Ini Dia Hukum Tahlilan 3, 7, 40, 100 Hari Orang Meninggal

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 18 ม.ค. 2023
  • #TadabburIlmi #Tadabbur_Ilmi #beritaislami #tahlilan #yasinan
    Ini Dia Hukum Tahlilan 3, 7, 40, 100 Hari Orang Meninggal
    Pemirsa Tadabbur Ilmi
    Sudah menjadi tradisi kebanyakan masyarakat yang ada di Indonesia, kalau ada keluarga yang meninggal, pasti pada malam harinya ada tamu-tamu yang bersilaturrahim, baik tetangga dekat maupun jauh. Mereka ikut belasungkawa atas segala yang menimpa, sambil mendoakan untuk orang yang meninggal maupun untuk orang yang ditinggalkan. Kebiasaan seperti ini disebut dengan istilah tahlilan. Tahlilan sudah menjadi bagian kebiasaan masyarakat muslim di Indonesia, biasanya tahlilan ini dilakukan sebanyak 3,7,40 dan sampai 100 hari selepas kematian seorang muslim. Lantas, bagaimanakah sebenarnya hukum dari kegiatan ini? Apa sebetulnya yang menjadi dasar kegiatan tahlilan ini? Mau tau jawabannya, simak ulasannya dengan menonton video ini hingga akhir.
    Yuk Dukung Tadabbur Ilmi seikhlasnya dengan berdonasi lewat saweria.co/TadabburIlmi
    ===================================
    Bantu kami untuk sampai 1000.000 SUBSCRIBER: bit.ly/TadabburIlmi
    ===================================
    CATATAN: GAMBAR HANYALAH ILUSTRASI
    ⚠️ Terkadang beberapa footage di channel ini bukan milik kami, hak cipta sepenuhnya dipegang oleh masing-masing pemilik footage.
    Kami berusaha membuat video berdasarkan aturan penggunaan wajar (Section 107 Copyright Act 1976) yang bertujuan untuk pemberitaan, pembelajaran dan komentar.
    ⚠️ Some of the footage used in this channel does not belong to us, the copyright belongs to the respective footage owner mentioned in the lower left of the video. We attempt to produce videos according to Fair Use Regulation (Section 107 Copyright Act 1976) for news, education, and commentary purposes.
    ===================================
    Dukung Tadabbur Ilmi Channel :
    Subscribe Gratis : bit.ly/TadabburIlmi
    Upload Terbaru : bit.ly/2IMb0yX
    Aktivitas Terbaru : bit.ly/2KQAygX
    Upload Populer : bit.ly/2IJvyYY
    Fanepage : / fanepagetadabburilmi
    Istagram : / tadabburilmi
    Terima kasih sudah menonton, Like dan subscribe anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat. Semoga Allah selalu ringankan langkah kita untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi LaranganNya.

ความคิดเห็น • 51

  • @TadabburIlmi
    @TadabburIlmi  ปีที่แล้ว +4

    Support channel ini dengan klik LIKE - SHARE - SUBSCRIBE
    Klik disini untuk melihat update terbaru video bit.ly/2IMb0yX
    Terimakasih Semoga Bermanfaat.

  • @maryono-9480
    @maryono-9480 ปีที่แล้ว

    ALHAMDULILAH TADABUR ILMI TETAP SUKSES ❤🤲🤲🤲👍👍

  • @junaardian7386
    @junaardian7386 ปีที่แล้ว

    Masyaallah,semoga ustadz selalu sehat,selalu dilinpahkan ilmu dan rezkinya,aamiin ya allah.

  • @alizainal7496
    @alizainal7496 ปีที่แล้ว

    selalu hadir. Banyak manfaat

  • @enokhotimah2304
    @enokhotimah2304 ปีที่แล้ว

    Masya Alloh tadabul ilmi sangat bermanpaat

  • @leylakocaturk4024
    @leylakocaturk4024 ปีที่แล้ว

    Mari. Kıta. Tiap. Hari. Walowpun. Satu. Kali. Yasin. Arrohman. Wakiah .tabarok. İnsyhaaalllooohh. İstikomah. Aamiiiiinnn.

