Kita Semua adalah Orang yang Sama

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 19 เม.ย. 2021
  • Kita biasa memandang diri masing-masing sebagai individu, sebagai pribadi yang utuh, takterbagi. Pandangan ini juga dibenarkan oleh metafisika tentang keselamatan jiwa personal. Tapi pandangan ini punya efek samping terhadap kehidupan sosial: muncul pertentangan antara kepentingan-diri dan kepentingan-orang lain, antara ego dan masyarakat, antara hasrat dan moralitas. Tatanan sosial zaman feodal mengebawahkan yang pertama pada yang kedua, sedangkan tatanan sosial zaman modern sebaliknya. Bagaimana jika ada cara untuk mengatasi pertentangan itu melalui perubahan paradigmatik pada tataran metafisis? Bagaimana jika kita semua adalah orang yang sama? Tatanan sosial seperti apa yang mungkin terwujud jika kita berangkat dari asumsi bahwa semua manusia yang pernah dan akan hidup adalah pribadi yang satu dan sama? Di video ini, saya akan menjajaki kemungkinan itu.
    #filsafat #sastra #budaya #jiwauniversal #individualisme
    --------------------------------------------------
    Website: www.martinsuryajaya.com
    Instagram: / martinsuryajaya
    Facebook: / martin.suryajaya
    Goodreads: / 4400055.martin_suryajaya

ความคิดเห็น • 331

  • @neneklampir6664
    @neneklampir6664 3 ปีที่แล้ว +119

    Ini lagi lagi ada di tulisan saya. Tapi saya tidak mendasari dari pemikiran Daniel Kolak ini. Mirip tapi pemikiran saya lebih scientifik. Saya pernah menulis tulisan ini. Dasar pemikirannya adalah atomic centrism sebagai dasar etika. Pemikiran atomic centrism saya ini tidak hanya akan memecahkan permasalahan etika di sains (tentang bioethic) tapi juga terkait dari video ini juga.
    (Terlebih dalam pemikiran manifesto saya dimana ada teman yang berkata bahwa sistem yang saya buat membuat orang menderita dari yang sebelumnya tapi untuk tujuan yang lebih baik kedepannya. Teman saya yang kebetulan filsuf juga bertanya "untuk apa bersakit-sakit terlebih dahulu bersenang-senang kemudian?" Untuk apa semua kemajuan yang kau tawarkan itu kalau kita harus menghadapi kebrutalan sistem ini?)
    Nah, disini dasar tujuan dari pemikiran saya itu.
    Saya mendasari pemikiran saya dari pemikiran Eliminative Matrialism dari Churchland kemudian saya membuat pemahaman biosentrisme saya sendiri yang bernama atomic centrism. Dimana saya berpendapat bahwa jiwa itu tidak lain dan tidak bukan adalah consciousness yang merupakan byproduct dari materi materi yang menciptakan kesadaran tersebut. Artinya, jika jiwa kita hanya materi, maka kita akan berharap bahwa materi kita selanjutnya (atau kesadaran masa depan kita) akan dilahirkan dalam keadaan hidup yang better off dari yang sebelumnya.
    Sehingga, saya harus berbuat baik dan saya bahkan harus berusaha mengubah sistem dunia ini lebih baik agar demi kebaikan saya yang juga merupakan kebaikan kita semua dikarenakan kau dan aku serta kita semua adalah materi yang akan mati dan kemudian akan berubah ke bentuk lain kedepannya. Kita harus menjamin kehidupan setelah mati kita harus lebih baik dari yang sebelumnya.
    Karena kita tidak lain dan tidak bukan adalah materi, sehingga jika jiwa kita adalah mater, maka kita harus menjamin bahwa atom aton yang menyusun gugus tubuh kita kedepannya harus hidup better off dari sebelumnya.

    • @neneklampir6664
      @neneklampir6664 3 ปีที่แล้ว +13

      Dikarenakan consicousness adalah byproduct dari materi, maka ada kemungkinan bahwa atom didalam diriku pernah menjadi bagian dirimu. Atau atom pada diriku ada di sapi yang akan dibantai besok.
      Atau mungkin kesadaranku yang pernah menjadi bagian dari diriku pada bagian atom yang lain ada pada dirimu.
      Dengan demikian, jika sebagian pada atom dirimu ada pada diriku dan atom yang pernah ada pada diriku ada pada dirimu, maka kita masing masing harus sepakat agar kita bekerjasama untuk menjamin agar atom atom yang ada di bumi ini terlindungi dan diperlakukan dengan baik.
      Karena kau dan aku adalah sama sama bagian yang pernah ada
      Dikarenakan segala hal adalah materi, maka rasa nationalism berubah menjadi rasa matrialism yaitu rasa cinta akan materi sebagai bagian dari dirimu dan diriku.

