Saya rasa di produser accuracy ada salah perhitungan, contoh di lahan sawah seharusnya (11/247)x100% = 4,45% BUKAN 95,54%. rumusnya adalah jumlah benar/ total secara vertikal x 100%. Dengan salah perthitungan tsb jurnal tsb perlu dipertanyakan.
Misi bang mau nanya , saya kan mau identifikasi bangunan sekolah di tiap desa di kec. , naah tabel pada confusion matrik yg perlu dimasukan hanya sekitaran sekolah saja atau dimasukan semua obyek yg ada di kecamatan ?, mohon bantuan bang buat pembuatan propsl. skripsi 🙏
Itu nanti arah penelitiannya mau kemana, mksdnya tujuannya apakah yaa cuma sebatas identifikasi bangunan sekolah aja atau ada peruntukan lain? Kalau hanya identifikasi bangunan sekolah, menurut saya malah bukan semua obyek dan bukan bangunan sekitarnya. Tapi yang dimasukkan dalam confusion matriks adalah bangunan2 yang "diduga" atau diinterpretasi sebagai bangunan sekolah. Karena bangunan sekolah umumnya berbentuk L, U sebagaimana bentuk bangunan perkantoran lainnya. Itu menurut saya sih.
@@blackswallow6667 jadi maksudnya bang zaid yang dimasukkan kedalam confusion matriks itu bentuk bangunan sekolah, fasilitas yg ada disediakan sekolah?
@@rifkihendrasaputra1613 kalau saya liat ini nanti citranya bukan citra landsat kan? Citra resolusi tinggi kan paling ga 3 meter, semacam google maps. Nah yang dihitung untuk menguji keakurasianmu dalam interpretasi yaa bangunan2 yang km interpretasi sebagai gedung sekolah dari citra tersebut ada berapa gitu. Terus survei lapangan untuk membuktikan bener atau ga bangunan yang km interpretasi sebagai gedung sekolah itu apakah benar gedung sekolah atau bangunan lain.
Bang ..masih bingung krn tiap refrensi yg sy baca tabel matrisnya beda2 ....apa bedanya deret kelas tutupan lahan pd baris dan kolom ( kelas tutupan pd baris sebagai apa ? dan pd kolom sebagai apa ? Atau apa hubungan antara baris dan kolom tutupan lahannya ?
Kelas tutupan pada baris itu sebagai sudut pandang pengguna hasil interpretasi, sedangkan pada kolom daei sudut pandang si penyusun/pembuat interpretasi citranya.
Karena menurut si pembuat peta (akurasi prosedur) hasil interpretasinya sudah benar 100%, tapi ketika kemudian dicek dilapangan oleh surveyor atau pengguna (akurasi pengguna/user accuracy) ternyata ada penggunaan lahan yang entah salah interpretasi atau penggunaan lahannya telah berubah. Biasanya kejadian kalau interpretasi citra landsat apalagi menggunakan menggunakan klasifikasi unsupervised. Kalau citra yang diintepretasi hasil olahan dari drone yang kita ambil kurang dari sebulan belakangan kita ga akan terlalu dipusingkan sama hal kayak gini. 🙏
Bang cara menentukan seberapa banyak jumlah titik ground check dan persebarannya untuk analisis ketersediaan RTH kira-kira bagaimana ya bang? Saya masih bingung🙏
Sepemahaman saya kalau sudah mendapatkan populasi, sampel, dan sudah survei untuk prinsip uji akirasi harusnya sama saja. Mungkin dari sisi pengolahan data citranya yang pasti berbeda.
Akhirnya tau caranya gimana buat skripsi, terima kasih banyak bang, btw bang, pengucapan dan penjelasan user dan produceernya masih ada beberapa yang terbalik dan berulang ulang kayaknya
Pertama sumber citranya apa dulu? Citra landsat atau resolusi tinggi (motret sendiri pakai drone). Kalau sumbernya landsat yaa jelas uji akurasinya sendiri2. Kalau citra hasil motret sendiri dengan drone dengan GCP yang memadai plus diambil kurang dari sebulan lalu ga perlu uji akurasi, langsung interpretasi dan ground check aja.