  • @Bismillah319
    @Bismillah319 ปีที่แล้ว

    Semangatt Ustadz 🌠

  • @muhamadmaulan9721
    @muhamadmaulan9721 หลายเดือนก่อน

    Apakah di hitung nya dari hari kmtian nya, atau MLM stelah kmtian nya,

  • @asepwahyu1114
    @asepwahyu1114 5 หลายเดือนก่อน

    Nyimak video ini berharap ada kisah² dan komen² Tahlilan hari ke 3,7,40,100,haol,1000 yg dilakukan oleh Rosululloh agar bisa ditiru umat, tapi ............

  • @sutainsutadji78
    @sutainsutadji78 ปีที่แล้ว

    Dpt berkat kat kat

  • @dankdut5235
    @dankdut5235 10 หลายเดือนก่อน

    Amalan yg diada adakan .

    • @ibnf4667
      @ibnf4667 12 วันที่ผ่านมา

      YES

  • @imammuholib8853
    @imammuholib8853 ปีที่แล้ว

    Tahlil itu manfaat skl ,yg mengamalkan bs bertambah iman,bagi ahlil kubur bs mndpt rohmat allah

    • @dedesupriatna2828
      @dedesupriatna2828 8 หลายเดือนก่อน

      Kasian ya Rosulullah,para sahabat, tabiin,tabiut tabiin,4 imam Mazhab.. mereka melewatkan satu kebaikan yang kebaikan tersebut baru ditemukan oleh orang orang sekarang...
      Padahal mereka adalah generasi terbaik umat Islam

    • @Kuda104
      @Kuda104 7 หลายเดือนก่อน

      Perampok mengambil :
      - Jam tangan = 1 juta.
      - Andriod = 4,5 juta.
      - Andriod = 5,5 juta.
      Jumlah = 11 juta.
      Tidak bisa umroh.
      Umroh bagi yang mampu.
      Barang yang hilang, di ambil perampok.
      Asal di ganti = 11 juta.
      11 juta.
      Kalau perampok tidak menghauli.
      Arwah gentayangan, perampok kena azab, membunuh perampok, sampai mati.
      Tahlilan 1, 2, 3, 7, 25, 40, 100, 1 tahun sekali.
      Di serahkan sama perampok, mengambil barang = 11 juta.
      Tahlilan 1, 2, 3, 7, 25, 40, 100, 1 tahun sekali = 8 juta.
      Sudah termasuk makan, di tahilan orang meninggal.

  • @PinoKio-007
    @PinoKio-007 6 หลายเดือนก่อน +1

    Tradisi nenek moyang

    • @ibnf4667
      @ibnf4667 12 วันที่ผ่านมา

      YES

    • @ibnf4667
      @ibnf4667 12 วันที่ผ่านมา

      Yes

    • @ibnf4667
      @ibnf4667 12 วันที่ผ่านมา

      Yes

  • @mbahgijanto5112
    @mbahgijanto5112 ปีที่แล้ว +1

    Jatuh ketimpa tangga.

    • @firdaussh5038
      @firdaussh5038 ปีที่แล้ว +1

      * * * * *
      WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH
      Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini.
      Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali.
      Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah.
      Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada awal tanpa permulaan dan tanpa akhir/penghabisan).
      Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki.
      Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi.
      Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah.
      Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris).
      Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah.
      Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki.
      Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
      Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan tanpa menyerupakan/menyetarakan Allah SWT dengan makhluk-Nya baik dalam hal Dzat-Nya maupun dalam hal Sifat-sifat-Nya.
      Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah.
      Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ???
      Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani.
      Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ???
      Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!!
      Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻
      Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. 🤲🏻🙏🏻

    • @yankrisnaardiansyah4982
      @yankrisnaardiansyah4982 ปีที่แล้ว

      ELU MAH YAHUDI MANA NGERTI URUSAN AGAMA ISLAM😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

    • @Kuda104
      @Kuda104 7 หลายเดือนก่อน

      Perampok mengambil :
      - Jam tangan = 1 juta.
      - Andriod = 4,5 juta.
      - Andriod = 5,5 juta.
      Jumlah = 11 juta.
      Tidak bisa umroh.
      Umroh bagi yang mampu.
      Barang yang hilang, di ambil perampok.
      Asal di ganti = 11 juta.
      11 juta.
      Kalau perampok tidak menghauli.
      Arwah gentayangan, perampok kena azab, membunuh perampok, sampai mati.
      Tahlilan 1, 2, 3, 7, 25, 40, 100, 1 tahun sekali.
      Di serahkan sama perampok, mengambil barang = 11 juta.
      Tahlilan 1, 2, 3, 7, 25, 40, 100, 1 tahun sekali = 8 juta.
      Sudah termasuk makan, di tahilan orang meninggal.

