Eps 735 | PETANI SENGAJA DIBUAT MISKIN? APA TUJUANNYA?
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 4 พ.ค. 2024
- ikuti juga konten medsos milik kami
Instagram : gurugembul?igsh...
TIKTOK : www.tiktok.com/@gurugembulll?...
Donasi di Channel ini bisa disalurkan Melalui rekening berikut: saweria.co/donate/gurugembul
Untuk berdiskusi berdiskusi lebih dalam yang sehat dan berintelektual dan untuk informasi lainnya seputar Bisnis dan financial bisa join di Komunitas SIRARU
Instagram : / siraru_official. .
Facebook : / 41241. .
Twitter : SiraruOfficial?t=...
Telegram : t.me/+VWEc_E6HHZJlNjI1
Untuk info kerjasama dapat menghubungi :
+62 897-1044-343 (Tim Management)
bagi yang minat membeli buku, bisa ke sini tokopedia.link/9HlI7g8k6Fb atau shp.ee/bor1nof
UMR hanya untuk buruh pabrik, UMR PETANI CUMA 50 - 100 RIBU, Itu pun hanya kerja pas awal tanam setelah itu nganggur kalo tidak punya sawah sendiri.
Sawah sewaan desa juga mahal kalo dituban setengah hektar_+ 400 ru 4juta pertahun tapi dinganjuk lebih mahal per 100 ru antara 7 juta sampai 13 juta lahan bm, masalahnya harga bm tidak stabil juga cuaca dan hama sulit terkendali.
Disaat harga beras 15 ribu up kemarin pas saya memanen padi dinganjuk timur daerah ngujung harga gabah cuma 4500, hadehhh
Kalau di lihat dari harga lahan padi yg tinggi,bisa di pastikan jadi petani padi sangat menjanjikan,bukan seperti itu mas??🤔
Dekengan pusat petani Mbah BRI sama Mbah Be EN i
@@sofiyanefendi3189 Monggo dicoba lor ,
pemerintah mensubsidi rakyat ❌
petani mensubsidi rakyat ✅
@@sofiyanefendi3189 apalagi punya lahan 5 hektar tanpa nyewa waduh itu tiap tahun bisa nambah sawah, di harga gabah 5000 aja bisa panen 2x per hektar dapat 6ton kali aja bang
Udah beras petani dijual murah, pupuk mahal, iklim gak menentu, perwakilan rakyat yg gak mewakili rakyat... kacau.
dan mereka mengaku "Wakil Rakyat". Pertanyaannya yaitu rakyat yang mana, yang bagaimana dan yang seperti apa?
Memang DPR sangat meresahkan 😢😢 bener Gusdur DPR itu sarangnya korupsi. Sebaiknya bubarkan saja DPR sepertinya tidak banyak berguna 😅😅
Rakyat dibuat semakin susah..... Emang bener ya kata2 : yang kaya semakin kaya, yang miskin tetap miskin.
Pajak naik, cari kerja susah, banyak pungli dan koruptor. Makanya sih pak Jokowi bilang Indonesia emas 2045 akan jadi kekuatan ekonomi global, lumbung pangan dunia, jadi negara maju.
Kayaknya sih pesimis karena kondisi lapangan nggak berproses. Yang di atas berebut kekuasaan, yang dibawah kesulitan cari uang 😢😢
Ya wajar lah kita aja nerima uang dari mereka, 200k perpaslon pas pemilu kmeren kan hayo ngaku 🤣🤣 bahkan smpe bikin postingan nerima sekian ratus ribu dan kalian pilih mereka tu !! Blokk !!!
@@adebangunprakoso7915 bener bg dulu kalo mau kaya berbisnis tapi makin kesini mau kaya ya ga korupsi pungli kalo ga jd tukang parkir, bos sy buka usaha kecil aja punglinya berbaris bg
@@user-hu5vj2cd6umemangnya sapa yg mau uang mereka blok??
Disini saya memprotes kebijakan2 yg diambil kok membuat rakyat tambah susah.
Di desa saya 99% hasil pertanian khususnya padi tidak di jual.kebanyakan dari mereka beralasan beras semakin mahal ,jika kita menjual semua padi belum tentu kita mampu membeli beras.jadi menyimpan hasil pertanian adalah satu2nya cara untuk bertahan hidup.kebutuhan yg lain bisa di tutupi dgn kerja sampingan,entah kuli,buruh,atau berternak..urusan yg lain gampang yang penting kita hidup dan masih bisa makan kenyang,tanpa berfikir besok makan apa.
ada temen resign dr perusahaan besar (sinar mas), memutuskan jadi petani di cianjur, dia muda dan ganteng,...ga gengsi jadi petani,...ketika mau jual hasil panen cabenya ke pasar Ciroyom, mobilnya dikerubutin sama preman pasar, diusir dan cabe nya hilang satu bal,... intinya mereka keberatan kalau petani jual lgsg ke pasar, harus lewat sistem distribusi tengkulak,...akhirnya di resign jadi petani dan kembali jadi karyawan di Bandung....banyak netizen sok menghakimi anak2 muda skrg ga mau jadi petani, masalahnya kalau jadi petani masih dikuasai oleh mafia bibit, mafia pupuk, mafia pakan ternak, mafia distribusi, mafia impor sehingga hanya menyisakan margin keuntungan yg kecil buat petani yg menanggung resiko paling besar (gagal panen dan panen berbarengan), org waras mana yg mau jadi petani? kecuali untuk beberapa komoditi di mana komoditi tsb tidak dikuasai oleh mafia2 yg saya sebutkan di atas, MGKN msh ada anak muda yg mau bertani....
masyarakat kita sudah kronis mentalnya...
fakta yang mengerikan
Fakta yang ngeri..dan pemerintah kurang memperhatikan petani.
Woww.. Iya juga ya... Selama ini byk sekali petani mengeluh harga anjlok di buang sana sini... Saya sampe berfikir kenapa tidak langsung jual di pasar dgn harga yg relatif... Atau kenapa perani tdk di jual ke keramaian atau di desa2 kampung2... Ko mpah mengeluh di buang... Ternyata sudah di kuasai makelar
Yg untung emg tengkulak, petani mah ya .... Ahsudahlah, di kampungku jg anak2 yg lairan 90 an jg cm 1-2 yg msh jd petani, yg lairan 2000 an malah hampir gak ada,, sisa kakek2 nenek2 aja yg msh mau jd petani
Betul sekali, ortu saya petani dan tdk satupun anak nya jd petani, walaupun punya sawah, faktanya banyak biaya :
Bayar traktor tanah
Bayar jasa tanam padi
Bayar jasa perawatan hama dan gulma
Beli pupuk dan pestisida wajib
Bayar jasa panen/ bagi hasil
Tenaga ke sawah ga keitung
Tenaga jemur padi ga keitung
Keringat ga ada harganya
Giliran panen dpt harga tengkulak, alasannya banyak stok
Lengkap sudah derita pak tani, mereka lemah, tidak punya pilihan, hanya menjalani hidup dan takdir,
100% true
Bener bang, bapa saya juga orang tani
Seorang petani pernah berkata: "Petani itu menghidupi orang, sedangkan dokter itu menyembuhkan orang. Tapi, mengapa petani tidak terpandang seperti dokter?"
Bentar lagi juga gak ada yg mau jadi dokter. Honor juga cuma 20 ribu. Mahalan jadi tukang cukur di salon 50 ribu.
bisnis farmasi itu kejam loh pak
lebih dari riba per bank an
boleh jadi dokter tapi lebih baik yang pakai herbal & pola makan sehat
bukan yg apa2 farmasi aja tok, rutin operasi, itu bisnis kapitalis
cuma di BUNGKUS sebagai pekerjaan kebanggaan
@@erriwibowo honor 20ribu ? Utk biaya sekolah sampai JD dokter umum aj kira ² brp ya ?
@@farahi3976 👍
karena dokter di fasilitasi negara sedang petani pupuk aja sulit
Koruptor harusnya diolah jadi pupuk organik, kan di kita banyak koruptornya
Betuuuul
Sayangnya..
