Aku lagi jadi petugas sensus pertanian. Sedih bgt denger cerita petani di indonesia. Gada untung sama sekali jadi petani. Berterimakasihlah sama mereka pahlawan pangan ❤
Itu kalau petani yang tua memang kebanyakan tidak dapat untung dari pertanian karena faktor gagal panen yang tinggi serta semakin lama produktifitas pertanian turun akibat salah penggunaan pestisida dan pupuk kimia, tapi kalau sudah dipegang petani muda beda cerita lagi lebih banyak untung jadi petani. Intinya jadi petani harus bisa manajemen keuangan dan manajemen produksi agar hasil pertanian optimal.
dulu waktu SD atau SMP saya ingat ada materi yang membandingkan antara petani dengan teknologi modern dan petani tradisional dengan kearifan lokal, dan di buku tertulis cara tradisional di beberapa aspek lebih unggul dibandingkan dengan teknologi, mungkin dari sini juga harusnya sudah bisa disimpulkan bahkan di tingkat pelajaran kita masih tertinggal
Perlu di update, apalagi bahan materi itu waktu kamu SD n SMP, nah sekarang ini riset dan publikasi udah lebih luas.. harusnya bisa menjawab keraguan penggunaan teknologi ini
Dulu prtama kali di desa saya ada yg pake Combine buat panen di protes sm warga, ya krn gk pake tenaga buruh lg.. misal panen biasa pake 10org an, pake combine cm 2/3 org itu pun cm buat angkut ke truk, krn yg panen/Operator sdh trmasuk ke biaya Sewa mesin. Emg dilema jg buat pemilik lahan, dia pgn mangkas biasa panen tp di lain sisi dia jg mengurangi serapan tenaga kerja 😢😢
betul. konsepnya ledakan penduduk di Indonesia terutama JAWA adalah manusia beranak pinak untuk jadi BURUH di sawah. jadi perlu nunggu populasi berkurang/wafat dulu baru pake mesin.
Jangankan buat beeli peralatan berteknologi. untuk mecukupi kehiduapn sehari" aja udah syukur. Di tambah kalau ada bantuan pemerintah seperti traktor kadang ga tepat sasaran malah di manfaatin sama oknum" pejabat itu sendiri. Paktor lain 1. harga pupuk yang mahal 2. Harga mesin" pertanian yang mahal 3. Di saat panen raya pemerintah kadang suka impor. Regenerasi muda yang udah melek teknologi susah kalau sistem masih seperti itu🥴
@@NgomonginUang Tergantung peminpimnya kalo peminpinnya saja ngango ngango bagi mana bisa maju, ya contoh kecil umunnya saja seperti pupuk, emang negara korup ini negara mafia cocoknya itu, .. 2024 All in untuk prabowo, ..
punya pengalaman sbg keluarga dari petani, Hampir mustahil untuk mendapatkan untung dari kegiatan bertani Padi saja, apalagi jika sudah mulai berhutaang untuk modal, sampai diumur dimana Saya Menyadari pertanian di Indonesia emg nggak sehat dari sistem jual belinya, dan oleh karena itu selalu nekenin ke orangtua , jgn jadiin bertani padi sebagai Pekerjaan utama, why? Krna selain mengeluarkan modal untuk pertanian kita jg harus Keluarin modal untuk makan sehari² , sampai alhamdulillah, saya dan keluarga berpindah Ke Perkebunan sayur di kota yg harga dan jumlah konsumennya lebih tinggi... alhamdulillah terasa bgt bedanya, dulu wqktu di padi hutang sana sini, di kebun alhmadulillah lebih dari cukup bisa nabung, semoga Indonesia Bisa fokus ke Pertaniannya
@@NgomonginUang Wahhh, baru bgt selesai nonton krn tdi itu cuma pengantar komen doang.. aku jg baca kohten ngomu di tiktokloh.. jdi paham bgt masalahnya lumayan rukit, kenapa? Krn berkaitan dgn tekhnologi dn jg pihak yg mengadakan, tentunya kalo mau pake tekhnologi diperlukan biaya yg gk sedikit dan harus ada pemberdayaannya, sampai saat ini dilapangan masih bermasalah di dunia pupuk.. boro@ mau ke tekhnologi... sebenetnya kesel bgt krn melihat potensi yg besar bgt dri tanah indonesia tpi petaninta gk diarahkan dgn baik kegiatannya...
Sama seperti pengalaman saya cuma bedanya saya banting setir jadi peternak etawa hasilnya lebih menggiurkan dari pada petani padi lahan persawahan 1 hektar saya ubah jadi lahan rumput untuk peternakan saya
@@nolife4381 untuk pertanian tuh memang sistem jual beli yg gk sehat bikin kendala krn mungkin mudah dimainin, tapi untuk Hasil kebun dan ternak sih masih lumayan yah kak, apapun itu yg penting Berkah dan menghasilkan
Semoga SDM kita semakin maju dan bisa memberikan dan mengajarkan teknologi canggih zaman sekarang untuk memajukan pertanian di Indonesia.. Dan semoga apa yang dilakukan Bank Mandiri bisa di support langsung oleh pemerintah supaya bisa lebih merata dan memaksimalkan hasil panen
Hehe.... itulah kenapa gue suka nontonin channel2 pertanian negara maju. Paling senang kalo lihat traktor raksasa combine harvester john deere, claas, case IH, new holland lagi panen hasil tani. 🤠🤠🤠🤠🤠
intinya pemerintah harus support petani, bukan sekedar pelatihan, tp juga praktik teknologi majunya, krn alat: tsb sangat mahal dan ga mungkin dibeli petani sendiri
Saya memandang dari beberapa sudut pandang 1. Saya setuju dengan kemajuan teknologi di bidang pertanian, karena bisa membantu para petani untuk memudahkan pekerjaannya apalagi ditambah dengan mirisnya ekspor beras di negara lain padahal negara kita negara agraris yang dimana subur banget kualitas tanahnya dikarenakan kita memiliki iklim tropis,2 musim dan mendapat sinar matahari yang cukup dalam sehari . 2. Tapi ini masalahnya, untuk para buruh tani yang di pedesaan biasanya mereka menjadi buruh di saat waktu penanaman padi dan panen padi jika kalau teknologi bisa mengambil alih pejerjaan mereka tersebut mungkin akan ada penambahan pengagguran di desa2, tapi juga nih disisi lain para buruh tani ini kian hilang karena anak muda sekarang mungkin ingin memilih pekerjaan yang lain alhasil tinggal orang tua yg masih bekerja sebagai buruh tani nah konteks ini mungkin teknologi akan masuk perlahan ke petani2 kita dikarenakan kaum muda yg enggal untuk menjadi buruh tani ( di pedesaan ya ) + anak muda sekarang malah tambah inofatif dengan terbukanya pemikiran untuk mengembangkan teknologi di bidang pertanian ( jadi sesuai dan seiring zaman petani kita akan mengikuti zaman dan teknologi tsb) 3. Di kepercayaan suku Sunda Padi itu adalah Sakral ( ada beberapa Kasepuhan/ Adat Istiadat di suatu Desa ) menjual Padi/ Beras itu adalah hal yang tabu dan di larang karena di anggap seperti menjual kehidupan itu sendiri . Bahkan bagi mereka bertani,panen Padi hanya setahun 1 kali itu karena filosofinya Bumi/ Tanah harus ber istirahat untuk mengembalikan kesuburan tanah . Bahkan untuk Menanan Padi atou Panen mereka berhitung dari Rasi bintang/astronomi tidak hal dan tidak lain ini adalah Ajaran leluhurnya atau Adat Istiadatnya . Mungkin nih zaman dulunya seluruh Nusantara mempunyai Adat dan Istiadat yang sama, karena zaman berubah dan seiring berjalannya waktu Adat istiadat itu berubah juga mengikuti zaman . Dan sekarang petani kita berada di fase Tradisional dan Modern, tentu hal hal yang baik maupun itu kemajuan teknologi atau ajaran2 leluhur kita bisa terapkan asalkan jangan merusak lingkungan jangan merusak alam dan sejahtera para petani juga pekerja2nya dan kita sebagai konsumennya 👏🏻👏🏻👏🏻
Saya petani pemula dari tahun 2021. Sebelumnya saya tidak pernah terjun bertani sejak kecil. Merantau kemana mana..kerja enak..karena faktor merawat orangtua..harus rela menjadi bertani. Sebelumnya saya berpikir..bertani itu sangat rendah tipe kerjaan manusia.kalian mengertilah bertani adalah dipanggang sinar matahari, terjun ke lumpur dll. Setelah saya jalani selama dua tahun..ternyata enak jadi petani..tidak perlu bangun pagi untuk memikirkan jam masuk kantor..tidak ada tekanan dari pimpinan..tidak perlu macet macetan dijalan..pokoknya se enak sendiri. Memang sebagai petani yang bisa mendapatkan gaji perbulan minimal 3 juta rupiah...kita harus punya lahan lebih kurang 3 hektar. Selama saya jalanin..yg bikin pusing kepala adalah hanya biaya produksi yang mahal seperti pupuk dan racun. Tetapi kita harus pintar pintar cara mengatasi pembengkakan biaya operasional. Intinya bagi saya..lebih enak hidup bertani daripada babu perusahan.tapi lebih baik jadi PNS sambil bertani dikampung.sekian dan terimakasih.
