Dia ini oposisi Kopi Kenangan karena orang-orang bosen nginget-nginget masa lalu, sekarang lebih buka mata untuk melihat hari tomoro (esok) konsepnya menurut gua sih dapet banget ya😂
Out of topic, gue cm mau applause sama persiapan materi yg ditampilkan di youtube, komprehensif, clear, mudah dipahami dengan analogi² ringan, salute 👏 Inilah yg buat gue subscribe, 1, 2 video gue perhatiin konsisten, pertahankan!
Setuju bahwa teknologi ada di balik kopinya ini. Dengan penggunaan aplikasi software (app) ke customer bukan cuma repeat buying/orders (pembelian/pesanan berulang) yang didapat Tomoro, tapi juga karakteristik dan lokasi pelanggan (membantu di mana buka cafe baru) dan ini membantu stok/inventory di belakang lebih akurat (menuju zero inventory). Biaya (cost) inventory berkurang. Dengan data dari J&T dan "sister" company Tomoro lainnya maka dia bisa tahu dari mana sumber kopi, volume dan jenis, apa kopi Indonesia tsb untuk ekspor atau impor, dan akhirnya tahu dari mana sumber terbaik (termasuk kopi terenak) yang dia harus dekati untuk bisnis domestik Indonesianya. Biaya untuk mencari dan mengirim per kgnya sudah menurun. Di samping itu bisa jadi dia punya data import kopi Indonesia yang terbanyak dari Vietnam (tetangga China, dan China pun import dari Vietnam) yg bisa membantu supply biji kopi ke Tomoro di China dan Tomoro Indonesia sekaligus (sekali menyelam minum air, harga lebih ekonomis dia dapat dari Vietnam karena pesan lebih banyak). Dari data Indonesia dia bisa mengekspor kopi premium Indonesia ke China. Dengan aplikasi lain ke supplier (pemasok) di Indonesia dia bisa kasih harga lebih baik ke supplier karena dia tahu volume dari lokasi tertentu yang tepat untuk dibawa ke cafe-cafe Tomoro terdekat dan menghemat ongkos transportasi. Cost beli biji kopi naik sedikit tapi cost transport dan cost frekwensi jemput ke sumbernya menurun dan deltanya akhirnya cost menurun. Pegawai yang cukup tahu pencet2 button berarti skill kopinya tidak harus kelas suhu atau guru. Jadi gajinya pun di bawah orang dari Starbucks dan Kopi Kenangan. Yang menarik dia menargetkan daerah industri, bukan perkantoran CBD yang sudah jadi "area"nya Starbucks, Exelco, J-Co, dan yg high-ends lainnya. Jadi di industri banyak pegawai pabrik dan kantoran. Mass market tercapai. Harga 9K masuk di kantong pegawai pabrik sekalipun. Namun saya bertanya apakah orang mau jalan kaki jauh2 hanya untuk beli kopi (karena daerah industri biasanya spread out, luas2, bukan kayak gedung tinggi dengan 1000 orang di satu gedung, tinggal naik-turun lift untuk beli kopi). Atau mungkin Tomoro membuka beberapa cafe outlets di lokasi industri? China sedang gencar di renewable energi, makin sadar penghematan energi, dan perlindungan lingkungan. Jadi penggunaan plastik pun dikurangi. Cupnya dari kertas. Ini dapat dukungan pemerintah China. Mungkin mesin2 peracik kopi baru (paten milik grup sendiri?) yg dipakai pun lebih hemat energi, Dan juga korupsi sedang diawasi terus, bahkan yang di luar negeri China seperti di Indonesia lebih ketat diawasinya. Jadi investasi China akan lebih aman dari korupsi di Indonesia. Supaya bisnis langgeng. Sekarang hitungan2an uangnya. Pakai asumsi dulu. Bilanglah kopi kering dari petani 1 kg = Rp 80000. Setelah diroasting tinggal 80-85% = 800-850gram. Satu cup kopi reguler butuh 10 gr roasted coffee, jadi 1 kg dari petani tadi bisa menghasilkan 80-85 cups. Bilanglah 80 cups dan satu cup dihargai Rp. 9000. Jadi 1 kg biji kopi dari petani menghasilkan 80 x Rp 9K = Rp 720K. Jadi dari 80K ke 720K maka margin brutonya sudah sangat lebar untuk dibagi ke banyak komponen biaya. (Ini artinya Starbucks dan teman2nya itu sudah menikmati margin profit yg sangat besar sampai saat ini apabila menjual bilanglah Rp30K/cup). Kembali ke Tomoro di 9K/cup. Kalau cafenya bilanglah di awal baru menjual 200 cups per hari atau sekitar 2+ kg biji kopi harga petani atau bilanglah pemasukan kotor baru Rp 2 jutaan per hari (60 juta per bulan), sedang modal membuka outlet cukup besar (mesin, sewa gedung, dll), maka ini masih butuh bakar uang di awal. Saya penggemar Starbucks. Suka beli yang di 30-40K grande. Tahu ada Tomoro, misalnya Rp20K/cup ukuran yang sama, saya akan pindah ke Tomoro asal rasanya enak. Pelan2 pasar Starbucks, dan mungkin juga Kopi Kenangan dan Fore, ditarik oleh Tomoro. Mungkin pindahnya orang ke Tomoro bisa lebih cepat dari perkiraan sehingga bakar uangnya tidak terlalu lama?