  • @AsuwarKamu-tp2sx
    @AsuwarKamu-tp2sx 7 หลายเดือนก่อน

    Sebutkan sanad atsar dari imam Thawus dan juga sanad hadits

    • @Kuda104
      @Kuda104 7 หลายเดือนก่อน

      Perampok mengambil :
      - Jam tangan = 1 juta.
      - Andriod = 4,5 juta.
      - Andriod = 5,5 juta.
      Jumlah = 11 juta.
      Tidak bisa umroh.
      Umroh bagi yang mampu.
      Barang yang hilang, di ambil perampok.
      Asal di ganti = 11 juta.
      11 juta.
      Kalau perampok tidak menghauli.
      Arwah gentayangan, perampok kena azab, membunuh perampok, sampai mati.
      Tahlilan 1, 2, 3, 7, 25, 40, 100, 1 tahun sekali.
      Di serahkan sama perampok, mengambil barang = 11 juta.
      Tahlilan 1, 2, 3, 7, 25, 40, 100, 1 tahun sekali = 8 juta.
      Sudah termasuk makan, di tahilan orang meninggal.

  • @acepagus3252
    @acepagus3252 9 หลายเดือนก่อน

    Saya suka mengadakan tahlilan , dan jangan mengikuti orang yang sukanya ini bid'ah , itu bid'ah
    Biarkan saja mereka jangan dipetdulikan omongannya 😢 sebab ilmu mereka belum seberapa , makanya mereka ngiri melihat kita dan bisanya cuma berkata bid'ah 😂😂😢