Ada tips lg ga bg? Saya merasa masih ragu jadi petani Karna ga ada pengalaman, tapi ortu ada sawah yg bisa diolah. Sedangkan didaerah rantau saya jg susah karena gaji dari kantor di bawah UMR 🥴 Kasi motivasi bg jadi petani muda yg baik😊
Saya juga petani pemula tapi background ortu juga petani jadi udah terbiasa dg rutinitas di sawah Dan memang betul sya juga menikmati jadi petani apalagi dari dulu memang suka bertani tpi sya sendiri ingin jadi petani yg gk cuma bisa merawat tanamannya tpi juga tanahnya sedih kalo liat petani2 disini cuma memperhatikan tanamannya dan semakin tanamannya tidak sehat semakin banyak pula pupuk yg dipake kebanyakan para petani tdk tau pentingnya kesehatan tanah bagi tanaman Di daerah sya sendiri masih banyak petani tua yg cuma mengandalkan katanya dan me reka2 obat ataupun pupuk yg harus dipake tanpa tau kebutuhan tanaman dan tanahnya Kaka sya sendiri myarankan agar sya tdk jadi petani karna menurutnya petani hidupnya tdk sejahtera tpi sya sendiri benar2 ingin jadi petani yg memahami tanaman dan tanah nya
ibu saya seorang buruh tandur dan ibu tuh biasanya jadi langganan penduduk desa karena hasil tanam dan cabut rumput itu lebih bersih dan telaten sampai-sampai 1 petak sawah hanya dikerjakan ibu sendiri dan bisa 1-2 minggu pekerjaan. saya sih kasihan pengen gtu di desa saya ada teknologi yang masif digunakan oleh para petani, sebab saya jarang sekali melihat mesin penanam dan pemanen padi. yang sering cuma alat pembajak sawah.
Semoga ya, kali ini kan untuk produksi pasca panen nya dulu nih berupa unit RMU, kedepan bisa aja teknologi lain akan dikembangin untuk pra penanaman dan pemanenan 👍
Selain faktor teknologi, petani kita itu petani sosial. mereka rata2 lebih memilih menjual padi ke pengepul daripada ke pabrik penggilingan padi. Ini yg membuat harga melambung krn adanya pengepul yg berperan sekaligus sebagai pemberi pinjaman modal dgn bunga tinggi.
Nah.. ini dia yang coba diselesaiin dengan inovasi pengadaan RMU ini 👍 Kamu udah nonton sampai selesai video ini? Kira kira menjawab gak "keresahan" kamu?
@@NgomonginUang meski ada teknologi, ga bakalan berpengaruh banyak selama mindset petani seperti itu, tidak akan maju. Di lokasi saya sentra produksi padi. Peralatan sudah canggih, pabrik penggilingan padi ada dimana mana, tapi pengepul tetap banyak menjamur. Jadi intinya teknologi bukan satu2nya yg bisa menaikkan hasil produksi tapi merubah kebiasaan petani, pupuk aja pakai kimia, di ajarin pakai pupuk kandang mereka tdk mau alasan ribet, ongkosnya mahal, tunggu lama, bahkan utk sekedar menyiangi rumput mereka langsung main semprot herbisida. Dimana pasti berpengaruh ke hasil tanaman utama.
yg bisa danain pesta sunatan anak petani ya pengepul. Mindset nikah lagi, kalau duit kurang cerai ya bukan teknologi, tapi penyuluhan mentalitas. Hanya minoritas yang mengerti hidup sederhana petani, temen ane salah satunya petani muda iya, mekanik motor balap iya, dan pas bicarain kek gini tergantung beberapa mentalitas petani baru mo berhentiin siklus yang dari dulu ada atau ga. Di cianjur hanya sebagian kecil yang punya mindset seperti teman ane, dan beberapa memang petani gen y dan gen z. Jadi bukan rencana keuangan atau teknologi tapi kemauan mengubah mindset petani - petani yang terjebak masa lalu. Satu lagi, dinas pertanian cianjur gabut ria, beberapa penyuluhan ga jalan, bolak balik beras padahal pergantian musim tanam itu penting, misal padi ke umbi2an ke palawija lagi. Generasi petani muda yang sadar penggunaan pupuk organik dan pergantian musim tanam. Sebagai catatan petani muda di cianjur dah sadar pemanasan iklim global mereka memulai pertanian dengan pupuk organik seperti kompos atau kandang, dan menghilangkan peran pupuk urea yang memang si pupuk urea adalah penghasil methane, dan minoritas yang lakukan hal ini atau tinggal di daerah terpencil yang jauh dr teknologi tp bijak terhadap alam.
Petani adalah profesi paling Dasar Di Dunia. suatu negara di katakan kuat bila ketahanan pangan nya kuat. yang artinya para petani ini yang harus pemerintah perhatikan lebih. Gimana mau swasembada pangan. gula, Jagung, beras, Ya kalau pemerintah nya aja masih setengah" sama Bidang pertanian ini. padahal pertanian ini potensinya sangat besar sekali. khususnya di negeri tercinta kita ini
Gula, jagung, sama beras kan produk impornya lebih murah wajar jadi alat memperkaya diri pejabat. Kalau komoditas pertanian tadi kaya sawit atau karet kita yang harganya lebih kompetitif di pasar internasional gak mungkin ada permainan impor.
Di lapangan 1. Tanah kurang subur 2. Pupuk kimia cuma urea 3. Benih jelek 4. Harga jual parah 5. Pengairan tidak stabil 6. Ilmu pertanian yg kurang. Dilapangan ya bukan ngarang. Apalagi ilmu cocok logi dari google😊
Min pada dasarnya Indonesia gak kalah kalau masalah teknologi. Tapi kenapa kok sektor pertanian kita penyerapan teknologinya lemah? Coba deh cek di daerah masing masing 1. Berapa umur rata" petani? 2. Apa pendidikan terakhir petani? 3. Bagaimana kontribusi lembaga/ormas pendukung, seperti BPP, PKK, Gapoktan, poktan, dll. terhadap usahatani lokal? 4. Seberapa consent pemerintah daerah terhadap pertanian lokal? 5. Seberapa luas lahan pertanian? 6. Apakah usahatani dikelola sendiri atau dikelola lembaga/kelompok 7. Terkait harga pupuk meningkat ini bisa jadi perdebatan. Cuman ada teori menjelaskan seperti ini. Peningkatan harga pukim disebabkan oleh peningkatan jumlah permintaan pukim di Indonesia. Padahal (cmiiw) luas lahan pertanian, jumlah petani, dan GDP sektor pertanian di Indonesia setiap tahun semakin menurun. Beberapa sumber yang saya baca menjelaskan. Peningkatan permintaan pupuk ini disebabkan karena tanah pertanian kita sudah tidak mampu memproduksi seperti dulu lagi karena overuse dari pukim dan pestisida kimia (dampak revolusi hijau). Hal ini menyebabkan peningkatan kebutuhan pukim, sehingga harga pukim juga meningkat. Soo sebenarnya pertanian kita cukup kompleks. Gak sekedar dari teknologi. Tapi dari sektor lain seperti ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan juga mempengaruhi.
Karena masifnya teknologi kadang profesi petani selalu tidak konsernius...tapi aku senang punya saudara petani jadi kita sering diberi oleh oleh hasil panen 10:05
Saya sudah merasakan jadi petani sewa lahan sawah di Kulon progo & di Kasongan, Bantul persawahan padi di Yogyakarta, yang saya rasakan untuk beli pupuk saja sangat sulit ada pun harganya mahal, harus pakai kartu tani, setelah itu harga jual di saat musim panen kalau mau di jual harganya sanggat murah... sama ngak di daerah kalian 😢
Lom liat full tapi auto subcribe... Mang Nusantara ini negeri subur,,kalo pertanian di dukung pemerintah,,,Nusantara makmur kalo cuma soal pangan ,tapi ...
kalau ada pengadaan alat pertanian ya tolong jangan di korupsi.. ini contoh kasus saja ada di daerah saya. alat pertaniannya tidak bisa diseting seperti alat pertanian modern lainnya. karena alatnya itu dari kerjasama dengan perusahaan pengadaan alat pertanian jadi mesinnya di modifikasi sesuai budget pemerintah padahal budget pemerintah itu tergolong sudah banyak. rata2 alsintan itu kecil-kecil jadi percuma kalau misal tidak ada alat produksi yang terpadu di suatu daerah. penyuluhan pertanian banyak juga tetapi cuma teori pegang mic doang.. tidak langsung praktek. tp saya salut ada banyak juga kok orang yang jujur dan ingin memajukan pertanian di indonesia wira wiri sampai malam, sampai2 datang ke petani langsung untuk mengajari, ada jg daerah dn bupati mulai turun langsung. semoga saja kedepan pertanian tambah maju dan bisa berbasi IoT.
Bukan kalah teknologi , tapi emang gak didukung penuh pemerintah, klo impor kan ada pihak2 yg pling diuntungkan , Indonesia tanah surga cuma kata2 mutiara tanpa arti ..
Saya di kalteng, dulu ada pabrik jagung setelah banyak petani yang nanam jagung disini, pabriknya malah tutup dan dibiarkan rusak bobrok begitu saya sampai sekarang. Petani hanya pekerja keras, untungnya banyak diambil para tengkulak, harga dipasar mahal tapi kalo sampai petani dihargai sangat murah.
Teman saya sudah punya mesin teknologi ini...hasil panen langsung masuk mesin Tampa harus dijemur...limbah otomatis jadi arang sekam...hasil beras putih bersih, panjang dan tidak patah... salam dari Bali.
