyimpulkan berdasarkan Inderawi berarti apapun peninjauan realitas itu bersifat subjektif. Maka jika realitas dapat mengatur sebuah kalkulasi berarti resultnya adalah subjektif.. Krn itulah naturnya
Penggunaan logika kepake ketika melihat seseorang mengemukakan pendapat
Kek, tolong gaweke infinity short video nganggo lampu ning mburimu.. please.. suwun..
Kepercayaann, lalu kesepakatan, sehingga berakhir menjadi pembenaran
hahah ini jadi bahan olokan buat temen-temen yang kuliah computer science nih, yang masuk anak IPA tapi gak yakin objek studinya alami apa enggak😂
Yang dijelaskan dia itu namanya logika substitusi atau logika if (if logic). Jika A = B maka B = A.
Bagaimana kalau kasusnya begini :
- Matematika : 1 + 1 = 2
- Biologi : 1 + 1 = bisa 3 atau 4 (orang menikah/anaknya kembar)
- tukang cuci foto: 3 * 4 = 2000 rupiah/lembar
Bagaimana dengan yang ini :
- Mata bilang, gula itu warnanya putih (benar).
- Lidah bilang, gula itu manis (benar).
Mana yang benar diantara keduanya.
Selain 1+1 = 2, semua yang lo sebutin setelahnya itu sudah ada di wilayah dialektika bro..
Kesadaran yang diperlukan dalam logika, logika hanyalah logika bukan kenyataan
Meski telah sesuai dengan prosedurnya, saya ragu dapat mendekati kebenaran dengan itu. Namun demikian saya tetap memprioritaskan nya..
Sy kurang spndapat dg logika matematis berlaku di seluruh alam semesta..smpai saat ini method matematis dan fisika terus brkembang, yg bisa diartikan tidak berdiri pada satu titik konstan dan tidak pakem.. bukan brrti premis f=m.a atau 1+1= selalu 2...saat ini logika ini memang disepakati banyak orang unt mnyatakan kondisi2 alam yg sederhana..
Di dalam fisika modern pun logika matematika masih tetap berlaku.
Mnurut sy adanya hukum logika brdasar dr hukum sebab-akibat, jd bila ini blum dipahami dg benar, efek logika tsb mnjd trselewengkan, krn kebenaran mutlak hanya 1 arus.. 🙏
Berdasarkan pembahasannya.
Maka hal yang dianggap "tidak logis" dalam agamawi kita bisa tau bahwa sebenarnya hal yang "tidak logis" itu sebenarnya "logis". Hanya saja, kemampuan logika manusia belum mampu menganggapnya "logis" dikarenakan ke-"tidak logis"-an yang ia dapatkan.
Padahal pada dasarnya manusia itu diciptakan oleh "Yang Maha Logis" yang mana logika manusia belum mampu mencapai tingkan ke-"logis"-an Tuhan.
Maka, dengan hal ini dipatahkanlah kemampuan berfikir orang atheis yang tidak mempercayai adanya zat "Tuhan"
Agama teroooos. Mbahas tuhan teroooos. Mbok mbahas yg lain yg lebih produktif mas
Maaf kak, tapi kok agak nggak nyambung ya
Mesti nyambungnya entar ke agama, wkwk
@@feniusfarsaid1781 ada hubungannya sebenernya sama yang dibahas. Kalo mau bahas soal produktivitas, agama mengajarkan umatnya kok buat produktif
Semoga bung martin sering apload vidio
Saya siap menanti...Udah gak sabaaar nih..
Pak Martin, tolong dibahas apa persamaan atau perbedaan antara logika, rasionalitas, masuk akal (mungkin ini hal sepele bagi banyak orang). Apa sudah pernah dibahas, kalau sudah tolong disebutkan di video mana. Tks
Mungkin bisa dibuat juga video yang akan membahas tentang cacat logika, Bung. Terima kasih
Seberapapun kita yakin pada logika kita, kalau kenyataan berkata lain, pelan-pelan logika kita akan berkata lain.