Koruptor termasuk golongan B3
😂😂😂
Biaya pengolahan lebih muahal dibandingkan harga jual
Ini mah nanem padi sehari jadi
Mti ae koruptor biar jadi pupuk lebih enak di dengar
setuju sih, digiling gitu para koruptornya
Indonesia sedang tidak baik baik saja .indonesiku sedang sakit ,tapi yang sakit tidak merasa sakit tidak mau berobat dan tidak mau tanya kedokter sakit apa .bagaimana indonesia mau sembuh kalo yang sakit merasa tidak sakit .. dan tidak mau mencari dokter ..semoga penduduk langit selalu membantu rakyat yang Tertindas
Gak cuma petani, buruh pun dijadikan miskin. Pemerintah dan oligarkinya menganggap kalau tidak miskin lagi rakyat Indonesia jadi malas dan tidak bisa disuap😊
keapa jadi ejabat id tujuany untuk kayak bukanmsehjaterkan rakyatny
Kakek dan nenek saya adalah petani padi. Selalu berkata ketika masih kecil jangan jadi petani silahkan jadi pns, polisi, TNI, atau arsitek. Awalnya saya bingung kenapa? Setelah semakin dewasa dan sudah kuliah, saya mulai paham, kehidupan petani di Indonesia tidak cukup buat kebutuhan sehari-hari, mendengar penjelasan pak guru gembul saya jadi makin paham kenapa pupuk mahal, padi di jual murah padahal perlu berbulan-bulan agar padi berkembang, ngasih pupuk, air untuk irigasi sawah, pestisida buat menghilangkan hama padi. Prosesnya panjang tapi dijual murah. Sungguh pekerjaan jadi petani sangat kurang buat pengahasilan sehari -hari terpaksa berhutang kalau belum panen, kalau salah menentukan musim hujan dan kemarau. Kerugian petani makin besar. Saat Hujan, banjir, padi terendam akar bisa busuk. Kalau kemarau sulit mendapatkan air dari irigasi, jadi petani sangatlah sulit terutama sejak global warming petani sulit mentukan hujan dan kemarau. Sudah capek2 menanam ternyata banjir atau kemarau panjang makin rugi jadi petani di Indonesia. Mungkin itu alasan kakek dan nenek menyarankan sekolah yang tinggi kerja katoran di kota besar, keluarlah dari desa.
itu tandanya jadi petani belum sejahtera dan berat.
Kakek dan nenek ku juga petani.
Q malahlebih menganjurkan bertani dan berkebun karna rezeki langsung dr Tuhan,kuliah iya kerja iya tapi jgn tinggalkan bertani dan berkebun...g hrs kaya tapi bahagia dan bersyukur.
@@vivomobile7040 km petani? Sdh baca komen yg km komen Jangankan buat kuliah buat masa tanam petani padi di Indonesia harus ngutang dulu Krn biaya pupuk,bahan bakar dll mahal dan disediakan sendiri tapi harga jual di tetapkan pemerintah het sgt kecil dan selama masa tanam petani tidak berpenghasilan sampai panen hanya untuk merawat tanamanya itupun kalo bisa panen kalo gagal habis sipetani hutang ga kebayar mau makan apa sipetani boro2 buat anak kuliah
Petani akan peniting di masa depan, karena kedepannya kemungkinan akan terjadi krisis pangan...jadi jangan jual ladang anda
Kalau harga beras naik sedikit saja bakal didemo bersilit silit
rata-rata orang dikampungku lebih milih jual tanah persawahan mereka demi anaknya melanjutkan sekolah tinggi dibandingkan membiarkan anaknya mengurus lahan sawah tersebut. mereka sampai bilang begini "bapak rela jual tanah, demi kamu sekolah tinggi, biar ga jadi seperti bapak" bapakku juga begitu walaupun tanahnya bukan persawahan tapi perkebunan. itulah faktanya. saking tidak cuannya menjadi petani, mereka bahkan nyambi jadi peternak demi menambah pemasukan. berbeda dgn pengusaha atau bumn yang ada support system dri pemerintah, petani harus berdiri sendiri dgn segala keterbatasannya.
selain buat sekolah tinggi, biasanya juga buat daptar TNI/Polri 🤣
@@azrielr1587 betul sekali😁😁
Kalau sudah sukses beli sawah yang banyak bang
dan faktanya setelah sekolah tinggi pun tidak mudah mencari pekerjaan
Indonesia di jajah oleh modernisasi, kemajuan teknologi yang dikembangkan tidak di imbangi dengan kemajuan pendidikannya, alhasil negara terlihat maju namun SDM manusianya bisa mengalami kemunduran.
Keresahan yang sama dari saya sejak SLTA 12 tahun yang lalu 😢
Kenapa generasi orang tua kita sangat mengagung agungkan pekerjaan polisi tentara guru dokter dsb untuk anaknya
Sedangkan pekerjaan petani selalu dipandang remeh. Apakah semua itu adalah konspirasi sejak lama? supaya suatu saat di indonesia tak ada lagi yg mau jadi petani, efeknya ketergantungan sekali impor pangan dgn negara lain. Ada suatu pihak atau kekuatan yg gak suka kalo indonesia makmur tercukupi segala kbutuhan sandang pangannya.
Mereka hanya mnginginkan indonesia selamanya menjadi pelaku konsumen untuk produk2 mereka
Sebaiknya semua petani menanam secukupnya saja,misalkan hanya buat makan keluarga.jangan dijual!!!AGAR ADA YANG SADAR.👍👍👍
Betul emak gue juga mending timbun padi sama beras , dari pada di jual buat ganti modal saja gak cukup
Belum lagi waktu dan tenaga
Setuju, dan itu yg saya lakukan, memang berat tpi harus ada yg sadar
Pinginnya gitu tp kenyataannya memang harus dijual untuk bayar pupuk yg masih ngutang, buat beli benih lagi,buat bayar ini itu,,ujung2 nya ya hrs tetap dijual
Kebutuhan petani engga hanya makan bang, sudah maksimalin menanam dilahan yg punya masi aj kebutuhannya kurang.
Malah menjadi jadi impor beras, dan itu akan semakin menghancurkan petani
benar sekali apa yang telah di sampaikan guru gembul, mindset kita telah terbentuk oleh kata kata petani yang di rendahkan di kehidupan masyarakat.
padahal kalau gak ada petani akan fatal sekali kalau lumbung pangan di Nusantara ini tiada. petani juga garda terdepan dalam ketahanan pangan di Indonesia ini.
di Indonesia petani masih dipandang sebelah mata sama pemerintah,
beda sama negara negara maju, pas saya di Jepang orang yang hidup di desa rata rata mulai muda sudah menjadi petani dan hidupnya sangat makmur melebihi pendapatan orang kota, tetapi disini pemerintah dan swasta sangat mensupport petani ini, setiap bulan ada perkumpulan petani, ada forum khusus seperti sekolah para petani yang di fasilitasi pemerintah dan swasta, sarana dan prasarananya sudah di support juga oleh pemerintah, harga jual juga menguntungkan petani.
Sedikit curhat dengan mas gembul saya petani muda asal Cikarang yang mana petani disini sedang tidak baik-baik saja banyak faktor yang membuat hal itu terjadi
1.kurangnya irigasi air ke sawah karena tersumbat, banyaknya sawah yang telah dijadikan perumahan.
2.susahnya pupuk
3.tidak ada kepedulian dari aparat pemerintah setempat terhadap petani.
Sehingga banyak petani di sini menjual sawah dengan harga yang murah, sehingga lahan petani di sini sudah lagi tidak produktif sudah hampir 5 musim gagal panen dan kalopun panen harga gabah cuma 4.000
Klo diubah hasil panennya jadi cabe apa bisa drpd beras?
dan 10 tahun lagi kita akan kelihangan jutaan petani di indonesia karena regenerasinya sudah sangat minim. Dan faktanya lagi bahkan lulusan sekolah tinggi pertanian lebih memilih "cari kerja" dibanding bekerja sendiri dibiang pertanian, apalagi "menciptakan lapangan kerja".
Wah bapak😅
Bisa jadi begitu
Colab pa rizal sama pak guru gembul seru kaya nya..
Gimana gak pilih kerja pak, wong gak ada duitnya. Realistis dan gak semudah yang dikatakan
@@agusnira7217 sebenarnya sudah 1 tahun lalu saya kontak beliau tetapi memang jarak tempat tinggal yang terpisah pulau
Tema yg bikin nyesek emang.
Saya lahir di kampung yg mayoritas petani, kebetulan saya juga sarjana pertanian. Suatu saat, teman saya (petani) mengeluh karena uang panen cepat habis buat keperluan sehari². Kami ngobrol ngalor ngidul, menghibur diri. Berandai-andai, misal saya jadi juragan petani. Semua sawah ratusan hektar saya beli, lalu semua petani di desa saya kumpulkan dan seleksi 70-80%. Mereka saya beri target menghasilkan padi setahun sekian sekian. Dan benefitnya tunjangan biasa, asuransi, dan gaji pokok 1,5jt per bulan. Semua padi milik saya, saya ekspor ke Negara yg berani ambil harga cocok, atau jual lokal saja namun dgn harga yg lumayan tinggi (dijual ke kota² besar). Kiranya, petani lebih sejahtera dan terjamin, saya pun demikian.
