Begini Cara Bikin GenZ Kerja Keras

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 7 ส.ค. 2023
  • Masa depan Indonesia bergantung pada generasi mudanya. Tapi, masalahnya adalah, GenZ seringkali dianggap sebagai generasi yang kurang mau berusaha, selalu menginginkan kemudahan, dan cenderung terlalu sensitif. Nah, apa yang sebaiknya kita lakukan? Yuk, kita temukan jawabannya dari Ferro Ferizka, Direktur Eksekutif dari Pijar Foundation, lembaga non-pemerintah yang fokus pada pengembangan anak muda untuk masa depan Indonesia.
    Disclaimer:
    Video ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri untuk digunakan masyarakat umum sebagai bahan pelajaran atau renungan. Walaupun menggunakan berbagai referensi yang dapat dipercaya, video ini bukan naskah akademik maupun karya jurnalistik.
    Dr. Indrawan Nugroho adalah CEO dan Co-founder CIAS, sebuah perusahaan konsultan inovasi dengan misi memampukan para talenta korporat dalam mendesain, mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan
    Kunjungi:
    www.cias.co
    www.indrawannugroho.com
    Follow me at:
    / indrawannugroho
    / indrawannugroho
    #corporateinnovation #cias #strategibisnis #konsultaninovasi

ความคิดเห็น • 869

  • @mel.diandraputri
    @mel.diandraputri 8 หลายเดือนก่อน +1171

    Saya masih kelas 2 smp skrng sedng berusa untuk berpikir bagaimna cara supaya kegiatan saya lebih positif dan berpengaruh bagi masa depan saya. Alhamdulillah sekrng saya sedikit² mengubah kebiasaan saya sehari², dari pola tidur, waktu belajar, dan dalam lingkungan sekolah (mencari teman yang berkualitas). Saya berharap teman² seumuran saya/pemuda² indonesia untuk selalu lebih kerja keras, ambil resiko, berfikir kritis, kuatkan mental serta jaga kesehatan☺️👍🙏

    • @guntur3758
      @guntur3758 7 หลายเดือนก่อน +42

      Semangat nak , ayah bangga sama kamu

    • @PandutyaMahardhika
      @PandutyaMahardhika 7 หลายเดือนก่อน +13

      keren

    • @justhuman1777
      @justhuman1777 7 หลายเดือนก่อน +25

      Semoga bisa konsisten yaa adik, kalau bisa saya pastikan kamu satu langkah lebih dkt dgn kesuksesan.

    • @egiefebriyota04
      @egiefebriyota04 7 หลายเดือนก่อน

      Kelas mas, lanjutin dan sebar kebaikan dengan yg lainnya. Kalo ada kawanya pasti hal2 kebaikan akan terus berlanjut

    • @yoel.pascal9332
      @yoel.pascal9332 7 หลายเดือนก่อน +1

      Semangat dek jangan sempat menyesal seperti saya menyiakan masa SMP SMA

  • @sandi847
    @sandi847 2 หลายเดือนก่อน +23

    "Tools and fundamental"
    1.fokus ke fundamental (esensi, filosofi, asal muasal, sebab akibat, dasar ilmu) dulu
    2. Kuasai penggunaan tools terkini (ai, tamplate tools dll.)

  • @NaseerZanki
    @NaseerZanki 9 หลายเดือนก่อน +734

    Kesimpulan saya, generasi Z itu tidak malas, tetapi kelihatan malas jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya karena waktu penyelesaian masalahnya lebih cepat sehingga waktu istirahatnya lebih lama dari generasi sebelumnya. Tapi masalah generasi Z adalah menyeimbangkan penguasaian antara fundamental berpikir dan alat pemecah masalah.
    Terima kasih pak Indrawan dan pak Ferro

    • @sinnn1152
      @sinnn1152 9 หลายเดือนก่อน +33

      soalnya biar ndk kerja dua kali

    • @fenuriyola
      @fenuriyola 9 หลายเดือนก่อน +8

      @@sinnn1152 benar sekali

    • @umisekarwati0055
      @umisekarwati0055 9 หลายเดือนก่อน +31

      bisa jadi begitu, hal ini yg menjadikan mereka (generasi sebelum²nya) kaget dengan kondisi gen z saat ini.. harusnya kita semua saling mengerti, spy tidak saling menyalahkan.. bahkan perkembangan teknologi ke depannya pun akan terus berkembang yg nantinya akan ada generasi² baru bahkan semakin canggih.. harusnya pun mulai sekarang kita jg perlu mempersiapkan diri yg mana nantinya akan menemui generasi² baru yg lebih efektif.

    • @asepsetiawan9330
      @asepsetiawan9330 9 หลายเดือนก่อน +1

      setuju

    • @zerakxajika2332
      @zerakxajika2332 9 หลายเดือนก่อน +13

      tapi faktanya ya gen z harus sengaja tunda pekerjaan biar tidak dianggap malas malasan atau dikasih kerjaan tambahan aneh tapi nyata wkwk

  • @rizma497
    @rizma497 6 หลายเดือนก่อน +57

    Semakin tinggi mimpi kita, semakin berat perjuangan kita. Akan ada stres, kesedihan, penolakan. Kamu harus siap dengan konsekuensi itu. Hidup ini tuh kejam dan gak mudah

    • @parkhyeojin5118
      @parkhyeojin5118 5 หลายเดือนก่อน +2

      Ya itulah hukum alam di dunia ini hal yang instan pun butuh sedikit proses bukan menghilangkan sama sekali itu proses

    • @zalikamelzan2419
      @zalikamelzan2419 หลายเดือนก่อน +1

      You are right

    • @saunsel2092
      @saunsel2092 หลายเดือนก่อน

      hidup ini mudah

    • @choirulanwar1609
      @choirulanwar1609 หลายเดือนก่อน

      ​@@saunsel2092 kalo lgsg mati , mudah

    • @rumahhalalyes
      @rumahhalalyes 8 วันที่ผ่านมา

      nah ini tipikal cara pikir gen Z.. ga ada struggle

  • @coachjanto
    @coachjanto 9 หลายเดือนก่อน +299

    For speedy insights.
    17:32 kewajiban=entry
    18:00 fear, gap, hope
    ---
    19:22 wrong challenge vs bigger challenge.
    22:58 fundamental skills.
    26:07 soft 🍓 metal 🍓. 😅
    27:44 micro macro environment.
    29:48 Five P's (Pay, Purpose,..?)
    31:45 Culture, Performance review
    32:30 KPI: How we help other people, How other people help us.
    ---
    34:22 Specific Gen Z. Start Small.
    35:35 Recap.
    TIDAK SEMUA GEN-Z = 🍓

    • @orbitjunita7525
      @orbitjunita7525 9 หลายเดือนก่อน +20

      Five P's (Pay, Perks, People, Pride, Purpose) - Kathleen Hogan

    • @dadije
      @dadije 9 หลายเดือนก่อน

      Mantap!

    • @fadillahrahman9823
      @fadillahrahman9823 9 หลายเดือนก่อน

      ​@@dadijeCJ hj y be j😂

    • @wildana.g2062
      @wildana.g2062 9 หลายเดือนก่อน +2

      Cash by cash

    • @nabihanatasya6820
      @nabihanatasya6820 9 หลายเดือนก่อน

      TQ FOR THIS EFFORT.. help me alot

  • @iconremaja3
    @iconremaja3 9 หลายเดือนก่อน +217

    "caranya adalah menunjukkan ke mereka betapa mengerikannya masa depan dan betapa jauhnya gap pengetahuan yang mereka punya dengan apa yang dimiliki oleh dunia nyata"

    • @togatampubolon5948
      @togatampubolon5948 หลายเดือนก่อน +4

      Kalau ditujukkan ga mempan, yang paling ampuh mengalami. Terpuruk lalu bouncing.

