filosofi ini bukan menekankan kita untuk harus mengikuti teori ini, tapi filosofi itu cara untuk berpikir untuk sebuah pemikiran, dan semua bebas mengungkapkannya, dan dapat diakui kalau sudah terbukti dan masuk akal..
Menarik banget bang... Hingga saya berpikir seperti ini; Seperti kasus John Perry yang membahas subjek "saya" tidak dapat digantikan dengan pendeskripsian yang lain. Maka bagi saya, penyifatan Tuhan dan kontradiksinya juga tidak bisa dideskripsikan oleh hal di luar Tuhan. Sehingga, Tuhan lah yang kemudian bisa menentukan kemungkinan dan ketidakmungkinan atas diri-Nya. Contoh, misalnya saya membuat bolu yang mengembang bagus karena saya menambahkan minuman berkarbonasi. Boleh jadi bagi orang yang mau membuat bolu seperti yang saya buat, akan mengatakan bahwa minuman berkarbonasi adalah syarat untuk membuat bolu yang mengembang bagus. Maka pertanyaannya, apakah yang saya lakukan terhadap adonan kue dengan menambah minuman berkarbonasi itu adalah kehendak saya atau justru merupakan syarat bagi saya? Jika menambahkan minuman berkarbonasi adalah kehendak saya maka yang berjalan adalah kuasa saya, terhadap kemungkinan dan ketidakmungkinan menambahkan minuman berkarbonasi dalam adonan kue. Tapi, jika itu adalah syarat bagi saya maka yang berjalan adalah kuasa di luar saya, yang mampu menentukan kemungkinan dan ketidakmungkinan saya untuk menambahkan minuman berkarbonasi dalam adonan. Maka muncul pertanyaan, apakah Tuhan tak punya kuasa sendiri, sehingga membutuhkan persyaratan dari di luar Dia untuk menentukan kemungkinan dan ketidakmungkinan bagi diri-Nya sendiri?
kwkwwkwk filosofi itu keren yah bisakah tuhan menciptakan gunung tanpa lereng? lalu pertanyaanya gunung itu apa ? apakah sesuatu yang tak memiliki lereng itu gunung? kenapa sesuatu yang tidak memiliki lereng itu HARUS kita sebut dengan istilah "gunung"?
Sulit banget dipahami filsafat kayak gini, darimana kita tahu Tuhan membutuhkan syarat dari luar atas kemungkinan dan ketidakmungkinan dari diri-Nya, kita menyanyakan hal itu dalam konteks apa?? bisa dijelaskan secara awan gak bang, ane makin berpikir keras, hehe mohon bantuannya suhu
@@R_saja bljr filsafat memang bilkij gila bro, tp trgntung kita cara menyikapinya sih. Skrng yah karna gue lumayan bljr tntng filsafat, misalkan ada orng yang gue ajak diskusi tntang suatu hal, tp yang gue kagum itu bukan ucapan yg dia keluarkan, tp malah gmn sih cara dia berpikir dan berlogika sampai perkataan itu muncul, kadang sampe pusing sendiri wkwk
Pembuktian eksistensi Tuhan mutlak harus clasic, Konkritnya pembuktian harus berdasarkan wahyu Tuhan itu sendiri. Tidak ada sumber lain yang yang dapat membuktikan eksistensi Tuhan, di luar wahyuNya. Sy kutip suratnya Paulus dalam Roma 9:20-21, "Dapatkah yg dibentuk protes kepada yg membentuk". Kontradiksi atribut Allah tidak bisa kita selesaikan dengan logika kita, karena itu melampaui logika kita. Tak mungkin Tuhan berbuat salah, sehingga Dia harus menciptakan batu yang tak mampu Dia angkat, itu sama dengan menentang diriNya sendiri, yang adalah kebenaran itu sendiri. John Lock, berkata ada 3 cara berpikir. 1. Rasional, 2.Irasional, 3. Supra-Rasional.
Ini sama saja dengan pembuktian tuhan berbasis agama yang bersifat sirkuler(untuk percaya tuhan, perlu percaya agama, tapi untuk percaya agama, perlu percaya tuhan di agama itu dulu) sehingga pembuktian seperti ini tidak konkret.
defisini tentang apa itu ketuhanan, selalu berkembang sejak dahulu, jika sekarang manusia mendefinisikan tuhan dengan cara non klasik, itu berarti subjektifitas tentang tuhan itu mengikuti zaman.
pikiran akan menjadi ambrol jika memikirkan apa mau tuhan, sedangkan pengetahuan manusia terbatas dan tuhan maha mengetahui dari apa yg tidak d ketahui manusia, manusia itu terbatas dan hanya bisa mengagumi ciptaanya.
@@agusgozer6530 saya rasa tidak tepat mengatakan kita adalah Tuhan untuk diri kita sendiri, sebab jika begitu, knpa ketika kita sakit,kita masih perlu resep dokter untuk berobat? itu artinya, pengetahuan kita yg terbatas menyangkut diri sendiri menandakan ketidak kuasaan. Atau lebih tepatnya "Manusia itu pada Hakekatnya tidak tahu apa2 tentang diriNya." Lantas bagaimana kita bisa menyebut kita adalah Tuhan untuk diri sendiri? Bahkan, andai saja kita tidak pernah mendengar seseorang berbicara tentang Tuhan, mungkin kita tidak akan pernah tahu Tuhan itu apa.
Bagi saya, tuhan itu tidak hanya menciptakan alam semesta serta isi2 nya saja, namun juga berserta hukum2 alam yang bekerja diatasnya. Bagi kita mausia hukum kausalitas itu tidak bisa dihindarkan sebagai konsekuensi bagian dari ciptaan tuhan beserta segala sistem nya. Namun tuhan bisa saja menghindari hukum2 tersebut kausalitas misalnya. Tuhan sangat mungkin tidak terkena efek hukum kausalitas, kontradiksi atau yang lainnya, karna ialah yg menciptakan hukum2 dan ketentuan tersebut.
Otak pikiran manusia terbatas dan tak mampu menjangkaunya . Dan memang begitulah kita dciptakan secara logika tidak dlebihkan atau dkurangkn . Ibaratnya sprti mata kita ini yg hanya mampu melihat dngn jarak beberapa meter ke depan .bahkan mata kita tk mampu melihat kehidupan d ujung kulit kita . Yg kalo dlihat dngn microskop baru kita akn takjub dn bisa melihatnya . Bayangin kalo kita bisa melihat sampe berkilo2 meter jauhnya tanpa alat bantu . Kehidupn jdi tidak normal . Nah sesuatu yg sempurna sprti ini mustahil kalo tidak ada perancangnya .
Sebenarnya ini argumen menyerah sih. Kita kan harus pembuktian diluar dasar kitab suci karena mesti ditinjau dalam berbagai hal dengan kritis. (Kitab suci hampir selalu mengklaim Tuhan) Inilah sebuah kebingunan bagi Atheis.
Kata siapa bagi Tuhan tiada yang mustahil? Tuhan itu berkehendak kepada sesuatu yang mungkin terjadi. Bukan kepada yang wajib terjadi, bukan pula kepada yang mustahil terjadi. Maksud dari kehendak Tuhan tidak terbatas adalah terhadap sesuatu yang mungkin terjadi.
@@bangdungcikere8442 akal, pikiran, hayalan manusia itu sangat " Terbatas, itu pun pemberian, jk tdk dikasih, ya gk punya apa-apa. Lalu dg egomu, kesombonganmu Tuhan km👉batasi dg kata"nafsu mu, itulah syirik yg nyata. Meskipun demikian saya menghormati pendapat mu. SEKALI LAGI, TUHAN TDK BISA DI BATASI OLEH CIPTAAN NYA / HAMBANYA, ALAM SEMESTA BESERTA ISINYA FANA DAN BERGANTUNG PD SANG KHALIQ🙏
Kalau semuanya mungkin bagi Tuhan, termasuk yg wajib atau yg mustahil, bagaimana akan ada devinisi kebenaran? Bro kehendak Tuhan itu hubungannya ya kpada sesuatu yg mungkin. Bukan kepada sesuatu yg wajib seperti adanya Tuhan & bukan kepada sesuatu yg mustahil seperti tiadanya Tuhan. & Ketiadaan hubungan itu sama sekali tidak melemahkan kemahakuasaannya Tuhan. Karena memang tiada hubungan.
@@bangdungcikere8442 akal, nalar, pikiran, kyalan jangkauanya pendek, dan sangat lemah. Tuhan ada dlm segala hal, ada dlm lahir dan batin, ada dlm ketiadaan itu sendiri, ada dlm mustahil juga. Pokoknya maha sempurna dech, jangan berdebat lagi hanya buang waktu, hamba ttp hamba gk dpt menjangkau kesana. Menyerah dan berserah dirilah sbg hamba yg lemah, agar tak menyesal di kemudian hari 🙏
Saya ketika belajar dgn Dr. Fahrudin Faiz mendapatkan kesimpulan. Beliau membantah semua argumen logika adanya Tuhan, bukan berarti beliau menafikan Tuhan, tapi itu menunjukkan kelemahan hasil fikiran manusia yang tidak akan mungkin menggambarkan Tuhan. Karena ketika akal manusia menggapai Tuhan, Tuhan akan menjadi subjektif.
Wah, rupanya selama ini saya bertahun tahun menggunakan logika Non klasik tuk mengkaji konsep ketuhanan. Cita cita saya pingin jadi dokter tapi sepertinya saya berbakat juga dibidang ilmu Filsafat hehe. 😂
Ilmu filsafat itu penting, terutama ketika usia kita semakin lanjut atau jabatan kita semakin tinggi. Ketika tanggung jawab dan kekuasaan kita semakin besar, kita harus semakin bijaksana dalam mengambil keputusan, sebab dampaknya besar terhadap orang-orang lain. Karena itu, kita perlu punya cara berpikir yang tepat.
Kemampuan otak manusia dalam mengeksplorasi Tuhan amat sangat terbatas.... Ibnu Rusyd seorang filosof muslim pernah berkata, "otak/pikiran manusia ini ibarat timbangan emas, maka jangan digunakan utk menimbang gunung... Jika proposisi paradoksial itu diterapkan pada konteks Tuhan, yaitu "bisakah Tuhan menciptakan batu besar yg sangat berat sehingga Dia tidak mampu mengangkatnya?, yaa jawabannya, Tuhan mutlak bisa menciptakan batu yg tidak mampu Dia angkat, tetapi ketidakmampuanNya itu bukan karena Dia tidak Maha Kuasa, tetapi justru karena Dia Maha Kuasa". Dia meliputi semua baik yg kontradiksi maupun yg tidak. Orang bingung dan jadi dilematis terkait tentang Tuhan adalah akibat dari persepsi yg keliru ttg Tuhan. Tuhan dipersepsi dalam konteks makhluk bahkan masuk ke ranah antrpomorphisme. Sehingga, selamanya kita terbentur dan bingung sendiri akhirnya....
Ada satu sifat "kemustahilan" dilakukan Tuhan. Seperti menciptakan yang seperti diriNya, menciptakan sesuatu yang tidak mampu diangkatNya misalnya. Sebab itu akan memporak-porandakan hukum yang Tuhan buat sendiri. Bila pun Tuhan mampu Dia tidak akan melakukannya.
Ya itu tadi, Keberadaan Tuhan bisa dibuktikan secara logika, tapi ketiadaan Tuhan juga bisa dibuktikan secara logika... logika dan filsafat sendiri belum bisa menjawab semua hal secara final mengenai keberadaan Tuhan... pembuktian empiris keberadaan Tuhan hanya bisa dibuktikan saat kita meninggal :D.. jadi sekarang tinggal pilih saja mau jadi seperti apa.. Nice Video pak, auto subsribe...