Bung Martin, dalam beberapa kasus pada kenyataan tertentu, membuyarkan logika reguler, yang tadi disebut pada pengandaikan argumen ontologis, dan di dalam kenyataan, juga beberapa kali itu terjadi, atau dalam istilah arab disebut khorikul adah (keluar dari kejadian umum), dan nyataan khorikul adah, menariknya, tidak bisa terulang, nah, ini menarik utk ditelusuri lebih lanjut.
Martin Suryajaya ini GMNI ya? 😂
Logika memiliki keterbatasan dan tidak boleh dipercaya di luar domainnya. Logika itu hitam atau putih; itu tidak berlaku untuk kontinua seperti spektrum warna. Banyak masalah yang harus diselesaikan dengan matematika; logika dengan sendirinya terlalu terbatas untuk dapat memecahkan masalah seperti itu.
Manusia itu rumit 😀, jika kita mengandalkan logika... percayalah kita tidak akan pernah nyampai 🤔 dan logika tak lebih dari sekedar teori berpikir yang di sepakati untuk mencapai tujuan tertentu seperti kepentingan untuk mencapai kelulusan atau untuk memenuhi suatu kebutuhan nilai, suatu pembelajaran pembatas supaya kita tidak berpikir out of the book menurut regulasi tertentu.
Sangat setujuh kakak ajukan kata kata yang sampaikan kepada kita.
❤❤❤❤❤❤❤❤ untuk keseluruhan konten yang di suguhkan
Di menit 13.34 .kotradiksi dengan tanggapanya. Logika yg mengantarkan pada keadaan ontologi ,premis ini menurut sy salah,keadaanlah yg mencetuskan logika angga saja : logika tidak bisa membaca adabya matahari dan swbutannya namun kradaan faktual mendeskripsikan logika manusia harus mengkontruksikannya menyebut dan meneliti jenis objek itu.prinsipnya objek melonntarkan logika utuk berpikir dan menganalisanya agar logika bekerja dan membuat swmacam premis dan menyimpulkannya dan menamai serta wujud dari anlisa objek trrsebut. Tks 🙏
Kalo di pesantren kita belajar mantiq; di sana ada qiyas yang menghasilkan natijah(konklusi). Natijah(konklusi) yang menjadi kelaziman dari hubungan 2 premis:
1. Muqoddimah sughro yang berarti premis minor
2. Muqoddimah kubro yang berarti premis major
perlu gitu diterjemahkan ke bahasa arab?
Ilmu mantiq itu ilmu import dari yunani. Ilmu mantiq itu bencana besar bagi aqidah islam, karena secara lancang nekat mengukur sifat sifat Allah dan perbuatan Allah dengan logika. Padahal yang namanya sifat dan perbuatan Allah itu cukup diimani saja, meskipun mnurut akal nggak logis, mustahil, dsb.
Ilmu mantiq itu akan bermanfaat jika diterapkan ke hal hal selain agama, misal ilmu fisika
Menjadikan sesuatu yang tidak logis menjadi hal yg logis itu memerlukan keterbiasaan..
Terimakasih materinya, Bung!
Langsung tak subrek mas 😀😀👍👍
Bang martin bahas tentang keegoisan manusi menurut pandangan filsafat dong, apa egois itu diperlukan manusia? Atau keegoisan itu ndak perlu untuk manusia? Karena angepan saya keegoisan manusia itu adalah alat kehancuran bagi manusia sendiri..
Kalimat terakhirmu adalah jawabannya. Bumi ini cukup memenuhi kebutuhan semua orang namun tidak akan cukup memenuhi kebutuhan satu orang egois
MANTAP BUNG
Bagus banget
jika hujan maka tidur
Memang secara langsung ga ada kaitan sebab akibat antara hujan dan tidur. Secara langsung,ya. Tapi hujan bisa memicu faktor lain yang nantinya faktor tersebut menjadi penyebab terjadinya tidur, di mana hujan bukanlah pemicu utamanya
7:30
Sebuah media tiba-tiba lenyap dari tangan kanan.
Ritual para ahli hisap 😀
manusia melihat+meniru=chatbot itulah algoritma, dan media sosial membunuh logos manusia
thanks atas gagasannya bung!
kalau bisa tolong bahas tentang social entropy.
