Ibu Grace, please banget untuk coba undang praktisi Pendidikan dengan Metode Montessori untuk datang ke podcast ini. Like komen ini kalau kalian setuju Ibu Grace undang Praktisi Pendidikan Montessori!
Guru terbaik bagi setiap orang/anak adalah ORANGTUAnya Sendiri. Guru dan sekolah adalah tempat untuk mempelajari sebagian kecil pengetahuan sosial dan eksakta
Siapapun orangnya, apapun profesinya, apapun peran kalian jangan sekali kali merendahkan guru, meremehkan guru, jangan dipandang sebelah mata, jangan menuduh guru penyebab mutu pendidikan rendah, anda" harus berkaca, dan jangan seperti pepatah "KACANG LUPA AKAN KULIT " anda" ini bisa begitu pasti dari ,TK,GSD, SMP sederajat, SLTA sederajat,.baru kuliah. Setelah merasa pintar, cerdas dan level pakar pendidikan hanya untuk merendahkan atau menyudutkan profesi guru. Ingat !!!!!
Klw pendidikan orang tua untuk anak terbaik ,kenapa banyak orang tua yg justru menyerahkan dan menitipkan anak" disekolah .Apakah anda dulu bukan anak sekolahan ,bisa" nya anda mengatakan seperti itu. .apa anda lulusan didikan orang tua anda atau lulusan sekolah. anak guru / dosen saja disekolahkan ,SD SLTP, SLTA baru kuliah. anda berarti sudah meremehkan didikan guru anda dulu.
Koreksi pernyataan anda Bu, Guru pertama bagi anak itu adalah ibu dan ayah ( keluarga). Peranan ortu sangat besar dalam meletakkan " kebiasaan baik" bagi anak-anak nya, belajar disiplin, menghargai orang lain, mengatur waktu dan keuangan, kejujuran, kasih sayang, dan menyukai proses belajar. Sangat dibutuhkan kerjasama ortu dan sekolah untuk membentuk manusia berkualitas.
Halo, saya Irwan Margono, mantan dosen Fasilkom UI. Akar masalah pendidikan adalah gaji guru yang sangat kecil. Ini memang disengaja, sejak Orde Baru sampai sekarang, agar orang Indonesia banyak yang bodoh dan miskin. Karena dengan itu, penguasa (presiden) dapat melanggengkan kekuasaan yaitu dengan demokrasi sebagai kendaraan. Hanya dengan subsidi dan bansos sudah cukup untuk membuat rakyat kecil menentukan pilihan dalam pemilu. Dengan memberikan gaji sangat kecil pada guru sudah cukup untuk membuat system pendidikan hancur. Mau dibolak-balik seperti apapun tidak akan berhasil meningkatkan kualitas pendidikan. Mana ada orang dengan kepintaran diatas rata2 yang mau menjadi guru. Lebih baik bekerja di bank, sudah pasti dapat penghasilan tinggi. Saya sendiri lama bertahan sebagai dosen karena mendapat pekerjaan sampingan sebagai konsultan. Dengan demikian saya masih dapat menikmati hidup layak. Kalau tidak, sudah pasti saya sejak dulu bekerja di bank seperti banyak teman saya.
Guru ASN gaji sudah tinggi, tp kinerja NOL BESAR gaji makin gede bukannya kualitas guru makin baik, tp malah makin males dan jadi hedon hidupnya. Saya tidak percaya lagi dgn sekolahan negeri yg gurunya ASN semua, sy lbh percaya sm sekolah swasta, bayar mahal gpp tp kualitas bagus
@@harybrilliant Gaji besar apaan? Kita guru ASN Gaji pokok 3,3 jt. Bayar cicilan rumah 1,5 jt, bayar listrik 3rstus ribu, beli pls data Agar tidak ketinggalan jaman updated materi di kelas setiap bulan 2,ratus ribu. Beli bensin ke sekolah yg jarak 100km Pulang pergi perhari 3 liter bensin, belum ganti oli motor, beli beras untuk sebulan g cukup, apalagi beli sayur, perbumbuan, dll. Jadi jangan heran guru cari uang sampingan seperti buka tokoh, jualan online dan tidak fokus didik anak supaya bisa mencukupi kebutuhan hidup. Ini terlepas dari guru sertifikasi. Untuk biaya sekolah anak terpaksa guru cari sampingan diluar dpt berjualan, usaha sampingan dll.
Saya sangat setuju jika gaji guru dinaikkan , demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Gaji guru di Indonesia sangat minim dibandingkan dengan negara lain . Andai kesejahteraan guru lebih diperhatikan, saya yakin guru lebih fokus dlm mendidik . Pendidikan yg berkualitas akan melahirkan SDM yang unggul dan tangguh . Negara akan maju jika SDM nya unggul dan tangguh.
Gaji plus tunjangan sertifikasi guru sdh lebih memperbaiki kesejahteraan guru dibandingkan dgn gaji guru sekolah swasta, namun kwalitas seklh negeri blm sebaik seklh swasta (akreditasi A),
@@hannapanjaitan3080 Tetapi gaji guru masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan hidup layak. Jauh lebih rendah dibandingkan gaji karyawan bank. Masalahnya, kalau gaji guru dinaikkan, karena intake nya sdh kurang kompetitif, tidak mungkin langsung dapat menaikkan kualitas pendidikan. Harus recruit guru baru dari lulusan sarjana terbaik, terutama sarjana dibidang engineering dan science.
Tidak perlu menggratiskan pendidikan, namun berikan beasiswa kepada anak-anak yg tidak mampu, tp mereka berprestasi. Tidak perlu membuang uang bantuan kepada orang-orang yg tidak mau berubah.
Benar itu, dibagi duit tapi tidak membuat mereka maju malah manja dan selalu berharap mendapat bantuan, setelah duit di dapat kadang ada yang tidak untuk pendidikan melainkan untuk kepentingan lain
Sudah ada beasiswanya seperti KIP msalahnya praktek dilapangan banyak yg berbeda. Karena pengawasanya lemah dan banyak yg tdak jujur dari ortu, siswa, stakeholder ini sih yg urgent mwnya kepntingan diri sndiri dulu baru orang lain
@@fatonihabibi1095teknologi bg Dan support dari pemerintahan nya gila2an Coba cari info bagaimana stress nya pelajar di cina belajar dj sekolah .. System nya memang dari kecil sudah displin dan mengatasi tekanan yg besar
Hati kecil Sy tetap berkata, "Se-usang apa pun sistem pendidikannya, selama gurunya kompeten dan TULUS mendidik/mengajar, pendidikan Kita akan baik-baik saja".
Sistem itu penting. Tidak ada orang atau manusia yang bisa 100% tulus. Para guru tersebut juga memiliki keinginan, bahkan keluarga yang perlu mereka nafkahi. Mau tulus, tapi anakmu kelaparan? Istrimu sakit-sakitan? Susah tuh untuk tulus. Makanya sistem itu penting, karena dunia itu bukan sinetron.
itu jelas bertolak belakang, mengacu dari Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan itu ialah memerdekakan manusia, jadi tolak ukur pendidikan yg berhasil ialah manusia bisa merdeka akal, kesehatan, finansial dsb setelah selesai menempuh pendidikan, yg mana membentuk manusia menjadi sebagaimana manusia seharusnya, yaitu manusia yg mampu berpikir dan bertindak sesuai perannya untuk bisa bermanfaat, system yg buruk akan membawa segala aspek dalam system tsb menjadi buruk dan bahkan merusak terutama tenaga pendidik, anak didik, dan hasil nya ialah buruknya kualitas manusia, manusia tabiat buruknya salah satunya ialah serakah dan tidak menerima perbedaan, ketika manusia belum. mampu menggunakan akal pikirnya mereka akan dikontrol oleh pihak yg cerdik dan licik yg mana bukan bermanfaat malah dimanfaatkan, harapan dan berpikir positif itu baik, tapi berpikir kritis dan mulai sadar ialah tindakan yg sangat diperlukan, karena anugrah terindah yg diberikan Tuhan kepada manusia ialah akal, sayang sekali jika akal tidak digunakan sebaik mungkin untuk kritis dan menganalisis sesuatu yg salah dan di wajarkan
KUALITAS GURU harus menjadi prioritas, pak. krn para guru SD wajib bertanggungjawab atas rendahnya SEMANGAT BELAJAR anak, KETAKUTAN akan mapel MTK & BENCI mapel Sejarah! fyi. banyak dari mereka yg tdk bisa menjawab 1/2+3/4=.... atau 2^0=.... 🤔
@@wijayantosastropangrawit3168 hampir semua masyarakat yg mengalami pengajaran atau pendidikan dari gurunya yg SPG diseluruh Indonesia pasti setuju setelah mengalami sistim pendidikan yg bobrok seperti sekarang!!!
Kalau di daerah saya. Gaji guru cukup bahkan THR tapi gurunya jam 9 br trn kesekolah dan jarang sekali belajar.jadi itu menurut saya apa yg harus di benahi
Sejak penerapan "Politik Etis" atau "Politik Balas Budi" versi Belanda tahun 1901, moral kita memang sudah dirusak sedemikian rupa sehingga yang kita rasakan hingga saat ini adalah dampaknya. Saran saya, pendidikan kita sebaiknya lebih diarahkan ke pendekatan "Holistik" dibanding hanya dituntut untuk "Mengejar Materi".
Presiden dan menteri pendidikan dankebudayaan yg paling bertanggung jawab masalah generasi indonesia kemasa depan penting membahas masalah pendidikan diindonesia. Klu mau bagus jgn korupsi,kolusi dan nepotisme itu sumber penyakit. Untuk menyongsong generasi emas indonesia
menteri pendidikannya mengecewakan, secara bisnis cukup berhasil.. tapi kerjanya tdk nampak, dikementriannya. saya mengira beliau akan membuat pendidikan gratis dan fasilitas yg baik utk anak2 didaerah.. terutama desa2 yg ternyata sama saja. jalan n pln aja sulit, apalagi fasilitas internet di sekolahan
presiden dan menteri bertanggung jawab dalam membuat kebijakan dalam skala makro, tapi kita sebagai pribadi yang memiliki tanggung jawab pada keluarga kecil kita pun mampu berbenah diri, minimal kita mengerti apa yang diperlukan untuk keluarga kita ... pendidikan yang lebih baik, pendapat yang lebih banyak lagi, kita sebagai pribadi bisa lebih banyak belajar untuk menambah pendapatan agar anak anak kita bisa belajar di tempat yang lebih baik, tidak masalah kita hemat dan makan sekadarnya, yang penting kita bisa belajar untuk menambah skill kita guna memperbaiki perekonomian dan pendidikan keluarga kita masing masing
jgn slhkn mentrinya kalau dr 20% anggaran pendidikan sesuai UU sek 660T, kep presiden hanya 87T yg dibwh kendali nadiem, selebihnya utk dana desa dll!!! tp kalau ada yg jelek2 selalu mentri yg dislhkn.. inintdk adil dan sgt merugikan dunia pendidikan.. jls pendidikan tdk menjd prioritas di neg ini..
Sy salut dgn HighScope krn itu sekolah akar riset dalam pengajarannya sangat kental. Boleh dibilang HSI (HighScope Indonesia) mendidik anak secara menyeluruh berbasis riset. Menurut sy itu sangat penting dlm membentuk karakter, khususnya di pendidikan early childhood. Saya sempat kaget ketika anak (berusia sktr 7 thn) kami belikan sesuatu barang, dia pasti baca petunjuk manualnya terlebih dahulu sebelum menyentuh barang tsb. Dan itu selalu dia lakukan thd suatu barang yg dia tidak familiar. Sejak SD, dia terbiasa dgn melakukan perencanaan sebelum melakukan suatu aktivitas yg penting. Meskipun dia hanya mengenyam PAUD dan SD di Highscope tp pembentukan mindsetnya sangat tertanam. Ortu juga selalu di-update dgn kemajuan ilmu pendidikan praktis dan sering ada seminar ttg pendidikan anak. Jadi ortu bukan sekedar kumpul2 bikin bazar atau acara chit-chat lainnya. Salut dgn HSI.
dari sekolah seharusnya sudah diajarin : 1. Cara ngitung pajak penghasilan dan pelaporan-nya. 2. Perda dan Peraturan Perizinan Usaha. 3. Bila di-tilang, harus kemana dan bagaimana pengurusannya yang seharusnya. 4. Memikirkan masa depan dan lingkungan pertemanan yang sehat.
Betul itu ilmu kehidupan atau life science..yg banyak diterapkan di negara2 maju...jd anak itu sdh punya kemana destination kedepan, directionnya, bgmn caranya?..
sebenarnya hal yg lebih mendasar diajarin, kayak anaku SD diajarin buat rangkaian listrik, diajarin buat produk kerjajinan dan makanan trus dijual disekolah sama hitung biaya produksi dan berapa jual, untung brapa, diajarin buat pupuk kompos dari limbah makanan rumah. nama mata pelajaranya P5. pelayanan surat2 semua di kantor desa buat KTP,KK,IJIN usaha dll SIM saja masih dikantor polisi sama STNK di samsat.
Diskusi yg menarik dan berbobot, merubah mind set masyarakat tentang perubahan dlmproses mendidik tidak mudah, bahkan pada para guru pun masih ada sebagian guru yang alergi pada perubahan . Tapi saya yakin Bangsa ini memiliki kemampuan yang perlu dibuka adalah semua anak memiliki potensi yag berbeda dan semua istimewa, tinggal pendidik yang dituntut mampu mengarahkannya .
Jangan lupa peran ortu jg sangat penting , krn saya melihat siswa2 sekarang minat belajar, ketekunan berkurang krn mereka asyik menggunakan hp bukan untuk kepentingan belajar
Saya lebih respek kepada sistem pendidikan tahun 70-an, yang dapat melahirkan generasi anak didik yang antusias belajar tahan banting dan Yang penasaran dengan akan ilmu pengetahuan.
Karena di tahun tersebut belum ada yg namanya teknologi. Jadi bisa fokus. Zaman sekarang byk distraksi + gangguan. Maupun dari sisi murid atau guru. Jadi pada malas untuk kluar dari zona nyaman. Mau gaji dinaikin atau tidak, kurikulum diobrak-abrik atau nggak, kalau dari dulu pendidikan moral, etika, tanggungjawab serta disiplin mulai berkurang ya there's no hope for things to get better. Gengsi/ego masyarakat Indonesia secara nggak sadar sekarang makin tinggi dengan berkembangnya teknologi dan kemakmuran. Banyak yg suka membanding2kan keluarga sendiri dengan kluarga yg lain (secara sadar atau nggak). Fokus mulai bergeser ke bagaimana untuk menjadi yg terbaik bukannya ke bagaimana untuk menjadi orang yg baik..
Saya bukan guru disekolah hanya guru les namun saya sangat merasakan begitu besar perubahan dari tahun ke tahun bahwa pendidikan di Indonesia semakin kacau dengan adab dan moral serta kedisiplinan yang semakin buruk, guru disekolah semakin disibukkan dengan perubahan anak didik semakin dilonggarkan bahkan banyak nilai ditambahkan dari guru akhirnya anak2 semakin manja dan lebih tidak bermutu, jadi perlu pendidikan yang disiplin tidak hanya orientasi nya menambahkan nilai ke murid
Nilai gampang, karena sistemx sperti itu. Semenjak adanya KKM (kriteria ketuntasan minimal) ideal untuk semua mapel 75. Bayangkan kalo mapel matematika, 75 cukup tinggi. 60 saja sdh tinggi. Jika kurang dr 75 guru dianggap kurang mampu. Guru dianjurkan untuk memberikan tugas tambahan kpd siswa agar bisa mencapai 75. Padahal kita tahu bahwa anak-anak yang diberikan tugas, mereka minta tolong ke temanx untuk mnjawab soal tsb. Pa lagi dgn adanya aplikasi yg digunakan untuk mnjawab soal, tanpa paham apa yg mereka jawab ato tulis. Dtambah lagi dihapusx ujian nasional. Sebenarnya UJIAN NASIONAL itu PERLU, tp JANGAN digunakan SBG PENENTU KELULUSAN . Jd yg membuat mutu pendidikan di Indonesia smakin rendah adalah sistemnya. Ini
Seharusnya kita pake kurikulum Ktsp atw k13,dan ujian nasional hrd ada sbg standar pengukuran kualitas akademik dan keberhasilan kognitif siswa dan guru
dana pendidikan menrt UU adlh 20% APBN.. sek 660 trilyun, tp yg dikelola oleh mas mentri hanya 87 Trilyun, sisanya g jls (jd dana desa dll).. gmn pendidikan mau maju??? skrg mknsn gratispun akan diambil dr dana pendidikan kan... ?
Bangga dg ibu Antarina ini. Bener2 berdarah pendidikan. Mementingkan nilai2 pendidikan dalam segala aspek kehidupan. Pembentukan karakter memang harus dimulai dengan membentuk pribadi2 yg bernilai lewat pendidikan yg bermutu lewat pembentukan pola pikir sehingga manusia nya menjadi penuh inovasi,
Pendidikan kita bobrok karena: 1. Tidak diajarkan logic sebagai dasar untuk berpikir kritis. 2. Tidak diajarkan filsafat sejak SMA atau lebih awal sebagai instrumen untuk berpikir kritis dan holistik 3. Tidak disiplin waktu. Masih terlalu banyak dosen dan guru yang tidak disiplin waktu misalnya memulai kelas. Mereka sesuka hatinya. 4. Sikap feodal yang sangat kental. Guru atau dosen anti kritik justru karena mereka tidak paham tentang kebenaran ilmiah. Akibatnya mereka suka mempersulit mahasiswa atau muridnya.