    • @neneklampir6664
      @neneklampir6664 3 ปีที่แล้ว +17

      Agak rumit saya jelaskan.
      Intinya begini. Kita adalah materi, dan jiwa kita tidak lain dan tidak bukan adalah materi.
      Sebelum big bang, kita adalah satu bagian yang sama. Kita adalah satu kesatuan. Dan ketika big bang, maka kita tercerai berai. Tetapi kita adalah sama karena kita adalah materi yang sama yang pernah ada di bumi yang kemudian sejak evolusi sampai sekarang materi materi tersebut menyusun diri kita. Tetapi beberapa atom pada diriku pernah ada pada diri yang lain. Sehingga dirinya adalah juga bagian dari diriku.
      Maka, kalau aku berbuat jahat pada orang lain, maka aku berbuat jahat pada diriku sendiri yang mana bagian dari dirinya adalah dulu diriku.
      Juga beberapa memori otaknya merupakan memori yang kupunya juga. Dan juga DNA yang dia punya juga merupakan bagian dari DNAku juga sehingga jika aku berbuat jahat pada benda lain, aku berbuat jahat pada bagian dari diriku sendiri

    • @rezadellarae6442
      @rezadellarae6442 3 ปีที่แล้ว

      Terimakasih atas chanel ini,sangat tercerahkan dari setiap videonya🙏

    • @sabdasanagara4620
      @sabdasanagara4620 3 ปีที่แล้ว

      Oke ini menarik sekali

    • @yuda-go6hz
      @yuda-go6hz 3 ปีที่แล้ว +7

      Yg menarik adl, dgn pemahaman ini kita akan menghargai sekecil apapun materi secara fisika penyusun diri kita. Dan dengan sendirinya kenyataan adanya sebuah diri individu dan individu lainnya harus diakui secara fisika (persepsi yg bisa kita rasakan memang ditangkap secara fisika oleh panca indera). Setiap atom penyusun yang ada di setiap makhluk berhak eksis secara layak. Melindunginya adl bagian dr menghormati eksistensi materi penyusun seluruh wujud fisik yg ada di alam semesta

  • @sultangrosir3895
    @sultangrosir3895 3 ปีที่แล้ว +22

    Ya seperti dalam kitab Suci Alquran.."jika kau membunuh 1jiwa maka seperti membunuh semua manusia, begitu pula sebaliknya jika kau memberi kehidupan 1jiwa,seperti menghidupkan semua kehidupan manusia"

  • @abrarmuhsin_0
    @abrarmuhsin_0 3 ปีที่แล้ว +121

    Siapa di antara kalian yang ingat waktu kecil pikirannya aneh-aneh dan filosofis? Lalu pikiran2 itu hilang setelah sekolah

    • @igedesudarmawan8660
      @igedesudarmawan8660 3 ปีที่แล้ว +2

      Ada pembahasan soal ini kah?

    • @abrarmuhsin_0
      @abrarmuhsin_0 3 ปีที่แล้ว +7

      @@igedesudarmawan8660 nggak, cuman pembahasannya mengingatkan saya pengalaman masa kecil

    • @igedesudarmawan8660
      @igedesudarmawan8660 3 ปีที่แล้ว +5

      @@abrarmuhsin_0 mnarik ini, klo ad pmbhasan nya boleh juga

    • @K3J3_Shortlie
      @K3J3_Shortlie 3 ปีที่แล้ว +5

      Nah, saya pernah sampe saya diketawain sama orang dewasa karena merasa aneh

    • @harrymundo5493
      @harrymundo5493 3 ปีที่แล้ว

      @@abrarmuhsin_0 contoh nya?

  • @helmimuharrom7911
    @helmimuharrom7911 3 ปีที่แล้ว +17

    gw takut seemakin gw berpikir kritis gw jadi kena dunning kruger effect,karena berpikir sendiri mempunyai sebuah kesenjangan,gw takut apa yang gw pikirin ini cuma pemikiran yang bisa berubah,entah karena lewat external atau dari pemikiran sebelumnya di timpa degngan pemikiran yang lebih jernih lagi,dan itu infintum

  • @abrammarba
    @abrammarba 3 ปีที่แล้ว +25

    Saya sejak dulu sudah memikirkan hal yang sama. Keyakinan "rezeki untuk tiap orang sudah diatur" adalah salah satu akar masalahnya. Konsekuensinya minimal ada 2. Pertama, kita menjadi individualis atas rezeki masing-masing. Dan kedua, sebut saja Tuhan ternyata merupakan dalang di balik terjadinya ketidakadilan (rezeki).
    Saya menawarkan keyakinan bahwa "rezeki diberikan secara kolektif dan kitalah yang membagi". Konsekuensi pertama yang terkait adalah bahwa kita dengan sendirinya menjadi kurang individualis karena lagi-lagi sebut saja Tuhan memandang kita sebagai satu kesatuan (jiwa). Dan kedua, ketidakadilan rezeki terjadi karena kita yang keliru membagi.

    • @ohmygod8553
      @ohmygod8553 3 ปีที่แล้ว

      Ajg bgst bagus bgt jadi mikir wkwkwkwk

    • @mamezawa8258
      @mamezawa8258 3 ปีที่แล้ว

      Apakah "kita" di situ melibatkan tuhan?

    • @mamezawa8258
      @mamezawa8258 3 ปีที่แล้ว +1

      "Rizki setiap orang sudah di atur", kalo saya justru malah jadi tenang dan tidak memikirkan tentang rizki karna sudah ada kesadaran lain yg mengatur. Jdi saya tidak perlu lagi bersaing dengan individu yg lain. Justru hilanglah individualisme saya.

    • @mamezawa8258
      @mamezawa8258 3 ปีที่แล้ว +1

      Dan untuk kalimat " tuhan memberikan rizki secara kolektif" saya sangat setuju. Karna tuhan mengajarkan konsep "di dalam rizkimu ada rizki orang lain" .

    • @lawxs9114
      @lawxs9114 2 ปีที่แล้ว

      Wkwkw ketimpangan sosial

  • @dianequanti9203
    @dianequanti9203 3 ปีที่แล้ว +8

    Menarik. Diriku adalah orang lain. Saat kita menyakiti orang lain, maka itu menyakiti diri sendiri atau bagian dari diri kita.

