5 HAKIKAT PENTING DI BALIK UPACARA PAWINTENAN
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 26 ต.ค. 2021
- • 5 HAKIKAT PENTING DI B...
5 HAKIKAT PENTING DI BALIK UPACARA PAWINTENAN
#Hakikat
#Upacara
#Pawintenan
HAKIKAT DI BALIK UPACARA PAWINTENAN, sebuah ritus untuk memohon agar laku yang melaksanakan pawintenan semakin baik dan laku yang sudah baik semakin baik. Hidup ini memiliki ragam kedudukan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Dalam melaksanakan swadharma itu, terutama yang berkaitan dengan adat dan agama, biasanya didahului dengan upacara pawintenan suatu ritus pebersihan dan penegasan akan tugas yang mulia dan suci. Karena setiap swadharma itu suci dan mulia, maka semuanya harus dimulai dengan niat suci, disucikan lahir dan batin, serta melalui pernyataan social (saksi) niat itu diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan upacara mawinten.
Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan upacara pawintenan ? Setidaknya ada dua pengertian tentang kata mawinten itu, yaitu: mawinten berasal dari kata Enten dalam Bahasa Bali yang berarti sadar. Maksudnya seseorang yang telah melaksanakan upacara mawinten, diharapkan semakin sadar tentang diri dan perilakunya yang harus dilaksanakan manut swadharma. Arti kedua, mawinten dinyatakan berasal dari kata intan, batu mulia yang memiliki nilai dan kilauan estetik demikian tinggi. Melalui proses alam yang demikian keras batu intan dibentuk. Jadi upacara mawinten dimaknai sebagai upacara manusia yadnya untuk menjadi manusia mulia. Ada tiga tingkatan upacara pawintenan, yaitu 1) mawinten dengan ayaban pawintenan saraswati sederhana adalah upacara pensucian diri dengan memuja Dewi Saraswati sebagai sakti Brahma yang mencipta ilmu pengetahuan, biasanya dilaksanakan pada saat baru belajar agama; 2) mawinten dengan banten ayaban bebangkit upacara madia adalah pensucian diri dengan memuja Dewi Saraswati dan Bathara Gana yang berfungsi sebagai pelindung manusia. Pawintenan ini dilaksanakan oleh tukang, sangging, dan tukang banten; 3) mawinten dengan ayaban catur upacara utama adalah pensucian diri dengan memuja para Dewa : Iswara, Brahma, Mahadewa dan Wisnu sebagai manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa, yang melaksanakannya pawintenan ini para pemangku, dalang, pendeta, dll.
Ada 5 hakikat penting dalam upacara pawintenan, yaitu 1) merajah berasal dari kata rajah, dalam kamus bahasa Sansekerta bermakna tulisan yang bermantra. Jadi merajah dalam kaitannya dengan upacara mewinten dapat dimaknai sebagai memberikan sugesti positif kepada orang yang melaksanakan pawintenan; 2) Karaweista terbuat dari tiga helai daun alang alang yang dirangkai sedemikian rupa dan berisi bunga pada kepala rangkaiannya. Karaweista berasal dari kata “kara”, “we “dan “ista”. “Kara” artinya perbuatan, “we” artinya air dan “ista” artinya tempat. Jadi pemasangan karaweista di kepala bermakna agar perbuatan seperti layaknya sifat air (air diperlakukan bagaimanapun tidak pernah menolak dan juga tidak pernah meminta). Air tidak pernah meminta untuk dijadikan tirta dan juga tidak pernah menolak untuk membersihkan yang kotor. Maka diharapka kepada orang yang melaksanakan pewintenan ini bisa meniru sifat dari air yaitu melayani semua umat dengan motivasi yang sama. Tidak ada perbedaan dalam pelayanan. Upacara sembahyang, bertujuan mendekatkan diri kehadapan Hyang Widhi Wasa mohon tuntunan dan bimbinganNya agar yang diwinten dapat menjalankan kewajibannya sesuai jenis dan tingkatan pawintenannya; 3) Kartika, berasal dari “ka”, “rti” dan “ka”. Ka artinya kosong, “rti” artinya menjalankan kehidupan. Jadi “kartika” artinya kosong, menjalani kehidupan dan kosong. Menyuntingkan kartika pada kepala karaweista bermakna bahwa hidup semestinya dijalani biasa biasa saja. Tidak perlu berlebihan juga tidak perlu mengedepankan emosi dan ambisi mengejar tujuan hidup. Kalaupun tujuan hidup itu penting tetapi tanpa didukung oleh hidup yang baik maka tujuan hidup dan kehidupan inipun akan tidak punya arti (Peranda Isyana, 2021); 4) Semayut terbuat dari rangkaian benang warna warni yang pada kedua ujungnya diikatkan uang kepeng (pis bolong). Semayut kalau kita pisahkan perkata pembentuknya maka kita dapatkan kata “sama” dan “ayu”. Sama artinya pengendalian pikiran sedangkan ayu berarti baik. Jadi penggunaan semayut pada orang yang melaksanakan pewintenan, bermakna agar orang yang melaksanakan pewintenan sadar akan pentingnya pengendalian pikiran, dan 5) mapedamel, penggunaan pedamel adalah niasa yang diperuntukan bagi yang mawintenan agar mampu mengendalikan indrianya. Penjelasan tentang pedamel ini sesuai dengan sloka Siwa Samhita bab III sloka 18, menyebutkan Pancamendriyanihgraham, yang dimaksudkan juga sebagai cara melatih pengendalian indria.
Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada TH-cam, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
th-cam.com/channels/B5R.html
Facebook:
yudhatriguna
Instagram:
/ yudhatrigunachannel
Website:
www.yudhatriguna.com
Sangat luar biasa makna upacara mawinten sebagai proses penyucian dan pengendalian diri yang didukung ajaran Siwa Samhita. Matur suksma sesuluhnya Ratu🙏🙏
Suksma pak Ardhi
Om Swastyastu, suksme tuaji atas sesuluhnya
Suksma pak Nyoman
Kalau asal mula penciptaan Manusia dalam Agama Hindu gimana ya..yg setuju Bpak Prof angkat materi itu tolong di like ..biar qt semua tau 🙏🏼🙏🏼
Terima kasih
Om Swastyastu, matur suksma Tuaji...Tutur yang sangat bermanfaat🙏🙏🙏
Suksma dahat
OM Swastiastu sukseme ratu aji sesuluhnya tyg jadi tmbh mengerti arti pewintenan.semoga apa yg diuraian tadi menambah wawasan sy tentang pengendalian diri.
Suksma
Sesuluh spt inilah yg masyarakat perlukan dlm menambah pemahan dalam setiap aktivitas upacara keagamaan ...mantap my Prof
Suksma pak Jaya
Becik pisan niki Tu Aji, suksma. Wenten takenan tityang kidik indik pedambel. Napi ké pateh suksma pedambel ring metatah/mepandes sareng ring pewintenan? Suksma ring Atu Aji.
Terimakasih sesuluh hari ini Prof...
sangat penting bagi umat Hindu..🙏
Suksma yasinta
Matur suksma Ratu Aji prof.sesuluhnya yg sangat bermanfaat.🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Suksma bu Nengah
Maturnuwun Prof. Yuda semakin menarik&menambah wawasan shg hidup lbh bijak🙏
Matursuwun bunda
Om Suastiastu. Salam sehat dan bahagia, Tuaji. Matur suksma atas pencerahannya🙏🙏
Suksma mewali
Suksma sesuluhnya Tuaji...semangat nggih.... 🙏
Suksma atu
Suksma TuAji 🙏🏻
Selalu semangat memberikan sesuluh
Suksma Komang
Rahayu 🙏
Suksma
matur suksma tuaji atas sesuluhnya
Suksma
Matur suksma Rtu Prof.
Sesuluh yang sangat bermanfaat 🙏🙏
Suksma Pitri
Matur suksma atas pencerahan Tu Aji Prof
Matur suksma Guruji
Mantap pak prof
Suksma
Makasi Kakiang
Suksma cucu
🙏🙏🙏 rahayu
Suksma ajuung
Suksme tuaji, ttyang merasa tercerahkan. Tetap semangat.
Suksma bunda Ambari
Matur suksma tuaji prof. Becik pisan niki
Suksma atu aji
Semangat kikiang
Suksma Tugus
Suksma tu aji🙏
Suksma Guruji
Matur suksma ratu aji prof,sesuluhnya sangat bermamfaat
Matur suksma
Matur suksma ratu becik pisan
Suksma
Terimakasih banyak prof telah berbagi penjelasan Hindu Bali, semoga penjelasan ini mampu membebaskan jiwatman, dari lautan kelahiran dan kematian yang terjadi berulang kali, apakah mungkin !!!!🙏🙏🙏 apakah tidak menimbulkan keterikatan baru untuk modal masuk kembali ke jalur kelahiran dan kematian yang terjadi berulang kali, mohon maaf jika keliru, salam sanatana darma 🙏🙏🙏
Suksma pak Ketut Sujana
Semoga sehat dan sukses prof.tua jik semangat...
Suksma pak Seger
Rahayu 🙏 ampura tuaji tyang metaken , tyang polih mirengang indik pangelukatan lan pawintenan ganapati .. Niki napi ngggih ? Napike dados ring walaka nganggen ? Napike ka anggen ring sane jagi Munggah pemangku ? ..suksma dahat 🙏Ong rahayu
Om swastyastu smg semua Rahayu
Rahayu mewali
Sehat2 selalu Atu Aji...
Suksma Gede
Maju terus ajik Mogi dapat pencerahan sami
Suksma Jro mangku istri
Bagi tty,mewinten niki sangat perlu unt manusia hindu,sjk mulai menek kelih, mulai sekolah SMP, spy bisa cpt menyerap ilmu dr bpk ibu guru 👍🙏
Inggih bunda
Om suwastiastu boleh kah tiang bertanya waktu tiang .mewinten di geriye kok tiang tidak di rajah tolong penjelasan nya 🙏
seharusnya dirajah sekala atau niskala
swastyastu Jero.tyg mtaken...tiang kari wenten org tua(bapak) meninggal dereng di abenkan.terus tiang mangkin jagi keselir dados mangku ring pure....apakah tyg niki dados mewinten napi nunas tempo sampai atau sesudah slesai ngabenan bapak tyg...
bgmn baiknya nike?mhon arahannya
Sebaiknya selesaikan dumun kewajiban (hutang) kepada orang tua
RAHAYU,RATU AJI.
suksma pak Darmika, rahayu mewali
Pawintenan itu apa ya pak?
Pawintenan itu membersihkan diri dan batin
Kalau asal mula penciptaan Manusia dalam Agama Hindu gimana ya..yg setuju Bpak Prof angkat materi itu tolong di like ..biar qt semua tau 🙏🏼🙏🏼
Terima kasih