Dan itulah kenapa outlet2 brand kopi yang baru mulai itu biasanya tempatnya kecil, kaya Fore dan Tomoro ini. Makin lama memang bakal berpotensi buat memperlebar fisik outlet mereka, but at what cost? Perusahaan kaya gitu pasti bakal mikir, "daripada gue ngelebarin size outlet ini mendingan gue bikin outlet baru di tempat lain" atau gak, mereka bakal mikir gimana cara buat memperkuat engagement mereka di pasar sekitar outlet mereka, entah itu dari kualitas raw materialnya kah, atau dari sisi marketingnya kah. Yang jelas, renovasi outlet masih belum jadi prioritas mereka. Prioritas utama mereka ya balik lagi ke "brand awareness"
@@namursyid Mantap dan setuju. Keterlibatan lokal dan ketemu pasarnya dulu di lokasi pilihan dan membentuk kesadaran merek (brand awareness) shg orang lokal ingat kalau mau beli kopi mampir ke outlet tsb. Trend saat ini outlet harus nyaman untuk orang bisa kerja. Sejak pandemi dan kuantitas WFH (work from home) meningkat, orang banyak kerja di outlet2 cafe, modal laptop dan wifi. Pesan kopi dan snack jalan terus. Kerja jalan terus. Bagi sebagian orang lebih produktif hasil kerjanya di cafe dari pada di rumah yang ada gangguan bed dan TV :-). Apakah Tomoro menargetkan pasar ini? Karena dituntut outletnya tidak boleh kecil.
Buat pecinta kopi, paling gampang ngujinya dari espresso/americano. Dan surprisingly, Tomoro ini enak banget. Mereka pake arabica yang bagus kayanya, kok bisa😅
Intinya mereka paham pasar Indonesia. Mereka pny teknologi pny duit. Dan kita CUMA PASAR. Aplg orang kita ga peduli produk itu drmn yg penting murah dan dibutuhkan.
bisnis paling cepat naik & cepat dilupakan. lihat xi fu tang. lihat mixue. lihat xiji. lihat menantea. . pelan-pelan hilang dari peredaran ataupun sudah mulai sepi pengunjung. . ini saya lihat2 mie gacoan jg mulai sepi, at least di daerah saya.
@@sukafzerproduk f&n yg hilang dr peredaran itu biasanya mereka redup karena saingan dengan gerai sndiri. Contohnya kopi kenangan berjamur dimana2 setiap beberapa km ada akhirnya salesnya kebagi2. Kebetulan saya krja di f&b dan itu yg saya rasakan 😅
Bisnis kopi adalah bisnis ruang ketiga. Orang orang perlu itu... mereka bosen u meeting di kantor, bosen u buat tugas d kampus atau kos. Ruang ketiga itu yg paling nyaman.... bisnis kopi digabung dgn co working space bisa lebih berhasil sih,,,,❤
co working space itu bisnis ilusi, hahaha. di keren-kerenin dalam pikiran, kenyataannya, ga ada keren-kerennya. skrg banyak coworking space yg beralih jadi coffeshop total.
@@g73chhahaha betul, gw pernah ngerasain kerja di co-working space dari luar keliatannya keren ada meja billiar, ada Playstation, meeting room nyantai ada beanbag, share table dll tapi pas udah ngerasain kerja di tempatnya mana sempat main billiar atau playstation kalo ngga mau diplototin bos atau HRD, share table ngga enak berasa ngga ada privacy dan meeting duduk di beanbag itu sangat ngga nyaman 😅😅
yang menarik, positioning nya, bukan head to head dengan kopi kenangan dkk. , tapi mengambil segmen kopi saset, woww... itu big market lho, keren nih strategi nya, dengan menekan biaya operasional, mengingat CEO dan manajerial nya punya pengalaman di supply chain yang baik (khususnya di J&T) utk mengejar economic of scale / scope. saya yang pernah mengelolah supply chain nya J&T di jatim, sy paham itu worthed banget
Gue pas pesen kopi online dari Tomoro kaget. Kemasannya bagus, rapi, plastiknya lumayan tebel, sama ga begitu mahal. Bungkusnya juga ga pake plastik, pake kertas yang lumayan tebel gitu. Gue mikir niat juga packaging-nya
Bener sampe gelas2nya bisa disimpen buat pake bungkus2 lain. Semoga gelasnya bisa lebih astetic buat pot misalnya atau perlengkaan rumah tangga. For next strategy. Dulu gw pencinta tomoro dan tiap hari beli, tomoro late. Dulu harga masih 19rb yg large dan masih banyak promo diskon. Tapi lama2 harga naik dan diskon berkurang. Tuker poin jadi mahal n susah dapetinnya. 🙂↕️ jadi enggak beli lagi deh. Back to kopi hitam bubuk aja lebih sehat.