    • @noname3742
      @noname3742 3 ปีที่แล้ว +1

      Ya Iya lah Itu Betul Setiap Orang yg Kita Temui Sejati nya Adalah diri Kita Sendiri..Jadi Kalau Ingin Hidup Makmur Ya Mau Tidak Mau Harus Bantu Orang Lain..Omong-2 Mau gk Ikhlas Bantu Aku..Kan Aku Juga diri kmu Sendiri..

    • @adiudi6526
      @adiudi6526 3 ปีที่แล้ว

      Ya aku juga doeng...kalau kamu bahagia bagi doeng bahagiamu pd ku🙌🙌🙌

    • @Veholder.
      @Veholder. ปีที่แล้ว

      Halah gak mudeng yg di bahas.saat aku sakit tapi kenapa kamu gak sakit juga 😂,

  • @sabdasanagara4620
    @sabdasanagara4620 3 ปีที่แล้ว +6

    Bang Martin ini selalu menjelaskan konsep tanpa titik. Tapi tetap menarik dan memprovokasi nalar.

  • @aronbryanj9633
    @aronbryanj9633 3 ปีที่แล้ว +5

    Matius 22:39 (TB) Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

    • @rizqisaalam6483
      @rizqisaalam6483 2 ปีที่แล้ว +2

      Iya kita ini adalah kesatuan yang sama

  • @matematikaasik982
    @matematikaasik982 2 ปีที่แล้ว +3

    Di dalam tubuh kita ada yang namanya ROH. Di dalam ROH ada nalar dan naluri. naluri adalah rasa yang tak terbatas, sedangkan nalar adalah suatu alat untuk mengatur naluri. kalau nalar dan naluri bisa berinteraksi dengan normal, maka terjadilah keseimbangan. Keseimbangan itu bisa keseimbangan diri (personal) dan bisa juga menjadi keseimbangan yang bersifat komunal. Jadi intinya tujuan hidup itu idealnya adalah KESEIMBANGAN, baik yang bersifat personal maupun yang bersifat komunal...🙏

  • @estuaryofsinging5037
    @estuaryofsinging5037 3 ปีที่แล้ว +10

    Mawang sudah menggunakan teori Solipsisme di lirik lagu "Aku kamu" wkwkwk

  • @senoselfiusnainiti8645
    @senoselfiusnainiti8645 3 ปีที่แล้ว +3

    Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mangasihi dirimu sendiri
    Jesus, 1 AD

  • @wahyuningpertiwi7849
    @wahyuningpertiwi7849 3 ปีที่แล้ว

    Sangat informatif, terimakasihh 👍✨

  • @abdulalrovi683
    @abdulalrovi683 3 ปีที่แล้ว +6

    Apakah diri kita ini merupakan suatu kesatuan yang utuh atau tidak juga merupakan satu masalah yang menarik.
    Dalam ilmu saraf ada yang namanya "sindrom tangan alien" dimana tangan kanan dan kiri bertengkar dengan sendirinya akibat otak kanan dan kiri membuat keputusan secara independen. Hal ini terjadi pada penderita epilepsi yang sangat parah dimana pilihan terakhir pengobatannya adalah dengan memotong corpus collosum, yaitu bagian dari otak yang menghubungkan antara otak kanan dan kiri.
    Ketika corpus collosum dipotong, otak kanan dan kiri tidak bisa berkoordinasi sehingga keduanya sekarang berpikir secara independen seolah ada dua manusia didalam satu kepala. Kedua otak tersebut bisa membuat keputusan sendiri dan dapat berkomunikasi dengan dunia luar secara independen. Masalahnya adalah ketika kedua otak ini memiliki pendapat yang berbeda, contohnya saat otak kiri ingin pakai baju tertentu maka tangan kanan mengambil baju tersebut tapi tangan kiri justru merebut dan membuangnya karena otak kanan tidak setuju. (Tangan kanan dikendalikan oleh otak kiri dan otak kiri dikendalikan oleh tangan kanan)
    Masalah split brain ini memunculkan banyak pertanyaan lagi, contohnya pada penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ramachandran dimana seseorang yang corpus collosum nya dipotong, otak kanan dan kirinya diberi pertanyaan dan cara menjawabnya adalah dengan menunjuk kotak Ya, Tidak, dan Tidak Tahu menggunakan tangan yang dikendalikan masing2 otak. Salah satu dari sekian banyak pertanyaannya adalah "Apa anda percaya tuhan?". Otak kanan menjawab "Ya" sedangkan otak kiri menjawan "Tidak". Inikan jadi masalah lagi terutama bagi para teolog, contohnya orang ini kalau mati nanti bagaimana? Kan tidak mungkin otak kanan masuk surga sedangkan otak kanan masuk neraka. Selama ini kita sering menganggap kesadaran sebagai suatu kesatuan yang utuh, bukan sebagai produk dari kerjasama berbagai bagian2 otak.

