Gen-Z Obses sama Hustle Culture!

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 21 พ.ย. 2024

ความคิดเห็น • 644

  • @brmghi11
    @brmghi11 6 หลายเดือนก่อน +630

    Gimana ngga hustle culture: gengsi tinggi, rumah makin mahal, kebutuhan makin banyak. Ya begitulah.

    • @adamzeris8043
      @adamzeris8043 6 หลายเดือนก่อน +97

      Satu lagi, UNDERPAID wkwkwk

    • @hiendrak
      @hiendrak 6 หลายเดือนก่อน +21

      Jadi yg mana nich, gen Ztrawberry, atau Zhustle. Ga konsisten nich gen gagal didik yg bikin tiktok dan dulunya silet2 tangan, main jackass, kanibal, dll.

    • @velnussablongarment
      @velnussablongarment 6 หลายเดือนก่อน

      @@adamzeris8043 disemua sektor, termasuk sablon

    • @DickyRohmat
      @DickyRohmat 6 หลายเดือนก่อน +21

      ​@@hiendrakyang didik gen apa tuh mas?

    • @zackymh
      @zackymh 6 หลายเดือนก่อน +2

      Rich Dad Poor dad jadi materi wajib sekolah.

  • @Pupuzela
    @Pupuzela 6 หลายเดือนก่อน +380

    Calon trophy wife yang satu ini selain random tiba-tiba ngeluarin durian, artikulasinya enak, kata gampang dicerna, pointnya dapet, humornya dapet, serasa ngomong ke sesama temen. Lanjutin deh pace yang kaya gini, editor & writernya pun great, 10/10.

    • @komodobesar-t5u
      @komodobesar-t5u 6 หลายเดือนก่อน +35

      sayangnya doi maunya sama pejabat cuy 🤣🤣

    • @angewwie
      @angewwie 6 หลายเดือนก่อน +23

      makasih banyak ya a, semoga selalu bisa memenuhi ekspektasiiii huehehehehe 🎉

    • @miftamahardhika4552
      @miftamahardhika4552 6 หลายเดือนก่อน +6

      kalo pas ngambek dan ribut. kicep lu nanti.

    • @fdman4381
      @fdman4381 6 หลายเดือนก่อน +3

      ​@@komodobesar-t5ukok bisa maunya sama pejabat?

    • @fahrizalwahyupratama4897
      @fahrizalwahyupratama4897 6 หลายเดือนก่อน

      @@komodobesar-t5u bapak aku pejabat (pak rw)

  • @emmanuelsetiawan
    @emmanuelsetiawan 6 หลายเดือนก่อน +122

    Kalau kata temen2 gw, "Ngapain dipikir? Losss!! Gas poll rem blong!!!"
    And it works...

    • @Sirimons12
      @Sirimons12 6 หลายเดือนก่อน +15

      Parkir liar jadi buadaya buruk ( pungli) yg di pelihara & di wajarkan.. gaji buruh yg cuma belasan juta abis buat parkir liar.. sudah saatnya kita berantas segala yg haram ( parkir liar) demi masa depan anak cucu kita 👍..

    • @emmanuelsetiawan
      @emmanuelsetiawan 6 หลายเดือนก่อน

      🤔

    • @shidqiamartya2968
      @shidqiamartya2968 6 หลายเดือนก่อน

      nahhh ini gw sukak ni

  • @willywang5016
    @willywang5016 3 หลายเดือนก่อน +3

    ini gw akuin yang buat script nya jago sih
    bahasa simple, ga neko2, serta logis
    well played

  • @Sightseeing274
    @Sightseeing274 6 หลายเดือนก่อน +53

    Belajar dari pengalaman bekerja. "Dunia Kerja Butuh Skill Set". Gak mesti dari Formal Education, Non-formal Education jauh lbh penting.

    • @ferrisulistyanto5641
      @ferrisulistyanto5641 6 หลายเดือนก่อน +1

      harus diimbangin ko

    • @Sightseeing274
      @Sightseeing274 6 หลายเดือนก่อน +2

      @@ferrisulistyanto5641 di masa mendatang, saya yakin akan banyak perusahaan swasta hanya memprioritaskan calon pekerja yg punya skill tanpa harus mensyaratkan memiliki ijazah.

    • @ikhlasulmuj
      @ikhlasulmuj 6 หลายเดือนก่อน

      ​​@@Sightseeing274numpang sharing ndan. Makanya saya pribadi lanjut kuliah pun ngambil kampus yang biayanya amat terjangkau. Karena dikhawatirkan, kalau kuliah di kampus yang biaya nya termasuk tinggi, setelah lulusnya malah ga dapat impact apa-apa. Apalagi disambi kerja juga. Selain kuliah, harus nabung juga buat bekal kedepan.

  • @Ronaldka
    @Ronaldka 6 หลายเดือนก่อน +212

    System Kerja di Indonesia zaman sekarang
    kerja>party>pamer>kerja kerja lagi>masuk rumah sakit. >Diganti sama orang baru.>repeat

    • @ramadhansaputra4877
      @ramadhansaputra4877 6 หลายเดือนก่อน +13

      Itu lu kali

    • @dimasprayoga6725
      @dimasprayoga6725 6 หลายเดือนก่อน +6

      apaansi wkwkw cringe bgt ritme buatan lu

    • @muhasri1985
      @muhasri1985 6 หลายเดือนก่อน +1

      Cari duit sampai Mati 😭😭😭

    • @arieaji7145
      @arieaji7145 6 หลายเดือนก่อน +4

      Lu doang yang gitu. Gua mah kagak.

    • @putrakudus5198
      @putrakudus5198 6 หลายเดือนก่อน

      Sempurna

  • @GadgetBox
    @GadgetBox 3 หลายเดือนก่อน +1

    Anak Gen-Z : Hustle Culture
    Anak Millenial : Kerja sesuai Jobdesk, selesai pulang

  • @danyyot
    @danyyot 6 หลายเดือนก่อน +44

    harusnya konten ini tayang 2019, membantu banget soalnya. isinya bagus, penjelasannya mudah dipahami, seru lagi. ngakak banget sih pas bagian "sistem anj*ngk" kwkwkwkw

  • @AlgoNudger
    @AlgoNudger 6 หลายเดือนก่อน +69

    Millennials dan Gen Z mending suruh baca buku:
    *Dying for a Paycheck by Jeffrey Pfeffer.*
    Supaya pola pikir dan wawasan mereka terbuka, biar mereka gak terkesan seperti orang lagi jualan (barter) organ. Inget kesehatan, apalagi nanti ketika udah mencapai usia 40-an. Jangan sampe usia baru 40-an udah kena komplikasi. 🤭
    Kadang suka ngerasa iba, miris sekaligus tergelitik melihat tingkah laku mereka yang dengan bangganya ngalor ngidul kesana kesini berlagak sibuk dengan lanyard id card yang terkalung di leher.
    Padahal, jika diperhatikan, terkadang mereka sudah bekerja amat keras seperti seorang *superman,* tapi gaji (THP) yang mereka dapatkan "cuma cukup buat beli *supermi* selama sebulan". Hingga sempat terlintas sebuah pertanyaan menggelitik hati.
    *Sebenernya, mereka itu beneran lagi kerja (ngejar karir) atau lagi dikerjain (jualan organ), sih!?* 🤭

    • @justforfun6655
      @justforfun6655 6 หลายเดือนก่อน +2

      Kuliah dimana sih Bang, kok pinter banget?

