Indonesia's efforts to propose kebaya as an intangible cultural heritage to UNESCO

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 14 ต.ค. 2024
  • This video is the result of research from students of the Department of International Relations at Universitas Andalas named Shafa Najwa Suherman 2010852013

ความคิดเห็น • 22

  • @baihaqybintang5322
    @baihaqybintang5322 3 หลายเดือนก่อน

    selamat teman, berikut pertanyaan saya
    Setelah kebaya diakui oleh UNESCO, apa yang harus dilakukan selanjutnya oleh Indonesia?

    • @shafanajwa1534
      @shafanajwa1534 3 หลายเดือนก่อน

      Terimakasih baihaqy, terimakasih atas pertanyaannya. Setelah kebaya diakui oleh UNESCO, maka tanggung jawab Indonesia akan semakin besar karena setiap dua tahun UNESCO akan menagih laporan mengenai elemen budaya yang telah diakui. Jika keberadaan kebaya di Indonesia tidak dijaga dan dilestarikan, maka UNESCO akan mencabut klaim terhadap kebaya. Sehingga Indonesia harus terus memperkenalkan kebaya kepada masyarakat luas, terutama generasi muda, agar mereka tetap menghargai dan mempertahankan kebaya sebagai bagian dari budaya nasional. Pemerintah, komunitas, dan masyarakat harus terus berkontribusi dalam melestarikan kebaya. Komunitas pengusul dan pendukung harus terus berkontribusi dalam pengembangan dan pengenalan kebaya. Komunitas ini harus terus mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kebaya, seperti parade dan acara-acara budaya serta pengembangan program-program yang fokus pada pemeliharaan dan pengembangan kebaya . Dalam bidang pendidikan, kebaya harus diperluas dan diperdalam, terutama di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan, agar generasi muda lebih mengerti dan menghargai kebaya. Indonesia harus terus bekerja sama dengan negara lain yang juga memiliki kebaya, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei, untuk memperkuat pengenalan dan pengembangan kebaya di kancah internasional serta memperkuat kerjasama dibidang budaya maupun lainnya bersama negara-negara pengusul agar terciptanya perdamaian. Pemerintah dan komunitas harus terus mendorong dan menyosialisasikan kebaya di kalangan diaspora Indonesia agar kebaya tetap menjadi bagian dari identitas bangsa dimanapun berada.

  • @dheasafira4155
    @dheasafira4155 3 หลายเดือนก่อน

    Selamat Shafa!! Topiknya sangat bagus yaaa... tapi ada hal yang mau aku tanya, menurut Shafa apa sih keuntungan diplomasi yang didapat dari mekanisme multinational nomination kebaya? terimakasih

    • @shafanajwa1534
      @shafanajwa1534 3 หลายเดือนก่อน

      Terimakasih atas pertanyaannya dhea. Pengusulan kebaya melalui mekanisme multinational nomination sebagai bentuk upaya perdamaian antar budaya,dengan melaksanakan mekanisme multination nomination kebaya dapat diperkenalkan secara internasional, meningkatkan pengakuan dan citra Indonesia di dunia sebagai simbol perdamaian antar negara. Setelah kebaya diakui oleh UNESCO,Diplomasi membantu dalam menggalang kerjasama antar negara pengusul, seperti ASEAN. Hal ini dapat memperkuat hubungan solidaritas ASEAN. Kebaya dapat dijadikan simbol perdamaian dan kolaborasi antar negara ASEAN. Sehingga upaya diplomasi dapat membantu dalam membangun citra negara yang positif di mata internasional dan perdamaian antar negara. Pengusulan kebaya ke UNESCO secara multinational nomination ini dapat memperkuat hubungan kerjasama kedepannya antar negara di bidang lainnya, khususnya dalam bidang kebudayaan.

  • @Maman-n8i
    @Maman-n8i 3 หลายเดือนก่อน

    Bagaimana kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi keberadaan kebaya di masyarakat agar dapat selalu terjaga?

    • @shafanajwa1534
      @shafanajwa1534 3 หลายเดือนก่อน

      Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh dalam keberadaan kebaya agar dapat selalu terjaga, salah satu kebijakan Indonesia yaitu dengan membentuk Hari Kebaya Nasional tiap tanggal 24 Juli, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga berkerjasama dengan berbagai komunitas untuk saling berkontribusi menjaga dan mewariskan kebaya dengan memberikan edukasi kepada sekolah atau universitas terutama kepada generasi muda terkait pembuatan kebaya, nilai dan fungsi, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan kebaya. Pemerintah juga berkerjasama dengan KBRI serta KJRI di berbagai negara untuk mempromosikan kebaya di negara” tersebut bersama dengan diaspora melalui parade berkebaya. Pemerintah harus saling berkerjasama dengan masyarakat serta komunitas dalam menjaga dan mewarisi kebaya kepada generasi penerus. Pemerintah hanya sebagai fasilitator kepada masyarakat dan komunitas untuk melestarikan kebaya

  • @Zaki-q7z
    @Zaki-q7z 3 หลายเดือนก่อน

    Apa saja tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam proses pengusulan kebaya ke UNESCO?

