Video pembelajaran yang sangat bermanfaat. Karena berisi mengenai perbedaan antara fonem dan grafem dalam bahasa indonesia, yang dimana fonem merupakan satuan bunyi terkecil yang memiliki arti atau dapat membedakan makna sedangkan grafem merupakan sistem aksara yang diatur berdasarkan sistem ejaan.
Nama:Irene Euriliya Tempomona Nim:19091101024 Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian,di dalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa "bahasa merupakan sistem lambang bunyi". Adapun fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari sedikit banyak tentang bunyi bahasa. ➡️Perbedaan definisi yang mendasar antara Grafem dan Fonem. Grafem bahasa Indonesia banyak mengikuti lambang fonemisnya.Fonem merupkann satuan dari bunyi terkecil yang memiliki arti atau dapat mebedakan makna.Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.Sedangkan grafem merupakan sistem aksara yang diatur berdasarkan sistem ejaan.Ejaan pada masing-masing negara itu berbeda.Dalam bahasa Indonesia penggunaan grafem diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan sebelumnya yaitu EYD (ejaan yang disempurnakan). Perbedaan grafem dan fonem dapat dilihat juga pada jumlah antara grafem dan fonem.Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem,karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa.Sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut.Jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena fonem bahasa itu dinamis.Fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri.Sementara grafem sebagaimana tertulis dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia,grafem terdiri dari 5 vokal dan 21 konsonan.Artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf. Selanjutnya,perbedaan grafem dan fonem menurut teknis penulisan.Fonem ditulis dengan diapit oleh dua garis miring //,sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut [ ]. Contoh: /ru.mah/ [rumah] Istilah teknisnya: Konsonan getar alfeolar /r/ Vokal belakang tinggi /u/ Konsonan nasal bilabial /m/ Vokal tengah rendah /a/ Konsonan frikatif /h/ Kalau diperhatikan kata ini memiliki jumlah grafem dan fonem yang sama,serta bentuk grafem dan fonem yang juga sama,atau lambang diantara keduanya juga mirip. Disamping itu,terdapat grafem dan fonem dengan jumlah dan bentuk yang berbeda. Contoh: /bu-dʒaŋ/ ➡️ 5 fonem [bujang] ➡️ 6 grafem Istilah teknisnya: Konsonan hambat bilabial /b/ Vokal belakang tinggi /u/ Konsonan afrikatif palatal /dʒ/ Vokal tengah rendah /a/ Konsonan nasal velar /ŋ/ Terdapat beberapa kasus yang ditemukan antara grafem dan fonem,diantaranya: 1.Satu grafem mewakiki dua fonem. Dapat dilihat pada grafem yang mewakili fonem /e/ dan /Ə/.Contoh: /em.paŋ/ /Əm.bun/ Dapat ditemukan perbedaan antara fonem /e/ dan /Ə/.Sementara dalam sistem grafemis kita hanya mengenal huruf /e/. 2.Dua grafem mewakili satu fonem. Kasus ke dua ini dapat diperhatikan pada: -grafem yang mewakili fonem nasal /ŋ/.Contoh: /bu.dʒaŋ/ -grafem yang mewakili fonem nasal /ɲ/.Contoh: /ήa.ήi/ /ήa.ta/ -grafem yang mewakili fonem frikatif alveolar /ʃ/.Contoh: /ʃa.rat/ /ʃah.du/ 3.Grafem mubazir Dalam bahasa Indonesia ada beberapa huruf yang bunyi nya sama.Misalnya;grafem yang mirip dengan grafem seperti pada kata: /fak.tﬤr/ 'faktor' /fak.sin/ 'vaksin' Jika kita mengacuh pada Internasional Fonetik Alvabetis,grafem dan grafem bunyinya sama.Dalam hal ini,konsonan frikatif labiodental /f/. Kemudian ada grafem yang fungsinya mirip dengan fonem hambat velar /k/.Seperti pada kata: /ka.ri/ 'kari' /ka.ri/ 'qari' 4.Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan. Dapat dilihat pada grafem .Jika mengacuh pada buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia, huruf disebutkan berfungsi sebagai huruf jika terdapat pada awal kata,seperti pada kata: /xeno/ Sementara,jika kita mengacuh pada Internasional Fonetik Alvabetis,lambang "x" mewakili fonem frikatif velar /k/,dan fonem ini digrafemkan dalam dua grafem yaitu dengan huruf .Contoh: /xﬤt.bah/ /a.xir/ Dua kata ini seperti terdapat bunyi /k/ dan /h/.Mengacuh pada Internasional Fonetik Alvabetis itu merupakan suatu bunyi atau bunyi frikatif velar /kh/.
Ariani (20091101013) Mata Kuliah Fonologi Meriview video "Perbedaan grafem dengan fonem" Perbedaan antara grafem dan fonem. Namun, sebelum mengetahui perbedaan antara grafem dan fonem. Maka kita harus mengetahui pengertian dasar tentang grafem dan fonem. a. Fonem yaitu satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memilki lambang masing-masing. b. Grafem yaitu sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. Pada setiap negara berbeda. Begitupun dengan Indonesia penggunaan grafem diatur dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Perbedaan lainnya: 1. Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak daripada jumlah grafem. Hal ini dikarenakan jumlah fonem yang mengikuti bunyi bahasa sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada suatu negara. 2. Fonem bersifat dinamis karena jumlah fonem dapat bertambah maupun berkurang. Sementara grafem dalam bahasa Indonesia terdiri atas 5 buah vokal dan 21 kondonan. Bisa dikatakan grafem berjumlah 26 huruf. 3. Teknis penulisan fonem dan grafem berbeda. Fonem ditulis dengan //. Sedangkan grafem ditulis dengan Contoh: jika grafem .... terdiri dari 5 huruf dan fonem terdiri dari /r/./u/./m/./a/./h/.terdapat dari 5 bunyi. Terdapat beberapa kasus dan dalam video dibahas 4 kasus, yaitu: 1. Satu grafem dua fonem pada grafem mewakili fonem /e/ dan /ə/. Contohː /em.paŋ/ dan /əm.bun/ namun dalam bahasa Indonesia hanya menggunakan ini saja untuk melambangkan kedua fonem tersebut. 2. Dua grafem satu fonem - pada grafem yang mewakili fonem nasal /ŋ/. Contoh ː /ja.ŋan/. - Pada grafem yang mewakili fonem /ɲ/. Contohː /ɲa.ta/. - Pada grafem yang mewakili fonem /ʃ /. Contohː /ʃa.rat/, /ʃah.du/. 3. Grafem mubadzir - Pada grafem yang mirip dengan . Seperti kata /fak.tɔr/ ˈfaktorˈ, /fak.sin/ ˈvaksinˈ. - Pada grafem yang mirip dengan . Seperti kata /ka.ri/ ˈkariˈ, /ka.ri/ ˈqariˈ. 4. Grafem yang tidak sesuai peruntukkan pada grafem karena pada pedoman umum bahasa Indonesia berfungsi sebagai huruf . Sementara jika mengacu pada internasional phonetic lambang mewakili fobem frikatif velar /x/. Namun, dalam bahasa Indonesia huruf digrafemkan menjadi .
Perbedaan Grafem (Huruf) dan Fonem. Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian yang didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa "bahasa merupakan sistem lambang dan bunyi" - Pengertian Fonem dan Grafem. 1. Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. 2. Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan EJAAN. Ada 4 kasus antara Fonem dan Grafem dalam bahasa indonesia yaitu : 1.satu Grafem mewakili dua Fonem 2.dua Grafem mewakili satu Fonem 3.Grafem mubazir 4.Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan.
Iklesya Ering/18091101029 Perbedaan Grafem dan Fonem •Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedahkan makna. Setiap fonem memiliki lambang masing-masing. •Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasrkan ejaan, ejaan pada masing-masing negara berbeda, jika dalam Indonesia oenggunaan grafem diatur dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak 2016 menggantikan ejaan yang sebelumnya ejaan yang disempurnakan. Perbedaan : -Perbedaan yang cukup mencolok antara fonem dan grafem juga adalah jumblah fonem dan grafem itu sendiri,dalam fonem jumblah kata lebih banya dari jumblah grafem. Karena jumblah finem mengikuti bunyi bahasa, sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada suatu negara tersebut. Jumblah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis, jadi fonem dapat bertambah bahkan dapat berkurang, tergantung bahasa itu sendiri. Sementara grafem dalam bahasa Indonesia, sebagaimana dicatat dalam pedoman umum bahasa Indonesia grafem bahasa I donesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan. Yang berati bahasa Indonesia memiliki 26 grafem/huruf. -dapat dilihat juga dalam teknis penulisan finem dan grafem . Fonem ditulis dengan dua garis miring yang mengapitnya. Semntara grafem ditulis dengan tands kurung sudut yang mengapitnya.
Nama:Windriani Rame Nim:18091101031 Perbedaan Grafem Huruf Dan fonem Linguistik merupakam salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian,didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa bahasa merukan sistem lambang bunyi. Berikut kelebihan dan kekurangan dalam vidio ini. Kelebihan: Dalam vidio ini pemetari menjelaskan secara rinci tentang linguistik,kemudian pada menit 11:29 pemateri juga menjelaskan tentang pengertian fonologi. Pemateri juga menjelaskan bagaimana kita dapat membedakan antara grafem dan fonem. Vidio ini memberikan banyak manfaat untuk kita dan memberikan pengetahuan lebih tentang perbedaan Gragem Huruf dan fonem. Kekurangan dari vidio ini: Materinya agak sulit dipahami dan juga penjelaskan terlalu cepat sehingga sedikit sulit memahami materi tersebut.
Nama: Grashella Rolos Nim: 18091101020 Perbedaan Grafem (Huruf) Dan Fonem. *Fonem merupakan satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna dan memiliki lambang masing-masing. *Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. Dalam materi ini ada kelebihan dan kekurangan dalam video. -Kelebihannya yaitu Pemateri menyampaikan dengan sangat jelas , karena didalamnya membahas tentang 4 kasus yang terdapat dalam fonem dan grafem yaitu: 1.Satu Grafem mewakili dua fonem 2.Dua Grafem mewakili satu fonem 3.Grafem mubazir 4.Grafem yang tidak sesuai dengan pembentukan.
Ahmad Hafidz Amartha Sirait 19091101026 Materi dalam video: Perbedaan Fonem dan Grafem Kelebihan video: seperti didalam kelas, penyampaian materi mudah dicerna Kekurangan video: suara suara dari substansi yang lain terekam jelas pada video, membuat viewers sedikit terganggu
Nama : Olivia Oktaviani Mokoagow Nim : 20091101005 - Fonem merupakan satuan bunyi kecil ataw Unit bahasa yang memiliki makna ataw dapat membedakan makna.setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. - Grafem yaitu sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan . Ejaan pada setiap negara berbeda. Indonesia penggunaannya grafem diatur dalam pedoman umum bahasa Indonesia. Perbedaan - Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak daripada jumlah grafem. Karena jumlah fonem yang mengikuti bunyi bahasa sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada suatu negara. - fonem bersifat dinamis karena jumlah fonem dapat bertambah maupun berkurang. Sementara grafem dalam bahasa Indonesia terdiri atas 5 buah vokal dan 21 konsonan. Jadi, dalam bahasa Indonesia memiliki 26 grafem. - perbedaan penuliasan Fonem ditulis dalam tanda dua garis miring// contohnya, /ru,mah/ Grafem ditulis dalam tanda kurang sudut [ ]contohnya,[rumah]
Nama : Anju Novandy Nim : 19091101023 Kekurangan: 1. Bunyi yang dapat membedakan makna terlewatkan atau tidak dibahas, 2. Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan agak sulit dipahami. Kelebihan: 1. Materi yang disampaikan sangat menarik, karena penonton dibawa untuk membahas 4 kasus yang terdapat dalam fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia, diantaranya: - Satu Grafem mewakili dua Fonem, - Dua Grafem mewakili satu Fonem, - Grafem mubazir, dan - Grafem tidak sesuai peruntukan
Hediyanti safitri 17091101019 Fonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip satu sama lain dalam sebuah penggunaan bahasa yang sama. Dalam ilmu bahasa, fonem itu ditulis diantara dua garis miring:/…/. Jadi dalam bahasa Indonesia /p/ dan /b/ merupakan dua fonem yang kedua bunyi ini membedakan arti. Contoh fonem: pola - /pola/ parang - /parang/ beras - /beras/ Fonem dalam bahasa dapat mempunyai beberapa macam lafal yang bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata. Fonem /p/ dalam bahasa Indonesia misalnya, dapat mempunyai dua macam lafal. Bila berada pada awal kata atau suku kata, fonem dilafalkan secara lepas. Pada kata /pola/ misalnya, fonem /p/ diucapkan secara lepas yang kemudian diikuti oleh fonem /o/. Bila berada diakhir kata, fonem /p/ sudah jelas tidak bisa diucapkan secara lepas. Bibir kita akan tertutup untuk mengucapkan bunyi ini bukan. Dengan demikian, fonem /p/ dalam Bahasa Indonesia memiliki dua variasi. Grafem adalah system pelambangan bunyi alih-alih disebut system ejaan,pada dasarnya grafem adalah huruf. Grafem ada dua macam,yaitu grafem yang mengikuti system fonetis dan grafem yang mengikuti system fonemis.Grafem yang mengikuti system fonetis lebih popular disebut ejaan fonetis ini melambangkan bunyi-bunyi yang diucapkan penutur dalam bentuk huruf. Oleh karena itu,jumlah bunyi yang dilambangkan relative lebih banyak dari jumlah huruf yang terdapat dalam alphabet.Sementara itu,grafem yang mengikuti system fonemis lebih popular disebut ejaan fonemis ini melambangkan fonem-fonem bahasa tertentu dalam bentuk huruf.Jadi,pelambangan disesuaikan dengan bunyi-bunyi yang membedakan makna. Kata "ladang" mempunyai enam grafem, yakni , , , , , dan . Dari segi bunyinya perkaatan yang sama itu hanya mempunyai lima fonem, yakni /l/, /a/, /d/, /a/, dan /ŋ/ karena grafem dan hanya mewakili satu fonem /ŋ/ saja.
Nama : Garther F. Sagune Nim : 19091101021 Materi : Perbedaan Grafem ( Huruf ) dan Fonem. Kekurangan dalam video ini : 1. Di menit 0.38 backsound yang dipakai terlalu kuat 2. Di menit 1.30 ukuran Font terlalu besar 3. Di menit 10. 16 ada noise yang sangat mengganggu. Kelebihan dan video ini : 1. Materi + gambar = sangat jelas 2. Mner menyampaikannya secara santai dan tidak terburu-buru. 3. Mner menjelaskan kari & qari, sehingga kita bisa dapat membedakan. * Soalnya baru pertama tau tentang qari. 🙏
@@StefanieHumenaOfficial saya penggemar berat linguistik terutama fonologi karena saya praktisi polyglot di Bali sebagai pembelajar dan pengajar bahasa walaupun saya tidak memiliki latar belakang pendidikan formal tentang bahasa, sementara referensi di dalam bahasa Indonesia sangat minim, saya sangat senang sekali dengan adanya chanel ini yang disajikan dengan baik sekali, semoga chanel semakin berkembang dan bermanfaat bagi banyak pembelajar bahasa😍🙏 "bahasa adalah cakrawala yang menghubungkan manusia diseluruh dunia"
Nama : Jully Ruasey Nim : 18091101004 Perbedaan grafem dan fonen Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna , setiap fonem memiliki lambannya masing-masing. Grafem merupakan sistem Aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. Perbedaan antara fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri , jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem , karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sementara grafem mengikuti ejaan. Jumlah fonem dalam suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis , fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. Sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan , artinya bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf. Perbedaan selanjutnya dari cara penulisan : -fonem ditulis dengan diapit dua garis kurung sedangkan , - grafem ditulis dengan diapit tanda kurung Contoh kata Rumah , terdiri dari 5 buah grafem. Istilah teknisnya konsonan getar /r/ alveolar , vocal belakang tinggi /u/ , konsonan nasal bilabial /m/ , vocal tengah rendah /a/ , dan konsonan frikatif /h/ . Kata rumah memiliki jumlah fonem dan grafem yang sama serta bentuk dan lambang diantara keduanya sama. Kata yang memiliki jumlah serta bentuk grafem dan fonem yang berbeda. Contoh kata Bujang , dalam sistem grafemis terdiri dari 6 huruf tetapi berdasarkan sistem fonemis bahasa Indonesia kata ini hanya terdiri dari 5 buah bunyi yakni konsonan hambat bilabial /b/ , vocal belakang tinggi /u/ , konsonan afrikatif palatal /j/ , vokal tengah /a/ , dan konsonan nasal velar /n/ . Berdasarkan bunyi /ng/ itu disimbolkan dengan aksara n.g sementara dalam sistem fonemis ng atau nasal alveolar /ŋ/ . Kasus fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia 1. Satu grafem mewakili dua grafem Contoh: pada grafem /e/ dan /3/ /e/ pada kata em.pang /3/ pada kata 3m.bun Kedua kata memiliki fonem yang berbeda , satu em dan satu 3m . Sementara dalam sistem grafemis kita hanya mengenal huruf /e/ tidak dengan huruf /3/ 2. Dua grafem mewakili satu fonem Contoh: pada grafem /ng/ yang mewakili /ŋ/ seperti pada kata bujang fonem /ŋ/ disimbolkan dengan /ng/ . kemudian ada juga grafem /ny/ contoh kata nyanyi , dalam sistem grafemis itu hanya terdiri dari 4 buah fonem /ny/, /a/ , /ny/ , /i/ berbeda dengan sistem grafemis terdiri dari 6 buah huruf n.y.a.n.y.i Jumlah fonem maupun bentuk fonem berbeda dari segi lambang mewakili bunyi grafem tersebut. Selanjutnya grafem /sy/ fonem frikatif alveolar , sistem grafemis pada kata syarat atau silabel pertama /sya/ ditulis dengan /sy/ tetapi kalau mengacu pada nasional pada fonetik alpabetis bunyi ini dilambangkan dengan /ʃ/ mirip dengan huruf S tetapi agak lurus. 3. Grafem mubasir Grafem < v > yang mirip dengan grafem < f > , seperti pada kata [faktor] dan [vaksin] tetapi kalau mengacu pada nasional fonetik alpabetis grafem /f/ dan grafem /f/ bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental. Kemudian ada grafem < q > dan < k > , seperti pada kata /ka.ri/ [kari] dan /ka.ri/ [qarri] . Kari yang satu semacam makanan dan qari yang satu seorang pembaca qur'an 4. Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia huruf < x > disebutkan berfungsi sebagai < s > . Terdapat pada awal kata [ sen ] apabila kita mengacu pada internasional alpabetis lambung x mewakili fonem frikatif velar /x/ dan dalam bahasa Indonesia digrafemkan dengan huruf contoh pada kata [khotbah] dan [akhir] . Kata [khotbah] dan [akhir] seperti ada bunyi dan , itu merupakan satu bunyi atau bunyi frikatif velar
Nama : Yoris Andreas Kaburuang Nim : 18091101008 Kekurangan video ini : > Dari beberapa kali kamera menyorot dari samping gerakan tangan mner terlihat seperti kaku. > Ada beberapa slide yang mner tampilkan jika di tonton diluar ruangan tidak terlihat. Kelebihan video ini : Materi yang mner bawakan cukup jelas dan mudah dimengerti.