Tugas orang tua untuk, mengembangkan potensi diri anak, berdasarkan minat dan bakat anak. Kalau orang tua hanya mengandalkan pendidikan sekolah, kadang di sekolah hanya diajarkan 2 bab 5 bab udah naik kelas. Beda kalau dirumah orang tua bisa memberi semangat untuk mengembangkan potensi diri anak, sehingga anak berusaha untuk menghilangkan potensi diri. Contoh ada anak tidak pernah sekolah di pendidikan formal, tetapi ahli dalam bengkel mesin, ahli dalam mengemudikan peralatan berat, ahli dalam memimpin perusahaan, ahli dalam computers, ahli dalam memimpin desa dll. Sehingga bisa makan.
Saya sangat sepakat beliau ini sangat layak menjadi Menteri Pendidikan…namun sayangnya Kementrian Pendidikan itu bukan sekedar siapa Menteri nya sendiri…krn jika beliau tidak didukung jajaran kementrian mulai dari Dirjen2nya sampai tingkat Dinas level paling bawah…kasihan beliau-nya…cmiiw 🙏🏼
@@dr.lutfinurchandra7491 karena Indonesia sudah banyak sekali lingkungannya yg sudah salah kaprah .jadi tetap semua masyarakat dan rakyat Indonesia bermental.membangun dan mendidik yg baik anak anaknya sejak lingkungan dirumah..disekolah dan dimasyarakat..insha Allah Indonesia akan lebih maju... Aamiin ya rabbal 'aalamiin
Pendidikan di Indonesia bagus di narasi sistem pendidikan, di sisi lain ada satu sumber masalah yang sudah mengurat mengakar jadi benalu yaitu budaya besar korupsi. Lalu bagaimana masyarakat Indonesia diharapkan gemar membaca kalau gambaran keseharian para pejabat yang ditampilkan adalah hobi berjalan bermewah2. Masyarakat ya melihat bersekolah itu bentuk investasi yang harus balik modal dengan harapan bekerja di perusahaan bergaji besar, bukan menjadi pribadi yang baik tapi tidak berduit.
Pendidikan harus diseteril dari aroma berbau politik agar mur ni roh dari tokoh pendidikan kembali dihidupkan melalui 3 motto pendidikan yg telah ditetapkan,hingga salah satu yang hilang motto tersebut dan akhirnya pendidikan di Indon ini rusak dan bobrok.
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama - orang tua, guru, institusi sekolah dan negara. Sebagai seorang guru yang saat ini mengajar di private school yang saya cermati adalah perubahan nilai-nilai dalam diri anak-anak didik yang pada akhirnya mempengaruhi bagaimana mereka belajar dan kemampuan mereka untuk disiplin dan menunjukkan resilience.
Well said , ibu ini Pinter , aku selalu berfikir seperti ibu ini, tapi ngga bisa ungkapkan. Mendengar ini sungguh luar biasa . Semoga kedepan Indonesian bisa memberpaiki system pendidikan, improving life skills dan have value/ moral concepts. Memahami llinkungan/ Alam itu penting (sustainability) untuk dipelihara . Dan menciptakan lapangan kerja. Bukan hanya sekolah tinggi agar bisa dapat kerja
orangtua juga sangat perlu dibina. ini bicara keadaan sekitar kita, masalah makanan & skala prioritas. masa ngaku sulit cari makan tapi motor punya 2 biji, smartphone bagus".
Salah...ini hny melihat/ menilai dr luar. Membahas pendidikan tk ada batasnya krn sangat luas dan terus berkmbang ... Kalo di INDONESIA sebenernya sangat jelas pembahasan tentang pendidikan bgmn hrsnya menjadi murid bgmn mnjadi seorg guru bnyk buku/ kitab yg membahas tentang itu. Konstitusipun jg jelas mengamanatkan ttg pendidikan Jadi tinggal : ❤ Sistem pendidikan hrs jelas & berpihak kpd guru. ❤ Mengutamakan/mnghargai guru. ❤ Pendidikan diutamakan/ difasilitasi. ❤ Tidak dibuat alat politik. ❤ Menjadi guru di Indonesia jangan disamakan dg negara lain, krn INDONESIA sebenernya gudangnya Ilmu, hny tinggal peran pemerintah yg hrs lbh respect.
Kalau formalitas nggak dipenuhi gajinya dipotong terus mau makan apa bos... Makan angin... Iya kalau cuma hidup sendiri. Menderita juga sendiri, nggak bawa anak orang.
Terimakasih poodks telah hadir bunda Maria di yutub saya sk dengarnya atas obrolan yang sangat menarik tentang pendidikan sekolah.slmt siang dn mg sukses sll.
Kita tidak usah menyalahkan guru, orang tua , peserta didik atau Pemerintah, kita semua sudah masuk dalam perangkap sistem, mari kita bahu membahu untuk memperbaiki sistem itu
Gak bisa diperbaiki salah satunya ganti komputer 😂 sudah parah dan teknology jadul kok diperbaiki 😂 rugi mending ganti komputer baru dan generasi baru 😎
Terima kasih banyak Ibu Grace Tahir, sudah sudah menghadirkan Ibu Antarina. Sangat menginspirasi. Khususnya tentang LIfe Skills. Semoga menjadi inspirasi bagi pembuat kebijakan pendidikan untuk membangun manusia Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Terima kasih banyak. Salam hormat.
Biarkan anak pelajari pelajaran yg sesuai dg bakatnya, biarkan anak menekuni hobby nya sehingga anak bahagia & fokus pd bidang yg diasenangi , saya yakin secara otomatis kenakalan anak sekolah akan menurun misalnya melawan guru dll, & saya sangat yakin dia akan jadi orang yg berguna dimsadepan & ketika setiap org hanyatau bidang tertentu saja tapi dalam( bukan yg sok tau segalanya tapi dangkal) maka budaya saling menghormati org lain akan meningkat sehingga tercipta kerukunan dengan sendirinya
IBU MESTINYA YG JADI KEMENDIKBUD !! ❤❤❤❤❤ Era Orde Baru sekolah2 negeri itu tak perlu memikirkan uang bangunan, bangku sampai ngecat sekolahan.... Tp sekarang ditempat saya jika orang tua murid tak beli bangku sendiri, maka anaknya akan belajar dilantai. Dana BOS hanya cuma jadi laporan basa basi periodik... Para guru pun mesti berdaya upaya agar proses belajar mengajar bisa berjalan dg sikon yg serba ANCOOORRR...
Salah satu sebab kurang mutunya Pendidikan yg sy amati dan rasakan adalah korupsi berjamaah di kantor Dinas Pendidikan bersama bagian KepSek utk transaksi jabatan KepSeknya. Bagian yg itu sungguh menyedihkan Krn membikin laporan dana BOS sprti basa-basi Krn telah bocor lebih dr setengahnya....😢
Pendidikan kita kurang fokus pada bakat seorang anak... Kadang kita tidak perduli dengan bakat seseorang tahunya pasti mementingkan nilai dari pada keahlian atau bakat seseorang.
terima kasih bu sudah membuat penguatan dengan apa yang sudah kami lakukan di tempat les kecil-kecilan di kota kami yang kecil khususnya apa yang ibu katakan di menit 00;29;18 tapi kadang terkendala dengan anak harus menyesuaikan life skill -nya dengan tuntutan di sekolah
Salah satu kelemahan pendidikan di Indonesia adalah, pendidikan di Indonesia terlalu menitik beratkan pada "hard skill", dan melupakan "soft skill". Padahal, dalam pendidikan anak, soft skill adalah faktor terpenting dalam membentuk karakter seseorang. Soft skill menitik beratkan pada character building, di mana apabila karakter seorang anak itu telah terbentuk, maka ia akan membangun motivasi belajar, disiplin, kemampuan bekerja sama, komunikasi intra-personal dan inter-personal. Harus ada perubahan di pendidikan di Indonesia dengan memasukkan unsur-unsur soft skill dalam pembelajaran di Indonesia,
Selain itu kualitas pendidikan dipengaruhi oleh LPTK pencetak guru yang beberapa di antaranya kurang selektif dalam penerimaan dan proses belajarnya kurang berkualitas
Ibu Antarina S.F Amir, pengalamannya sama sekali dengan saya waktu saya kuliah 32 tahun lalu di Belanda dengan mata kuliah Production Operation Management, tugas menghitung antrean kustomer waktu yg dihabiskan mengantre dikasir dan berapa lama waktu pengunjung di habiskan berbelanja di supermarket. Professor saya mengajarnya juga sama "how you get there" "what it takes to get there" "what it means to you" " what it means to the company" . Saya sangat beruntung mendapatkan pendidikan yg sangat berharga dari orang tua, keluarga dan dosen dan teman sekuliah. Dari rasa percaya diri yg saya dapatkan dari kuliah itu - saya memulai karir di Investment Banking dan multinational corp. Terima kasih semua orang - semesta yg pernah membantu saya !!! NB, Ini pengalaman pribadi saya waktu di Indo, sistem pembelajaran banyak menghafal kan dan nilai test/ranking, guru kasih nilai kadang tidak based on merit , murid ini anak siapa bisa nilai nya mustahil? Moral bener bener question mark?
Sy tinggal di sebuah desa di Sulawesi tenggara. Tp sy berasal dari jawa. Sy tau persis betapa buruknya pendidikan di sana, tertinggal 10 tahun dari jawa. Jd kl dibilang Indonesia emas, sy sangat meragukan dialami di sana.
Meskipun sudah melangkah 10 tahun yang dikirim ke kami di kalimantan jg SDM rendah org2 dari Jawa. Cm menuhin wilayah aja dan merebut lapangan kerja. Bisanya cm jd tenaga kerja kasar. Menang nepotisme aja.
@@maureenfelicia3400data dari mana, kita yg dari jawa aja shok dengan kualitas pendidikan di luar pulau jawa, miris kalau lihat faktanya, anak yang g dianggab pintar di jawa bisa jadi juara di luar jawa, ironis tapi seoerti itulah buktinya
Ndeso banget ya mas di sana,aku jg pernah ke sana,di pulau2 kecil antara kendari dan buton,SDMnya susah sekali berkembang,SDA lautnya jg habis di bom ikan2nya,wes parah pokok e😊.
@@DAyu902 makanya kalau di bilang pendidikan Indonesia kurang bagus, pemerintah harus negok di luar jawa, sdm jawa tidak bisa aple to aple kalau di banding luar jawa, kemampuan nalar, numerik dan logic diatas kemampuan rata2, ini tantangan karna kita negara kepulauan yang seacra logistic pasti juga sulit
@@Bebebyetdance datanya, angka kemiskinan tertinggi dan penyumbang kemiskinan tertinggi dimana?? Masa org kualitas pendidikan yg katanya bagus menghasilkan kemiskinan, UMP terendah dimana?? Petani gurem paling banyak dimana?? Demo besar-besaran kalo BBM naik di mana?? Rasio per penduduk yg bisa mengakses pendidikan tinggi paling rendah dimana??
Gebrakan awal adalah dari Dinas Pendidikan berintegrasi dengan Dinas Sosial, ketika memberikan bantuan sosial untuk masyarakat desa, secara bersamaan juga masuk upaya edukasi untuk keluarga.....jangan sekedar antri bantuan tetapi datangi keluarga dan berikan edukasi untuk keluarga, keluar dari kebiasaan lama, ubah karakter dasar keluarga , harus memiliki wawasan dan karakter pribadi dalam keluarga untuk menjadi pribadi yg kuat hadapi tantangan je depan, jadilah diri sendiri untuk mampu berdiri teguh sejah masa kecil, agar kuat jetika hadapi proses perubahan yg cepat 🙏🇮🇩👍💎🌟
Pemerintah mg berkewajiban menghadirkan pendidikan gratis, terjangkau bagi rakyat. Krn rakyat terdidik, maka hadirlah tetangga2 yg memiliki problem solving skill lebih baik + lebih rendah tingkat kejahatan. Menghadirkan keahlian2 yg terpakai di job markets. Jd kejuruan2 mmg hrs dikampanyekan. Pengalaman lebih berharga dibanding gelar S1. Byk perusahaan2 yg lbh menghargai pengalaman. Gak semua bidang perlu S1. Tokoh John Dewey mengenalkan tujuan pendidikan agar lahir individu2 yg bs berkontribusi dalam masyarakat. Jd gak ada lagi memaksa jalur khusus masuk universitas. Krn individu punya jalan masing2 sesuai bakat/talent, passion/interest nya. Anak lahir dengan setting dari Tuhan yg boleh jadi berbeda dr harapan orgtua.
Dalam pendidikan ada beberapa pilar yang harus diperhatikan: 1. Siswa sebagai subjek yang melakukan kegiatan itu. 2. Orang tua selaku sosok yang ada di belakang majunya anaknya dan sekolah an itu sendiri. 3. Pihak sekolah an semua sebagai tempat siswa di edukasi. Jika ketiga ini bisa satu tekad untuk berniat menuntut / bekal ilmu adalah sangat penting. Untuk siswa, keluarga dan pihak sekolah itu sendiri.
Robah sistem gak usah gonta ganti kurikulum kembalikan pada sistem lama anak perlu pendampingan janga dilepad merema perlu di pandu di evaluasi semua bekerja sama tidak bida jika semua di serah kan pada guru guru juga manusia juga punya kelemahan dan kekurangan
Perlu diadakan penyegaran kepada guru dgn mengadakan penataran kesejahtraan guru juga di perhatikan guru jangan terlalu di bebani Administrasi agar anak didik tidak terlantar adanya krjadama orangtua guru dan masyarakat
@@FlyHighx7 gw lulusan NZ, kaga ada pendidikan ngajar jadi orang kaya goblok. kalo mereka tau cara jadi org kaya ngapain mereka jadi dosen di gaji $40.000 per taun
Bbrpa hal yg menurut saya sangat penting d ajarkan d sekolah: SD, belajar tatakrama, kesehatan (tmask kesehatan reproduksi); SMP, belajar management waktu, management keuangan; SMA, berbagai skill utk bs bertahan d dunia tidak kerja. Jd paling tidak tamat SMA sudah bs bekerja. Klo pun ingin kuliah, bisa kuliah sambil bekerja
@@fatonihabibi1095komentar yang bodoh, kalo anaknya cantik baru orang kaya mau, kalo anaknya pas pasan apalagi jelek biar sekolah kaya gitu tetep aja ngak laku. Mendingan duitnya di kumpulin buat operasi plastik di thailand dari pada sekolah kaya gitu.
standar kecerdasan manusia bukan hanya di nilai dari IQ semata, kecerdasan emosional yg terutama bagaimana seseorang dalam menguasai cara berpikirnya sendiri, terbentuknya karakter anak pada golden age harus ditanamkan etika kesopanan pada dasarnya.
Dari situ saya banyak belajar dan mengajar mahasiswa di bidang manajemen, saya perbolehkan mereka menggunakan apa saja, buku, internet, chat gpt, what ever tools karena yg sifatnya teori dan hapalan saat ini bisa diakses dimana saja apalagi soal ujian yg harus menjawab jelaskan teori ABCD which is itu bisa banget diakses sekalipun lagi didalam toilet. Tapi soal yg diberika ada kasus yg mengekspos dari issue lama, terbaru hingga posibilitas terjadi bagaimana mereka menggunakan teori yg ada yg bisa diakses secara terbuka saat ujian namun yg saya tekankan adalah bagaimana mereka mengelaborasi teori atau findings dengan ide kreatif mereka dalam menyelesaikan sebuah kasus atau issue. Poinnya merangsang mahasiswa berpikir kreatif dan inovatif! Yok dosen muda kita berkreasi dan menciptakan perubahan maju untuk pendidikan Indonesia!!!
TERIMAKASIH buat konten yg sangat berkualitas, membuat saya sbg orang tua menjadi harus berpikir dan mendesain rencana pendidikan anak2 saya, dan apa yg harus mereka miliki dalam hidupnya. Pendidikan mereka akan berpengaruh terhadap pola pikir mereka dan dapat menurun kepada generasi selanjutnya.
Halo, saya Benyamin Awe, 33 tahun sebagai GURU. Naik pangkat 2d ke 3a potong 5 tahun, 3d ke 4a potong 5 tahun. Gaji msih di bawah standar. Sahabat apapun menteri, presiden, dpr, pemerhati pendidikan tapi kalau gaji guru tetap dengan standar yang ada, sampai kucing tumbuh tandukpun pendidikan tidak akan berubah. Kalau di negara lain gaji guru besar, tapi kalau do Indonesia hanya besar ngomong/janji/konsep.
Di negeri saya Sarawak Malaysia pemerintah mengalak rakyatnya belajar tanpa biaya malah mereka yang kuliah dibayar oleh pemerintah asalkan mau belajar. Pada tahun 2026 semua pelajar Sarawak yang kuliah di Universiti dan pusat pengajian tinggi tempatan di Sarawak tidak perlu membayar yuran semuanya ditanggung oleh pemerintah Sarawak.
@@Hariadi-y8chasilnya ada kalau dulu tahun 70-80an rata2 penduduk di sarawak masih bertani & tidak berpendidikan, sekarang genarasi baru sarawak anak2 sarawak tidak lagi bertani mereka berkerja dalam bidang masing2.
@@sinjokcharles9369 tanah pertanian dikuasai Cina, pekerja orang Jawa. Jg sawah2 di Brunei milik Cina. Pekerja orang dr jawa. Bertani itu pekerjaan halal. Abang saya jadi kpl sekolah & juga bertani.
@@UmmiAfif-xx3sk kalau di malaysia 70-80an di kawasan kampung ada banyak kebun sayur atau sawah di kawasan sekitar kpg, boleh di lihat secara drastik perubahan besar pada 90an org kpg2 sudah berkurang mahu bertani, kerana genarasi tersebut rata-rata sudah ada pendidikan lalu yg mengerjakan pertanian hanya orang-orang tua, di malaysia juga masih ada org bertani tapi itu pertania moden penguaran besar-besaran kerana kerajaan malaysia menguna slogan pertanian itu adala satu perniagan.