Modus fonem mengikuti logika.
Jika p sama denga q maka psikis logika mengikutinya jika ,hari ini huja maka jalanan basah,artinya keadaan yg mengkonstrusikan logika.sehingga pandangannya logika mengikuti keadaan modus fonem.
Rumusannya : keadaan yg mengkonstruksikan untuk insting logika beradaptasi mengambil kesimpulan dengan merangkumkan " hari ini huja maka jalanan basah" bila tidak terjadi keadaan itu maka logika tidak bisa berpersepsi demikian. Tks🙏
Keren. Thanks bro.
Bang mau bertanyak. Perubahan kondisi lingkungan. Seiring perjalan waktu terus berubah ubah apakah logika dalam penarikan kemipulan pun harus berubah juga kaitannya dalam mengambil keputusan. Secara soluktuf
Makasih Bang udah berbagi Wawasannya
setelah lama menunggu.. akhirnya.. 👍
Penjelasannya sangat logis 👍
Matematika itu lebih ke ilmu asumsi yang disepakati aturan mainnya untuk menetapkan prediksi dari hasil pengamatan alam secara global (tidak mendetail) dengan mensimulasikannya dalam bentuk nilai. Bisa berupa angka, grafik, benar dan salah.
Contoh kasus misal hasil perhitungan matematis menghasilkan ukuran 1,00000000000000000934 cm, pasti diasumsikan sbg angka 1 cm saja. Sedangkan angka terakhir tidak dianggap. Artinya produk matematika adalah sebuah prediksi global saja, tidak mendetail, tidak mutlak pasti benar.
Adakah alat ukur yang pasti bisa mengukur dengan tepat persisi? jawabannya tidak akan pernah ada. Lah wong alat ukur itu sendiri adalah produk matematika juga.
Anda menjelaskan matematika sebagai fisika atau statistika jika anda menjelaskannya seperti itu, sedangkan fisika dan statistika merupakan ilmu yang berbeda dengan matematika. Anda memandang matematika dari apa yang anda sebut sebagai "produk matematika", bukan matematika secara ilmu. sederhananya matematika adalah suatu konsep, jadi apa yang ada dalam realitas belum tentu akan sama persis dengan konsep matematis.
Contoh yang anda sebutkan dijelaskan dalam fisika mengenai "Dasar pengukuran dan ketidakpastian", sehingga yang kita lakukan adalah memperkecil galat dalam pengukuran untuk memudahkan perhitungan. sedangkan dalam matematika, 1,00000000000000000934 akan selalu bernilai 1,00000000000000000934. jika a sama dengan a maka yang bukan a tidak akan sama dengan a.
Bukankah orang-orang percaya ada karena adanya perasaan dari tiap-Nya untuk adil mulai kepada tiap Ibu/ Pertumbuhan awal Ekonomi/Hukum rumah tangga dimana 1 di Logos diadakan dan orang-orang percaya adalah orang-orang percaya (Bnd. Keluaran 3:14)?
Kok Musa nggak melindungi Ibu-ibu ya tuk melepaskan kehidupan dari perbudakan, padahal di dan dari sungai Nil dilindungi oleh Ibu-ibu berlogika, di perasaannya (Bnd. Maria, Yohanes 1:1)?
Menurut logika, klo kecepatan benda ditambah maka kecepatan akan bertambah, tapi fakta fisika adalah klo kecepatan sudah mencapai kecepatan cahaya maka kecepatan benda tidak bisa ditambah lagi. Ini bukti logika tidak selamanya bisa dipercaya
menurut saya sebenarnya bukan tidak bisa dipercaya melainkan bagaimana tatanan dasar logikanya yang berbeda
Apakah selalu logika muncul karena pembelajaran terhadap regularitas?
Logika bilang begini: kalau sesuatu bergerak maka dia diam, kalau dia diam, maka dia tudak bergerak. Tidak mungkin bergerak dan diam secara bersamaan, tidak mungkin tidak diam dan tidak gerak secara bersamaan.
Kalau sesuatu ada, maka dia tidak tidak ada. Kalau sesuatu tidak ada, maka dia tidak-tidak -tidak ada. Tidak mungkin setengah ada setengah tidak. Tidak mungkin tidak ada dan ada secara bersamaan.