    • @ngangsukaweruh5495
      @ngangsukaweruh5495 หลายเดือนก่อน

      BULLSHIT,...
      Balesan mereka ya "BODO AMAT" & berlalu ngegame lagi

    • @rachmahatta7702
      @rachmahatta7702 หลายเดือนก่อน +3

      Zaman menghasilkan anaknya sendiri..mereka akan mengubah masa depan dgn pemikiran mereka

    • @setyan1835
      @setyan1835 16 วันที่ผ่านมา +1

      @@togatampubolon5948 fakta sih ini, gagal selalu jadi senjata ampuh

  • @ekayuliana5015
    @ekayuliana5015 9 หลายเดือนก่อน +415

    Saya pengajar Business Management dan Entrepreneurship, mahsiswa saya Gen Z, gap usia 15 hingga 20 tahun dengan mereka. Amazingly, kalau kita perlakukan mereka dengan memberikan "trust" hasilnya mereka bisa optimalisasikan performance mereka dengan baik. Jadi setuju banget, tentang lingkungan yang ada disekeliling mereka yang akan bentuk karakter mereka menjadi lebih baik.

    • @dewisadiah437
      @dewisadiah437 9 หลายเดือนก่อน +2

    • @javadvipatm6145
      @javadvipatm6145 9 หลายเดือนก่อน +3

      @ekayuliana5015 maksudnya memberikan "trust" kepada mereka dalam hal apa Bu.. ?
      apakah modal, atau tanggung jawab, atau pergaulan lingkungan?

    • @ekayuliana5015
      @ekayuliana5015 8 หลายเดือนก่อน

      @@javadvipatm6145 sejauh ini saya melibatkan mereka dalam project-project yang sifatnya short term period. Bari trust untuk menjadi decision maker untuk hal-hal simple. Minimal mereka terlatih untuk bisa bekerja cepat dan tepat.

    • @Rais5012
      @Rais5012 8 หลายเดือนก่อน +9

      Terima kasih ibu sudah mengerti kami sebagai gen z. As one of them, saya setuju banget kepada ibu, dan jika ibu punya anak, keponakan, dan adik-adik kecil yang gen z bisa diberi "trust" dari awal.. menurut saya, itu sangat membantu. Karna saya merasa gen z selalu dipandang bisa memecah banyak masalah dengan cepat yang which is lebih cepat dibanding generasi sebelumnya, jadi jika ada masalah yang ada mereka bisa langsung menyelesaikannya, cuma seringkali orang-orang berpikir kami ini sempurna jadi jika ada kecacatan dan kesalahan dikit nantinya, "trust" itu akan hilang. Sebaiknya, "trust" itu diberi terus bahkan yang membuat "trust" itu ada kan karena percaya meski sudah melakukan salah berkali-kali.. jadi ini pesan dari saya dari gen z bahwa "trust" kepada kami sangat berarti.

    • @herisalmalik3635
      @herisalmalik3635 7 หลายเดือนก่อน +1

      Ini topik yang lagi menarik yang suka aku suka browsing teh. Kalo kita liat dengan konsep Human Centered Design, jadi bagaimana jangan melihat mereka hanya sebagai Objek, mestinya sebagai Subjek unik. Bagaimana mendesain "safety environment" yang tepat yang dapat mengoptimalkan their own special abilty sebagai ciri khas gen Z dengan tetap memiliki "Human Skill" and Stay Humble. Ini jadi tantangan kita menyiapkan "Bridging" untuk lintas generasi ini. #enthusiastic @ekayuliana5015 right?

  • @hamidjrreal
    @hamidjrreal 9 หลายเดือนก่อน +71

    Berbobot sekali, diskusi antara orang yg punya knowledge dan experience yg mateng dan attitude yg bagus bgt, selama lebih stengah jam tidak ada kata2 "maaf saya potong sebentar" atau yg lain dan bener2 menjadi pendengar dan pembicara yg baik, thanks bgt mas Indrawan untuk podcast nya.

  • @fatahgionsatriapuri4440
    @fatahgionsatriapuri4440 8 หลายเดือนก่อน +107

    setuju saya dengan Gen Z perlu di beri kesempatan. Ini berdasarkan pengalaman saya sebagai Gen Z. Saya menilai diri saya termasuk dengan Gen Z yg bisa dibilang Strawberry generation. Saya dulu merasa minder dengan kemampuan orang lain,dimana orang lain bisa melakukan kemampuan atau bakat yg saya ga punya, saya selalu punya ide di pikiran saya tapi saya tidak pernah dapat merealisasikannya karena ya balik lagi terhadap lingkungannya yang "kurang supportif" selalu mempersempit pikiran saya untuk to do something,tapi begitu ketika saya pindah tempat dan mendapati banyak orang orang yang supportif saya jadi merasa percaya diri dan ketika orang orang sekitar saya memberi kepercayaan saya jadi berani untuk bertanggung jawab atas kepercayaan itu. Dan ya akhirnya saya bisa mendapat banyak pengalaman dari kondisi lingkungan yang seperti itu. Saran saya untuk mendapat lingkungan yang supportif kita harus mulai dari diri sendiri. Maksudnya gimana? At least kalau orang lain gak supportif terhadap kita cobalah untuk kita yang memulai supportif kepada orang lain,karena hal itu bisa membuat orang kembali supportif kepada kita.

    • @nocommentarygame1
      @nocommentarygame1 8 หลายเดือนก่อน

      Pret

    • @M1_M4Y_01
      @M1_M4Y_01 7 หลายเดือนก่อน +1

    • @AmarRit
      @AmarRit 5 หลายเดือนก่อน

      ​@@nocommentarygame1lah maksud anda apa puh sepuh😂 iri yaah

    • @AmarRit
      @AmarRit 5 หลายเดือนก่อน

      Setuju mas

    • @vikarabeka5764
      @vikarabeka5764 5 หลายเดือนก่อน +1

      @@nocommentarygame1 jika tidak bisa berpikir yang baik lebih baik diam😊 wkwk

  • @Mangputt
    @Mangputt 9 หลายเดือนก่อน +128

    Sebagai Gen Z, saya senang sekali melihat para senior senior dan sebaya saling berdebat; membaca/melihat perdebatan sambil makan cemilan; rupanya cukup seru.

    • @yansen5909
      @yansen5909 6 หลายเดือนก่อน +1

      Maaf tanya. Kalo dalam hal bergaul dg lingkungan sekitar itu karakter gen Z gimana ya. menurut atau berdasarkan kamu aja

    • @Mangputt
      @Mangputt 6 หลายเดือนก่อน +7

      @@yansen5909 gen Z itu sebetulnya banyak warna dan ragamnya, ya kurang lebih sama seperti genereasi sebelumnya, hanya saja dengan teknologi sebagai media, terkadang orang datang pergi, pun pergi datang itu sangat cepat sekali.
      Ada yang tertutup, pun ada yang terbuka. Namun dalam segi pergaulan lebih mengarah pada suatu hal yang bersifat kesamaan passion, oleh karemanya ada bubble-bubble circle antara sesama gen Z berdasarkan sorotan kesukaan, a.k.a passion

  • @decossa705
    @decossa705 7 หลายเดือนก่อน +29

    Tapi memang benar apa yg dikatakan sebagian orang, GEN Z itu sebenarnya memang harus dikasih kepercayaan dan kesempatan. kadang beberapa orang sudah menilai atau memandang terlalu rendah jadinya hilang deh kesempatan buat berkembang. jujur saya GEN Z angkatan 01 ketika kerja emng bawaannya males kalo udh diremehkan aatau dinilai rendah sama orang padahal kita belom menunjukan hasil dari kerjaan kita lah wong dikasih ksmpatan aja udh dianggap gk bsa kerja cara tolak ukur saya orangnya gk bsa apa2 itu gmana coba itu sih yang paling kesel. dan satu lagi JANGAN JADIKAN NILAI STANDART KALO GEN Z ITU LEMBEK SEMUA. kita harus fair dong gk semuanya generasi gen Z begitu karena sejatinya setiap orang kan mengalami pejuangan hidupnya masing2. contohnya aja saya punya rekan kerja dia seumuran saya dia bahkan suka saya jadikan patokan kalo kerja karena dia tekun ulet karena mentalnya emng terbentuk dari dia kecil sama ortunya. NAH giliran senior saya yg suka merasa superior bahkan meremehkan TUNAS2 MUDA seperti sya nyatanya tindakan mereka saat bekerja gk bagus amat sama gen Z. jadi stoplah mengeneralisir penilaian setiap orang itu karena streotip yg sering kalian dengar itu. karena SEJATINYA JUGA YG MILENIAL2 INI JGA SAMA PASTI DLU JGA DI ANGGAP GENERASI LEMBEK SAMA GENERASI TERDAHULUNYA.