  • @risalahalhukmi3454
    @risalahalhukmi3454 3 ปีที่แล้ว +9

    Benar sekali, etika universal yg diajukan dalam individualisme terbuka justru malah sangat berbahaya dan tidak menyelesaikan masalah sama sekali. Selain problem moralitas tersebut, uraian tentang bagaimana reinkarnasi menjadi penjelas bahwa kita adalah individu yang sama, sangatlah lemah. Tampak arbitrer diadopsi dari konsep reinkarnasi ala Budhism, lalu dijustifikasi secara lebih radikal dengan mengatakan bahwa kita adalah orang yang sama. Argumen itu mungkin bisa diterima jika kita hidup dan eksis di waktu-waktu yang berbeda, tapi bagaimana dengan Saya dan Bung Martin yang sekarang hidup dalam waktu yang sama, yang eksis dan berkesadaran secara berbeda? Mungkin solusinya yang bisa dipikirkan adalah dengan cara merevisi pandangan kita terhadap waktu yang saat ini cenderung dipahami secara linear, namun itu juga mengandaikan konsekuensi-konsekuensi lain yang tak kalah problematis. Dengan demikian, ide tentang individualisme terbuka sejauh ini tidak dapat dipertahankan.

    • @hanifspencarijalanroma-wi6552
      @hanifspencarijalanroma-wi6552 3 ปีที่แล้ว

      argumentasi kita adlh satu dpt ditemukn dlm filsafat emanasi, intiny kita berasal dr 1 zat

  • @henryjoshva
    @henryjoshva 3 ปีที่แล้ว

    Chanel terbaik 🔥🔥🔥

  • @MahendraMahendra-yy6yl
    @MahendraMahendra-yy6yl 3 ปีที่แล้ว +1

    Terima kasih atas videonya, semakin hari malah saya semakin mantap untuk semakin individualis terutama dalam hal berbagi, namun video ini mengajarkan optimisme bahwa ada hal-hal patut dibagi dengan bidikan, target serta waktu yang tepat. Terima kasih atas videonya.

  • @samahmadoke8704
    @samahmadoke8704 2 ปีที่แล้ว +1

    Sholat berjama'ah menyatukan fisik dan energi manusia.

  • @kaselimalim5785
    @kaselimalim5785 3 ปีที่แล้ว

    semangat....👍👍👍👍

  • @irianibahar6871
    @irianibahar6871 2 ปีที่แล้ว

    Superrr ....tutur kata meluncur lancar jaya kyk di tol...👍👍👍
    Makasih ilmux mas...🙏

  • @kongilos28
    @kongilos28 3 ปีที่แล้ว +1

    Sepertinya menarik.

  • @mujahidin6934
    @mujahidin6934 2 ปีที่แล้ว

    menyelami arti kehidupan yg luas dan dalam maknanya...sehat slalu bang martin

  • @syariflutfim7670
    @syariflutfim7670 2 ปีที่แล้ว

    Alhamdulillah saya baru ketemu Chanel yg berkualitas ini terimakasih atas pencerahannya salam sehat Mas Suryajaya

  • @gangsarpaskalis2228
    @gangsarpaskalis2228 2 ปีที่แล้ว

    Terima kasih atas penyampaian pikiran2nya. Penyampaian pikiran2 tersebut membuat saya meneguk air putih setelah seharian di masyarakat yg tdk berpikir mendalam dan meminum coca cola terus. Anda mempertahankan diri saya. Anda adalah saya.

  • @frendiarbiantoarbianto4303
    @frendiarbiantoarbianto4303 3 ปีที่แล้ว

    Menarik, bisa jadi dogma metafisis baru nih wkwkwjw

  • @ahmadzoel7406
    @ahmadzoel7406 2 ปีที่แล้ว

    Ikut dengerin

  • @rara-vc2ww
    @rara-vc2ww ปีที่แล้ว

    safaat dari nabi masuk surga semua..

  • @muhammadrosadi8133
    @muhammadrosadi8133 2 ปีที่แล้ว +1

    Kita adalah serpihan jiwa" dari yang universal, Kaya tulisan al-ghazali

  • @satriadwiputra140
    @satriadwiputra140 2 ปีที่แล้ว

    i love your channel om

  • @almutawallidagung5370
    @almutawallidagung5370 ปีที่แล้ว

    Sarapan pagi untuk hari ini

  • @liamegasari5380
    @liamegasari5380 3 ปีที่แล้ว

    Tertarik part kolak nya ...😁
    Kidding
    Overall.... nice.... nice sukak sama penjelasanya

  • @muhamadnopa9764
    @muhamadnopa9764 3 ปีที่แล้ว +1

    mas joke kolaknya lucu sekaliii wkwkwkwkw pisss

  • @mujahidin6934
    @mujahidin6934 2 ปีที่แล้ว

    menyakiti orang lain adalah sm halnya dgn menyakiti diri sendiri begitu juga sebaliknya..dan berarti pula artinya dgn menyakiti Tuhanmu...walau Tuhan tdk pernah sakit sekalipun

  • @erhaby0074
    @erhaby0074 3 ปีที่แล้ว

    hari ini saya pertama kali terseyum melihat wejangan kang mas. terimakasih

  • @alkasaalka379
    @alkasaalka379 2 ปีที่แล้ว

    nice tshirt btw

  • @rikosangapmangiringmanik5826
    @rikosangapmangiringmanik5826 3 ปีที่แล้ว

    Ilmu telaah itu memang tidak ada habisnya. Semua yang ada di alam semesta bisa kita telaah. Tapi jangan lupa syukuri pikiran kita dan mulut untuk berucap hasil dari telaah kita.

  • @tedi9559
    @tedi9559 3 ปีที่แล้ว +2

    Ternyata dari kecil aku selalu berfilsafat yaa.. aku suka pemikiran2 bebas liar dan imajinatif.. aku sllu mempertanyakan segala hal.

    • @guuzaru
      @guuzaru 3 ปีที่แล้ว

      Mengapa mukamu berbentuk trapesium?