Setelah itu kami pun tertawa terbahak-bahak, karena semua itu terdengar mustahil 😊
Selamat berjuang buat masa depan yg lebih baik, untuk para penyimak setia Pak Guru Gembul 🇲🇨🙏🏻
Petani Indonesia jumlahnya banyak tetapi lahannya sempit2. Meski jumlahnya banyak tetapi sulit bersatu untuk menyamakan tujuan dan kepentingannya untuk menuntut pemerintah melarang impor beras dan menaikan subsidi. Di USA jumlah petani tidak sampai 2% dari jumlah penduduk dan lahannya luas2. Karena jumlanya sedikit mereka mudah bersatu untuk mengajukan tuntutan pada pemerintah untuk minta subsidi. Kalau tuntutannya tidak dipenuhi mereka bisa berhenti berproduksi. Meski berhenti berproduksi selama 1 atau 2 tahun mereka tetap bisa hidup karena mereka kaya. Kalau mereka berhenti berproduksi pemerintah dan warga negara yang tidak menghasilkan pangan bisa kalang kabut! Karena itulah nampak aneh kalau di USA para petaninya yang sudah kaya justru mendapat banyak subsidi dari pemerintahnya!!!
Gimana petanj kita mo nambah lahan hasil aja gx sesuai. Faktanya justru petani yg punya warisan sawah palah dijual /dikurangi lahannya untuk sektor lain. Kalo mau ngambek juga gx bakal direspon, warga non petani selalu tereak paling keras saat bahan pokok naik, padahal laju kenaikan harga beras 10thn terakhir sudah kalah jauh dgn emas, BBM, umk/UMR, dan berbagai komoditi lainnya. 😅😂
JD pengusaha beras aja mas tp beli semua hasil panen petani padi setempat dengan harga tinggi ,
Semoga obrolan kosong menjadi kenyataan
Aamiin.
tidak ada yang mustahil, semua berawal dari mimpi bro, dengan lu bermimpi berarti lu ida merencanakan masa depan
Gaji saya jadi petani padi dan sawit lbh dr 200 jt/ tahun
Yg awalnya honorer dan nyambi buruh tani, berawal dr sewa lahan, setelah 10 th lahanku dan lbh dr 7 hektar, jd jgn berkecil hati y temenku para petani, selama kita jd petani cerdas, insa Allah kita bs kaya jd petani
ya sampean termasuk petani yang berpikir sebagai pengusaha.... coba bantu temen2 petani untuk menjadi konglomerasi atau menjadi korporasi pertanian dan memobilisasi temen2 petani sekitar untuk di koodinasikan produksinya apa saja biar tertularkan rejeki sampean mas.....
7 hektar sangat luas. 10 tahun sangat lama. Kalau hitung pendapatan perbulan msh dibawah 20 juta. Masih kalah dg gaji² fresh graduade di kawasan scbd
@@alinoviantoro5666fresh graduate ngak punya lahan 7Hektar. Saya sebagai petani punya 1 hektar saja sudah bersyukur banget. Karena nantinya yang pegang harga itu petani dan sudah dimulai dari sekarang. Petani merangkap sebagai wirausahawan.
Disaat bnyak konotasi negatif tentang petani, tapi insyallah tidak menggoyahkan saya untuk jadi petani,
silahkan rasakan sendiri😂
Mantab bro, jangan ragu...
Pilih tanaman yang harga jual nya terjamin.. Semisal kopi, kakao, atau lada..
Jika memungkinkan tanam singkong boleh juga..tanam singkong 1-2 ha, anda masih bisa tersenyum kalo hanya dibandingkan dengan PNS atau karyawan pabrik.. 👍
Mbelgedes
Point nya bukan itu bang
jadi petani rugi kalau gak nyambi jualan palawija
Memang disengaja, dibiarkan menyusut, karna indonesia adalah pasar gurih😂😂😂😂.
Indonesia warga konsumsi kok😂😂😂😅
Bener konsumeritas
Cita2 saya kerja di bea cukai
Yoi biar impor lancar dan barang2 makanan hasil produksi pabrik tetep laku
Nama doang negara demokrasi ternyata sangat kapitalis
Kalo indo stop impor pasti petani petani lokal pada sejahtera, bener ga??
@@YtPrem-be1hi stop impor secara perlahan sih Kak, juga harus meningkat SDA dan birokrasi, intinya gak bisa secara sepihak, harus semua bekerjasama
Pertanian ingin maju solusi nya adalah.
1. Teknologi harus maju,
2. Buat industri pertanian.
3. Bendungan irigasi hrs jalan.
4. Pupuk, pestisida harga wajar.
5. Para narapidana di suruh nyangkul jadi pekerja petani.
6. BPJS gratis bagi petani.
7. Kuliah gratis anak petani
8. Dll tulis sendiri 😊
Wah iya jg ya yg no 5 itu😯
syahrul Yasin Limpo tertawa melihat ini
ngiseng beling.... MUSTAHIL
Smoga tidk dibangunkan dlm mimpi😂
9. Mulai pendekatan Pertanian modern seperti Hydroponik..
Harus sering di angkat suara yang seperti ini Pak Guru.
Terima kasih banyak ya Pak Guru sudah mengangkat masalah tentang Petani.
Gak ngaruh pak . Demokrasi di negri ini sudah mati .
Perjuangkan para petani wahai Anggota DEWAN. Petani adalah PAHLAWAN PANGAN INDONESIA.
ANGGOTA DEWAN MENJAWAB;;; ra uros seng penting kluarga ku bisa hidup mewah,,,
Tiru aja Thailand, yg serius membangun segala insfrastruktur, modal, dan teknologi pertanian.
Sampai gandum pun yg tanaman subtropis, direkayasa Thailand dan dipatenkan dgn nama gandum thailand yg cukup digemari di jepun.
Petani Thailand udah mulai moderninasi, bahkan petani mudanya menikmati memodifikasi traktor menjadi sebuah kendaraan offroad buat membajak.
Jujur saja pemerintah lebih fokus subsidi BBM dari pada subsidi penelitian tentang pertanian
@@valentinoaldriansidabutar6191 BBM jg penting.. Tp menurut sy terlalu fokus ke infrastruktur yg tdk terlalu urgen.
@@nagarataikland5368 Pemasarannya pun didukung pemerintah untuk ekspor..
Maskapai2 Thailand nya jg mensupport
@@nekocupmeter tapi kan sekarang sudah ada bus kota dkk subsidi dari pemerintah. Katanya mau lingkungan hidup makin terwujud yaudah moda transportasi aja yang digencarkan pembangunannya terus bbm subsidi dihilangkan, digantikan oleh bus bus subsidi yang lebih mudah untuk berpergian cukup. Bayangin aja bisa pergi kemana2 pake bus harga cmn 4k bisa muter2 sepuasnya plus pakai ac serta keamanan yang baik karena ada cctv belum lagi sopir yang diawasi serta tidak ugal2an apa engk bagus gtu. Dengan begini, bbm subsidi hanya di peruntukkan untuk kendaraan besar dan bisa membawa orang banyak. Berbeda dengan motor yang banyak tapi yang pake cmn 1 orang belum lagi malah dibuat kebut-kebutan dan cc besar saja masih pakai bbm subsidi (motor 150cc keatas). Oh iya, dengan solusi ini juga mengurangi macet pada kota2 besar.
Satu solusi untuk berbagai masalah hahaha knp ya orang indo engk mikir kesana.
Betul sekali pak guru, perkenalkan saya Arkan Mahasiswa IPB Jurusan Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat yg tengah meneliti terkait isu regenerasi petani. Walau progres penelitian baru sampai proposal dan bahkan belum sidang proposal, ijinkan saya mengutarakan sebuah statemen bahwa: SEMUA INI SALAH PEMERINTAH. Hal ini berjalan sejak zaman soekarno dan dilanjutklan pada zaman soeharto, kesalahan mereka adalah memunculkan statemen bahwa beras adalah makanan pokok indonesia. status sebagai satu2nya makanan pokok menjadikan BERAS HARUS MURAH, sehingga pemertintah SELALU MENGELUARKAN KEBIJAKAN untuk MENEKAN HARGA BERAS. Saat ini PETANI PADI HANYALAH SAPI PERAH untuk bangsa dan negara. Satu2nya solusi untuk masalah ini adalah DEVIRSIVIKASI SUMBER KARBOHIDRAT, sehingga tidak masalah jika harga beras berfluktuasi, lagipula sudah semestinya sebuah komoditas itu memiliki fluktuasi harga yang masuk akal. Selama statemen BERAS ADALAH MAKANAN POKOK dan TIDAK ADA DEVIRSIVIKASI SUMBER KARBOHIDRAT lets say goodbye untuk pertanian beras di indonesia.