    • @daviddict
      @daviddict 15 วันที่ผ่านมา +1

      untuk dapat kepercayaan itu bukan dengan minta. orang diberi kepercayaan bukan karena kasihan tapi karena bukti dan memang butuh waktu untuk itu.
      saya juga dulu disepelekan atasan, teman-teman juga begitu. we didn't get the bosses approval thru empathy, we had proved thru work before earning it.

  • @herlambangrahmadhani390
    @herlambangrahmadhani390 8 หลายเดือนก่อน +20

    kita tidak bisa menjadi matahari untuk orang yang tidak bisa bangun pagi
    it's your choice
    keren bang 😊😊

  • @AHRXONE
    @AHRXONE 9 หลายเดือนก่อน +310

    Terima kasih ilmu dan diskusinya Pak Indra dan Pak Ferro, isinya protein semua. Orang berilmu itu nada dan intonasi berbicaranya saja sudah beda, frekuensi suaranya mudah diterima oleh otak. Surrounding yourself with knowledgeable person itu memang benar adanya. Dari sini saya memiliki kesimpulan sendiri bahwa tidak ada orang yang bodoh yang ada orang yang salah/kurang beruntung dalam menempatkan diri dilingkungan yang tepat.

    • @datum8193
      @datum8193 9 หลายเดือนก่อน +1

      terima kasih sudah menyampaikan dengan rinci apa yang juga saya dapatkan dari mendengarkan podcast ini👍

  • @waone4515
    @waone4515 10 หลายเดือนก่อน +141

    Gua sendiri memilih supervisi dibwh saya ya anak2 kelahiran diatas 92-04
    Saya berumur 32 th tapi lbh nyaman kerja sama (sebagai team) dgn gen z dan milenial.
    Tapi team boomers bagi saya adalah mentor yang gak ada obatnya, bnyk bgt ilmu yg di dpt dari mereka tapi ada juga point2 yg hanya simpan bagi saya dan tidak cocok diterapkan ke tim gen z, jd simpelnya kita pekerja milenial harus tetap ambil pengalaman dari boomers, Gen Y, serta mendelegasikan tugas ke gen z dgn konsep menyesuaikan diri gimana bisa masuk ke golongan mereka tanpa harus membuat si Z tertekan.

    • @Zero2-1
      @Zero2-1 9 หลายเดือนก่อน +2

      @AdityaPrabowo-mb4lhsetuju, walaupun saya gen z lahir 2000an, muak lingkaran setannya gen z

    • @qizobiqizobi4303
      @qizobiqizobi4303 9 หลายเดือนก่อน +3

      dulu waktu masih sales kemana2 naik motor, kerja lembur2, target achieve.. sekarang punya anak buah sales gen z lemah banget, gak mau naik motor (minta dianter mobil kantor), pulang kerja tenggo (gak tau di kosan mau ngapain), main game mulu, dimarahin dikit ngambek. wkwkwk..

    • @pstw4890
      @pstw4890 9 หลายเดือนก่อน +1

      kita masih terhitung Milenial karena kelahiran tahun 1981 - 1996

    • @nathanaelalfonso9015
      @nathanaelalfonso9015 8 หลายเดือนก่อน +4

      @AdityaPrabowo-mb4lhah elah mau generasi apapun mau umur berapapun kalau lembek ya lembek aja dilingkungan aja banyak seumuran kek lu yang malah kerjaannya lembek pada dasarnya balik ke mental dan mindset nya masing masing ga peduli mau generasi yang mana yang jelas lembek ya lembek, gua ada usaha kecil kecilan, partner gua macam macam mau gen z atau milenial sama aja kalau udah lembek, ngeluh, pengen instan mulu ya sama aja gada bedanya generasi manapun, jadi kesimpulan gua mau gen z, milenial atau apapun itu gapeduli gua mau ada gap diantara mereka kalau pada dasarnya mindset dan mentalnya sudah lembek, ga tahan banting atau segala macam ya sama aja.
      Gua ada partner dah berumur 35an sama aja ah gada bedanya sama yang masih muda 17an.
      Jadi tiap generasi ya gabisa digeneralisir begitu saja liat dulu kepribadiannya kek mana, sekalipun ada yang mentalnya lemah lembek, ga tahan banting dll mau generasi manapun ya tetap aja gada bedanya
      Usaha dikasih enak masih aja ngeluhnya, uang harian banyak, rokok dan makan ditanggung, tempat disediakan biar gausah keliling, uang receh pun di sediakan buat kembalian, bahkan kadang gua suruh ambil uang hasil jualan atau usaha kalau semisal mau beli sekedar camilan kecil gitu atau kopi seduh. Masih ada aja keluhan yang lain lain ribet lah, kerjanya berat, usaha sepi dikit ngeluhnya minta ampun, beres beres usaha aja kadang minta jemput ini udah umur 35 an loh dibilang ada riwayat penyakit juga gada udah ditanya barang kali ada riwayat penyakit kek gula darah, asam urat , kolestrol atau dll, secara umur ya udah tua yang harusnya hal-hal senyaman itu tuh udah enak dibanding di usaha/jualan yang lain.
      Dulu juga gua mikir mungkin ah memang anak anak muda sekarang mah pada mau instan mulu dan lembek kena tekanan dikit, giliran ada partner yang bahkan lebih tua dari gua aja masih ada yang mau instan dan lembek juga. Jadi kesimpulannya ya memang ga semua generasi itu bisa digeneralisir total ada juga yang masih muda kerja keras atau yang senior yang udah tua tua juga kerja keras dan bijaksana, tapi ada juga yang muda malas dan lembek bahkan sekalipun yang tua atau senior juga.
      Pengalaman memang jelas beda pasti ada gap juga diantara generasi mereka, cuma kalau udah mindset dan mental ya balik ke diri sendiri itu aja, sekali lembek ya lembek aja mau muda atau tua.
      Bahkan ada yang lebih tua umur 55 semangat dan bahkan gua lebih suka dan respect sama orang yang begitu, ga sia sia kasih fasilitas yang ada.

    • @YustiaHapsari
      @YustiaHapsari 8 หลายเดือนก่อน +1

      Super. Setuju.

  • @user-ds5ef7fp3v
    @user-ds5ef7fp3v 9 หลายเดือนก่อน +44

    ke depan generasi G z; (1) hidup sederhana, (2) investasi bidang pendidikan baik diri sendiri maupun anak keturunan, (3) investasi property, belajar trading property, melebar ke lokasi yang sedang menjadi magnet untuk bangun kost2, sewakan rumah di perkotaan, (4) belajar skill yang tidak hanya 1 bidang, kuasai 2-4 bidang, (5) pelajari market, belajar hunting funding, kualasi membuat desain produk yang marketable, (6) berdoa dan beribadah ...

    • @saunsel2092
      @saunsel2092 หลายเดือนก่อน

      ke (6) harus tidur

  • @Play-rd6tr
    @Play-rd6tr 10 หลายเดือนก่อน +65

    Semangat utk kita generasi muda Indonesia. Apapun itu, mari saling mendorong

    • @gregoriusdimashp
      @gregoriusdimashp 10 หลายเดือนก่อน +1

      Betul, pekerjaan itu sebenarnya selalu ada yang paling penting itu penegasan aturan untuk sebuah pekerjaan. Misalkan pekerjaan motorik halus banyak digantikan oleh AI, masih ada pekerjaan motorik kasar yang belum bisa digantikan dengan AI.
      Contoh: masalah penanganan polusi udara dan sampah, dua itu saja bisa jadi pekerjaan sendiri, TAPI lembaga finansial dan pemerintah belum melihat itu sebagai sebuah nilai yang betul2 dihargai. Bisa dilihat orang yang menangani itu tidak betul2 mendapatkan penghargaan yang layak. Seperti UMR/UMK yang tidak layak, fasilitas kerja, dsb. Penghargaan hanya ada pada produktivitas, penjualan, s.d. penumpukan materi. Tapi mereka lupa bahwa apapun yang dihasilkan juga ada kapasitas maksimalnya, ada sampahnya, ada pemeliharaannya, dsb.
      Belum lagi, selama ini mindset kita pekerjaan ideal itu semata pada pekerjaan motorik halus, lambat laun ya pekerjaan semacam ini akan masuk ke oversupply. Ingat bahwa bakat manusia juga tidak sebatas itu, pikiran kita juga terlalu berkutat di pekerjaan2 yang digantikan dengan AI terus menerus. Saya yakin pekerjaan itu banyak kog hanya penghargaannya saja yang tidak sebanding. Ayolah lembaga finansial dan pemerintah mulai melihat dari sudut pandang berbeda.