    • @AlgoNudger
      @AlgoNudger 6 หลายเดือนก่อน

      ​@@justforfun6655Pret! 😂

    • @AlgoNudger
      @AlgoNudger 6 หลายเดือนก่อน

      ​@@justforfun6655Di bawah pohon pisang. 🤭

    • @SoNeRLotusMAX
      @SoNeRLotusMAX 6 หลายเดือนก่อน

      Saya millenial, ga relate 😂

    • @bxnkaii
      @bxnkaii 6 หลายเดือนก่อน +2

      Iya jadi gaji itu buat sewa organ2 karyawan. Cth gampangnya kuli dibayar ototnya ya lama2 dipaksa bakal kempis juga. Buat corporate job bisa dipikir sendiri lah y

  • @febrywirapratama5873
    @febrywirapratama5873 6 หลายเดือนก่อน +77

    gw kerja dari semenjak lulus SMA (sambil Kuliah), sempet gak kerja semester 2,3 dan 4. lalu gw bekerja lagi as teknisi elektronika, dan gw udah tau bahwa gw gak akan selamanya bekerja disini, meskipun di kerjaan gw sekarang nyaman banget dengan gaji yang lumayan oke buat gw yang masih hidup sendiri. tapi gw ngerasa jenuh sih, mau resign juga takut. Akhirnya gw memilih untuk nabung sampe jumlah yang gw tentukan untuk backup gw selama belom dapet kerjaan nanti pas udah resign, sambil ngelakuin hal lain setelah bekerja, capek sih. tapi harus gw lakuin untuk nambah skill gw, semoga tercapai

    • @ramaagusdwiputra1960
      @ramaagusdwiputra1960 6 หลายเดือนก่อน

      semangat bang

    • @ikhwan_alimudin
      @ikhwan_alimudin 6 หลายเดือนก่อน +1

      semangat bre🎉

    • @kesya-f7j
      @kesya-f7j 5 หลายเดือนก่อน +1

      Semangat brother ,semoga apa yang di impikan tercapai 😃

  • @achmadmoveit8121
    @achmadmoveit8121 5 หลายเดือนก่อน +2

    harus bekerja ekstra hanya untuk membiayai gaya hidup yang jauh dari kata mewah itu menjengkelkan 😇

  • @stefanomaurino8201
    @stefanomaurino8201 6 หลายเดือนก่อน +84

    Hustle Culture tapi bukan di sektor yang strategis seperti untuk industrialisasi atau inovasi teknologi, jadinya Indonesia gini-gini aja, impor terus barang berkualitas tinggi dan gak punya produksi barang-barang strategis.

    • @bryanwcksn
      @bryanwcksn 6 หลายเดือนก่อน +1

      gen z byk yg obses di sektor jasa dan trading.

    • @hiendrak
      @hiendrak 6 หลายเดือนก่อน

      Jadi yg mana nich, gen Ztrawberry, atau Zhustle. Ga konsisten nich gen gagal didik yg bikin tiktok dan dulunya silet2 tangan, main jackass, kanibal, dll.

    • @dionuraulia968
      @dionuraulia968 6 หลายเดือนก่อน +3

      industri strategis kita banyak dipolitisasi, pengen hasilnya secanggih KGB tapi dana dicekek abis2an dan banyak didompleng kepentingan politik. jadinya cuma project omon-omon doang.

    • @democard1199
      @democard1199 6 หลายเดือนก่อน

      ​@@dionuraulia968
      Kalo mau terbitin buku dalam negeri harus nyuap atasan dulu agar bisa terbit, belum lagi biaya produksi dan distribusi hanya 30% dari total dana yg dibutuhkan untuk nyuap.
      Emang susah klo budaya korup sudah mengakar😢

    • @athurnm
      @athurnm 6 หลายเดือนก่อน

      @@dionuraulia968 @stefanomaurino8201 bener bos. Barang-barang strategis itu cenderung padat kapital bukan padat karya. Contoh manufaktur chip, itu butuh kapital besar di modal. Di kita, sudut pandang-nya masih mendewakan industri padat karya. Makanya standar kualitas SDM belum jadi prioritas utama pemerintah.
      Harus diinget juga kalau sektor strategis seperti industrialisasi justru ini peranan terbesar bukan di gen Z yg masih di awal karir (since '97 upward), tapi justru ada di tangan milenial dan boomer yg punya kapital lebih besar. Gen Z juga kalau ada peluang di ranah sana akan di-take kok.

  • @hamdanfanani8402
    @hamdanfanani8402 6 หลายเดือนก่อน +3

    Harapan dan tujuan malaka project sudah jelas, dengan menuju "MASYARAKAT BARU" indonesia akan lebih baik lagi dari segi apapun yg sekarang sedang di usahakan, termasuk pendidikan dll. Makasih konten²nya, cukup mengisi otak saya yg lama vacum.

  • @agungsetiadi2066
    @agungsetiadi2066 6 หลายเดือนก่อน +33

    Setahu saya, jenjang S1 secara umum tidak bisa "kerja" karena materi pembelajarannya cenderung diperuntukkan sebagai "pembuat keputusan". Untuk membuat mereka (S1) efektif setidaknya harus ambil S2. Dari sana setidaknya mereka tahu bagaimana cara hidup sebagai pembuat keputusan.
    Lantas, bagaimana dengan jumlah S1 sebanyak ini ? Jawabannya adalah Politeknik. Kedepan, Indonesia harus membuat banyak politeknik karena lulusannya jelas siap kerja dan kampusnyapun " layak" untuk membuat kerjasama dengan para pembutuh tenaga kerja.
    Dari tingkat SMP harus sudah dipilah, nilai kelulusan rata rata tertentu bisa ke SMA, selebihnya ke SMK. Lulusan SMA untuk ke universitas S1, S2. Sementara lainnya ke SMK kemudian bisa kerja atau melanjutkan ke Politeknik.
    Dari gambaran semacam itu, tidak ada lagi mahasiswa S1 magang jadi kuli bangunan atau ngurus kandang ayam di luar negri.
    Alur pendidikan semacam ini setahu saya sudah berjalan lama di negara maju (negara manufaktur) termasuk Singapura.
    Kalau ada yang bisa lebih menjelaskan, silahkan.

    • @ikhlasulmuj
      @ikhlasulmuj 6 หลายเดือนก่อน

      Saya suka pendapat sampean mas. Ga salah juga kok statement yang mas sampaikan di atas.

  • @adityapratama7800
    @adityapratama7800 6 หลายเดือนก่อน +87

    pernah join salah satu startup, si pimpinannya bilang gini "udah ambil aja anak magang, gausah nyari orang fulltime yang mahal" 😅 faklah

    • @shiirou347
      @shiirou347 6 หลายเดือนก่อน +1

      Sipengen untung trus😂

    • @Marcianody
      @Marcianody 4 หลายเดือนก่อน +2

      alasan mereka karena ngindarin orang kayak elu atau yg sepemikiran yg maunya gampang di awal gaji mapan di awal, kerja menye2

    • @CoolVista
      @CoolVista 8 วันที่ผ่านมา

      Bales gini bang "Lah pantes startup nya kagak berkembang"

  • @tarsisiusnandasaputra9248
    @tarsisiusnandasaputra9248 6 หลายเดือนก่อน +27

    benar kak hustle culture emanh se toxic itu, tapi berbeda dengan pekerjaan lain, pekerjaan di bidang keteknikan menurut ku emang harus di terapkan secara langsung, seperti yang kita tau di teknik itu penerapan nya itu emang harus dalam bentuk nyata, berbeda dengan pekerjaan lain nya seperti Management atau pekerjaan yang bisa wfh

    • @kangarooz3075
      @kangarooz3075 6 หลายเดือนก่อน +1

      toxic sebenernya bisa di handle dari cara menyikapin. hustle berlaku cuma ke sektor pekerjaan yg g harus kekantor

  • @DwiAhmadza
    @DwiAhmadza 6 หลายเดือนก่อน +78

    Jujur oknum MSIB banyak sekali yg eksploitatif dalam artian memaksa pemagang untuk melaksanakan job desk pekerja tetap. Silakan survey sendiri, di grup TELE dulu awal2 heboh banget.