@@UmmiAfif-xx3sk salah tu bukan milik china tapi di sewa atau pajak bukan senang mahu menjual tanah lagi-lagi pada warga negara asing melainkan ada unsur rasuah, nk lagi senang faham & contohnya seperti ladang sawit di indonesia tanah di pajak/sewa pada company dari negara asing
Terimakasih untuk menambah wawasan opsi sekolah umum pemerintah, berbasis agama spt katolik (Sanur, RP dll.) atau islam (Muhammadiah dll.). Mind-set yg sama dari dulu tetap berbasis biaya pendidikan.
Dunia Pendidikan kita memang buruk bin rusak. Pemerintah pusat memegang 25 - 40 % dari buruknya sedangkan Selebihnya GURU /SEKOLAH SEBAGAI UJUNG TOMBAKNYA IKUT ANDIL BURUKNYA PENDIDIKAN DI INDONESIA.
Yang salah itu mentei pendidikannya. Di mana guru itu sudah disiapkan oleh perguruan tinggi yang meluluskannya. Saat jadi guru sudh siap menerapkan ilmunya untuk mengajar, tapi oleh mentei pendidikan masih di suruh elajar terus melalui diklat maupun mengerjakan kegiatan yang mengganggu kuantitas dan kwalitas pemelajaan. Guru di sibukkan oleh administrasi yang tak tehitung jumlahnya,
@@mbahkungsurat68 Di daerah banyak guru di cetak. Oleh perguruan tinggi yg khuwalitasnya tidak jelas bos. Sedangkan guru2 keluaran perhuruan tinggi negri sulit diterima di sekolah2 . Dulu 40 th lalu lulusan ikip negri lqngsung kerja ada ikatan dinas tapi sekitar th 1990 program ini di hapus.
Di daerah banyak guru yang lulusan SMP, SMA, atau pedidikan nya ga jelas karna beli ijasah. Mengajar asal asalan hanya untuk dapat penghasilan, tidak punya passion. Hanya hapalan buku tapi tidak diajari mikir. Kalau yang mengajar begitu bagaimana siswa nya.
@@SugengSubakti-fl9mdkalo jaman sekarang susah menerapkan guru ikatan dinas pak, ntar yg jd anak2 n saudara2 nya oknum dosen wkwkwk, lagian dah bagus guru dl pns (lalu pns sejahtera) banyak yg bagus2 kepengen jd guru, dann sekarang gimana kondisinya setelah guru di P3K?? Kontrak Pak.. Gimana negara mendapatkan bibit unggul guru? (coba teliti apakah sekarang minat jd guru msh meng-gebu2 lagi?)...
Salah satu pintu masuk kelemahan bidang pendidikan kita adalah perekrutan tenaga pendidik kita dan organisasi guru tidak kritis dan berperan maksimal dlm perbaikan dunia pendidilan, sibuk dgn kegiatan mrk sendiri.
Ada banyak faktor yg mempengaruhi bagaimana hasil pendidikan, ga hanya bisa pintar saja buat jadi guru, saya yakin banyak yg pintar secara akademik akan kesulitan ketika mengajar di kelas, coba bayangkan saja satu kelas bisa nyampe ada 32-36 siswa, dan guru dituntut untuk bisa menjadikan mereka jadi manusia yg berpendidikan,,,silahkan dicobain deh dengan segala kekurangan dan keterbatasannya yg dimiliki seorang guru,,, Terkadang saya kepikiran apakah mereka yg selalu berpendapat pendidikan kita kurang ini kurang itu dengan segala teorinya apakah mereka mampu mengimplementasikan apa yg mereka pahami di dalam kelas dengan segala keragaman latapr belakang siswa😂
@@SopianLukman-og2hc siapa yang bilang gampang jd guru? Jd guru sangat sulit dan berat, makanya perekrutannya hrs bener ga asal kenal bs jd guru honor trus tau2 jd pns. Udah memang berat jd guru perekrutan semudah itu, dulu malaysia belajar kesini, skg indo tertinggal jauuh
Semoga target memberikan akses pembelajaran melalui penyediaan alat tekhnologi..baik utk meng empower gurux..maupun yg bisa digunakan untuk anak2x secara merata di seluruh indonesia..
PENDIDIKAN-KESEHATAN-PANGAN Cuma 3 itu aja rahasia Inggris Amerika dan China bisa sukses di jamannya. Jadi nggak ribet juga sebenernya tugas pemerintah. Yang bikin ribet kan karna sebenarnya mereka ngejar setoran ke Parpol juga 😛
Dulu ketika kecil msh sd seingat saya dr kakak-kakak saya semua buku2 tetap bisa di pakai adik2 nya,sekarang tiap tahun harus ganti buku cetak, setiap ganti mendikbud ganti kurikulum,yang artinya beli lagi buku cetak
Be a teacher vary from other professions. Soul needs to be instilled....it is crucial factor. Learning process takes place effectively. Anywhere there are teachers who incompetence. Failed to provide meaningful learning.
Well... Indonesia has also good parents teachers, schools and leaders. Only I think inclusive approaches.....in everything. Some places are not touched and neglected.....provides supports equally.....
Q hidup di pedesaan,,klu aku amati kebanyakan dana bantuan untuk sekolah,,menyasar ke murid yg sudah ke dftr ,atau mungkin yg kenal ordal,,kadang bingung ,,ada murid berprestasi,sering ikut lomba keadaan keluarga juga sebenar nya pas Pasan,,tetapi tidak dapat bantuan,,,dan ketika murid berprestasi itu ikut lomba,,kan soalnya oline,si murid harus beli paket data sendiri,dengan alasan takut wifi nya tidak lancar,,tolong untuk murid berprestasi,,di jaga biar nilai nya TDK turun,,,
Platform pedagogi behaviouristik tinggalan politik ethic jaman Hindia Belanda tidak pernah direvisi hingga hari ini, bahkan makin meluas. Paedagogi humanistik, yg lebih sesuai untuk masyarakat Indonesia yang plural justru tidak dikembangkan. Semua orang, termasuk pejabat dan pakar pendidikan hanya mempermasalahkan problem di permukaan tapi tidak ada yang berani menyelam sampai ke dasar. Satu2nya cara meraih masa depan cerah adalah pendidikan, bukan politik, ekonomi dan mekanisme bernegara lainnya. Sebab yg harus diperbaiki (karakter) manusianya, bukan sistem. Memperbaiki karakter hanya dan hanya bisa melalui pendidikan yang sesuai dengan kondisi masyarakat, yakni paedagogi humanistik. Seperti diungkap buku John Taylor Gatto, sistem sekolah (yang ada dan berlaku) saat ini, hanya "DUMBING US DOWN."
Ya.. Saya setuju. 👍Bagaimana kita bisa menciptakan suatu sistim pendidikan yang mengubah paradigma bagi orangtua, masyarakat untuk memahami fungsi dasarnya pendidikan itu sblum ada dalam pendidikan formal🙏👍
Teringat puisi waktu sekolah dulu, " Guru kencing berdiri, Murid kencing berlari " , Guru yg didalam puisi ini bukan diartikan hanya "Guru" disekolah tapi "Guru" didalam hidup seorang itu dari kecil sampai menjadi besar yaitu orang tua, Keluarga, Lingkungan sosial, Sekolah, Agama, pergaulan dsbnya. semua berperan penting untuk mendidik seorang anak baik itu karakter,prilaku,akhlak,pendidikan,behavior dsbnya.
Kalau boleh sy berpendapat :1.tingkatkan kesejahteraan guru dan dosen dulu untuk dirinya dan keluarganya agar tercapai pembelajaran baik dan benar agar merka tidak sambil mengajar memikirkan bgmn makan untuk besok. 2.tiru pendidikan konsep pendidikan di Finlandia dan Jepang dan gabungkan dg metode mengajar di pondok pesantren 3.ajarkan akhlaq dan kejujuran lebih utama dibandingkan dg ilmu agar menjadi generasi EMAS UNTUK INDONESIA... thanks
@@PUSER-BUMImrk tu g Tau buk gaji guru sebenarnya brp. Wkakkaka sertifikasi. Tunjangan daerah. Gaji guru ++ malah bs dpt 10jt klo gabung sama sertifikasi. Masih jg blng kecil??
Memamg dibuat tidak maju, biar diknas dan pengajarnya yg maju dan kantongnya tambah tebal, karena sekarang pendidiknya sudah tidak bermutu, dan sekarang tidak ada yg namanya sekarang pahlawan tanpa tanda jasa, adanya pahlawan karena mengajar karena uang, dan diknas, kampus sekolah menjual pendidikan itu juga kepada masyarakat
Podcast yang bagus untuk saling introspeksi tentang pendidikan. Bukan cuma sekedar gaji namun masalah sertifikasi juga perlu dikaji ulang. Selama ini para guru hanya mengejar sertifikat yang kadang hanya sekedar mengumpulkan sertifikat tanpa tau apa yg di dapatkan.
Tidak penting dimana anak bersekolah yang penting bagaimana membangkitkan potensi anak dan bagaimana membuat setiap anak menyadari potensinya. Sehingga mereka punya motivasi untuk mengembangkannya.
Bener banget dengan respek yang tinggi, orang orang bisa belajar dari orang lain, dia bisa memilih mana yang baik dan buruk buat dirinya tanpa pandang bulu, untuk perkembangan dirinya dan lingkungan sekitar, orang orang ini bisa belajar dari kesalahan orang lain dan memikirkan solusi atas masalah itu, dan darisitulah muncul inisiatif yang tinggi dalam solve problem
Guru paling BODOH pun tetap memiliki MORAL untuk menjadikan MURID nya BERKARAKTER dan CERDAS. Hal itu biasanya diwujudkan dengan cara: 1. Mengabaikan kecukupan didalam dapurnya. 2. Tidak memenuhi kebutuhan anaknya untuk belajar di Sekolah favorite 3. Berdamai dengan paradox yang menempatkan dirinya pada kelas terdidik-sejahtera. 4. Tersisih dari segala bantuan sosial akibat adanya syarat pendidikan dan status pekerjaan
3 hal penting yg tdk berubah dlm pendidikan 1. skills (critical, analytical thingking, skil2 yg lain) 2. value 3. concept yg berubah adalah ....cara mengajar nya... 1. ajarkan cara, ajarkan inti/values 2. biasakan anak memilih, beri pilihan, biasakan kreatif 3. ajarkan komunikasi to explain 4. jangan menilai mutlak, nilai merah, dll libatkan ortu utk memahami bahwa nilai mutlak itu bukan segalanya bagi siswa.
Saya Setuju dgn Ibu Grace really. Ada banyak hal yang hrs kita lakukan utk membuat dunia pendidikan kita ini menjadi lebih baik. 1. Kesejahteraan Guru, 2. Mendidik guru yang memang Passion nya adalah menjadi Guru Bukan sebagai Batu lonctan, 3. Urusan pendidikan hrs di urus oleh orang yang benar benar mengerti Pendidikan, 4. Pendidikan jangan dijadikan ajang bisniss oriented, 5. Jangan berpolitik dalam mengurus pendidikan, Singkirkan Baju partai. 6. Mind set guru yang harus kita harapkan Nafasnya adalah pendidikan mendidik dan mengajar serta berkembang.
Bu Grace saya takut dengan bonus demography, krn kita ini rata2 msh lulusan smp, smntr lap pekerjaan diambil sm AI, gak usah lah AI, Ibu naik krt sj sdh gak loket, gak ada cs, gak ada satpam, ckp memperlihatkan wajah - pintu terbuka
Terkait rata-rata lulusan SMP seharusnya bukanlah suatu kendala, selama mau belajar dan mau berupaya utk memahami apa itu teknologi (IT, AI, algoritma bahkan Quantum sekalipun) Cilakanya klo kita yg merasa pendidikan rendah lantas menghindari teknologi lah yang akan menyebabkan teknologi meninggalkan kita !! Ga bisa dipungkiri dgn rendahnya pengetahuan terutama literasi bahasa inggris bakalan menjadi kendala, akan tetapi dgn segala kemajuan teknologi juga terhampar luas shortcut-shortcut utk mempelajari atau setidaknya melihat terjemahan nya. Bahkan di google juga dapat dipelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan yg begitu luas.
Menurut KONSEP saya ...agar DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESA maju dan sehat serta berkualitas adalah...TANAMKAN dan BUAT satu KONSEP yang baku tentang KEDISIPLINAN. Semua unsur apapun di WORLD atau DUNIA ini akan BERAWAL dari KONSEP KEDISIPLINAN. ini yang HARUS di buat secara SISTIMATIS mulai dari PEMANGKU JABATAN DI dunia pendidikan di INDONESIA....tentu saja di KEMENTRIAN PENDIDKAN INDONESA harus di mulai MOMENT ini. Ini akan maju dunia pendidikan kita INDONESIA jika KONSEP ini di RAMU atau di BUAT dalam bentuk BAKU. OK ?
Terima kasih, Mas Menteri Nadiem, guru-guru, dan semua yang telah memajukan pendidikan. Alhamdulillah, kita bersyukur. Sekolah kita kini jauh lebih baik. Makin banyak juga anak-anak miskin yang cerdas bisa sekolah. ❤❤
Ibu merencakan perubahan pendidikan di Indonesia?? Justru sekarang saja-perubahan terlalu sering dan membingungkan buat orang tua. Mulai dari kurikulum yg berubah tiap tahun, buku pelajaran yg berganti tiap tahun, sistem penerimaan zonasi yg bermasalah, kurikulum merdeka yg guru dan sekolah yg tidak siap....dan terlalu banyak lagi. Ibu mau merubah apalagi-ini saja sudah berubah-rubah terus. Yg dibutuhkan bukan berubah lagi, Bu.....tapi KONSISTENSI!!
Intinya guru hrs memiliki metode dan model pembelajaran yang bs menggali potensi dan kreatifitas anak didik. Sangat disayangkan kurikulum bergonta ganti padahal scr materi sebenarnya sama. Sayngnya penggunaan kebahasaan pd materi pelajaran era sekarang kurang bagus, sering saya menjumpai kalimat/ kata yg digunakan kadang tidak sesuai dg kaidah bahasa Indoesia. Bagus terbitan buku2 sebelum tahun 2013. Ketika kita memakai kurik KTSP, CBSA, dan lain-lain. Secara materi menyesuaikan dg tkt usia. Sejak kurtilas materi campuran bbrpa mapel, sedangkan di akhir angkatn kls 6, materi ujian dan KSM tuk anak kls 5 masih menggunakan bku lama (KTSP). Sedangkan dlm KBM menggunakan materi kurtilas. Inilah yg menjadi dilema. Dlm kutilas miris, dl satu semester anak hrs mempelajari materi 4/5 tema. Mohon bukan kurik td selalu berubah namun perlu ada perkembangan materi. Dan pelatihan guru fokus pd caranya mengajar. Bukannya gru dibebani administrasi.
Merencanakan? Sudah bukan rencana, beliau sudah menerapkan model pendidikan dan menerapkan programnya sejak tahun 1996 melalui sekolahnya Highscope Indonesia dan sampai saat ini konsisten..
Lihat konteks kak, Ibu ini bukan Bu Menteri Pendidikan, jd perubahan yg dijalankan juga skala kecil (di yayasan sekolahnya), bukan nasional, tidak berpengaruh sm anak anda yg tidak hadir di sekolah tersebut. Hanya saja, ibu ini pny visi bahwa perubahan yg dilakukan di sekolahnya, kurikulum dan metode belajarnya akan menghasilkan generasi muda yang lebih kompeten dan semoga bisa melanjutkan visi beliau yg ingin perubahan² kecil yang dibuat dari generasi² muda yang lebih baik ini jd kemajuan besar untuk pendidikan Indonesia kelak. Soal konsistensi, tentunya si ibu sudah konsisten itu sm sekolahnya. Yang kita perlukan itu konsistensi Pak Menteri Pendidikan, bukan konsistensi ibu ini yang tidak berperan langsung ke kebijakan dan kurikulum pendidikan Indonesia secara nasional.
Saya sangat terharu sekali mengenai paradigma ibu dosen mengenai perubahan kurikulum di era melium ini, oleh karena itu ibu perlu estakoholder pendidikan yang berkualitas dalam berbagai aspek seperti Micro Pendidikan dan Macro Pendidikan lebih baik ke depan, sebab guru adalah " Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ".
Pendidikan kita gagal mencetak anak bangsa grade 1 dunia..... Yang Kuasa teknologi..... Dibutuhkan zaman sekarang.... Berketuhanan .... Berperikemanusiaan... nasionalis beretikadan beradab ... mandiri.... Gitu aja kok repot.... Kata Gus Dur... Merdeka.... !!!!
