Nama: Michelle Irene S NPM: 170310200017 - Menurut Soetarso (1976), social group work adalah metode bekerja dengan & menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan fungsi sosial dan pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Instrumen utama bagi pekerja sosial dalam proses pertolongannya adalah use of self, dan instrumen utama use of self adalah understanding, sensitivity, respect, acceptance, empathy, cooperative intention, hopefulness, partnership, support, commitment, confidence. - 2 tujuan umum social group work: enhance functioning & empowerment - Keterampilan utama pekerja sosial dalam social group work: active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, communication (verbal & non-verbal) - 2 jenis kelompok: Task group: kelompok yang berorientasi pada pencapaian tujuan / penyelesaian tugas-tugas. Yang termasuk task group adalah dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite & komisi, badan legislatif, peremuan para staff, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial. Treatment group: kelompok ini memberikan manfaat kepada sesama anggota kelompok tersebut. Yang termasuk treatment group adalah support group, educational group, growth group, therapy group, dan socialization group. - Yang penting dalam kelompok: universality (anggota tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalahnya), acceptance (anggota merasa didengarkan dan diterima apa adanya dalam kelompok), hope (perubahan pola pikir anggota), altruism (anggota merasa dihargai setelah melakukan kebaikan), dan cognitive restructuring (berharap melalui kelompoknya anggota dapat berkembang).
Nama : Aisyah Rasya NPM : 170310200050 Review Video 2 : Menurut Soetarso, social group work merupakan metode bekerja dengan menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan fungsi sosial dan pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Instrumen utama bagi pekerja sosial dalam proses pertolongannya adalah use of self, dan instrumen utama use of self adalah understanding, sensitivity, respect, acceptance, empathy, cooperative intention, hopefulness, partnership, support, commitment, confidence. Disana terdapat istilah use of self yang berarti pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri untuk menolong seseorang agar dapat meningkatkan keberfungsiaan sosialnya. Terdapat 2 tujuan umum social group work: enhance functioning dam empowerment. Dan ada 5 keterampilan utama pekerja sosial dalam social group work baik secara verbal dan non verbal: active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, communication. Diddalamnya terdapat 2 jenis kelompok yaitu Task group: kelompok yang berorientasi pada pencapaian tujuan / penyelesaian tugas-tugas. Yang termasuk task group adalah dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, peremuan para staff, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial. Dan kedua ada Treatment group: kelompok ini memberikan manfaat kepada sesama anggota kelompok tersebut. Yang termasuk treatment group adalah support group, educational group, growth group, therapy group, dan socialization group. Tujuan umum dari social group work , yaitu enhance functioning dan empowerment untuk memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari. 5 hal yang penting dan manfaat dari kelompok untuk individu yaitu, universality : diharapkan dengan adanya kelompok anggota tidak merasa sendirian, acceptance : para anggota merasa didengarkan dan diterima apa adanya, cognitive restructuring : adanya perubahan pola pikir anggotanya, altruism : anggota merasa berharga. contoh : masing-masing anggota saling bercerita, dan hope : muncul harapan bahwa masing-masing anggota dapat berkembang Terdapat 11 instrumen pekerja social dari use of self: 1. understanding : paham terhadap permasalahan yang sedang dihadapi klien. 2. sensitivity : memahami hal-hal yang tidak menyinggung klien. 3. respect : menghargai klien. 4. acceptance : menerima kondisi klien apa adanya karena klien memiliki latar belakang yang berbeda-beda. 5. emphaty : turut serta ikut merasakan yang sedang klien rasakan. 6. cooperative intention maksudnya ialah adanya kerjasama antara pekerja sosial dengan klien supaya tercipta suasana dan hubungan yang sehat. 7. partnership : klien dan pekerja sosial disini setara supaya tidak ada tingkatan atau saling merasa superior. 8. hopefulman dilakukan dengan cara memberi harapan-harapan yang dapat membantu klien. 9. support : mendukung klien secara penuh 10. commitment : adanya tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah sampai selesai. 11. confidence : percaya diri dalam membantu klien.
Nama : Saraswati Widuri NPM : 170310200049 Menurut Soetarso, social group work ialah suatu metode untuk bekerja dengan orang-orang dalam suatu kelompok guna meningkatkan keberfungsian sosialnya. Di sini terdapat istilah use of self yang berarti pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri untuk menolong seseorang agar dapat meningkatkan keberfungsiaan sosialnya. instrumen dari use of self: 1. understanding : paham terhadap permasalahan yang sedang dihadapi klien. 2. sensitivity : memahami hal-hal yang tidak menyinggung klien. 3. respect : menghargai klien. 4. acceptance : menerima kondisi klien apa adanya karena klien memiliki latar belakang yang berbeda-beda. 5. emphaty : turut serta ikut merasakan yang sedang klien rasakan. 6. cooperative intention maksudnya ialah adanya kerjasama antara pekerja sosial dengan klien supaya tercipta suasana dan hubungan yang sehat. 7. partnership : klien dan pekerja sosial disini setara supaya tidak ada tingkatan atau saling merasa superior. 8. hopefulman dilakukan dengan cara memberi harapan-harapan yang dapat membantu klien. 9. support : mendukung klien secara penuh 10. commitment : adanya tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah sampai selesai. 11. confidence : percaya diri dalam membantu klien. Tujuan umum dari social group work , yaitu enhance functioning dan empowerment untuk memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari. Keterampilan utama dalam social group work : 1. active listening 2. minimal respond 3. paraphrasing 4. clarification 5. communication verbal maupun non-verbal Klasifikasi kelompok : 1. Task Group merupakan kelompok yang berorientasi dalam penyelesaian tugas. Sengaja dibentuk untuk menyelesaikan suatu tugas. Contoh : Karang Taruna 2. Treatment kelompok : muncul pengungkapan diri disini. Tujuannya untuk mengubah atau menemukan solusi terhadap permasalahan dari masing-masing anggota kelompoknya. Terdapat 5 klasifikasi : - support group : diberikan pembekalan untuk dapat mengatasi permasalahan hidupnya. - educational group : memberikan pelatihan/training - growth group : untuk self improvement -therapy group : membantu anggota yang memiliki anggotanya - socialization group : membantu anggota untuk dapat beradptasi dengan lingkungan barunya. Yang penting dari kelompok : 1. universality : diharapkan dengan adanya kelompok, anggota tidak merasa sendirian 2. acceptance : para anggota merasa didengarkan dan diterima apa adanya 3. cognitive restructuring : adanya perubahan pola pikir anggotanya 4. altruism : anggota merasa berharga. contoh : masing-masing anggota saling bercerita 5. hope : muncul harapan bahwa masing-masing anggota dapat berkembang
Nama: Asyraffi Ardra Kusuma NPM: 170310200051 Resume Video 2 Soetarso (1976) mengatakan bahwa Social Group Work adalah metode kerja dalam menghadapi orang-orang pada suatu kelompok yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan dalam melaksanakan fungsi sosialnya dan diharapkan dapat mencapai tujuan-tujuan secara sosialnya dengan baik. Pekerja sosial dapat menjadi instrumen utama dalam menghadapi klien mereka, hal ini disebut dengan use of self. Terdapat beberapa instrumen use of self, diantaranya: (1). Understanding, yaitu cara untuk belajar memahami orang lain yang memiliki pandangan berbeda selama sekitar 80% dari total waktu sesi. (2). Sensitivity, membangun empati dengan cara meningkatkan sensitivitas terhadap segala hal disaat sedang mendengarkan klien (3). Respect, menghargai dan menerima orang orang yang ingin dan sedang berada di dalam sesi pertolongan (4). Acceptance, menerima setiap keunikan individu yang berada di dalam sesi pertolongan (5). Empathy, memahami apa yang dirasakan oleh klien (6). Cooperative Intention, bekerja sama dengan klien (7). Partnership, suatu kesamaan antara pekerja sosial dengan klien sebagai kemitraan yang setara untuk menghindari sikap superior dan menjauhi sikap inferior (8). Hopefulness, penuh dengan sejuta harapan (9). Support, sikap yang mendukung (10). Commitment, bekerja hingga tuntas (11). Confidence, percaya akan kemampuan yang dimilikinya 11 Instrumen use of self tersebut dapat dipergunakan untuk mencapai dua tujuan umum dari pekerja sosial yang berada di cakupan social group work yang mana dua tujuan umum tersebut meliputi enhancing function dan empowerment. Selain itu, pekerja sosial juga dituntut untuk memiliki lima keterampilan utama seperti active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, dan verbal & non-verbal communication dalam memperlancar proses intervensi klien. Social Group Work dapat dibagi menjadi dua, yaitu task group dan treatment group. Task group sendiri meliputi beberapa pemeran seperti dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staff, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial. Sementara treatment group berisikan support group, educational group, growth group, theraphy group, dan socialization group. Social group work juga memiliki lima hal esensial yang menjadi kewajiban bagi pekerja sosial untuk dijaga, diantaranya seperti universality, acceptance, hope, altruism, dan cognitive restructuring.
Nama : Nadira Putri Kowara NPM : 170310200034 Resume Video ke 2 Menurut Soetarso (1976) Social Group Work adalah metode yang bekerja dengan menghadapi orang - orang dalam suatu kelompok untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan funsgi sosial dan pencapaian tujuan yang secara social dianggap baik. Instrumen utama bagi pekerja sosial dalam prosess pertolongan adalah use of self, Instrumen yang terdapat didalam use of self yaitu: 1. Understanding 2. Sensitivity 3. Respect 4. Acceptance 5. Empathy 6. Cooperative Intention 7. Hopefulness 8. Partnership 9. Support 10. Commitment 11. Confidence Ada 2 tujuan dalam social group work, yaitu enhance functioning dan empowerment Keterampilan utama yang harus dimiliki oleh pekerja sosial dalam social group work adalah: 1. Active listening 2. Minimal respond 3. Paraphrasing 4. Clarification 5. Communication Klasifikasi kelompok: 1. Task Group, merupakan kelompok yang berorientasi dalam menyelesaikan tugas 2. Treatment Group, bertujuan untuk mengubah atau menemukan solusi dalam suatu permasalahan dari masing - masing anggota Terdapat 5 klasifikasi: 1. Support Group : diberikan pembekalan tuntuk dapat menyelesaikan masalah hidup 2. Educational Group : memberikan pelatihan 3. Theraphy group : membantu anggota yang memiliki anggotanya 4. Socialization group : membantu anggota untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya Beberapa hal yang penting dari kelompok 1. Universality : diharapkan dengan adanya kelompok, anggota tidak merasa sendiri 2. Acceptance : para anggota merasa didengarkan dan diterima apa adanya 3. Cognitive restructuring : adanya perubahan pola pikir anggota 4. Altruism : anggota merasa berharga 5. Hope : muncul harapan bahwa masing - masing anggota dapat berkembang
Nama : Ghina Ameliya NPM : 170310200004 Resume video 'Memahami Metode Social Group Work dalam 10 Menit' Soetarso (1976) mengatakan bahwa Social Group Work merupakan suatu metode dalam bekerja dengan menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok agar kemampuan pelaksanaan fungsi sosial dapat meningkat dan tujuan-tujuan sosialnya dapat tercapai dengan baik. Instrumen dari use of self: 1. Understanding 2. Sensitivity 3. Respect 4. Acceptance 5. Empathy 6. Cooperative Intention 7. Hopefulness 8. Partnership 9. Support 10. Commitment 11. Confidence Terdapat 2 tujuan umum dalam Social Group Work, yaitu enhance functioning dan empowerment. Kedua hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memberikan pertolongan dengan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung. Selain itu, pekerja sosial juga perlu memiliki 5 keterampilan utama dalam praktik group work, yaitu : 1. Active listening. 2. Minimal Respon. 3. Paraphrasing. 4. Clarification. 5. Communication. Jenis-jenis kelompok: 1. Task group, yaitu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan atau tugas tertentu. Dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staff, tim multidisiplin, case conference, kelompok aksi sosial merupakan tipe-tipe dari task group. 2. Treatment group, yaitu kelompok yang dibentuk untuk berperan dalam memberikan manfaat kepada sesama anggota dalam kelompok tersebut. Terdapat 5 klasifikasi dari treatment group, yaitu: 1) Support Group 2) Educational Group 3) Growth Group 4) Teraphy Group 5) Socialization Group Hal penting yang berkaitan dengan kelompok 1. Universality - Tidak merasa sendiri 2. Acceptance - Merasa diterima 3. Cognitive Restructuring - Perubahan pola pikir 4. Altruism - Merasa berharga 5. Hope - Munculnya harapan baru
Nama : Rezkia Maghriby Yoandra NPM : 170310200014 Soetarso (1976) menyebutkan bahwa Social Group Work merupakan suatu metode dalam bekerja dengan menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok agar kemampuan pelaksanaan fungsi sosial dapat meningkat dan tujuan-tujuan sosialnya dapat tercapai dengan baik. Terdapat suatu instrumen dalam pekerja sosial yang disebut dengan use of self, yaitu pekerja sosial menjadikan dirinya sendiri sebagai instrumen utama ketika membantu orang dalam meningkatkan kekuatannya. Beberapa instrumen yang perlu dimiliki oleh seorang pekerja sosial : 1. Understanding, yaitu memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 2. Sensitivity, yaitu memahami bahwa terdapat berbagai hal sensitif yang kemungkinan dapat membuat klien tersinggung ketika melakukan assessment. 3. Respect, yaitu menghargai klien dengan berbagai latar belakang yang dimiliki. 4. Acceptance, yaitu menerima klien dengan berbagai keadaan yang sedang dialami (apa adanya). 5. Emphaty, yaitu dapat ikut merasakan apa yang sedang dialami/dirasakan klien. 6. Cooperative Intention, yaitu mampu membangun kerja sama yang baik dengan kliennya. 7. Partnership, yaitu membangun hubungan partner agar dapat saling membantu dalam proses penyelesaian masalah. 8. Hopefullness, yaitu hadir dengan penuh harapan untuk dapat membantu klien. 9. Support, yaitu membangun suasana yang baik dengan saling mendukung satu sama lain. 10. Commitment, yaitu memiliki komitmen penuh dalam membantu klien hingga masalah yang dialami klien selesai. 11. Confidence, yaitu percaya bahwa dirinya dapat membangun suasana yang baik dan dapat membantu klien menyelesaikan permasalahannya. Terdapat 2 tujuan umum dalam Social Group Work, yaitu enhance functioning dan empowerment. Kedua hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memberikan pertolongan dengan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung. Selain itu, pekerja sosial juga perlu memiliki 5 keterampilan utama dalam praktik group work, yaitu : 1. Active listening. 2. Minimal Respon. 3. Paraphrasing. 4. Clarification. 5. Communication. Dalam Social Group Work terdapat dua jenis kelompok, yaitu task group (berorientasi pada pencapaian tujuan dan penyelesaian tugas) dan treatment group (memberikan manfaat terhadap setiap anggota kelompok). Beberapa hal penting terkait dengan Social Group Work, yaitu : 1. Universality. 2. Acceptance. 3. Hope. 4. Altruism. 5. Cognitive Restructuring.
