Tukang gorengan membagikan gorengan gratis untuk menarik pelanggan tetap.. Setelah beberapa lama berjalan muncul saingan tukang gorengan baru yang membagikan gorengan gratis pula.. Hal ini menciptakan ketergantungan konsumen yang tertarik pada promo dan subsidi.. modal tukang gorengan sudah menipis.. tapi demi supaya pelanggannya tidak berpindah, tukang gorengan terus mencari investor baru, untuk duitnya dibakar menjadi gorengan gratis Perang bakar duit terus berlanjut.. saingan pun bertambah.. investor lokal sudah tidak sanggup memberikan modal.. Akhirnya tukang gorengan bersedia menerima modal investor asing, yang memang tertarik.. Bagaimana cara tukang gorengan mengembalikan modalnya? Pada akhirnya tidak bisa, karena modal yang dibakar sudah terlalu besar.. usaha gorengannya akhirnya menjadi milik investor.. sebagian besar milik investor asing sebagai pemodal terbesar.. tukang gorengan akhirnya bekerja sebagai pimpinan PT. gorengan.
Wkwkwk.. Usaha gw blm nerapin model beginian, yang gw utamakan kepuasan pelanggan.. Modal 305rb, Alhamdulillah, masih jalan sampe sekarang.. Teori & praktek itu perlu, tp yg paling penting komitmen, konsisten, tekun, & inovatif.. Itu modal paling utama selain modal duit..
Ya model kaya di video diterapin karena ada investor kan? Kalau agan kan modal sendiri? At least ada hibah dari saudara lah, bukan dana investor yang suatu saat mesti "dibalikin". Kalau modal pribadi kan ga terlalu musingin laporan lah, gimana caranya balik modal cepet lah (makanya perlu bikin laporan, trik marketing skala besar, dll)
Agan blm nerapin model ginian karna agan bentuk usahanya beda sama yg di video hehe bentuk usaha agan bisa jadi perusahaan perseorangan/firma mungkin. Nah sedangkan yg di video lbh ke PT karna modalnya dari investasinya si investor heheee. Tp apapun bentuk usahanya, semogaa sukses selalu!
Betullllllll sekali, start up bisnis emang buang2 duit awalnya, terutama buat biaya promo semacam bisnis online bahkan hampir bangkrut, tapi 5 bulan kedepannya............. Mantap
Sebenarnya, video ini sdh cukup bagus utk menggambarkan model bisnis start up. Tetapi, membandingkan model bisnis start up digital dng bisnis gorengan punya beberapa kesalahan fundamental, yaitu: 1. Bisnis gorengan adalah bisnis penjualan barang, sdgkn start up digital mayoritasnya adalah penjualan jasa. Dari model bisnisnya saja sdh tdk apple to apple. Seharusnya, model bisnis start up dibandingkan dng sesama bisnis jasa lainnya seperti sopir taksi, tukang ojek, jasa kurir, travel agent, dll. Atau jika ingin mengambil contoh usaha yg sederhana, tukang cukur rambut pun dpt dijadikan perbandingan. 2. Scalability. Membuat 1000 gorengan dan 1 juta gorengan tentu memiliki perbedaan biaya yg jauh sekali. Pastinya butuh bahan 1000 kali lipat utk membuat 1 juta gorengan dibandingkan dng 1000 gorengan. Belum termasuk biaya sewa atau beli pabrik pembuatannya karena tdk mungkin kita membuat 1 juta gorengan dng gerobak gorengan. Berbeda dng start up digital. Biaya maintenance utk 1000 user dan 1 juta user tdk terlalu berbeda jauh. Palingan kita hanya harus menyewa server yg lebih besar utk maintenance 1 juta user. Tetapi, tentunya harga maintenance 1 juta user tdk smpe 1000 kali lipat dari maintenance 1000 user. Karena itulah start up digital dpt memiliki user base growth yg eksponensial tetapi biaya usahanya tdk meningkat drastis. 3. Tidak ada satu investor pun yg berinvestasi dlm start up utk balik modal. Jika ingin berinvestasi utk balik modal, kita bisa memilih perusahaan2 blue chip yg jauh lebih besar modalnya & terpercaya. Investor start up bukan berinvestasi spy start up mendapat keuntungan seperti perseroan biasa, melainkan berinvestasi pada idenya. Para investor start up tdk berpikir kapan mereka akan balik modal, tetapi apakah ide cemerlang start up tersebut dpt terealisasi atau tidak. Pada akhirnya, start up digital itu ttp investasi yg berisiko. Dari setiap start up yg menjadi besar seperti go-jek, traveloka, dll, terdapat 1000 start up yg gagal dlm masa inkubasi. Start up bukan sarana investasi utk investor yg ingin cari aman dan mikirin soal balik modal. 4. Bagaimana jika ada kompetitor yg dtg dng modal lebih besar dan menawarkan harga yg lebih murah dari produk kita sdgkn kita sendiri sdh jual rugi? Di sinilah pentingnya kita mendiferensiasikan produk kita. Bisa dari aspek2 sprti kualitas, pelayanan, inovasi, dll. Intinya, kita harus pikirkan gimana caranya agar produk kita lebih baik dari kompetitor sehingga kita bisa jual lebih mahal dan mengambil keuntungan, bukannya berpikir utk selalu menjual dng harga rendah yg bikin kita sendiri rugi. In the end, there's an old saying that says "competition drives innovation". That's the real beauty of free market capitalism. Anyway, this is a good video.