    • @ShafaNajwa-b4c
      @ShafaNajwa-b4c 3 หลายเดือนก่อน

      Kesepakatan dan koordinasi antara pemerintah dan komunitas lokal menjadi salah satu tantangan dalam menyelesaikan proses pendaftaran dengan sukses. Hal ini termasuk mengumpulkan data dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak yang berkepentingan. Pengusulan WBTb harus dilakukan oleh komunitas pendukung kebudayaan atau pewaris dari kebudayaan tersebut, permasalahannya adalah komunitas kebaya di Indonesia sangat banyak dan beragam, ada yang setuju tanpa sanggah, ada yang setuju dengan persyaratan, dan ada yang tidak setuju untuk pengusulan bersama dengan negara lainnya, melainkan ingin single nomination atau pengusulan tunggal. Maka Kemendikbudristek butuh waktu untuk menyatukan dan menyamakan persepsi dengan seluruh komunitas agar bisa dipahami bahwa pengusulan bersama adalah salah satu solusi jika kebaya ingin segera ditetapkan ke Unesco karena bisa diusulkan dan ditetapkan setiap tahun, sementara jika usulan tunggal kemungkinannya pada tahun 2022 Indonesia sedang mengusulkan Budaya Sehat Jamu yang akan ditetapkan tahun 2023, di tahun 2025 akan mengusulkan Tempe, tahun 2027 Akan mengusulkan Tenun, maka jika kebaya single nomination akan mendapat giliran tahun 2030, sementara jika indonesia tidak ikut joint, negara Singapura dan negara lainnya tetap akan mengajukan pengusulan, artinya Indonesia tidak akan diuntungkan jika tetap ingin sendirian, karena sudah didahului oleh negara-negara lain, maka tahun 2030, ketika kebaya diusulkan oleh Indonesia statusnya tetap sebagai warisan bersama dengan sistem extension, mendaftar ulang.

    • @yelivaa
      @yelivaa 3 หลายเดือนก่อน

      Kesepakatan dan koordinasi antara pemerintah dan komunitas lokal diperlukan untuk menyelesaikan proses pendaftaran dengan sukses. Hal ini termasuk mengumpulkan data dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak yang berkepentingan. Pengusulan WBTb harus dilakukan oleh komunitas pendukung kebudayaan atau pewaris dari kebudayaan tersebut, permasalahannya adalah komunitas kebaya di Indonesia sangat banyak dan beragam, ada yang setuju tanpa sanggah, ada yang setuju dengan persyaratan, dan ada yang tidak setuju untuk pengusulan bersama dengan negara lainnya, melainkan ingin single nomination atau pengusulan tunggal. Maka Kemendikbudristek butuh waktu untuk menyatukan dan menyamakan persepsi dengan seluruh komunitas agar bisa dipahami bahwa pengusulan bersama adalah salah satu solusi jika kebaya ingin segera ditetapkan ke Unesco karena bisa diusulkan dan ditetapkan setiap tahun, sementara jika usulan tunggal kemungkinannya pada tahun 2022 Indonesia sedang mengusulkan Budaya Sehat Jamu yang akan ditetapkan tahun 2023, di tahun 2025 akan mengusulkan Tempe, tahun 2027 Akan mengusulkan Tenun, maka jika kebaya single nomination akan mendapat giliran tahun 2030, sementara jika indonesia tidak ikut joint, negara Singapura dan negara lainnya tetap akan mengajukan pengusulan, artinya Indonesia tidak akan diuntungkan jika tetap ingin sendirian, karena sudah didahului oleh negara-negara lain, maka tahun 2030, ketika kebaya diusulkan oleh Indonesia statusnya tetap sebagai warisan bersama dengan sistem extension, mendaftar ulang.

  • @aqilaaljannata5255
    @aqilaaljannata5255 3 หลายเดือนก่อน

    Congraatulaation Shafaaaa!!! Such an insightful thesiis!! Tapi aku ada pertanyaan niih, bagaimana peran komunitas dalam proses pengajuan kebaya ke UNESCO?