Anak saya sekolah TK Besar di Australia. Dari kecil sudah saya biasakan belajar. Krn sy pikir kira2 sama dengan kurikulum Indo (jaman saya dulu). Pas sekolah, ternyata sekolahnya lebih mementingkan karakter. Anak2 harus baik, tidak kasar, disiplin, sopan & saling menghargai. Menurut sekolah, lebih gampang mendidik anak teori, daripada karakter. Kalau karakterny jelek dari kecil, besarnya bakal lebih susah diatur. Jd skrg sy lebih santai soal belajar & lebih fokus ke pendidikan karakter yg baik. Jumlah anak per guru maksimal 15, jadi gurunya bisa kasih banyak waktu buat masing2 anak. Kenal baik sama mereka. Kyk temen sendiri. Kelasnya juga meriah, warna warni, banyak mainan edukasi, TV, ipad, speaker. Kakak kelasnya baik2. Semua mau main dengan adik2 kelasnya. Nggak ad yg sombong, semua saling sapa. Kepala sekolahnya selalu pagi2 diluar nyapa anak2 & orang tua. Kadang suka bantu parkir mobil & baris berbaris. Waktu bermainnya banyak, total 2 jam untuk makan & main diluar sama teman2. Sistemnya masih caturwulan. Total libur sekolahnya sekitar 2 bulan setahun. Dan sekolah sini juga banyak event2 bagus. Mereka undang orang tua hampir tiap minggu ke sekolah buat perayaan hari ibu, hari ayah, hari kakek nenek, hari olimpiade, macam2 mereka punya acara supaya anak2 betah sekolah . Suka undang tamu luar, macam polisi, pemadam kebakaran, atau mereka 2 minggu sekali keluar jalan2 ke pasar lokal, kebun binatang atau taman bermain outdoor. anak saya klo libur sekolah suka kangen sama teman2 dan suasana sekolahnya. Sekolah ini untuk biaya sebagian besar pemerintah tanggung, orang tua hanya bayar sedikit biaya. Bisa dicicil juga. Terharu juga jadinya, krn saya selama sekolah dr TK sampe kuliah, nggak pernah betah krn sekolah terasa kyk penjara & membosankan. Kalau sampai sekarang pun masih seperti ini, sedih juga sama anak2 indonesia. 😢
bnyk yg komentar yg paling penting pendidikan Adab.. tpi sy yakin kebanyakan tdk bs mendifinisikan adab. apakah sekedar cium tangan yg lbh tua ? . bilang permisi sambil menunduk ketika jln dihadapan org tua ? its not adab. its HYPOCRITE. saya sngat setuju its about SISTEM. sistem yg ada saat ini selalu membuat generasi muda menjadi generasi yg inferior. they don't have critical Thinking. lihat aja pendidikan dri SD sampai SMA apalagi Negeri. semoga Kementrian pendidikan kita dikuasai org2 yg mau membangun SISTEM pendidikan ktaa ke arah2 yg lbih maju bukan dikuasai kaum2 agamawan apalagi Parpol yg gak jelas visi misi nya dibidang pendidikan.
Betul, guru SD negeri dengan bebas semua jurusan bisa, penting ijasah bahkan ada yang belum berijasah ngajar dulu, ijazah ntar ikut kuliah yg hanya beberapa kali dapat ijasah bisa ngajar di kelas. Mengajar tidak hanya ilmu pelajaran, tapi psikologi perlu.
Dulu banyak temen sekolah saya juga yg punya hape dan motor masya Allah, tapi anehnya rumahnya (mohon maaf) tidak layak. Perhiasan emas pas dipakek waktu lebaran masya Allah. Padahal sebenarnya mereka mampu, tapi rumahnya dan orangnya suka pura2 gak mampu biar dpt bantuan atau bidikmisi. Pekerjaan ditulis buruh tapi kontrakan buanyaaak, tanah dimana2. Ortu yg pns dg gaji gak seberapa ditodong dg ukt tinggi jauh di atas mereka yg pura2 tidak mampu
Mknya gak perlu sekolah toh gak jd pinter tapi dibuat bingung,belajar yg perlu2 aja,kurikulumnya utk penguasa jd anak2 dididik utk jd yes bos ,follower, oenjilat utk dpt mkn,Indo geni ya ke Amrik,uero,so long bro
*_SEPUCUK SURAT DARI TEMAN DI ARAB SAUDI :_* Warta islami ~ Saya membuat tulisan ini, bukan untuk merendahkan bangsa saya, Indonesia tercinta. Bukan pula menyerang negara Arab, khususnya Arab Saudi tempat di mana saya berdomisili saat ini. Tujuan tulisan singkat saya ini untuk memberikan wawasan / kesadaran kepada teman-teman, kakak, dan adik-adik saya dan sesama saudara warga negara Indonesia di mana saja berada. Agar bisa memilih dan memilah, mana yang bisa dijadikan panutan / pedoman, serta mana pula yang harus diwaspadai. Harapan saya hanya satu : Semoga Bangsa Indonesia selalu dirahmati oleh Allah Tuhan Alam Semesta, Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya, dan anak-anak bangsa ini - termasuk saya - tidak menjadi bangsa yang inferior (rendah diri), tidak mudah kagum, dan tidak mudah menjadi beo. Begini, saya melihat hubungan antara Arab ( khususnya Arab Teluk ), Barat ( khususnya Amerika ), dan Indonesia ( khususnya yang mengagumi Arab ) itu unik, menarik, dan lucu ! Negara-negara Arab, khususnya Teluk itu “sangat Barat” dan jelas2 pro-Amerika (dan Inggris). Hampir semua produk2 Barat dari ecek-ecek (semacam restoran fast foods) sampai yg berkelas dan bermerk untuk kalangan berduit, semua ada di kawasan ini. Mall-mall megah dibangun, a.l., untuk menampung produk-produk Barat tadi. Warga Arab menjadi konsumen setia karena memang mereka hobi shopping (bahkan terkadang lalai dengan sembahyang). Orang-orang Barat juga mendapat “perlakuan spesial” disini, khususnya yang bekerja di sektor industri (gaji tinggi, fasilitas melimpah). Mayoritas orang-orang Arab juga sangat hormat & inferior (rendah diri) terhadap orang-orang Barat. Saya sering jalan bareng bersama “kolega bule”-ku ke tempat pameran barang-barang branded tsb, dan mereka menganggap saya adalah “jongosnya”. Bagi orang2 Arab, non-bule darimanapun asalnya apapun agama mereka adalah “Kelas Buruh”, sementara org bule, sekere & sebego apapun mereka, beragama atau tidak beragama, dianggap “kelas elit”. Mereka baru menaruh rasa hormat, kalau sudah tahu “siapa kita”. Sejumlah universitas2 beken di Amerika juga membuka cabang di Arab Teluk, selain Saudi, (Georgetown, New York Univ, Texas A & M, Carnegie Melon Univ, dll). Di bawah bendera King Abdullah Scholarship, Saudi telah mengirim lebih dari 150 ribu warganya untuk belajar di kampus-kampus Barat, khususnya Amerika, Kanada & Eropa (jg Aussie). Tidak ada satu pun yang disuruh belajar ke Indonesia ! Sementara (sebagian) warga Indonesia memimpikan belajar di Arab Saudi. Lucunya, para fans/penyembah Arab Saudi dan Arab-Arab lainnya di Indonesia, mereka mati-matian men-tuan-kan Arab, sementara Arab sendiri tidak “menggubris” mereka (penyembah Arab). Para “cheerleaders/pengidola” Arab ini (para fans Arab di Indonesia), juga mati2an anti-Barat padahal orang-orang Arab mati-matian membela Barat. Kita bertutur memakai istilah bahasa mereka (akhi, ukhty, antum, dan berbagai istilah arab lainnya, padahal, mereka merendahkan kita). Kita seolah gagal faham untuk membedakan antara Islam dan Arab. Islam menghargai kita sedangkan Arab menganggap kita ini bangsa budak. Saya bukan anti-Arab atau anti-Barat karena teman-teman baikku banyak sekali dari “dua dunia” ini. Saya juga bukan pro-Arab atau pro-Barat. Saya adalah saya yang tetap orang kampungan Jawa. Daripada “menjadi Arab” atau “menjadi Barat”, akan lebih baik jika kita menjadi “diri kita sendiri” yang tetap menghargai warisan tradisi dan kebudayaan leluhur kita. Itulah orang Saudi, mereka menganggap kecil terhadap orang Indonesia, di hotel, di kantor, bahkan mrk menyangka saya cuma tenaga profesional ecek ecek, mereka tanya gaji, disangka CUMA 2 ribu atau 3 ribu Real. (1 real = 3700) Waktu saya bilang jumlah gaji saya, mereka baru tahu gaji saya sama dengan orang Amerika atau Inggris, dan mereka tanya kok bisa begitu. Saya bilang, saya pernah training di Inggris dan di Amerika, dan ternyata gaji saya lebih besar dari gaji dokter Saudi. Itulah kenyataannya, dan yang menggaji saya perusahaan di Abu Dhabi yang tidak menganggap rendah karyawannya berdasarkan kebangsaan atau Nationality profiling. Mudah-mudahan pemerintah tidak mengirim lagi TKI atau TKW sehingga mereka tidak menganggap orang Indonesia bangsa budak. Tetapi kirim tenaga terdidik, terutama yang menguasai bahasa Inggris. Sekali lagi : Saya bukan anti Arab dan juga bukan anti Barat - saya cuma orang Jawa, Indonesia - yang dipercaya sebagai orang yang bekerja sebagai tenaga ahli yang dibayar berdasarkan keahliannya. Suatu hari, dan ini bukan untuk menyombongkan diri, saya merasa bangga ketika saya keluar dari sebuah hotel di Jeddah, saya dijemput oleh sopir orang Arab berasal dari Thaif. Itu kebanggaan saya, karena biasanya yg jadi sopir itu orang Indonesia. Mudah-mudahan kita tidak jadi bangsa budak dan budak di antara bangsa lain. Belum lama ini sy mengadakan survei dg responden para mahasiswaku (sekitar 100 mahasiswa) yg mayoritas beretnik Arab & Saudi. Survei ini bersifat “confidential” dan identitas mahasiswa tdk diketahui. Salah satu pertanyaan dlm survei adl : "Agar lebih Islami, apakah masyarakat Muslim non-Arab harus meniru & mencontoh masyarakat Arab & menjalankan kebudayaan mereka?” Jawaban mrk, sekitar 60% bilang “tidak”, 12% bilang “ya”, selebihnya “mungkin” & “tidak tahu”. Saya tdk tahu secara pasti apakah jawaban mrk itu ada kaitannya dg “doktrin2” pentingnya menghargai pluralitas budaya, agama, & masyarakat yg selama ini sy “ajarkan” di kelas atau mungkin karena pengaruh pendidikan yg semakin meningkat atau gelombang modernisasi & “internetisasi” yg mewabah di kawasan Arab. Apapun faktor2nya, yg jelas hasil survei ini “sedikit menggembirakan” (setidaknya buatku), meskipun masih banyak tantangan cukup besar menghadang di depan mata. Bukan suatu hal yg mustahal jika kelak kaum Muslim Arab & Saudi khususnya bisa menjadi lebih maju, terbuka, dan toleran. Dan bukan suatu hal yg mustahal pula jika kelak kaum Muslim Indonesia justru “nyungsep” menjadi umat yg bebal, tertutup, dan intoleran. Di saat masyarakat Arab mulai lelah dg konflik & kekerasan serta mulai menyadari pentingnya keragaman & hidup bertoleransi, sejumlah kaum Muslim di Indonesia justru menjadi umat intoleran dan anti-kemajemukan… ( Sumanto Al Qurtuby, seorang professor Warga Negara Indonesia, dosen di King Fahd University for Petroleum and Gas, Arab Saudi.) *silakan share
Khusus untuk poin memiilih mereka yang tidak mampu, untuk bisa diterima di sekolah ibu, cukup dilihat dari prasyarat awal. Bukan jadi beban juga yang terlalu menyita fokus yang sebenarnya dapat untuk melakukan hal lain yang lebih penting untuk menambah skill guru-guru. Tidak salah mereka punya handphone dan motor; karena apa, untuk sampai ke tempat tujuan perlu trasportasi dan itu butuh uang juga. Untuk membantu mereka cukup dilihat sehari setelahnya bagaimana keadaan mereka; apakah sebetulnya mampu atau tidak. BIla keadaan merek terlihat lama-lama mampu, berarti mereka mengalami perubahan di ekonomi. Itu artinya mereka bisa berpikir. Secara ekonomis efeknya adalah sekolah berarti mampu membantu keadaan mereka sehingga juga Yang perlu diedukasi adalah mindset orangtua saja dan itu hal yang mendasar. Behaviour berubah, attitude akan baik. Konsekuensi baik lah yang akan didapat dan buah yang dituai pasti baik. Values, Ethics, Emphatathics dan akhirnya life skills ini saya belajar banget sejak tahun 2008 kaetika ada sekolah bagus mulai di tahun 2002 tetap sekarangi hampir tinggal nama.
Shalom saya Emily. Sedikit cerita. Pertama saya sangat terberkati dan merasa terdukung dengan perbincangan Ibu-Ibu hebat ini karena pola pikir dan tindakan saya tentang dunia pendidikan sejalan, tapi ada sekolah yang menolak pola pikir saya karena saya sesuai kaidah pendidikan yang sebenarnya. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar , karena saya tidak mau menurunkan standart saya. Terimakasih sudah menguatkan saya tetap on the right Path khususnya di dunia pendidikan. ❤
Ibu Grace, please banget untuk coba undang praktisi Pendidikan dengan Metode Montessori untuk datang ke podcast ini. Like komen ini kalau kalian setuju Ibu Grace undang Praktisi Pendidikan Montessori!
Hi bu baby. Setuju bu
Guru terbaik bagi setiap orang/anak adalah ORANGTUAnya Sendiri.
Guru dan sekolah adalah tempat untuk mempelajari sebagian kecil pengetahuan sosial dan eksakta
setuju. itu yg benar
Siapapun orangnya, apapun profesinya, apapun peran kalian jangan sekali kali merendahkan guru, meremehkan guru, jangan dipandang sebelah mata, jangan menuduh guru penyebab mutu pendidikan rendah, anda" harus berkaca, dan jangan seperti pepatah "KACANG LUPA AKAN KULIT " anda" ini bisa begitu pasti dari ,TK,GSD, SMP sederajat, SLTA sederajat,.baru kuliah. Setelah merasa pintar, cerdas dan level pakar pendidikan hanya untuk merendahkan atau menyudutkan profesi guru. Ingat !!!!!
Klw pendidikan orang tua untuk anak terbaik ,kenapa banyak orang tua yg justru menyerahkan dan menitipkan anak" disekolah .Apakah anda dulu bukan anak sekolahan ,bisa" nya anda mengatakan seperti itu. .apa anda lulusan didikan orang tua anda atau lulusan sekolah. anak guru / dosen saja disekolahkan ,SD SLTP, SLTA baru kuliah. anda berarti sudah meremehkan didikan guru anda dulu.
100 % keberhasilan anak di Ortu , sedangkan Guru disekolah sebagai ortu ke dua.....hrs berjalan seiring .....anak berhasil
Koreksi pernyataan anda Bu, Guru pertama bagi anak itu adalah ibu dan ayah ( keluarga). Peranan ortu sangat besar dalam meletakkan " kebiasaan baik" bagi anak-anak nya, belajar disiplin, menghargai orang lain, mengatur waktu dan keuangan, kejujuran, kasih sayang, dan menyukai proses belajar. Sangat dibutuhkan kerjasama ortu dan sekolah untuk membentuk manusia berkualitas.
Halo, saya Irwan Margono, mantan dosen Fasilkom UI.
Akar masalah pendidikan adalah gaji guru yang sangat kecil. Ini memang disengaja, sejak Orde Baru sampai sekarang, agar orang Indonesia banyak yang bodoh dan miskin. Karena dengan itu, penguasa (presiden) dapat melanggengkan kekuasaan yaitu dengan demokrasi sebagai kendaraan. Hanya dengan subsidi dan bansos sudah cukup untuk membuat rakyat kecil menentukan pilihan dalam pemilu. Dengan memberikan gaji sangat kecil pada guru sudah cukup untuk membuat system pendidikan hancur. Mau dibolak-balik seperti apapun tidak akan berhasil meningkatkan kualitas pendidikan. Mana ada orang dengan kepintaran diatas rata2 yang mau menjadi guru. Lebih baik bekerja di bank, sudah pasti dapat penghasilan tinggi. Saya sendiri lama bertahan sebagai dosen karena mendapat pekerjaan sampingan sebagai konsultan. Dengan demikian saya masih dapat menikmati hidup layak. Kalau tidak, sudah pasti saya sejak dulu bekerja di bank seperti banyak teman saya.
Guru ASN gaji sudah tinggi, tp kinerja NOL BESAR gaji makin gede bukannya kualitas guru makin baik, tp malah makin males dan jadi hedon hidupnya. Saya tidak percaya lagi dgn sekolahan negeri yg gurunya ASN semua, sy lbh percaya sm sekolah swasta, bayar mahal gpp tp kualitas bagus
@@harybrilliant Gaji besar apaan? Kita guru ASN Gaji pokok 3,3 jt. Bayar cicilan rumah 1,5 jt, bayar listrik 3rstus ribu, beli pls data Agar tidak ketinggalan jaman updated materi di kelas setiap bulan 2,ratus ribu. Beli bensin ke sekolah yg jarak 100km Pulang pergi perhari 3 liter bensin, belum ganti oli motor, beli beras untuk sebulan g cukup, apalagi beli sayur, perbumbuan, dll.
Jadi jangan heran guru cari uang sampingan seperti buka tokoh, jualan online dan tidak fokus didik anak supaya bisa mencukupi kebutuhan hidup. Ini terlepas dari guru sertifikasi. Untuk biaya sekolah anak terpaksa guru cari sampingan diluar dpt berjualan, usaha sampingan dll.
Saya sangat setuju jika gaji guru dinaikkan , demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Gaji guru di Indonesia sangat minim dibandingkan dengan negara lain . Andai kesejahteraan guru lebih diperhatikan, saya yakin guru lebih fokus dlm mendidik . Pendidikan yg berkualitas akan melahirkan SDM yang unggul dan tangguh . Negara akan maju jika SDM nya unggul dan tangguh.
Gaji plus tunjangan sertifikasi guru sdh lebih memperbaiki kesejahteraan guru dibandingkan dgn gaji guru sekolah swasta, namun kwalitas seklh negeri blm sebaik seklh swasta (akreditasi A),
@@hannapanjaitan3080
Tetapi gaji guru masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan hidup layak. Jauh lebih rendah dibandingkan gaji karyawan bank. Masalahnya, kalau gaji guru dinaikkan, karena intake nya sdh kurang kompetitif, tidak mungkin langsung dapat menaikkan kualitas pendidikan. Harus recruit guru baru dari lulusan sarjana terbaik, terutama sarjana dibidang engineering dan science.