Apakah itu belajar dari regularitas? (Tolong bantu jawab)
Bung izin memberi sanggahan untuk argumentasi bung mengenai argumen psikologi
Di situ bung menyimpulkan bahwa, "alien pun memiliki matematika yang sama"
Tapi penyimpulan ini kan berasal dari bung martin (manusia, terbuat dari karbon) bukan dari si alien tadi. Sehingga menurut saya, sanggahan terhadap argumen psikologi tsb juga cacat
Menurut saya logika digunakan untuk masa depan bang. Kalau yang sudah berpengalaman itu menjadi knowledge yang seringkali tidak rasional tapi fakta.
Jadi logika tetap penting untuk menapak masa depan yang belum diketahui. Good content
Semua ya untuk digunakan masa kini dan masa depan..
Bang marttin upload tiap hari dong omongin apa aja terserah ...
Tapi opening musik sama ending musik bikin otak alert gak bisa dengerin sambil mau tidur
Logika seseorang terbentuk oleh pengalaman dan referensi yg seseorang dapatkan selama hidupnya... Maka logika bisa berbeda beda. Satu tambah satu bagi saya itu bukan dua ttp ABC, Krn dlm logika saya ABC itu ya Dua..
Mantap bang,kalu bisa durasi nya 30menit lebih 🔥👍🏼
Keren❤
Always On
Bang, ada akun atau laman lain nggak seperti FB/ IG
Sakit kepala😭😭,semoga bisa di aktualisasikan
Assalamualaikum wr.wb.
Bg martin saya mau bertanya tentang perbedaan logika dengan akal secara secara umum atau pengertiannya secara sederhana
Bang coba klo upload bikin episode dari yg dasar dulu biar yg awam bisa mengikuti
mas, apa benar matematika itu membatasi pikiran manusia ?
Bang bahas soal teori kesadaran profetik dong
Mantap bung martin. Untuk argumen psikologistik saya sependapat karena sifat hukum universal matematika mengakibatkan dia cacat. Namun, maaf mungkin saya yg kurang paham di bagian argumen ontologis. Saya pikir argumen ontologi dengan pengandaiannya harusnya mungkin karena dimungkinkan dunia seperti itu. Itu jadi tidak mungkin karena dilihat dari dunia ini. 1+1=7 adalah mungkin di dunia yg kita mungkinkan dluan. Kita mememungkinkan dunianya tapi melihat kesimpulannya dari logika kita. Jadi menurut saya argumen ontologis kuat karena penekanannya pada realitas. Misalnya kita tanya ke mereka apa itu(meja)? Merka jawab itu air. Lalu kita tanya kenapa itu air? Mereka jawab: karena hittler jadi air. Ato yg paling paling ekstrimlah. Kita bertanya kenapa ada bumi? Mereka menjawab karena ada tuhan yg menciptakan. Bentuk formalnya ~=n maka k=∆ adalah benar di dunianya. Ngasal aja benar karena logika mereka menyimpulkan seperti itu. Tapi kalo tarik relevansinya yah tidak logis karena realitas kita saling terhubung sementara mereka tidak perlu terhubung. Mereka memakai logika mereka sendiri yang kita sebut tidak ada logika sama sekali. tapi itu logika mereka karena kita yang memungkinkan dunia(realitas)mereka. Untuk pertanyaan dari video ini apakah logika dapat dipercaya. Jawaban saya logika dapat dipercaya bukan karena konsistensinya tetapi karena realitasnya nyata/ada.Terima kasih bung. Semoga dibaca, minimal dikomenlah. Hehe
Tapi tidak ada sesuatu selain dunia yang kita ketahui ini, maka hukum2 logika adalah benar dan tetap berlaku sekalipun manusia terbuat dari seng atau silikon.