Soalnya di Indonesia itu rasa tenggang rasa atau "Tepo sliro" nya itu sangat tinggi,,,, contohnya kalau misalkan semua menggunakan teknologi, nanti buruh tani yang tidak punya lahan kasihan tidak punya pekerjaan,,, biasanya di desa-desa termasuk di desa saya,,,, orang yang mempunyai lahan itu memberikan pekerjaan kepada orang yang tidak punya lahan,,, mulai dari pengolahan tanahnya sampai dengan memanenkan, dan orang yang memanenkan padi itu dikasih "Bawon" (Sebagian dari hasil panen),,
Kdang bgi kaum muda menjadi petani di Indonesia, sbgai pilihan terakhir akibat tak mmpu bersaing kerja di sektor lain, minat, minim pengetahuan, kondisi ekonomi sulit hidup di kota...miris di sisi lain harga jual hasil tak sesuai, wilayah bukit-lembah, dukungan pemerintah hnya sepihak. Salut dngan petani di indo pejuang pangan ...
petani di luar canggih juga ya, teknik mekanikal, biologi, automation, kimia, geologi, ekonomi semua dipelajari. kalo udah tua ga kuat belajar semua itu, dan peralatan semua harus import. padahal itu teknologi pertanian udah dari abad 20.
sebenarnya teknologi udah sering di sosialisasikan sama anak pertanian tapi dari masyarakat sendiri yg kurang bisa menerima lebih ke tradisional. saya sendiri pernah sosialisasi penyiraman otomatis sama pembuatan pupuk bokasi udah dibuatkan alat tinggal memanfaatkan tapi masih minim pemanfaatannya
Saya ini petani padi asli jawa barat,belajar bertani secara otodidak dan melihat internet cara mupuk dan penggunaanya.ada penyuluh tapi tdk turun ke lapangn sampai umur saya 35 tahun cuma satu kali ikut penyuluhan di sawah karena ada penyakit hawar daun di kasih obatnya tapi jelek karena saya sudah tau obat yg bagus buat hawar daun.cukup itu saja ya....
Rakyat luar di priotaskan oleh pemerintah nya , petani ndonesia mau beli pupuk saja susah & mahal setelah panen di jual nya murah, akhirnya banyak org org yg gk mau bertani pilih pilih jadi bekerja yg bisa menghasilkan uang lebih aman tdk usah menghitung modal, yg punya modal pilih usaha sendiri
Disini petani dipersulit mulai dari segi apapun sedang diluar negeri selalu didukung pemerintahannya mulai dari segi apapun keperluan petani tersebut 😮😮😮
pertanian di konoha udah di monopoli pejabat, ketika waktu panen harga jual produk pertainan diturunkan. . contoh, beras mahal tapi ketika waktu panen pemerintah import, jadinya harga jual dari petani turun dg alasan stok banyak.
Gw liat ini karena kpingin daerah gw lampung tengah, bisa jadi penghasil beras terbesar diindonesia. Gw yakin bgtt dgn luas daerahh yg lebih kecill bisa ngasilin beras melimpah dengan teknologi yang memadai dan distribusii yang terorganisir. Gw punya pandangan , petani adalah pembeli pertama, kalo petani kaya maka semua profesi didaerah itu akan ikut kaya. Dan 10 tahun kedepan gw akan memimpin itu brsama kalian, amin
Krna anak muda yg haruse bisa berinovasi agar pertanian kita maju,eh malah mereka gak minat jadi petani,mreka milih jadi anak recing ,klo ga jadi anak nongkrong wkwwk
Di video ini dijelaskan negara Thailand panen 1 tahun bisa 5 X . Tapi bagaimana caranya ? 1 Tahun = 365 hari . Kalau 5 X panen , berarti 365 : 5 = 73 . Butuh varietas 75 hari panen . Kendala diair ( Musim hujan & Kemarau ) . Secara teori mempercepat panen bisa , tapi pengaplikasiannya sulit mungkin. Pembibitan dari rumah , padi kurang 2 minggu panen , dirumah sudah siap bibit umur 2 minggu. Padi panen hari ini , lusa lahan langsung tanam. Masalah kedua , kondisi tanah jika di rolling terus . Butuh juga pengolahan tanah. Entahlah
Gausah jauh² teknologi min ,pupuk aja harganya selangit ,ngedapetin nya jg di persulit ,malah terkesan di jadiin ladang bisnis ,lah gimana petani mau maju ,cek aja ke lampung tengah kalo ga percaya
Dah gitu, harga jual petani ps panen aja ancur2an gegara tengkulak, gimana mo sejahtera petani, modal n jerih payahnya gk sebanding ama harga jual ps panen.
msalahnya mayoritas petani kita tanahnya gak luas, jadi akses untuk ke area persawahanya susah (kecuali yg tanahnya di pinggir jalan), sedangkan mesin moderen kebanyakan membutuhkan akses jalan yg lebar, coba aja mau tanam padi sedangkan tetangga sebelahnya tanam cabe, alatnya mau di lewatin mana mau gilas cabe milik tetangga, ya bakal xxxxxxxx nantinya. untuk di indonesia peralatan moderen harus lebih berbentuk lebih kecil menyesuakan akses yang hampir tidak ada supaya tidak terjadi singgungan.
Noted 1 lagi , mayoritas petani di Indonesia itu penggarap lahan, bukan pemilik lahan , jadi mereka hanya menyewa lahan serta lahannya terkotak² kecil dibawah 1ha
Saya nanem sampe panen pake tenaga orang ..karna ingin bantu perekonomian tetangga saya😅 yang gak punya lahan padi kasian gak ada kerjaan dan semakin terlantar ...saya juga bingung mau pake tenaga mesin tapi tetangga saya kurang uang
Jangan salah di negara ini petani memang terbelakang dan sangat jauh tertinggal tpi apa kalian gak sadar , kita terdepan dalam masalah koruptor .. Betul apa btul
Benar. Padahal teknologi pertanian itu sudah banyak juga di perguruan tinggi di Indonesia. Ditambah kemaren ada tweet salah satu anak IPB bilang, "kita (perguruan tinggi) sudah memberikan inovasi terhadap sektor pertanian, namun diterapkan dan didukung ngga"
Permasalahan utama pertanian Indonesia adalah pengendalian hama terutama tikus, Sangat sulit memberantas tikus di pertanian, Dalam satu malam tikus bisa menghabiskan lahan sebanyak 2 hektar
Ngomongin petani Indonesia dibanding kan petani luar negeri i seperti pohon, petani Indonesia ini seperti pohon dibonsai oleh pemerintah sedang petani di luar negeri seperti pohon yg hidup dihutan.Pemerintahlah yg membonsai petani2 di Indonesia.
Petani perlu diberi saham di pabrik pupuk dan pabrik obat. Karena ini yang sering bikin biaya produksinnya mahal dan bikin petai miskin Kalau dapet deviden dari pabrik pupuk dan obat bisa bisa nilainya lebih banyak dari hasil penannya sendiri. Kalau untuk stok beras negara jadikan proyek saja. Jadi bibitnya ditetapkan pemerintah. Bikin tender kontraktor bidang pertanian padi. Siapa yang berani tanam dilokasi sawah milik pemerintah, terserah pakai alat canggih dari awal sampai akhir dan ditarget hasilnya, kualitas dan kuantitas. Kalau tercapai dan sesuai spek baru dibayar kontraknya. Ini baru maju.
1. Sarjana pertanian kerja di bank ; 2. Pakar pertanian cuma di kantor ongkang" kaki buat makalah pertanian ; 3. Harga pupuk dan obat-obatan mahal dan biasanya langka ; 4. Penggunaan alat pertanian masih minim ; 5. Banyak tengkulak cuma mau untung sendiri ; 6. Tekstur tanah yang banyak rawa ; 7. Masyarakat kurang menghargai pekerjaan petani ; Ini sudah jadi masalah dari hulu ke hilir
Pertanian Indonesia sudah maju dan sudah pakai teknologi maju dan moderen hanya lahanya yg kurang karena banyak petani tapi gak punya lahan yg ada hanya buruh tani tapi gak punya lahan itu karena faktor pemerintah nya tidak adil dan banyak orang rakus yg bermain di pertanahan sehingga yg miskin ya tetap miskin
@@NgomonginUang lah kan banyak oknum yg serakah dan memperkaya diri sendiri sedangkan yg berebutan dan sampe perang banyak antar PT Ama warga ada warga Ama warga ada yg perang pendatang Ama warga setempat yg perang juga ada itu kan akibat ulah oknum yg serakah dan tidak mementingkan kepentingan orang banyak
seharusnya pemerintah mengalokasikan dana tunjangan bagi setiap petani karna petani juga behak hidup layak ini harus dilakukan pemerintah karna Pemerintah sering menekan harga hasil pertanian karna pertimbangan kebutuhan makan rakyat Indonesia tapi ini jelas merugikan petani karna biaya produksi sangat mahal cobalah kepada pihak berwenang melakukan pengecekan di lapangan agar mata bisa terbuka dan hati bisa tersentuh
Sy yg seorang pengelolah sawa, tahu bngt susahnya ngelola sawa. Mulai dr upah yg mahal, harga beras yg murah, tenaga yg terkuras dan memakan waktu, sunggu sulit.
Susah klo di Indonesia, bukan kesadaran, banyak yang sudah sadar, tapi memang sulit untuk mendapatkan yang layak banyak yang gak punya modal dan di persulit lagi, Memang kesadaran dengan realita beda
Negara kita kurang memperdulikan sektor pertanian rakyat, padahal Indonesia punya lahan pertanian yang sangat luas. Terutama di daerah Sumatera, sangat kurang perhatian. Fokusnya hanya di pulau Jawa
Izin min,,, Kalok si nilai dari sisi yang lain, harusnya ongkos produksi kita lebih kecil karna mengunakan pola gotongroyong yang mengunakan mesin dan bahan bakar, untuk urusan kualitas sata sepakat, yang kurang paham kenapa mereka lebih murah,,, dari sudut pandang lain, mohon buatkan ulasanya
lah ini udah ada pembahasannya 1000. 000 insyinyur tehnik + pertanian suruh kerja , bikinin lab gaji bulanan 20jt butuh 20T /bulan 240T/bulan -alat pertanian modern -pengolahan hasil pertanian modern -bibit tahan cuaca -pupuk dll buka lahan pertanian 100jt hektar seluruh indonesia pekerjakan 100jt petani, dengan sistem gaji. hasil tani seluruhnya di kontrol oleh bulog. optimis indonesia akan melimpah ruah hasil pertaniannya dan slamat datang era pakan murah.