Nama : Muhammad Aldy Pratama NPM : 170310200029 Resume Video 2 : Soetarso (1976) mengatakan bahwa Social Group Work adalah metode kerja dalam menghadapi orang-orang pada suatu kelompok yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan dalam melaksanakan fungsi sosialnya dan diharapkan dapat mencapai tujuan-tujuan secara sosialnya dengan baik. Ketika menghadapi klien nantinya, pekerja sosial dapat menggunakan dirinya sebagai instrumen utama untuk membantu klien yang biasa disebut dengan use of self. Ada pula beberapa instrumen utama yang harus dipahami dan dijaga oleh pekerja sosial sebelum ataupun saat menghadapi kliennnya saat proses intervensi yakni: 1. Understanding, mampu memahami orang dengan segala kelebihan ataupun kekurangannya. 2. Sensitivity, memahami hal-hal yang sensitif mana yang boleh dilakukan dan yang tidak saat menjalankan proses asesmen dengan orang lain. 3. Respect, menghargai klien dengan segala keunikan ataupun hal yang dibawanya termasuk gaya bicaranya ataupun penampilannya. 4. Acceptance, menerima kliennya dari segala macamnya tanpa terkecuali saat kliennya datang meminta pertolongan maka pekerja sosial hadir untuk membantunya. 5. Emphaty, Peksos ikut merasakan apa yang kliennya rasakan dan tidak melakukan apa yang tidak dirinya tidak suka terima dan hal itu dia hindari lakukan kepada kliennya. 6. Cooperative intention, Peksos mampu membangun intensi dan kerja sama dengan kliennya 7. Partnership, membangun rasa partner atau sahabat dan agar terciptanya sebuah suasana kebersamaan serta kepercayaan agar klien dapat dibantu oleh klien dan kliennya pun dapat bekerja sama dengan apa yang dibutuhkan Peksos untuk membantu kliennya. 8. Hopefulness, Peksos harus selalu menanamkan rasa bahwa kehadirannya sangat penting ada karena dapat membantu permasalahan kliennya. 9. Support, menanamkan rasa dorongan satu sama lain agar menciptakan rasa kenyamanan saat menjalankan proses intervensi. 10. Commitment, Peksos berkomitmen untuk membantu dan menyelesaikan permasalahan kliennya sampai beres. 11. Confident, Peksos harus mampu menanamkan rasa kepercayaan dari kliennya bahwa dirinya dapat dibantu oleh Peksos tersebut. 11 Instrumen use of self tersebut digunakan untuk mencapai dua tujuan umum dari pekerja sosial yang berada di lingkup social group work. Dua tujuan umum tersebut meliputi enhancing function dan empowerment. Di samping itu, pekerja sosial juga dituntut untuk memiliki lima keterampilan utama seperti active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, dan verbal & non-verbal communication untuk membantu klien. Dalam metode Social group work juga telah dikenal beberapa jenis bentuk kelompok intervensi yakni, 1. Task group yaitu kelompok yang dibentuk bertujuan untuk melakukan sebuah tugas tertentu misalnya tugas 2. Treatment group, kelompok ini dibentuk secara khusus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial emosional manusia. Adapun jenis-jenis dari kelompok ini yakni, support group, education group, growth group, therapy group, serta socialization group. Adapun hal yang harus dipahami oleh seorang pekerja sosial dalam menghadapi individu-individu didalam kelompok atau yang sering dikenal sebagai panca sila peksos yakni: 1. Universality, individu merasa bahwa dirinya tidak sendiri dalam menghadapi permasalahannya 2. Acceptance, Peksos dapat membuat klien merasakan kebutuhan dirinya untuk merasakan penerimaan 3. Hope, Peksos mampu membuat klien menumbuhkan rasa dan harapan 4. Altruism, rasa menumbuhkan saling membantu satu sama lain 5. Cognitive restructuring, sebuah proses perubahan pola pikir serta pemacu semangat bagi individu
Nama : Naufaldy Azzura Herdiana NPM : 170310200053 Memahami Metode Social Group Work dalam 10 Menit Soetarso mengatakan bahwa social group work adalah metode yang digunakan oleh pekerja sosial untuk klien dalam suatu kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi sosial dan mencapai tujuan yang dianggap baik. Dalam group work, pekerja sosial menggunakan teknik use of self, yaitu menggunakan dirinya sebagai instrumen utama untuk membantu klien. Artiinya, pekerja sosial harus memberdayakan diri sendiri terlebih dahulu sebelum membantu klien. Instruments of Use of Self Understanding - fokus dalam membantu dan memahami kebutuhan klien Sensitivity - memahami hal-hal yang membuat klien tidak nyaman Respect - menghargai nilai, kebudayaan dan prinsip klien Acceptance - menerima klien tanpa melihat latar belakang dan menghakimi Emphaty - memposisikan diri sesuai dengan apa yang dirasakan oleh klien Cooperative Intention - membangun kerjasama dengan klien Partnership - menganggap klien sebagai partner untuk saling menyembuhkan dan saling menolong Hopefulness - hadir dengan harapan bahwa kehadiran peksos dapat membantu klien Support - membangun suasana yang baik agar klien merasa nyaman Commitment - berkomitmen untuk menyelesaikan proses pertolongan sampai tuntas Confindence - percaya diri dan mampuu membangun suasana yang baik Tujuan Social Group Work Enhance functioning, menolong klien menggunakan metode yang sudah dipelajari, dan empowerment. Keterampilan Utama Peksos Active listening - memfokuskan perhatian pada klien Minimal respond - memberi tanggapan tanpa memotong pembicaraan Paraphrasing - mengulangi pernyataan klien agar tidak terjadi salah paham Clarification - memverifikasi apa yang kita dengar sesuai dengan maksud klien Communication Jenis-jenis Group Work Task group - berorientasi pada pencapaian tujuan atau penyelesaian tugas Jenis task group meliputi dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, staff, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial Treatment Group - dibentuk untuk memberikan manfaat pada setiap member kelompok dan memenuhi kebutuhan psiko sosialnya Jenis treatment group meliputi support group, educational, growth, therapy, dan socializing group. Hal-hal yang Berkaitan dengan Group Universality - meyakinkan klien bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi masalah Acceptance - memenuhi kebutuhan klien akan rasa penerimaan Hope - harapan bahwa klien dapat menjadi lebih baik Altruism - dorongan untuk menolong orang lain Cognitive restructuring - merubah pola pikir klien untuk lebih baik
Nama: Arifah Di'Faeni Nurul Asyia NPM: 170310200015 - Soetarso mendefinisikan Social Group Work sebagai salah satu metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. - Dalam menjalakan SGW, pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen dalam membantu orang lain untuk meningkatkan kekuatannya atau dikenal dengan use of self. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa pekerja sosial harus mampu membuat dirinya berdaya sebelum meningkatkan keberfungsian orang lain. - Terdapat instrumen dari use of self, yaitu: 1. Understanding: Pekerja sosial memberikan waktu dan tenaga untuk membantu orang lain 2. Sensitivity: Pekerja sosial memahami hal-hal yang dapat membuat klien tersinggu karena hal itu akan membuat intervensi berjalan dengan tidak baik. Sehingga pekerja sosial harus menghindari hal tersebut 3. Respect: Pekerja sosial menghargai nilai serta kebudayaan yang dibawa oleh klien 4. Acceptance: Pekerja sosial menerima klien apa adanya dan harus bersifat bersahabat tanpa melukai perasaan klien 5. Emphaty: Pekerja sosial harus mampu merasakan apa yang klien rasakan 6. Cooperative Intention: Pekerja sosial harus mampu membangun kerja sama dengan klien untuk mencapai tujuan 7. Partnership: Hubungan dengan klien didasari oleh kesetaraan kemitraan untuk saling menyembuhkan, menolong, dan memberi manfaat 8. Hopefulness: Pekerja sosial hadir dengan harapan tinggi terhadap sesi sehingga menghasilkan kebaikan bersama 9. Support: Hadir untuk memberikan dukungan dalam melaksanakan sesi serta para peserta sesi dapat saling mendukung dengan ceritanya masing-masing 10. Commitment: Pekerja sosial harus mampun membangun komitmen diri dan kelompok hingga sesi selesai 11. Confidence: Pekerja sosial harus mampu membangun suasana yang baik karena pekerja sosial lah yang akan memimpin sesi dan diskusi. - Tujuan SGW: 1. Enhance Functioning 2. Empowerment Tujuan dari SGW ini untuk memberikan pertolongan dengan metode yang dipelajari atau instrumen pendukung serta berusaha memberikan pertolongan pada individu atau kelompok. - Keterampilan Pekerja Sosial dalam SGW: 1. Active listening, yakni memfokuskan perhatian pada sumber suara sehingga klien merasa didengarkan 2. Minimal respond, yakni memberikan respon agar klien merasa didengarkan tanpa memotong pembicaraan klien 3. Paraphrasing, yakni mengulang kembali apa yang klien katakan agar tidak ada kesalahpahaman dan agar klien merasa dipahami 4. Clarification, yakni mengklarifikasi untuk memastikan presepsi kita sama dengan klien 5. Communication (verbal - non verbal) - Jenis-Jenis Kelompok: 1. Task Group, yakni kelompok yang berotientasi pada pencapaian tujuan atau penyelesaian tugas-tugas. Tujuan yang telah ditentukan akan menentukan cara kelompok bekerja dan peran yang dimainkan. Task Group terdiri dari dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan staf, tim multidisiplin, caseconference, dan kelompok aksi sosial 2. Treatment Group, yakni kelompok yang dibentuk untuk berperan dalam memberikan manfaat kepada sesama anggota kelompok tersebut. Treatment Group terdiri dari support group, educational group, growth group, therapy group, dan socialization group. - Hal Penting Berkaitan dengan Group 1. Universality, klien harus memiliki pikiran bahwa klien tidak sendiri dalam menghadapi masalah 2. Acceptance, klien harus merasa diterima kondisinya, nilainya, perasaanya, dsb. 3. Hope, mulai tumbuh harapan dalam diri klien bahwa ia dapat berkembang 4. Altruisme, ada keinginan untuk membantu orang lain dengan ikhlas 5. Cognitive restucturing, proses membuat pola pikir baru. Dari mau jadi mau, dari tidak bisa jadi bisa sehingga klien dapat melangkah lebih jauh.
Nama : Melanie Nurjani NPM : 170310200047 Menurut Soetarso dalam buku Pengantar Pekerjaan Sosial, social group work adalah suatu metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Instrumen utama yang digunakan dalam membantu orang meningkatkan kekuatannya (use of self) adalah pekerja sosial itu sendiri. Maka pekerja sosial harus dapat memberdayakan dirinya terlebih dahulu sebeleum memberdayakan orang lain. Instrumen dari use of help: - Understanding : dapat memahami orang lain. - Sensititivity : memahami hal-hal yang berisiko akan membuat klien tersinggung. - Respect : menghargai klien (nilai, kebudayaan, agama, dll) - Acceptance : menerima klien apa adanya. - Emphaty : ikut merasakan apa yang dirasakan oleh klien. - Cooperative intention : membangun kerjasama yang baik dengan klien. - Partnership : saling menolong, saling memberikan manfaat antar anggota dalam kelompok. - Hopefulness : hadir dengan penuh harapan bahwa kehadiran pekerja sosial dapat membantu anggota dalam kelompok. - Support : membangun suasana yang baik agar nyaman, - Commitment : berkomitmen untuk menyelesaikan proses pertolongan hingga tuntas. - Confidence : percaya diri dalam membantu klien Tujuan umum dari social group work adalah enhance functioning dan empowerment yang dimana keduanya memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung. Keterampilan utama pekerja sosial dalam social group work: - Active listening : tidak hanya mendengarkan saja, melainkan dengan memfokuskan diri pada klien. - Minimal respond : memberikan tanggapan agar klien merasa didengarkan - Paraphrasing : mengulang kembali apa yang dikatakan agar memastikan tidak adanya kesalahan. - Clarification : mengklarifikasi untuk memastikan agar tidak ada kesalahpahaman. - Communication (verbal and non verbal) : komunikasi verbal dan nonverbal sangat mempengaruhi kepercayaan klien kepada pekerja sosial. Jenis-jenis kelompok: - Task group : kelompok yang sengaja dibentuk untuk menyelesaikan suatu tugas. Tipe-tipe task group: a. Dewan direksi : kelompok administratif yang bertanggung jawab menyusun kebijakan. b. Kelompok satuan tugas : dibentuk dengan tujuan tertentu dan biasanya tidak lagi terikat dengan agen ketika telah menyelesaikan tugasnya. c. Komite dan komisi : kelompok ini dibentuk oleh dewan direksi suatu agen yang bertugas untuk menyelesaikan masalah spesifik. d. Badan legislatif : terdiri dari para representatif yang dipilih dan memiliki tanggung jawab menetapkan hukum dan mencukupi dana program-program. e. Pertemuan para staf : berkumpul secara perodik untuk mengidentifikasi tujuan, menjelaskan kebijakan dan mendikusikan kebijakan yang akan datang f. Tim multidisiplin : mengadakan kumpulan untuk membicarakan klien yang sedang mereka tangani. g. Case conference : anggota kelompok tidak bisa menganggap atau dianggap dirinya sebagai bagian dari tim. h. Kelompok aksi sosial : mengubah lingkungan fisik atau lingkungan sosialnya. - Treatment grup : kelompok yang bertujuan menemukan kebutuhan-kebutuhan terkait dengan sosio-emosional anggota kelompoknya. Treatment group ini dibagi menjadi: a. Support group : anggota kelompok diberikan pembekalan agar mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah hidupnya seperti memberikan dan menambah fasilitas coping stress atau reducing stress strategy b. Educational group : memiliki tujuan utama untuk membantu dan memberi kesempatan individu untuk belajar mengenai diri dan lingkungannya. c. Growth group : dibentuk untuk memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri individu dalam kelompok. d. Therapy group : dibentuk untuk membantu permasalahan anggota yang memiliki trauma atau permasalahan mental health. e. Socialization group : membantu anggota agar dapat bersosialisasi di lingkungan barunya. Hal penting dalam kelompok: - Universality : memberikan perasaan bahwa anggota tidak merasa sendirian dalam menghadapi permasalahannya. - Acceptance : memberikan perasaan bahwa anggota tidak akan ditolak atau disalahkan dan diterima apa adanya. - Hope : Memberikan harapan bahwa mereka dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat mengatasi masalahnya. - Altruism : memberikan perasaan bangga di dalam diri klien ketika mereka melakukan hal baik. - Cognitive restructing : perubahan pola pikir anggotanya.
Nama : Rahadean Karunia A NPM : 170310200058 Soetarso (1976) mengatakan bahwa social group work adalah salah satu dari metode pekerja sosial yang di dalamnya menghadapi orang-orang di suatu kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan fungsi sosial anggota kelompok, ataupun menyelesaikan permasalahan yang ada di dalamnya untuk mencapai tujuan yang dianggap baik. Dalam praktiknya, pekerja sosial memiliki instrumen utama dalam melakukan intervensi. 11 Instrumen tersebut dinamakan sebagai “use of self” yang di dalamnya meliputi: 1. Understanding: belajar memahami orang lain yang memiliki pandangan berbeda selama sekitar 80% dari total waktu sesi pertolongan 2. Sensitivity: membangun empati dengan cara meningkatkan sensitivitas terhadap segala hal disaat mendengarkan klien 3. Respect: menghargai orang orang yang ingin dan sedang berada di dalam sesi pertolongan 4. Acceptance: menerima keunikan setiap individu yang berada di dalam sesi pertolongan 5. Empathy: memahami perasaan klein 6. Cooperative Intention: bekerja sama 7. Partnership: kesetaraan antara pekerja sosial dengan klien sebagai kemitraan yang setara untuk menghindari sikap superior 8. Hopefulness: penuh harapan 9. Support: sikap mendukung 10. Commitment: bekerja hingga selesai 11. Confidence: percaya diri 11 Instrumen use of self tersebut digunakan untuk mencapai dua tujuan umum dari pekerja sosial yang berada di lingkup social group work. Dua tujuan umum tersebut meliputi enhancing function dan empowerment. Di samping itu, pekerja sosial juga dituntut untuk memiliki lima keterampilan utama seperti active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, dan verbal & non-verbal communication untuk membantu klien. Social group work dibagi menjadi dua yaitu task group dan treatment group. Task group meliputi dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staff, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial. Sedangkan treatment group berisikan support group, educational group, growth group, theraphy group, dan socialization group. Social group work tentu saja memiliki lima hal penting yang harus tetap dijaga oleh pekerja sosial, yaitu universality (menumbuhkan rasa ketidaksendirian untuk klien), acceptance (meningkatkan perasaan klien untuk menerima dirinya sendiri), hope (memberi rasa memiliki harapan/kesempatan kedua untuk klien), altruism (keinginan untuk membantu sesama klien di kelompok yang sama), dan cognitive restructuring (merekonstruksi pikiran kognisi yang tadinya tidak mau menjadi mau, tidak bisa menjadi bisa, dan lain-lain)
Nama : Usup Supriatna NPM : 170310200002 Social group work menurut ahli soetarso (1976) diartikan sebagai suatu metode untuk bekerja dan menghadapi individu-individu didalam kelompok agar mampu meningkatkan kemampuan untuk menjalankan fungsi sosialnya dan mampu mencapai tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Sebagai seorang pekerja sosial tentu dirinya telah dibekali kemampuan untuk menggunakan dirinya sendiri atau sebagai instrumen utamanya dalam menghadapi dan membantu orang atau kliennya agar mampu meningkatkan kemampuan dan kekuatannya sendiri atau yang disebut dengan "use of self". Atau dalam arti lainnya Pekerja sosial harus mampu memberdayakan dirinya sendiri sebelum memberdayakan orang lain. Ada pula beberapa instrumen utama yang harus dipahami dan dijaga oleh pekerja sosial sebelum ataupun saat menghadapi kliennnya saat proses intervensi yakni: 1. Understanding, mampu memahami orang dengan segala kelebihan ataupun kekurangannya. 2. Sensitivity, memahami hal-hal yang sensitif mana yang boleh dilakukan dan yang tidak saat menjalankan proses asesmen dengan orang lain. 3. Respect, menghargai klien dengan segala keunikan ataupun hal yang dibawanya termasuk gaya bicaranya ataupun penampilannya. 4. Acceptance, menerima kliennya dari segala macamnya tanpa terkecuali saat kliennya datang meminta pertolongan maka pekerja sosial hadir untuk membantunya. 5. Emphaty, Peksos ikut merasakan apa yang kliennya rasakan dan tidak melakukan apa yang tidak dirinya tidak suka terima dan hal itu dia hindari lakukan kepada kliennya. 6. Cooperative intention, Peksos mampu membangun intensi dan kerja sama dengan kliennya 7. Partnership, membangun rasa partner atau sahabat dan agar terciptanya sebuah suasana kebersamaan serta kepercayaan agar klien dapat dibantu oleh klien dan kliennya pun dapat bekerja sama dengan apa yang dibutuhkan Peksos untuk membantu kliennya. 8. Hopefulness, Peksos harus selalu menanamkan rasa bahwa kehadirannya sangat penting ada karena dapat membantu permasalahan kliennya. 9. Support, menanamkan rasa dorongan satu sama lain agar menciptakan rasa kenyamanan saat menjalankan proses intervensi. 10. Commitment, Peksos berkomitmen untuk membantu dan menyelesaikan permasalahan kliennya sampai beres. 11. Confident, Peksos harus mampu menanamkan rasa kepercayaan dari kliennya bahwa dirinya dapat dibantu oleh Peksos tersebut. Social group work juga tentunya memiliki tujuan umum yang ingin dicapai yakni enhance functioning dan empowerment. Pekerja sosial juga tentunya memiliki beberapa keterampilan yang harus dimiliki saat menjalankan sesi Social group work dengan kliennya ini, 1. Active listening, mendengarkan segala apa yang klien katakan dan mampu mengambil inti dari apa yang dikatakan klien bukan malah banyak berbicara ataupun memberikan perintah sehingga kliennya mengalami keterbatasan saat akan menyampaikan perkataannya. 2. Minimal respon, memberikan tanggapan singkat saat klien berhenti berbicara bukan menyela pembicaraan klien tujuannya agar klien merasakan dirinya ditemani dan didengarkan. 3. Pharafrasing, mampu membuat pernyataan yang dikatakan oleh klien tujuannya untuk memastikan apa yang dirinya pahami kepada kliennya apakah benar, serta tidak membeo ataupun malah mengulangi perkataan klien secara jelas sehingga klien merasa hanya diikut ikuti perkataannya itu. 4. Clarification, peksos mengklarifikasi apa yang Peksos pahami apa-apa saja inti permasalahan dari yang klien ucapkan kepada dirinya tujuannya agar tidak ada kekeliruan pemahaman dari kedua belah pihak serta agar mencapai tahap selanjutnya. 5. Communication, Peksos mampu melakukan dan menguasai komunikasi baik itu komunikasi verbal maupun nonverbal dengan kliennya. Dalam metode Social group work juga telah dikenal beberapa jenis bentuk kelompok intervensi yakni, 1. Task group yaitu kelompok yang dibentuk bertujuan untuk melakukan sebuah tugas tertentu misalnya tugas mengerjakan sebuah pekerjaan, misalnya kelompok kerja kelompok, dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, dan badan legislatif, pertemuan staf, tim multidisiplin, case conference, serta kelompok aksi sosial. 2. Treatment group, kelompok ini dibentuk secara khusus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial emosional manusia seperti kebutuhan untuk didengarkan dan kebutuhan untuk dihargai. Adapun jenis-jenis dari kelompok ini yakni, support group, education group, growth group, therapy group, serta socialization group. Adapun hal yang harus dipahami oleh seorang pekerja sosial dalam menghadapi individu-individu didalam kelompok atau yang sering dikenal sebagai panca sila peksos yakni: 1. Universality, individu merasa bahwa dirinya tidak sendiri dalam menghadapi permasalahannya melainkan ada Peksos dan anggota satu kelompok yang sama-sama memahami dan membantunya dan permasalahannya itu ternyata dia sadari sama halnya orang lain juga alami. 2. Acceptance, Peksos dapat membuat klien merasakan kebutuhan dirinya untuk merasakan penerimaan sebagai individu manusia dalam kelompok. 3. Hope, Peksos mampu membuat klien menumbuhkan rasa dan harapan bahwa permasalahan dalam dirinya dapat diselesaikan dalam kelompok dan sesinya itu. 4. Altruism, rasa menumbuhkan saling membantu satu sama lain dalam kelompok termasuk permasalahan hidup individu kelompok yang sama-sama dibantu. 5. Cognitive restructuring, sebuah proses perubahan pola pikir serta pemacu semangat bagi individu individu dalam kelompok agar mampu menangani permasalahannya serta meningkatkan kekuatan ataupun potensi dalam dirinya.
