ADU DALIL UST FIRANDA & SANTRI ASWAJA - INSYAALLAH WAHABI BAKAL TAUBAT - ALLAH BUKAN DI ATAS LANGIT

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 6 ก.ย. 2024
  • Ust Firanda mengatakan, akidah Ahlussunnah Wal Jamaah Asyariyah-Maturidiyah tidak ada dalilnya. Dalilnya cuma akal.
    Loh, sekelas ust firanda nggak faham hadis imam muslim ini..
    #Salafi #Wahabi #aswaja #salafiwahabi #ahlussunnahwaljamaah #kajianaswaja #kajianislami #kajiansunnah #kajianislam #kajianakhirzaman #kajiantauhid

ความคิดเห็น • 5K

  • @abdullah5975
    @abdullah5975 2 ปีที่แล้ว +23

    Paling mudah adalah keterangan para Salafus Shalih:
    1. Allah berada di atas Arsy.
    2. Arsy di atas langit ketujuh.
    3. Tanpa membayangkan bagaimana caranya.
    4. Tanpa menyamakan dengan cara beradanya makhluk.

    • @abdullah5975
      @abdullah5975 2 ปีที่แล้ว +1

      Imam Asyari juga sama

    • @alisorik6778
      @alisorik6778 2 ปีที่แล้ว

      Dasar wahabi sesat dungu..ini bukan masalah mudah atau bukan, tapi masalah benar atau sesat..klo lu mau ada lagi yg jauh lebih mudah, cukup dg mengimani yesus sbg tuhan, maka semua dosa lu yesus yg nanggung, lu aman udah, mau ngapain pun terserah lu..

    • @alisorik6778
      @alisorik6778 2 ปีที่แล้ว

      @@abdullah5975 Imam asy'ari tdk sama dg wahabi sesat dungu..dasar wahagi sesat dungu suka memfitnah dan menipu..

    • @iifzul175
      @iifzul175 2 ปีที่แล้ว

      Wkwkwkwk

    • @saptahariadji1835
      @saptahariadji1835 ปีที่แล้ว +2

      jika ada org barat mau masuk islam kebetulan seorang cendikiawan ahli dalam berbagai bidang lalu ingin tahu tentang Allahnya org islam maka : Penjelasan ttg Allah oleh anda yg beraliran wahabi akan ditanya :
      dari ke 4 pernyataan anda maka pertanyaan : 1 anda bilang di atas arsy
      2. di atas langit ke tujuh
      sebenarnya yg benar yg mana ?????kenapa ada 2 tempat jadinya ..apakah Tuhannnya umat islam ada 2 ? dengan tempat yg berbeda? atau 1 tuhan bisa tukar-tukaran tempat?

  • @bobmakkucing1338
    @bobmakkucing1338 ปีที่แล้ว +11

    Orang awam dan jahil sangat mudah terpedaya dengan video2 seperti ini. Manakala org yg belajar tidak. Mereka tahu bahawa di atasnya Allah bukan seperti di atasnya manusia. Ia adalah di atas yang layak dengan Allah SWT dan kebesaranNya.

    • @msqbstv
      @msqbstv 6 หลายเดือนก่อน

      Justru orang yg awam dan jahil banyak diperdaya wahabi, diatasnya manusia tidak seperti diatasnya semut, tangannya manusia tidak seperti tangan monyet, atau bersemayamnya Allah tidak seperti bersemayamnya manusia, Astaghfirullah 😢 ini musyabbih atau mungkin mujassimah secara halus🤧, mungkin kiranya para wahabi mempelajari ilmu kalam, ilmu mantiq dan logika, maka kaidah yg dipakai ulama salaf bukanlah seperti itu😅😇

    • @VinoSenjaUtara
      @VinoSenjaUtara หลายเดือนก่อน

      itu pake takwil
      katanya tak boleh pake takwil 😂😂

  • @rendyprasetya2919
    @rendyprasetya2919 10 หลายเดือนก่อน +5

    Dia(Allah) yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,kemudia dia bersemayam diatas arasy.

  • @sumenepmengajisunnah
    @sumenepmengajisunnah 3 ปีที่แล้ว +53

    Bismillah
    Anda menyifati Allah Ta’ala dengan ciri-ciri makhluk yang membutuhkan tempat.
    Andaikan anda bisa melepaskan diri dari gambaran makhluk ketika anda berbicara tentang sifat-sifat Allah Ta’ala, maka hal itu akan menyelesaikan masalah ini.
    Jadi begini, ketika anda mengatakan “kalau Allah Ta’ala begini, berarti begitu”, dst.. nah itu anda sedang membayangkan Allah Ta’ala dengan sifat-sifat makhluq.
    Disinilah anda sudah terjatuh dalam kesalahan.
    Karena harusnya, jika anda meyakini bahwa dzat Allah maha suci dari kesamaan dengan makhluq, maka seharusnya anda meyakini bahwa sifat Allah Ta’ala pun maha suci dari kesamaan dengan makhluq.
    Logikanya, jika sesama makhluq saja berbeda dalam dzat dan sifat apalagi antara makhluq dengan Al-Khaliq (Allah Ta’ala).
    2. Allah Ta’ala itu berada di atas ‘arsy, ber-isitiwa’ maha tinggi, bukan majazi tapi hakiki.
    Istawa’-Nya Allah Ta’ala itu suci, tidak serupa dengan makhluq.
    Mengimaninya wajib, membayang-bayangkan bagaimana istawa’-Nya Allah Ta’ala itu salah.
    Kata Imam Malik :
    ﺍﻹﺳﺘﻮﺍﺀ ﻣﻌﻠﻮﻡ ﻭﻛﻴﻒ ﻣﺠﻬﻮﻝ، ﻭﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻪ ﻭﺍﺟﺐ ﻭﺍﻟﺴﺆﺍﻝ ﻋﻨﻪ ﺑﺪﻋﺔ.
    “Istiwa’/bersemayam itu adalah sesuatu yang maknanya sudah diketahui, bagaimananya bentuk istawa’ Allah tidak diketahui karena hanya Allah yang tahu, mengimaninya wajib, dan menanyakan bagaimananya adalah bid’ah !”
    3. Anda kesulitan mengimani ayat-ayat atau hadits Rasulullah seputar sifat-sifat Allah Ta’ala, karena anda memahami posisi Allah Ta’ala seperti anda memahami makhluq-Nya.
    Kalau sebuah benda turun, pasti dia akan lebih rendah dari benda di atasnya.
    Ini adalah tabi’at makhluk.
    Jadi begini, kalau benda turun-naik, berarti benda itu selalu bolak-balik.
    Ini juga tabi’at makhluk.
    Kalau benda ada di atas bumi yang bulat, berarti sisi atasnya bisa ke segala arah.
    Lagi-lagi ini adalah sifat makhluk.
    Kalau benda punya letak (misalnya di langit), berarti dia punya tempat dan volume.
    Lagi-lagi, itu adalah sifat makhluk.
    Jangan dibayangkan Allah Ta’ala begitu, karena Allah Ta’ala tidak begitu dan pasti tidak begitu.
    4. Sebagai Muslim, kita tidak akan ditanya, “Allah Ta’ala ada di dalam ruang atau di luar ruang..?”
    “Allah Ta’ala itu bertempat atau tidak bertempat..?”
    Sebenarnya, bagi kita semua, apakah Allah Ta’ala ada di dalam ruang atau tidak, TIDAK MASALAH.
    No problem, anything...!! Kalau Allah Ta’ala menetapkan diri-Nya dalam ruang, ya kita mengimaninya.
    Kalau Allah Ta’ala tetapkan diri-Nya di luar ruang, kita pun akan mengimani-Nya.
    Apa yang Allah Ta’ala inginkan tentang diri-Nya dengan segala Sifat-Nya, kita imani.
    Kita akan mengatakan:
    ﺁﻣﻨﺎ ﺑﻪ ﻛﻞ ﻣﻦ ﻋﻦ ﺭﺑﻨﺎ.
    “Kami mengimani-Nya, semua itu dari sisi Rabb kami !”
    Jadi dalam hal seperti ini, kita JANGAN IKUT CAMPUR apa-apa yang telah Allah Ta’ala tetapkan bagi diri-Nya.
    Andaikan Allah Ta’ala berada dalam ruang, dan hal itu yang Dia kehendaki; maka sungguh tidak akan berkurang kesucian-Nya.
    Andaikan Allah Ta’ala berada di luar ruang, seandainya itu yang Dia inginkan, juga tak akan berkurang kesucian-Nya.
    SEBAB ALLAH SUDAH SUCI SEJAK SEDIA KALA, TANPA MEMBUTUHKN CARA-CARA KITA UNTUK MENSUCIKAN-NYA.
    5. Kalau Allah Ta’ala ber-istawa’ atau bersemayam di atas Arsy; sedangkan Arsy adalah makhluq, berarti Allah Ta’ala membutuhkan tempat dan terbatas dengan ruang atau waktu ?
    Tidak. Allah Ta’ala beristawa’ diatas Arsy bukan berarti Allah membutuhkan Arsy (membutuhkan makhluq-Nya).
    Sekarang kami balik bertanya, siapa yang menurunkan hujan...??
    Apakah Allah Ta’ala langsung...?? tidak kan...??
    Yang menurunkan hujan adalah malaikat, padahal Allah Ta’ala sangat mampu untuk sekedar menurunkan hujan tanpa menugaskan malaikat atau siapapun diantara makhluq-Nya.
    Apakah dengan begitu berarti Allah Ta’ala membutuhkan bantuan malaikat (makhluq)...??
    Siapa yang mencabut nyawa...??
    Apakah Allah Ta’ala langsung atau malaikat...??
    Tentu malaikat yang mencabut nyawa kita, bukan Allah Ta’ala langsung.
    Bukan berarti Allah Ta’ala membutuhkan bantuan makhluq.
    Intinya, Allah Ta’ala hanya menetapkan bahwa “Diri-Nya bersemayam di atas arsy.”
    Artinya, kita tak usah meributkan soal “dalam ruang” atau “di luar ruang”, “bertempat” atau “tidak bertempat”.
    Sebab penjelasan ayat-ayat Allah itu SUDAH GAMBLANG : Dia berada di atas ‘Arsy.
    Disini kita tak perlu memikirkan, apakah Allah Ta’ala ada dalam ruang atau tidak.
    Karena masalah itu tidak disinggung dalam ayat-Nya atau hadits Nabi-Nya.
    KAIDAH dasarnya begini, saat berbicara tentang Sifat Allah Ta’ala, disana ada sifat dzatiyyah (sifat yang terkait dengan diri Allah) dan sifat fi’liyyah (sifat yang terkait dengan perbuatan Allah).
    Kalau bicara soal dzatiyyah Allah Ta’ala, maka berlaku kaidah:
    “Laisa ka-mitslihi syai’un” (tidak ada yang serupa dengan-Nya sesuatu apapun).
    Dalam hal ini, jangan sekali-kali memahami dzat Allah Ta’ala dengan parameter makhluk-Nya; kalau begitu, kita pasti akan tersesat.
    Kalau bicara tentang fi’liyyah Allah Ta’ala, maka berlaku prinsip:
    “Idza arada syai’an an-yaqula lahu kun fa-yakun” (kalau Dia menghendaki sesuatu, Dia tinggal mengatakan ‘jadilah’, maka jadilah hal itu).
    Simple kan...?!
    6. Dimana kedudukan Allah Ta’ala sebelum menciptakan langit dan arsy, semua itu adalah keghaiban belaka.
    Sama ghaibnya dengan bagaimana keadaan Allah Ta’ala beristiwa’ di atas ‘arsy.
    Kita tidak dibebani kewajiban untuk menelisik masalah-masalah seperti itu.
    Akal kita tak akan sampai pada kebenaran hakiki dalam hal seperti ini, kecuali kelak kita bisa tanyakan semua itu kepada Allah Ta’ala di akhirat nanti (dengan syarat, harus masuk surga dulu).
    Dalam pertanyaan seperti ini tidak ada penjelasan yang bisa memuaskan akal secara sempurna, kecuali akal orang-orang beriman yang rela mengimani Kitabullah dan As-Sunnah; serta tidak menjadikan akal sebagai hukum dan agama dalam kehidupan ini.
    7. Muncul pertanyaan, sebelum menciptakan alam ini Allah ada dimana dan menempati apa..?
    Jawabnya:
    KITA TIDAK TAHU, karena Allah Ta’ala tidak memberi tahu.
    Allah Ta’ala mau berada dimanapun, mau bagaimanapun, itu terserah diri-Nya.
    Kalau dia mau menempati suatu ruang, mudah bagi-Nya; sebagaimana kalau Dia tak butuh ruang juga mudah bagi-Nya.
    Kan disini berlaku prinsip besar:
    “Idza arada syai’an an-yaqula lahu kun fa-yakun” (kalau Dia ingin sesuatu, tinggal bilang ‘jadi’ maka jadilah itu).
    Masalah Allah ada di dalam ruang atau tidak, ada dalam tempat atau tidak, itu terserah Dia saja.
    Dia bisa melakukan apapun yang Dia kehendaki.
    Apa kita bisa menghalangi kalau Allah Ta’ala melakukan ini dan itu sesuka Diri-Nya...??
    Sejak kapan kita punya kuasa di sisi Allah...??
    Tidak usah repot-repot membayang-bayangkan, sebab sejak 14 abad yang lalu Allah Ta’ala sudah begitu banyak berbicara kepada kita lewat wahyu-Nya atau lewat sabda Nabi-Nya (yaitu Al-Hadits).
    Keduanya adalah wahyu yang turun dari langit.
    Hanya dua sumber inilah yang secara pasti bisa dikatakan valid, otentik, original dan resmi yang berbicara tentang SIFAT-SIFAT ALLAH.
    Selain kedua sumber itu, sudah bisa dipastikan palsu, salah, dan sesat.
    Akal manusia tidak akan bisa menjawab lebih jauh tentang Allah Ta’ala, kecuali hanya sampai batas kesimpulan awal, yakni bahwa Allah Ta’ala itu ada, eksist, wujud, dan melazimi sifat-sifat yang ia tetapkan atas diri-Nya.
    Selebihnya, akal kita punya banyak kelemahan untuk mendeskripsikan ‘anatomi’ Allah Ta’ala sebagai Tuhan.
    Nah kesimpulan kami dalam hal ini adalah, Allah itu istawa’ (bersemayam) di atas Arsy.
    Itu yang mengatakan Allah Ta’ala sendiri dalam Al-Qur'an.
    Apakah Allah Ta’ala itu duduk, menempel, mengambang, atau bersila ?
    ALLAHU A'LAM.
    HANYA ALLAH YANG MAHA TAHU.
    DAN ALLAH TIDAK SERUPA DENGAN SESUATU APAPUN.
    Kata Allah:
    ﻭﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﻛﻔﻮﺍ ﺍﺣﺪ.
    “Tidak ada sesuatu apapun yang sama atau setara dengan-Nya !”
    Yang jelas Allah Ta’ala beristawa’ di atas Arsy.
    Sebagaimana kata Rasulullahﷺ:
    ﻟَﻤَّﺎ ﻓَﺮَﻍَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻘِﻪِ ﺍﺳْﺘَﻮَﻯ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﺮْﺷِﻪِ .
    “Ketika Allah selesai mencipta, Dia berada di atas ‘arsy-Nya/singgasana-Nya.”

    • @dtp5896
      @dtp5896 3 ปีที่แล้ว +1

      Panjang amat copasnya hihihi

    • @joehanzmarsudiarso1711
      @joehanzmarsudiarso1711 3 ปีที่แล้ว +12

      Jazakumullah khoir..mantab jawaban dan penjelasannya..mereka tdk sadar bahwa mereka sendiri yg mensifati Allah dgn makhluk semoga kita semua diberi hidayah oleh Allah aamiiin

    • @gratistertawa5245
      @gratistertawa5245 3 ปีที่แล้ว +5

      @@joehanzmarsudiarso1711 tp si firanda bilang kenapa berdoa tangan menghadap ke atas langit? Ini kn bukti katanya.. dy mengera allah ada atas langit ya? Klo ini mujassimah gk?

    • @ilmughaibtvrhd8776
      @ilmughaibtvrhd8776 3 ปีที่แล้ว +8

      Ikut imam Ja'far Shodiq.. udah beres...
      Sedangkan kutipan yg panjang Madura ngaji diatas td sanadnya tdk nyambung sd Rasulullah.sptnya hasil otak atik menyelisihi Mazhab 4

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว +1

      @@dtp5896 Biar kau paham otak sempit, jadi panjang lebar 🤭

  • @Nett1969
    @Nett1969 5 หลายเดือนก่อน +3

    Yang mujassimah justru orang² NU sendiri atau Aswaja ( Asli Warisan Jahmiyah ) mereka membayangkan Allah seperti mahluk sehingga menolak 18 dalil dalam Al Quran bahwa Allah punya sifat tinggi di atas AsryNya yang Allah telah tetapkan untuk diriNya sendiri sesuai kebesaranNya.🎉

    • @rizalzepri
      @rizalzepri 5 หลายเดือนก่อน

      “Allah sudah ada dan tak ada apa pun selain Dia,” (HR. Bukhari)
      Hadist ini menjelaskan bahwa Allah SWT sudah ada sebelum di ciptakan Arsy dan Langit.
      Jadi dimana Allah SWT sebelum Arsy dan Langit di ciptakan???

    • @adityamilito7735
      @adityamilito7735 5 หลายเดือนก่อน

      ​@@rizalzepri dimna itu hanya utk makhluk yg butuh tempat

  • @lycanations5145
    @lycanations5145 3 ปีที่แล้ว +20

    Pdhal dalil2 ahlussunnah waljamaah tntang allah ada tanpa tempat itu kuat skali,tetapi wahabi memang sulit menerima kebenaran,mereka memakai satu ayat/dalil dan membuang ribuan dalil lain krna gk sesuai dngan hawa nafsunya mungkin

    • @imanuddinhaffandi9966
      @imanuddinhaffandi9966 3 ปีที่แล้ว +2

      👍👍👍

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว +2

      Apa kah dalil tersebut bro ???
      Al-Quran ?
      Hadist?
      Tolong kasih yg jelas

    • @randorando1850
      @randorando1850 3 ปีที่แล้ว +5

      Kita tetap maju kang atas aqidah kita Jang diam tatp semngt kang 👍

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว

      @@randorando1850 AQIDAH BELOKK KOK DIIKUTI 🤭🤣😂

    • @randorando1850
      @randorando1850 3 ปีที่แล้ว +5

      @@masugie woi ente kagak liat apa yng di jelas kan di Vidio itu .. alllahhuakbar dari sini aja ente kagak mau liat gimana enta mau tau penjelasan nya ..Ada otak ko gk di pake ..sudh jels jels Uda di kasi tau .haduuu .

  • @keepithandsomebarbershopsg5932
    @keepithandsomebarbershopsg5932 2 ปีที่แล้ว +22

    Yg sesat terus tersesat dgn izin Allah.Alhamdullilah penerangan yg jelas dari Aswaja .

