Sejarah Objektivitas dalam Sains

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 2 ต.ค. 2024
  • Kita sering merancukan objektivitas dengan keberadaan bukti empiris. Kita biasa mengkritik positivisme karena terlalu mengutamakan objektivitas dan mengabaikan subjektivitas. Padahal positivisme bekerja dengan konsep objektivitas yang terlandaskan pada pengalaman subjektif, yaitu objektivitas sebagai kemungkinan untuk dapat dialami oleh subjek. Nyatanya objektivitas tidak tunggal. Di video ini saya membedah sejarah perkembangan konsep 'objektivitas' dalam sejarah sains serta filsafat ilmu untuk kemudian memperlihatkan bahwa ada sekurangnya empat varian dari konsep ini yang berlainan satu sama lain. Ada 'objektivitas kodrati' yang berasal dari cara berpikir sains abad pertengahan, ada 'objektivitas mekanis' yang muncul pada puncak perkembangan sains modern, ada 'objektivitas berbasis kepakaran' yang tidak lagi mensyaratkan observasi langsung, dan ada juga 'objektivitas struktural' yang tidak bisa diamati secara empiris sama sekali, khususnya berkenaan dengan realisme matematika. Karenanya, pertanyaan tentang ada atau tidaknya pengetahuan objektif hanya bisa dijawab setelah menjernihkan terlebih dulu perbedaan antara empat konsep 'objektivitas' itu.
    #filsafat #sastra #budaya #filsafatakalbudi #fenomenologi
    --------------------------------------------------
    Website: www.martinsury...
    Instagram: / martinsuryajaya
    Facebook: / martin.suryajaya
    Goodreads: / 4400055.martin_suryajaya

ความคิดเห็น • 99

  • @darmagandhul2050
    @darmagandhul2050 3 ปีที่แล้ว +25

    Konten ini berpotensi menjadi esai di mading sekolah.

  • @ifkaralhaq1347
    @ifkaralhaq1347 3 ปีที่แล้ว +7

    "Kadang-kadang kita manusia, kadang-kadang kita asbak"
    -Martin Suryajaya, quotes of the century

  • @akhmadfikrii23
    @akhmadfikrii23 3 ปีที่แล้ว +8

    Bang tolong dong jelasin tentang "kesetaraan gender", soalnya uda aku pikirin masih belum nemu jalan keluar soal "women unity2" yang skrg trending

  • @gustusidhiswara5949
    @gustusidhiswara5949 3 ปีที่แล้ว +7

    bang, tolong cerahkan letak pemikiran marx di antara ilmu-ilmu sosial dan humaniora seperti di filsafat, sosiologi, antropologi, sastra, dll.

    • @jackjanggo
      @jackjanggo 3 ปีที่แล้ว

      Bang martin kayaknya lagi bikin konten tentang filsafat analitik bang.

  • @neneklampir6664
    @neneklampir6664 3 ปีที่แล้ว +6

    Naturselbstruck ini kayaknya pernah saya baca. Kalau gk salah itu juga menjelaskan tentang bahwa apa yang kita lihat dari alam hanyalah copy dari sejatinya. Sedangkan yang sejatinya tidak bisa kita ketahui semuanya. Apa saya salah?
    Overall sangat menarik bung martin. Ini bisa menyempurnakan tulisan saya

    • @tedi9559
      @tedi9559 3 ปีที่แล้ว

      Ah looe... Nenek lampir... Harusnya loe di sinetron

    • @putraaa5323
      @putraaa5323 3 ปีที่แล้ว

      Nah, pengetahuan baru nih. Tapi kesejatian objektivitas (alam, dll) yang manusia pandang itu diukur berdasarkan apa ya?