wih keren nih , video nya sangat informatif, dan hampir semua informasi nya bisa langsung di aplikasikan. coba pertelivisian di indo kya gini yah , bisa maju pesat deh indo . please make more videos like this
Kalau komunitas komentar orang Indonesia kayak sebagian besar yg komen di sini semua, Indonesia bisa cepat majunya. Komentarnya pada positif dan cerdas. Lanjutkan bikin konten kayak gini yah Tech In Asia ID
Tetangga si tukang gorengan ngeliat si tukang gorengan rame, jadi pengen juga bisnis gorengan, abis itu ikut buka warung gorengan juga, untuk mencuri pelanggan, dia kirim juga gorengan gratis ke kantor-kantor Pak RT yang melihat warga nya pada bisnis gorengan juga ga mau ketinggalan, malamnya dia suru bu RT google resep gorengan dan ga sampe seminggu ada warung gorengan baru lagi. Gak lupa bagi bagi gorengan gratis juga dong untuk promo Lama lama orang kantoran mati kena serangan jantung semua kebanyakan makan gorengan
Di daerah saya di Bali juga begitu. Semua orang berlomba2 bikin hostel karena tetangga pada bikin hostel juga. Setelah beberapa bulan baru mereka sadar kalau biaya operasi hostel mahal banget untuk, listrik, air, makanan, gaji pegawai. Akhirnya harga hostel jatuh karena kelebihan kamar.
@@anggi8699 nanti2 seleksi alam..... yang kuat yang bertahan. sementara yang di untungkan adalah konsumen, barang tersedia banyak,harga murah, pilihan banyak.
Videonya good. Semangat & Perbanyak ya bro. Yg suka jgn lupa like, komen & share. Yg komen org2 pinter semua ini. Gw yg d bidang entertaint ga faham, tp agak sedikit memahami. Btw nemu video ini gara2 gw search "bagaimana cara ecommerce mendapatkan keuntungan" ( dan gw blm dapatin jawaban yg memuaskan nih ).
dgn cara bakar duit mereka melakukan promo buat membuat ketergantungan pelanggan. nah masalahnya promonya terus2an bertahun2 tanpa batas waktu. pertanyaan besarnya, seandainya dia mulai mengurangin promo dan mulai mendapatkan profit minimal buat nutup operasional mereka, gimana cara mereka menghadapi kompetitor baru lagi yg memiliki visi sama dan mau bakar duit buat mencuri pasar??
Menurut gua sih jadi kaya nyaman aja sama satu toko selama harganya ga terlalu melonjak jauh pasti masih ttp jadi pelanggan setialah karena kan yg kita liat bukan dari skala harga tapi kualitas barang dan pelayanannya juga
Pelanggan itu cukup membingunkan, ada yang bakal tetep bertahan di suatu pasar klo udah betah dan nyaman sama produksi dan pelayanan di pasar itu, ada juga pelanggan yg berpindah-pindah pasar karna mereka melihat produksi baru yang cukup menggiurkan, sama aja kayak orang punya hp bagus tapi waktu liat iklan hp lain, jadi pengen hp itu..
Intinya ya tadi itu customer base. Sebab di era bisnis digital trust lebih penting. Pelanggan puas dengan pelayanan ya bakal ttp setia. Analogi nya kayak cewek lebih suka cowok yang humoris ketimbang romantis sebab mereka lebih nyaman dengan cowok humoris. Iya balik lagi yang keatas tadi "pelayanan". Pelayanan kita baik besar kemungkinan ada repeat order.
promosi terus-terusan tapi gk sampai target/pesan ke costumer sama aja bodong menurutku(Contoh Mmall yg sempat bakar duit besar2an). akan tetapi yg perlu di pertimbangkan memang harga,kualitas dan pelayanan. harga produk kita sama seperti kompetitor, kita adu dengan kualitas. kualitas produk kita sama dengan kompetitor lainya, kita adu dengan pelayanan kita. terus anda bertanya jika pelayanan kita sama dengan kompetitor? nah dari sini coba rebuild strategi pasar, yang bertujuan kebutuhan kostumer. contoh ke cafe A dan B sama2 jualan kopi,tempat nyaman,harga sama. tetapi cafe A sering interaksi dengan costumer dan cafe B sekedar B2C
Betul Banget, Bakar Duit kapan Baliknya yaa... Gue 2 bulan lalu tertarik dengan promo makan 10rb sekenyangnya, tapi waktu gue datang pertama kali baru sedikit yang datang... ketempat itu yang ke dua sudah rame bgt tuch warung, sampe sampe cari tempat duduk susah.. pikiran gue warung sesederhana itu pengunjungnya wow... es teh jumbo ajja hanya 3ribu perak. semua menu 10rban dan sering gue ajak anak istri makan disitu cz murah dan masakan enak... setelah lebaran gue kesitu lagi koq sepi yaa... rupanya didepan sudah ada tukang parkirnya... sampe dalam gue terkejut ternyata semua makanan dan menu minuman sudah naik... gue pikir bener juga sech jd sepi lha promo sudah abis... es teh jumbo sekarang jadi 5rb dan semua menu makanan jd 12.500 naiknya ga seberapa sech plus ada tarif parkir tapi pengunjung jd sepi kan.... gmn hayooo... yang buat nyesek lagi di depan nya ada warung wedangan yang rame bgt...hiks hiks hiks...