    • @haidarnabil9436
      @haidarnabil9436 6 หลายเดือนก่อน +10

      dan gaji anak magangnya ditanggung pemerintah awowkwowok

    • @DwiAhmadza
      @DwiAhmadza 6 หลายเดือนก่อน

      @@haidarnabil9436 + Katanya project seharga 2 em, anak magang dapat 2.8 aja per bulan, itupun dri pemerintah wkwk

    • @syahrulmaulanaw6965
      @syahrulmaulanaw6965 6 หลายเดือนก่อน +4

      betul, bahkan company fmcg gede jg banyak yg gitu. Parahnya, apa yang diiklankan di deskripsi MSIB berbeda 180derajat dengan task yang diberikan selama magang 😄

    • @r.d.a8386
      @r.d.a8386 5 หลายเดือนก่อน

      minta grub telenya kak

  • @mado0096
    @mado0096 6 หลายเดือนก่อน +63

    Bentar, ini gue baru tau banget sih. Emang beneran buat dapetin magang aja sampe serebutan itu? Wanyinggggg wkwkwkwkwkw bersyukur banget kegiatan "pendidikan formal" gue udh beres sebelum ada kurmed 😭

    • @hadinata7753
      @hadinata7753 6 หลายเดือนก่อน +1

      Kurmed.?

    • @athurnm
      @athurnm 6 หลายเดือนก่อน

      ​@@hadinata7753 kurikulum merdeka, ini ngebuka peluang orang buat magang sebelum lulus. Akibatnya di pasaran banjir talent yg sudah ada work experience. Sehingga, ekspektasi pasar jadi makin tinggi untuk posisi FG.
      Meskipun sebetulnya meningkatkan kualitas talent juga

    • @baymact
      @baymact 6 หลายเดือนก่อน +6

      Kebalik bang, justru adanya kurikulum merdeka jadi lebih mudah dapat magang. Walaupun mudah tapi tetap aja peminatnya terlalu banyak

    • @queueshit5137
      @queueshit5137 6 หลายเดือนก่อน

      iyes, mbkm kek iisma, pmm, studpen, msib itu jdi lebih mudah buat explore. ​@@baymact

    • @KariminJahlal-rx4he
      @KariminJahlal-rx4he 6 หลายเดือนก่อน +7

      Iya, serebutan itu. Ngeri kali kalo lu liat langsung Bang.
      Di sisi lain, emang ningkatin skill set kerja kalo dapet yang emang perusahaan well stablished. Tapi kalo dapet perusahaan rintisan tai, ya mati lu Bang. Kerja kaga dibayar perusahaan, tapi jobdesc gila gilaan.
      Then, problem lain yang timbul di sirkel gua adalah ya jadi "mengagungkan" magang dan produktif ala ala agensi. Ya begitulah keadaan skarang. Beruntung lu dah lulus dan dapet kerjaan yang lu mau Bang.

  • @uchihaimron3153
    @uchihaimron3153 6 หลายเดือนก่อน +7

    Tapi sangat nyata sih klo gen milenial & gen z lebih berat. Dari data kenaikan upah vs kenaikan biaya hidup, inflasi, properti, biaya pendidikan, plus persaingan yg lebih ketat,dsb.

  • @Lie_Niez
    @Lie_Niez 6 หลายเดือนก่อน +19

    Sabagai dokter kami sdh terbiasa dg Hustle Culture. Sdh umur hampir 50 tahun jg msh punya 3 tempat kerja,,,hehehe..
    Semangat teman2 yg masih muda 💪🏼💪🏼💪🏼

    • @sprcoveryofficial2863
      @sprcoveryofficial2863 5 หลายเดือนก่อน

      Wahh mantep hehe

    • @kerjakerja4940
      @kerjakerja4940 5 หลายเดือนก่อน +2

      Lha anda kan dokter emang prakteknya ga di satu tempat, yg dibahas disini orang udh kerja 8 jak terus ambil kerja sampingan lg karna emang gajinya yg kurang, beda sama elu yg 8 jam tp pindah2 tempat

    • @rafliriyan3072
      @rafliriyan3072 5 หลายเดือนก่อน

      Betul gaji kecil bisa jadi kompromoi

  • @FajarMartaa
    @FajarMartaa 6 หลายเดือนก่อน +101

    yg satu bilang gen z gabisa kerja, males2an, susah di atur.... disisi lain gen z bilang hustle culture, kerja terus, work hard play hard...
    orang2 suka ga konsisten bikin streotype.
    makaknya gw ga doyan streotypin gen z gen z begitu2an, ga konsisten, terlalu luas menggeneralisir, dan ga selalu akurat. Klo liat orang, yang mending liat pribadinya langsung, daripada ngada2 pake stereotype

    • @wiandryadiwasistio2062
      @wiandryadiwasistio2062 6 หลายเดือนก่อน +22

      semua generasi sama aja.
      ga semua boomer kolot.
      ga semua gen x mabok agama.
      ga semua milenial ngerti teknologi

    • @dikaran99
      @dikaran99 6 หลายเดือนก่อน +15

      Menurut pengamatan saya stereotype nya hrs di sortir jg tergantung dari kelas masyarakat mana dlu si gen z nya, sptnya yg males2an etc itu background nya memang udh taunya hidup enak sejak dari orok, sdgkan yg kerja gila2an tahan banting biasanya berasal dari golongan kelas menengah - bawah, dan saya yakin mental nya mereka ini bahkan lbh super daripada generasi2 sblmnya melihat sikon jaman skrg, trus motivasinya jg kuat pengen mengubah kehidupan

    • @uchihaimron3153
      @uchihaimron3153 6 หลายเดือนก่อน +3

      Yang jelas gen milenial & gen z lebih berat itu fakta. Dari jumlah saingan, inflasi vs kenaikan gaji, properti. Dsb

    • @i_zoru
      @i_zoru 6 หลายเดือนก่อน +7

      ya disitu lucunya, kebanyakan cuma liat satu sisi, terus ambil kesimpulan, kagak mau explore trait mereka

    • @sayandaroperation
      @sayandaroperation 6 หลายเดือนก่อน

      ​@@dikaran99betul, harus dipersempit lagi konteksnya.