Nama : Nurul Izza Sayyidina Aufa Dianto NPM : 170310200045 Menurut Soetarso, social group work adalah suatu metode untuk bekerja dengan menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Instrumen utama bagi pekerja sosial dalam melakukan proses pertolongan adalah dirinya sendiri atau biasa disebut use of self. Instrumen dari use of self adalah: - Understanding : - Sensitivity - Respect - Acceptance - Emphaty - Cooperative Intention - Partnership - Hopefulness - Support - Commitment - Confidence 2 tujuan utama social group work adalah enhance functioning dan empowerment. Kelompok diklasifikasikan menjadi 2 bentuk, yaitu: - Task Group : Dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan staf, tim multidisiplin, caseconference, kelompok aksi sosial - Treatment Group : Support group, education group, growth group, therapy group, socialization group Hal penting tentang kelompok: - Universality : dengan adanya kelompok, setiap anggota diharapkan tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah yang ia miliki - Acceptance : setiap anggota akan merasa didengarkan dan diterima apa adanya - Cognitive restructuring : perubahan pola pikir para anggota karena insight baru - Altruism : anggota merasa berharga karena dapat menolong anggota lainnya - Hope : munculnya harapan melalui dinamika groupwork bahwa dia bisa sembuh dan berkembang
Nama : Bhre Kirana Zein NPM : 170310200026 Social group work menurut ahli soetarso (1976) diartikan sebagai suatu metode untuk bekerja dan menghadapi individu-individu didalam kelompok agar mampu meningkatkan kemampuan Sebagai seorang pekerja sosial tentu dirinya telah dibekali kemampuan untuk menggunakan dirinya sendiri atau sebagai instrumen utamanya dalam menghadapi dan membantu orang atau kliennya agar mampu meningkatkan kemampuan dan kekuatannya sendiri atau yang disebut dengan "use to self" Ada pula beberapa instrumen utama yang harus dipahami dan dijaga oleh pekerja sosial sebelum ataupun saat menghadapi kliennnya saat proses intervensi yakni: 1. Understanding, mampu memahami orang dengan segala kelebihan ataupun kekurangannya. 2. Sensitivity, memahami hal-hal yang sensitif mana yang boleh dilakukan dan yang tidak saat menjalankan proses asesmen dengan orang lain. 3. Respect, menghargai klien dengan segala keunikan ataupun hal yang dibawanya termasuk gaya bicaranya ataupun penampilannya. 4. Acceptance, menerima kliennya dari segala macamnya tanpa terkecuali saat kliennya datang meminta pertolongan maka pekerja sosial hadir untuk membantunya. 5. Emphaty, Peksos ikut merasakan apa yang kliennya rasakan dan tidak melakukan apa yang tidak dirinya tidak suka terima dan hal itu dia hindari lakukan kepada kliennya. 6. Cooperative intention, Peksos mampu membangun intensi dan kerja sama dengan kliennya 7. Partnership, membangun rasa partner atau sahabat dan agar terciptanya sebuah suasana kebersamaan serta kepercayaan agar klien dapat dibantu oleh klien dan kliennya pun dapat bekerja sama dengan apa yang dibutuhkan Peksos untuk membantu kliennya. 8. Hopefulness, Peksos harus selalu menanamkan rasa bahwa kehadirannya sangat penting ada karena dapat membantu permasalahan kliennya. 9. Support, menanamkan rasa dorongan satu sama lain agar menciptakan rasa kenyamanan saat menjalankan proses intervensi. 10. Commitment, Peksos berkomitmen untuk membantu dan menyelesaikan permasalahan kliennya sampai beres. 11. Confident, Peksos harus mampu menanamkan rasa kepercayaan dari kliennya bahwa dirinya dapat dibantu oleh Peksos tersebut. Social group work juga tentunya memiliki tujuan umum yang ingin dicapai yakni enhance functioning dan empowerment. Pekerja sosial juga tentunya memiliki beberapa keterampilan yang harus dimiliki saat menjalankan sesi Social group work dengan kliennya ini, 1. Active listening, mendengarkan segala apa yang klien katakan dan mampu mengambil inti dari apa yang dikatakan klien bukan malah banyak berbicara 2. Minimal respon, memberikan tanggapan singkat saat klien berhenti berbicara bukan menyela pembicaraan klien tujuannya agar klien merasakan dirinya ditemani dan didengarkan. 3. Pharafrasing, mampu membuat pernyataan yang dikatakan oleh klien tujuannya untuk memastikan apa yang dirinya pahami kepada kliennya 4. Clarification, peksos mengklarifikasi apa yang Peksos pahami apa-apa saja inti permasalahan dari yang klien ucapkan kepada dirinya tujuannya agar tidak ada kekeliruan 5. Communication, Peksos mampu melakukan dan menguasai komunikasi baik itu komunikasi verbal maupun nonverbal dengan kliennya. Dalam metode Social group work juga telah dikenal beberapa jenis bentuk kelompok intervensi yakni, 1. Task group yaitu kelompok yang dibentuk bertujuan untuk melakukan sebuah tugas tertentu misalnya tugas 2. Treatment group, kelompok ini dibentuk secara khusus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial emosional manusia. Adapun jenis-jenis dari kelompok ini yakni, support group, education group, growth group, therapy group, serta socialization group. Adapun hal yang harus dipahami oleh seorang pekerja sosial dalam menghadapi individu-individu didalam kelompok atau yang sering dikenal sebagai panca sila peksos yakni: 1. Universality, individu merasa bahwa dirinya tidak sendiri dalam menghadapi permasalahannya 2. Acceptance, Peksos dapat membuat klien merasakan kebutuhan dirinya untuk merasakan penerimaan 3. Hope, Peksos mampu membuat klien menumbuhkan rasa dan harapan 4. Altruism, rasa menumbuhkan saling membantu satu sama lain 5. Cognitive restructuring, sebuah proses perubahan pola pikir serta pemacu semangat bagi individu
Nama : Syifa Aulia Ramadhanty NPM : 170310200005 • Menurut Soetarso social group work adalah metode bekerja dengan menghadapi orang orang dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan tujuan yang dianggap baik secara sosial. • Instrumen utama bagi peksos dalam melakukan proses pertolongan yaitu dirinya sendiri (use of self). Instrumen use of self adalah understanding, sensitivity, respect, acceptance, empathy, cooperative intention, hopefulness, partnership, support, commitment, confidence. • Kelompok diklasifikasikan menjadi : 1. Task group : Badan legislatif, komite dan komisi, dewan direksi, kelompok satuan tugas tim multidisiplin, case conference, kelompok aksi sosial 2. Treatment group : support group, educational group, growth group, threapy group dan socialization group. • Hal penting 1. Anggota tidak merasa sendiri dalam menghadapi masalahnya (Universality) 2. Anggota merasa didengar dan diterima apa adanya (Acceptance) 3. Perubahan cara berpikir anggota (Cognitive Restructure) 4. Anggota merasa berharga telah melakukan hal baik (Altruism) 5. Muncul harapan yang akan membuat anggota bisa sembuh dan berkembang (Hope)
Nama: Dyta Mardyani NPM: 170310200011 Resume video 'Memahami Metode Social Group Work dalam 10 Menit' Menurut Soetarso, social group work merupakan suatu metode yang digunakan oleh pekerja sosial untuk bekerja dengan orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan tujuan yang secara sosial dianggap baik. Pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen utama atau use of self dalam menjalankan praktiknya untuk membantu klien dalam meningkatkan kekuatannya. Maka dari itu, pekerja sosial harus mampu memberdayakan dirinya terlebih dahulu sebelum memberdayakan orang lain. Instruments use of self: 1. Understanding 2. Sensitivity 3. Respect 4. Acceptance 5. Emphaty 6. Cooperative intention: membangun kerja sama dengan klien 7. Partnership 8. Hopefullness 9. Support 10. Commitment 11. Confidence Terdapat 2 tujuan umum dari Social Gruop Work, yaitu enhance functioning dan empowerment. Kedua hal tersebut bertujuan untuk memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung. Kedua tujuan tersebut dapat dilakukan dalam praktik mikro ketika bertatap muka dengan individu maupun kelompok kecil, dengan tujuan untuk memberikan pertolongan kepada klien. Keterampilan utama pekerja sosial dalam Social Group Work: 1. Active Listening, yaitu memfokuskan perhatian pada sumber suara sehingga klien merasa didengarkan. 2. Minimal Respond, yaitu memberikan tanggapan agar klien merasa didengarkan tanpa memotong pembicaraan. 3. Paraphrasing, yaitu mengulangi kembali apa yang telah diungkapkan oleh klien agar tidak terjadi kesalahpahaman. 4. Clarification, yaitu mengklarifikasi informasi yang kita terima agar sesuai dengan informasi yang diungkapkan oleh klien. 5. Communication (verbal dan non verbal). Verbal yaitu lisan yang mengungkapkan, keras pelan suara dan cepat lambatnya suatu pembicaraan. Sedangkan non verbal merupakan gerakan maupun postur tubuh kita ketika sedang berkomunikasi dengan klien agar klien merasa diperhatikan oleh kita. Jenis-jenis kelompok: 1. Task group, yaitu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan atau tugas tertentu. Dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staff, tim multidisiplin, case conference, kelompok aksi sosial merupakan tipe-tipe dari task group. 2. Treatment group, yaitu kelompok yang dibentuk untuk berperan dalam memberikan manfaat kepada sesama anggota dalam kelompok tersebut. Terdapat 5 klasifikasi dari treatment group, yaitu: 1) Support Group 2) Educational Group 3) Growth Group 4) Teraphy Group 5) Socialization Group Hal-hal penting yang berkaitan dengan kelompok: 1. Universality, yaitu pekerja sosial harus bisa membuat klien merasa tidak sendiri dalam menghadapi permasalahannya. 2. Acceptance, yaitu memenuhi kebutuhan klien akan rasa penerimaan, baik itu penerimaan kondisi, nilai, kepercayaan, kebutuhan dan sebagainya. 3. Hope. Melalui group work, diharapkan dapat memunculkan harapan bagi klien untuk dapat berkembang maupun untuk dapat keluar dari permasalahannya. 4. Alturism, yaitu adanya perasaan berharga dan adanya perasaan ingin membantu anggota lain dengan ikhlas melalui berbagi cerita, sehingga dapat memotivasi dan membangkitkan semangat anggota lainnya untuk berkembang menjadi lebih baik lagi. 5. Cognitive Restructuring, yaitu proses mengubah pola pikir klien agar menjadi lebih positif, sehingga klien bisa melangkah ke depan menjadi lebih baik lagi.
