Ijin kasih kutipan dari suatu forum: Stoicism berasal dari kata "Stoa" yang artinya "teras". Para filsuf Stoic awal mengajar di teras terbuka di Yunani. Stoicism adalah filsafat kuno Yunani-Romawi yang lahir 300 SM, dan redup di 400 M. Filsafat ini adalah "keturunan" secara pikiran dari filsafat Socrates. Akhir-akhir ini Stoicism mulai dipopulerkan kembali oleh penulis-penulis modern. Para filsuf Stoic yang utama: Zeno (dari Citium), Chrysippus, Cato, Seneca (The Younger), Musonius Rufus, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Tulisan-tulisan Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius bertahan sampai sekarang, dan bisa diperoleh buku-bukunya (dalam bahasa Inggris). "Filsafat" identik dengan pembahasan yang mengawang-awang, intelek berat, dan tidak ada nilai penerapannya di kehidupan sehari-hari. Tidak demikian dengan Stoicism. Walaupun Stoicism membahas juga hal2 berat (Physics dan Logic), tetapi justru panduan hidup sehari-harinya (Ethics) yang sangat kuat dan menarik. Bagian ini lah yang dipopulerkan kembali dan tujuan terutama dari Group ini dibentuk, untuk membantu hidup sehari-hari kita. Sederhananya: Hidup bebas dari emosi NEGATIF. Stoicism banyak membahas supaya kita tidak mudah marah, khawatir, cemburu, baperan, sensitif. Yang kedua, bagaimana kita hidup dengan empat kebajikan (virtues) utama: Keberanian (Courage), Kebijaksanaan dalam mengambil keputusan (Wisdom), Adil kepada Sesama (Justice), dan Menahan Diri (Temperance) Apakah bertentangan dgn agama? Sejauh yang saya baca, baik dari karya-karya Filsuf Stoic sendiri dan juga tulisan-tulisan Stoic modern, TIDAK. Stoicisme tidak memfokuskan pada hubungan manusia-Pencipta, atau ritual/praktik religi, tetapi lebih pada hidup mengendalikan diri dan hubungan dengan sesama. Para filsuf Stoic sering menyebut "Tuhan", "Dewa", atau "Dewa-dewa" dalam tulisannya tetapi sebagai pelengkap dan bukan ide/pembahasan utama (harus diingat konteks bahwa filsafat ini lebih tua dari agama Kristen, Islam, dan Buddha. Stoicisme lahir dan besar di era Yunani-Romawi kuno pra-Kristen yang masih menganut polytheisme). Saya justru merasa Stoicisme dan banyak agama bersifat komplementer (melengkapi). Stoicisme menjadi influence terhadap terapi Psikologi yang disebut CBT (Cognitive Behavioral Therapy), salah satu terapi yang dianggap paling efektif menangani stres/depresi. Stoicisme bukan jawaban untuk SEMUA pertanyaan dan tantangan dalam hidup ini. Tetapi untuk membantu kita melawan emosi negatif dan mendapat hidup yang lebih damai dan tentram, filosofi ini punya banyak tips yang bisa ditawarkan kepada kita. Ide pokok Stoic: 1. PENTINGNYA NALAR/RASIONALITAS. Stoicism percaya nalar/rasionalitas kita adalah satu2nya yang membedakan kita dari binatang. Saat kita tidak menggunakannya (saat emosi irasional, ngamuk, baper gak jelas), kita kehilangan sifat kita sebagai manusia yang paling penting. Jadi gunakanlah nalar senantiasa. 2. DIKOTOMI KENDALI. "Sebagian hal ada di bawah kendali kita, sebagian tidak" (Epictetus). Yang di bawah kendali kita: opini kita, judgment kita, persepsi kita. Yang TIDAK di bawah kendali kita: opini/pendapat orang lain, tindakan orang lain, reputasi/popularitas kita, kekayaan kita, kesehatan kita, dll. Menurut Stoicism, adalah irasional untuk menggantungkan kebahagiaan kita pada hal-hal di luar kendali kita, karena sewaktu-waktu bisa berubah/diambil dari kita. Tapi pikiran kita ada sepenuhnya di bawah kendali kita. Contoh: marah-marah/baper karena orang lain menganggap kita bego/jahat adalah irasional dan buang2 waktu/energi. 3. YANG MEMBUAT KITA MENDERITA ADALAH PERSEPSI/PENILAIAN KITA SENDIRI. - "Jika kamu merasa kesusahan karena peristiwa eksternal, kesusahan itu tidaklah datang dari peristiwa itu sendiri, tetapi dari persepsi/penilaianmu sendiri. Dan kamu punya sepenuhnya kemampuan mengubah persepsimu" (Marcus Aurelius). - "Manusia terganggu/merasa kesusahan bukan karena hal2/peristiwa, tapi anggapan mereka tentang hal2/peristiwa tersebut." (Epictetus) Ini salah satu prinsip melawan stres/khawatir/baper dari Stoicisme. Contoh: Dosen killer sentimen dan memberi kamu nilai jelek tanpa alasan jelas. Bagi Stoicism, peristiwa ini NETRAL (tidak baik tidak buruk). Kalau kamu stress/ngamuk, itu salah PERSEPSIMU sendiri (kamu menganggap dunia/dosen itu tidak adil, kamu merasa dizholimi, dll). Stoicisme menganjurkan kamu mengubah persepsi/penilaianmu supaya tidak dikuasai emosi negatif. (Misalnya: "Oke, dosen gak adil ya biasa lah. Ini saya anggap ujian bagi saya menghadapi bos yang sulit nanti. Strategi apa agar saya bisa melalui kesulitan ini? dll.") 4. JANGAN ATTACHED (TERIKAT) PADA HAL-HAL DI LUAR KENDALI, Namanya aja di luar kendali, ya jangan baper kalo ilang/berubah! Stoicisme mengajarkan tidak attached/terikat banget pada kekayaan, popularitas, kesehatan, dan segala hal yang bisa direnggut dari hidup kita kapan saja. Baju baru kamu bolong disetrika si mbak? Gak usah ngamuk, these things happen out of your control. Contoh lain: pacar minta putus karena perasaannya ke kamu sudah hilang. Diterima aja, karena perasaan orang lain tidak di bawah kendalimu. 