Contoh lain, saya dapatkan dari sebuah kumpulan cerita Tiongkok untuk anak-anak. Judulnya "Pandai Besi yang Sombong." Suatu hari, alkisah, si pandai besi ini membuat tombak yang dijualnya sebagai tombak penembus segala tameng. Di hari lain, ia membuat tameng dan menyebutnya sebagai tameng penahan segala tombak. Kebetulan, di pasar, si pembeli tombak membawa tombaknya. Ia lalu bertanya kepada si pandai besi, "Jika tombak penembus segala tameng ini saya lemparkan menghantam tameng penahan segala tombak itu, apakah yang akan terjadi?" Si pandai besi pingsan. Sebagai seorang anak, saya membaca cerita itu sebagai kisah yang menghibur dengan pesan moral yang jelas. Jadi orang jangan suka sesumbar, nanti kamu termakan kata-katamu sendiri. Belakangan, setelah mendengar banyak paradoks termasuk batu berat ciptaan Tuhan saya jadi sadar bahwa yang digugat dalam cerita pandai besi itu bukanlah semata-mata klaim pandai besi yang luar biasa, tapi segala klaim luar biasa. Juga klaim luar biasa tentang Tuhan? Dapatkah Tuhan menciptakan tombak penembus segala tameng dan tameng penahan segala tombak sekaligus? Pada akhirnya, jika Tuhan adalah Tuhan yang ada sekaligus tiada, yang menjawab sekaligus mengabaikan doa, jika kesadaran kita berubah, ketika Tuhan tidak melulu Tuhan yang selalu ada, apakah itu mengubah isi dan cara kita berdoa?
Dengan kebingungan manusia menalar Tuhan adalah cara Tuhan menunjukan ke Maha Kuasaanya. Tuhan sedang menunjukan pada manusia kemampuan berfikir manusia sangat terbatas pada titik tertentu.
Dengan berkembangnya cara berfikir manusia, akan aneh jika Tuhan bisa di deskripsikan di masa tertentu. Karena ketika logika berkembang, ia pasti akan dibantah. Konklusinya, selama akal masih berkembang ia tidak akan mungkin mendeskripsikan Tuhan.
Kalo gw mencoba mikir sendiri, mungkin aja Tuhan itu bersifat paradoks juga konsisten sekaligus. Dengan perkembangan fisika quantum aja kita sejauh ini menemukan bahwa alam fisik pun bekerja dengan cara demikian, bahwa hukum alam klasik itu konsisten tapi ternyata elemen penggerak-penggerak terkecil di alam (proton, neutron, elektron) punya sifat-sifat paradoks. Kalo balik ke eksperimen berpikir John Perry tadi, dan masih menurut gw yang orang awam ini, bisa di jawab pakai sifat ketiga Tuhan yaitu Omnipresence, yang juga sebetulnya jamak diketahui. Kalo Omnipotent Maha Kuasa, dan Omniscience Maha Mengetahui, Omnipresence berarti keberadaannya ada dimana-mana/diseluruh tempat; kurang lebih begitu terjemahannya. Sehingga sifat indeksikal tadi bisa 'didobrak'. Tuhan bisa tau dan bisa menggantikan "Saya yang mengotori tempat ini." karena Tuhan hadir sebagai John Perry. Paradoksnya keberadaan Tuhan ini pun boleh jadi bisa dibawa juga ke kehidupan sehari-hari. Tuhan ada, secara konsep jelas ada, implikasi keberadaan Tuhan juga ada, Tuhan secara kongkrit bisa di deteksi indra manusia, yang ini engga. Maka mirip kasus Schrodinger's Cat, Dia ada sekaligus ga ada, berada dalam state Superposition dan state-Nya baru bisa didefinisikan saat ada yang bisa berinteraksi langsung dengan Dia. Gitu.. Mohon maaf kalo malah jadi makin bingung, logika gw baru sampe sini. :D
untuk pengikut konsep ketuhanan, jd hukum nya mutlak, tdk bisa di ganggu gugat, sekalipun ada yg kotradiksi dlm konsep itu,tetep yakin aja lebih aman, krn takut doktrin klo ga percaya masuk neraka, krn takut masuk neraka dilakukan penyangkalan setiap ada argumen kontradiksi tsb, krn sepiritual itu pakai emosi bukan pada logika, klo di teruskan akan jd debat kusir, ujung2nya pasti bilang kurang beriman, saya bukan menyalahkan orang beragama krn itu sah sah saja dan tidak merugikan, tpi setidaknya jgn mencoba menyangkal sebuah fakta, krn pada dasarnya agama kan msh sebatas kepercayaan, itu kenyataan yg ada,, bukan kata saya, tpi kata kenyataan, yg jelas klo argumen saya tdk sama dg anda itu hak saya anda tidak bisa mendikte saya salah, krn semua saya kutip dr kenyataan yg ada bukan pendapat pribadi, ini sejalan dg pendapat yg di ceritakan di video ini,
p2:sayalah yang mengotori tempat ini, "seandainya saya tidak mengetahui bahwa lantai itu kotor karena gula,,!! "maka saya harus bertanggung jawab atas anggapanku". (sayalah yg mengotori tempat ini).
Mas Martin suryaraja aku mau request dong tentang etika lingkungan hidup atau apakah ada pemikiran asli Indonesia yang tidak terpengaruhi oleh pemikiran dari bangsa lain ?
Kata "tidak bisa" tidak selalu menunjukan kelemahan. Bisa saja kata "tidak bisa" itu malah menunjukan kekuatan. Misalnya tidak bisa kalah, tidak bisa sakit dsb.
Tiba2 tercetus pemikiran tentang kehidupan manusia yang dihubungkan dengan perumpamaan "semut memperebutkan gula tanpa tahu kenapa benda tersebut bisa ada ?siapa yang menciptakan benda tersebut ?sekaligus juga kenapa bisa memiliki rasa manis ?" sama halnya dengan ketidaktahuan manusia tentang tuhan dan ketidaktahuan manusia tentang keberadaan berapa sebenarnya alam semesta/multi parallel universe yang ada sekaligus juga misteri yang ada di balik itu.
Tuhan itu menciptakan alam dengan komplex karna Agar manusia bisa berfikir dan menyeleksi alam. Karna sesuatu yg menjadi sebat akibat adalah rancangan tuhan. Bisa saja Tuhan menciptakan yg tidak bisa di teliti atau tidak sesuai dengan sains penyebabnya adalah manusia tidak berpikir.
Pernah ada yang menanyakan kepada saya pribadi, Mungkinkah tuhan menciptakan batu besar yang sangat berat sehingga Dia sendiri pun tidak sanggup mengangkatnya? Sebenarnya pertanyaan seperti ini tidak memiliki dasar, sehingga sebenarnya pertanyaan ini tidak patut di pertanyakan dan tidak patut di jawab. Tapi dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Seperti yang kita ketahui tuhan itu memiliki kemahakuasaan yang maksimal, yang terhadapnya kita tidak bisa memikirkan apa dan siapa yang memiliki kebesaran lebih besar daripada tuhan. Sekarang mengulas pertanyaan tadi, sebenarnya bukan mungkinkah tuhan tapi mungkin kah ada batu yang melebihi kebesaran tuhan? Sedangkan batu tersebut di ciptakan oleh tuhan, dan jika tuhan menciptakan batu tersebut pun ya tidak ada yang tidak mungkin bagi tuhan, sekarang pematahan pertanyaan tersebut mungkinkah ada batu yang melebihi kebesaran yang maksimal itu? Sedangkan dia lebih berkuasa dibandingkan ciptaanya. Jika pertanyaan semacam itu di tujukan untuk manusia, mungkin manusia bisa menciptakan sesuatu yang besarnya, beratnya melebihi manusia, yang bahkan manusia sekalipun tidak bisa mengangkat ciptaanya tersebut, dikarenakan kebesaran manusia hanya memiliki kebesaran yang hanya sebutir debu dibandingkan kebesaran tuhan. Dapat di simpulkan tidak sesuatu yang dapat menandinginya karena tuhan memiliki sifat ke MAHA-AN yang maksimal.
Coba periksa buku “Yang Galau Yang Meracau”Karyanya Fadh Fahlevi. Soal Tuhan yg kontradiktif vs Tuhan yg di deskripsikan dgn logika klasik di bahas cukup memadai disitu.
Butuuh rekomendasi gan karena saya tertarik sama filsafat, saya perlu belajar dari mana ya? saya masih sma sih, cuman rasa keingintahuan saya tinggi, mohon bantuannya
Jawabannya tuhan tidak bisa membuat batu yg tidak bisa dirinya angkat,di sinilah kita bisa melihat hebatnya sang pencipta,,,kelemahannya masilah sesuatu yg luar biasa Selepas tuhan itu ada ataupun tidak ada,bagi siapapun walaupun berbeda zaman,entah klasik maupun modern,kebenarannya mendeprisikan tentang tuhan mestilah penggambaran yg sangat luar biasa tentang tuhan itu sendiri...dan untuk membangun karakter tersebut dalam pikiran manusia pastilah bisa,,,apakah tuhan itu sempurna,,,kalau pendapat saya dia tidak lah sempurna akan tetapi dia sangat luar biasa,dan keluar biasaannya ini menutupi ketidak sempurnanya,dengan akal sehat yg menyerap nilai2 keuntungan,,,apakah kenyataan demikian tidak cukup untuk menjadikannya tuhan bagi dirimu😊
Yang mau jawaban ttg paradox ini, balas mkomen ini. kalau serius saya terangkan lewat telepon. saya tidak bisa jelaskan di sini, takut banyak yang tersesat atau saya disesatkan.
Keilmuan dan kepercayaan sama sama berasal dari pertanyaan, bedanya adalah pembuktian. Dimana kepercayaan tidak butuh pembuktian sementara ilmu ada karena adanya pembuktian. Ilmu membuka celah untuk kritisi sedangkan kepercayaan menutup rapat ruang kritis
Sebenarnya kepercayaan itu dibagi menjadi setidaknya 5 mas, adakalanya dia memastikan (tidak menerima kebalikannya) dan adakalanya tidak memastikan, atau disebut dugaan. Dan dugaan juga adakalanya dia condong kepada meyakini atau condong ke tidak yakin. Adapun jika dia memastikan, adakalanya sesuai kenyataan dan tidak, dan jika sesuai pun, adakalanya dia memastikan itu berdasarkan bukti atau hanya karena mengikuti orang yang sangat ia percaya. Maka seharusnya yg disebut ilmu adalah kepercayaan yg dipastikan yg sesuai dengan kenyataan dan terbuktikan dengan premis2 yg tak terbantahkan. Namun, kenyataannya kata ilmu tak hanya disebutkan pada hal ini saja, bahkan bisa untuk menyebutkan seluruh pembagian kepercayaan di atas. Wallahu a'lam.
600 tahun yg lalu para santri mengenal istilah "Ta'aluq sifat Qudroh" Sesuatu yg MUSTAHIL terjadi bukan bagian dari Ranah kekuasaan Tuhan Jadi Tuhan tidak bisa disebut cacat saat tidak menciptakan sesuatu yg mustahil terjadi
Menurut saya jawabanya adalah tidak tau. Seperti saya ketika ditanya bagaimana cara dokter mentlanpatasi jantung, kalau saya yg ditanya pasti jawabanya akan paradox. Tpi kalau dokter yg ditanya akan mampu menjelaskan. Jadi ketika manusia ditanya tentang kemampuan tuhan, lalu tidak bisa menjawab, bukan berarti tuhan tidak ada. Karena manusia hanya mampu menjawab dengan apa yg dia lihat dan pelajari sehari hari. Toh jika dulu bayi lahir dari batu, manusia akan mengatakan bayi itu lahir dari batu, dan tidak masuk akal kalau lahir dari rahim wanita. Ini menurut saya sih.
Pengetahuan jon peri " Saya yang mengotori tempat ini" Adalah salah satu pengetahuan dan pasti bagian dari semua pengetahuan itu sendiri, dimana yang memiliki semua pengetahuan itu adalah tuhan. Artinya Tuhan pasti mengetahui tentang pengetahuan jon peri tentang " Saya yang mengotori tempat ini " . Mumet ra Koe? Aku dewe mumet
Menurut saya. Pembuktian Tuhan itu Ada ( existensi nya ) berdasarkan kitab suci yg saya yakini. Yaitu Alkitab ( kristen ) yang secara ajaib juga sama dengan orang yahudi ( Tanahk ). Kenapa saya meyakini itu karena alkitab itu cocok dengan sejarah.
