Uji ANAVA Satu Jalur menggunakan SPSS, Uji Asumsi, serta uji Non Parametrik Penggantinya
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 14 ธ.ค. 2024
- Video ini menjelaskan langkah demi langkah bagaimana cara melakukan analisis ANAVA satu jalur dengan menggunakan SPSS. Namun, selain mempelajari analisis tersebut, kita juga dapat mempelajari cara menganalisis keterpenuhan asumsi-asumsi sebelum uji ANAVA dilakukan, melakukan analisis non parametrik ketika asumsi tidak terpenuhi, serta melakukan uji lanjut dan memberikan notasi uji lanjut. Kita juga dapat mengetahui cara menentukan effect size saat ANAVA dilakukan. Terakhir, kita juga dapat mengetahui cara membaca dan melaporkan hasil uji asumsi, ANAVA, uji lanjut, maupun effect size yang telah kita dapatkan secara tepat dan lengkap.
malam pak, maaf mau bertanya apabila data tidak normal dan tidak homogen maka dilanjutkan ke uji non parametrik, lalu apakah bisa untuk uji effect size?
Assalamualaikum pak, saya izin bertanya, variabel bebas saya ada 1 saja dengan jumlah perlakuan 3 dan pengulangan sebanyak 3 kali, dan setelah itu tiap perlakuan di uji lab setiap 10 hari, 20 hari, dan 30 hari, maka uji statistik yang lebih baik saya gunakan apakah uji anova satu jalur, dua jalur atau uji repeated measures anova? terimakasih pak
Assalamuallaikum pak, saya mau bertanya kenapa di uji parametrik anovaa data yang digunakan adalah mean sedangkan di uji non parametrik data yang digunakan adalah mediannya? Lalu untuk nama uji lanjut setelah uji Kruskal Wallis apa ya pak? Apakah uji Mann Whitney dengan koreksi Benferoni atau Pairwise Comparison?
Terimakasih
Waalaikumsalam wr wb karena uji anova itu prinsipnya uji perbandingan rerata. Disisi lain, ketika menggunakan uji nonparametrik, kita mengubah data kontinyu kita menjadi data ranking. Karena data ranking, maka tidak bisa menggunakan rerata.
@@EnsiklopediaAhmadFauzi Kalau uji lanjut setelah kruskal wallis test nama ujinya pa njih pak?
Assalamu'alaikum mohon maaf. Saya nanya tampilan uji homogen varians saya kok beda ada lebih dari satu baris dan apa itu di pengaruhi dari nilai signya , nilai sig saya tidak memenuhi atau tidak homogen
Waalaikumsalam, prosedurnya sama? Uji homogenitasnya dilakukan bersamaan dengan uji anova seperti di video ini? SPSS versi berapa Mbak?
@@EnsiklopediaAhmadFauzi 25
@@nuraini-ic2rl kalau uji homogenitasnya ada lebih dari satu, mungkin homogenitas yang didasarkan pada tendesi sentral lain juga dianalisis (median & módus). Pilih sig yang homogenitas dari mean
Bpk saya. Tanya lagi data saya normal saya tes ke normalan yg memenuhi itu uji k-s dan. Ketika saya uji homogen data saya equal varians assumed ,dan hasil data saya sig nya tidak menyatakan homogen yaitu 0,00 apa saya perlu menggunakan game Howell apa data itu tidak bisa digunakan one way anova ya pak
@@EnsiklopediaAhmadFauzi baik pak terimakasih
Assalamuallaikum Bapak saya mau tanya jika data saya 4 konsentrasi dan hanya satu yang tidak normal apakah masih bisa dilanjut ke uji homogenitas ya pak?
Waalaikumsalam, bila ada salah satu yang tidak normal maka sebaiknya dialihkan ke nonparametrik pengganti one-way ANOVA
@@EnsiklopediaAhmadFauzi oke pak, mau tanya lagi Bapak.. begini pak saya bingung untuk melanjutkan uji kruskal-walis test pada tahap independent sampels tampilan kotak dialog nya berbeda dengan tampilan bapak, bagaimana nggih pak? (tidak muncul tampilan non parametrik test: ...)
Mungkin versi SPSS nya terlalu lama Mbak. Coba gunakan SPSS yang lebih baru
Bapak split file fungsinga untuk apa?
Memecah data agar analisis atau outputnya tidak jadi satu
@@EnsiklopediaAhmadFauzi apakah wajib harus di split file terlebih dahulu bapak?
@@indahulfa2611 tergantung uji hipotesisny. Kalau uji hipotesisnya menggunakan ANOVA maka sebelum uji normalitas data di split dulu atau menggunakan prosedur lain yang prinsipnya adalah setiap kelompok di uji sendiri sendiri
@@EnsiklopediaAhmadFauzi uji kruskal wallis bapak.
Dan untuk uji lanjutnya itu namanya apa enggeh?
@@indahulfa2611 memutuskan melakukan uji Kruskal-Wallis setelah melakukan uji normalitas atau sudah ditentukan dari awal (karena skala pengukuran datanya tidak sesuai dengan asumsi ANOVA) ? Prinsipnya, sebelum melakukan uji normalitas maka data di split dulu. Setelah uji normalitas baru lanjut uji homogenitas. Setelah semua asumsi dinyatakan terpenuhi, maka anova dilakukan. Namun, bila ada asumsi yang tidak terpenuhi, alternatifnya adalah menggunakan Kruskal-Wallis. Uji lanjutnya "Perbandingan berganda melalui Mann-Whitney dengan koreksi Bonferoni"
Pak apabila nanti datanya menggunakan persen apakah akan ada yang berubah?
Pada beberapa kondisi, data persen harus ditransformasi dahulu bila ingin dianalisis menggunakan anova. Pada kondisi lain, lebih baik data persentase dianalisis menggunakan analisis lain seperti analisis probit atau regresi logistik Mbak. Di beberapa kondisi tertentu juga, persentase juga dapat dianalisis menggunakan anova. Jadinya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut bila data yang dimiliki merupakan data persentase
@@EnsiklopediaAhmadFauzi baik pak, tapi bila datanya hanya data 'non real' langsung di hilangkan persentase nya tidak apa apa ya pak?
@@EnsiklopediaAhmadFauzi misalnya begini pak 'seorang peneliti ingin meneliti hubungan antara Tekanan Darah dan konsentrasi belajar siswa. Nah data dari konsentrasi nya tersebut tidak usah pakai persentase langsung ke '60, 67, 85' begitu tidak apa apa ya pak?
@@awlestari0144 bila belajar analisis, langsung belajar menggunakan data yang sesuai saja Mbak. Variabelnya diubah ke variabel dengan data yang tidak dalam satuan persentase, misalnya hasil belajar, keterampilan berpikir, berat badan, panjang daun, atau lainnya.
@@awlestari0144 oya, anova itu uji beda loh ya, bukan uji hubungan. Kalau hubungan, ujinya menggunakan korelasi atau regresi