5. BERPIKIR NEGATIF (Premeditatio Malorum: premeditate evil. Pikirin hal2 jahat/negatif). Berlawanan dengan Positive Thinking umumnya, Stoicisme mengajarkan kita untuk mengawali hari dengan memikirkan hal2 gak enak yang mungkin menimpa kita hari ini: kena macet, ojek nyasar, mobil baret diserempet, smartphone kita hilang, pacar selingkuh, dll. Tujuannya: jika ternyata hal-hal itu tidak terjadi kita malah tambah happy, jika kejadian kita gak segitu sedihnya karena udah diantisipasi, dan mensyukuri apa yang sudah kita miliki. 6. HIDUP MENYAYANGI ORANG LAIN BAGAIKAN SAUDARA SENDIRI. Stoicism mengajarkan bahwa semua manusia adalah "warga dunia" (citizen of the world), karenanya kita tidak boleh mendiskriminasi berdasarkan kebangsaan, suku, ras, agama, dan label apapun. Bahkan kalau bisa kita melihat mereka bagaikan saudara sendiri. 7. KEMATIAN TIDAK MENAKUTKAN. Stoicisme sangat percaya bahwa apa yang selaras dengan "Alam" (Nature. Tapi ini lebih besar dari sekedar "lingkungan hidup"/environment) adalah hal yang baik. Kematian adalah bagian/kodrat Alam. Jadi mengapa ditakuti? "Bukan kematian yang seharusnya ditakuti manusia, tetapi seharusnya dia takut tidak pernah memulai hidup" - Marcus Aurelius.
Intinya stoisisme Kalau dalam pandangan Islam adalah "menjalankan hidup sesuai takdir Allah SWT , " tinggal seberapa besar iman kita kepada Takdir Allah SWT , atau bahasa modern sekarang "hidup enjoy terus tanpa merasa sedih atau senang"
@@tonycipto5349 ada banyak cabang ilmu, semua manusia ga sama dari cara mencerna suatu ilmu, bisa aja dia ga ngerti cara pandang "agama" yg diajarkan, makanya mereka trs mencari ilmu salaa satunya stoa ini. mungkin menurut sebagian org ilmu ini mudah sekali dicerna untuk membuat hidupny lebii tertata lebii bs dikendalikan. kurang2i menjudge org ya mas🙆🏻♀️🕊️🤗
Dalam menerapkan faham stoicism harus disadari bahwa: Joys and sorrows are parts of human life and we have made a lot of decisions to become what we are as we are finally defined".
Ajaran Stoik memiliki dasar yang hampir sama dengan Ajaran Jawa.. Seperti "Nerimo Ing Pandum" (Ikhlas) , "Laku Wis Ginaris" (Berjalan Sesuai Jalan Takdirnya) , "Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan" (Jangan mudah sakit hati saat musibah, jangan sedih saat kehilangan), "Ojo Nggumunan, Ojo Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman" (jangan mudah heran, jangan mudah menyesal, jamgan mudah terkejut, jangan manja) Dll. Sampai juga saat kematian datang, stoik memandang kematian itu tidak menakutkan, di Jawapun memandang kematian juga ada istilahnya, seperti jika orang Sholeh, Orang Terdekat,dll yang meninggal biasa disebut Suwargi (Surganya) artinya doa dan keyakinan bahwa dia telah kembali ke surga, sebutan untuk yang lain seperti "Sedo" (seneng e wis bedo) sudah menemukan kesenengan yang lain yaitu kesenangan di akhirat.
Oleh sebabnya di Injil dibilang "Janganlah kamu kuatir...kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Esok ada kesusahannya sendiri". Agama mengajarkan, filosofi mengembangkan
@@tonycipto5349 tul bgt om. Pernah ktemu bapa2 stoik, tp arah pandangan idupnya kok naif bener, pdhl manusia hidup naif sih sah2 ajah, tp kitab2 suci sdh beri tuntunan agar manusia tetap realistis.
@@khoirulatfifudin8498 risetnya cuma dari hasil survei onlinenya yg dipake berulang kali, terlalu banyak ngasih contoh tentang pilpres. datanya terlalu sedikit dibandingkan atomic habit, subtle art, dll
Next mungkin bisa menggali lebih dalam praktik konkrit dari filosofi stoa, agar mempermudah kita untuk menafsirkan apa yang tertuang di meditation karya Marcus Aurilius, dan Surat dari Seneca. Mantap videonya, terus berkarya.
Munculkn rasa senang sj dlm diri setiap saat agar tdk mudah terpengaruh ol hal2 negatif dr luar khususnya..shg terbentuk dg sdrinya sbg pribadi yg positif pd akhirnya.
Tapi permasalahannya dalam argumen stoik ini : 1. Karena percaya akan adanya logos, maka kaum existentialist gk bisa terima. 2. Menginterprestasikan keadaan tidak semudah itu. Karena kadang pun kebebasan kita diatur oleh relasi masyarakat. Kadang kita tidak melakukan apa apapun terkena dampaknya. Karena relasi manusia akan diri kita serta perspesi yang mereka terima membuat kita terarahkan oleh keinginan mereka
No 2, karena banyak keadaan yang diluar kemampuan kita untuk melakukan apapun, meskipun terkena dampaknya maka dari itu yg bisa kita lakukan cuma menafsirkan ulang dampak dari kehidupan di masyarakat
1. Bodo amat dg ketidakterimaan kaum existensialist krn itu bukan urusan para penganut stoik 2. Betul tidak mudah, tp stoik memberi saya perspektif baru dalam memandang suatu peristiwa. Memang rasanya tidak semua hal tepat dipandang dg stoik, dan bersikap stoik sendirk bukan berarti tidak melakukan apa2.