Contoh Maha kuasa = bisa naik turun cara bersamaan, bisa ke kanan dan ke kiri secara bersamaan, bisa melakukan bisa dan tidak bisa secara bersamaan dll, Kalau tidak bisa melakukan itu berarti belum memiliki title maha kuasa. Karena maha kuasa itu cuma punya satu tanpa ada pembanding untuk setiap sifat dan absolut.
Maha bisa nya Tuhan itu bukan berarti Tuhan bisa melakukan segala kata kerja yang kita tahu dan disifati dengan semua kata sifat yang ada di perbendaharaan bahasa kita seperti kecil, rendah, jelek, kotor dll... Dan menyucikan Tuhan dari sifat kemahklukan tidak sama dengan membatasi kekuasaan dan kehebatan Tuhan.. Tuhan tidak terbatas dalam diriNya sendiri, akal manusia lah yang perlu dibatasi dari pemberhalaan dan penteologian yang keliru..
Dalam literatur islam, telah diketahui sifat mustahil dan sifat wajib Tuhan. Ada hal yang tidak bisa dilakukan Tuhan tidak membuat kemahakuasanNya melemah. Ketidakbisaan terhadap hal yang melemahkan kekuasaanNya justru memperkuat kekuasaanNya.
@@darmagandhul2050 Tuhan dibatasi oleh kemahakuasaanNya. Tidak semua hal bisa dilakukan oleh Tuhan, termasuk melakukan hal yang kontradiktif dalam kacamata logika. Ketidakbisaan ini untuk memperkuat kemahakuasaanNya.
Membuat 2+2 = 10 ... Bisa Membuat persegi sekaligus bulat .... Bisa Membuat Gunung tanpa Lereng... Bisa.... Akal Manusia Terbatas... & slama didunia itu semuanya tdk dpat kita bayangkan..
Argumen Patrick Grim saya rasa ada kurangnya. Tokoh "saya" masih absurd. Manusia hidup dengan kesadaran yang tidak penuh. Yang menentukan kita mau makan nasi goreng atau bakso ketika lapar adalah bakteri di perut kita. Kebiasaan/habit juga mengakar kuat dalam kehidupan manusia. Jika tuhan sendiri yang merancang tokoh "saya" bukankah ia juga turut andil? John Locke pernah mengeluarkan konsep Tabu Rasa, yaitu manusia hanyalah kertas putih yang kemudian berisi coretan yang berasal dari lingkungan luarnya. Bukankah ada kemungkinan tuhan ikut campur dalam pembentukan kepribadian manusia? Walaupun tidak sepenuhnya, tapi opsi2 itu ada
Butuuh rekomendasi gan karena saya tertarik sama filsafat, saya perlu belajar dari mana ya? saya masih sma sih, cuman rasa keingintahuan saya tinggi, mohon bantuannya
@@andikapramana8941 a history of western philosophy - bernars ruzzle bagus mas. Cuma bahasa inggris. Kalau gak mau itu, baca saja buku sejarah filosofi timur atau sejarah filosofi barat versi bahasa indonesia. Dari sana agan kenal banyak tokoh2 filosofi dan idenya secara garis besar. Tokoh yang menurut agan menarik bisa didalami lagi filosofinya dengan membaca bukunya secara mendalam
@@wisnudivayana2344 berguna banget. Nih. Rekomennta gan, sip thx yak. Btw kita filsafat mempelajari pemikiran orang terdahulu ya? Apa cuma sesimpel itu atau lebih kompleks lagi pembahasannya?
@@andikapramana8941 pelajari secara perlahan2. Cari dahulu 1 tokoh filsafat yang agan suka teori dan idenya kemudian baca buku2nya. Kalau sudah 1 tokoh lanjut tokoh lain. Nanti agan akan ketemu diksi dan kata baru. Pengetahuan agan tentang kehidupan juga akan bertambah. Kalau agan mulai dari buku Bernard Russel itu saya yakin mas akan suka
Kita tdk bisa menggambarkan Tuhan dgn pemikiran kita manusia om krn kita tdk memiliki kemampuan utk itu. Tuhan lebih BESAR dari yg manusia bayangkan.. Tuhan itu Maha Tunggal.
Bila acuan dasarnya Manusia adalah gambaran Tuhan. Bisa dianggap Tuhan mnciptakan Manusia, kini manusia mnciptakan robot dgn kecerdasan buatan yg bs berkembang tanpa lg bisa dikendalikan manusia, dmn diprediksi (manusia sudah tahu) bhw kehidupan masa dpn sangat mungkin manusia bisa berperang melawan robot. Kira2 spt Manusia kini yg melawan Tuhan. Ada celah dmn Tuhan tdk bisa mengontrol manusia.
APAKAH TUHAN ITU ADA? SEJAK KAPAN TUHAN ITU ADA? SIAPA YANG MENCIPTAKAN TUHAN? BAGAIMANA RUPA TUHAN? TINGGAL DIMANA TUHAN ITU? SAMPAI KAPAN TUHWN ITU ADA? th-cam.com/video/vpzMbEo-BXY/w-d-xo.html
wah menarik, jadi tahu soal logika klasik dan non klasik, ini jadi membawa pikiran saya, mungkin saja semakin berkembangnya umat manusia, muncul kemudian logika A B C D. kalau pendapat saya, tentang paradoksial batu itu, kita memakai logika yang kita mampu (klasik atau non klasik) sedangkan tuhan sendiri memiliki logika atau bahasa yang lebih tinggi lagi untuk dirinya. kita cuma bisa memandang tuhan dan beradu argumen ada tidaknya tuhan dengan perspektif seaadanya. ibarat hidup di dunia 2D dan memadang dunia 3D maka hanya ada garis-garis proyeksi (yang mana dunia 3d ada PxLxT). Lalu jika hidup di dunia 3D memandang dunia 4D, hanya muncul proyeksi ruang. intinya tuhan punya sesuatu yang lebih tinggi sehingga manusia tidak bisa melihat kebenarannya
walaupun umat manusia dan ilmu pengetahuan terus berkembang. kita masih berada di titik ini setelah 2000 tahun setelah masehi. atau beribu ribu tahun sejak berpikir muncul
Argumen yang di sampaikan nya ialah argumen "saya" itu sendiri. Walaupun ia menyebutkan "orang lain" yang mengotori lantai itu sejatinya tetap saja proposisinya berangkat dari "saya".
jika "saya" itu hanya satu dan tidak ada yg setara dengan "saya", maka kebenaran nya absolut.. jika ada "saya" yg dapat di nilai dari sisi "saya" yang lain (setara), maka kebenaran nya tidak absolut..
Jika tuhan maha kuasa, mengapa tuhan tidak memberi pengetahuan tentang keberadaan tuhan langsung dalam pikiran setiap ciptaannya? Jika tuhan maha mengetahui, mengapa tuhan tidak mengetahui bahwa manusia mempertanyakan keberadaannya?
@@pudlux9133 Jika tuhan memberi kebebasan untuk memilih, apakah tuhan tidak mengetahui dampak kebebasan pilihan yang kupilih? Apakah tuhan tidak mengetahui masa depan ciptaan yang dia ciptakan?
bagi saya saat ini, tuhan hanya ada dalam tataran pemikiran saja. kesimpulan ini dinamis seiring sejauh ini saya berusaha memikirkan tentang keberadaan tuhan. kedepan mungkin bisa berubah tergantung perkembangan data yang saya serap.
Kalau bagi saya yang jelas kaya program komputer misal creator bikin si player tidak bisa menembus dinding maka player tidak bisa menembus dinding. Tapi creator bisa mengubah rule itu dengan kuasanya. Misal hukum yg diciptakan ada rule kita melakukan sesuatu dengan fikiran, tapi tuhan bisa saja membuat rule kita melakukan sesuatu dengan hal yang belum pernah iya ciptakan. Jadi teori yg dikemukakan manusia itu terbatas pada rule yang sudah diciptakan dan tidak bisa mendefikisikan rule yg belum tuhan ciptakan dan tidak kita ketahui. Jadi untuk pertanyaan yang tidak bisa kita jawab adalah karena keterbatasan berfikir yang tuhan berikan kepada kita dan tidak bisa disimpulkan bahwa itu adalah ketidakmungkinan pada tuhan.
Tergantung sih, kalo secara empiris pasti tapi secara afeksi sangat bisa, mengobjektifikasi benda, indra kita sangat terbatas dan otak kita hanya bisa mengetahui apa yg kita rasakan dengan indra kita, seperti filosof alam dulu mendekati hal ini dengan hati dan logika dan saya yakin"tidak mungkin muncul sesuatu dari ketiadaan"
@@iqbalsyah4763 ya keberadaan anda adalah pembuktian keberadaan tuhan , apakah anda pernah berpikir atau bahkan merencakan anda hidup ? Kenapa harus anda ? Bukan kah ada ribuan sel sperma yg lain? Itu semua kehendak tuhan bro
Tuhan adalah Dzat yg Maha Kuasa,seluruh benda maupun mahluk hidup tunduk kepada,tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya,paradoks Tuhan adalah sebuah pemikiran yang tidak dapat ditanyakan/dimasalahkan.kenapa demikian,karena Tuhan tidak bisa diukur hanya dengan AKAL PEMIKIRAN manusia yang terbatas,tidak bisa dipahami Hanya dengan Meditasi manusia belaka. Jika ada pertanyaan maka yang tepat adalah. 1.juka Tuhan adalah pemberi takdir.kenapa kita yang bertanggung jawab akan takdir itu? 2. dimanakah letak kesempatan kita untuk mengubah takdir yang telah diberikan Tuhan?
Bahkan Free Will pun harus dalam aturan-Nya, tidak ada kata bebas selama semua yang ada telah Tuhan tentukan,, debu yang masuk kemata kita tanpa sengaja pun telah Tuhan tuliskan secara jelas dalam kehidupan kita, Tidak ada hal yang sengaja/tiba-tiba terjadi.kita menganggap hal tersebut sebagai kebetulan/tanpa sengaja karena pemikiran kita yang terbatas sebagai manusia.
@だなンゴ kita sebagai manusia tidak tahu akan hal ini,terlalu terbatas pimikiran kita untuk menerka rencana Tuhan, kita hanya tau apa yang telah disampaikan kepada kita,selebih itu hanya teori-teori untuk memenuhi hasrat keinginan dan pemikiran kita.
Soal eksperimen pikiran John Perry; bagaimana jika Tuhanlah yang menakdirkan John Perry sebagai penyebab kotornya tempat tersebut? Bukankah itu berarti Tuhan bisa disebut Maha Kuasa dan Maha Mengetahui?
Kalo tuhan yg menakdirkan semua orang begini dan begitu berarti dia maha tidak adil Krn bisa seenaknya sendiri menentukan Muhammad masuk surga Abu lahab masuk neraka dst. Percuma juga ada catatan amal yg begitu teliti kalo cuma unt membuktikan kebenaran dr takdirnya. Adanya ayat ttg tuhan murka dll menunjukkan bahwa Tuhan tidak maha tau. Bagaimana dia bisa bereaksi murka pada kejadian yg sudah dia takdirkan sendiri? Lalu apakah dia berbuat sesuai yg dia takdirkan juga kah? Atau akan sedikit melakukan perubahan pada takdir tsb? Kalo dia berbuat sesuai takdir yg sudah dia gariskan berarti dia tidak maha kuasa. Krn tdk bisa lepas dr takdir yg dia buat sendiri. Kalo bisa membuat takdir baru, buat apa ada takdir juga.
Berarti tuhan itu maha demokrasi, Patuh pada hukum alam, Ta'at pada prinsip logika, Dan terbuka terhadap kritik makhluknya, Jadi mungkin bukan pernyataan tentang adanya tuhan yang salah, Tetapi pemahaman tentang tuhan yang salah, Buddha gautama telah memberikan pencerahan terhadap kita semua, Tuhan itu tidak abadi, Tuhan itu bisa bereinkarnasi, Makhluk itu tidak abadi, Makhluk itu bisa bereinkarnasi, Tuhan bisa turun menjadi makhluk, Makhluk bisa naik menjadi tuhan, Alam semesta tidak abadi, Alam semesta hadir setiap pemerintahan tuhan berganti, Maka dari itu umat buddis tidak menyembah tuhan karna toh tuhan bisa salah dan diturunkan dari jabatannya oleh makhluk, Hidup adalah ketidakabadian yang abadi.