  • @apung4873
    @apung4873 3 ปีที่แล้ว +4

    Saya setuju dengan pemikiran dan jalan pikiran yg ada di chanel ini. Ini bukan saja pencerahan tetapi menjadi basis ilmu pengetahuan... Salam dan maju terus mas 👍👍👍

  • @admindiri6832
    @admindiri6832 หลายเดือนก่อน

    ini ada yang ngitung om martin ngomong "seperti itu" nggk?
    khas banget 🤩

  • @z.m.syafiq1819
    @z.m.syafiq1819 3 หลายเดือนก่อน

    Lanjut part II om Martin: On Assumptions & Theory Object, Meinong.

  • @wirahmanmughni1622
    @wirahmanmughni1622 3 ปีที่แล้ว +2

    Suka sekali saya dengan kontennya mas, Terimakasih!

  • @tencentgames9544
    @tencentgames9544 3 ปีที่แล้ว +2

    menurut saya Objektif itu tanpa adanya unsur kepentingan bersifat netral mutlak dan kebenaran.

    • @JonrySimanjuntak-kj8et
      @JonrySimanjuntak-kj8et ปีที่แล้ว

      Kan objektivitas itu berkembang sejak dari kelahiran istilah itu.

  • @zulfiyanisudirman5404
    @zulfiyanisudirman5404 11 หลายเดือนก่อน

    Bukunya beli di mana bang

  • @yedijaluhur
    @yedijaluhur 3 ปีที่แล้ว +2

    Mau saran kasi topik & sekalian tanya :
    Kenapa Filsuf itu kebanyakan laki-laki? bisa dielaborasi lebih jauh dari segi filosofi & Keilmuannya?

    • @putraaa5323
      @putraaa5323 3 ปีที่แล้ว

      Menurut saya, mungkin pola pikir yang dipengaruhi oleh faktor psikologis perempuan yang didasarkan sejak lahir, mempengaruhi ketidakrasionalannya dalam membuat pemikiran baru. Subjektif.

  • @calonsultan7554
    @calonsultan7554 2 ปีที่แล้ว +1

    Ingin kuliah filsafat tapi saya cuma lulusan smp.lahir dan besar di keluarga otoriter menjadikan saya memandang hidup saya sebagai objek lingkungan dan tak mengenal exsistensi.

  • @syurp_6584
    @syurp_6584 3 ปีที่แล้ว +8

    Bang, metode lo membaca buku setebel tebel itu gimana?

    • @jackstsst
      @jackstsst 3 ปีที่แล้ว

      Up in dong

    • @tedi9559
      @tedi9559 3 ปีที่แล้ว

      Baca ringkasannya aja duooooonk...wkwk

    • @ADeeSHUPA
      @ADeeSHUPA 3 ปีที่แล้ว

      @@jackstsst uP

    • @HuinNeugdae
      @HuinNeugdae 3 ปีที่แล้ว

      Ya tinggal dibaca aja, nyicil. Misal satu hari satu halaman atau satu hari satu bab

    • @syurp_6584
      @syurp_6584 3 ปีที่แล้ว

      @@HuinNeugdae okay, tapi maksudku lebih ke metode cara berpikirnya kali ya. Kan Ngga mungkinkan hafal semua isi bukunya. Kaya pengambilan pointnya pointnya itu gimana? Terus cara pengambilan suatu kesimpulan itu gimana dll

  • @akramsulaiman1990
    @akramsulaiman1990 3 ปีที่แล้ว +2

    kadang-kadang kita manusia, kadang-kadang kita asbak XD hahaha

  • @melo-drama8062
    @melo-drama8062 3 ปีที่แล้ว +1

    Saya baru menyelasaikan S1 saya, skrg saya mau lanjut ke SG.
    -Sarjana Googling

  • @adammalik5267
    @adammalik5267 3 ปีที่แล้ว

    Jakarta ya Jakarta tensi politik menguat hanya dengan blusukan seorang Menteri Sosial yang bernama Bu Risma.
    Apakah pejabat publik memang terlahir hanya tuk klarifikasi?
    Simak ulasannya di TH-cam fides channel
    th-cam.com/video/zK6mfrjRVlE/w-d-xo.html

  • @bahtiarafif2137
    @bahtiarafif2137 3 ปีที่แล้ว +1

    bahas tokoh filsuf bang dan cara berfikirnya

  • @alva72nashir3
    @alva72nashir3 ปีที่แล้ว

    empiris.. konseptual..semua dicatat semua ada tempat .. lalu diselaraskan

  • @dropdate451
    @dropdate451 ปีที่แล้ว

    Martin suryajaya selalu keren konten2nya.
    Sukses selalu buat abang.