  • @jackstsst
    @jackstsst 6 หลายเดือนก่อน +34

    Bahkan magang” di sekitar sekali banyak yg mempekerjakan anak magang dengan proporsi jib seperti pekerja dan mirisnya tanpa upah dengan dalih pengalaman lebih penting

    • @fandubindo1891
      @fandubindo1891 6 หลายเดือนก่อน +2

      gua korbannya bang, gua kerja sehari 12 jam (ga bohong sumpah) padahal di bumn tapi ga digaji samsek

    • @CoolVista
      @CoolVista 8 วันที่ผ่านมา

      @@fandubindo1891 Kalo di BUMN mah udah rahasia umum

  • @DwiAhmadza
    @DwiAhmadza 6 หลายเดือนก่อน +40

    Dua kata lucu : Konversi SKS

    • @yunushrp5222
      @yunushrp5222 6 หลายเดือนก่อน +2

      dua kata lucu

  • @TaufanLaksana
    @TaufanLaksana 6 หลายเดือนก่อน +25

    enjewi selalu gemesin seperti ini 🥰

    • @bib8227
      @bib8227 3 หลายเดือนก่อน +1

      simp

  • @Ardnben_
    @Ardnben_ 6 หลายเดือนก่อน +3

    suka banget kalo ni dia orang bikin konten, asik sendiri orangnyaa tuh wkwkwk

  • @jinxvi7702
    @jinxvi7702 6 หลายเดือนก่อน +5

    9:48 bener banget relate bangke 😅😆magang tapi dapet jobdesk setara pekerja tetap, bikin konten pake premier pro, bikin ppt, livestream youtube, dan pernah gua jadi MD, Music Director dipasrahin ke gue trus orang yg kerja aslinya pekerjaan jobdesk dia orangnya ngacir entah kemana ke kantin atau ditinggal ntah kemana sama tuh orang tau2 pas istirahat jam makan siang sama pas sore mau pulang dia nyamperin dan nanyain udah sampe mana progresnya... awokoawk bangke bgt, tapi kalo di tempat magang nganggur ga ada kegiatan ga ngerjain apa-apa ya rasanya nggak enak jga, sungkan, tapi emang ya biar tau ngerasain yg dirasain orang kerja ga sih tapi masalahnya ga dibayar tapi ngerjain gantiin posisi orang yg kerja tapi yang dibayar orang yg kerja sana sedangkan kita yg magang as a joki ngerjain jobdesknya dia gadapet apa-apa huhu... meski ya kadang kalo ada event kadang dikasih cepek atau gocap itu aja sih dan yah kalo ada event dikasih bagi kue-kuenya, tapi gasampe disuruh pesen makan dan bikin kopi sih gue

  • @rapael2742
    @rapael2742 6 หลายเดือนก่อน +3

    untuk materi berikutnya tolong dibahas masalah Ethical Intelegence Crisis terutama yang dialami genZ U-2005 sekarang

  • @ekodarkcrypt
    @ekodarkcrypt 6 หลายเดือนก่อน +5

    masih muda wajar komen tentang kegiatan yg ideal... nanti masuk 50 tahun kalo kalian tidak membiasakan diri dalam kegiatan dan kesibukan yg struggle.... otakmu akan segera istirahat dan tinggal bersahabat akrab dengan kepikunan dan ketergantungan dengan medikasi, karena timbulnya penyakit yg bermacam-macam...

  • @slovedduagemilangcbnsbygjk1471
    @slovedduagemilangcbnsbygjk1471 6 หลายเดือนก่อน +20

    Di eropa uda ga ada hustle culture, justru orang eropa sgt santai, kerja cuma 8 jam sehari, cuti nya lama, dan mereka hidup santai menikmati liburan.

    • @idk-wi8ng
      @idk-wi8ng 6 หลายเดือนก่อน +5

      mreka di bayar perjam, dan untuk pekerja kasar mendapatkan bayaran yang lebih mahal dari pekerjaan biasa, saat pekerja tetap bekerja di hari weekend maka akan di bayar lebih mahal, kualitas hidup cenderung lebih baik, biasa nya kalo di indo gembel itu karena miskin sulit ekonomi, namun di negara" Maju Seperti eropa gembel itu cenderung pilihan bukan takdir, lapangan pekerjaan sangat luas serta tidak ada kriteria seperti usia minimal, tinggi badan, dll. Jika ada yang bilang biaya hidup di sana juga mahal kan?, iya namun itu semua tercukupi meskipun kita hanya bekerja entry-level, nyata nya masih bisa menabung lebih banyak kebanding di indo, nilai dolar atau pounds jauh lebih besar itulah knapa rata" Orang indo yang kerja di luar negri masih bisa ngesave 30-40jt/bulan.

    • @CoolVista
      @CoolVista 8 วันที่ผ่านมา

      Mana ada mereka kerja santai kocak, lebih tepatnya mereka kerja efektif dan efisien. Work smarter, not harder.

  • @Djugg.
    @Djugg. 6 หลายเดือนก่อน +7

    Dari banyaknya konten, salah satunya ini sih yang mungkin tingkat rasionalitasnya cakap, dan moderasi ber masyarakat lah kalo kata orang" keren sihh, orang orang ini, malaka project harapan banyak orang ya, nitip harapan di sini boleh kan, oh iya itu itu, bahas hasil akhir yang di tuntut oleh banyak orang, dampak dan kontribusi dengan segala penyesuaiannya kak, satu lagi deh, aku suka banget konten malaka projek, menyala lah malakanku, wkwk.

  • @andimuhammadrifky7195
    @andimuhammadrifky7195 6 หลายเดือนก่อน +51

    Gaji karyawan mahal, makannya perusahaan butuh AI
    AI = Anak Intern

    • @khoirunalannauri4429
      @khoirunalannauri4429 6 หลายเดือนก่อน

      Nahh betul, itu tujuan utama kampus mer(d)eka Yth Nadiem Makar*m

    • @CoolVista
      @CoolVista 8 วันที่ผ่านมา

      Well said

  • @ElTr
    @ElTr 6 หลายเดือนก่อน +3

    Hustle culture tujuan nya ya biar sukses, karena kena lambenya motipator kunci sukses adalah kerja keras pdhl bukan hanya kerja keras,kerja cerdas,koneksi,keistimewaan dan keberuntungan,pdhl sukses itu kan cuma cadangan kalori yg lebih dari cukup.

  • @splitted6767
    @splitted6767 6 หลายเดือนก่อน +7

    Apalagi kalo nonton socmed, kek orang bikin content youtube doang aja yang modal riset, mikir gaparah2 amat, ngehibur, informatif, hot topic, bikin kelas, bisa ber m m duitnya, dibanding software engineer tokped, shoppe,yang mikir membuat sesuatu yg membantu dan impact sangat besar untuk banyak orang cuma dapet 20-50jt doang sebulan, kek kita harus jeli juga buat goal hidupnya mau goal duit atau manfaat, atau keduanya

  • @sassan1381
    @sassan1381 6 หลายเดือนก่อน +20

    Cita-citaku menjadi robot.
    Pekerja perlu berempati dengan penyedia lapangan kerja yg butuh pekerja banyak, tapi belum mampu bayar. Solusinya? Ya hire unpaid intern.

    • @Iztoriaproject
      @Iztoriaproject 6 หลายเดือนก่อน +1

      trgantung anda mw jd robot tipe apa. mau jadi Gundam atau megazord? atau kabutaku? atau gaban? atau robocop???

    • @fikrynurmansyah5637
      @fikrynurmansyah5637 6 หลายเดือนก่อน

      ambatron

  • @Inilahwa
    @Inilahwa 6 หลายเดือนก่อน +6

    Dulu emang gitu...magang buat dapet kerjaan full time di perusahaan tempat magang itu. Sekarang dah mulai banyak, perusahaan liat itu sebagai kesempatan jadi pekerja murah.
    Magang kerjaannya gak nentu tp sebatas membantu. Sekarang jadi kerasa kerja beneran bukan magang beneran magang.