  • @HaryantoSMP1PaliyanGK
    @HaryantoSMP1PaliyanGK ปีที่แล้ว

    *TAHLILAN ITU BUTUH DALIL !!!*
    *DALILNYA MANA ...???*
    Dzikir-dzikir dalam tahlilan itu dari siapa kalau bukan dari Nabi, bukankah itu semua (dzikir tahlilan) itu diambil dari hadits-hadits? Lalu dijadikan kumpulan atau himpunan dzikir.
    Contoh, dalam tahlilan dibaca : _Subhanallah wabihamdih, subhanallahi 'adzhiim,_ ini dari Nabi. Sabdanya: “Dua kalimat yang ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan amal dan disukai oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah: *Subhaanallaah wabi-hamdih, subhaanallaahil ‘azhiim.”* (HR. Bukhari, Muslim). Ini dibaca dalam tahlilan.
    Dalam tahlilan juga dibaca Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas), Al-Baqarah ayat 1-5, 255 (ayat kursi), 285-286, istighfar, shalawat, tasbih, tahmid, tahlil, hauqalah dll -- itu karena semata-mata anjuran atau dawuh saja, kalau baca yang disebut diatas pahalanya demikian-demikian menurut janji Nabi.
    Masak membaca anjuran Nabi dari kumpulan dzikir diatas (tahlilan) malah dikatakan sesat, bid'ah, berdosa, masuk neraka? Bahkan dikatakan kafir !
    Dalam hal ini kita harus hati-hati kalau membuat tuduhan bahwa itu salah, kafir atau bid'ah sebab bisa jadi akan berbalik kepada dirinya, seperti kata hadits, seandainya seseorang menuduh kafir saudaranya, maka tuduhan kafir tersebut akan kembali kepada salah satu di antara keduanya” (HR al-Bukhari).
    Tahlilan itu asalnya diambil sebagai dzikir-dzikir pilihan dari hadits dan bersifat umum dibaca kapan saja sebagai amalan dzikir harian, mingguan atau bebas kapan saja tidak mengikat asal dalam kondisi tidak berhadats.
    Apabila bacaan-bacaan dzikir tahlil (tahlilan) itu tujuannya disedekahkan pahalanya "sebagai doa" untuk meringankan dosa-dosa almarhum orang tua yang meninggal maka dalil-dalil yang digunakan adalah karena kisah-kisah berikut :
    Kisah-1; “Seorang lelaki datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ibuku telah mati mendadak, dan tidak berwasiat dan saya kira sekiranya ia sempat bicara, pasti akan bersedekah, apakah ada pahala baginya jika Aku bersedekah untuknya? Jawab Nabi saw: Ya.’ (HR.Bukhori, Muslim dan Nasa’i)
    Kisah-2; “Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulallah saw.: ‘Ayah saya meninggal dunia, dan ada meninggalkan harta serta tidak memberi wasiat. Apakah dapat menghapus dosanya bila saya sedekahkan?’ Nabi saw. menjawab : Dapat!” (HR Ahmad, Muslim dan lain-lain).
    Kisah-3; “Ibu Saad bin Ubadah meninggal dunia disaat dia (Saad bin Ubadah) sedang tidak ada ditempat. Maka berkatalah ia : ‘Wahai Rasulallah! Sesungguhnya ibuku telah wafat disaat aku sedang tidak ada disisinya, apakah ada sesuatu yang bermanfaat untuknya jika aku sedekahkan? Nabi menjawab; Ya ! Berkata Sa’ad bin Ubadah : Saya persaksikan kepadamu (wahai Rasulallah) bahwa kebun kurma saya yang sedang berbuah itu sebagai sedekah untuknya’.” (HR Bukhori, Turmudzi dan Nasa’i)
    Kisah-4; “Bahwa Nabi saw.pernah mendengar seorang laki-laki berkata: Labbaik an Syubrumah (Ya Allah, saya perkenankan perintahMu untuk si Syubrumah). Nabi bertanya: Siapa Syubrumah itu? Dia menjawab : Saudara saya atau teman dekat saya. Nabi bertanya: Apakah engkau sudah berhaji untuk dirimu? Dia menjawab: belum! Nabi bersabda: Berhajilah untuk dirimu kemudian berhajilah (pahalanya) untuk Syubrumah ! ”. (HR.Abu Daud).
    Kisah-5; Kisah dua anak yatim dari orangtua yang sholeh, sebagaimana termaktub surat Al-Kahfi:82. Itu pun sepenuhnya merupakan manfaat yang diperoleh dari orang lain, bukan dari amal kebajikan dua anak yatim itu sendiri.
    Kisah-6; Rasulallah saw menangguhkan sholat mayyit bagi orang yang wafat dalam keadaan berhutang hingga hutangnya dilunasi oleh orang lain, seperti yang dilakukan oleh Qatadah ra dan Imam Ali bin Abi Thalib ra. Itupun merupakan kenyataan bahwa manfaat dapat di peroleh dari amal kebajikan orang lain.
    Kisah-7; Anak-anak orang mukmin (yang wafat dalam keimanan) akan masuk surga dengan amal bapak mereka (yang mukmin) dan ini juga berarti mengambil manfaat semata-mata amal orang lain. (QS at-Thur : 21).
    Kisah-8; Orang yang duduk dengan ahli dzikir akan diberi rahmat (ampunan) dengan berkah ahli dzikir itu sedangkan dia bukanlah diantara mereka dan duduknya itupun bukan untuk dzikir melainkan untuk keperluan tertentu, maka nyatalah bahwa orang itu telah mengambil manfaat dengan amalan orang lain. (HR Bukhori, Muslim dari Abu Hurairah).
    Kisah-9; Shalat untuk mayyit (baca: sholat jenazah) dan berdo’a untuk si mayyit didalam shalat ini, adalah pemberian syafa'at untuk mayyit dengan shalatnya itu, ini juga pengambilan manfaat dengan amalan orang lain yang masih hidup.
    Kisah-10; Para periwayat hadits seperti Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, memasukkan hadits ini dengan judul Bab Wushul Tsawab Ash Shadaqat Ilal Mayyit (Bab: Sampainya pahala Sedekah kepada Mayit). Imam An Nasa’i dalam kitab Sunannya memasukkan hadits ini dengan judul Bab Fadhlu Ash Shadaqat ‘anil Mayyit (Bab: Keutamaan Bersedekah Untuk Mayyit). Imam Al Bukhari dalam kitab Shahih-nya dengan judul Bab Maa Yustahabu Liman Tuwufiya Fuja’atan An Yatashaddaquu Anhu wa Qadha’i An Nudzur ‘anil Mayyit (Bab: Apa saja yang dianjurkan bagi yang wafat tiba-tiba, bersedekah untuknya, dan memenuhi nazar si mayyit).
    Kisah-11; disebutkan Nabi SAW pernah melewati kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya, sedang yang lainnya ia dahulu suka mengadu domba”. Kemudian beliau meminta pelepah kurma yang masih basah dan dibelahnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: “Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering”(HR. Bukhari , Muslim). Bukankah di al-Quran juga disebutkan bahwa tumbuh-tumbuhan itu selalu bertasbih kepada Allah hanya manusia tidak mendengarnya? Pengarang Tafsir al-Qur`an Al-Qurthubi mengatakan : “Ulama kita menjelaskan, kalau tasbihnya kayu saja (pelepah kurma) dapat meringankan azab kubur (bermanfaat kepada mayat), maka apalagi bacaan al-qur’an yang dilakukan oleh seorang mukmin?.”
    Kisah-12; “Sesungguhnya setiap tasbih adalah sadaqah, setiap takbir sadaqah, setiap tahmid sadaqah dan setiap tahlil adalah sadaqah. (H.R. Muslim).
    Bukankah dalam tahlilan itu isinya mencakup semuanya: ya shadaqoh harta yang dikeluarkan, ya shadaqoh bacaan Quran, ya shadaqah bacaan tasbih, shadaqah bacaan takbir, shadaqah bacaan tahmid, shadaqah bacaan tahlil dll?