Nama: Ketsi An Hadasa Baring Nim: 18091101025 Perbedaan Fonem dan Grafem. Grafem: Lambang Fonemis (huruf) Fonem: merupakan satuan bunyi terkecil dari unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing sedangkan grafem merupakan sistem Aksara yang dibentuk berdasarkan Ejaan. Jumlah fonem dan grafem adalah salah satu perbedaan. Jumlah fonem lebih banyak dibandingkan jumlah grafem karna jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa. Sedangkan grafem mengikuti Ejaan pada setiap Negara jumlah fonem suatu bahasa tidak bisa dipastikan karna bahasa itu dinamis fonem dapat bertambah bahkan bisa berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. Sedangkan grafem khususnya dalam bahasa indonesia terdiri dari lima buah vokal dan dua puluh satu konsonaan. Itu artinya indonesia memiliki 26 grafem. Ada empat kasus yang dirinci. 1. Kasus pertama adalah satu grafem mewakili dua fonem. 2. Kasus kedua adalah satu grafem mewakili satu fonem. 3. Kasus ketiga adalah grafem mubazir 4. Kasus ke empat adalah grafem yang tidak sesuai peruntukan.
Nama :Efraim e Mokosuli NIM. : 19091101022 Resensi Video Linguistic merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian di dalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa “ bahasa merupakan system lambang dan bunyi” adapun fonologi merupakan cabang ilmu linguistic yang mempelajari sedikit banyaknya tentang bunyi bahasa Perbedaan grafem dan fonem -Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna, setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing, sementara grafem merupakan system aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan, ejaan pada masing-masing negara itu berbeda. Dalama Bahasa Indonesia penggunaan grafem diatur dalam pedomaan umum ejaan bahasa Indonesia ( EBI) yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan yang sebelumnya ejaan yang disempurnakan. Perbedaan selanjutnya cukup mencolok antara fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri, jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa, sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. Jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia sebagaimana di catat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (EBI) grafem bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vocal dan 21 konsonan, artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf. Perbedaan selanjutnya dapat kita lihat dari teknis penulisan fonem dan grafem fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut contoh : Rumah Terdiri dari 5 buah grafem atau huruf yakni ,,,, secara fonologis kata Rumah juga terdiri dari 5 buah bunyi /r/,/u/,/m/,/a/,/h/. istilah teknisnya adalah konsonan getar alveolar /r/ kemudian vocal belakang tinggi /u/ kemudian konsonan nasal bilabial /m/ kemudian vocal tengah rendah /a/ dan yang terakhir adalah konsonan frikatif /h/ kalau kita perhatikan kata ini memiliki jumlah grafem dan fonem yang sama serta bentuk grafem dan fonemnya juga atau lambang diantara keduanya juga mirip. Kita akan bertemu dengan kata-kata yang memiliki jumlah grafem dan jumlah fonem serta bentuk ggrafem dan bentu fonem yang berbeda. Contoh : Bujang dalam system grafemis terdiri dari 6 buah huruf ,,,,,. tetapi berdasarkan system fonemis bahasa Indonesia kata ini terdiri dari 5 buah bunyi, yakni : konsonan hambat bilabial /b/, kemudian vocal belakang tinggi /u/, kemudian konsonan afrikatif palatal /j/, kemudian vocal tengah rendah /a/, dan yang terakhir adalah konsonan nasal velar /ŋ/ Kasus-kasus antara grafem dan fonem Satu grafem mewakili dua fonem Contoh : grafem mewakili fonem /e/ dan /∂/ Fonem /e/ seperti pada kata empang, dan fonem /∂/ pada kata ∂mbun. Silabel dari kedua kata ini memiliki fonem yang berbeda yang satu em, yang satu ∂m Dua grafem mewakili satu fonem Grafem , yang mewakili fonem nasal /ŋ/ seperti pada contoh kata yang tadi yaitu bujang fonem /ŋ/ disimbolkan dengan ,, kemudian ada juga grafem ,. mewakili fonem /ɲ/ seperti pada contoh kata nyanyi, nyata, kita lihat kata nyanyi ditulis ,,,,,, tetapi dalam system grafemis hanya terdiri dari 4 buah fonem yaitu /ɲ/,/a/,/ɲ/,/i/kemudian ada grafem yang mewakili fonem frikatif alfeolar /ʃ/ seperti pada kata sarat atau sahdu, kalau pakai system grafemis bahasa indoneia kata sarat atau pada silabel pertama sya ditulis dengan tetapi kalau mengacu pada fonetik alfabetis bunyi ini dilambangkan dengan /ʃ/ Grafem mubazir Dalam bahasa Indonesia ada beberapa huruf yang bunyinya sama seperti grafem mirip dengan grafem seperti kata ‘faktor/ dan ‘Vaksin’tetapi kalau kita mengacu pada fonetik alfabetis grafem dan granfem bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental /f/ kemudiam ada grafem yang mirip dengan grafem seperti pada kata ‘kari’ dan ‘qori’ (kari, semacam makanan) dan (qori adalah seorang pembaca Al-Qur'an laki-laki) Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan Contoh grafem kalau kita lihat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia grafem disebutkan berfungsi sebagai huruf jika terdapat pada awal kata contoh senon, sementara apabila kita mengacu pada internasional fonetis alfabetis lambang “x” atau grafem mewakili fonem frikatif velar /x/ pada bahasa Indonesia fonem ini digrafemkan pada grafem atau dua grafem contohnya pada kata dan < akhir> mengacu pada fonetis alfebitis itu memili satu bunyi atau bunyi frikatif verar /x/. 3. Kelebihan video Kelebihan video materi sangat jelas disampaikan, sehingga mudah untuk di pahami Kasus yang tidak dibahas dalam video tidak ada
Nama : Hana Ruru Nim : 19091101027 Linguistik adalah salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai kajian Fonem adalah bunyi bahasa yang memiliki makna atau pembeda makna. setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. GrafemGrafem merupakan sistem aksara/ huruf yang dibentuk bedasarkan ejaan. Dalam penggunaan bahasa Indonesia, penggunaan grafem yang diatur dalam ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan sebelumnya ejaan yang disempurnakan. Fonem merupakan satuan dari bunyi terkecil yang memiliki arti atau dapat membedakan makna.Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.Sedangkan grafem merupakan sistem aksara yang diatur berdasarkan sistem ejaan.Ejaan pada masing-masing negara itu berbeda.Dalam bahasa Indonesia penggunaan grafem diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan sebelumnya yaitu EYD (ejaan yang disempurnakan). - 1. Fonem///ñL/x/,dan/Š/masing-masing dilambangka ndengan ,,,dan - Contoh - /Menana/ : : : - /ñañi/ - /maxluk/ - /Šarat/ : - 2. Fonem /e/ dan /Ə/dilambangkan - Contoh - /sate/ : - /ide/ : - /mƏnang/ : - /bƏrat/ : Contoh perbedaan huruf (grafem) dan fonem: Susunan Fonem Jumlah Fonem Susunan huruf Jumlah huruf Kata yang terbentuk /adik/ 4 adik 4 adik /iņat/4 ingat 5 ingat /ňańi/ 4 nyanyi 6 nyanyi /pantay/ 5 pantai 6 pantai Kekurangan Vidio Dalam materi ini terlalu cepat pemateri memaparkan materi jika kita tergesah-gesah mendengarkan materi tersebut Kelehiban vidio Memepermudah mahasiswa untuk belajar
Nama: Yayu Melisa NIM: 20091101022 - Linguistik merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahasa kajian, yang didalamnya terdapat ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. ° Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. ° Grafem merupakan sistem aksara/huruf yang dibentuk berdasarkan ejaan. Yang membedakan grafem dan fonem ialah jumlah grafem dan fonem itu sendiri. Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari jumlah grafem itu sendiri karena, jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan itu tersebut. Jumlah fonem dalam suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. Sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia terdiri 5 buah vokal dan 21 konsonan, artinya bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf. Cara Penulisannya : - Fonem ditulis dengan di apit dua garis miring // - Grafem ditulis dengan tanda kurung sudut [] Contoh : /ru.mah/ [rumah]
Nama : Stifler sangkoy Nim : 20091101023 • linguistik merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadi bahasa sebagai bahasa kajian, yang didalamnya terdapat ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. • fonem merupakan suatu bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makan. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. • grafem merupakan sistem aksara/ huruf yang dibentuk berdasarkan ejaan. Yang membedakan grafem dan fonem ialah jumbalh grafem dalam suatu bahasa lebih banyak dari jumblah grafem itu sendiri karena, jumblah fonem dalam suatu banyak dari grafem itu sendiri karena, jumblah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan jumblah grafem mengikuti ejaan itu tersebut. Jumblah fonem dalam suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. Sementara grefem khususnya dalam bahasa Indonesia terdiri 5 buah vokal dan 21 konsonan, artinya bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf. Cara penulisan : - fonem ditulis dengan di apit dua garis miring // - grafem ditulis dengan tanda kurung sudut [ ] Contoh : /Ru.mah/ [Rumah]
nama: reynal clevi lano nim: 18091101012 bahasa merupakan sistem lambang bunyi. - perbedaan fonem dan grafem fonem adalah satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. sedangkan grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. perbedaan fonem dan grafem juga dapat dilihat dari jumlah fonem dan grafem itu sendiri. jumlah fonem lebih banyak dari jumlah grafem.
Nama: Geiby Tasya Londa Nim: 19091101002 Linguistik adalah salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai kajian Fonem adalah bunyi bahasa yang memiliki makna atau pembeda makna. setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. GrafemGrafem merupakan sistem aksara/ huruf yang dibentuk bedasarkan ejaan. Dalam penggunaan bahasa Indonesia, penggunaan grafem yang diatur dalam ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan sebelumnya ejaan yang disempurnakan. fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri, Jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada Negara tersebut, Jumlah fonem pada satu bahasa tidak dapat dipastikan karna bahasa itu dinamis fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa. itu sendiri, smentara grafem khusunya dalam bahasa indonesia sebagaimana dicatat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia, grafem bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vocal dan 21 konsonan, Artinya bahasa Indonesia memilki 26 grafem atau 26 huuruf. Perbedaan selanjtnya dapat kita lihat dari teknis penulisan fonem dan grafem, Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut. Ada kasus-kasus tersebut dirinci 4 kasus - Kasus pertama adalah satu grafem mewakili dua fonem Contoh: pada grafem (e) mewakili fonem /e/ dan / 3/ fonem /e/seperti pada kata /empang/ dan fonem /3/ seperti yang ada ada kata /3m.bun/ - kasus yang kedua adalah dua grafem mewakili satu fonem, Contoh: ada grafem /ng/ yang mewakili fonem nasal /ŋ/seperti pada kata bujang fonem /ŋ/ disitu yang disimbolkan dengan /ng/ kemudian ada juga grafem n,y yang mewakili fonem /ny/ spserti pada contoh kaya nyanyi ,nyata - kasus yang ketiga grafem mubazir sama seperti grafem (v) yang mirip dengan grafem (f) seperti kata/ faktor / dan /vaksin/ faktor diawali dengan grafem /f/ sementara vaksin diawali dengan grafem /v/ tetapi kalau kita mengacu pada internasional fonetik alpabetis grafem /f/ dan grafem /v/ bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental - kasus yang keempat grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan Ditemukan pada grafem (x) - (1) satu fonem dilambangkan dua huruf dan - (2) dua fonem dilambangkan satu huruf. - 1. Fonem/ᵑ/,/ñ/,/x/,dan/Š/masing-masing dilambangka ndengan ,,,dan - Contoh : - /Meƞaƞa/ : - /ñañi/ : - /maxluk/ : - /Šarat/ : - 2. Fonem /e/ dan /Ə/dilambangkan - Contoh : - /sate/ : - /ide/ : - /mƏnang/ : - /bƏrat/ : Contoh perbedaan huruf (grafem) dan fonem: Susunan Fonem Jumlah Fonem Susunan huruf Jumlah huruf Kata yang terbentuk /adik/ 4 adik 4 adik /iŋat/ 4 ingat 5 ingat /ήaήi/ 4 nyanyi 6 nyanyi /pantay/ 5 pantai 6 pantai
Nama : Gabriella Sagay Nim : 19091101001 Lingusitik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian. -Grafem Grafem adalah satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara. Contoh grafem antara lain adalah huruf, logogram, angka, tanda baca, serta simbol dari sistem penulisan lain. Satu grafem dapat dipetakan tepat pada satu fonem, meskipun cukup banyak sistem ejaan yang memetakan beberapa grafem untuk satu fonem (misalnya grafem dan untuk fonem /ŋ/) atau sebaliknya, satu grafem untuk beberapa fonem (misalnya grafem untuk fonem /e/ dan /ə/). -Perbedaan antara fonem dan huruf (grafem) : fonem adalah satuan bunyi bahasa yang terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf (grafem) adalah gambaran dari bunyi (fonem), dengan kata lain huruf adalah lambang fonem. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), bahwa huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Grafem bahasa Indonesia banyak mengikuti lambang fonemisnya untuk mengabarkan perbedan grafem dan fonem pertama-tama kita harus berangkat dari pengertian dasarnya dulu. Fonem merupakan satuan bunyi terkecil untuk bahasa yang memiliki makna atau dapat umum membedakan makna setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing,sementara grafem merupakan system aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan,ejaan pada masying-masing Negara itu berbeda dalam bahasa Indonesia penggunan grafem diatur dalam pedoman umum dalam ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 mengantikan ejaan yang sebelumnya ejaan yang disempurnakan,perbedaan selanjutnya cukup mencolok fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu senbdiri.jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karna jumlah fonem mengikuti jumlah bahasa sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada Negara tersebut,jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karna bahasa itu dinamis fonem dapat ditambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia yang ada dicatatat dalam pedoman umum ejaan bahsa Indonesia ,grafem bahasa Indonesia terdiri dari lima buah vokal dan 21 konsonan artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf.perbedaan selanjutnya dapat kita lihat dari theknis penulisan fonem dan grafem.fonem ditulis dengan diapit dengan garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit dengan tanda kurung sudut. Beberapa kasus yang ditemukan antara grafem dan fonem dalam bahasa Indonesia,kasus-kasus tersebut dirinci dalam empat kasus yaitu: satu grafem mewakili dua fonem,dapat kita lihat grafemmewakili fonem /e/dan/0/,dua grafem mewakili satu fonem dapat kita lihat grafem mewakili fonem/ 0.grafem mubazir dapat kita lihat grafem mirip dengan ,grafem yang tidak sesuai peruntukan dapat kita lihat lambang "X"mewakili fonem frikatif velar /x/.
Nama: Ar elanie Udampo Nim: 17091101014 PERBEDAAN GRAFEM DAN FONEM DALAM BAHASA INDONESIA - Linguistik merupakan salah satu ilmu yg menjadikan bahasa sebagai bahan kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa bahasa merupakan sistem lambang dan bunyi. Adapun fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari sedikit banyak tentang bunyi bahasa. - Perbedaan fonem dan grafem terletak pada pengertian, jumlah dan penulisan fonem dan grafem itu sendiri. Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. Sementara grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. Ejaan pada masing-masing negara berbeda. Dalam Bahasa Indonesia penggunaan grafem diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan yang sebelumnya yaitu ejaaan yang disempurnakan. - Jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa. Sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. Jumlah fonem pada satu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. Sementara grafem, khususnya dalam Bahasa Indonesia sebagaimana dicatat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, grafem Bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan artinya Bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau huruf. - Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring. Sementara grafem ditulis dengan diapit tadan kurung sudut. Contoh • Rumah : Terdiri dari 5 buah grafem atau huruf yakni , , , dan dan secara fonologis kata rumah juga terdiri dari 5 buah bunyi atau fonem yakni /r/, /u/, /m/, /a/ dan /h/ • Bujang : Terdiri dari 6 buah huruf yakni , , , , dan dan 5 buah bunyi yakni /b/, /u/, /ʤ/, /a/ dan /ŋ/. - Ada beberapa kasus yang dapat ditemukan antara grafem dan fonem dalam Bahasa Indonesia yang terinci dalam 4 kasus, yaitu : 1. Satu grafem mewakili dua fonem. Grafem mewakili fonem /e/ dan /ә/. Fonem /e/ seperti kata /em.paŋ/ dan fonem /ә/ seperti kata /әm.bun/ 2. Dua grafem mewakili satu fonem. Grafem mewakili fonem /ŋ/, grafem mewakili fonem /ɲ/ dan grafem mewakili fonem /ʃ/ 3. Grafem mubazir. Grafem mirip dengan grafem seperti kata /fak.tɔr/ 'faktor' dan /fak.sin/ 'vaksin' dan grafem mirip dengan grafem seperti kata /ka.ri/ 'kari' dan /ka.ri/ 'qari' 4. Grafem yang tidak sesuai peruntukan. Jika dilihat pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia huruf disebutkan berfungsi sebagai huruf jika terdapat pada awal kata. Sementara apabila mengacu pada International Alphabetis, lambang "X" mewakili fonem frikatif velar /x/, sedangkan dalam Bahasa Indonesia fonem ini dilambangkan dengan seperti kata kata /xɔt.bah/ dan /a.xir/ - Ada beberapa kasus yang dapat ditemukan antara grafem dan fonem dalam Bahasa Indonesia yang terinci dalam 4 kasus, yaitu : 1. Satu grafem mewakili dua fonem. Grafem mewakili fonem /e/ dan /ә/. Fonem /e/ seperti kata /em.paŋ/ dan fonem /ә/ seperti kata /әm.bun/ 2. Dua grafem mewakili satu fonem. Grafem mewakili fonem /ŋ/, grafem mewakili fonem /ɲ/ dan grafem mewakili fonem /ʃ/ 3. Grafem mubazir. Grafem mirip dengan grafem seperti kata /fak.tɔr/ 'faktor' dan /fak.sin/ 'vaksin' dan grafem mirip dengan grafem seperti kata /ka.ri/ 'kari' dan /ka.ri/ 'qari' 4. Grafem yang tidak sesuai peruntukan. Jika dilihat pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia huruf disebutkan berfungsi sebagai huruf jika terdapat pada awal kata. Sementara apabila mengacu pada International Alphabetis, lambang "X" mewakili fonem frikatif velar /x/, sedangkan dalam Bahasa Indonesia fonem ini dilambangkan dengan seperti kata kata /xɔt.bah/ dan /a.xir/ .
Review materi linguistik adalah salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian, didalamnya terdapat kajian yang membahas dan unsur terkecil hingga yang terbesar. Perbedaan Grafem dan Fonem Grafem merupakan sistem aksara/ huruf yang dibentuk bedasarkan ejaan. Fonem adalah bunyi bahasa yang memiliki makna atau pembeda makna. setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. ada kasus yang terdapat dalam fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia, diantaranya: - Satu Grafem mewakili dua Fonem, - Dua Grafem mewakili satu Fonem, - Grafem mubazir, dan - Grafem tidak sesuai peruntukan.
