Jagung mahal = impor Cabe mahal = impor Beras mahal = impor Mahal = impor Mana mau jadi petani Obat pertanian dan pupuk mahal Rata2 cuma simpati tanpa empati dan tanpa solusi
Halo, saya kuliah Agribisnis. Jadi kalau emang mahal itu wajar juga impor. Ada hubungannya dengan hukun permintaan dan penawaran demi menjaga keseimbangan pasar
@@kandangkesatriajawa8408 ini dah wajar sekali ya, setiap panen raya selalu harga turun. Ya penawaran lebih besar daripada permintaan, mau gak mau harga juga turun
Tugas pemerintah, kalo mau anak muda banyak yang terjun jadi petani… paling penting adalah -mengendalikan harga dipasaran dan memberikan keuntungan terbesar kepada petani! Dah disebutin di akhir video… kalo soal pupuk subsidi sih gampang bisa buat pupuk organik sendiri.. dah soal yang lainnya nyusul… salam petani durian dan alpukat dari pangandaran jabar… 👍🏻
@@yusufefenditv7797 ya impor aja. Kan lebih murah, Biar negara vietnam yg SWASEMBADA, kita jd negara konsumen aja. Lahan sawah biar dibuat tanah kavling/kos/kontrakan lebih menguntungkan,
@@yusufefenditv7797 ya pmerintah mntapkan harga yg wajar buat para petani..soalnya petani skrang tuh hasil panen buat nanem lg dh habis. Keuntungan g sesui dgn tenaga modal 😭
Di Indo petani dianggap pekerjaan paling miskin, setiap dengar kata PETANI, orang² langsung beranggapan bahwa mereka itu miskin dll. Padahal tanpa mereka, ga bakalan makan nasi dll.
Sebagai anak petani, paham betul rasanya panas-panasan, petani pontang panting cari pupuk yang susah banget di dapat, saat panen gabah hanya di nilai 4000an sekilo sama sekali tidak pernah menembus angka 5000. gimana para millenial mau bertani dengan gaya kayak gini. Semoga pemerintah ngeh dengan keadaannya pertanian di Indonesia 😭😭
Negara,Jumlah petani,produksi padi Indonesia,38 juta orang,31 juta ton Amerika,2.6 juta orang,115 juta ton Sumber: pertanian go id, katadata, USDA, business insider. Bukan jumlah petani yang bermasalah tapi kualitas petani
@@averroes1216 justru dengan Integrated Farming merupakan bagian dari usaha arsitektur berkelanjutan sistem pertanian dan peternakan swadaya berdasarkan ekosistem alam yg tidak menggantungkan pupuk atau bahan kimia.
Jadi ingat paman waktu dia muda, saat beliau bertani, mengembala kerbau dan kambing suka di olok-olok orang di kampung , sebagai orang miskin lah, tidak berpendidikan lah dan semacamnya. Kakek saya tidak perduli perkataan orang tentang menjadi petani atau pengembala selama mampu memberi makan anak-anaknya, dan semua itu terbayar dengan anak-anaknya yang semua nya berhasil di kota tapi sayang nya tidak kembali membangun desa. Kita terancam krisis petani muda karena banyak stigma yang melukai atau bahkan membuat trauma sebagian orang yang bernasib seperti paman saya. Ini juga karena doktrin bahwa ASN, Dokter,Tentara/Polisi itu dianggap sebagai orang sukses ketimbang petani. Menurut saya ini yang harus diperbaiki dahulu.
Menurut saya, tidak apa-apa para pemuda menuntut ilmu pada bidangnya masing-masing. Apalagi kita sekarang memasuki era Society 5.0 dimana dokter, guru, petani dibantu oleh IOT, Robot, dan AI. Jadi, Society 5.0 memfokuskan semua bidang itu dilandasi oleh Ilmu Pengetahuan. Tapi tinggal sekarang generasi muda mau tidak memanfaatkan situasi ini. Karena memang, stereotype orang tua anak nya sukses saat jadi pegawai perusahaan dll. Padahal sebenernya, kita dapat membuat perusahaan sendiri bidang pertanian loh.
Bener banget. Emg petani identik org miskin. Kadang pengeluaran sama pemasukan gk sebanding. Yg org tuanya petani pun anaknya pasti cari lowongan di pabrik atau kantor, atau jd pns
@@adytiacandrawibawa3115 Ide yang bagus, tetapi selagi kita bicara teknologi kita perlu juga melihat kemampuan orang di sana seperti mampu untuk mengadakan dan menggunakan ? Karena teknologi ini cukup mahal dan rumit. Solusi yang saya harapkan sebelum masuknya teknologi yakni pencerdasaan masyarakat terlebih dahulu agar punya kompetensi untuk menerima teknologi dan paham pentingnya petani untuk kebutuhan pangan negeri kita (untuk mengurangi konversi lahan tani menjadi pemukiman).
Setuju banget, kami yang besar di keluarga petani sangat mengetahui betul bagaimana sulitnya bertani. Sebenarnya banyak faktor, dari benih yang ternyata kadang tidak bagus (tahukan? Jenis jagung yang harus ditanam antara jagung laki-laki dan perempuan, jd ibaratnya tugas petani memperbanyak jenis baru). Belum lagi masalah hama wereng, tikus, rumput liar, yangmana obat hamanya itu sama sekali enggak murah, tapi mahal. Lalu pupuk juga, harga mahal dan jumlah sedikit, bagaimana bisa hasil panen baik jika pupuk saja sulit. Jujur, kami juga sudah menggunakan pupuk kandang, tapi masih belum cukup, lalu untuk memindahkan dan meratakan pupuk kandang juga sama sekali bukan hal yang enteng. Lalu juga yang paling miris, kerap kali hasil pertanian kami dibeli dg harga yg murah, belum lagi alasan repaksi oleh tengkulak. Mereka bermain harga dan kami? Kami tidak bisa apa2 dan jikapun harga panen mulai naik, pemerintah akan mengimpor hasil pertanian negara lain. Ayo, coba dipikirkan bersama dan dicari jalan keluarnya bersama. Pemerintah, tolong hargai kami, kami menanam bukan hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk meratakan sumber pangan negeri. Terima kasih. Btw kalau ditanya solusi apa yg saya tawarkan, saya akan meminta 1) Bantuan alat2 canggih agar memudahkan pertanian, mengingat harga buruh juga mahal. 2) Batasi dlm mengimpor sumber pangan, belilah hasil panen petani dalam negeri. 3) Perbaiki dan kendalikan harga sumber pangan. 4) Mudahkan pupuk dan obat2 pertanian. 5) Ayo coba tambahkan apa solusimu (...). Mungkin cukup itu dulu dr saya, smg ada yang membaca dan smg anda atau siapapun yg membaca ini dpt membawa perubahan bagi pertanian Indonesia yg lebih baik, lebih adil, lebih jujur, dan lebih makmur. Terima kasih dan mohon maaf bila ada salah kata.
Sedikit menambahkan mbak, 1. Adanya tempat pengumpulan hasil tani dari masyarakat. 2. Fokus pemerintah untuk memprioritaskan hasil bumi daripada impor. 3. Penekanan impor, jangan sampai dengan banyaknya populasi di Indonesia cuman menjadikan sebagai Pasar besar bagi negara tetangga, kalau bisa ya dioptimalkan supaya menguasai tetangganya, bukan dikuasai 4. Yang paling penting, makmurkanlah para petani, sungguh miris bila anak cucu kita nanti hanya bisa menceritakan bahwa negara kita pernah menjadi negara agraris.
Perjalanan dr petani ke konsumen lebih baik diperpendek, semoga kedepannya bisa terwujud dg perkembangan teknologi. Saya juga sangat berharap bahwa mereka yang menanam dan memanen mendapat keuntungan paling tinggi dr pihak lain😖
@@bayuwiyata Yang impor itu beras kelas 1 dan 2 bro, itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan akomodasi perhotelan, nah kalau beras lokal kita itu masuk kelas 3. Untuk supply beras petani lokal masih belum cukup memenuhi kebutuhan masyarakat indo jadi wajar pemerintah impor beras supaya harga beras tetap stabil di pasar. Kenapa tidak petani lokal tidak mencukupi kebutuhan beras nasional karena banyak sawah para petani sudah beralih fungsi menjadi perumahaan dan yang lainnya.
sebagai anak jurusan pertanian sangat memahami betul betapa lelahnya ngurusin sawah Kepanasan dll 😆 cmn yang jadi PR bagaimana petani ini sejahtera semiskin-miskinya petani ga boleh sampai kelaparan semangat petani muda 💪
Saya punya sebuah pemikiran pas baca komen kamu ... Saya rasa petani itu posisinya sangatlah penting.. pemerintah harus perhatikan kesejahteraan, mendukung petani krn kalo impor terus yaa sia2 dong tanah yg subur di negeri ini... Btw .. banyak hal yg ingin saya ubah kalo diberi kesempatan untuk mengubah nasib petani krn terdorong sebab teman2 saya petani, om saya petani gak ada yg sejahtera hidupnya
@@bayuwiyata maka dari itu PR anak muda adalah menciptakan ekosistemnya sendiri agar tidak menggantungnkan hidup ke tengkulak perlu di cetak kelompok" tani yang maju dan beralih dari petani bahan mentah diolah menjadi bahan jadi yang bernilai lebih tinggi
Makannya harga beras harus di naikan,gimana gak miskin harga padi/beras murah sedangkan harga pupuknya mahal,bukannya mensejahterakan petani yg ada buat petani makin miskin dan alasan terakhirnya menjual lahan sawah ke industri.dan hilanglah lumbung padi.
Aku dulu kerja swasta... Setelah pandemi harus plg kampung dan alih pr0vesi jadi petani... Sudah hampir 2 tahun ini aku rasakan beratnya jadi petani panas .capek ..pupuk mahal .obat2an mahal ..bisa panen pun sudah alhamdulilah karna banyak hama hampir di semua sektor pertanian mau padi atau jagung sma saja . Panen pun di hitung2 modal sama keuntungan tipis bget . Kalu suruh milih mending jadi pekerja pabrik atau suwasta lainnya yg sudah pasti dapat uang tiap bulannya ...jadi petani belum tentu setiap tanam itu panen ...itu yg aku rasakan ...😭😭😭😭sungguh berat jadi petani...tapi harus tetap di sukuri setidaknya ini pekerjaan halal...🤲🤲🤲🤲
Ibu pernah bilang "Anak anak penerus sekarang sudah gak mau kerja petani,malah main handphone terus,dan gengsi kerja sbg petani"🤧 Smoga petani lebih maju lagi🙏
Karena jadi petani tidak menguntungkan pekerjaan nya menguras keringat, coba sistem niaganya di ubah dan ada bursa hasil tani, jd bisa memotong jalur distribusi sehingga selisih harga di petani dan konsumen gk terlalu jauh
@@temanbicara9455 kalau saya palingan jadi petani padi paling panas itu di ngemajak sama di nanam padi dan paling benci sama tikus yang suka narik narik padi yang baru di tanam
Lebih setuju kalo pemerintah ngenalin modern farming berbasis tanam vertikal juga sih. Jumlah lahan per petani kecil banget, mending manfaatin model pertanian ke atas aja. Satu hektar bisa bikin kebun vertikal setinggi 2-3 lantai misal.
@@kuproytechnologyofkarangta9990 iyaa, apalagi kalo bisa bangun yg indoor. bisa lebih under control dan cepet ngerespon permintaan pasar😭 semoga nnti pas lulus bisa kesampean bikinnn, aamiin🔥🔥
dari mslh gengsi,penghasilan yg minim dri bertani,jg abak jaman now mana mau kerja capek2,di suru jagain toko duduk sabtuy gaji 2 jt sbulan aja banyak yg ga betah ampe smgu dah brnti
@@kacanggoreng1797 sebenernya si bukan masalah gengsi .tapi pemerintah belum nemu jalan keluar kalau punya sawah sendiri mending tp kalau punya irang bagi hasil 50% . Bokap gua petani garap sawah orang untuk ngurus tanaman dari nanam ampe panen sekitar modal kurang lebih 2 jt ,pas panen dapat 10 jt lah dibagi 2.kebagian 5 jt kepotong modal .bersih 3 jt . Itu kalau ga gagal panen bokap saya oernah gagal panen 10 jt ilang ibaratnya. Makanya gua oengen lebih baik ga jadi petani bukan karena gengsi tp blm ada lahan .kalau kita garap punya irang sama aja caoe sendiri. Itu fakta si. Saya ngrasain kalau saya di rumah saya selalu ke sawah buat bantu rasanya nangis batin ngliat kondisi , apalagi oetani desa musiman ga selamanya tiap hari kerja. Itu kalau yang punya swah atau garap sawah .coba yang hanya kerja petani harian lepas. Bayangin deh sob jangan bawa bawa gengsi.