    • @katiyo6432
      @katiyo6432 11 หลายเดือนก่อน

      TAFSIR SINGKONG DAN JAGUNG 😅 😂.
      Komenmu ini bukan dalil tapi upaya membungkus tai dg kado 😅 😂.
      TAI NYA = BID'AH
      KADONYA = dalil² yg bukan pada tempatnya. 😅 😅
      La wong sudah jelas² ritual itu dari Hindu kok di bela².

    • @katiyo6432
      @katiyo6432 11 หลายเดือนก่อน

      AHLI TAFSIR SINGKONG DAN JAGUNG 😅 😂.
      selain nggak ada tuntunannya dari NABI ( pasca kematian )
      bagaimana dg keluarga mayit yg ( sengsara ) sampai ngutang² untuk mengadakan acara itu. 😅 😂 😄 🤭 .
      jangan bohongi mbah² tua dg menempatkan dalil tdk od tempatnya.

  • @indrakusuma6695
    @indrakusuma6695 ปีที่แล้ว

    Mau bertanya apakah tahlilan itu wajib dalam islam apa mubah . Soalnya tahlilan indentik dengan makan makan , dan ngasih uang kalo ga kaya gtu org org enggan datang?
    Terima kasih yg menjawab

    • @firdaussh5038
      @firdaussh5038 ปีที่แล้ว

      * * * * *
      WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH
      Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini.
      Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali.
      Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah.
      Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada awal tanpa permulaan dan tanpa akhir/penghabisan).
      Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki.
      Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi.
      Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah.
      Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris).
      Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah.
      Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki.
      Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
      Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan tanpa menyerupakan/menyetarakan Allah SWT dengan makhluk-Nya baik dalam hal Dzat-Nya maupun dalam hal Sifat-sifat-Nya.
      Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah.
      Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ???
      Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani.
      Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ???
      Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!!
      Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻
      Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. 🤲🏻🙏🏻

    • @yankrisnaardiansyah4982
      @yankrisnaardiansyah4982 ปีที่แล้ว

      Bodo Amat😋😂😂😂😂....Urus aja noh YAHUDI TEMEN LO NGAPAIN NGURUSUIN UMAT ISLAM?????