St7
Di pedalaman Papua sana banyak masyarakat nya yang tanam ubi tapi mereka barter dengan beras dan mie ke Pos penjagaan TNI 😅
Pemerintah nya aja yang salah dan tidak mau belajar dari negara lain kek thailand dan vietnam
@@hamzahibrahim5338 kunker mereka lebih sering ke Eropa, entah untuk bekerja atau belanja menghabiskan anggaran 🤣
Halah.. nyalahin pemerintah. Lulusan lu aja myoritas kerja di Bank daripada berjuang dan bertarung demi pemajuan pertanian.
IPB = institut pertanian bogor ✖️
IPB = institut perbankan bogor ✔️
Setuju.... klu petani kita di larang kaya,,krn saya besar dr hasil bertani dr jamannya orang tua saya jadi Pegawai desa yg gajinya hasil menggarap sawah yg di pinjamkn dr pmerinth,, pupuk mahal,, tenaga kerja masih tradisional tidak ada bantuan yg serius dlm memodern kan alat² kerja bertani,,harga jual yg murah,, susahnya mengurus tanah basah menjadi kering di mana mau di bangun bangunan berupa toko dagang atau yg lain beralasan lahan hijau,,tp pengusaha besar seolah gampng saja membangun gedung² tinggi ataupun yg lain.
Saya ga tahu kapan negara kita berubah.... di mana kesejahteraan masyarakt di prioritaskan dan d basminya mafia2 negri ini.
Terima kasih, Pak Guru, atas sudut pandangannya terkait kondisi pertanian di negeri ini.
Bicara mengenai pupuk, mari kita lihat akar masalahnya sebentar. Hampir 80% lahan pertanian di Indonesia tergolong lahan yang rusak karena penggunaan pupuk dan pestisida yang ugal-ugalan di masa Revolusi Hijau jaman Pak Harto dulu.
Memang benar, dulu kita bisa swasembada beras karena kebijakan ini. Namun, sekarang, kita bisa merasakan gimana lahan tersebut pelan-pelan mulai rusak.
Cara lihatnya gampang. Silakan bandingkan kebutuhan pupuk dan hasil yang didapatkan di masa lalu. Pasti semua orang akan menjawab kalau jaman dulu pupuk sedikit udah bisa menghasilkan banyak. Ya, karena, sebelum itu lahan pertaniannya masih sehat. Semua masukan untuk produksi masih organik, belum ada campuran kimianya.
Pemberian pupuk terus menerus pada akhirnya bakal menurunkan kualitas tanah. Akibatnya, pupuk yang digunakan lebih banyak terbuang ke lingkungan karena tanah udah engga mampu lagi buat menyerap pupuk itu.
Trus, kita harus gimana? Berharap ke pemerintah juga kayaknya bakal sia-sia. Solusi paling jitu saat ini, ya, dengan kembali ke pertanian organik. Mulai gunakan lagi pupuk organik yang bahannya bisa di cari di sekitar rumah. Contoh, sisa panen, kotoran kambing, sekam padi, dll. kalau dimanfaatkan bisa banget mengurangi kebutuhan pupuk kimia di lahan.
Kalau kita engga mampu buat mengendalikan harga jual beras, setidaknya kita bisa mengurangi biaya produksi. Jadi, selisih keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar.
Ini cuma pandangan optimis kita, anak muda yang turun di pertanian, buat ngasih tau ke bapak-ibu semua bahwa harapan itu masih ada. Kami harap, kritikan dan kepedulian terhadap dunia pertanian tidak akan pernah hilang. Semoga, kami bisa mengembangkan pertanian jadi lebih baik. Aamiin.
- el
ada kapur dolomit. tanah subur kembali. yg penting harga padi dulu.
Karna para petani sudah terdoktrin dgn pupuk dan pestisida sintetis yg semakin lama digunakan semakin merusak tanah dan semakin lama digunakan semakin tinggi dosis yg diberikan.beda dgn negara maju yg dimana memperhatikan tempat tinggal tanamanny ( tanah ), dan lingkungan tanamanny dengan cara memproduksi pupuk dan pestisida sendiri dari hasil ternak dan alam sekitar baru di doping dgn pupuk sintetis itupun dosis kecil.doain teman" saya lagi berjuang untuk menemukan komposisi yg pas untuk profesi penjaga tatanan negara indonesia "petani".salam petani gen z 🔥
kata siapa? di luar sana masih banyak yg nerapin pertanian konvensional bahkan jepang melakukannya padahal jepang adalah negara paling rewel soal makanan
Gak usah banyak omong banyak teori,,,, coba praktik sendiri bertani dengan cara lo,,,, jangan nyuruh orang lain,,, prettttt😊😊
@@kenardes okee 👍
@@mulyonobungkus4939 okee 😘👍
Saya sebagai petani millenial umur 28th tidak mau menanam padi, sudah mah harga padinya murah (5-6rb/kg), sedangkan harga beras di pengecer sampai 15rb/kg, padi itu perawatannya susah, nunggu 4 bulan baru panen, belum lagi banyak hambatan dari cuaca dan hama dan lain sebagainya, belum lagi bayar pekerja untuk biaya operasionalnya, saya lebih suka menanam palawija seperti tomat, cabai, terong, dan sebagainya yg prospeknya lebih masuk akal, dikarenakan saya harus bisa memprediksi kapan harga yg bagus dan kapan harga yg jelek, karena itu bisa dipelajari, dan lagi keuntungannya dari tanaman palawija bisa dipanen berkali-kali, tidak seperti padi yg hanya dipanen 4 bulan sekali, dan juga kenapa harga padi murah karena pemerintah akan kebingungan jika harga ladi melonjak tinggi dengan mengimpor beras untuk kestabilan harga, karena makanan pokok itu harus murah mengikuti keinginan masyarakat yang kebutuhan makan berasnya itu tinggi, maka dari itu jadi petani padi pasti miskin karena harganya tidak akan pernah bisa bagus 😢😢
Bener banget, harga gabah tuh sangat murah. Makanya petani di desa ortuku pada suka jual berasnya langsung ke tetangga sekitar drpd ke tengkulak atau bulog. Saya heran sama pemerintah yg sama sekali gak ngasih fasilitas penggilingan padi di tiap desa, beda banget sama di Thailand.
Salam dari petani bawang merah&cabe,tomat plat K😁
Harusnya pemerintah bisa menetapkan harga gabah sesuai harga produksi dan keuntungan petani sehingga tidak di permainkan cukong dan menyetabilkan harga beras ke konsumen lewat Bulog..
@@arisanto7418
Pemerintah butuh petani cuma klo lagi masa pilpres doang.
Setelah itu gak bakal dipikir lagi..
Setelah pilpres harga gabah anjlok, paling ya krn dpt amplop2 dr cukong yg import beras, lebih mudah, aman & nyaman, pembeli beras tak teriak2 lagi, teriakan petani mah gak ada powernya.
Beras tersedia kantong pejabat terisi, logikanya ngapain mikir petani, yg gak ngasih apa2.
@@Eka_Suryabetul sekali, masa panen raya mereka datang foto-foto pencitraan masa petani gagal panen mereka hilang entah kemana 😅
👍 100% betul kata guru gembul .
Pemerintah memang lebih berpihak menguntungkan konsumen ketimbang petani.
Tidak hanya petani yg dibuat susah, peternak ayam dan petambak ikan juga dibuat susah oleh unsur produksi yg tergantung negara lain
Tidak hanya petani dibuat miskin.......semua rakyat kecil dibikin miskin.
Betul utk kprluan acara 5 tahunan
Sudah saatnya Indonesia mengurangi populasi
supaya gampang kena serangan faj....
Satu lagi dan dibuat bodoh hehe
Begitulah realitanya dipelihara negara bukan ditingkatkan ekonominya tapi dibikin makin susah....malah di dijadikan komoditas suara untuk dipanen 5 tahun sekali dgn para calon menebar bansos serangan fajar agar terpilih udah rahasia umum kok
Ya Allah SWT, ya nabi Muhammad Saw,
Lindungilah ibuku dari fitnah Dajjal dan orang yang berpikiran tertutup. Semoga para petani mampu menafkahi anak dan istrinya.
Petani ga bisa korupsi
Carilah pekerjaan yang bisa korupsi hai anak" muda
Kalau bisa korup yang sebesar besarnya
Hanya koruptor yang bisa membeli apapun di Konoha ini
kerja apapun celah korupsi ada bos, balik lagi ke orangnya
Iya kamu salah bang petani juga bisa korupsi cuma celahnya sedikit dan seolah2 gak korupsi .. Tapi celah untuk korupsi untuk petani tidak seluas diatas sana , dan hukuman jika petani KKN sanksi nya begitu berat dan susah dipercaya sementara diatas sana kalo korupsi tinggal sogok dan bisa bodo amat sudah selesai
Masuk Akal, korupsi nya jgn tanggung2.
Ini masih padi. Hallo gimana dengan singkong per kilo cuma di hargai 500 perak. Sedangkan kalau dah di kemas bisa 15-20rb perkilo.