Tidak perlu menggratiskan pendidikan, namun berikan beasiswa kepada anak-anak yg tidak mampu, tp mereka berprestasi. Tidak perlu membuang uang bantuan kepada orang-orang yg tidak mau berubah.
Benar itu, dibagi duit tapi tidak membuat mereka maju malah manja dan selalu berharap mendapat bantuan, setelah duit di dapat kadang ada yang tidak untuk pendidikan melainkan untuk kepentingan lain
Anda benar....gratis semua siswa itu intervensi politik kekuasaan..waspada
Sudah ada beasiswanya seperti KIP msalahnya praktek dilapangan banyak yg berbeda. Karena pengawasanya lemah dan banyak yg tdak jujur dari ortu, siswa, stakeholder ini sih yg urgent mwnya kepntingan diri sndiri dulu baru orang lain
Setuju,,
Pendidikan gratis aja masih ada yg gak mau sekolah
Indonesia butuhnya pendidikan ADAB DAN BUDI PEKERTI, karena mau tinggi skill tapi minim moral ga ada perusahaan yg mau terima juga.
China skrg maju pesat smp bisa bersaing dg Amerika apa krn pendidikan adab n budi pekerti China yg maju atau bgmn
Benar sekali...
Indonesia butuh pendidikan budi pekerti, adab dan budaya manusia yang manusiawi, mksh Gbu
@@fatonihabibi1095di china selain cerdas jg moral penting,inget didikan asia beda dng west
Bukan itu,tapi penguatan logika
@@fatonihabibi1095teknologi bg
Dan support dari pemerintahan nya gila2an
Coba cari info bagaimana stress nya pelajar di cina belajar dj sekolah ..
System nya memang dari kecil sudah displin dan mengatasi tekanan yg besar
❤ibu ini cucu Ki Hajar Dewantoro, pantas saja pandangan masalah pendidikan luar biasa. Pantas pandangannya out of the box. Sip
Hati kecil Sy tetap berkata, "Se-usang apa pun sistem pendidikannya, selama gurunya kompeten dan TULUS mendidik/mengajar, pendidikan Kita akan baik-baik saja".
Gimana mau fokus ngajar orang gajinya 300rb per bulan 😅
sebagian dari mereka pasti tulus mengajar, tp sayangnya tulus tdk membuat perut kenyang, apalagi perut istri dan anak2...belum generasi sandwich.. 😔
Sistem itu penting.
Tidak ada orang atau manusia yang bisa 100% tulus.
Para guru tersebut juga memiliki keinginan, bahkan keluarga yang perlu mereka nafkahi.
Mau tulus, tapi anakmu kelaparan? Istrimu sakit-sakitan? Susah tuh untuk tulus.
Makanya sistem itu penting, karena dunia itu bukan sinetron.
itu jelas bertolak belakang, mengacu dari Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan itu ialah memerdekakan manusia, jadi tolak ukur pendidikan yg berhasil ialah manusia bisa merdeka akal, kesehatan, finansial dsb setelah selesai menempuh pendidikan, yg mana membentuk manusia menjadi sebagaimana manusia seharusnya, yaitu manusia yg mampu berpikir dan bertindak sesuai perannya untuk bisa bermanfaat,
system yg buruk akan membawa segala aspek dalam system tsb menjadi buruk dan bahkan merusak terutama tenaga pendidik, anak didik, dan hasil nya ialah buruknya kualitas manusia,
manusia tabiat buruknya salah satunya ialah serakah dan tidak menerima perbedaan, ketika manusia belum. mampu menggunakan akal pikirnya mereka akan dikontrol oleh pihak yg cerdik dan licik yg mana bukan bermanfaat malah dimanfaatkan,
harapan dan berpikir positif itu baik, tapi berpikir kritis dan mulai sadar ialah tindakan yg sangat diperlukan, karena anugrah terindah yg diberikan Tuhan kepada manusia ialah akal, sayang sekali jika akal tidak digunakan sebaik mungkin untuk kritis dan menganalisis sesuatu yg salah dan di wajarkan
Setuju bgt, kualitas Guru yg Utama....jamin kehidupan para guru yg benar benar menjalankan perannya....
1. Naikkan gaji guru
2. Hidupkan lagi SPG Sekolah Pendidikan Guru
3. Kembalikan lagi pendidikan seperti masa lalu, lebih berkualitas
KUALITAS GURU harus menjadi prioritas, pak.
krn para guru SD wajib bertanggungjawab atas rendahnya SEMANGAT BELAJAR anak, KETAKUTAN akan mapel MTK & BENCI mapel Sejarah!
fyi. banyak dari mereka yg tdk bisa menjawab 1/2+3/4=.... atau 2^0=.... 🤔
@@wijayantosastropangrawit3168 hampir semua masyarakat yg mengalami pengajaran atau pendidikan dari gurunya yg SPG diseluruh Indonesia pasti setuju setelah mengalami sistim pendidikan yg bobrok seperti sekarang!!!
bukannya gara-gara pendidikan seperti masa lalu yang menjadikan masa sekarang seperti ini?
Kalau di daerah saya. Gaji guru cukup bahkan THR tapi gurunya jam 9 br trn kesekolah dan jarang sekali belajar.jadi itu menurut saya apa yg harus di benahi
Gaji guru naik g ngejamin guru berkualitas
Sejak penerapan "Politik Etis" atau "Politik Balas Budi" versi Belanda tahun 1901, moral kita memang sudah dirusak sedemikian rupa sehingga yang kita rasakan hingga saat ini adalah dampaknya. Saran saya, pendidikan kita sebaiknya lebih diarahkan ke pendekatan "Holistik" dibanding hanya dituntut untuk "Mengejar Materi".
Padahal di Belanda sdh ga dipake sistemnya hehehhe. Jd ga perlu disalah kan peninggalan masa lalu
Presiden dan menteri pendidikan dankebudayaan yg paling bertanggung jawab masalah generasi indonesia kemasa depan penting membahas masalah pendidikan diindonesia. Klu mau bagus jgn korupsi,kolusi dan nepotisme itu sumber penyakit. Untuk menyongsong generasi emas indonesia
menteri pendidikannya mengecewakan, secara bisnis cukup berhasil.. tapi kerjanya tdk nampak, dikementriannya.
saya mengira beliau akan membuat pendidikan gratis dan fasilitas yg baik utk anak2 didaerah.. terutama desa2
yg ternyata sama saja. jalan n pln aja sulit, apalagi fasilitas internet di sekolahan
presiden dan menteri bertanggung jawab dalam membuat kebijakan dalam skala makro, tapi kita sebagai pribadi yang memiliki tanggung jawab pada keluarga kecil kita pun mampu berbenah diri, minimal kita mengerti apa yang diperlukan untuk keluarga kita ... pendidikan yang lebih baik, pendapat yang lebih banyak lagi,
kita sebagai pribadi bisa lebih banyak belajar untuk menambah pendapatan agar anak anak kita bisa belajar di tempat yang lebih baik,
tidak masalah kita hemat dan makan sekadarnya, yang penting kita bisa belajar untuk menambah skill kita guna memperbaiki perekonomian dan pendidikan keluarga kita masing masing
jgn slhkn mentrinya kalau dr 20% anggaran pendidikan sesuai UU sek 660T, kep presiden hanya 87T yg dibwh kendali nadiem, selebihnya utk dana desa dll!!! tp kalau ada yg jelek2 selalu mentri yg dislhkn.. inintdk adil dan sgt merugikan dunia pendidikan.. jls pendidikan tdk menjd prioritas di neg ini..
Sy salut dgn HighScope krn itu sekolah akar riset dalam pengajarannya sangat kental. Boleh dibilang HSI (HighScope Indonesia) mendidik anak secara menyeluruh berbasis riset. Menurut sy itu sangat penting dlm membentuk karakter, khususnya di pendidikan early childhood. Saya sempat kaget ketika anak (berusia sktr 7 thn) kami belikan sesuatu barang, dia pasti baca petunjuk manualnya terlebih dahulu sebelum menyentuh barang tsb. Dan itu selalu dia lakukan thd suatu barang yg dia tidak familiar. Sejak SD, dia terbiasa dgn melakukan perencanaan sebelum melakukan suatu aktivitas yg penting. Meskipun dia hanya mengenyam PAUD dan SD di Highscope tp pembentukan mindsetnya sangat tertanam. Ortu juga selalu di-update dgn kemajuan ilmu pendidikan praktis dan sering ada seminar ttg pendidikan anak. Jadi ortu bukan sekedar kumpul2 bikin bazar atau acara chit-chat lainnya. Salut dgn HSI.
Masalah di indonesia faktor minset gurunya pun blm semua paham sy orangtua menerapkan pola pendidikan spt yg ibu bahas kpd anak2 sy
Boleh tau biayanya??
Cek di website nya aja bund@@muriahmad501
@@muriahmad501 muahal sekolah disana 🤣
dari sekolah seharusnya sudah diajarin :
1. Cara ngitung pajak penghasilan dan pelaporan-nya.
2. Perda dan Peraturan Perizinan Usaha.
3. Bila di-tilang, harus kemana dan bagaimana pengurusannya yang seharusnya.
4. Memikirkan masa depan dan lingkungan pertemanan yang sehat.
Itu yg disebut lesson by doing...teori lsg praktek...
No 1 juga ditambah lagi cara ngakalin pajak tanpa melanggar aturan (tax planning)
Betul itu ilmu kehidupan atau life science..yg banyak diterapkan di negara2 maju...jd anak itu sdh punya kemana destination kedepan, directionnya, bgmn caranya?..
Sekolah khusus itu mah...
ga semua masyarakat menganggap ngitung pajak itu hal yg penting..
sebenarnya hal yg lebih mendasar diajarin, kayak anaku SD diajarin buat rangkaian listrik, diajarin buat produk kerjajinan dan makanan trus dijual disekolah sama hitung biaya produksi dan berapa jual, untung brapa, diajarin buat pupuk kompos dari limbah makanan rumah. nama mata pelajaranya P5. pelayanan surat2 semua di kantor desa buat KTP,KK,IJIN usaha dll SIM saja masih dikantor polisi sama STNK di samsat.
Diskusi yg menarik dan berbobot, merubah mind set masyarakat tentang perubahan dlmproses mendidik tidak mudah, bahkan pada para guru pun masih ada sebagian guru yang alergi pada perubahan . Tapi saya yakin Bangsa ini memiliki kemampuan yang perlu dibuka adalah semua anak memiliki potensi yag berbeda dan semua istimewa, tinggal pendidik yang dituntut mampu mengarahkannya .
Jangan lupa peran ortu jg sangat penting , krn saya melihat siswa2 sekarang minat belajar, ketekunan berkurang krn mereka asyik menggunakan hp bukan untuk kepentingan belajar
Saya lebih respek kepada sistem pendidikan tahun 70-an, yang dapat melahirkan generasi anak didik yang antusias belajar tahan banting dan Yang penasaran dengan akan ilmu
pengetahuan.
Betul saya setuju
Karena di tahun tersebut belum ada yg namanya teknologi. Jadi bisa fokus.
Zaman sekarang byk distraksi + gangguan. Maupun dari sisi murid atau guru. Jadi pada malas untuk kluar dari zona nyaman. Mau gaji dinaikin atau tidak, kurikulum diobrak-abrik atau nggak, kalau dari dulu pendidikan moral, etika, tanggungjawab serta disiplin mulai berkurang ya there's no hope for things to get better. Gengsi/ego masyarakat Indonesia secara nggak sadar sekarang makin tinggi dengan berkembangnya teknologi dan kemakmuran. Banyak yg suka membanding2kan keluarga sendiri dengan kluarga yg lain (secara sadar atau nggak). Fokus mulai bergeser ke bagaimana untuk menjadi yg terbaik bukannya ke bagaimana untuk menjadi orang yg baik..
Anak skrg hasil didikan anak 70-an lo
@@mirdahanum5537anak tahun 70an didikan tahun 50an.....balik aja ke jaman pra sejarah.
Saya bukan guru disekolah hanya guru les namun saya sangat merasakan begitu besar perubahan dari tahun ke tahun bahwa pendidikan di Indonesia semakin kacau dengan adab dan moral serta kedisiplinan yang semakin buruk, guru disekolah semakin disibukkan dengan perubahan anak didik semakin dilonggarkan bahkan banyak nilai ditambahkan dari guru akhirnya anak2 semakin manja dan lebih tidak bermutu, jadi perlu pendidikan yang disiplin tidak hanya orientasi nya menambahkan nilai ke murid
Benar Bu, saya melihat anak sekrg pun nilainya gampang..kisi2 dah diberikan, sehingga belajar hanya dari kisi2 saja😊.
Nilai gampang, karena sistemx sperti itu. Semenjak adanya KKM (kriteria ketuntasan minimal) ideal untuk semua mapel 75. Bayangkan kalo mapel matematika, 75 cukup tinggi. 60 saja sdh tinggi. Jika kurang dr 75 guru dianggap kurang mampu. Guru dianjurkan untuk memberikan tugas tambahan kpd siswa agar bisa mencapai 75. Padahal kita tahu bahwa anak-anak yang diberikan tugas, mereka minta tolong ke temanx untuk mnjawab soal tsb. Pa lagi dgn adanya aplikasi yg digunakan untuk mnjawab soal, tanpa paham apa yg mereka jawab ato tulis. Dtambah lagi dihapusx ujian nasional. Sebenarnya UJIAN NASIONAL itu PERLU, tp JANGAN digunakan SBG PENENTU KELULUSAN .
Jd yg membuat mutu pendidikan di Indonesia smakin rendah adalah sistemnya. Ini
Bener banget di kampung sekarang bener2 bobrok banget
Seharusnya kita pake kurikulum Ktsp atw k13,dan ujian nasional hrd ada sbg standar pengukuran kualitas akademik dan keberhasilan kognitif siswa dan guru
Ini adalah kesalahan besar pemerintahan Jkw.... Pendidikan ditangan org bukan bidangnya....
Pendidikan Indonesia butuh PENDIDIK YANG TERDIDIK,dan Guru yang BERJIWA PENDIDIK. ..... punya attitude dan karakter positif
100.
Betul sekali
Gajinya brp?
dana pendidikan menrt UU adlh 20% APBN.. sek 660 trilyun, tp yg dikelola oleh mas mentri hanya 87 Trilyun, sisanya g jls (jd dana desa dll).. gmn pendidikan mau maju??? skrg mknsn gratispun akan diambil dr dana pendidikan kan... ?
Bangga dg ibu Antarina ini. Bener2 berdarah pendidikan. Mementingkan nilai2 pendidikan dalam segala aspek kehidupan. Pembentukan karakter memang harus dimulai dengan membentuk pribadi2 yg bernilai lewat pendidikan yg bermutu lewat pembentukan pola pikir sehingga manusia nya menjadi penuh inovasi,
Pendidikan kita bobrok karena: 1. Tidak diajarkan logic sebagai dasar untuk berpikir kritis.
2. Tidak diajarkan filsafat sejak SMA atau lebih awal sebagai instrumen untuk berpikir kritis dan holistik
3. Tidak disiplin waktu. Masih terlalu banyak dosen dan guru yang tidak disiplin waktu misalnya memulai kelas. Mereka sesuka hatinya.
4. Sikap feodal yang sangat kental. Guru atau dosen anti kritik justru karena mereka tidak paham tentang kebenaran ilmiah. Akibatnya mereka suka mempersulit mahasiswa atau muridnya.
@th.suryadinata5430, benar sekali. ini adalah fakta, bukan omongan. Trmk!
Setuju...👍🙏❤️🌹😊
Setuju...!👍🙏❤️🌹
Akarnya pemerintah ga serius urus pendidikan
Pola pendidikan inilah yang diterapkan oleh Pak Nadeem sekarang. @@DeliAcyan
Tugas orang tua untuk, mengembangkan potensi diri anak, berdasarkan minat dan bakat anak. Kalau orang tua hanya mengandalkan pendidikan sekolah, kadang di sekolah hanya diajarkan 2 bab 5 bab udah naik kelas. Beda kalau dirumah orang tua bisa memberi semangat untuk mengembangkan potensi diri anak, sehingga anak berusaha untuk menghilangkan potensi diri. Contoh ada anak tidak pernah sekolah di pendidikan formal, tetapi ahli dalam bengkel mesin, ahli dalam mengemudikan peralatan berat, ahli dalam memimpin perusahaan, ahli dalam computers, ahli dalam memimpin desa dll. Sehingga bisa makan.
Ibu ini layak jadi menteri pendidikan, dia lebih banyak tahu pendidikan ❤❤
Saya sangat sepakat beliau ini sangat layak menjadi Menteri Pendidikan…namun sayangnya Kementrian Pendidikan itu bukan sekedar siapa Menteri nya sendiri…krn jika beliau tidak didukung jajaran kementrian mulai dari Dirjen2nya sampai tingkat Dinas level paling bawah…kasihan beliau-nya…cmiiw 🙏🏼
menteri di indo bukan karena kapabilitas tp untuk bagi2 kue
sebagus apapun percuma jd mendikbudnya klo kroco2 di pemerintahan apalagi di lingkungan kemendikbud msh org yg itu2 aja
@@dr.lutfinurchandra7491 karena Indonesia sudah banyak sekali lingkungannya yg sudah salah kaprah .jadi tetap semua masyarakat dan rakyat Indonesia bermental.membangun dan mendidik yg baik anak anaknya sejak lingkungan dirumah..disekolah dan dimasyarakat..insha Allah Indonesia akan lebih maju... Aamiin ya rabbal 'aalamiin
kalo beliao jd mentri beliao akan di kendalikan. jd jati dirinya akan dirubah oleh sistem.