@@yuniarpratiwii7249 titik user ini yang dimaksud titik yang disurvei kah? Tergantung banyak populasinya, kemudian karena ada kelas lahannya bisa menggunakan stratified random sampling, terus dihitung pakai rumus Slovin jumlah sampel tiap2 kelas lahannya.
@@blackswallow6667 bang izin bertanya, jika tidak peelu melakukan uji akurasi. Lalu ground check untuk apa yang bang? Mohon maaf saya masih bingung bang🙏
Bang maaf bgt mau tanya 😭 saya kurang paham dapet angka confussion matriks bagaimana, angka survei lapangan darimana. kalau boleh saya minta nomor wa bang plis. Buat skripsi bang tinggal uji akurasi tapi stuck deadline bentar lagii.
Sebelum jauh2 mbak, saya juga jadi bingung sendiri karena mbaknya bilang dapet angka survei lapangan darimana tapi skripsinya udah mau selesai. Brarti belum ke survei ke lapangan? Belum klasifikasi citra dsb? Judul penelitiannya apa ya kalau boleh tau?
Coba search aja judulnya Kajian Metode Segmentasi Untuk Identifikasi Tutupan Lahan dan Luas Bidang Tanah Menggunakan Citra Pada Google Earth, penulisnya Frandi B Simamora UNDIP. Saya lupa juga linknya, ini saya ada filenya brarti open access.
perhatikan lagi antara komisi dan omisi. Omisi itu (Producer, pembuat), dan komisi itu (user, pengguna). Coba liat menit 17.44, itu harusnya omisi dari sudut pandang pembuat, begitu seterusnya
Iyaa itu sampel, jadi misal ada 100 unit polygon penggunaan lahan sawah, berarti kan populasi kelas penggunaan lahan sawah ada 100. Sementara dalam metode ilmiah ada teknik penentuan banyaknya sampel, bisa kita adopsi dengan taraf signifikansi yang umum digunakan 0,05. Dalam pembahasan ini saya gunakan rumus dari Slovin untuk menentukan banyaknya sampel. Sedangkan teknik pengambilan sampelnya saya gunakan stratified random samping karena ada kelas2 lahannya.
@@blackswallow6667 Maaf ka saya belum mengerti, maksud ka polygonnya itu diperoleh dari mana? Dari hasil klasifikasi terbimbing terus dikonver ke vektor, trus diliat tabel atributnya? Atau bagaimana ya?
@@blackswallow6667 bang mau tanya, misalkan saya menganalisis tutupan lahan, kan itu dalam bentuk polygon saya mendigitasinya keseluruhan, nah misalnya sudah saya digit dan menentukan tuplah nya, cara saya mengetahui jumlah sample yang harus saya cek kelapangan itu gimana menentukan nya? Itukan acuan kita buat nanti mencek kelapangan misal brp sampel gitu gmn cara menentukan sampel nya? Terimakasih
Saya rasa di produser accuracy ada salah perhitungan, contoh di lahan sawah seharusnya (11/247)x100% = 4,45% BUKAN 95,54%. rumusnya adalah jumlah benar/ total secara vertikal x 100%. Dengan salah perthitungan tsb jurnal tsb perlu dipertanyakan.
Mantap sumpah, disini saya bisa tau caranya akurasi citra saya buat skripsi.
Terimakasih bang, sukses terus
permisi kalau boleh tau jurnalnya judulnya apa ya?🙏🏻 dikarenakan cek di deskripsi tidak ada
Kalo data acuan tidak melakukan turun lapangan bagaimana ya?
Mantapp bang yang dicari dapat juga akhirnya.. penjelasan uji akurasi 😁
Selamat malam akang analisis Kappa 😂😂
Apakah bisa ini untuk metode forset canopy density?
terimakasih banyak penjelasannya bang
bang boleh bagi link jurnal yang dijadikan contoh dalam video ini?
Permisi bang mau tanya saya perbedaan metode confusion matrix sama metode
koefisien Kappa itu apa ya bang ?
Mau tanya kalo indeks Kappa sama regresi linier sama enggak yah?
Jurnal nya apa judulnya itu min?
kak untuk jurnal yg dijadiin contoh itu judulnya apa ya?