    • @AsuwarKamu-tp2sx
      @AsuwarKamu-tp2sx 7 หลายเดือนก่อน

      @@firdaussh5038 sebutkan sanad dari penjelasan antum

    • @firdaussh5038
      @firdaussh5038 7 หลายเดือนก่อน

      @@AsuwarKamu-tp2sx
      * * * * *
      WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH
      th-cam.com/video/69uqTu4NQNE/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/CIJ-qBJvL_8/w-d-xo.html
      Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini.
      Termasuk juga terhadap sekte Syi'ah Imamiyah, Ismailiyah, Qoromithoh, Rafidhoh, Baha'i dan Ahmadiyah, mereka semua juga harus dilarang keras keberadaannya di Indonesia negeri Ahlus Sunnah Waljama'ah/mayoritas penduduknya.
      Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali), dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali.
      Sesuai dengan Keputusan/Kesepakatan dari Jumhur Ulama Dunia pada Muktamar Internasional 'Alim Ulama Ahlus Sunnah Waljama'ah sedunia yang diselenggarakan di Kota Grozny - Chechnya tgl.25-27 Agustus 2016.
      (Silahkan buka link² youtube tersebut pada judul diatas dan link² youtube/artikel² lainnya dibawah tulisan ini).
      Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh Aljama'ah/mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 2 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,6 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 80%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah.
      Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada awal tanpa permulaan dan tanpa akhir/penghabisan).
      Itulah Ushuluddin/Pokok Agama/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj & Mazhab Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki.
      Dalam hal Aqidah/Ushul/Pokok, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi.
      Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Pokok/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun ihsan, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah.
      Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Hijaz, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris).
      Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah.
      Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi dan tega membunuh ratusan orang saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki.
      Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
      Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan tanpa menyerupakan/menyetarakan Allah SWT dengan makhluk-Nya baik dalam hal Dzat-Nya maupun dalam hal Sifat- sifat-Nya serta Af'al-Nya (Perbuatan) Allah SWT.
      Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah.
      Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ???
      Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani.
      Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ???
      Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!!
      Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻
      Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. 🤲🏻🙏🏻
      kabarislamia.com/2015/03/01/wahabi-berdasarkan-al-quran-dan-hadits/
      fitnahfitnahakhirzaman.blogspot.com/p/nama-aliran-wahabi-di-dedikasikan-dari.html?m=1
      berandamadina.wordpress.com/2011/07/18/fakta-wahabi-peran-mr-hempher-dan-campur-tangan-inggris-di-balik-kelahiran-wahabisme/
      th-cam.com/video/P_8IwjEnp-U/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/WGNiUhNwc-Q/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/Oz1dNYE3iNY/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/YX3HYZg9B64/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/dND3tvPSo1Q/w-d-xo.html
      id.m.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Darin
      id.m.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Jeddah_(1927)
      id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Arab_Saudi
      dunia.tempo.co/amp/1677194/97-tahun-arab-saudi-sejarah-negeri-dengan-perebutan-kekuasaan-dan-perang-saudara

    • @rebelspace6080
      @rebelspace6080 7 หลายเดือนก่อน

      Kalau dari hasil muktamar NU yang pertama makruh

  • @totoyudiarso4257
    @totoyudiarso4257 ปีที่แล้ว

    apakah imam syafii melaksanakan hal itu ? beliau berfatwa bacaan tak sampai kpd org yg meninggal . . . kok ikut ibnu taimiyah ?

    • @firdaussh5038
      @firdaussh5038 ปีที่แล้ว

      * * * * *
      WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH
      Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini.
      Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali.
      Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah.
      Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada awal tanpa permulaan dan tanpa akhir/penghabisan).
      Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki.
      Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi.
      Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah.
      Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris).
      Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah.
      Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki.
      Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
      Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan tanpa menyerupakan/menyetarakan Allah SWT dengan makhluk-Nya baik dalam hal Dzat-Nya maupun dalam hal Sifat-sifat-Nya.
      Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah.
      Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ???
      Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani.
      Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ???
      Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!!
      Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻
      Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. 🤲🏻🙏🏻

    • @totoyudiarso4257
      @totoyudiarso4257 ปีที่แล้ว

      @@firdaussh5038 belajarlah lagi yg rinci dan bersikaplah yg adil.

    • @santriaswaja8943
      @santriaswaja8943 ปีที่แล้ว

      Lo lo bocil salapi wahabi aswaja itu berpedoman pada al qur an sunnah dan ijma qiyas ,memang imam syafii mengatakan gak nyampah tapi ulama syafiiyah yang mengatakan itu nyampah,apalagi ulama kamu ibnu taimiyah ulama salapi wahabi mengatakan bacaan Al qur an ke mayyit sampai.dan ulama semua sepakat bah wa pahala shodaqoh nyampai

  • @firdaussh5038
    @firdaussh5038 ปีที่แล้ว

    * * * * *
    WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH
    Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini.
    Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali.
    Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah.
    Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada awal tanpa permulaan dan tanpa akhir/penghabisan).
    Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki.
    Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi.
    Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah.
    Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris).
    Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah.
    Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki.
    Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
    Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan tanpa menyerupakan/menyetarakan Allah SWT dengan makhluk-Nya baik dalam hal Dzat-Nya maupun dalam hal Sifat-sifat-Nya.
    Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah.
    Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ???
    Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani.
    Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ???
    Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!!
    Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻
    Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. 🤲🏻🙏🏻

    • @katiyo6432
      @katiyo6432 11 หลายเดือนก่อน

      MENCRET - MENCRETLAH KAMU AHLI BID'AH DG DAKWAH SALAFI 😅 😂 🤣.
      TIDAK AKAN MUNDUR DAKWAH SALAFIYAH SEJENGKALPUN UNTUK MEMBONGKAR KEPALSUAN KALIAN WAHAI PENGHIANAT SUNNAH.