Kalau dalam teologi klasik dalam Islam ada namanya teologi Asy'ariyah, Tuhan tidak melakukan sesuatu yang kontradiktif. Artinya ke Maha an tersebut berlaku pada hal yang sifatnya mungkin (Mumkin). Jadi ada 3 hal yang kita ketahui secara logis yaitu wajib, mungkin, dan mustahil. Dalam hal ini Tuhan juga memiliki suatu kemustahilan dan itu diniscayakan secara logis.
Teologi Asy'ariyah banyak dipengaruhi dari rasionalisme Mu'tazilah walaupun penggagasnya sendiri (Abu Al-Hasan Al-Asy'ari) keluar dari ideologi lama yang dianutnya
Tuhan bisa membuat lingkaran yang sekaligus square. Ini ada dalam teori Mekanika kuantum sesuatu bisa terjadi secara bersamaan dimana elektron adalah gelombang sekaligus dia adalah partikel. Jadi logika filsafat bisa terbantahkan, karena sebenar nya Tuhan itu dalam suatu dimensi yang memang diatas dimensi kita....Tuhan bisa sangat jenius tapi juga sekaligus bodoh menurut manusia. Bukti nya, Tuhan Yesus Kristus disalib dan mati, itulah adalah kebodohan bagi manusia, namun itu juga tindakan yang jenius untuk tujuan menyelamatkan manusia...
Menurutku, dalam kasus John Perry ini, kejadian pertama berhubungan dengan kejadian kedua. Kejadian kedua ada karena kejadian pertama ada. Dengan kata lain, kejadian pertama mempengaruhi kejadian kedua, atau kejadian kedua merupakan pembuktian kejadian kedua. Karena Perry membuat proposisi: Orang yang karung gulanya bocor adalah orang mengotori lantai. Lalu, Perry ingin membuktikan siapa orang itu, dan ternyata terbukti dia sendiri. Maka dia membuat kesimpulan (bukan proposisi baru): sayalah yang mengotori lantai. Artinya, pembuktian ala Joh Perry ini bukan pembuktian paradoxal keberadaan Tuhan.
Hukum alam itu yg buat Tuhan manusia yg membuat rumit...Tuhan jelas maha bisa.. Maha bisa membolak balik hukum alam..ini hanya masalah tinggal tuhan mengganti hukumNya.. paradoks kemahaesaan hanya mempersulit manusia
Setuju. Logika terikat dengan ruang, waktu, dan materi. Sedangkan Tuhan tidak terikat dengan ruang, waktu, dan materi. Itu sebabnya Tuhan tidak bisa "dikejar" dengan Logika, baik itu yang Klasik ataupun yg Non-Klasik.
@@hooligan29 setuju.. Logika tentang ketuhanan fungsi nya hanya untuk memperluas wawasan kita, dan utk renungan kita terhadap dunia... Itu fungsi logika
Saya belajar ilmu filsafat di fakultas hukum. Dan Saya SMA jurusan IPA sangat suka sekali dengan ilmu fisika dan astronomi Jikalau ada pertannyaan apakah Tuhan itu ada???? Jawabannya sagat mudah sekali ? 🙏🙏♥♥♥♥ Pakai jawaban logika dan Data @ logika (1) @ Data (2) A. Jawaban Logika !!! @ Kenapa Mobil itu Ada? // Kenapa Komputer itu ada? // Kenapa Pesawat itu ada? // Kenapa Gedung tinggi itu ada ?? Jawabannya kesemuannya ada karena Manusia yang membuatnya )))) @ Kenapa ada matahari ? @ kenapa ada Planet? @ kenapa ada tata surya? @ kenpa ada bumi?? @ Mengapa mereka beputar taoi tidak saling bertabrakan?? @ kenapa ada atmosfer yg selalu melindungi bumi dari setiap benda asing yg jatuh? Siap yg membuat sistem itu?? Jawaban Dari Kesemuannya adalah Tuhan. B. Jawaban Data Quran ada 1700 tahun yg lalu. Menarik nya ayat2 Qur'an yg ditemukan di abat 19. ini aneh dan misterius dalam benak fikiran saya ini bukan buah fikiran manusia 1700 tahun yg lalu. 1) ilmu Geografi adanya Arus panas dan arus dingin (gilbartar dan laut jepang) @ Qur'an Surah Ar Rahman ayat 55 : 19,20 Berbunyi : Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing2. Maka nikmat Tuhan kamu manakah yg kamu dustakan ? dari keduanya keluar mutiara dan marjan. 2) Ilmu Biologi Perkawinan tumbuhan serbuksari dan putik @ Surah Quran Al-Hijr 22 Bunyinya : Dan kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan kami turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu dari air itu,dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpanya 3) Ilmu Biologi pencipta manusia alam rahim. @ Qur'an al muminun ayat 14 Berbunyi : Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan dari segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging kemudian kami jadikan dia mahluk yg (berbentuk) lain. Maka maha suci Allah, Pencipta yang paling baik. 4) Quran bicara tentang langit (beberapa ayat , ada banyak) @ Surah Ar Raad bunyi : Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana yang kami lihat) kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar hingga waktu yg ditentukan. Allah mengatur urusan (mahluk-nya). menjelaskan tanda2 kebesaran nya, supaya kamu menyakini pertemuanmu dengan Tuhanmu. @ Surah Al Anbiya (21:30) TEORI BIG Bang. berbunyi : Dan apakah orang 2 tidak mengetahui bahwasanya Langi dan bumi itu keduanya dahulu suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. @ Qur'an surah Al Mu'min Berbunyi : sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. @ bercerita tentang lubang Hitam ((black Hole)/ musnahnya suatu bintang /kiamat (nasional geografi : ttg antariksa)) Quran surah ar Rahman penjelasan kiamat berbunyi : Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. berbunyi : Gravitasi !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! @ surat Yasin ayat 38-40. "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."
Makanya sekarang itu banyak orang yang debat tentang agama...Karena di dunia ini agama itu banyak dan bukan cuman satu..lantas dari sekian banyak itu ada yang mengatakn bahwa..sayalah yang benar dan yang lain salah...lantas muncul pertanyaan sbb: Kalau TuhanMu yang benar Buktikn secara data! Kalau mampu bukti secara data..saya bisa percaya apa yang kamu katakan..
Bang menurut saya tentang Tuhan apa yg kita bicara kan ada hal kecil, tapi mari kita coba lupakan sejenak dan lihat alam semesta dan pikirkan Apa kah Tuhan menciptakan semua itu sengaja atau tidak sengaja
Tuhan tidak perlu berubah pikiran karena Tuhan tidak terikat dengan waktu, ruang, dan benda. Apa yang menjadi pertanyaanku adalah, selama Tuhan adalah mahatahu, dan Ia pun pasti sudah mengetahui bahwa manusia akan jatuh dalam dosa, mengapa Tuhan membiarkan hal itu terjadi?
filosofi ini bukan menekankan kita untuk harus mengikuti teori ini, tapi filosofi itu cara untuk berpikir untuk sebuah pemikiran, dan semua bebas mengungkapkannya, dan dapat diakui kalau sudah terbukti dan masuk akal..
Menarik banget bang... Hingga saya berpikir seperti ini; Seperti kasus John Perry yang membahas subjek "saya" tidak dapat digantikan dengan pendeskripsian yang lain. Maka bagi saya, penyifatan Tuhan dan kontradiksinya juga tidak bisa dideskripsikan oleh hal di luar Tuhan. Sehingga, Tuhan lah yang kemudian bisa menentukan kemungkinan dan ketidakmungkinan atas diri-Nya.
Contoh, misalnya saya membuat bolu yang mengembang bagus karena saya menambahkan minuman berkarbonasi. Boleh jadi bagi orang yang mau membuat bolu seperti yang saya buat, akan mengatakan bahwa minuman berkarbonasi adalah syarat untuk membuat bolu yang mengembang bagus. Maka pertanyaannya, apakah yang saya lakukan terhadap adonan kue dengan menambah minuman berkarbonasi itu adalah kehendak saya atau justru merupakan syarat bagi saya?
Jika menambahkan minuman berkarbonasi adalah kehendak saya maka yang berjalan adalah kuasa saya, terhadap kemungkinan dan ketidakmungkinan menambahkan minuman berkarbonasi dalam adonan kue. Tapi, jika itu adalah syarat bagi saya maka yang berjalan adalah kuasa di luar saya, yang mampu menentukan kemungkinan dan ketidakmungkinan saya untuk menambahkan minuman berkarbonasi dalam adonan. Maka muncul pertanyaan, apakah Tuhan tak punya kuasa sendiri, sehingga membutuhkan persyaratan dari di luar Dia untuk menentukan kemungkinan dan ketidakmungkinan bagi diri-Nya sendiri?
kwkwwkwk
filosofi itu keren yah
bisakah tuhan menciptakan gunung tanpa lereng?
lalu pertanyaanya gunung itu apa ? apakah sesuatu yang tak memiliki lereng itu gunung?
kenapa sesuatu yang tidak memiliki lereng itu HARUS kita sebut dengan istilah "gunung"?
Sulit banget dipahami filsafat kayak gini, darimana kita tahu Tuhan membutuhkan syarat dari luar atas kemungkinan dan ketidakmungkinan dari diri-Nya, kita menyanyakan hal itu dalam konteks apa?? bisa dijelaskan secara awan gak bang, ane makin berpikir keras, hehe mohon bantuannya suhu
@@andikapramana8941 sama bro, sy jg berfikir keras utk coba memahami teori yg d sampaikan...hihihi
@@R_saja bljr filsafat memang bilkij gila bro, tp trgntung kita cara menyikapinya sih. Skrng yah karna gue lumayan bljr tntng filsafat, misalkan ada orng yang gue ajak diskusi tntang suatu hal, tp yang gue kagum itu bukan ucapan yg dia keluarkan, tp malah gmn sih cara dia berpikir dan berlogika sampai perkataan itu muncul, kadang sampe pusing sendiri wkwk
@@andikapramana8941 menurutku kalo.filsafat itu continue atau tak hingga
Pembuktian eksistensi Tuhan mutlak harus clasic, Konkritnya pembuktian harus berdasarkan wahyu Tuhan itu sendiri. Tidak ada sumber lain yang yang dapat membuktikan eksistensi Tuhan, di luar wahyuNya. Sy kutip suratnya Paulus dalam Roma 9:20-21, "Dapatkah yg dibentuk protes kepada yg membentuk".
Kontradiksi atribut Allah tidak bisa kita selesaikan dengan logika kita, karena itu melampaui logika kita. Tak mungkin Tuhan berbuat salah, sehingga Dia harus menciptakan batu yang tak mampu Dia angkat, itu sama dengan menentang diriNya sendiri, yang adalah kebenaran itu sendiri.
John Lock, berkata ada 3 cara berpikir. 1. Rasional, 2.Irasional, 3. Supra-Rasional.
Ini sama saja dengan pembuktian tuhan berbasis agama yang bersifat sirkuler(untuk percaya tuhan, perlu percaya agama, tapi untuk percaya agama, perlu percaya tuhan di agama itu dulu) sehingga pembuktian seperti ini tidak konkret.
harus bikin podcast di spotifyyy nihh😅
UP
defisini tentang apa itu ketuhanan, selalu berkembang sejak dahulu, jika sekarang manusia mendefinisikan tuhan dengan cara non klasik, itu berarti subjektifitas tentang tuhan itu mengikuti zaman.
pikiran akan menjadi ambrol jika memikirkan apa mau tuhan, sedangkan pengetahuan manusia terbatas dan tuhan maha mengetahui dari apa yg tidak d ketahui manusia, manusia itu terbatas dan hanya bisa mengagumi ciptaanya.
iya, makanya pendekatan gak cukup dengan logika, tp secara spiritual juga.
sya berkesimpulan bahwa "Tuhan itu tdak ada secara fisik" tetapi tuhan itu ada didalam pikiran kita karena kita meyakininya.
bisa saya tambahkan bro?
sebenarnya kitalah tuhan untuk diri kita sendiri
@@agusgozer6530 saya rasa tidak tepat mengatakan kita adalah Tuhan untuk diri kita sendiri, sebab jika begitu, knpa ketika kita sakit,kita masih perlu resep dokter untuk berobat? itu artinya, pengetahuan kita yg terbatas menyangkut diri sendiri menandakan ketidak kuasaan.
