TARI BARIS MAGPAG YEH

TARI BARIS MAGPAG YEH
Antusias warga desa adat kapal dalam mengiringi upacara pamendakan air suci dan diiringi oleh tarian bebarisan yang merupakan simbolis dari prajurit atau kesatria menggambarkan perjalanan Gusti Agung Made Agung kala itu yang memperjuangkan kemakmuran dan kesuburan sandang pangan di desa adat kapal. “mapag” yang artinya menjemput/memendak sedangkan “yeh” diartikan sebagai simbol air/kemakmuran. Diceritakan pada masa kejayaan puri ageng mengwi yang saat itu dipimpin oleh Gusti Agung Made Agung dilanda kekeringan akibat kurangnya sumber mata air yang mengairi sawah wilayah kapal, segeralah beliau menuju hulu sungai yang mengairi persawahan itu dan sampailah di danau beratan. Dengan memimnta pertolongan kepada dewa yang berstana di puri ulun danu beratan melalui tapa yoga semadhi akhirnya beliau mendapat sebuah pawisik untuk membangun tiga (3) buah pelinggih sebagai sarana persembahan terhadap tuhan dalam segala bentuk manifestasinya. Yang saat ini disebut dengan pura paluh dan disungsung oleh seluruh warga desa adat kapal melaksanakan upacara mapag yeh dengan diiringi oleh tarian bebarisan yang memiliki cirikhasnya tersendiri yang berkarakter tegas dan penuh dengan nilai estetikanya.