Judul video: Memahami Metode Social Group Work dalam 10 Menit Pengertian social group work: Suatu metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik (Soetarso, Pengantar Pekerjaan Sosial, 1976, hlm.72) Pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen utama dalam membantu orang meningkatkan kekuatannya yang disebut dengan use of self Instruments-Use of Self Understanding: memahami tugas pekerja sosial yaitu help others to help them self, sehingga kita harus fokus untuk membantu orang lain Sensitivity: memahami hal-hal yang berisiko akan membuat klien menjadi tersinggung sehingga sesi berjalan kurang baik. Respect: menghargai setiap nilai, kebudayaan yang klien miliki Acceptance: menerima siapapaun klien yang meminta pertolongan Empathy: ikut merasakan seperti apa yang dirasakan klien Cooperative Intention : membangun kerja sama dengan klien Partnership: saling menolong dan memberikan manfaat Hopefulness: hadir dengan penuh harapan Support: membangun suasana yang baik agar klien nyaman bercerita Commitment: untuk menyelesaikan proses pertolongan sampai dengan selesai Confidence: peksos harus membekali diri membangun suasana yang baik karena akan memimpin sesi, diskusi 2 tujuan umum dari social group work Enhance functioning empowerment Tujuan: memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung Keterampilan utama pekerja sosial dalam social group work Active listening: memfokuskan perhatian pada sumber suara Minimal respond: memberikan tanggapan Paraphrasing: mengulangi kembali apa yang diungkapkan klien Clarification: mengklarifikasi untuk memastikan bahwa kita menangkap hal yang sama atau menyamakan persepsi communication (verbal dan no verbal): Jenis-jenis kelompok Task group: grup yang sengaja dibuat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu agar suatu masalah dapat diselesaikan atau kelompok yang berorientasi pada penyelesaian tugas untuk mencapai tujuan bersama. Contoh kelompok karang taruna Tipe-tipe task group Dewan direksi: kelompok administratif yang bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan dalam mengatur program-program agen dan mengawasi pemimpin agen serta kebijakan yang harus dijalankan oleh agen Kelompok satuan tugas: tidak terikat dengan agen ketika telah menyelesaikan tugasnya Komite dan komisi: bertugas untuk menyelesaikan masalah spesifik Badan legislatif: memiliki tanggung jawab untuk menentukan hukum dan mencukupi dana berdasarkan program-program hukum yang berlaku Pertemuan para staff: berkumpul secara periodik untuk mendiskusikan program yang akan dicapai, membahas kebijakan baru dan yang akan ditetapkan Tim multidisiplin: terdiri dari beberapa profesionalis dari berbagai disiplin Case conference: tidak mewakili berbagai disiplin yang berbeda Aksi sosial: mengubah lingkungan fisik atau lingkungan sosialnya Treatment group: group yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan social emotional pada klien: Support group: bertujuan untuk meningkatkan kapasitas individu yang ada pada kelompok agar semakin sukses di tempatnya Education group: bertujuan untuk memberikan edukasi kepada individu didalam kelompok dengan begitu klien mendapatkan meningkatkan pengetahuan maupun kisah informatif Grow group: bertujuan untuk pengembangan potensi untuk memenuhi kebutuhan berprestasinya Therapy group: membantu klien untuk menghadapi trauma-trauma,anya Socialization group: bertujuan untuk mendorong klien membaur dengan masyarakat agar dapat berperan maksimal mengingat terdapat beberapa orang yang perlu disosialisasikan kembali What’s important about a group? Universality: adanya grup diharapkan agar anggotanya tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah yang dihadapinya Acceptance: para peserta merasa didengarkan dan diterima apa adanya Cognitive restructuring: terdapat perubahan pola pikir anggotanya Altruism: anggota merasa berharga telah melakukan hal yang baik, keinginan untuk menolongnya dapat terpenuhi Hope: munculnya harapan melalui dinamika group work bahwa dia bisa sembuh dan berkembang
Nama : Fani Wahyu Safitri NPM : 170310200003 Menurut Soetarso, Social Group Work adalah metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok guna meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Pekerja sosial dianggap sebagai instrumen utama dalam membantu orang meningkatkan kekuatannya yang disebut use of self artinya dalam hal ini peksos harus terlebih dahulu dapat membuat dirinya berdaya sebelum memberdayakan orang lain untuk meningkatkan keberfungsian sosialnya. Instrumen utama bagi pekerja sosial (Use of Self) yaitu, Understanding, Sensitive, Respect, Acceptance, Empathy, Cooperative, Hopefullman, Partnership, Support, Commitment, Confidence. Dua tujuan utama dari Social Group Work “Enhance Functioning” dan “Empowerment”, tujuannya untuk memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung. Ini juga dapat digunakan dalam micro ketika bertatap muka dengan klien. Keterampilan utama pekerja sosial dalam SGW Active listening, Paraphrasing, Clarification, Minimal respond, Communication (Verbal/Nonverbal) Jenis-jenis kelompok Task Group (Kelompok yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau penyelesaian tugas-tugas) Di dalam Task Group adanya pembagian tugas di mana ada dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staf, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial. Treatment Group (Treatment group dibentuk untuk berperan dalam memberikan manfaat sesama anggota kelompok tersebut) Klasifikasi dalam treatment group yaitu adanya Support group (Untuk memberikan bantuan atau motivasi anggota dalam mengatasi masalahnya), Education group (Untuk memberikan edukasi kepada individu dalam suatu kelompok untuk peningkatan pengetahuan atau informasi), Growth group (Untuk mengebangkan potensi individu dalam kelompok), Therapy group (Untuk memberikan bantuan pemulihan trauma traumanya di masa lalu), Socialization Group (Untuk mendorong individu agar dapat berbaur dan kembali berpartisipasi dalam masyarakat) Hal penting yang berkaitan dengan kelompok 1. Universality - Tidak merasa sendiri 2. Acceptance - Merasa diterima 3. Cognitive Restructuring - Perubahan pola pikir 4. Altruism - Merasa berharga 5. Hope - Munculnya harapan baru
Nama : Fajrin Rizki Abdillah NPM : 170310200019 Menurut Soetarso, Social Group Work merupakan sebuah metode untuk bekerja dengan menghadapi orang-orang di dalam kelompok dengan tujuan peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial dan mencapai tujuan secara sosial yang dianggap baik. use of self atau berarti Pekerja Sosial menjadikan dirinya sebagai instrumen utama untuk membantu orang meningkatkan kekuatannya - Instrumen use of self a. understanding, memahami bahwa tugas kita sebagai pekerja sosial adalah untuk membantu orang lain b. sensitvity, memahami hal apa yang dapat beresiko membuat klien tersinggung, oleh karena itu tahap assessment sangat penting untuk dimanfaatkan guna memahami apa yang sedang klien hadapi c. respect, kita harus menghargai klien baik dari segi nilai dan budaya yang ia bawa d. acceptence, pekerja sosial harus menerima siapa pun klien yang meminta pertolongan e. emphaty, memposisikan diri atau ikut merasakan apa yang klien alami f. cooperative intention, membangun kerja sama dengan klien, setiap anggota kelompok diharapkan dapat merasakan manfaat dari pertolongan yang diberikan g. partnership, menganggap partner saling menyembuhkan dan saling memberikan manfaat h. hopefulness, berharap kehadiran kita dapat membantu orang lain i. support, membangun suasana yang baik sehingga orang lain dapat bercerita dengan nyaman j. commitment, berkomitmen untuk menyelesaikan pertolongan hingga selesai k. cofidence, dalam memimpin sebuah diskusi seorang pekerja sosial harus mampu membangun suasana yang baik dua tujuan umum dari Social Group Work adalah enhance functioning dan empowerment, yaitu dengan memberikan pertolongan dengan metode yang telah dipelajari atau instrumen pendukung dalam Social Group Work seorang pekerja sosial harus memiliki beberapa keterampilan utama, yaitu active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, dan communication baik verbal maupun non verbal terdapat dua jenis kelompok di dalam Social Group Work, yaitu task group atau kelompok yang beorientasi pada pencapaian tujuan, dan treatment group yang merupakan sebuah kelompok yang memiliki peran dalam memberikan manfaat kepada satu sama lain hal penting yang berkaitan dengan group, yaitu universality di mana seorangpekerja sosial harus mampu membuat klien tidak merasa sendiri dalam menghadapi masalahnya dan dapat sembuh juga berdaya kembali, selanjutnya acceptance yaitu dengan memenuhi kebutuhan klien akan rasa penerimaan dari berbagai sisi, hope yaitu di dalam dinamika group work tumbuh harapan klien untuk bisa berkembang, alturism yaitu tumbuh rasa ingin menolong orang laindengan ikhlas, dan cognitive restructuring sebuah proses berubahnya pola pikir seperti dari tidak mau menjadi maudari tidak bisa menjadi bisa ,sehingga klien dapat melangkah maju ke depan
Nama : Gabriela Dameni Natalia Sinurat NPM : 170310200016 Resume Video 2: menurut Soetarso, social group work(SGW) merupakan suatu metode kerja dalam menghadapi orang-orang pada suatu kelompok, tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan fungsi sosial dan juga tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. ketika menghadapi klien nantinya, pekerja sosial dapat menggunakan dirinya sebagai instrumen utama untuk membantu klien yang biasa disebut dengan use of self. instrumen use of self: (a) understanding, memahami keluhan klien. (b) sensitivity, memiliki kepekaan akan apa yang dirasakan klien. (c) respect, menghargai dan menghormati klien. (d) acceptance, menerima klien apa adanya. (e) emphaty, merasakan apa yang klien rasakan. (f) coooerative intention, antara peksos dengan klien harus bisa saling membantu satu sama lain, agar tercipta hubungan dan kerjasama yang baik. (g) partnership, memberikan manfaat satu sama lain. (h) hopefulman, memberi harapan atau kata positif untuk klien. (i) support, mendukung secara ikhlas dan penuh setiap klien yang ditemui. (j) commitment, menjaga komitmen dengan klien dan menyelesaikan masalah hingga tuntas. (k) confidence, memiliki kepercayaan diri dalam membantu klien dengan masalah yang dimiliki. dalam prakteknya, SGW memiliki dua tujuan utama, yaitu enhance functioning dan empowerment yang bertujuan untuk memberikan pertolongan melalui instrumen pendukung. keterampilan utama yang perlu dimiliki oleh para pekerja sosial dalam SGW yaitu active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, communication baik verbal maupun non-verbal.
Nama : Tahrizi Fathul Aliim NPM : 170310195001 Review Video ke 2 : Soetarso (1976) mendefinisikan Social Group Work sebagai salah satu metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. - Dalam menjalakan SGW, pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen dalam membantu orang lain untuk meningkatkan kekuatannya atau dikenal dengan use of self. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa pekerja sosial harus mampu membuat dirinya berdaya sebelum meningkatkan keberfungsian orang lain. - Terdapat instrumen dari use of self, yaitu: 1. Understanding: Pekerja sosial memberikan waktu dan tenaga untuk membantu orang lain 2. Sensitivity: Pekerja sosial memahami hal-hal yang dapat membuat klien tersinggu karena hal itu akan membuat intervensi berjalan dengan tidak baik. Sehingga pekerja sosial harus menghindari hal tersebut 3. Respect: Pekerja sosial menghargai nilai serta kebudayaan yang dibawa oleh klien 4. Acceptance: Pekerja sosial menerima klien apa adanya dan harus bersifat bersahabat tanpa melukai perasaan klien 5. Emphaty: Pekerja sosial harus mampu merasakan apa yang klien rasakan 6. Cooperative Intention: Pekerja sosial harus mampu membangun kerja sama dengan klien untuk mencapai tujuan 7. Partnership: Hubungan dengan klien didasari oleh kesetaraan kemitraan untuk saling menyembuhkan, menolong, dan memberi manfaat 8. Hopefulness: Pekerja sosial hadir dengan harapan tinggi terhadap sesi sehingga menghasilkan kebaikan bersama 9. Support: Hadir untuk memberikan dukungan dalam melaksanakan sesi serta para peserta sesi dapat saling mendukung dengan ceritanya masing-masing 10. Commitment: Pekerja sosial harus mampun membangun komitmen diri dan kelompok hingga sesi selesai 11. Confidence: Pekerja sosial harus mampu membangun suasana yang baik karena pekerja sosial lah yang akan memimpin sesi dan diskusi. - Tujuan SGW: 1. Enhance Functioning 2. Empowerment Tujuan dari SGW ini untuk memberikan pertolongan dengan metode yang dipelajari atau instrumen pendukung serta berusaha memberikan pertolongan pada individu atau kelompok. - Keterampilan Pekerja Sosial dalam SGW: 1. Active listening, yakni memfokuskan perhatian pada sumber suara sehingga klien merasa didengarkan 2. Minimal respond, yakni memberikan respon agar klien merasa didengarkan tanpa memotong pembicaraan klien 3. Paraphrasing, yakni mengulang kembali apa yang klien katakan agar tidak ada kesalahpahaman dan agar klien merasa dipahami 4. Clarification, yakni mengklarifikasi untuk memastikan presepsi kita sama dengan klien 5. Communication (verbal - non verbal) - Jenis-Jenis Kelompok: 1. Task Group, yakni kelompok yang berotientasi pada pencapaian tujuan atau penyelesaian tugas-tugas. Tujuan yang telah ditentukan akan menentukan cara kelompok bekerja dan peran yang dimainkan. Task Group terdiri dari dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan staf, tim multidisiplin, caseconference, dan kelompok aksi sosial 2. Treatment Group, yakni kelompok yang dibentuk untuk berperan dalam memberikan manfaat kepada sesama anggota kelompok tersebut. Treatment Group terdiri dari support group, educational group, growth group, therapy group, dan socialization group. - Hal Penting Berkaitan dengan Group 1. Universality, klien harus memiliki pikiran bahwa klien tidak sendiri dalam menghadapi masalah 2. Acceptance, klien harus merasa diterima kondisinya, nilainya, perasaanya, dsb. 3. Hope, mulai tumbuh harapan dalam diri klien bahwa ia dapat berkembang 4. Altruisme, ada keinginan untuk membantu orang lain dengan ikhlas 5. Cognitive restucturing, proses membuat pola pikir baru. Dari mau jadi mau, dari tidak bisa jadi bisa sehingga klien dapat melangkah lebih jauh lagi.
Nama: Kamila Ummi Nikmaturrohman NPM: 170310200025 RESUME VIDEO: Menurut Soetarso dalam buku Pengantar Pekerjaan Sosial, Social Group Work adalah suatu metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen utama dalam membantu orang meningkatkan kekuatannya, yang disebut dengan 'use of self'. Instrumen Use of Self 1. Understanding Pekerja sosial memahami bahwa tugasnya adalah 'help other to help them self'. 2. Sensitivity Pekerja sosial memahami hal-hal yang akan membuat klien tersinggung. Bisa dipelajari pada tahap assessment 3. Respect Pekerja sosial menghargai klien. 4. Acceptance Pekerja sosial menerima siapapun yang meminta bantuan. 5. Empathy Pekerja sosial ikut merasakan apa yang dirasakan klien. 6. Cooperative Intention Diharapkan semua anggota kelompok merasakan manfaat dari setiap proses pertolongan dalam kelompok. 7. Partnership Pekerja sosial menganggap partner untuk saling memberikan manfaat. 8. Hopefulness Pekerja sosial hadir memberikan harapan. 9. Support Pekerja sosial membangun suasana yang baik dalam kelompok. 10. Commitment Pekerja sosial berkomitmen mambantu proses pertolongan sampai selesai. 11. Confidence Pekerja sosial sebagai pemimpin sesi dan diskusi. 2 Tujuan umum SGW Enhance Functioning dan Empowerment. Keterampilan utama Pekerja Sosial dalam SGW 1. Active Listening, fokus mendengarkan dan menganalisis. 2. Minimal respond, memberikan sedikit respon saat klien bercerita, agar klien merasa didengar. 3. Paraphrasing, mengulang pernyataan klien agar tidak ada kesalah pahaman. 4. Clarification, memastikan pemahaman pekerja sosial sama dengan apa yang dimaksud klien. 5. Communication (verbal dan non-verbal), memaksimalkan skill komunikasi. Jenis jenis kelompok 1. Task group, terdiri dari Dewan Direksi, Kelompok Satuan Tugas, Komite dan Komisi, Badan Legislati, Pertemuan para Staff, Tim Multidisiplin, Case Conference, Kelompok Ahli Sosial. 2. Treatment group. Diklasifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu: Support group, Education group, Growth group, Therapy group, dan Socialization group. Hal penting yang berkaitan dengan kelompok, yaitu: Universality, Altruism, Acceptance, Hope, dan Cognitive Restructuring.
Nama: Indhira Sri Y NPM: 170310200030 Resume Video: Menurut Soetarso (1976), Social group work adalah salah satu dari metode pekerja sosial yang di dalamnya menghadapi orang-orang di suatu kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan fungsi sosial anggota kelompok, maupun menyelesaikan permasalahan yang ada di dalamnya untuk mencapai tujuan yang dianggap baik. Dalam menjalankannya, peksos memanfaatkan dirinya sebagai alat untuk membantu meningkatkan kekuatan seseorang atau dikenal dengan “use of self” yang memiliki instrumen sebagai berikut: Understanding yaitu belajar memahami Sensitivity yaitu menumbuhkan kepekaan akan perasaan Respect adalah rasa menghargai dan menghormati klien. Acceptance artinya penerimaan akan klien Empathy adalah merasakan apa yang orang lain rasakan. Cooperative intention dibangun antara peksos dengan klien agar dapat saling membantu Partnership adalah memberikan manfaat bagi kedua pihak. Hopeful man artinya memberikan harapan Support yaitu memberikan dukungan penuh Commitment menjaga komitmen Confidence artinya memiliki kepercayaan diri proses pemberian bantuan Social group work memiliki dua tujuan utama yaitu enhance functioning dan empowerment. Kelompok diklasifikasikan menjadi 2 bentuk, yaitu: Task Group yaitu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan atau tugas tertentu contohnya dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staff, tim multidisiplin, case conference, kelompok aksi sosial merupakan tipe-tipe dari task group. Treatment Group yaitu kelompok untuk tujuan memberi manfaat seperti support group, education group, growth group, therapy group, socialization group Hal-hal penting yang berkaitan dengan group work: Pertama adalah universality, untuk menanamkan dalam diri klien bahwa mereka tidak sendiri. Lalu ada Acceptance untuk memenuhi kebutuhan klien untuk rasa pemenuhan. Ketiga ada hope yang melalui dinamika group work akan menumbuhkan harapan. Lalu altruism adalah keinginan untuk membantu orang lain dengan ikhlas. Terakhir adalah cognitive restructuring yang mengubah mindset untuk membantu klien maju.
Nama: Michelle Irene S
NPM: 170310200017
- Menurut Soetarso (1976), social group work adalah metode bekerja dengan & menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan fungsi sosial dan pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Instrumen utama bagi pekerja sosial dalam proses pertolongannya adalah use of self, dan instrumen utama use of self adalah understanding, sensitivity, respect, acceptance, empathy, cooperative intention, hopefulness, partnership, support, commitment, confidence.