  • @AgoesSies
    @AgoesSies 3 ปีที่แล้ว +1

    Terkadang anda manusia terkadang anda asbak

  • @kukuhwibowo5673
    @kukuhwibowo5673 2 ปีที่แล้ว

    Andai lu dosen gua bang, gak bakalan gua cabut dari kelas

  • @rafikbojes2682
    @rafikbojes2682 3 ปีที่แล้ว

    bang kalau pamer buku gitu di video sekalian kasih tau tempat belinya dongg hueuhe

  • @engkyverda7219
    @engkyverda7219 3 ปีที่แล้ว +1

    Penjelasanya sangat gamblang...

  • @jagatpatria1102
    @jagatpatria1102 3 ปีที่แล้ว +3

    Haha baru sadar kaos yang dipake Bang Martin KBKM, salam Bang Martin dari anak buahnya Mas Sulaiman:))

  • @wibuhakase3522
    @wibuhakase3522 3 ปีที่แล้ว

    Sangat menarik bahwa tahap objektivitas keempat, yakni objektivitas yang takkan pernah bisa diamati seperti dimensi 11 dan kebenaran matematis. Terkesan mirip seperti realisme Plato. Jadi ingat sama pepatah "nothing new under the Sun."

  • @Adjingkrak
    @Adjingkrak 3 ปีที่แล้ว

    Mencerahkan. Salam hangat dan semoga sehat selalu bang Martin.

  • @bahrurrizqi374
    @bahrurrizqi374 3 ปีที่แล้ว

    Menjadi tertarik S2 ke jurusan filsafat , terimakasih om ✨

  • @pinopticonosis9197
    @pinopticonosis9197 3 ปีที่แล้ว +2

    Ada ebooknya kah ebjektivity?

  • @ismail7464
    @ismail7464 3 ปีที่แล้ว

    Anda pusing, berarti anda berfikir

  • @zonafootball10
    @zonafootball10 3 ปีที่แล้ว

    mencirikan dimensi keilahian?

  • @mohammadajisaputra6414
    @mohammadajisaputra6414 3 ปีที่แล้ว

    Mas Martin, apakah objektivitas itu dapat melatih seseorang untuk berprasangka baik terhadap sesuatu, dan sebaliknya apakah subjektivitas itu makin membuat seseorang untuk berprasangka buruk terhadap sesuatu. Tabik, mas

    • @MrBebaslepas
      @MrBebaslepas 3 ปีที่แล้ว

      Obyektifitas dan subyektifitas kok dikaitkan dengan perasangka baik dan buruk?

    • @MrDabboe
      @MrDabboe ปีที่แล้ว

      Ada kaitannya di era post truth dan pluralisme kebenaran. itu makanya keluar istilah kadang manusia kadang asbak. gk ada kebenaran universal yg dijadikan pegangan

  • @frequensi200hz3
    @frequensi200hz3 3 ปีที่แล้ว +1

    pengamat manusia tidak boleh membiarkan dirinya secara emosional bercampur dengan pokok bahasannya. Perhatiannya adalah untuk memahami alam semesta, bukan untuk memperbaikinya. Bias adalah musuh utama.

    • @samueldani4283
      @samueldani4283 3 ปีที่แล้ว

      Tapi semua orang punya bias , ngga masalah bias nya sendiri di atas segala galanya

    • @frequensi200hz3
      @frequensi200hz3 3 ปีที่แล้ว

      @@samueldani4283 bias adalah musuh utama. Punya bias sih sah2 saja asalkan bias tersebut bisa meyakinkan semua pihak/pihak banyak.