Nama: Herson Gani Nim: 19091101003 Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian. Didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa bahasa merupakan sistem lambang dan bunyi. Fonologi merupakan cabang linguistik yang mempelajari tentang bunyi bahasa. * Grafem dan Fonem 1. Pengertian grafem dan fonem -Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau atau dapat membedakan makna setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. Perbedaan dasar grafem dan fonem - Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk bedasarkan ejaan. Akan tetapi ejaan pada masing-masing negara itu berbeda. Dalam penggunaan bahasa Indonesia penggunaan grafem itu diatur dalam ejan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016. Sebagai pengganti ejaan sebelumnya yakni ejaan yang disempurnakan( EYD) . a. Perbedaan antara fonem dan grafem juga dapat dilihat dari jumlah fonem dan grafem. 1. Jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jummlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada Negara tersebut. Jumlah fonem pada satu bahasa tidak dapat dipastikan karna bahasa itu dinamis. Fonem dapat bertambah atau dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. 2.Grafem khusunya dalam bahasa indonesia sebagaimana dicatat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia, grafem bahasa Indonesia terdiri dari lima buah vocal dan 21 konsonan. Artinya bahasa Indonesia memilki 26 grafem atau 26 huuruf. b. perbedaan berdasarkan penulisan fonem dan grafem. - Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut. Contoh kata rumah terdiri dari lima buah grafem atau huruf yakni r,u,m,a,dan h. Secara fonologis kata rumah juga terdiri dari 5 buah bunyi yang berbeda.Dalam berbicara grafem disebut huruf sedangkan pada saat berbicara fonem disebut bunyi. Jadi kata rumah bunyi /r/,/u/,/m/,/a/,/h/ istilah teknisnya adalah konsonan getar alveolar /r/,vocal belakang tinggi /u/, konsonan nasal bilabial /m/vocal tengah rendah /a/,dan konsonan frikatif /h/. Kata rumah memiliki jumlah dan grafem fonem yang sama serta bentuk grafem dan fonem atau lambang diantara keduanya mirip. Contoh kata yang memiliki jumlah serta bentuk grafem dan fonem yang berbeda. misalnya kata bujang dalam sistem grafemis terdiri dari enam buah huruf b,u,j,a,n,dan g. Akan tetapi berdasarkan sistem fonemis bahasa Indonesia kata ini terdiri dari 5 buah bunyi yakni konsonan hambat bilabial /b/,vocal belakang tinggi /u/, konsonan afrikatif palatal /j/, vocal tengah renah /a/, dan konsonan nasal velar /n/ . Berdasarkan bunyi grafemis kata bujang bunyi /ng/ itu simbolkan dengan akasara n,g semetara dalam system fonemis bunyi/ ng/ atau nasal alveolar dilambangkan seperti /ⴂ/ Kasus fonem dan grafem dalam bahasa indonesia 1.satu grafem mewakili dua fonem contoh pada grafem mewakili fonem /e/ dan /3/ ,fonem /e/ seperti pada kata /em.pang/ dan fonem /3/ seperti yang ada ada kata /3m.bun/ kita lihat silabel pertama kedua kata ini memiliki dua fonem yang berbeda satu em yang satu 3m. jadi disitu kita dapat membedakan antara fonem /e/dan fonem /3/ sementara dalam system grfafemis kita hanya mengenal huruf /e/ tidak ada huruf /3/ 2.dua grafem mewakili satu fonem contoh pada grafem /ng/ yang mewakili fonem nasal /ⴂ/ seperti pada contoh tadi kata bujang fonem /ⴂ/ disitu yang disimbolkan dengan /ng/ kemudian ada juga grafem n.y yang mewakili fonem /ny/ spserti pada contoh kaya nyanyi ,nyata kita lihat nyanyi ditulis dengan/ n.y/ kemudian ada /a/ kemudian /n.y/ baru /i/, tetapi dalam sistem grafemis bahasa Indonesia itu hanya terdiri dari emapat buah fonem yaitu /ny/,/a/,/ny,/i/ nyanyi berebda denga system grafemis terdiri dari enam buah huruf n.y.a.n.y.i berbeda baik secara jumlah fonem maupun bentuk fonem berbeda dari segi jumlah dan berbeda dari segi lambang mewakili bunyi dan grafem tersebut. Selanjutnya ada grafem fonem frikatif alveolar seperti pada kata syarat atau kata syahdu kalau kita memakai system grafemis nahasa Indonesia kata syarat atau silabel pertama /sya/ ditulis dengan tetapi kalau kita mengacu pada nasional pada fonetik alpabetis bunyi ini dilambangkan dengan / ʃ / mirip denga huruf S tetapi dia agak lurus. 3.Grafem mubazir beberapa huruf yang bunyi sama sepertti grafem yang mirip dengan grafem seperti kata/ faktor / dan /vaksin/ faktor diawali dengan grafem /f/ sementara vaksin diawali dengan grafem /v/ tetapi kalau kita mengacu pada internasional fonetik alpabetis grafem /f/ dan grafem /v/ bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental.kemudian ada grafem mirip dengan seperti pada kata /ka.ri/’kari’ ,/ka.ri/ ‘qarri’. Kari yang satu semacam makanan dan qari yang satu seorang pembaca qur’an . 4. grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan ditemukan pada grafem jadi sperti ini kalau dilihat pada pedoman umum ejaan abahasa Indonesia huruf disebutkan dengan berfungsi sebagai
Nama : pirton lumbantoruan Nim : 19091101019 PERBEDAAN GRAFEM ( HURUF ) DAN FONEM linguistik adalah salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian, didalamnya terdapat kajian yang membahas dan unsur terkecil hingga yang terbesar. - fonem satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat dibedakan makna ( setiap fonem memiliki lambang masing-masing. - grafem sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. - jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem, jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa , sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. - bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah atau sebaliknya dapat berkurang sesuai bahasa itu sendiri grafem terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan, dan fonem ditulis dengan tanda kurung sudut * ada 5 buah vocal yaitu : - konsonan hambat bilabial / b/ - vocal belakang tinggi /u/ -vocal afnikatif paktal /dʒ/ - vokal tengah rendah / a/ - konsonan nasal velar /ŋ/ ada kasus yang terdapat dalam fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia, diantaranya: - Satu Grafem mewakili dua Fonem, - Dua Grafem mewakili satu Fonem, - Grafem mubazir, dan - Grafem tidak sesuai peruntukan.
Nama: Zahra Fadhilah Raihani Mantau NIM: 20091101004 PERBEDAAN GRAFEM DAN FONEM Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian. Di dalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga terbesar. Beberapa ahli menyebutkan bahwa “bahasa merupakan sistem lambang dan bunyi” adapun fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari sedikit banyak tentang bunyi bahasa. Fonem adalah satuan bunyi yang terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. Grafem adalah sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. Ejaan pada setiap negara berbeda-beda. Dalam bahasa Indonesia, penggunaan grafem diatur dalam “pedoman umum ejaan bahasa Indonesia” yang berlaku sejak 2016 menggantikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa, sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. Jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa ialah dinamis fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sedangkan grafem terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan, artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf. Perbedaan selanjutnya dari cara penulisan : -fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sedangkan - grafem ditulis dengan diapit tanda kurung. Contoh kata Rumah, terdiri dari 5 buah grafem, yaitu r.u.m.a.h. Istilah teknisnya konsonan getar alveolar /r/, vokal belakang tinggi /u/, konsonan nasal bilabial /m/, vokal tengah rendah /a/, dan konsonan frikatif /h/. Kata rumah memiliki jumlah fonem dan grafem yang sama serta bentuk fonem dan grafem atau lambang diantara keduanya sama. Kata yang memiliki jumlah serta bentuk grafem dan fonem yang berbeda. Contoh kata Bujang, dalam sistem grafemis terdiri dari 6 huruf yaitu b.u.j.a.n.g tetapi berdasarkan sistem fonemis bahasa Indonesia kata ini hanya terdiri dari 5 buah bunyi yakni konsonan hambat bilabial /b/, vokal belakang tinggi /u/, konsonan afrikatif palatal /j/, vokal tengah /a/, dan konsonan nasal velar /n/. Berdasarkan bunyi /ng/ itu disimbolkan dengan aksara n.g sementara dalam sistem fonemis bunyi /ng/ atau nasal alveolar /ŋ/. Kasus fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia terdiri dari 4 rinci, yaitu: 1. Satu grafem mewakili dua fonem, contoh: pada grafem /e/ mewakili /e/ dan /ә/ pada kata em.paŋ dan /ә/ pada kata әm.bún Kedua kata memiliki fonem yang berbeda , satu em dan satu 3m . Sementara dalam sistem grafemis kita hanya mengenal huruf /e/ tidak dengan huruf /ә/ 2. Dua grafem mewakili satu fonem, contoh: pada grafem /ng/ yang mewakili /ŋ/ seperti pada kata bujang fonem /ŋ/ disimbolkan dengan /ng/. kemudian ada juga grafem /ny/ mewakili /ɲ/ contoh kata nyanyi, dalam sistem grafemis itu hanya terdiri dari 4 buah fonem /ny/, /a/, /ny/, /i/ berbeda dengan sistem grafemis terdiri dari 6 buah huruf n.y.a.n.y.i Jumlah fonem maupun bentuk fonem berbeda dari segi jumlah dan segi lambang mewakili bunyi grafem tersebut. Selanjutnya grafem /sy/ mewakili /ʃ/, sistem grafemis pada kata syarat atau silabel pertama /sya/ ditulis dengan /sy/ tetapi kalau mengacu pada internasional pada fonetik alpabetis bunyi ini dilambangkan dengan /ʃ/ mirip dengan huruf S tetapi agak lurus. 3. Grafem mubazir, Grafem < v > yang mirip dengan grafem < f >, seperti pada kata [faktor] dan [vaksin] tetapi kalau mengacu pada internasional fonetik alpabetis grafem /f/ dan grafem /v/ bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental. Kemudian ada grafem < q > dan < k > , seperti pada kata /ka.ri/ [kari] dan /ka.ri/ [qarri] . Kari yang satu semacam makanan dan qari yang satu seorang pembaca qur'an laki-laki. 4. Grafem tidak sesuai peruntukan, Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia huruf < x > disebutkan berfungsi sebagai < s > . Terdapat pada awal kata [ sen ] apabila kita mengacu pada internasional fonetik alpabetis lambang x mewakili fonem frikatif velar /x/ dan dalam bahasa Indonesia digrafemkan dengan huruf contoh pada kata [khotbah] dan [akhir] . Kata [khotbah] dan [akhir] seperti ada bunyi dan , itu merupakan satu bunyi atau bunyi frikatif velar
Nama : Rindi Charlies Lamunde NIM : 20091101017 Jurusan : Sastra Indonesia Perbedaan FONEM & GRAFEM Linguistik adalah salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian .didalamnya terdapat kajian yang membahas dan unsur terkecil hingga yang terbesar . fonem adalah satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna .sedangkan grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan . Empat kasus antar fonem dan grafem : -Satu grafem mewakili dua fonem -dua grafem mewakili satu fonem -grafem mubazir -grafem yanh tdk sesuai dengan peru ntukan
REVIEW VIDEO PEMBELAJARAN Informasi video Judul : perbedaan Grafem (huruf) dan fonem Pembuat video : Stefanie Humena,S.S., M.A. Link Video : th-cam.com/video/gGfsR2klmlw/w-d-xo.html Di Upload pada : 15 mei 2020 Durasi video : 11.52 Kategori : Pendidikan Resensi Video Linguistic merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian di dalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa “ bahasa merupakan system lambang dan bunyi” adapun fonologi merupakan cabang ilmu linguistic yang mempelajari sedikit banyaknya tentang bunyi bahasa Perbedaan grafem dan fonem -Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna, setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing, sementara grafem merupakan system aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan, ejaan pada masing-masing negara itu berbeda. Dalama Bahasa Indonesia penggunaan grafem diatur dalam pedomaan umum ejaan bahasa Indonesia ( EBI) yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan yang sebelumnya ejaan yang disempurnakan. Perbedaan selanjutnya cukup mencolok antara fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri, jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa, sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. Jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia sebagaimana di catat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (EBI) grafem bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vocal dan 21 konsonan, artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf. Perbedaan selanjutnya dapat kita lihat dari teknis penulisan fonem dan grafem fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut contoh : Rumah Terdiri dari 5 buah grafem atau huruf yakni ,,,,secara fonologis kata Rumah juga terdiri dari 5 buah bunyi /r/,/u/,/m/,/a/,/h/istilah teknisnya adalah konsonan getar alveolar /r/ kemudian vocal belakang tinggi /u/ kemudian konsonan nasal bilabial /m/ kemudian vocal tengah rendah /a/ dan yang terakhir adalah konsonan frikatif /h/ kalau kita perhatikan kata ini memiliki jumlah grafem dan fonem yang sama serta bentuk grafem dan fonemnya juga atau lambang diantara keduanya juga mirip. Kita akan bertemu dengan kata-kata yang memiliki jumlah grafem dan jumlah fonem serta bentuk ggrafem dan bentu fonem yang berbeda. Contoh : Bujang dalam system grafemis terdiri dari 6 buah huruf ,,,,,. tetapi berdasarkan system fonemis bahasa Indonesia kata ini terdiri dari 5 buah bunyi, yakni : konsonan hambat bilabial /b/, kemudian vocal belakang tinggi /u/, kemudian konsonan afrikatif palatal /j/, kemudian vocal tengah rendah /a/, dan yang terakhir adalah konsonan nasal velar /ŋ/ Kasus-kasus antara grafem dan fonem Satu grafem mewakili dua fonem Contoh : grafem mewakili fonem /e/ dan /Ə/ Fonem /e/ seperti pada kata empang, dan fonem /Ə/ pada kata Əmbun. Silabel dari kedua kata ini memiliki fonem yang berbeda yang satu em, yang satu Əm Dua grafem mewakili satu fonem Grafem , yang mewakili fonem nasal /ŋ/ seperti pada contoh kata yang tadi yaitu bujang fonem /ŋ/ disimbolkan dengan ,, kemudian ada juga grafem ,. mewakili fonem /ɲ/ seperti pada contoh kata nyanyi, nyata, kita lihat kata nyanyi ditulis ,,,,,, tetapi dalam system grafemis hanya terdiri dari 4 buah fonem yaitu /ɲ/,/a/,/ɲ/,/i/kemudian ada grafem yang mewakili fonem frikatif alfeolar /ʃ/ seperti pada kata sarat atau sahdu, kalau pakai system grafemis bahasa indoneia kata sarat atau pada silabel pertama sya ditulis dengan tetapi kalau mengacu pada fonetik alfabetis bunyi ini dilambangkan dengan /ʃ/ Grafem mubazir Dalam bahasa Indonesia ada beberapa huruf yang bunyinya sama seperti grafem mirip dengan grafem seperti kata ‘faktor/ dan ‘Vaksin’tetapi kalau kita mengacu pada fonetik alfabetis grafem dan granfem bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental /f/ kemudiam ada grafem yang mirip dengan grafem seperti pada kata ‘kari’ dan ‘qori’ (kari, semacam makanan) dan (qori adalah seorang pembaca Al-Qur'an laki-laki) Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan Contoh grafem kalau kita lihat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia grafem disebutkan berfungsi sebagai huruf jika terdapat pada awal kata contoh senon, sementara apabila kita mengacu pada internasional fonetis alfabetis lambang “x” atau grafem mewakili fonem frikatif velar /x/ pada bahasa Indonesia fonem ini digrafemkan pada grafem atau dua grafem contohnya pada kata dan < akhir> mengacu pada fonetis alfebitis itu memili satu bunyi atau bunyi frikatif verar /x/. Kelebihan dan kekurangan video Kelebihan video materi sangat jelas disampaikan, sehingga mudah untuk di pahami Kasus yang tidak dibahas dalam video tidak ada
Nama: welem segeit NIM: 19091101015 Kali ini saya akan merevew kembali dlam materi tentang perbedaan grafem dan fonem dlam bahasa indonesia yaitu sebagai berikut. Dlam bahasa indonesia memiliki sistem lambang dan bunyi ada pun fonologi yang merupakan cabang ilmu linguistik yang sedik banyak tentang bunyi bahasa. Apa itu grafem Grafem dan fonem =fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang memiliki makna atau dapat membedakan makna setiap fonem memiliki lambang masing"sementara grafem merupakan sistem aksara yang di bentuk berdasarkan ejaan pada masing masing negara itu berbeda pada tahun 2016 mengantikan ejaan yang sebelumnya menjadi ejaan yang di sempurnakan. Jumlah fonem dalam bahasa indonesia cukup banyak sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan pada negara tersebut. Grafem terdiri dari 5 vokal dan 26 huruf contoh kata rumah terdiri dari lima buah huruf r.u.m.a.h terdiri dari 5 Bunyi contoh dri 6 buah huruf b.u.j.a.n.g tepapi dlam bahasa indonesia terdiri dri 6 huruf 1l 1. Konsonan hambat bilabial/b/ vokal belang tinggi/u/ konsonan antrikatif palatal/D3/vokal tengah rendah/a/konsonan nasal veral/n/. Kasus 1. Satu grafem memiliki dua fonem. Kasus 2. Dua grafem satu fonem Kasus 3. Grafem mubasir grafem tidak sesuai dengan peruntukang grafem/e/memiliki fonem/e/dan /è/seperti contoh/em.pang./e è em. Bun/.
Resensi video Grafem bahasa Indonesia banyak mengikuti lambang fonemisnya untuk mengabarkan perbedan grafem dan fonem pertama-tama kita harus berangkat dari pengertian dasarnya dulu. Fonem merupakan satuan bunyi terkecil untuk bahasa yang memiliki makna atau dapat umum membedakan makna setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing,sementara grafem merupakan system aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan,ejaan pada masying-masing Negara itu berbeda dalam bahasa Indonesia penggunan grafem diatur dalam pedoman umum dalam ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 mengantikan ejaan yang sebelumnya ejaan yang disempurnakan,perbedaan selanjutnya cukup mencolok fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu senbdiri.jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karna jumlah fonem mengikuti jumlah bahasa sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada Negara tersebut,jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karna bahasa itu dinamis fonem dapat ditambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia yang ada dicatatat dalam pedoman umum ejaan bahsa Indonesia ,grafem bahasa Indonesia terdiri dari lima buah vokal dan 21 konsonan artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf,perbedaan selanjutnya dapat kita lihat dari theknis penulisan fonem dan grafem.fonem ditulis dengan diapit dengan garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit dengan tanda kurung sudut. Beberapa kasus yang ditemukan antara grafem dan fonem dalam bahasa Indonesia,kasus-kasus tersebut dirinci dalam empat kasus yaitu: satu grafem mewakili dua fonem,dapat kita lihat grafem mewakili fonem /e/dan/∂/,dua grafem mewakili satu fonem dapat kita lihat grafem mewakili fonem/ⴚ ,grafem mubazir dapat kita lihat grafem mirip dengan ,grafem yang tidak sesuai peruntukan dapat kita lihat lambang ‘’X’’mewakili fonem frikatif velar /x/ Menurut saya dalam video ini tidak ada kasus yang tidak di jelaskan !!!
Nama : Feolita M. E. Kotulus Nim : 20091101015 review video Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian yang didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa "bahasa merupakan sistem lambang dan bunyi. - Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna, setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. Perbedaan: Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak daripada jumlah grafem. Karena jumlah fonem yang mengikuti bunyi bahasa sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada suatu negara. Fonem bersifat dinamis karena jumlah fonem dapat bertambah maupun berkurang. Sementara grafem dalam bahasa Indonesia terdiri atas 5 buah vokal dan 21 konsonan. Jadi, bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem. Perbedaan penulisan: • Fonem ditulis dalam tanda dua garis miring // Contohnya, /ru.mah/ • Grafem ditulis dalam tanda kurung sudut [] Contohnya, [rumah].