Lebih ngenes singkong.
Bayar org kerja, bajak , pupuk, panen masih bayar org kerja belum dilapak dipotong gila2an.
Ini belum karet broow.. Karet juga ngenes dihargai kayak tai.
Padahal kalau jadi ban sepatu sandal harga gila2an.
Perkilo cuma dihargai 5rb perak padahal kalau dijual bisa 150-200rb bahkan juta jutaan.
Lucu ya indonesia..
Bisa sih
Korupsi waktu, hasil panen, cara bertani 🥲
Ok Ms Gembul,... Petani adalah penyumbang subsidi kehidupan.... yg sangat besar di Negeri ini
Petani itu pilihan terakhir orang2 desa dalam menentukan nasib hidupnya
Miris memang..
Pupuk mahal , menanam susah pas panen harga murah
Itu masa allah , sampe bingung saya ngomongnya..
Hidup petani itu sangat keras
Makanya saya itu emosi kalau ada ustad2 penceramah yang di undang di desa2 dan mematok harga mahal
Sadar gak sih
Mereka2 itu iyuran buat ngedatengin si ustad itu
Belum lagi kardus2 keliling pas pengajian
Untuk sekedar nonton pengajian aja
Para orang2 miskin itu harus bayar
Masjid zaman sekarang itu dikit2 renovasi
Iyuran lagi
Belum yasinan mingguan
Saya itu kasian sama pak tani
Bentar lagi gw yasinan, Mana uang udah tinggal dikit lagi
@@wickeddave5148 kalau saya kaya
Saya transfer kak
Ustad gadungan klo minta amplop mahal itu bang. Biasanya kalo untuk ceramah, di kampung aku banyak kok gak make tarif. Mau dakwah apa mau bisnis dakwah?
@@wallet5-pc3qc ustad ternamapun pasang tarif
Kalaupun ada ustad ternama nggak pasang tarif
Biasanya nyindir atau ngatain pas di panggung sebelum dikasih amplop
Masyarakat kita itu kesusahan membedakan yang bener2 agamawan atau bukan
@@Penny_Shufen bener banget agama cuma dijadikan sarana mencari dunia oleh mereka yg katanya Ustadz atau Ulama, ya ga semua si, tp klw Islamnya Tradisional udah banyak yg kek gtu
Saya orang jogja asli , dan saya merasakan dampak nya , dr yg dulu sawah menjadi bangunan , cafe , bahkan perum .. sungguh miris ..
Jadi perumahan 😢
Petani hanya di manfaatkan
Padahal petani baik (cuman numpang komen)
Yogyakarta aja sekarang impor beras dari Delanggu, sayur dari Magelang.
@@delaSABADILLA111impor dari dalam negeri?
jgn omong gitu lah, ya kalau untung nya gede gmn, kamu pasti juga gitu
Pada tahun 1970-1980 an di sepanjang jalan dari Jogja ke Bantul berkilo-kilo meter kiri-kanannya masih sawah semua sepanjang mata memandang, tetapi sekarang sudah berubah penuh dengan perumahaan/bangunan. Rasanya memang benar pemerintah daerah tampaknya tidak peduli dengan konversi lahan pertanian menjadi pekarangan rumah/bangunan. Miris....
Semua permasalahan di Indonesia akan hilang bila Indonesia bisa bebas dari koruptor.
Saya punya kenalan yg bekerja dikota jakarta dibidang IT.. lalu balik ke kampung dan ingin fokus jadi petani dg segala idealismenya... setelah 2 tahunan menjalani akhirnya menyerah dan kembali ke pekerjaan awal. Saya percaya yg seperti itu tidak hanya satu atau dua orang, ada banyak orang yg seperti itu, yg akhirnya menyerah kepada sikap idealisnya setelah merasakan realita dilapangan.
Kalau lahan minim 1 ha, irigasi lancar dan subur buat apa kerja ikut orang oom, kalau hanya sepetak y mana cukup😅
Orang tua saya sudah peka dri jamn saya masih sd, beliau berkata nanti sawah kebun yg bapk punya buat sklolah jual untuk biaya kuliah , dan itu pun terjadi , allhdullh saat ini saya sudah bisa nengembalikan meski bukan sawah setidak nya saya sudah hadiah kan 5 pintu koskosan untuk orang tua , ternyata terbukti keresahan ayah saya 30 thun yg lalu terimkasih ayah sehat selalu
petani padi, jagung, sawit rata2 menghasilkan 60-70jt/ha/tahun,,
cabe jawa, pepaya, 100-140jt/ha/tahun,,,
sayur2an hijau 100-200/ha/tahun,,,
durian, rumput gajah 200-300jt/ha/tahun,,,
per1000m2 hasil pertanian mentok di 2,5jt/bln,,,
Jika tiap petani bisa mandiri menjual hasil panennya. Pastinpetani kaya
Ga papa,..daripada nganggur tak ditanami mending di bangun apartemen kan bisa disewa sewakan kan cuan.Bertani tak pernah beruntung,klo gak pupuk langka dan mahal ya hasil produksi jga sgt minus.Lagian generasi kita jga ga minat bertani,ga ada yg dimakan ya,makan roti atau Indomie
Selama ini memang disengaja, zona hijau bisa dialih fungsikan jadi zona merah. Semua lahan hutan di Jawa diobral sama perhutani berdalih hutan sosial. Sebetulnya petani jika berorganisasi seluruh daerah maka bisa membuat patokan harga sendiri, sayang gapoktan hanya bermain sama cukong saja disetiap daerah, yang dapat bantuan semakin kenyang, kebanyakan bermodal menjilat dan dekat pemerintahan kabupaten. Mari galakkan kembali lumbung desa untuk menampung pangan di setiap desa. Semoga ada yang mengkoordinir. Semua omong kosong jika pemimpin saja pada minder pada kebenaran untuk merapatkan kepentingan bersama. Terimakasih guru gembul.
Terus gimana yg jadi petani jatuh miskin lalu mau jual sawahnya pun dihargai murah karena lahan sawah ga bisa dibangun..??? Apa ente mau beli sawah tsb dgn harga mahal..
Kalo pemerintah emang peduli, harusnya lubung pakan itu d tanam di tanah milik pemerintah, bukan d tanah milik rakyat..
@@tigakun8948 anda petani? Sudah saya jelaskan, para pemimpin gapoktan dan kepala desa saja tidak peduli pada masyarakat petaninya, kenapa menyalahkan saya? Intinya masalah di Indonesia karena " Itu urusanmu, ngapain saya ikut campur, penting diri sendiri dan keluarga" Krisis kepercayaan. Sebanyak apapun informasi ya cuma sekadar tau tapi bingung melakukan bersama. Pemimpin nol atitude
@@elfanaprimastya5499BUBARKAN INDOGNESIALAN 🤣🤣👊
@@elfanaprimastya5499 Maaf di obral Perhutani?anda tidak tahu Perhutani sampai demo ke ibukota untuk apa?
@@elfanaprimastya5499 solusinya itu ganti beras ama singkong, singkong bisa d jadiin beras, dan terbukti sebagai karbo terbaik pengganti nasi
Lahan utk nanam singkong juga ga ribet, sanggup bertahan d segala musim, dan itu wajib d tanam di lahan pemerintah, sedangkan pengelolanya adalah PNS kontrak, agar kalo kerjanya ga beres bisa langsung d pecat..
Punya sawah sepetak, anaknya pengen punya motor, dijual lah sawahnya ke pak haji. akhirnya si bapak kerja sama pak haji dengan upah 50 ribu per hari. Sampai akhirnya pak haji jual tanahnya buat perumahan
Bandung sekitaran baleendah
nahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh jadi salahin siapa wkwkwkwk
Mau nyalahin pabrik motor kenapa bikin motor bagus
Model kasus seperti ini byk sekali, ada yg anaknya mau nikah ada juga yg mau masuk kuliah ada juga yg gara2 sakit
Tipe orang tua idiot itu.
Menjual hal berharga hanya tuk pembelian konsumtif anak 😂😂
50ribu / hari murah juga ya
Tempat saya buruh tani khusus tanam padi dari jam 6 pagi s/d jam 11 siang bisa dpt 60 ribu an . Kalo 1 hari bisa dpt 150ribu
ini fakta di kampung ku sudah tak ada petani muda. boro² yg muda yg tua jg udah minim dn memilih merantau ke kota. lahan sawahya alih fungsi jadi kayu kayuan. dan bangunan bahnkan belukar
Yakinlah Petani bisa kaya, mari mulai dari kita sendiri mandiri pupuk dengan organik.
DPR mending di bubarin. Buang buang anggaran tidak mewakili rakyat kecil. Sarang koruptor. Mending ganti ormas kasih rendang sudah berterimakasih..
