Uji t Berpasangan menggunakan SPSS, Uji Asumsi, serta Uji Non Parametrik Penggantinya

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 15 ธ.ค. 2024

ความคิดเห็น • 11

  • @sitimariyatulqibtiyah2193
    @sitimariyatulqibtiyah2193 4 ปีที่แล้ว +1

    Assalamualaikum, Pak Fauzi
    sebelumya terimakasih pak karena video-video tutorial SPSS Pak Fauzi sangat mudah dipahami terutama bagi pemula seperti saya..
    Pada video ini saya ingin bertanya.. pada analisis selisih variabel yang ketiga, hasil data analisis saya menunjukkan terdistribusi normal. Sedangkan saya ingin mencoba analisis pengganti uji T/ non parametrik/paired samples sign test. Jadi apa saja hal yang memengaruhi normal/tidaknya data tersebut pak? Bagaimana agar hasil data saya menjadi tidak normal sehingga saya bisa mengaplikasikan uji non parametrik tersebut?
    Terimakasih pak, wassalamu'alaikum..🙏

    • @EnsiklopediaAhmadFauzi
      @EnsiklopediaAhmadFauzi  4 ปีที่แล้ว

      Waalaikumsalam Mbak, alhamdulillah, semoga bermanfaat.
      Kenormalan data berkaitan dengan sebaran data kita Mbak. Bila sebarannya tidak membentuk grafik seperti lonceng, maka data tidak terdistribusi normal. Data dapat berbentuk lonceng bila data tersebut tersebut membentuk kurva normal. Kurva normal terjadi bila sebagian besar sampel kita berada mendekati nilai mean (rerata kita), sedangkan sebagian kecil data berada jauh dari mean kita (misal mean hasil belajarnha 65, maka yang mendapatkan skor 65 sejumlah 10, yang mendapatkan skor 64-61 anggap saja masing-masing 7, sedangkan 66-69 masing-masing 7 juga. Setelah itu yang mendapatkan skor 55-60 5 orang, yang mendapatka skor 70-75 juga 5 orang, dan seterusnya, sehingga semakin jauh dengan mean maka semakin sedikit siswanya. (Bila bekerja dengan data selisih, maka tinggal disesuaikan saja).
      Kalau hanya latihan, tetap lanjut di uji Non Parametrik saja Mbak meski datanya terdistribusi normal.

    • @sitimariyatulqibtiyah2193
      @sitimariyatulqibtiyah2193 4 ปีที่แล้ว

      Oo seperti itu Pak, baik terimakasih banyak, Pak Fauzi🙏

    • @EnsiklopediaAhmadFauzi
      @EnsiklopediaAhmadFauzi  4 ปีที่แล้ว

      @@sitimariyatulqibtiyah2193 Sama-sama Mbak

  • @ariadnasafitri9255
    @ariadnasafitri9255 ปีที่แล้ว

    assalamualaikum pak Fauzi, saya sedang melakukan analisis utk PTK menggunakan Uji T berpasangan. apakah saat uji normalitas harus dicari selisihnya prepos nya dulu pak? kemudian, bagaimana sebaiknya Uji T berpasangan dihitung masing-masing siklus atau langsung menggunakan hasil pos siklus 1 dan pos siklus 2 pak?

  • @indrawanprast1772
    @indrawanprast1772 4 ปีที่แล้ว

    Assalamu'alaikum, Pak apabila nilai sig pada uji KS dan SW berbeda dan berbanding terbalik (sig KS > 0,05 dan sig SW < 0,05) bagaimana cara pengambilan keputusannya? 🙏🙏🙏

    • @EnsiklopediaAhmadFauzi
      @EnsiklopediaAhmadFauzi  4 ปีที่แล้ว

      Waalaikumsalam, diambil salah satu saja Mas. Laporkan yang KS saja

    • @indrawanprast1772
      @indrawanprast1772 4 ปีที่แล้ว

      @@EnsiklopediaAhmadFauzi baik terimakasih bapak 🙏

  • @norvaizahulfi5688
    @norvaizahulfi5688 3 ปีที่แล้ว

    Pak cara membedakan pada saat data seperti apa menggunakan uji t perpasangan dengan uji manova?
    Trimaksih

    • @EnsiklopediaAhmadFauzi
      @EnsiklopediaAhmadFauzi  3 ปีที่แล้ว

      Bisa menyimak materi ini Mbak:
      th-cam.com/video/sw1_ZdLrvfo/w-d-xo.html
      Materi tersebut membahas dasar penentuan berbagai uji hipotesis, termasuk uji t dan MANOVA