    • @katiyo6432
      @katiyo6432 11 หลายเดือนก่อน

      Selain ( mu' alaf ) dari Hindu, SYI'AHPUN nggak ketinggalan menunjukan siapa sebenarnya kalian wahai "Aswaja" = asli warisan Jawa 😅 😅 😂

    • @katiyo6432
      @katiyo6432 11 หลายเดือนก่อน

      RASA KETAKUTAN " ASWAJA"= ( ASLI WARISAN JAWA ) TERHADAP DAKWAH SALAFIYAH ( yg mrka sebut Wahabi ).😅 😅 😂.
      dinamika dakwah Islam di tanah air dlm tiga dekade terakhir ini di warnai dg fenomena pesatnya perkembangan dakwah salafiyah yg bertujuan mengembalikan pemahaman umat Islam kpd Al-Qur'an dan as - Sunnah berdasarkan manhaj salafus Soleh.
      fakta demikian ternyata mengundang pobia luar biasa dari kalangan tradisionalis atau yang menyebut diri sebagai " ASWAJA", dimana praktik² ke islaman mrk yg serat pencampur adukan dg budaya lokal mendapatkan koreksi dari kalangan salafi.
      perlu di tegaskan, makna " Aswaja" dlm term kaum tradisionalis bukanlah satu pengamalan ber agama yg meneladani ROSULULLOH SOLALLOHU ALAIHI WA SALAM dan para sahabatnya dlm aqidah maupun ibadah sebagaimana definisi ahlussunah wal jama'ah, melainkan satu model baru keislaman ( super bid'ah 😅 😂 ) yg memadukan berbagai unsur semisal madzhab ilmu Kalam ( olah² kata ) asya' iroh, tasafuf, dan ritual² amaliahnya yg berasal dari warisan kultur HINDU - BUDHA 😅 😅.
      maka tak heran, berkembangnya dakwah salafiyah dari Aceh hingga Papua mendatangkan kegelisahan dari kalangan tokoh² penyeru BID'AH "Aswaja / NU" yg selama ini terlanjur menikmati kedudukan begitu tinggi di tengah² masyarakat santri 😅 😅 😅🤣 🤭.
      sikap pobia akut kalangan NU " Aswaja" terhadap salafi ( WAHABI 😅 😅 😅 ) sejatinya sudah tergambar jelas dlm lembaran sejarah seputar berdirinya ormas tersebut. sebagaimana diketahui, NU bermula dari satu tim panitia "komite merembuk Hijaz" yg di dirikan guna merespon peperangan di Saudi Arabia yg ber akhir dg terusirnya syarif Husein dari Mekah pd th 1924.
      kemenangan Abdul Aziz Al - Saud yg mereka sebut berhaluan WAHABI ( 😅 😅 🤣 ) atas syarif Husein yg ber faham sufi merupakan pukulan telak bagi kalangan tradisionalis (NU sufi ) di manapun termasuk di wilayah Hindia Belanda / Indonesia. sebab, dg jatuhnya Mekah ke tangan Abdul Azis Al - Saud ( Wahabi 😅 😅 🤣 ) sama artinya dg hilangnya kemerdekaan bagi kaum sufi / tradisionalis NU untuk menjalankan praktik amalan² khas KUBURAN 😅 😅 di tanah suci.
      pd saat bersamaan, di se Antero Nusantara jg tengah berkembang dakwah pembaharuan yang di Motori oleh Muhammadiyah, Al - irsad, dan persis dg inti dakwahnya memberantas takhayul, bid'ah, dan churofat ( TBC 😅 😅 )serta memerangi sikap taklid buta terhadap kyai.
      fakta semakin gencarnya dakwah pembaharuan Islam ( dari penyimpangan ) di tanah air, dan kembali berkuasanya kaum ( yg mrk sebut ) Wahabi 😅😅😅😅 di tanah suci itulah yg mendorong para tokoh BID'AH untuk mendirikan satu wadah bersama guna melestarikan corak keberagaman mrk.
      tak cukup dg berserikat, para AHLI BID'AH NU jg merasa perlu untuk merumuskan "bagaimana Islam yg benar Fersi mereka" hingga lahirlah istilah "ASWAJA"😅😅😅😅 untuk membungkus hakikatkeberagamaan warga Nahdliyyin NU yg serat akulturasi dg budaya pra ( bukan ) dari Islam. dan buat melegitimasi sikap peng kultusan ( setara utusan ) terhadap kyai yg memang sudah umum berlaku di kalangan NU 😅 😅, mrk dg bangga mengemukakan dalil " ulama' adalah ahli waris para NABI". tentu saja tafsir ulama' Fersi "Aswaja" NU adalah: kyai yg sejalan dg model ber agama mereka, spt demen tahlilan, yasinan, mauludan, atau tawasulan dg perantara arwah para wali.
      adapun ulama' di luar mereka akan di sebut Wahabi, walaupun ulama' tersebut menjolokan ( BUKTI / DALIL ) di depan hidung mereka. 😅 😅