  • @bojong_aquascape
    @bojong_aquascape 4 หลายเดือนก่อน +1

    saya awam tapi Saya itu salut sekali dengan org2 yg berani menyelisih atau mendebat sunah2 dan hadist2 shohih yg sudah umum diketahui oleh sebagain besar org islam didunia pada umumnya...dengan cara mencari2 dan menyanggah pake dalil2 lain yg org lain atau awam belum tentu tau atau pernah dengar dalil lain itu...padahal org2 yg menjalankan hadis dan sunah yg umum DIKETAHUI itu dilakukan mereka atas dasar takut kepada ALLAH SWT..saking takutnya gak berani mikirin why? Bahkan membantahnya pun hak berani.. apalagi kalo ancamannya dikit2 neraka...
    saya salut sekali, kok bisa seberani itu, kok bisa repot2 nyari2 dalil2 lain yg jarang org lain ketahui bahkan bangga menyelisih dan mendebatkannya..bahkan kalo mau mencari tau harus belajar ini itu dll..padahal tinggal dilakukan saja kan selesai...alias nyari aman aja...padahal kalo sampe salah resikonya kan besar sekali...karna akan ada pertanggung jawabannya kelak diakhirat. apakah ini yg dimaksud sabda nabi dengan "tinggalkan perdebatan"

  • @darmantobima5290
    @darmantobima5290 ปีที่แล้ว +10

    Barokalloh fik Ustad Firanda Andirja Sampaikan Terus Dalil2 Kebenaran. Beragama Itu Bersandar pada Dalil, Bukan Pada Akal/ Perasaan manusia.

    • @ipangarsen6021
      @ipangarsen6021 ปีที่แล้ว

      😂

    • @princewarior2554
      @princewarior2554 11 หลายเดือนก่อน

      Dalilnya betul, tapi Pemahaman nya PAG4N MUJ4SS1M4H MUSYABIHAH W4H4B1.
      *TIDAK ADA AJARAN ISLAM TUHAN PUNYA ANGGOTA FISIK BENERAN SEPERTI BIN4T4NG, DAN NONGKRONG BERTENGGER DI SUATU TEMPAT.*
      👆🏼
      Ini ajaran Agama P4G4N Manusia PRIMITIVE.

    • @user-zj3jw6ju3n
      @user-zj3jw6ju3n 11 หลายเดือนก่อน +3

      Akal itu di pergunakan untuk memahami Dalil , jangan kaya domba ngikut aja di giring ustad ustad wahabi . Dibodoh bodohin ustad wahabi ,carilah kebenaran itu dari banyak sumber ,janga ustad wahabi aja yg kaudengarin baru di bandingkan harus opjektif

    • @hysasez7054
      @hysasez7054 9 หลายเดือนก่อน

      Hahaha emang kocak bang

    • @user-om3zj5cy6c
      @user-om3zj5cy6c 8 หลายเดือนก่อน

      Wkwkwke emang BATU bang 😅😅😅😅😅

  • @berkatsholawat1284
    @berkatsholawat1284 ปีที่แล้ว +11

    Subhanallah betapa jelasnya dalil-dalil Aswaja ....ya Allah aku berlindung dari aqidah para salafi Wahabi

  • @ry4nsunn1_channel43
    @ry4nsunn1_channel43 2 ปีที่แล้ว +10

    Mantab👍👍👍saya suka channel ini krn klo berhujjah nash atau dalil aslinya ditampilkan.
    Bagus ustadz . Lanjut & perlengkap terus dg nash nash biar WAHABI taubat.🤲

    • @gojekdriver5800
      @gojekdriver5800 2 ปีที่แล้ว +2

      Memahami Asma Wa Sifat inilah pondasi Akidah dlm beragama islam.. maaf saya lebih condong kepada uatadz" yg di hukumi wahabi perkara mengimanai Asma Wa Sifat Allah ta'ala yg mengimani Allah ta'ala di atas dari pada ustadz" yg berakidah asya'iroh dan maturidiyah yg tdk beriman dengan Allah ta'ala di atas dengan banyak alasan.. kok bisanya ustadz asya'iroh matiridiyah memaknai atas itu tempat.... inilah yg di maksud dalil akal. padahal yg di atas itu blm tentu bertmpat contoh sama " makluk ciptaan Allah ta'ala nyata" aja langit yg di atas langit tdk menempati bumi, apa lagi Allah ta'ala yg menciptakan maklul.... Maha sucu Allah ta'ala atas prasangka dan praduka makluknya.

    • @ry4nsunn1_channel43
      @ry4nsunn1_channel43 2 ปีที่แล้ว +1

      @@gojekdriver5800 saya ulas & koreksi komentar ente yaa.
      Membaca komentar ente sepertinya ada kesalahfahaman ente dlm menarasi.
      Imam Asyari / Maturidy masih termasuk katagori ulama salaf. Krn hidup dlm kurun waktu 300 thn hijriyah. Beliau meyakini ayat ttg Allah SWT istiwa diatas arsy.
      Tetapi bliau memakai metoda TAFWIDH. Artinya sudah yakini aja ayat tsb seperti apa adanya. Karena ayat tsb termasuk ayat mutasyabihat. Hakekat maknanya serahkan saja kpd Allah SWT. Tidak usah dikorek korek pingin tahu lebih lanjut lagi keberadaan zat Allah SWT. Knapa ? Krn zat Allah SWT itu maha ghoib jauh lebih ghoib lagi daripada mahluk2Nya yg ghoib. Jadi aqal manusia TIDAK AKAN mampu untuk menjangkau hakekat ttg keberadaan zat Allah. Imam Asyari/maturidi & pengikutnya tidak mau terjebak nantinya kedlm pemikiran2 yg bisa2 malah jd mengurangi keMAHAMULYAAN Allah Swt.
      Tetapi datang seorang ulama kholaf yg hidupnya dlm kurun waktu 700an tahun hijriyah malah ngotak ngatik ayat2 mutsyabihat yg berkaitan dg Zat Allah SWT. Namanya Ibnu Taimiyah yg slanjutnya kerangka berfikirnya dihidupkan kembali oleh Muhammad bin Abdul Wahab.
      Swaktu dizaman ibnu Taimiyah ini sudah menjd polemik berselisih dg ulama2 pengikut 4 mazhab ( Hanafi, Maliki, Syafii, Hambali ).
      Karena banyak ngotak ngatik pake aqal membahas zat Allah akhirnya Ibnu Taimiyah terjebak pemikiran MUJASIMAH. Ini ditentang oleh ulama2 yg sezamannya yg bermazhab kpd imam yg 4 . Sampe yg akhirnya Ibnu Taimiyah dipenjarakan, krn dianggap berbahaya merusak agama konsep pemikirannya.
      Sekarang ente tak merasakan klo hanya sekedar Allah SWT diatas.
      Tapi klo wahabi sdh menyatakan dg tegas swaktu ada ayat mutasyabihat yg berisi Allah SWT punya tangan kiri & kanan , punya wajah, kaki dll anggota tubuh. Nah disini baru berasa ternyata wahabi lagi berkonsep MUJASIMAH. Yg oleh kesepakatan ulama2 salaf bahwa konsep Mujasimah itu SESAT.
      Terserah ente klo mau pilih konsep Mujasimah ?

    • @firmanprasetyo5655
      @firmanprasetyo5655 2 ปีที่แล้ว +1

      @@gojekdriver5800 Mantap Bosss, saya dukung, Urusan allah itu tidak bisa dipikir dengan akal manusia, mereka sudah gila memang.

    • @ngajiakhirzamanTV
      @ngajiakhirzamanTV 2 ปีที่แล้ว

      Insya Allah pengikut Wahabi tobat..., Minimal kawan2 Aswaja Indonesia tidak terjangkit virus Wahabi.👍

    • @dwireal5179
      @dwireal5179 7 หลายเดือนก่อน

      @@gojekdriver5800
      Yang aneh itu Anda...kata diatas itu klo tdk menunjuk tempat lalu apa namanya???😚😚😚. Sebutan Atas dan bawah itu muncul setelah dunia tercipta. Sedangkan ALLOH SWT itu ada sebelum dunia tercipta. Berarti Alloh SWT gk bisa dikatakan diatas atau dibawah, lawong atas / bawah aja blm tercipta🤣🤣..Salam Waras🤗🙏

  • @bhobhor7344
    @bhobhor7344 2 ปีที่แล้ว +2

    Allah menciptakan mana mana dan Allah tidak butuh mana mana
    Garis bawah

  • @ehajulaeha6599
    @ehajulaeha6599 3 ปีที่แล้ว +5

    Saya yakin...sebenarnya ustad-ustad Wahabi tau kebenaran...cuma mereka dibayar untuk sll berbeda...
    Sampai-sampai jidatnya pun berbeda..

    • @iwanajis6403
      @iwanajis6403 3 ปีที่แล้ว

      Siapa yg bayar 4 imam madzhab menetapkan sifat istiwa bagi Allah secara makna dan hakikat nya majhul tdk diketahui hanya Allah yg mengetahuiNya sesuai dg keAgungan dan kesempurnaan Nya yg tak ada sesuatu pun yg menyerupaiNya

    • @vanluckas5070
      @vanluckas5070 2 ปีที่แล้ว

      Kasian kamu di cuci otak mu oleh aswaja

    • @ehajulaeha6599
      @ehajulaeha6599 2 ปีที่แล้ว

      @@vanluckas5070 maaf bukan cuci otak...tp saya baru cuci jidat...jadi ga item kaya ustad Wahabi Yahudi

    • @vanluckas5070
      @vanluckas5070 2 ปีที่แล้ว

      @@ehajulaeha6599 kalau kamu bilang wahabi yahudi... berarti penduduk madinah dan mekah wahabi yahudi juga donk....! Trus kenapa orang aswaja mau naik haji ke tempat wahabi yahudi..?😃😃😃😃😃😃😅😅🤣🤣🤣🤣

    • @ehajulaeha6599
      @ehajulaeha6599 2 ปีที่แล้ว

      @@vanluckas5070 sok tau ente...
      Kita datang ke Mekkah untuk haji....ga perduli itu negara Wahabi...
      Karena Ka'bah dan Rossullullah bukan Wahabi...inget itu coy...
      Smoga pinter dikit

  • @ekouutpriyandhi5045
    @ekouutpriyandhi5045 3 ปีที่แล้ว +23

    Saya memahami bahwa Allah di atas Arsy. Karna melihat dari ciptaan nya. Mata saya dan akal saya tunduk pada Wahyu yang diturunkan oleh nabi Muhammad.

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 ปีที่แล้ว +2

      Tafwidh aja lebih baik

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 3 ปีที่แล้ว +2

      @@rz_deathbringer1221 sama bae bung,,mengimani Allah di atas Arsy itu ya tafwidh 😔

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 ปีที่แล้ว +3

      @@godohtelo407 Tafwidh itu tidak menetapkan sifat bagi Allah sesuai nafsu kita...
      Tetapi menetapkan sifat sesuai Yang Allah Inginkan Sendiri terhadap diri-Nya Sendiri, Yakni kita serahkan kepada Allah. karena Allah yg lebih mengetahui.

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 3 ปีที่แล้ว

      @@rz_deathbringer1221 apakah mengimani Allah di atas Arsy berarti menetapkan sifatnya 🤔?

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 3 ปีที่แล้ว

      @@rz_deathbringer1221 bagaimana dgn kisah imam malik?
      ➡️Allah istiwa di atas Arsy,,dan menanyakan istiwanya adalah bid'ah.
      Apakah imam malik menetapkan sifat Allah ?
      Atau kisah itu dusta?🤔

  • @abdullah5975
    @abdullah5975 2 ปีที่แล้ว +6

    Aku bersaksi bahwa Firman Allah adalah benar:
    1. "Allah Yang Maha Pengasih, Dia bersemayam (berada tinggi menetap) di atas Arsy." (QS Toha).
    2. "Apakah kalian tidak beriman kepada Yang Di Atas (Allah)." (QS Al Mulk).
    Aku bersaksi juga bahwa Sabda Rasulullah adalah benar:
    1. "Di mana Allah?" Ketika dijawab : Di atas/Di langit, beliau bersabda:
    2. "Dia (orang yang menjawab : di atas/di langit) adalah seorang yang beriman."
    Imam Adz Dzahabi berkata, bahwa hadits "Di mana Allah" adalah dalil:
    1. Disyariatkannya pertanyaan : "Di mana Allah".
    2. Jawaban yang benar sesuai syariat adalah : "Di atas/Di langit."
    Maka aqidah yang menolak keberadaan Allah di atas, di atas Arsy, di atas langit ketujuh, adalah aqidah yang menyimpang dari Al Quran dan Al Hadits serta kesepakatan para Salafus Shalih, dan kesepakatan keempat Imam Madzhab.

    • @iifzul175
      @iifzul175 2 ปีที่แล้ว

      😂😂😂😂😂😂

    • @isnainsutoto
      @isnainsutoto 2 ปีที่แล้ว

      Banyak sekali ayat Alquran ttg keberadaan Alloh tapi hafalnya cuma itu ya???? Kasihan

    • @abdullah5975
      @abdullah5975 2 ปีที่แล้ว +1

      @@isnainsutoto
      Cuma?
      2000 ayat dan hadits shahih tentang keberadaan Dzat Allah di atas, sampeyan bilang "cuma"...?

    • @iifzul175
      @iifzul175 2 ปีที่แล้ว

      @@isnainsutoto susah mas kalo debat sama kaum terjemahan....
      Permasalahan aqidah, 4 imam madzhab fiqih dibawa bawa...
      Lucu kadang mereka...

    • @abdullah5975
      @abdullah5975 2 ปีที่แล้ว +1

      @@iifzul175
      Lebih susah lagi berdebat dengan tukang tahrif.
      Yang A ditahrif menjadi B.
      Yang B menjadi A.

  • @amungdoc3969
    @amungdoc3969 ปีที่แล้ว +7

    ALHAMDULILLAH 🤲
    SEMOGA CHANEL-CHANEL ASWAJA TAMBAH BERKEMBANG, MENCERAHKAN DAN MENCERDASKAN UMMAT ISLAM DI BUMI NUSANTARA TERCINTA INI.
    Aamiin 🤲💕🤲

  • @ismailmasduqi8101
    @ismailmasduqi8101 3 ปีที่แล้ว +9

    Subhanallah subhanallah subhanallah, ndereaken ngaos dtg Gus , Kiyai Aswaja

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว +2

      Ahlusunnah Wal Jamaah tulen mengimani Allah Istiwa di Arsy nya.
      Dalil dalam Al-Quran sangat jelas :
      إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ …
      “Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).
      Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4
      Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah, No. 3, 2003

    • @syakurfaiz224
      @syakurfaiz224 3 ปีที่แล้ว

      @@masugiebenar bang n ayatnya jelas terjemahan banyak yg menerjemah seperti itu.
      Yg yg nggak boleh ditanyakan yi bgmn istiwanya/ bersemayambya itu bid'ah kata imam Malid ra.

  • @Wanitaperokokindonesia
    @Wanitaperokokindonesia 11 หลายเดือนก่อน +5

    Awalnya sempat takut terkena syubhat pas mau liat channel ini. Eh nyatanya malah saya makin mantap jadi WAHABI karena liat kekonyolan argumen di video ini. Keyakinan kaum Asy'ari adalah Sifat Allah tidak boleh berubah dan harus selalu sama. Padahal sifat Allah itu bisa berubah. Misalkan Allah ridho saat melihat hamba-Nya taubat dan dekat dengan agama. Tapi bisa jadi besok Allah murka saat hamba itu jatuh pada maksiat lagi. Dari sini bukti sifat Allah bisa berubah. Kalo mau lebih detailnya, liat Serial kajian ustadz firanda di Syarah Aqidah Wasitiyyah di episode awal-awal antara 5-10. Disana jelas banget beliau menghancurkan argumen kaum asy'ari

    • @derayajekael788
      @derayajekael788 11 หลายเดือนก่อน +1

      Oh maksud ente, misalnya ada orang sholat, maka Allah Ridho, 10 menit kemudian dia mencuri sendal, maka Allah murka, terus 10 menit kemudian dia sedekah, maka Allah Ridho, trs 10 menit kemudian dia berdusta, maka Allah murka, kemudian dia sholat lagi, terus Allah Ridho, begitu ya? jadi setiap waktu Allah berubah-ubah ya? Hahaha

  • @godohtelo407
    @godohtelo407 3 ปีที่แล้ว +6

    Imam malik di tanya,,dmn Allah ➡️lalu di jawab istiwa di atas Arsy,,,lalu di tanya lagi bagaimana istiwa Allah ➡️di jawab imam malik,,bertanya iatiwanya Allah adalah bid'ah.
    Selamat belajar 🙏

    • @NajatNgaji
      @NajatNgaji  3 ปีที่แล้ว +2

      Enggak ada riwayat yg mengatakan bahwa Imam Malik berkata demikian....
      Wahabi memang suka berdusta atas nama ulama salaf...

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 3 ปีที่แล้ว

      @@NajatNgaji lagian siapa yg jamin omongan lu bener 🤔.
      Semua punya dalil,,,cuma beda info sama cara menyikapinya.

    • @dolyohara8246
      @dolyohara8246 3 ปีที่แล้ว +2

      Bayi tabung wahabi mencoba membangun opini dgn akal terbatas nya..
      🤭😂🤦

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 3 ปีที่แล้ว

      @@dolyohara8246 yoi doly 👍

    • @dolyohara8246
      @dolyohara8246 3 ปีที่แล้ว +1

      @@godohtelo407
      Gitu dong.. sadar diri.. 😊🤗

  • @Rijal181
    @Rijal181 ปีที่แล้ว +1

    Biasanya mereka membawa pendapat imam madzhab ini ustadz. Mohon pencerahannya, bagaimana cara menjawabnya atau cara memaknainya
    Ketika Imam Malik (wafat th. 179 H) rahimahullah ditanya tentang istiwa’ Allah, maka beliau menjawab:
    َاْلإِسْتِوَاءُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ، وَالْكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ، وَاْلإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ، وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ، وَمَا أَرَاكَ إِلاَّ ضَالاًّ.
    “Istiwa’-nya Allah ma’lum (sudah diketahui maknanya), dan kaifiyatnya tidak dapat dicapai nalar (tidak diketahui), dan beriman kepadanya wajib, bertanya tentang hal tersebut adalah perkara bid’ah, dan aku tidak melihatmu kecuali da-lam kesesatan.”
    Imam Abu Hanifah (hidup pada tahun 80-150 H) rahimahullah berkata:
    مَنْ اَنْكَرَ أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فِي السَّمَاءِ فَقَدْ كَفَرَ.
    “Barangsiapa yang mengingkari bahwa Allah Azza wa Jalla berada di atas langit, maka ia telah kafir."

    • @princewarior2554
      @princewarior2554 11 หลายเดือนก่อน

      Sbnrnya dalil itu sgt2 benar, asal Jangan Di artikan seenak Jidat Gosong W4H4B1.
      ISTIWA artinya Buanyak. Ada belasan.
      Maklum yg di mksd versi Salaf = Tawfidh *Menyerahkan Maknanya kpd Allah.*
      *Bukan menetapkan Versi W4H4B1 T4KFIR1 = ALLAH DUDUK.*
      -----
      Diatas itu DERAJATNYA.
      Bukan berarti Keberadaan FISIK nya ada dimana seperti pemahaman W4H4B1 yg meyakini TUHAN PUNYA FISIK.
      -----
      Kan jelas jg ada Dalil nya:
      TIDAK ADA APAPUN DIATAS & DIBAWAHNYA, UDARAPUN TIDAK. MAHLUK PUN TIDAK.
      ARSY ITU BUKAN MAHLUK ya Bi?
      👆🏼 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
      -----
      Dalil2 nya Betul.
      Tapi PEMAHAMAN nya apa betul?
      👆🏼
      Ust.FIRAUNDA :
      *BENTUKNYA ALLAH = BENTUKNYA ADAM.*
      Bentuk = RUPA.
      👆🏼
      *MENYERUPAKAN ALLAH DGN ADAM = MAHLUK.*
      👆🏼
      Ini BUKAN Pemahaman & ajaran Islam.
      Tapi ajaran P4G4N Manusia PRIMITIVE MUJ4SS1M4H MUSYABIHAH W4H4B1 T4KFIR1.
      *Yg meyakini TUHAN PUNYA ANGGOTA FISIK BENERAN SEPERTI BIN4T4NG,DAN NONGKRONG BERTENGGER DI SUATU TEMPAT.*
      👆🏼
      Manusia2 tak berakal.😊

  • @asepandiana578
    @asepandiana578 2 ปีที่แล้ว +7

    Dalam hal ini saya ikut dalil Alqur'an dan hadist Nabi Muhammad SAW..melalui penjelasan para jumhur ulama (mayoritas ulama) salafussholeh ..
    Mantapp kang👍👍👍👍👍

    • @iifzul175
      @iifzul175 2 ปีที่แล้ว +2

      Jumhur ulama sepakat membenarkan pendapat imam asary bahwa allah tidak bertempat....
      Dan pemahaman itu menyebar di seluruh dunia dan itu jadi bukti nyata bahwa pemahaman itu yang di sepakati jumhur ulama,
      Logikanya kalo pemahan allah tidak bertempat di arsy bukan menjadi keaepakatan jumhur ulama mana mungkin bisa tersebar di seluruh dunia....
      Dan hanya sebagian yang menyatakan allah bertempat, salah satunya golongan wahabi, yang sekarang memyebut dirinya salafi atas inisiasi albani, dan kaum mujasimah....
      Kalo anda tidak percaya silahkan anda cari sendiri bagaimana salafi berdiri....

