BAGIAN 2 : WAWANCARA GURU BESAR UNDIP SOAL DOKTER BUNUH DIRI/JATENGPOS TV
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 16 ก.ย. 2024
- #dokterbunuhdiri#kedokteranundip#dokterppds#dokterzaenalmuttaqin#dokterauliarismalestari
Wawancara Guru besar FK UNDIP, Prof DR dr. Zaenal Muttaqin, soal dokter PADA bunuh diri. Penyebabnya banyak hal. Ikuti hanya di Youtub JatengPosTV. (*)
Jateng Pos TV perlu cover both side. Wawancara perwakilan keluarga korban. Demi menjaga prinsip jurnalisme.
Berusaha memindahkan semua penyebab dari dr Risma dan keluarga..hallo tv ..wwancarai juga pihak dr Risma biar berimbang..jangan terkesan jadi corong satu pihak..
Dr zainal ini ketika anaknya sendiri yg jadi korban perundungan apa masih bisa bicara seperti ini.......tudingan2 kemenkes thd undip saya kira tdk salah....saya yakin undip beserta kaprodi anestesi pasti tau perihal senioritas / perundungan yg terja selama bertahun2 ini....dan mereka hanya diam.......dan ketua prodi anestesi tdk segera merubah jam kerja PPDS setelah ortu dr aulia mengadu kepada kerua prodi peruhal beratnya jam kerja PPDS anestesi
Aamiin
semua unsur undip terasa ngeles semua -- ngeles terus. menyedihkan, ini lbh lg terasa membelokkan dr inti permasalahan. jd gamau disalahkan .. cb diam dan introspeksi kl gabisa minta maaf yowes lah sedih sedih sedih.
Kalau bayar pribadi bisa gak ikut antri ya dok
Apapun yg di ucapkan oleh pihak fakultas silahkan, karena punya hak ingkar. Tetapi penegak hukum akan memiliki alat bikti yg sah menurut KUHAP.
Memperkerjakan seseorang hsmpir 24 jam adalah kesalahan fatal dan hal ini merupakan perundungan.
Buka operasional 24 jam boleh, tapi sumber daya manusianya termasuk memperkerjakan mahasiswa ppds harus diatur dengan sistem shift, sehingga seseorang bekerja di rs maksimum 8 jam kerja per hari.
Yg bertanggung jawab ngatur sumber daya manusia nya ya Undip. Undip yg harusnya ngatur jadwal giliran shift mahasiswa magang. RS Karyadi hanya menyediakan tempat magang saja.
UNDIP itu, bagaimanapun, institusi publik. Anggarannya dari rakyat. Baik yang bayar langsung maupun yang ditransfer via APBN. Jadi fokusnya bukan membela diri, bukan nasib karir pejabatnya, atau siapapun yang punya kepentingan terancam jika kasus ini dibuka total. Tapi perbaikan agar menjadi lebih baik. Nama besar perlu dibuktikan dengan itikad baik: maaf ke korban, maaf ke publik, dan ikrar mendukung perbaikan.
lhawong ga merasa bersalah mn mau minta maaf. berfikirnya adl mendidik, kl spt ini berarti gakuat gmn .. tentu ga paham ttg skorsing - sedih sedih sedih.
Kenapa yang dimasalahin 20 sd 40 juta dibagi 15 orang dimasalahin. Kenapa kampus sebelah yang iuran ratusan juta gak dimasalahin. Kenapa swasta yang cuman sekolahndokter umum iuran ratusan juta gak dimasalahin. Aulia ini senior semester 5 bebas iuran dari semester 2. Di bulli gak mungkin semester 5 mana ada di bully. Hati hati kebanyakin fitnah bawa dosa.
@@AnnisaFitriana-n2vDinegara ini selalu ada 2 versi yg nggak pernah diklirkan. Media bisa memberitakan apa saja. Misal dari pihak undip bilang 30 juta itu iuran patungan , perorangnya jadi 3 juta. Tapi pihak lainnya biĺang 30juta/orang. Dan 2 versi ini tetap muncul bersama-sama. Yg kasihan siapa? Yah..yg baca berita itu korban semuanya.
@@AnnisaFitriana-n2v, 20 -40 itu per orang, bukan bagi 15. Teman sy anaknya pernah keluar 100 jt. Itu biaya apa? Klo gk ada kaitannya dg biaya pendidikan ybs, tetap aja itu pemerasan.
@@AnnisaFitriana-n2v karena emang ga boleh iuran itu.