    • @Play-rd6tr
      @Play-rd6tr 10 หลายเดือนก่อน +1

      @@gregoriusdimashp bener mas, medsos dan influencer terlalu fokus materi pembahasan ke seni, pekerjaan lunak. maklum mas lulusan yg biasanya up di media kebanyakan dari ilmu soft.

  • @murabito.h
    @murabito.h 9 หลายเดือนก่อน +18

    sedih rasanya padahal kebanyakan anak muda,
    sekalinya ada yang berkualitas mereka dihadang oleh generasi tua,
    "gk usah kemana-mana! ikuti jejak kami, jangan cari jalur lain"
    hasilnya ya mau generasi berubah pun keadaan akan seperti itu-itu aja.

  • @samsuelanam8229
    @samsuelanam8229 9 หลายเดือนก่อน +29

    Alhamdullilah saya diciptakan jadi karakter yg GK lembek yg dikit- dikit ada masalah larinya ke healing.😅 Sampek2 kemarin puncaknya sempet kena Panik attack. Gara2 stres dengan masalah pekerjaan,keuangan, keluarga. Sampek otak overtinking. Ya alhamdullilah sekarang dikit2 bisa teratasi dengan izin Allah. Ayo semangat💪

    • @via8121
      @via8121 7 หลายเดือนก่อน +1

      Semangaaaat juga

    • @hilalhibrizi7688
      @hilalhibrizi7688 6 หลายเดือนก่อน +1

      Kalau menurut aku healing kaya duduk2 atau jalan2 kaki sekitar 5 menit itu lebih terasa refreshingnya daripada muncak dan lain2😅

  • @lighttangoredox1573
    @lighttangoredox1573 10 หลายเดือนก่อน +10

    lagi maen disuruh beli royco sapi ke warung malah beli royco ayam udah gitu kalah. berasa hidup paling susah...
    langsung healing ke puncak...

  • @kasamago
    @kasamago 10 หลายเดือนก่อน +384

    Tantangan Gen Milenial adalah memiliki aset tanah bangunan dan menyiapkan Gen Alpha. .. Gen Z adalah memperbaiki kesalahan Gen Boomer di masa nanti

    • @gra4g63
      @gra4g63 9 หลายเดือนก่อน +30

      Gen z kalo salah jalan mreka mirip bgt sama boomers, lembek krena mreka cuman menikmati hasil kerja silent generation

    • @marvelziline
      @marvelziline 9 หลายเดือนก่อน +2

      True!

    • @Mangputt
      @Mangputt 9 หลายเดือนก่อน +2

      ​​@@gedanggorengjasem01Silent Generation, baru denger. Generation macam apa itu?

    • @indrasusanto2638
      @indrasusanto2638 9 หลายเดือนก่อน +9

      Bener, biar anak cucu kelak energinya tidak habis untuk memikirkan mahalnya harga rumah/cicilannya seperti rata² generasi sekarang yang kerja uangnya habis hanya untuk sebuah tempat tinggal.

    • @gagahsatrio4764
      @gagahsatrio4764 9 หลายเดือนก่อน +4

      ​@@indrasusanto2638susah sih bang, negeri maju aja soal tinggal tidak mudah

  • @sedaentertainment
    @sedaentertainment 10 หลายเดือนก่อน +30

    pd dasarnya semuanya berhubungan baik dari generasi tua hingga ke muda harus slg mengisi slg menguntungkan dan seimbang (adil) sesuai hak dan kewajiban masing2. "setiap air harus ada ember sbg wadahnya dan digunakan sebaik2nya utk kepentingan bersama, jgn sampai ada air yg luber & jatuh mubazir maka yg rugi kita semua".

  • @Yang_Mulia
    @Yang_Mulia 10 หลายเดือนก่อน +15

    gen Z itu rajin kq tergantung ngambil sample di mna, klo ngambil sample di kampung dan pendidikan rendah ya males" tapi yg rajin dan mau belajar bahkan sampe LN bnyak kq

  • @triprasetyo3494
    @triprasetyo3494 10 หลายเดือนก่อน +86

    setuju, point pentingya harus di imingi2 dari konversi sks, karna banyak mahasiswa yang memang wajar belum mengenal dunia industri saat diberikan kesempatan untuk ikut kampus merdeka, mereka lebih memilih kuliah seperti biasa saja, padahal dengan mengikuti kampus merdeka mereka mendapatkan 2 benefit, yaitu:
    1. Ilmu yang diberikan secara nyata dari industri dan dari pakar langsung
    2. Konversi sks sehingga tidak mengganggu konsentrasi jalur perkuliahan
    very insightful konten ini😁

    • @johanahalimnotes
      @johanahalimnotes 10 หลายเดือนก่อน +6

      Jika masih santai2. Masih sukanya main game atau music atau drakoran, atau hiburan santai lainnya. Saya rasa akan sulit pemahamannya bahwa itu sks kesempatan untuk belajar secara nyata.
      Balik lagi lingkungan pertemanannya di saat itu sangat berpengaruh.

    • @aldikarahmadana9409
      @aldikarahmadana9409 9 หลายเดือนก่อน +1

      Gw sepakat sama elu bang, tapi ada sisi negatifnya juga kalau mhs mbkm ngga diberikan kesempatan oleh perusahaan. Yaitu, leadershipnya kurang. Karena ketika mhs ikut program mbkm cenderung nurut dengan segala tugas yg diberikan

    • @anandarestu2213
      @anandarestu2213 9 หลายเดือนก่อน

      ​@@aldikarahmadana9409😊

    • @rahmaagniya5476
      @rahmaagniya5476 9 หลายเดือนก่อน

    • @imanloxs7667
      @imanloxs7667 9 หลายเดือนก่อน

      @@aldikarahmadana9409"buat pengalaman" anak intern ya "baik pak" "siap pak" asal bapak senang kan awal2 mah 😂

  • @BluePiePIU
    @BluePiePIU 10 หลายเดือนก่อน +17

    Sy berterimakasih dan Beruntung jg karena algoritma TH-cam Membawa sy ke konten sepert ini.. Walaupun sy hidup di lingkungan yg biasa² atau sedikit perkembangan .video ini bisa membuka Kesempatan sy untuk masuk ke lingkungan yang lebih baik lagi untuk belajar dgn org² hebat dan prepare buat masadepan kita semua.