Atau lebih tepatnya "Manusia itu pada Hakekatnya tidak tahu apa2 tentang diriNya."
Lantas bagaimana kita bisa menyebut kita adalah Tuhan untuk diri sendiri?
Bahkan, andai saja kita tidak pernah mendengar seseorang berbicara tentang Tuhan, mungkin kita tidak akan pernah tahu Tuhan itu apa.
@@agusgozer6530Lelaki adalah israel(hamba Tuhan) dan wanita adalah isra miraj(hamba malam)
@@bukansaya9241Kerna pilihan manusia itu sendiri yang membatasi dirinya..
@@Black_knight72 nggk perlu dibatasi dari sononya manusia udah terbatas, baik penglihatan, pengetahuan maupun fikiran
Bagi saya, tuhan itu tidak hanya menciptakan alam semesta serta isi2 nya saja, namun juga berserta hukum2 alam yang bekerja diatasnya. Bagi kita mausia hukum kausalitas itu tidak bisa dihindarkan sebagai konsekuensi bagian dari ciptaan tuhan beserta segala sistem nya. Namun tuhan bisa saja menghindari hukum2 tersebut kausalitas misalnya. Tuhan sangat mungkin tidak terkena efek hukum kausalitas, kontradiksi atau yang lainnya, karna ialah yg menciptakan hukum2 dan ketentuan tersebut.
Otak pikiran manusia terbatas dan tak mampu menjangkaunya . Dan memang begitulah kita dciptakan secara logika tidak dlebihkan atau dkurangkn .
Ibaratnya sprti mata kita ini yg hanya mampu melihat dngn jarak beberapa meter ke depan .bahkan mata kita tk mampu melihat kehidupan d ujung kulit kita . Yg kalo dlihat dngn microskop baru kita akn takjub dn bisa melihatnya . Bayangin kalo kita bisa melihat sampe berkilo2 meter jauhnya tanpa alat bantu . Kehidupn jdi tidak normal . Nah sesuatu yg sempurna sprti ini mustahil kalo tidak ada perancangnya .
Ngak seserem itu, tuhan itu maha asik
Sebenarnya ini argumen menyerah sih. Kita kan harus pembuktian diluar dasar kitab suci karena mesti ditinjau dalam berbagai hal dengan kritis. (Kitab suci hampir selalu mengklaim Tuhan)
Inilah sebuah kebingunan bagi Atheis.
@@gasmang6035 th-cam.com/video/8cjxeIdwkyI/w-d-xo.html
aq pertah berfikir sampai paradoks tp malah bingung sendiri 😀. Lanjut mantap suhu
Ati2 bro.. Bisa emosi sendiri lho
Tuhan maha berkehendak, tdk ada yg dapat membatasi, bagi Tuhan tdk ada yg sulit, bagi Tuhan tdk ada yg mustahil 🙏
Kata siapa bagi Tuhan tiada yang mustahil?
Tuhan itu berkehendak kepada sesuatu yang mungkin terjadi. Bukan kepada yang wajib terjadi, bukan pula kepada yang mustahil terjadi.
Maksud dari kehendak Tuhan tidak terbatas adalah terhadap sesuatu yang mungkin terjadi.
@@bangdungcikere8442 akal, pikiran, hayalan manusia itu sangat " Terbatas, itu pun pemberian, jk tdk dikasih, ya gk punya apa-apa. Lalu dg egomu, kesombonganmu Tuhan km👉batasi dg kata"nafsu mu, itulah syirik yg nyata. Meskipun demikian saya menghormati pendapat mu. SEKALI LAGI, TUHAN TDK BISA DI BATASI OLEH CIPTAAN NYA / HAMBANYA, ALAM SEMESTA BESERTA ISINYA FANA DAN BERGANTUNG PD SANG KHALIQ🙏
Kalau semuanya mungkin bagi Tuhan, termasuk yg wajib atau yg mustahil, bagaimana akan ada devinisi kebenaran?
Bro kehendak Tuhan itu hubungannya ya kpada sesuatu yg mungkin. Bukan kepada sesuatu yg wajib seperti adanya Tuhan & bukan kepada sesuatu yg mustahil seperti tiadanya Tuhan.
& Ketiadaan hubungan itu sama sekali tidak melemahkan kemahakuasaannya Tuhan. Karena memang tiada hubungan.
@@bangdungcikere8442 akal, nalar, pikiran, kyalan jangkauanya pendek, dan sangat lemah. Tuhan ada dlm segala hal, ada dlm lahir dan batin, ada dlm ketiadaan itu sendiri, ada dlm mustahil juga. Pokoknya maha sempurna dech, jangan berdebat lagi hanya buang waktu, hamba ttp hamba gk dpt menjangkau kesana. Menyerah dan berserah dirilah sbg hamba yg lemah, agar tak menyesal di kemudian hari 🙏
@@muhammadparni8874 lah siapa yang bilang gk usah berserah diri..
Ente saja bro yg gk paham hukum akal.
Saya ketika belajar dgn Dr. Fahrudin Faiz mendapatkan kesimpulan.
Beliau membantah semua argumen logika adanya Tuhan, bukan berarti beliau menafikan Tuhan, tapi itu menunjukkan kelemahan hasil fikiran manusia yang tidak akan mungkin menggambarkan Tuhan.
Karena ketika akal manusia menggapai Tuhan, Tuhan akan menjadi subjektif.
Request: Filsafat pembunuh atau menghilangkan nyawa orang lain
Wah, rupanya selama ini saya bertahun tahun menggunakan logika Non klasik tuk mengkaji konsep ketuhanan.
Cita cita saya pingin jadi dokter tapi sepertinya saya berbakat juga dibidang ilmu Filsafat hehe. 😂
Ilmu filsafat itu penting, terutama ketika usia kita semakin lanjut atau jabatan kita semakin tinggi. Ketika tanggung jawab dan kekuasaan kita semakin besar, kita harus semakin bijaksana dalam mengambil keputusan, sebab dampaknya besar terhadap orang-orang lain. Karena itu, kita perlu punya cara berpikir yang tepat.
kenapa gk dua duanya aja? kan lebih untung
Kemampuan otak manusia dalam mengeksplorasi Tuhan amat sangat terbatas.... Ibnu Rusyd seorang filosof muslim pernah berkata, "otak/pikiran manusia ini ibarat timbangan emas, maka jangan digunakan utk menimbang gunung... Jika proposisi paradoksial itu diterapkan pada konteks Tuhan, yaitu "bisakah Tuhan menciptakan batu besar yg sangat berat sehingga Dia tidak mampu mengangkatnya?, yaa jawabannya, Tuhan mutlak bisa menciptakan batu yg tidak mampu Dia angkat, tetapi ketidakmampuanNya itu bukan karena Dia tidak Maha Kuasa, tetapi justru karena Dia Maha Kuasa". Dia meliputi semua baik yg kontradiksi maupun yg tidak. Orang bingung dan jadi dilematis terkait tentang Tuhan adalah akibat dari persepsi yg keliru ttg Tuhan. Tuhan dipersepsi dalam konteks makhluk bahkan masuk ke ranah antrpomorphisme. Sehingga, selamanya kita terbentur dan bingung sendiri akhirnya....
Otak manusia mampu berfikir sesuatu..mau yang baik atau jahat..kerna itu Tuhan munculkan DOSA ASAL
Ada satu sifat "kemustahilan" dilakukan Tuhan. Seperti menciptakan yang seperti diriNya, menciptakan sesuatu yang tidak mampu diangkatNya misalnya. Sebab itu akan memporak-porandakan hukum yang Tuhan buat sendiri. Bila pun Tuhan mampu Dia tidak akan melakukannya.
Ya itu tadi, Keberadaan Tuhan bisa dibuktikan secara logika, tapi ketiadaan Tuhan juga bisa dibuktikan secara logika... logika dan filsafat sendiri belum bisa menjawab semua hal secara final mengenai keberadaan Tuhan... pembuktian empiris keberadaan Tuhan hanya bisa dibuktikan saat kita meninggal :D.. jadi sekarang tinggal pilih saja mau jadi seperti apa.. Nice Video pak, auto subsribe...
ngopi sambil rokokan bisa memberi ilham2 yg menakjubkan
Mantab banget ini konten... Plus gaya nyibak rambutnya nggak ada lawan 😁
Contoh lain, saya dapatkan dari sebuah kumpulan cerita Tiongkok untuk anak-anak. Judulnya "Pandai Besi yang Sombong." Suatu hari, alkisah, si pandai besi ini membuat tombak yang dijualnya sebagai tombak penembus segala tameng. Di hari lain, ia membuat tameng dan menyebutnya sebagai tameng penahan segala tombak. Kebetulan, di pasar, si pembeli tombak membawa tombaknya. Ia lalu bertanya kepada si pandai besi, "Jika tombak penembus segala tameng ini saya lemparkan menghantam tameng penahan segala tombak itu, apakah yang akan terjadi?" Si pandai besi pingsan.
Sebagai seorang anak, saya membaca cerita itu sebagai kisah yang menghibur dengan pesan moral yang jelas. Jadi orang jangan suka sesumbar, nanti kamu termakan kata-katamu sendiri. Belakangan, setelah mendengar banyak paradoks termasuk batu berat ciptaan Tuhan saya jadi sadar bahwa yang digugat dalam cerita pandai besi itu bukanlah semata-mata klaim pandai besi yang luar biasa, tapi segala klaim luar biasa. Juga klaim luar biasa tentang Tuhan?
Dapatkah Tuhan menciptakan tombak penembus segala tameng dan tameng penahan segala tombak sekaligus?
Pada akhirnya, jika Tuhan adalah Tuhan yang ada sekaligus tiada, yang menjawab sekaligus mengabaikan doa, jika kesadaran kita berubah, ketika Tuhan tidak melulu Tuhan yang selalu ada, apakah itu mengubah isi dan cara kita berdoa?
KAMI CIPTAKAN MANUSIA DARI AIR, LALU TIBA TIBA JADI PENENTANG YANG NYATA
Naudzubillah min dzalik...!!
Dengan kebingungan manusia menalar Tuhan adalah cara Tuhan menunjukan ke Maha Kuasaanya. Tuhan sedang menunjukan pada manusia kemampuan berfikir manusia sangat terbatas pada titik tertentu.
wahhh lu bisa mengetahui pikiran Tuhan.. Hebat..
siapa yang bingung
Dengan kamu bisa mengetahui pikiran tuhan maka kamu lebih tinggi dari tuhan.
@@Daniel-br1dl absurd pernyataannya
Bisa juga cara manusia berspekulasi dan manipulasi logikanya sendiri
Cukup dgn surah Al-Ikhlas yg bisa menjawab KeTuhanan..
@@A_Ridwan Menanyakan bukti sejarah?
Itu pertanyaan paradoks..
Silakan perdalam lagi arti paradoks sebelum membuat pertanyaan..
Dengan berkembangnya cara berfikir manusia, akan aneh jika Tuhan bisa di deskripsikan di masa tertentu.
Karena ketika logika berkembang, ia pasti akan dibantah.
Konklusinya, selama akal masih berkembang ia tidak akan mungkin mendeskripsikan Tuhan.
Anda itu keren banget lho sumpah
Dapatkah sebuah lukisan atau karya lukis tahu/mengenali siapa yang melukisnya? Apalagi menanyakan adakah yg tak mungkin dilakukan "sang pelukis".
Tuhan itu ada saat kita mengalami keterbatasan dalam pikiran dan tindakan.
Akhirnya manusia sendiri lah yang membuat diri mereka sendiri bingung
Kalo gw mencoba mikir sendiri, mungkin aja Tuhan itu bersifat paradoks juga konsisten sekaligus. Dengan perkembangan fisika quantum aja kita sejauh ini menemukan bahwa alam fisik pun bekerja dengan cara demikian, bahwa hukum alam klasik itu konsisten tapi ternyata elemen penggerak-penggerak terkecil di alam (proton, neutron, elektron) punya sifat-sifat paradoks.