  • @hilmanlazuardiarsy5158
    @hilmanlazuardiarsy5158 2 ปีที่แล้ว

    Betul

  • @romiansyah1994
    @romiansyah1994 3 ปีที่แล้ว +1

    Di satu sisi, manusia adalah mahluk individual. Ia memiliki perasaan dan pikiran yang hidup serta berkembang di dalam kehidupan pribadinya. Di sisi lain, ia adalah mahluk sosial. Identitasnya ditentukan dalam hubungannya dengan dunianya.
    ~Hasilnya adalah individualisme dan egoisme ekstrem. Orang hanya hidup untuk dirinya sendiri. Mereka hanya sibuk untuk memenuhi kepentingan dan kenikmatan mereka. Solidaritas dan komunitas hanya menjadi slogan papan iklan yang hampir tak memiliki makna.
    ~Yang ada adalah proses diskusi terus menerus, sehingga pandangannya bisa terus menyesuaikan dengan keadaan dunia yang terus berubah dengan cepat sekarang ini.
    *Aku yang Terpisah
    Cara berpikir ini juga didorong oleh delusi lainnya, yakni delusi keterpisahan manusia. Salah satu racun paling mematikan dari filsafat barat adalah pandangan, bahwa manusia adalah mahluk individualistik yang terpisah dari manusia lainnya, dan juga terpisah dari alam. Pandangan ini menyebar begitu luas ke berbagai negara di dunia melalui proses kolonisasi/penjajahan di masa lalu, dan proses globalisasi di masa sekarang. Media cetak dan elektronik (terutama internet) berperan besar di dalam menyebarkan pandangan ini.
    *Mencari Ke Dalam
    Jadi, akar dari segala kejahatan adalah dua delusi mendasar. Yang pertama adalah delusi, bahwa orang bisa mencapai kebahagiaan dengan mencari serta mengumpulkan hal-hal dari luar dirinya, seperti nama baik, kehormatan, uang, harta dan sebagainya. Yang kedua adalah delusi, bahwa manusia adalah mahluk individual yang terpisah dengan manusia-manusia lainnya, dan juga terpisah dari alam. Dua delusi ini menciptakan penderitaan batin yang amat dalam bagi manusia, baik dalam lingkup hidup pribadinya, maupun dalam hubungan-hubungan sosialnya.

  • @hafismaulanaihsan2374
    @hafismaulanaihsan2374 3 ปีที่แล้ว +1

    Kalau menurutku, kita adalah jiwa yang satu, tetapi memiliki spesialisasi yang berbeda-beda. Spesialisasi yg berbeda-beda ini bukan sebuah hal yg harus diperdebatkan atau dipertentangkan. Seperti halnya dalam tubuh kita, ada berjuta sel dan organ yg saling bekerja dan membentuk diri kita yg satu. Berjuta sel ini tidaklah semua positif, ada yg negatif, sebagai pembentukan diri kita yg sempurna. Ambil contoh oksigen. Saya pernah baca buku dari Sujiwo Tejo tentang Tuhan Maha Asyik. Beliau bilang bahwa oksigen disamping untuk kehidupan manusia dalam pernapasan, namun juga secara bersamaan menciptakan penuaan dalam diri kita yg berujung kematian.
    Maka hal ini lah yg mungkin bisa menjawab pertanyaan dari permasalahan argumentasi Kolak ketika kita menyakiti orang lain karena beranggapan bahwa orang lain merupakan diri kita. Karena terkadang diri kita belum sadar, terkait apa yang dilakukan kita baik atau tidak, sehingga hasilnya terkadang tidak sesuai atau menyakiti diri kita. Maka ini juga yg disebut paradoks hidup, yang kesemuanya--yakni baik maupun buruk jika dipandang utuh, akan melebur, menciptakan satu tatanan kehidupan yang berdinamika, mewujud diri yang satu, yaitu Aku yang abadi.

  • @Ecitnaa
    @Ecitnaa 3 ปีที่แล้ว +2

    Sehebat apapun dirimu, akan tetap kembali kepada suatu keadaan di mana dirimu bukan lah tuhan - pidi baiq

  • @aryaputrahernanda449
    @aryaputrahernanda449 3 ปีที่แล้ว

    Dah nemuin intinya pada video ini
    Mengunggulkan diri sendiri diatas kepentingan bersama...

  • @agusiwan608
    @agusiwan608 2 ปีที่แล้ว

    Hadir nyimak

  • @adipoernavan6937
    @adipoernavan6937 3 ปีที่แล้ว

    Sama seperti konsep tat twam asi...

  • @voliaddict3703
    @voliaddict3703 3 ปีที่แล้ว

    keren bang

  • @risasari680
    @risasari680 3 ปีที่แล้ว

    lu keren bang

  • @novenitamarpaung3350
    @novenitamarpaung3350 2 ปีที่แล้ว

    Ketika sudah sampai pada kesadaran bahwa aku adalah kau dan kau adalah aku. Apapun kehendak yang ingin kita katakan atau lakukan dalam hal negatif kepada kau yang adalah aku, sangat memungkinkan untuk tidak terjadi karena aku yang adalah kau mampu memahami maksud dari perkataan/perbuatanmu sebelumnya sehingga muncullah pemakluman.
    Landasannya adalah berdamai dan saling memahami.