Saya seorang sarjana ekonomi, umur saya 25th dan aku bangga memilih jadi seorang petani, karena Petani itu adalah seseorang yang berkeyakinan baik, orang yang bermoral tinggi, dan memiliki cinta kepada kebebasan yang kukuh.
Kalo mau menarik minat anak muda, caranya adalah 1. Buat sistem yg meyakinkan di bidang penjualan tengkulak/ pakang yg selama ini memonopoli harga yg tidak akan goyah sebulan 2 bulan berlangsungnya sistem tsb. Ini masalah besar para petani. Mereka tidak bisa mengatur harga, harga ditentukan dari para tengkulak/ pakang 2. Sistem terbarukan pupuk yg murah tetapi tidak ada monopoli. Kalau mau ada subsidi, ya harus jelas target subsidi siapa. Penemuan di lapangan, pupuk subsidi tsb tetap diperjual belikan dg arogan 3. Lahan. Lahan dengan cuaca dan iklim yg bagus juga berpengaruh pada hasil panen. Lokasi ini sangat berpengaruh. Ada syarat2nya, terutama jauh dari emisi kendaraan bermotor Jika pemerintah tidak bisa membuat iklim bisnis pertanian seperti itu, jangan harap anak muda mau menjadi petani. ANAK MUDA BUKAN TIDAK MAU MENJADI PETANI, TETAPI SAKIT HATI TERHADAP SISTEM YG DIKELOLA PEMERINTAH YG TIDAK MEMPRIORITASKAN PARA PETANI. Jangan salahkan anak muda tak mau bertani! Salahkan diri kalian para orang tua pemegang kekuasaan yg tidak becus mengurus sistem yg sehat untuk para petani
Betul sekali, saya juga merasakan di daerah tanah kelahiran saya juga sudah banyak sawah atau lahan hijau yang di pangkas untuk pembuatan bangunan hunian, gak kebayang nanti tahun 2022 selanjutnya apa nanti masyarakatnya masih bisa makan dari hasil lahan sendiri atau dari hasil sawah, sedih merasakannya 😢
Masalahnya di penjualan, bayangin aja nanem padi panenn nya 4bulan sekali, hasil per 1hektar laba bersih cuman 2-3jt itupun kalau ngga kena hama/banjir/kekeringan
Bener banget itu fakta jauh banget aku juga nanem padi di sawah itu cuman sebatas buat persediaan bahan pokok beras biar tidak perlu beli kalo biaya hidup jaman sekarang cuman ngandelin dari hasil pertanian itu sangat tidak mungkin , aku selain mnjadi petani padi juga suami wiraswasta jadi untuk biaya pertanian itu membantu sekali kalo cuman ngandelin dari hasil.tani kadang modal aja gak balik bukan untung malah buntung
masalahnya negara kita terlalu fokus sm pembangunan TOL . bandara yg gakepake. perumahan dmn2. ruko. TAMBANG. ibukota baru. dpr nya kunjungan luar negeri. pulang kesini gabawa ilmu apa2. sampah. masyarakat gadiajak dan diajarkan hidup mandiri mengelola lahan di sekitar rumah. atau bahkan drumah sendiri. contoh jepang. bisa belajar ksana
Krisis petani muda boleh inilah era, krisis Mahasiswa Pertanian, agribisnis/Agroteknologi jangan. Pertanian di Indonesia harus lebih modern. Hidup anak muda
Bukan masalah capek atau panasnya, tetapi yang saya rasakan mahalnya pestisida dan pupuk, sedangkan saat panen raya harga pasti turun drastis Yang dirasakan bukannya untung tetapi malah buntung
TADI NYA CITA CITA SAYA JADI PETANI TAPI PAS UDAH GEDE ASW BENER LIAT NEGARA INI BELI HASIL PERTANIAN SANGAT MURAH TAK SEBANDING DENGAN JERI PAYAH YANG TELAH DI KERJAKAN SEBAGAI PETANI !!!!!!
Saya berumur 21 tahun,saya petani cabai dan peternak kambing, Alhamdulillah biisa beli apa yang saya inginkan dengan hasil bertani dan ternak, salam petani dan peternak muda
Iya Pemerintah "Lebih Suka Impor" beli dr Petani Thailand dr pd Petani Sendiri... Pas Panen Raya Buka Impor Beras, Cabe dan Garam Aja Impor, Jd Sakit Hati dan Ruginya banyak
pemerintah dulu gk mau bangun bendungan gimna mau sejahtera petani ny. 1tahun se x nanam. skrg udah banyak bendungan d buat semua utk petani. biar bisa nanam 2-3 x. insya allah selanjut ny semua akan sejahtera
Bukan masalah impornya pak, tetapi mahalnya pestisida dan pupuk, yang katanya ada pupuk bersubsidi dari pemerintah namun nyatanya langka dan kualitasnya jauh dari pupuk nonsubsidi, dan saat panen raya juga harganya pasti anjlok dan membuat petani merugi ataupun hanya untung sedikit
@@oppal9447 Isu pertanian di Indonesia itu bukan bendungan .....ngarang hahaha. Kalau dibangun bendungan, tapi gak ada generasi muda petani baru yang ngisi ya rugi donk. Isu terbesar pertanian di negara berkembang, bukan hanya soal sumber air. Jauh lebih besar isu keengganan generasi muda. Di China, Jepang, Korea juga seperti itu. Lama kelamaan yang jadi petani itu justru bukan buruh tani sebagaimana yang kita ketahu, tapi justru Pengusaha/Perusahaan korporasi pertanian sebagaimana yang terjadi di Industri Sawit dan Karet di negeri ini. Di Amerika Serikat, Australia, dan Eropa juga seperti itu, lahan2 pertanian pangan yang luas-luas udah dijalanin secara teknologi tinggi sama korporat-korporat raksasa. Makanya, walau jumlah petani turun, tapi produksi dalam negerinya gak turun ... karena diganti sama perusahaan kelas kakap. Indonesia belum ada ke arah sana, yang ada sekarang kekurangan petani dengan minimnya hasil produksi pada musim tertentu ditambal dengan Impor.
Alhamdulillah,,,anak saya sedang kuliah di Malang Jatim, ambil jurusan Pertanian. Semoga nanti stlh wisuda, ilmunya bisa bermanfaat,apalagi skrg di Lampung sdh di bangun bendungan. Saya sgt seneng bertani, mknya saya krj ke luar negeri cari modal.
@@BantengIn. Ya ndak apa pns,,,tp kalau hrs di usahakan bagian lapangan,agar bisa tahu bagaimana kondisi di lapangan, terutama harus bisa menyeimbangkan antara harga pupuk yg sgt mahal, dan harga gabah yg sgt murah wkt panen. Kami adalah petani, jadi kami tahu yg temen2 petani rasakan.
Gimana ga krisis, dari TK SD yg diajarin ayah pergi ke kantor ibu memasak di dapur. Kalau yg bilg mau kayak bapak sy jadi tani, diketawain teman2, ditanya gurunya & org2 terdekat apa km ga pengen jd dokter guru insinyur dll? Wkwk. Bagus sih untuk menstimulasi anak2 untuk tdk putus sekolah. Krn waktu dulu pendidikan rata2 msh rendah, ga bnyak yg perguruan tinggi. Tp akhirnya muncul stereotipe tani itu pendidikan rendah, ndeso dll. Gada yg menggambarkan kalau pendidikan tinggi pun bisa jd tani dgn lebih baik. Dari dulu2 udh terpikir ga ada keren2nya jadi tani. Mana mao pada jd tani? Jd cita2 aja ga prnh. Wkwk. Ditambah dgn tantangannya jadi tani terutama di masa sekarang ini. Sy pribadi udh kepikiran dr lama ttg mulai berkurangnya sawah. Bagaimana ketersediaan beras di masa depan dgn anak muda yg jarang yg mau jd tani. Teman2 muda terutama di daerah tertentu yg skrg jadi tani sy sangat bangga. Semoga semakin banyak banyak buanyak dan buanyaaaak. 💙
Saya sebagai seorang petani sangat bangga... Karena sudah di anggap kaya oleh pemerintah.. karena di saat zaman gini orang gaji tetap mendapat bantuan dan perhatian kami yang petani mlah mendapatkan kenaikan harga obat2n dan pupuk..
@@muhidinae455 Alhamdulillah bro.. tetangga saya kemarin habis nanem kacang ijo sekarang jadi milyarder bro.. karena sawah seluas hampir 2 hektar yang di garapnya sekarang sudah di " Jual ".. katanya mau di bikin kavling perumahan.. 😀😀😀
Mau pake pupuk organik sebelahnya engga, belum lagi faktor lain, kan repot juga, daripada ribet secara pandangan saya pribadi sih suka nyari kerjaan yg lain, jujur hasrat ingin bertani ada, dan yang saya liat orang bertani hidupnya damai banget, tapi untuk terjun bertani perjuangannya berat, ga ada habisnya deh kalau bahas ginian (secara saya basic anak petani hidup di lingkungan petani)
Makanya jangan cuma PNS aja yg dikasih tunjangan. Pemerintah juga harus lebih peduli pada petani dengan memberi tunjangan biar anak muda makin semangat jadi petani
Bukan tunjangan, tetapi lebih ke pelatihan dan kerja sama langsung dengan para petani. Hasil pertandingan bisa di jual langsung tanpa melalui ke tengkulak.
Saya hidup di jawa barat,kab.sukabumi,kec.lengkong.desa cilangkap,kp.cicadas.Alhamdulillah di sini banyak petani2 muda termasuk saya sendiri . Petani adalah "pejuang tatanan indonesia" Jika perjuangan itu berakhir maka berakhir pula lah bangsa ini.
teknologi paling penting, mau ada pupuk, mau harga standard, generasi muda mikir kalau ada cara mudah knp harus panas2an di sawah. realistis saja kita semua pengen hidup makin maju kan? ,zaman dulu petani di indo banyak,karena kemiskinan masih tinggi
Betul sekali, saya dari bali umur 43 tahun, sedangkan teman-teman petani saya kebanyakan berumur diatas 60 tahun, di bali jarang sekali yang menjadi petani di umur 20 tahu.n.
Benar sekali, harga jual murah tpi pupuk mahal. Jdi sia" jdi petani klo begitu terus gk ada uangnya. Tpi pemerintah malah gembar gembor jadi petani sementara harga pupuk mahal selalu 🤣
Bener pak, saya di Jawa Timur tanem jahe merah, bawang merah, padi. Dan setiap musim panen harganya selalu rendah. Tidak sesuai dengan ongkos produksi nya.
Alhamdulillah saya sudah mulai di sektor Integrated Farming. Peternakan Yang Terintegrasi dengan Pertanian. Saat ini masih dikota , kita mulai buka peternakan di desa asal kita dan dikelola oleh saudara yang masih didesa. Dari Lahan untuk Manusia dan Ternak , Dari Ternak kembali ke lahan lagi sebagai pupuk.Majukan Sistem Pertanian dan Peternakan Terintegrasi. Bangga menjadi Peternak dan Petani Indonesia.
Sangat setuju sekali , karena sejak kecil saya ikut ortu ber tani saya sangat mengerti .. petani itu orang paling ikhlas sedunia menurut saya.. keuntungan 100 , 200 dan bahkan sering kali tidak ada untung tetap aja mereka jalani demi berlangsung nya ekonomi keluarga .. hutang sana sini hanya untuk beli bibit dan pupuk.. tapi hasilnya kadang zooong.. ya Allah semoga petani Indonesia tetap semangat terus..
Padahal baru aja kemaren gw denger soal komunitas pupuk organik di Indonesia, semoga aja bisa berkembang dan menggantikan pupuk kimia biar lebih murah dan terjamin produksinya
di indonesia itu maunya instan jadinya asal2an pokoknya panen, yang kalah dari thailand yang menggunakan sistem organik, walaupun prosesnya lama tapi hasilnya cukup muaskan
Gini bro di indonesia kalo di tanya orang apa pekerjaan orang tua misal kita jawab petani pasti mereka pikir kita miskin.nah dari situ orang tua nyuruh kita untuk hidup sukses/minimal bukan petani/pemilik tanah kalo di kelas di tanya siapa yang mau jadi petani bisa di hitung pake jari
Mulia ? Kerja yang halal dan dapatin duit sebanyak banyaknya supaya keluarga gk sengsara, apakah itu bukan mulia ? Ciri ciri pekerjaan mulia itu gimana ? DAN SATU HAL LAGI, EMANGNYA MUDAH DAN GRATIS MINJEM UANG KE BANK ? PERCUMA ELU BILANG MULIA, KARENA GK DAPET APA APA. APA GUNANYA PAHLAWAN TANPA JASA, JIKA KEHIDUPANNYA SUSAH ? KATA KAU ITU PEKERJAAN SANGAT MULIA, APAKAH KAU PETANI ? KNP TIDAK JADI PETANI ?
bpaak saya petani..tidak punya lahan..garap punya tetangga.. dan saya anaknya harus lebih baik dr bapaknya...utk membahagiakan ortu... saya kerja di bumn..dan kalau pensiun nanti saya pengen punya lahan sendiri bisa jd petani mandiri,punya peternakan..intinya bisa jd petani seperti bapak saya tp punya modal lebih... APAKAH SAYA SALAH ATAU SAYA LUPA SEPERTI YG MAS MAKSUT????