    • @shafanajwa1534
      @shafanajwa1534 3 หลายเดือนก่อน

      Terimakasih atas pertanyaannya aqila,Pengusulan kebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO didukung oleh banyak komunitas yang terdiri dari anggota-anggota yang merupakan masyarakat dari berasal dari berbagai daerah, profesi, dan usia. Dukungan yang diberikan yaitu menandatangani sebuah surat yang berisi dukungan terhadap kebaya sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO. Selain itu, komunitas memberi dukungan gerakan Kebaya Goes To UNESCO yang diusung oleh Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) bersama dengan beberapa komunitas pecinta kebaya lainnya yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Solo, Jakarta, Bali, dan Medan bersama komunitas pecinta kebaya dan dihadiri oleh ribuan wanita Indonesia yang menggunakan kebaya sebagai bentuk dukungan terhadap, kegiatan ini berlangsung melalui parade berkebaya dan jalan santai saat car free day serta melalui sosial media seperti instagram, tiktok, dan twitter dengan hastags #KebayaGoesToUNESCO.

  • @m.ilhamadhitya6958
    @m.ilhamadhitya6958 3 หลายเดือนก่อน

    Congratss shafa najwaa, izin bertanya Bagaimana cara diaspora berkontribusi pada gerakan kebaya goes to UNESCO?
    Terimakasih dan semoga sukses buat kedepannya

    • @shafanajwa1534
      @shafanajwa1534 3 หลายเดือนก่อน

      Terimakasih Adit atas pertanyaanya, Diaspora dapat berkontibusi dengan mendukung gerakan kebaya goes to UNESCO dengan melaksanakan pertemuan serta parade kebaya yang dihadiri oleh ratusan diaspora dengan tujuan untuk mempromosikan kebaya kepada warga negara asing. Gerakan kebaya goes to UNESCO ini didukung oleh diaspora yang ada di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Swiss, Prancis, dan Inggris. Para diaspora tersebut berkerjasama dengan KJRI maupun KBRI yang ada di negara tersebut untuk mempromosikan kebaya dan mendukung gerakan kebaya goes to UNESCO serta melakukan parade kebaya di jalan yang ramai pengunjung untuk memperkenalkan kebaya kepada dunia. Diaspora Indonesia juga berpartisipasi dalam kampanye sosial media dengan menggunakan hashtag #KebayaGoesToUNESCO. Mereka membagikan cerita dan pengalaman mereka tentang kebaya, yang kemudian dijadikan bagian dari dukungan publik untuk nominasi kebaya ke UNESCO.

  • @yelivaa
    @yelivaa 3 หลายเดือนก่อน

    Selamat Shafa 🎉🎉🎉
    Izin bertanya ya faa, Apa perbedaan Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dan Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding?
    Thank you🙏🏻

    • @shafanajwa1534
      @shafanajwa1534 3 หลายเดือนก่อน

      Terima kasih atas pertanyannya yeliva, Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dan Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding adalah dua kategori yang berbeda dalam perlindungan warisan budaya takbenda. Representative List berfokus pada memperkuat keragaman budaya dan meningkatkan visibilitas elemen warisan budaya takbenda dengan tujuan memperkuat dialog yang menghargai keragaman budaya yang dimiliki okeh tiap negara contohnya pantun, gamelan, tradisi pencak silat sedangkan Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding berfokus pada elemen warisan budaya takbenda yang memerlukan penanganan darurat untuk memelihara eksistensinya melalui kerjasama dan bantuan internasional contohnya yaitu Noken dan Tari Saman

  • @rey.syaaaa
    @rey.syaaaa 3 หลายเดือนก่อน

    Whoaa congrats Shafa!!, saya ingin bertanya apa alasan utama Indonesia dan negara ASEAN lainnya mengusulkan kebaya ke UNESCO?