As a person who has science and engineering background, talking about business and its derivatives are even more challenging than doing the calculus. Hahahaha.
masalah yang juga perlu dibahas adalah probabilitas jangka waktu balik modal dan masanya ngambil profit apakah sudah bisa dicapai sebelum startup itu memasuki fase declining.... soalnya di dunia usaha berbasis teknologi, fluktuasi siklus bisnisnya lebih variatif
Berasa bgt pengusaha online kyk ane turun profit drastis dari yg asalnya thn 2013 akhir sebulan sekali bisa beli HP baru dari jualan online sekarang dpt 1.5jt aja udah untung-untungan.
Minggu 1 Gorengan Geratis Minggu 2 Gorengan diskon 50% Minggu 3 saatnya jual harga Normal untuk balikin modal. Sayangnya ada 3 pedagang baru yang kasih gorengan Gratis. Pedagang lama gak habis akal, karyawannya disuruh jadi konsumen 3 pedagang baru, gorengan gratis diem2 diborong pedagang lama. 3 Pedagang baru kebingungan kok gak ada pelanggan, akhirnya muncul ide promo baru, gorengannya dijual harga normal, klo sudah habis dimakan baru dikembalikan uangnya 100% istilahnya chasback. Pedagang lama dan baru sama2 belum untung, dan berujung dengan persaingan modal. End....
Akhirnya nambah wawasan kebetulan perusahaan tempat gua kerja sekrng termasuk start up bakar duit terus tp bnr alhamdullilah skrng udh mulai maju walaupun blm balik modal
Kalau baru mau mulai usaha sdh perhitungam spt gini; coba sj bakal ga jalan jalan ujungnya kalkulasi ga masuk masuk. Sebaiknya, minimal sdh tahu resiko dan potensi bisnisnya yakin; jalankan.
Ya ini kan lagi ngomongin startup yg pendanaannya dari investor, jelas mereka harus ngasih hitung-hitungan yang detail kapan bisa BEP dan dapet untung. Bahkan usaha konvensional juga ga lepas dari hitung-hitungan biarpun lebih sederhana....
Setia gak setia gak semua tergantung dari marketing, tapi juga dari faktor kualitas ‘barang’ yg dijual, alias layanan toped, lebih bagus app nya drpd kompetitor
Secara.. dari sudut pandang konsumen,, selagi ada fasilitas/promo yg menguntungkan bwt kita, sikat aja.... ada promo lebih ganas di "merek" lain,, sikat juga!! selagi para pemain startup bersaing bakar uang... sbg konsumen kt jg bs memanfaatkan uang yg di bakar tsb.
Startup e-commerce sekarang ini berlomba-lomba untuk memonopoli pasar, mereka bakar uang selain untuk berusaha memonopoli pasar online juga untuk mengumpulkan data, menurut gw ujung2nya bakal ada 2 pilihan antara platform nya dijual sama seperti tokobagus atau memonopoli e-commerce dan saat hampir semua orang sudah menggunakan platform mereka baru mereka nyari profit sebesar-besarnya
gw dari kemarin nyari ilmu kayak gini.. menggunakan media animasi + edukasi.. kaga tau kenapa gw seneng lihat begituan.. jadi paham.. kalo ada yang baca komen gw.. tolong dong share animasi tentang saham.. thx
Semua hanya tentang BRANDING. saya lihat sudah ada beberapa market place yang mulai goyang sehingga mencoba mencari cara lain untuk bertahan setidaknya. misalnya kode unik yang sudah diatas 500 rupiah.
buka warung gorengan... harga nya bersaing,, rasanya enak peralatan gorengan dll bersih (sesuai std jalanan) ramah berjualan... pada akhirnya 10 thn kemudian juga akan ramai pembeli dan punya pelanggan setia.. mau digital atau traditional, bisnis itu sama aja.. ujungnya d kepercayaan yg terbangun dr penjual dan pembeli. khusus penjual... nonton lah video simon sinek, ttg WHY dalam berbisnis/usaha.. itu aja.. inget kerjakan aja dengan tekun, krn soal rejeki emang anda yg atur rejeki anda? bukan kan.... tp yg diatas.
Banyak banget perusahaan jualan onlen di indonesia. Tapi selama sistemnya fair, siapapun yang menang kyknya ga bakal jadi masalah. Konsumen bakal dimenangkan selama ada kompetisi.