Nama : Amandus Dimara Ambrau Nim. : 19091101031 Yang tidak dibahas dalam video ini atau yang terlewatkan adalah bunyi yang dapat membedakan makna. Perbedaan antara grafem dan fonem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri, jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak daripada jumlah grafem, karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa, sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. Kita juga bisa membedakan fonem dan grafem dari teknis penulisan, kalau fonem ditulis dengan di apit // sedangkan grafem ditulis dengan tanda apit < > Jadi dapat disimpulkan bahwa fonem adalah bunyi dan grafem adalah huruf. Ada 4 kasus yang terdapat dalam fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia yakni : 1. Satu grafem mewakili dua fonem 2. Dua grafem mewakili satu fonem 3. Grafem mubazir 4. Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan Kasus pertama satu grafem mewakili dua fonem, misalnya grafem mewakili fonem /e/ dan /e/ terbalik, contoh kata /em.pan/ dan em.bun, namun kalau kita kembali ke grafem kita hanya mengenal grafem tidak ada terbalik. Kasus kedua, dua grafem mewakili satu fonem, ada grafem yang mewakili fonem /n/, contoh kata "nyanyi" dan kata "nyata". Kasus ketiga grafem mubazir, kasus ini kita biasa jumpai dalam bahasa Indonesia yaitu ada beberapa bunyi huruf yang sama, seperti grafem mirip dengan grafem , contoh kata /fak.tor/ 'faktor' dan /fak.sin/ 'faksin', kata faktor diawali dengan grafem sedangan grafem vaksin diawali dengan grafem , namun kalau kita mengacu pada internasional fonetik alfabetis grafem dan grafem memiliki bunyi yang sama. Kasus keempat grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan, kita bisa temukan pada grafem jika kita lihat pada pedoman umum ejaan bahasa Indonesia huruf disebutkan berfungsi sebagai huruf jika berada pada posisi awal kata, dan dalam bahasa Indonesia fonem ini di grafemkan dengan huruf , contoh kata /xot.bah/ dan /a.xir/ . Catatan : mner maaf ada beberapa huruf yang saya mau tulis seperti e terbalik namun di keyboard hanphone saya tidak ada dan, saya mau coba di laptop saya, hanya laptop saya keyboardnya lagi gangguan mner jadi tidak bisa mengetik, inilah semampu saya mner. Makasih mner🙏🙏🙏
Nama : Joshua Assa NIM : 18091101033 Judul : Perbedaan Fonem dan Grafem. Kelebihan/kekurangan video menurut saya tidaklah berpengaruh dari yang saya rasakan disini, saya dapat memahami apa yang mener jelaskan. Review! PENGERTIAN DASAR! #Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna. #Grafem adalah sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. PERBEDAAN! Perbedaan secara umum adalah jumlah, Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak daripada grafem. jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan grafem mengikuti ejaan pada masing-masing bahasa. "Jumlah fonem tidak dapat dipastikan karena sifat bahasa yang berubah-ubah sedangkan grafem sudah dipastikan memiliki 5 vokal dan 21 konsonan." Sekian terimakasih
Nama: Miranda mohamad Nim: 19091101009 Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau atau dapat membedakan makna setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.sementara grafem,grafem merupakan system aksara yang dibentuk bedasarkan ejaan, ejaan pada masing-masing negara itu berbeda. Dalam penggunaan bahasa Indonesia penggunaan grafem itu diatur dalam ejan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan sebelumnya ejaan yang disempurnakan . perbedaan selanjutnya cukup mencolok antara fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri. Jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jummlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada Negara tersebut. Jumlah fonem pada satu bahasa tidak dapat dipastikan karna bahasa itu dinamis fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, smentara grafem khusunya dalam bahasa indonesia sebagaimana dicatat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia, grafem bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vocal dan 21 konsonan. Artinya bahasa Indonesia memilki 26 grafem atau 26 huuruf. Perbedaan selanjtnya dapat kita lihat dari teknis penulisan fonem dan grafem. Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut, contoh kata rumah terdiri dari lima buah grafem atau huruf yakni r,u,m,a,dan h kemudian secara fonologis kata rumah juga terdiri dari 5 buah bunyi yah berbeda ketika kiat berbicara grafem yang menyebutnya dengan huruf dan ketika kita berbicara fonem menyebutnya bunyi, jadi kata rumah bunyi /r/,/u/,/m/,/a/,/h/ istilah teknisnya adalah konsonan getar alveolar /r/ kemudian vocal belakang tinggi /u/ kemudian konsonan nasal bilabial /m/ kemudian vocal tenga rendah /a/ dan yang terakhir adalah konsonan frikatif /h/. Kalau diperhatikan kata ini memiliki jumlah dan grafem fonem yang sama serta bentuk grafem dan foonemnya juga atau lambang diantaranya keduanya juga mirip nanti kita bertemu dengan kata-kata yang memiliki jumlah grfaem dan jumlah fonem serta bentuk grafem dan bentuk fonem yang berbeda.contoh kata bujang dalam system grafemis terdiri dari 6 buah huruf b,u,j,a,n,dan g tetapi berdasarkan system fonemis bahasa Indonesia kata ini terdiri dari 5 buah bunyi, kalau secara grafemis terdiri dari 6 huruf kemudian secara fonemis terdiri dari 5 buah bunyi yakni konsonana hambat bilabial /b/ kemudian vocal belakang tinggi /u/ kemudian konsonan afrikatif palatal /j/ ,kemudian vocal tengah renah /a/ dan yang terakhir adalah konsonan nasal velar /n/ . jika dilihat pada buny grafemis kata bujang bunyi /ng/ itu simbolkan dengan akasara n,g semetara dalam system fonemis bunyi/ ng/ atau nasal alveolar dilambangkan seperti /ⴂ/ Ada kasus-kasus tersebut dirinci 4 kasus 1. Kasus pertama adalah satu grafem mewakili dua fonem , 2. kasus yang kedua adalah dua grafem mewakili satu fonem, 3. kasus yang ketiga grafem mubazir dan 4. kasus yang keempat grafem yang tidak susuai dengan peruntukan pemabahasan dari kasus 1. satu grafem mewakili dua fonem ini kita dapat lihat pada grafem mewakili fonem /e/ dan /3/ ,fonem /e/ seperti pada kata /em.pang/ dan fonem /3/ seperti yang ada ada kata /3m.bun/ kita lihat silabel pertama kedua kata ini memiliki dua fonem yang berbeda satu em yang satu 3m. jadi disitu kita dapat membedakan antara fonem /e/dan fonem /3/ sementara dalam system grfafemis kita hanya mengenal huruf /e/ tidak ada huruf /3/ 2. dua grafem mewakili satu fonem yang pertama ada grafem /ng/ yang mewakili fonem nasal /ⴂ/ seperti pada contoh tadi kata bujang fonem /ⴂ/ disitu yang disimbolkan dengan /ng/ kemudian ada juga grafem n.y yang mewakili fonem /ny/ spserti pada contoh kaya nyanyi ,nyata kita lihat nyanyi ditulis dengan/ n.y/ kemudian ada /a/ kemudian /n.y/ baru /i/, tetapi dalam system grafemis bahasa Indonesia itu hanya terdiri dari emapat buah fonem yaitu /ny/,/a/,/ny,/i/ nyanyi berebda denga system grafemis terdiri dari enam buah huruf n.y.a.n.y.i berbeda baik secara jumlah fonem maupun bentuk fonem berbeda dari segi jumlah dan berbeda dari segi lambang mewakili bunyi dan grafem tersebut. Selanjutnya ada grafem fonem frikatif alveolar seperti pada kata syarat atau kata syahdu kalau kita memakai system grafemis nahasa Indonesia kata syarat atau silabel pertama /sya/ ditulis dengan tetapi kalau kita mengacu pada nasional pada fonetik alpabetis bunyi ini dilambangkan dengan / ʃ / mirip denga huruf S tetapi dia agak lurus. 3. Grafem mubazir , ada beberapa huruf yang bunyi sama sepertti grafem yang mirip dengan grafem seperti kata/ faktor / dan /vaksin/ faktor diawali dengan grafem /f/ sementara vaksin diawali dengan grafem /v/ tetapi kalau kita mengacu pada internasional fonetik alpabetis grafem /f/ dan grafem /v/ bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental.kemudian ada grafem mirip dengan seperti pada kata /ka.ri/’kari’ ,/ka.ri/ ‘qarri’. Kari yang satu semacam makanan dan qari yang satu seorang pembaca qur’an . 4. Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan ,nah grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan ditemukan pada grafem jadi sperti ini kalau dilihat pada pedoman umum ejaan abahasa Indonesia huruf disebutkan dengan berfungsi sebagai
Nama. :Nur baiti Izlamiyah Nim. :2009101020 MK. Fonologi bahasa Indonesia =) Linguistik merupakan salah-satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga terbesar. Sedangkan fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari sedikit banyaknya tentang bunyi bahasa. Perbedaan Grafem dengan fonem =) Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna, setiap fonem memiliki lambang masing-masing. =) Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan, ejaan pada masing-masing negara itu berbeda. Jadi kita dapat membedakan fonem dengan Grafem dengan cara penulisan, jadi kita dapat lihat bahwa fonem ditulis dengan apit //, sedangkan Grafem di tulis dengan tanda apit , jadi kita dapat simpulkan bahwa fonem adalah bunyi sedangkan Grafem adalah huruf. Contoh penulisan fonem dan Grafem pada kata "rumah": Fonem contoh " rumah" di tulis /ru.mah/. grafem contoh " rumah" ditulis < ru.mah > =) Ada 4 kasus yang terdapat dalam fonem dan Grafem dalam bahasa Indonesia yakni: 1. Satu Grafem mewakili 2 fonem 2. Gram mewakili satu fonem 3. Grafem mubajir 4. Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan.
Nama: Destria Rifana Tahulending Nim: 15091101001 Perbedaan grafem (huruf) dan fonem Linguistik merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahasa kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna,setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. Grafem merupakan sistem aksara atau huruf yang dibentuk berdasarkan ejaan. Yang membedakan grafem dan fonem ialah jumlah grafem dari fonem itu sendiri. Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari jumlah grafem itu sendiri karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan itu tersebut. Jumlah fonem dalam suatu bahasa tidak dipastikan karena bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa indonesia terdiri dari 5 buah dan 21 konsonan, artinya bahasa indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf. Cara penulisannya: Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring // Grafem ditulis dengan tanda kurung sudut [ ] Contoh: /ru.mah/ [rumah] Kasus fonem dan grafem dalam bahasa indonesia: Satu grafem mewakili dua fonem Dua grafem mewakili satu fonem Grafem mubazir Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan.
Nama : Tipenus wenda Nim : 20091101027 Kedudukan Fonologi dalam Linguistik Linguistik merupakan ilmu bahasa yang menurut objek kajiannya, linguistik dapat dibagi atas dua cabang besar, yaitu linguistik mikro dan makro. Objek kajian mikro adalah struktur internal bahasa itu sendiri, mencakup teori linguistic, linguistic deskriptif, dan linguistic historis komparatif. Di dalam teori linguistic mengkaji ilmu fonologi (fonetik dan fonemik), morfologi, sintaksis, semantik. Sedangkan objek kajian linguistic makro adalah bahasa dalam hubungannya dengan faktor-faktor diluar bahasa seperti faktor sosiologis, psikologis, antropologi, dan neurologi.
Nama: Sry Dewiyanty Masala Nim:170191101024 Fonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip satu sama lain adalah sebuah penggunaan bahasa itu di tulis di anatara dua gari miring:/.../. Grafem adalah system' pelamabangan bunyi alih-alih dibsebut system' ejaan,pada dasarnya grafem adalah huruf. Kekurangan: bahasa yang di gunakan untuk menjelaskan agak sulit untuk di pahami. Kelebihan: pemateri menjelaskan dengan baik,menarik dan mudah di mengerti.
Nama: keekaso nirigi Nim:18091101021 Linguistik yang salah satu ilmu mempelajari bahasa sebagai bahan baku kajian didalam terdapat cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur yang terkecil dan sebesar berapa ahli terkenal disebutkan bahwa bahasa Yang dikaji fonologi ialah bunyi-bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran beserta dengan gabungan antara bunyi yang membentuk silabel atau suku kata serta juga dengan unsur-unsur suprasegmentaln seperti tekanan nada hentian dan durasi Di atas satuan fenem ada satu ujar yang disebut kata frase kalau dan kalau ujarannya dalam bentuk wacana kalimat yang menjadi Ada empat kasus yang rinci 1.kasus pertama adalah satu grafen memiliki satu vomen 2.kasus kedua adalah satu grafen memiliki satu vomen 3.kasus ketika adalah grafen yang baik 4.kasus ke empat adalah grafen yang tidak memiliki baikkan
Grafem berbicara tentang huruf, sedangkan fonem berbicara tentang bunyi. Kelebihan dari vidio ini penjelas menjelaskan deng teliti dan menyertakan contoh sehingga dapat dimengerti. Kekurangan dari vidio ini penjelas menjelaskan terlalu cepat sehingga sulit untuk dipahami. Nama : Grace Yunifer Sompotan NIM : 19091101017
Nama: Yecika PrskilaLumintang NIM: 20091101006 Program Studi: Sastra Indonesia • Fonem merupakan satuan bunyi terkecil atau unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. • Grafem yaitu sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. Ejaan pada setiap negara berbeda. Indonesia penggunaan grafem diatur dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Perbedaan: 1. Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak daripada jumlah grafem. Karena jumlah fonem yang mengikuti bunyi bahasa sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada suatu negara. 2. Fonem bersifat dinamis karena jumlah fonem dapat bertambah maupun berkurang. Sementara grafem dalam bahasa Indonesia terdiri atas 5 buah vokal dan 21 konsonan. Jadi, bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem. 3. Perbedaan penulisan: • Fonem ditulis dalam tanda dua garis miring // Contohnya, /ru.mah/ • Grafem ditulis dalam tanda kurung sudut [] Contohnya, [rumah]
NAMA : NATANAEL TUMUNDO NIM : 19091101010 Jadi,fonem adalah bunyi dari suatu bahasa,sedangkan grafem adalah huruf. kelebihan dari video: pemateri menjelaskan dengan jelas isi dari video tersebut tentang fonem dan grafem dan contoh-contoh yang mudah dimengerti. editing video yang cukup kreatif dengan memasukan gambar-gambar yang membuat video tidak tampak membosankan. kekurangan video: font yang terlalu besar dan terdengar suara ayam yang menggangu.
NAMA : CHIAN SARAYAR NIM : 18091101036 Kelebihan : terdapat banyak kelebihan dalam video tersebut sepertu materi dan gambar sangat jelas, dan pemateri menyampaikannya secara santai sehingga para mahasiswa yang menonton bisa memahami materi secara maksimal. Kekurangan: dalam video ini terdapat beberapa kekurangan yaitu ukuran font terlalu besar, backsound terlalu kuat, ada noise yang sangat mengganggu, jadi para penonton harus memahami secara fokus
Nama: Boy Kogoya Nim: 19091101016 Review materi tentang ( GRAFEM dan FONEM ) 1: grafem adalah satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara. Contoh grafem antara lain adalah huruf, logogram, angka, tanda baca, serta simbol dari sistem penulisan lain. 2: Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi
Fani, saya tonton ulang .. ada pertanyaan lagi hehe.. Fonem : merupakan satuan bunyi terkecil, unit bahasa yang memiliki makna atau membedakan makna Nah pada definisi trsbt dikatakan *memiliki makna* Apakah fonem /r/ sendirian memiliki makna ? Kalo "bisa membendakan makna saya bisa memahami"
Nama : Putri Enggeresi Nim : 20091101021 Jurusan : Sastra Indonesia "Perbedaan Grafem dan Fonem Dalam Bahasa Indonesia" Liungistik merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahasa kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Fonem merupakan satuan bunyi terkecil atau unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. Grafem merupakan sistem aksara/huruf yang dibentuk berdasarkan ejaan. Yang membedakan grafem dan fonem ialah jumlah grafem dan fonem itu sendiri. Jumlah fonem dalah suatu bahasa lebih banyak dari jumlah grafem itu sendiri, karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan tersebut. Jumlah fonem dalam suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis. Fonem dapat bertambah bahkan berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri,sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 kondonan. Artinya,bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf . cara penulisannya : 1. Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring /../ 2. Grafem ditulis dengan tanda kurung sudut [..] Contoh : /ru.mah/ dan [rumah] Kasus fonem dan grafem dalam bbahasa Indonesia : 1. Satu grafem mewakili dua grafem 2. Dua grafem mewakili satu grafem 3. Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan
Ya. Bunyi yang dapat membedakan makna harusnya. Di vidio memang kurang terdapat penegasan, karena tujuannya untuk membedakannya dengan grafem. Hehehe. Makasih loh udah nyimak! Dan jangan panggil pak. Hehehehe...
Nama : Cindy Matindas Nim : 18091101018 review video di atas Perbedaan grafem dan fonem linguistik merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahasa kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. ○Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna, setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. ○Grafem merupakan sistem aksara/huruf yang dibentuk berdasarkan ejaan. Yang membedakan grafem dan fonem ialah jumlah grafem dan fonem itu sendiri. Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari jumlah grafem itu sendiri karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan itu tersebut. jumlah fonem dalam suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa indonesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan, artinya bahasa indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf. cara penulisannya : - fonem ditulis dengan di apit dua garis miring // - grafem ditulis dengan tanda kurung sudut [ ] contoh : /ru.mah/ [rumah] kasus fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia : ○Satu grafem mewakili dua grafem ○Dua grafem mewakili satu grafem ○ Grafem mubasir ○Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan kelebihan video : sangat membantu karena materi ini lengkap dan juga di sertai contoh sehingga mudah untuk dimengerti. kekurangan video : ada suara yang menggangu pembicara sehingga pendengaran terganggu.
Dari video ini saya menjadi tau perbedaan grafem dan fonem. Singkatnya Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan sedangkan Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat dibedakan makna. Setiap fonem juga memiliki lambang masing-masing
Nama:Euggine C.S Susanto Nim:20091101019 Perbedaan Grafem (Huruf) dan Fonem -Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Pengertian dari Fonem dan Grafem a.Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. b.Grafem merupakan sistem askara yang dibentuk berdasarkan ejaan. -Perbedaan selanjutnya yang cukup mencolok antara fonem dan Grafem adalah jumlah fonem dan Grafem itu sendiri.Jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah Grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sementara Grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut.Jumlah fonem dalam satu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri,sementara Grafem khususnya dalam bahasa Indonesia sebagaimana yang dicatat dalam pedoman itu umum ejaan bahasa Indonesia. Grafem bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan artinya bahasa Indonesia memiliki 26 Grafem atau 26 huruf. Cara penulisannya: •Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring •Grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut.
kebetulan sedang bingung soal grafem dan fonem. makin tercerahkan berkat video ini. Terima kasih 😁
Video pembelajaran yang sangat bermanfaat. Karena berisi mengenai perbedaan antara fonem dan grafem dalam bahasa indonesia, yang dimana fonem merupakan satuan bunyi terkecil yang memiliki arti atau dapat membedakan makna sedangkan grafem merupakan sistem aksara yang diatur berdasarkan sistem ejaan.
Great job Mr. Stef. Penjelasannya runut dan sangat mudah dimengerti oleh pendengar. Keep in spirit. Gbu
Nama:Irene Euriliya Tempomona
Nim:19091101024
Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian,di dalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar.
Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa "bahasa merupakan sistem lambang bunyi". Adapun fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari sedikit banyak tentang bunyi bahasa.
➡️Perbedaan definisi yang mendasar antara Grafem dan Fonem.
Grafem bahasa Indonesia banyak mengikuti lambang fonemisnya.Fonem merupkann satuan dari bunyi terkecil yang memiliki arti atau dapat mebedakan makna.Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.Sedangkan grafem merupakan sistem aksara yang diatur berdasarkan sistem ejaan.Ejaan pada masing-masing negara itu berbeda.Dalam bahasa Indonesia penggunaan grafem diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan sebelumnya yaitu EYD (ejaan yang disempurnakan).
Perbedaan grafem dan fonem dapat dilihat juga pada jumlah antara grafem dan fonem.Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem,karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa.Sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut.Jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena fonem bahasa itu dinamis.Fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri.Sementara grafem sebagaimana tertulis dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia,grafem terdiri dari 5 vokal dan 21 konsonan.Artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf.
Selanjutnya,perbedaan grafem dan fonem menurut teknis penulisan.Fonem ditulis dengan diapit oleh dua garis miring //,sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut [ ].
Contoh:
/ru.mah/ [rumah]
Istilah teknisnya:
Konsonan getar alfeolar /r/
Vokal belakang tinggi /u/
Konsonan nasal bilabial /m/
Vokal tengah rendah /a/
Konsonan frikatif /h/
Kalau diperhatikan kata ini memiliki jumlah grafem dan fonem yang sama,serta bentuk grafem dan fonem yang juga sama,atau lambang diantara keduanya juga mirip.
Disamping itu,terdapat grafem dan fonem dengan jumlah dan bentuk yang berbeda.