:Terimakasih udah menyimak Saya guru gembul yg banyak makan. Wassalamu'alaikum 🎉🎉🎉
Sklian pemeritah n negarnya bos ..qt rubah total aj
Tdk menguntung kan rakyat kecil tapi memguntungkan orang kaya dan orang kaya kebanyakan di mana? DPR 😅😅😅
Salah masyarakat jg,mereka terpilih krn nyogok rakyat pas pemilu.
Justru beberapa dewan kita penguasa Ormas, bro.
Contoh ormas PP, MUI, dsb.
@@echovlog_ekoplak Nah kan kelihatan itu kaum kaum mau merubah ideologi mau didatengin polisi bro?
Bapak ibuk gua petani, kakek nenek gua juga petani...tapi gua lebih memilih pedagang di kota krna lebih efektif jualan dr pd petani di zaman skrng, modalnya lebih besar, energi kita buat garap lahan juga terkuras, tapi pas panen sering rugi
Emang bener wa petani Indonesia udah dibikin miskin harga mahal pas lagi musim tanam
kira kira pengeluaran terbesarnya apa bang? sampai bisa merugi. atau pendapatannya yang kurang besar (mungkin masalah penekanan harga jual)?
terima kasih.
@@asadbaqir4988tanam buah duku modal 11jt , blm tenaga , blm untuk pupuk ,.pas panen boro boro dapet 5juta ,.lah buah duku skrng murah banget 1kilo ada yg sampe 3ribu / 5ribu ,.,.tai
@@asadbaqir4988 jelas tengkulak lah masbrooo, dan ga ada regulasi dari pemerintah yang mengatur harga-harga dan juga para pemain harga dengan tegas.
Harga pupuk&obat"an mahal,misal pupuk jika subsidi harganya berkisar 100k,tapi sayang sekalipun punya kartu tani tak semuanya bisa mendapatkannya,karena distribusi pupuk sudah dimainkan sudah kongkalikong pejabat terkait, bahkan perangkat desa terkait yg bertugas mendistribusikan pupuk subsidi pun bermain.misal dalam kartu dicek online dapat jatah 5 karung,yang keluar paling mentok 3 karung itupun jika anda ngotot.parahnya kadang cuma dapat 1/2.para perangkat ini berkilah dengan alasan barangnya langka,padahal jelas di online tertulis 5..sementara dalam masa tanam itu jelas tidak cukup.sementara harga non subsidi bisa nembus 250K sampai satu waktu 300K per sak.dan anehnya kadang pupuk yang dijual dengan tarif non subsidi bertuliskan pupuk subsidi😅
Belum pengeluaran lain misal bensin untuk mesin pompa,,akibat perubahan iklim banyak sumber air era sekarang lebih susah ketimbang jaman dulu.otomatis nambah biaya..tambahan lagi(karena untuk menanam di lahan yang lumayan tak mungkin ditenagai sendiri otomatis butuh pekerja lain)biaya upah pekerja untuk tanam,bajak,memanen sekarang lebih mahal mengingat mengikuti harga kebutuhan jmn sekarang
Setelah semua perjuangan itu,.panen kita belum tentu seperti yang diharapkan,resiko kegagalan,kebanjiran/faktor harga anjlok..karena bertani ibarat main slot tapi penuh tenaga,
Tulisan diatas itu bagi yang punya sawah sendiri,sementara sebagian besar petani kita penggarap,alias sewa lahan..jadi pengeluaran bisa lebih sangat membengkak😅
@@asadbaqir4988
Penerusnya udah gak ada anak muda gengsi bertani kecuali yang gak dapet kerjaan. Solusinya bertani
Klau semua channel yg populer dan cerdas seperti ini akan ada perubahan tatakelola pertanian Indonesia yg bisa menguntungkan petani.
saya tuh selalu kagum sama negara tetangga kita Thailand. secara iklim, kesuburan tanah, dan orang 11-12 sama indonesia, tapi mereka secara agraris sukses benar sampai2 beras import thailand banyak ditemuin di supermarket2 mewah di jakarta. buah2an mereka juga jadi trendsetter di sini, seperti pepaya bangkok, duren monthong dan baru2 ini mangga dokmay.
apa yg bikin mereka berhasil, ya pemerintahnya punya visi yg jelas dan bener2 dijalanin visinya itu. mereka mau produk agraris (dan kuliner) mereka jadi terpandang di dunia.
biarpun di thailand juga punya banyak masalah seperti banyak banget kudeta militer dan sipil di sana, tapi mereka berhasil mengamankan pangan mereka.
Ya kan mereka Kerajaan disini demokrasi dinasti, mana bisa huhu mending jual tanahnya aja ke orang thailan biar mereka yg tani disini simple
Perlu di ingat Thailand termasuk negara yg tidak pernah sama sekali di jajah....
Entah knp ko bisa Thailand ini tak pernah di jajah....padahal di sekitarnya seperti Indonesia dll di jajah...apakah org Thailand kuat2 atau apa...tidak tahu jg..??
Itu jg pengaruhnyai Kpd pertanian di Thailand ....tetap sy berpikir mungkin masyarakatnya sangat merdeka...
Melihat sejarah negaranya....
Part 2 nya bahas sidang menteri pertanian SYL Pak Guru..apa aja yg terbongkar di situ.
Part 3 nya bahas IPB yg ga bisa maksimal mengembangkan teknologi pupuk/pangan
Part 4 nya bahas mafia impor di sekitar istana
Part 5 nya bahas knp pemerintah berani rugi bangun infrastrukur..tp ga berani rugi utk beli beras petani.
Di kampung2 di jatim banyak anak muda yg peduli pada pertanian..tp kalah sama tengkulak yg merangkap/bekas pejabat lokal
Saya umur 24 thun. sekarang saya kerja sampingan jadi petani..bnyak lahan sawah yang mulai berkurang karena harga hasil tani murah sedangkan pupuknya mahal..memang ada pupuk bersubsidi tapi untuk pemupukan 1x tanam kurang ...jadi petani itu susah kawan...jadi sekarang orang mana mau ada jadi petani yang berpenghasilan kecill..
Terimakasih pak guru sudah membahas keresahan petani selama ini
pas debat ada yang ngomong. "yang penting itu makan".
tapi bahkan buat makan pun itu udah bermasalah dari dulu
Makan import haha
Ortu saya sebagai petani selalu bilang cari kerja yang enak soalnya jadi petani itu keras, dan yah itu memang bener tapi sebagai petani seumpama saya udah punya kerjaan enak saya tetep tidak akan jual sawah saya karena jika seandainya ada krisis pangan saya gak khawatir karena bisa nanam sendiri dan udah punya basic nya,dan mampus buat kalian yg selalu olok2 petani ga makan bodoamat gw mah
Saya juga sebagai petani sudah males nanam padi.
Sama bang ,
Betul mbul , tanah subur di bangunin perumahan , tanah yg gersang di para , pembangunan selalu padat di daerah yg subur maka neraka sudah menanti mahluk hidup.
Setuju nih, Petani di jaga kemiskinan nya, supaya bisa Kapitalis bisa Import
Saya petani di kawasan kab bandung jawa barat. Berat banget jadi petani, ga akan sejahtera. Setiap malam saya tahajud memohon semiga suatu saat ada investor yang bisa merubah sawah saya jadi suatu hal yg menghasilkan lebih banyak uang, setidaknya cukup untuk membiayai keluarga dengan 1 anak.
Jadi petani itu menderita. Punya 1 hektar aja dengan panen setahun 2x, perpanen dapat bersihnya 6-8jt.
Tenaga kerja buruh tani skr susah didapat, udah pada tua2, yg muda ga mau kerja buruh tani.
Pupuk langka dan mahal.
Harga jual gabah di kontrol pemerintah dan rendah bgt (5rb/kg)
Resikonya tinggi.. gagal panen..Terserang hama, bencana banjir, cuaca, dll. Yg membuat petani akhirnya terpaksa ke tengkulak buat pinjam modal tanam lagi. Tentu bunganya mencekik. Tapi tak ada pilihan karena perbankan tidak ada yg bisa kasih pinjaman di cicil tiap habis panen. Selalu cicilan perbulan, pdhl pendapatan 6 bulan sekali.
ikut menangis membacanya
😢😢😢
tanam rumput gajah,, buat pakan sapi,, dicampur konsentrat,, potensi 2,5jt perbulan,,, tapi modalnya besar dan perlu pemahaman mendalam
Tanam rumput aja
benar apa yang dikatakan baraya, saya masih kuliah Dan keseharian saya membantu orang Tua disawah, harga pupuk tidak sebanding dengan harga Padi, kalau cuaca buruk (angin kencang & banjir) Malah mendatangkan kerugian, disisi lain kita sebagai petani harus membayar orang untuk menanam, memanen, Dan merawat (matun = mengurangi tanaman padi yang tumbuh & itu tidak bisa dilakukan 1/2 orang) ,, jadi doakan saya suatu saat nanti menjadi seorang DPR/Menteri Pertanian, supaya bisa mewakili aspirasi para petani,, bukankah negara kita negara yang kaya ? bukankah negara kita negara agraris ? Apakah negara ini hanya mengayakan bagi yang berkepentingan saja ? Apakah negara ini hanya mementingkan pihak asing/perusahaan yang bisa menguntungkan pejabat ? Jadi terimakasih Guru Gembul sudah mewakili aspirasi kami, salam dari Pati 🙏🏻
aamiin semoga cita citanya terwujud
waj tetep semangat mas,, salken dari margoyoso mas
Emang harga pupuk di daerah sono brpa?? Kalo di saya urea dan phonska 225ribu dan 230ribu perKwintal,kecuali non subsidi.