    • @asepandiana578
      @asepandiana578 2 ปีที่แล้ว +3

      @@iifzul175 saya jg percaya ALLAH SWT ada tanpa tempat..spt pendapat jumhur ulama👍

    • @iifzul175
      @iifzul175 2 ปีที่แล้ว

      @@asepandiana578 alhmdulilah....
      🙏🙏🙏🙏🙏🙏

    • @edos4597
      @edos4597 ปีที่แล้ว

      Mayoritas umat Islam jika punya masalah yg rumit, mereka selalu pasrah kepada Allah dgn mengatakan :
      Kita serahkan masalah ini kepada YANG DI ATAS.
      Bukan diserahkan kepada YANG TIDAK ADA di mana2.
      Kalau kata di mana2 dihilangkan maka menjadi : kita serahkan kepada YANG TIDAK ADA.
      Wah kacau nih.

    • @iifzul175
      @iifzul175 ปีที่แล้ว

      @@edos4597 oh gitu dalilnya...
      Sebentar saya ketawa dulu.....
      🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

  • @kotapinang2254
    @kotapinang2254 3 ปีที่แล้ว +4

    Dibawah Allah gak ada apa2...diatas Allah gak ada apa2 ?
    Trus makhluk dimana ustat ?
    apakah didepan atau dibelakang nya Allah ? harus jelas dong kalo kasih taklim 🤭

    • @karimsutoyo8981
      @karimsutoyo8981 3 ปีที่แล้ว

      Mujassim mana paham😃😃😃😃

    • @kotapinang2254
      @kotapinang2254 3 ปีที่แล้ว

      @@karimsutoyo8981 👈 mu'tazilah odong2 🤣

    • @karimsutoyo8981
      @karimsutoyo8981 3 ปีที่แล้ว

      @@kotapinang2254 👈😂😂😂😂 akibat tauhid nya hasil adopsi😂😂😂 jasmani semua cara memahami nya😂😂😂

    • @kotapinang2254
      @kotapinang2254 3 ปีที่แล้ว

      @@karimsutoyo8981 👈 ngeslam nusantara...emang tauhid punya mbah mu .. ⚰️📿
      🤣

    • @karimsutoyo8981
      @karimsutoyo8981 3 ปีที่แล้ว

      @@kotapinang2254 👈 tauhid itu punua orang yg percaya bahwa ALLAH lah satu satu nya tuhan,, bukan di bagi 3biji😂😂😂 tauhid paulus yg di adopai 😂😂😂 pantesan

  • @LingkungSeniSantriKalijaga
    @LingkungSeniSantriKalijaga 2 ปีที่แล้ว +6

    Kesalahan orang salafy adalah dari itsbat makna, tidak tafwidh apalagi takwil. Padahal dengan itsbat makna, maka semua dalil akan bertabrakan. Contoh itsbat makna yg dilakukan salafi ; menterjemah yad menjadi tangan, dan mengembel2i 'Tangan Allah tdk sama dengan tangan makhluk'. Kaum Salafy tersebut berkata jangankan dengan Allah, antar makhluk saja misal tangan manusia dan monyet jelas berbeda. Tapi salafy lupa bahwa sebagaimanapun berbedanya tangan antar makhluk tapi punya fungsi yang sama, untuk memegang, meraba. Artinya kalau tangan Allah dan manusia diaebut berbeda, tapi tetap hakikat fungsinya sama, yaitu organ peraba. Ini artinya salafi sama halnya dengan mengatakan bahwa tangan manusia dan tuhan itu sama saja hakikatnya, tapi hanya beda dari ukuran dan kekuatan saja. Tangan manusia kecil dan lemah sedangkan tangan tuhan besar dan kuat. Ini sungguh aqidah menyimpang dari orang2 mujassimah yang gemar m3ngkhayalkan bahwa tuhan adalah sosok raksasa super besar yg berbeda dari apapun selain-Nya. Makanya yg paling aman adalah tafwidh. Dalam dalil2 disebutkan ada Yad bagi Allah. Maka sdh saja kita terima kalimahnya begitu adanya, 'Yad'. Gak usah diterjemah jadi tangan! Karena Yad adalah kalimah bahasa arab yg mana kalimah2 bahasa arab itu mempunyai banyak makna dan akan berlaku sesuai konteksnya. Justru ketika kita menerjemahkan Yad menjdi 'tangan' maka berarti kita malah menyempitkan makna Yad tersebut. Ini juga berlaku bagi kalimah2 khabariyah yg lain. Jangan diterjemah! Karena akan menyempitkan maknanya yg sebenarnya bgtu luas dan kaya. Dan lagi Dalam dalil mana pun tdk pernah Allah menyebutkan bahwa Dia memiliki organ tubuh. Kok berani2nya mengatakan Allah mempunyai tangan. Kalau Yad emang iya, tapi akan jadi keliru ketika menterjemah yad menjadi tangan. Soal istawa juga bgtu. Salafi banyak yang berpendapat makna istawa adalah bersemayam. Walaupun saya lihat gak kompak sih salafi dalam hal ini. Ustadz Salafi macam Dzulqarnain Sunusi atau Farhan Abu Furaihan mengatakan keliru memaknai istawa menjadi bersemayam. Tapi yg lain ada yg mengatakan bersemayam. Maka sudah jangan diterjemah. Paling aman imani saja dan gak usah korek2 makna istawa itu apa.

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 2 ปีที่แล้ว +2

      Mksdnya bkn organ tangan tapi makna dari tangan itu sendiri di serahkan kpd Allah ➡️ manusia hanya mengimani saja Allah punya tangan sesuai tekstual.sedang maknanya kita tdk tau. 🤔
      Seperti anda menjadi tangan kanan bos,, apakah anda benar² menjadi tangan 🤔. ➡️Mengimani tanpa merubah arti tangan 👍

    • @LingkungSeniSantriKalijaga
      @LingkungSeniSantriKalijaga 2 ปีที่แล้ว

      @@godohtelo407 justru memahami secara tekstual itulah yg akan membuat kekeliruan memaknainya. Maka paling aman ya tafwidh saja

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 2 ปีที่แล้ว +1

      @@LingkungSeniSantriKalijaga ➡️tfwidh ,,,menyerahkan makna tanpa merubah artinya
      ➡️Taqwil,,,,merubah makna sekaligus artinya
      Maka apa yg sya sampaikan di atas automatikli sdh tafwidh walau sya tdk memakai istilah tafwidh 👍👍

    • @LingkungSeniSantriKalijaga
      @LingkungSeniSantriKalijaga 2 ปีที่แล้ว

      @@godohtelo407 ya makanya saya bilang di atas kalau Yad, ya Yad saja gak usah disebut tangan. Istawa, istawa saja jangan disebut bersemayam. Karena ternyata yad dan istawa itu maknanya sangat banyak. Kalau diterjemahkan leterlek misalkan yad jadi tangan, nah itu di situ kacaunya. Karena makna yad dalam bahasa arab bukan hanya tangan saja

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 2 ปีที่แล้ว +1

      @@LingkungSeniSantriKalijaga anda cuma g paham apa itu arti dan makna 🤔

  • @hizibhalilintar3268
    @hizibhalilintar3268 3 ปีที่แล้ว +1

    Zaman sekarang banyak orang yg mengatakan kpda Allah swt. "Taqdir yg di atas ",rizqi dari yg di atas"Dll.ini jelas kufur.. Padahal Allah tidak membutuhkan arah dan tempat, karena yg membutuhkan arah dan tempat adalah cuma makhluk...

    • @adilalmizan6211
      @adilalmizan6211 3 ปีที่แล้ว

      Loe kl berdo'a tangan loe kemana di tengadahkan? Kedepan ke samping atu kebawah. Cb jawab bro jawab!

    • @dolyohara8246
      @dolyohara8246 3 ปีที่แล้ว

      @@adilalmizan6211
      Ke atas.. kenapa emangnya..??

    • @VinoSenjaUtara
      @VinoSenjaUtara หลายเดือนก่อน

      kami asyariah mudah saja atas itu kemulyaan bukan makna zohir seperti kau duduk di atas ..
      makanya pake takwil dan tahwfid

  • @heribagastya7302
    @heribagastya7302 3 ปีที่แล้ว +4

    Ha ha ustadz Wahabi namanya debat harus ada lawannya, ini mah cuma channel TH-cam Wahabi yang ingin menonjolkan ustadz Wahabi doang, inimah bukan debat. Udah Wahabi bohong lagi😂😂😂😂

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว

      Ahlusunnah Wal Jamaah tulen mengimani Allah Istiwa di Arsy nya.
      Dalil dalam Al-Quran sangat jelas :
      إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ …
      “Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).
      Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4
      Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah, No. 3, 2003

    • @heribagastya7302
      @heribagastya7302 3 ปีที่แล้ว

      @@masugie anda tidak faham tafsir Al Quran ya

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว

      @@heribagastya7302 Coba tafsirkan yg kau tau lek???
      Dan tolong sebutkan Dalil Allah tidak dimana mana?

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว

      @@heribagastya7302 Anda menyebut kami ormas MU tidak mengerti tafsir AlQuran?
      Karna itulah hasil lembaga Tarjih MU.
      Gimana bos???

    • @karimsutoyo8981
      @karimsutoyo8981 3 ปีที่แล้ว

      @@masugie ini gimana menurut luu th-cam.com/video/I0jYgldUKLU/w-d-xo.html tajsim tulen apa gimana😂😂😂😂😂

  • @jambrut7828
    @jambrut7828 2 ปีที่แล้ว +3

    Saya berlepas diri dari sekte wahabi mujassimah 🙏🏻

  • @h.pofficial1184
    @h.pofficial1184 3 ปีที่แล้ว +4

    Maju terus min 👍

    • @aljawi4367
      @aljawi4367 3 ปีที่แล้ว +2

      👍👍👍💪💪👊👊👊👻👻👻👺👺👹👹👹

  • @irsu1828
    @irsu1828 2 ปีที่แล้ว +1

    Mereka mentakwil dan seolah² bermain main dengan Ayat Allah taala dan merubah ayat jelas العر ش ،dan استوى sungguh pendeta pendeta yakni ahli kitab terdahulu dilaknat Allah akibat merubah² ayat Allah,dan kami berlepas diri akan hal ini ,kami bukan ahli takwil yg ada pd diri kalian ya!

  • @habibsholeh9333
    @habibsholeh9333 3 ปีที่แล้ว +10

    Mantap 👍 siip.... matur suwun

  • @minarparwati2058
    @minarparwati2058 2 ปีที่แล้ว +9

    Mantap ustadz Firanda Allah bersemayam diatas 'Arsy..

    • @bajajmerah7789
      @bajajmerah7789 2 ปีที่แล้ว

      Staigment anda tdk bertentangan dgn al ikhlas ayat 4 ???

    • @MuhammadArsyad323
      @MuhammadArsyad323 2 ปีที่แล้ว +3

      Allah bersemayam di atas Arsy berarti Allah bertempat dong?seperti halnya Raja duduk di singgahsana nya?pemikiran wahabi mah emang sesat mnyesatkan 😂 ustad pentolan kok diikuti 🤣

    • @maharijal5338
      @maharijal5338 2 ปีที่แล้ว

      @@MuhammadArsyad323 yg bilang sama dgn raja siapa???

    • @minarparwati2058
      @minarparwati2058 2 ปีที่แล้ว +1

      @@bajajmerah7789 Semua ayat Al-Qur'an kedudukannya sama2 tingginya,kekuatannya sama2 rajihnya, kebenarannya sama2 mutlak benar, satu sama lain TIDAK BERTENTANGAN tetapi satu sama lain menjadi BAYYAN (tafsir/penjelas) lihat Qs Al-Baqarah:185 "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yg didalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai PETUNJUK dan PENJELASAN-PENJELASAN (bayyinah) dari PETUNJUK itu,..."
      Klo kurang jelas lihat kitab TAFSIR..

    • @minarparwati2058
      @minarparwati2058 2 ปีที่แล้ว +2

      @@MuhammadArsyad323Masalah bersemayamnya Alllah adalah masalah tauqifiyah ( gk bisa dinalar krn ghaib), gk ada akal manusia yg bisa menjangkaunya, jadi tdk ada medan untuk ijtihad, fiqh, qiyas, takwil-takwil, madzhab, fatwa-2. Akhlaq para shahabat, ketika disampaikan kpd mereka ttg tauqifiyah, mereka DIAM, tdk menginterpretasi/mengkritisi, mereka hanya SAMI'NAA wa ATHA'NAA..membenarkan dan mengimani..

  • @droneracing6051
    @droneracing6051 3 ปีที่แล้ว +4

    Ikuti Alquran saja, 😂😂😂 kok ruwet aqidahmu😂😂😂

    • @dolyohara8246
      @dolyohara8246 3 ปีที่แล้ว

      Halu ente bi, yg ente ikut itu aqidah Wahabi bukan Al Qur'an.. 🤭😂🤦

    • @droneracing6051
      @droneracing6051 3 ปีที่แล้ว

      @@dolyohara8246 Yg ente ikuti aqidah asari😂😂😂 Bingung Allah dimana🤣🤣🤣

    • @dolyohara8246
      @dolyohara8246 3 ปีที่แล้ว +1

      @@droneracing6051
      Ana emang Asy'ariyah, emang kaya situ malu jadi Wahabi.. 😊😂🤦

    • @droneracing6051
      @droneracing6051 3 ปีที่แล้ว

      @@dolyohara8246 Ngaku mazhab syafii tapi kok asary🤣🤣 kan plinplan🤣🤣🤣, sudah goyang solawat belum hari ini😂😂😂

    • @elishelish1576
      @elishelish1576 ปีที่แล้ว

      👍

  • @masadji1364
    @masadji1364 2 ปีที่แล้ว +1

    Katanya Aswaja ini pake dalil quran, tapi saya lihat videonya sampai akhir, tidak ada dalil quran yang dipakai malah dalil quran Ust. FIranda yang dikritik itupun mereka hanya mengkritik 1 kata dimana ini sama sekali tidak mematahkan posisi Allah di atas Arsy

  • @haerudinmukhlis6486
    @haerudinmukhlis6486 3 ปีที่แล้ว +3

    Alhamdulillah dari hari kehari banyk jamaah bid'ah yg dpt hidayah sunnah

    • @randorando1850
      @randorando1850 3 ปีที่แล้ว +1

      Woi mimpi apa ngawur lo

    • @salafasli2268
      @salafasli2268 3 ปีที่แล้ว

      Foto profile ga boleh.. kata Wahabi, Bidah lu..
      Tukang bidah nuduh Bidah.. dasar sesat

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 ปีที่แล้ว

      Siapa yg lo bilang itu kaum mujasimah dan musyabihah kah

    • @dolyohara8246
      @dolyohara8246 3 ปีที่แล้ว

      Bayi tabung wahabi lagi halu.. 🤭😂🤦

  • @minarparwati2058
    @minarparwati2058 2 ปีที่แล้ว +3

    Allah bersemayam diatas 'Arsy adalah firman Allah, Allah sendiri yang mengkhabarkan, maka kekuatan hukumnya paling rajih, dan kebenarannya paling haq, tidak bisa dipatahkan oleh hadits (yang bertentangan) maupun fiqh, justru hadist (yang menyelisihi) atau fiqh yang bisa dipatahkan oleh Firman Allah (syari'at)

    • @cepdedencepdeden9552
      @cepdedencepdeden9552 2 ปีที่แล้ว

      Cukup imani saja ayat tsb tanpa mentakwilkan ALLAH bertempat/menempati suatu ruang,karena ruang adalah ciptaan NYA,masa yg menciptakan membutuhkan sesuatu dari ciptaannya...
      seperti ALLAH di atas atw turun ke bumi kan makna hakikatnya di atas /turun bukan menunjukan suatu arah ...... LOGIKANYA bumi itu TDK di atas/bawahnya langit,karena bumi itu bulat menjadi adanya arah atas bawah karena pandangan kita menempati suatu tempat di bumi
      Lebih baik mengkaji sifat" NYA drpd membahas yg berkaitan dgn DZAT NYA.... membahas dzat NYA akan membawa kita kekufuran karena pengetahuan kita terbatas
      Hadist itu selaras/menjabarkan ttg firman NYA mana ada hadist yg mematahkan firman nya, kalimat "tidak bisa di patahkan hadist" menunjukan bahwa cara penilaian anda itu keliru....
      Bila hadist itu artinya slh satunya ucapan(sabda)rosulullah berarti rosullah menentang ayat" NYA...
      Saran saya lebih baik berhati" atw cukup diam itu lebih aman

    • @bajajmerah7789
      @bajajmerah7789 2 ปีที่แล้ว

      Kajian anda kaya sudah kehabisan kajian??? Padahal bab toharoh dan syarat/rukun sholat saja belum tentu jemaah anda menguasai semua???