Pendidikan di Indonesia bagus di narasi sistem pendidikan, di sisi lain ada satu sumber masalah yang sudah mengurat mengakar jadi benalu yaitu budaya besar korupsi.
Lalu bagaimana masyarakat Indonesia diharapkan gemar membaca kalau gambaran keseharian para pejabat yang ditampilkan adalah hobi berjalan bermewah2.
Masyarakat ya melihat bersekolah itu bentuk investasi yang harus balik modal dengan harapan bekerja di perusahaan bergaji besar, bukan menjadi pribadi yang baik tapi tidak berduit.
Pendidikan harus diseteril dari aroma berbau politik agar mur ni roh dari tokoh pendidikan kembali dihidupkan melalui 3 motto pendidikan yg telah ditetapkan,hingga salah satu yang hilang motto tersebut dan akhirnya pendidikan di Indon ini rusak dan bobrok.
Seperti yg kita lihat pak, media TV kita menampilkan hal-hal yang kurang mendidik bnyak acara yang tidak sama sekali bermanfaat untuk masyarakat
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama - orang tua, guru, institusi sekolah dan negara. Sebagai seorang guru yang saat ini mengajar di private school yang saya cermati adalah perubahan nilai-nilai dalam diri anak-anak didik yang pada akhirnya mempengaruhi bagaimana mereka belajar dan kemampuan mereka untuk disiplin dan menunjukkan resilience.
Guru2nya dong di screaning utk pendidik sekolah. Kalau gampang banget mjd profesi guru tanpa screaning, akhirnya sulit pinter lah anak2 indonesia.
Well said , ibu ini Pinter , aku selalu berfikir seperti ibu ini, tapi ngga bisa ungkapkan. Mendengar ini sungguh luar biasa . Semoga kedepan Indonesian bisa memberpaiki system pendidikan, improving life skills dan have value/ moral concepts. Memahami llinkungan/ Alam itu penting (sustainability) untuk dipelihara . Dan menciptakan lapangan kerja. Bukan hanya sekolah tinggi agar bisa dapat kerja
Siapa nama ibu ini?
Ibu ini dosen di UI juga ya
orangtua juga sangat perlu dibina.
ini bicara keadaan sekitar kita, masalah makanan & skala prioritas.
masa ngaku sulit cari makan tapi motor punya 2 biji, smartphone bagus".
SANGAT SETUJU. pendidik pertama adlh ortu.. baru guru di sklh..
Guru satu-satunya profesi yang menciptakan banyak pekerjaan. Terimakasih guruku
Problemnya berawal dari pendidik yang lebih mementingkan hal formalitas katimbang yg esensial.
Salah...ini hny melihat/ menilai dr luar. Membahas pendidikan tk ada batasnya krn sangat luas dan terus berkmbang ... Kalo di INDONESIA sebenernya sangat jelas pembahasan tentang pendidikan bgmn hrsnya menjadi murid bgmn mnjadi seorg guru bnyk buku/ kitab yg membahas tentang itu.
Konstitusipun jg jelas mengamanatkan ttg pendidikan
Jadi tinggal :
❤ Sistem pendidikan hrs jelas & berpihak kpd guru.
❤ Mengutamakan/mnghargai guru.
❤ Pendidikan diutamakan/ difasilitasi.
❤ Tidak dibuat alat politik.
❤ Menjadi guru di Indonesia jangan disamakan dg negara lain, krn INDONESIA sebenernya gudangnya Ilmu, hny tinggal peran pemerintah yg hrs lbh respect.
Kalau formalitas nggak dipenuhi gajinya dipotong terus mau makan apa bos...
Makan angin...
Iya kalau cuma hidup sendiri. Menderita juga sendiri, nggak bawa anak orang.
Terimakasih poodks telah hadir bunda Maria di yutub saya sk dengarnya atas obrolan yang sangat menarik tentang pendidikan sekolah.slmt siang dn mg sukses sll.
Skills, values and concept. Terimakasih bu
Kita tidak usah menyalahkan guru, orang tua , peserta didik atau Pemerintah, kita semua sudah masuk dalam perangkap sistem, mari kita bahu membahu untuk memperbaiki sistem itu
Gak bisa diperbaiki salah satunya ganti komputer 😂 sudah parah dan teknology jadul kok diperbaiki 😂 rugi mending ganti komputer baru dan generasi baru 😎
Gaji guru sangat kecil itulah perangkapnya
Anak saya dari usia 3th-6th sekolah di Highscope Kuningan Jkt thn 2004-2007. Skrg dia sangat independent & with values. Thanks Bu Antarina.
Terima kasih banyak Ibu Grace Tahir, sudah sudah menghadirkan Ibu Antarina. Sangat menginspirasi. Khususnya tentang LIfe Skills. Semoga menjadi inspirasi bagi pembuat kebijakan pendidikan untuk membangun manusia Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Terima kasih banyak. Salam hormat.
Pendidikan berkualitas itu tidak sulit, konoha aja yg mempersulitnya
BENAR
Biarkan anak pelajari pelajaran yg sesuai dg bakatnya, biarkan anak menekuni hobby nya sehingga anak bahagia & fokus pd bidang yg diasenangi , saya yakin secara otomatis kenakalan anak sekolah akan menurun misalnya melawan guru dll,
& saya sangat yakin dia akan jadi orang yg berguna dimsadepan
& ketika setiap org hanyatau bidang tertentu saja tapi dalam( bukan yg sok tau segalanya tapi dangkal) maka budaya saling menghormati org lain akan meningkat sehingga tercipta kerukunan dengan sendirinya
Selama pemerintah tersandra oleh tokoh2 irrasional, maka tidak akan maju.
Yg bisa bikin china maju pesat yaitu pendidikan
Atau bisa saja anaknya yg tidak bakat
IBU MESTINYA YG JADI KEMENDIKBUD !!
❤❤❤❤❤
Era Orde Baru sekolah2 negeri itu tak perlu memikirkan uang bangunan, bangku sampai ngecat sekolahan....
Tp sekarang ditempat saya jika orang tua murid tak beli bangku sendiri, maka anaknya akan belajar dilantai.
Dana BOS hanya cuma jadi laporan basa basi periodik...
Para guru pun mesti berdaya upaya agar proses belajar mengajar bisa berjalan dg sikon yg serba ANCOOORRR...
Salah satu sebab kurang mutunya Pendidikan yg sy amati dan rasakan adalah korupsi berjamaah di kantor Dinas Pendidikan bersama bagian KepSek utk transaksi jabatan KepSeknya. Bagian yg itu sungguh menyedihkan Krn membikin laporan dana BOS sprti basa-basi Krn telah bocor lebih dr setengahnya....😢
Saya sendiri sudah mengabdi lebih dr 24 thn di Sekolah Menengah negeri dan Swasta
Pendidikan kita kurang fokus pada bakat seorang anak...
Kadang kita tidak perduli dengan bakat seseorang tahunya pasti mementingkan nilai dari pada keahlian atau bakat seseorang.
Iya anak wajib belajar mtk meski anak itu sangat lemah di matpel tsbt
Kebanyakan d sanjung anak" Makanya.. bnyak yg tidak tau..
terima kasih bu
sudah membuat penguatan dengan apa yang sudah kami lakukan di tempat les kecil-kecilan di kota kami yang kecil khususnya apa yang ibu katakan di menit 00;29;18 tapi kadang terkendala dengan anak harus menyesuaikan life skill -nya dengan tuntutan di sekolah
Salah satu kelemahan pendidikan di Indonesia adalah, pendidikan di Indonesia terlalu menitik beratkan pada "hard skill", dan melupakan "soft skill". Padahal, dalam pendidikan anak, soft skill adalah faktor terpenting dalam membentuk karakter seseorang.
Soft skill menitik beratkan pada character building, di mana apabila karakter seorang anak itu telah terbentuk, maka ia akan membangun motivasi belajar, disiplin, kemampuan bekerja sama, komunikasi intra-personal dan inter-personal.
Harus ada perubahan di pendidikan di Indonesia dengan memasukkan unsur-unsur soft skill dalam pembelajaran di Indonesia,
Selain itu kualitas pendidikan dipengaruhi oleh LPTK pencetak guru yang beberapa di antaranya kurang selektif dalam penerimaan dan proses belajarnya kurang berkualitas
Ibu Antarina S.F Amir, pengalamannya sama sekali dengan saya waktu saya kuliah 32 tahun lalu di Belanda dengan mata kuliah Production Operation Management, tugas menghitung antrean kustomer waktu yg dihabiskan mengantre dikasir dan berapa lama waktu pengunjung di habiskan berbelanja di supermarket. Professor saya mengajarnya juga sama "how you get there" "what it takes to get there" "what it means to you" " what it means to the company" . Saya sangat beruntung mendapatkan pendidikan yg sangat berharga dari orang tua, keluarga dan dosen dan teman sekuliah. Dari rasa percaya diri yg saya dapatkan dari kuliah itu - saya memulai karir di Investment Banking dan multinational corp. Terima kasih semua orang - semesta yg pernah membantu saya !!! NB, Ini pengalaman pribadi saya waktu di Indo, sistem pembelajaran banyak menghafal kan dan nilai test/ranking, guru kasih nilai kadang tidak based on merit , murid ini anak siapa bisa nilai nya mustahil? Moral bener bener question mark?
Sy tinggal di sebuah desa di Sulawesi tenggara. Tp sy berasal dari jawa. Sy tau persis betapa buruknya pendidikan di sana, tertinggal 10 tahun dari jawa. Jd kl dibilang Indonesia emas, sy sangat meragukan dialami di sana.
Meskipun sudah melangkah 10 tahun yang dikirim ke kami di kalimantan jg SDM rendah org2 dari Jawa. Cm menuhin wilayah aja dan merebut lapangan kerja. Bisanya cm jd tenaga kerja kasar. Menang nepotisme aja.
@@maureenfelicia3400data dari mana, kita yg dari jawa aja shok dengan kualitas pendidikan di luar pulau jawa, miris kalau lihat faktanya, anak yang g dianggab pintar di jawa bisa jadi juara di luar jawa, ironis tapi seoerti itulah buktinya
Ndeso banget ya mas di sana,aku jg pernah ke sana,di pulau2 kecil antara kendari dan buton,SDMnya susah sekali berkembang,SDA lautnya jg habis di bom ikan2nya,wes parah pokok e😊.
@@DAyu902 makanya kalau di bilang pendidikan Indonesia kurang bagus, pemerintah harus negok di luar jawa, sdm jawa tidak bisa aple to aple kalau di banding luar jawa, kemampuan nalar, numerik dan logic diatas kemampuan rata2, ini tantangan karna kita negara kepulauan yang seacra logistic pasti juga sulit
@@Bebebyetdance datanya, angka kemiskinan tertinggi dan penyumbang kemiskinan tertinggi dimana?? Masa org kualitas pendidikan yg katanya bagus menghasilkan kemiskinan, UMP terendah dimana?? Petani gurem paling banyak dimana?? Demo besar-besaran kalo BBM naik di mana?? Rasio per penduduk yg bisa mengakses pendidikan tinggi paling rendah dimana??
Gebrakan awal adalah dari Dinas Pendidikan berintegrasi dengan Dinas Sosial, ketika memberikan bantuan sosial untuk masyarakat desa, secara bersamaan juga masuk upaya edukasi untuk keluarga.....jangan sekedar antri bantuan tetapi datangi keluarga dan berikan edukasi untuk keluarga, keluar dari kebiasaan lama, ubah karakter dasar keluarga , harus memiliki wawasan dan karakter pribadi dalam keluarga untuk menjadi pribadi yg kuat hadapi tantangan je depan, jadilah diri sendiri untuk mampu berdiri teguh sejah masa kecil, agar kuat jetika hadapi proses perubahan yg cepat 🙏🇮🇩👍💎🌟
Mari kita buat bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dipakai utuh dalam komunikasi formal seperti ini
Sepertinya bukan forum formal, itu channel pribadinya Grace. Look at her outfit, casual.
Ini bukan orang Indonesia.. seperti nya orang dari malay....
Refleksi Kembali makana pendidikan...kesadaran diri ttg pendidikan itu kuncinya
Pemerintah mg berkewajiban menghadirkan pendidikan gratis, terjangkau bagi rakyat. Krn rakyat terdidik, maka hadirlah tetangga2 yg memiliki problem solving skill lebih baik + lebih rendah tingkat kejahatan. Menghadirkan keahlian2 yg terpakai di job markets. Jd kejuruan2 mmg hrs dikampanyekan. Pengalaman lebih berharga dibanding gelar S1. Byk perusahaan2 yg lbh menghargai pengalaman. Gak semua bidang perlu S1. Tokoh John Dewey mengenalkan tujuan pendidikan agar lahir individu2 yg bs berkontribusi dalam masyarakat. Jd gak ada lagi memaksa jalur khusus masuk universitas. Krn individu punya jalan masing2 sesuai bakat/talent, passion/interest nya. Anak lahir dengan setting dari Tuhan yg boleh jadi berbeda dr harapan orgtua.
Dalam pendidikan ada beberapa pilar yang harus diperhatikan:
1. Siswa sebagai subjek yang melakukan kegiatan itu.
2. Orang tua selaku sosok yang ada di belakang majunya anaknya dan sekolah an itu sendiri.
3. Pihak sekolah an semua sebagai tempat siswa di edukasi.
Jika ketiga ini bisa satu tekad untuk berniat menuntut / bekal ilmu adalah sangat penting. Untuk siswa, keluarga dan pihak sekolah itu sendiri.
Robah sistem gak usah gonta ganti kurikulum kembalikan pada sistem lama anak perlu pendampingan janga dilepad merema perlu di pandu di evaluasi semua bekerja sama tidak bida jika semua di serah kan pada guru guru juga manusia juga punya kelemahan dan kekurangan
Perlu diadakan penyegaran kepada guru dgn mengadakan penataran kesejahtraan guru juga di perhatikan guru jangan terlalu di bebani Administrasi agar anak didik tidak terlantar adanya krjadama orangtua guru dan masyarakat
Sekolah hanya mendapat nilai , hanya sebagian kecil yg ngajarin qta bertahan hidup😂
Tidak di ajarin cara jadi orang kaya, jadi pilot, jadi insiyur, dll beda banget ama pendidikan di china, inggris,
@@FlyHighx7bahkan di China ada sekolah bgmn cara mendapatkan suami yg kaya raya... Dan ternyata itu sgt worth it n efesien jd org kaya 😊
@@FlyHighx7 gw lulusan NZ, kaga ada pendidikan ngajar jadi orang kaya goblok. kalo mereka tau cara jadi org kaya ngapain mereka jadi dosen di gaji $40.000 per taun
Bbrpa hal yg menurut saya sangat penting d ajarkan d sekolah: SD, belajar tatakrama, kesehatan (tmask kesehatan reproduksi); SMP, belajar management waktu, management keuangan; SMA, berbagai skill utk bs bertahan d dunia tidak kerja. Jd paling tidak tamat SMA sudah bs bekerja. Klo pun ingin kuliah, bisa kuliah sambil bekerja
@@fatonihabibi1095komentar yang bodoh, kalo anaknya cantik baru orang kaya mau, kalo anaknya pas pasan apalagi jelek biar sekolah kaya gitu tetep aja ngak laku. Mendingan duitnya di kumpulin buat operasi plastik di thailand dari pada sekolah kaya gitu.
Skills, value and concept...mantap ibu very cocok those are very key and important point. All the best and thank you. Oh yes will search your book.
standar kecerdasan manusia bukan hanya di nilai dari IQ semata, kecerdasan emosional yg terutama bagaimana seseorang dalam menguasai cara berpikirnya sendiri, terbentuknya karakter anak pada golden age harus ditanamkan etika kesopanan pada dasarnya.
Untuk mencapai kemajuan pendidikan, kualitas khusus pendidikan guru harus ditingkatkan.
Dari situ saya banyak belajar dan mengajar mahasiswa di bidang manajemen, saya perbolehkan mereka menggunakan apa saja, buku, internet, chat gpt, what ever tools karena yg sifatnya teori dan hapalan saat ini bisa diakses dimana saja apalagi soal ujian yg harus menjawab jelaskan teori ABCD which is itu bisa banget diakses sekalipun lagi didalam toilet. Tapi soal yg diberika ada kasus yg mengekspos dari issue lama, terbaru hingga posibilitas terjadi bagaimana mereka menggunakan teori yg ada yg bisa diakses secara terbuka saat ujian namun yg saya tekankan adalah bagaimana mereka mengelaborasi teori atau findings dengan ide kreatif mereka dalam menyelesaikan sebuah kasus atau issue. Poinnya merangsang mahasiswa berpikir kreatif dan inovatif! Yok dosen muda kita berkreasi dan menciptakan perubahan maju untuk pendidikan Indonesia!!!
Aku setuju❤
Bagus nih. Metodenya.. jadi anak siswa suruh mikir..
TERIMAKASIH buat konten yg sangat berkualitas, membuat saya sbg orang tua menjadi harus berpikir dan mendesain rencana pendidikan anak2 saya, dan apa yg harus mereka miliki dalam hidupnya. Pendidikan mereka akan berpengaruh terhadap pola pikir mereka dan dapat menurun kepada generasi selanjutnya.
Halo, saya Benyamin Awe, 33 tahun sebagai GURU. Naik pangkat 2d ke 3a potong 5 tahun, 3d ke 4a potong 5 tahun. Gaji msih di bawah standar. Sahabat apapun menteri, presiden, dpr, pemerhati pendidikan tapi kalau gaji guru tetap dengan standar yang ada, sampai kucing tumbuh tandukpun pendidikan tidak akan berubah. Kalau di negara lain gaji guru besar, tapi kalau do Indonesia hanya besar ngomong/janji/konsep.