2. Menurut saya filsafat stoa menuntut agar kita manusia yg notabenenya hanya elemen kecil penyusun dari alam semesta agar hidup sesuai dengan prinsip alam itu sendiri, menyangkal atau menolak keadaan hidup termasuk melanggar kodrat Kita sebagai manusia sebagaimana ditetapkan sebelumnya. Ditambah lagi seperti kutipan Dari Marcus Aurelius, "Manusia diciptakan dengan kodrat untuk bekerjasama satu Sama lain, Dan apa yg dipikirkan manusia lain adalah sesuatu yg saya bisa pikirkan, oleh Karena itu tidak Ada alasan bagi saya untuk terpengaruh para hal" yg sesama saya pikirkan. Dan yg terakhir yg perlu diingat mengingat bahwa alam semesta ini adalah sistem, tentunya telah ditetapkan awal dan akhir dari perjalanan Kita, oleh karena itu dengan memilih hidup selaras dengan alam Dan menjalani sistem yg telah ditetapkan,itu artinya kita telah dipersiapkan akhir yg baik yg telah dipersiapkan juga untuk kita
2. Stioc membedakan 2 hal, yg kita bisa kontrol dan tidak yg bisa kita kontrol adalah persepsi/sikap yg kita ambil terhadap hal yg terjadi apapun itu, selalu ingat yg kita bisa kita kontrol adalah pikiran kita sendiri diluar itu bukan kendali kita bahkan tubuh kita sendiri bukan milik kita suatu saat tubuh kita akan sakit/mati
Sebelum tau ada falsafah stoik, saya menyebutnya standar 2. Jadi, ketika diri saya sedang terpuruk, saya memandangnya dari standar diri saya yg lain. Seketika mau iba, tapi diinget lagi malah ingin menertawakan keadaan. Standar satu lagi memandang seolah trpuruk karena hal sepele. Standar satunya yg ngalami derita malah 'kumenangis membayangkan, betapa overthinkingnya pikiran ini.'
Stoa.....menurutku refleksi dr hukum alam/ karmaphala....sepintas orang2 yg meyakini prinsip ini terlihat seperti orang yg pasif...tp sebetulnya krn dia yakin semua yg terjadi pasti tepat dan sesuai...krn dia yakin alam semesta pasti adil. Penderitaan dan kebahagiaan yg hadir disikapi secara cukup tdk berlebihan.
Silahkan d analisis sendiri utk menyikapi kehidupan dari lingkungan baik kluarga teman tetangga dan yg laennya bagaemana kita harus bisa utk tetap eksis sesuae yg d harapkan sebenarnya .... Hidup d butuhkan yg realis bukan yg abstrak atau yg mungkin tk terjadi .
"Emosional adalah proses alami bentuk protect diri atas ketidaknyamanan perilaku seseorang terhadap kita, itu hal yang wajar. Yang jadi masalah ketika emosional kita menjadi hal negatife ketika delivery emotional kita tidak bisa dikontrol." *kaum epictetus* Purwodadi 25 November 2021
manusia itu punya emosi bahagia, sedih, senang,marah , kecewa, hanya saja ketika kita berpikir stoik just.. sedih ya sedih tapi gag sampai larut -larut hanya sebentar terus bahagia lagi, seberat apapun masalahnya... mustahil kalau kita lempeng-lempeng gag ada emosi sama sekali haha...berpikir positif terus juga katanya gag baik, semuanya harus seimbang. kita gag bisa ngubah orang lain atau eksternal, cukup hadapi dengan tenang..... butuh pelatihan pembiasaan yang sangat lama.tapi bisa kok
Udah kaya rock n roll.. hidup ini keras seperti batu tapi kita tetap bergulir.. santai.. piece... cuma di stoik kita lebih lepas..karena melihat sesuatu dari atas dari kejauhan seperti mata elang yang terbang dari atas... atau seperti satelit yang mengintari bumi.. atau bahkan lebih lagi.. secara ukuran kita tdk apa2nya di bndingkan alam raya yang besar ini. Kita adalah tatanan dari logos yang maha besar ini yang sudah memiliki keteraturan.
Secara tidak langsung stoik ini semacam bentuk kepasrahan diri terhadap keadaan yang tidak dapat dirubah akan tetapi disikapi dengan merubah perspektif agar menjadi sesuatu yang dinormalisasikan...
Saya tertarik dgn stoicism. Terima kasih atas informasinya yang singkt padat jelas. Pemikiran ini kalo menurut saya malah seperti counterpart dr esksistensialsmnya sarte. Sama2 membahas dalam menghadapi kenegatifan dlm hidup. Tp bedanya eksistensialism fokus ke diri sndri scr pribadi, kalo stoic fokus bahwa kita merupakan bagian dr tatanan yg sudah ada (digariskan) yang mana itu ditentang oleh eksistsialism. CMIIW
Memisahkan kesadaran dengan emosi. Ketika pikiran terlintas masa lalu disakiti mantan, kesadaran tetap tentang, kesadaran tidak terpengaruh oleh apapun.
Stoik bukan barang baru bagi seorang religius agama khususnya Islam. Cuma istilah baru yg klihatan keren. 😁 Itu sama dengan sabar, khusnudzon pada Allah, syukur, ridho dan ikhlas, menerima dan percaya taqdir . Itu aja intinya. Orang beragama (khususnya Islam) kalau menjalankan agamanya dg benar dan beriman sudah pasti stoik.