Saya ikut jejak org tua rela gk kuliah dan mencapai cita2 demi jadi penerus usaha org tua , udh 12 tahun ikut bapak ngurus kebun sawit 2000 batang , lada 1500 , dan karet , ternak
Semangat Mas. Dari mbah² ku kebanyakan petani.. Ibukku pernah jadi petani tapi dah berhenti kerja karena kondisi tubuh.... Aku sekolah di teknik mesin... Suatu saat Aku ingin buat produk yang memudahkan petani.
@@hermantorobin1354 ia om salam dari Bangka , disini penghasil lada , tapi skrg org mulai beralih pungsi ke timah dan sawit , di sini udh mau 5 tahun lada anjlokkk harga 50k naik pas ada pilkada doang , tapi kami gk menyerah tetap di rawat
Petani mungkin selama ini masih dalam konteks kasar,maka perlu ada program khusus seperti "pegawai sekelas pns" yang mana selain dari pendapatan hasil panen perlu ada biaya pelatihan tingkat lanjut dalam hal pertanian.
Negara,Jumlah petani,produksi padi Indonesia,38 juta orang,31 juta ton Amerika,2.6 juta orang,115 juta ton Sumber: pertanian go id, katadata, USDA, business insider. Bukan jumlah petani yang bermasalah tapi kualitas petani
Assalamualaikum pak. Semoga komenku di di baca sama pemerintah .Pak saya adalah petani muda yg berumur 18 tahun . Saya sudah merasakan bergelut di lahan di terik matahari.hujan . Yang jadi masalahnya pak waktu panen harga hasil pertanian sangat murah pak dan selalu harga naik turun kaya seperti di permainkan . Itulah alasan saya ingin sekali pindah di sektor pertanian . Sekarang ini saya lebih fokus kuliah dan mengembangkan bisnis saya daripada mengurus lahan yang akhirnya jadi miskin juga
kalo ada lahan tanpa biaya sewa, harga jual tinggi, dan paling penting ada kompensasi biaya jikalau hasil panen tidak bagus karena faktor cuaca dan irigasi. saya juga mau jadi petani😁.
Kasih fasilitas mulai dari finansial mau non finansial dan edukasi. Bukan salahkan angka melainkan kebijakan yang sesuai untuk menunjang layak hidup sebagai petani
Jujur aku mantan petani tp skarang sudah enggk lagi.. Karna harga pupuk padi mahal dan sulit di dapat ,,Harga padi murah Jd gk sesuai dgn lelah dan hasil ny🙏
Tunggu aja petani nanti kalo dah sedikit jumlah nya, Hukum ekonomi akan bekerja dan ketika jumlah petani sedikit maka pekerjaan petani akan dicari banyak orang dan gaji petani akan naik.
@@paulusassegafbinmuhammadpe6536 Aamiin Yra 🤲, saat ini sedang tanam Jeruk limau, durian, cabai, pepaya, mangga, nangka, petai dan rambutan. Semua hasil okulasi insyaallah thn yang akan datang bisa panen. Selain bertani pekerjaan utama saya berdagang keliling, do'ain ya semoga Laris manis ☺️ Allah SWT akan membalas berlipat ganda Do'a² kebaikanmu sodara 🤝
Anak muda sekarang gengsinya tinggi dan juga dukungan dari keluarga termasuk keluarga petani itu sendiri untuk menjadi sosok yg membawa nama baik keluarga Sehingga petani² generasi baru semakin berkurang Kemudian faktor pendidikan, 12 tahun sekolah bahkan hingga mahasiswa, kebanyakan mereka bakal memilih pekerjaan yg lebih tinggi daripada menjadi petani
@@muhammadichbalardiansah6772 knp warga indo naek dikit heboh, ya karena di indo pendapatannya gk gede² amat, ada yg gede tapi sebagian beda sama si Amerika yg penghasilan nya gede² jadi harga gandum disana mahal alhasil petani disana makmur dan tercukupi
@@kang_quotes7066 yg main harga kan pedagang, kalo terlalu mahal pedagang juga gak beli. Lagipula petani kaya ya bagus. Meningkatkan minat anak muda jadi petani, kan selama ini org gak mau jdi petani krn jadi petani penghasilannya tidak sebanding dgn profesi lain
Bener si .kenapa harga pangan ketika panen murah tapi obat dan pupuk mahal. Sapa yang mau tekor kalau jadi oetani . Kalau gagal panen udah tepuk jidat wkwk. Yang bilang gengsi suruh ke desa aja jadi tani biar ngrasain. Soalnya saya udah ngrasain panas terik matahari .pas musim paceklik juga.pikir 2x jangan asal komen gengsi
Saya anak petani dan saya juga menerus kan profesi petani namun tidak jadi yang utama karena keluarga saya bertani jeruk di kintamani, merawat dan menanamnya susah namun hasilnya setimpal, kurang lebih omset nya 100jt per sekali panen karena target penjualannya jelas dan sudah diorder. Selain bertani, keluarga saya juga berternak sapi untuk tabungan masa depan. Namun saya miris melihat para petani lain yang menanam padi dan sayuran yang lelah bekerja namun mendapat hasil yang tidak setimpal dengan tenaga yng dikeluarkan.
😀😂😂😂 itu minoritas petani sukses. Di Indonesia mayoritas petani menjerit panen rayA di beli dengan harga murah kadang modal sama hasil panen g seimbang
Itu bagian dari perubahan peradaban. Nggak masalah. Seperti di tempatku. Karena tenaga kerja di sawah makin berkurang sebagian petani beralih ke mekanisasi. Membajak dah pakai traktor, juga memanen. Bahkan jadi lebih efisien ( murah biaya). Dulu kalau mau menggiling gabah harus ke tempat tertentu, sekarang tiap hari jasa penggilingan gabah berputar di desa desa. Perubahan budaya ke arah efisiensi harus diapresiasi dan diterima sebagai hal positif.
@@hermansupratman1487 Pengalaman saya sebagai petani kita harus berhitung. Hasil panen disimpan beberapa bulan sampai harga baik (naik). Untuk mengolah lahan berikutnya kita gunakan cadangan yang kita siapkan. Keluarga saya kalau panen sampai 5-10 ton gabah kering. Kita simpan dulu. Harga naik baru dilepas. Untuk mengolah sawah kita sudah siapkan dana cadangan.
@@nonibelanda507 berat lah, proses dan setelah proses semua nya berat, hasil tani pun di nilai dari berat, jd fisik harus kuat 💪. Tp hasil tani kurang menguntungkan..
Masalahnya gini, kebanyakan Orang tua di daerah saya jdi petani, trs menyekolahkan anaknya supaya bisa kerja yg enak dan gk seperti ayahnya jdi petani. Kesimpulan nya mungkin= Tidak ada ayah yg mau menjadikan anaknya seperti ayahnya atau kakeknya, karena tau gk enaknya jdi petani. Tpi karena petani lah kita bisa hidup
Jaya nya para petani itu waktu presiden Soeharto. Beberapa tahun ini saja petani rugi besar2an karena wabah tikus yg tidak hilang. Untuk penerusnya sendiri masih dipertanyakan karena anak muda tidak ada yg mau menjadi petani.
Petani itu Penyangga tatanan negeri atau pahlawan pangan. Tp faktanya dari dulu hingga sekarang Petani itu selalu di permainkan oleh harga pasar dan pemerintah yg (maaf) kurang peduli Dulu waktu masa penjajahan sesepuh kita disuruh bertani dg upah makan. Sekarang kita sudah merdeka tp upah Tani hanya cukup untuk makan, bahkan tidak sedikit yg minus/merugi
Njirr aku bner" respect ma pekerjaan sebagai petani cuma karna bapakku trus hina aku dibilangnya pekerjaan untuk org yg tidak berpendidikan keluargaku jdi gx menghargai pekerjaan itu juga,, pdhal menurutku pengangguran paling hina dripda org yg sdh berusaha kerja 😒
Pak tani,bangun subuh sebelum ayam berkokok,nyangkul,memupuk dengan sepenuh hati sampai2 ingin berkelahi dengan petanj lain hanya masalah pengairan Pas gilira panen harga ambruk sebab impor besar2 dari luar akhirnya merugi Terus ada yang bergumam di atas kursinya"makanya kerja keras biar gak miskin"
Sebenarnya gw udah mikirin ini dari jama SD 😂, masalahnya gar gara nonton sinetron trus sering liat berita anak petani sukses jadi sarjana, trus di sinetron suka bilang jangan jadi kaya bapa yah, bapa mah cuman tani
pemerintah harus berperan aktif dlm segala hal yg berhubungan dgn pertanian.sekarang ini pertanian msh jauh dr campur tangan pemerintah.petani hanya kebagian sengsara aja.
Intinya tingkat kesejahtraan petani sangat buruk Jika tidak berkecimpung langsung k perdagangan jadi petani adalah hal yang menyengsarakan diri sndiri dan mensejahtrakan orang lain
Tinggal ganti mesin, Negara maju rata rata angkatan kerja sektor pertanian & peternakan di bawah 3-5% dari total penduduknya Jadi biarin aja yang muda kerja di sektor yang memang menghasilkan seperti sektor industri & jasa
Wajar saja, harga pupuk berbanding terbalik dengan harga beras. Secara akal sehat, siapa yg mau mengeluarkan modal besar tapi hasil yg didapat tidak setimpal. Semoga pemerintah segera bertindak
Menurutku penyebab anak muda sekarang jarang ada yg mau jadi petani itu: -anak muda sekarang mager-an orang nya -capek + panas ,nyambung sama alasan no 1 -menjanjikan tapi memang pendapatan tidak seberapa -kurang disupport pemerintah -salah satu profesi yg diremehkan anak muda Semangat buat para petani !
Memang. Karena semua kawula muda menganggap bahwa petani bukan pekerjaan yg menjanjikn. Tapi ada anak muda yg gigih bertani, asal harga komoditi mereka stabil, tidak sering terjun bebas. Benar sekali, harga sering dipermainkan oleh tengkulak yg bermodal besar.
Saya siap jadi petani Millenial, bismillah saya dan rekan rekan yang sekarang masih berjuang menjadi mahasiswa pertanian, dilatih dan dibimbing agar menjadi seorang agrosociopreneur, semoga harapan kita semua terkabulkan dan pertanian Indonesia semakin maju, khususnya kemajuan SDM nya aamiin
Anak muda malas jadi petani penyebabnya tidak ada keseimbangan antara hasil produksi dg biaya produksi pertanian. Hasil panen rendah sedanngkan pupuk pestisida mahal juga tenaga kerja langka serta ongkos naik terus. Untuk usaha dr sektor pertanian kurang menjajikan sehingga anak muda malas unt jadi petani.
Ya mau gimana lagi, jurusan Pertanian-Peternakan masuk kerja ke Perbankan jadi frontliner dll. Ya jelas aja. Sdgkn Pertanian tetap diisi oleh petani dari latar belakang pendidikan SD-SMA, bukan yg bener² sarjana pertanian. Alhasil pertanian kita stagnan dan tidak maju. Penggunaan teknologi yang rendah, dan ujungnya males jd petani krn dianggap berat. Padahal klu pake mesin mah sejam dua jam selesai. Andai aku tinggal di desa dan kuliah pertanian, pengen kali bisa bertani.
Setuju, teknologi dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia tapi untuk menjadi petani di Indonesia masih berasa CAPEK. Apa2 manual, mau beli alat pertanian canggih duit darimana, ada sih punya desa 1 untuk semua . Masih belum maksimal sih.
@@ibchanel4142 klo ngomongin kebutuhan hidup seh relatif bro.. dari pada itu tanah nganggur ga di berdayakan kan lebih baik menanam minimal buat kebutuhan mulut sendiri dan keluarga.. ato menurut bro lebih baik ga usah tanam apa2 trus jual tanah nya.?
Jangan salahkan petani dan generasinya tapi NEGARAnya bisa kagak buat stabilitas harga... Minimal Bisa bantu petani ekspor ketika panen raya, bukannya jago impor!!. Dinas ada... Bulog ada, masa kalah ama grandfathers/mafia2 swasta. # Apakah sistem ini memang di buat supaya para petani menjual tanahnya, habis rakyat pribumi!!
