Bagaimana Cara Albania Cegah Desa Sepi Karena Ditinggal Anak Muda Migrasi ke Kota?
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 7 ต.ค. 2024
- Desa-desa di Pegunungan Korab, Albania, mulai sepi penduduk, karena banyaknya anak muda yang lebih memilih bermigrasi ke kota. Sebuah NGO lingkungan di Albania pun menjadikan pertanian organik sebagai strategi untuk menarik perhatian warga agar kembali punya minat untuk tinggal dan bangun daerah pedesaan. Berhasilkah mereka?
Suka dengan video ini?
Ayo berlangganan: / dwindonesia
Informasi lainnya dari DW Indonesia:
Instagram: / dw.nesia
Facebook: / dw.indonesia
Twitter: / dw_indonesia
Website: www.dw.com/id
Inovator: www.dw.com/id/...
#DWInovator
Tertarik ingin berdiskusi tentang topik iptek di grup inovator?
Gabung di / 569122020135718 - วิทยาศาสตร์และเทคโนโลยี
Sahabat DW, fenomena desa kosong karena para pemuda pindah ke kota apakah juga terjadi di Indonesia? Bagaimana ya caranya agar warga muda kembali punya minat bangun desanya?
caranya kalau jakarta udah positif tenggelam misalnya...pada pulang kampung deh...
@@bimoseno6816 so pasti
@@bimoseno6816 sekalinya minat untuk bertani di Desa
Eh malah digusur buat tambang, pembangunan tol dll heheehehe
Ya dimulai dari sistem pendidikan, jadi diadakan materi entrepreneurship di sekolah2.
Saya kekota cuma kerja jadi kuli supaya punya modal untuk bertani di kampung saya.
Saat ini masih asik di negeri orang, tapi mimpi besarku kelak dapat membangun kehidupan di desaku Indonesiaku
Lagi negara mana sekarang bang
@@zakimubarak3015 Taiwan om 😊
Kalau saranku sekarang harus sudah Ada rencana mau usaha apa di desa, Dan siapa guru usahanya
Semangat, ayo kita bangun indonesia dari desa kita tercinta
Amin, semoga tercapai cita2nya mas bro
Di Bali saat pandemi pariwisata sepi banyak warga kembali ke desa buat bertani.
Tetap positif thinking, semoga bulan depan pariwisata sudah dibuka, kebetulan saya juga bekerja di bali.
Pemerintah dan TNI-POLRI sedang menggenjot vaksinasi.
Yg penting ada yg dimakan oleh masyarakat dan ada yg diberikan sebagai nafkah untuk keluarga, jadinya orang gak perlu ke kota
DW media yang informatif & mendidik
Semoga desaku akan maju seperti itu sehingga pemudanya betah dikampung untuk memajukan desanya
Urbanisasi kota secara statistik meningkat dr tahun ke tahun. Secara global pun gt. Indonesia 55% populasi banyak dikota besar. 10-20 tahun mendatang bukan ngga mungkin 80% populasi berada di kota, area rural ditinggalkan kecuali mereka yg sukses berbisnis didesa bakal makin kaya.
Di era pandemi dan digital mgkn bisa jadi faktor yg meredam urbanisasi. Who knows.
menyimak om dw
Pertamax
Wow
Allahumma shali wa salim wa barikh ala Sayyidina Muhammadin wa'ala ali Sayyidina Muhammadin fil awwalin wal akhirin wa fil mala'il a'la ila Yaumiddin
Sy lahir dan besar d kota,tp sy ada niat tinggal d desa,udaranya msh segar,klu d kota smua serba beli,dr yg sy tau,lbh byk duit org desa dr PD org kota,
hoax lurr itu sama aja ..
Kalau soal duit beda lagi deh kayaknya. Orang desa tidak konsumtif seperti dikota, karena penghasilan mereka lebih banyak disimpan, tapi coba orang kaya dari desa tinggal dikota. Kekayaan mereka gak ada artinya. Intinya semua balik ke gaya hidup aja.
Ayo bos, DW Indonesia harus bahas PALESTINA, PASTI CEPAT RAME DAN POPULER
???????
Ga ada hubungannya.
Sarkas nih?