Itu ada di buka filosofi teras . Karya om manampiring. Karena manusia terbagi menjadi 3 bagian. Otonomi,Dikotomi dan trikotomi. Sehingga membuat bisa merumuskan ketika menanggapi sebuah tanggapan dari orang lain kepada kita maka kita harus STAR. klu mau tau lebih dalam baca wkwkw
menurut saya Stoicisem ada sebua logika yang mengarahkan kita ke jalan yang bijak dalam menghadapi sentimen kehidupan, yah sebut saja ber ekspektas menurut logika stoik kita harus memikirkan Dan menerima kemungkinan terburuk yg akan terjadi ketika kita meng ekspektasi kan sesuatu. dan jika kita mampu menerima konsekuensi terburuk itu yah. silahkan ambil tindakan.
Ijin kasih kutipan dari suatu forum:
Stoicism berasal dari kata "Stoa" yang artinya "teras". Para filsuf Stoic awal mengajar di teras terbuka di Yunani. Stoicism adalah filsafat kuno Yunani-Romawi yang lahir 300 SM, dan redup di 400 M. Filsafat ini adalah "keturunan" secara pikiran dari filsafat Socrates. Akhir-akhir ini Stoicism mulai dipopulerkan kembali oleh penulis-penulis modern.
Para filsuf Stoic yang utama: Zeno (dari Citium), Chrysippus, Cato, Seneca (The Younger), Musonius Rufus, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Tulisan-tulisan Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius bertahan sampai sekarang, dan bisa diperoleh buku-bukunya (dalam bahasa Inggris).
"Filsafat" identik dengan pembahasan yang mengawang-awang, intelek berat, dan tidak ada nilai penerapannya di kehidupan sehari-hari. Tidak demikian dengan Stoicism. Walaupun Stoicism membahas juga hal2 berat (Physics dan Logic), tetapi justru panduan hidup sehari-harinya (Ethics) yang sangat kuat dan menarik. Bagian ini lah yang dipopulerkan kembali dan tujuan terutama dari Group ini dibentuk, untuk membantu hidup sehari-hari kita.
Sederhananya: Hidup bebas dari emosi NEGATIF. Stoicism banyak membahas supaya kita tidak mudah marah, khawatir, cemburu, baperan, sensitif. Yang kedua, bagaimana kita hidup dengan empat kebajikan (virtues) utama: Keberanian (Courage), Kebijaksanaan dalam mengambil keputusan (Wisdom), Adil kepada Sesama (Justice), dan Menahan Diri (Temperance)
Apakah bertentangan dgn agama?
Sejauh yang saya baca, baik dari karya-karya Filsuf Stoic sendiri dan juga tulisan-tulisan Stoic modern, TIDAK. Stoicisme tidak memfokuskan pada hubungan manusia-Pencipta, atau ritual/praktik religi, tetapi lebih pada hidup mengendalikan diri dan hubungan dengan sesama. Para filsuf Stoic sering menyebut "Tuhan", "Dewa", atau "Dewa-dewa" dalam tulisannya tetapi sebagai pelengkap dan bukan ide/pembahasan utama (harus diingat konteks bahwa filsafat ini lebih tua dari agama Kristen, Islam, dan Buddha. Stoicisme lahir dan besar di era Yunani-Romawi kuno pra-Kristen yang masih menganut polytheisme).
Saya justru merasa Stoicisme dan banyak agama bersifat komplementer (melengkapi).
Stoicisme menjadi influence terhadap terapi Psikologi yang disebut CBT (Cognitive Behavioral Therapy), salah satu terapi yang dianggap paling efektif menangani stres/depresi.
Stoicisme bukan jawaban untuk SEMUA pertanyaan dan tantangan dalam hidup ini. Tetapi untuk membantu kita melawan emosi negatif dan mendapat hidup yang lebih damai dan tentram, filosofi ini punya banyak tips yang bisa ditawarkan kepada kita.
Ide pokok Stoic:
1. PENTINGNYA NALAR/RASIONALITAS. Stoicism percaya nalar/rasionalitas kita adalah satu2nya yang membedakan kita dari binatang. Saat kita tidak menggunakannya (saat emosi irasional, ngamuk, baper gak jelas), kita kehilangan sifat kita sebagai manusia yang paling penting. Jadi gunakanlah nalar senantiasa.
2. DIKOTOMI KENDALI. "Sebagian hal ada di bawah kendali kita, sebagian tidak" (Epictetus). Yang di bawah kendali kita: opini kita, judgment kita, persepsi kita. Yang TIDAK di bawah kendali kita: opini/pendapat orang lain, tindakan orang lain, reputasi/popularitas kita, kekayaan kita, kesehatan kita, dll. Menurut Stoicism, adalah irasional untuk menggantungkan kebahagiaan kita pada hal-hal di luar kendali kita, karena sewaktu-waktu bisa berubah/diambil dari kita. Tapi pikiran kita ada sepenuhnya di bawah kendali kita. Contoh: marah-marah/baper karena orang lain menganggap kita bego/jahat adalah irasional dan buang2 waktu/energi.
3. YANG MEMBUAT KITA MENDERITA ADALAH PERSEPSI/PENILAIAN KITA SENDIRI.
- "Jika kamu merasa kesusahan karena peristiwa eksternal, kesusahan itu tidaklah datang dari peristiwa itu sendiri, tetapi dari persepsi/penilaianmu sendiri. Dan kamu punya sepenuhnya kemampuan mengubah persepsimu" (Marcus Aurelius).
- "Manusia terganggu/merasa kesusahan bukan karena hal2/peristiwa, tapi anggapan mereka tentang hal2/peristiwa tersebut." (Epictetus)
Ini salah satu prinsip melawan stres/khawatir/baper dari Stoicisme. Contoh: Dosen killer sentimen dan memberi kamu nilai jelek tanpa alasan jelas. Bagi Stoicism, peristiwa ini NETRAL (tidak baik tidak buruk). Kalau kamu stress/ngamuk, itu salah PERSEPSIMU sendiri (kamu menganggap dunia/dosen itu tidak adil, kamu merasa dizholimi, dll). Stoicisme menganjurkan kamu mengubah persepsi/penilaianmu supaya tidak dikuasai emosi negatif. (Misalnya: "Oke, dosen gak adil ya biasa lah. Ini saya anggap ujian bagi saya menghadapi bos yang sulit nanti. Strategi apa agar saya bisa melalui kesulitan ini? dll.")