    • @samueldani4283
      @samueldani4283 3 ปีที่แล้ว

      @@frequensi200hz3 yes... Makanya bias bukan musuh utama , berani mengakui punya bias bagus. Mengakui bias nya salah bila salah lebih bagus lagi

    • @frequensi200hz3
      @frequensi200hz3 3 ปีที่แล้ว +2

      @@samueldani4283 sampe skarang gwa bingung sekolah masih mengajarkan gravitasi newton, pdhal itukan sudah disempurnakan oleh einstein. Tetapi karna bias newton lebih mudah di mengerti banyak org makanya dikehidupan dipakai. Walaupun klw soal ketelitian relativitas einstein lebih akurat.

    • @samueldani4283
      @samueldani4283 3 ปีที่แล้ว

      @@frequensi200hz3 dua kata
      "Dogma sains"
      Ada seseorang berkata begini
      "Sains tidak berkata apapun , ilmuwan yang mengatakan (mengartikannya)"

  • @lur2doz897
    @lur2doz897 3 ปีที่แล้ว

    Absen

  • @asrafrahmathainung2599
    @asrafrahmathainung2599 3 ปีที่แล้ว

    😴😴😴😴😴😴😴😴

  • @paidillahrijani5005
    @paidillahrijani5005 3 ปีที่แล้ว

    Jelas sekali ini. Makasih ilmunya

  • @agusmulyadis.t4645
    @agusmulyadis.t4645 3 ปีที่แล้ว

    Bang mungkin saya bisa request tentang Filsafat atau Terori tentanf Paham Komunisme dan Kapitalisme dan mana paham yg relevan diterapkan dalam era dewasa ini jika secara kongrit dengan kondisi Ekonomi dan Politik kita!!!

    • @tedi9559
      @tedi9559 3 ปีที่แล้ว

      Kapitalis yg relevan. Klo komunis murni sulit di terapkan.

    • @agusmulyadis.t4645
      @agusmulyadis.t4645 3 ปีที่แล้ว

      @@tedi9559 spendapat untuk ini mas. Makanya akan lebih menarik jika dibahas dari kaca mata filsafat dan konteks kontemporer

    • @samueldani4283
      @samueldani4283 3 ปีที่แล้ว

      @@agusmulyadis.t4645
      Yang saya tahu kapitalisme murni ngga ada , komunisme murni juga ga ada

    • @agusmulyadis.t4645
      @agusmulyadis.t4645 3 ปีที่แล้ว

      @@samueldani4283 bukan masalah murni dan tidaknya kapitalisme mas. Namun ini fakta terjadi bahwa memang ada klaster" sosial dimasyrakat kita dan cara memproduksi barang dan jasa. Kalau kapitalisme itu tidak ada tidak mungkin buruh berkoar" dan byak yg menjadi korban atau mrasa dirinya tidak mendapatkan keadilan dari usaha dan waktu yg dia berikan ke perusahaan atau pabrik tempat bekerja!!! Sederhananya buruh tidak memiliki alat" produksi dan hanya kapitalis yg mempunyai dan buruh hanya dijadikan alat untuk menjalankan alat produksi dan itu nyata trjadi. Namun secara mode ekonomi kapitalisme lah yg paling bisa diterima karena dia memberikan kebebasan dalam menentukan apa? Dan berapa produk yg diproduksi!!! Dan untuk komunisme memang sangat mustahil bisa diterapkan krena apa? Tidak mungkin negara bisa mengetahu diri manusia lebih dari simanusia itu sendiri? Krena negara akan mengambil alih kedaulatan dari simanisia itu sendri, yang dimana kedaulatan itu merupkan Hak Lahir dari manusia! Hanya kapitalisme yg memungkingkan namun dengan aturan" yg kuat untk tidak mengeksploitasi manusia!