kurang nya kemajuan teknologi di indonesia gini bangett ya ngerasa ketinggalan jauh dari negara lain nyaa paadahal Indonesia jga ga kekurangan org" cerdass😪
Ini Konten nya Banyak Salah nya, Bukan Masalah Teknologi, Teknologi cuma Penunjang, Tapi Masalah Pupuk yg mahal Mengakibatkan Biaya Produksi meningkat 3x lipat,
kita dibodohi oleh kemajuan tehnologi yg sekarang produknya melimpah dan terbilang mubajir,hal ini buat indonesia bukan jadi negara kuat malahan bikin indonesia kelaparan dan kesulitan ekonomi,kita sibuk ikut perusahaan,pemerintahan,sdkt peluang orangnya banyak,banyak nganggur,kerja aja kekurangan,kenapa,serba mahal,coba sembako murah,hasil 50 sehari akan ada lebih,kenyataannya,hasil 100 sehari bisa gk cukup,mahal.sektor ini tidk dibuka pemerintah secara menyeluruh,pertanian,perkebunan,perikanan.pokonya yg utama yg bisa dikusumsi masyarakat.baru kita bisa jadi negara maju,.gak ada tuh kita bisa bikin pesawat tempu palibg canggih dll serba paling canggih,bikin indonesia jadi negara maju,kita malahan jadi negara kerupus,
Penyebab beras lokal lebih mahal adalah karena pupuknya aj mahal apalagi dipersulit, petani dipaksa beli pupuk non subsidi kalo pake pupuk kandang hasilnya gk maksimal
Kita harus paham. Kenapa Indonesia tidak maju pertanian padi. 1.kebanyakan pemilik adl petani gurem(lahan sempit)... 2.tidak adanya perhatian yg baik dari pemerintah... Jadi klo kita bayangin nanam padi dg teknologi. Misal beli 1 alat seharga 200jt.trus lahan yg digarap cuma 1000 m2. Gimana mo balik modal....kecuali alat dari negara....beras kita dari luar negeri jauh lebih baik standart kualitas(trutama rasanya) bahkan beras kita masuk standart beras premium. Tpi efek lahan semakin sempit maka tanpa campur tangan pemerintah, maka teknologi sulit diterapkan. Karna harga alat yg sangat mahal. Tidak sepadan dg hasil pertanian (beras).
Yang jd masalah bukan hanya teknologi. Mereka menggunakan teknologi canggih tp lahan mereka luas. Nah kita lahan paling cuma 1 hektar klo punya mesin sendiri2 ya susah
Loh, malah bagus dong. Hasil tani bisa lebih melimpah dengan adanya teknologi. Lalu untuk yg pekerjaannya digantikan oleh teknologi, kita bisa kasih edukasi untuk membuat hal lain seperti mengolah hasil pertanian, ataupun pekerjaan lain. Sekarang juga sudah ada toko online, jadi membuat sesuatu dan dijual disana, bisa dipastikan akan ada yg beli
Susah mah di Indonesia, terlalu banyak "MAFIA" . Coba klo Pemerintah mau kerjasama bareng2 ama petani, peternak, nelayan bikin bagi hasil gitu sama2 untung tanpa ada KORUPSI mungkin Indonesia bisa jadi Negara Besar
kita harus mencotoh pertanian ditaiwan yg 100% didukung oleh pemerintah,karena para pegawenya takut korupsi tidak seperti diindonesia banyak seksli korupsi yg menyengsarakan rakyat
Belum lagi masalah harga yg jauh dari standart. Misal berita harga cabai. Saat cabai di petani cuma 15ribu.kita miris saat dengar berita harga di jakarta 60-70ribu.berapakah beda antara di petani dan konsumen. Apalagi sekarang. Banyak tengkulak yg kolaps, efek kalah dg pedagang yg didukung pemerintah. Tpi mematikan tengkulak dan menekan harga di petani. Kita juga bisa lihat saat harga gabah jatuh sedang beras belum turun. Bukankah itu akan menghambat kinerja petani.....
Saya termasuk anak dari seorang Petani padi yang ga pernah jual beras ataupun gabah. Jika sudah mentok tidak ada uang baru ngejual walau sekedar 5kg utk beli lauk atau kebutuhan lain! Karena sangking mirisnya harga jual beras di Indonesia yang justru merugi. Lebih baik dimakan sendiri dr pada harus merugi. Melihat kenyataan itu aku memutuskan untuk sekolah mengambil jurusan Teknologi pertanian dan akhirnya harus kandas ditengah jalan dan menjadi buruh krn faktor Biaya. Membahas ketertinggalan pertanian Indonesia sebenarnta Faktor utamanya Adalah SDM , baik pengetahuan atau akan kesadaran teknologi! Udah ada kesadaran pun masih kurang jika tidak di support pemerintah. Seandainya pemerintah ada kesadaran untuk itu dengan memberi pelatihan maupun modal, Saya rasa Indonesia tidak akan se tertinggal itu. Karena Impor beras saja tidak cukup bahkan merusak Indonesia di masa mendatang yang harusnya uang itu mengalir ke rakyat namun harus mengalir ke Luar Negeri. Saya berharap besar pada pemerintah untuk minimal memberi pelatihan soal pengetahuan masyarakat akan pentingnya efisiensi menjadi petani yang maju dengan ilmu maupun teknologi. Semoga petani Indonesia kedepannya semakin maju🥲
Aku lagi jadi petugas sensus pertanian. Sedih bgt denger cerita petani di indonesia. Gada untung sama sekali jadi petani. Berterimakasihlah sama mereka pahlawan pangan ❤
Itu kalau petani yang tua memang kebanyakan tidak dapat untung dari pertanian karena faktor gagal panen yang tinggi serta semakin lama produktifitas pertanian turun akibat salah penggunaan pestisida dan pupuk kimia, tapi kalau sudah dipegang petani muda beda cerita lagi lebih banyak untung jadi petani. Intinya jadi petani harus bisa manajemen keuangan dan manajemen produksi agar hasil pertanian optimal.
Kalau jujur, memang ada pihak-pihak nakal dan mereka berusaha menjadikan petani dan peternak tidak maju, agar bisa diperalat terus
@@gushtatsulis5844 anak muda sekarang ogah jadi petani . Mereka lebih pilih kerja kantoran atau PNS . Dripda kotor kotoran dladang .
@@luthfilupi506 sangat betul sekali😁
Karena orang yg kerja pake tenaga dan waktu dimanfaatkan oleh orang yg kerjanya pake mulut doang
dulu waktu SD atau SMP saya ingat ada materi yang membandingkan antara petani dengan teknologi modern dan petani tradisional dengan kearifan lokal, dan di buku tertulis cara tradisional di beberapa aspek lebih unggul dibandingkan dengan teknologi, mungkin dari sini juga harusnya sudah bisa disimpulkan bahkan di tingkat pelajaran kita masih tertinggal
Perlu di update, apalagi bahan materi itu waktu kamu SD n SMP, nah sekarang ini riset dan publikasi udah lebih luas.. harusnya bisa menjawab keraguan penggunaan teknologi ini
Dulu prtama kali di desa saya ada yg pake Combine buat panen di protes sm warga, ya krn gk pake tenaga buruh lg.. misal panen biasa pake 10org an, pake combine cm 2/3 org itu pun cm buat angkut ke truk, krn yg panen/Operator sdh trmasuk ke biaya Sewa mesin.
Emg dilema jg buat pemilik lahan, dia pgn mangkas biasa panen tp di lain sisi dia jg mengurangi serapan tenaga kerja 😢😢
betul. konsepnya ledakan penduduk di Indonesia terutama JAWA adalah manusia beranak pinak untuk jadi BURUH di sawah. jadi perlu nunggu populasi berkurang/wafat dulu baru pake mesin.
nambahin, di kuliahan pun masih begitu sekarang. tapi bedanya ini tentang kerugian penggunaan teknologi
Bukunya masih kolot dan terkesan dipolitisasi.😢
Jagankan teknologi, dapet pupuk urea aja dipersulit
Dalam program yang dijalanin ini, sudah include semua lho btw 😁
Sulit pupuk, dan mahalnya pupuk, oleh oknum2 ,, harga yg murah
Jangankan buat beeli peralatan berteknologi. untuk mecukupi kehiduapn sehari" aja udah syukur. Di tambah kalau ada bantuan pemerintah seperti traktor kadang ga tepat sasaran malah di manfaatin sama oknum" pejabat itu sendiri.
Paktor lain
1. harga pupuk yang mahal
2. Harga mesin" pertanian yang mahal
3. Di saat panen raya pemerintah kadang suka impor.
Regenerasi muda yang udah melek teknologi susah kalau sistem masih seperti itu🥴
@@NgomonginUang Tergantung peminpimnya kalo peminpinnya saja ngango ngango bagi mana bisa maju, ya contoh kecil umunnya saja seperti pupuk, emang negara korup ini negara mafia cocoknya itu, ..
2024 All in untuk prabowo, ..
@@perdi.mulyana.official 2024 sembelih banteng
punya pengalaman sbg keluarga dari petani, Hampir mustahil untuk mendapatkan untung dari kegiatan bertani Padi saja, apalagi jika sudah mulai berhutaang untuk modal, sampai diumur dimana Saya Menyadari pertanian di Indonesia emg nggak sehat dari sistem jual belinya, dan oleh karena itu selalu nekenin ke orangtua , jgn jadiin bertani padi sebagai Pekerjaan utama, why? Krna selain mengeluarkan modal untuk pertanian kita jg harus Keluarin modal untuk makan sehari² , sampai alhamdulillah, saya dan keluarga berpindah Ke Perkebunan sayur di kota yg harga dan jumlah konsumennya lebih tinggi... alhamdulillah terasa bgt bedanya, dulu wqktu di padi hutang sana sini, di kebun alhmadulillah lebih dari cukup bisa nabung, semoga Indonesia Bisa fokus ke Pertaniannya
Sudah tonton video Ngomu ini? Kalau terkait dengan teknologinya, gimana? 🤔
@@NgomonginUang Wahhh, baru bgt selesai nonton krn tdi itu cuma pengantar komen doang.. aku jg baca kohten ngomu di tiktokloh.. jdi paham bgt masalahnya lumayan rukit, kenapa? Krn berkaitan dgn tekhnologi dn jg pihak yg mengadakan, tentunya kalo mau pake tekhnologi diperlukan biaya yg gk sedikit dan harus ada pemberdayaannya, sampai saat ini dilapangan masih bermasalah di dunia pupuk.. boro@ mau ke tekhnologi... sebenetnya kesel bgt krn melihat potensi yg besar bgt dri tanah indonesia tpi petaninta gk diarahkan dgn baik kegiatannya...