Ketika kemampuan balikin modal cuma 10 tapi maksain ngutang 20 kesana sini, akhirnya tergadaikan 🤣 mending ngutangnya 7 dulu sambil terus inovasi sampai kemampuan balikin modalnya makin meningkat atau jaga2 apabila ga bisa balikin modal. Naik perlahan lebih baik, ketimbang tiba2 viral tapi tahun depan udah ngilang 🤣🤣🤣🤣🤣
Saya pelanggan setia toped. Tp download jg BL,Shopee,JD,Blibli.Tp yg sering di pake untuk belanja si toped walaupun di toped gk ada promo. Yg lainya di pakai hanya pada saat promo aja.
sebenernya ga ada istilah persaingan marketplace karena masyarakat punya selera masing² dimana harus belanja. yg ga suka ribet di tokped, bukalapak. yg suka barang lengkap, free ongkir di shopee
Tukang gorengan membagikan gorengan gratis untuk menarik pelanggan tetap..
Setelah beberapa lama berjalan muncul saingan tukang gorengan baru yang membagikan gorengan gratis pula..
Hal ini menciptakan ketergantungan konsumen yang tertarik pada promo dan subsidi..
modal tukang gorengan sudah menipis.. tapi demi supaya pelanggannya tidak berpindah, tukang gorengan terus mencari investor baru, untuk duitnya dibakar menjadi gorengan gratis
Perang bakar duit terus berlanjut.. saingan pun bertambah.. investor lokal sudah tidak sanggup memberikan modal..
Akhirnya tukang gorengan bersedia menerima modal investor asing, yang memang tertarik..
Bagaimana cara tukang gorengan mengembalikan modalnya? Pada akhirnya tidak bisa, karena modal yang dibakar sudah terlalu besar..
usaha gorengannya akhirnya menjadi milik investor.. sebagian besar milik investor asing sebagai pemodal terbesar.. tukang gorengan akhirnya bekerja sebagai pimpinan PT. gorengan.
Nah, ini yg gw pikirin
Jadi, apakah ini kasus yang sama dengan gopay ? Semoga saja gopay tetap milik Indo
@@isolated.4722 keknya uda kaga. Kan sofbank yg inject ya?
@@dnlntl3324 sad
Thats true bro , saham gojek yg katanya aplikasi karya anak bangsa . Mereka cuman punya secuil persen saham . Sebagian besar saham punya Aseng .
Wkwkwk.. Usaha gw blm nerapin model beginian, yang gw utamakan kepuasan pelanggan.. Modal 305rb, Alhamdulillah, masih jalan sampe sekarang.. Teori & praktek itu perlu, tp yg paling penting komitmen, konsisten, tekun, & inovatif.. Itu modal paling utama selain modal duit..
Ya model kaya di video diterapin karena ada investor kan? Kalau agan kan modal sendiri? At least ada hibah dari saudara lah, bukan dana investor yang suatu saat mesti "dibalikin".
Kalau modal pribadi kan ga terlalu musingin laporan lah, gimana caranya balik modal cepet lah (makanya perlu bikin laporan, trik marketing skala besar, dll)
Wah Jdi pengen nyoba
Agan blm nerapin model ginian karna agan bentuk usahanya beda sama yg di video hehe bentuk usaha agan bisa jadi perusahaan perseorangan/firma mungkin. Nah sedangkan yg di video lbh ke PT karna modalnya dari investasinya si investor heheee. Tp apapun bentuk usahanya, semogaa sukses selalu!
kalo usaha kecil mah pake modal sendiri juga bisa. Ga kebayang Gojek yg biaya gamblingnya milyaran pake duit sendiri, bisa pecah pala mikirinnya
Utamakan doa dan tawakal dulu, supaya nggak sombong ketika sukses dan nggak terpuruk ketika belum sukses
Yang berjaya tetap Kaskus ,gk bkar uang,gk ada promo,gk ada iklan,dan jual beli di Kaskus Masi bnyak peminat nya...😆😆😆
Anak Kaskus doyan cendol like
Nyimaak.... Kereeeen.......dialog blum kelar saya sudah nangkap..... Mabtap
Terima kasih, jangan lupa like, subscribe, dan share ke yang lain ya ka :D
Betullllllll sekali, start up bisnis emang buang2 duit awalnya, terutama buat biaya promo semacam bisnis online bahkan hampir bangkrut, tapi 5 bulan kedepannya............. Mantap
Engga 5 bulan juga
Paling sedikit 5 tahun
Mksdnya 5 bulan kedepannya bener2 mantap bangkrutnya 😅
@@taufiqurrahmanfull2995 hahaah sa ae lo
Mantappp pusingnya
@@taufiqurrahmanfull2995 hiyaa
sumpah ini ngebuka wawasan banget,
cak bilal dibegoin ini mah, ga ada bobot
Perlu belajar yg beginian biar paham bisnis
Masih berlanjut dan ini bukan u tuk startup sendiri ya tp dh kehitung pt jd beda cara
suka deh cara penyajiannya.. pake lempar2 gelas... lucu...lucu. i like it
Sebenarnya, video ini sdh cukup bagus utk menggambarkan model bisnis start up. Tetapi, membandingkan model bisnis start up digital dng bisnis gorengan punya beberapa kesalahan fundamental, yaitu:
1. Bisnis gorengan adalah bisnis penjualan barang, sdgkn start up digital mayoritasnya adalah penjualan jasa. Dari model bisnisnya saja sdh tdk apple to apple. Seharusnya, model bisnis start up dibandingkan dng sesama bisnis jasa lainnya seperti sopir taksi, tukang ojek, jasa kurir, travel agent, dll. Atau jika ingin mengambil contoh usaha yg sederhana, tukang cukur rambut pun dpt dijadikan perbandingan.