Gue setuju banget yang menanam harusnya mendapat keuntungan yg paling banyak. Sepertinya ada kesengajaan tidak mensejahterakan petani oleh krn itu anak muda skrng jarang yg minat mjd petani trmsk gue sendiri krn memang cukup berat dan blm lagi kalau gagal panen. Shg di Indonesia kekurangan petani yg akan berdampak pada hasil panen padi dalam negeri. Alhasil pemerintah impor dr negara lain. Sad 😥
Gimana mau yg ada jadi penerusnya pak pak apa-apa ya impor, petaninya juga dikasih harga pupuk mahal, harga jual petani ke pengepul di hargain sangat sangat murah
Jagung mahal = impor
Cabe mahal = impor
Beras mahal = impor
Mahal = impor
Mana mau jadi petani
Obat pertanian dan pupuk mahal
Rata2 cuma simpati tanpa empati dan tanpa solusi
Perjuangan yg berat gagal gak di peduliin giliran panen harga di turunin .
Tambah lagi... Petani mau panen malah impor
Halo, saya kuliah Agribisnis. Jadi kalau emang mahal itu wajar juga impor. Ada hubungannya dengan hukun permintaan dan penawaran demi menjaga keseimbangan pasar
@@kandangkesatriajawa8408 ini dah wajar sekali ya, setiap panen raya selalu harga turun. Ya penawaran lebih besar daripada permintaan, mau gak mau harga juga turun
@@FantasyFlix777 nggak kok.
Yg beras baru sampe mulut menteri klarifikasi eh perdagangan 🤣
Buktinya adalah inflasi masih 1 - 3 % sembako saat Pandemi.
Tugas pemerintah, kalo mau anak muda banyak yang terjun jadi petani… paling penting adalah -mengendalikan harga dipasaran dan memberikan keuntungan terbesar kepada petani! Dah disebutin di akhir video… kalo soal pupuk subsidi sih gampang bisa buat pupuk organik sendiri.. dah soal yang lainnya nyusul… salam petani durian dan alpukat dari pangandaran jabar… 👍🏻
Setuju
Iya mas intinya harga jual..klo tinggi..minat pst bertambah
Susah juga sih karena masarakat maunya serba murah
@@yusufefenditv7797 ya impor aja. Kan lebih murah,
Biar negara vietnam yg SWASEMBADA, kita jd negara konsumen aja.
Lahan sawah biar dibuat tanah kavling/kos/kontrakan lebih menguntungkan,
@@yusufefenditv7797 ya pmerintah mntapkan harga yg wajar buat para petani..soalnya petani skrang tuh hasil panen buat nanem lg dh habis. Keuntungan g sesui dgn tenaga modal 😭
Di Indo petani dianggap pekerjaan paling miskin, setiap dengar kata PETANI, orang² langsung beranggapan bahwa mereka itu miskin dll.
Padahal tanpa mereka, ga bakalan makan nasi dll.
+ krisis pangan
bukan masalah pemikiran jikalau pekerjaan petani itu miskin,tapi hasil dan pengeluaran tidak sebanding, di tambah masa panennya selama 3-4 bulan.
@@syahrullofficial9009 untung sama rugi banyak ruginya ,
@@Ultramanjuragantruck yaaa tepat sekali apa lagi 3th kebelakang ini,petani sangat miris kalo mw di ceritakan.
Impor bro skeng
Sebagai anak petani, paham betul rasanya panas-panasan, petani pontang panting cari pupuk yang susah banget di dapat, saat panen gabah hanya di nilai 4000an sekilo sama sekali tidak pernah menembus angka 5000. gimana para millenial mau bertani dengan gaya kayak gini. Semoga pemerintah ngeh dengan keadaannya pertanian di Indonesia 😭😭
Kalau didaerah saya sih lumayan harga gabah sempat tembus 6000/kg
Solusi nya adalah Integrated Farming bos. Ayo kembangkan desa asal.kita
@@wijayafarmsragen gmn dengan permaculture?
Negara,Jumlah petani,produksi padi
Indonesia,38 juta orang,31 juta ton
Amerika,2.6 juta orang,115 juta ton
Sumber: pertanian go id, katadata, USDA, business insider.
Bukan jumlah petani yang bermasalah tapi kualitas petani
@@averroes1216 justru dengan Integrated Farming merupakan bagian dari usaha arsitektur berkelanjutan sistem pertanian dan peternakan swadaya berdasarkan ekosistem alam yg tidak menggantungkan pupuk atau bahan kimia.
Saya suka bila ada media yg ngebahas soal pertanian..menarik menurutku
Coba cek DW Indonesia mereka sering bahas pertanian
Calon petani muda :)
Karna suka ngebantu ayah bertani aja si
Iya siipppp
yap,krn orang Indonesia makan dri hasil pertanian
Jadi ingat paman waktu dia muda, saat beliau bertani, mengembala kerbau dan kambing suka di olok-olok orang di kampung , sebagai orang miskin lah, tidak berpendidikan lah dan semacamnya.
Kakek saya tidak perduli perkataan orang tentang menjadi petani atau pengembala selama mampu memberi makan anak-anaknya, dan semua itu terbayar dengan anak-anaknya yang semua nya berhasil di kota tapi sayang nya tidak kembali membangun desa.
Kita terancam krisis petani muda karena banyak stigma yang melukai atau bahkan membuat trauma sebagian orang yang bernasib seperti paman saya. Ini juga karena doktrin bahwa ASN, Dokter,Tentara/Polisi itu dianggap sebagai orang sukses ketimbang petani.
Menurut saya ini yang harus diperbaiki dahulu.
Menurut saya, tidak apa-apa para pemuda menuntut ilmu pada bidangnya masing-masing. Apalagi kita sekarang memasuki era Society 5.0 dimana dokter, guru, petani dibantu oleh IOT, Robot, dan AI. Jadi, Society 5.0 memfokuskan semua bidang itu dilandasi oleh Ilmu Pengetahuan. Tapi tinggal sekarang generasi muda mau tidak memanfaatkan situasi ini. Karena memang, stereotype orang tua anak nya sukses saat jadi pegawai perusahaan dll. Padahal sebenernya, kita dapat membuat perusahaan sendiri bidang pertanian loh.
Bener banget. Emg petani identik org miskin. Kadang pengeluaran sama pemasukan gk sebanding. Yg org tuanya petani pun anaknya pasti cari lowongan di pabrik atau kantor, atau jd pns
Lah emang bekerja sebagai petani itu hal yang buruk? Atau di anggap miskin? Siapa yang punya pikiran seperti itu? Kaget 🥲
@@adytiacandrawibawa3115 nah.... bener banget. Krn teknologi kearah pertanian dikesampingkan
@@adytiacandrawibawa3115 Ide yang bagus, tetapi selagi kita bicara teknologi kita perlu juga melihat kemampuan orang di sana seperti mampu untuk mengadakan dan menggunakan ? Karena teknologi ini cukup mahal dan rumit.
Solusi yang saya harapkan sebelum masuknya teknologi yakni pencerdasaan masyarakat terlebih dahulu agar punya kompetensi untuk menerima teknologi dan paham pentingnya petani untuk kebutuhan pangan negeri kita (untuk mengurangi konversi lahan tani menjadi pemukiman).
Setuju banget, kami yang besar di keluarga petani sangat mengetahui betul bagaimana sulitnya bertani. Sebenarnya banyak faktor, dari benih yang ternyata kadang tidak bagus (tahukan? Jenis jagung yang harus ditanam antara jagung laki-laki dan perempuan, jd ibaratnya tugas petani memperbanyak jenis baru). Belum lagi masalah hama wereng, tikus, rumput liar, yangmana obat hamanya itu sama sekali enggak murah, tapi mahal. Lalu pupuk juga, harga mahal dan jumlah sedikit, bagaimana bisa hasil panen baik jika pupuk saja sulit. Jujur, kami juga sudah menggunakan pupuk kandang, tapi masih belum cukup, lalu untuk memindahkan dan meratakan pupuk kandang juga sama sekali bukan hal yang enteng. Lalu juga yang paling miris, kerap kali hasil pertanian kami dibeli dg harga yg murah, belum lagi alasan repaksi oleh tengkulak. Mereka bermain harga dan kami? Kami tidak bisa apa2 dan jikapun harga panen mulai naik, pemerintah akan mengimpor hasil pertanian negara lain. Ayo, coba dipikirkan bersama dan dicari jalan keluarnya bersama. Pemerintah, tolong hargai kami, kami menanam bukan hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk meratakan sumber pangan negeri. Terima kasih.
Btw kalau ditanya solusi apa yg saya tawarkan, saya akan meminta 1) Bantuan alat2 canggih agar memudahkan pertanian, mengingat harga buruh juga mahal. 2) Batasi dlm mengimpor sumber pangan, belilah hasil panen petani dalam negeri. 3) Perbaiki dan kendalikan harga sumber pangan. 4) Mudahkan pupuk dan obat2 pertanian. 5) Ayo coba tambahkan apa solusimu (...). Mungkin cukup itu dulu dr saya, smg ada yang membaca dan smg anda atau siapapun yg membaca ini dpt membawa perubahan bagi pertanian Indonesia yg lebih baik, lebih adil, lebih jujur, dan lebih makmur. Terima kasih dan mohon maaf bila ada salah kata.
Sedikit menambahkan mbak,
1. Adanya tempat pengumpulan hasil tani dari masyarakat.
2. Fokus pemerintah untuk memprioritaskan hasil bumi daripada impor.
3. Penekanan impor, jangan sampai dengan banyaknya populasi di Indonesia cuman menjadikan sebagai Pasar besar bagi negara tetangga, kalau bisa ya dioptimalkan supaya menguasai tetangganya, bukan dikuasai
4. Yang paling penting, makmurkanlah para petani, sungguh miris bila anak cucu kita nanti hanya bisa menceritakan bahwa negara kita pernah menjadi negara agraris.
@@fahimhidayat514 Sip👍 kak. Semoga terealisasikan.
Betul bgt mbak.. Aku dari keluarga petani beras .. Persis sama kaya mbak keluhannya..
Tapi kami tetap bertani .. At least buat makan sendiri..
@@arikakarin3237 Iya mbak, semangat ya mbak. Mbak tidak sendirian, kita ada untuk saling menguatkan.
Perjalanan dr petani ke konsumen lebih baik diperpendek, semoga kedepannya bisa terwujud dg perkembangan teknologi. Saya juga sangat berharap bahwa mereka yang menanam dan memanen mendapat keuntungan paling tinggi dr pihak lain😖
Pak petani: "nak, kamu belajar yang bener biar bisa kerja di kota ya nak"
Anaknya: "iya pah"
*Saat anak nya di kota*
"Kok beras mahal ya"
Mahal lah,beras impor
Wkwk gk nyadar
Kan impor jdi mahal..
Kocak, lempar masalah tanpa solusi, itulah negeri kita
@@bayuwiyata Yang impor itu beras kelas 1 dan 2 bro, itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan akomodasi perhotelan, nah kalau beras lokal kita itu masuk kelas 3. Untuk supply beras petani lokal masih belum cukup memenuhi kebutuhan masyarakat indo jadi wajar pemerintah impor beras supaya harga beras tetap stabil di pasar. Kenapa tidak petani lokal tidak mencukupi kebutuhan beras nasional karena banyak sawah para petani sudah beralih fungsi menjadi perumahaan dan yang lainnya.
sebagai anak jurusan pertanian sangat memahami betul betapa lelahnya ngurusin sawah Kepanasan dll 😆
cmn yang jadi PR bagaimana petani ini sejahtera
semiskin-miskinya petani ga boleh sampai kelaparan
semangat petani muda 💪
Saya punya sebuah pemikiran pas baca komen kamu ...
Saya rasa petani itu posisinya sangatlah penting.. pemerintah harus perhatikan kesejahteraan, mendukung petani krn kalo impor terus yaa sia2 dong tanah yg subur di negeri ini...
Btw .. banyak hal yg ingin saya ubah kalo diberi kesempatan untuk mengubah nasib petani krn terdorong sebab teman2 saya petani, om saya petani gak ada yg sejahtera hidupnya
@@bayuwiyata maka dari itu PR anak muda adalah menciptakan ekosistemnya sendiri agar tidak menggantungnkan hidup ke tengkulak perlu di cetak kelompok" tani yang maju dan beralih dari petani bahan mentah diolah menjadi bahan jadi yang bernilai lebih tinggi
Sama bro
Gw yg anak seorang petani aja biasa aje bang hehe....ya memang seperti itu prosesnya....
Masnya knp ndak jadi petani?