Contoh:
/bu-dʒaŋ/ ➡️ 5 fonem
[bujang] ➡️ 6 grafem
Istilah teknisnya:
Konsonan hambat bilabial /b/
Vokal belakang tinggi /u/
Konsonan afrikatif palatal /dʒ/
Vokal tengah rendah /a/
Konsonan nasal velar /ŋ/
Terdapat beberapa kasus yang ditemukan antara grafem dan fonem,diantaranya:
1.Satu grafem mewakiki dua fonem.
Dapat dilihat pada grafem yang mewakili fonem /e/ dan /Ə/.Contoh:
/em.paŋ/
/Əm.bun/
Dapat ditemukan perbedaan antara fonem /e/ dan /Ə/.Sementara dalam sistem grafemis kita hanya mengenal huruf /e/.
2.Dua grafem mewakili satu fonem.
Kasus ke dua ini dapat diperhatikan pada:
-grafem yang mewakili fonem nasal /ŋ/.Contoh:
/bu.dʒaŋ/
-grafem yang mewakili fonem nasal /ɲ/.Contoh:
/ήa.ήi/
/ήa.ta/
-grafem yang mewakili fonem frikatif alveolar /ʃ/.Contoh:
/ʃa.rat/
/ʃah.du/
3.Grafem mubazir
Dalam bahasa Indonesia ada beberapa huruf yang bunyi nya sama.Misalnya;grafem yang mirip dengan grafem seperti pada kata:
/fak.tﬤr/ 'faktor'
/fak.sin/ 'vaksin'
Jika kita mengacuh pada Internasional Fonetik Alvabetis,grafem dan grafem bunyinya sama.Dalam hal ini,konsonan frikatif labiodental /f/.
Kemudian ada grafem yang fungsinya mirip dengan fonem hambat velar /k/.Seperti pada kata:
/ka.ri/ 'kari'
/ka.ri/ 'qari'
4.Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan.
Dapat dilihat pada grafem .Jika mengacuh pada buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia, huruf disebutkan berfungsi sebagai huruf jika terdapat pada awal kata,seperti pada kata:
/xeno/
Sementara,jika kita mengacuh pada Internasional Fonetik Alvabetis,lambang "x" mewakili fonem frikatif velar /k/,dan fonem ini digrafemkan dalam dua grafem yaitu dengan huruf .Contoh:
/xﬤt.bah/
/a.xir/
Dua kata ini seperti terdapat bunyi /k/ dan /h/.Mengacuh pada Internasional Fonetik Alvabetis itu merupakan suatu bunyi atau bunyi frikatif velar /kh/.
Tidak menemukan kasus yang lain?
Ariani (20091101013)
Mata Kuliah Fonologi
Meriview video
"Perbedaan grafem dengan fonem"
Perbedaan antara grafem dan fonem. Namun, sebelum mengetahui perbedaan antara grafem dan fonem. Maka kita harus mengetahui pengertian dasar tentang grafem dan fonem.
a. Fonem yaitu satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memilki lambang masing-masing.
b. Grafem yaitu sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. Pada setiap negara berbeda. Begitupun dengan Indonesia penggunaan grafem diatur dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
Perbedaan lainnya:
1. Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak daripada jumlah grafem. Hal ini dikarenakan jumlah fonem yang mengikuti bunyi bahasa sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada suatu negara.
2. Fonem bersifat dinamis karena jumlah fonem dapat bertambah maupun berkurang. Sementara grafem dalam bahasa Indonesia terdiri atas 5 buah vokal dan 21 kondonan. Bisa dikatakan grafem berjumlah 26 huruf.
3. Teknis penulisan fonem dan grafem berbeda. Fonem ditulis dengan //. Sedangkan grafem ditulis dengan
Contoh: jika grafem .... terdiri dari 5 huruf dan fonem terdiri dari /r/./u/./m/./a/./h/.terdapat dari 5 bunyi.
Terdapat beberapa kasus dan dalam video dibahas 4 kasus, yaitu:
1. Satu grafem dua fonem
pada grafem mewakili fonem /e/ dan /ə/. Contohː /em.paŋ/ dan /əm.bun/ namun dalam bahasa Indonesia hanya menggunakan ini saja untuk melambangkan kedua fonem tersebut.
2. Dua grafem satu fonem
- pada grafem yang mewakili fonem nasal /ŋ/. Contoh ː /ja.ŋan/.
- Pada grafem yang mewakili fonem /ɲ/. Contohː /ɲa.ta/.
- Pada grafem yang mewakili fonem /ʃ /. Contohː /ʃa.rat/, /ʃah.du/.
3. Grafem mubadzir
- Pada grafem yang mirip dengan . Seperti kata /fak.tɔr/ ˈfaktorˈ, /fak.sin/ ˈvaksinˈ.
- Pada grafem yang mirip dengan . Seperti kata /ka.ri/ ˈkariˈ, /ka.ri/ ˈqariˈ.
4. Grafem yang tidak sesuai peruntukkan
pada grafem karena pada pedoman umum bahasa Indonesia berfungsi sebagai huruf . Sementara jika mengacu pada internasional phonetic lambang mewakili fobem frikatif velar /x/. Namun, dalam bahasa Indonesia huruf digrafemkan menjadi .
Perbedaan Grafem (Huruf) dan Fonem.
Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian yang didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar.
Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa "bahasa merupakan sistem lambang dan bunyi"
- Pengertian Fonem dan Grafem.
1. Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna.
2. Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan EJAAN.
Ada 4 kasus antara Fonem dan Grafem dalam bahasa indonesia yaitu :
1.satu Grafem mewakili dua Fonem
2.dua Grafem mewakili satu Fonem
3.Grafem mubazir
4.Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan.
Iklesya Ering/18091101029
Perbedaan Grafem dan Fonem
•Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedahkan makna. Setiap fonem memiliki lambang masing-masing.
•Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasrkan ejaan, ejaan pada masing-masing negara berbeda, jika dalam Indonesia oenggunaan grafem diatur dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak 2016 menggantikan ejaan yang sebelumnya ejaan yang disempurnakan.
Perbedaan :
-Perbedaan yang cukup mencolok antara fonem dan grafem juga adalah jumblah fonem dan grafem itu sendiri,dalam fonem jumblah kata lebih banya dari jumblah grafem. Karena jumblah finem mengikuti bunyi bahasa, sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada suatu negara tersebut. Jumblah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis, jadi fonem dapat bertambah bahkan dapat berkurang, tergantung bahasa itu sendiri.
Sementara grafem dalam bahasa Indonesia, sebagaimana dicatat dalam pedoman umum bahasa Indonesia grafem bahasa I donesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan. Yang berati bahasa Indonesia memiliki 26 grafem/huruf.
-dapat dilihat juga dalam teknis penulisan finem dan grafem . Fonem ditulis dengan dua garis miring yang mengapitnya. Semntara grafem ditulis dengan tands kurung sudut yang mengapitnya.
Nama:Windriani Rame
Nim:18091101031
Perbedaan Grafem Huruf Dan fonem
Linguistik merupakam salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian,didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar.
Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa bahasa merukan sistem lambang bunyi.
Berikut kelebihan dan kekurangan dalam vidio ini.
Kelebihan:
Dalam vidio ini pemetari menjelaskan secara rinci tentang linguistik,kemudian pada menit 11:29 pemateri juga menjelaskan tentang pengertian fonologi.
Pemateri juga menjelaskan bagaimana kita dapat membedakan antara grafem dan fonem.
Vidio ini memberikan banyak manfaat untuk kita dan memberikan pengetahuan lebih tentang perbedaan Gragem Huruf dan fonem.
Kekurangan dari vidio ini:
Materinya agak sulit dipahami dan juga penjelaskan terlalu cepat sehingga sedikit sulit memahami materi tersebut.
Informasi yang bermanfaat👍😍
Terima kasih.
Nama: Grashella Rolos
Nim: 18091101020
Perbedaan Grafem (Huruf) Dan Fonem.
*Fonem merupakan satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna dan memiliki lambang masing-masing.
*Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan.
Dalam materi ini ada kelebihan dan kekurangan dalam video.
-Kelebihannya yaitu Pemateri menyampaikan dengan sangat jelas , karena didalamnya membahas tentang 4 kasus yang terdapat dalam fonem dan grafem yaitu:
1.Satu Grafem mewakili dua fonem
2.Dua Grafem mewakili satu fonem
3.Grafem mubazir
4.Grafem yang tidak sesuai dengan pembentukan.
Trimakasih mr... Sangat bermanfaat 😊
Wha mantap.. ternyata ada channel yang membahasa mengenai bunyi..👍
Semoga bermanfaat yah...
Ahmad Hafidz Amartha Sirait
19091101026
Materi dalam video: Perbedaan Fonem dan Grafem
Kelebihan video: seperti didalam kelas, penyampaian materi mudah dicerna
Kekurangan video: suara suara dari substansi yang lain terekam jelas pada video, membuat viewers sedikit terganggu
Nama : Olivia Oktaviani Mokoagow
Nim : 20091101005
- Fonem merupakan satuan bunyi kecil ataw Unit bahasa yang memiliki makna ataw dapat membedakan makna.setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
- Grafem yaitu sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan . Ejaan pada setiap negara berbeda. Indonesia penggunaannya grafem diatur dalam pedoman umum bahasa Indonesia.
Perbedaan
- Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak daripada jumlah grafem. Karena jumlah fonem yang mengikuti bunyi bahasa sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada suatu negara.
- fonem bersifat dinamis karena jumlah fonem dapat bertambah maupun berkurang. Sementara grafem dalam bahasa Indonesia terdiri atas 5 buah vokal dan 21 konsonan. Jadi, dalam bahasa Indonesia memiliki 26 grafem.
- perbedaan penuliasan
Fonem ditulis dalam tanda dua garis miring// contohnya, /ru,mah/
Grafem ditulis dalam tanda kurang sudut [ ]contohnya,[rumah]
Nama : Anju Novandy
Nim : 19091101023
Kekurangan:
1. Bunyi yang dapat membedakan makna terlewatkan atau tidak dibahas,
2. Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan agak sulit dipahami.
Kelebihan:
1. Materi yang disampaikan sangat menarik, karena penonton dibawa untuk membahas 4 kasus yang terdapat dalam fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia, diantaranya:
- Satu Grafem mewakili dua Fonem,
- Dua Grafem mewakili satu Fonem,
- Grafem mubazir, dan
- Grafem tidak sesuai peruntukan
Hediyanti safitri
17091101019
Fonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip satu sama lain dalam sebuah penggunaan bahasa yang sama. Dalam ilmu bahasa, fonem itu ditulis diantara dua garis miring:/…/. Jadi dalam bahasa Indonesia /p/ dan /b/ merupakan dua fonem yang kedua bunyi ini membedakan arti.
Contoh fonem:
pola - /pola/
parang - /parang/
beras - /beras/
Fonem dalam bahasa dapat mempunyai beberapa macam lafal yang bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata. Fonem /p/ dalam bahasa Indonesia misalnya, dapat mempunyai dua macam lafal. Bila berada pada awal kata atau suku kata, fonem dilafalkan secara lepas. Pada kata /pola/ misalnya, fonem /p/ diucapkan secara lepas yang kemudian diikuti oleh fonem /o/. Bila berada diakhir kata, fonem /p/ sudah jelas tidak bisa diucapkan secara lepas. Bibir kita akan tertutup untuk mengucapkan bunyi ini bukan. Dengan demikian, fonem /p/ dalam Bahasa Indonesia memiliki dua variasi.
Grafem adalah system pelambangan bunyi alih-alih disebut system ejaan,pada dasarnya grafem adalah huruf. Grafem ada dua macam,yaitu grafem yang mengikuti system fonetis dan grafem yang mengikuti system fonemis.Grafem yang mengikuti system fonetis lebih popular disebut ejaan fonetis ini melambangkan bunyi-bunyi yang diucapkan penutur dalam bentuk huruf. Oleh karena itu,jumlah bunyi yang dilambangkan relative lebih banyak dari jumlah huruf yang terdapat dalam alphabet.Sementara itu,grafem yang mengikuti system fonemis lebih popular disebut ejaan fonemis ini melambangkan fonem-fonem bahasa tertentu dalam bentuk huruf.Jadi,pelambangan disesuaikan dengan bunyi-bunyi yang membedakan makna.
Kata "ladang" mempunyai enam grafem, yakni , , , , , dan . Dari segi bunyinya perkaatan yang sama itu hanya mempunyai lima fonem, yakni /l/, /a/, /d/, /a/, dan /ŋ/ karena grafem dan hanya mewakili satu fonem /ŋ/ saja.
Nama : Garther F. Sagune
Nim : 19091101021
Materi : Perbedaan Grafem ( Huruf ) dan Fonem.
Kekurangan dalam video ini :
1. Di menit 0.38 backsound yang dipakai terlalu kuat
2. Di menit 1.30 ukuran Font terlalu besar
3. Di menit 10. 16 ada noise yang sangat mengganggu.
Kelebihan dan video ini :
1. Materi + gambar = sangat jelas
2. Mner menyampaikannya secara santai dan tidak terburu-buru.
3. Mner menjelaskan kari & qari, sehingga kita bisa dapat membedakan.
* Soalnya baru pertama tau tentang qari. 🙏
mantab
Clearly explained! 😍
Thank you Memmm!!! Nda tidor kek ada ba edit ni vidio...
terimakasih banyak ilmunya,saya selalu tunggu video berikutnya 🙏
Terima kasih sudah nonton. Semoga bermanfaat yah...
@@StefanieHumenaOfficial saya penggemar berat linguistik terutama fonologi karena saya praktisi polyglot di Bali sebagai pembelajar dan pengajar bahasa walaupun saya tidak memiliki latar belakang pendidikan formal tentang bahasa, sementara referensi di dalam bahasa Indonesia sangat minim, saya sangat senang sekali dengan adanya chanel ini yang disajikan dengan baik sekali, semoga chanel semakin berkembang dan bermanfaat bagi banyak pembelajar bahasa😍🙏 "bahasa adalah cakrawala yang menghubungkan manusia diseluruh dunia"
Nama : Jully Ruasey
Nim : 18091101004
Perbedaan grafem dan fonen
Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna , setiap fonem memiliki lambannya masing-masing. Grafem merupakan sistem Aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan.
Perbedaan antara fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri , jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem , karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sementara grafem mengikuti ejaan.
Jumlah fonem dalam suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis , fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. Sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan , artinya bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf. Perbedaan selanjutnya dari cara penulisan :
-fonem ditulis dengan diapit dua garis kurung sedangkan ,
- grafem ditulis dengan diapit tanda kurung
Contoh kata Rumah , terdiri dari 5 buah grafem. Istilah teknisnya konsonan getar /r/ alveolar , vocal belakang tinggi /u/ , konsonan nasal bilabial /m/ , vocal tengah rendah /a/ , dan konsonan frikatif /h/ . Kata rumah memiliki jumlah fonem dan grafem yang sama serta bentuk dan lambang diantara keduanya sama.
Kata yang memiliki jumlah serta bentuk grafem dan fonem yang berbeda.
Contoh kata Bujang , dalam sistem grafemis terdiri dari 6 huruf tetapi berdasarkan sistem fonemis bahasa Indonesia kata ini hanya terdiri dari 5 buah bunyi yakni konsonan hambat bilabial /b/ , vocal belakang tinggi /u/ , konsonan afrikatif palatal /j/ , vokal tengah /a/ , dan konsonan nasal velar /n/ . Berdasarkan bunyi /ng/ itu disimbolkan dengan aksara n.g sementara dalam sistem fonemis ng atau nasal alveolar /ŋ/ .
Kasus fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia
1. Satu grafem mewakili dua grafem
Contoh: pada grafem /e/ dan /3/
/e/ pada kata em.pang
/3/ pada kata 3m.bun
Kedua kata memiliki fonem yang berbeda , satu em dan satu 3m . Sementara dalam sistem grafemis kita hanya mengenal huruf /e/ tidak dengan huruf /3/
2. Dua grafem mewakili satu fonem
Contoh: pada grafem /ng/ yang mewakili /ŋ/ seperti pada kata bujang fonem /ŋ/ disimbolkan dengan /ng/ .
kemudian ada juga grafem /ny/
contoh kata nyanyi , dalam sistem grafemis itu hanya terdiri dari 4 buah fonem /ny/, /a/ , /ny/ , /i/ berbeda dengan sistem grafemis terdiri dari 6 buah huruf n.y.a.n.y.i
Jumlah fonem maupun bentuk fonem berbeda dari segi lambang mewakili bunyi grafem tersebut.
Selanjutnya grafem /sy/ fonem frikatif alveolar , sistem grafemis pada kata syarat atau silabel pertama /sya/ ditulis dengan /sy/ tetapi kalau mengacu pada nasional pada fonetik alpabetis bunyi ini dilambangkan dengan /ʃ/ mirip dengan huruf S tetapi agak lurus.
3. Grafem mubasir
Grafem < v > yang mirip dengan grafem < f > , seperti pada kata [faktor] dan [vaksin] tetapi kalau mengacu pada nasional fonetik alpabetis grafem /f/ dan grafem /f/ bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental. Kemudian ada grafem < q > dan < k > , seperti pada kata /ka.ri/ [kari] dan /ka.ri/ [qarri] . Kari yang satu semacam makanan dan qari yang satu seorang pembaca qur'an
4. Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan
Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia huruf < x > disebutkan berfungsi sebagai < s > . Terdapat pada awal kata [ sen ] apabila kita mengacu pada internasional alpabetis lambung x mewakili fonem frikatif velar /x/ dan dalam bahasa Indonesia digrafemkan dengan huruf contoh pada kata [khotbah] dan [akhir] . Kata [khotbah] dan [akhir] seperti ada bunyi dan , itu merupakan satu bunyi atau bunyi frikatif velar
Nama : Yoris Andreas Kaburuang
Nim : 18091101008
Kekurangan video ini :
> Dari beberapa kali kamera menyorot dari samping gerakan tangan mner terlihat seperti kaku.
> Ada beberapa slide yang mner tampilkan jika di tonton diluar ruangan tidak terlihat.
Kelebihan video ini :
Materi yang mner bawakan cukup jelas dan mudah dimengerti.
Nama: Ketsi An Hadasa Baring
Nim: 18091101025
Perbedaan Fonem dan Grafem.
Grafem: Lambang Fonemis (huruf)
Fonem: merupakan satuan bunyi terkecil dari unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna.
Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing sedangkan grafem merupakan sistem Aksara yang dibentuk berdasarkan Ejaan.
Jumlah fonem dan grafem adalah salah satu perbedaan. Jumlah fonem lebih banyak dibandingkan jumlah grafem karna jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa. Sedangkan grafem mengikuti Ejaan pada setiap Negara jumlah fonem suatu bahasa tidak bisa dipastikan karna bahasa itu dinamis fonem dapat bertambah bahkan bisa berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. Sedangkan grafem khususnya dalam bahasa indonesia terdiri dari lima buah vokal dan dua puluh satu konsonaan. Itu artinya indonesia memiliki 26 grafem.
Ada empat kasus yang dirinci.
1. Kasus pertama adalah satu grafem mewakili dua fonem.
2. Kasus kedua adalah satu grafem mewakili satu fonem.
3. Kasus ketiga adalah grafem mubazir
4. Kasus ke empat adalah grafem yang tidak sesuai peruntukan.
Tidak menemukan kasus yang lain?