Dekan FK Undip sudah mengeluarkan aturan iuran maksimal sebulan itu 300 ribu.
Kamu dri kemaren komen terus tapi ga berani balas komenanku di video ini yang bagian 1.
Kamu pikir kalau ada yang bayar lebih mahal terus jadi pembenaran yg kecil jadi boleh? Dasar SDM rendah.
Paling g berani jawab lagi kan kau habis kukomen gini. Logika tololmu itu ga masuk akal.
Karma itu Nyata loh pak bapak semua , jadi berhati hati lah bertindak . Amin.
apa yang diharapkan dari beliau yang pernah membuat tulisan bahwa bullying dalam PPDS itu hanya hal kecil yang dibesar-besarkan? tidak akan ada empati, hanya penyangkalan dan normalisasi perundungan.
Dr aulia ini semester. Mana ada semester 5 perundungan aneh. Kenapa yang dimasalahin 40 juta dibagi 15 orang jadi 3 juta x 6 itu cuman 18 juta.. Kenapa gak dimasalahin swasta bayar ratusan juta? Atau kampus ppds sebelah yang bayar iuran ratusan juta.. Kenapa yang bayar murah dimasalahin yang bayar mahal aman? Jangan jangan ada yang bayar media? Undip ini ppds murah bahkan dibanding dokter umunya unisula jauh banding kedokteran uii jauh pengeluarannya.
@@AnnisaFitriana-n2vmana PPDS swasta yang bayar ratusan juta? Mana ada kampus swasta ada PPDS?
@@AnnisaFitriana-n2vAnda ini rela yah naik becak 1 km disuruh bayar 1 juta karena dipalak preman sepanjang jalan? Klo analoginya disamain...yah gpp jangan protes wong naik Pesawat atau Marcedes lebih mahal kok...bukan masalah nilainya.. tpi itu peruntukannya untuk apa? Klo emang dibutuhkan kenapa gak lewat fakultas? Gak akan ada yg protes klo itu memang diwajibkan dri fakultas...
@@AnnisaFitriana-n2v, anak temanku kuliah PPDS di undip. Pernah keluar 100 jt dlm sebulan utk anaknya. Bayarin hotel senior, beli sepatu bola senior, pernah disuruh jemput istri senior di bandara. Kamu senior yg ngerjain junior ya, shg hal yg diluar pendidikan PPDS dianggap wajar?
harusnya di buat surat pernyataan tidak akan melakukan bullying, pemalakan, kekerasan verbal dan fisik selama pendidikan dan pengajaran, dak jika melanggar siap untuk di tindak baik secara pidana dan perdata serta siap di berhentikan
Ini semua ppds hrs tdtgn surat pernyataan ini
setuju.......
Empatinya mana pak.. kenyataannya ada senior yang minta bayarin ini itu.. sudah rahasia umum.. jgn menyepelekan kejadian korban bullying di ppds , karena bullying itu ada, bukan hanya masalah stress kerja aja. Apalagi udah stress kerjaan malah ditambahi stress biayain senior.
Dr aulia ini bukan semester 1 beliau semester 5 senior. Beliau ini sudah senior bukan junior lagi. Perbulan 20 sd 40 juta dibagi semester 1 ada 15 itu gak nyampai 3 juta x 6 bulan itu gak nyampai 20 juta. Coba bandingkan sekolah swasta diluar semeste4 aja udah ratusan juta atau bandingin ppds kampus sebelah bisa ratusan juta. Kebanyakan fitnah gak bagus bos.
@@AnnisaFitriana-n2v kalau khusus bayar sekolah sih gamasalah. Kan banyak yg bayar diluar kepentingan sekolah. Bukan fitnah bos, tuh cerita residen juga banyak kali.
@@AnnisaFitriana-n2v, ngitungmu gimana sih? Anak teman sy pernah ngluarin 100 jt dlm sebulan utk anaknya yg kuliah PPDS. Jadi tiap bulan itu beda2 besarnya, tergantung kebutuhan dan dibagi mahasiswa dlm satu angkatan itu (yg tdk banyak jumlahnya). Kalau utk biaya pendidikan pastinya tdk keberatan, tp klo utk biaya non pendidikan kan itu gak bener. Itu masuk pemerasan.
residen itu harus digaji.......di luar negeri begitu ....sebab mereka sudah membantu rumah sakit......diberikan mess ....jadi ngak malakin juniornya.....acara ilmiah dibantu oleh RS dan kampus....dana penelitian disediakan....begitu baru tenang belajar......