  • @melihatbaksoenak9709
    @melihatbaksoenak9709 10 หลายเดือนก่อน +114

    Saya gen z yg lahir di thn awal2 (thn 97). Yg dibicarakan di sini emang benar, kalo sama gen z harus diberi kesempatan untuk mencoba/berusaha dalam suatu hal. Generasi yg tua kadang ga kasih kita kesempatan karena sudah menganggap rendah kemampuan genz. Tapi kalo ga dikasih kesempatan kemampuan kita jadi tetap jelek.
    Dan ini juga mungkin ada pengaruh nya juga dari pola asuh org tua. Yg saya rasakan dari ortu saya, mereka punya harapan yg tinggi kpd anak mrk karena mrk bisa mapan dgn kerja keras sendiri. Tapi pada prakteknya kita sebagai anak seperti 'distir' oleh ortu, mau pilih apa pun tdk boleh pokoknya harus sesuai keinginan mrk. Giliran disuruh buat pilihan, kita diberi konsekuensi yg berat apabila gagal. Saat saya lulus smk saya coba daftar ke banyak univ, waktu itu krn saya pesimis bisa lolos dan saya bilang ke ortu gmn kalo kerja aja. Ortu malah bilang jgn krn saya anaknya ga cekatan nanti pas kerja susah. Dari sana semangat saya untuk apapun jadi menurun (walaupun saya tau sifat saya memang seperti itu😂). Stlh lulus pun saya diharuskan lanjut s2, jgn kerja dulu. Saya sudah nego untuk nunda 1 thn dulu krn saya pengen kerja dan saya tau kemampuan saya di jurusan saya tdk terlalu bagus dan ingin bljr dulu. Tapi mereka tdk mau dengar. Akhirnya studi s2 saya mandek karena stress😅. Sekarang lg smt 6 semoga bisa cepat lulus aamiin 🤲
    Oh iya cerita ini hanya pengalaman saya saja. Mungkin tdk semua gen z lain mempunyai pengalaman yg sm dgn saya

    • @mursyiduchy
      @mursyiduchy 10 หลายเดือนก่อน +1

      Smangat bang

    • @user-yw2mu7fk4l
      @user-yw2mu7fk4l 9 หลายเดือนก่อน +12

      Setuju, kita hanya butuh diberikan ijin dan kesempatan untuk kreasi, bokap gw suka ngeremehin kalo gw mau bikin sesuatu.

    • @hanifmckagan4448
      @hanifmckagan4448 9 หลายเดือนก่อน +1

      @@user-yw2mu7fk4l mau hidup saja harus ijin gan 😢

    • @sarmunahajja
      @sarmunahajja 9 หลายเดือนก่อน

      Semangat bang

    • @primadini8034
      @primadini8034 9 หลายเดือนก่อน +2

      Saya salut sama kamu nak...ada ya jaman skrg koq ,seorang anak jaman skrg disuruh kuliah S2 manut.👉 Semoga Allah memberkahi mu,karna nurut ortu .
      #saya ortu gen z.

  • @andikapratama8994
    @andikapratama8994 9 หลายเดือนก่อน +16

    pembahasan yang sangat menarik bagi saya selaku salah satu gen Z, mungkin pembahasan akan lebih menarik jika dihadirkan juga perwakilan dari gen Z itu sendiri, agar apa yang menjadi masalah di lapangan saat ini langsung dapat disampaikan dari narasumber juga, memang jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya mungkin jauh terlihat lebih "lembek", namun memang ada beberapa kasus di perusahaan yang kurang memperhatikan step by step dalam membangun suatu hubungan kerja khususnya dengan karyawan baru agar berkesinambungan dengan pola pikir yang ada di generasi saat ini. Saya yakin jika solusi yang dituturkan oleh narasumber kali ini (pijar fondation) dapat diimplementasikan oleh perusahaan" maka akan terbentuk pola pikir & loyalitas dari gen Z itu sendiri kepada perusahaan tempat kerjanya. Terimakasih

  • @temansebaya4286
    @temansebaya4286 9 หลายเดือนก่อน +6

    Gen Z adalah zaman penuh sensitifitas dan emosional sehingga lu punya dui lu punya kuasa dalam konteks yg berbeda soal pemikiran dmn ketika ditanya dibalas kamu nanya?

  • @evanatalia5753
    @evanatalia5753 8 หลายเดือนก่อน +27

    Orang kalau sudah melihat dunia kebanyakan punya misi untuk memajukan negaranya yaa kerennn 😭 kayak dosenku punya semangat yang tinggi untuk membawa mahasiswanya melihat dunia padahal mahh capek, gak seperti kebanyakan dosen pada umumnya yang hanya mikirin hidupnya sendiri 🙂

    • @ashirazen9761
      @ashirazen9761 7 หลายเดือนก่อน

      Betul😂......tapi yah mau gimana lagi.... Hidup tidak datang 2 kali 😂.....
      Ada orang yang Menjalani hidup dengan Damai
      Ada Juga yg suka Tantangan
      Ada juga Yang Ingin melihat dunia kedepannya seperti apa.
      Ada juga yang hanya ngikutin Arus ....😂
      Atau Mungkin ada Juga Orang yang Ingin Merubah Dunia Secara Penuh ( Contoh Elon dan Teman2 lainnya 😂 )
      Yah setiap Orang Punya kehidupan masing-masing......sama seperti anda dan yang lain.....
      Mau seperti apa kedepannya.

  • @samuelprb327
    @samuelprb327 9 หลายเดือนก่อน +39

    Kolaboras antara etos dan AI yg bikin perubahan besar. Baiknya diciptakan ekosistem dimana senior dan junior bisa saling belajar.

  • @albaroqah8477
    @albaroqah8477 9 หลายเดือนก่อน +1

    Tiap generasi py tantangan msg2 y trlepas dr apapun itu masalahnya dan fasiltasnya,tp 1 yg pasti menuju sukses itu butuh perjuangan dan disiplin

  • @orenanoyo5108
    @orenanoyo5108 8 หลายเดือนก่อน +2

    tergampar berkali2 dari obrolan di video ini, banyak juga insight2 baru yg emg saya butuhin buat ngejawab struggle sama kecemasan yg muncul belakangan & kebingungan sama target/rencana hidup kedepan.. luarbiasaa

  • @mchriskop8870
    @mchriskop8870 9 หลายเดือนก่อน +6

    Im agree, Parents tetap kunci & engineered paling penting utk tetap Mengarahkan, Mensupport generasi Z yg bnyk tantangan dr produk zaman yg berbeda.

  • @Zuhdi20
    @Zuhdi20 6 หลายเดือนก่อน

    Ya allah enak banget dengerin orang pinter ngomong, pengen jadi kaya mereka masih lagi berusaha pelan pelan untuk berubah jadi lebih produktif jadi lebih baik.
    Trimakasih pak indrawan dan pak ferro

  • @ignatiusyoga7174
    @ignatiusyoga7174 9 หลายเดือนก่อน +14

    Nothing wrong with Gen Z. Mas Indrawan kebetulan berada di circle qualified people. Jauh di luar circle anda ada begitu banyak orang-orang seusia Anda yang merasa hidupnya gagal. Dan di setiap generasi saya percaya selalu ada keduanya.

  • @user-hj8ww4es5e
    @user-hj8ww4es5e 9 หลายเดือนก่อน +7

    Gemasnya di forum ini nggak ada Gen Z nya langsung, HAHA. Jadi saya yang ngoceh di depan laptop 😅 Makasih Pak Indra udah "menuangkan" fakta yang benar mengenai Gen Z ke mas Ferro.

  • @muhamadfarhan9703
    @muhamadfarhan9703 หลายเดือนก่อน +1

    like bangeet obrolannya, menampar diri aku dan membuat sadar akan semua harapan yang selalu terbenak di kepala tanpa ngelakuin action di pekerjaan, isi dari podcast ini bener" daging semua i wish all the dream gen z bisa kebantu dengan adanya channel ini

  • @ardianrangga.
    @ardianrangga. 9 หลายเดือนก่อน +3

    Love pull,,,,, diskusi yg sangat menarik,, narsum yg berkualitas Dan berpengalaman, humble.. Dan suka bangettt dgn perspective pertanyaan Coach IN, yg pertanyaan pun diluar pola, d luar dugaan yg ada, justru challenge questions yg bikin penjawab belajar, penanya belajar, Dan pendengar belajar,,,, Salim Guru

  • @abdullahmuid3701
    @abdullahmuid3701 9 หลายเดือนก่อน +36

    Saya sama istri sepakat ketika sebelum menikah dulu, kita nanti tidak perlu menciptakan dan mendidik anak yg pintar pandai di akademik, krn bagi kami nilai akademik itu nomer sekian,
    Bagi kami seorang anak itu wajib pintar menghasilkan duwit dan wajib pintar attitude dan sopan santun serta agama

    • @kidsaresodelicious9666
      @kidsaresodelicious9666 9 หลายเดือนก่อน +1

      Menjadi enterpreneur yang berakhlak ya kak.

    • @yansen5909
      @yansen5909 6 หลายเดือนก่อน

      Setuju. Saya juga lebih fokus ke personality anak.