Kalo balik ke eksperimen berpikir John Perry tadi, dan masih menurut gw yang orang awam ini, bisa di jawab pakai sifat ketiga Tuhan yaitu Omnipresence, yang juga sebetulnya jamak diketahui. Kalo Omnipotent Maha Kuasa, dan Omniscience Maha Mengetahui, Omnipresence berarti keberadaannya ada dimana-mana/diseluruh tempat; kurang lebih begitu terjemahannya. Sehingga sifat indeksikal tadi bisa 'didobrak'. Tuhan bisa tau dan bisa menggantikan "Saya yang mengotori tempat ini." karena Tuhan hadir sebagai John Perry.
Paradoksnya keberadaan Tuhan ini pun boleh jadi bisa dibawa juga ke kehidupan sehari-hari. Tuhan ada, secara konsep jelas ada, implikasi keberadaan Tuhan juga ada, Tuhan secara kongkrit bisa di deteksi indra manusia, yang ini engga. Maka mirip kasus Schrodinger's Cat, Dia ada sekaligus ga ada, berada dalam state Superposition dan state-Nya baru bisa didefinisikan saat ada yang bisa berinteraksi langsung dengan Dia. Gitu..
Mohon maaf kalo malah jadi makin bingung, logika gw baru sampe sini. :D
Gw seneng banget bisa subscribe Bang Martin. Belajar banyak hal :D
Cus ke dr. Faiz bang hehe
untuk pengikut konsep ketuhanan, jd hukum nya mutlak, tdk bisa di ganggu gugat, sekalipun ada yg kotradiksi dlm konsep itu,tetep yakin aja lebih aman, krn takut doktrin klo ga percaya masuk neraka, krn takut masuk neraka dilakukan penyangkalan setiap ada argumen kontradiksi tsb, krn sepiritual itu pakai emosi bukan pada logika, klo di teruskan akan jd debat kusir, ujung2nya pasti bilang kurang beriman, saya bukan menyalahkan orang beragama krn itu sah sah saja dan tidak merugikan, tpi setidaknya jgn mencoba menyangkal sebuah fakta, krn pada dasarnya agama kan msh sebatas kepercayaan, itu kenyataan yg ada,, bukan kata saya, tpi kata kenyataan, yg jelas klo argumen saya tdk sama dg anda itu hak saya anda tidak bisa mendikte saya salah, krn semua saya kutip dr kenyataan yg ada bukan pendapat pribadi, ini sejalan dg pendapat yg di ceritakan di video ini,
p2:sayalah yang mengotori tempat ini,
"seandainya saya tidak mengetahui bahwa lantai itu kotor karena gula,,!!
"maka saya harus bertanggung jawab atas anggapanku".
(sayalah yg mengotori tempat ini).
Mas Martin suryaraja aku mau request dong tentang etika lingkungan hidup atau apakah ada pemikiran asli Indonesia yang tidak terpengaruhi oleh pemikiran dari bangsa lain ?
Cari kehidupan sebelum adanya pengaruh bangsa lain, dan cari persamaan dengan pemikiran sekarang, menurut saya si wk
Eren apa kabar?
Kata "tidak bisa" tidak selalu menunjukan kelemahan. Bisa saja kata "tidak bisa" itu malah menunjukan kekuatan. Misalnya tidak bisa kalah, tidak bisa sakit dsb.
Tiba2 tercetus pemikiran tentang kehidupan manusia yang dihubungkan dengan perumpamaan "semut memperebutkan gula tanpa tahu kenapa benda tersebut bisa ada ?siapa yang menciptakan benda tersebut ?sekaligus juga kenapa bisa memiliki rasa manis ?" sama halnya dengan ketidaktahuan manusia tentang tuhan dan ketidaktahuan manusia tentang keberadaan berapa sebenarnya alam semesta/multi parallel universe yang ada sekaligus juga misteri yang ada di balik itu.
ampun bang yo saya ndak tau
Tuhan itu menciptakan alam dengan komplex karna Agar manusia bisa berfikir dan menyeleksi alam. Karna sesuatu yg menjadi sebat akibat adalah rancangan tuhan. Bisa saja Tuhan menciptakan yg tidak bisa di teliti atau tidak sesuai dengan sains penyebabnya adalah manusia tidak berpikir.
Pernah ada yang menanyakan kepada saya pribadi, Mungkinkah tuhan menciptakan batu besar yang sangat berat sehingga Dia sendiri pun tidak sanggup mengangkatnya?
Sebenarnya pertanyaan seperti ini tidak memiliki dasar, sehingga sebenarnya pertanyaan ini tidak patut di pertanyakan dan tidak patut di jawab.
Tapi dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Seperti yang kita ketahui tuhan itu memiliki kemahakuasaan yang maksimal, yang terhadapnya kita tidak bisa memikirkan apa dan siapa yang memiliki kebesaran lebih besar daripada tuhan.
Sekarang mengulas pertanyaan tadi, sebenarnya bukan mungkinkah tuhan tapi mungkin kah ada batu yang melebihi kebesaran tuhan? Sedangkan batu tersebut di ciptakan oleh tuhan, dan jika tuhan menciptakan batu tersebut pun ya tidak ada yang tidak mungkin bagi tuhan, sekarang pematahan pertanyaan tersebut mungkinkah ada batu yang melebihi kebesaran yang maksimal itu? Sedangkan dia lebih berkuasa dibandingkan ciptaanya.
Jika pertanyaan semacam itu di tujukan untuk manusia, mungkin manusia bisa menciptakan sesuatu yang besarnya, beratnya melebihi manusia, yang bahkan manusia sekalipun tidak bisa mengangkat ciptaanya tersebut, dikarenakan kebesaran manusia hanya memiliki kebesaran yang hanya sebutir debu dibandingkan kebesaran tuhan.
Dapat di simpulkan tidak sesuatu yang dapat menandinginya karena tuhan memiliki sifat ke MAHA-AN yang maksimal.
Tuhan itu gak butuh definisi, seseorang akan mengenal Tuhan ketika seseorang mengalami kebangkitan spiritual.
Coba periksa buku “Yang Galau Yang Meracau”Karyanya Fadh Fahlevi. Soal Tuhan yg kontradiktif vs Tuhan yg di deskripsikan dgn logika klasik di bahas cukup memadai disitu.
Butuuh rekomendasi gan karena saya tertarik sama filsafat, saya perlu belajar dari mana ya? saya masih sma sih, cuman rasa keingintahuan saya tinggi, mohon bantuannya
@@andikapramana8941 latih dulu diri anda "jujur"
Apa niat anda, itu saja
Latih diri sendiri
Jawabannya tuhan tidak bisa membuat batu yg tidak bisa dirinya angkat,di sinilah kita bisa melihat hebatnya sang pencipta,,,kelemahannya masilah sesuatu yg luar biasa
Selepas tuhan itu ada ataupun tidak ada,bagi siapapun walaupun berbeda zaman,entah klasik maupun modern,kebenarannya mendeprisikan tentang tuhan mestilah penggambaran yg sangat luar biasa tentang tuhan itu sendiri...dan untuk membangun karakter tersebut dalam pikiran manusia pastilah bisa,,,apakah tuhan itu sempurna,,,kalau pendapat saya dia tidak lah sempurna akan tetapi dia sangat luar biasa,dan keluar biasaannya ini menutupi ketidak sempurnanya,dengan akal sehat yg menyerap nilai2 keuntungan,,,apakah kenyataan demikian tidak cukup untuk menjadikannya tuhan bagi dirimu😊
Yang mau jawaban ttg paradox ini, balas mkomen ini. kalau serius saya terangkan lewat telepon. saya tidak bisa jelaskan di sini, takut banyak yang tersesat atau saya disesatkan.
Aku bisa....klo mau chat aku
jawab aja disini
@@fakelove883 gk enak bro.....masalah kuota soalnya wkwkwk, tapi mengenai paradoksal banyak yg Miss si argumenny wajar menimbulkan paradoksal
@@alfimuarif3424 mana nomer anda?
Saya nggak pinter, tapi nonton terus biar ikutan pinter 🙂
Haha
filsafat itu pecinta-kebijaksanaan love-of-wisdom jadi belum tentu tambah pinter jg. wkkkk iseng
555
Apa bedanya kepercayaan sama keilmuan? Apa percaya boleh tanpa ilmu? Apakah ilmu butuh percaya?
Keilmuan dan kepercayaan sama sama berasal dari pertanyaan, bedanya adalah pembuktian. Dimana kepercayaan tidak butuh pembuktian sementara ilmu ada karena adanya pembuktian.
Ilmu membuka celah untuk kritisi sedangkan kepercayaan menutup rapat ruang kritis
Pengetahuan dulu baru keyakinan.
Mempercayai (keyakinan) dan mengetahui (pengetahuan) hal yg berbeda.
@@cloud02135 itu benar adanya. Bro.. Beragama apa ❓
Sebenarnya kepercayaan itu dibagi menjadi setidaknya 5 mas, adakalanya dia memastikan (tidak menerima kebalikannya) dan adakalanya tidak memastikan, atau disebut dugaan. Dan dugaan juga adakalanya dia condong kepada meyakini atau condong ke tidak yakin. Adapun jika dia memastikan, adakalanya sesuai kenyataan dan tidak, dan jika sesuai pun, adakalanya dia memastikan itu berdasarkan bukti atau hanya karena mengikuti orang yang sangat ia percaya. Maka seharusnya yg disebut ilmu adalah kepercayaan yg dipastikan yg sesuai dengan kenyataan dan terbuktikan dengan premis2 yg tak terbantahkan. Namun, kenyataannya kata ilmu tak hanya disebutkan pada hal ini saja, bahkan bisa untuk menyebutkan seluruh pembagian kepercayaan di atas. Wallahu a'lam.
600 tahun yg lalu para santri mengenal istilah "Ta'aluq sifat Qudroh"
Sesuatu yg MUSTAHIL terjadi bukan bagian dari Ranah kekuasaan Tuhan
Jadi Tuhan tidak bisa disebut cacat saat tidak menciptakan sesuatu yg mustahil terjadi
Menurut saya jawabanya adalah tidak tau.
Seperti saya ketika ditanya bagaimana cara dokter mentlanpatasi jantung, kalau saya yg ditanya pasti jawabanya akan paradox. Tpi kalau dokter yg ditanya akan mampu menjelaskan.
Jadi ketika manusia ditanya tentang kemampuan tuhan, lalu tidak bisa menjawab, bukan berarti tuhan tidak ada. Karena manusia hanya mampu menjawab dengan apa yg dia lihat dan pelajari sehari hari.
Toh jika dulu bayi lahir dari batu, manusia akan mengatakan bayi itu lahir dari batu, dan tidak masuk akal kalau lahir dari rahim wanita.
Ini menurut saya sih.
Cerdas
klo ini pendapat saya,
tuhan itu adalah kita sendiri
Tengah malam menonton ini sangat seru
Non Klasik berbasis kebenaran dan hal yang positif berat ke Kanan
Intinya semua pemikiran itu akan ada jawabannya ketika kita sudah Meninggal
Sore2 lgsung dapet bahan pembahasan untuk duduk-duduk sore ini
Pengetahuan jon peri " Saya yang mengotori tempat ini" Adalah salah satu pengetahuan dan pasti bagian dari semua pengetahuan itu sendiri, dimana yang memiliki semua pengetahuan itu adalah tuhan. Artinya Tuhan pasti mengetahui tentang pengetahuan jon peri tentang " Saya yang mengotori tempat ini "
. Mumet ra Koe? Aku dewe mumet
Masuk akal ya
@だなンゴ ketika jon peri tidak mengetahui maka tuhan juga tidak mengetahui?
Menurut saya. Pembuktian Tuhan itu Ada ( existensi nya ) berdasarkan kitab suci yg saya yakini. Yaitu Alkitab ( kristen ) yang secara ajaib juga sama dengan orang yahudi ( Tanahk ). Kenapa saya meyakini itu karena alkitab itu cocok dengan sejarah.