2. Scalability. Membuat 1000 gorengan dan 1 juta gorengan tentu memiliki perbedaan biaya yg jauh sekali. Pastinya butuh bahan 1000 kali lipat utk membuat 1 juta gorengan dibandingkan dng 1000 gorengan. Belum termasuk biaya sewa atau beli pabrik pembuatannya karena tdk mungkin kita membuat 1 juta gorengan dng gerobak gorengan. Berbeda dng start up digital. Biaya maintenance utk 1000 user dan 1 juta user tdk terlalu berbeda jauh. Palingan kita hanya harus menyewa server yg lebih besar utk maintenance 1 juta user. Tetapi, tentunya harga maintenance 1 juta user tdk smpe 1000 kali lipat dari maintenance 1000 user. Karena itulah start up digital dpt memiliki user base growth yg eksponensial tetapi biaya usahanya tdk meningkat drastis.
3. Tidak ada satu investor pun yg berinvestasi dlm start up utk balik modal. Jika ingin berinvestasi utk balik modal, kita bisa memilih perusahaan2 blue chip yg jauh lebih besar modalnya & terpercaya. Investor start up bukan berinvestasi spy start up mendapat keuntungan seperti perseroan biasa, melainkan berinvestasi pada idenya. Para investor start up tdk berpikir kapan mereka akan balik modal, tetapi apakah ide cemerlang start up tersebut dpt terealisasi atau tidak. Pada akhirnya, start up digital itu ttp investasi yg berisiko. Dari setiap start up yg menjadi besar seperti go-jek, traveloka, dll, terdapat 1000 start up yg gagal dlm masa inkubasi. Start up bukan sarana investasi utk investor yg ingin cari aman dan mikirin soal balik modal.
4. Bagaimana jika ada kompetitor yg dtg dng modal lebih besar dan menawarkan harga yg lebih murah dari produk kita sdgkn kita sendiri sdh jual rugi? Di sinilah pentingnya kita mendiferensiasikan produk kita. Bisa dari aspek2 sprti kualitas, pelayanan, inovasi, dll. Intinya, kita harus pikirkan gimana caranya agar produk kita lebih baik dari kompetitor sehingga kita bisa jual lebih mahal dan mengambil keuntungan, bukannya berpikir utk selalu menjual dng harga rendah yg bikin kita sendiri rugi.
In the end, there's an old saying that says "competition drives innovation". That's the real beauty of free market capitalism. Anyway, this is a good video.
nice thought!
wih keren nih , video nya sangat informatif, dan hampir semua informasi nya bisa langsung di aplikasikan. coba pertelivisian di indo kya gini yah , bisa maju pesat deh indo . please make more videos like this
materi yang pas buat perhitungan sebelum buka usaha mandiri.
Kalau komunitas komentar orang Indonesia kayak sebagian besar yg komen di sini semua, Indonesia bisa cepat majunya. Komentarnya pada positif dan cerdas.
Lanjutkan bikin konten kayak gini yah Tech In Asia ID
Mana ada pada cerdas pada pesimis iya
hahaa sadis habis minum kopi gelas nya langsung di lempar...
Tetangga si tukang gorengan ngeliat si tukang gorengan rame, jadi pengen juga bisnis gorengan, abis itu ikut buka warung gorengan juga, untuk mencuri pelanggan, dia kirim juga gorengan gratis ke kantor-kantor
Pak RT yang melihat warga nya pada bisnis gorengan juga ga mau ketinggalan, malamnya dia suru bu RT google resep gorengan dan ga sampe seminggu ada warung gorengan baru lagi. Gak lupa bagi bagi gorengan gratis juga dong untuk promo
Lama lama orang kantoran mati kena serangan jantung semua kebanyakan makan gorengan
Analogi yg bagus
Di daerah saya di Bali juga begitu. Semua orang berlomba2 bikin hostel karena tetangga pada bikin hostel juga. Setelah beberapa bulan baru mereka sadar kalau biaya operasi hostel mahal banget untuk, listrik, air, makanan, gaji pegawai. Akhirnya harga hostel jatuh karena kelebihan kamar.
@@anggi8699 lmao yhahah. Tolong kasih ide memanfaatkan hostel murah
@@anggi8699 nanti2 seleksi alam..... yang kuat yang bertahan. sementara yang di untungkan adalah konsumen, barang tersedia banyak,harga murah, pilihan banyak.
@@anggi8699 saya juga di bali, di daerah canggu?
Berkah sekali videonya karena berisikan pengetahuan. saya tunggu episode selanjutnya kak
Suka banget sama konsep videonya. Ringan tapi berbobot dan disajikan dengan santai dan bahasa sehari-hari.
Menarix.. Lanjutkan kak, dengan analogi2 sederhana kaya gini. TOP.