    • @LingkungSeniSantriKalijaga
      @LingkungSeniSantriKalijaga 2 ปีที่แล้ว +1

      Telah maklum dalam aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah bahwa Allah bukanlah jisimatau eksistensi fisikal yang mempunyai volume. Tak dapat dihitung jumlah ulama yang memustahilkan makna fisikal (jismiyah) dari Allah, salah satunya adalah Imam Ahmad bin Hanbal yang dengan tegas berkata: إِنَّ الأَسْمَاءَ مَأْخُوذَةٌ مِنَ الشَّرِيعَةِ وَاللُّغَةِ، وَأَهْلُ اللُّغَةِ وَضَعُوا هَذَا الاسْمَ - أَيِ الْجِسْمَ - عَلَى ذِي طِولٍ وَعَرْضٍ وَسَمْكٍ وَتَرْكِيبٍ وَصُورَةٍ وَتَأْلِيفٍ، وَاللهُ خَارِجٌ عَنْ ذَلِكَ كُلِّهِ - أي مُنزَّهٌ عَنْه - فَلَمْ يَجُزْ أَنْ يُسمَّى جِسْمًا لِخروجِهِ عَنْ مَعْنَى الْجِسْمِيّةِ، وَلَمْ يَجِىءْ في الشَّرِيعَةِ ذَلِكَ فَبَطلَ "Sesungguhnya istilah-istilah itu diambil dari peristilahan syariah dan peristilahan bahasa sedangkan ahli bahasa menetapkan istilah ini (jisim) untuk sesuatu yang punya panjang, lebar, tebal, susunan, bentuk dan rangkaian, sedangkan Allah berbeda dari itu semua. Maka dari itu, tidak boleh mengatakan bahwa Allah adalah jisim sebab Allah tak punya makna jismiyah. Dan, istilah itu juga tidak ada dalam istilah syariat, maka batal menyifati Allah demikian". (Abu al-Fadl at-Tamimy, I’tiqâd al-Imam al-Munabbal Ahmad bin Hanbal, 45). Lalu bagaimana dengan suatu ungkapan yang terbilang lumrah di telinga penduduk Indonesia bahwa Allah bersemayam di atas Arasy? Bolehkah mengatakan Allah bersemayam meskipun bersemayam adalah sebuah tindakan fisikal yang hanya bisa dilakukan oleh jism (materi)? Apabila kita membaca Al-Qur’an terjemahan Kementerian Agama dari surat at-Taha ayat 5 berikut: الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ Maka akan kita dapati terjemahannya adalah: “Tuhan yang Mahapemurah yang bersemayam di atas ‘Arasy”. Terjemahan ini diberi catatan sebagai berikut: “Bersemayam di atas ‘Arasy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya”. (Lihat: Al Qur’an dan Terjemahnya terbitan Kementerian Agama) Bila kita terima begitu saja terjemahan tersebut berarti jawabannya sudah jelas: Ya, Allah bersemayam. Tetapi masalahnya tak sesederhana ini. Kita tak boleh membahas masalah aqidah hanya berdasarkan pada terjemahan saja sebab bisa jadi terjemahannya tidak tepat. Dan, tentu saja cara seseorang menerjemah tergantung pada mazhab yang ia anut sehingga terjemahan satu orang bisa berbeda dengan lainnya, apalagi ini terkait dengan ayat Al-Qur’an yang memang kaya makna. Ayat tersebut menggunakan redaksi istawayang diterjemahkan sebagai “bersemayam”. Bila kita melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bersemayam berarti: duduk, berkediaman, tinggal atau bila konteksnya adalah bersemayam dalam hati, maka maknanya adalah terpatri dalam hati. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa dalam peristilahan bahasa Indonesia, kalimat “bersemayam di atas ‘Arasy” artinya adalah duduk, berdiam atau tinggal di atas Arasy. Kesemua makna ini tanpa diragukan adalah makna jismiyah yang seharusnya dibuang jauh-jauh dari Allah sebab tak layak bagi kesucian-Nya. Makna duduk sendiri secara tegas dikecam sangat keras oleh Imam Syafi’i, bahkan hingga level dianggap kafir. Imam Syafi’i sebagaimana diriwayatkan oleh Qadli Husain menjelaskan bahwa di antara yang dianggap kafir adalah sebagai berikut: ومن كفرناه من أهل القبلة: كالقائلين بخلق القرآن، وبأنه لا يعلم المعدومات قبل وجودها، ومن لا يؤمن بالقدر، وكذا من يعتقد أن الله جالس على العرش؛ كما حكاه القاضي الحسين هنا عن نص الشافعي. “Orang yang kami kafirkan dari kalangan orang yang shalat adalah: mereka yang berkata bahwa al-Qur’an adalah makhluk, bahwa Allah tak mengetahui sesuatu sebelum terjadinya, juga orang yang tak percaya takdir, demikian juga orang yang mengatakan bahwa Allah duduk di atas Arasy. Seperti diriwayatkan oleh Qadli Husain dari penjelasan literal Imam Syafi’i.” (Ibnu ar-Rif’ah, Kifâyat al-Nabîh fî Syarh at-Tanbîh, juz IV, halaman 23). Tentang vonis kafir terhadap aliran sesat di atas sebenarnya bukanlah hal yang disepakati di kalangan ulama, namun setidaknya semua sepakat bahwa pendapat seperti di atas adalah sesat. Bagaimana tidak sesat, mengatakan Allah duduk di Arasy sama saja dengan mengatakan bahwa Allah punya pantat yang menempel di atas Arasy; mengatakan Allah tinggal atau berdiam di Arasy sama saja dengan mengatakan bahwa Allah punya volume dan ukuran fisik sehingga pasti Allah juga makhluk. Kesemuanya sama sekali mustahil bagi Allah dan Maha Suci Allah dari semua itu. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa mengatakan Allah bersemayam di atas Arasy adalah ungkapan yang tidak tepat. Tim penerjemah dari Kementerian Agama tampaknya sadar akan celah ini sehingga mereka memberi catatan “Bersemayam di atas ‘Arasy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya” seolah mau menjelaskan bahwa bersemayam yang mereka maksud bukanlah bersemayam dalam arti duduk, tinggal atau berdiam yang kesemuanya tidak layak bagi kebesaran dan kesucian Allah, tetapi makna lain yang layak bagi-Nya. Namun bagaimanapun harus diakui bahwa diksi yang dipilih oleh tim penerjemah Kementerian Agama tersebut kurang tepat sebab kata bersemayam tak punya arti lain dalam kamus bahasa Indonesia selain makna jismiyah tersebut. Diksi yang kurang tepat ini rawan menimbulkan salah paham bagi orang awam. Padahal, dalam bahasa Arab kata istawa tak selalu bermakna jismiyah, namun bisa diartikan bermacam-macam sesuai konteksnya. Hal ini berbeda kasusnya dengan kata “yad” yang oleh Kementerian Agama diterjemah sebagai “tangan”. Meskipun kata “tangan” juga berkonotasi jismiyah, namun dalam KBBI kata ini tak hanya bermakna tangan sebagai organ tubuh tetapi bisa juga bermakna non-jismiyah seperti makna kekuasaan, perintah dan sebagainya sehingga penerjemahan kata “yad” menjadi “tangan” lebih bisa dimaklumi. Yang justru paling aman adalah tidak menerjemah kata-kata berupa sifat khabariyah ini tetapi membiarkannya apa adanya lalu diberi catatan berbagai kemungkinan makna yang layak bagi Allah.Wallahua’lam.

    • @minarparwati2058
      @minarparwati2058 2 ปีที่แล้ว

      @@bajajmerah7789 Gk ada manusia yang menguasai semua ilmu dan amaliyah agama Islam dgn sempurna, kecuali Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasalam, tetapi berusaha mempelajari semua cabang ilmu itu wajib, bukan hanya masalah thaharoh...masalah yg paling agung adalah TAUHID...

    • @bajajmerah7789
      @bajajmerah7789 2 ปีที่แล้ว

      @@minarparwati2058 selain TAUHID ROSULULLAAH MENGAJARKAN AKHLAK(tdk menyinggung perasaan orang),yg terbaru di lombok ratusan juta orang tersinggung dgn ucapan KUBURAN TAI ANJING

  • @rurigusri8842
    @rurigusri8842 2 ปีที่แล้ว +4

    Tetap pegang teguh Allah SWT berada di Arsy, tidak sama dengan makhluk titik,tidak dibayang-bayang kan karena pemahaman itu sangat dibenci oleh tasawuf/ makrifat palsu yang menurut aliran sesat itu Allah SWT bisa dilihat di dunia ini.

    • @orangberiman6262
      @orangberiman6262 2 ปีที่แล้ว

      🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
      “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.” [QS. Al-Hadiid : 4]
      “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (Qaaf : 16).
      Al Quran Surat Al-Baqarah Ayat 186:
      "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
      Ini malah ayat bersama kamu dimanapun kamu berada???
      Gimana???
      🤣🤣🤣🤣

    • @rurigusri8842
      @rurigusri8842 2 ปีที่แล้ว

      @@orangberiman6262 QS Al-Hadid:4 Keimanan,Keyakinan tidak ragu-ragu Bahwa Allah SWT Maha Melihat,Maha Mengetahui Segala sesuatu dan selalu merasa diawasi sehingga benar-benar tidak bisa terlepas dari Pengawasan Allah,selalu merasa bersama dengan Allah SWT.Ada di mana- mana tidak ke mana-mana(tidak dibayangkan seperti makhluk).Namun yang pasti juga ayat-ayat tersebut sebenarnya sudah sama dipahami bahwa tentang Keimanan dan Keyakinan.Allah,Tuhan Yang Maha Esa tidak mempunyai sekutu dan berbeda dengan makhluk.
      QS Qaaf:16 ada ulama yang menjelaskan ayat itu tentang Allah SWT Maha Dekat tentu itu keimanan dan Keyakinan Yang kokoh bahwa perasaan dekat dengan Allah SWT(sama seperti di atas) tapi ada juga yang menjelaskan Malaikat yang merekam manusia.
      Jadi intinya ayat tersebut di atas tidaklah seperti pikiran orang, kelompok sesat yang mengatakan Allah SWT bersatu dengan makhluk dan Allah SWT bisa dilihat di dunia ini.

    • @orangberiman6262
      @orangberiman6262 2 ปีที่แล้ว +1

      @@rurigusri8842 loh katanya di atas arsy.. berarti kan bukan di mana mana???
      Kok selalu merasa bersama Allah, kok diartikan kiasan??
      Yg konsisten dong...
      Tiba-tiba pake kiasan.
      Loh loh loh..kok gitu..🤣🤣🤣🤣
      Loh loh loh..kok sekarang yg dibahas Malaikat?? Tiba2 pake kiasan ..Cacat logika nih .🤣🤣🤣

    • @rurigusri8842
      @rurigusri8842 2 ปีที่แล้ว

      @@orangberiman6262 Saya mempercayai Allah SWT di Arsy titik tidak dibayang-bayang, tidak sama dengan makhluk.
      Sebenarnya 3 ayat itu sudah sama-sama pahamlah tentang Keimanan dan Keyakinan yang kokoh.Tapi kalau kamu tidak sependapat terserah saja.Saya membaca Buku Nazwar Syamsu arahnya menurut Beliau salah satunya malaikat,tapi apakah saya yang salah memahami.
      Pahami lagi kalaupun pemahaman dimana-mana pun diterima maka tidak kemana-mana yaitu tidak seperti makhluk pergi dari tempat satu ke tempat yang lain sembari meninggalkan tempat yang lama/sebelumnya.
      Yang pasti Allah dan Rasul-Nya menjamin muslim, mukmin baik sendirian maupun berkelompok (Aswaja,Salafi, Wahabi,Quranits dll) yang berpegang teguh kepada AlQuran dan Hadits selamat hidupnya di dunia dan akhirat.

    • @orangberiman6262
      @orangberiman6262 2 ปีที่แล้ว

      @@rurigusri8842 🤣🤣🤣.
      Lucunya...
      Oh LUCUNYA logika yg dibangun gak kuat .
      Ya jelas tak sependapat...wong dalil yg lain juga jelas, pemahaman ulama salaf juga jelas kalo Allah gak di atas Arsy .
      HATI-HATI DENGAN MUJASSIMAH !!!

  • @okmaskun7793
    @okmaskun7793 10 หลายเดือนก่อน +1

    Sesungguhnya aku (Allah) sangatlah dekat kepadamu bahkan lebih dekat dari urat lehermu.
    QS shod ayat 16.
    berarti Allah itu tidak terbatas , jika Allah bertempat berarti terbatas .

    • @abdullah5975
      @abdullah5975 3 หลายเดือนก่อน

      Akal manusia yang sangat terbatas kok dipakai untuk menolak dalil tentang Dzat Allah yang Ghoib. Yang lebih ghoib daripada malaikat dan jin.
      Ini jelas kesembronoan yang amat parah.
      ...
      Cukup akal itu dipakai untuk mengimani bahwa apa kata Allah dan Rasulullah adalah benar.
      ...
      Dan cukuplah akal itu dipakai untuk memahami bahwa selamanya kita tidak akan bisa mengetahui secara pasti tentang perkara yang ghaib, kecuali yang telah diberitakan oleh Allah dan Rasulullah.
      ...

    • @user-kh2og3nn5s
      @user-kh2og3nn5s 3 หลายเดือนก่อน

      @@abdullah5975 @edos4597
      Kesalahan terbesar dari kaum ghuluw Wahabi annajd Al kadzaab dgn menolak sabda Nabi yg artinya: "....... *Engkau Al bathin maka tidak ada sesuatu dibawah MU* (Al hadits)
      Nih simak baik² fatwa 'Ulama salafussaleh yg mu'tabar plus Ahlul bait plus imam Mujtahid (madzhab Ja'fari) termasuk salah satu guru nya Imam Abu Hanifah Ra dan guru nya Imam Malik bin Anas Ra Yee!!!!
      Imam Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali Ra mengatakan, ‘Barang
      siapa yang meyakini Allah berada dalam sesuatu atau terbuat dari sesuatu atau *berada di atas sesuatu* maka ia telah menyekutukan Allah,’” (Al-Imam Ahmad ar-Rifa’i, al-Burhan al-Muayyad, [Beirut, Dar Fikr: 2008 M], halaman 11).

  • @iwanotto7642
    @iwanotto7642 3 ปีที่แล้ว +4

    Ibaratnya tidak tahu tingginya gunung, dalamnya lautan, belajar lagi bro

    • @scclikmy155
      @scclikmy155 3 ปีที่แล้ว +1

      Kau geng mujasimah ke?

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว +2

      Ahlusunnah Wal Jamaah tulen mengimani Allah Istiwa di Arsy nya.
      Dalil dalam Al-Quran sangat jelas :
      إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ …
      “Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).
      Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4
      Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah, No. 3, 2003

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว

      @@scclikmy155 apa yg di maksud mujasimah???

    • @afissha.
      @afissha. 3 ปีที่แล้ว

      @@masugie itu mujassimah,sesat

    • @afissha.
      @afissha. 3 ปีที่แล้ว +1

      @@masugie kenapa istawa d takwil bersemayam ,katanya Wahabi anti takwil???

  • @penghunisementaradunia
    @penghunisementaradunia 3 ปีที่แล้ว +5

    Alquran jelas memberitahu keberadaan Nya 🙏
    Alquran bisa di fahami oleh siapapun yg membacanya, tanpa batasan strata pendidikan, asal faham bahasa arab.

    • @penghunisementaradunia
      @penghunisementaradunia 3 ปีที่แล้ว +1

      Saya yakin Allah maha adil, siapapun pasti bisa faham dengan Firman nya yg ada di Alquran apa adanya.
      Hanya saja manusia kadang suka terpengaruh ilmu yg lain dan akhirnya mempengaruhi dalam memaknai ayat 🙏

    • @nurulibad9476
      @nurulibad9476 3 ปีที่แล้ว +3

      Pmahaman seperti itu di bid'ahkan oleh ibnu taimiyah yg di ikuti WAHABI ...

    • @putrasalman
      @putrasalman 3 ปีที่แล้ว

      @@nurulibad9476 terus yg brdo'a di kubur, terus tradisi tahlilal yaseenan ,apa ity bid'ah tidak

    • @nurulibad9476
      @nurulibad9476 3 ปีที่แล้ว +2

      @@putrasalman
      Sampean ngajio Sama Ustadz. Muhshin Abi Ibrahim ....
      Biar antum faham .. dan berwawasan luas
      Chanel beliau sudah terkenal ... Beliau adalah Ulama' salafiy yg paling alim yang saya tahu

    • @randorando1850
      @randorando1850 3 ปีที่แล้ว

      @@nurulibad9476 yng di bidahkan itu apa yng mna ..oleh Ibnu Taimiyah itu .bukan ..yng di bidahkan itu sesuatu yng sudah keluar dari syariat Islam memng bnr bnr menyimpng .Jang semua nya di bilng bidahkan yng kami perbuatan itu lndasan dri para shabat dng ulamk ..

  • @ahmadsaajid9089
    @ahmadsaajid9089 3 ปีที่แล้ว +6

    Ini namanya ust dalil tapi TDK faham dalil ini namanya kucluk

    • @usmansaja7334
      @usmansaja7334 2 ปีที่แล้ว

      Klo alquran mengatakan bhw alloh istiwa alal ars itu salah berarti quran bohong dong

    • @rizki5463
      @rizki5463 2 ปีที่แล้ว

      @@usmansaja7334kalo alqur'an bilang Allah d mna saja berada kenapa anda tidak bilang alqur'an boong. Makanya ikuti ulamak jangan ustat baru lahir yg d ikuti

    • @usmansaja7334
      @usmansaja7334 2 ปีที่แล้ว

      @@rizki5463 itu alquran srt apa dan ayat berapa yg mengatakan alloh dmn saja ada nya

    • @rizki5463
      @rizki5463 2 ปีที่แล้ว

      Mintak nanti d kasi mesti d takwil juga, maksunya d manapun berada itu ilmunya Allah kata W

    • @ardhityar6037
      @ardhityar6037 2 ปีที่แล้ว

      @@usmansaja7334 Allah bukan Alloh bi

  • @abdullah5975
    @abdullah5975 2 ปีที่แล้ว +1

    Allah berada di atas Arsy.
    Jelas dalilnya. Jelas maknanya.
    Allah tidak berada di atas Arsy.
    Tidak ada dalilnya.
    Dalil yang dipakai admin tidak ada yang menyatakan bahwa Allah tidak berada di atas Arsy.
    Ini namanya "mencari ayat-ayat yang tidak jelas maknanya untuk dicarikan takwilnya agar bisa mendalili kesesatannya".
    Inilah sifat/perbuatan kaum sesat (kaum yang hatinya ada penyakit) yang Allah kabarkan di QS Ali Imran 7.

  • @ardhinurcahya4297
    @ardhinurcahya4297 3 ปีที่แล้ว +3

    Hahaha.... Ust firanda hanya menetapkan Allah di atas Arsy, berdasar firman Allah, ust firanda tidak mengatakan Allah di atas Arsy lalu membutuhkan arsy sbg tempat..... Ente dan kelompok ente yg menafsirkan berlebihan.. klo Allah di atas arsy...bearti Allah butuh tempat...
    Dan Allah sudah memberikan bukti.. Bahwa segala yg diatas blum tentu butuh thd yg dibawahnya...
    Langit di atas, bumi di bawah... Apakah langit butuh thd bumi..??
    Matahari di atas, tumbuhan, hewan, ente ada dibawah... Apakah matahari butuh thd tumbuhan, hewan...???
    TiDAK... Justru tumbuhan, hewan, termasuk ente butuh sm matahari...
    Jadi.... Justru entelah yg berpaham mujasimah.... Krn ente menyamakan Allah dgn mahluk...
    Dgn menafsirkan... Klo Allah di atas arsy bearti Allah butuh akan tempat, seperti mahluknya...
    Justru... Ente lah yg harusnya bertobat.... Dari pemahaman sesat ente yg mengatakan... ALLAH TIDAK DIATAS, TIDAK DIBAWAH, TIDAK DI KANAN, TIDAK DI KIRI,.. Alias Allah ada dimana mana,
    Pemeluk agama apapun, mrk akan menempatkan Tuhannya atau dewa mrk ada dilangit, itu fitrah yg Allah berikan kpd setiap mahluk utk mengetahui dimana Tuhannya, hanya saja mrk menyembah Tuhan yg salah...
    Hanya sekte penyembah setan, yg menetapkan setan yg mrk sembah itu ada di sekitar mrk, mrk tidak menetapkan setan itu di langit, itulah yg srtan ajarkan kepada mrk..., krn setan pun tw.. ALLAH itu dilangit, makanya mrk tidak mau pemujanya menyembah ke langit..

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว

      MasyaAllah betul sekali mas broo... Mantapp, tinggal tunggu kelompok para asli warisan jawa ngeles 🤭😂

    • @yanriy7714
      @yanriy7714 3 ปีที่แล้ว

      Belajar maqolah ulama De, klo kurang literasi pemahaman......maaf.