Sama seperti pengalaman saya cuma bedanya saya banting setir jadi peternak etawa hasilnya lebih menggiurkan dari pada petani padi lahan persawahan 1 hektar saya ubah jadi lahan rumput untuk peternakan saya
@@nolife4381 untuk pertanian tuh memang sistem jual beli yg gk sehat bikin kendala krn mungkin mudah dimainin, tapi untuk Hasil kebun dan ternak sih masih lumayan yah kak, apapun itu yg penting Berkah dan menghasilkan
Itulah padi dibenci tapi dirindukan 10:05
Saya petani di Sulsel. Teknologi kami cukup maju. Sy melihat berbeda, petani kita bisa lebih maju jika hasil pertanian dihargai.
Karena pemerintah lebih senang import untung jga , ga mau pusing ngurus petani dalam negeri
Kalau pemerintah lebih milih import kayaknya gak juga karena terpaksa. Stoknya gak cukup dari petani lokal buat ngasih makan semua penduduk.
@@satriaanggisetiawan1057 pdhal udah di jlasin dri awal vidio, tpi knpa komenya gk nyabung pdhal udah di jlasin pke suara, klo pke teks wjr gk suka baca, tpi pke suara loh, boleh gk nybut tlol ke loe
Hasil pertanian dlm negeri harganya anjlok, krn pemerintah lebih seneng impor
@@soeliehien7381wkwkwkwk...
Semoga SDM kita semakin maju dan bisa memberikan dan mengajarkan teknologi canggih zaman sekarang untuk memajukan pertanian di Indonesia.. Dan semoga apa yang dilakukan Bank Mandiri bisa di support langsung oleh pemerintah supaya bisa lebih merata dan memaksimalkan hasil panen
Bukan SDM tapi pemimpin yg jujur dan bisa ngembangin potensi dalam negri.
@@acakadut6583 utama kan dulu SDM nya lah bang
Kalo SDM masih jelek y mana bisa bergerak negara ini untuk kemajuan (terutama sektor pertanian)
Teknologi pertanian idonesia kurang sekali parahnya dukungan pemerintah thdp hal minim sekali
Hehe.... itulah kenapa gue suka nontonin channel2 pertanian negara maju.
Paling senang kalo lihat traktor raksasa combine harvester john deere, claas, case IH, new holland lagi panen hasil tani.
🤠🤠🤠🤠🤠
Bisa gak ya kita kaya gitu? 🤔
Menurut kamu gimana?
Ingat hanya ada kopi gula aren 10:05
Pelajaran buat yang muda, jangan gengsi jadi petani karena besar harapan revolusi industrialisasi pertanian adalah kepada pemuda.
intinya pemerintah harus support petani, bukan sekedar pelatihan, tp juga praktik teknologi majunya, krn alat: tsb sangat mahal dan ga mungkin dibeli petani sendiri
Saya memandang dari beberapa sudut pandang
1. Saya setuju dengan kemajuan teknologi di bidang pertanian, karena bisa membantu para petani untuk memudahkan pekerjaannya apalagi ditambah dengan mirisnya ekspor beras di negara lain padahal negara kita negara agraris yang dimana subur banget kualitas tanahnya dikarenakan kita memiliki iklim tropis,2 musim dan mendapat sinar matahari yang cukup dalam sehari .
2. Tapi ini masalahnya, untuk para buruh tani yang di pedesaan biasanya mereka menjadi buruh di saat waktu penanaman padi dan panen padi jika kalau teknologi bisa mengambil alih pejerjaan mereka tersebut mungkin akan ada penambahan pengagguran di desa2, tapi juga nih disisi lain para buruh tani ini kian hilang karena anak muda sekarang mungkin ingin memilih pekerjaan yang lain alhasil tinggal orang tua yg masih bekerja sebagai buruh tani nah konteks ini mungkin teknologi akan masuk perlahan ke petani2 kita dikarenakan kaum muda yg enggal untuk menjadi buruh tani ( di pedesaan ya ) + anak muda sekarang malah tambah inofatif dengan terbukanya pemikiran untuk mengembangkan teknologi di bidang pertanian ( jadi sesuai dan seiring zaman petani kita akan mengikuti zaman dan teknologi tsb)
3. Di kepercayaan suku Sunda Padi itu adalah Sakral ( ada beberapa Kasepuhan/ Adat Istiadat di suatu Desa ) menjual Padi/ Beras itu adalah hal yang tabu dan di larang karena di anggap seperti menjual kehidupan itu sendiri . Bahkan bagi mereka bertani,panen Padi hanya setahun 1 kali itu karena filosofinya Bumi/ Tanah harus ber istirahat untuk mengembalikan kesuburan tanah . Bahkan untuk Menanan Padi atou Panen mereka berhitung dari Rasi bintang/astronomi tidak hal dan tidak lain ini adalah Ajaran leluhurnya atau Adat Istiadatnya . Mungkin nih zaman dulunya seluruh Nusantara mempunyai Adat dan Istiadat yang sama, karena zaman berubah dan seiring berjalannya waktu Adat istiadat itu berubah juga mengikuti zaman . Dan sekarang petani kita berada di fase Tradisional dan Modern, tentu hal hal yang baik maupun itu kemajuan teknologi atau ajaran2 leluhur kita bisa terapkan asalkan jangan merusak lingkungan jangan merusak alam dan sejahtera para petani juga pekerja2nya dan kita sebagai konsumennya 👏🏻👏🏻👏🏻
Terima kasih sudut pandangnya 🫡😊👍
Itu juga jadi acuan 10:05
Aktifitas pertanian Indonesia menyerap lapangan kerja tertinggi.
Saya petani pemula dari tahun 2021. Sebelumnya saya tidak pernah terjun bertani sejak kecil. Merantau kemana mana..kerja enak..karena faktor merawat orangtua..harus rela menjadi bertani. Sebelumnya saya berpikir..bertani itu sangat rendah tipe kerjaan manusia.kalian mengertilah bertani adalah dipanggang sinar matahari, terjun ke lumpur dll. Setelah saya jalani selama dua tahun..ternyata enak jadi petani..tidak perlu bangun pagi untuk memikirkan jam masuk kantor..tidak ada tekanan dari pimpinan..tidak perlu macet macetan dijalan..pokoknya se enak sendiri. Memang sebagai petani yang bisa mendapatkan gaji perbulan minimal 3 juta rupiah...kita harus punya lahan lebih kurang 3 hektar. Selama saya jalanin..yg bikin pusing kepala adalah hanya biaya produksi yang mahal seperti pupuk dan racun. Tetapi kita harus pintar pintar cara mengatasi pembengkakan biaya operasional. Intinya bagi saya..lebih enak hidup bertani daripada babu perusahan.tapi lebih baik jadi PNS sambil bertani dikampung.sekian dan terimakasih.
Ada tips lg ga bg? Saya merasa masih ragu jadi petani Karna ga ada pengalaman, tapi ortu ada sawah yg bisa diolah.
Sedangkan didaerah rantau saya jg susah karena gaji dari kantor di bawah UMR 🥴
Kasi motivasi bg jadi petani muda yg baik😊
Saya juga petani pemula tapi background ortu juga petani jadi udah terbiasa dg rutinitas di sawah
Dan memang betul sya juga menikmati jadi petani apalagi dari dulu memang suka bertani tpi sya sendiri ingin jadi petani yg gk cuma bisa merawat tanamannya tpi juga tanahnya sedih kalo liat petani2 disini cuma memperhatikan tanamannya dan semakin tanamannya tidak sehat semakin banyak pula pupuk yg dipake kebanyakan para petani tdk tau pentingnya kesehatan tanah bagi tanaman
Di daerah sya sendiri masih banyak petani tua yg cuma mengandalkan katanya dan me reka2 obat ataupun pupuk yg harus dipake tanpa tau kebutuhan tanaman dan tanahnya
Kaka sya sendiri myarankan agar sya tdk jadi petani karna menurutnya petani hidupnya tdk sejahtera tpi sya sendiri benar2 ingin jadi petani yg memahami tanaman dan tanah nya
waduh, 3 hektar
@@Wongngapak543ajeging Soko Busono nrimo ing pandum gemah Ripah loh jinawi 10:05
@Bro15263saya pernah diserahin lahan sawit 4 hektar tapi aku blom yakin...karena butuh edukasi lebih malah aku pengen buka bengkel 10:05
Daku cuma bisa memberikan semangat kepada rekan2 pertanian agar bisa memajukan pertanian di Indonesiahhh
Siap 😁 Jangan lupa share video ini ya ke lebih luas lagi
ibu saya seorang buruh tandur dan ibu tuh biasanya jadi langganan penduduk desa karena hasil tanam dan cabut rumput itu lebih bersih dan telaten sampai-sampai 1 petak sawah hanya dikerjakan ibu sendiri dan bisa 1-2 minggu pekerjaan. saya sih kasihan pengen gtu di desa saya ada teknologi yang masif digunakan oleh para petani, sebab saya jarang sekali melihat mesin penanam dan pemanen padi. yang sering cuma alat pembajak sawah.
Semoga ya, kali ini kan untuk produksi pasca panen nya dulu nih berupa unit RMU, kedepan bisa aja teknologi lain akan dikembangin untuk pra penanaman dan pemanenan 👍
@@NgomonginUangjika dangdut bisa koplo atau jazz maupun disco atau DJ maka pertanian pun bisa 10:05
Saya hobi bertani....saya yakin petani adalah profesi yang sangat terhormat karena memberi makanan orang lain..