Menyimak om
Terima Kasih video nya kak , inspiratif Dan memotivasi
Videonya good. Semangat & Perbanyak ya bro. Yg suka jgn lupa like, komen & share. Yg komen org2 pinter semua ini. Gw yg d bidang entertaint ga faham, tp agak sedikit memahami. Btw nemu video ini gara2 gw search "bagaimana cara ecommerce mendapatkan keuntungan" ( dan gw blm dapatin jawaban yg memuaskan nih ).
Tolong perbanyak lagi konten edukasi seperti ini!
dgn cara bakar duit mereka melakukan promo buat membuat ketergantungan pelanggan. nah masalahnya promonya terus2an bertahun2 tanpa batas waktu. pertanyaan besarnya, seandainya dia mulai mengurangin promo dan mulai mendapatkan profit minimal buat nutup operasional mereka, gimana cara mereka menghadapi kompetitor baru lagi yg memiliki visi sama dan mau bakar duit buat mencuri pasar??
exactly!
Menurut gua sih jadi kaya nyaman aja sama satu toko selama harganya ga terlalu melonjak jauh pasti masih ttp jadi pelanggan setialah karena kan yg kita liat bukan dari skala harga tapi kualitas barang dan pelayanannya juga
Pelanggan itu cukup membingunkan, ada yang bakal tetep bertahan di suatu pasar klo udah betah dan nyaman sama produksi dan pelayanan di pasar itu, ada juga pelanggan yg berpindah-pindah pasar karna mereka melihat produksi baru yang cukup menggiurkan, sama aja kayak orang punya hp bagus tapi waktu liat iklan hp lain, jadi pengen hp itu..
Intinya ya tadi itu customer base. Sebab di era bisnis digital trust lebih penting. Pelanggan puas dengan pelayanan ya bakal ttp setia. Analogi nya kayak cewek lebih suka cowok yang humoris ketimbang romantis sebab mereka lebih nyaman dengan cowok humoris. Iya balik lagi yang keatas tadi "pelayanan". Pelayanan kita baik besar kemungkinan ada repeat order.
promosi terus-terusan tapi gk sampai target/pesan ke costumer sama aja bodong menurutku(Contoh Mmall yg sempat bakar duit besar2an). akan tetapi yg perlu di pertimbangkan memang harga,kualitas dan pelayanan. harga produk kita sama seperti kompetitor, kita adu dengan kualitas. kualitas produk kita sama dengan kompetitor lainya, kita adu dengan pelayanan kita. terus anda bertanya jika pelayanan kita sama dengan kompetitor? nah dari sini coba rebuild strategi pasar, yang bertujuan kebutuhan kostumer. contoh ke cafe A dan B sama2 jualan kopi,tempat nyaman,harga sama. tetapi cafe A sering interaksi dengan costumer dan cafe B sekedar B2C
bagus banget nih buat contoh matkul marketing / manajemen strategi
Betul Banget, Bakar Duit kapan Baliknya yaa...
Gue 2 bulan lalu tertarik dengan promo makan 10rb sekenyangnya, tapi waktu gue datang pertama kali baru sedikit yang datang...
ketempat itu yang ke dua sudah rame bgt tuch warung, sampe sampe cari tempat duduk susah..
pikiran gue warung sesederhana itu pengunjungnya wow... es teh jumbo ajja hanya 3ribu perak.
semua menu 10rban
dan sering gue ajak anak istri makan disitu cz murah dan masakan enak...
setelah lebaran gue kesitu lagi koq sepi yaa...
rupanya didepan sudah ada tukang parkirnya...
sampe dalam gue terkejut ternyata semua makanan dan menu minuman sudah naik...
gue pikir bener juga sech jd sepi lha promo sudah abis...
es teh jumbo sekarang jadi 5rb dan semua menu makanan jd 12.500
naiknya ga seberapa sech plus ada tarif parkir tapi pengunjung jd sepi kan.... gmn hayooo...
yang buat nyesek lagi di depan nya ada warung wedangan yang rame bgt...hiks hiks hiks...
Aduuh kasian itu mh owner nya, udh berkorban modal utk menarik pelanggan, tapi si pembeli ga jadi pelanggan setia
Pokoknya app yg kasih cashback lebih besar dan gak ribet aturanya itu yg gw incer... hunter cuan 4ever
Gilaa !!! ilmu yg bahkan jarang dibahas secara mendalam di kuliah bisa gw cerna dalam 4 menit video ini. Jadi punya 'ide gila' sekarang 😁
Bacot lah
Perbanyak video seperti ini dong :D banyak istilah dan penjelasan.
ini baru the reall content creator..motivasi plus animasi yang keren. mantapp
Gua di shopee merintis sampai rugi 800rb demi mencari cust
Sekarang alhamdulillah dpt untung puluhan juta😊
maksud dari rugi ini menurunkan harga prodak?
As a person who has science and engineering background, talking about business and its derivatives are even more challenging than doing the calculus. Hahahaha.