Pak indonesia bukan negara agraris lagi tapi negara gojek sekarang 😂alternatif cari makannya narik gojek pak bukan jadi petani 😂
Ntar jadi DPR lupa.
Ulasannya sangat mewakili keresahan saya sebagai seorang petani.
Ya Allah begitu bgt negara kita ya.. buanyak bngt problem rakyat makin banyak.susah diatur .dijawa kbnykn petani padi itupun butuh musim hujan kbnykn yah paling staun bisa panen duakali.kalau kemarau kasian bnyk nganggur pdhl gga sbrpa tuh sawahnya.. dtmbh harga murah.pupuk mahal.bnr bgt apa kata pakguru.. SHT sll pak gembul
Pak guru tolong sering angkat viralkan petani biar ngk di anak haram kan di negeri ni
Di anak tiri kan kali
minta china tanam padi dikalimantan dengan fasilitas maksimal...
saran saya sekalian impor pejabat,aparat.. soalnya yg sekarag pada korup.
Mari jadikan Indonesia the next province of Chinaaa
Tull.. impor semua pejabat asing, terutama dr negara² maju, kepercayaan terhadap pejabat² lokal cuma 0 persen, yg diotak pejabat lokal cuma korupsi.. korupsi... korupsi.
Gua setuju impor semua
Alhamdulillah akan di datang kan pengelola sawah dari China💪💪💪
Setujuh.. Biar pertanian kita bisa maju
impor pejabat negara skandinavia (finlandia, swedia, norwegia) biar uang pajak ada manfaatnya buat rakyat
Hasil beras untuk biaya sekolah , setelah jadi pejabat berbalik mencekek petani , setelah miskin dapat sumbangan beras lagi untuk tetap miskin.
Terimakasih guru untuk pencerahannya
Semoga pemerintahan kita melekdan sadar
Sewaktu saya kecil, bapak saya mencoba peruntungannya dalam bertani tapi cuman bertahan satu Tahunan lebih. Akhirnya bapak saya bangkit lagi di dunia Perdagangan karena lebih menjamin. Sejak saat itu saya Memandang rendah profesi Petani padahal Indonesia negara Agraris. Akhirnya saya tetap terjun dalam Perdagangan. Dari kecil sampai sekarang saya sangat MIRIS melihat petani mencukupi Lumbung Nasional tapi effort dan capeknya Mereka sangat jauh dari kata Penghargaan 😢😢😢
karena semaksimal apapun petani, pasti akan jebol di pupuk. lalu belum lagi dihajar harga jual rendah pas panen. memang sengaja itu bang mainan kapitalis yg invest triliunan di sini. bapak anda pasti tau itu, cuma lebih milih diem karena ga bisa dilawan sendirian.
coba ikut metode pak Bayu Diningrat - Integrated farming, memanfaatkan LRT buat pupuk bang. cek youtubenya aja. kalo masih ada modal tanah mah enak. th-cam.com/video/aJQ4CWDfJEI/w-d-xo.html
Setiap melihat sawah dan bukit yang dijadikan perumahan rasanya nyelekit dan jengkel
Sama
Dan perumahan nya bukan di isi sm orang lokal tapi di isi sama orang pendatang yg lebih makmur secara pendapatan, terciptalah ketimpangan sosial
Tetapi tenang klo ada benncana atau perang di kemudian hari, semua yg kita miliki sirna
@@satriodito9048siapa yg mau d timpa bencana/ perang ?
Ini harus menjadi perhatian kita bersama...
Pemerintah harus menjadikan ini perhatian serius, dan sesegera aplikasi dilapangan jk mendapat formulanya
.
Pastikan petani untung dan pendapatan diatas UMR bulanan dalam 1 Ha nya.
.
Pemerintah tidak perlu mencetak sawah baru lagi, petani otomatis akan membuka lahan sendiri......
Penurunan lahan pertanian tidak akan terjadi lagi.... berganti penambahan setiap tahunnya.....
.
Generasi Muda akan Turun Kesawah, kreativitas akan berkembang massive....
#SurveyPetani
😊petani itu tidak harus tanam padi, tapi juga sayuran, kakao kopi,pala pisang , ternak bahkan buruh juga bisa
Ayah saya seorang petani, memang bukan seorang petani padi tp beliau menanam kopi, cabai wortel terong dsb, fyi di sumatera bahan hasil pertanian terbaik kita diambil oleh negara tetangga bahkan mereka membeli dgn harga yg ckup tinggi walaupun kita tahu hasil pertanian yg terbaik kualitasnya hanya 20℅ dri total kesluruhan hasil panen, dan sisa nya ya dijual didalam negri.
Saya jdi teringat kata2 presiden soekarno bahwa di masa depan negara yg besar n kuat adalah negara yg menguasai pangan n pangan adalah senjata. N itu dibuktikan dgn data negara2 sprt china, eropa, rusia, jepang n india adalah negara2 pengekspor bahan makanan terbesar
Blm ada yg mengalahkan produktifitas pertanian Belanda pada luas lahan yg sama.
padahal ada cara lain supaya pertanian tetap lestari, yaitu pertanian dalam bentuk korporat dimana petani-petani tidak lagi bekerja secara mandiri, namun menjadi buruh,, digaji bulanan dengan UMR. Meskipun tidak menguasai lahan lagi namun setidaknya masih lebih sejahtera dibanding menjadi petani secara mandiri yang kadang2 tidak menentu penghasilannya
nah
ide bagus
@@gurugembulmaka ny di datangkan pengusaha China gitu pak guru...,
Sarjana pertanian kita GK ada yg mau kerja susah,faham!!
Nah..
Masalahnya siapa yg mau jd pengusaha petani klo harga jual hasil pertanian aja murah, gmn cara membayar karyawannya? Yg ada malah ntar jd budak petaninya 😅
Makasih pa guru atas masukannya , semoga di denger oleh para elit elit pemerintah bahwa adanya petani itu sangat penting
Sebetul. Nya pemda sdh ngasih peraturan . Tapi masyarakat nya aja yg suka melanggar.
Yang menyayat hati itu pas petani padi panen raya
Pemerintah mala impor
Sebagai anak petani, bingung harus berbuat apa.
Pupuk susah, pengairan di matikan oleh pemda sendiri demi pengusaha air minum kemasan.
Se otoriter nya pak Harta, tapi petani makmur..
Hasil panen sawah bapak saya 1.4 ton dijual cuma dapat 4.5 juta. Artinya cuma dihargai Rp.3200/Kg. Sangat2 miris. Mungkin akan lebih baik jika BULOG mau membeli langsung dari masyarakat petani tanpa perantara.
Dijual kondisi udh kering berupa bulir padi atau masih basah?
Kalau basah wajar kalau gabah kering mah ini terlalu murah
@@rachmanhakim5842 infonya si kalo kering naik 400 perak. Dan harga bisa berubah sewaktu-waktu
Saya juga punga sawah luas 141 ubin
Itunganya gak jauh beda sama tulisan diatas
Kadang ya 4000 kadang 4500 itu harga basah
@@knalpotracingindo3349 daerah mana bang? kalo harga kering berapa?
Sependapat pak.Guru. Dari dulu saya bertanya-tanya tentang hal ini.
Mantap bang, saya dukung 100% petani adalah: "Penyangga Tatanan Negara"
Sebagai tambahan, para sarjana pertanian pun juga ogah jadi petani. Kebanyakan malah promosiin pestisida atau kerja di Laboratorium bikin pestisida
didesa saya banyak tanah yang dulunya sawah, sekarang malah jadi tanah kebon terbengkalai karena dulu mandang orang yang kekota lebih bisa menghasilkan uang yang cukup / mapan sehingga orang tuanya bangga, hasilnya pas orang tuanya pada meninggal, sedikit yang meneruskan pengolahan lahan sawah tersebut. Yah wajar karena biaya hidup makin naik, pupuk dan obat hama lainnya mahal,,dan jangan harap subsidi pupuk dan lainnya,,, apalagi zaman sekarang, beras harganya naik, warga malah protes, lah petani emangnya gk butuh duit? yahh bukan cuma petani beras aja sih, tapi petani lainnya juga pasti berharap punya penghasilan yang stabil.