    • @shafanajwa1534
      @shafanajwa1534 3 หลายเดือนก่อน

      Kebaya adalah bagian penting dari budaya tradisional di beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Mengusulkan kebaya ke UNESCO adalah upaya untuk menghormati dan mempertahankan keragaman budaya di wilayah tersebut.
      Menyertakan kebaya ke daftar Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage, ICH) UNESCO berarti pengakuan internasional terhadap kebaya sebagai bagian dari warisan budaya yang signifikan. Ini dapat meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya budaya dan tradisi lokal.
      Proses pengusulan bersama ini juga menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan solidaritas di antara negara-negara ASEAN. Indonesia, sebagai negara pengusul, berperan penting dalam memperkuat kerja sama di bidang kebudayaan di antara negara-negara ASEAN, UNESCO memiliki mekanisme untuk melindungi dan memelihara warisan budaya takbenda. Mengusulkan kebaya ke UNESCO berarti bahwa negara-negara pengusul berkomitmen untuk melindungi dan memelihara tradisi kebaya, serta mendorong dialog antar komunitas untuk mempertahankan keragaman budaya, Proses pengusulan ini dapat membuka peluang ekonomi baru di bidang mode dan pariwisata, serta memperkuat industri kreatif di negara-negara ASEAN. Ini juga dapat meningkatkan minat wisatawan terhadap budaya dan tradisi lokal,Pengusulan kebaya ke UNESCO memberikan penghargaan dan rekognisi terhadap kontribusi negara-negara ASEAN dalam mempertahankan dan mengembangkan budaya mereka. Ini juga dapat mendorong dialog dan kolaborasi di antara negara-negara yang berbeda.
      Dengan alasan-alasan ini, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya mengusulkan kebaya ke UNESCO sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya mereka dan sebagai upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan keragaman budaya di wilayah tersebut.

  • @AndiniValentina
    @AndiniValentina 3 หลายเดือนก่อน

    Selamatt shafa udah sampai di tahap seminar hasil. Topik yang diangkat sangat menarik. Namun aku ada sedikit pertanyaan. Apa tujuan utama Indonesia dalam mengusulkan kebaya sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO?
    Terimakasih shafa. Lancar lancar ya sampai sidang akhir 🎉

    • @shafanajwa1534
      @shafanajwa1534 3 หลายเดือนก่อน

      Terima kasih atas pertanyaannya Andini, Tujuan utama Indonesia mengusulkan kebaya ke UNESCO adalah untuk menjaga dan melestarikan tradisi berkebaya di Indonesia kepada masyarajat terutama generasi muda dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghormati keragaman budaya serta memberikan pengakuan yang semestinya terhadap praktik dan ekspresi komunitas di seluruh dunia dalam upaya pelindungan warisan budaya tak benda. Pengusulan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan kerja sama di bidang kebudayaan di antara negara-negara ASEAN melalui pengisian bersama naskah nominasi kebaya. Indonesia sebagai ketua ASEAN pada tahun 2023 yang mana pada tahun tersebut kebaya diusulkan ke UNESCO melalui mekanisme multinational nomination sehingga Indonesia ingin memperkuat hubungan antar negara pengusul kebaya melalui bidang budaya, yang diharapkan setelah kebaya diakui oleh UNESCO, kerjasama antar negara pengusul tetap berlanjut baik dibidang budaya, maupun di bidang lainnya dan pengusulan kebaya ke UNESCO dapat membentuk citra positif Indonesia di ASEAN dengan ikut serta memperjuangkan kebaya secara bersama sebagai warisan budaya takbenda UNESCO

  • @Erzandika1903
    @Erzandika1903 3 หลายเดือนก่อน

    Selamat yaa shafa sudah di tahap ini 🎉🎉. Saya izin bertanya, Mengapa Indonesia tidak mengusulkan kebaya melalui single nomination saja?

    • @shafanajwa1534
      @shafanajwa1534 3 หลายเดือนก่อน +1

      Terimakasih atas pertanyannya, Kebaya tidak diusulkan melalui single nomination karena Indonesia memilih untuk berkolaborasi dengan negara-negara tetangga dalam proses pengajuan. Ini berdasarkan keputusan yang diambil setelah berbagai rapat dan diskusi dengan berbagai komisi dan lembaga terkait. Indonesia awalnya tidak ingin berkolaborasi, tetapi kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam dalam mengusulkan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pengajuan bersama dapat memberikan kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan status warisan budaya tak benda dari UNESCO, serta hal ini dilakukan untuk menghindari bahwa Indonesia tidak dapat mengusulkan kebaya lagi jika negara-negara tersebut sudah lebih dulu mengusulkan kebaya. Dengan banyak nya warisan budaya takbenda yang dimiliki Indonesia,namun masih sedikit yang diakui oleh UNESCO,ini menjadi kesempatan untuk Indonesia dalam mengusulkan kebaya ke UNESCO. Karena pengusulan warisan budaya tak benda hanya dapat diusulkan 1 budaya per 2 tahun, sedangkan sudah ada antrian warisan budaya takbena yang akan diusulkan terlebih dahulu jamu, tempe, tenun dan reog Ponorogo. Sehingga kebaya hanya dapat diusulkan pada tahun 2031