4. JANGAN ATTACHED (TERIKAT) PADA HAL-HAL DI LUAR KENDALI, Namanya aja di luar kendali, ya jangan baper kalo ilang/berubah! Stoicisme mengajarkan tidak attached/terikat banget pada kekayaan, popularitas, kesehatan, dan segala hal yang bisa direnggut dari hidup kita kapan saja. Baju baru kamu bolong disetrika si mbak? Gak usah ngamuk, these things happen out of your control. Contoh lain: pacar minta putus karena perasaannya ke kamu sudah hilang. Diterima aja, karena perasaan orang lain tidak di bawah kendalimu.
5. BERPIKIR NEGATIF (Premeditatio Malorum: premeditate evil. Pikirin hal2 jahat/negatif). Berlawanan dengan Positive Thinking umumnya, Stoicisme mengajarkan kita untuk mengawali hari dengan memikirkan hal2 gak enak yang mungkin menimpa kita hari ini: kena macet, ojek nyasar, mobil baret diserempet, smartphone kita hilang, pacar selingkuh, dll. Tujuannya: jika ternyata hal-hal itu tidak terjadi kita malah tambah happy, jika kejadian kita gak segitu sedihnya karena udah diantisipasi, dan mensyukuri apa yang sudah kita miliki.
6. HIDUP MENYAYANGI ORANG LAIN BAGAIKAN SAUDARA SENDIRI.
Stoicism mengajarkan bahwa semua manusia adalah "warga dunia" (citizen of the world), karenanya kita tidak boleh mendiskriminasi berdasarkan kebangsaan, suku, ras, agama, dan label apapun. Bahkan kalau bisa kita melihat mereka bagaikan saudara sendiri.
7. KEMATIAN TIDAK MENAKUTKAN. Stoicisme sangat percaya bahwa apa yang selaras dengan "Alam" (Nature. Tapi ini lebih besar dari sekedar "lingkungan hidup"/environment) adalah hal yang baik. Kematian adalah bagian/kodrat Alam. Jadi mengapa ditakuti? "Bukan kematian yang seharusnya ditakuti manusia, tetapi seharusnya dia takut tidak pernah memulai hidup" - Marcus Aurelius.
Terimakasih ilmunya.
Hemm .... Nerimo ing pandum
Mantul
terima kasih
terimakasih mas
Masalah tidak akan menjadi masalah apabila tidak dipermasalahkan
-Hikigaya Hachiman
Udah tamat bro animenya
@@abdullahazzam4858 nunggu doujiny :v
eps brapa itu bro
Indonesia quotes gak masuk akal
Btulllllll
Intinya stoisisme
Kalau dalam pandangan Islam adalah "menjalankan hidup sesuai takdir Allah SWT , " tinggal seberapa besar iman kita kepada Takdir Allah SWT , atau bahasa modern sekarang "hidup enjoy terus tanpa merasa sedih atau senang"
Bener, ajaran agama udh mengajarkan menerima takdir hidup, ga usah dibikin ribet baca buku macem2 padahal ngerti jg engga, fomo aja, yg ada overthinking 🤣🤣🤣 yg gw kritik disini bocah2 gak jelas yg baca2 buku "filosofi teras" trus udh merasa paling filsuf sedunia 🤣
@@tonycipto5349 apa bgtt dah, ya bagus org lain baca buku a b c krn gatau drpada so tau. mas nya udaa baca buku apa aja sampe² blg org so filsuf dsb.
@@tonycipto5349 ada banyak cabang ilmu, semua manusia ga sama dari cara mencerna suatu ilmu, bisa aja dia ga ngerti cara pandang "agama" yg diajarkan, makanya mereka trs mencari ilmu salaa satunya stoa ini. mungkin menurut sebagian org ilmu ini mudah sekali dicerna untuk membuat hidupny lebii tertata lebii bs dikendalikan. kurang2i menjudge org ya mas🙆🏻♀️🕊️🤗
@@holyandian6500 tidak ada ajaran yg lebih baik selain ajaran agama 😂😂😂 klo membantah, terima neraka di akhirat dan persekusi di dunia 😂😂😂
@@tonycipto5349 humornya keren mas 😂😂👍
Dalam menerapkan faham stoicism harus disadari bahwa: Joys and sorrows are parts of human life and we have made a lot of decisions to become what we are as we are finally defined".
"Bagaimana cara kita berdiplomasi dengan kekacauan" ini kalimat yang menarik
Ajaran Stoik memiliki dasar yang hampir sama dengan Ajaran Jawa.. Seperti "Nerimo Ing Pandum" (Ikhlas) , "Laku Wis Ginaris" (Berjalan Sesuai Jalan Takdirnya) , "Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan" (Jangan mudah sakit hati saat musibah, jangan sedih saat kehilangan), "Ojo Nggumunan, Ojo Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman" (jangan mudah heran, jangan mudah menyesal, jamgan mudah terkejut, jangan manja) Dll. Sampai juga saat kematian datang, stoik memandang kematian itu tidak menakutkan, di Jawapun memandang kematian juga ada istilahnya, seperti jika orang Sholeh, Orang Terdekat,dll yang meninggal biasa disebut Suwargi (Surganya) artinya doa dan keyakinan bahwa dia telah kembali ke surga, sebutan untuk yang lain seperti "Sedo" (seneng e wis bedo) sudah menemukan kesenengan yang lain yaitu kesenangan di akhirat.