  • @fajarimanisatrioajiramadha5146
    @fajarimanisatrioajiramadha5146 6 หลายเดือนก่อน +11

    Alasan kenapa aku beranikan nanti untuk freelance/bantu bulik di pasar. Apalagi melihat loker yg umurnya max. 25 th

    • @arieframadhan8812
      @arieframadhan8812 6 หลายเดือนก่อน +2

      Usia udah berapa sekarang mas? Iya mas sekarang susah mau daftar kerja usia tua gaada pengalaman terkait dan orang dalam, mau magang juga ga dibayar sedangkan ada keluarga yang butuh ditanggung juga😅

    • @KAK_PAN
      @KAK_PAN 6 หลายเดือนก่อน

      @@arieframadhan8812 Untuk mendapat orang dalam itu ada ilmunya. Dipelajari, bukan ngeluh.

    • @arieframadhan8812
      @arieframadhan8812 6 หลายเดือนก่อน +2

      @@KAK_PAN apa yang dipelajari toh saya yang membawa orang dalamnya🤔

    • @KAK_PAN
      @KAK_PAN 6 หลายเดือนก่อน

      @@arieframadhan8812 Networking, dek.

  • @imhankspendubar867
    @imhankspendubar867 3 หลายเดือนก่อน +2

    Aku magang pas SMK selama 1 semester pada semester ke 5. magangku gk ad gunanya sumpah, kerjaan gw cmn maen game download film, nntn, pacaran ama cwe gw yg setempat magang ama gw, klo ada yg disuruh kerjain paling cmn beli galon pertiga hari dan belanja isi kulkas kantor seminggu sekali. Pernah sekali ada kerjaan disuruh input data yg diharapkan bisa kerjain selama semunggu, tau2nya gw selesaiin dlm 2 hari dan abis itu gk ngapa-ngapain lagi. Selama 6 bln gw cmn buang ongkos transportasi berangkat dri rumah selama 1 jam, ilmu gk dapat malah pas balik ke sekolah pas semester 6 disuruh persiapan ujian nasional yg dimana materi sekolah udah pasti dilupain, soalnya pas magang hubungan kita dengan sekolah itu terputus, untung pas seminggu sebelum ujian nasional dihapuskan gara2 covid 🗿. Btw pas ak ngerjain tryout nya hasilnya gk sesuai ekspektasi, ya karena udh materi examp beda dengan yg aku pelajari selama 4 semester, belum ditambah guru banyak yg gk produktif, pernah ad guru mapel MTK aku selama 1 semester ktmunya cmn 3 kali yg isinya cmn ngeluh doank, sisanya kelas kosong pas mapelnya, ngapain ak sklh cok. Sekian kekecewaan terhadap pendidikan dri aku 🗿sori gk tau cara bkin paragraf udh lupa soalnya skrng ak cmn kuli

  • @willydarmas
    @willydarmas 6 หลายเดือนก่อน +6

    mungkin kalo dari persepsi lain,kata hustle culture itu semata cuman buat ngembangin dreams job yang dia inginkan,jadi mau gak mau dia kerja hanya cuman buat ningkatin skill dan gear yang dia butuhin...sehingga goals yang dia impikan tercapai.

  • @Monicaawidy
    @Monicaawidy 6 หลายเดือนก่อน

    Makasih banget udah menyuarakan, Malaka Project :') relate banget lagiiiii sebagai generasi 98nan ini bener banget. Ketakutan" kayak gini, sampai akhirnya milih push the limit ya walau sampe sakit lanjut kerja lagi

  • @chaidarnaldoalfikri6342
    @chaidarnaldoalfikri6342 6 หลายเดือนก่อน

    Insight Baru yang membuat kita lebih sadar

  • @yunushrp5222
    @yunushrp5222 6 หลายเดือนก่อน +7

    sy ngk tau yah gimana orang2 kota/metro mikirin gimana itu hidup yang ideal, tpi sy sbgai orang yg tinggal dikota terpencil, ngerasa optimis2 aja tentang hidup dan penghidupan, twntu dwngn prinsip2 kota terpencil yang udh di berikan orang tua sy, rumah sederhana makan sederhana kendaraan sederhana, sekolah sederhana, yah hidup sederhana di kota2 pinggiran, dipulau sumatra, sepertinya tidak terlalu perlu2 bnyak duit amat,

    • @fandubindo1891
      @fandubindo1891 6 หลายเดือนก่อน +1

      gini bang, sebenarnya di perkotaan ga semua orang itu ekpektasinya tinggi bgt. Bahkan untuk hidup layak dan sederhana di lingkungan kota besar saja biayanya bisa berkali kali lipat dari di kota terpencil.

  • @simpingsyndrome
    @simpingsyndrome 6 หลายเดือนก่อน +3

    Gw targetnya sebelum lulus di CV gw pinya min 1 thn pengalaman kerja wkwkwk, soalnya loker loker skrng pd kocak kocak semua, pengalaman min 3thn gaji UMR kalo dilogikaan di bidang yg saya geluti yee mana ada dh slevel intermediat digaji UMR ditambah lagi diminta buat jadi teknisi CCTV bahkan bikin laporan perusahaan gila ga tuh! Entire departmentnyaa di urus ama satu orang 😂

  • @Ghonbgyj
    @Ghonbgyj 6 หลายเดือนก่อน +2

    lebih milih terjun kerja dari pada magang😅🤣meskipun gaji dikit gpp yang penting kita langsung terjun lapangan sejak lulus SMA dan Alhamdulillah sekarang mulai kuliyah & tetap kerja 🙏 SALAM DARI GEN Z JATIM

  • @chaenalkanae
    @chaenalkanae 6 หลายเดือนก่อน +1

    thank you malaka team, semangat menghidupkan iklim diskusi khususnya untuk gen-z yg otaknya isinya jokes tobrut yg cringe AF

  • @BytePhantomID
    @BytePhantomID 6 หลายเดือนก่อน +16

    Kalau beli rumah sih menurutku kurang realistis dengan keadaanku sekarang yang gaji belum 2 digit, punya tanggung jawab bantu keuangan rumah, dan bantu biaya adik kuliah, kuliah di bidang kesehatan lagi, anak pertama btw. Karena aku hidup dan besar di daerah kabupaten, dan sekarang masih sendiri, paling realistisnya menurutku ya beli tanah dulu sih, kisaran 70jt - 90jt udah dapet yang agak luas disini, terus nyicil dah tuh bangun rumah dari nol. Nah menurutku langkah" tadi cukup achievable dan make sense dengan keadaanku, tapi mungkin untuk keadaan orang lain tidak ya. Boleh share" juga kalau kalian ada cara" lain buat capai cita" punya tempat tinggal sendiri ya.

    • @BytePhantomID
      @BytePhantomID 6 หลายเดือนก่อน +4

      oh ya sebagai konteks, aku orangnya gk terlalu suka punya beban hutang atau cicilan dengan jangka waktu yang cukup panjang, bahkan terakhir aku nyicil untuk motor aja beraniin untuk ambil yang 1,5 tahun aja biar bebannya cepet hilang, jadi itu salah satu alasan buat aku nggak ambil KPR dengan jangka waktunya yang menurutku sangat lama.

    • @anabuana871
      @anabuana871 6 หลายเดือนก่อน

      Kamu nakes gaji brp kak ?