Mengapa yang menanam yang miskin"
Sangat menarik untuk di bahas menurut saya. Perbanyak lagi min untuk berita2 seperti ini
Nanti kalo petani naikin harga protes,
Makannya harga beras harus di naikan,gimana gak miskin harga padi/beras murah sedangkan harga pupuknya mahal,bukannya mensejahterakan petani yg ada buat petani makin miskin dan alasan terakhirnya menjual lahan sawah ke industri.dan hilanglah lumbung padi.
Asal upahnya sama kek pertambangan 👍😎
Apa kabar petani di luar Indonesia contohnya di Jepang, di sana perkejaan petani bulan hal yang dipandang sebelah mata malah gede gajinya
dari anak kecil saja anak" kita sudah di sodorkan cita cita industrial dan jasa.
Aku dulu kerja swasta...
Setelah pandemi harus plg kampung dan alih pr0vesi jadi petani...
Sudah hampir 2 tahun ini aku rasakan beratnya jadi petani panas .capek
..pupuk mahal .obat2an mahal ..bisa panen pun sudah alhamdulilah karna banyak hama hampir di semua sektor pertanian mau padi atau jagung sma saja .
Panen pun di hitung2 modal sama keuntungan tipis bget .
Kalu suruh milih mending jadi pekerja pabrik atau suwasta lainnya yg sudah pasti dapat uang tiap bulannya ...jadi petani belum tentu setiap tanam itu panen ...itu yg aku rasakan ...😭😭😭😭sungguh berat jadi petani...tapi harus tetap di sukuri setidaknya ini pekerjaan halal...🤲🤲🤲🤲
Ibu pernah bilang
"Anak anak penerus sekarang sudah gak mau kerja petani,malah main handphone terus,dan gengsi kerja sbg petani"🤧
Smoga petani lebih maju lagi🙏
Saya sih biasa aja di sawah bantu orang tua malahan suka bermain lumpur sambil bajak sawah
Karena jadi petani tidak menguntungkan pekerjaan nya menguras keringat, coba sistem niaganya di ubah dan ada bursa hasil tani, jd bisa memotong jalur distribusi sehingga selisih harga di petani dan konsumen gk terlalu jauh
@@temanbicara9455 kalau saya palingan jadi petani padi paling panas itu di ngemajak sama di nanam padi dan paling benci sama tikus yang suka narik narik padi yang baru di tanam
Bukan gengsi sih, cmn hasil sama effortnya gk sebanding.
Klo disuruh milih secara pribadi sih gw milih kerja otak ketimbang kerja otot
Bukanya kayak gmm, tapi proses ama hasil ga adil euy, soalnya aing sering bantu bantu gitu ama ikut jual hasilnya dn yah, dikit tapi ya sukurlah
Kalau ingin menarik perhatian pemuda, sebaiknya lebih ditonjolkan modern farming. Jadi, yg dibayangkan bukan kotor atau panas panasan.
Lebih setuju kalo pemerintah ngenalin modern farming berbasis tanam vertikal juga sih. Jumlah lahan per petani kecil banget, mending manfaatin model pertanian ke atas aja. Satu hektar bisa bikin kebun vertikal setinggi 2-3 lantai misal.
@@kuproytechnologyofkarangta9990 iyaa, apalagi kalo bisa bangun yg indoor. bisa lebih under control dan cepet ngerespon permintaan pasar😭 semoga nnti pas lulus bisa kesampean bikinnn, aamiin🔥🔥
dari mslh gengsi,penghasilan yg minim dri bertani,jg abak jaman now mana mau kerja capek2,di suru jagain toko duduk sabtuy gaji 2 jt sbulan aja banyak yg ga betah ampe smgu dah brnti
@@kacanggoreng1797 sebenernya si bukan masalah gengsi .tapi pemerintah belum nemu jalan keluar kalau punya sawah sendiri mending tp kalau punya irang bagi hasil 50% . Bokap gua petani garap sawah orang untuk ngurus tanaman dari nanam ampe panen sekitar modal kurang lebih 2 jt ,pas panen dapat 10 jt lah dibagi 2.kebagian 5 jt kepotong modal .bersih 3 jt . Itu kalau ga gagal panen bokap saya oernah gagal panen 10 jt ilang ibaratnya. Makanya gua oengen lebih baik ga jadi petani bukan karena gengsi tp blm ada lahan .kalau kita garap punya irang sama aja caoe sendiri. Itu fakta si. Saya ngrasain kalau saya di rumah saya selalu ke sawah buat bantu rasanya nangis batin ngliat kondisi , apalagi oetani desa musiman ga selamanya tiap hari kerja. Itu kalau yang punya swah atau garap sawah .coba yang hanya kerja petani harian lepas. Bayangin deh sob jangan bawa bawa gengsi.
Bukan masalah kotor atau panas panasan tapi modal biasanya ga sebanding ama hasil
Saya seorang sarjana ekonomi, umur saya 25th dan aku bangga memilih jadi seorang petani, karena
Petani itu adalah seseorang yang berkeyakinan baik, orang yang bermoral tinggi, dan memiliki cinta kepada kebebasan yang kukuh.
Saya dari Sulawesi barat di Polman jadi petani sejak umur 12 tahun, semangat ko anak muda
Mantap. Saya dari polman bulan kemarin
Kalo mau menarik minat anak muda, caranya adalah
1. Buat sistem yg meyakinkan di bidang penjualan tengkulak/ pakang yg selama ini memonopoli harga yg tidak akan goyah sebulan 2 bulan berlangsungnya sistem tsb. Ini masalah besar para petani. Mereka tidak bisa mengatur harga, harga ditentukan dari para tengkulak/ pakang
2. Sistem terbarukan pupuk yg murah tetapi tidak ada monopoli. Kalau mau ada subsidi, ya harus jelas target subsidi siapa. Penemuan di lapangan, pupuk subsidi tsb tetap diperjual belikan dg arogan
3. Lahan. Lahan dengan cuaca dan iklim yg bagus juga berpengaruh pada hasil panen. Lokasi ini sangat berpengaruh. Ada syarat2nya, terutama jauh dari emisi kendaraan bermotor
Jika pemerintah tidak bisa membuat iklim bisnis pertanian seperti itu, jangan harap anak muda mau menjadi petani. ANAK MUDA BUKAN TIDAK MAU MENJADI PETANI, TETAPI SAKIT HATI TERHADAP SISTEM YG DIKELOLA PEMERINTAH YG TIDAK MEMPRIORITASKAN PARA PETANI. Jangan salahkan anak muda tak mau bertani! Salahkan diri kalian para orang tua pemegang kekuasaan yg tidak becus mengurus sistem yg sehat untuk para petani
Bukan cuma petaninya,lahan yang subur dan sangat layak ditanami padi aja sudah banyak yang jadi perumahan.
Penyebabnya adalah lonjaknya angka kelahiran
Betul sekali, saya juga merasakan di daerah tanah kelahiran saya juga sudah banyak sawah atau lahan hijau yang di pangkas untuk pembuatan bangunan hunian, gak kebayang nanti tahun 2022 selanjutnya apa nanti masyarakatnya masih bisa makan dari hasil lahan sendiri atau dari hasil sawah, sedih merasakannya 😢
@@dewiannisa4086 impor berasnya, jd petani jmn skrg sulit, mending lahan dijual buat tanah kavling
Masalahnya di penjualan, bayangin aja nanem padi panenn nya 4bulan sekali, hasil per 1hektar laba bersih cuman 2-3jt itupun kalau ngga kena hama/banjir/kekeringan
Masak sih bos?😅
@@kamedkecu2227 kalau gk tau jangan komen jamet
Bener banget itu fakta jauh banget aku juga nanem padi di sawah itu cuman sebatas buat persediaan bahan pokok beras biar tidak perlu beli kalo biaya hidup jaman sekarang cuman ngandelin dari hasil pertanian itu sangat tidak mungkin , aku selain mnjadi petani padi juga suami wiraswasta jadi untuk biaya pertanian itu membantu sekali kalo cuman ngandelin dari hasil.tani kadang modal aja gak balik bukan untung malah buntung
masalahnya negara kita terlalu fokus sm pembangunan TOL . bandara yg gakepake. perumahan dmn2. ruko. TAMBANG. ibukota baru. dpr nya kunjungan luar negeri. pulang kesini gabawa ilmu apa2. sampah.
masyarakat gadiajak dan diajarkan hidup mandiri mengelola lahan di sekitar rumah. atau bahkan drumah sendiri. contoh jepang. bisa belajar ksana
Betul bgt... Belum lagi pupuk yg langka dan harganya mahal
Saya petani muda meski alat masih sederhana,semoga bajak&alat”pertanian canggih lainnya bisa terbeli biar tambah semangatt..
Mahal bro yg besar ampe ratusan jt wkkwk klo beli tractor scon aj cima 30 jtana
Mantap
Walau alat sederhana sdm yg utama krn proses pasti jalan
Gimana kalo modern farming model vertikal? Itu gencar di luar sana. Kenapa gak diterapin di Indonesia ya?
Gua dukung lah, sebagai gen Z.
Pekerjaan yang disunnahkan lagi.
Setiap nabi mah kalo ga nanem ya dagang.
Alhamdulillah saya malah bangga sebagai petani muda , dan sekolah di bidang agribisnis 🙏
Krisis petani muda boleh inilah era, krisis Mahasiswa Pertanian, agribisnis/Agroteknologi jangan.
Pertanian di Indonesia harus lebih modern.
Hidup anak muda
Langkah yang mantap.. Kembangkan Integrated Farming
1. Pupuk mahal
2. Bibit mahal
3. Hasil harga murah
4. Semua serba import
Nah ada yang sependapat ni👍
Gaji petani tidak sesuai dengan tenaga yg di keluarkan setiap hari
Belum lagi lahan pertaniannya sudah banyak beralih fungsi jadi perumahan.
Lah gimana gk serba import bang,lahan pertanian sekarang udah jadi perumahan 🗿
Nitip sefrekuensi 😀
Jadi petani CAPEK PANAS belum lagi jika cuaca ngak stabil😥
Semoga harga² barang petani sesuai dan membuat semangat para petani.
Gak ada hasilnya, sering merugi jadi petani sengsara hidupnya 😢 😢 😢
Kalo anak2 muda kebanyakan milih kuli daripada tani, sama2 panas tapi penghasilan lebih jelas..👐
Bukan masalah capek atau panasnya, tetapi yang saya rasakan mahalnya pestisida dan pupuk, sedangkan saat panen raya harga pasti turun drastis
Yang dirasakan bukannya untung tetapi malah buntung
@@ahmadmuhroji3104 betul. Masalahnya sering buntu drpd untung
@@kucingku_0198 iya betul, kl nguli lgsg bayaran, kl tani capeknya pasti, untungnya belum tentu malah sering buntung
Di masa depan saat dunia sudah maju petani mungkin adalah pekerjaan yang menjanjikan
iya, semakin langka pekerjaannya semakin Gede juga profitnya, tapi bisa aja di masa depan petani nya Robot semua wkwkw
@@riskyvangke6287 atau bisa juga lahan sudah habis buat bangunan
Apa lagi petani padi susah saat ini
Gagal panen mengintai
@@riskyvangke6287 jangan sampai langka lebih baik produksi stabil biar daya beli konsumen juga stabil.
TADI NYA CITA CITA SAYA JADI PETANI TAPI PAS UDAH GEDE ASW BENER LIAT NEGARA INI BELI HASIL PERTANIAN SANGAT MURAH TAK SEBANDING DENGAN JERI PAYAH YANG TELAH DI KERJAKAN SEBAGAI PETANI !!!!!!
Saya berumur 21 tahun,saya petani cabai dan peternak kambing, Alhamdulillah biisa beli apa yang saya inginkan dengan hasil bertani dan ternak, salam petani dan peternak muda
Iya kah ?
Bagi2 dong uangnya....sya pengen punya mobil ertiga tipe GX tp blm punya uang.....kasian anak q kehujanan
Saya ingin manjadi petani cabe mas,saat ini baru nyoba nanam beberapa pohon aja,bisa minta tolong ajarin ilmunya mas
Jos bos..lanjutkan taninya lahan setengah sekali pnen cabai bisa beli mobil itu ..
Kalau pertanian pake hidroponik menjanjikan ga ya?
Iya Pemerintah "Lebih Suka Impor" beli dr Petani Thailand dr pd Petani Sendiri... Pas Panen Raya Buka Impor Beras, Cabe dan Garam Aja Impor, Jd Sakit Hati dan Ruginya banyak
Jngan cuma nyinyirin pemerintah..