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว

      @@yanriy7714 Kami di MU pake dewan tarjih untuk menetapkan hukum, apakah ente bilang kurang literasi???
      Ane gak bela wahabi/salafi...cuma dibiarin ko lama2 ngelunjak gerombolan kau NganU... Ngaku2 paling ASWAJa

    • @randorando1850
      @randorando1850 3 ปีที่แล้ว

      @@masugie woi ente tu yng gk pahm dalil ..di cerna dulu dong dalilanya jng di telan mntah mentah .. itu para slafi Wahabi itu tidak mentakwil lagi dalilnya cuma batas itu aja ..Lo kira ilmu itu kagak luas apah sehingga cuma batas itu aja .kagak brooo.salaf itu ngeras .kagak mau menerima perbedaan pendapat ..maka dari segi itu aja salaf sudh jelas slah bngt ..katanya pengikut nabi tapi ingkkar ..nabi tidak mengajarkan seperti itu nabi aja hidup rukun sama orang yng bukan Islam dulunya ..lah skrng Wahabi yng duluan membuat onar agama ..coba sadar buka lagi pikiran mu ..

    • @joehanzmarsudiarso1711
      @joehanzmarsudiarso1711 3 ปีที่แล้ว

      @@randorando1850 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُ خَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَ مَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَا بَهَ مِنْهُ ابْتِغَآءَ الْفِتْنَةِ وَا بْتِغَآءَ تَأْوِيْلِهٖ ۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗۤ اِلَّا اللّٰهُ ۘ وَ الرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖ ۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
      huwallaziii angzala 'alaikal-kitaaba min-hu aayaatum muhkamaatun hunna ummul-kitaabi wa ukhoru mutasyaabihaat, fa ammallaziina fii quluubihim zaighung fayattabi'uuna maa tasyaabaha min-hubtighooo-al-fitnati wabtighooo-a ta-wiilih, wa maa ya'lamu ta-wiilahuuu illalloh, war-roosikhuuna fil-'ilmi yaquuluuna aamannaa bihii kullum min 'ingdi robbinaa, wa maa yazzakkaru illaaa ulul-albaab
      "Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, "Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami." Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal."
      (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 7)

  • @ustnasri8111
    @ustnasri8111 ปีที่แล้ว +1

    Wahabi salafi yang memahami allah diatas arasy dg dalil nash secara literal atau tekstual adalah menunjukkan akalnya tidak sehat

    • @user-yv4mq3rc7c
      @user-yv4mq3rc7c 8 หลายเดือนก่อน

      انظر الى الصوفية في اندونيسيا كيف يكذبون ويدلسون على أهل السنة والجماعة السلفيين
      6:18
      وأما ما نسبه صاحبك لبعض الأئمة كالإمام أبي حنيفة والإمام الشافعي من نفي علو الله ونفي استوائه على العرش، فهذا كذب عليهم، وإن الثابت عنهم عكس ذلك، فقد ذكر الإمام الحافظ الذهبي في كتابه العلو بعض النصوص عن الإمام أبي حنيفة في تكفير من أنكر أن الله في السماء مستو على عرشه، ومنها قوله: بلغنا عن أبي مطيع الحكم بن عبد الله البلخي صاحب (الفقه الأكبر) قال: سألت أبا حنيفة عمن يقول: لا أعرف ربي في السماء، أو في الأرض. فقال: قد كفر، لأن الله تعالى يقول: الرحمن على العرش استوى. وعرشه فوق سمواته. فقلت: إنه يقول: أقول على العرش استوى، ولكن قال لا يدري العرش في السماء أو في الأرض. قال: إذا أنكر أنه في السماء فقد كفر. رواها صاحب (الفاروق) بإسناد عن أبي بكر بن نصير بن يحيى عن الحكم.
      وسمعت القاضي الإمام تاج الدين عبد الخالق بن علوان قال: سمعت الإمام أبا محمد عبد الله محمد المقدسي مؤلف (المقنع) رحم الله ثراه وجعل الجنة مثواه، يقول: بلغني عن أبي حنيفة رحمه الله أنه قال: من أنكر أن الله عز وجل في السماء فقد كفر. انتهى.
      ونقل الإمام ابن القيم في كتابه اجتماع الجيوش الإسلامية نصوصا للإمام الشافعي تدل على إثباته صفة العلو لله تعالى وأنه سبحانه في السماء مستو على عرشه فقال: قال الإمام ابن الإمام عبد الرحمن بن أبي حاتم الرازي حدثنا أبو شعيب وأبو نور عن أبي عبد الله محمد بن إدريس الشافعي رحمه الله تعالى قال: القول في السنة التي أنا عليها ورأيت أصحابنا عليها أهل الحديث الذين رأيتهم وأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وأن الله تعالى على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وأن الله تعالى ينزل إلى السماء الدنيا كيف شاء. قال عبد الرحمن وحدثنا يونس بن عبد الأعلى قال: سمعت محمد بن إدريس الشافعي يقول وقد سئل عن صفات الله وما يؤمن به فقال: لله تعالى أسماء وصفات جاء بها كتابه وأخبر بها نبيه أمته لا يسع أحدا من خلق الله قامت عليه الحجة ردها. لأن القرآن نزل بها وصح عن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم القول (بها) فيما روى عنه العدول، فإن خالف ذلك بعد ثبوت الحجة عليه فهو كافر فأما قبل ثبوت الحجة عليه فمعذور بالجهل، لأن علم ذلك لا يدرك بالعقل ولا بالروية والقلب ولا نكفر بالجهل بها أحد إلا بعد انتهاء الخبر إليه بها، وتثبيت هذه الصفات وننفي عنها التشبيه كما نفى التشبيه عن نفسه فقال: ليس كمثله شيء وهو السميع البصير. وصح عن الشافعي أنه قال خلافة أبي بكر الصديق رضي الله عنه حق قضاها الله في سمائه وجمع عليها قلوب أصحاب نبيه ومعلوم أن المقضي في الأرض والقضاء فعله سبحانه وتعالى المتضمن لمشيئته وقدرته، وقال في خطبة رسالته: الحمد لله الذي هو كما وصف به نفسه وفوق ما يصفه به خلقه. فجعل صفاته سبحانه إنما تتلقى بالسمع. انتهى.
      وللوقوف على مزيد من أقوال السلف في إثبات صفة العلو لله تعالى انظر (العلو للعلي الغفار) للإمام الذهبي أو مختصره للألباني، وانظر (اجتماع الجيوش الإسلامية) لابن القيم.

  • @Wawan_Setiawan1
    @Wawan_Setiawan1 2 ปีที่แล้ว +1

    Akidah/ tauhid wahabi memang rancu. Kalau diteruskan maka akan banyak sekali pertentangan antar ayat dg ayat, antar ayat dg hadits, bahkan dg pendapat ulama.

  • @user-oj5bk1gk2z
    @user-oj5bk1gk2z 4 หลายเดือนก่อน +1

    Bahwa Allah di atas arsy dalil yg terdapat dlm qur'an.klw Allah tdk bertempat mna dalilnya dlm al qur'an.biar imbang...dlm ber hujjah...!

  • @Irwan-mk1md
    @Irwan-mk1md 2 ปีที่แล้ว +1

    Melayu Bugis Malaysia Hadir...p.pinang...

  • @gentrapakidulan8958
    @gentrapakidulan8958 7 หลายเดือนก่อน +1

    jangan asal hadist ? itu riwayatnya sohih kagak.. ?
    Allah tidak ada dalam suatu apapun, bebrarti tidak ada.
    Allah ber hak untuk bisa berada dimanapun. bagai mana dengan Isro mi'roj ? kamu pikir Nabi SAW bertemu dengan Allaah tidak dimana mana ? 😂

  • @imamsumarsono1
    @imamsumarsono1 2 ปีที่แล้ว +1

    “Dari Waki’ bin Udus, dari pamannya yaitu Abu Razin, ia berkata: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kita Yang Maha Mulia sebelum menciptakan makhluknya?”. Rasulullah bersabda: “Allah berada di Ama’, di bawahnya tak ada udara dan di atasnya tak ada udara, kemudian Allah menciptakan Arasynya di atas Air”. (HR. Ahmad)

    • @rurigusri8842
      @rurigusri8842 2 ปีที่แล้ว

      Dari Hadits itu jawaban Nabi SAW bahwa Allah SWT sebelum menciptakan makhluk(langit dan bumi/ alam semesta beserta isinya) berada di Ama'(kekosongan) kemudian Allah menciptakan Arasy-Nya di atas kekosongan (Ama'/Alma'). Makanya terbantahkan lah persangkaan orang yang mengatakan seolah-olah Allah SWT berpindah tempat seperti makhluk sebelum dan sesudah Penciptaan.Jadi tidak salah beriman bahwa Allah SWT berada/istiwa di atas Arasy,di atas langit titik, tidak dibayang-bayang dan tidak sama dengan makhluk.

    • @user-kh2og3nn5s
      @user-kh2og3nn5s 3 หลายเดือนก่อน +1

      @@rurigusri8842
      Kesalahan terbesar dari kaum ghuluw Wahabi annajd Al kadzaab dgn menolak sabda Nabi yg artinya: "....... *Engkau Al bathin maka tidak ada sesuatu dibawah MU* (Al hadits)
      Nih simak baik² fatwa 'Ulama salafussaleh yg mu'tabar plus Ahlul bait plus imam Mujtahid (madzhab Ja'fari) termasuk salah satu guru nya Imam Abu Hanifah Ra dan guru nya Imam Malik bin Anas Ra Yee!!!!
      Imam Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali Ra mengatakan, ‘Barang
      siapa yang meyakini Allah berada dalam sesuatu atau terbuat dari sesuatu atau *berada di atas sesuatu* maka ia telah menyekutukan Allah,’” (Al-Imam Ahmad ar-Rifa’i, al-Burhan al-Muayyad, [Beirut, Dar Fikr: 2008 M], halaman 11).

  • @dedyrosadi3926
    @dedyrosadi3926 17 วันที่ผ่านมา

    Klo ucapan Alloh dalam alqur'an sudah di bantah / ditaqwil berarti dia lebih kafir dari kafir,, otak manusia terbatas bro,

  • @antumwae6658
    @antumwae6658 2 ปีที่แล้ว +1

    gas pooollll. cerahkan. teruusskan. jangan kasih kendor....

  • @khairunedilubis8627
    @khairunedilubis8627 2 ปีที่แล้ว +1

    Sangat jelas ulasan dan penjelasan dari santri Aswaja tentang Allah ada diatas semoga channel ini terus berjuang melawan paham wahabi salafi specialis bid'ah

    • @ahmida6741
      @ahmida6741 ปีที่แล้ว

      Teruslah ikuti aqidah Ibn Taimiyyah smpai mentok, nnt hasilnya apa? Gt brow.

    • @khairunedilubis8627
      @khairunedilubis8627 ปีที่แล้ว

      @@ahmida6741 anda sajalah yang ngikuti Ibnu Taimiyah syech panutan wahabi salapi laknatullah kalau kami nggak tertarik dengan Ibnu Taimiyah

  • @enjanksprancis3515
    @enjanksprancis3515 3 ปีที่แล้ว +1

    Salafi Wahabi ngotot minta dalil
    Dikasih dalil tetep bodoh
    Ternyata mereka gak butuh di dalil
    Tapi butuh hidayah
    Semoga Wahabi cs dapat hidayah

    • @NajatNgaji
      @NajatNgaji  3 ปีที่แล้ว +1

      Dikasih dalil al quran hadis, enggak mau. Dikasih dalil akal, minta dalil alquran hadis...😅

    • @enjanksprancis3515
      @enjanksprancis3515 3 ปีที่แล้ว +1

      @@NajatNgaji
      Itulah sesatnya Wahabi

  • @abdullah5975
    @abdullah5975 2 ปีที่แล้ว

    Dalil NGASWAJA untuk melawan dakwah Ahlussunnah wal Jamaah adalah :
    1. membuat rancu ayat muhkamat dengan mempertentangkannya dengan ayat mutasyabihat yang ditahrif.
    2. memakai riwayat palsu.
    3. mendahulukan akal daripada wahyu.
    4. jika kalah debat, mencaci maki.
    5. jjka merasa berani mengerahkan massa, maka menggerakkan massa untuk menghalangi dakwah Ahlussunnah wal Jamaah,
    6. jika dekat dengan pemerintah, memprovokasi pemerintah untuk menghalangi dakwah Ahlussunnah wal Jamaah.

    • @user-kh2og3nn5s
      @user-kh2og3nn5s 3 หลายเดือนก่อน

      Kesalahan terbesar dari kaum ghuluw Wahabi annajd Al kadzaab dgn menolak sabda Nabi yg artinya: "....... *Engkau Al bathin maka tidak ada sesuatu dibawah MU* (Al hadits)
      Nih simak baik² fatwa 'Ulama salafussaleh yg mu'tabar plus Ahlul bait plus imam Mujtahid (madzhab Ja'fari) termasuk salah satu guru nya Imam Abu Hanifah Ra dan guru nya Imam Malik bin Anas Ra Yee!!!!
      Imam Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali Ra mengatakan, ‘Barang
      siapa yang meyakini Allah berada dalam sesuatu atau terbuat dari sesuatu atau *berada di atas sesuatu* maka ia telah menyekutukan Allah,’” (Al-Imam Ahmad ar-Rifa’i, al-Burhan al-Muayyad, [Beirut, Dar Fikr: 2008 M], halaman 11).

  • @orangberiman6262
    @orangberiman6262 2 ปีที่แล้ว +2

    Amirul Mu’minin Ali ibn Abi Thalib berkata: “Sesungguhnya Allah menciptakan arsy untuk menampakan tanda kekuasaan-Nya, bukan untuk menjadikan tempat bagi Dzat-Nya”. Beliau juga berkata: “Dia (Allah) ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, dan Dia sekarang sebagaimana pada sifat-Nya yang azali; ada tanpa tempat (tidak berubah)”.

  • @lancar6973
    @lancar6973 ปีที่แล้ว +2

    Kaum muslimin percaya dan yakin dengan Al-Qur'an dan hadits tapi dengan syarat wajib mengikuti pemahaman para 'alim ulama salaf, bukan ikut pemahaman kaum wahableh tanduk syetan dari NEJD

  • @Irwanirwan-nl5ug
    @Irwanirwan-nl5ug ปีที่แล้ว +1

    Menurut Admin Allah itu dimana gak jelas juga. Allah telah memberi kejelasan tentang Ayat2 mutasyabihat seperti alif, lam, mim, yaa siin, alif, lam, roo, dll artinya hanya Allah yg tahu, apatah lagi keberadaann

  • @zulmanmado8148
    @zulmanmado8148 3 ปีที่แล้ว +2

    Yang mengatakan ALLAH diatas Arasy Itu ALLAH sendiri, yakini saja tidak usah di obok obok lagi

    • @roziindra5145
      @roziindra5145 3 ปีที่แล้ว

      Apa artinya arrasy..
      ??

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว

      @@roziindra5145 Ahlusunnah Wal Jamaah tulen mengimani Allah Istiwa di Arsy nya.
      Dalil dalam Al-Quran sangat jelas :
      إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ …
      “Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).
      Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4
      Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah, No. 3, 2003

    • @roziindra5145
      @roziindra5145 3 ปีที่แล้ว

      @@masugie saya tanya arsy itu apa...??

    • @masugie
      @masugie 3 ปีที่แล้ว +2

      @@roziindra5145 Pengertian ‘Arsy
      ‘Arsy, para ahli bahasa mengartikan ‘Arsy sebagai singgasana, bangunan, istana atau tahta. Kata tersebut berasal dari ‘arasya - ya’rusyu, yang berarti membangun.
      Para ulama berbeda pendapat mengenai makna ‘Arsy; Rasyid Ridha dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ‘Arsy adalah pusat pengendalian segala persoalan semua makhluk Allah subhanahu wa ta’ala di alam semesta, sebagaiman dijelaskan firman Allah pada surat Yunus (10): 3…ثم استوى على العرش … “Kemudian Dia bersemayam dia tas ‘Arsy”
      Gambaran fisik ‘Arsy, merupakan hal gaib yang tiada seorangpun dapat mengetahuinya, kecuali Allah, di mana letaknya dan berapa besarnya.

    • @randorando1850
      @randorando1850 3 ปีที่แล้ว

      Memng betul ..cumaa ayat itu harus di takwil kan Jang telan mentah mentah ...emng kamu mau makan beras yng blom masak klo kita makan nasi semntara beras nya blom masak. Maka harus di masak dulu biar tau rasa nya nasi itu ..begitu juga ayat ayat Allah harus di takwil dulu biar tau apa maksd klaam Allah itu ..

  • @abdullah5975
    @abdullah5975 3 หลายเดือนก่อน

    Ada 2000 an ayat dan hadits shahih yang menjelaskan bahwa :
    1. Allah berada di atas.
    2. Di atas Arsy.
    3. Dan Arsy berada di atas langit ketujuh.
    ...
    Yang mengingkari bahwa Allah berada di atas Arsy :
    1. Dari kaum ahli bidah sesat jahmiyah muktazilah.
    2. Tidak memiliki dalil.
    3. Berdalil dengan ayat yang menjelaskan hal lain, yang kemudian diseret kepada pemahaman sesat mereka : Allah tidak berada di atas. Ini jelas dusta. Sekaligus praktek nyata dari kaum yang di hatinya ada penyakit (QS Ali Imran 7). Memakai ayat samar untuk dicari takwilnya (merubah artinya).
    4. Berdalil dengan hadits dhoif : Allah selamanya sendirian, tidak ada makhluk apapun. Ini hadits dhoif. Tidak bisa dijadikan dalil.
    5. Berdalil dengan ucapan para Salafus Shalih yang dhoif. Bahkan tidak bersanad. Alias palsu. Ini juga tidak bisa dijadikan dalil.
    6. Berdalil dengan pendapat para ulama belakangan yang terpapar pemikiran kaum ahli bidah sesat jahmiyah muktazilah. Ini jelas tidak bisa dipakai. Karena pendapat mereka telah jelas menyelisihi ayat, hadits, dan kesepakatan para ulama terdahulu.
    7. Beralasan bahwa pendapat mereka adalah pendapat mayoritas. Ini juga bukan alasan yang benar. Jelas fitroh mayoritas kaum muslimin meyakini bahwa Allah berada di atas. Dan jika pun mereka mayoritas, maka mayoritas bukanlah tolok ukur kebenaran.
    8. dll.
    ...
    Semoga bermanfaat.
    ...

  • @tamansurga233
    @tamansurga233 3 ปีที่แล้ว +1

    Ya Alloh, sayangilah, tamballah (kekurangan), perbaikilah, sehatkanlah umat baginda kami Muhammad, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin, Bisirril Faatihah.......

  • @dimasmaryono4396
    @dimasmaryono4396 2 ปีที่แล้ว +1

    Sombong itu nolak kebenaran.

  • @adeytinoy5315
    @adeytinoy5315 2 ปีที่แล้ว +1

    intinya Allah tidak serupa dengan makhluk.

  • @abdullah5975
    @abdullah5975 2 ปีที่แล้ว

    Dakwah Ahlussunnah wal Jamaah Salafi yang sangat rajin mengupas berbagai aqidah syirik dan bidah, dan amalan syirik dan bidah, adalah sangat mencerdaskan dan mencerahkan kaum muslimin.
    Kaum muslimin menjadi tahu, mana aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dan mana aqidah-aqidah syirik dan bidah.
    Dan menjadi tahu, mana amalan Tauhid dan Sunnah, dan mana amalan syirik dan bidah.
    Hal ini membuat kaum ahli bidah sesat kebakaran kumis. Karena mereka banyak kehilangan jamaah mereka. Hijrah ke pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi.
    Maka akhirnya mereka memfitnah Dakwah Ahlussunnah wal Jamaah Salafi secara membabi buta.
    Alhamdulillah.
    Ini memang resiko berdakwah kebenaran aqidah Islam Ahlussunnah wal Jamaah sejak zaman para Rasul. Difitnah, diejek, diancam, disiksa, bahkan dibunuh.
    Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kita untuk bersabar di atas kebenaran dan di dalam mendakwahkannya.
    Semoga Allah menolong kita semua dengan Taufiq-Nya.
    Aamiin...