Orang ini kayak mesin, mana hatinya...
Ini sudah kena mentalnya .lama lama odgj
Dr zainal terus membahas dan memojokkan kemenkes, dia menutup2i masalah perundungan....
Memojokkan? Bukannya Prof ini dan para dokter di indonesia yg dipojokkan pemerintah cq menteri yg seharusnya membina, melindungi dan mendorong motivasi kinerjanya?
@@user-jj1ek1mj6qselama sya idup baru menteri ini yang berani ungkap kebobrokan...Bullying sudah lama terjadi...mentri dahulu kmn? IDI mana? Bukannua skarang merupakan bentuk perlindungan terhadap Dokter?
Allah tolong turunkan azab ke senior dan guru besar dari undip fakultas kedokteran.tolong institusi pendidikan di selidiki pak polisi dan kpk
Sakitnya aulia di sebabkan senior dan guru ppds.ingat karma itu ada
@@user-jj1ek1mj6qlho kok dipojokkan ? Saya dan para nakes (pasti termasuk masyarakat juga) malah ngerasa dilindungi lho dengan menkes mengangkat kasus perundungan ini. Bukti bahwa dalam hal pendidikan kedokteran gada ruang buat mewajarkan perundungan
Warteg-warteg dekat kampus saya saja selalu 24 jam namun selalu ada yang ganti shift malam dan siang. Ini kok kerja dari jam 3 pagi pulang jam 1 pagi esoknya tanpa ada shift. Benar-benar memesinkan manusia. lebih parah dari kerja rodi ni mah
1 jam (termasuk part 2) fokusnya nyalahin pemerintah, kemenkes trs. Malah esensi kasus bullyingnya seolah disamarkan.
Ini keahliannya
Ojo pernah periksa di org ini.bahaya laten
Sudah meninggal,okelah bukan bunuh diri,,anggap sja almarhumah sudah sngt lelah jdi ingin istirahat sejenak,tp trnyat malah beristirahat selamanya
Yg perlu di investigasi apa penyebab almarhumah melakukan tindakan itu,faktor kesehatan memang iya,,tekanan pekerjaan,tekanan senior atau apalah,
Jika mungkin ad yg perlu dibenahi dr sistem entah itu jam kerja atau apalah,agar bisa dikoreksi,atau mungkin jika memang terbukti adanya senioritas yg mmbully mohon ditindak dng tegas,
Ayolah jngn ada bully,berkedok mnggembleng mental,padahal menekan junior
Coba Undip Studi banding ke UI, bagaimana mengelola Program Pendidikan Dokter Spesialis, coba bandingkan dengan Undip, yg lucu ada iuran inu itu....Undip oh Undip.
Yakin bos. Ui lebih mahal lagi mas bro. Undip ini murah banget 20 sd 40 juta dibagi 13 orang sekitar 4 juta. Dikali 6 itu cuman 24 juta. Kenapa gak dimasalahin yang sekolah swasta yang dokter umum bayar iuran ratusan juta. Kenapa gak dimasalahin kampus sebelah yang iurannya ratusan juta. Kenapa yang iuran murah malah dimasalahin..
@@AnnisaFitriana-n2vini komen org yg paham PPDS... yg gak paham pokoknya Undip hrs salah
Dr Zainal apa belum mendengar voice note dr aulia sih? Dari itu, kita tau bahwa dr aulia tertekan oleh seniornya.
Mengapa dr pihak kampus tidak menyinggung poin perundungan yg di lakukan oknum senior dan malah terkesan menyalahkan pihak2 lain sbg faktor utama, secara psikologis depresi itu krna tekanan juga dr para senior, setiap hari lho bagaimana kuat coba, kasian sekali sudahlah tidak di bayar, mengeluarkan uang utk senior, sbg manusia yg terpapar itu setiap hari bagaimana tidak down ya, memanggil almarhum dengan si, seperti tidak berempati
Dr aulia ini semester 5 bukan semester 1. Poin perundungan langsung runtuh. Mana ada semester 5 di buli. Aneh.
Yang lebih aneh bukti indikasi perundungan sudah dimana mana, tapi masih Denial mana ada perundungan? Orang awam pun tahu pastilah korban sudah menanggung itu dr mulai junior, akumulasi, orang tua sudah mengadu loh kenapa tidak ditanggapi kampus ?
@@AnnisaFitriana-n2vkan ada semester 6,7,8 dst...