  • @septiawanlucky1650
    @septiawanlucky1650 3 ปีที่แล้ว

    Sllu hadir

  • @muhammadmujib1144
    @muhammadmujib1144 3 ปีที่แล้ว

    Kita bisa menyakiti orang lain, asalkan orang itu bisa menerima. Karna kita sebagai orang yg sama terkadang menikmati rasa sakit dr orang lain, sebagaimana seorang ibu yg menikmati dan membanggakan rasa sakit ketika melahirkan anak ( orang lain )

  • @putraakun6181
    @putraakun6181 3 หลายเดือนก่อน

    Thanks

  • @galihanjasmoro1367
    @galihanjasmoro1367 3 ปีที่แล้ว

    Ditunggu selalu update2 videonya Ms Martin...

  • @meriyun8496
    @meriyun8496 2 ปีที่แล้ว +1

    Teori telur pernah saya pikirkan
    Karena di masyarakat saya masih menganut kepercayaan reinkarnasi dimana leluhur saya yang mengisi jiwa juga lahir sebagai orang lain
    Dimana artinya 1 orang dimasa lalu lahir kembali menjadi banyak individu
    Dan kemungkinan jika terus dipikirkan ke masalalu juga bisa jadi kita adalah 1 jiwa yang sama namun dengan individu yang berbeda

  • @boneka_badut6862
    @boneka_badut6862 ปีที่แล้ว

    Utopissss

  • @audiodaxlyrics719
    @audiodaxlyrics719 3 ปีที่แล้ว +1

    kita adalah satu, ruh yang di tiupkan raga yang memisahkan.

  • @fitrisnohari1887
    @fitrisnohari1887 3 ปีที่แล้ว +1

    Tidak ada apapun kecuali Tuhan, dan kita ini juga sebenarnya tidak ada yg ada hanyalah Tuhan, kita dan seluruh alam semesta adalah potongan2 dr Tuhan itu sendiri
    Kita berasal dari Tuhan dan akan kembali lagi ke Tuhan

  • @Getting.Your.Penta.Stolen
    @Getting.Your.Penta.Stolen ปีที่แล้ว

    Lama nungguin konten baru, mending gw marathon lagi dari awal.

  • @ignaspriyono2197
    @ignaspriyono2197 3 ปีที่แล้ว

    Jadi teringat film Cloud Atlas

  • @HanyaBerkata
    @HanyaBerkata ปีที่แล้ว

    👍👍

  • @ozisecurity2908
    @ozisecurity2908 3 ปีที่แล้ว

    Mantab

  • @Mechanesiastudio
    @Mechanesiastudio 3 ปีที่แล้ว +2

    Solipsisme ya namanya.. ini yg dulu jadi pikiran saya berbulan bulan

  • @malaymoco2058
    @malaymoco2058 3 ปีที่แล้ว +1

    Bung ngebahas juga materislisme diakletika dong👏👏👏

  • @nasreus47
    @nasreus47 3 ปีที่แล้ว +1

    Pada dasar nya Kita semua adalah jiwa yang sama. Namun yang membedakan nya adalah mindset.
    Filsafat

  • @yoyoknur5083
    @yoyoknur5083 3 ปีที่แล้ว

    setiap individu tidak akan memikul beban dosa orang lain ,
    setiap jiwa hanya bertanggung jawab atas perbuatanya sendiri,
    batas kewenangan setiap manusia hanya ada pada taraf
    meyakinkan orang lain ,
    bukan pada taraf merubah keyakinan org lain..

  • @baramaen2894
    @baramaen2894 3 ปีที่แล้ว +1

    MANUNGGALING KAWULA GUSTI ,,,,, WAHIDUN MAWUJUD ,,,, ANNA AL-HAQ

  • @Mas_Zid
    @Mas_Zid 3 ปีที่แล้ว

    Kolak enk diomongin pas puasa 😂

  • @tiktoker2819
    @tiktoker2819 2 ปีที่แล้ว

    Pada dasarnya kita adalah bangsa yang satu lalu Sistema demokrasi memisahkan kita

  • @imambarqoui9443
    @imambarqoui9443 ปีที่แล้ว

    Tawaran sy trkait masalah yg timbul dlm individualism terbukanya "kolak"..
    kita pisahkan aja indivudualism terbuka ini hanya pada "jiwa" sedangkan individualism tertutup pada jasad, dgn bgtu secara otomatis kdudukan "moral" menjadi otonom,
    klo dlm tassawuf pandangan kolak terkait individual terbuka & tertutup menjadi satu ksatuan yg disebut "tajalli"🙏🏼

  • @BangYousube
    @BangYousube 3 ปีที่แล้ว +1

    Kurang nyambung saya. Agak terkesan maksa... Atau mungkin daya tangkap otak saya terlalu rendah. Tapi cara menjelaskannya menarik, top markotop...

  • @adiudi6526
    @adiudi6526 3 ปีที่แล้ว

    Pada kenyata,an nya kita memaksakan pemikiran kita pd orang lain dg berbagai macam cara...toleransi bebas milih hanya DUSTA!!! Ad rasa tdk bahagia bila orang lain tdk sma dg pemikiran kita!!! Untuk menghindari konflik apkah kita tdk ad hak memilh agar trcipta kerukunan???

  • @mamezawa8258
    @mamezawa8258 3 ปีที่แล้ว

    Thanks bang, semakin menguatkan saya bahwa tuhan itu ada, "manunggaling kawula lan gusti"

    • @hidra7359
      @hidra7359 2 ปีที่แล้ว

      Salam Damai didalam DIA yang Awal dan Akhir. aku ya kamu, kamu ya aku, kamu dan aku sama, yang lahir dari keti-ada-an, menjadi ada karena di adakan oleh yang ADA dan yang sudah ADA dan yang akan datang. Berkat dalem🙏

  • @alva72nashir3
    @alva72nashir3 ปีที่แล้ว

    seseorang suka muter musik kencang mengira yg lain juga suka musik keras

  • @indramaulanaxit
    @indramaulanaxit 3 ปีที่แล้ว

    pembahasan ini sangat ringan untuk kami para penganut pikukuh sunda. karena ini adalah prinsip dasar kemanusiaan ya ang disebut buana leutik dan buana agung

    • @heresana3693
      @heresana3693 2 ปีที่แล้ว

      Buana leutik dan buana agung itu apa Kang?