PSHT JAYA
@@yogacandra7911 yoyoyoyooo EESSSTEKAAA
Oleh sebabnya di Injil dibilang "Janganlah kamu kuatir...kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Esok ada kesusahannya sendiri". Agama mengajarkan, filosofi mengembangkan
Yoooo dude, lama sekali aku gk dengar firman ini 🙏
saya sependapat om, kalau dr sudut pandang islam, kegelisahan itu adalah adalah bunga riba yg dibayar pada masalah sebelum waktunya
kalau baca2 kitab pengkhotbah daud, itu cukup stoic menurutku..
ada kata2 "usaha menjaring angin"
Bener, ajaran agama udh mengajarkan utk percaya penyertaan Tuhan, ga usah dibikin ribet baca buku macem2 padahal ngerti jg engga, fomo aja, yg ada overthinking 🤣🤣🤣 yg gw kritik disini bocah2 gak jelas yg baca2 buku "filosofi teras" trus udh merasa paling filsuf sedunia 🤣
@@tonycipto5349 tul bgt om. Pernah ktemu bapa2 stoik, tp arah pandangan idupnya kok naif bener, pdhl manusia hidup naif sih sah2 ajah, tp kitab2 suci sdh beri tuntunan agar manusia tetap realistis.
Kita tidak bisa mengubah dunia diluar kita,solusinya kita harus mengubah cara berpikir kita
Lagi baca buku Filosofi Teras, banyak banget mengkaji dan mengutip perkataan Marcus Aurelius,Epictetus,dan Seneca👍👍
filosofi teras menurut saya ga bagus penulisannya, konteksnya terlalu pilpres
Bener, bagus banget bukunya
@@ariefnurandono9917 kalo menurut saya mah enggak, cuma nyinggung aja, tapi subtansinya tetap self-improvment
@@khoirulatfifudin8498 risetnya cuma dari hasil survei onlinenya yg dipake berulang kali, terlalu banyak ngasih contoh tentang pilpres. datanya terlalu sedikit dibandingkan atomic habit, subtle art, dll
@@ariefnurandono9917 lalu...apa yang serupa... yang bagus?
Hidup satu kali, lakukan yang terbaik dan bersiaplah untuk yang terburuk, keberuntungan hanya untuk sang pemberani.
Signature
hiruk pikuk zaman yg membuat psikis sakit, dan stoa adalah pilihan metode untuk kondisi bisingnya keadaan ombak bahkan badai di dlm diri.
Gaya bahasanya bung Martin indah sekali, ilmiah dan berbunga-bunga sekaligus, merangsang 2 dimensi otak kanan dan kiri secara bersamaan.
Terima kasih ilmunya...benar2 related di jmn yg sgt roller coaster unpredictable
Next mungkin bisa menggali lebih dalam praktik konkrit dari filosofi stoa, agar mempermudah kita untuk menafsirkan apa yang tertuang di meditation karya Marcus Aurilius, dan Surat dari Seneca. Mantap videonya, terus berkarya.
Stoic sangat pantas jadi jawaban untuk manusia yang overthinking kali ya?
menurutku lebih objektif sih
@@WidyAstuti46 d6d6d6d6
@Jesica Naibaho þtsts
Dengan informasi yg terlalu cepat stoa bukan hanya untuk ovethinking tapi untuk informasi terlalu cepat juga.
@Jesica Naibaho aku dari 2018 ngalamin hal seperti ini, berperinsip stoa dan meditasi mindfulnes itu buat semuanya tenang, lambang pun ga separah dulu
Tuhan sertai saya selagi saya nonton ini. Amin.
Munculkn rasa senang sj dlm diri setiap saat agar tdk mudah terpengaruh ol hal2 negatif dr luar khususnya..shg terbentuk dg sdrinya sbg pribadi yg positif pd akhirnya.
sedang membaca "sejarah pemikiran politik klasik" MS dan masih menunggu 3 edisi selanjutnya
Salah satu Channel terbaik bagi saya, thanks mas MS.
Amor fati: pasrah bukan berarti menyerah
- Nietzsche
Amor Fati artinya mencintai takdir bro, the next level of pasrah
@@fergioriky5811 silahkan, setiap orang punya perspektif masing²
Menarik melihat hubungan antara etika Stoa dan bias kelas. Tidak heran jika para pelopornya kebanyakan bearsal dari kaum aristokrat.
Tapi permasalahannya dalam argumen stoik ini :
1. Karena percaya akan adanya logos, maka kaum existentialist gk bisa terima.
2. Menginterprestasikan keadaan tidak semudah itu. Karena kadang pun kebebasan kita diatur oleh relasi masyarakat. Kadang kita tidak melakukan apa apapun terkena dampaknya. Karena relasi manusia akan diri kita serta perspesi yang mereka terima membuat kita terarahkan oleh keinginan mereka
Lalu jawaban/solusi dari permasalahanya apa bro..
No 2, karena banyak keadaan yang diluar kemampuan kita untuk melakukan apapun, meskipun terkena dampaknya maka dari itu yg bisa kita lakukan cuma menafsirkan ulang dampak dari kehidupan di masyarakat
1. Bodo amat dg ketidakterimaan kaum existensialist krn itu bukan urusan para penganut stoik
2. Betul tidak mudah, tp stoik memberi saya perspektif baru dalam memandang suatu peristiwa. Memang rasanya tidak semua hal tepat dipandang dg stoik, dan bersikap stoik sendirk bukan berarti tidak melakukan apa2.
2. Menurut saya filsafat stoa menuntut agar kita manusia yg notabenenya hanya elemen kecil penyusun dari alam semesta agar hidup sesuai dengan prinsip alam itu sendiri, menyangkal atau menolak keadaan hidup termasuk melanggar kodrat Kita sebagai manusia sebagaimana ditetapkan sebelumnya.