Mantab paaak .. nyimak tanpa skip
Nama :Efraim e Mokosuli
NIM. : 19091101022
Resensi Video
Linguistic merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian di dalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa “ bahasa merupakan system lambang dan bunyi” adapun fonologi merupakan cabang ilmu linguistic yang mempelajari sedikit banyaknya tentang bunyi bahasa
Perbedaan grafem dan fonem -Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna, setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing, sementara grafem merupakan system aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan, ejaan pada masing-masing negara itu berbeda. Dalama Bahasa Indonesia penggunaan grafem diatur dalam pedomaan umum ejaan bahasa Indonesia ( EBI) yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan yang sebelumnya ejaan yang disempurnakan. Perbedaan selanjutnya cukup mencolok antara fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri, jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa, sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. Jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia sebagaimana di catat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (EBI) grafem bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vocal dan 21 konsonan, artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf. Perbedaan selanjutnya dapat kita lihat dari teknis penulisan fonem dan grafem fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut
contoh : Rumah
Terdiri dari 5 buah grafem atau huruf yakni ,,,, secara fonologis kata Rumah juga terdiri dari 5 buah bunyi /r/,/u/,/m/,/a/,/h/. istilah teknisnya adalah konsonan getar alveolar /r/ kemudian vocal belakang tinggi /u/ kemudian konsonan nasal bilabial /m/ kemudian vocal tengah rendah /a/ dan yang terakhir adalah konsonan frikatif /h/ kalau kita perhatikan kata ini memiliki jumlah grafem dan fonem yang sama serta bentuk grafem dan fonemnya juga atau lambang diantara keduanya juga mirip.
Kita akan bertemu dengan kata-kata yang memiliki jumlah grafem dan jumlah fonem serta bentuk ggrafem dan bentu fonem yang berbeda. Contoh : Bujang dalam system grafemis terdiri dari 6 buah huruf ,,,,,. tetapi berdasarkan system fonemis bahasa Indonesia kata ini terdiri dari 5 buah bunyi, yakni : konsonan hambat bilabial /b/, kemudian vocal belakang tinggi /u/, kemudian konsonan afrikatif palatal /j/, kemudian vocal tengah rendah /a/, dan yang terakhir adalah konsonan nasal velar /ŋ/
Kasus-kasus antara grafem dan fonem
Satu grafem mewakili dua fonem
Contoh : grafem mewakili fonem /e/ dan /∂/
Fonem /e/ seperti pada kata empang, dan fonem /∂/ pada kata ∂mbun. Silabel dari kedua kata ini memiliki fonem yang berbeda yang satu em, yang satu ∂m
Dua grafem mewakili satu fonem
Grafem , yang mewakili fonem nasal /ŋ/ seperti pada contoh kata yang tadi yaitu bujang fonem /ŋ/ disimbolkan dengan ,, kemudian ada juga grafem ,. mewakili fonem /ɲ/ seperti pada contoh kata nyanyi, nyata, kita lihat kata nyanyi ditulis ,,,,,, tetapi dalam system grafemis hanya terdiri dari 4 buah fonem yaitu /ɲ/,/a/,/ɲ/,/i/kemudian ada grafem yang mewakili fonem frikatif alfeolar /ʃ/ seperti pada kata sarat atau sahdu, kalau pakai system grafemis bahasa indoneia kata sarat atau pada silabel pertama sya ditulis dengan tetapi kalau mengacu pada fonetik alfabetis bunyi ini dilambangkan dengan /ʃ/
Grafem mubazir
Dalam bahasa Indonesia ada beberapa huruf yang bunyinya sama seperti grafem mirip dengan grafem seperti kata ‘faktor/ dan ‘Vaksin’tetapi kalau kita mengacu pada fonetik alfabetis grafem dan granfem bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental /f/ kemudiam ada grafem yang mirip dengan grafem seperti pada kata ‘kari’ dan ‘qori’ (kari, semacam makanan) dan (qori adalah seorang pembaca Al-Qur'an laki-laki)
Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan
Contoh grafem kalau kita lihat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia grafem disebutkan berfungsi sebagai huruf jika terdapat pada awal kata contoh senon, sementara apabila kita mengacu pada internasional fonetis alfabetis lambang “x” atau grafem mewakili fonem frikatif velar /x/ pada bahasa Indonesia fonem ini digrafemkan pada grafem atau dua grafem contohnya pada kata dan < akhir> mengacu pada fonetis alfebitis itu memili satu bunyi atau bunyi frikatif verar /x/.
3. Kelebihan video
Kelebihan video materi sangat jelas disampaikan, sehingga mudah untuk di pahami
Kasus yang tidak dibahas dalam video tidak ada
Nama : Hana Ruru
Nim : 19091101027
Linguistik adalah salah satu ilmu yang
menjadikan bahasa sebagai kajian
Fonem adalah bunyi bahasa yang memiliki
makna atau pembeda makna. setiap fonem
memiliki lambangnya masing-masing.
GrafemGrafem merupakan sistem aksara/ huruf
yang dibentuk bedasarkan ejaan.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia,
penggunaan grafem yang diatur dalam ejaan
bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun
2016 menggantikan ejaan sebelumnya ejaan
yang disempurnakan.
Fonem merupakan satuan
dari bunyi terkecil yang memiliki arti atau dapat
membedakan makna.Setiap fonem memiliki
lambangnya masing-masing.Sedangkan
grafem merupakan sistem aksara yang
diatur berdasarkan sistem ejaan.Ejaan pada
masing-masing negara itu berbeda.Dalam
bahasa Indonesia penggunaan grafem diatur
dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan
ejaan sebelumnya yaitu EYD (ejaan yang
disempurnakan).
- 1. Fonem///ñL/x/,dan/Š/masing-masing
dilambangka ndengan ,,,dan
- Contoh
- /Menana/
:
:
:
- /ñañi/
- /maxluk/
- /Šarat/
:
- 2.
Fonem /e/ dan /Ə/dilambangkan
- Contoh
- /sate/ :
- /ide/ :
- /mƏnang/ :
- /bƏrat/ :
Contoh perbedaan huruf (grafem) dan fonem:
Susunan Fonem Jumlah Fonem Susunan
huruf Jumlah huruf Kata yang terbentuk
/adik/ 4 adik 4 adik
/iņat/4 ingat 5 ingat
/ňańi/ 4 nyanyi 6 nyanyi
/pantay/ 5 pantai 6 pantai
Kekurangan Vidio
Dalam materi ini terlalu cepat pemateri memaparkan materi jika kita tergesah-gesah mendengarkan materi tersebut
Kelehiban vidio
Memepermudah mahasiswa untuk belajar
Nama: Yayu Melisa
NIM: 20091101022
- Linguistik merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahasa kajian, yang didalamnya terdapat ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar.
° Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
° Grafem merupakan sistem aksara/huruf yang dibentuk berdasarkan ejaan. Yang membedakan grafem dan fonem ialah jumlah grafem dan fonem itu sendiri. Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari jumlah grafem itu sendiri karena, jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan itu tersebut.
Jumlah fonem dalam suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. Sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia terdiri 5 buah vokal dan 21 konsonan, artinya bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf.
Cara Penulisannya :
- Fonem ditulis dengan di apit dua garis miring //
- Grafem ditulis dengan tanda kurung sudut []
Contoh :
/ru.mah/
[rumah]
Nama : Stifler sangkoy
Nim : 20091101023
• linguistik merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadi bahasa sebagai bahasa kajian, yang didalamnya terdapat ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar.
• fonem merupakan suatu bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makan. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
• grafem merupakan sistem aksara/ huruf yang dibentuk berdasarkan ejaan. Yang membedakan grafem dan fonem ialah jumbalh grafem dalam suatu bahasa lebih banyak dari jumblah grafem itu sendiri karena, jumblah fonem dalam suatu banyak dari grafem itu sendiri karena, jumblah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan jumblah grafem mengikuti ejaan itu tersebut.
Jumblah fonem dalam suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. Sementara grefem khususnya dalam bahasa Indonesia terdiri 5 buah vokal dan 21 konsonan, artinya bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf.
Cara penulisan :
- fonem ditulis dengan di apit dua garis miring //
- grafem ditulis dengan tanda kurung sudut [ ]
Contoh :
/Ru.mah/
[Rumah]
nama: reynal clevi lano
nim: 18091101012
bahasa merupakan sistem lambang bunyi.
- perbedaan fonem dan grafem
fonem adalah satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. sedangkan grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan.
perbedaan fonem dan grafem juga dapat dilihat dari jumlah fonem dan grafem itu sendiri. jumlah fonem lebih banyak dari jumlah grafem.
Nama: Geiby Tasya Londa
Nim: 19091101002
Linguistik adalah salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai kajian
Fonem adalah bunyi bahasa yang memiliki makna atau pembeda makna. setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
GrafemGrafem merupakan sistem aksara/ huruf yang dibentuk bedasarkan ejaan.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia, penggunaan grafem yang diatur dalam ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan sebelumnya ejaan yang disempurnakan.
fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri, Jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada Negara tersebut, Jumlah fonem pada satu bahasa tidak dapat dipastikan karna bahasa itu dinamis fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa. itu sendiri, smentara grafem khusunya dalam bahasa indonesia sebagaimana dicatat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia, grafem bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vocal dan 21 konsonan, Artinya bahasa Indonesia memilki 26 grafem atau 26 huuruf.
Perbedaan selanjtnya dapat kita lihat dari teknis penulisan fonem dan grafem, Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut.
Ada kasus-kasus tersebut dirinci 4 kasus
- Kasus pertama adalah satu grafem mewakili dua fonem
Contoh: pada grafem (e) mewakili fonem /e/ dan / 3/ fonem /e/seperti pada kata /empang/ dan fonem /3/ seperti yang ada ada kata /3m.bun/
- kasus yang kedua adalah dua grafem mewakili satu fonem,
Contoh: ada grafem /ng/ yang mewakili fonem nasal /ŋ/seperti pada kata bujang fonem /ŋ/ disitu yang disimbolkan dengan /ng/ kemudian ada juga grafem n,y yang mewakili fonem /ny/ spserti pada contoh kaya nyanyi ,nyata
- kasus yang ketiga grafem mubazir
sama seperti grafem (v) yang mirip dengan grafem (f) seperti kata/ faktor / dan /vaksin/ faktor diawali dengan grafem /f/ sementara vaksin diawali dengan grafem /v/ tetapi kalau kita mengacu pada internasional fonetik alpabetis grafem /f/ dan grafem /v/ bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental
- kasus yang keempat grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan
Ditemukan pada grafem (x)
- (1) satu fonem dilambangkan dua huruf dan
- (2) dua fonem dilambangkan satu huruf.
- 1. Fonem/ᵑ/,/ñ/,/x/,dan/Š/masing-masing dilambangka ndengan ,,,dan
- Contoh :
- /Meƞaƞa/ :
- /ñañi/ :
- /maxluk/ :
- /Šarat/ :
- 2. Fonem /e/ dan /Ə/dilambangkan
- Contoh :
- /sate/ :
- /ide/ :
- /mƏnang/ :
- /bƏrat/ :
Contoh perbedaan huruf (grafem) dan fonem:
Susunan Fonem Jumlah Fonem Susunan huruf Jumlah huruf Kata yang terbentuk
/adik/ 4 adik 4 adik
/iŋat/ 4 ingat 5 ingat
/ήaήi/ 4 nyanyi 6 nyanyi
/pantay/ 5 pantai 6 pantai
Nama : Gabriella Sagay
Nim : 19091101001
Lingusitik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian.
-Grafem
Grafem adalah satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara. Contoh grafem antara lain adalah huruf, logogram, angka, tanda baca, serta simbol dari sistem penulisan lain. Satu grafem dapat dipetakan tepat pada satu fonem, meskipun cukup banyak sistem ejaan yang memetakan beberapa grafem untuk satu fonem (misalnya grafem dan untuk fonem /ŋ/) atau sebaliknya, satu grafem untuk beberapa fonem (misalnya grafem untuk fonem /e/ dan /ə/).
-Perbedaan antara fonem dan huruf (grafem) : fonem adalah satuan bunyi bahasa yang terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf (grafem) adalah gambaran dari bunyi (fonem), dengan kata lain huruf adalah lambang fonem. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), bahwa huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa.
Grafem bahasa Indonesia banyak mengikuti
lambang fonemisnya untuk mengabarkan perbedan
grafem dan fonem pertama-tama kita harus
berangkat dari pengertian dasarnya dulu.
Fonem merupakan satuan bunyi terkecil untuk
bahasa yang memiliki makna atau dapat umum
membedakan makna setiap fonem memiliki
lambangnya masing-masing,sementara grafem
merupakan system aksara yang dibentuk berdasarkan
ejaan,ejaan pada masying-masing Negara itu berbeda
dalam bahasa Indonesia penggunan grafem diatur
dalam pedoman umum dalam ejaan bahasa
Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016
mengantikan ejaan yang sebelumnya ejaan yang
disempurnakan,perbedaan selanjutnya cukup
mencolok fonem dan grafem adalah jumlah fonem
dan grafem itu senbdiri.jumlah fonem dalam satu
bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karna
jumlah fonem mengikuti jumlah bahasa sementara
grafem mengikuti ejaan yang ada pada Negara
tersebut,jumlah fonem pada suatu bahasa tidak
dapat dipastikan karna bahasa itu dinamis fonem
dapat ditambah bahkan sebaliknya dapat berkurang
seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri,
sementara grafem khususnya dalam bahasa
Indonesia yang ada dicatatat dalam pedoman umum
ejaan bahsa Indonesia ,grafem bahasa Indonesia
terdiri dari lima buah vokal dan 21 konsonan artinya
bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26
huruf.perbedaan selanjutnya dapat kita lihat dari
theknis penulisan fonem dan grafem.fonem ditulis
dengan diapit dengan garis miring sementara grafem
ditulis dengan diapit dengan tanda kurung sudut.
Beberapa kasus yang ditemukan antara grafem dan
fonem dalam bahasa Indonesia,kasus-kasus tersebut
dirinci dalam empat kasus yaitu: satu grafem
mewakili dua fonem,dapat kita lihat grafemmewakili fonem /e/dan/0/,dua grafem mewakili satu
fonem dapat kita lihat grafem mewakili fonem/
0.grafem mubazir dapat kita lihat grafem mirip
dengan ,grafem yang tidak sesuai peruntukan
dapat kita lihat lambang "X"mewakili fonem frikatif
velar /x/.
Nama: Ar elanie Udampo
Nim: 17091101014
PERBEDAAN GRAFEM DAN FONEM DALAM BAHASA INDONESIA
- Linguistik merupakan salah satu ilmu yg menjadikan bahasa sebagai bahan kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa bahasa merupakan sistem lambang dan bunyi. Adapun fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari sedikit banyak tentang bunyi bahasa.
- Perbedaan fonem dan grafem terletak pada pengertian, jumlah dan penulisan fonem dan grafem itu sendiri. Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing. Sementara grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. Ejaan pada masing-masing negara berbeda. Dalam Bahasa Indonesia penggunaan grafem diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan yang sebelumnya yaitu ejaaan yang disempurnakan.
- Jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa. Sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. Jumlah fonem pada satu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri. Sementara grafem, khususnya dalam Bahasa Indonesia sebagaimana dicatat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, grafem Bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan artinya Bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau huruf.
- Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring. Sementara grafem ditulis dengan diapit tadan kurung sudut. Contoh
• Rumah : Terdiri dari 5 buah grafem atau huruf yakni , , , dan dan secara fonologis kata rumah juga terdiri dari 5 buah bunyi atau fonem yakni /r/, /u/, /m/, /a/ dan /h/
• Bujang : Terdiri dari 6 buah huruf yakni , , , , dan dan 5 buah bunyi yakni /b/, /u/, /ʤ/, /a/ dan /ŋ/.
- Ada beberapa kasus yang dapat ditemukan antara grafem dan fonem dalam Bahasa Indonesia yang terinci dalam 4 kasus, yaitu :
1. Satu grafem mewakili dua fonem.
Grafem mewakili fonem /e/ dan /ә/. Fonem /e/ seperti kata /em.paŋ/ dan fonem /ә/ seperti kata /әm.bun/
2. Dua grafem mewakili satu fonem.
Grafem mewakili fonem /ŋ/, grafem mewakili fonem /ɲ/ dan grafem mewakili fonem /ʃ/
3. Grafem mubazir.
Grafem mirip dengan grafem seperti kata /fak.tɔr/ 'faktor' dan /fak.sin/ 'vaksin' dan grafem mirip dengan grafem seperti kata /ka.ri/ 'kari' dan /ka.ri/ 'qari'
4. Grafem yang tidak sesuai peruntukan.
Jika dilihat pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia huruf disebutkan berfungsi sebagai huruf jika terdapat pada awal kata. Sementara apabila mengacu pada International Alphabetis, lambang "X" mewakili fonem frikatif velar /x/, sedangkan dalam Bahasa Indonesia fonem ini dilambangkan dengan seperti kata kata /xɔt.bah/ dan /a.xir/
- Ada beberapa kasus yang dapat ditemukan antara grafem dan fonem dalam Bahasa Indonesia yang terinci dalam 4 kasus, yaitu :
1. Satu grafem mewakili dua fonem.
Grafem mewakili fonem /e/ dan /ә/. Fonem /e/ seperti kata /em.paŋ/ dan fonem /ә/ seperti kata /әm.bun/
2. Dua grafem mewakili satu fonem.
Grafem mewakili fonem /ŋ/, grafem mewakili fonem /ɲ/ dan grafem mewakili fonem /ʃ/
3. Grafem mubazir.
Grafem mirip dengan grafem seperti kata /fak.tɔr/ 'faktor' dan /fak.sin/ 'vaksin' dan grafem mirip dengan grafem seperti kata /ka.ri/ 'kari' dan /ka.ri/ 'qari'
4. Grafem yang tidak sesuai peruntukan.
Jika dilihat pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia huruf disebutkan berfungsi sebagai huruf jika terdapat pada awal kata. Sementara apabila mengacu pada International Alphabetis, lambang "X" mewakili fonem frikatif velar /x/, sedangkan dalam Bahasa Indonesia fonem ini dilambangkan dengan seperti kata kata /xɔt.bah/ dan /a.xir/ .
Review materi
linguistik adalah salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian, didalamnya terdapat kajian yang membahas dan unsur terkecil hingga yang terbesar.
Perbedaan Grafem dan Fonem
Grafem merupakan sistem aksara/ huruf yang dibentuk bedasarkan ejaan.
Fonem adalah bunyi bahasa yang memiliki makna atau pembeda makna. setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
ada kasus yang terdapat dalam fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia, diantaranya: - Satu Grafem mewakili dua Fonem, - Dua Grafem mewakili satu Fonem, - Grafem mubazir, dan - Grafem tidak sesuai peruntukan.
Nama: Herson Gani
Nim: 19091101003
Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian. Didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga terbesar.
Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa bahasa merupakan sistem lambang dan bunyi.
Fonologi merupakan cabang linguistik yang mempelajari tentang bunyi bahasa.
* Grafem dan Fonem
1. Pengertian grafem dan fonem
-Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau atau dapat membedakan makna setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
Perbedaan dasar grafem dan fonem
- Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk bedasarkan ejaan. Akan tetapi ejaan pada masing-masing negara itu berbeda.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia penggunaan grafem itu diatur dalam ejan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016. Sebagai pengganti ejaan sebelumnya yakni ejaan yang disempurnakan( EYD) .
a. Perbedaan antara fonem dan grafem juga dapat dilihat dari jumlah fonem dan grafem.
1. Jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jummlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada Negara tersebut. Jumlah fonem pada satu bahasa tidak dapat dipastikan karna bahasa itu dinamis. Fonem dapat bertambah atau dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri.
2.Grafem khusunya dalam bahasa indonesia sebagaimana dicatat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia, grafem bahasa Indonesia terdiri dari lima buah vocal dan 21 konsonan. Artinya bahasa Indonesia memilki 26 grafem atau 26 huuruf.
b. perbedaan berdasarkan penulisan fonem dan grafem.
- Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut. Contoh kata rumah terdiri dari lima buah grafem atau huruf yakni r,u,m,a,dan h. Secara fonologis kata rumah juga terdiri dari 5 buah bunyi yang berbeda.Dalam berbicara grafem disebut huruf sedangkan pada saat berbicara fonem disebut bunyi.