    • @BytePhantomID
      @BytePhantomID 6 หลายเดือนก่อน

      @@anabuana871 aku bukan nakes kak, mksdnya adekku skrg lg proses mau kuliah di bidang kesehatan

    • @SoNeRLotusMAX
      @SoNeRLotusMAX 6 หลายเดือนก่อน +1

      Kalau gak suka dengan beban hutang panjang mungkin akan sulit ya, saya sendiri upgrade pemasukan sekitar 10 tahun lalu hanya 2-3jt perbulan sampai skrg sudah hampir 3 digit berdasarkan hutang, tapi ingat hutang ini untuk expand bukan konsumtif ya 😊

  • @miftarisq2068
    @miftarisq2068 6 หลายเดือนก่อน +6

    Gw 2001 juga ce, tetap optimis, dan ironisnya saya termasuk orang yang di bilang di video, gen z dengan 2 pekerjaan 😂

    • @angewwie
      @angewwie 6 หลายเดือนก่อน +1

      semangat a, sukses terus, semoga lancar rejekinya🎉❤

    • @endangnurmansyah9628
      @endangnurmansyah9628 6 หลายเดือนก่อน +1

      Asli capek cuma mau gimana lagi

    • @miftarisq2068
      @miftarisq2068 5 หลายเดือนก่อน

      @@angewwie makasih ce 🙏

  • @madearyaditya807
    @madearyaditya807 6 หลายเดือนก่อน +1

    Suka banget sama style mbak talent yg satu ini ❤

  • @rickytholense
    @rickytholense 5 หลายเดือนก่อน +1

    Terus terjadi juga pada gen z pada punya mental instan etdah emang sih kita ini generasi yang bisa dibilang buruk juga tapi dibalik itu kita punya juga kelebihan dan udh pasti pada tau sih kelebihan gen z

  • @BytePhantomID
    @BytePhantomID 6 หลายเดือนก่อน +29

    Bodoh sekali mereka yang hidup hanya untuk memenuhi tuntutan sosmed.

    • @hiragiru
      @hiragiru 6 หลายเดือนก่อน +1

      Biarkan supaya kita gampang unggul dikit hihihi

    • @farikkun1841
      @farikkun1841 6 หลายเดือนก่อน +2

      Sebelum ada sosmed pun banyak orang yang hidup untuk memenuhi tuntutan orang lain😂

    • @KariminJahlal-rx4he
      @KariminJahlal-rx4he 6 หลายเดือนก่อน +3

      Gatau ya, skarang emang lagi trend seperti ini. Se sirkel pada bicarain event dari sosmed tertentu, dan merubah pandangan idupnya ya dari situ. Misal di sosmed A banyak yang gasetuju dan memang jadi standar di situ, kebawa tuh di lingkungan RL. Ahahaha yaah kita nikmati aja perkembangan ini tapi tetep di iringi sama rasional ya. Untung juga gua kaga terlalu ngikutin sosmed itu, biar dikatain orang goa yang penting ayem aja.

  • @zonakreatiftanpabatas
    @zonakreatiftanpabatas 6 หลายเดือนก่อน

    Anjay isi konten sama pembawaanya santai banget padahal bahas hal yang jadi distraksi umum.

  • @AbdulDark
    @AbdulDark 6 หลายเดือนก่อน +2

    Anggiwie the best❤ pembawaan dan bahasannya uenakkk pollll

  • @Aaronvellience
    @Aaronvellience 6 หลายเดือนก่อน +1

    bang re seneng bgt sama konten kali ini ya😝wlee apcb, tallent tergokil makin rajin nonton malaka

  • @pascaljulisyahri
    @pascaljulisyahri 6 หลายเดือนก่อน

    Pembahasan yang sangat mantap-mantap

  • @gesarizky
    @gesarizky 6 หลายเดือนก่อน

    alhamdulillah waktu magang tempatnya enak bisa mengaplikasikan ilmu gua , dan akhirnya laporannya bisa jadi bahan buat skripsi yang buat gua lulus...

  • @joshuasekar6550
    @joshuasekar6550 4 หลายเดือนก่อน

    loves your dark humor that pops out instantly....

  • @AVR_chanel
    @AVR_chanel 6 หลายเดือนก่อน

    intinya skill up, kalo udh OP go international.

  • @amaziakristanto2301
    @amaziakristanto2301 6 หลายเดือนก่อน

    Intinya child free adalah jalan ninjanya!

  • @ashgrey501
    @ashgrey501 6 หลายเดือนก่อน +1

    saran buat episode selanjutnya, bahas toxic family kak

  • @daniyuliadiofficial
    @daniyuliadiofficial 6 หลายเดือนก่อน

    Perspektif Malaka projek terhadap kelas menengah yang strugle tapi yang diperhatikan hanya kalangan bawah saja

  • @KukisGrowtopia
    @KukisGrowtopia 6 หลายเดือนก่อน +1

    Gabisa milih, mau gamau
    Biaya hidup tinggi Umr ga sebanding woy
    Gengsi tinggi dampak darimedia sosial
    Apalagi kalo harus jadi sandwich generation biayain orang tua, biayain pendidikan adik adik yang tambah mahal tiap taunnya (ukt di beberapa kampuS naik jir)
    Gen zzzz tuh kasian cuman mau gimana lagi
    Kita udah hidup di sistem yang emang kayak gini, gamau survive? Jadi miskin.
    So banyak orang yang take job banyak banyak cuman biar bisa "survive"

  • @copylirikchanel2151
    @copylirikchanel2151 6 หลายเดือนก่อน

    Duh, suka deh gaya bicara Angie 😅😅

  • @nicator5575
    @nicator5575 6 หลายเดือนก่อน +2

    work hard not smart,,,,,Dan itu berlangsung selama 2 periode,
    Dan kita semua sudah merasakan hasilnya😂ada yg udh sadar tpi bnyak juga yg blm
    masih mau nambah ??

    • @KAK_PAN
      @KAK_PAN 6 หลายเดือนก่อน

      Siap si paling smart. Capek capek bikin animasi 10 views aja ga tembus, emang smart banget dah. Animasi stickmanmu pasti bisa dipakai untuk merebut Freeport dari Amerika tuh.

  • @hafidhsadamibrahimhaq3597
    @hafidhsadamibrahimhaq3597 6 หลายเดือนก่อน +3

    Gue mungkin agak laen. Kerja males-malesan cuman 13 hari paling sedikit atau 18 hari paling rajin itu. Gaji cuman nyari 3-4 jutaan abis itu serah dah tergantung mod mau nyari lebih gk. Cuman baru-baru ini jadi lebih rajin gegara kena kultum dari bos. Ya... Sebelumnya juga sering sih kena kultum ampe gue ama bos sama-sama bosen. Entah kenapa sejak terakhir kali dia nasihatin gue sekarang jadi lebih rajin. 20 hari kerja perbulan, nyari-nyari 5-6 jutaan udah cukup

  • @ajisantoso148
    @ajisantoso148 4 หลายเดือนก่อน +1

    saya milenial pernah bekerja di konsultan pengawas, punya Engineering dari kontraktor yang kebanyakan gen z. dan yaa memang mereka se hustle itu sama kerjaan..

  • @Riskiirfandi-i4v
    @Riskiirfandi-i4v 6 หลายเดือนก่อน

    Keren nih pembawaan narasinya.. Jadi lebih gampang ngepahamin apa yg dibahas sma kaka nya

  • @indriatimartiana
    @indriatimartiana 6 หลายเดือนก่อน +3

    Suka nih sama content kayak gini, Angie keren juga ya. Semoga dapat pejabat. Hihi....