  • @Mutiiia23
    @Mutiiia23 8 หลายเดือนก่อน

    Pekerjaan sy cm rumahanan cm sy seneng dengerin podcast gini krna seengga nya sy stelah dngerin gini sy bs berfikir lebih maju dri pda sblm²nya .

  • @maryoardi1056
    @maryoardi1056 7 หลายเดือนก่อน +3

    Knp kok sy skrg pikir bhw org itu bisa sukses kalo punya akhlak yg mulia: santun,hrgai org lain/tua,disiplin, pembelajar dan berani coba tdk takut salah,pemaaf dan pastinya jadi dipercaya utk jadi sukses

  • @motivasihidup1612
    @motivasihidup1612 9 หลายเดือนก่อน +2

    Semoga Indonesia kedepan lebih baik. Semangat terus generasi muda

  • @henrichmaanari1303
    @henrichmaanari1303 6 หลายเดือนก่อน +1

    Penjelasan dari Mas Fero sangat sistematis. Mas Fero dan teman2 Pijar, mengingatkanku pada Bung Karno dan kawan-kawan yang menrencanakan Indonesia merdeka, dan sekarang kita sudah merdeka. Kita harus merdeka lagi dari jajahan globalisasi , mas Fero adalah bung Karno masa kini, pahlawan masa kini.

  • @3b_12_ivanaarum4
    @3b_12_ivanaarum4 9 หลายเดือนก่อน +2

    cara ngmg org cerdas ilmuan itu beda bgt yaa, bnr" bisa membangun, how to thinking nya sangat" kritisss dan mengarahkan solusi yg bnrrr👍

  • @humanearth_
    @humanearth_ 6 หลายเดือนก่อน

    Duh ini sih daging bgt buat level aku, ga tau buat level diatas aku mgkn obrolan gini dah lumrah. Ga cukup!!!!! Musti bikin lagi lanjutan podcast 😢 sm Mas Ferro nih

  • @AriPratama-cz4xv
    @AriPratama-cz4xv 9 หลายเดือนก่อน +32

    Makasih untuk pembicaraan yg bermutu ini, jujur saya sebagai gen z melihat bonus demografi yg saya dengar pertama kali sejak smp itu = persaingan di dunia kerja yg akan benar-benar luar biasa susah semisal saya pribadi gak keluar dari suatu zona yg saya sebut "Ordinary". Namun, di balik ruang lainnya hal semacam ini pengingat besar juga bahwa akan banyak open job yg didirikan para teman teman yang satu generasi. Ini jadi pertanyaan besar di benak saya apakah peluang tsb akan semakin lebar dengan bonus ini atau akan semakin sempit oleh karena terisi oleh manusia-manusia gen z di masa depan nanti yg saling bersaing ?
    Itu titik merah yg harus segera mulai dikerjakan oleh semua lapisan generasi yg memiliki "power" untuk mengarahkan nahkoda di masa depan, terutama yah 100 tahun indonesia merdeka di 2045 nanti.

  • @userproject555
    @userproject555 3 หลายเดือนก่อน +2

    Smangat anak muda gen Z karna kamulah pahlawan yg bisa merubah dan membawa bangsa ini selamat dr negara menengah❤❤

  • @filosofi_wargasipil
    @filosofi_wargasipil 9 หลายเดือนก่อน +7

    Setidaknya yang tua-tua yg ada pengalaman, untuk kasih kesempatan pada generasi muda biar bisa berkembang. Jangan semua nya diraup

  • @krisanti_kazan3733
    @krisanti_kazan3733 6 หลายเดือนก่อน

    Keren banget penjelasan tentang pemahaman "tools vs fundamental". Thanks for this meaningfull discussion

  • @hiimalam994
    @hiimalam994 หลายเดือนก่อน +1

    Tamparan keras untuk mahasiswa s1 semester akhir seperti saya, semoga di sisa waktu ini bisa memanfaatkan sebaik mungkin aamiin

  • @nurrohmannurrohman1280
    @nurrohmannurrohman1280 10 หลายเดือนก่อน +1

    Harapan dan rasa takut itu dorongan eskternal, yg plg powerful adalah dorongan internal. Yap, cinta/suka, LOVE. Lakuin sesuatu karena suka lakuinnya, bukan karena berharap sesuatu ato karena takut

  • @Edujoynetwork
    @Edujoynetwork 8 หลายเดือนก่อน

    Really enjoyed the talk, got so many insights for sure.. thankyou smart people, bangga bgt sama mas ferro prnh krja dmicrosoft.. gud luck membawa gen z biar mkin tough dg pijar foundation👍🏻

  • @rayanasainuddin6618
    @rayanasainuddin6618 9 หลายเดือนก่อน +1

    luar biasa kontennya pak, dan inilah salah satu benefit teknologi, saya bisa mendengarkan obrolan dan keresahan dua orang hebat

  • @kristiankurniasetiawan2760
    @kristiankurniasetiawan2760 8 หลายเดือนก่อน +1

    Salam sehat semua.. Jujur saya suka sama podcast seperti ini👍 Yang saya tangkep dari podcast ini gen Z diminta untuk keluar dari zona nyamannya, mencoba hal baru itu kuncinya. Sehingga mental gen Z berubah karena merasa dirinya tertantang melakukan challenge dan membuat dirinya kuat. Terimakasih salam sehat💪

  • @alibasuki4185
    @alibasuki4185 9 หลายเดือนก่อน +31

    Mental lembek itu karena kebanyakan nonton konten mental health.

    • @riskakhoerunnisa5179
      @riskakhoerunnisa5179 5 หลายเดือนก่อน

      apa statemen ini valid?

    • @muhamadlutfizaen9447
      @muhamadlutfizaen9447 3 หลายเดือนก่อน

      ​@@riskakhoerunnisa5179sesuai pandangan anda masing²

    • @haraduni1062
      @haraduni1062 26 วันที่ผ่านมา

      ​@@riskakhoerunnisa5179valid,di tiktok banyak banget konten konten galau pake lagu galau,terus komentar nya galau semua,gw Ampe geli ngeliatnya

    • @Tooyule
      @Tooyule 12 วันที่ผ่านมา +1

      ​@@riskakhoerunnisa5179 tak ada data, tak ada artikel, tak ada penelitian
      Boomer : "VALID"

  • @thisalmaazzahra
    @thisalmaazzahra 17 วันที่ผ่านมา

    Thank you! Banyak point penting yang mahal, bahkan hampir keseluruhannya, sampai saya catat di buku, jadi berasa lagi kuliah online hihihi, semoga saya dan teman-teman lain bisa implementasikan ilmunya!

  • @lawliet410
    @lawliet410 9 หลายเดือนก่อน

    terimah kasih ilmu nya pak , ini sangat membantu generasi saya agar bisa beronavasi untuk membangun bangsa indonesia agar lebih maju, sehat selalu

  • @deniyusup9709
    @deniyusup9709 8 หลายเดือนก่อน +15

    Terimakasih pak mentor, generasi Z itu tidak ada yang salah dengan mereka, karena mereka bisa di gen ini karena zaman yang terus bergerak dengan cepat, menurut saya di zaman ini banyak informasi yang begitu banyak sehingga anak anak gen Z kehilangan fokus terhadap apa yang ingin di capai, oleh karena itu untuk menjadi gen Z yang berkualitas di jaman ini sebaiknya lebih fokus terhadap apa yang dipelajari sehingga dengan fokus itu bisa menghasilkan sebuah karya yang baik

    • @karinasafira2645
      @karinasafira2645 หลายเดือนก่อน +1

      betul pak, saya sebagai Gen Z juga merasakan spt yg dikatakan bapak. Kita gen z terlalu banyak info dan hal2 di luar kepala jdnya kita berasumsi hidup itu spt dikejar2 sesuatu sehingga kita gemar mengejar sesuatu yg cepat, instan, dan terburu2. Oleh karena itu, kita yg gen z jadi sulit fokus utk mengembangkan hal yg krusial dan mengimplementasikan hal yg bersifat pengembangan serta kita gen Z lebih membesar2kan hal yg kurang fundamental buat kehidupan jdnya kita suka sok tau sm generasi yg lebih tua atau yg lebih berpengalaman.