Contoh Maha kuasa = bisa naik turun cara bersamaan, bisa ke kanan dan ke kiri secara bersamaan, bisa melakukan bisa dan tidak bisa secara bersamaan dll, Kalau tidak bisa melakukan itu berarti belum memiliki title maha kuasa. Karena maha kuasa itu cuma punya satu tanpa ada pembanding untuk setiap sifat dan absolut.
Kalau membahas omnipotent Tuhan secara logis maka itupun kontradiktif karena membatasi kuasa Tuhan dalam kerangka logis
Benar juga
Maha bisa nya Tuhan itu bukan berarti Tuhan bisa melakukan segala kata kerja yang kita tahu dan disifati dengan semua kata sifat yang ada di perbendaharaan bahasa kita seperti kecil, rendah, jelek, kotor dll... Dan menyucikan Tuhan dari sifat kemahklukan tidak sama dengan membatasi kekuasaan dan kehebatan Tuhan.. Tuhan tidak terbatas dalam diriNya sendiri, akal manusia lah yang perlu dibatasi dari pemberhalaan dan penteologian yang keliru..
Dalam literatur islam, telah diketahui sifat mustahil dan sifat wajib Tuhan. Ada hal yang tidak bisa dilakukan Tuhan tidak membuat kemahakuasanNya melemah. Ketidakbisaan terhadap hal yang melemahkan kekuasaanNya justru memperkuat kekuasaanNya.
Berarti Tuhan nurut sama logika manusia.
@@darmagandhul2050 Tuhan dibatasi oleh kemahakuasaanNya. Tidak semua hal bisa dilakukan oleh Tuhan, termasuk melakukan hal yang kontradiktif dalam kacamata logika. Ketidakbisaan ini untuk memperkuat kemahakuasaanNya.
@@gemaadityamahendra7563 Berarti Tuhan nurut sama logika manusia (2)?
Berarti kita bisa mengatur Tuhan dengan logika.
@@darmagandhul2050 Bukan, Tuhan dibatasi oleh logika, bukan nurut logika manusia.
@@darmagandhul2050 Terbatasnya Tuhan oleh hukum logika tidak berarti kita bisa mengatur Tuhan sesuai dengan keinginan kita.
Membuat 2+2 = 10 ... Bisa
Membuat persegi sekaligus bulat .... Bisa
Membuat Gunung tanpa Lereng... Bisa....
Akal Manusia Terbatas... & slama didunia itu semuanya tdk dpat kita bayangkan..
Argumen Patrick Grim saya rasa ada kurangnya. Tokoh "saya" masih absurd. Manusia hidup dengan kesadaran yang tidak penuh. Yang menentukan kita mau makan nasi goreng atau bakso ketika lapar adalah bakteri di perut kita. Kebiasaan/habit juga mengakar kuat dalam kehidupan manusia. Jika tuhan sendiri yang merancang tokoh "saya" bukankah ia juga turut andil? John Locke pernah mengeluarkan konsep Tabu Rasa, yaitu manusia hanyalah kertas putih yang kemudian berisi coretan yang berasal dari lingkungan luarnya. Bukankah ada kemungkinan tuhan ikut campur dalam pembentukan kepribadian manusia? Walaupun tidak sepenuhnya, tapi opsi2 itu ada
Butuuh rekomendasi gan karena saya tertarik sama filsafat, saya perlu belajar dari mana ya? saya masih sma sih, cuman rasa keingintahuan saya tinggi, mohon bantuannya
@@andikapramana8941 a history of western philosophy - bernars ruzzle bagus mas. Cuma bahasa inggris. Kalau gak mau itu, baca saja buku sejarah filosofi timur atau sejarah filosofi barat versi bahasa indonesia. Dari sana agan kenal banyak tokoh2 filosofi dan idenya secara garis besar. Tokoh yang menurut agan menarik bisa didalami lagi filosofinya dengan membaca bukunya secara mendalam
@@wisnudivayana2344 berguna banget. Nih. Rekomennta gan, sip thx yak. Btw kita filsafat mempelajari pemikiran orang terdahulu ya? Apa cuma sesimpel itu atau lebih kompleks lagi pembahasannya?
@@andikapramana8941 pelajari secara perlahan2. Cari dahulu 1 tokoh filsafat yang agan suka teori dan idenya kemudian baca buku2nya. Kalau sudah 1 tokoh lanjut tokoh lain. Nanti agan akan ketemu diksi dan kata baru. Pengetahuan agan tentang kehidupan juga akan bertambah. Kalau agan mulai dari buku Bernard Russel itu saya yakin mas akan suka
@@wisnudivayana2344 siap thx refrensinya, minat keingin tahuan saya tinggi, mungkin belajar filsafat jadi salah satu opsi, makasi gan
Kita tdk bisa menggambarkan Tuhan dgn pemikiran kita manusia om krn kita tdk memiliki kemampuan utk itu. Tuhan lebih BESAR dari yg manusia bayangkan.. Tuhan itu Maha Tunggal.
Om MS keren bgt..
Bila acuan dasarnya Manusia adalah gambaran Tuhan. Bisa dianggap Tuhan mnciptakan Manusia, kini manusia mnciptakan robot dgn kecerdasan buatan yg bs berkembang tanpa lg bisa dikendalikan manusia, dmn diprediksi (manusia sudah tahu) bhw kehidupan masa dpn sangat mungkin manusia bisa berperang melawan robot. Kira2 spt Manusia kini yg melawan Tuhan. Ada celah dmn Tuhan tdk bisa mengontrol manusia.
Asik koh.
Seru nih kalo ada animasi mapping jdi otak saya yg kapasitasnya kecil ini lebih ringan kerjanya 😩😢😢. (Mungkin bisa jadi masukan)
APAKAH TUHAN ITU ADA?
SEJAK KAPAN TUHAN ITU ADA?
SIAPA YANG MENCIPTAKAN TUHAN?
BAGAIMANA RUPA TUHAN?
TINGGAL DIMANA TUHAN ITU?
SAMPAI KAPAN TUHWN ITU ADA?
th-cam.com/video/vpzMbEo-BXY/w-d-xo.html
wah menarik, jadi tahu soal logika klasik dan non klasik, ini jadi membawa pikiran saya, mungkin saja semakin berkembangnya umat manusia, muncul kemudian logika A B C D.
kalau pendapat saya, tentang paradoksial batu itu, kita memakai logika yang kita mampu (klasik atau non klasik) sedangkan tuhan sendiri memiliki logika atau bahasa yang lebih tinggi lagi untuk dirinya.
kita cuma bisa memandang tuhan dan beradu argumen ada tidaknya tuhan dengan perspektif seaadanya. ibarat hidup di dunia 2D dan memadang dunia 3D maka hanya ada garis-garis proyeksi (yang mana dunia 3d ada PxLxT). Lalu jika hidup di dunia 3D memandang dunia 4D, hanya muncul proyeksi ruang.
intinya tuhan punya sesuatu yang lebih tinggi sehingga manusia tidak bisa melihat kebenarannya
Dari sesuatu yang sangat tinggi itu, sampai kita tak akan pernah benar2 tahu apakah sesuatu itu "dimiliki" atau tidak.
walaupun umat manusia dan ilmu pengetahuan terus berkembang. kita masih berada di titik ini setelah 2000 tahun setelah masehi. atau beribu ribu tahun sejak berpikir muncul
Makanya Stefan Hawking berkata : apabila manusia bisa membuktikan semuanya dengan ilmu pengetahuan..Mungkin Tuhan tidak lagi di butuhkan...
Argumen yang di sampaikan nya ialah argumen "saya" itu sendiri. Walaupun ia menyebutkan "orang lain" yang mengotori lantai itu sejatinya tetap saja proposisinya berangkat dari "saya".
jika "saya" itu hanya satu dan tidak ada yg setara dengan "saya",
maka kebenaran nya absolut..
jika ada "saya" yg dapat di nilai dari sisi "saya" yang lain (setara),
maka kebenaran nya tidak absolut..
Jika tuhan maha kuasa, mengapa tuhan tidak memberi pengetahuan tentang keberadaan tuhan langsung dalam pikiran setiap ciptaannya?
Jika tuhan maha mengetahui, mengapa tuhan tidak mengetahui bahwa manusia mempertanyakan keberadaannya?
Jika tuhan berhak melakukan atas kehendaknya sendiri apa salahnya jika tidak mengikuti kehendakmu?
@@pudlux9133 Jadi siapa yang menciptakan kehendakku?
Tuhan ksih km kebebasan untuk memilih, yah km sndiri wkwk, kcuali klo km jabariyah
@@pudlux9133 Jika tuhan memberi kebebasan untuk memilih, apakah tuhan tidak mengetahui dampak kebebasan pilihan yang kupilih?
Apakah tuhan tidak mengetahui masa depan ciptaan yang dia ciptakan?
@@pakputra7552 ya tau trus knpe
bagi saya saat ini, tuhan hanya ada dalam tataran pemikiran saja. kesimpulan ini dinamis seiring sejauh ini saya berusaha memikirkan tentang keberadaan tuhan. kedepan mungkin bisa berubah tergantung perkembangan data yang saya serap.
Kalau bagi saya yang jelas kaya program komputer misal creator bikin si player tidak bisa menembus dinding maka player tidak bisa menembus dinding. Tapi creator bisa mengubah rule itu dengan kuasanya. Misal hukum yg diciptakan ada rule kita melakukan sesuatu dengan fikiran, tapi tuhan bisa saja membuat rule kita melakukan sesuatu dengan hal yang belum pernah iya ciptakan. Jadi teori yg dikemukakan manusia itu terbatas pada rule yang sudah diciptakan dan tidak bisa mendefikisikan rule yg belum tuhan ciptakan dan tidak kita ketahui. Jadi untuk pertanyaan yang tidak bisa kita jawab adalah karena keterbatasan berfikir yang tuhan berikan kepada kita dan tidak bisa disimpulkan bahwa itu adalah ketidakmungkinan pada tuhan.
Membuktikan keberadaan suatu objek tanpa pernah bertemu dengan objek yang ingin dibuktikan itu mustahil.
Tergantung sih, kalo secara empiris pasti tapi secara afeksi sangat bisa, mengobjektifikasi benda, indra kita sangat terbatas dan otak kita hanya bisa mengetahui apa yg kita rasakan dengan indra kita, seperti filosof alam dulu mendekati hal ini dengan hati dan logika dan saya yakin"tidak mungkin muncul sesuatu dari ketiadaan"
Tuhan bukanlah objek , dan anda tak perlu bertemu tuhan untuk membuktikam keberadaanya , karena keberadaan anda sudah menjadi bukti nyata tuhan
@@haicalfahreza4222 lalu bagaimana cara membuktikan keberadaan tuham
@@iqbalsyah4763 ya keberadaan anda adalah pembuktian keberadaan tuhan , apakah anda pernah berpikir atau bahkan merencakan anda hidup ? Kenapa harus anda ? Bukan kah ada ribuan sel sperma yg lain? Itu semua kehendak tuhan bro
@@haicalfahreza4222 bagaimana membuktikan bahwa sperma adalah kehendak tuhan?
Aku yg gak tau mendalam apa itu filsafat , kok seru ya liat ginian
Tuhan adalah Dzat yg Maha Kuasa,seluruh benda maupun mahluk hidup tunduk kepada,tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya,paradoks Tuhan adalah sebuah pemikiran yang tidak dapat ditanyakan/dimasalahkan.kenapa demikian,karena Tuhan tidak bisa diukur hanya dengan AKAL PEMIKIRAN manusia yang terbatas,tidak bisa dipahami Hanya dengan Meditasi manusia belaka.
Jika ada pertanyaan maka yang tepat adalah.
1.juka Tuhan adalah pemberi takdir.kenapa kita yang bertanggung jawab akan takdir itu?
2. dimanakah letak kesempatan kita untuk mengubah takdir yang telah diberikan Tuhan?