Menurrut saya mendengarkan podcast seperti ini lebih banyak menyerap ilmi daripada mengikuti seminar atau pelatihan yang sangat membosankan..
Guru paling menentukan, jadi kuncinya guru yg benar2 berkarakter
yg begini seharusnya yg menjadi mentor untuk pendidikan di indonesia
Di negeri saya Sarawak Malaysia pemerintah mengalak rakyatnya belajar tanpa biaya malah mereka yang kuliah dibayar oleh pemerintah asalkan mau belajar. Pada tahun 2026 semua pelajar Sarawak yang kuliah di Universiti dan pusat pengajian tinggi tempatan di Sarawak tidak perlu membayar yuran semuanya ditanggung oleh pemerintah Sarawak.
Lalu hasilnya bagaimana???
@@Hariadi-y8chasilnya ada kalau dulu tahun 70-80an rata2 penduduk di sarawak masih bertani & tidak berpendidikan, sekarang genarasi baru sarawak anak2 sarawak tidak lagi bertani mereka berkerja dalam bidang masing2.
@@sinjokcharles9369 tanah pertanian dikuasai Cina, pekerja orang Jawa. Jg sawah2 di Brunei milik Cina. Pekerja orang dr jawa. Bertani itu pekerjaan halal. Abang saya jadi kpl sekolah & juga bertani.
@@UmmiAfif-xx3sk kalau di malaysia 70-80an di kawasan kampung ada banyak kebun sayur atau sawah di kawasan sekitar kpg, boleh di lihat secara drastik perubahan besar pada 90an org kpg2 sudah berkurang mahu bertani, kerana genarasi tersebut rata-rata sudah ada pendidikan lalu yg mengerjakan pertanian hanya orang-orang tua, di malaysia juga masih ada org bertani tapi itu pertania moden penguaran besar-besaran kerana kerajaan malaysia menguna slogan pertanian itu adala satu perniagan.
@@UmmiAfif-xx3sk salah tu bukan milik china tapi di sewa atau pajak bukan senang mahu menjual tanah lagi-lagi pada warga negara asing melainkan ada unsur rasuah, nk lagi senang faham & contohnya seperti ladang sawit di indonesia tanah di pajak/sewa pada company dari negara asing
Terimakasih untuk menambah wawasan opsi sekolah umum pemerintah, berbasis agama spt katolik (Sanur, RP dll.) atau islam (Muhammadiah dll.). Mind-set yg sama dari dulu tetap berbasis biaya pendidikan.
Ibu tolong jangan salahkan guru saja, guru itu bukan yang punya sekolah, guru itu ada dibawa yayasan, ada dibawa pemerintah
Dunia Pendidikan kita memang buruk bin rusak. Pemerintah pusat memegang 25 - 40 % dari buruknya sedangkan Selebihnya GURU /SEKOLAH SEBAGAI UJUNG TOMBAKNYA IKUT ANDIL BURUKNYA PENDIDIKAN DI INDONESIA.
Yang salah itu mentei pendidikannya. Di mana guru itu sudah disiapkan oleh perguruan tinggi yang meluluskannya. Saat jadi guru sudh siap menerapkan ilmunya untuk mengajar, tapi oleh mentei pendidikan masih di suruh elajar terus melalui diklat maupun mengerjakan kegiatan yang mengganggu kuantitas dan kwalitas pemelajaan. Guru di sibukkan oleh administrasi yang tak tehitung jumlahnya,
@@mbahkungsurat68 Di daerah banyak guru di cetak. Oleh perguruan tinggi yg khuwalitasnya tidak jelas bos. Sedangkan guru2 keluaran perhuruan tinggi negri sulit diterima di sekolah2 . Dulu 40 th lalu lulusan ikip negri lqngsung kerja ada ikatan dinas tapi sekitar th 1990 program ini di hapus.
Di daerah banyak guru yang lulusan SMP, SMA, atau pedidikan nya ga jelas karna beli ijasah. Mengajar asal asalan hanya untuk dapat penghasilan, tidak punya passion. Hanya hapalan buku tapi tidak diajari mikir. Kalau yang mengajar begitu bagaimana siswa nya.
@@SugengSubakti-fl9mdkalo jaman sekarang susah menerapkan guru ikatan dinas pak, ntar yg jd anak2 n saudara2 nya oknum dosen wkwkwk, lagian dah bagus guru dl pns (lalu pns sejahtera) banyak yg bagus2 kepengen jd guru, dann sekarang gimana kondisinya setelah guru di P3K?? Kontrak Pak.. Gimana negara mendapatkan bibit unggul guru? (coba teliti apakah sekarang minat jd guru msh meng-gebu2 lagi?)...
Aku suka banget dengan ibu ini, semoga suatu saat bisa menjadi menteri pendidikan yang membantu perubahan pendidikan menjadi lebih baik...
Salah satu pintu masuk kelemahan bidang pendidikan kita adalah perekrutan tenaga pendidik kita dan organisasi guru tidak kritis dan berperan maksimal dlm perbaikan dunia pendidilan, sibuk dgn kegiatan mrk sendiri.
Guru baru kebanyakan berawal dari ikut mengajar saudara atau teman. Bayangkan anak SMA bisa mengajar TK atau SD, setelah mengajar baru kuliah
@@marjoko6674 lama2 nuntut kd ASN deh 🤣
Ada banyak faktor yg mempengaruhi bagaimana hasil pendidikan, ga hanya bisa pintar saja buat jadi guru, saya yakin banyak yg pintar secara akademik akan kesulitan ketika mengajar di kelas, coba bayangkan saja satu kelas bisa nyampe ada 32-36 siswa, dan guru dituntut untuk bisa menjadikan mereka jadi manusia yg berpendidikan,,,silahkan dicobain deh dengan segala kekurangan dan keterbatasannya yg dimiliki seorang guru,,,
Terkadang saya kepikiran apakah mereka yg selalu berpendapat pendidikan kita kurang ini kurang itu dengan segala teorinya apakah mereka mampu mengimplementasikan apa yg mereka pahami di dalam kelas dengan segala keragaman latapr belakang siswa😂
@@SopianLukman-og2hc siapa yang bilang gampang jd guru? Jd guru sangat sulit dan berat, makanya perekrutannya hrs bener ga asal kenal bs jd guru honor trus tau2 jd pns. Udah memang berat jd guru perekrutan semudah itu, dulu malaysia belajar kesini, skg indo tertinggal jauuh
Semoga target memberikan akses pembelajaran melalui penyediaan alat tekhnologi..baik utk meng empower gurux..maupun yg bisa digunakan untuk anak2x secara merata di seluruh indonesia..
PENDIDIKAN-KESEHATAN-PANGAN
Cuma 3 itu aja rahasia Inggris Amerika dan China bisa sukses di jamannya. Jadi nggak ribet juga sebenernya tugas pemerintah. Yang bikin ribet kan karna sebenarnya mereka ngejar setoran ke Parpol juga 😛
Plus korupsi. Berantas
Clear and fresh explanation make my mind goes to the point of view
Dulu ketika kecil msh sd seingat saya dr kakak-kakak saya semua buku2 tetap bisa di pakai adik2 nya,sekarang tiap tahun harus ganti buku cetak, setiap ganti mendikbud ganti kurikulum,yang artinya beli lagi buku cetak
Betul ....
Biasa,bisnis😅
Be a teacher vary from other professions. Soul needs to be instilled....it is crucial factor. Learning process takes place effectively. Anywhere there are teachers who incompetence. Failed to provide meaningful learning.
Well... Indonesia has also good parents teachers, schools and leaders. Only I think inclusive approaches.....in everything. Some places are not touched and neglected.....provides supports equally.....
Needs comprehensive strategy planning.....Indonesia huge country.....takes time to work...
Semoga channel ini bisa ikut serta mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia...aamiin 🤲👍
Q hidup di pedesaan,,klu aku amati kebanyakan dana bantuan untuk sekolah,,menyasar ke murid yg sudah ke dftr ,atau mungkin yg kenal ordal,,kadang bingung ,,ada murid berprestasi,sering ikut lomba keadaan keluarga juga sebenar nya pas Pasan,,tetapi tidak dapat bantuan,,,dan ketika murid berprestasi itu ikut lomba,,kan soalnya oline,si murid harus beli paket data sendiri,dengan alasan takut wifi nya tidak lancar,,tolong untuk murid berprestasi,,di jaga biar nilai nya TDK turun,,,
Setuju banget guru harus mampu berkembang sesuai dengan zaman, memberikan pembelajaran sesuai dengan kodrat-kodrat yang ada sekarang
Platform pedagogi behaviouristik tinggalan politik ethic jaman Hindia Belanda tidak pernah direvisi hingga hari ini, bahkan makin meluas. Paedagogi humanistik, yg lebih sesuai untuk masyarakat Indonesia yang plural justru tidak dikembangkan.
Semua orang, termasuk pejabat dan pakar pendidikan hanya mempermasalahkan problem di permukaan tapi tidak ada yang berani menyelam sampai ke dasar. Satu2nya cara meraih masa depan cerah adalah pendidikan, bukan politik, ekonomi dan mekanisme bernegara lainnya. Sebab yg harus diperbaiki (karakter) manusianya, bukan sistem. Memperbaiki karakter hanya dan hanya bisa melalui pendidikan yang sesuai dengan kondisi masyarakat, yakni paedagogi humanistik.
Seperti diungkap buku John Taylor Gatto, sistem sekolah (yang ada dan berlaku) saat ini, hanya "DUMBING US DOWN."
Miturut sya belajar itu sedikit tpi.mngerti memahami pelajaran yang di berikan oleh guru mksh
Susah kalau menyelesaikan masalah pendidikan di negeri ini, karena dikaitkan dg kepentingan2 pribadi ,kelompok, agama,politik dll.
Ya.. Saya setuju. 👍Bagaimana kita bisa menciptakan suatu sistim pendidikan yang mengubah paradigma bagi orangtua, masyarakat untuk memahami fungsi dasarnya pendidikan itu sblum ada dalam pendidikan formal🙏👍
Pengawasan dan dukungan orangtua sangat penting bagi peserta
Teringat puisi waktu sekolah dulu, " Guru kencing berdiri, Murid kencing berlari " , Guru yg didalam puisi ini bukan diartikan hanya "Guru" disekolah tapi "Guru" didalam hidup seorang itu dari kecil sampai menjadi besar yaitu orang tua, Keluarga, Lingkungan sosial, Sekolah, Agama, pergaulan dsbnya. semua berperan penting untuk mendidik seorang anak baik itu karakter,prilaku,akhlak,pendidikan,behavior dsbnya.
Kalau boleh sy berpendapat :1.tingkatkan kesejahteraan guru dan dosen dulu untuk dirinya dan keluarganya agar tercapai pembelajaran baik dan benar agar merka tidak sambil mengajar memikirkan bgmn makan untuk besok. 2.tiru pendidikan konsep pendidikan di Finlandia dan Jepang dan gabungkan dg metode mengajar di pondok pesantren 3.ajarkan akhlaq dan kejujuran lebih utama dibandingkan dg ilmu agar menjadi generasi EMAS UNTUK INDONESIA... thanks
Sbnrnya kesejahteraannya sdh ditingkatkan dlm bentuk pemberian sertifikasi.. msh kurang apalagi?
@@PUSER-BUMImrk tu g Tau buk gaji guru sebenarnya brp. Wkakkaka sertifikasi. Tunjangan daerah. Gaji guru ++ malah bs dpt 10jt klo gabung sama sertifikasi. Masih jg blng kecil??
@@sebongsport2868 1 sekolah mungkin cuma 1 orang saja yang gaji 10 juta dari 20 orang guru di sekolah Bu,, ini fakta Bu
Jiwa satria jujur dan amanah yang menghantarkan kemajuan institusi pendidikan.
Bahaya sih kalo pendidikan indonesia bagus.. bisa2 jadi negara maju.. pada berahlak dan ga mempan disuap bansos
Sangat ditakuti penguasa
😅😅😅
Memamg dibuat tidak maju, biar diknas dan pengajarnya yg maju dan kantongnya tambah tebal, karena sekarang pendidiknya sudah tidak bermutu, dan sekarang tidak ada yg namanya sekarang pahlawan tanpa tanda jasa, adanya pahlawan karena mengajar karena uang, dan diknas, kampus sekolah menjual pendidikan itu juga kepada masyarakat
@@ekopurwanto7855😊😅
😊😅
Podcast yang bagus untuk saling introspeksi tentang pendidikan. Bukan cuma sekedar gaji namun masalah sertifikasi juga perlu dikaji ulang. Selama ini para guru hanya mengejar sertifikat yang kadang hanya sekedar mengumpulkan sertifikat tanpa tau apa yg di dapatkan.
Tidak penting dimana anak bersekolah yang penting bagaimana membangkitkan potensi anak dan bagaimana membuat setiap anak menyadari potensinya. Sehingga mereka punya motivasi untuk mengembangkannya.
Setuju
Bener banget dengan respek yang tinggi, orang orang bisa belajar dari orang lain, dia bisa memilih mana yang baik dan buruk buat dirinya tanpa pandang bulu, untuk perkembangan dirinya dan lingkungan sekitar, orang orang ini bisa belajar dari kesalahan orang lain dan memikirkan solusi atas masalah itu, dan darisitulah muncul inisiatif yang tinggi dalam solve problem
Guru paling BODOH pun tetap memiliki MORAL untuk menjadikan MURID nya BERKARAKTER dan CERDAS.
Hal itu biasanya diwujudkan dengan cara:
1. Mengabaikan kecukupan didalam dapurnya.
2. Tidak memenuhi kebutuhan anaknya untuk belajar di Sekolah favorite
3. Berdamai dengan paradox yang menempatkan dirinya pada kelas terdidik-sejahtera.
4. Tersisih dari segala bantuan sosial akibat adanya syarat pendidikan dan status pekerjaan
3 hal penting yg tdk berubah dlm pendidikan
1. skills (critical, analytical thingking, skil2 yg lain)
2. value
3. concept
yg berubah adalah ....cara mengajar nya...
1. ajarkan cara, ajarkan inti/values
2. biasakan anak memilih, beri pilihan, biasakan kreatif
3. ajarkan komunikasi to explain
4. jangan menilai mutlak, nilai merah, dll
libatkan ortu utk memahami bahwa nilai mutlak itu bukan segalanya bagi siswa.
Good episode! 👏
Saya Setuju dgn Ibu Grace really. Ada banyak hal yang hrs kita lakukan utk membuat dunia pendidikan kita ini menjadi lebih baik. 1. Kesejahteraan Guru, 2. Mendidik guru yang memang Passion nya adalah menjadi Guru Bukan sebagai Batu lonctan, 3. Urusan pendidikan hrs di urus oleh orang yang benar benar mengerti Pendidikan, 4. Pendidikan jangan dijadikan ajang bisniss oriented, 5. Jangan berpolitik dalam mengurus pendidikan, Singkirkan Baju partai. 6. Mind set guru yang harus kita harapkan Nafasnya adalah pendidikan mendidik dan mengajar serta berkembang.
Bu Grace saya takut dengan bonus demography, krn kita ini rata2 msh lulusan smp, smntr lap pekerjaan diambil sm AI, gak usah lah AI, Ibu naik krt sj sdh gak loket, gak ada cs, gak ada satpam, ckp memperlihatkan wajah - pintu terbuka
kan bisa jadi teknisi kereta, maintenance kereta, atau finance kereta
Terkait rata-rata lulusan SMP seharusnya bukanlah suatu kendala, selama mau belajar dan mau berupaya utk memahami apa itu teknologi (IT, AI, algoritma bahkan Quantum sekalipun)
Cilakanya klo kita yg merasa pendidikan rendah lantas menghindari teknologi lah yang akan menyebabkan teknologi meninggalkan kita !!
Ga bisa dipungkiri dgn rendahnya pengetahuan terutama literasi bahasa inggris bakalan menjadi kendala, akan tetapi dgn segala kemajuan teknologi juga terhampar luas shortcut-shortcut utk mempelajari atau setidaknya melihat terjemahan nya. Bahkan di google juga dapat dipelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan yg begitu luas.
@@Kubinai waduh, dibuka utk 5 org yg ndaftar 5 rb
Clear and fresh explanation and make my mind goes to the point of view
Menurut KONSEP saya ...agar DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESA maju dan sehat serta berkualitas adalah...TANAMKAN dan BUAT satu KONSEP yang baku tentang KEDISIPLINAN. Semua unsur apapun di WORLD atau DUNIA ini akan BERAWAL dari KONSEP KEDISIPLINAN. ini yang HARUS di buat secara SISTIMATIS mulai dari PEMANGKU JABATAN DI dunia pendidikan di INDONESIA....tentu saja di KEMENTRIAN PENDIDKAN INDONESA harus di mulai MOMENT ini. Ini akan maju dunia pendidikan kita INDONESIA jika KONSEP ini di RAMU atau di BUAT dalam bentuk BAKU. OK ?
Good program.....must continueosly done
...bravo.... interesting to hear
Bu Grace drpd ksh mkn siang mending waiib bljr sampai sma
Di daerahku, sklh SMK/ SMA negeri gratis
Itu program udah lama ada
@@iwinsusanti817 bknnya wajib bljr itu br 9 thn, daerah yg punya duwit blh ndanai sendiri, spt dki
@@dt_tundiko wajib bljr itu setahuku br 9 thn
Terima kasih, Mas Menteri Nadiem, guru-guru, dan semua yang telah memajukan pendidikan. Alhamdulillah, kita bersyukur. Sekolah kita kini jauh lebih baik. Makin banyak juga anak-anak miskin yang cerdas bisa sekolah. ❤❤
Benarkah pendidikan di Indonesia lbh maju di era Nadiem ?? 😂😂
Ibu merencakan perubahan pendidikan di Indonesia??