Selain faktor teknologi, petani kita itu petani sosial. mereka rata2 lebih memilih menjual padi ke pengepul daripada ke pabrik penggilingan padi. Ini yg membuat harga melambung krn adanya pengepul yg berperan sekaligus sebagai pemberi pinjaman modal dgn bunga tinggi.
Nah.. ini dia yang coba diselesaiin dengan inovasi pengadaan RMU ini 👍
Kamu udah nonton sampai selesai video ini? Kira kira menjawab gak "keresahan" kamu?
@@NgomonginUang meski ada teknologi, ga bakalan berpengaruh banyak selama mindset petani seperti itu, tidak akan maju. Di lokasi saya sentra produksi padi. Peralatan sudah canggih, pabrik penggilingan padi ada dimana mana, tapi pengepul tetap banyak menjamur. Jadi intinya teknologi bukan satu2nya yg bisa menaikkan hasil produksi tapi merubah kebiasaan petani, pupuk aja pakai kimia, di ajarin pakai pupuk kandang mereka tdk mau alasan ribet, ongkosnya mahal, tunggu lama, bahkan utk sekedar menyiangi rumput mereka langsung main semprot herbisida. Dimana pasti berpengaruh ke hasil tanaman utama.
@@Pastiadasolusi88ngepul main di pasar kadang stok biar harga melambung trader curang
Coba tu pemerintah serang CP
@@Pastiadasolusi88sebenarnya kalau dijawa sih kbnykn pengepul dah punya mesin pengering canggih kalau beli juga ada
yg bisa danain pesta sunatan anak petani ya pengepul. Mindset nikah lagi, kalau duit kurang cerai ya bukan teknologi, tapi penyuluhan mentalitas. Hanya minoritas yang mengerti hidup sederhana petani, temen ane salah satunya petani muda iya, mekanik motor balap iya, dan pas bicarain kek gini tergantung beberapa mentalitas petani baru mo berhentiin siklus yang dari dulu ada atau ga. Di cianjur hanya sebagian kecil yang punya mindset seperti teman ane, dan beberapa memang petani gen y dan gen z. Jadi bukan rencana keuangan atau teknologi tapi kemauan mengubah mindset petani - petani yang terjebak masa lalu. Satu lagi, dinas pertanian cianjur gabut ria, beberapa penyuluhan ga jalan, bolak balik beras padahal pergantian musim tanam itu penting, misal padi ke umbi2an ke palawija lagi. Generasi petani muda yang sadar penggunaan pupuk organik dan pergantian musim tanam. Sebagai catatan petani muda di cianjur dah sadar pemanasan iklim global mereka memulai pertanian dengan pupuk organik seperti kompos atau kandang, dan menghilangkan peran pupuk urea yang memang si pupuk urea adalah penghasil methane, dan minoritas yang lakukan hal ini atau tinggal di daerah terpencil yang jauh dr teknologi tp bijak terhadap alam.
Petani adalah profesi paling Dasar Di Dunia. suatu negara di katakan kuat bila ketahanan pangan nya kuat. yang artinya para petani ini yang harus pemerintah perhatikan lebih. Gimana mau swasembada pangan. gula, Jagung, beras, Ya kalau pemerintah nya aja masih setengah" sama Bidang pertanian ini. padahal pertanian ini potensinya sangat besar sekali. khususnya di negeri tercinta kita ini
Benar, check keadaan di Turki, langsung jadi disegani kembali meskipun pakai cara ekstrem juga, asal pangan berlimpah murah
Gula, jagung, sama beras kan produk impornya lebih murah wajar jadi alat memperkaya diri pejabat. Kalau komoditas pertanian tadi kaya sawit atau karet kita yang harganya lebih kompetitif di pasar internasional gak mungkin ada permainan impor.
Di lapangan
1. Tanah kurang subur
2. Pupuk kimia cuma urea
3. Benih jelek
4. Harga jual parah
5. Pengairan tidak stabil
6. Ilmu pertanian yg kurang.
Dilapangan ya bukan ngarang. Apalagi ilmu cocok logi dari google😊
Min pada dasarnya Indonesia gak kalah kalau masalah teknologi. Tapi kenapa kok sektor pertanian kita penyerapan teknologinya lemah? Coba deh cek di daerah masing masing
1. Berapa umur rata" petani?
2. Apa pendidikan terakhir petani?
3. Bagaimana kontribusi lembaga/ormas pendukung, seperti BPP, PKK, Gapoktan, poktan, dll. terhadap usahatani lokal?
4. Seberapa consent pemerintah daerah terhadap pertanian lokal?
5. Seberapa luas lahan pertanian?
6. Apakah usahatani dikelola sendiri atau dikelola lembaga/kelompok
7. Terkait harga pupuk meningkat ini bisa jadi perdebatan. Cuman ada teori menjelaskan seperti ini. Peningkatan harga pukim disebabkan oleh peningkatan jumlah permintaan pukim di Indonesia. Padahal (cmiiw) luas lahan pertanian, jumlah petani, dan GDP sektor pertanian di Indonesia setiap tahun semakin menurun. Beberapa sumber yang saya baca menjelaskan. Peningkatan permintaan pupuk ini disebabkan karena tanah pertanian kita sudah tidak mampu memproduksi seperti dulu lagi karena overuse dari pukim dan pestisida kimia (dampak revolusi hijau). Hal ini menyebabkan peningkatan kebutuhan pukim, sehingga harga pukim juga meningkat.
Soo sebenarnya pertanian kita cukup kompleks. Gak sekedar dari teknologi. Tapi dari sektor lain seperti ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan juga mempengaruhi.
Karena masifnya teknologi kadang profesi petani selalu tidak konsernius...tapi aku senang punya saudara petani jadi kita sering diberi oleh oleh hasil panen 10:05
Saya sudah merasakan jadi petani sewa lahan sawah di Kulon progo & di Kasongan, Bantul persawahan padi di Yogyakarta, yang saya rasakan untuk beli pupuk saja sangat sulit ada pun harganya mahal, harus pakai kartu tani, setelah itu harga jual di saat musim panen kalau mau di jual harganya sanggat murah... sama ngak di daerah kalian 😢
Lom liat full tapi auto subcribe...
Mang Nusantara ini negeri subur,,kalo pertanian di dukung pemerintah,,,Nusantara makmur kalo cuma soal pangan ,tapi ...
Nah ini mantap ini .,DPR dengarkan ini bekerja samalah dg mentri pertanian utk memikirkan nasib petani kedepannya👍👍
😢 bertani hanya gali lubang tutup lubang saja, tdk ada keuntungan yg bisa saya dapt.
Sedih banget rasanya.
Petani indonesia rata rata tenaga itu ga d hitung ....kalau d hitung pasti rugi...
kalau ada pengadaan alat pertanian ya tolong jangan di korupsi.. ini contoh kasus saja ada di daerah saya. alat pertaniannya tidak bisa diseting seperti alat pertanian modern lainnya. karena alatnya itu dari kerjasama dengan perusahaan pengadaan alat pertanian jadi mesinnya di modifikasi sesuai budget pemerintah padahal budget pemerintah itu tergolong sudah banyak. rata2 alsintan itu kecil-kecil jadi percuma kalau misal tidak ada alat produksi yang terpadu di suatu daerah.
penyuluhan pertanian banyak juga tetapi cuma teori pegang mic doang.. tidak langsung praktek.
tp saya salut ada banyak juga kok orang yang jujur dan ingin memajukan pertanian di indonesia wira wiri sampai malam, sampai2 datang ke petani langsung untuk mengajari, ada jg daerah dn bupati mulai turun langsung. semoga saja kedepan pertanian tambah maju dan bisa berbasi IoT.
Bukan kalah teknologi , tapi emang gak didukung penuh pemerintah, klo impor kan ada pihak2 yg pling diuntungkan , Indonesia tanah surga cuma kata2 mutiara tanpa arti ..
Masyaa Allah, kalo di Indo bsa panen 5x setahun. Auto tajir petani di desaku. Skrg bisa panen 2x itu udh untung
Seharusx pihak tertntu harus peduli thd petani sesuai kmajuan. Sy yakin kita tdk bisa mkn tnpa petani
Setuju sih.. semoga kedepan akan ada perhatian lebih untuk hal ini
Saya di kalteng, dulu ada pabrik jagung setelah banyak petani yang nanam jagung disini, pabriknya malah tutup dan dibiarkan rusak bobrok begitu saya sampai sekarang.
Petani hanya pekerja keras, untungnya banyak diambil para tengkulak, harga dipasar mahal tapi kalo sampai petani dihargai sangat murah.
Teman saya sudah punya mesin teknologi ini...hasil panen langsung masuk mesin Tampa harus dijemur...limbah otomatis jadi arang sekam...hasil beras putih bersih, panjang dan tidak patah... salam dari Bali.
Bg klu blh tau kisaran biaya untuk mesin pertanian kira - kira berapa bg ?
@@MuhammadRasyid-dw8if mesin nya 2 milyar.. hasil beras premium.. tenaga listrik
@@gustirais3094 mahal nya 😔 makasih bg infonya
Anda sampai saat ini masih bisa makan kan...ya bersyukurlah karna para petani itu..bersyukur intinya.gk perlu canggih canggih
pemikiran orang terbelakang dan dungu
Soalnya di Indonesia itu rasa tenggang rasa atau "Tepo sliro" nya itu sangat tinggi,,,, contohnya kalau misalkan semua menggunakan teknologi, nanti buruh tani yang tidak punya lahan kasihan tidak punya pekerjaan,,, biasanya di desa-desa termasuk di desa saya,,,, orang yang mempunyai lahan itu memberikan pekerjaan kepada orang yang tidak punya lahan,,, mulai dari pengolahan tanahnya sampai dengan memanenkan, dan orang yang memanenkan padi itu dikasih "Bawon" (Sebagian dari hasil panen),,
Mungkin lebih prioritas lagi klo teknologi diterapkan... mungkin jadi karyawan Indomaret 10:05
Kebijakan juga menjaga proses dari hulu ke hilir dengan tegas dan efektif
Impor beraas yg untung mafia2 beras.petani kalau panen harga di permaikan hargany murah.