  • @dewandanurul7770
    @dewandanurul7770 3 นาทีที่ผ่านมา

    Setuju banget. Saat di dunia kerja, lingkungan itu penting bgt. Dimana ada anak magang / baru. Harusnya sebagai senior atau yg lebih faham bisa mendekatkan / lebih open pada anak baru. Basic kok, mereka punya cara sendiri kalo ga suka dengan caranya. Tinggal kasih tau penjelasan dan solusi. Jangan langsung di judge dan pukul sama rata cara

  • @muhammadilmial-fatih4591
    @muhammadilmial-fatih4591 9 หลายเดือนก่อน +9

    Yang gua dapet adalah gak semuanya Gen Z lemah dalam artian mental mereka. Ada saat mereka mempunyai kesempatan dan kesempatan itu diambil dengan cara yang tepat. Sekaligus memang adalah itu keinginan dari diri senndiri untuk menjadikan dirinya berubah atau tidak pada saat itu juga. WAW keren banget pembicaraannya, bisa menjadi insight gua sendiri sebagai Gen Z pertengahan. Semoga Indonesia Emas bisa gua dapatkan dan berdampak ke orang orang sekitar gua juga terlebih temen temen gua yang sedang mengalami terpuruk dari segi pendidikan, sosial ataupun lainnya. Sukses terus Pijar Foundation dan Mas Indrawan (:

    • @istijerman705
      @istijerman705 9 หลายเดือนก่อน

      Atomy uwer di mata public ok

  • @apriliaputri1033
    @apriliaputri1033 9 หลายเดือนก่อน +10

    sayangnya kebanyakan perusahaan indonesia itu gak kayak perusahaan microsoft. membuka open mind karyawannya. aku aja yg lama diperusahaan swasta, mau pindah bagian aja. harus banyak syarat² yg gak masuk akal

  • @sitinabirarinduazzahra3845
    @sitinabirarinduazzahra3845 9 หลายเดือนก่อน +16

    I’m a Gen Z and I found this podcast so full of lessons and values. The line when Mas Ferro talked about entrepreneurship it’s a tad interesting. I actually would like to request more discussion about that topic😊

    • @AmarRit
      @AmarRit 5 หลายเดือนก่อน

      Yu from belanda tah....??

  • @user-bz4eh7ri6d
    @user-bz4eh7ri6d 5 หลายเดือนก่อน +1

    Maa sya Allah tabarakallah bagus bangettt podcast iniii, sungguh memberi insight baru dan motivasi cerdas

  • @arunaputra2266
    @arunaputra2266 10 หลายเดือนก่อน +7

    Bagus sebarkan awareness, Ketakutan itu sumber kemajuan. Harus keliatan dulu musuhnya dimana. Sygnya musuh yg dijelaskan kejauhan basic needs aja Pangan, Snack, obat, peralatan rumah tangga mayoritas impor. Musuh ini dulu selesaikan, tenaga kerja masih murah, harusnya SDM terbaik terjun dulu ke industri basic, anda cape belajar AI, ML ke US, tapi bangsa belum butuh, come on udh ratusan kalau engga ribuan startup mati karena bangsa kita mmg belum waktunya ke sana.
    Saya dan mgkn kalian mari perkuat industri basic, kita dorong makin banyak larangan impor (layaknya negara maju dulunya) ketika sukses yakin pasti mutlak industri IT dan SDMnya bakal banyak terserap.

  • @hellomonk
    @hellomonk 6 หลายเดือนก่อน

    kata kata itu yang suka mas sesui dengan pemikiran saya apa manfaat saya kerja apa inpacknya ke orang disekitar apa masalah uang itu belakangan karenan bagi sya kemajuan sebuah perusahaan itu karena saya ada kebanggan didiri sya sendiri mantab sih podcash ini sependapan dengan pemikiran sya lanjutkan bang

  • @buddymas40
    @buddymas40 10 หลายเดือนก่อน +1

    fundamental + tools + chellanges = success generations " totally agree'' smoga generasi berikutnya bisa lebih berkembang !!
    KEREN konten ini thanks @Dr.inrawan untuk materi diskusinya .

  • @BlessedEverytime
    @BlessedEverytime 9 หลายเดือนก่อน +3

    Dr. Indra lebih relate untuk mengatasi problem Gen Z dan bisa diimplementasikan. Gen Z adalah produk dari generasi sekarang, generasi sebelumnya yang harus bisa adaptasi supaya bisa mengerti, tools, fundamental, dan memberikan challenge ke Gen Z

  • @thiolinaferawatymarpaung878
    @thiolinaferawatymarpaung878 4 หลายเดือนก่อน

    Keren bingit, pak. Thank you ya. Setuju bangat dengan nilai KPI 3 faktor itu, mungkin dengan itu #generasiemasindonesia berkualitas tinggi

  • @sentirev3
    @sentirev3 9 หลายเดือนก่อน

    saya selalu suka pembahasan dari Dr. Indrawan, selalu membuka wawasan dan menambah ilmu, terima kasih sharing info nya

  • @johanahalimnotes
    @johanahalimnotes 10 หลายเดือนก่อน +16

    kondisi saat ini, fear itu ndak terlalu berpengaruh, karena kondisi lingkungan yang santai seperti game dan kulture adictic. Benar lingkungan bergaul sangat mempengaruhi sikap dan cara berpikir. terima kasih banyak podcast ini membuka wawasan. dunia ini tidak sedang baik-baik saja.

  • @user-mc9jx6vk6c
    @user-mc9jx6vk6c หลายเดือนก่อน

    Sebuah diskusi yg berkelas semoga ini bisa membantu memaberikan edukasi kesemua kalangan dan dapat di pahamin dan membatu daya pikir semua orang

  • @isalutfi
    @isalutfi 10 หลายเดือนก่อน +2

    Wah ada mas Ferro. Terima kasih pak Indrawan sudah menghadirkan beliau. Menyimak dulu.
    Sehat selalu!

  • @user-pd2tb8oo9x
    @user-pd2tb8oo9x 9 หลายเดือนก่อน

    Setuju bgt Project nya Pak Nadiem yg MBKM ituu sangat amat membantu para mahasiswa👍🏼👍🏼 sehat sehat pak nadiem

  • @BanksNans02
    @BanksNans02 2 หลายเดือนก่อน

    sebaik apapun itu motivasi tidak akan merubah diri kecuali dirimu sendiri yang merubah untuk menjadi lebih baik 🙏

  • @ariffirmanf8242
    @ariffirmanf8242 8 หลายเดือนก่อน +1

    Kayaknya dari dulu masalah lingkungan tempat bertumbuh tetap jadi concern. Selalu ada pihak2 yg bikin kendor semangat untuk maju. Cara untuk ngejagain supaya gak ikutan kendor ini juga perlu dicari

  • @Ratman_Bejo
    @Ratman_Bejo 8 หลายเดือนก่อน

    terimakasih pencerahanya , daging semua ini yang di sampaiakn sehat dan sukses selalu Dr Indrawan Nugroho

  • @ilhamirfian8041
    @ilhamirfian8041 7 หลายเดือนก่อน

    23:57 saya setuju dengan mas ferro, fundamental basic tu penting, sma kayak konsep, saya di sekolah dlu termasuk yg suka rumus cepat, ketika dihadapkan dengan bermacam persoalan saya hanya percaya kalo tiap soal memiliki rumus yg berbeda hanya karena terdapat rumus cepat, namun trnyata hanya rumus dasar yg di bolak balikkan atau bisa di bilang rumus² yg di turun kan dari rumus dasar ny, emng sepenting itu ternyata dalam memahami bagian fundamental, atau jaman sekarang itu minimal punya basic skill dlu terhadap sesuatu, yg nanti ny dapat disesuaikan perkembangan... 🙏🙏

  • @aldikarahmadana9409
    @aldikarahmadana9409 9 หลายเดือนก่อน +4

    Emang bener nomer 1 itu pay. Gw ngerjain skripsi masih mikir keuangan sulit jadi tersendat, padahal kalo dijalanin skripsi itu nggak sesulit yang dibayangkan