- 2 tujuan umum social group work: enhance functioning & empowerment
- Keterampilan utama pekerja sosial dalam social group work: active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, communication (verbal & non-verbal)
- 2 jenis kelompok:
Task group: kelompok yang berorientasi pada pencapaian tujuan / penyelesaian tugas-tugas. Yang termasuk task group adalah dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite & komisi, badan legislatif, peremuan para staff, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial.
Treatment group: kelompok ini memberikan manfaat kepada sesama anggota kelompok tersebut. Yang termasuk treatment group adalah support group, educational group, growth group, therapy group, dan socialization group.
- Yang penting dalam kelompok: universality (anggota tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalahnya), acceptance (anggota merasa didengarkan dan diterima apa adanya dalam kelompok), hope (perubahan pola pikir anggota), altruism (anggota merasa dihargai setelah melakukan kebaikan), dan cognitive restructuring (berharap melalui kelompoknya anggota dapat berkembang).
Nama : Aisyah Rasya
NPM : 170310200050
Review Video 2 :
Menurut Soetarso, social group work merupakan metode bekerja dengan menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan fungsi sosial dan pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Instrumen utama bagi pekerja sosial dalam proses pertolongannya adalah use of self, dan instrumen utama use of self adalah understanding, sensitivity, respect, acceptance, empathy, cooperative intention, hopefulness, partnership, support, commitment, confidence. Disana terdapat istilah use of self yang berarti pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri untuk menolong seseorang agar dapat meningkatkan keberfungsiaan sosialnya. Terdapat 2 tujuan umum social group work: enhance functioning dam empowerment. Dan ada 5 keterampilan utama pekerja sosial dalam social group work baik secara verbal dan non verbal: active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, communication. Diddalamnya terdapat 2 jenis kelompok yaitu Task group: kelompok yang berorientasi pada pencapaian tujuan / penyelesaian tugas-tugas. Yang termasuk task group adalah dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, peremuan para staff, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial. Dan kedua ada Treatment group: kelompok ini memberikan manfaat kepada sesama anggota kelompok tersebut. Yang termasuk treatment group adalah support group, educational group, growth group, therapy group, dan socialization group. Tujuan umum dari social group work , yaitu enhance functioning dan empowerment untuk memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari. 5 hal yang penting dan manfaat dari kelompok untuk individu yaitu, universality : diharapkan dengan adanya kelompok anggota tidak merasa sendirian, acceptance : para anggota merasa didengarkan dan diterima apa adanya, cognitive restructuring : adanya perubahan pola pikir anggotanya, altruism : anggota merasa berharga. contoh : masing-masing anggota saling bercerita, dan hope : muncul harapan bahwa masing-masing anggota dapat berkembang
Terdapat 11 instrumen pekerja social dari use of self:
1. understanding : paham terhadap permasalahan yang sedang dihadapi klien.
2. sensitivity : memahami hal-hal yang tidak menyinggung klien.
3. respect : menghargai klien.
4. acceptance : menerima kondisi klien apa adanya karena klien memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
5. emphaty : turut serta ikut merasakan yang sedang klien rasakan.
6. cooperative intention maksudnya ialah adanya kerjasama antara pekerja sosial dengan klien supaya tercipta suasana dan hubungan yang sehat.
7. partnership : klien dan pekerja sosial disini setara supaya tidak ada tingkatan atau saling merasa superior.
8. hopefulman dilakukan dengan cara memberi harapan-harapan yang dapat membantu klien.
9. support : mendukung klien secara penuh
10. commitment : adanya tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah sampai selesai.
11. confidence : percaya diri dalam membantu klien.
Nama : Saraswati Widuri
NPM : 170310200049
Menurut Soetarso, social group work ialah suatu metode untuk bekerja dengan orang-orang dalam suatu kelompok guna meningkatkan keberfungsian sosialnya.
Di sini terdapat istilah use of self yang berarti pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri untuk menolong seseorang agar dapat meningkatkan keberfungsiaan sosialnya.
instrumen dari use of self:
1. understanding : paham terhadap permasalahan yang sedang dihadapi klien.
2. sensitivity : memahami hal-hal yang tidak menyinggung klien.
3. respect : menghargai klien.
4. acceptance : menerima kondisi klien apa adanya karena klien memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
5. emphaty : turut serta ikut merasakan yang sedang klien rasakan.
6. cooperative intention maksudnya ialah adanya kerjasama antara pekerja sosial dengan klien supaya tercipta suasana dan hubungan yang sehat.
7. partnership : klien dan pekerja sosial disini setara supaya tidak ada tingkatan atau saling merasa superior.
8. hopefulman dilakukan dengan cara memberi harapan-harapan yang dapat membantu klien.
9. support : mendukung klien secara penuh
10. commitment : adanya tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah sampai selesai.
11. confidence : percaya diri dalam membantu klien.
Tujuan umum dari social group work , yaitu enhance functioning dan empowerment untuk memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari.
Keterampilan utama dalam social group work :
1. active listening
2. minimal respond
3. paraphrasing
4. clarification
5. communication verbal maupun non-verbal
Klasifikasi kelompok :
1. Task Group merupakan kelompok yang berorientasi dalam penyelesaian tugas. Sengaja dibentuk untuk menyelesaikan suatu tugas. Contoh : Karang Taruna
2. Treatment kelompok : muncul pengungkapan diri disini. Tujuannya untuk mengubah atau menemukan solusi terhadap permasalahan dari masing-masing anggota kelompoknya.
Terdapat 5 klasifikasi :
- support group : diberikan pembekalan untuk dapat mengatasi permasalahan hidupnya.
- educational group : memberikan pelatihan/training
- growth group : untuk self improvement
-therapy group : membantu anggota yang memiliki anggotanya
- socialization group : membantu anggota untuk dapat beradptasi dengan lingkungan barunya.
Yang penting dari kelompok :
1. universality : diharapkan dengan adanya kelompok, anggota tidak merasa sendirian
2. acceptance : para anggota merasa didengarkan dan diterima apa adanya
3. cognitive restructuring : adanya perubahan pola pikir anggotanya
4. altruism : anggota merasa berharga. contoh : masing-masing anggota saling bercerita
5. hope : muncul harapan bahwa masing-masing anggota dapat berkembang
Nama: Asyraffi Ardra Kusuma
NPM: 170310200051
Resume Video 2
Soetarso (1976) mengatakan bahwa Social Group Work adalah metode kerja dalam menghadapi orang-orang pada suatu kelompok yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan dalam melaksanakan fungsi sosialnya dan diharapkan dapat mencapai tujuan-tujuan secara sosialnya dengan baik.
Pekerja sosial dapat menjadi instrumen utama dalam menghadapi klien mereka, hal ini disebut dengan use of self.
Terdapat beberapa instrumen use of self, diantaranya:
(1). Understanding, yaitu cara untuk belajar memahami orang lain yang memiliki pandangan berbeda selama sekitar 80% dari total waktu sesi.
(2). Sensitivity, membangun empati dengan cara meningkatkan sensitivitas terhadap segala hal disaat sedang mendengarkan klien
(3). Respect, menghargai dan menerima orang orang yang ingin dan sedang berada di dalam sesi pertolongan
(4). Acceptance, menerima setiap keunikan individu yang berada di dalam sesi pertolongan
(5). Empathy, memahami apa yang dirasakan oleh klien
(6). Cooperative Intention, bekerja sama dengan klien
(7). Partnership, suatu kesamaan antara pekerja sosial dengan klien sebagai kemitraan yang setara untuk menghindari sikap superior dan menjauhi sikap inferior
(8). Hopefulness, penuh dengan sejuta harapan
(9). Support, sikap yang mendukung
(10). Commitment, bekerja hingga tuntas
(11). Confidence, percaya akan kemampuan yang dimilikinya
11 Instrumen use of self tersebut dapat dipergunakan untuk mencapai dua tujuan umum dari pekerja sosial yang berada di cakupan social group work yang mana dua tujuan umum tersebut meliputi enhancing function dan empowerment. Selain itu, pekerja sosial juga dituntut untuk memiliki lima keterampilan utama seperti active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, dan verbal & non-verbal communication dalam memperlancar proses intervensi klien.
Social Group Work dapat dibagi menjadi dua, yaitu task group dan treatment group. Task group sendiri meliputi beberapa pemeran seperti dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staff, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial. Sementara treatment group berisikan support group, educational group, growth group, theraphy group, dan socialization group.
Social group work juga memiliki lima hal esensial yang menjadi kewajiban bagi pekerja sosial untuk dijaga, diantaranya seperti universality, acceptance, hope, altruism, dan cognitive restructuring.
Nama : Nadira Putri Kowara
NPM : 170310200034
Resume Video ke 2
Menurut Soetarso (1976) Social Group Work adalah metode yang bekerja dengan menghadapi orang - orang dalam suatu kelompok untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan funsgi sosial dan pencapaian tujuan yang secara social dianggap baik. Instrumen utama bagi pekerja sosial dalam prosess pertolongan adalah use of self,
Instrumen yang terdapat didalam use of self yaitu:
1. Understanding
2. Sensitivity
3. Respect
4. Acceptance
5. Empathy
6. Cooperative Intention
7. Hopefulness
8. Partnership
9. Support
10. Commitment
11. Confidence
Ada 2 tujuan dalam social group work, yaitu enhance functioning dan empowerment
Keterampilan utama yang harus dimiliki oleh pekerja sosial dalam social group work adalah:
1. Active listening
2. Minimal respond
3. Paraphrasing
4. Clarification
5. Communication
Klasifikasi kelompok:
1. Task Group, merupakan kelompok yang berorientasi dalam menyelesaikan tugas
2. Treatment Group, bertujuan untuk mengubah atau menemukan solusi dalam suatu permasalahan dari masing - masing anggota
Terdapat 5 klasifikasi:
1. Support Group : diberikan pembekalan tuntuk dapat menyelesaikan masalah hidup
2. Educational Group : memberikan pelatihan
3. Theraphy group : membantu anggota yang memiliki anggotanya
4. Socialization group : membantu anggota untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya
Beberapa hal yang penting dari kelompok
1. Universality : diharapkan dengan adanya kelompok, anggota tidak merasa sendiri
2. Acceptance : para anggota merasa didengarkan dan diterima apa adanya
3. Cognitive restructuring : adanya perubahan pola pikir anggota
4. Altruism : anggota merasa berharga
5. Hope : muncul harapan bahwa masing - masing anggota dapat berkembang
Nama : Ghina Ameliya
NPM : 170310200004
Resume video 'Memahami Metode Social Group Work dalam 10 Menit'
Soetarso (1976) mengatakan bahwa Social Group Work merupakan suatu metode dalam bekerja dengan menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok agar kemampuan pelaksanaan fungsi sosial dapat meningkat dan tujuan-tujuan sosialnya dapat tercapai dengan baik.
Instrumen dari use of self:
1. Understanding
2. Sensitivity
3. Respect
4. Acceptance
5. Empathy
6. Cooperative Intention
7. Hopefulness
8. Partnership
9. Support
10. Commitment
11. Confidence
Terdapat 2 tujuan umum dalam Social Group Work, yaitu enhance functioning dan empowerment. Kedua hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memberikan pertolongan dengan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung.
Selain itu, pekerja sosial juga perlu memiliki 5 keterampilan utama dalam praktik group work, yaitu :
1. Active listening.
2. Minimal Respon.
3. Paraphrasing.
4. Clarification.
5. Communication.
Jenis-jenis kelompok:
1. Task group, yaitu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan atau tugas tertentu. Dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staff, tim multidisiplin, case conference, kelompok aksi sosial merupakan tipe-tipe dari task group.
2. Treatment group, yaitu kelompok yang dibentuk untuk berperan dalam memberikan manfaat kepada sesama anggota dalam kelompok tersebut. Terdapat 5 klasifikasi dari treatment group, yaitu:
1) Support Group
2) Educational Group
3) Growth Group
4) Teraphy Group
5) Socialization Group
Hal penting yang berkaitan dengan kelompok
1. Universality - Tidak merasa sendiri
2. Acceptance - Merasa diterima
3. Cognitive Restructuring - Perubahan pola pikir
4. Altruism - Merasa berharga
5. Hope - Munculnya harapan baru
Nama : Rezkia Maghriby Yoandra
NPM : 170310200014
Soetarso (1976) menyebutkan bahwa Social Group Work merupakan suatu metode dalam bekerja dengan menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok agar kemampuan pelaksanaan fungsi sosial dapat meningkat dan tujuan-tujuan sosialnya dapat tercapai dengan baik.
Terdapat suatu instrumen dalam pekerja sosial yang disebut dengan use of self, yaitu pekerja sosial menjadikan dirinya sendiri sebagai instrumen utama ketika membantu orang dalam meningkatkan kekuatannya.
Beberapa instrumen yang perlu dimiliki oleh seorang pekerja sosial :
1. Understanding, yaitu memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
2. Sensitivity, yaitu memahami bahwa terdapat berbagai hal sensitif yang kemungkinan dapat membuat klien tersinggung ketika melakukan assessment.
3. Respect, yaitu menghargai klien dengan berbagai latar belakang yang dimiliki.
4. Acceptance, yaitu menerima klien dengan berbagai keadaan yang sedang dialami (apa adanya).
5. Emphaty, yaitu dapat ikut merasakan apa yang sedang dialami/dirasakan klien.
6. Cooperative Intention, yaitu mampu membangun kerja sama yang baik dengan kliennya.
7. Partnership, yaitu membangun hubungan partner agar dapat saling membantu dalam proses penyelesaian masalah.
8. Hopefullness, yaitu hadir dengan penuh harapan untuk dapat membantu klien.
9. Support, yaitu membangun suasana yang baik dengan saling mendukung satu sama lain.
10. Commitment, yaitu memiliki komitmen penuh dalam membantu klien hingga masalah yang dialami klien selesai.
11. Confidence, yaitu percaya bahwa dirinya dapat membangun suasana yang baik dan dapat membantu klien menyelesaikan permasalahannya.
Terdapat 2 tujuan umum dalam Social Group Work, yaitu enhance functioning dan empowerment. Kedua hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memberikan pertolongan dengan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung.
Selain itu, pekerja sosial juga perlu memiliki 5 keterampilan utama dalam praktik group work, yaitu :
1. Active listening.
2. Minimal Respon.
3. Paraphrasing.
4. Clarification.
5. Communication.
Dalam Social Group Work terdapat dua jenis kelompok, yaitu task group (berorientasi pada pencapaian tujuan dan penyelesaian tugas) dan treatment group (memberikan manfaat terhadap setiap anggota kelompok).
Beberapa hal penting terkait dengan Social Group Work, yaitu :
1. Universality.
2. Acceptance.
3. Hope.
4. Altruism.
5. Cognitive Restructuring.
Nama : Muhammad Aldy Pratama
NPM : 170310200029
Resume Video 2 :
Soetarso (1976) mengatakan bahwa Social Group Work adalah metode kerja dalam menghadapi orang-orang pada suatu kelompok yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan dalam melaksanakan fungsi sosialnya dan diharapkan dapat mencapai tujuan-tujuan secara sosialnya dengan baik.
Ketika menghadapi klien nantinya, pekerja sosial dapat menggunakan dirinya sebagai instrumen utama untuk membantu klien yang biasa disebut dengan use of self.
Ada pula beberapa instrumen utama yang harus dipahami dan dijaga oleh pekerja sosial sebelum ataupun saat menghadapi kliennnya saat proses intervensi yakni:
1. Understanding, mampu memahami orang dengan segala kelebihan ataupun kekurangannya.
2. Sensitivity, memahami hal-hal yang sensitif mana yang boleh dilakukan dan yang tidak saat menjalankan proses asesmen dengan orang lain.
3. Respect, menghargai klien dengan segala keunikan ataupun hal yang dibawanya termasuk gaya bicaranya ataupun penampilannya.
4. Acceptance, menerima kliennya dari segala macamnya tanpa terkecuali saat kliennya datang meminta pertolongan maka pekerja sosial hadir untuk membantunya.
5. Emphaty, Peksos ikut merasakan apa yang kliennya rasakan dan tidak melakukan apa yang tidak dirinya tidak suka terima dan hal itu dia hindari lakukan kepada kliennya.
6. Cooperative intention, Peksos mampu membangun intensi dan kerja sama dengan kliennya
7. Partnership, membangun rasa partner atau sahabat dan agar terciptanya sebuah suasana kebersamaan serta kepercayaan agar klien dapat dibantu oleh klien dan kliennya pun dapat bekerja sama dengan apa yang dibutuhkan Peksos untuk membantu kliennya.
8. Hopefulness, Peksos harus selalu menanamkan rasa bahwa kehadirannya sangat penting ada karena dapat membantu permasalahan kliennya.
9. Support, menanamkan rasa dorongan satu sama lain agar menciptakan rasa kenyamanan saat menjalankan proses intervensi.
10. Commitment, Peksos berkomitmen untuk membantu dan menyelesaikan permasalahan kliennya sampai beres.
11. Confident, Peksos harus mampu menanamkan rasa kepercayaan dari kliennya bahwa dirinya dapat dibantu oleh Peksos tersebut.