Ente mau gak jadi petani???
pemerintah dulu gk mau bangun bendungan gimna mau sejahtera petani ny. 1tahun se x nanam. skrg udah banyak bendungan d buat semua utk petani. biar bisa nanam 2-3 x. insya allah selanjut ny semua akan sejahtera
Bukan masalah impornya pak, tetapi mahalnya pestisida dan pupuk, yang katanya ada pupuk bersubsidi dari pemerintah namun nyatanya langka dan kualitasnya jauh dari pupuk nonsubsidi, dan saat panen raya juga harganya pasti anjlok dan membuat petani merugi ataupun hanya untung sedikit
@@oppal9447 Isu pertanian di Indonesia itu bukan bendungan .....ngarang hahaha. Kalau dibangun bendungan, tapi gak ada generasi muda petani baru yang ngisi ya rugi donk.
Isu terbesar pertanian di negara berkembang, bukan hanya soal sumber air. Jauh lebih besar isu keengganan generasi muda. Di China, Jepang, Korea juga seperti itu. Lama kelamaan yang jadi petani itu justru bukan buruh tani sebagaimana yang kita ketahu, tapi justru Pengusaha/Perusahaan korporasi pertanian sebagaimana yang terjadi di Industri Sawit dan Karet di negeri ini.
Di Amerika Serikat, Australia, dan Eropa juga seperti itu, lahan2 pertanian pangan yang luas-luas udah dijalanin secara teknologi tinggi sama korporat-korporat raksasa. Makanya, walau jumlah petani turun, tapi produksi dalam negerinya gak turun ... karena diganti sama perusahaan kelas kakap.
Indonesia belum ada ke arah sana, yang ada sekarang kekurangan petani dengan minimnya hasil produksi pada musim tertentu ditambal dengan Impor.
Lu sendiri nanam, apa, tong?
Alhamdulillah,,,anak saya sedang kuliah di Malang Jatim, ambil jurusan Pertanian. Semoga nanti stlh wisuda, ilmunya bisa bermanfaat,apalagi skrg di Lampung sdh di bangun bendungan. Saya sgt seneng bertani, mknya saya krj ke luar negeri cari modal.
Keren... Mantap
Pas lulus jualan beras..
@@1tahunyanglalu348
InsyaAllah,,,asal niat kita baik, ainul yaqin.
Pas lulus ndaftar pns kantoran 🗿🗿🗿
@@BantengIn.
Ya ndak apa pns,,,tp kalau hrs di usahakan bagian lapangan,agar bisa tahu bagaimana kondisi di lapangan, terutama harus bisa menyeimbangkan antara harga pupuk yg sgt mahal, dan harga gabah yg sgt murah wkt panen.
Kami adalah petani, jadi kami tahu yg temen2 petani rasakan.
Gua lulusan IPB Teknik pertanian , sekarang kerja sebagai kepala toko retail Jakarta . Padahal punya tanah sawah di desa sumedang.
Gimana ga krisis, dari TK SD yg diajarin ayah pergi ke kantor ibu memasak di dapur. Kalau yg bilg mau kayak bapak sy jadi tani, diketawain teman2, ditanya gurunya & org2 terdekat apa km ga pengen jd dokter guru insinyur dll? Wkwk. Bagus sih untuk menstimulasi anak2 untuk tdk putus sekolah. Krn waktu dulu pendidikan rata2 msh rendah, ga bnyak yg perguruan tinggi. Tp akhirnya muncul stereotipe tani itu pendidikan rendah, ndeso dll. Gada yg menggambarkan kalau pendidikan tinggi pun bisa jd tani dgn lebih baik. Dari dulu2 udh terpikir ga ada keren2nya jadi tani. Mana mao pada jd tani? Jd cita2 aja ga prnh. Wkwk. Ditambah dgn tantangannya jadi tani terutama di masa sekarang ini.
Sy pribadi udh kepikiran dr lama ttg mulai berkurangnya sawah. Bagaimana ketersediaan beras di masa depan dgn anak muda yg jarang yg mau jd tani. Teman2 muda terutama di daerah tertentu yg skrg jadi tani sy sangat bangga. Semoga semakin banyak banyak buanyak dan buanyaaaak. 💙
Saya sebagai seorang petani sangat bangga... Karena sudah di anggap kaya oleh pemerintah.. karena di saat zaman gini orang gaji tetap mendapat bantuan dan perhatian kami yang petani mlah mendapatkan kenaikan harga obat2n dan pupuk..
Setuju
Mantap semoga allah mendengar doa kita., Semoga petani sejahtra kaya raya amin,.
Berdoalah ketika kita di aniyaya
@@muhidinae455 Alhamdulillah bro.. tetangga saya kemarin habis nanem kacang ijo sekarang jadi milyarder bro.. karena sawah seluas hampir 2 hektar yang di garapnya sekarang sudah di " Jual ".. katanya mau di bikin kavling perumahan.. 😀😀😀
@@setoseto2487 haha mantaps...
Setuju
Harga Hasil Pertanian Sering Anjlok.. Kadang juga gagal Panen.. Sungguh berat Perjuangan Seorang Petani 😭
Pupuk aja mahal, harga sewa lahan jg tinggi skrg ma biaya garabnya jg
Naaaaaaah.... kayaknya ini yang jadi biangnya 😅
Setuju bro...
Karena perjuangan & penghasilan petani cukup berat.
Blum lg waktu panen raya malah impor
Berat yg g punya lahan
Saya anak petani, mau curhat sama pemerintah soal kesejahteraan petani sulit
Lebih baik curhat sama yang kuasa aja, pasti petani jadi lebih baik
Tuh dibahas, 1.9jt hoho
Mau pake pupuk organik sebelahnya engga, belum lagi faktor lain, kan repot juga, daripada ribet secara pandangan saya pribadi sih suka nyari kerjaan yg lain, jujur hasrat ingin bertani ada, dan yang saya liat orang bertani hidupnya damai banget, tapi untuk terjun bertani perjuangannya berat, ga ada habisnya deh kalau bahas ginian (secara saya basic anak petani hidup di lingkungan petani)
@K. Durian Pak Roh saya anak petani gurem, ekekekee
Setuju
@K. Durian Pak Roh 500 pohon butuh brp hektare?
Pertanian di luar negara sudah modern.
Yang paling mengerikan pekerjaan petani masih dipandang sebelah mata...makanya tak jarang anak muda yg memilih pekerjaan lain
Aturan pemerintah cuma data tulisan aj, perlindungan petani minim sekali.
Betullll
Betul
Itu salah pemerintah , gk pernah mau serius ngurus petani
Dijual semua sawahnya
Betul
Makanya jangan cuma PNS aja yg dikasih tunjangan. Pemerintah juga harus lebih peduli pada petani dengan memberi tunjangan biar anak muda makin semangat jadi petani
Iya.. saya sebagai petani muda.. banggs dgn komentar anda mbak...
Trimksih
itu baru solusi
salut,saya setuju
Buruh juga dikasih tunjangan ,uangnya dari pinjaman luar negri wkwkkwk
Bukan tunjangan, tetapi lebih ke pelatihan dan kerja sama langsung dengan para petani. Hasil pertandingan bisa di jual langsung tanpa melalui ke tengkulak.
Saya hidup di jawa barat,kab.sukabumi,kec.lengkong.desa cilangkap,kp.cicadas.Alhamdulillah di sini banyak petani2 muda termasuk saya sendiri .
Petani adalah "pejuang tatanan indonesia"
Jika perjuangan itu berakhir maka berakhir pula lah bangsa ini.
kalau mau banyak petani tugas pemerintah adalah:
1.standarin harga
2.ketersedian pupuk lainya serahkan pada petani
Iya pupuk mahal sekarang
Leres mas bayu👍🏾
@@maulanahanif selama harga panen masih di pegang tengkulak dan pupuk subsidi susah, yakin petani kedepannya bakal malas olah lahan
@@yogisugigikofficial2099 iya sekarang pupuk subsidi d batasi😭
teknologi paling penting, mau ada pupuk, mau harga standard, generasi muda mikir kalau ada cara mudah knp harus panas2an di sawah. realistis saja kita semua pengen hidup makin maju kan? ,zaman dulu petani di indo banyak,karena kemiskinan masih tinggi
Betul sekali, saya dari bali umur 43 tahun, sedangkan teman-teman petani saya kebanyakan berumur diatas 60 tahun, di bali jarang sekali yang menjadi petani di umur 20 tahu.n.
Saya petani muda🙂 tapi tetap bersyukur walau hasilnya tidak seberapa
Semangat ya 😀
Semangat om semoga sukses ladangnya banyak hasil nya aamiin
Semangat bosss
Semangat, bang. Rejeki dah diatur jangan takut miskin karena Tuhan kan Maha Kaya.
sama, dari pada habis sekolah online main mending nyawah atau berkebun
Penyebab kurangnya minat bertani.
1. Harga jual hasil produksi murah, tpi harga beli pupuk dan lainnya mahal
2. Lahan tani di ganti lahan pembangunan
Benar sekali, harga jual murah tpi pupuk mahal. Jdi sia" jdi petani klo begitu terus gk ada uangnya. Tpi pemerintah malah gembar gembor jadi petani sementara harga pupuk mahal selalu 🤣
setuju bgt tuh fakta di lapangan sprti itu
Bukan karena berat, tapi karena hasil pertanian yg belum dihargai dengan baik.
Bener pak, saya di Jawa Timur tanem jahe merah, bawang merah, padi.
Dan setiap musim panen harganya selalu rendah. Tidak sesuai dengan ongkos produksi nya.
Setuju pakdhe 🙏
Ini nih yang perlu di up!!!👍
Nanti klo mahal yg bukan petani demo minta murah.wkwkwkwwkj
Betul banget
Seperti ini berita yg bagus yg harus muncul dipermukaan karena ini hal yg penting yg sangat perlu perhatian
Betul...daripada berita perbandingan gaji lord dan anak nya...
Unfaedah
Aku masih kelas 1 SMP tapi cita cita ku sudah aku pikir Mateng untuk menjadi petani milenial ☺️☺️
♡
Semangat dek.. Semoga lancar..
Good, lanjutkan, belajar terus! Siapa tau nanti berkat pengetahuan dari sekolah bisa meningkatkan pendapatan dari bertani
@@rsww3623 siap, berkat kakak semua aku semakin lebih percaya diri dan semangat 🥺🙏🏻
@@arikakarin3237 amiin
Alhamdulillah saya sudah mulai di sektor Integrated Farming. Peternakan Yang Terintegrasi dengan Pertanian.
Saat ini masih dikota , kita mulai buka peternakan di desa asal kita dan dikelola oleh saudara yang masih didesa.
Dari Lahan untuk Manusia dan Ternak , Dari Ternak kembali ke lahan lagi sebagai pupuk.Majukan Sistem Pertanian dan Peternakan Terintegrasi. Bangga menjadi Peternak dan Petani Indonesia.
Petani:penyangga tatanan negara indonesia.salam hormat untuk petani nusantara..
🙏🙏🙏
Ya saya setuju...
Kuncinya petani harus dimakmurkan...
Agar generasi muda mulai meminati profesi sebagai petani,
Jelas lah krisis petani...
Bertani penuh resiko sampe bisa panen,pas panen musim hujan padi tiba" murah.....
Sangat setuju sekali , karena sejak kecil saya ikut ortu ber tani saya sangat mengerti .. petani itu orang paling ikhlas sedunia menurut saya.. keuntungan 100 , 200 dan bahkan sering kali tidak ada untung tetap aja mereka jalani demi berlangsung nya ekonomi keluarga .. hutang sana sini hanya untuk beli bibit dan pupuk.. tapi hasilnya kadang zooong.. ya Allah semoga petani Indonesia tetap semangat terus..
Padahal baru aja kemaren gw denger soal komunitas pupuk organik di Indonesia, semoga aja bisa berkembang dan menggantikan pupuk kimia biar lebih murah dan terjamin produksinya
di indonesia itu maunya instan jadinya asal2an pokoknya panen, yang kalah dari thailand yang menggunakan sistem organik, walaupun prosesnya lama tapi hasilnya cukup muaskan
@Rama Sil betul, harga panen murah... kalau ga ada kebijakan pemerintah menueimbangkan harga pasar ya mau gimana.
Gini bro di indonesia kalo di tanya orang apa pekerjaan orang tua misal kita jawab petani pasti mereka pikir kita miskin.nah dari situ orang tua nyuruh kita untuk hidup sukses/minimal bukan petani/pemilik tanah kalo di kelas di tanya siapa yang mau jadi petani bisa di hitung pake jari
@@revosiip6515 menurutku bukan di indo saja, beda kalau di barat dan australia petani dibuat kelas bisnis makanya memiliki pandangan yang baik di mata
@@revosiip6515 setuju...
Semua pada tertarik Menjadi orang berseragam, sampai Lupa bahwa petani adalah pekerjaan yang sangat Mulia ❤️
Sampai lupa kalo kita makan nasi
Mulia ?
Kerja yang halal dan dapatin duit sebanyak banyaknya supaya keluarga gk sengsara, apakah itu bukan mulia ? Ciri ciri pekerjaan mulia itu gimana ?