  • @akismubarok818
    @akismubarok818 6 หลายเดือนก่อน +1

    Beda pemahaman langitnya Allah dengan langit menurut pandangan mu sesimpel itu saja tidak bisa membedakan mana langitnya allah dan langitnya manusia😂

    • @rizalzepri
      @rizalzepri 5 หลายเดือนก่อน

      “Allah sudah ada dan tak ada apa pun selain Dia,” (HR. Bukhari)
      Bro langit itu ciptaan Nya, sebelum langit ada dimana kah Allah SWT???

  • @salamkromokas6932
    @salamkromokas6932 3 ปีที่แล้ว +1

    Kebanyakan ustadz mereka kurang piknik bacaan kitab" ulama salaf, salah memahami al qur'an dan hadits, al qur'an dan hadits hanya di fahami secara letterlijk atau difahami secara harfiah.

    • @LingkungSeniSantriKalijaga
      @LingkungSeniSantriKalijaga 2 ปีที่แล้ว +1

      Ibaratnya begini
      Bertatap muka
      Bagi Aswaja
      Kegiatan pertemuan antara dua individu ataulebih secara langsung
      Bagi Wahabi
      Muka orang diliatiiiiin aja gak kedip2

  • @TawakkalChannel-he5sh
    @TawakkalChannel-he5sh 9 หลายเดือนก่อน

    يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ اْلآخِرُ، يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرُ لَهُ
    “Rabb kami Tabaaraka wa Ta’alaa turun ke langit dunia pada setiap malam ketika tinggal sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: ‘Barangsiapa yang berdo’a kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan do’anya, barangsiapa yang meminta kepadaKu, niscaya Aku akan penuhi permintaannya, dan barangsiapa yang memohon ampunan kepadaKu, maka Aku akan mengampuninya.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
    Kalo turun itu darimana min ?
    trs langit dunia ada dimana min ?

    • @minangbertauhid1819
      @minangbertauhid1819 8 หลายเดือนก่อน

      Apanya yg turun bi..

    • @minangbertauhid1819
      @minangbertauhid1819 8 หลายเดือนก่อน

      Ente SDH lihat blm maksud hadist itu

    • @minangbertauhid1819
      @minangbertauhid1819 8 หลายเดือนก่อน

      Klo bego belajar dulu jgn main serampangan

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 4 หลายเดือนก่อน

      ​@@minangbertauhid1819yg turun Allah atau rahmatnya itu bkn urusan kita🤭😁.
      Klo Allahnya yg turun emang masalah buat lu🤣🤣

    • @user-kh2og3nn5s
      @user-kh2og3nn5s 3 หลายเดือนก่อน

      Hy kaum Wahabi kaum mujassimah musabbihah yg meyakini bahwa Tuhan mempunyai mata,,,, berapa jumlah mata Tuhan kalian ? ....apakah mata Tuhan kalian itu memiliki kelopak mata atau tanpa kelopak mata ?......
      Aku tidak nanya bagaimana (KAYF) nya ya,,,,,,,kan nanya bagaimana nya itu bid'ah y
      Kalau mata Tuhan kalian punya kelopak mata maka tasabbuh dgn manusia karena mata manusia juga punya kelopak mata,,,,,dan kalau tidak punya kelopak mata berarti juga tasabbuh dgn mata ikan hhhh
      Man tasabbaha bi kaumin fahuwa minhum
      Kalau Tuhan kalian punya mata berarti tidak keluar dari salah satu dari 2 tsb punya kelopak mata / tidak punya kelopak mata

  • @amirrudin2561
    @amirrudin2561 หลายเดือนก่อน

    Saya beriman bahwa Allah subhan wa taala diatas arsy karena nabi Muhamad pernah isra mi'raj, itu salah 1 bukti Allah subhan wa taala berada diatas arsy...
    Masa iya Nabi Muhamad bohong, kan gak mungkin
    Jadi yg sesat dan yg menyesatkan siapa?

  • @hafisthfaisal5509
    @hafisthfaisal5509 2 ปีที่แล้ว

    wahabi disebut taubat kalau kembali kepada kemusyrikan dan kebid'ahan,,bagaimana bisa org2 yg hobi maksiat merasa lebih selamat sedangkan org2 yg mengikuti sunnah disebut sesat dan diminta bertaubat

  • @pakkarno5416
    @pakkarno5416 2 ปีที่แล้ว

    Marilah kita pahami hai saudaraku islam adalah rahmatanlilallamin dan disinilah bedanya para peziar islam antara walisongo dan wahabi, walisongo datang keindonesia mengislamkan nusantara bukan hanya indonesia, sedangkan wahibi mengkafirkan sesama islam, bagaimana wahabi bisa mengambil hati orang kafir supaya masuk islam yg sudah islam saja dikafirkan

  • @user-qq8ti9xq3f
    @user-qq8ti9xq3f 4 หลายเดือนก่อน

    Islam itu agama langit,berarti berasal dari atas.
    Lucu juga jelas Firman Allah sudah menjelaskan, tapi tidak percaya juga sama Al-Qur'an malah lebih percaya pada kata kata makhluknya.

  • @ayahkiyo6707
    @ayahkiyo6707 2 ปีที่แล้ว +1

    Wallahu'alam.
    Org2 salafy setau sy tidak ada yg mengganggap Allah itu bertempat apalagi sampai butuh tempat dan menyerupai Allah dengan makhluk. mereka hanya mengimani kabar2 yang datang dari Allah melalui rasulnya. mereka mengimani istawa Allah alal Arsy sebagai mana para sahabat dulu mengimaninya.
    dan dalil allah beristiwa di arsy itu ada banyak di dalam alqur'an. namun bagaimana beristiwa-nya ya wallahu'alam, hanya Allah yg maha mengetahui, dan kita tidak di tuntut untuk mengurusi bagaimana istiwanya Allah. dan para sahabat yg paling dekat dengan rasulullah saja tidak ada yg kepo dengan hal tersebut, mereka hanya mengimani apa yg di turunkan Allah melalui rasulnya. begitulah pemahaman dasar org2 yg bermanhaj salaf. memahami dalil2 dr alqur'an dan hadist sebagai mana pemahaman para salafush soleh dr jaman Rasulullah.
    justru yang memahami istiwa menjadi duduk, butuh tempat, menyerupai makhluk. itu datang dari org2 yang mengedepankan akal dan hawa nafsu,
    mereka tidak bisa menerima dalil2 tersebut sehingga mereka perlu untuk mentakwilkan ke makna yang lain. padahal para sabahat tidak ada yg melakukan hal tersebut (takwil).
    jadi siapa berbuat bid'ah?? hehe

    • @LingkungSeniSantriKalijaga
      @LingkungSeniSantriKalijaga 2 ปีที่แล้ว

      Kesalahan orang salafy adalah dari itsbat makna, tidak tafwidh apalagi takwil. Padahal dengan itsbat makna, maka semua dalil akan bertabrakan. Contoh itsbat makna yg dilakukan salafi ; menterjemah yad menjadi tangan, dan mengembel2i 'Tangan Allah tdk sama dengan tangan makhluk'. Kaum Salafy tersebut berkata jangankan dengan Allah, antar makhluk saja misal tangan manusia dan monyet jelas berbeda. Tapi salafy lupa bahwa sebagaimanapun berbedanya tangan antar makhluk tapi punya fungsi yang sama, untuk memegang, meraba. Artinya kalau tangan Allah dan manusia diaebut berbeda, tapi tetap hakikat fungsinya sama, yaitu organ peraba. Ini artinya salafi sama halnya dengan mengatakan bahwa tangan manusia dan tuhan itu sama saja hakikatnya, tapi hanya beda dari ukuran dan kekuatan saja. Tangan manusia kecil dan lemah sedangkan tangan tuhan besar dan kuat. Ini sungguh aqidah menyimpang dari orang2 mujassimah yang gemar m3ngkhayalkan bahwa tuhan adalah sosok raksasa super besar yg berbeda dari apapun selain-Nya. Makanya yg paling aman adalah tafwidh. Dalam dalil2 disebutkan ada Yad bagi Allah. Maka sdh saja kita terima kalimahnya begitu adanya, 'Yad'. Gak usah diterjemah jadi tangan! Karena Yad adalah kalimah bahasa arab yg mana kalimah2 bahasa arab itu mempunyai banyak makna dan akan berlaku sesuai konteksnya. Justru ketika kita menerjemahkan Yad menjdi 'tangan' maka berarti kita malah menyempitkan makna Yad tersebut. Ini juga berlaku bagi kalimah2 khabariyah yg lain. Jangan diterjemah! Karena akan menyempitkan maknanya yg sebenarnya bgtu luas dan kaya. Dan lagi Dalam dalil mana pun tdk pernah Allah menyebutlan bahwa Dia memiliki organ tubuh. Nah Kalau yang panjenengan sampaikan, itu adalah praktik dari tafwidh. Takwil? Sudah banyak loh bahasan di youtube ini yg membahas sahabat ibnu abbas mentakwil, imam bukhari mentakwil. Mereka termasuk golongan salaf. Disimak nggak hayoooo??

    • @ayahkiyo6707
      @ayahkiyo6707 2 ปีที่แล้ว

      @@LingkungSeniSantriKalijaga wallahu'alm bishawab.
      Kembali ke komentar ana yg pertama. Org2 salafy hanya memahami dalil sesuai dengan pemahamannya para salafush salih, yaitu Rasulullah dan para sahabatnya..
      Tidak ada riwayat yg mengatakan bahwa para sahabat mentakwil atau mentafwidh asma & sifat2 Allah. Mereka semua org arab, dan mereka paling faham dengan bahasa arab.
      Yg jelas dalil kaidahnya "Allah tidak serupa dengan suatu apapun".
      Maka ketika Allah menyebutkan fisiknya Allah, maka kita kembalikan ke makna awalnya, dan kaidah dalil yg tadi. Jika disebut "tangan", yaa maknanya berarti tangan, namun tentu saja tangannya Allah berbeda dengan tangan makhluk karena kembali ke kaidah dalil tadi bahwa "Allah tidak serupa dengan suatu apapun". Sehingga org2 salafy tidak pernah menyamakan Allah dengan makhluk.
      Sama halnya ketika Allah maha melihat. Apakah melihatnya Allah sama dengam melihatnya makhluk?? Tentu saja tidak. Kembali ke kaidah dalil yg tadi.
      Terlalu banyak dalil2 yg menerangkan tentang sifat2 Allah, bahkan ribuan dalil. Apakah antum mau mentakwilnya satu2.?? Apakah antum lebih hebat dari para sahabat terdahulu?
      Makanya dalil2 tentang sifat2 Allah harus di imani, bukan dipikir dengan akal dan hawa nafsu..
      Karna justru mujassimmah sebenarnya adalah mereka yg tidak bisa menerima dalil2 tersebut, sehingga mereka perlu untuk mentakwil dan mentafwidh. Niatnya baik namun akhirnya malah menyimpang dr metodenya para rasul dan para sahabat.
      Adapun ibnu Abbas, dia tidak mentakwil atau mentafwidh permasalahan didalam bahasa. Beliau merupakan ahli tafsir dimasa para sahabat.
      Dan imam bukhari dia pun tidak mentakwil, itu cuma permasalahan salah baca. Harusnya di baca "malikahu" ini malah di baca "mulkuhu" . silahkan lihat video bantahannya sendiri.
      Dan keduanya baik Ibnu Abbas maupun Imam bukhari, tidak ada riwayat mereka mentakwil istawa menjadi istaula...

    • @LingkungSeniSantriKalijaga
      @LingkungSeniSantriKalijaga 2 ปีที่แล้ว

      @@ayahkiyo6707
      1.salah baca tapi fatal. Mulkahu= kerajaan-Nya, Malikahu= Yang Menguasai-Nya. Artinya Tuhannya salafi wahabi ada yg menguasai. Gimana bisa dibilang dengan enteng 'salah baca'? Yang harusnya fathah dibaca dhommah misalny, artinya bisa jadi melenceng jauuuuh dari seharusnya masbro! Faham ilmu nahwu gak? Kelihatannya sampeyan faham lebih dari saya. Terangin dong.
      2. Allah itu Maha Melihat dan Maha Mendengar beda dengan manusia yg hanya melihat dan mendengar. Manusia mendengar dan melihat menggunakan organ penglihatan dan pendengaran, ada ketergantungan terhadap organ. Sedangkan Allah tdk punya ketergantungan terhdap apa pun. Maka jelas Maha Melihat dan Maha Mendengarnya Allah tidak pakai organ seperti yg terjadi pada makhluk. Maka diaebut Yad, Wajh, 'Ain pada Allah bukanlah organ tubuh seperti pada makhluk. Bukankah ada ayat yg berbunyi, "....semua akan binasa kecuali wajah Allah...." ini jelas menunjukkan bahwa Yad, Wajh, 'Ain yang dinisbatkan pada Allah bukanlah suatu organ penyusun / organ tubuh. Sebab bila tu organ maka ketika disebut semua binasa kecuali wajah Allah, maka jadilah organ muka Allah melayang2 macam angrybird. Mustahil demikian kan? Maka semua yg saya sebut tadi bukanlah organ tubuh bagi Allah. Lalu apa? Hanya Allah Yang Maha Tahu apa itu Wajh, Yad, dan 'Ain bagi-Nya. Kita hanya disuruh mengimani bukan mengetahui secara rinci yang dimaksud Yad, 'Ain dan Wajhullahu.
      Lalu Melihat dan Mendengar bagi Allah adalah wajib sedangkan bagi makhluk tidak. Ada makhluk yang ditaqdirkan buta tuli sejak lahir, bahkan diciptakan betul2 tanpa penglihatan dan pendengaran. Nah, Allah mustahil buta dan tuli. Bda dengan makhluk yang bisa buta dan tuli. Bisa difahami sampai sini masbro?
      3. Di atas sampeyan malahmenyebutkan fisik Allah. Allah hanya bilang Yad, Ain, Wajh tidak bilang Dia berupa fisik apalagi bilang fisik anggota tubuh. Justru golongan sampeyanlah yg tdk beriman atas apa yg Allah sampaikan karena memakai itsbat makna tadi padahal bukan demikian makna yg dimaksud. Imani saja tanpa.mencari2 maknanya yang sdh pasti akan keliru. Kok gtu aja susah sih? Apa sampeyan tak pernahendengarkan qoul imam ahmad bin hanbal bahwa "orang yg mengatakan Allah jism (apalagi fisik) walaupun jismnya berbeda dengan jism makhluk maka dia telah kafir!" Itulah kesalahan fatal itsbat makna yg digunakan salafi. Ketika itsbat makna maka lahirlah kesimpulan yg sampeyan sampaikan, "tangan Allah tdk sama dengan tangan makhluk". Padahal di atas sdh saya jelaskan segimana bedanya tangan Allah dan makhluk tapi hakikatnya sama yaitu organ peraba. Padahal Allah tak pernah menjelaskan bahwa Yad adalah tangan dalam arti organ peraba. Kalau itsbat makna ala salafi yg dipake maka tangan tersebut letak perbedaannya hanya pada ukuran dan kekuatan saja. Tangan manusia kecil dan lemah sedangkan tangan tuhan besar dan kuat. Ini aqidah menyimpang dari kaum mujassimah yg gemar mengkhayalkan bahwa tuhan adalah sosok raksasa super besar yg berbeda dari apa pun selain Dia. Dgn menerjemah Yad jadi tangan justru akan menyempitkan maknanya yg seharusnya luas dan akhirnya malah tersemat makna yg tdk layak bagi Allah. Coba kalau tafwidh, aman! Perbedaannya akan nampak betul2 beda antara Allah dan makhluk. Yad pada makhluk adalah organ tangan sedangkan Yad pada Allah ya bukan! Kota tdk diberi info apa Yad pada Allah itu sebenarnya. Hanya Dia yg Maha Tahu ttg itu. Selesai! Habis perkara. Coba kalau pakai itsbat makna ;
      Yad pada Allah adalah organ tangan tapi tangan Allah tdk sama dengan punya makhluk. Akhirnya intinya sama juga hanya beda ukuran dan kekuatan seperti saya bilang di atas. Padahal antara Allah dan makhluk itu tdk boleh ada kesamaan pada hakikat.
      4. Kalau sampeyan berkata bahwa tdk ada riwayat yg mengatakan bahwa sahabat mentafwidh atau mentakwil asma dan sifat, waduh audah banyak sekali kajian aswaja membahasi ini.membantah apa yg sampeyan katakan. Cuman ya memang orang macam sampeyan ini wis angel tuturane sih. Susah ngasih taunya biar pun sdh dikasih dalil dan penjabarannya. Ngeles aja terus. Termasuk takwil istawa menjadi istaula