11 Instrumen use of self tersebut digunakan untuk mencapai dua tujuan umum dari pekerja sosial yang berada di lingkup social group work. Dua tujuan umum tersebut meliputi enhancing function dan empowerment. Di samping itu, pekerja sosial juga dituntut untuk memiliki lima keterampilan utama seperti active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, dan verbal & non-verbal communication untuk membantu klien.
Dalam metode Social group work juga telah dikenal beberapa jenis bentuk kelompok intervensi yakni,
1. Task group yaitu kelompok yang dibentuk bertujuan untuk melakukan sebuah tugas tertentu misalnya tugas
2. Treatment group, kelompok ini dibentuk secara khusus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial emosional manusia. Adapun jenis-jenis dari kelompok ini yakni, support group, education group, growth group, therapy group, serta socialization group.
Adapun hal yang harus dipahami oleh seorang pekerja sosial dalam menghadapi individu-individu didalam kelompok atau yang sering dikenal sebagai panca sila peksos yakni:
1. Universality, individu merasa bahwa dirinya tidak sendiri dalam menghadapi permasalahannya
2. Acceptance, Peksos dapat membuat klien merasakan kebutuhan dirinya untuk merasakan penerimaan
3. Hope, Peksos mampu membuat klien menumbuhkan rasa dan harapan
4. Altruism, rasa menumbuhkan saling membantu satu sama lain
5. Cognitive restructuring, sebuah proses perubahan pola pikir serta pemacu semangat bagi individu
Nama : Naufaldy Azzura Herdiana
NPM : 170310200053
Memahami Metode Social Group Work dalam 10 Menit
Soetarso mengatakan bahwa social group work adalah metode yang digunakan oleh pekerja sosial untuk klien dalam suatu kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi sosial dan mencapai tujuan yang dianggap baik.
Dalam group work, pekerja sosial menggunakan teknik use of self, yaitu menggunakan dirinya sebagai instrumen utama untuk membantu klien. Artiinya, pekerja sosial harus memberdayakan diri sendiri terlebih dahulu sebelum membantu klien.
Instruments of Use of Self
Understanding - fokus dalam membantu dan memahami kebutuhan klien
Sensitivity - memahami hal-hal yang membuat klien tidak nyaman
Respect - menghargai nilai, kebudayaan dan prinsip klien
Acceptance - menerima klien tanpa melihat latar belakang dan menghakimi
Emphaty - memposisikan diri sesuai dengan apa yang dirasakan oleh klien
Cooperative Intention - membangun kerjasama dengan klien
Partnership - menganggap klien sebagai partner untuk saling menyembuhkan dan saling menolong
Hopefulness - hadir dengan harapan bahwa kehadiran peksos dapat membantu klien
Support - membangun suasana yang baik agar klien merasa nyaman
Commitment - berkomitmen untuk menyelesaikan proses pertolongan sampai tuntas
Confindence - percaya diri dan mampuu membangun suasana yang baik
Tujuan Social Group Work
Enhance functioning, menolong klien menggunakan metode yang sudah dipelajari, dan empowerment.
Keterampilan Utama Peksos
Active listening - memfokuskan perhatian pada klien
Minimal respond - memberi tanggapan tanpa memotong pembicaraan
Paraphrasing - mengulangi pernyataan klien agar tidak terjadi salah paham
Clarification - memverifikasi apa yang kita dengar sesuai dengan maksud klien
Communication
Jenis-jenis Group Work
Task group - berorientasi pada pencapaian tujuan atau penyelesaian tugas
Jenis task group meliputi dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, staff, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial
Treatment Group - dibentuk untuk memberikan manfaat pada setiap member kelompok dan memenuhi kebutuhan psiko sosialnya
Jenis treatment group meliputi support group, educational, growth, therapy, dan socializing group.
Hal-hal yang Berkaitan dengan Group
Universality - meyakinkan klien bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi masalah
Acceptance - memenuhi kebutuhan klien akan rasa penerimaan
Hope - harapan bahwa klien dapat menjadi lebih baik
Altruism - dorongan untuk menolong orang lain
Cognitive restructuring - merubah pola pikir klien untuk lebih baik
Nama: Arifah Di'Faeni Nurul Asyia
NPM: 170310200015
- Soetarso mendefinisikan Social Group Work sebagai salah satu metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik.
- Dalam menjalakan SGW, pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen dalam membantu orang lain untuk meningkatkan kekuatannya atau dikenal dengan use of self. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa pekerja sosial harus mampu membuat dirinya berdaya sebelum meningkatkan keberfungsian orang lain.
- Terdapat instrumen dari use of self, yaitu:
1. Understanding: Pekerja sosial memberikan waktu dan tenaga untuk membantu orang lain
2. Sensitivity: Pekerja sosial memahami hal-hal yang dapat membuat klien tersinggu karena hal itu akan membuat intervensi berjalan dengan tidak baik. Sehingga pekerja sosial harus menghindari hal tersebut
3. Respect: Pekerja sosial menghargai nilai serta kebudayaan yang dibawa oleh klien
4. Acceptance: Pekerja sosial menerima klien apa adanya dan harus bersifat bersahabat tanpa melukai perasaan klien
5. Emphaty: Pekerja sosial harus mampu merasakan apa yang klien rasakan
6. Cooperative Intention: Pekerja sosial harus mampu membangun kerja sama dengan klien untuk mencapai tujuan
7. Partnership: Hubungan dengan klien didasari oleh kesetaraan kemitraan untuk saling menyembuhkan, menolong, dan memberi manfaat
8. Hopefulness: Pekerja sosial hadir dengan harapan tinggi terhadap sesi sehingga menghasilkan kebaikan bersama
9. Support: Hadir untuk memberikan dukungan dalam melaksanakan sesi serta para peserta sesi dapat saling mendukung dengan ceritanya masing-masing
10. Commitment: Pekerja sosial harus mampun membangun komitmen diri dan kelompok hingga sesi selesai
11. Confidence: Pekerja sosial harus mampu membangun suasana yang baik karena pekerja sosial lah yang akan memimpin sesi dan diskusi.
- Tujuan SGW:
1. Enhance Functioning
2. Empowerment
Tujuan dari SGW ini untuk memberikan pertolongan dengan metode yang dipelajari atau instrumen pendukung serta berusaha memberikan pertolongan pada individu atau kelompok.
- Keterampilan Pekerja Sosial dalam SGW:
1. Active listening, yakni memfokuskan perhatian pada sumber suara sehingga klien merasa didengarkan
2. Minimal respond, yakni memberikan respon agar klien merasa didengarkan tanpa memotong pembicaraan klien
3. Paraphrasing, yakni mengulang kembali apa yang klien katakan agar tidak ada kesalahpahaman dan agar klien merasa dipahami
4. Clarification, yakni mengklarifikasi untuk memastikan presepsi kita sama dengan klien
5. Communication (verbal - non verbal)
- Jenis-Jenis Kelompok:
1. Task Group, yakni kelompok yang berotientasi pada pencapaian tujuan atau penyelesaian tugas-tugas. Tujuan yang telah ditentukan akan menentukan cara kelompok bekerja dan peran yang dimainkan. Task Group terdiri dari dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan staf, tim multidisiplin, caseconference, dan kelompok aksi sosial
2. Treatment Group, yakni kelompok yang dibentuk untuk berperan dalam memberikan manfaat kepada sesama anggota kelompok tersebut. Treatment Group terdiri dari support group, educational group, growth group, therapy group, dan socialization group.
- Hal Penting Berkaitan dengan Group
1. Universality, klien harus memiliki pikiran bahwa klien tidak sendiri dalam menghadapi masalah
2. Acceptance, klien harus merasa diterima kondisinya, nilainya, perasaanya, dsb.
3. Hope, mulai tumbuh harapan dalam diri klien bahwa ia dapat berkembang
4. Altruisme, ada keinginan untuk membantu orang lain dengan ikhlas
5. Cognitive restucturing, proses membuat pola pikir baru. Dari mau jadi mau, dari tidak bisa jadi bisa sehingga klien dapat melangkah lebih jauh.
Nama : Melanie Nurjani
NPM : 170310200047
Menurut Soetarso dalam buku Pengantar Pekerjaan Sosial, social group work adalah suatu metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Instrumen utama yang digunakan dalam membantu orang meningkatkan kekuatannya (use of self) adalah pekerja sosial itu sendiri. Maka pekerja sosial harus dapat memberdayakan dirinya terlebih dahulu sebeleum memberdayakan orang lain.
Instrumen dari use of help:
- Understanding : dapat memahami orang lain.
- Sensititivity : memahami hal-hal yang berisiko akan membuat klien tersinggung.
- Respect : menghargai klien (nilai, kebudayaan, agama, dll)
- Acceptance : menerima klien apa adanya.
- Emphaty : ikut merasakan apa yang dirasakan oleh klien.
- Cooperative intention : membangun kerjasama yang baik dengan klien.
- Partnership : saling menolong, saling memberikan manfaat antar anggota dalam kelompok.
- Hopefulness : hadir dengan penuh harapan bahwa kehadiran pekerja sosial dapat membantu anggota dalam kelompok.
- Support : membangun suasana yang baik agar nyaman,
- Commitment : berkomitmen untuk menyelesaikan proses pertolongan hingga tuntas.
- Confidence : percaya diri dalam membantu klien
Tujuan umum dari social group work adalah enhance functioning dan empowerment yang dimana keduanya memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung.
Keterampilan utama pekerja sosial dalam social group work:
- Active listening : tidak hanya mendengarkan saja, melainkan dengan memfokuskan diri pada klien.
- Minimal respond : memberikan tanggapan agar klien merasa didengarkan
- Paraphrasing : mengulang kembali apa yang dikatakan agar memastikan tidak adanya kesalahan.
- Clarification : mengklarifikasi untuk memastikan agar tidak ada kesalahpahaman.
- Communication (verbal and non verbal) : komunikasi verbal dan nonverbal sangat mempengaruhi kepercayaan klien kepada pekerja sosial.
Jenis-jenis kelompok:
- Task group : kelompok yang sengaja dibentuk untuk menyelesaikan suatu tugas.
Tipe-tipe task group:
a. Dewan direksi : kelompok administratif yang bertanggung jawab menyusun kebijakan.
b. Kelompok satuan tugas : dibentuk dengan tujuan tertentu dan biasanya tidak lagi terikat dengan agen ketika telah menyelesaikan tugasnya.
c. Komite dan komisi : kelompok ini dibentuk oleh dewan direksi suatu agen yang bertugas untuk menyelesaikan masalah spesifik.
d. Badan legislatif : terdiri dari para representatif yang dipilih dan memiliki tanggung jawab menetapkan hukum dan mencukupi dana program-program.
e. Pertemuan para staf : berkumpul secara perodik untuk mengidentifikasi tujuan, menjelaskan kebijakan dan mendikusikan kebijakan yang akan datang
f. Tim multidisiplin : mengadakan kumpulan untuk membicarakan klien yang sedang mereka tangani.
g. Case conference : anggota kelompok tidak bisa menganggap atau dianggap dirinya sebagai bagian dari tim.
h. Kelompok aksi sosial : mengubah lingkungan fisik atau lingkungan sosialnya.
- Treatment grup : kelompok yang bertujuan menemukan kebutuhan-kebutuhan terkait dengan sosio-emosional anggota kelompoknya.
Treatment group ini dibagi menjadi:
a. Support group : anggota kelompok diberikan pembekalan agar mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah hidupnya seperti memberikan dan menambah fasilitas coping stress atau reducing stress strategy
b. Educational group : memiliki tujuan utama untuk membantu dan memberi kesempatan individu untuk belajar mengenai diri dan lingkungannya.
c. Growth group : dibentuk untuk memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri individu dalam kelompok.
d. Therapy group : dibentuk untuk membantu permasalahan anggota yang memiliki trauma atau permasalahan mental health.
e. Socialization group : membantu anggota agar dapat bersosialisasi di lingkungan barunya.
Hal penting dalam kelompok:
- Universality : memberikan perasaan bahwa anggota tidak merasa sendirian dalam menghadapi permasalahannya.
- Acceptance : memberikan perasaan bahwa anggota tidak akan ditolak atau disalahkan dan diterima apa adanya.
- Hope : Memberikan harapan bahwa mereka dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat mengatasi masalahnya.
- Altruism : memberikan perasaan bangga di dalam diri klien ketika mereka melakukan hal baik.
- Cognitive restructing : perubahan pola pikir anggotanya.
Nama : Rahadean Karunia A
NPM : 170310200058
Soetarso (1976) mengatakan bahwa social group work adalah salah satu dari metode pekerja sosial yang di dalamnya menghadapi orang-orang di suatu kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan fungsi sosial anggota kelompok, ataupun menyelesaikan permasalahan yang ada di dalamnya untuk mencapai tujuan yang dianggap baik. Dalam praktiknya, pekerja sosial memiliki instrumen utama dalam melakukan intervensi. 11 Instrumen tersebut dinamakan sebagai “use of self” yang di dalamnya meliputi:
1. Understanding: belajar memahami orang lain yang memiliki pandangan berbeda selama sekitar 80% dari total waktu sesi pertolongan
2. Sensitivity: membangun empati dengan cara meningkatkan sensitivitas terhadap segala hal disaat mendengarkan klien
3. Respect: menghargai orang orang yang ingin dan sedang berada di dalam sesi pertolongan
4. Acceptance: menerima keunikan setiap individu yang berada di dalam sesi pertolongan
5. Empathy: memahami perasaan klein
6. Cooperative Intention: bekerja sama
7. Partnership: kesetaraan antara pekerja sosial dengan klien sebagai kemitraan yang setara untuk menghindari sikap superior
8. Hopefulness: penuh harapan
9. Support: sikap mendukung
10. Commitment: bekerja hingga selesai
11. Confidence: percaya diri
11 Instrumen use of self tersebut digunakan untuk mencapai dua tujuan umum dari pekerja sosial yang berada di lingkup social group work. Dua tujuan umum tersebut meliputi enhancing function dan empowerment. Di samping itu, pekerja sosial juga dituntut untuk memiliki lima keterampilan utama seperti active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, dan verbal & non-verbal communication untuk membantu klien.
Social group work dibagi menjadi dua yaitu task group dan treatment group. Task group meliputi dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staff, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial. Sedangkan treatment group berisikan support group, educational group, growth group, theraphy group, dan socialization group.
Social group work tentu saja memiliki lima hal penting yang harus tetap dijaga oleh pekerja sosial, yaitu universality (menumbuhkan rasa ketidaksendirian untuk klien), acceptance (meningkatkan perasaan klien untuk menerima dirinya sendiri), hope (memberi rasa memiliki harapan/kesempatan kedua untuk klien), altruism (keinginan untuk membantu sesama klien di kelompok yang sama), dan cognitive restructuring (merekonstruksi pikiran kognisi yang tadinya tidak mau menjadi mau, tidak bisa menjadi bisa, dan lain-lain)
Nama : Usup Supriatna
NPM : 170310200002
Social group work menurut ahli soetarso (1976) diartikan sebagai suatu metode untuk bekerja dan menghadapi individu-individu didalam kelompok agar mampu meningkatkan kemampuan untuk menjalankan fungsi sosialnya dan mampu mencapai tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik.
Sebagai seorang pekerja sosial tentu dirinya telah dibekali kemampuan untuk menggunakan dirinya sendiri atau sebagai instrumen utamanya dalam menghadapi dan membantu orang atau kliennya agar mampu meningkatkan kemampuan dan kekuatannya sendiri atau yang disebut dengan "use of self". Atau dalam arti lainnya Pekerja sosial harus mampu memberdayakan dirinya sendiri sebelum memberdayakan orang lain.
Ada pula beberapa instrumen utama yang harus dipahami dan dijaga oleh pekerja sosial sebelum ataupun saat menghadapi kliennnya saat proses intervensi yakni:
1. Understanding, mampu memahami orang dengan segala kelebihan ataupun kekurangannya.
2. Sensitivity, memahami hal-hal yang sensitif mana yang boleh dilakukan dan yang tidak saat menjalankan proses asesmen dengan orang lain.
3. Respect, menghargai klien dengan segala keunikan ataupun hal yang dibawanya termasuk gaya bicaranya ataupun penampilannya.
4. Acceptance, menerima kliennya dari segala macamnya tanpa terkecuali saat kliennya datang meminta pertolongan maka pekerja sosial hadir untuk membantunya.
5. Emphaty, Peksos ikut merasakan apa yang kliennya rasakan dan tidak melakukan apa yang tidak dirinya tidak suka terima dan hal itu dia hindari lakukan kepada kliennya.
6. Cooperative intention, Peksos mampu membangun intensi dan kerja sama dengan kliennya
7. Partnership, membangun rasa partner atau sahabat dan agar terciptanya sebuah suasana kebersamaan serta kepercayaan agar klien dapat dibantu oleh klien dan kliennya pun dapat bekerja sama dengan apa yang dibutuhkan Peksos untuk membantu kliennya.