  • @samsiiskandar6960
    @samsiiskandar6960 7 หลายเดือนก่อน

    Keringat Air mata dan keringat...waew...pasti membuahkan hasil yg luar biasa

  • @datum8193
    @datum8193 9 หลายเดือนก่อน

    keren bgt, banyak kalimat yg bisa dijadikan quotes wkwk, banyak wawasan baru yang saya dapatkan, obrolan dan camera view nya nyaman buat didengerkan dan ditonton. keren 🎉

  • @melkymolou221
    @melkymolou221 9 หลายเดือนก่อน

    Sepakat banget terkait Fundamental. Bahkan di olahraga pun, jika fundamemtal bagus. Maka orangnya jadi jago bahkan Pro

  • @nufar3236
    @nufar3236 9 หลายเดือนก่อน

    semua perubahan bermula dari "berpikir" dan mengejar tujuan yg lebih bermakna

  • @stevansha1515
    @stevansha1515 10 หลายเดือนก่อน

    thank you mas Ferro & mas dr.Indrawan

  • @ader4880
    @ader4880 9 หลายเดือนก่อน

    Diskusi yang sangat bermanfaat, luar biasa. Tks

  • @indonewmind8324
    @indonewmind8324 9 หลายเดือนก่อน +4

    Klo gue sih paling mengedepankan guru2 sekolah supaya meningkatkan,merubah cara mendidik para siswanya.

  • @icecream92meli
    @icecream92meli 9 หลายเดือนก่อน +1

    Pertanyaan2 dan concern2 nya Pak Indrawan menarik , tp entah ya , saya merasa jawaban2 nya kurang menjawab.
    Semangat Indonesia 😊

  • @triohippo21-21hippo
    @triohippo21-21hippo 9 หลายเดือนก่อน

    Bang fero dr awal ud mencoba menyampaikan apapun dg bahasa yg lugas dan sopan. Tetep aja dibelokin lg ama pak indra.
    Well, apapun itu. Msh byk org berpotensi yg sygnya kurang berkembang krn lingkungan mikronya kurang mendukung. Sepertinya pemikiran pukul rata dari generasi kolot harus dirubah. Merasa superior itu ga ada sih di pola pikir generasi stoberi dan seterusnya(katanya). Karena kita sdh hidup di era bekerja dg diskusi dan saling support.

  • @HassanFakhrul-zb7ih
    @HassanFakhrul-zb7ih 22 วันที่ผ่านมา

    Suatu peradaban akan indah,terpandang,menjadi legenda dsb.. karena mereka sadar mengerti dan mampu membangunya.
    bukan berarti yg lembek itu buruk dan yg kokoh itu baik,
    Akan ttapi masing2 memiliki tempat dan fungsi yg berbeda2.
    itulah mengapa dunia ini diibaratkan tempat dimana kita kita berlayar dan akan menemukan titik sandarnya
    Berfikirlah positip karna itu akn mnjadikanmu smakin energic jika kau berfikir negatif maka akn menemukan kehancuran

  • @syifaalu5647
    @syifaalu5647 9 หลายเดือนก่อน

    Benar....gen z...indonesia harus diarahkan dari sekarang...saya sangat sangat khawatir melihat umumnya gen z... porsi waktu lebih banyak dihabiskan untuk main game dan hiburan....mau jadi apa indonesia 10 tahun lagi...ngeri membayanginya...ayo mas ferro cepat bergerak rekrut lebih nanyak mitra untuk memyelamatkan indonesia...harusnya mungkin masuk dikurikulum sekolah smp...sma...semoga sukses

  • @andizaenal4443
    @andizaenal4443 7 หลายเดือนก่อน +1

    🤔Bertemu dua orang hebat, mnciptakan solusi dlm mmecahkan masalah, dan aku terpacu🔥🔥🔥🚀🏕

  • @racuncantik
    @racuncantik 6 วันที่ผ่านมา

    gw suka narasumber ini, open minded.. ngga cuman mandang dari 1 sisi aja sekaligus mikirin solusi.. 🌹

  • @hendraustriady4167
    @hendraustriady4167 10 หลายเดือนก่อน +1

    salfok : mas fero sepatunya keren. mas fero, dr indra sungguh inspiratif, daging semua.

  • @a.tdiana8517
    @a.tdiana8517 9 หลายเดือนก่อน +11

    Sebenarnya saya sudah tau dan menyadari makna dan manfaat apa yg saya kerjakan di perusahaan, akan tetapi manfaat yg seharusnya 100% di terima oleh public terpotong mnjadi hanya 30% yg di rasakan public, 70% hanya di rasakan oleh atasan saya, dan Kurangnya suport serta penghargaan atas apa yg saya kerjakan. Itu semua tdk hanya membuat saya malas tetapi membuat saya juga tdk berkembang. Karna desakan ekonomi saya harus tetap bertahan di tempat itu. Walaupun terus menggerus mental.

    • @datum8193
      @datum8193 9 หลายเดือนก่อน

      kok bisa hanya 30%? buat atasan 70%? banyak bgt, apa yang terjadi haha

    • @a.tdiana8517
      @a.tdiana8517 9 หลายเดือนก่อน

      @@datum8193 ya anda tau lah bagaimana mental mental atasan yg bisa duduk di kursi jabatan dngan karpet merah 😁

  • @gadisturatea
    @gadisturatea หลายเดือนก่อน

    Keren bangetttt obrolannya mas. Orang cerdas emang beda ya cara berpikirnya 👍👍👍

  • @sisiano9946
    @sisiano9946 4 หลายเดือนก่อน +1

    Saya umur 23tahun.. Baru 3 tahun ini setelah menikah muda bareng2 sama suami mengejar goals... Produktif bareng.. Tapi emang kebanyakan temen saya gitu.. Mereka malu/gengsi dgn krjaan2.. Palah pilih ngga mau ribet. saya mulai jualan bareng suami.. Banyak yg ngomong ngga malu y jualan, kerja terusss ngoyo banget,n msih bnyak lgi.. Tapi ttep semangat terus, sering dengerin konten2 yg membangun biar nambah semangat, meski lingkungan kurang mendukung .

  • @arta844
    @arta844 10 หลายเดือนก่อน

    Dear Pak indrawan, saya salah satu pendengar konten bapak di Spotify. Mohon update lagi pak podcastnya, saya yakin banyak juga yang lain nungguin update terbarunya

  • @yehezkielgunawan28
    @yehezkielgunawan28 10 หลายเดือนก่อน +15

    Konsep hope & fear yang didiskusikan di video ini, saya relate sih. Setiap kali saya ngisi workshop/sesi ngajar, saya pasti kasih realita di lapangan juga. At least, mata mereka terbuka dan aware dengan realita yang ada.
    Perihal tools juga sih. Tools pasti berganti seiring zaman dan bisa aja usang. Pasti struggle tuh switch antar toolsnya. Klo basic & fundamentalnya kuat, apapun tools-nya, adaptasi jadi lebih mudah dan cepat.
    Saya masi tergolong early Gen Z, tapi kok relate ya, apa saya udah berumur juga😆

  • @alexahydra
    @alexahydra 5 วันที่ผ่านมา

    makanya di suport anak2 indonesia yang punya bakat

  • @Geee222
    @Geee222 9 หลายเดือนก่อน

    tools AI utk menulis itu hnya pelengkap aja utk yang kdang terkena writers block sgt membantu buat saya. Jdi memang kreativitas tetap bermain hnya saja kita ada yg bantu dlm pengembangan topik2 nya

  • @dandi_suwandi2346
    @dandi_suwandi2346 5 หลายเดือนก่อน

    thanks For this Chanel,Sangat² Membantu aaya Sekali Untuk Open Mindset And Open knowledge

  • @ahdamurtaqi099
    @ahdamurtaqi099 9 หลายเดือนก่อน +6

    Over expose terhadap informasi juga membuat mereka mudah gamang dan bimbang.
    Pendidikan sikap kerja penting untuk diberikan.
    mari terima saja mereka berada di zaman informasi mudah didapat dan membuat mereka begitu. Tapi mereka harus faham bahwa dunia kerja ada komitmen yang harus dipenuhi. Selanjutnya perusahaan hendaknya bisa beradaptasi dengan keadaan saat ini.