Justru sekarang saja-perubahan terlalu sering dan membingungkan buat orang tua.
Mulai dari kurikulum yg berubah tiap tahun, buku pelajaran yg berganti tiap tahun, sistem penerimaan zonasi yg bermasalah, kurikulum merdeka yg guru dan sekolah yg tidak siap....dan terlalu banyak lagi.
Ibu mau merubah apalagi-ini saja sudah berubah-rubah terus.
Yg dibutuhkan bukan berubah lagi, Bu.....tapi KONSISTENSI!!
perubahan dan kenaikan kompetensi, pola pikir, dan gaji guru
Intinya guru hrs memiliki metode dan model pembelajaran yang bs menggali potensi dan kreatifitas anak didik. Sangat disayangkan kurikulum bergonta ganti padahal scr materi sebenarnya sama. Sayngnya penggunaan kebahasaan pd materi pelajaran era sekarang kurang bagus, sering saya menjumpai kalimat/ kata yg digunakan kadang tidak sesuai dg kaidah bahasa Indoesia. Bagus terbitan buku2 sebelum tahun 2013. Ketika kita memakai kurik KTSP, CBSA, dan lain-lain. Secara materi menyesuaikan dg tkt usia. Sejak kurtilas materi campuran bbrpa mapel, sedangkan di akhir angkatn kls 6, materi ujian dan KSM tuk anak kls 5 masih menggunakan bku lama (KTSP). Sedangkan dlm KBM menggunakan materi kurtilas. Inilah yg menjadi dilema. Dlm kutilas miris, dl satu semester anak hrs mempelajari materi 4/5 tema. Mohon bukan kurik td selalu berubah namun perlu ada perkembangan materi. Dan pelatihan guru fokus pd caranya mengajar. Bukannya gru dibebani administrasi.
Merencanakan? Sudah bukan rencana, beliau sudah menerapkan model pendidikan dan menerapkan programnya sejak tahun 1996 melalui sekolahnya Highscope Indonesia dan sampai saat ini konsisten..
Lihat konteks kak, Ibu ini bukan Bu Menteri Pendidikan, jd perubahan yg dijalankan juga skala kecil (di yayasan sekolahnya), bukan nasional, tidak berpengaruh sm anak anda yg tidak hadir di sekolah tersebut.
Hanya saja, ibu ini pny visi bahwa perubahan yg dilakukan di sekolahnya, kurikulum dan metode belajarnya akan menghasilkan generasi muda yang lebih kompeten dan semoga bisa melanjutkan visi beliau yg ingin perubahan² kecil yang dibuat dari generasi² muda yang lebih baik ini jd kemajuan besar untuk pendidikan Indonesia kelak.
Soal konsistensi, tentunya si ibu sudah konsisten itu sm sekolahnya. Yang kita perlukan itu konsistensi Pak Menteri Pendidikan, bukan konsistensi ibu ini yang tidak berperan langsung ke kebijakan dan kurikulum pendidikan Indonesia secara nasional.
@@my_studyspace Tahu dia bkn mendikbud. Kami disini hanya menyampaikan uneg- uneg saja
Saya sangat terharu sekali mengenai paradigma ibu dosen mengenai perubahan kurikulum di era melium ini, oleh karena itu ibu perlu estakoholder pendidikan yang berkualitas dalam berbagai aspek seperti Micro Pendidikan dan Macro Pendidikan lebih baik ke depan, sebab guru adalah " Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ".
Pendidikan kita gagal mencetak anak bangsa grade 1 dunia..... Yang Kuasa teknologi..... Dibutuhkan zaman sekarang.... Berketuhanan .... Berperikemanusiaan... nasionalis beretikadan beradab ... mandiri....
Gitu aja kok repot.... Kata Gus Dur...
Merdeka.... !!!!
Anak saya sekolah TK Besar di Australia. Dari kecil sudah saya biasakan belajar. Krn sy pikir kira2 sama dengan kurikulum Indo (jaman saya dulu).
Pas sekolah, ternyata sekolahnya lebih mementingkan karakter. Anak2 harus baik, tidak kasar, disiplin, sopan & saling menghargai. Menurut sekolah, lebih gampang mendidik anak teori, daripada karakter. Kalau karakterny jelek dari kecil, besarnya bakal lebih susah diatur.
Jd skrg sy lebih santai soal belajar & lebih fokus ke pendidikan karakter yg baik.
Jumlah anak per guru maksimal 15, jadi gurunya bisa kasih banyak waktu buat masing2 anak. Kenal baik sama mereka. Kyk temen sendiri. Kelasnya juga meriah, warna warni, banyak mainan edukasi, TV, ipad, speaker.
Kakak kelasnya baik2. Semua mau main dengan adik2 kelasnya. Nggak ad yg sombong, semua saling sapa. Kepala sekolahnya selalu pagi2 diluar nyapa anak2 & orang tua. Kadang suka bantu parkir mobil & baris berbaris.
Waktu bermainnya banyak, total 2 jam untuk makan & main diluar sama teman2. Sistemnya masih caturwulan. Total libur sekolahnya sekitar 2 bulan setahun.
Dan sekolah sini juga banyak event2 bagus. Mereka undang orang tua hampir tiap minggu ke sekolah buat perayaan hari ibu, hari ayah, hari kakek nenek, hari olimpiade, macam2 mereka punya acara supaya anak2 betah sekolah . Suka undang tamu luar, macam polisi, pemadam kebakaran, atau mereka 2 minggu sekali keluar jalan2 ke pasar lokal, kebun binatang atau taman bermain outdoor.
anak saya klo libur sekolah suka kangen sama teman2 dan suasana sekolahnya.
Sekolah ini untuk biaya sebagian besar pemerintah tanggung, orang tua hanya bayar sedikit biaya. Bisa dicicil juga.
Terharu juga jadinya, krn saya selama sekolah dr TK sampe kuliah, nggak pernah betah krn sekolah terasa kyk penjara & membosankan. Kalau sampai sekarang pun masih seperti ini, sedih juga sama anak2 indonesia. 😢
bnyk yg komentar yg paling penting pendidikan Adab.. tpi sy yakin kebanyakan tdk bs mendifinisikan adab.
apakah sekedar cium tangan yg lbh tua ? . bilang permisi sambil menunduk ketika jln dihadapan org tua ? its not adab. its HYPOCRITE.
saya sngat setuju its about SISTEM.
sistem yg ada saat ini selalu membuat generasi muda menjadi generasi yg inferior. they don't have critical Thinking.
lihat aja pendidikan dri SD sampai SMA apalagi Negeri.
semoga Kementrian pendidikan kita dikuasai org2 yg mau membangun SISTEM pendidikan ktaa ke arah2 yg lbih maju
bukan dikuasai kaum2 agamawan apalagi Parpol yg gak jelas visi misi nya dibidang pendidikan.
Betul, guru SD negeri dengan bebas semua jurusan bisa, penting ijasah bahkan ada yang belum berijasah ngajar dulu, ijazah ntar ikut kuliah yg hanya beberapa kali dapat ijasah bisa ngajar di kelas. Mengajar tidak hanya ilmu pelajaran, tapi psikologi perlu.
Semua org membicarakan kualitas pendidikan kita dgn bahasa yg kurng baik. Dari professional bahkan awam sekalipun. Harusnya sudah jdi perhatian.
Dulu banyak temen sekolah saya juga yg punya hape dan motor masya Allah, tapi anehnya rumahnya (mohon maaf) tidak layak. Perhiasan emas pas dipakek waktu lebaran masya Allah. Padahal sebenarnya mereka mampu, tapi rumahnya dan orangnya suka pura2 gak mampu biar dpt bantuan atau bidikmisi. Pekerjaan ditulis buruh tapi kontrakan buanyaaak, tanah dimana2. Ortu yg pns dg gaji gak seberapa ditodong dg ukt tinggi jauh di atas mereka yg pura2 tidak mampu
Mknya gak perlu sekolah toh gak jd pinter tapi dibuat bingung,belajar yg perlu2 aja,kurikulumnya utk penguasa jd anak2 dididik utk jd yes bos ,follower, oenjilat utk dpt mkn,Indo geni ya ke Amrik,uero,so long bro
*_SEPUCUK SURAT DARI TEMAN DI ARAB SAUDI :_*
Warta islami ~ Saya membuat tulisan ini, bukan untuk merendahkan bangsa saya, Indonesia tercinta.
Bukan pula menyerang negara Arab, khususnya Arab Saudi tempat di mana saya berdomisili saat ini.
Tujuan tulisan singkat saya ini untuk memberikan wawasan / kesadaran kepada teman-teman, kakak, dan adik-adik saya dan sesama saudara warga negara Indonesia di mana saja berada.
Agar bisa memilih dan memilah, mana yang bisa dijadikan panutan / pedoman, serta mana pula yang harus diwaspadai.
Harapan saya hanya satu :
Semoga Bangsa Indonesia selalu dirahmati oleh Allah Tuhan Alam Semesta, Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya, dan anak-anak bangsa ini - termasuk saya - tidak menjadi bangsa yang inferior (rendah diri), tidak mudah kagum, dan tidak mudah menjadi beo.
Begini, saya melihat hubungan antara Arab ( khususnya Arab Teluk ), Barat ( khususnya Amerika ), dan Indonesia ( khususnya yang mengagumi Arab ) itu unik, menarik, dan lucu !
Negara-negara Arab, khususnya Teluk itu “sangat Barat” dan jelas2 pro-Amerika (dan Inggris).
Hampir semua produk2 Barat dari ecek-ecek (semacam restoran fast foods) sampai yg berkelas dan bermerk untuk kalangan berduit, semua ada di kawasan ini.
Mall-mall megah dibangun, a.l., untuk menampung produk-produk Barat tadi.
Warga Arab menjadi konsumen setia karena memang mereka hobi shopping
(bahkan terkadang lalai dengan sembahyang).
Orang-orang Barat juga mendapat “perlakuan spesial” disini, khususnya yang bekerja di sektor industri (gaji tinggi, fasilitas melimpah).
Mayoritas orang-orang Arab juga sangat hormat & inferior (rendah diri) terhadap orang-orang Barat.
Saya sering jalan bareng bersama “kolega bule”-ku ke tempat pameran barang-barang branded tsb, dan mereka menganggap saya adalah “jongosnya”.
Bagi orang2 Arab, non-bule darimanapun asalnya apapun agama mereka adalah “Kelas Buruh”, sementara org bule, sekere & sebego apapun mereka, beragama atau tidak beragama, dianggap “kelas elit”.
Mereka baru menaruh rasa hormat, kalau sudah tahu “siapa kita”.
Sejumlah universitas2 beken di Amerika juga membuka cabang di Arab Teluk, selain Saudi, (Georgetown, New York Univ, Texas A & M, Carnegie Melon Univ, dll).
Di bawah bendera King Abdullah Scholarship, Saudi telah mengirim lebih dari 150 ribu warganya untuk belajar di kampus-kampus Barat, khususnya Amerika, Kanada & Eropa (jg Aussie).
Tidak ada satu pun yang disuruh belajar ke Indonesia !
Sementara (sebagian) warga Indonesia memimpikan belajar di Arab Saudi.
Lucunya, para fans/penyembah Arab Saudi dan Arab-Arab lainnya di Indonesia, mereka mati-matian men-tuan-kan Arab, sementara Arab sendiri tidak “menggubris” mereka (penyembah Arab).
Para “cheerleaders/pengidola” Arab ini (para fans Arab di Indonesia),
juga mati2an anti-Barat padahal orang-orang Arab mati-matian membela Barat.
Kita bertutur memakai istilah bahasa mereka (akhi, ukhty, antum, dan berbagai istilah arab lainnya, padahal, mereka merendahkan kita). Kita seolah gagal faham untuk membedakan antara Islam dan Arab.
Islam menghargai kita sedangkan Arab menganggap kita ini bangsa budak.
Saya bukan anti-Arab atau anti-Barat karena teman-teman baikku banyak sekali dari “dua dunia” ini.
Saya juga bukan pro-Arab atau pro-Barat. Saya adalah saya yang tetap orang kampungan Jawa.
Daripada “menjadi Arab” atau “menjadi Barat”, akan lebih baik jika kita menjadi “diri kita sendiri” yang tetap menghargai warisan tradisi dan kebudayaan leluhur kita.
Itulah orang Saudi, mereka menganggap kecil terhadap orang Indonesia, di hotel, di kantor, bahkan mrk menyangka saya cuma tenaga profesional ecek ecek, mereka tanya gaji, disangka CUMA 2 ribu atau 3 ribu Real. (1 real = 3700)
Waktu saya bilang jumlah gaji saya, mereka baru tahu gaji saya sama dengan orang Amerika atau Inggris, dan mereka tanya kok bisa begitu.
Saya bilang, saya pernah training di Inggris dan di Amerika, dan ternyata gaji saya lebih besar dari gaji dokter Saudi.
Itulah kenyataannya, dan yang menggaji saya perusahaan di Abu Dhabi yang tidak menganggap rendah karyawannya berdasarkan kebangsaan atau Nationality profiling.
Mudah-mudahan pemerintah tidak mengirim lagi TKI atau TKW sehingga mereka tidak menganggap orang Indonesia bangsa budak.
Tetapi kirim tenaga terdidik, terutama yang menguasai bahasa Inggris.
Sekali lagi :
Saya bukan anti Arab dan juga bukan anti Barat - saya cuma orang Jawa, Indonesia - yang dipercaya sebagai orang yang bekerja sebagai tenaga ahli yang dibayar berdasarkan keahliannya.
Suatu hari, dan ini bukan untuk menyombongkan diri, saya merasa bangga ketika saya keluar dari sebuah hotel di Jeddah, saya dijemput oleh sopir orang Arab berasal dari Thaif.
Itu kebanggaan saya, karena biasanya yg jadi sopir itu orang Indonesia.
Mudah-mudahan kita tidak jadi bangsa budak dan budak di antara bangsa lain.
Belum lama ini sy mengadakan survei dg responden para mahasiswaku (sekitar 100 mahasiswa) yg mayoritas beretnik Arab & Saudi. Survei ini bersifat “confidential” dan identitas mahasiswa tdk diketahui. Salah satu pertanyaan dlm survei adl : "Agar lebih Islami, apakah masyarakat Muslim non-Arab harus meniru & mencontoh masyarakat Arab & menjalankan kebudayaan mereka?” Jawaban mrk, sekitar 60% bilang “tidak”, 12% bilang “ya”, selebihnya “mungkin” & “tidak tahu”.
Saya tdk tahu secara pasti apakah jawaban mrk itu ada kaitannya dg “doktrin2” pentingnya menghargai pluralitas budaya, agama, & masyarakat yg selama ini sy “ajarkan” di kelas atau mungkin karena pengaruh pendidikan yg semakin meningkat atau gelombang modernisasi & “internetisasi” yg mewabah di kawasan Arab.
Apapun faktor2nya, yg jelas hasil survei ini “sedikit menggembirakan” (setidaknya buatku), meskipun masih banyak tantangan cukup besar menghadang di depan mata. Bukan suatu hal yg mustahal jika kelak kaum Muslim Arab & Saudi khususnya bisa menjadi lebih maju, terbuka, dan toleran. Dan bukan suatu hal yg mustahal pula jika kelak kaum Muslim Indonesia justru “nyungsep” menjadi umat yg bebal, tertutup, dan intoleran.
Di saat masyarakat Arab mulai lelah dg konflik & kekerasan serta mulai menyadari pentingnya keragaman & hidup bertoleransi, sejumlah kaum Muslim di Indonesia justru menjadi umat intoleran dan anti-kemajemukan…
( Sumanto Al Qurtuby, seorang professor Warga Negara Indonesia, dosen di King Fahd University for Petroleum and Gas, Arab Saudi.)
*silakan share
pendidikan bobrok karena moral bobrok benahi dulu moralnya
Khusus untuk poin memiilih mereka yang tidak mampu, untuk bisa diterima di sekolah ibu, cukup dilihat dari prasyarat awal. Bukan jadi beban juga yang terlalu menyita fokus yang sebenarnya dapat untuk melakukan hal lain yang lebih penting untuk menambah skill guru-guru. Tidak salah mereka punya handphone dan motor; karena apa, untuk sampai ke tempat tujuan perlu trasportasi dan itu butuh uang juga. Untuk membantu mereka cukup dilihat sehari setelahnya bagaimana keadaan mereka; apakah sebetulnya mampu atau tidak. BIla keadaan merek terlihat lama-lama mampu, berarti mereka mengalami perubahan di ekonomi. Itu artinya mereka bisa berpikir. Secara ekonomis efeknya adalah sekolah berarti mampu membantu keadaan mereka sehingga juga Yang perlu diedukasi adalah mindset orangtua saja dan itu hal yang mendasar. Behaviour berubah, attitude akan baik. Konsekuensi baik lah yang akan didapat dan buah yang dituai pasti baik. Values, Ethics, Emphatathics dan akhirnya life skills ini saya belajar banget sejak tahun 2008 kaetika ada sekolah bagus mulai di tahun 2002 tetap sekarangi hampir tinggal nama.
Sy sebagai muslim kembali pd tahapan yg diajarkan oleh Imam Syafi’i, yaitu adab sebelum ilmu dan iman sebelum Quran.
Dua2 nya harus balance itu lbh baik
Shalom saya Emily. Sedikit cerita. Pertama saya sangat terberkati dan merasa terdukung dengan perbincangan Ibu-Ibu hebat ini karena pola pikir dan tindakan saya tentang dunia pendidikan sejalan, tapi ada sekolah yang menolak pola pikir saya karena saya sesuai kaidah pendidikan yang sebenarnya. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar , karena saya tidak mau menurunkan standart saya.
Terimakasih sudah menguatkan saya tetap on the right Path khususnya di dunia pendidikan. ❤