    • @LingkungSeniSantriKalijaga
      @LingkungSeniSantriKalijaga 2 ปีที่แล้ว

      @@ayahkiyo6707 terakhir mengenai tafwidh dan takwil
      Salah satu propaganda untuk menolak takwil atau tafwîdl yang notabene pilihan ulama Aswaja adalah dengan mengatakan bahwa pelaku takwil dan tafwîdl sejatinya adalah musyabbih (orang yang menyerupakan Allah dengan makhluk). (Takwil merupakan cara memaknai kata dengan makna di luar bunyi tersuratnya, sementara tafwidl merupakan cara memaknai kata dengan memasrahkan makna hakikatnya pada Allah, red). Alasannya sebab awalnya dia membayangkan sifat Allah sama dengan manusia kemudian dia tolak bayangan itu dengan cara takwil atau tafwîdl. Andai sedari awal dia tak membayangkan adanya kesamaan sama sekali antara keduanya, maka dia tak perlu lari pada takwil atau tafwîdl. Dari situ kemudian disimpulkan bahwa Asy'ariyah adalah musyabbih sebab Asy'ariyah memilih jalan tafwîdl atau takwil. Banyak tokoh pemikir yang berargumentasi seperti ini hingga mereka mengarang kaidah semacam ini:
      كل مشبه معطل، وكل معطل مشبه
      “Setiap musyabbih adalah mu’atthil (orang yang menolak keberadaan sifat) dan setiap mu’atthil adalah musyabbih”. Seorang pendaku Salafi mengatakan alasan kaidah seperti itu adalah:
      لأنَّ من يعطل صفة الله إنما عطلها فراراً من التشبيه الذي قام في نفسه
      “Sebab sesungguhnya orang yang menolak sifat Allah sebenarnya tak lain melakukannya karena lari dari tasybih yang ada dalam dirinya” (Abdurrazaq bin Abdil Muhsin al-Badr, Tadzkirah al-Mu’tasi Syarh Aqîdah al-Hâfidz Abd al-Ghany al-Maqdisi, hal. 133).
      Sepintas penalaran di atas berikut kaidah yang mereka buat terlihat benar tetapi sejatinya jauh dari kebenaran sebab tak sesuai dengan proses penalaran yang benar. Kesalahan pernyataan seperti di atas dapat diketahui bila proses terjadinya sebuah penalaran diurai secara mendetail sebagai di bawah ini. Bahasan ini sebetulnya adalah bahasan dasar dalam ilmu manthiq. Penulis berusaha menyajikan bahasan ini dengan bahasa semudah mungkin. Berikut ini uraiannya:
      1. Setiap orang berakal tatkala mendengar suatu kata, maka akan terbayang di benaknya arti kata itu. Kalau mendengar kata "kursi", maka akan terbayang benda yang biasa dijadikan tempat duduk itu. Bayangan di benak ini disebut para ulama sebagai tashawwur. Keberadaan tashawwur ini adalah proses otomatis yang pasti terjadi (dlarûry) pada diri semua orang berakal. Bila tak muncul tashawwur sama sekali ketika mendengar satu kata yang sudah dikenal, itu artinya akalnya rusak sehingga tak mungkin memahami apa pun. Ini berarti dia lepas dari taklif (tanggung jawab agama) sebab gila. Adapun bila suatu kata yang didengar tak dikenal, maka memang tak bisa timbul tashawwur sama sekali semisal mendengar kata "Zaqwikut" yang memang tak ada artinya. Ketiadaan tashawwur dalam hal ini disebut ketidaktahuan.
      2. Karena tashawwur adalah proses otomatis dalam kegiatan menalar, maka proses ini tak bisa dihindari dan bukan merupakan suatu tindakan yang disengaja sehingga ia berada di luar wilayah taklifi. Yang berada dalam wilayah taklifi di mana seorang berakal terikat dengan hukum halal atau haram adalah tindakan selanjutnya yang dilakukan secara sengaja. Membayangkan bentuk, cara, dan sifat-sifat suatu objek yang didengar adalah kegiatan yang disengaja yang terjadi setelah proses tashawwur yang otomatis itu. Misalnya tatkala mendengar kata "kursi", ia tashawur tentang makna kursi sebagai tempat duduk. Sampai poin ini hanya ada makna tapi kosong dari detail. Lalu ketika ia membayangkan kira-kira bentuk kursinya kotak, bahannya kayu jati, ukurannya tingginya 50 cm, warnanya coklat, dan seterusnya, maka bayangan inilah yang disengaja di mana ia memilih salah satu ciri dari berbagai kemungkinan yang ada. Dengan demikian, kegiatan membayangkan secara sadar dan disengaja itu selalu muncul setelah tashawwur. Bila tak ada tashawwur, maka tak mungkin bisa membayangkan.
      3. Ketika ada dua kata yang dikenal dan bisa ditashawwurkan bila sendiri-sendiri, tetapi tak bisa ditashawwurkan bila digabung atau dinisbatkan, maka tashawwur makna yang asal menjadi buyar dan gabungan itu menjadi susunan kata yang tak bisa dipahami. Misalnya kita kenal kata "leher" dan bisa men-tashawwur-kannya sebagai anggota tubuh yang menghubungkan kepala dan badan. Kita juga kenal kata "bola" sebagai benda yang bulat itu. Namun ketika kita mendengar kata "lehernya bola", maka kita tak mampu men-tashawwur-kannya sebab bola yang dapat kita pahami itu tak punya leher. Ketika tak bisa men-tashawwur-kannya, maka otomatis mustahil kita membayangkannya.
      4. Dalam konteks sifat khabariyah Allah yang tergolong mutasyabihat, maka proses yang sama juga terjadi. Ketika kita mendengar kata "tangan", maka kita bisa memahaminya dan timbul tashawwur sebagai organ tubuh dari bahu hingga ujung jari. Ini adalah proses otomatis yang mau tak mau akan terjadi pada siapa pun yang berakal. Namun ketika kata "tangan" itu digabung dengan kata "Allah" sehingga menjadi "tangan Allah", maka sampai di sinilah orang-orang berbeda. Sebagian pihak merasa masih bisa men-tashawwur-kannya sebagai tangannya Allah dalam arti sebagai organ tubuh Allah. Mereka inilah yang disebut mujassimah dan musyabbihah. Disebut mujassimah karena menganggap Allah adalah jism (sosok yang bervolume), dan disebut musyabbih sebab men-tashawwur-kan sifat Allah sesuai standar yang berlaku pada manusia. Semua mujassimah dan musyabbihah sepakat bahwa jism Allah tak sama dengan jism makhluk, namun demikian tetaplah mereka disebut sebagai mujassimah atau musyabbihah. Mereka ini berbeda-beda levelnya; ada yang berhenti di tashawwur saja tanpa lanjut pada level membayangkannya, dan ada juga yang hingga taraf membayangkan sehingga mengatakan Dzat Allah memenuhi Arasy kecuali empat jengkal saja, memenuhi seluruh Arasy tanpa menyisakan sejengkal pun, menyentuh Adam dengan tangan-Nya, mempunyai berat badan, bergerak ke sana ke mari, mempunyai lidah, darah, daging, rambut, dan seterusnya yang tak didukung satu hadis sahih pun sebab hanya berdasar bayangan yang mereka buat sendiri di benaknya. Sedangkan Ahlussunnah waljama'ah (Aswaja / Asy'ariyah-Maturidiyah) mengaku sama sekali tak bisa men-tashawwur-kan apa maksud "tangan Allah", sama seperti ketika mereka mendengar kata "leher bola" di atas. Bagi mereka tak masuk akal kata tangan dalam arti organ itu disandingkan dengan kata Allah yang mustahil berupa jism. Dari sinilah kemudian tak ada tashawwur sama sekali sehingga tak mungkin timbul kegiatan yang bernama "membayangkan" apalagi "menyerupakan". Karena tidak ada tashawwur di benak Aswaja, maka berarti mereka mengaku tak mengerti sama sekali tentang Dzat Allah. Inilah makna perkataan mereka bahwa puncak pengetahuan tentang Allah adalah ketidaktahuan.
      5. Untuk menyikapi jalan buntu ketiadaan tashawwur di atas, Ahlussunnah wal Jama'ah kemudian terbagi menjadi dua; Sebagian memilih jalan tafwîdl dengan cara tetap membiarkan ketiadaan tashawwur makna itu dan membiarkan pengetahuan tentangnya cukup diketahui Allah saja. Sebagian lainnya memilih mencari makna yang lebih sesuai yang dapat dipahami dari teks sifat yang didengar itu. Langkah terakhir inilah yang disebut takwil.
      6. Baik tafwîdl atau takwil, keduanya sama sekali tak muncul akibat proses membayangkan, apalagi menyerupakan. Keduanya muncul akibat ketidak tahuan murni akan Dzat Allah sebab ketidakmungkinan adanya tashawwur itu tadi. Dengan demikian, tuduhan bahwa pelaku takwil dan tafwîdl sejatinya adalah musyabbih (orang yang menyerupakan Allah dengan makhluk) adalah tuduhan tak berdasar sama sekali. Bagaimana bisa menyerupakan sesuatu bila membayangkannya, bahkan memahaminya saja tidak? Adalah tak mungkin secara logika sesuatu yang tak dapat ditashawwurkan kemudian disamakan dengan sesuatu lainnya. Tuduhan semacam ini hanyalah logical fallacy yang parah.
      Sekian. Saya tidak maksa sampeyan buat percaya apa yg saya katakan. Saya hanya minta sampeyan berdikir denganakal sehat, hati nurani dan keimanan sampeyan

    • @ayahkiyo6707
      @ayahkiyo6707 2 ปีที่แล้ว

      ​@@LingkungSeniSantriKalijaga alhamdulillah dapat beberapa ilmu baru, thanks for sharing.
      dari pemaparan antum, memang sangat jelas perbedaan metode salafy dan asyari/maturidi dalam memahami dalil2 khususnya mengenai asma & sifat Allah.
      dan apa yg antum jelaskan tadi pun sudah banyak jg bantahannya dari ustadz2 salaf.. jadi masing2 sudah ada kajiannya dan bantahannya juga. hehe
      cuma masalahnya adalah metode mana yang paling benar??? disitulah kita perlu untuk terus belajar dan menuntut ilmu2 syar'i, seraya tetap kita meminta hidayah dari Allah.
      kembali ke pembahasan.
      klo dr ana sih yaa kembali ke komentar ana yg sebelumnya, bahwasanya org2 salafy dalam memahami dalil mereka mengembalikan pemahaman dan praktik kepada Rasul dan para sahabat. tidak semata2 menggunakan akal atau yg antum bilang dengan istilah "tashawwur". semua dalil2 tentang sifat2 Allah tetap kita imani sebagaimana para sahabat mengimaninya.
      para sahabat dahulu, ketika mendapatkan khabar dari Rasul, mereka tidak memikirkan dengan akal semata, mereka langsung sami'na wa'atho'na, jika mereka tidak faham tentang permasalahan teknis, tentunya langsung bertanya kepada rasul gimana2nya. namun untuk urusan keyakinan, mereka menerimanya & mengimaninya.
      Dan yg org2 salafy yakini juga adalah bahwasanya agama tidak dibangun di atas akal, tetapi dibangun di atas dalil yg bersumber dari Allah & Rasulnya. Oleh karena itu jika memang ada riwayat yang menjelaskan tentang permasalahan takwil di masa para sahabat seperti contohnya ada sahabat yang mentakwil istawa menjadi istaula, tentunya org2 salafy akan melakukan hal yang sama.
      bukan cuma perkara keyakinan/keimanan, org salafy pun dalam ibadah praktik fisik pun mengikuti contoh praktiknya para sahabat, sebelum melakukan amalan ibadah, di cek dulu, apakah para sahabat melakukannya, jika iya maka kita laksanakan, jika tidak, maka tidak di laksanakan.
      Sifat2 Allah tentunya hal yg ghaib bagi kita, dan kita tidak dituntut untuk memikirkan dengan akal kita bagaimana2nya, karena ga mungkin bisa sampai akal kita untuk memikirkan bagaimananya sifat2 Allah. karena jika kita memaksakan diri untuk mentakwil semua sifat2 Allah, akan capek sendiri nantinya, karena terlalu banyak dalil2 yang menjelaskan sifat2 Allah, ada ribuan malah.
      maka dari itu kembali kepada dalil yg ana sampaikan sebelumnya: "Allah tidak serupa dengan suatu apapun", sehingga jika ada dalil misal yang mengatakan "tangan Allah" langsung di bawa ke dalil awal td.
      Allah sendiri yang menerangkan tentang sifat2nya melalui ayat2 alQur'an dan melalui hadist2 nabi, dan para sahabat tidak ada komentar sama sekali tentang hal tersebut. mereka menerimanya dan mengimaninya. mereka semua orang arab, Alqur'an datang dalam bahasa arab, dan mereka adalah orang yang paling faham dengan bahasa arab. tidak ada riwayat khusus yang menerangkan bahwasanya sahabat bertanya langsung ke Rasul, "ya rasulullah, apa yang di maksud dengan tangan Allah?", "apa maksudnya wajah Allah?", apa maksudnya ini dan itu... dan tidak ada riwayat khusus rasul menerangkan hal tersebut.
      sorry klo bahasanya belibet. ana cuma penuntut ilmu biasa,
      bukan ustadz, jadi ga perlu ngetest2 ana segala hehe.
      Wallahu'alam.

  • @irwanadi1117
    @irwanadi1117 2 ปีที่แล้ว

    Aku bukan orang yg ngerti agama, tp klo menurutku skrng bukan jamannya lagi nyari2 kesalahan golongan lain, yg paling penting skrng adalah mrangkul generasi2 muda yg mulai jauh dari agama, kemaksiatan dimana2 di umbar sperti sudah menjadi hal yg biasa, di daerah pedalaman masih bnyak sdra muslim kita yg gak bisa belajar agama krn guru2 yg trbatas, sehingga masih bnyak jga yg percaya tahayul yg berujung kesyirikan.
    Jdi stop lah nyari2 kesalahan golongan lain, saya tahu anda ini pintar, ilmunya mumpuni, tp knp anda ber syiar seperti ini, bersyiar lah dg cara yg baik tanpa menjatuhkan golongan manapun.

  • @asmunisolihan1057
    @asmunisolihan1057 2 ปีที่แล้ว

    Tolong dinelaskan ttg Hadits Mi'raj yg Intinya, bahwa Nabi SAW naik melintasi tujuh langit dg disertai,l malaikat Jibril, lalu Nabi SAW naik lagi namun Jibril tidak mampu menyertainya bingga beliau sampai di Sidratil Mintaha, dan beliau menerima wahyu langsung dari Allah ttg kewajiban shalat lims waktu.
    Gus ...tolong jelaskan, apakah hadits ttg perjalanan mi'raj Nabi SAW tsb shahih..?
    Jika hadits tsb shahih, maka apakah salah jika dikatkan bhw Sidratul Muntaha di atas langit..?
    Lalu jika Sidratul Muntaha tsb diatas langit, apakah bisa disimpulkan bhw Allah di atas langit..?

  • @hamidun_alhaj
    @hamidun_alhaj 2 ปีที่แล้ว

    TH-cam SEPERTI INI HARUSNYA DITERUSKAN KE MUI DAN KEMENAG,, DAN ORMAS ISLAM RESMI LAINNYA, SEBAGAI BENTUK REKOMENDASI MELURUSKAN PAHAM MENYIMPANG, SEPERTI DI NEGARA TETANGGA MALAYSIA, MEREKA PADU AHLUSSUNAH WA AL JAMAAH, PAHAM LAIN GAK BISA BERKEMBANG, DAN DISANA MEREKA DISEGANI UMMAT LAIN DAN MENENTUKAN DALAM KEBIJAKAN NEGARA MEREKA.

  • @bbk9294
    @bbk9294 9 วันที่ผ่านมา

    Milyaran galaxy, tujuh lapis langit, yg mana kesemuaan yg ada itu jauh dibawah ArsyNya (mahluk Allah yg paling Besar)
    Hak Allah lah jika Dia Bersemayam Atau Berada Diatas Seluruh CiptaaNya

  • @godohtelo407
    @godohtelo407 3 ปีที่แล้ว +1

    Allah =pencipta (tdk diliputi)
    ⬇️
    Arsy = makhluk terluas (diliputi)
    ⬇️
    Langit = makhuk (diliputi)
    ⬇️
    Dan semua makhuk lainya .
    Smua kata² adalah istilah/sebutan.
    Di atas ,di bawah,,dimanapun itu adalah sebutan saja.
    Apakah kita tau dmn bagian atas bumi sedang bumi itu bulat?
    Knp di redaksinya 'alal arsystawa.
    Knp di atas 🤔
    Krn di atas itulah yg lebih mulia.
    Selamat belajar 🙏

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 ปีที่แล้ว

      Iya kata di atas itu lebih mulia...
      Kata di atas itu juga hanya sebutan...
      Kata di atas juga dapat bermakna, di atas segala sesuatu...
      Hanya saja kaum mujasimah dan musyabihah... Mengartikan kata di atas sebagai Zhahir...
      Padahal Allah itu Dialah yang Zhahir dan Dialah yang Bathin..

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 3 ปีที่แล้ว

      Fitrah manusia tdk bisa di manipulasi 🤔
      ➡️Sudah serahkan saja sama yg di atas.
      ➡️Ustadz menunjuk ke atas saat khutbah Jum'at.
      🤔

    • @rz_deathbringer1221
      @rz_deathbringer1221 3 ปีที่แล้ว

      @@godohtelo407 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَاِ ذَا سَاَ لَـكَ عِبَا دِيْ عَنِّيْ فَاِ نِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّا عِ اِذَا دَعَا نِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
      wa izaa sa-alaka 'ibaadii 'annii fa innii qoriib, ujiibu da'watad-daa'i izaa da'aani falyastajiibuu lii walyu-minuu bii la'allahum yarsyuduun
      "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
      (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 3 ปีที่แล้ว

      @@rz_deathbringer1221 Klo Allah di atas Arsy apakah Allah tdk mungkin bisa dekat dgn kita??🤔
      ➡️ Secara ga lngsung ente telah mengecilkan Allah,,bukankah Allah maha besar dan meliputi sgala sesuatu 🤔

    • @godohtelo407
      @godohtelo407 3 ปีที่แล้ว

      @@rz_deathbringer1221 sya tau anda akan menyangkal Allah di atas Arsy,,,😂,,,krn ada ayat tersebut

  • @safaruddinsafar8429
    @safaruddinsafar8429 3 ปีที่แล้ว +2

    Fir'aun mendustakan nabi musa karena itu ia menyuruh haman membuat tagga kelangit untuk meliahat tuhannya musa.ternyata nabi musa belum tau kalau tuhan itu ada dimana-dimana,tetapi fir'aun sudah tau tuhan ada dimana-dimana menurut kaum sufi, karena zat tuhan juga menyatu dgn fir'aun,makanya fir'aun mengaku tuhan dan menurut sufi(wahdatul wujud) fir'aun itu beriman tdk kufur.kalau aku sih,saya memilih nabi musa daripada memilih fir'aun . Zat Allah diatas arasy dan sifat Allah berada dimana-mana.coba dibandingkan zat Allah ada dimana-mana tetapi tidak ada di mana-mana.kalau Allah tidak ada di atas,bawah,samping,dan tdk dimana-mana berarti Allah tdk Ada.kalau dihilangkan tdk ada dimana-mana,Berarti Allah dimana-mana saja, berarti Allah tdk maha suci karena Allah berada juga pada tempat yg najis,dan Allah juga tidak maha besar karena ia berada pada tempat yg kecil.dan zatnya juga tdk esa karena zatnya terpisah -pisah, apakah anda penolak sifat Allah.???.......

    • @dolyohara8246
      @dolyohara8246 3 ปีที่แล้ว

      Bayi tabung wahabi mencoba membangun opini dgn akal terbatas nya.. 🤭😂🤦

    • @safaruddinsafar8429
      @safaruddinsafar8429 3 ปีที่แล้ว

      @@dolyohara8246
      Bayi tabung dalam pendapat orang adalah sesuatu yg tidak mungkin tetapi fakta telah membuktikan bahwa hal itu benar dan menuai keberhasilan yg positif walau dalam keterbatasan namun itulah bukti yg tidak terbantahkan lagi karena ia hasil dari bantahan itu sendiri.

    • @dolyohara8246
      @dolyohara8246 3 ปีที่แล้ว

      @@safaruddinsafar8429
      😂😂
      Urgensi Wahabi memang bukan belajar agama, tapi belajar memahami bahasa dan belajar memperbaiki cara berfikir dulu..
      😊🤗

    • @safaruddinsafar8429
      @safaruddinsafar8429 3 ปีที่แล้ว

      @@dolyohara8246
      Segala sesuatu mesti harus dipahami dgn bahasa walau hanya bahasa isyarat tanpa bahasa tdk melahirkan makna.bagaimana anda memikirkan sesuatu tanpa bahasa.

    • @dolyohara8246
      @dolyohara8246 3 ปีที่แล้ว

      @@safaruddinsafar8429
      Makanya itu urgensi yg harus dipelajari oleh Wahabi adalah belajar memahami bahasa dan belajar memperbaiki cara berfikir dulu, baru belajar agama..
      😊🤗

  • @saptonugrohp6720
    @saptonugrohp6720 21 วันที่ผ่านมา

    Kita ikuti Quran saja sesuai artinya karena kita gak pernah tahu keberadaanya. Dan rasul sudah mengkonfirmasinya lewat hadis sahih ketika beliau menanyakan hal tersebut kepada seorang budak dan jawabanya adalah Allah di atas langit.
    Anda berani mendustakan konfirmasi dari nabi?

  • @bangtoyibmantansalafi5368
    @bangtoyibmantansalafi5368 2 ปีที่แล้ว +2

    Cuman gelar LC tp gagal paham smua d blang gk ada dalilx munkin ngajinya gk selesai

    • @amroe1000
      @amroe1000 4 หลายเดือนก่อน

      Ya dalil yg diambil pada malam gelap gulita tidak peduli apakah itu batu, emas perak, kotoran dll

  • @virendrarr8198
    @virendrarr8198 ปีที่แล้ว

    Tdk ada juga sahabat yg ngatakan Allah tdk ada dmn mana kl tdk dmn mana sama saja tdk ada.

  • @juanemailcomreges1239
    @juanemailcomreges1239 3 ปีที่แล้ว

    Hancur langit kalo allah di atas langit ...karna saking besarnya allah itu.. tiada yg sama dengannya......saking besarnya....allaahuakbar.....