Tentang pertanian palestina ya masuk akal kalo lhu bahas
@@kim.yuseok1 wkwk
Ini menginspirasi siii, di tempat kita orang2 desa berbondong-bondong ke Jakarta 😔
Tapi beda nya dukungan pemerintah kita kurang tepat sasaran, banyak yg di selewengkan. Harga hasil bumi gak jelas "normal sebentar ancur nya lama" petani kecil rata2 sekali panen cuma dapet duit stera UMR jakarta 1 bln, jadi tetep aja mesti jadi buruh harian termasuk kuli bangunan
Lebih banyak lagi yg cuma buruh tani, gak punya lahan sendiri
@@anp6301 betul didesa saya banyak llulusan SD merantau untuk jadi kuli bangunan, hebanya setelah bertahun tahun muncul ahli-ahli bangunan setalah merantau ke jakarta dan kota kota besar lainnya
tapi memang jika permasalah petani cukup rumit, beberapa petani "kecil" di desa saya adalah orang yang sudah tidak bisa bekerja di kota lagi
@@yui11199 kalo yg saya alami sendiri ya mas, bertani (padi) tak cukup buat mempenuhi kebutuhan sehari-hari, hanya merasa tenang punya cadangan gabah..🙏
Karena sektor pertanian kurang menarik, sedangkan di luar negeri pertanian dikelola dengan profesional, masif dan berteknologi tinggi. Contoh, kopi brazil, mereka punya lahan tani yang super luas, sehingga hasilnya bagus dan banyak. Ekspor top 3 dunia. Sedangkan di Indonesia dikelola oleh perorangan, perdesa, perkoperasi. Jadi banyak kepala banyak kepentingan harga sulit di kontrol. Dan kualitas tidak seragam karena tidak semua petani paham teknologi atau modal cekak. Dan pasar di Indonesia ngga sanggup beli hasil tani yang kualitas bagus alias harga mahal, konsumen cuma mau murah kualitas seadanya juga sudah cukup. Alhasil kopi berkualitas diekspor kopi grade 2 yang dilempar ke pasar dalam negeri.
Contoh lain wortel impor dan lokal, walau kualitas impor lebih besar lebih bagus ketika beradu harga yang lokal yang lebih dipilih walau ukuran lebih kecil dan biasa saja, yg penting murah.
Banyak fakta membuktikan, orang Indonesia itu kurang mementingkan urusan kualitas, yang penting murah.
Penggembala domba di Albania, Macedonia dan negara lain di Europe penampilannya keren-keren ya walaupun di desa
Di indonesia mau gembala pakai celana jeans ya panas pak, eman-eman juga celananya.
Enak pakai kolor, sepoy2.
selera aja sih kalau soal busana😀👍
Postur tubuhnya juga mendukung pak selain pakaiannnya 😁
ngra itu klo dsruh pke kaos oblong clna diatas lutut gw jamin gk bkal slmt lahhh...
@@mahasiswagaek5247 selamat dari apa nih?
DW ajaklah kementrian pertanian Indonesia tuk menggalakkan pertanian organik, plus ada lembaganya yg urusin pertanian organik
Mantap no pupuk pula benar2 alami
Kondisi Persis Di Desa Ibu Saya Desa Sukamakmur..
Alam Rusak, Penduduk Muda Merantau Semua.. Tidak ada kepedulian dari pemerintah setempat, ya minimal dapat edukasi bertani yang baik dan mengelola air pun ga ada..
😊✊🙏...salut mister emang bagusan tanaman organik dan tdk pakai peptisida itu bisa merusak tanah dan ttp semangaaat dlm kesederhanaan
Di desa sumber penghasilan sangat sedikit, bertani adalah perjudian yg sangat besar Krn air mengandalkan air hujan.
Petani moderen,
Nanam padi di sawah ❌
Nanam beton di sawah ✅
Mirip di jepang sampai desa disana banyak terlantar
2:50 emas bisa di panen
Aku ingin di desa Indonesia wkwk.
Syukurlah mulai banyak org yg sadar pentingnya prtnaian organik,, pupuk kimia itu kebodohan masal yg dilakukan orng yg kurang sabar
Padahal desax bagus....
Tetangga disana nggk pd syirik sih jd gampang ngajaknya.
😂😂😂
ecoturism ya min
Kalau pakai pupuk kandang mungkin hasilnya bisa lebih baik lagi 🤔
belum tentu kak. pupuk kandang bersifat tersedia dalam jangka panjang dan lambat tersedia. sedangkan pupuk buatan lebih cepat tersedia jd cepet bisa diserap tanaman
Oi jerman, bahas palestina dong
Nein
Makan g makan kumpul.
albania is turkey.