    • @firdaussh5038
      @firdaussh5038 11 หลายเดือนก่อน

      * * * * *
      WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH
      th-cam.com/video/69uqTu4NQNE/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/EgpVUB4Jr3w/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/CIJ-qBJvL_8/w-d-xo.html
      Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini.
      Termasuk juga terhadap sekte Syi'ah Imamiyah/Ja'fari, Rafidhoh, Baha'i dan Ahmadiyah, mereka semua juga harus dilarang keras keberadaannya di Indonesia negeri Ahlus Sunnah Waljama'ah/mayoritas penduduknya.
      Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali), dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali.
      Sesuai dengan Keputusan/Kesepakatan dari Jumhur Ulama Dunia pada Muktamar Internasional 'Alim Ulama Ahlus Sunnah Waljama'ah sedunia yang diselenggarakan di Kota Grozny - Chechnya tgl.25-27 Agustus 2016.
      (Silahkan buka link² youtube tersebut pada judul diatas dan link² youtube/artikel² lainnya dibawah tulisan ini).
      Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh Aljama'ah/mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah.
      Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada awal tanpa permulaan dan tanpa akhir/penghabisan).
      Itulah Ushuluddin/Pokok Agama/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj & Mazhab Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki.
      Dalam hal Aqidah/Ushul/Pokok, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi.
      Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Pokok/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun ihsan, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah.
      Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Hijaz, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris).
      Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah.
      Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi dan tega membunuh ratusan orang saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki.
      Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
      Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan tanpa menyerupakan/menyetarakan Allah SWT dengan makhluk-Nya baik dalam hal Dzat-Nya maupun dalam hal Sifat- sifat-Nya serta Af'al-Nya (Perbuatan) Allah SWT.
      Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah.
      Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ???
      Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani.
      Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ???
      Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!!
      Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻
      Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. 🤲🏻🙏🏻
      kabarislamia.com/2015/03/01/wahabi-berdasarkan-al-quran-dan-hadits/
      fitnahfitnahakhirzaman.blogspot.com/p/nama-aliran-wahabi-di-dedikasikan-dari.html?m=1
      berandamadina.wordpress.com/2011/07/18/fakta-wahabi-peran-mr-hempher-dan-campur-tangan-inggris-di-balik-kelahiran-wahabisme/
      th-cam.com/video/P_8IwjEnp-U/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/WGNiUhNwc-Q/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/Oz1dNYE3iNY/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/YX3HYZg9B64/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/dND3tvPSo1Q/w-d-xo.html
      id.m.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Darin
      id.m.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Jeddah_(1927)
      id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Arab_Saudi
      dunia.tempo.co/amp/1677194/97-tahun-arab-saudi-sejarah-negeri-dengan-perebutan-kekuasaan-dan-perang-saudara

    • @firdaussh5038
      @firdaussh5038 11 หลายเดือนก่อน

      @@katiyo6432
      Misi pertama Imam Mahdi adalah melawan Arab Saudi dan mengambil alih kekuasaan dari tangan Wahabiyah, serta menyadarkan/mengembalikan para Wahabiyah kepada ajaran Ahlus Sunnah Waljama'ah yang sebenarnya.
      th-cam.com/video/b1o9BIg2oyE/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/P1Rp2LST9ZQ/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/THPWB-Q_Tl4/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/P_8IwjEnp-U/w-d-xo.html
      th-cam.com/video/7fDdR3yfDGY/w-d-xo.html

  • @muhamadmaulan9721
    @muhamadmaulan9721 หลายเดือนก่อน

    Apakah di hitung nya dari hari kmtian nya, atau MLM stelah kmtian nya,

  • @muhamadmaulan9721
    @muhamadmaulan9721 หลายเดือนก่อน

    Apakah di hitung nya dari hari kmtian nya, atau MLM stelah kmtian nya,