8. Hopefulness, Peksos harus selalu menanamkan rasa bahwa kehadirannya sangat penting ada karena dapat membantu permasalahan kliennya.
9. Support, menanamkan rasa dorongan satu sama lain agar menciptakan rasa kenyamanan saat menjalankan proses intervensi.
10. Commitment, Peksos berkomitmen untuk membantu dan menyelesaikan permasalahan kliennya sampai beres.
11. Confident, Peksos harus mampu menanamkan rasa kepercayaan dari kliennya bahwa dirinya dapat dibantu oleh Peksos tersebut.
Social group work juga tentunya memiliki tujuan umum yang ingin dicapai yakni enhance functioning dan empowerment.
Pekerja sosial juga tentunya memiliki beberapa keterampilan yang harus dimiliki saat menjalankan sesi Social group work dengan kliennya ini,
1. Active listening, mendengarkan segala apa yang klien katakan dan mampu mengambil inti dari apa yang dikatakan klien bukan malah banyak berbicara ataupun memberikan perintah sehingga kliennya mengalami keterbatasan saat akan menyampaikan perkataannya.
2. Minimal respon, memberikan tanggapan singkat saat klien berhenti berbicara bukan menyela pembicaraan klien tujuannya agar klien merasakan dirinya ditemani dan didengarkan.
3. Pharafrasing, mampu membuat pernyataan yang dikatakan oleh klien tujuannya untuk memastikan apa yang dirinya pahami kepada kliennya apakah benar, serta tidak membeo ataupun malah mengulangi perkataan klien secara jelas sehingga klien merasa hanya diikut ikuti perkataannya itu.
4. Clarification, peksos mengklarifikasi apa yang Peksos pahami apa-apa saja inti permasalahan dari yang klien ucapkan kepada dirinya tujuannya agar tidak ada kekeliruan pemahaman dari kedua belah pihak serta agar mencapai tahap selanjutnya.
5. Communication, Peksos mampu melakukan dan menguasai komunikasi baik itu komunikasi verbal maupun nonverbal dengan kliennya.
Dalam metode Social group work juga telah dikenal beberapa jenis bentuk kelompok intervensi yakni,
1. Task group yaitu kelompok yang dibentuk bertujuan untuk melakukan sebuah tugas tertentu misalnya tugas mengerjakan sebuah pekerjaan, misalnya kelompok kerja kelompok, dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, dan badan legislatif, pertemuan staf, tim multidisiplin, case conference, serta kelompok aksi sosial.
2. Treatment group, kelompok ini dibentuk secara khusus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial emosional manusia seperti kebutuhan untuk didengarkan dan kebutuhan untuk dihargai. Adapun jenis-jenis dari kelompok ini yakni, support group, education group, growth group, therapy group, serta socialization group.
Adapun hal yang harus dipahami oleh seorang pekerja sosial dalam menghadapi individu-individu didalam kelompok atau yang sering dikenal sebagai panca sila peksos yakni:
1. Universality, individu merasa bahwa dirinya tidak sendiri dalam menghadapi permasalahannya melainkan ada Peksos dan anggota satu kelompok yang sama-sama memahami dan membantunya dan permasalahannya itu ternyata dia sadari sama halnya orang lain juga alami.
2. Acceptance, Peksos dapat membuat klien merasakan kebutuhan dirinya untuk merasakan penerimaan sebagai individu manusia dalam kelompok.
3. Hope, Peksos mampu membuat klien menumbuhkan rasa dan harapan bahwa permasalahan dalam dirinya dapat diselesaikan dalam kelompok dan sesinya itu.
4. Altruism, rasa menumbuhkan saling membantu satu sama lain dalam kelompok termasuk permasalahan hidup individu kelompok yang sama-sama dibantu.
5. Cognitive restructuring, sebuah proses perubahan pola pikir serta pemacu semangat bagi individu individu dalam kelompok agar mampu menangani permasalahannya serta meningkatkan kekuatan ataupun potensi dalam dirinya.
Nama : Nurul Izza Sayyidina Aufa Dianto
NPM : 170310200045
Menurut Soetarso, social group work adalah suatu metode untuk bekerja dengan menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Instrumen utama bagi pekerja sosial dalam melakukan proses pertolongan adalah dirinya sendiri atau biasa disebut use of self. Instrumen dari use of self adalah:
- Understanding :
- Sensitivity
- Respect
- Acceptance
- Emphaty
- Cooperative Intention
- Partnership
- Hopefulness
- Support
- Commitment
- Confidence
2 tujuan utama social group work adalah enhance functioning dan empowerment. Kelompok diklasifikasikan menjadi 2 bentuk, yaitu:
- Task Group : Dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan staf, tim multidisiplin, caseconference, kelompok aksi sosial
- Treatment Group : Support group, education group, growth group, therapy group, socialization group
Hal penting tentang kelompok:
- Universality : dengan adanya kelompok, setiap anggota diharapkan tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah yang ia miliki
- Acceptance : setiap anggota akan merasa didengarkan dan diterima apa adanya
- Cognitive restructuring : perubahan pola pikir para anggota karena insight baru
- Altruism : anggota merasa berharga karena dapat menolong anggota lainnya
- Hope : munculnya harapan melalui dinamika groupwork bahwa dia bisa sembuh dan berkembang
Nama : Bhre Kirana Zein
NPM : 170310200026
Social group work menurut ahli soetarso (1976) diartikan sebagai suatu metode untuk bekerja dan menghadapi individu-individu didalam kelompok agar mampu meningkatkan kemampuan
Sebagai seorang pekerja sosial tentu dirinya telah dibekali kemampuan untuk menggunakan dirinya sendiri atau sebagai instrumen utamanya dalam menghadapi dan membantu orang atau kliennya agar mampu meningkatkan kemampuan dan kekuatannya sendiri atau yang disebut dengan "use to self"
Ada pula beberapa instrumen utama yang harus dipahami dan dijaga oleh pekerja sosial sebelum ataupun saat menghadapi kliennnya saat proses intervensi yakni:
1. Understanding, mampu memahami orang dengan segala kelebihan ataupun kekurangannya.
2. Sensitivity, memahami hal-hal yang sensitif mana yang boleh dilakukan dan yang tidak saat menjalankan proses asesmen dengan orang lain.
3. Respect, menghargai klien dengan segala keunikan ataupun hal yang dibawanya termasuk gaya bicaranya ataupun penampilannya.
4. Acceptance, menerima kliennya dari segala macamnya tanpa terkecuali saat kliennya datang meminta pertolongan maka pekerja sosial hadir untuk membantunya.
5. Emphaty, Peksos ikut merasakan apa yang kliennya rasakan dan tidak melakukan apa yang tidak dirinya tidak suka terima dan hal itu dia hindari lakukan kepada kliennya.
6. Cooperative intention, Peksos mampu membangun intensi dan kerja sama dengan kliennya
7. Partnership, membangun rasa partner atau sahabat dan agar terciptanya sebuah suasana kebersamaan serta kepercayaan agar klien dapat dibantu oleh klien dan kliennya pun dapat bekerja sama dengan apa yang dibutuhkan Peksos untuk membantu kliennya.
8. Hopefulness, Peksos harus selalu menanamkan rasa bahwa kehadirannya sangat penting ada karena dapat membantu permasalahan kliennya.
9. Support, menanamkan rasa dorongan satu sama lain agar menciptakan rasa kenyamanan saat menjalankan proses intervensi.
10. Commitment, Peksos berkomitmen untuk membantu dan menyelesaikan permasalahan kliennya sampai beres.
11. Confident, Peksos harus mampu menanamkan rasa kepercayaan dari kliennya bahwa dirinya dapat dibantu oleh Peksos tersebut.
Social group work juga tentunya memiliki tujuan umum yang ingin dicapai yakni enhance functioning dan empowerment.
Pekerja sosial juga tentunya memiliki beberapa keterampilan yang harus dimiliki saat menjalankan sesi Social group work dengan kliennya ini,
1. Active listening, mendengarkan segala apa yang klien katakan dan mampu mengambil inti dari apa yang dikatakan klien bukan malah banyak berbicara
2. Minimal respon, memberikan tanggapan singkat saat klien berhenti berbicara bukan menyela pembicaraan klien tujuannya agar klien merasakan dirinya ditemani dan didengarkan.
3. Pharafrasing, mampu membuat pernyataan yang dikatakan oleh klien tujuannya untuk memastikan apa yang dirinya pahami kepada kliennya
4. Clarification, peksos mengklarifikasi apa yang Peksos pahami apa-apa saja inti permasalahan dari yang klien ucapkan kepada dirinya tujuannya agar tidak ada kekeliruan
5. Communication, Peksos mampu melakukan dan menguasai komunikasi baik itu komunikasi verbal maupun nonverbal dengan kliennya.
Dalam metode Social group work juga telah dikenal beberapa jenis bentuk kelompok intervensi yakni,
1. Task group yaitu kelompok yang dibentuk bertujuan untuk melakukan sebuah tugas tertentu misalnya tugas
2. Treatment group, kelompok ini dibentuk secara khusus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial emosional manusia. Adapun jenis-jenis dari kelompok ini yakni, support group, education group, growth group, therapy group, serta socialization group.
Adapun hal yang harus dipahami oleh seorang pekerja sosial dalam menghadapi individu-individu didalam kelompok atau yang sering dikenal sebagai panca sila peksos yakni:
1. Universality, individu merasa bahwa dirinya tidak sendiri dalam menghadapi permasalahannya
2. Acceptance, Peksos dapat membuat klien merasakan kebutuhan dirinya untuk merasakan penerimaan
3. Hope, Peksos mampu membuat klien menumbuhkan rasa dan harapan
4. Altruism, rasa menumbuhkan saling membantu satu sama lain
5. Cognitive restructuring, sebuah proses perubahan pola pikir serta pemacu semangat bagi individu
Nama : Syifa Aulia Ramadhanty
NPM : 170310200005
• Menurut Soetarso social group work adalah metode bekerja dengan menghadapi orang orang dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan tujuan yang dianggap baik secara sosial.
• Instrumen utama bagi peksos dalam melakukan proses pertolongan yaitu dirinya sendiri (use of self). Instrumen use of self adalah understanding, sensitivity, respect, acceptance, empathy, cooperative intention, hopefulness, partnership, support, commitment, confidence.
• Kelompok diklasifikasikan menjadi :
1. Task group : Badan legislatif, komite dan komisi, dewan direksi, kelompok satuan tugas tim multidisiplin, case conference, kelompok aksi sosial
2. Treatment group : support group, educational group, growth group, threapy group dan socialization group.
• Hal penting
1. Anggota tidak merasa sendiri dalam menghadapi masalahnya (Universality)
2. Anggota merasa didengar dan diterima apa adanya (Acceptance)
3. Perubahan cara berpikir anggota (Cognitive Restructure)
4. Anggota merasa berharga telah melakukan hal baik (Altruism)
5. Muncul harapan yang akan membuat anggota bisa sembuh dan berkembang (Hope)
Nama: Dyta Mardyani
NPM: 170310200011
Resume video 'Memahami Metode Social Group Work dalam 10 Menit'
Menurut Soetarso, social group work merupakan suatu metode yang digunakan oleh pekerja sosial untuk bekerja dengan orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan tujuan yang secara sosial dianggap baik.
Pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen utama atau use of self dalam menjalankan praktiknya untuk membantu klien dalam meningkatkan kekuatannya. Maka dari itu, pekerja sosial harus mampu memberdayakan dirinya terlebih dahulu sebelum memberdayakan orang lain.
Instruments use of self:
1. Understanding
2. Sensitivity
3. Respect
4. Acceptance
5. Emphaty
6. Cooperative intention: membangun kerja sama dengan klien
7. Partnership
8. Hopefullness
9. Support
10. Commitment
11. Confidence
Terdapat 2 tujuan umum dari Social Gruop Work, yaitu enhance functioning dan empowerment. Kedua hal tersebut bertujuan untuk memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung. Kedua tujuan tersebut dapat dilakukan dalam praktik mikro ketika bertatap muka dengan individu maupun kelompok kecil, dengan tujuan untuk memberikan pertolongan kepada klien.
Keterampilan utama pekerja sosial dalam Social Group Work:
1. Active Listening, yaitu memfokuskan perhatian pada sumber suara sehingga klien merasa didengarkan.
2. Minimal Respond, yaitu memberikan tanggapan agar klien merasa didengarkan tanpa memotong pembicaraan.
3. Paraphrasing, yaitu mengulangi kembali apa yang telah diungkapkan oleh klien agar tidak terjadi kesalahpahaman.
4. Clarification, yaitu mengklarifikasi informasi yang kita terima agar sesuai dengan informasi yang diungkapkan oleh klien.
5. Communication (verbal dan non verbal). Verbal yaitu lisan yang mengungkapkan, keras pelan suara dan cepat lambatnya suatu pembicaraan. Sedangkan non verbal merupakan gerakan maupun postur tubuh kita ketika sedang berkomunikasi dengan klien agar klien merasa diperhatikan oleh kita.
Jenis-jenis kelompok:
1. Task group, yaitu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan atau tugas tertentu. Dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staff, tim multidisiplin, case conference, kelompok aksi sosial merupakan tipe-tipe dari task group.
2. Treatment group, yaitu kelompok yang dibentuk untuk berperan dalam memberikan manfaat kepada sesama anggota dalam kelompok tersebut. Terdapat 5 klasifikasi dari treatment group, yaitu:
1) Support Group
2) Educational Group
3) Growth Group
4) Teraphy Group
5) Socialization Group
Hal-hal penting yang berkaitan dengan kelompok:
1. Universality, yaitu pekerja sosial harus bisa membuat klien merasa tidak sendiri dalam menghadapi permasalahannya.
2. Acceptance, yaitu memenuhi kebutuhan klien akan rasa penerimaan, baik itu penerimaan kondisi, nilai, kepercayaan, kebutuhan dan sebagainya.
3. Hope. Melalui group work, diharapkan dapat memunculkan harapan bagi klien untuk dapat berkembang maupun untuk dapat keluar dari permasalahannya.
4. Alturism, yaitu adanya perasaan berharga dan adanya perasaan ingin membantu anggota lain dengan ikhlas melalui berbagi cerita, sehingga dapat memotivasi dan membangkitkan semangat anggota lainnya untuk berkembang menjadi lebih baik lagi.
5. Cognitive Restructuring, yaitu proses mengubah pola pikir klien agar menjadi lebih positif, sehingga klien bisa melangkah ke depan menjadi lebih baik lagi.
Nama: Ai Siti Mardiah
NPM: 170310200024
Resume:
Judul video: Memahami Metode Social Group Work dalam 10 Menit
Pengertian social group work:
Suatu metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik (Soetarso, Pengantar Pekerjaan Sosial, 1976, hlm.72)
Pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen utama dalam membantu orang meningkatkan kekuatannya yang disebut dengan use of self
Instruments-Use of Self
Understanding: memahami tugas pekerja sosial yaitu help others to help them self, sehingga kita harus fokus untuk membantu orang lain
Sensitivity: memahami hal-hal yang berisiko akan membuat klien menjadi tersinggung sehingga sesi berjalan kurang baik.
Respect: menghargai setiap nilai, kebudayaan yang klien miliki
Acceptance: menerima siapapaun klien yang meminta pertolongan
Empathy: ikut merasakan seperti apa yang dirasakan klien
Cooperative Intention : membangun kerja sama dengan klien
Partnership: saling menolong dan memberikan manfaat
Hopefulness: hadir dengan penuh harapan
Support: membangun suasana yang baik agar klien nyaman bercerita
Commitment: untuk menyelesaikan proses pertolongan sampai dengan selesai
Confidence: peksos harus membekali diri membangun suasana yang baik karena akan memimpin sesi, diskusi
2 tujuan umum dari social group work
Enhance functioning
empowerment
Tujuan: memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung
Keterampilan utama pekerja sosial dalam social group work
Active listening: memfokuskan perhatian pada sumber suara
Minimal respond: memberikan tanggapan
Paraphrasing: mengulangi kembali apa yang diungkapkan klien
Clarification: mengklarifikasi untuk memastikan bahwa kita menangkap hal yang sama atau menyamakan persepsi
communication (verbal dan no verbal):
Jenis-jenis kelompok
Task group: grup yang sengaja dibuat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu agar suatu masalah dapat diselesaikan atau kelompok yang berorientasi pada penyelesaian tugas untuk mencapai tujuan bersama. Contoh kelompok karang taruna
Tipe-tipe task group
Dewan direksi: kelompok administratif yang bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan dalam mengatur program-program agen dan mengawasi pemimpin agen serta kebijakan yang harus dijalankan oleh agen
Kelompok satuan tugas: tidak terikat dengan agen ketika telah menyelesaikan tugasnya
Komite dan komisi: bertugas untuk menyelesaikan masalah spesifik
Badan legislatif: memiliki tanggung jawab untuk menentukan hukum dan mencukupi dana berdasarkan program-program hukum yang berlaku
Pertemuan para staff: berkumpul secara periodik untuk mendiskusikan program yang akan dicapai, membahas kebijakan baru dan yang akan ditetapkan
Tim multidisiplin: terdiri dari beberapa profesionalis dari berbagai disiplin
Case conference: tidak mewakili berbagai disiplin yang berbeda
Aksi sosial: mengubah lingkungan fisik atau lingkungan sosialnya
Treatment group: group yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan social emotional pada klien:
Support group: bertujuan untuk meningkatkan kapasitas individu yang ada pada kelompok agar semakin sukses di tempatnya
Education group: bertujuan untuk memberikan edukasi kepada individu didalam kelompok dengan begitu klien mendapatkan meningkatkan pengetahuan maupun kisah informatif
Grow group: bertujuan untuk pengembangan potensi untuk memenuhi kebutuhan berprestasinya
Therapy group: membantu klien untuk menghadapi trauma-trauma,anya
Socialization group: bertujuan untuk mendorong klien membaur dengan masyarakat agar dapat berperan maksimal mengingat terdapat beberapa orang yang perlu disosialisasikan kembali
What’s important about a group?