    • @samueldani4283
      @samueldani4283 3 ปีที่แล้ว

      @@agusmulyadis.t4645 yes , memang yang anda katakan benar . Tapi disetiap negara ngga ada sosialis yang murni atau kapitalis murni.
      Sosialis butuh kapitalis, sedangkan kapitalis butuh sosialis

  • @allisall1309
    @allisall1309 3 ปีที่แล้ว

    Akhirnya . . .

  • @munirulpalawai6435
    @munirulpalawai6435 3 ปีที่แล้ว

    Di tunggu bang

  • @robynanra
    @robynanra 3 ปีที่แล้ว

    mantaaaaap

  • @gamislatte5470
    @gamislatte5470 3 ปีที่แล้ว

    bang tolong bahas dong idealism vs materialism atau idealism vs realism....tapi dari sisi ontology bukan yang epistemology...thx bang...good content!

    • @samueldani4283
      @samueldani4283 3 ปีที่แล้ว

      Hmmm ini bicara apa nih ?
      Soal reality kah ?

    • @gamislatte5470
      @gamislatte5470 3 ปีที่แล้ว

      ​ @samuel dani yes consciousness and apakah objective reality exist di luar observasi makhluk yang berkesadaran.....kalaupun objective reality exist seperti apakah bentuk nya in-themselves, independent dari pengamatan (noumena). ataukah materi hanyalah turunan (derivasi) dari mind ....atau malah mind yang berasal dari brain/ materi. menurut saya ini adalah kunci dari teka teki realitas..selama ini belum terpecahkan , selama itu pula umat manusia tersesat muter muter ...beribu agama & kepercayaan yang saling kontradiksi satu sama lain, apa hidup mempunyai tujuan / teleologi atau netral dll. Insting saya solusi nya berkaitan erat dengan teori relativitas, quantum mechanics dan analisa idealism vs materialism ala immanuel kant + schopenhauer i.e. subject vs object & hard problem of consciousness ala chalmer.

    • @samueldani4283
      @samueldani4283 3 ปีที่แล้ว

      @@gamislatte5470 finally, hehe
      Pernah dengar David Hoffmann
      Jika chalmer lebih ke dualism sedangkan hoffman ke idealism...
      3 view sekarang
      Reductionism/materialism
      Dualism
      Idealism
      Kandidat terkuat sekarang adalah dualism. Sejak adanya quantum mechanic
      Nah menurut anda antara pandangan
      materialism dan idealism lebih kuat mana?

    • @gamislatte5470
      @gamislatte5470 3 ปีที่แล้ว

      ​@@samueldani4283 iya pernah dengar Donald Hoffman..walau belum pernah baca buku nya...intinya Hoffman bilang ruang dan waktu hanyalah user interface dan merupakan kategori dalam pikiran dan bukan sesuatu yang objective...nah ini padahal sudah di katakan Kant ratusan tahun yang lalu ..hanya sekarang Hoffman berusaha membuktikan secara scientific dan menguji nya dalam kerangka evolusi. Kalau saya masih bingung...tapi kalau di ancam ditembak mati dan harus memilih, saya tetap pilih scientific materialism ala Dennet, Patricia Churchland, Richard Carrier etc...Covid-19 bagi saya merupakan konfirmasi scientific materialism /reductionism.....Idealism cukup seductive dan menggoda...tapi tetap aja ngawang ngawang haha...contoh Bernardo Kastrup Idealism ....menarik didengar....tapi tidak bisa di falsifikasi / verifikasi. Kalau anda lebih cenderung pilih yg mana?

    • @samueldani4283
      @samueldani4283 3 ปีที่แล้ว

      @@gamislatte5470 wait , u choose Richard Carrier. Really ?
      Sory about salah nama Donald hoffman

  • @shortnus
    @shortnus 3 ปีที่แล้ว

    objektifisme sudah merasuki litarsi tiap pulang kerja, terimakasih ayn rand :D