DAN SATU HAL LAGI, EMANGNYA MUDAH DAN GRATIS MINJEM UANG KE BANK ? PERCUMA ELU BILANG MULIA, KARENA GK DAPET APA APA. APA GUNANYA PAHLAWAN TANPA JASA, JIKA KEHIDUPANNYA SUSAH ?
KATA KAU ITU PEKERJAAN SANGAT MULIA, APAKAH KAU PETANI ? KNP TIDAK JADI PETANI ?
Guru juga pekerjaan yang mulia. Terus gaboleh jadi guru gitu?
bpaak saya petani..tidak punya lahan..garap punya tetangga..
dan saya anaknya harus lebih baik dr bapaknya...utk membahagiakan ortu...
saya kerja di bumn..dan kalau pensiun nanti saya pengen punya lahan sendiri bisa jd petani mandiri,punya peternakan..intinya bisa jd petani seperti bapak saya tp punya modal lebih...
APAKAH SAYA SALAH ATAU SAYA LUPA SEPERTI YG MAS MAKSUT????
Gamao ah cape kerjanya cuma di hargain dikit 😂
Saya ikut jejak org tua rela gk kuliah dan mencapai cita2 demi jadi penerus usaha org tua , udh 12 tahun ikut bapak ngurus kebun sawit 2000 batang , lada 1500 , dan karet , ternak
Semangat Mas. Dari mbah² ku kebanyakan petani..
Ibukku pernah jadi petani tapi dah berhenti kerja karena kondisi tubuh....
Aku sekolah di teknik mesin...
Suatu saat Aku ingin buat produk yang memudahkan petani.
Big bos sesungguhnya kalo dah lada di sebut ampun saya
@@madaari1971 semangat brooo
@@hermantorobin1354 ia om salam dari Bangka , disini penghasil lada , tapi skrg org mulai beralih pungsi ke timah dan sawit , di sini udh mau 5 tahun lada anjlokkk harga 50k naik pas ada pilkada doang , tapi kami gk menyerah tetap di rawat
Petani mungkin selama ini masih dalam konteks kasar,maka perlu ada program khusus seperti "pegawai sekelas pns" yang mana selain dari pendapatan hasil panen perlu ada biaya pelatihan tingkat lanjut dalam hal pertanian.
Gw lebih setuju kalo petani diangkat jadi PNS biar adil
Negara,Jumlah petani,produksi padi
Indonesia,38 juta orang,31 juta ton
Amerika,2.6 juta orang,115 juta ton
Sumber: pertanian go id, katadata, USDA, business insider.
Bukan jumlah petani yang bermasalah tapi kualitas petani
Assalamualaikum pak. Semoga komenku di di baca sama pemerintah .Pak saya adalah petani muda yg berumur 18 tahun . Saya sudah merasakan bergelut di lahan di terik matahari.hujan . Yang jadi masalahnya pak waktu panen harga hasil pertanian sangat murah pak dan selalu harga naik turun kaya seperti di permainkan . Itulah alasan saya ingin sekali pindah di sektor pertanian . Sekarang ini saya lebih fokus kuliah dan mengembangkan bisnis saya daripada mengurus lahan yang akhirnya jadi miskin juga
Harga pupuk agak mahal ya tapi harga jual rendah
Apa lagi kalo musim penghujan semua roboh :)
Pupuk sekarang juga di batasi kalau beli pake kartu tani.
Gak pake kartu tani pupuk mahal gila.
Keluarga ku jg kayak gitu.. Bertani jadi sampingan aja.. Gak bisa jadi penghasilan utama..
Gak akan didenger yang didenger ya mogok jual hasil pertanian aja biar mereka tau dampaknys
@@panggihsuseno4364 dampaknya tetep aja ke rakyat u,u
kalo ada lahan tanpa biaya sewa, harga jual tinggi, dan paling penting ada kompensasi biaya jikalau hasil panen tidak bagus karena faktor cuaca dan irigasi. saya juga mau jadi petani😁.
Planet Mars Kosong mas,
@@31media97 iya sih😂. tapi serius apalagi petani beras seringkali gagal panen karena cuaca.
@anda siapa? yess betul.
Kasih fasilitas mulai dari finansial mau non finansial dan edukasi. Bukan salahkan angka melainkan kebijakan yang sesuai untuk menunjang layak hidup sebagai petani
jangan manja usaha sendiri
@@zetzetblackcatpirate9423 Masalah ini itu sistematis, bukan masalah manja, enak banget memang ya kalo cuma ngomong di sosmed. 🙄
@@hansnana3336 gw petani padi dan d sini masarakatnya petani padi semua gk manja kayak kalean, dn ttp ngehasilin uang😛
@@zetzetblackcatpirate9423 mantap jadi anak muda itu harus kuat dan tidak manja, respect
@@grit7247 mari bertani
Jujur aku mantan petani tp skarang sudah enggk lagi..
Karna harga pupuk padi mahal dan sulit di dapat
,,Harga padi murah
Jd gk sesuai dgn lelah dan hasil ny🙏
Tunggu aja petani nanti kalo dah sedikit jumlah nya, Hukum ekonomi akan bekerja dan ketika jumlah petani sedikit maka pekerjaan petani akan dicari banyak orang dan gaji petani akan naik.
tidak mempan jika supply beras nya semua pure import
nanti pekerjaan pertanian dimonopoli oleh segelintir petani kaya seperti di Amerika, yg lahannya puluhan hektar dg peralatan canggih.
Pekerja tani naik klo hrga produk ptani murah mau di byr pke apa itu yg di pikikan ptani
@@bangbot8612 tidak mungkin Indonesia pangan nya full dari luar negeri
Profesi petani adalah ssngat mulia ...
Tanpa ad yg mau bertani kita makan ap bahan pokok sehari hari .
Btw anda mau bertani?
Import lah
pupuk mahal .......!!!
harga panen murah ......!!!
petani miskin dan tengkulak yang kaya ......!!!
@@Basir_Ngempo gw bingung dah dari zaman dulu kaga ada yg berani dgn yg namanya disebut sebagai tengkulak itu😂
@@Basir_Ngempo btw pupuk subsidi pemerintah udah murah banget sekarang
Insyaallah saya masih aktif sebagai petani dan pedagang 😉 Karena itu hobbyku👌
Sungguh mulia hatimu saudara ku
@@paulusassegafbinmuhammadpe6536 Karena saya merasa lebih tenang dan damai dekat dengan alam.
Mantap bang...
Semoga diberikan Allah kesehatan dan hasil panen nya yg berlimpah...
@@paulusassegafbinmuhammadpe6536 Aamiin Yra 🤲, saat ini sedang tanam Jeruk limau, durian, cabai, pepaya, mangga, nangka, petai dan rambutan. Semua hasil okulasi insyaallah thn yang akan datang bisa panen.
Selain bertani pekerjaan utama saya berdagang keliling, do'ain ya semoga Laris manis ☺️
Allah SWT akan membalas berlipat ganda Do'a² kebaikanmu sodara 🤝
@@AchmadSumantryi semoga laris manis jualan nya bang dan semoga Allah mempermudah segala urusan ABG, Amin
Anak muda sekarang gengsinya tinggi dan juga dukungan dari keluarga termasuk keluarga petani itu sendiri untuk menjadi sosok yg membawa nama baik keluarga
Sehingga petani² generasi baru semakin berkurang
Kemudian faktor pendidikan, 12 tahun sekolah bahkan hingga mahasiswa, kebanyakan mereka bakal memilih pekerjaan yg lebih tinggi daripada menjadi petani
Yg penting jaminan harga jual dan Tanah sebagai sarana produksi+Pupuk dan benih yg baik.
Sya sgt setuju👍👍👍
👍
"KENAPA YG MENANAM ITU YG MISKIN?" adalah pertanyaan sekaligus jawaban dari video tersebut.
Karena harga padi murah sedangkan harga pupuk mahal
Beras murah, kalau mahal dikit naik 2000 lah heboh. Makanya petani aja berharap agar anaknya gk jadi petani biar gk susah
@@muhammadichbalardiansah6772 knp warga indo naek dikit heboh, ya karena di indo pendapatannya gk gede² amat, ada yg gede tapi sebagian beda sama si Amerika yg penghasilan nya gede² jadi harga gandum disana mahal alhasil petani disana makmur dan tercukupi
Aaàaaasuuuuudaahlah
"Kita harus berani stop impor pangan, stop impor beras, stop impor daging, stop impor kedelai, stop impor sayur, stop impor buah, stop impor ikan. Kita ini semuanya punya kok,"
kalok GK impor yang kaya petani doang...
sementara kita yang konsumen kesusahan karena harganya pasti dimainkan...
kalok kelaparan pasti demo lagi
Itu kampanye dulu Jokowi sblm jadi presiden. Setelah jadi presiden? "Kita wajib impor sembako untuk kestabilan ekonomi"
@@Im_Smart_Edu ladang bosku.
@@kang_quotes7066 logikanya tolong bos ku 😭
@@kang_quotes7066 yg main harga kan pedagang, kalo terlalu mahal pedagang juga gak beli. Lagipula petani kaya ya bagus. Meningkatkan minat anak muda jadi petani, kan selama ini org gak mau jdi petani krn jadi petani penghasilannya tidak sebanding dgn profesi lain
Saya mulai bertani 2017 cukup makan, kemudian 2018-2019, gagal total. Ndak heran pemuda ndak tertarik jd petani.
Bener si .kenapa harga pangan ketika panen murah tapi obat dan pupuk mahal. Sapa yang mau tekor kalau jadi oetani . Kalau gagal panen udah tepuk jidat wkwk. Yang bilang gengsi suruh ke desa aja jadi tani biar ngrasain. Soalnya saya udah ngrasain panas terik matahari .pas musim paceklik juga.pikir 2x jangan asal komen gengsi
@@stofficial9808 betul, itu aja saya ndak pakai pupuk udah tekor... Sekarang sawah kami udah ditutupi putri malu... 😔😭
Saya anak petani dan saya juga menerus kan profesi petani namun tidak jadi yang utama karena keluarga saya bertani jeruk di kintamani, merawat dan menanamnya susah namun hasilnya setimpal, kurang lebih omset nya 100jt per sekali panen karena target penjualannya jelas dan sudah diorder. Selain bertani, keluarga saya juga berternak sapi untuk tabungan masa depan.
Namun saya miris melihat para petani lain yang menanam padi dan sayuran yang lelah bekerja namun mendapat hasil yang tidak setimpal dengan tenaga yng dikeluarkan.
Saya punya saran pak.kali misalnya bertani jika mampu bisa menggunakan teknologi pak
Mantap, lanjutkan
Selamanya saya jadi petani jagung padi cabe, karena itu warisan orang tua. Banyak petani2 yg sukses,kalau kita ulet dan mau kerja keras
😀😂😂😂 itu minoritas petani sukses. Di Indonesia mayoritas petani menjerit panen rayA di beli dengan harga murah kadang modal sama hasil panen g seimbang
Itu bagian dari perubahan peradaban. Nggak masalah. Seperti di tempatku. Karena tenaga kerja di sawah makin berkurang sebagian petani beralih ke mekanisasi. Membajak dah pakai traktor, juga memanen. Bahkan jadi lebih efisien ( murah biaya). Dulu kalau mau menggiling gabah harus ke tempat tertentu, sekarang tiap hari jasa penggilingan gabah berputar di desa desa. Perubahan budaya ke arah efisiensi harus diapresiasi dan diterima sebagai hal positif.
@@hermansupratman1487 Pengalaman saya sebagai petani kita harus berhitung. Hasil panen disimpan beberapa bulan sampai harga baik (naik). Untuk mengolah lahan berikutnya kita gunakan cadangan yang kita siapkan. Keluarga saya kalau panen sampai 5-10 ton gabah kering. Kita simpan dulu. Harga naik baru dilepas. Untuk mengolah sawah kita sudah siapkan dana cadangan.
Kalau tanah ny luas iya sukses 😂
@@subagyospd7654 kalau saya gabah dijual teles,,,ngeringin gabah berat banget
Jare bapak ku yang petani, jangan jadi petani karena berat.
Berat gmn ???? Maaf aq ga paham soalnya ortu q bukan petani
@@nonibelanda507 berat lah, proses dan setelah proses semua nya berat, hasil tani pun di nilai dari berat, jd fisik harus kuat 💪. Tp hasil tani kurang menguntungkan..