@@AnnisaFitriana-n2v anda ini koar2 di setiap komen apa gak malu ??, padahal sudah ada bukti record telephone nya yg dia menangis... , anda ini denial, tp keliatan tidak punya ilmu pengetahuan dan wawasan, rakyat sudah tau koq.. tanya setiap dokter2 yg coas juga blg begitu semua.
Pendidikan Dokter Jaman PENJAJAHAN BELANDA jauuuhh lebih baik
Waduh dendanya banyak kalau mundur.....payah ini mah
Shame on you Prof
Ngeles
beasiswa pengembalian sampai 5x......betul-betul tidak manusiawi
Namanya jg ikhtiar dari kemenkes dok..PPDS hospital based...utk menghindari perundungan dan pemalakan dok😂😂😂
kalo pengen adil, undang jg pihak keluarga dan pihak kemenkes
Sekelas universitas ternama kok ngga tahu undang undang tenaga kerja,,,klo rumah sakit 24 jam kan bisa pakai sistem shift, ingat....jam kerja normal 40 jam per minggu,tinggal bagaimana RS dan Perguruan tinggi yang mengaturnya
MANTAP PROF...... MESTINYA LULUSAN PPDS HARUS DIPERLAKUKAN MINIMAL SEPERTI TAMATAN AKPOL YG SETELAH LULUS LANGSUNG DIANGKAT MENJADI PEGAWAI DAN BISA DI MUTASI KE SELURUH INDONESIA. LULUSAN DIPLOMA SATU KEUANGAN NEGARA SAJA BISA LANGSUNG BEKERJA DAN DI GAJI BESAR. INI KEMENKES DUNGU
Nggakk usah ngomongg dungu. Dokter jg gak mau dikirim ke daerah terpencil, maunya di kota. Kamu mau ditaruh di Nduga?
Di negara2 lain justru mengadopsi hospital base... Malah kualitas nya jauh lbh baik drpd di Indonesia yg pake university base😂. Semua hanya krn masalah jatah duit aja... Gak dapat jatah ribut, yg dapat jatah diam2 bae
Perbandingkan menit ke
8:30 ada iuran wajib semester 1
31:50 ada SK larangan menarik uang PPDS lebh dari 300k/ bulan
Benar sekali kalau ada ikatan per janjian pasti kena pinalti sangat tinggi
Makin terkubur namamu
Perwakilan dari RSUP dr karyadi sdh menyampaikan bahwa kasus ini sama sekali tdk mengganggu pelayanan di RS.....
Si jenal ini ngomong nya ngalor ngidul. Ini urusan nyawa lho. Gaje banget orang ini
Tiap kali ada pihak Undip selain Jubir yang memberi keterangan saya selalu komen gini.
Intinya pihak Undip selain Rektor atau Jubir jangan keluarkan statement apapun, baik menyangkal maupun mengiyakan materi penyidikan yang masih ditangani polisi.
Pak Rektorpun sdh menyuruh semua untuk diam.
Ini orang 1 kok nerocos terus kemana2. Bukannya memperbaiki keadaan malah memperkeruh. Bisa diem g sih Paaak. Ampun
Pak profesor ini benar ucapannya dn kata2 ya,soalnya anak sy jg pernah sekolah spesialis dokter di UGM.ya sekolah spesialis dokter ya begitu..
Aduh miris dengarin dunia kesehatan dan dunia pendidikan kesehatan ?
Prof lagi ngarang bebas, spt nya bisa nyambi ngajar di Jurusan Sastra Universitas Konoha
Kelihatan sekali prof nyerang Kemenkes terus, gak mau ngaku salah institusi nya. Juga menyalahkan keluarga almarhumah.
Nah bener kan, Undip sana RS Karyadi sdh ngaku salah
BIADAB sekali, dan terjadi di lingkungan intelektual yang profesinya mengobati.
Ada apa dengan masyarakat kita?
Sudah diakui oleh dekan undip dok
Botak botak botak kalau anda paham hukum pasti paham dan bisa membedakan kewenangan kemenkes , polisi sudah ada bukti ayo, gelar prof nya perlu di evaluasi lagi
Halah pembodohan publik, denial terus, tutupi terus, masyarakat juga ga bodoh kok, tahu mana yg benar dan mana yg salah.
Ternyata prof. Tertipu info keliru
dr Zaenal sudah di berhentikan dari RS Dr kariadi, karena komen kasus Dr Terawan shg komennya tidak seimbang / balance tapi memojokkan RS Dr Kariadi / Kemenkes
Ga jujur dan ga adil infonya
Halaahhhh ....iso2ne pakde
Dari pengakuan kok salah arah