Iya. Petani anaknya gak jadi petani. Bapaknya meninggal, anaknya di kota ta akhirnya gak ada penerus
@@nandreans6444 karena kalo meneruskan jadi petani, kehidupan malah stagnan di sekitar kemiskinan, biaya hidup susah untuk tercukupi. Kalo sambil pelihara hewan ternak, bisa aja tapi rentan terhadap penyakit sama maling,, karena di desa saya ada kasus orang yang maling kerbau tapi pakai mobil bak terbuka, mau lapor polisi tapi takut diminta biaya, alhasil di ikhlaskan saja.
Cerdas bgt bapak,,tolong di bela para petani,,
Betul itu, daerah kaliwungu kendal banyak tuh sawah/ladang hilang jadi pemukiman...
Bismillah kita rajakan Petani . bangga jadi Petani .
Petani adalah Pahlawan yg lebih pantas kita Hormati . daripada Kacung yg hina
Relate banget nih pak guru. Berbagi pengalaman sedikit.
Ini kebetulan saya juga mengelola sawah (padi)
Untuk dapat segitu memang real guru
Jadi nilai tersebut memang kalau dijadikan matapencaharian utama memang kurang cocok, jadi tidak aneh jika banyak yang mengalihfungsikannya.
Dan nilai tadipun dapat potongan sangat banyak oleh biaya operasionalnya(perawatan-pupuk dkk). Dan juga dikarenakan jarak cukup jauh, jadi dipasrahkan kepada satu orang pengelola yang rumahnya dekat dengan daerah tersebut untuk operasionalnya (dikarenakan jarak rumah dengan lokasi sawah lumayan jauh), belum lagi waktu panen pasti kita sisihkan 1-2sak untuk yang mengelola (biar rajin katanya). Nanti orang tersebut yang akan cek kondisi di sawah setiap hari dan mencari orang lain lagi mulai dari "brujul-tandur-matun-panen" nya. Jadi nanti kita bakal cek juga di sawah, dan ketika sudah masa panen kita juga sudah ada penadah. Jadi dari sawah langsung diangkut penadah tersebut. Harganyapun tidak pasti ya, jadi penadah tersebut cek sampel kualitas gabah dulu baru ditentukan harganya.
Intinya, jadi mungkin dari para petani juga menginginkan nilai pasar terbaik terkait harga gabah, akan tetapi tidak sampai menaikkan harga beras dgn signifikan juga.
Untuk mengatasi hal tsb pada akhirnya para petani di daerah saya (desa" di jawatimur) banyak yang memproses sendiri gabahnya, diolah sampai jadi beras dan akhirnya baru dijual.
Ini pun yg saya khawatirkan selaku anak desa. Saya usia 40+. Mayoritas (80%) warga sbg petani. Petani yg aktif sdh berusia senja. Sementara anak muda lbh memilih urbanisasi.
Saya yakin 20-30 th ke depan, petani usia senja akan tidak ada dan penerusnya sangat minim bahkan tidak ada. Dampaknya, pertanian terbengkalai. Beras akan beli, termasuk hasil bumi lainnya.
Dampak nasionalnya, ketahanan oangan akan terancam, maka pemerintah pasti impor besar2an utk memenuhi kebutuhan oangan masyarakat.
Mungkin slusinya, adanya sosialisasi dan pembinaan generasi muda utk meneruskan pertanian yg didukung oleh pemerintah, dg menghunakan TTG supaya mempermudah pertanian.
Soeharto kecil dulunya menangis ketika kerbau untuk bajak sawah nya terperosok dalam, setelah besar beliau masuk TNI jadi presiden dan jadi salah satu orang terkaya di Indonesia.. intinya apa Baraya, itulah motivasi orang saat ini menjadi politikus dan korupsi hingga hari ini..
Komen begini kena kartu merah gak Baraya? 🟥🟥🟥🟥
Terlalu bnyak yg main d belakang.akhirnya kita yg kecil smkin terhimpit
orang desa ketika sawahnya dibeli atau dibangun sebuah gedung & prasarana = ini kemajuan
orang kota ketika melihat sawah dibangun gedung & prasarana = oh tidak lahan hijauku
kasian petani, ketika mereka mau keluar dari bertani dan menjual lahannya malah dikritisi sedangkan orang kota mereka tidak peduli dengan kesejahteraan para petani, dan mengkritisi petani saat lahan hijaunya dijual
Memang udah saatnya Indonesia merubah slogan "negara agraris" Yuk jual sawah buat modal usaha/kerja
Memang pemerintah Indonesia berlindung dibalik kepentingan pribadi...seharusnya konsep berdikari memang perlu dari segala aspek...
Problematika di Indonesia, mahal nya biaya politik. Yg menjabat gimana caranya nutup modal dan kampaye pemilu periode depan
Tidak sempat ngurusi rakyat
Gimana caranya kita enggak bisa bikin ini-itu. Bahkan sekedar pupuk pun enggak sanggup. Kalau kita sejatinya lebih mementingkan subsidi BBM yang ratusan t pertahun dan meninggalkan riset yang hanya di kasih sekitar 6t pertahun untuk pengembangan technologi 😂
masnya rela mengorbakan subsidi bbm yang merupakan kebijakan populis, demi program ketahanan pangan yang ga tentu berhasil?
kalo iya, semoga masyarakat bisa kayak masnya.
@@asadbaqir4988subsidi bbm kebijakan populis? Pakai trasnportasi umum bang makanya jangan pakai kendaraan pribadi impor minyak nya bisa di ganti ke pengembangan ketahanan pangan dalam negeri jangan impor
rela, karena kalau gak makan kita bisa mati tapi kalau gak ada kendaraan kita tetap bisa hidup, karena padi itu bahan pokok
Pada faktanya 58% persen masyarakat kita termasuk (orang-orang di lingkungan petani) memilih keberlanjutan ☺️
Capres mana yang program kerjanya mensejahterakan petani boss ??
@@caturgunawan87 Liat program anis untuk petani. Dia bahkan menjalankankan programnya waktu masih gubernur jakarta. Cek ajasi diberita banyak
Efek Bansos dan PKH memang membuat candu 😅
Nikmat mana lagi yg kau dustakan wkwk. Mentalitas ngemis malah disuapin makin dimanja. Tapi sebagian ada juga yg bagus, di daerah saya banyak masyarakat kurang mampu yg dapat sapi, kambing, bebek buat dipelihara. Warung umkm dapet dana bantuan. Cuma emang kalau orangnya malas gak bakal berkelanjutan juga usahanya.
Semua capres hanya menjual hayalan tingkat tinggi gk ada yg real bisa dipercaya. Hanya yg sedikit realistis yg dipilih....
Makanya pengertian negara agraris perlu di kaji. Dunia tahu Indonesia konsumsi beras dan daging tertinggi didunia dan merupakan prospek pasar terbesar dan tak akan disiasiakan. Sdh pasti importir menyelipkan kebijakannya melalui pejabat korup di pemerintah. Keberpihakan kepada petani ditunjukkan dengan modal usaha dan alat pertanian yg mudah dijangkau serta lahan pertanian yg memadai serta penyuluhan tentang budidaya yang baik.
Memang dari dlu bahkan sejak zaman Ibnu Khaldun, beliau berpendapat bahwa moral akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Karena pada saat orang-orang jahat berkuasa maka pertumbuhan ekonomi akan terhambat sehingga menimbulkan masalah yang bermuara ke berkurangnya belanja dan tabungan masyarakat.
Memang yang menentukan arah dunia adalah ilmu ekonomi 😏😎
setuju pak gugem, kedepannya mungkin banyak membahas tentang lingkungan dan kelestarian Indonesia agar kita lebih peduli kalau perlu gandeng Organisasi seperti WALHI. Semangat Pak GUGEM
Gandeng Bem ui
KERENNN INI ❤ yang lain malah pada curhat 😅
Sistem pertaniannya aja dominan masih konvensional, banyak tengkulak, pungli logistik, riset pertanian kurang.
Saya mau jadi petani KALAU sistem pertanian indo setara amerika, eropa, australia, cina.
Mulai dari bajak sampai panen pakai traktor raksasa macam combine harvester.
Di daerah saya udah serba modern kok bang. Cuman emang pupuknya aja kurang jadi padinya kurus2
100 taun lagi mungkin bang
Terima kasih Kang Guru Gembul telah mewakili pemikiran saya yang resah dan gelisah selama ini, maantaab !!!
Apa yang disampaikan pak guru sangat realistis, suarakan hati para petani ini pak