Astaga ini komunikatif sekali. Animasi juga enak dilihat jadi ilmunya juga cepat dimengerti. Thanks
masalah yang juga perlu dibahas adalah probabilitas jangka waktu balik modal dan masanya ngambil profit apakah sudah bisa dicapai sebelum startup itu memasuki fase declining.... soalnya di dunia usaha berbasis teknologi, fluktuasi siklus bisnisnya lebih variatif
Berasa bgt pengusaha online kyk ane turun profit drastis dari yg asalnya thn 2013 akhir sebulan sekali bisa beli HP baru dari jualan online sekarang dpt 1.5jt aja udah untung-untungan.
isi nya padat Dan berbobot, mls mikir jd berpikir, succes
Akhdan Izaaz Thanks, jangan lupa bagikan konten-konten menariknya ke teman-teman kamu ya ☺️
Minggu 1 Gorengan Geratis
Minggu 2 Gorengan diskon 50%
Minggu 3 saatnya jual harga Normal untuk balikin modal.
Sayangnya ada 3 pedagang baru yang kasih gorengan Gratis.
Pedagang lama gak habis akal, karyawannya disuruh jadi konsumen 3 pedagang baru, gorengan gratis diem2 diborong pedagang lama.
3 Pedagang baru kebingungan kok gak ada pelanggan, akhirnya muncul ide promo baru, gorengannya dijual harga normal, klo sudah habis dimakan baru dikembalikan uangnya 100% istilahnya chasback.
Pedagang lama dan baru sama2 belum untung, dan berujung dengan persaingan modal. End....
Keren...jd faham mslh bisnis
Akhirnya nambah wawasan kebetulan perusahaan tempat gua kerja sekrng termasuk start up bakar duit terus tp bnr alhamdullilah skrng udh mulai maju walaupun blm balik modal
video video dikemas dgn cara ini dong. jujur saya pribadi sangat tertarik dan tanpa ragu memencet tombol like
Ngga ngerasa lagi belajar. Enak banget cara ngejelasinnya.
#Subscribed
Terima kasih, jangan lupa bagikan konten-konten menarik lainnya ke teman-teman kamu ya :)
Suka ni sama konten yg gk asal copas.. Keep going
Terima kasih sudah menonton, kalau suka sebarkan videonya ya :D
Yg seperti ini yg sya cari n sya akan semakin bersemangat utk mencari investornya.
Kereeeenn, sangat bermanfaat. Semoga dapat pahala dan masuk surga.
Ini baru video mendidik ... Top
Kalau baru mau mulai usaha sdh perhitungam spt gini; coba sj bakal ga jalan jalan ujungnya kalkulasi ga masuk masuk. Sebaiknya, minimal sdh tahu resiko dan potensi bisnisnya yakin; jalankan.
Ya ini kan lagi ngomongin startup yg pendanaannya dari investor, jelas mereka harus ngasih hitung-hitungan yang detail kapan bisa BEP dan dapet untung. Bahkan usaha konvensional juga ga lepas dari hitung-hitungan biarpun lebih sederhana....
yang namanya baru mulai usaha ya perhitungan, mau kapan perhitungannya?
kalau rugi ntar malah jadi ngutang, terus miskin sampai koit?
Saking semangat nya sampe melempar gelas 🤭🤭🤭
Videonya mantap min
Mantap, thank you. Jangan lupa subscribe, like, dan share ke yang lain ya:D
Masalahnya toko onlen skg beranak terus...di mana yg kasih promo makin besar...alias mana yg bakar duit plg banyak di situ org berpindah....
Dalam pelanggan akan bertemu dengan pelangan setia
Ga semua sih gan, ane udah setia d toped. BL jd shoope ada promo juga masih setia d toped kok.
@@bangunalamsyah4985 bener gan. Cuma ane terbalik dg pilihan agan. Krna udh sering beli di BL, walaupun d toped ada promo.. Ttp nunggu promo dr BL 😂😂😂
Setia gak setia gak semua tergantung dari marketing, tapi juga dari faktor kualitas ‘barang’ yg dijual, alias layanan toped, lebih bagus app nya drpd kompetitor
itu karena ada saingan jd beda wkwk
Ok ini bs di gunakan di segala macam ranah bisnis :)
sangat bermanfaat dan berfaedah sekali...
Kerrnn nih, gokil banget. Keren!!
Terima kasih, kalo suka konten ini jangan lupa bagikan ke teman-temannya ya :D
lumayan jadi bahan buat pemikiran
gila nih bahasan ttg gini di kuliah termasuk beratlah dijelasin kyk gini jadi ngerti ane wkwkwk mantap makasih videonya bermafaat sekali!
Secara.. dari sudut pandang konsumen,, selagi ada fasilitas/promo yg menguntungkan bwt kita, sikat aja.... ada promo lebih ganas di "merek" lain,, sikat juga!!
selagi para pemain startup bersaing bakar uang... sbg konsumen kt jg bs memanfaatkan uang yg di bakar tsb.
Top knowledge 👍🏼
Sumber keuntungan itu ya dari jualan informasi untuk iklan produk lain.
Menarique,, bagus chanelnya
BERMANFAAT TERUS DILANJUTKAN !
Wah bermanfaat banget sih ini mantap
Keren nih penjelasannya, ringan dan ga terlalu jelimet..
Terimakasih .. materinya ... Bagus banget .. nambah wawasan saya
Daaaammmnnn keren banget nih video
Terima kasih, kalo suka konten ini jangan lupa dibagikan ke teman-temannya ya.