Bahkan Free Will pun harus dalam aturan-Nya, tidak ada kata bebas selama semua yang ada telah Tuhan tentukan,, debu yang masuk kemata kita tanpa sengaja pun telah Tuhan tuliskan secara jelas dalam kehidupan kita, Tidak ada hal yang sengaja/tiba-tiba terjadi.kita menganggap hal tersebut sebagai kebetulan/tanpa sengaja karena pemikiran kita yang terbatas sebagai manusia.
Kasihan bener hidup dalam takdir.
Berarti semua manusia hanyalah robot yang diprogram.
@だなンゴ kita sebagai manusia tidak tahu akan hal ini,terlalu terbatas pimikiran kita untuk menerka rencana Tuhan, kita hanya tau apa yang telah disampaikan kepada kita,selebih itu hanya teori-teori untuk memenuhi hasrat keinginan dan pemikiran kita.
Request : kebenaran dalam pandangan Friedrich Nietzche
Soal eksperimen pikiran John Perry; bagaimana jika Tuhanlah yang menakdirkan John Perry sebagai penyebab kotornya tempat tersebut? Bukankah itu berarti Tuhan bisa disebut Maha Kuasa dan Maha Mengetahui?
Kalo tuhan yg menakdirkan semua orang begini dan begitu berarti dia maha tidak adil Krn bisa seenaknya sendiri menentukan Muhammad masuk surga Abu lahab masuk neraka dst. Percuma juga ada catatan amal yg begitu teliti kalo cuma unt membuktikan kebenaran dr takdirnya. Adanya ayat ttg tuhan murka dll menunjukkan bahwa Tuhan tidak maha tau. Bagaimana dia bisa bereaksi murka pada kejadian yg sudah dia takdirkan sendiri? Lalu apakah dia berbuat sesuai yg dia takdirkan juga kah? Atau akan sedikit melakukan perubahan pada takdir tsb? Kalo dia berbuat sesuai takdir yg sudah dia gariskan berarti dia tidak maha kuasa. Krn tdk bisa lepas dr takdir yg dia buat sendiri. Kalo bisa membuat takdir baru, buat apa ada takdir juga.
TUHAN itu dialami. Logika adalah kesia-siaan.
Mantap sekaliii
Orang ini hanyalah filsuf, dia hidup tidak di hari esok namun di masa depan yang jauh, tuhan hanyalah hadiah buat dia,
Reques ego dan fanatik mas
Dikorbankan demi kepentingan namun jika bhayangkari maka X terhadap Y dapat bekerjasama untuk menyelasaikan agitasi
Gusti Tuhan Adonai, Dia lah Maha Mungkin Maha Memanipulasi Sesuatu sifatnya sifatnya Maha Sesuka Suka beliau
Berarti tuhan itu maha demokrasi,
Patuh pada hukum alam,
Ta'at pada prinsip logika,
Dan terbuka terhadap kritik makhluknya,
Jadi mungkin bukan pernyataan tentang adanya tuhan yang salah,
Tetapi pemahaman tentang tuhan yang salah,
Buddha gautama telah memberikan pencerahan terhadap kita semua,
Tuhan itu tidak abadi,
Tuhan itu bisa bereinkarnasi,
Makhluk itu tidak abadi,
Makhluk itu bisa bereinkarnasi,
Tuhan bisa turun menjadi makhluk,
Makhluk bisa naik menjadi tuhan,
Alam semesta tidak abadi,
Alam semesta hadir setiap pemerintahan tuhan berganti,
Maka dari itu umat buddis tidak menyembah tuhan karna toh tuhan bisa salah dan diturunkan dari jabatannya oleh makhluk,
Hidup adalah ketidakabadian yang abadi.
Kalau dalam teologi klasik dalam Islam ada namanya teologi Asy'ariyah, Tuhan tidak melakukan sesuatu yang kontradiktif. Artinya ke Maha an tersebut berlaku pada hal yang sifatnya mungkin (Mumkin). Jadi ada 3 hal yang kita ketahui secara logis yaitu wajib, mungkin, dan mustahil. Dalam hal ini Tuhan juga memiliki suatu kemustahilan dan itu diniscayakan secara logis.
Teologi Asy'ariyah banyak dipengaruhi dari rasionalisme Mu'tazilah walaupun penggagasnya sendiri (Abu Al-Hasan Al-Asy'ari) keluar dari ideologi lama yang dianutnya
Tuhan bisa membuat lingkaran yang sekaligus square. Ini ada dalam teori Mekanika kuantum sesuatu bisa terjadi secara bersamaan dimana elektron adalah gelombang sekaligus dia adalah partikel. Jadi logika filsafat bisa terbantahkan, karena sebenar nya Tuhan itu dalam suatu dimensi yang memang diatas dimensi kita....Tuhan bisa sangat jenius tapi juga sekaligus bodoh menurut manusia. Bukti nya, Tuhan Yesus Kristus disalib dan mati, itulah adalah kebodohan bagi manusia, namun itu juga tindakan yang jenius untuk tujuan menyelamatkan manusia...
Logika non-classic
Akal manusia 2+2=4
Akal manusia juga 2+2pangkat3=10
Jika Tuhan MahaKuasa Apakah Tuhan Dapat Meniadakan (Memusnahkan) Dirinya Sendiri Hingga Menjadi Tidak Ada?
Menurutku, dalam kasus John Perry ini, kejadian pertama berhubungan dengan kejadian kedua. Kejadian kedua ada karena kejadian pertama ada. Dengan kata lain, kejadian pertama mempengaruhi kejadian kedua, atau kejadian kedua merupakan pembuktian kejadian kedua.
Karena Perry membuat proposisi: Orang yang karung gulanya bocor adalah orang mengotori lantai. Lalu, Perry ingin membuktikan siapa orang itu, dan ternyata terbukti dia sendiri. Maka dia membuat kesimpulan (bukan proposisi baru): sayalah yang mengotori lantai.
Artinya, pembuktian ala Joh Perry ini bukan pembuktian paradoxal keberadaan Tuhan.
Mas saya mulai gila 😅😂😂😂
Tuhan maha tahu dari P 1 Tuhan langsung tahu tanpa bertanya . Sampai sini paham ? Tuhan tidak perlu butuh sudut pandang
Hukum alam itu yg buat Tuhan manusia yg membuat rumit...Tuhan jelas maha bisa..
Maha bisa membolak balik hukum alam..ini hanya masalah tinggal tuhan mengganti hukumNya.. paradoks kemahaesaan hanya mempersulit manusia
Apa yang bisa digambarkan,itu bukan Tuhan.
Yap, mencoba membayangkan "yang tak terbayangkan" hanya akan membuat kita salah mengenali/mengira "sesuatu yang lain" sebagai "yang tak terbayangkan"
Setuju.
Logika terikat dengan ruang, waktu, dan materi. Sedangkan Tuhan tidak terikat dengan ruang, waktu, dan materi.
Itu sebabnya Tuhan tidak bisa "dikejar" dengan Logika, baik itu yang Klasik ataupun yg Non-Klasik.
@@hooligan29 setuju.. Logika tentang ketuhanan fungsi nya hanya untuk memperluas wawasan kita, dan utk renungan kita terhadap dunia... Itu fungsi logika
Saya belajar ilmu filsafat di fakultas hukum. Dan Saya SMA jurusan IPA sangat suka sekali dengan ilmu fisika dan astronomi
Jikalau ada pertannyaan apakah Tuhan itu ada????
Jawabannya sagat mudah sekali ? 🙏🙏♥♥♥♥
Pakai jawaban logika dan Data
@ logika (1)
@ Data (2)
A. Jawaban Logika !!!
@ Kenapa Mobil itu Ada? // Kenapa Komputer itu ada? // Kenapa Pesawat itu ada? // Kenapa Gedung tinggi itu ada ?? Jawabannya kesemuannya ada karena Manusia yang membuatnya ))))
@ Kenapa ada matahari ? @ kenapa ada Planet? @ kenapa ada tata surya? @ kenpa ada bumi?? @ Mengapa mereka beputar taoi tidak saling bertabrakan?? @ kenapa ada atmosfer yg selalu melindungi bumi dari setiap benda asing yg jatuh? Siap yg membuat sistem itu?? Jawaban Dari Kesemuannya adalah Tuhan.
B. Jawaban Data
Quran ada 1700 tahun yg lalu. Menarik nya ayat2 Qur'an yg ditemukan di abat 19. ini aneh dan misterius dalam benak fikiran saya ini bukan buah fikiran manusia 1700 tahun yg lalu.
1) ilmu Geografi adanya Arus panas dan arus dingin (gilbartar dan laut jepang)
@ Qur'an Surah Ar Rahman ayat 55 : 19,20
Berbunyi : Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing2. Maka nikmat Tuhan kamu manakah yg kamu dustakan ? dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
2) Ilmu Biologi Perkawinan tumbuhan serbuksari dan putik
@ Surah Quran Al-Hijr 22
Bunyinya : Dan kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan kami turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu dari air itu,dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpanya
3) Ilmu Biologi pencipta manusia alam rahim.
@ Qur'an al muminun ayat 14
Berbunyi : Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan dari segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging kemudian kami jadikan dia mahluk yg (berbentuk) lain. Maka maha suci Allah, Pencipta yang paling baik.
4) Quran bicara tentang langit (beberapa ayat , ada banyak)
@ Surah Ar Raad
bunyi : Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana yang kami lihat) kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar hingga waktu yg ditentukan. Allah mengatur urusan (mahluk-nya). menjelaskan tanda2 kebesaran nya, supaya kamu menyakini pertemuanmu dengan Tuhanmu.
@ Surah Al Anbiya (21:30) TEORI BIG Bang.
berbunyi : Dan apakah orang 2 tidak mengetahui bahwasanya Langi dan bumi itu keduanya dahulu suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya.
@ Qur'an surah Al Mu'min
Berbunyi : sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
@ bercerita tentang lubang Hitam ((black Hole)/ musnahnya suatu bintang /kiamat (nasional geografi : ttg antariksa))
Quran surah ar Rahman penjelasan kiamat
berbunyi : Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.
berbunyi :
Gravitasi !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
@ surat Yasin ayat 38-40. "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."
dalam makna kata 'tuhan' itu sendiri sudah mengandung suatu gambaran (ide, mental image). lantas yang anda maksud dengan kata 'tuhan' itu apa?
Agama tidak dapat di jangkau oleh akal ~Imanuel Kant~
semua gara2 kantong gulanya John Perry bocor...
Terima kasih, mas Martin
Salam dari NTT Kk
Tuhan Memberkati Kk
Makanya sekarang itu banyak orang yang debat tentang agama...Karena di dunia ini agama itu banyak dan bukan cuman satu..lantas dari sekian banyak itu ada yang mengatakn bahwa..sayalah yang benar dan yang lain salah...lantas muncul pertanyaan sbb:
Kalau TuhanMu yang benar Buktikn secara data!
Kalau mampu bukti secara data..saya bisa percaya apa yang kamu katakan..
Tuhan tau apa yg akan kamu pikirkan & ucapkn
Pandangan filsuf yg tersebut itu, gampang sekali dibantah. Karena konsep memahami Tuhan yg dipahaminya sangat dangkal. Saya bisa jawab semua itu...
coba jawab gan silahkan
Cba dong jawab "bisa gk tuhan ngebuat manusia yg lebih mengetahui dri tuhan itu sendiri ?"
Tuhan bekerja dengan "logika-Nya"
Bang menurut saya tentang Tuhan apa yg kita bicara kan ada hal kecil, tapi mari kita coba lupakan sejenak dan lihat alam semesta dan pikirkan
Apa kah Tuhan menciptakan semua itu sengaja atau tidak sengaja
Tuhan tidak perlu berubah pikiran karena Tuhan tidak terikat dengan waktu, ruang, dan benda.
Apa yang menjadi pertanyaanku adalah, selama Tuhan adalah mahatahu, dan Ia pun pasti sudah mengetahui bahwa manusia akan jatuh dalam dosa, mengapa Tuhan membiarkan hal itu terjadi?
Mungkin ini adalah test untuk mencari tahu mana yang taat (layak masuk surga) & mana yang tidak
@@alvynbillie9992 "mencari tahu" sendiri sudah membantah ke-MahaTahuan Tuhan
Surga, Neraka , diciptakan, tdk bisa dihilangkan/dimusnahkan