1 hal yang sepertinya jarang dibahas ke yogi, antara si pemikir dan yang dipikirkan ada hal sama. Si pemikir itu sendiri adalah pikiran. Hanya saja tidak disadari, sehingga seolah olah aku yang berpikir ini dan itu. Jadi perlu kesadaran atas reaksi mental yang muncul akibat informasi yang masuk atau muncul di dalam pikiran. Seluruh reaksi mental muncul dan hilang bersamaan dengan kesadaran tanpa perlu menutup mata. Ketika pikiran melihat seluruh reaksi mental itu adalah hal yang sama, tidak bermanfaat, tidak penting, dan tidak ada pemiliknya, hanya fenomena, maka kemelekatan tidak ada disana dan si pemilik, si pemikir juga tidak ada. Ini saja sudah cukup untuk agar pikiran tersadarkan dari ilusi
#Namo Buddhāya🙏🙏🙏
#Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā🙏
#May all Beings be Happy 🙏
#May all Beings be free from Suffering🙏
#Sādhu🙏🙏🙏
Uraian yg sangat baik dan jelas. Ini yang saya cari cari. Trims SAMANERA ABHISARANO
Terima kasih, semoga bisa bermanfaat untuk praktik meditasinya
terima kasih sekali, penjelasannya cukup detail dan mudah dipahami dan dipraktikkan...ilmu yang sangat mahal dan selama ini yang saya cari cari
terima kasih atas feedbacknya
Terimakasih samanera abhisarano❤
🙏🙏🙏Sadhu.... Sadhu.... Sadhu....
Semoga semua mahluk berbahagia🙏🙏🙏
🙏🙏 Terimakasih
Trimaksih bante Amiga saya bisa mempraktekannya, ink Yg saya, cari bante
1 hal yang sepertinya jarang dibahas ke yogi, antara si pemikir dan yang dipikirkan ada hal sama. Si pemikir itu sendiri adalah pikiran. Hanya saja tidak disadari, sehingga seolah olah aku yang berpikir ini dan itu. Jadi perlu kesadaran atas reaksi mental yang muncul akibat informasi yang masuk atau muncul di dalam pikiran. Seluruh reaksi mental muncul dan hilang bersamaan dengan kesadaran tanpa perlu menutup mata. Ketika pikiran melihat seluruh reaksi mental itu adalah hal yang sama, tidak bermanfaat, tidak penting, dan tidak ada pemiliknya, hanya fenomena, maka kemelekatan tidak ada disana dan si pemilik, si pemikir juga tidak ada. Ini saja sudah cukup untuk agar pikiran tersadarkan dari ilusi