  • @syahrulmaulana9416
    @syahrulmaulana9416 2 ปีที่แล้ว

    nilai moral adalah untuk kepentingan kita

  • @kedaimawar7120
    @kedaimawar7120 3 ปีที่แล้ว

    👌

  • @agusmulyadis.t4645
    @agusmulyadis.t4645 3 ปีที่แล้ว +3

    Ini sangat" korespondensi atau korelatif dengan pandangan islam yang sejatinya bahwa Manusia itu mempunya titisan zat yg sama baik secara jiwa dan pikiran mereka. Ini yang meyebab kadang kala kita sebagai manusia mampu peka terhadap lingkungan sekitar baik dari segi memahami penderitaan ora ng lian atau Bahkan kita tahu apa yg ada dipikiran mereka. Ini membuktikan bahwa rana dan sub pikiran kita itu memang berasal dari zat yang maha awal itu tadi. Ini konsep yg sering dibahas bahwa manusia itu sama sebagai insan dan sama sebagai individu itu tadi. Karena apa? Kita bisa saja berubah karakter atau sifat dalam waktu yg amat sangat singkat. Bisa jadi kita baik 1 mnit dan jahat 1 menit kmudian krena kejadian" yg bisa jadi dari pikiran individu lain yg kita akses. Namun ini kembali lgi hanya landasan teoritis. Namun kalau yg saya yakini secara pikiran kita memang berbda nmun sejara jiwa kita mungkin sama sebagai manusia.

  • @mujahidin6934
    @mujahidin6934 2 ปีที่แล้ว

    sy juga pernah memirkan antara ada dan tiada nya semua ini..apakah hny aku dan tuhanku..sementara orang lain itu di munculkan tuhan untuk menguji diriku...Wallahualam wisawab..subhanalah rahasia tuhan

  • @bagusfarisa
    @bagusfarisa 3 ปีที่แล้ว +3

    Asumsi individualitas terbuka ini apakah bisa mengurangi tendensi untuk rasan-rasan?

  • @copywriterkoransindo5032
    @copywriterkoransindo5032 3 ปีที่แล้ว

    sangat cocok makan kolak

  • @refavagova8312
    @refavagova8312 4 หลายเดือนก่อน

    @martinsuryajaya •individualisme trbukany kolak ini klo disentesiskan dgn Spinoza , simulasi Nick bosroom ,ksdrn universal averos & integral Ken wilber maka bs trjawab ...ni bisa di ilustrasi kan dgn contoh Beras (sbg imam merasakan imanensi) yg dikepung bnyak cermin tapi di masing² cermin berbeda tmpilanny ..ada yg bentuk nasi ,lapar ,lontong,ada yg ketupat ,ada putu Mayang ,ada laksa ,ada roti beras ,ada apem..dll..,•selain cermin semua itu itu ada jg cermin cembung yg besar di atas yg tampilan di dlmny adlh "PADI (Sang transendent sbgai ksdrn tertinggi yg menetapkan value moral) ,jd apabila si ketupat berbuat jahat sama laksa maka akan mndpt hukuman dari Sang Padi.Hal ini juga senada dgn analogi daun ranting cabang dahan & Pohon (pohon adlh ksdrn universal yg tertinggi yg mncakup seluruh ksdrn daun yg rendah)

  • @Yulianto-hr3xv
    @Yulianto-hr3xv 3 หลายเดือนก่อน

    Menurutku ya g papa bila dianggap tdk bermoral karena nilai moral juga buatan manusia. Ya dlm nilai moralnya saja yg diubah. Atau kita berpedoman pd kemanfaatan, kalau perbuatan itu lebih bermanfaat ya itulah yg kita anggap benar.

  • @TOGIHATO
    @TOGIHATO ปีที่แล้ว

    Untuk individualisme terbuka.kita tidak boleh mnyakiti orang lain Karena itu menyakiti diri sendiri dan kita tau dg keadaan sadar bahwa di sakiti itu rasanya tidak enak

  • @rasyidazrians-yeah
    @rasyidazrians-yeah 2 ปีที่แล้ว

    mirip seperti core dalam sufisme....

  • @fizaahmadbaizuri1807
    @fizaahmadbaizuri1807 3 ปีที่แล้ว

    Alan Watts juga sering membahas hal tersebut dalam lecture-lecturenya

  • @aldidenyofficial5716
    @aldidenyofficial5716 3 ปีที่แล้ว +1

    Bang bedah pemikirannya Samuel Hungtington "the class of civilization" please..