Ditambah lagi seperti kutipan Dari Marcus Aurelius, "Manusia diciptakan dengan kodrat untuk bekerjasama satu Sama lain, Dan apa yg dipikirkan manusia lain adalah sesuatu yg saya bisa pikirkan, oleh Karena itu tidak Ada alasan bagi saya untuk terpengaruh para hal" yg sesama saya pikirkan. Dan yg terakhir yg perlu diingat mengingat bahwa alam semesta ini adalah sistem, tentunya telah ditetapkan awal dan akhir dari perjalanan Kita, oleh karena itu dengan memilih hidup selaras dengan alam Dan menjalani sistem yg telah ditetapkan,itu artinya kita telah dipersiapkan akhir yg baik yg telah dipersiapkan juga untuk kita
2. Stioc membedakan 2 hal, yg kita bisa kontrol dan tidak yg bisa kita kontrol adalah persepsi/sikap yg kita ambil terhadap hal yg terjadi apapun itu, selalu ingat yg kita bisa kita kontrol adalah pikiran kita sendiri diluar itu bukan kendali kita bahkan tubuh kita sendiri bukan milik kita suatu saat tubuh kita akan sakit/mati
Sebelum tau ada falsafah stoik, saya menyebutnya standar 2. Jadi, ketika diri saya sedang terpuruk, saya memandangnya dari standar diri saya yg lain. Seketika mau iba, tapi diinget lagi malah ingin menertawakan keadaan. Standar satu lagi memandang seolah trpuruk karena hal sepele. Standar satunya yg ngalami derita malah 'kumenangis membayangkan, betapa overthinkingnya pikiran ini.'
Stoa.....menurutku refleksi dr hukum alam/ karmaphala....sepintas orang2 yg meyakini prinsip ini terlihat seperti orang yg pasif...tp sebetulnya krn dia yakin semua yg terjadi pasti tepat dan sesuai...krn dia yakin alam semesta pasti adil. Penderitaan dan kebahagiaan yg hadir disikapi secara cukup tdk berlebihan.
Struktur pembahsan dan pemilihan diksinya top betul✨
Silahkan d analisis sendiri utk menyikapi kehidupan dari lingkungan baik kluarga teman tetangga dan yg laennya bagaemana kita harus bisa utk tetap eksis sesuae yg d harapkan sebenarnya .... Hidup d butuhkan yg realis bukan yg abstrak atau yg mungkin tk terjadi .
Bagus, mas Martin. ternyata ini adalah diri saya selama ini. Termasuk kaum Stoa.
Sungguhkah begitu😃
"Emosional adalah proses alami bentuk protect diri atas ketidaknyamanan perilaku seseorang terhadap kita, itu hal yang wajar. Yang jadi masalah ketika emosional kita menjadi hal negatife ketika delivery emotional kita tidak bisa dikontrol."
*kaum epictetus*
Purwodadi 25 November 2021
"mantap jiwa mas."
kaum epictetus
Denpasar 20 Januari 2022
Pembahasan Stoa di sini menurut Lebih keren dari sekedar pesan moral.
manusia itu punya emosi bahagia, sedih, senang,marah , kecewa, hanya saja ketika kita berpikir stoik just.. sedih ya sedih tapi gag sampai larut -larut hanya sebentar terus bahagia lagi, seberat apapun masalahnya... mustahil kalau kita lempeng-lempeng gag ada emosi sama sekali haha...berpikir positif terus juga katanya gag baik, semuanya harus seimbang. kita gag bisa ngubah orang lain atau eksternal, cukup hadapi dengan tenang..... butuh pelatihan pembiasaan yang sangat lama.tapi bisa kok
Udah kaya rock n roll.. hidup ini keras seperti batu tapi kita tetap bergulir.. santai.. piece... cuma di stoik kita lebih lepas..karena melihat sesuatu dari atas dari kejauhan seperti mata elang yang terbang dari atas... atau seperti satelit yang mengintari bumi.. atau bahkan lebih lagi.. secara ukuran kita tdk apa2nya di bndingkan alam raya yang besar ini. Kita adalah tatanan dari logos yang maha besar ini yang sudah memiliki keteraturan.
Secara tidak langsung stoik ini semacam bentuk kepasrahan diri terhadap keadaan yang tidak dapat dirubah akan tetapi disikapi dengan merubah perspektif agar menjadi sesuatu yang dinormalisasikan...
Cuma orang ga ngerti filsafat yang dislike jaman sekarang butuh banget ini sumpah berguna banget buat milenial ini
Saya tertarik dgn stoicism. Terima kasih atas informasinya yang singkt padat jelas. Pemikiran ini kalo menurut saya malah seperti counterpart dr esksistensialsmnya sarte. Sama2 membahas dalam menghadapi kenegatifan dlm hidup. Tp bedanya eksistensialism fokus ke diri sndri scr pribadi, kalo stoic fokus bahwa kita merupakan bagian dr tatanan yg sudah ada (digariskan) yang mana itu ditentang oleh eksistsialism. CMIIW
Muncul Video ini setelah Nonton Podcast Om Deddy Corbuzier dan STOIKISME nya FERRY IRWANDI...
Bahas juga mas tentang sejarah filsafat timur.
Terutama dari hinduisme, budhisme, confusianisme, taoisme.
Jatuh cinta dengan stoikisme.
nasib adalah kesunyian masing-masing
Chairil anwar
Hebat abg kembar ini!!
Yang Paling Heroik Dari Filsafat Stoa Itu
"Hidup Selaras Dengan Alam"
Btw..Saya Baru Belajal Filsafat Ini Bang😁
topppp bang martin....
Di Al Ashr juga udah disebutin . " Sesungguhnya manusia itu merugi setiap detik nya di alam semesta ini" Kecuali.....
Kecuali.....