Hrus nya ,klo petani indonesia mau maju, hrus di dukung pemerintah, pelatihan merata di seluruh petani indonesia dan di dukung sama tehnologi
Sudah nontln video ini sampe tuntas kah? 🤔 ada lho penjelasannya disana
Pertanian Indonesia msh tradisional yg banyak
Kdang bgi kaum muda menjadi petani di Indonesia, sbgai pilihan terakhir akibat tak mmpu bersaing kerja di sektor lain, minat, minim pengetahuan, kondisi ekonomi sulit hidup di kota...miris di sisi lain harga jual hasil tak sesuai, wilayah bukit-lembah, dukungan pemerintah hnya sepihak. Salut dngan petani di indo pejuang pangan ...
petani di luar canggih juga ya, teknik mekanikal, biologi, automation, kimia, geologi, ekonomi semua dipelajari. kalo udah tua ga kuat belajar semua itu, dan peralatan semua harus import. padahal itu teknologi pertanian udah dari abad 20.
sebenarnya teknologi udah sering di sosialisasikan sama anak pertanian tapi dari masyarakat sendiri yg kurang bisa menerima lebih ke tradisional. saya sendiri pernah sosialisasi penyiraman otomatis sama pembuatan pupuk bokasi udah dibuatkan alat tinggal memanfaatkan tapi masih minim pemanfaatannya
Saya ini petani padi asli jawa barat,belajar bertani secara otodidak dan melihat internet cara mupuk dan penggunaanya.ada penyuluh tapi tdk turun ke lapangn sampai umur saya 35 tahun cuma satu kali ikut penyuluhan di sawah karena ada penyakit hawar daun di kasih obatnya tapi jelek karena saya sudah tau obat yg bagus buat hawar daun.cukup itu saja ya....
Rakyat luar di priotaskan oleh pemerintah nya , petani ndonesia mau beli pupuk saja susah & mahal setelah panen di jual nya murah, akhirnya banyak org org yg gk mau bertani pilih pilih jadi bekerja yg bisa menghasilkan uang lebih aman tdk usah menghitung modal, yg punya modal pilih usaha sendiri
Disini petani dipersulit mulai dari segi apapun sedang diluar negeri selalu didukung pemerintahannya mulai dari segi apapun keperluan petani tersebut 😮😮😮
pertanian di konoha udah di monopoli pejabat,
ketika waktu panen harga jual produk pertainan diturunkan.
.
contoh, beras mahal tapi ketika waktu panen pemerintah import, jadinya harga jual dari petani turun dg alasan stok banyak.
Di luar negri petani itu di manjakan, di gajih
ka bahas tentang pupuk yang sulit di dapat dan mahal, yg membuat para petani mengeluhkan nya
Gw liat ini karena kpingin daerah gw lampung tengah, bisa jadi penghasil beras terbesar diindonesia. Gw yakin bgtt dgn luas daerahh yg lebih kecill bisa ngasilin beras melimpah dengan teknologi yang memadai dan distribusii yang terorganisir. Gw punya pandangan , petani adalah pembeli pertama, kalo petani kaya maka semua profesi didaerah itu akan ikut kaya. Dan 10 tahun kedepan gw akan memimpin itu brsama kalian, amin
Yuk eksekusi, barangkali .. kamu adalah pioneer nya! 🔥
Krna anak muda yg haruse bisa berinovasi agar pertanian kita maju,eh malah mereka gak minat jadi petani,mreka milih jadi anak recing ,klo ga jadi anak nongkrong wkwwk
Semoga di daerah sumatera juga diwujudkan
Di video ini dijelaskan negara Thailand panen 1 tahun bisa 5 X .
Tapi bagaimana caranya ?
1 Tahun = 365 hari .
Kalau 5 X panen , berarti 365 : 5 = 73 . Butuh varietas 75 hari panen .
Kendala diair ( Musim hujan & Kemarau ) . Secara teori mempercepat panen bisa , tapi pengaplikasiannya sulit mungkin.
Pembibitan dari rumah , padi kurang 2 minggu panen , dirumah sudah siap bibit umur 2 minggu. Padi panen hari ini , lusa lahan langsung tanam. Masalah kedua , kondisi tanah jika di rolling terus .
Butuh juga pengolahan tanah.
Entahlah
Gausah jauh² teknologi min ,pupuk aja harganya selangit ,ngedapetin nya jg di persulit ,malah terkesan di jadiin ladang bisnis ,lah gimana petani mau maju ,cek aja ke lampung tengah kalo ga percaya
Dah gitu, harga jual petani ps panen aja ancur2an gegara tengkulak, gimana mo sejahtera petani, modal n jerih payahnya gk sebanding ama harga jual ps panen.
msalahnya mayoritas petani kita tanahnya gak luas, jadi akses untuk ke area persawahanya susah (kecuali yg tanahnya di pinggir jalan), sedangkan mesin moderen kebanyakan membutuhkan akses jalan yg lebar, coba aja mau tanam padi sedangkan tetangga sebelahnya tanam cabe, alatnya mau di lewatin mana mau gilas cabe milik tetangga, ya bakal xxxxxxxx nantinya. untuk di indonesia peralatan moderen harus lebih berbentuk lebih kecil menyesuakan akses yang hampir tidak ada supaya tidak terjadi singgungan.
Noted 1 lagi , mayoritas petani di Indonesia itu penggarap lahan, bukan pemilik lahan , jadi mereka hanya menyewa lahan serta lahannya terkotak² kecil dibawah 1ha
nah sebenarnya hal2 pokok seperti ini bagusnya diayomi oleh pemerintah, itulah arti dari kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia
Saya nanem sampe panen pake tenaga orang ..karna ingin bantu perekonomian tetangga saya😅 yang gak punya lahan padi kasian gak ada kerjaan dan semakin terlantar ...saya juga bingung mau pake tenaga mesin tapi tetangga saya kurang uang
Jangan salah di negara ini petani memang terbelakang dan sangat jauh tertinggal tpi apa kalian gak sadar , kita terdepan dalam masalah koruptor .. Betul apa btul
Benar. Padahal teknologi pertanian itu sudah banyak juga di perguruan tinggi di Indonesia. Ditambah kemaren ada tweet salah satu anak IPB bilang, "kita (perguruan tinggi) sudah memberikan inovasi terhadap sektor pertanian, namun diterapkan dan didukung ngga"
Terkadang, orang yang sudah tua males belajar terhadap teknologi, sedangkan kaum muda lebih milih kerja kantor ataupun buruh pabrik dll😂
Ganti sebutan Petani sebagai Farmers, biar gengsinya nggak kalah sama cleaning service, chief, security, barista, dll
Permasalahan utama pertanian Indonesia adalah pengendalian hama terutama tikus,
Sangat sulit memberantas tikus di pertanian,
Dalam satu malam tikus bisa menghabiskan lahan sebanyak 2 hektar
Ular sama burung hantu nya ditangkepin 😭
Ngomongin petani Indonesia dibanding kan petani luar negeri i seperti pohon, petani Indonesia ini seperti pohon dibonsai oleh pemerintah sedang petani di luar negeri seperti pohon yg hidup dihutan.Pemerintahlah yg membonsai petani2 di Indonesia.
Petani perlu diberi saham di pabrik pupuk dan pabrik obat. Karena ini yang sering bikin biaya produksinnya mahal dan bikin petai miskin Kalau dapet deviden dari pabrik pupuk dan obat bisa bisa nilainya lebih banyak dari hasil penannya sendiri. Kalau untuk stok beras negara jadikan proyek saja. Jadi bibitnya ditetapkan pemerintah. Bikin tender kontraktor bidang pertanian padi. Siapa yang berani tanam dilokasi sawah milik pemerintah, terserah pakai alat canggih dari awal sampai akhir dan ditarget hasilnya, kualitas dan kuantitas. Kalau tercapai dan sesuai spek baru dibayar kontraknya. Ini baru maju.
Ndak usah ngomongin tekhnologi" para petani bisa nanam dan panen teros hasilnya bisa buat makan keluarga aja udah alhamdulillah🤲🥺
1. Sarjana pertanian kerja di bank ;
2. Pakar pertanian cuma di kantor ongkang" kaki buat makalah pertanian ;
3. Harga pupuk dan obat-obatan mahal dan biasanya langka ;
4. Penggunaan alat pertanian masih minim ;
5. Banyak tengkulak cuma mau untung sendiri ;
6. Tekstur tanah yang banyak rawa ;
7. Masyarakat kurang menghargai pekerjaan petani ;
Ini sudah jadi masalah dari hulu ke hilir
Setelah nonton ini coba teman2 lihat Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten ditempat sobat semua. Tugas PNS di Dinas tersebut sejauh apa sob?? 😅😅😅
Pertanian Indonesia sudah maju dan sudah pakai teknologi maju dan moderen hanya lahanya yg kurang karena banyak petani tapi gak punya lahan yg ada hanya buruh tani tapi gak punya lahan itu karena faktor pemerintah nya tidak adil dan banyak orang rakus yg bermain di pertanahan sehingga yg miskin ya tetap miskin
Bukan nya lahan di kita ini buanyakkk banget 🤔
@@NgomonginUang lah kan banyak oknum yg serakah dan memperkaya diri sendiri sedangkan yg berebutan dan sampe perang banyak antar PT Ama warga ada warga Ama warga ada yg perang pendatang Ama warga setempat yg perang juga ada itu kan akibat ulah oknum yg serakah dan tidak mementingkan kepentingan orang banyak
seharusnya pemerintah mengalokasikan dana
tunjangan bagi setiap petani karna petani juga behak hidup layak ini harus dilakukan pemerintah karna Pemerintah sering menekan harga hasil pertanian karna pertimbangan kebutuhan makan rakyat Indonesia tapi ini jelas merugikan petani karna biaya produksi sangat mahal cobalah kepada pihak berwenang melakukan pengecekan di lapangan agar mata bisa terbuka dan hati bisa tersentuh
Masalah lain juga banyak generasi muda yang kurang tertarik ke profesi pertanian😢
Ini yang banyak juga dirasakan sebagai suatu tantangan terkait pertanian di negara ini
Mohon yg beri ulasan ini lebih banyak baca dan belajar, agar akar masalahnya dapat diungkapkan dg benar
gmn bisa maju..
bnyak penylewengan dr hullu sampai hilir.
soal bantuan pertanian.
entah pnylewengan atau pengawasannya yg ngasal.