  • @soedahmandee
    @soedahmandee 3 ปีที่แล้ว

    Sesara kayak lagi ngaji Tauhid 🙏

  • @bhaskara5436
    @bhaskara5436 3 ปีที่แล้ว

    buat podcastnya bang.. 🙏

  • @dnamed2286
    @dnamed2286 3 ปีที่แล้ว

    Konsep Metafisika yang Menarik. Bisakah mensintesis kan konsep metafisik kolak 'individual terbuka' terhadap antitesisinya 'individual tertutup' menjadi tesis baru? Atau begini, kita buat pengkajian 4 tata nilai kehidupan, benar- salah-benardansalah-tidakbenardantidaksalah. Jika ada yang kelima penggabungan 4 tata nilai tersebut membentuk sebuah kutub pemikiran 'tidak terkatakan, maka tentu dengan sendirinya akan muncul kutub berlawanan 'tidak terpikirkan'. Diantara dua kutub nilai antara 'tidak terpikirkan' dan 'tidak terkatakan' disanalah letak segala sesuatu.

  • @ramadaniwahyu7985
    @ramadaniwahyu7985 3 ปีที่แล้ว

    🖤🖤⚡

  • @ginnasoraya2361
    @ginnasoraya2361 3 ปีที่แล้ว +1

    Saya merasa semua Adalah TUHAN,,Tuhan apa yang ada di langit dan bumi di masa lalu masa depan..

    • @fitrisnohari1887
      @fitrisnohari1887 3 ปีที่แล้ว

      Pemikiran kita bisa diringkas dg memasukkan Tuhan didalam pikiran kita

  • @alva72nashir3
    @alva72nashir3 ปีที่แล้ว

    kesukaan individu tg tidak berbenturan dengan kesukaan orang lain

  • @laneadahlan3293
    @laneadahlan3293 3 ปีที่แล้ว +1

    Thank u bang.. bisa jd referensi tambahan.
    Lalu apakah ini sama dengan konsep sedekah? Memancing rejeki dari tuhan? Atau ini bisa jadi ketika yesus bertanya, jika kamu mengasihi orang yang berbuat baik padamu, apakah jasamu?
    Kalo ada bahan tentang energi kembar bang.. bahas ya.. hehe👍

  • @wenhiung3998
    @wenhiung3998 3 ปีที่แล้ว

    Seru

  • @icansofiansyah
    @icansofiansyah 3 ปีที่แล้ว

    Mau tanya apakah norma dan dogma yang membatasi sudut pandang dan mengkotak kotakan?

  • @muhammadsolihin2018
    @muhammadsolihin2018 ปีที่แล้ว

    Individualisme dan komunalisme dalam ruang globalisasi mengalami perubahan konsepsi besar-besaran. Komunalisme lingkungan nyata dan komunalisme lingkungan maya menjadi problem karena belum menjadi gerak terhubung, tapi terpisah. Konsepsi manusia terpecah, tak satu. Imbas atau efeknya membawa kesatuan manusia dalam tindak dan laku kehilangan basis nilai lingkungan nyata dan maya. Individualisme hadir sebagai konsekuensi dari pola penyelarasan yang tak mungkin lagi selaras. Karena timpangnya basis pengetahuan dan pemahaman atas masa depan.

  • @kucengprojects2559
    @kucengprojects2559 ปีที่แล้ว

    Sama dengan konsep Hindu .. karma.reinkarnasi. moksa (menyatu dengan tyhan ..

  • @cahayakeheningan1381
    @cahayakeheningan1381 3 ปีที่แล้ว +1

    Kosep aku adalah kau sudah diajarkan dalam Hiduisme yang dikenal dengan " Tat Twam asi". Dari penjelasan ini, saya rasa "The Egg" mirip2 dengan konsep "Atman" dalam Hinduisme. Berbeda dalam Budhisme, Dimna tidak ada konsep jiwa atau sejenisnya. Akan tetapi, Baik hinduisme maupun Budhisme mengenal yg namanya "Kesadaran". Mungkin menarik juga untuk mengkaji apa itu kesadaran.

  • @icansofiansyah
    @icansofiansyah 3 ปีที่แล้ว

    Mau tanya apakah norma dan dogma yang jadi membatasi sudut pandang dan mengkotak kotakan

  • @RendiYosandi
    @RendiYosandi 2 ปีที่แล้ว

    perjalanan pikiran seperti itu, kita semua sama kok bahkan bagian dari alam semesta juga
    apa yang ada didalam kamu, ada di dalam aku juga
    kita semua bagian dari system,
    Tuhan hanya ingin menyatakan dirinya saja kok dengan menciptakan alam semesta ini
    tugas kita hanya kembali ke system itu dengan sadar kok..
    beres.....

  • @andonopawoko2504
    @andonopawoko2504 3 ปีที่แล้ว

    Bagaimana dng filsafat jagat alit dan jagat gede dalam filsafat Jawa... ? Seksinya menarik di diskusikan dng kolak

  • @ramlietlegar8346
    @ramlietlegar8346 2 ปีที่แล้ว

    Aku dan kamu adalah sebagian dari dia dan mereka

  • @basilenzi
    @basilenzi 2 ปีที่แล้ว

    Di dalam kehidupan sama halnya seperti ketika kita memainkan VR simulator, hanya saja produk by Tuhan ini sangat amat canggih, sehingga yang mana bisa kita lihat juga bisa kita sentuh dan rasakan. Ketika pada saatnya kita lepas dari VR by Tuhan maka saat itulah disebut keadaan yang hakiki.
    Disaat ruh di masukkan ke dalam wadah (jasad) maka disebutlah manusia,kemudian jiwa memainkan peranannya. Bila di umpamakan "komputer" maka listrik merupakan ruh, komputer sebagai fisik (jasad) dan software maupun aplikasi di dalamnya merupakan jiwa.
    Sependapat dengan statement di atas, suatu bentuk kesatuan yang terpecah menjadi bagian bagian yang mewakili karakter masing masing.