@@onestep9667 kecuali.....(2)
Persis dengan prisipku akhir" ini sebelum menonton Chanel ini
"Berdamai dengan ujian"
Dengan meredam perasaan dan berusaha di tengah
Stoic yang baik ditandai dengan lahirnya kesadaran baru dan lahir dari pengalaman yang dipraktekan dalam proses yang panjang
ini kya yg dilakukan sma pemerintah nikaragua. gagal melandaikan kasus kematian akibat covid, maka yg dilakukan merubah definisi kematian
Hahahaha... Pemerintah Djibouti kurang lebih sama
Nikaragua? Maksudnya Negara Gua kali
Gue demen nih filsafat stoa sumpah ini pas banget buat para milenial jujur 👍
Stoa ko kaya banyak nilai nilai agamanya ya? saya pernah baca stoa di buku Filosofi teras nya mas Henry Manampiring
@@rakaarifa2309 ya saya juga baca buku itu bener seru banget ga ngebosenin bahasanya
@@nurcholismajid9252 iyaa broo
Menurutku cocok untuk semua generasi sih,,
Intinya bersyukur dg apa yg ada
Relate bgt episode ini sama pergumulanku saat ini
Judulnya marketable banget, Mas. Keren. 😁👍🙏
jadi inget buku Filosofi Teras
Broo Martin.. Ulas khusus tentang Filsafat Kebahagiaan dong.. dan jgn lupa tambahkan cara pandangmu pribadi ttg kebahagiaan ya... Tengkyu mister bro..
Dialektikanya keren. Satu jempol buat kamu dan jgn banyak-banyak👍😁
Pemikirannya keren ya. Lanjutlah.
stoikisme adalah qonaah dalam islam
Awareness by Eckhart Tolle. Sama. Biksu2 jg dalam meditasinya jg sama.
Keren!! Thank you, kurang lebih saya memahami lebih baik dari apa yang saya baca di buku filosofi teras 🙏
terimakasih pak
saya dari kecil sudah stoic tapi pas saya remaja ideologi itu sempat goyang, dan akhirnya skrg kembali lagi ideologi itu
Produk terfavorit gue dalam filsafat.
Menanti video selanjutnya, Kritik atas Stoisisme
Found you on youtube recommendation. *auto subrek*
"Lakukan apa yang bisa kau lakukan, masalah tanggapan orang bukan urusanmu lagi"
Yang bisa kutangkap dari filsafat stoikisme
Kak Martin suryajana bahas aliran filsafat rasionalisme dong🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Memisahkan kesadaran dengan emosi.
Ketika pikiran terlintas masa lalu disakiti mantan, kesadaran tetap tentang, kesadaran tidak terpengaruh oleh apapun.
Kereen om penerus ws rendra
Ternyata saya selama ini sudah menerapkan Idealis keren ala stoik..
Kalau mau belajar tentang filosofi stoa lebih lanjut baca aja buku filosofi teras, bahasanya gampang banget di cerna.
Menurut saya malah buku filosofi teras hanya menyinggung (filsafat stoic) saja dan gak mendalam
Stoik bukan barang baru bagi seorang religius agama khususnya Islam.
Cuma istilah baru yg klihatan keren. 😁
Itu sama dengan sabar, khusnudzon pada Allah, syukur, ridho dan ikhlas, menerima dan percaya taqdir . Itu aja intinya.
Orang beragama (khususnya Islam) kalau menjalankan agamanya dg benar dan beriman sudah pasti stoik.
Bagus stoik itu bang menurutku
Informatif bang, thxx
Terimakasih Martin,Kece 👍👍
tanpa disadari, ajaran ini sudah lama saya pegang sebagai jalan hidup saya
Keren, pembahasan nya bang
Mantap ka
Terima kasih bang Martin
Pas nonton lagi kaya lagi dengerin Lord rangga wkwkwk. Canda om
Keren ❤️
Mudah dipelajari susah diterapkan
Selanjutnya bahas filosofi hidup Rock N Roll bang 🙏
WKWKWKWKWKW.
OM MARTIN kereeennnnnn !!
Yay stoa 👍
Itu ada di buka filosofi teras . Karya om manampiring. Karena manusia terbagi menjadi 3 bagian. Otonomi,Dikotomi dan trikotomi. Sehingga membuat bisa merumuskan ketika menanggapi sebuah tanggapan dari orang lain kepada kita maka kita harus STAR. klu mau tau lebih dalam baca wkwkw
berdiplomasi dengan kekacauan 👍
This is the way
Makasi mas
Menghamba dan berserah diri.
Pantesan program philosophy underground konsumennya masyarakat urban 🤭🤭🤭
filosofi teras
menurut saya Stoicisem ada sebua logika yang mengarahkan kita ke jalan yang bijak dalam menghadapi sentimen kehidupan, yah sebut saja ber ekspektas menurut logika stoik kita harus memikirkan Dan menerima kemungkinan terburuk yg akan terjadi ketika kita meng ekspektasi kan sesuatu. dan jika kita mampu menerima konsekuensi terburuk itu yah. silahkan ambil tindakan.
Nice
Seni menentukan perspektif
berdiplomasi dengan kekacauan dan menerima nya🙌
“Ilmu Filsafat adalah penting, saat kamu masih di sekolah”
-Kazuma Kiryu-
Is it like quantum ikhlas or something?
Lebih bagus yang seperti biasanya bung. Nggk usah dibuat dua sisi gtu, jadi agak gimana liatnya.
Aku nga lihat, hanya dengar
Mungkin itulah alasan dia buat dua sisi begitu. Supaya kamu bisa jdi GIMANA
Biar sesuai dengan filosofi stoa itu sendiri yang membagi segala sesuatu hanya dalam 2 sisi: yg bisa dikontrol dan yg tidak bisa dikontrol...
Aku baru tahu Mas Martin kembar.
gua seneng opening ya
bung martin, apakah pemikiran stoic ada kaitannya dengan para nihilis?
Uniknya hal itu sudah dijelaskan dalam alquran 😂
bahas filosofi Dao dong mas, agak relate ngga sih dengan ini?
bang apa filosofinya uplod konten dengan kamera miror?