  • @anggabudiono8151
    @anggabudiono8151 6 หลายเดือนก่อน +5

    Ngak usah hawatir soal rezeki, rezeki sudah ada yang ngatur, asalkan kita sering beribadah sehingga kita dekat dengan tuhan, pasti tuhan akan memberikan rezeki yang banyak.
    Ngak usah terlalu banyak mencari harta, karena harta tidak dibawa mati

    • @mrizky5653
      @mrizky5653 6 หลายเดือนก่อน +2

      Rezeki = 1.Kesehatan 2.Harta 3.Lingkup Pertemanan

    • @itstirta5005
      @itstirta5005 6 หลายเดือนก่อน +5

      Kata "malas" yang dipoles agamis bang 🗿

    • @pqrssaja
      @pqrssaja 6 หลายเดือนก่อน +1

      Mengandalkan Tuhan saja gak bisa menjamin dapat Pekerjaan dan Menambah Kekayaan

    • @putrakudus5198
      @putrakudus5198 6 หลายเดือนก่อน +2

      "Tuhan telah mati"

    • @Aditbudi01
      @Aditbudi01 6 หลายเดือนก่อน

      ​@@putrakudus5198penistaan agama, harus langsung diproses dan diadilli, memangnya tuhan itu manusia bisa mati?😡

  • @SiOreng
    @SiOreng 6 หลายเดือนก่อน +3

    90' hadir
    Yang khawatir bagaimana nanti anak saya saat dewasa 🙃

  • @aristocrest
    @aristocrest 6 หลายเดือนก่อน +21

    Dilema ada 2 kubu, ambisius dan tidak ambisius.
    Yang ambisius ingin cepat kaya karena fenyefong sosmed dan tidak ambisius yang pengecut karena takut pahitnya kehidupan berdalih mental health.
    Alhasil penikmat madu gen-Z yaitu millenial wkwkw... siaal gw gen-z

    • @hesrg
      @hesrg 6 หลายเดือนก่อน +1

      iya lagi

    • @PhilosophyXMotivation
      @PhilosophyXMotivation 6 หลายเดือนก่อน +1

      Gen z cuma kebagian remahan doang 😅

  • @Elon_musk77777
    @Elon_musk77777 6 หลายเดือนก่อน +2

    Standar Hidup sekarang mungkin udh berevolusi, yang dulunya standar hidup orang yang penting bisa makan tiap hari, dan bisa tidur di rumah udh cukup, Masa Tua terjamin. Klo skrg udah macam² standar nya, harus punya ini itu, aneh mah skrg

    • @shoimfanani9747
      @shoimfanani9747 6 หลายเดือนก่อน +2

      Adanya flex culture di sosmed juga sangat berpengaruh ke standar hidup genZ

  • @ruang2channel426
    @ruang2channel426 6 หลายเดือนก่อน +2

    Bikin juga soal honorer yg cara fikir mereka gak realistis...yg rekrut mereka siapa yg didemo siapa? Yg nyuruh mereka jdi honorer gak ada tp mereka seperti menyalahkan pihak lain(semisal pemerintah) terhadapd kondisi yg mereka pilih sendiri...mereka bsa resign kapan aja tp mereka gak lakukan...pdhl gak ada yg maksa bertahan. Mereka ingin gaji layak tp gmna mau dpt gaji layak...wong yg rekrut mereka sekolah bukan pemerintah...otomatis gak masuk anggaran pemerintah dong...artinya yg ngegaji mereka itu sekolah..nah sekolah ngegaji gede itu darimna uangnya??. Padahal jelas alurnya...klo mau digaji lbh besar maka ikut seleksi rekrutmen pemerintah dan keterima...tp masi aja ngeluh pdhl blm masuk rekrutmen pemerintah...apa mereka ingin gaji layak dgn cara rekrut yg gak layak? Gak layak naksudnya gak pake seleksi...kalo bener begini...ya brrti honorer2 yg suka ngeluh itu adl org2 yg ingin gaji layak tanpa mau berusaha bersaing mengikuti seleksi...org2 yg gak mau diuji kompetensi dan kapabilitasnya apakah mereka layak jadi guru dgn bayaran yg layak...ato kasarnya mau enaknya aja...duuuhhh

    • @habadini
      @habadini 4 หลายเดือนก่อน

      Naahhh... setuju banget. Makanya ane g mau jd honorer d sekolah negeri.
      Gpp lah d swasta, gaji dikit lbh layak, tiap bulan, g dirapel.
      Kebanyakan sih kalau guru honorer dibayar pake dana bos... asli ngurus dana bos tu ribetnya ribet banget.. makanya sering gajinya dirapel, krna mau cairin dana bos ribet, laporannya beh ribet banget.

  • @bagusria-k3y
    @bagusria-k3y 6 หลายเดือนก่อน

    Daya mental setiap orang beda beda, jadi harus paham diri masing-masing

  • @angganavillera
    @angganavillera 6 หลายเดือนก่อน +5

    Gaji gw 20 juta, di 1 kerjaan. Dari kerjaan lain 5jutaan. Tapi stress gw ajig. Cicilan mobil, kebutuhan bulanan, bayar hutang pay later. Bangsat! Asw! Capek gw, pengin pulang ke kampung berkebon. Pengin kaya kakek gw, tiap hari cuma ke kebon, bawa radio, berangkat duha, pulang ashar. Tau tau meninggal aja. Anjir capek gw sama hustle culture ini.
    Sorry curhat, lagi capek banget soalnya, males curhat di timeline medsos jadi di sini aja.

    • @cefrilupianto9761
      @cefrilupianto9761 6 หลายเดือนก่อน +1

      Sebegitu capeknya ya kerja..

  • @jinxvi7702
    @jinxvi7702 6 หลายเดือนก่อน

    akh kak n j unyu banget jadi makin tayang ututututu, bikin OF hanya kipas dong pasti aku subscribe

  • @LovelyAgilityPuppy-qu2px
    @LovelyAgilityPuppy-qu2px 6 หลายเดือนก่อน +1

    Secukupnya dan kurangin gengsi

  • @achmadmoveit8121
    @achmadmoveit8121 5 หลายเดือนก่อน

    berpengalaman dan memiliki skill tinggi hanya akan membuatmu lebih berpotensi tinggi diterima kerja ditengah persaingan yang kompetitif, bukan lebih berpotensi mendapat upah lebih tinggi daripada yang lain wkwkwkwk

  • @yomingnatan
    @yomingnatan 6 หลายเดือนก่อน

    Makanya penting berserikat. Yuk gabung SINDIKASI. 😉

  • @Sonandergron
    @Sonandergron 6 หลายเดือนก่อน +1

    Mbak_e cek ayu tenan_! Another girl anothet planet.❤❤

  • @ubaidilahsholahudina3077
    @ubaidilahsholahudina3077 6 หลายเดือนก่อน

    perbanyak konten beginian🔥🔥🔥🔥

  • @KarynaRasma
    @KarynaRasma 6 หลายเดือนก่อน +32

    Gue tapi ngerasa dengan pelabelan "hustle, Sandwicth, etc" malah membuat kita semakin ovt dan frustasi. Ortu gue (mungkin juga kalian) dulu kayaknya lebih dari bahasa Hustle deh, berangkat jam 5 balik jam 10, buset deh, kalo gua ikut jemput dulu suka sebel nunggunya lama. Tapi karena kagak ada istilah² yg populer kayak sekarang, mereka survive aja, yah sampe alhamdulillah bisa buat usaha sendiri sekarang. Jadi gua ngerasa pelabelan suatu budaya + eco chamber di sosmed justru yang buat orang jadi semakin frustasi. Gue juga gak ngerti kenapa istilah² ini perlu dihadirkan dalam pengetahuan, dulu kayaknya kagak ada, mungkin sudut pandang gue terlalu sempit, tapi itu yang gue rasain.