😍 Stoa Aku terjemahkan dg SUATU CARA Supaya ( Orang TIDAK BUNUH DIR I ) Karena Tidak MAMPU Mendapatkan MIMPINYA ,,,,,😍😍😍
Kami menunggu muuu membahas filsafat kembaliii
Saya sebenarnya ga paham anda ngomong apa, tapi saya suka mendengar anda bicara, haha
Bang bahas tentang cinta lagi
jika kita sepakat 1+1=2 eksis, pertama kita harus sepakat bahwa ada suatu yg kembar indentik..bilangan 1 yg kembar identik
dan sepakat apa makna dari operasi "+"
logika dapat dipercaya tapi nilai nilai yang tidak memakai logika sama sekali bisa jadi salah khususnya dalam hidup manusia biasa
regularitas yang saya tangkap dari penjelasan ini bagaimana Menentukan suatu kemungkinan dari sesuatu itu terjadi. Penyimpulan atas logika hanya bermain di kontrusi akal yang bersifat kemungkinan, Kalau logika bisa di jadikan suatu kemungkinan untuk memahami regularitas yg di maksd. Bagaimana ilmu logika membuktikan suatu peristiwa ilmiah yang bersyarat?
Apakah logika yg dimaksud adalah hukum exact atau seperti yg disampaikan berdasarkan pengalaman. Walau sebenarnya hukum exact pun mengalami revisi yg ditemukan pengalaman kemudian hari dan meniadakan hukum sebelumnya.
berbeda dengan musim seperti yang dijabarkan dalam hal ini sebenarnya hukumnya sudah ada dari dulu namun kemampuan manusia saat itu yg belum dapat menjelaskan nya sehingga membuat hukum alternatif yang keliru.
Dan apakah jika logika di seluruh alam semesta itu pasti sama, apakah itu artinya menyingkirkan bahkan meniadakan Tuhan. Karena semesta berjalan sesuai hukum pastinya seperti pengulangan sebab akibat saja.
Makanya, di akhirat kita mungkin melihat Tuhan. Karena kondisi alam di sana sudah berbeda dengan alam dunia. Di sini kekeliruan kelompok Mu'tazilah yang mengingkari kemungkinan manusia melihat Tuhan di akhirat. Mereka membawa logika dunia ke logika akhirat.
Please bang diskusi sama sabrang seru kayaknya
Bahas Denny J.A dong, Mas.
kenapa buat video ada rokok? apakah supaya tenang(relaks)? kecanduan? atau untuk terlihat keren? itu adalah opsi "negatif" karena rokok juga berdampak negatif. rokok itu matikanlah dulu
Kok udud e ra diudud mas martin?
Beranda yutub saya isinya keren keren ternyata
diskonekfitas itu terukur secara logis, yang artinya memiliki sistemtika di dalam ruang dikonekvitas.
dalam matematika ad konsep teorema mengenai dikonekvitas
saya mau tanya pak bro, apakah mungkin premis "hari ini hujan maka saya ketiduran" itu merupakan premis yang memiliki premis lanjutan,? Sebagai contoh, premis tersebut merupakan sebuah alibi, dan berlanjut dengan alasan karena hujan udaranya sejuk dan saya jadi mengantuk, kalau iya merupakan premis berlanjut apakah sebutannya, dan kalau tidak adakah penjelasannya, matur nuwun sanget sebelumnya pak bro
Bang martin mau nanya nama sound opening nya apa yah?
Sip. Logis! 👍
Cocok ngobrol Ama Sabrang nih orang....
Ya Akal shat bisa dipercaya krn dia mnuntun kpd Tuhan
Ak punya adhd jd susah buat konsentrasi ketika membaca. N chanel ini membantu )
Logika bs jg sprti permainan atau teori percobaan jadi tak sepenuhnya benar ,atau mutlak , bisa saja dalam imajinasi mungkin di planet lain 1+1=1,,, bisa saja demikian ,,🙏
bang makna rokok dipegang terus itu apkaah dihisap atau sekedar hiasan aja ?
Bang, mau tanya,apakah ada logika dalam percaya dan iman? Apakah dg modal percaya, manusia menjado buta?
Logika dan filsafat 📌💖
Bang tolong penjelasan abang tentang Sejarah Bahasa di Dunia.
Asalnya dari Bahas tau bahaskan ngobrol Pak banyak ngoblor banyak Bahasa tercipta.jikau yang aku tau cuman itu Bang😮😮😮