Universality: adanya grup diharapkan agar anggotanya tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah yang dihadapinya
Acceptance: para peserta merasa didengarkan dan diterima apa adanya
Cognitive restructuring: terdapat perubahan pola pikir anggotanya
Altruism: anggota merasa berharga telah melakukan hal yang baik, keinginan untuk menolongnya dapat terpenuhi
Hope: munculnya harapan melalui dinamika group work bahwa dia bisa sembuh dan berkembang
Nama : Fani Wahyu Safitri
NPM : 170310200003
Menurut Soetarso, Social Group Work adalah metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang dalam suatu kelompok guna meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Pekerja sosial dianggap sebagai instrumen utama dalam membantu orang meningkatkan kekuatannya yang disebut use of self artinya dalam hal ini peksos harus terlebih dahulu dapat membuat dirinya berdaya sebelum memberdayakan orang lain untuk meningkatkan keberfungsian sosialnya. Instrumen utama bagi pekerja sosial (Use of Self) yaitu, Understanding, Sensitive, Respect, Acceptance, Empathy, Cooperative, Hopefullman, Partnership, Support, Commitment, Confidence.
Dua tujuan utama dari Social Group Work “Enhance Functioning” dan “Empowerment”, tujuannya untuk memberikan pertolongan melalui metode yang dipelajari atau instrumen pendukung. Ini juga dapat digunakan dalam micro ketika bertatap muka dengan klien. Keterampilan utama pekerja sosial dalam SGW Active listening, Paraphrasing, Clarification, Minimal respond, Communication (Verbal/Nonverbal)
Jenis-jenis kelompok
Task Group
(Kelompok yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau penyelesaian tugas-tugas)
Di dalam Task Group adanya pembagian tugas di mana ada dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staf, tim multidisiplin, case conference, dan kelompok aksi sosial.
Treatment Group
(Treatment group dibentuk untuk berperan dalam memberikan manfaat sesama anggota kelompok tersebut)
Klasifikasi dalam treatment group yaitu adanya Support group (Untuk memberikan bantuan atau motivasi anggota dalam mengatasi masalahnya), Education group (Untuk memberikan edukasi kepada individu dalam suatu kelompok untuk peningkatan pengetahuan atau informasi), Growth group (Untuk mengebangkan potensi individu dalam kelompok), Therapy group (Untuk memberikan bantuan pemulihan trauma traumanya di masa lalu), Socialization Group (Untuk mendorong individu agar dapat berbaur dan kembali berpartisipasi dalam masyarakat)
Hal penting yang berkaitan dengan kelompok
1. Universality - Tidak merasa sendiri
2. Acceptance - Merasa diterima
3. Cognitive Restructuring - Perubahan pola pikir
4. Altruism - Merasa berharga
5. Hope - Munculnya harapan baru
Nama : Fajrin Rizki Abdillah
NPM : 170310200019
Menurut Soetarso, Social Group Work merupakan sebuah metode untuk bekerja dengan menghadapi orang-orang di dalam kelompok dengan tujuan peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial dan mencapai tujuan secara sosial yang dianggap baik.
use of self atau berarti Pekerja Sosial menjadikan dirinya sebagai instrumen utama untuk membantu orang meningkatkan kekuatannya
- Instrumen use of self
a. understanding, memahami bahwa tugas kita sebagai pekerja sosial adalah untuk membantu orang lain
b. sensitvity, memahami hal apa yang dapat beresiko membuat klien tersinggung, oleh karena itu tahap assessment sangat penting untuk dimanfaatkan guna memahami apa yang sedang klien hadapi
c. respect, kita harus menghargai klien baik dari segi nilai dan budaya yang ia bawa
d. acceptence, pekerja sosial harus menerima siapa pun klien yang meminta pertolongan
e. emphaty, memposisikan diri atau ikut merasakan apa yang klien alami
f. cooperative intention, membangun kerja sama dengan klien, setiap anggota kelompok diharapkan dapat merasakan manfaat dari pertolongan yang diberikan
g. partnership, menganggap partner saling menyembuhkan dan saling memberikan manfaat
h. hopefulness, berharap kehadiran kita dapat membantu orang lain
i. support, membangun suasana yang baik sehingga orang lain dapat bercerita dengan nyaman
j. commitment, berkomitmen untuk menyelesaikan pertolongan hingga selesai
k. cofidence, dalam memimpin sebuah diskusi seorang pekerja sosial harus mampu membangun suasana yang baik
dua tujuan umum dari Social Group Work adalah enhance functioning dan empowerment, yaitu dengan memberikan pertolongan dengan metode yang telah dipelajari atau instrumen pendukung
dalam Social Group Work seorang pekerja sosial harus memiliki beberapa keterampilan utama, yaitu active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, dan communication baik verbal maupun non verbal terdapat dua jenis kelompok di dalam Social Group Work, yaitu task group atau kelompok yang beorientasi pada pencapaian tujuan, dan treatment group yang merupakan sebuah kelompok yang memiliki peran dalam memberikan manfaat kepada satu sama lain hal penting yang berkaitan dengan group, yaitu universality di mana seorangpekerja sosial harus mampu membuat klien tidak merasa sendiri dalam menghadapi masalahnya dan dapat sembuh juga berdaya kembali, selanjutnya acceptance yaitu dengan memenuhi kebutuhan klien akan rasa penerimaan dari berbagai sisi, hope yaitu di dalam dinamika group work tumbuh harapan klien untuk bisa berkembang, alturism yaitu tumbuh rasa ingin menolong orang laindengan ikhlas, dan cognitive restructuring sebuah proses berubahnya pola pikir seperti dari tidak mau menjadi maudari tidak bisa menjadi bisa ,sehingga klien dapat melangkah maju ke depan
Nama : Gabriela Dameni Natalia Sinurat
NPM : 170310200016
Resume Video 2:
menurut Soetarso, social group work(SGW) merupakan suatu metode kerja dalam menghadapi orang-orang pada suatu kelompok, tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan fungsi sosial dan juga tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik.
ketika menghadapi klien nantinya, pekerja sosial dapat menggunakan dirinya sebagai instrumen utama untuk membantu klien yang biasa disebut dengan use of self.
instrumen use of self:
(a) understanding, memahami keluhan klien.
(b) sensitivity, memiliki kepekaan akan apa yang dirasakan klien.
(c) respect, menghargai dan menghormati klien.
(d) acceptance, menerima klien apa adanya.
(e) emphaty, merasakan apa yang klien rasakan.
(f) coooerative intention, antara peksos dengan klien harus bisa saling membantu satu sama lain, agar tercipta hubungan dan kerjasama yang baik.
(g) partnership, memberikan manfaat satu sama lain.
(h) hopefulman, memberi harapan atau kata positif untuk klien.
(i) support, mendukung secara ikhlas dan penuh setiap klien yang ditemui.
(j) commitment, menjaga komitmen dengan klien dan menyelesaikan masalah hingga tuntas.
(k) confidence, memiliki kepercayaan diri dalam membantu klien dengan masalah yang dimiliki.
dalam prakteknya, SGW memiliki dua tujuan utama, yaitu enhance functioning dan empowerment yang bertujuan untuk memberikan pertolongan melalui instrumen pendukung.
keterampilan utama yang perlu dimiliki oleh para pekerja sosial dalam SGW yaitu active listening, minimal respond, paraphrasing, clarification, communication baik verbal maupun non-verbal.
Nama : Tahrizi Fathul Aliim
NPM : 170310195001
Review Video ke 2 :
Soetarso (1976) mendefinisikan Social Group Work sebagai salah satu metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik.
- Dalam menjalakan SGW, pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen dalam membantu orang lain untuk meningkatkan kekuatannya atau dikenal dengan use of self. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa pekerja sosial harus mampu membuat dirinya berdaya sebelum meningkatkan keberfungsian orang lain.
- Terdapat instrumen dari use of self, yaitu:
1. Understanding: Pekerja sosial memberikan waktu dan tenaga untuk membantu orang lain
2. Sensitivity: Pekerja sosial memahami hal-hal yang dapat membuat klien tersinggu karena hal itu akan membuat intervensi berjalan dengan tidak baik. Sehingga pekerja sosial harus menghindari hal tersebut
3. Respect: Pekerja sosial menghargai nilai serta kebudayaan yang dibawa oleh klien
4. Acceptance: Pekerja sosial menerima klien apa adanya dan harus bersifat bersahabat tanpa melukai perasaan klien
5. Emphaty: Pekerja sosial harus mampu merasakan apa yang klien rasakan
6. Cooperative Intention: Pekerja sosial harus mampu membangun kerja sama dengan klien untuk mencapai tujuan
7. Partnership: Hubungan dengan klien didasari oleh kesetaraan kemitraan untuk saling menyembuhkan, menolong, dan memberi manfaat
8. Hopefulness: Pekerja sosial hadir dengan harapan tinggi terhadap sesi sehingga menghasilkan kebaikan bersama
9. Support: Hadir untuk memberikan dukungan dalam melaksanakan sesi serta para peserta sesi dapat saling mendukung dengan ceritanya masing-masing
10. Commitment: Pekerja sosial harus mampun membangun komitmen diri dan kelompok hingga sesi selesai
11. Confidence: Pekerja sosial harus mampu membangun suasana yang baik karena pekerja sosial lah yang akan memimpin sesi dan diskusi.
- Tujuan SGW:
1. Enhance Functioning
2. Empowerment
Tujuan dari SGW ini untuk memberikan pertolongan dengan metode yang dipelajari atau instrumen pendukung serta berusaha memberikan pertolongan pada individu atau kelompok.
- Keterampilan Pekerja Sosial dalam SGW:
1. Active listening, yakni memfokuskan perhatian pada sumber suara sehingga klien merasa didengarkan
2. Minimal respond, yakni memberikan respon agar klien merasa didengarkan tanpa memotong pembicaraan klien
3. Paraphrasing, yakni mengulang kembali apa yang klien katakan agar tidak ada kesalahpahaman dan agar klien merasa dipahami
4. Clarification, yakni mengklarifikasi untuk memastikan presepsi kita sama dengan klien
5. Communication (verbal - non verbal)
- Jenis-Jenis Kelompok:
1. Task Group, yakni kelompok yang berotientasi pada pencapaian tujuan atau penyelesaian tugas-tugas. Tujuan yang telah ditentukan akan menentukan cara kelompok bekerja dan peran yang dimainkan. Task Group terdiri dari dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan staf, tim multidisiplin, caseconference, dan kelompok aksi sosial
2. Treatment Group, yakni kelompok yang dibentuk untuk berperan dalam memberikan manfaat kepada sesama anggota kelompok tersebut. Treatment Group terdiri dari support group, educational group, growth group, therapy group, dan socialization group.
- Hal Penting Berkaitan dengan Group
1. Universality, klien harus memiliki pikiran bahwa klien tidak sendiri dalam menghadapi masalah
2. Acceptance, klien harus merasa diterima kondisinya, nilainya, perasaanya, dsb.
3. Hope, mulai tumbuh harapan dalam diri klien bahwa ia dapat berkembang
4. Altruisme, ada keinginan untuk membantu orang lain dengan ikhlas
5. Cognitive restucturing, proses membuat pola pikir baru. Dari mau jadi mau, dari tidak bisa jadi bisa sehingga klien dapat melangkah lebih jauh lagi.
Nama: Kamila Ummi Nikmaturrohman
NPM: 170310200025
RESUME VIDEO:
Menurut Soetarso dalam buku Pengantar Pekerjaan Sosial, Social Group Work adalah suatu metode untuk bekerja dengan dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik.
Pekerja sosial menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen utama dalam membantu orang meningkatkan kekuatannya, yang disebut dengan 'use of self'.
Instrumen Use of Self
1. Understanding
Pekerja sosial memahami bahwa tugasnya adalah 'help other to help them self'.
2. Sensitivity
Pekerja sosial memahami hal-hal yang akan membuat klien tersinggung. Bisa dipelajari pada tahap assessment
3. Respect
Pekerja sosial menghargai klien.
4. Acceptance
Pekerja sosial menerima siapapun yang meminta bantuan.
5. Empathy
Pekerja sosial ikut merasakan apa yang dirasakan klien.
6. Cooperative Intention
Diharapkan semua anggota kelompok merasakan manfaat dari setiap proses pertolongan dalam kelompok.
7. Partnership
Pekerja sosial menganggap partner untuk saling memberikan manfaat.
8. Hopefulness
Pekerja sosial hadir memberikan harapan.
9. Support
Pekerja sosial membangun suasana yang baik dalam kelompok.
10. Commitment
Pekerja sosial berkomitmen mambantu proses pertolongan sampai selesai.
11. Confidence
Pekerja sosial sebagai pemimpin sesi dan diskusi.
2 Tujuan umum SGW
Enhance Functioning dan Empowerment.
Keterampilan utama Pekerja Sosial dalam SGW
1. Active Listening, fokus mendengarkan dan menganalisis.
2. Minimal respond, memberikan sedikit respon saat klien bercerita, agar klien merasa didengar.
3. Paraphrasing, mengulang pernyataan klien agar tidak ada kesalah pahaman.
4. Clarification, memastikan pemahaman pekerja sosial sama dengan apa yang dimaksud klien.
5. Communication (verbal dan non-verbal), memaksimalkan skill komunikasi.
Jenis jenis kelompok
1. Task group, terdiri dari Dewan Direksi, Kelompok Satuan Tugas, Komite dan Komisi, Badan Legislati, Pertemuan para Staff, Tim Multidisiplin, Case Conference, Kelompok Ahli Sosial.
2. Treatment group. Diklasifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu: Support group, Education group, Growth group, Therapy group, dan Socialization group.
Hal penting yang berkaitan dengan kelompok, yaitu: Universality, Altruism, Acceptance, Hope, dan Cognitive Restructuring.
Nama: Indhira Sri Y
NPM: 170310200030
Resume Video:
Menurut Soetarso (1976), Social group work adalah salah satu dari metode pekerja sosial yang di dalamnya menghadapi orang-orang di suatu kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan fungsi sosial anggota kelompok, maupun menyelesaikan permasalahan yang ada di dalamnya untuk mencapai tujuan yang dianggap baik. Dalam menjalankannya, peksos memanfaatkan dirinya sebagai alat untuk membantu meningkatkan kekuatan seseorang atau dikenal dengan “use of self” yang memiliki instrumen sebagai berikut:
Understanding yaitu belajar memahami
Sensitivity yaitu menumbuhkan kepekaan akan perasaan
Respect adalah rasa menghargai dan menghormati klien.
Acceptance artinya penerimaan akan klien
Empathy adalah merasakan apa yang orang lain rasakan.
Cooperative intention dibangun antara peksos dengan klien agar dapat saling membantu
Partnership adalah memberikan manfaat bagi kedua pihak.
Hopeful man artinya memberikan harapan
Support yaitu memberikan dukungan penuh
Commitment menjaga komitmen
Confidence artinya memiliki kepercayaan diri proses pemberian bantuan
Social group work memiliki dua tujuan utama yaitu enhance functioning dan empowerment. Kelompok diklasifikasikan menjadi 2 bentuk, yaitu:
Task Group yaitu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan atau tugas tertentu contohnya dewan direksi, kelompok satuan tugas, komite dan komisi, badan legislatif, pertemuan para staff, tim multidisiplin, case conference, kelompok aksi sosial merupakan tipe-tipe dari task group.
Treatment Group yaitu kelompok untuk tujuan memberi manfaat seperti support group, education group, growth group, therapy group, socialization group
Hal-hal penting yang berkaitan dengan group work:
Pertama adalah universality, untuk menanamkan dalam diri klien bahwa mereka tidak sendiri. Lalu ada Acceptance untuk memenuhi kebutuhan klien untuk rasa pemenuhan. Ketiga ada hope yang melalui dinamika group work akan menumbuhkan harapan. Lalu altruism adalah keinginan untuk membantu orang lain dengan ikhlas. Terakhir adalah cognitive restructuring yang mengubah mindset untuk membantu klien maju.