Startup e-commerce sekarang ini berlomba-lomba untuk memonopoli pasar, mereka bakar uang selain untuk berusaha memonopoli pasar online juga untuk mengumpulkan data, menurut gw ujung2nya bakal ada 2 pilihan antara platform nya dijual sama seperti tokobagus atau memonopoli e-commerce dan saat hampir semua orang sudah menggunakan platform mereka baru mereka nyari profit sebesar-besarnya
gw dari kemarin nyari ilmu kayak gini.. menggunakan media animasi + edukasi.. kaga tau kenapa gw seneng lihat begituan.. jadi paham..
kalo ada yang baca komen gw..
tolong dong share animasi tentang saham.. thx
Aing belajar lagi disini 😁😁
Content yang sangat menarik dan bermanfaat...
pliss perbanyak video yang seperti ini dong,jadi semangat untuk ngebangun start up nih :D
Bismillah, saya mulai belajar digital startup
mantep banget ini penjelasannya
Semua hanya tentang BRANDING. saya lihat sudah ada beberapa market place yang mulai goyang sehingga mencoba mencari cara lain untuk bertahan setidaknya. misalnya kode unik yang sudah diatas 500 rupiah.
" Diskusi kalian sangat BER BO BOT "
konten youtube yang paling bermanfaat, Akhirnya ngerti juga
konten positif buat anak bangsa
Autosub lah education channel kayak begini, so much new infos i can learn from this channel, keep up the good work!
Keren Videonya...informasinya bermanfaat :D
Terima Kasih.
Aslii bermanfaat banget..
Kuliah di TH-cam ini mah heheh
Bagus...sangat bagus dan bermanfaat videonya
Yg pasti pelanggan akan memilih yg paling menguntungkan dirinya, yg tidak memberikan pengalaman buruk.
wah, trimakasih atas infony bro
Keren! Cocok buat referensi" kalo ada tugas manaj. Pemasaran wkwkk
suka sekali sama video ini,sangat bermanfaat :)
Mantaap
1:10 best part, kayak gw, habis ngopi gelasnya bukan dicuci tapi dibuang
Wawasan bertambah, makasih ilmunya
Yg sulit itu istilahnya ... menghitung modal berapa dapat pelangan berApa tanpa teori bisa kok..
untuk sekala2 kecil2 an
Wow... menyeramkan..
Luar biasaaaaa
Sip!! Manteb!!
Wah keren thx. Sry baru mampir
Terima kasih sudah menonton, kalau suka videonya boleh disebarkan ya :D
Yak bakar terooos, kesimpulannya modal akan balik, kapan? Suatu saat nanti...
Keren buat wawasan. Lanjutkan !
Mantap, bakar duit kapan balik modalnya ??
Modal saya ketamvanan yg hakiki
(Hnya ilusi)
:(
1:13 bar bar banget. Gak takut di omelin apa😂
buka warung gorengan...
harga nya bersaing,,
rasanya enak
peralatan gorengan dll bersih (sesuai std jalanan)
ramah berjualan... pada akhirnya 10 thn kemudian juga akan ramai pembeli dan punya pelanggan setia..
mau digital atau traditional, bisnis itu sama aja.. ujungnya d kepercayaan yg terbangun dr penjual dan pembeli.
khusus penjual... nonton lah video simon sinek, ttg WHY dalam berbisnis/usaha..
itu aja..
inget kerjakan aja dengan tekun, krn soal rejeki emang anda yg atur rejeki anda? bukan kan.... tp yg diatas.
GW DEMEN PAS LEMPAR GELAS 👍👏
Era kapitalis, seerem brooo.
Moga aja gorengan gua tetep laku tanpa bagi bagi tujuan promosi
Thanks buat ilmunya
Terima kasih sudah menonton, kalau suka sebarkan videonya ya :D
Banyak banget perusahaan jualan onlen di indonesia. Tapi selama sistemnya fair, siapapun yang menang kyknya ga bakal jadi masalah. Konsumen bakal dimenangkan selama ada kompetisi.
Ketika kemampuan balikin modal cuma 10 tapi maksain ngutang 20 kesana sini, akhirnya tergadaikan 🤣 mending ngutangnya 7 dulu sambil terus inovasi sampai kemampuan balikin modalnya makin meningkat atau jaga2 apabila ga bisa balikin modal. Naik perlahan lebih baik, ketimbang tiba2 viral tapi tahun depan udah ngilang 🤣🤣🤣🤣🤣
Yuhuuu makasih gan bermanfaat banget bisa jadi bahan tugas juga hahaha
Saya pelanggan setia toped. Tp download jg BL,Shopee,JD,Blibli.Tp yg sering di pake untuk belanja si toped walaupun di toped gk ada promo. Yg lainya di pakai hanya pada saat promo aja.
Kok bisa cuman belanjanya di tokped bang pdhal aplikasi banyak tu
@@umizainab2283 soalnya tokopedia paling nyaman mas. Kaya ke toko langganan aja
Keren sekali
sebenernya ga ada istilah persaingan marketplace karena masyarakat punya selera masing² dimana harus belanja. yg ga suka ribet di tokped, bukalapak. yg suka barang lengkap, free ongkir di shopee