Jadi kata rumah bunyi /r/,/u/,/m/,/a/,/h/ istilah teknisnya adalah konsonan getar alveolar /r/,vocal belakang tinggi /u/, konsonan nasal bilabial /m/vocal tengah rendah /a/,dan konsonan frikatif /h/. Kata rumah memiliki jumlah dan grafem fonem yang sama serta bentuk grafem dan fonem atau lambang diantara keduanya mirip.
Contoh kata yang memiliki jumlah serta bentuk grafem dan fonem yang berbeda.
misalnya kata bujang dalam sistem grafemis terdiri dari enam buah huruf b,u,j,a,n,dan g. Akan tetapi berdasarkan sistem fonemis bahasa Indonesia kata ini terdiri dari 5 buah bunyi yakni konsonan hambat bilabial /b/,vocal belakang tinggi /u/, konsonan afrikatif palatal /j/, vocal tengah renah /a/, dan konsonan nasal velar /n/ . Berdasarkan bunyi grafemis kata bujang bunyi /ng/ itu simbolkan dengan akasara n,g semetara dalam system fonemis bunyi/ ng/ atau nasal alveolar dilambangkan seperti /ⴂ/
Kasus fonem dan grafem dalam bahasa indonesia
1.satu grafem mewakili dua fonem
contoh pada grafem mewakili fonem /e/ dan /3/ ,fonem /e/ seperti pada kata /em.pang/ dan fonem /3/ seperti yang ada ada kata /3m.bun/ kita lihat silabel pertama kedua kata ini memiliki dua fonem yang berbeda satu em yang satu 3m. jadi disitu kita dapat membedakan antara fonem /e/dan fonem /3/ sementara dalam system grfafemis kita hanya mengenal huruf /e/ tidak ada huruf /3/
2.dua grafem mewakili satu fonem
contoh pada grafem /ng/ yang mewakili fonem nasal /ⴂ/ seperti pada contoh tadi kata bujang fonem /ⴂ/ disitu yang disimbolkan dengan /ng/ kemudian ada juga grafem n.y yang mewakili fonem /ny/ spserti pada contoh kaya nyanyi ,nyata kita lihat nyanyi ditulis dengan/ n.y/ kemudian ada /a/ kemudian /n.y/ baru /i/, tetapi dalam sistem grafemis bahasa Indonesia itu hanya terdiri dari emapat buah fonem yaitu /ny/,/a/,/ny,/i/ nyanyi berebda denga system grafemis terdiri dari enam buah huruf n.y.a.n.y.i berbeda baik secara jumlah fonem maupun bentuk fonem berbeda dari segi jumlah dan berbeda dari segi lambang mewakili bunyi dan grafem tersebut.
Selanjutnya ada grafem fonem frikatif alveolar seperti pada kata syarat atau kata syahdu kalau kita memakai system grafemis nahasa Indonesia kata syarat atau silabel pertama /sya/ ditulis dengan tetapi kalau kita mengacu pada nasional pada fonetik alpabetis bunyi ini dilambangkan dengan / ʃ / mirip denga huruf S tetapi dia agak lurus.
3.Grafem mubazir
beberapa huruf yang bunyi sama sepertti grafem yang mirip dengan grafem seperti kata/ faktor / dan /vaksin/ faktor diawali dengan grafem /f/ sementara vaksin diawali dengan grafem /v/ tetapi kalau kita mengacu pada internasional fonetik alpabetis grafem /f/ dan grafem /v/ bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental.kemudian ada grafem mirip dengan seperti pada kata /ka.ri/’kari’ ,/ka.ri/ ‘qarri’. Kari yang satu semacam makanan dan qari yang satu seorang pembaca qur’an .
4. grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan
grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan ditemukan pada grafem jadi sperti ini kalau dilihat pada pedoman umum ejaan abahasa Indonesia huruf disebutkan dengan berfungsi sebagai
Nama : pirton lumbantoruan
Nim : 19091101019
PERBEDAAN GRAFEM ( HURUF ) DAN FONEM
linguistik adalah salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian, didalamnya terdapat kajian yang membahas dan unsur terkecil hingga yang terbesar.
- fonem satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat dibedakan makna ( setiap fonem memiliki lambang masing-masing.
- grafem sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan.
- jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem, jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa , sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut.
- bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah atau sebaliknya dapat berkurang sesuai bahasa itu sendiri
grafem terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan, dan fonem ditulis dengan tanda kurung sudut
* ada 5 buah vocal yaitu : - konsonan hambat bilabial / b/
- vocal belakang tinggi /u/
-vocal afnikatif paktal /dʒ/
- vokal tengah rendah / a/
- konsonan nasal velar /ŋ/
ada kasus yang terdapat dalam fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia, diantaranya:
- Satu Grafem mewakili dua Fonem,
- Dua Grafem mewakili satu Fonem,
- Grafem mubazir, dan
- Grafem tidak sesuai peruntukan.
Nama: Zahra Fadhilah Raihani Mantau
NIM: 20091101004
PERBEDAAN GRAFEM DAN FONEM
Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian. Di dalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga terbesar. Beberapa ahli menyebutkan bahwa “bahasa merupakan sistem lambang dan bunyi” adapun fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari sedikit banyak tentang bunyi bahasa.
Fonem adalah satuan bunyi yang terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
Grafem adalah sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. Ejaan pada setiap negara berbeda-beda. Dalam bahasa Indonesia, penggunaan grafem diatur dalam “pedoman umum ejaan bahasa Indonesia” yang berlaku sejak 2016 menggantikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa, sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. Jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa ialah dinamis fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sedangkan grafem terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan, artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf. Perbedaan selanjutnya dari cara penulisan : -fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sedangkan - grafem ditulis dengan diapit tanda kurung. Contoh kata Rumah, terdiri dari 5 buah grafem, yaitu r.u.m.a.h. Istilah teknisnya konsonan getar alveolar /r/, vokal belakang tinggi /u/, konsonan nasal bilabial /m/, vokal tengah rendah /a/, dan konsonan frikatif /h/. Kata rumah memiliki jumlah fonem dan grafem yang sama serta bentuk fonem dan grafem atau lambang diantara keduanya sama. Kata yang memiliki jumlah serta bentuk grafem dan fonem yang berbeda. Contoh kata Bujang, dalam sistem grafemis terdiri dari 6 huruf yaitu b.u.j.a.n.g tetapi berdasarkan sistem fonemis bahasa Indonesia kata ini hanya terdiri dari 5 buah bunyi yakni konsonan hambat bilabial /b/, vokal belakang tinggi /u/, konsonan afrikatif palatal /j/, vokal tengah /a/, dan konsonan nasal velar /n/. Berdasarkan bunyi /ng/ itu disimbolkan dengan aksara n.g sementara dalam sistem fonemis bunyi /ng/ atau nasal alveolar /ŋ/. Kasus fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia terdiri dari 4 rinci, yaitu:
1. Satu grafem mewakili dua fonem, contoh: pada grafem /e/ mewakili /e/ dan /ә/ pada kata em.paŋ dan /ә/ pada kata әm.bún Kedua kata memiliki fonem yang berbeda , satu em dan satu 3m . Sementara dalam sistem grafemis kita hanya mengenal huruf /e/ tidak dengan huruf /ә/
2. Dua grafem mewakili satu fonem, contoh: pada grafem /ng/ yang mewakili /ŋ/ seperti pada kata bujang fonem /ŋ/ disimbolkan dengan /ng/. kemudian ada juga grafem /ny/ mewakili /ɲ/ contoh kata nyanyi, dalam sistem grafemis itu hanya terdiri dari 4 buah fonem /ny/, /a/, /ny/, /i/ berbeda dengan sistem grafemis terdiri dari 6 buah huruf n.y.a.n.y.i Jumlah fonem maupun bentuk fonem berbeda dari segi jumlah dan segi lambang mewakili bunyi grafem tersebut. Selanjutnya grafem /sy/ mewakili /ʃ/, sistem grafemis pada kata syarat atau silabel pertama /sya/ ditulis dengan /sy/ tetapi kalau mengacu pada internasional pada fonetik alpabetis bunyi ini dilambangkan dengan /ʃ/ mirip dengan huruf S tetapi agak lurus.
3. Grafem mubazir, Grafem < v > yang mirip dengan grafem < f >, seperti pada kata [faktor] dan [vaksin] tetapi kalau mengacu pada internasional fonetik alpabetis grafem /f/ dan grafem /v/ bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental. Kemudian ada grafem < q > dan < k > , seperti pada kata /ka.ri/ [kari] dan /ka.ri/ [qarri] . Kari yang satu semacam makanan dan qari yang satu seorang pembaca qur'an laki-laki.
4. Grafem tidak sesuai peruntukan, Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia huruf < x > disebutkan berfungsi sebagai < s > . Terdapat pada awal kata [ sen ] apabila kita mengacu pada internasional fonetik alpabetis lambang x mewakili fonem frikatif velar /x/ dan dalam bahasa Indonesia digrafemkan dengan huruf contoh pada kata [khotbah] dan [akhir] . Kata [khotbah] dan [akhir] seperti ada bunyi dan , itu merupakan satu bunyi atau bunyi frikatif velar
Nama : Rindi Charlies Lamunde
NIM : 20091101017
Jurusan : Sastra Indonesia
Perbedaan FONEM & GRAFEM
Linguistik adalah salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian .didalamnya terdapat kajian yang membahas dan unsur terkecil hingga yang terbesar .
fonem adalah satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna .sedangkan grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan .
Empat kasus antar fonem dan grafem :
-Satu grafem mewakili dua fonem
-dua grafem mewakili satu fonem
-grafem mubazir
-grafem yanh tdk sesuai dengan peru ntukan
Propinsi dan Provinsi termasuk fonem, alofon atau yg lainn?
REVIEW VIDEO PEMBELAJARAN
Informasi video
Judul : perbedaan Grafem (huruf) dan fonem
Pembuat video : Stefanie Humena,S.S., M.A.
Link Video : th-cam.com/video/gGfsR2klmlw/w-d-xo.html
Di Upload pada : 15 mei 2020
Durasi video : 11.52
Kategori : Pendidikan
Resensi Video
Linguistic merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian di dalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa “ bahasa merupakan system lambang dan bunyi” adapun fonologi merupakan cabang ilmu linguistic yang mempelajari sedikit banyaknya tentang bunyi bahasa
Perbedaan grafem dan fonem
-Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna, setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing, sementara grafem merupakan system aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan, ejaan pada masing-masing negara itu berbeda. Dalama Bahasa Indonesia penggunaan grafem diatur dalam pedomaan umum ejaan bahasa Indonesia ( EBI) yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan yang sebelumnya ejaan yang disempurnakan. Perbedaan selanjutnya cukup mencolok antara fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri, jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa, sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. Jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia sebagaimana di catat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (EBI) grafem bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vocal dan 21 konsonan, artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf. Perbedaan selanjutnya dapat kita lihat dari teknis penulisan fonem dan grafem fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut
contoh : Rumah
Terdiri dari 5 buah grafem atau huruf yakni ,,,,secara fonologis kata Rumah juga terdiri dari 5 buah bunyi /r/,/u/,/m/,/a/,/h/istilah teknisnya adalah konsonan getar alveolar /r/ kemudian vocal belakang tinggi /u/ kemudian konsonan nasal bilabial /m/ kemudian vocal tengah rendah /a/ dan yang terakhir adalah konsonan frikatif /h/ kalau kita perhatikan kata ini memiliki jumlah grafem dan fonem yang sama serta bentuk grafem dan fonemnya juga atau lambang diantara keduanya juga mirip.
Kita akan bertemu dengan kata-kata yang memiliki jumlah grafem dan jumlah fonem serta bentuk ggrafem dan bentu fonem yang berbeda. Contoh : Bujang dalam system grafemis terdiri dari 6 buah huruf ,,,,,. tetapi berdasarkan system fonemis bahasa Indonesia kata ini terdiri dari 5 buah bunyi, yakni : konsonan hambat bilabial /b/, kemudian vocal belakang tinggi /u/, kemudian konsonan afrikatif palatal /j/, kemudian vocal tengah rendah /a/, dan yang terakhir adalah konsonan nasal velar /ŋ/
Kasus-kasus antara grafem dan fonem
Satu grafem mewakili dua fonem
Contoh : grafem mewakili fonem /e/ dan /Ə/
Fonem /e/ seperti pada kata empang, dan fonem /Ə/ pada kata Əmbun. Silabel dari kedua kata ini memiliki fonem yang berbeda yang satu em, yang satu Əm
Dua grafem mewakili satu fonem
Grafem , yang mewakili fonem nasal /ŋ/ seperti pada contoh kata yang tadi yaitu bujang fonem /ŋ/ disimbolkan dengan ,, kemudian ada juga grafem ,. mewakili fonem /ɲ/ seperti pada contoh kata nyanyi, nyata, kita lihat kata nyanyi ditulis ,,,,,, tetapi dalam system grafemis hanya terdiri dari 4 buah fonem yaitu /ɲ/,/a/,/ɲ/,/i/kemudian ada grafem yang mewakili fonem frikatif alfeolar /ʃ/ seperti pada kata sarat atau sahdu, kalau pakai system grafemis bahasa indoneia kata sarat atau pada silabel pertama sya ditulis dengan tetapi kalau mengacu pada fonetik alfabetis bunyi ini dilambangkan dengan /ʃ/
Grafem mubazir
Dalam bahasa Indonesia ada beberapa huruf yang bunyinya sama seperti grafem mirip dengan grafem seperti kata ‘faktor/ dan ‘Vaksin’tetapi kalau kita mengacu pada fonetik alfabetis grafem dan granfem bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental /f/ kemudiam ada grafem yang mirip dengan grafem seperti pada kata ‘kari’ dan ‘qori’ (kari, semacam makanan) dan (qori adalah seorang pembaca Al-Qur'an laki-laki)
Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan
Contoh grafem kalau kita lihat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia grafem disebutkan berfungsi sebagai huruf jika terdapat pada awal kata contoh senon, sementara apabila kita mengacu pada internasional fonetis alfabetis lambang “x” atau grafem mewakili fonem frikatif velar /x/ pada bahasa Indonesia fonem ini digrafemkan pada grafem atau dua grafem contohnya pada kata dan < akhir> mengacu pada fonetis alfebitis itu memili satu bunyi atau bunyi frikatif verar /x/.
Kelebihan dan kekurangan video
Kelebihan video materi sangat jelas disampaikan, sehingga mudah untuk di pahami
Kasus yang tidak dibahas dalam video tidak ada
Nama: welem segeit
NIM: 19091101015
Kali ini saya akan merevew kembali dlam materi tentang perbedaan grafem dan fonem dlam bahasa indonesia yaitu sebagai berikut.
Dlam bahasa indonesia memiliki sistem lambang dan bunyi ada pun fonologi yang merupakan cabang ilmu linguistik yang sedik banyak tentang bunyi bahasa.
Apa itu grafem
Grafem dan fonem =fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang memiliki makna atau dapat membedakan makna setiap fonem memiliki lambang masing"sementara grafem merupakan sistem aksara yang di bentuk berdasarkan ejaan pada masing masing negara itu berbeda pada tahun 2016 mengantikan ejaan yang sebelumnya menjadi ejaan yang di sempurnakan.
Jumlah fonem dalam bahasa indonesia cukup banyak sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan pada negara tersebut.
Grafem terdiri dari 5 vokal dan 26 huruf contoh kata rumah terdiri dari lima buah huruf r.u.m.a.h terdiri dari 5 Bunyi contoh dri 6 buah huruf b.u.j.a.n.g tepapi dlam bahasa indonesia terdiri dri 6 huruf 1l
1. Konsonan hambat bilabial/b/ vokal belang tinggi/u/ konsonan antrikatif palatal/D3/vokal tengah rendah/a/konsonan nasal veral/n/.
Kasus
1. Satu grafem memiliki dua fonem.
Kasus
2. Dua grafem satu fonem
Kasus
3. Grafem mubasir grafem tidak sesuai dengan peruntukang grafem/e/memiliki fonem/e/dan /è/seperti contoh/em.pang./e è em. Bun/.
Resensi video
Grafem bahasa Indonesia banyak mengikuti lambang fonemisnya untuk mengabarkan perbedan grafem dan fonem pertama-tama kita harus berangkat dari pengertian dasarnya dulu.
Fonem merupakan satuan bunyi terkecil untuk bahasa yang memiliki makna atau dapat umum membedakan makna setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing,sementara grafem merupakan system aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan,ejaan pada masying-masing Negara itu berbeda dalam bahasa Indonesia penggunan grafem diatur dalam pedoman umum dalam ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 mengantikan ejaan yang sebelumnya ejaan yang disempurnakan,perbedaan selanjutnya cukup mencolok fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu senbdiri.jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah grafem karna jumlah fonem mengikuti jumlah bahasa sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada Negara tersebut,jumlah fonem pada suatu bahasa tidak dapat dipastikan karna bahasa itu dinamis fonem dapat ditambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia yang ada dicatatat dalam pedoman umum ejaan bahsa Indonesia ,grafem bahasa Indonesia terdiri dari lima buah vokal dan 21 konsonan artinya bahasa Indonesia memiliki 26 grafem atau 26 huruf,perbedaan selanjutnya dapat kita lihat dari theknis penulisan fonem dan grafem.fonem ditulis dengan diapit dengan garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit dengan tanda kurung sudut.
Beberapa kasus yang ditemukan antara grafem dan fonem dalam bahasa Indonesia,kasus-kasus tersebut dirinci dalam empat kasus yaitu: satu grafem mewakili dua fonem,dapat kita lihat grafem mewakili fonem /e/dan/∂/,dua grafem mewakili satu fonem dapat kita lihat grafem mewakili fonem/ⴚ ,grafem mubazir dapat kita lihat grafem mirip dengan ,grafem yang tidak sesuai peruntukan dapat kita lihat lambang ‘’X’’mewakili fonem frikatif velar /x/
Menurut saya
dalam video ini tidak ada kasus yang tidak di jelaskan !!!
Nama : Feolita M. E. Kotulus
Nim : 20091101015
review video
Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian yang didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar. Beberapa ahli terkenal menyebutkan bahwa "bahasa merupakan sistem lambang dan bunyi.
- Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna, setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
Perbedaan:
Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak daripada jumlah grafem. Karena jumlah fonem yang mengikuti bunyi bahasa sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada suatu negara.
Fonem bersifat dinamis karena jumlah fonem dapat bertambah maupun berkurang. Sementara grafem dalam bahasa Indonesia terdiri atas 5 buah vokal dan 21 konsonan. Jadi, bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem.
Perbedaan penulisan: • Fonem ditulis dalam tanda dua garis miring // Contohnya, /ru.mah/ • Grafem ditulis dalam tanda kurung sudut [] Contohnya, [rumah].
Nama : Amandus Dimara Ambrau
Nim. : 19091101031
Yang tidak dibahas dalam video ini atau yang terlewatkan adalah bunyi yang dapat membedakan makna.
Perbedaan antara grafem dan fonem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri, jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak daripada jumlah grafem, karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa, sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut. Kita juga bisa membedakan fonem dan grafem dari teknis penulisan, kalau fonem ditulis dengan di apit // sedangkan grafem ditulis dengan tanda apit < >
Jadi dapat disimpulkan bahwa fonem adalah bunyi dan grafem adalah huruf.
Ada 4 kasus yang terdapat dalam fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia yakni :
1. Satu grafem mewakili dua fonem
2. Dua grafem mewakili satu fonem
3. Grafem mubazir
4. Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan
Kasus pertama satu grafem mewakili dua fonem, misalnya grafem mewakili fonem /e/ dan /e/ terbalik, contoh kata /em.pan/ dan em.bun, namun kalau kita kembali ke grafem kita hanya mengenal grafem tidak ada terbalik.
Kasus kedua, dua grafem mewakili satu fonem, ada grafem yang mewakili fonem /n/, contoh kata "nyanyi" dan kata "nyata".