Kat guru oun gitu, "cari cita² yg tinggi (tni,polisi,guru,pilor,dokter NLS)😂
@@arellatsushi8182 klo TNI jgn yg tamtama gajinya kecil
@@nonibelanda507 apalagi kalau panen pemerintah malah impor! Sudah susah2 tanam, bukan untung malah buntung
Saya petani umur 20, memurut saya pemerintah harus lebih pintar mengatur harga, terkadang yang menananam malah yang paling susah
Masalahnya gini, kebanyakan Orang tua di daerah saya jdi petani, trs menyekolahkan anaknya supaya bisa kerja yg enak dan gk seperti ayahnya jdi petani. Kesimpulan nya mungkin= Tidak ada ayah yg mau menjadikan anaknya seperti ayahnya atau kakeknya, karena tau gk enaknya jdi petani. Tpi karena petani lah kita bisa hidup
Jaya nya para petani itu waktu presiden Soeharto. Beberapa tahun ini saja petani rugi besar2an karena wabah tikus yg tidak hilang.
Untuk penerusnya sendiri masih dipertanyakan karena anak muda tidak ada yg mau menjadi petani.
Saya kerja apa saja mau, yg penting dapat uang untuk keluarga dan tidak merugikan orang lain. 😊🙏
Ganteng juga kamu mas
Bohong orang ini di suruh bantuin bapaknya panen padi aja enggak mau,bisa bisanya kerja apa aja mau
@@Michael_Khen25 aku tetangga orang itu,nama asli dia rizal,anaknya pemalas dia tukang mabok lagi,udah percaya sama aku
@@suryawoodpecker9997 Tau dari mana kamu?
@@suryawoodpecker9997 Siapp. Fitnah dosanya lebih besar dari pada pembunuhan. Malaikat akan membalas semuanya di akhirat ya.
TETAP SEMANGAT.!!!
Bagaimana ini pak penyulu pertanian tanggapan nya.?
Mau gmn lagi pak.hrga hasil tani juga semakin menurun,,, sedangkan modalnya habis banyak
Saya pernah magang di ptpn hasil gula dikuasai partai hehehe.. hampir semua di pertanian ada mafia nya. Jadi itu yg bikin petani sulit..
98% Bertani adalah sebuah keterpaksaan.
Petani muda sejahtera Indonesia maju .. semangat!!
Petani itu Penyangga tatanan negeri atau pahlawan pangan.
Tp faktanya dari dulu hingga sekarang Petani itu selalu di permainkan oleh harga pasar dan pemerintah yg (maaf) kurang peduli
Dulu waktu masa penjajahan sesepuh kita disuruh bertani dg upah makan.
Sekarang kita sudah merdeka tp upah Tani hanya cukup untuk makan, bahkan tidak sedikit yg minus/merugi
Njirr aku bner" respect ma pekerjaan sebagai petani cuma karna bapakku trus hina aku dibilangnya pekerjaan untuk org yg tidak berpendidikan keluargaku jdi gx menghargai pekerjaan itu juga,, pdhal menurutku pengangguran paling hina dripda org yg sdh berusaha kerja 😒
padahal kl gada petani kita ga makan nasi wkwk
Nasib kita sama bro saya malah suruh daftar jadi pns ngak banget wkwkwk
@@kikkoval btul itu wkwkww
@@fierydwicahyo3339 lah kok sama ya aku juga skrng lgi perjalanan jdi pns wkwkw
@@kikkoval iya, dan jeleknya kita selalu impor beras
Biaya produksi/tanam yg perawatan tinggi apalagi pas musim kemarau , dan ketika panen harga gabah sering turun mungkin itu yg jadi kendala.
Ditempatku, lebih mudah mengumpulkan anak muda untuk beternak.
Tapi sangat sulit mengumpulkan anak muda untuk bertani.
gengsi. panas ntar item 🤣🤣🤣🤣🤣
@Dunia Baru gk ada hubungannya to***, omongan elu udah ada pembuktiannya sebab-akibat belum ?
@@hikend2714 ya kalo penghasilan nya besar kita para pemuda mau,lah masa udah capek,modalnya banyak penghasilan tak seberapa
Pak tani,bangun subuh sebelum ayam berkokok,nyangkul,memupuk dengan sepenuh hati sampai2 ingin berkelahi dengan petanj lain hanya masalah pengairan
Pas gilira panen harga ambruk sebab impor besar2 dari luar akhirnya merugi
Terus ada yang bergumam di atas kursinya"makanya kerja keras biar gak miskin"
Sebenarnya gw udah mikirin ini dari jama SD 😂, masalahnya gar gara nonton sinetron trus sering liat berita anak petani sukses jadi sarjana, trus di sinetron suka bilang jangan jadi kaya bapa yah, bapa mah cuman tani
Ngakak
Betul itu,kek mana jadi y nanti kalau anak2 petani ga mau bertani lagi
Sama kek maling/pelaku kriminal dong bro, polisi tereak anti mereka, tapi tanpa mereka tuh polisi g bakal idup XD
@@Fylnnn y ga lah,masih bisa tetep hidup kok kalau ga ad maling polisi masih bisa buat sim ,stnk ,mengatur lalu lintas dll
@@Fylnnn dan jg menjaga ketertiban
pemerintah harus berperan aktif dlm segala hal yg berhubungan dgn pertanian.sekarang ini pertanian msh jauh dr campur tangan pemerintah.petani hanya kebagian sengsara aja.
Aku pengin jadi petani, terutama sayur. Tapi liat ulet aja merinding", jingkrak". Semangat gaees yg pngin jadi petani, smga sukses.
Sini aku temenin
Geli yaa sama ulet
Gua pengen jadi peternak belatung😂
@@ahmadzainuri2084 wadaw
@@danielhermawan326 iya, geli bgt.
Intinya tingkat kesejahtraan petani sangat buruk
Jika tidak berkecimpung langsung k perdagangan jadi petani adalah hal yang menyengsarakan diri sndiri dan mensejahtrakan orang lain
Petani = sembako = kebutuhan = semua orang,,,berarti petani itu mulya ya
Pahlawan sesungguhnya
Masalahnya yg bikin pemuda ga mau bertani karena masalah stabilitas harga jual
Harusnya tapi nyatanya hidupnya kebanyakan susah
sangat mulia
Lebih mulia koruptor, dapat remisi sebelum dipenjara. Hidup Lord Koruptor
Alhamdulillah saya jadi petani mulai dari lulus SMK, smpe skrg usia 25 tahun, dan lumayan menjajikan profesi sbgai petani
Mantap bro
Semangat!
Lanjutkan bro supaya petani di indo tidak punah
Semangat terus bro 👍
Terimakasih ya bro,, terimakasih untuk seluruh petani indonesia,,
ayo yg nganggur terus mending jadi petani dan pemerintah harus menggaji para petani indonesia agar mereka juga sejahtera
Tinggal ganti mesin,
Negara maju rata rata angkatan kerja sektor pertanian & peternakan di bawah 3-5% dari total penduduknya
Jadi biarin aja yang muda kerja di sektor yang memang menghasilkan seperti sektor industri & jasa
Wajar saja, harga pupuk berbanding terbalik dengan harga beras. Secara akal sehat, siapa yg mau mengeluarkan modal besar tapi hasil yg didapat tidak setimpal. Semoga pemerintah segera bertindak
Sy spndapat dgn anda.
@@h.salamlam1069 wajar kan bos. Orang tua saya itu petani, mertua pun petani. Jadi saya pun merasakannya
Menurutku penyebab anak muda sekarang jarang ada yg mau jadi petani itu:
-anak muda sekarang mager-an orang nya
-capek + panas ,nyambung sama alasan no 1
-menjanjikan tapi memang pendapatan tidak seberapa
-kurang disupport pemerintah
-salah satu profesi yg diremehkan anak muda
Semangat buat para petani !
Masalahnya harga pupuk mahal, pas panen murah
Pupuk e larang, golek pupuk yo angel, tapi ora sumbut karo hasile pas panen. Senengane impor tros. Wayahe wong tani panene regane mudun
klasik. presiden sbelumnya aja ga bisa. apalagi yang ini.
Memang. Karena semua kawula muda menganggap bahwa petani bukan pekerjaan yg menjanjikn. Tapi ada anak muda yg gigih bertani, asal harga komoditi mereka stabil, tidak sering terjun bebas. Benar sekali, harga sering dipermainkan oleh tengkulak yg bermodal besar.
“Yg menanam yg dapat paling dikit untung” tercerahkan😕
bukan lagi dikit kadang gak balik modal buat tanam lagi
Karna harga di mainkan oleh tengkulak bro
Harus modernisasi pertanian. yg pasti cuan hrus terlihat jelas dampaknya.
Saya siap jadi petani Millenial, bismillah saya dan rekan rekan yang sekarang masih berjuang menjadi mahasiswa pertanian, dilatih dan dibimbing agar menjadi seorang agrosociopreneur, semoga harapan kita semua terkabulkan dan pertanian Indonesia semakin maju, khususnya kemajuan SDM nya aamiin
Setuju tolong petani dimuliakan.... Saya petani muda selama ini hanha dimanfaatkan sama pedagang
Mari kita jalankan gerakan tanpa bertani. Biar negeri ini paham dan bisa menghargai siapa yang bikin mereka bisa makan nasi.
Anak muda malas jadi petani penyebabnya tidak ada keseimbangan antara hasil produksi dg biaya produksi pertanian. Hasil panen rendah sedanngkan pupuk pestisida mahal juga tenaga kerja langka serta ongkos naik terus. Untuk usaha dr sektor pertanian kurang menjajikan sehingga anak muda malas unt jadi petani.
@@bambangsetiyobudi6919 memang betul Pak. Karena itu jangan jadi petani.
ya silakan petani mau gerakan tanpa bertani juga gak masalah, tinggal impor aja yg harganya jauh lebih murah
Ya mau gimana lagi, jurusan Pertanian-Peternakan masuk kerja ke Perbankan jadi frontliner dll. Ya jelas aja. Sdgkn Pertanian tetap diisi oleh petani dari latar belakang pendidikan SD-SMA, bukan yg bener² sarjana pertanian. Alhasil pertanian kita stagnan dan tidak maju. Penggunaan teknologi yang rendah, dan ujungnya males jd petani krn dianggap berat. Padahal klu pake mesin mah sejam dua jam selesai. Andai aku tinggal di desa dan kuliah pertanian, pengen kali bisa bertani.
Tidak semudah itu ferguso :v
@@piringpecah9135 saya tertawa membaca ini..
Petani sukses bukan karena gelar sarjana, teori lain sama prakteknya.
Setuju, teknologi dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia tapi untuk menjadi petani di Indonesia masih berasa CAPEK. Apa2 manual, mau beli alat pertanian canggih duit darimana, ada sih punya desa 1 untuk semua . Masih belum maksimal sih.
Kalo kebijakan pro petani pasti petani sejahtera. pupuk, obat2an mahal pas panen gabah murah. blm biaya lain2.
Siapa yg mau jadi petani kalau hasil pertani tidak ada harganya,.
Sepemikiran, petani susah mau sejahtera kalo pemerintah suka import dan import terus
ya minimal tanam buat mulut sndiri dan kluarga
@@josephpangestu3213 kebutuhan hidup bukan hanya sekedar buat mulut sendiri tp biaya sekolah dll
@@ibchanel4142 klo ngomongin kebutuhan hidup seh relatif bro.. dari pada itu tanah nganggur ga di berdayakan kan lebih baik menanam minimal buat kebutuhan mulut sendiri dan keluarga.. ato menurut bro lebih baik ga usah tanam apa2 trus jual tanah nya.?
Jangan salahkan petani dan generasinya tapi NEGARAnya bisa kagak buat stabilitas harga... Minimal Bisa bantu petani ekspor ketika panen raya, bukannya jago impor!!. Dinas ada... Bulog ada, masa kalah ama grandfathers/mafia2 swasta.
# Apakah sistem ini memang di buat supaya para petani menjual tanahnya, habis rakyat pribumi!!
Gue setuju banget yang menanam harusnya mendapat keuntungan yg paling banyak. Sepertinya ada kesengajaan tidak mensejahterakan petani oleh krn itu anak muda skrng jarang yg minat mjd petani trmsk gue sendiri krn memang cukup berat dan blm lagi kalau gagal panen. Shg di Indonesia kekurangan petani yg akan berdampak pada hasil panen padi dalam negeri. Alhasil pemerintah impor dr negara lain. Sad 😥
Gimana mau yg ada jadi penerusnya pak pak apa-apa ya impor, petaninya juga dikasih harga pupuk mahal, harga jual petani ke pengepul di hargain sangat sangat murah
Faktor karna pemerintah kurang memberibsport pada sektor pertanian, fasilitas dan hasil yg kurang menjain
Bismillah Jadi Pengusaha di bidang pertanian dan perkebunan di Indonesia
Aamiin🙏
Aamiin
@Suherman Maman warisan bapak wkwkwk
@Suherman Maman punya
Potensi yang disia siakan, kelebihan yaitu suburnya negara ini harusnya bisa menjadikan Indonesia lebih maju dibandingkan negara lain