  • @maryamlizidny6056
    @maryamlizidny6056 2 ปีที่แล้ว +2

    Saya sudah subscribe.. Mau terus kang😁😁

  • @kamsanikasmuni5921
    @kamsanikasmuni5921 2 ปีที่แล้ว +2

    Ilmu setinggi mana sekali pon kalau kefahaman ilmu di hijap allah ia tidak akan terima atau faham ia tau yg tersurat yg tersirat ia takan faham sebab di hijap kefaham nya

  • @untungsuratman7439
    @untungsuratman7439 ปีที่แล้ว

    Telah terkunci pintu hatinya oleh gengsinya tobatlah wahabi

  • @pedjuangaspalt8514
    @pedjuangaspalt8514 2 ปีที่แล้ว

    Ada se orang guru menyeruh murid nya melukis di buku gambar tetapi sang guru malah melarang melukis itu di sebab kan akal nya lemah..tetapi ketika akal nya lemah kenapa berani memvonis tuhan punya tangan punya kaki..sdg kan hukum akan sudah ada di berikan kepada manusia mustahil allah punya tangan dan tempat krna hadis nya allah tdk ada serupa dengan mahluk..klo tdk semua maka akal nya itu sudah tdk bisa memvonis tuhan punya tangan.pasti perlu takwil atu tafwid.kata wahabi tdk boleh padahal wahabi nya juga berkata jgn pikir kan wajah tuhan🤣😂🤣😂

  • @Motivasisalaf
    @Motivasisalaf 10 หลายเดือนก่อน

    Waktu Nabi mau turun ke bumi waktu isra mijraj membawa perintah Shalat 50 kali sehari, lalu Nabi bertemu dg Nabi Musa dan Nabi Musa menyarankan Nabi memohon kepada Allah minta dikurangi. Lantas Nabi naik lagi ke atas Langit menemui Allah. Begitu berulang2 sampai 5 waktu. Pertanyaannya kenapa Nabi turun naik turun naik menjumpai Allah. Harusnya Nabi minta kurangkan aja dari Bumi.

  • @salbiahtpl3286
    @salbiahtpl3286 2 ปีที่แล้ว

    Aswaja Aqidah yg sahih
    Wahabi sesat
    Mari kita dukung canel ini

  • @netizenvaganza9983
    @netizenvaganza9983 3 ปีที่แล้ว +2

    Klo ada dalil2 yg bertentangan sama pemahaman mereka kyknya dihindari min. Ngga dipake dan sebisa mungkin ngga dikasitau ke jamaahnya.
    Makanya jamaah awam pengikut wahabi ngotot banget "ALLAH di atas langit di atas nya lagi bersemayam di arsy, ntar ⅓ mlm terakhir turun ke langit bumi." 🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️
    Trus mereka bilang "turunnya ALLAH gabole disamain caranya dgn turunnya makhluk. Klo makhluk turun dari atas ke bawah maka ALLAH turunnya bukan dari atas ke bawah." 🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️
    Na'udzubillahi min dzalik.

    • @NajatNgaji
      @NajatNgaji  3 ปีที่แล้ว

      Iya, mereka menyerupakan Allah dg makhluk... Tidak menyamakan, tapi menyerupakan

    • @visualku5299
      @visualku5299 3 ปีที่แล้ว

      Kalo kedudukan hadits ketika anak kecil yg ditanya dimana Allah, kemudian menunjuk ke atas itu gimana min.. karna ini juga yg jadi dalil kuat mereka...mohon pencerahannya

    • @praptobrewok3398
      @praptobrewok3398 3 ปีที่แล้ว

      netizen
      Mau percaya yang mana?
      Wong semuanya cuma pendapat. Dan pendapa siapa pun bisa salah.
      .

    • @praptobrewok3398
      @praptobrewok3398 3 ปีที่แล้ว

      @@NajatNgaji
      HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA 🤣🤣🤣
      Semua hanya pendapat. Yang namanya pendapat bisa salah. Pendapat siapa yang paling benar?
      Semuanya MERASA paling benar ha ha ha ha ha ha ha ha 😂😂😂
      .

    • @netizenvaganza9983
      @netizenvaganza9983 3 ปีที่แล้ว

      @@praptobrewok3398 termasuk ente bisa salah.

  • @ittiba4472
    @ittiba4472 2 ปีที่แล้ว

    Dari Abu muthi'Al-hakam bin Abdillah Al-balkhiy pemilik kitab Al-fiqhul Akbar beliau berkata " aku bertanya kepada abu Hanifah mengenai perkataan seorang Yg menyatakan " aku tidak mengetahui di mana Rabb-ku di langit ataukah dibumi? Lantas abu Hanifah mengatakan; orang tersebut telah kafir , karena Allah Ta'ala sendiri berfirman ; Allah Ber ISTIWA' di atas Arasy dan Arasy-nya di atas langit . imam Malik mengatakan ; Allah di atas langit dan ilmunya berada di mana2 segala sesuatu tidak lepas dari ilmunya . imam Syafi'i mengatakan ; Allah berada di atas Arasy-nya yang berada di atas langit-nya namun walaupun begitu Allah-pun dekat dengan makhluk-nya sesuai yg dia kehendaki . imam Ahmad bin Hambal pernah di tanya tentang firman Allah ; dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada , tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan dialah yang ke empat-nya . Yg di maksud kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah , Allah mengetahui yg ghaib dan yg nampak , ilmu Allah meliputi segala sesuatu yg nampak dan yg tersembunyi , namun Rabb kita tetap menetap di atas Arasy tanpa di batasi ruang tanpa di batasi dengan bentuk kursi Allah meliputi langit dan bumi . inilah Aqidah imam empat Mazhab yg sangat sesuai dengan Al-Qur'an dan As-sunnah , tidak seperti orang2 yg mengingkari Allah di atas Arasy , bahkan mereka sangat bodoh dan sangat2 bodoh . Kebodohannya melebihi kebodohan seorang budak di zaman Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam .

  • @anakynkoerniawan6365
    @anakynkoerniawan6365 2 ปีที่แล้ว +1

    Wahabi jenggotnya di rapikan dikit biar baca hadist kebaca semua

  • @tjj3184
    @tjj3184 2 ปีที่แล้ว

    Tauhid Rububiyah, Uluhiyah dan asmawasifat adalah tauhid bid'ah Akbar yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi, sahabat dan salafussoleh. Semoga pengikut Wahabi mendapat hidayah tidak terjerumus oleh ajaran tanduk setan dari Najed.

  • @edisucipto7474
    @edisucipto7474 2 ปีที่แล้ว

    Kalimat pada Menit 1:16 sampai 1:22 , kalau dicermati kok justru pembicara yang menyerupakan Allah dg makhluk ya...??
    "Kalau Allah di atas langit berarti Allah butuh tempat"
    Kan bisa saja Allah di atas langit ,namun Allah ga butuh sama tempat(langit). Allah maha mampu lho... Krn Allah memang beda dg makhluk.
    Kalau makhluk di atas tempat, maka bisa langsung kita simpulkan bahwa makhluk tsb butuh sama tempat.

  • @abdullah5975
    @abdullah5975 2 ปีที่แล้ว

    Hadits "Al Awwalu... Al Aakhiru... Az Zhahiru... Al Baathinu...", justeru membantah kaum ahli bidah ilmu kalam (jahmiyah, mu'tazilah, Asyariyah, dll) yang mempertentangkan antara "Keberadaan Allah DI ATAS seluruh makhluk-Nya" (AZ ZHAHIR/Maha Tinggi), dengan "KEDEKATAN Allah dengan semua hamba-Nya" (AL BAATHIN/Maha Dekat).
    Hadits ini dan ayat QS Al Hadid 4, serta banyak dalil lainnya, menyebutkan kedua hal ini (Maha Tinggi dan Maha Dekatnya Allah) secara bersamaan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua hal tersebut (Maha Tinggi dan Maha Dekatnya Allah) adalah tidak saling bertentangan.
    Maka terbantahlah akal ahli bidah sesat ilmu kalam yang menganggap kedua hal ini bertentangan.
    Alhamdulillah.

  • @firdaussh5038
    @firdaussh5038 ปีที่แล้ว

    * * * * *
    WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH
    Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini.
    Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali.
    Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah.
    Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada awal tanpa permulaan dan tanpa akhir/penghabisan).
    Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki.
    Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi.
    Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah.
    Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris).
    Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah.
    Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki.
    Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
    Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan tanpa menyerupakan/menyetarakan Allah SWT dengan makhluk-Nya baik dalam hal Dzat-Nya maupun dalam hal Sifat- sifat-Nya serta Af'al-Nya (Perbuatan) Allah SWT.
    Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah.
    Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ???
    Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani.
    Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ???
    Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!!
    Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻
    Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. 🤲🏻🙏🏻

  • @princewarior2554
    @princewarior2554 11 หลายเดือนก่อน

    Itu jelas Dalil nya:
    Jelas TIDAK ADA APAPUN DIATAS & DIBAWAHNYA, UDARAPUN TIDAK. MAHLUK PUN TIDAK.
    ARSY ITU BUKAN MAHLUK ya Bi?
    👆🏼 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

  • @aljuswin4594
    @aljuswin4594 7 หลายเดือนก่อน

    Memang paham sesat seperti wahbabi makin diberitahu kebenaran makin nolak dan makin sesat. Makin pinter ngeles dan cari2 dalil (kemajan omongannya yg selalu nanya dalil). Akhirnya hadist palsupun diembat juga. Lalu akalnya berusaha akal akalan. Kalau debat dg filosif2 kafir akan kalah dan dg mudah dilibas. Padahal Islam adalah agama yg sempurna dan di atas semua agama. Malu tahu. Kuncinya adalah mana mungkin Tuhan sama atau serupa dengan mahluk. Simpel gak usah pake alasan dan dalil2 yg njelimet. Itulah yg dilakukan si ibnu taimiyah. Akhirnya pemikirannya jadi terganggu deh.

  • @oppo-uy3hj
    @oppo-uy3hj 3 ปีที่แล้ว

    Pencinta dakwah jidat hitam angkat jenggot eehh angkat Jempol nya

  • @user-mq9ip3tb7j
    @user-mq9ip3tb7j 4 หลายเดือนก่อน

    Hadist se sahih apapun tidak bisa memansukh kan firman bro. Ustad firanda hanya mengatakan sesuai Al Qur'an.

  • @harjunososro2640
    @harjunososro2640 ปีที่แล้ว

    Sesiapa yang menunjuk arah dan tempat bagi Dzat Allah , maka orang itu menjadi kafir.
    الله موجد بلا مكان

  • @EdyAbuzirdan
    @EdyAbuzirdan 2 ปีที่แล้ว

    Wajah2 Ustadz Salafi Kok Serem2 ya, Gak kaya Wajah para Habib dan Ulama/Kiayi Aswaja yg bercahaya dan Anehnya mereka Sinis terhadap Djuriah Rosulullah Pembawa Agama Allah, Semoga Salafi Tobat, Amain

  • @area_sunnah
    @area_sunnah 11 หลายเดือนก่อน

    Yang mengatakan Allah di atas Arsy itu Allah sendiri dlm Al Quran, Trus org ini mengatakan Allah tidak di atas Arsy..?? sementara manusia hanya memiliki sedikit ilmu tentang ilmu Allah, dan makhluk hanya di wajibkan mengimani apa yg telah Allah dan Rosulnya tetapkan. bukan malah mebgingkarinya.. orang ini sama saja mengingkari ketapan Allah dlm Al Quran

    • @princewarior2554
      @princewarior2554 11 หลายเดือนก่อน

      Dalil2 nya Betul.
      Tapi PEMAHAMAN nya apa betul?
      👆🏼
      Ust.FIRAUNDA :
      *BENTUKNYA ALLAH = BENTUKNYA ADAM.*
      Bentuk = RUPA.
      👆🏼
      *MENYERUPAKAN ALLAH DGN ADAM = MAHLUK.*
      👆🏼
      Ini BUKAN Pemahaman & ajaran Islam.
      Tapi ajaran P4G4N Manusia PRIMITIVE MUJ4SS1M4H MUSYABIHAH W4H4B1 T4KFIR1.
      *Yg meyakini TUHAN PUNYA ANGGOTA FISIK BENERAN SEPERTI BIN4T4NG,DAN NONGKRONG BERTENGGER DI SUATU TEMPAT.*
      👆🏼
      Manusia2 tak berakal.😊

  • @budiutomo3312
    @budiutomo3312 ปีที่แล้ว

    101 PERKATAAN ULAMA SALAF TENTANG ALLAH DI ATAS ARSY (SERI ALLAH DI ATAS ARSY)
    Dari Abu Razin berkata: Saya pernah bertanya: “Ya Rasulullah, dimana Allah sebelum menciptakan makhlukNya?” Nabi menjawab: “Dia berada di atas awan, tidak ada udara di bawahnya maupun di atasnya, tidak makhluk di sana, dan ArsyNya di atas air”. [HR. Tirmidzi (2108), Ibnu Majah (182), Ibnu Hibban (39 -Al-Mawarid), Ibnu Abi Ashim (1/271/612), Ahmad (4/11,12) dan Ibnu Abdil Barr dalam At-Tamhid (7/137). Lihat As-Shahihah 6/469)].
    Sudah banyak pembahasan mengenai aqidah tentang ‘Allah di Atas ‘Arsy’ yang ditulis oleh para asatidz sampai ulama, baik dikupas dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al Qur’an maupun Hadits-hadits shahih yang jumlahnya mencapai puluhan dalil. Namun untuk pembahasan kali ini hanya mengupas tentang perkataan-perkataan yang keluar dari para ulama Salaf mengenai Allah di atas ‘Arsy. Saya hanya mengumpulkan sedikit dari perkataan-perkataan mereka yaitu hanya berjumlah 101 perkataan, padahal jika kita merujuk kepada kitab-kitab ulama Salaf terdahulu, maka akan terkumpul banyak sekali perkataan mereka mengenai Allah diatas ‘Arsy yang jumlahnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan, Wallahu a’lam. Berikut perkataan-perkataan mereka:
    01. Abu Bakar ash Shidiq radhiyallahu ‘anhu berkata, “Barang siapa yang menyembah Allah maka Allah berada di langit, ia hidup dan tidak mati.” [Riwayat Imam ad Darimiy dalam Ar Radd ‘Alal Jahmiyah].
    02. Dari Zaid bin Aslam, dia berkata,
    مر ابن عمر براع فقال هل من جزرة فقال ليس هاهنا ربها قال ابن عمر تقول له أكلها الذئب قال فرفع رأسه إلى السماء وقال فأين الله فقال ابن عمر أنا والله أحق أن أقول أين الله واشترى الراعي والغنم فأعتقه وأعطاه الغنم
    “(Suatu saat) Ibnu ‘Umar melewati seorang pengembala. Lalu beliau berkata, “Adakah hewan yang bisa disembelih?” Pengembala tadi mengatakan, “Pemiliknya tidak ada di sini.” Ibnu Umar mengatakan, “Katakan saja pada pemiliknya bahwa ada serigala yang telah memakannya.” Kemudian pengembala tersebut menghadapkan kepalanya ke langit. Lantas mengajukan pertanyaan pada Ibnu Umar, ”Lalu di manakah Allah?” Ibnu ‘Umar malah mengatakan, “Demi Allah, seharusnya aku yang berhak menanyakan padamu ‘Di mana Allah?’.”
    Kemudian setelah Ibnu Umar melihat keimanan pengembala ini, dia lantas membelinya, juga dengan hewan gembalaannya (dari Tuannya). Kemudian Ibnu Umar membebaskan pengembala tadi dan memberikan hewan gembalaan tadi pada pengembara tersebut. [Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghoffar no. 311. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad riwayat ini jayyid sebagaimana dalam Mukhtashor Al ‘Uluw no. 95, hal. 127].
    03. Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata:
    والعرش على الماء والله عز وجل على العرش يعلم ما أنتم عليه
    “Arsy berada di atas air, dan Allah ‘azza wa jalla berada di atas ‘Arsy, yang mengetahui apa-apa yang kalian lakukan” [HR. Ath-Thabarani dalam Al-Kabiir; shahih].
    04. Ibnu Abbas menemui ‘Aisyah ketika ia baru saja wafat. Ibnu Abbas berkata padanya,
    abdusshomad1.blogspot.com/2011/08/101-perkataan-ulama-salaf-tentang-allah.html
    101 PERKATAAN ULAMA SALAF TENTANG ALLAH DI ATAS ARSY >
    facebook.com/groups/wahabi/posts/5136740669749762/
    Bukti Terkuat dari Al Qur’an dan Hadits Nabawi
    Selanjutnya kita akan melihat dalil-dalil yang kami olah dari penjelasan Ibnu Abil Izz Al Hanafi rahimahullah dalam Syarh Al ‘Aqidah Ath Thohawiyah.[2] Ibnu Abil Izz Al Hanafi rahimahullah mengatakan, “Dalil-dalil yang muhkam (yang begitu jelas) menunjukkan ketinggian Allah di atas seluruh makhluk-Nya. Dalil-dalil ini hampir mendekati 20 macam dalil”.[3] Ini baru macam dalil yang menunjukkan ketinggian Allah di atas seluruh makhluk-Nya, belum lagi jika tiap macam dalil tersebut kita jabarkan satu per satu. Jika macam dalil tersebut diperinci, boleh jadi mencapai 1000 dalil sebagaimana disebutkan oleh ulama Syafi’iyah di atas. Selanjutnya kami akan menyebutkan macam-macam dalil yang dimaksudkan Ibnu Abil Izz dan kami tambahkan dengan contoh dalil yang ada. Semoga hal ini semakin membuka hati blogger abusalafy yang masih meragukan hal ini.
    Pertama: Dalil tegas yang menyatakan Allah berada di atas (dengan menggunakan kata fawqo dan diawali huruf min). Seperti firman Allah,
    يَخَافُونَ رَبَّهُم مِّن فَوْقِهِمْ
    “Mereka takut kepada Rabb mereka yang (berada) di atas mereka.” (QS. An Nahl : 50)
    Sumber rumaysho.com/910-di-manakah-allah-2.html
    Allah tidak berada didalam Alam dan tidak pula diluar Alam tidak diatas Arsy >
    facebook.com/groups/wahabi/posts/4378851402205363/
    SYUBHAT ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH < facebook.com/groups/320817624695979/permalink/2103102529800804/
    Kaum Kafir Quraisy Betul-Betul Mengenal Allah tauhid Ulûhiyyah saja tidak cukup, facebook.com/groups/wahabi/permalink/3082747201815796/
    Pembagian Tauhid ini dalilnya Nu garis lurus menjelaskan > facebook.com/groups/wahabi/posts/5024749484282215/
    Mereka Juga membagi Tauhid > facebook.com/groups/320817624695979/posts/4205060189605017/
    Pembagian Tauhid Vidio dari berbagai Ustadz > facebook.com/groups/320817624695979/posts/4091449970966040/

    • @princewarior2554
      @princewarior2554 11 หลายเดือนก่อน

      Itu jelas Dalil nya:
      Jelas TIDAK ADA APAPUN DIATAS & DIBAWAHNYA, UDARAPUN TIDAK. MAHLUK PUN TIDAK.
      ARSY ITU BUKAN MAHLUK ya Bi?
      👆🏼 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
      -----
      Dalil2 nya Betul.
      Tapi PEMAHAMAN nya apa betul?
      👆🏼
      Ust.FIRAUNDA :
      *BENTUKNYA ALLAH = BENTUKNYA ADAM.*
      Bentuk = RUPA.
      👆🏼
      *MENYERUPAKAN ALLAH DGN ADAM = MAHLUK.*
      👆🏼
      Ini BUKAN Pemahaman & ajaran Islam.
      Tapi ajaran P4G4N Manusia PRIMITIVE MUJ4SS1M4H MUSYABIHAH W4H4B1 T4KFIR1.
      *Yg meyakini TUHAN PUNYA ANGGOTA FISIK BENERAN SEPERTI BIN4T4NG,DAN NONGKRONG BERTENGGER DI SUATU TEMPAT.*
      👆🏼
      Manusia2 tak berakal.😊