Saya pngn jdi petani tpi setlh liat petani skrng buat mkn shri" aja susah
Didaerah gw... persawahan mulai dibangun bisnis kost2an... karena bisnis kost2an keuntungannya lbih besar dari hasil sawah.
Sy yg seorang pengelolah sawa, tahu bngt susahnya ngelola sawa. Mulai dr upah yg mahal, harga beras yg murah, tenaga yg terkuras dan memakan waktu, sunggu sulit.
Susah klo di Indonesia, bukan kesadaran, banyak yang sudah sadar, tapi memang sulit untuk mendapatkan yang layak banyak yang gak punya modal dan di persulit lagi,
Memang kesadaran dengan realita beda
Semoga ada solusi untuk mengatasi hal hal ini 👍
Negara kita kurang memperdulikan sektor pertanian rakyat, padahal Indonesia punya lahan pertanian yang sangat luas. Terutama di daerah Sumatera, sangat kurang perhatian. Fokusnya hanya di pulau Jawa
Daripada mikirin bantu petani utk ningkatin teknologi pertanian mending uangnya dikorupsi sendiri. Itulah Konoha.
Perbedaannya di bagi kanan kiri aja kan lebih mudah dimengerti🇲🇨
Bisa disimak penjelasannya ya dalam video 🫡
Izin min,,,
Kalok si nilai dari sisi yang lain, harusnya ongkos produksi kita lebih kecil karna mengunakan pola gotongroyong yang mengunakan mesin dan bahan bakar, untuk urusan kualitas sata sepakat, yang kurang paham kenapa mereka lebih murah,,, dari sudut pandang lain, mohon buatkan ulasanya
Kapan ya aku bisa punya alat2 seperti itu?
lah ini udah ada pembahasannya
1000. 000 insyinyur tehnik + pertanian suruh kerja , bikinin lab gaji bulanan 20jt butuh 20T /bulan 240T/bulan
-alat pertanian modern
-pengolahan hasil pertanian modern
-bibit tahan cuaca
-pupuk
dll
buka lahan pertanian 100jt hektar seluruh indonesia
pekerjakan 100jt petani, dengan sistem gaji.
hasil tani seluruhnya di kontrol oleh bulog.
optimis indonesia akan melimpah ruah hasil pertaniannya dan slamat datang era pakan murah.
kurang nya kemajuan teknologi di indonesia gini bangett ya ngerasa ketinggalan jauh dari negara lain nyaa paadahal Indonesia jga ga kekurangan org" cerdass😪
Orang cerdas.. atau orang jujur?? 🫡
hampir smua faktor sdh dibahas dalam video ini, hanya satu yg kurang yakni perbandingan mekanisme pasar pasca panen
Next akan kami ulas tersendiri
$BMRI mantappp...!!!
Kalau export ada vi jadi para penjahat negara punya bisnis
Ini Konten nya Banyak Salah nya, Bukan Masalah Teknologi, Teknologi cuma Penunjang, Tapi Masalah Pupuk yg mahal Mengakibatkan Biaya Produksi meningkat 3x lipat,
Petani padi Indonesia masih kuno padi di Thailand jadi beras terbaik....
kita dibodohi oleh kemajuan tehnologi yg sekarang produknya melimpah dan terbilang mubajir,hal ini buat indonesia bukan jadi negara kuat malahan bikin indonesia kelaparan dan kesulitan ekonomi,kita sibuk ikut perusahaan,pemerintahan,sdkt peluang orangnya banyak,banyak nganggur,kerja aja kekurangan,kenapa,serba mahal,coba sembako murah,hasil 50 sehari akan ada lebih,kenyataannya,hasil 100 sehari bisa gk cukup,mahal.sektor ini tidk dibuka pemerintah secara menyeluruh,pertanian,perkebunan,perikanan.pokonya yg utama yg bisa dikusumsi masyarakat.baru kita bisa jadi negara maju,.gak ada tuh kita bisa bikin pesawat tempu palibg canggih dll serba paling canggih,bikin indonesia jadi negara maju,kita malahan jadi negara kerupus,
permasalahan lain juga tenaga kerja sebagai petani berkurang sehingga hasil tani kurang mencapai target
Penyebab beras lokal lebih mahal adalah karena pupuknya aj mahal apalagi dipersulit, petani dipaksa beli pupuk non subsidi kalo pake pupuk kandang hasilnya gk maksimal
Kelompok tani di indonesia memperkaya diri sendiri bila bantuan dari pemerintah.tidak di bagikan dgn para petani dan pupuk di persulit
Kita harus paham. Kenapa Indonesia tidak maju pertanian padi. 1.kebanyakan pemilik adl petani gurem(lahan sempit)... 2.tidak adanya perhatian yg baik dari pemerintah... Jadi klo kita bayangin nanam padi dg teknologi. Misal beli 1 alat seharga 200jt.trus lahan yg digarap cuma 1000 m2. Gimana mo balik modal....kecuali alat dari negara....beras kita dari luar negeri jauh lebih baik standart kualitas(trutama rasanya) bahkan beras kita masuk standart beras premium. Tpi efek lahan semakin sempit maka tanpa campur tangan pemerintah, maka teknologi sulit diterapkan. Karna harga alat yg sangat mahal. Tidak sepadan dg hasil pertanian (beras).
Yang jd masalah bukan hanya teknologi. Mereka menggunakan teknologi canggih tp lahan mereka luas. Nah kita lahan paling cuma 1 hektar klo punya mesin sendiri2 ya susah
Biaya produksi yang tinggi di akibatkan oleh tingginya harga pupuk dan racun pestisida
tapi kalo pake teknologi petani bakal tergantikan dan banyak yg jadi pengannguran....
Loh, malah bagus dong. Hasil tani bisa lebih melimpah dengan adanya teknologi.
Lalu untuk yg pekerjaannya digantikan oleh teknologi, kita bisa kasih edukasi untuk membuat hal lain seperti mengolah hasil pertanian, ataupun pekerjaan lain.
Sekarang juga sudah ada toko online, jadi membuat sesuatu dan dijual disana, bisa dipastikan akan ada yg beli
Susah mah di Indonesia, terlalu banyak "MAFIA" . Coba klo Pemerintah mau kerjasama bareng2 ama petani, peternak, nelayan bikin bagi hasil gitu sama2 untung tanpa ada KORUPSI mungkin Indonesia bisa jadi Negara Besar
kita harus mencotoh pertanian ditaiwan yg 100% didukung oleh pemerintah,karena para pegawenya takut korupsi tidak seperti diindonesia banyak seksli korupsi yg menyengsarakan rakyat
Tolong Bantu Hilirisasi Komoditas Karet Dong
Gak usah di banding2 dg negara lain bukan petani saja koq yg.sudah tertinggal semua nya juga tertinggal koq mbak
Belum lagi masalah harga yg jauh dari standart. Misal berita harga cabai. Saat cabai di petani cuma 15ribu.kita miris saat dengar berita harga di jakarta 60-70ribu.berapakah beda antara di petani dan konsumen. Apalagi sekarang. Banyak tengkulak yg kolaps, efek kalah dg pedagang yg didukung pemerintah. Tpi mematikan tengkulak dan menekan harga di petani. Kita juga bisa lihat saat harga gabah jatuh sedang beras belum turun. Bukankah itu akan menghambat kinerja petani.....
Kalau ingin harganya bersaing ya harga pupuknya jangan tinggi" Karena harga pupuk juga berpengaruh besar pada biaya produksi
Listrik dimurahkan, pupuk dimudahkan, negara membeli dengan selisih yang relevan. Harga dikontrol. Kran impor dikurangi bertahap
Ideal 👍
Kalau dari solusi yang Ngomu infokan, gimana nih??
Saya termasuk anak dari seorang Petani padi yang ga pernah jual beras ataupun gabah. Jika sudah mentok tidak ada uang baru ngejual walau sekedar 5kg utk beli lauk atau kebutuhan lain! Karena sangking mirisnya harga jual beras di Indonesia yang justru merugi. Lebih baik dimakan sendiri dr pada harus merugi. Melihat kenyataan itu aku memutuskan untuk sekolah mengambil jurusan Teknologi pertanian dan akhirnya harus kandas ditengah jalan dan menjadi buruh krn faktor Biaya.
Membahas ketertinggalan pertanian Indonesia sebenarnta Faktor utamanya Adalah SDM , baik pengetahuan atau akan kesadaran teknologi! Udah ada kesadaran pun masih kurang jika tidak di support pemerintah. Seandainya pemerintah ada kesadaran untuk itu dengan memberi pelatihan maupun modal, Saya rasa Indonesia tidak akan se tertinggal itu. Karena Impor beras saja tidak cukup bahkan merusak Indonesia di masa mendatang yang harusnya uang itu mengalir ke rakyat namun harus mengalir ke Luar Negeri. Saya berharap besar pada pemerintah untuk minimal memberi pelatihan soal pengetahuan masyarakat akan pentingnya efisiensi menjadi petani yang maju dengan ilmu maupun teknologi.
Semoga petani Indonesia kedepannya semakin maju🥲
Terima kasih sudah berbagi keresahannya disini 🙏 Semoga jadi bentuk reminder untuk semua pihak