    • @hiragiru
      @hiragiru 6 หลายเดือนก่อน

      Well said

    • @anastasyaprtw
      @anastasyaprtw 6 หลายเดือนก่อน

      Sepaham

    • @bagusria-k3y
      @bagusria-k3y 6 หลายเดือนก่อน +2

      Betul, semuanya overlabeling, kita harus punya critical thinking, jgn mudah terbawa arus dan stereotip

    • @Aydenosine
      @Aydenosine 6 หลายเดือนก่อน +5

      Istilah over labeling itu gak ada, semua bentuk pengkategorian itu berasal dari observasi sesuai dengan kapasitas pemahaman konsensus dalam konteks dan masa yang berlaku. Semakin maju peradaban tentu labeling akan semakin bertambah, sesuai dengan ilmu lainnya, dan di sini yang dibahas adalah ilmu sosial budaya. Pada masa orang tua kita sebenarnya memang sudah mengalami hustle culture, dan hustle culture sendiri hanya gejala dari disparitas ekonomi yang kacau dalam sistem kapitalisme. Kenapa di masa orang tua tidak ada yang heboh dengan istilah2 tersebut? Ya karena memang pemahaman dan wawasannya belum ada, padahal kalau dibandingkan dengan Amerika misalnya, istilah dan concern hal2 tersebut sudah ada sejak tahun 80an. Orang tua kita sebenarnya punya kekhawatiran dan perasaan serupa dengan kita yang lebih maju, namun mereka belum punya bahasa dan kemampuan untuk menyuarakan hal2 tersebut karena keterbatasan zamannya dan akhirnya hanya bisa diam.
      Sumber utama permasalahannya adalah keburukan sistem yang mempengaruhi penghidupan kita, bukan pelabelan atau pengkategorian fenomena sosial yang justru dapat membantu mengubah status quo eksploitasi tenaga kerja.

    • @KarynaRasma
      @KarynaRasma 6 หลายเดือนก่อน +2

      @@Aydenosine Gue suka argumentasi lu, sedikitnya membuka dan memberikan pemahaman baru ke orang awam dan bodoh kayak gue. Secara tidak langsung memang gua seolah mengkambinghitamkan "labeling" sebagai biang yang menambah Gen Z frustasi, cuma bukan itu aja objek yg gua anggap bermasalah, tapi juga pengaruh "eco-Chamber" yg bikin labeling² tsb seolah-olah menjadi momok menakutkan, terutama bagi Gen Z.
      Persoalan akar masalahnya ada di struktur yang timoang, regulasi, etc gue jelas sangat sepakat. Tapi gua hanya berkomentar dalam kapasitas RILL yang menurut gua terjadi di antara kehidupan gua selama ini.
      Thank's Yakk masukannya.

  • @aiaddictindo
    @aiaddictindo 3 หลายเดือนก่อน

    semua yang dikerjakan oleh Rehan bisa dipermudah dengan menggunakan AI semacam chatGPT atau Copilot. Jadi saran saya hendaklah kalian untuk mulai belajar AI. Trus, Kalau yang bilang mau jadi istri pejabat atau istri kedua bos juga sudah lumrah. Mayoritas pasti pernah berpikir seperti itu. Minimal pernah berpikir sekali dalam hidupnya.

  • @ahmadwildan331
    @ahmadwildan331 6 หลายเดือนก่อน +2

    Industri semakin banyak memperkejakan robot, atau manusia itu sendiri yang akan menjadi robot🤖 bip bip buup..

  • @AGUNGygs
    @AGUNGygs 6 หลายเดือนก่อน

    Ada sedikit keraguan ttng dedikasi dn profesionalitas gen Z, soalnya kesempatan Indonesia dengan bonus demografi ny masih banyak anak2 muda yg suka ny itu cuma ikut2an tren,dan saya khawatir budaya ikut2an ini menjadi penghambat Indonesia emas itu tadi.

  • @eternal6323
    @eternal6323 6 หลายเดือนก่อน

    Work smart itu bare minimum.

  • @farikkun1841
    @farikkun1841 6 หลายเดือนก่อน

    Kerja keras banget biar bisa "hidup" di masa depan tapi gak sadar sudah "mati" di masa sekarang

  • @elphawinarto
    @elphawinarto 6 หลายเดือนก่อน +2

    Neokolonialisme menciptakan subspesies baru: Mahabudak.

  • @miftahulhakim3376
    @miftahulhakim3376 6 หลายเดือนก่อน +2

    buat surat kontrak tadi. kalo mereka gen z, harusnya mereka bisa aja pake google translate untuk liat kejanggalan yang ada di surat kontrak. kalo dilarang pake hp buat nandatangani surat kontrak berarti aneh bin ajaib

  • @digdosudigyo428
    @digdosudigyo428 6 หลายเดือนก่อน +2

    Perguruan Tinggi dan Ristek di Indonesia aja banyak yang kerja dibawah upah minimum (utamanya pegawai kontrak apalagi outsource), ini nawarin Frieren Job dengan iming iming kayak agen PMI, dan ini nggak ada pengawasan dari lembaga BP2MI.... Kampus diberi kemandirian manajemen atau otonomi dan masih diawasi kemendikbud mah rusak....

  • @binnurilfadli9205
    @binnurilfadli9205 6 หลายเดือนก่อน

    bahas video tentang bagaimana cara meningkatkan lapangan kerja kak

  • @alvandhi
    @alvandhi 6 หลายเดือนก่อน +1

    Cantik, pinter, lucu aww

  • @muhamadwahyu9023
    @muhamadwahyu9023 6 หลายเดือนก่อน +1

    finallyyyyy part kak enjiii

  • @ZgOBgI
    @ZgOBgI 6 หลายเดือนก่อน +5

    didikan coki kayaknya nih. makin banyak dark jokesnya wkwkwkwk

  • @CoolVista
    @CoolVista 8 วันที่ผ่านมา

    Sebuah kesalahan BESAR, kalo lu ikut program magang di luar negri. Tapi perusahaan penyelenggara nya dari indonesia.
    Ferien job itu setahu saya ya kamu kerja pas lagi masa libur panjang kampus, buat cari uang tambahan. Dan untuk ikut gak dikenai biaya apapun, tapi negara indonesia melihat itu sebagai ladang cuan dari orang" yg mudah di jadikan alat untuk cari profit,

  • @LLLLlll__0000
    @LLLLlll__0000 6 หลายเดือนก่อน

    Tidur dan bermain adalah jalan ninjaku

  • @watchingunfinelolmite2015
    @watchingunfinelolmite2015 6 หลายเดือนก่อน

    Waw ini yang kita lihat dari 33 kampus di Indonesia

  • @rahmaturaji
    @rahmaturaji 6 หลายเดือนก่อน +4

    Hadir mbak angel 😁

  • @ranggaekaprasetya9157
    @ranggaekaprasetya9157 6 หลายเดือนก่อน

    15:58 sangat optimistis.

  • @edwinnoermansyah
    @edwinnoermansyah 5 หลายเดือนก่อน

    Sepertinya harus ada orang seperti Jyushimatsu (Anime Osomatsu-san) yang memberontak terhadap aksi eksploitasi perusahaan dan pengusaha terhadap karyawan

  • @BuanaLaut
    @BuanaLaut 6 หลายเดือนก่อน +1

    Makanya ikutin jejak si bidin. Berawal dr melonteh k bos2, n akhirnya bs kerja d PT salah satu pelanggannya. Padahal s bidin cm lulus SD, tp dpt kerja d pt tbk untuk job s1 tekim loh.
    Buat apa kuliah susah2 kalo modal kentie bs dpt kerja enak n mapan. N skg s bidin kaya raya bahagia dengan anak bini nya

  • @yunus6691
    @yunus6691 6 หลายเดือนก่อน

    nahh.. ini yang ditunggu tunggu