Misi bang mau nanya , saya kan mau identifikasi bangunan sekolah di tiap desa di kec. , naah tabel pada confusion matrik yg perlu dimasukan hanya sekitaran sekolah saja atau dimasukan semua obyek yg ada di kecamatan ?, mohon bantuan bang buat pembuatan propsl. skripsi 🙏
Itu nanti arah penelitiannya mau kemana, mksdnya tujuannya apakah yaa cuma sebatas identifikasi bangunan sekolah aja atau ada peruntukan lain? Kalau hanya identifikasi bangunan sekolah, menurut saya malah bukan semua obyek dan bukan bangunan sekitarnya. Tapi yang dimasukkan dalam confusion matriks adalah bangunan2 yang "diduga" atau diinterpretasi sebagai bangunan sekolah. Karena bangunan sekolah umumnya berbentuk L, U sebagaimana bentuk bangunan perkantoran lainnya. Itu menurut saya sih.
@@blackswallow6667 untuk Tujuan yaitu Mengidentifikasi bangunan sekolah dasar melalui citra penginderaan jauh di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo
@@blackswallow6667 jadi maksudnya bang zaid yang dimasukkan kedalam confusion matriks itu bentuk bangunan sekolah, fasilitas yg ada disediakan sekolah?
@@rifkihendrasaputra1613 kalau saya liat ini nanti citranya bukan citra landsat kan? Citra resolusi tinggi kan paling ga 3 meter, semacam google maps. Nah yang dihitung untuk menguji keakurasianmu dalam interpretasi yaa bangunan2 yang km interpretasi sebagai gedung sekolah dari citra tersebut ada berapa gitu. Terus survei lapangan untuk membuktikan bener atau ga bangunan yang km interpretasi sebagai gedung sekolah itu apakah benar gedung sekolah atau bangunan lain.
@@blackswallow6667 okee makasih mas atas pendapat dan sarannya
terima kasih mas materinya. sangat bermanfaat mas untuk olah data skripsi saya
Mantap backsoundnya mooner ✊
Bang ..masih bingung krn tiap refrensi yg sy baca tabel matrisnya beda2 ....apa bedanya deret kelas tutupan lahan pd baris dan kolom ( kelas tutupan pd baris sebagai apa ? dan pd kolom sebagai apa ? Atau apa hubungan antara baris dan kolom tutupan lahannya ?
Kelas tutupan pada baris itu sebagai sudut pandang pengguna hasil interpretasi, sedangkan pada kolom daei sudut pandang si penyusun/pembuat interpretasi citranya.
Misal...Bang apa yg menyebabkan dari sisi produser accuracy bisa 100% sedangkan user accurcy 70% ?
Karena menurut si pembuat peta (akurasi prosedur) hasil interpretasinya sudah benar 100%, tapi ketika kemudian dicek dilapangan oleh surveyor atau pengguna (akurasi pengguna/user accuracy) ternyata ada penggunaan lahan yang entah salah interpretasi atau penggunaan lahannya telah berubah. Biasanya kejadian kalau interpretasi citra landsat apalagi menggunakan menggunakan klasifikasi unsupervised. Kalau citra yang diintepretasi hasil olahan dari drone yang kita ambil kurang dari sebulan belakangan kita ga akan terlalu dipusingkan sama hal kayak gini. 🙏
@@blackswallow6667 thank you
Bang
Bang cara menentukan seberapa banyak jumlah titik ground check dan persebarannya untuk analisis ketersediaan RTH kira-kira bagaimana ya bang? Saya masih bingung🙏
izin menjawab semoga belum telat, bisa pakai rumus jumlah titik sampel Fitzpatrick-Lins (1978)
Kak kalo boleh tau, uji akurasi menggunakan citra sentinel bagaimana ya kak? Apakah berbeda?
Sepemahaman saya kalau sudah mendapatkan populasi, sampel, dan sudah survei untuk prinsip uji akirasi harusnya sama saja. Mungkin dari sisi pengolahan data citranya yang pasti berbeda.
min jurnalnya apa ya min
Akhirnya tau caranya gimana buat skripsi, terima kasih banyak bang, btw bang, pengucapan dan penjelasan user dan produceernya masih ada beberapa yang terbalik dan berulang ulang kayaknya
bang, jika kita buat peta perubahan lahan, ada 3 peta, akurasinya satu2 atau gimana bang?