Kasus ketiga grafem mubazir, kasus ini kita biasa jumpai dalam bahasa Indonesia yaitu ada beberapa bunyi huruf yang sama, seperti grafem mirip dengan grafem , contoh kata /fak.tor/ 'faktor' dan /fak.sin/ 'faksin', kata faktor diawali dengan grafem sedangan grafem vaksin diawali dengan grafem , namun kalau kita mengacu pada internasional fonetik alfabetis grafem dan grafem memiliki bunyi yang sama.
Kasus keempat grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan, kita bisa temukan pada grafem jika kita lihat pada pedoman umum ejaan bahasa Indonesia huruf disebutkan berfungsi sebagai huruf jika berada pada posisi awal kata, dan dalam bahasa Indonesia fonem ini di grafemkan dengan huruf , contoh kata /xot.bah/ dan /a.xir/ .
Catatan : mner maaf ada beberapa huruf yang saya mau tulis seperti e terbalik namun di keyboard hanphone saya tidak ada dan, saya mau coba di laptop saya, hanya laptop saya keyboardnya lagi gangguan mner jadi tidak bisa mengetik, inilah semampu saya mner. Makasih mner🙏🙏🙏
Nama : Joshua Assa
NIM : 18091101033
Judul : Perbedaan Fonem dan Grafem.
Kelebihan/kekurangan video menurut saya tidaklah berpengaruh dari yang saya rasakan disini, saya dapat memahami apa yang mener jelaskan.
Review!
PENGERTIAN DASAR!
#Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna.
#Grafem adalah sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan.
PERBEDAAN!
Perbedaan secara umum adalah jumlah,
Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak daripada grafem.
jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan grafem mengikuti ejaan pada masing-masing bahasa.
"Jumlah fonem tidak dapat dipastikan karena sifat bahasa yang berubah-ubah sedangkan grafem sudah dipastikan memiliki 5 vokal dan 21 konsonan."
Sekian terimakasih
Nama: Miranda mohamad
Nim: 19091101009
Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau atau dapat membedakan makna setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.sementara grafem,grafem merupakan system aksara yang dibentuk bedasarkan ejaan, ejaan pada masing-masing negara itu berbeda.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia penggunaan grafem itu diatur dalam ejan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2016 menggantikan ejaan sebelumnya ejaan yang disempurnakan . perbedaan selanjutnya cukup mencolok antara fonem dan grafem adalah jumlah fonem dan grafem itu sendiri. Jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jummlah grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sementara grafem mengikuti ejaan yang ada pada Negara tersebut. Jumlah fonem pada satu bahasa tidak dapat dipastikan karna bahasa itu dinamis fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, smentara grafem khusunya dalam bahasa indonesia sebagaimana dicatat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia, grafem bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vocal dan 21 konsonan. Artinya bahasa Indonesia memilki 26 grafem atau 26 huuruf.
Perbedaan selanjtnya dapat kita lihat dari teknis penulisan fonem dan grafem. Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring sementara grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut, contoh kata rumah terdiri dari lima buah grafem atau huruf yakni r,u,m,a,dan h kemudian secara fonologis kata rumah juga terdiri dari 5 buah bunyi yah berbeda ketika kiat berbicara grafem yang menyebutnya dengan huruf dan ketika kita berbicara fonem menyebutnya bunyi, jadi kata rumah bunyi /r/,/u/,/m/,/a/,/h/ istilah teknisnya adalah konsonan getar alveolar /r/ kemudian vocal belakang tinggi /u/ kemudian konsonan nasal bilabial /m/ kemudian vocal tenga rendah /a/ dan yang terakhir adalah konsonan frikatif /h/.
Kalau diperhatikan kata ini memiliki jumlah dan grafem fonem yang sama serta bentuk grafem dan foonemnya juga atau lambang diantaranya keduanya juga mirip nanti kita bertemu dengan kata-kata yang memiliki jumlah grfaem dan jumlah fonem serta bentuk grafem dan bentuk fonem yang berbeda.contoh kata bujang dalam system grafemis terdiri dari 6 buah huruf b,u,j,a,n,dan g tetapi berdasarkan system fonemis bahasa Indonesia kata ini terdiri dari 5 buah bunyi, kalau secara grafemis terdiri dari 6 huruf kemudian secara fonemis terdiri dari 5 buah bunyi yakni konsonana hambat bilabial /b/ kemudian vocal belakang tinggi /u/ kemudian konsonan afrikatif palatal /j/ ,kemudian vocal tengah renah /a/ dan yang terakhir adalah konsonan nasal velar /n/ . jika dilihat pada buny grafemis kata bujang bunyi /ng/ itu simbolkan dengan akasara n,g semetara dalam system fonemis bunyi/ ng/ atau nasal alveolar dilambangkan seperti /ⴂ/
Ada kasus-kasus tersebut dirinci 4 kasus
1. Kasus pertama adalah satu grafem mewakili dua fonem ,
2. kasus yang kedua adalah dua grafem mewakili satu fonem,
3. kasus yang ketiga grafem mubazir dan
4. kasus yang keempat grafem yang tidak susuai dengan peruntukan
pemabahasan dari kasus
1. satu grafem mewakili dua fonem ini kita dapat lihat pada grafem mewakili fonem /e/ dan /3/ ,fonem /e/ seperti pada kata /em.pang/ dan fonem /3/ seperti yang ada ada kata /3m.bun/ kita lihat silabel pertama kedua kata ini memiliki dua fonem yang berbeda satu em yang satu 3m. jadi disitu kita dapat membedakan antara fonem /e/dan fonem /3/ sementara dalam system grfafemis kita hanya mengenal huruf /e/ tidak ada huruf /3/
2. dua grafem mewakili satu fonem yang pertama ada grafem /ng/ yang mewakili fonem nasal /ⴂ/ seperti pada contoh tadi kata bujang fonem /ⴂ/ disitu yang disimbolkan dengan /ng/ kemudian ada juga grafem n.y yang mewakili fonem /ny/ spserti pada contoh kaya nyanyi ,nyata kita lihat nyanyi ditulis dengan/ n.y/ kemudian ada /a/ kemudian /n.y/ baru /i/, tetapi dalam system grafemis bahasa Indonesia itu hanya terdiri dari emapat buah fonem yaitu /ny/,/a/,/ny,/i/ nyanyi berebda denga system grafemis terdiri dari enam buah huruf n.y.a.n.y.i berbeda baik secara jumlah fonem maupun bentuk fonem berbeda dari segi jumlah dan berbeda dari segi lambang mewakili bunyi dan grafem tersebut.
Selanjutnya ada grafem fonem frikatif alveolar seperti pada kata syarat atau kata syahdu kalau kita memakai system grafemis nahasa Indonesia kata syarat atau silabel pertama /sya/ ditulis dengan tetapi kalau kita mengacu pada nasional pada fonetik alpabetis bunyi ini dilambangkan dengan / ʃ / mirip denga huruf S tetapi dia agak lurus.
3. Grafem mubazir , ada beberapa huruf yang bunyi sama sepertti grafem yang mirip dengan grafem seperti kata/ faktor / dan /vaksin/ faktor diawali dengan grafem /f/ sementara vaksin diawali dengan grafem /v/ tetapi kalau kita mengacu pada internasional fonetik alpabetis grafem /f/ dan grafem /v/ bunyinya sama dalam hal ini konsonan frikatif labiodental.kemudian ada grafem mirip dengan seperti pada kata /ka.ri/’kari’ ,/ka.ri/ ‘qarri’. Kari yang satu semacam makanan dan qari yang satu seorang pembaca qur’an .
4. Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan ,nah grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan ditemukan pada grafem jadi sperti ini kalau dilihat pada pedoman umum ejaan abahasa Indonesia huruf disebutkan dengan berfungsi sebagai
Ini sih transkripsi, Anda hanya menulis ulang apa yang saya sampaikan. Bukan me-review apa yang saya sampaikan.
Ohiyiyaaa maaf mner sya akan memperbaikinya🙏
Nama. :Nur baiti Izlamiyah
Nim. :2009101020
MK. Fonologi bahasa Indonesia
=) Linguistik merupakan salah-satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga terbesar. Sedangkan fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari sedikit banyaknya tentang bunyi bahasa.
Perbedaan Grafem dengan fonem
=) Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna, setiap fonem memiliki lambang masing-masing.
=) Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan, ejaan pada masing-masing negara itu berbeda.
Jadi kita dapat membedakan fonem dengan Grafem dengan cara penulisan, jadi kita dapat lihat bahwa fonem ditulis dengan apit //, sedangkan Grafem di tulis dengan tanda apit , jadi kita dapat simpulkan bahwa fonem adalah bunyi sedangkan Grafem adalah huruf.
Contoh penulisan fonem dan Grafem pada kata "rumah":
Fonem contoh " rumah" di tulis /ru.mah/.
grafem contoh " rumah" ditulis < ru.mah >
=) Ada 4 kasus yang terdapat dalam fonem dan Grafem dalam bahasa Indonesia yakni:
1. Satu Grafem mewakili 2 fonem
2. Gram mewakili satu fonem
3. Grafem mubajir
4. Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan.
Nama: Destria Rifana Tahulending
Nim: 15091101001
Perbedaan grafem (huruf) dan fonem
Linguistik merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahasa kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar.
Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna,setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
Grafem merupakan sistem aksara atau huruf yang dibentuk berdasarkan ejaan. Yang membedakan grafem dan fonem ialah jumlah grafem dari fonem itu sendiri. Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari jumlah grafem itu sendiri karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan itu tersebut. Jumlah fonem dalam suatu bahasa tidak dipastikan karena bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa indonesia terdiri dari 5 buah dan 21 konsonan, artinya bahasa indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf. Cara penulisannya:
Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring //
Grafem ditulis dengan tanda kurung sudut [ ]
Contoh:
/ru.mah/
[rumah]
Kasus fonem dan grafem dalam bahasa indonesia:
Satu grafem mewakili dua fonem
Dua grafem mewakili satu fonem
Grafem mubazir
Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan.
Nama : Tipenus wenda
Nim : 20091101027
Kedudukan Fonologi dalam Linguistik
Linguistik merupakan ilmu bahasa yang menurut objek kajiannya, linguistik dapat dibagi atas dua cabang besar, yaitu linguistik mikro dan makro. Objek kajian mikro adalah struktur internal bahasa itu sendiri, mencakup teori linguistic, linguistic deskriptif, dan linguistic historis komparatif. Di dalam teori linguistic mengkaji ilmu fonologi (fonetik dan fonemik), morfologi, sintaksis, semantik. Sedangkan objek kajian linguistic makro adalah bahasa dalam hubungannya dengan faktor-faktor diluar bahasa seperti faktor sosiologis, psikologis, antropologi, dan neurologi.
Nama: Sry Dewiyanty Masala
Nim:170191101024
Fonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip satu sama lain adalah sebuah penggunaan bahasa itu di tulis di anatara dua gari miring:/.../.
Grafem adalah system' pelamabangan bunyi alih-alih dibsebut system' ejaan,pada dasarnya grafem adalah huruf.
Kekurangan: bahasa yang di gunakan untuk menjelaskan agak sulit untuk di pahami.
Kelebihan: pemateri menjelaskan dengan baik,menarik dan mudah di mengerti.
Nama: keekaso nirigi
Nim:18091101021
Linguistik yang salah satu ilmu mempelajari bahasa sebagai bahan baku kajian didalam terdapat cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur yang terkecil dan sebesar berapa ahli terkenal disebutkan bahwa bahasa
Yang dikaji fonologi ialah bunyi-bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran beserta dengan gabungan antara bunyi yang membentuk silabel atau suku kata serta juga dengan unsur-unsur suprasegmentaln seperti tekanan nada hentian dan durasi
Di atas satuan fenem ada satu ujar yang disebut kata frase kalau dan kalau ujarannya dalam bentuk wacana kalimat yang menjadi
Ada empat kasus yang rinci
1.kasus pertama adalah satu grafen memiliki satu vomen
2.kasus kedua adalah satu grafen memiliki satu vomen
3.kasus ketika adalah grafen yang baik
4.kasus ke empat adalah grafen yang tidak memiliki baikkan
Grafem berbicara tentang huruf, sedangkan fonem berbicara tentang bunyi.
Kelebihan dari vidio ini penjelas menjelaskan deng teliti dan menyertakan contoh sehingga dapat dimengerti.
Kekurangan dari vidio ini penjelas menjelaskan terlalu cepat sehingga sulit untuk dipahami.
Nama : Grace Yunifer Sompotan
NIM : 19091101017
Nama: Yecika PrskilaLumintang
NIM: 20091101006
Program Studi: Sastra Indonesia
• Fonem merupakan satuan bunyi terkecil atau unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
• Grafem yaitu sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan. Ejaan pada setiap negara berbeda. Indonesia penggunaan grafem diatur dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
Perbedaan:
1. Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak daripada jumlah grafem. Karena jumlah fonem yang mengikuti bunyi bahasa sedangkan grafem mengikuti ejaan yang ada pada suatu negara.
2. Fonem bersifat dinamis karena jumlah fonem dapat bertambah maupun berkurang. Sementara grafem dalam bahasa Indonesia terdiri atas 5 buah vokal dan 21 konsonan. Jadi, bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem.
3. Perbedaan penulisan:
• Fonem ditulis dalam tanda dua garis miring //
Contohnya, /ru.mah/
• Grafem ditulis dalam tanda kurung sudut []
Contohnya, [rumah]
NAMA : NATANAEL TUMUNDO
NIM : 19091101010
Jadi,fonem adalah bunyi dari suatu bahasa,sedangkan grafem adalah huruf.
kelebihan dari video:
pemateri menjelaskan dengan jelas isi dari video tersebut tentang fonem dan grafem dan contoh-contoh yang mudah dimengerti.
editing video yang cukup kreatif dengan memasukan gambar-gambar yang membuat video tidak tampak membosankan.
kekurangan video:
font yang terlalu besar dan terdengar suara ayam yang menggangu.
NAMA : CHIAN SARAYAR
NIM : 18091101036
Kelebihan : terdapat banyak kelebihan dalam video tersebut sepertu materi dan gambar sangat jelas, dan pemateri menyampaikannya secara santai sehingga para mahasiswa yang menonton bisa memahami materi secara maksimal.
Kekurangan: dalam video ini terdapat beberapa kekurangan yaitu ukuran font terlalu besar, backsound terlalu kuat, ada noise yang sangat mengganggu, jadi para penonton harus memahami secara fokus
Nama: Boy Kogoya
Nim: 19091101016
Review materi tentang ( GRAFEM dan FONEM )
1: grafem adalah satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara. Contoh grafem antara lain adalah huruf, logogram, angka, tanda baca, serta simbol dari sistem penulisan lain.
2: Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi
Fani, saya tonton ulang .. ada pertanyaan lagi hehe..
Fonem : merupakan satuan bunyi terkecil, unit bahasa yang memiliki makna atau membedakan makna
Nah pada definisi trsbt dikatakan *memiliki makna*
Apakah fonem /r/ sendirian memiliki makna ?
Kalo "bisa membendakan makna saya bisa memahami"
Kok nggak ada yg komennya
Di kelas dosen ngejelasin saya gak pernah paham, pas nonton di yt baru panam😭💅
Terima kasih. Semoga bermanfaat... 😁
Nama : Putri Enggeresi
Nim : 20091101021
Jurusan : Sastra Indonesia
"Perbedaan Grafem dan Fonem Dalam Bahasa Indonesia"
Liungistik merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahasa kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar.
Fonem merupakan satuan bunyi terkecil atau unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna. Setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
Grafem merupakan sistem aksara/huruf yang dibentuk berdasarkan ejaan. Yang membedakan grafem dan fonem ialah jumlah grafem dan fonem itu sendiri. Jumlah fonem dalah suatu bahasa lebih banyak dari jumlah grafem itu sendiri, karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan tersebut.
Jumlah fonem dalam suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis. Fonem dapat bertambah bahkan berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri,sementara grafem khususnya dalam bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 kondonan. Artinya,bahasa Indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf . cara penulisannya :
1. Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring /../
2. Grafem ditulis dengan tanda kurung sudut [..]
Contoh : /ru.mah/ dan [rumah]
Kasus fonem dan grafem dalam bbahasa Indonesia :
1. Satu grafem mewakili dua grafem
2. Dua grafem mewakili satu grafem
3. Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan
Grafem : Huruf
Fonem : Simbol bunyi?
Bisa bgitu pak ksimpulannya ?
Ya. Bunyi yang dapat membedakan makna harusnya. Di vidio memang kurang terdapat penegasan, karena tujuannya untuk membedakannya dengan grafem. Hehehe. Makasih loh udah nyimak! Dan jangan panggil pak. Hehehehe...
Haha siap bro.. makasih ya
Nama : Cindy Matindas
Nim : 18091101018
review video di atas
Perbedaan grafem dan fonem
linguistik merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahasa kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar.
○Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna, setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
○Grafem merupakan sistem aksara/huruf yang dibentuk berdasarkan ejaan.
Yang membedakan grafem dan fonem ialah jumlah grafem dan fonem itu sendiri. Jumlah fonem dalam suatu bahasa lebih banyak dari jumlah grafem itu sendiri karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sedangkan jumlah grafem mengikuti ejaan itu tersebut.
jumlah fonem dalam suatu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis, fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri, sementara grafem khususnya dalam bahasa indonesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan, artinya bahasa indonesia mempunyai 26 grafem atau 26 huruf. cara penulisannya :
- fonem ditulis dengan di apit dua garis miring //
- grafem ditulis dengan tanda kurung sudut [ ]
contoh :
/ru.mah/
[rumah]
kasus fonem dan grafem dalam bahasa Indonesia :
○Satu grafem mewakili dua grafem
○Dua grafem mewakili satu grafem
○ Grafem mubasir
○Grafem yang tidak sesuai dengan peruntukan
kelebihan video : sangat membantu karena materi ini lengkap dan juga di sertai contoh sehingga mudah untuk dimengerti.
kekurangan video : ada suara yang menggangu pembicara sehingga pendengaran terganggu.
Dari video ini saya menjadi tau perbedaan grafem dan fonem. Singkatnya Grafem merupakan sistem aksara yang dibentuk berdasarkan ejaan sedangkan Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat dibedakan makna. Setiap fonem juga memiliki lambang masing-masing
Nama:Euggine C.S Susanto
Nim:20091101019
Perbedaan Grafem (Huruf) dan Fonem
-Linguistik merupakan salah satu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai bahan kajian didalamnya terdapat berbagai cabang ilmu yang mempelajari bahasa dari unsur terkecil hingga yang terbesar.
Pengertian dari Fonem dan Grafem
a.Fonem merupakan satuan bunyi terkecil unit bahasa yang memiliki makna atau dapat membedakan makna setiap fonem memiliki lambangnya masing-masing.
b.Grafem merupakan sistem askara yang dibentuk berdasarkan ejaan.
-Perbedaan selanjutnya yang cukup mencolok antara fonem dan Grafem adalah jumlah fonem dan Grafem itu sendiri.Jumlah fonem dalam satu bahasa lebih banyak dari pada jumlah Grafem karena jumlah fonem mengikuti bunyi bahasa sementara Grafem mengikuti ejaan yang ada pada negara tersebut.Jumlah fonem dalam satu bahasa tidak dapat dipastikan karena bahasa itu dinamis fonem dapat bertambah bahkan sebaliknya dapat berkurang seiring dengan perubahan bahasa itu sendiri,sementara Grafem khususnya dalam bahasa Indonesia sebagaimana yang dicatat dalam pedoman itu umum ejaan bahasa Indonesia.
Grafem bahasa Indonesia terdiri dari 5 buah vokal dan 21 konsonan artinya bahasa Indonesia memiliki 26 Grafem atau 26 huruf.
Cara penulisannya:
•Fonem ditulis dengan diapit dua garis miring
•Grafem ditulis dengan diapit tanda kurung sudut.