Pertama sumber citranya apa dulu? Citra landsat atau resolusi tinggi (motret sendiri pakai drone). Kalau sumbernya landsat yaa jelas uji akurasinya sendiri2. Kalau citra hasil motret sendiri dengan drone dengan GCP yang memadai plus diambil kurang dari sebulan lalu ga perlu uji akurasi, langsung interpretasi dan ground check aja.
@@blackswallow6667 pake landsat bang, oia bang, untuk titik user ada ketentuan gak ya minimal brpa titik untuk setiap jenis tutupan lahan?
@@yuniarpratiwii7249 titik user ini yang dimaksud titik yang disurvei kah? Tergantung banyak populasinya, kemudian karena ada kelas lahannya bisa menggunakan stratified random sampling, terus dihitung pakai rumus Slovin jumlah sampel tiap2 kelas lahannya.
@@blackswallow6667 bang izin bertanya, jika tidak peelu melakukan uji akurasi. Lalu ground check untuk apa yang bang? Mohon maaf saya masih bingung bang🙏
Bang maaf bgt mau tanya 😭 saya kurang paham dapet angka confussion matriks bagaimana, angka survei lapangan darimana. kalau boleh saya minta nomor wa bang plis. Buat skripsi bang tinggal uji akurasi tapi stuck deadline bentar lagii.
Sebelum jauh2 mbak, saya juga jadi bingung sendiri karena mbaknya bilang dapet angka survei lapangan darimana tapi skripsinya udah mau selesai. Brarti belum ke survei ke lapangan? Belum klasifikasi citra dsb? Judul penelitiannya apa ya kalau boleh tau?
boleh minta link jurnal nya bg? untuk keperluan TA
Coba search aja judulnya Kajian Metode Segmentasi Untuk Identifikasi Tutupan Lahan dan Luas Bidang Tanah Menggunakan Citra Pada Google Earth, penulisnya Frandi B Simamora UNDIP. Saya lupa juga linknya, ini saya ada filenya brarti open access.
kak, maaf mau ngeralat, producer kak bukan procedur :(
perhatikan lagi antara komisi dan omisi. Omisi itu (Producer, pembuat), dan komisi itu (user, pengguna). Coba liat menit 17.44, itu harusnya omisi dari sudut pandang pembuat, begitu seterusnya
masukan aja sih mas, soalnya pas belajar jadi rancu
Bang ada link jurnal nya nggak?
Ka yang diisi dalam tabel itu banyaknya sampel atau apa ya? Mohon penjelasannya
Iyaa itu sampel, jadi misal ada 100 unit polygon penggunaan lahan sawah, berarti kan populasi kelas penggunaan lahan sawah ada 100. Sementara dalam metode ilmiah ada teknik penentuan banyaknya sampel, bisa kita adopsi dengan taraf signifikansi yang umum digunakan 0,05. Dalam pembahasan ini saya gunakan rumus dari Slovin untuk menentukan banyaknya sampel. Sedangkan teknik pengambilan sampelnya saya gunakan stratified random samping karena ada kelas2 lahannya.
@@blackswallow6667 Maaf ka saya belum mengerti, maksud ka polygonnya itu diperoleh dari mana? Dari hasil klasifikasi terbimbing terus dikonver ke vektor, trus diliat tabel atributnya? Atau bagaimana ya?
@@negeridaridesa iyaa benar seperti itu, diklasifikasi terbimbing dulu, lalu convert ke vektor, lalu isi atribut, baru bisa kita tentukan sampelnya
@@blackswallow6667 O begitu. Makasih banyak ka, sangat bermanfaat bagi saya.
@@blackswallow6667 bang mau tanya, misalkan saya menganalisis tutupan lahan, kan itu dalam bentuk polygon saya mendigitasinya keseluruhan, nah misalnya sudah saya digit dan menentukan tuplah nya, cara saya mengetahui jumlah sample yang harus saya cek kelapangan itu gimana menentukan nya? Itukan acuan kita buat nanti mencek kelapangan misal brp sampel gitu gmn cara menentukan sampel nya?
Terimakasih
link jurnalnya bang