tunggu dua tiga tahun lagi apa masih konsisten ngak... sekrg mgk masih ningkatin brand jadi mesti pk yg bagus2... bakar duit dulu.... nanti kl sdh profit consideration biasanya mereka cari yg lbh save cost... ITU KUNCI NYA no profit no business.
Kopinya healthy vibe banget, gula nya ada aren, madu manuka, susunya ada pilihan oat, dengan harga yang jauh lebih murah dibanding oat coffee lainnya, wajar sih boom
Bakal bisa jd no.1,pecinta kopi di Indonesia sangat banyak dikalangan mass,murah, kualitas tetap terjaga,market di aplikasi & technologi yang modern,why not to be no.1
cobain kopi sana sini, bandingin harga, kualitas dan rasa.. ujung2nya yang repeat order dan muncul di kepala tiap kali kepingin kopi pasti ke Point coffee wkwk enak bgt dan affordable.
@@rinaldisucahya5875 ini gampang bgt bikinnya pakai coarse grind java arabicanya excelso, direndem air 18~24 jam, gaperlu cemacem, tahan sampai berminggu2 di kulkas bang, coba deh, rasanya persis ataua bahkan lebih enak, dan murah pastinya
seperti mendaki gunung sih menurut gw, ketika dia bertemu gunung (viral) dia akan cepat naiknya setinggi apapun gunung itu pada akhirnya akan turun juga, gw juga ngalamin 2 tahunan. bisnis foto yg lumayan profit di kalangan anak remaja SMA kebawah. bahkan gw sendiri heran kok bisa ya rame pdhal ya modal webcam, komputer sama lampu. tp pada akhirnya turun jarang ada yg foto. jadi gw putar otak lagi apa yg sekiranya laku
Dengar video ini sampe habis krn tidak membosankan. Padat jelas, tidak bertele². Padahal sa tra tau Tomoro itu apa krn blm ada di Timika... Keren kaksss.... 🔥🔥
konsep strategy yang fokus kepada Volume and Value. dengan efisiensi cost ratio di masing2 storenya. Semakin banyak pengunjung yg beli dan saving money di mereka, artinya mereka sangat cerdas menciptakan bank dan technology yg efisien di operasional mereka. Utk differensiasi mereka gunakan pilihan menu utk msg2 segmen. Cerdas karena forestock mereka beli volume byk utk saving byk dan dijual brand ke partner business as franchise. Mixed profitable and fast-return.
Dari referensi / pengalaman gw pas pertama kali nyoba coffee chain ini area jkt - bintaro : - Fore : Ice pandan Coffee ga suka kemanisan & aneh menurut gw, beli karena rekomendasi barista & ice latte nya jg B aja dan agak mahal score 6/10 - Starbucks : overrated menang branding doang cukup beli cappucino / hazelnut latte aja disana misalnya ga ada pilihan lain score 6.5/10 - Kenangan : Lumayan tapi perut mules mulu tiap minum nih kopi, terlalu strong kali ya asemnya 7/10 - Janji jiwa : worth it tapi ga bikin candu / jarang repeat order score 7,5/10 - Tomoro : Pertama beli ice latte yg less sugar, tapi rasa coffee nya rada anyep menurut gw 6.5/10 - Calf : Favourite untuk sekarang beli yg kaleng 25rb yg regular 1/2 sugar repeat order 2 minggu sekali 8.5/10 - Jago coffee : recommended untuk kopi budget & rasanya fresh dulu sering beli sekarang jarang karena ga bisa request gula dikurangin soalnya product udh jadi score 8/10 - Kopi tuku : kopi gula aren nya, kata orang2 bilang enak bener pas gw coba ternyata jg b aja 7/10 - Kopi Kulo : pertama nyoba daerah bintaro enak bener tapi pas terakhir nyoba rasanya aneh ga ngerti apa standarisasinya berkurang / quality nya diturunin 6/10 - Point coffee indomaret : menurut gw ini enak semua suka beli yg original coffee yg botol harga 18rb deket rumah mix antara kopi & susu - gulanya pas banget menurut saya, lebih berasa di kopinya 70% kopi, 10% gula, $20 susu dan kopinya ini fresh walaupun udah jd di botol mereka selalu labelin tanggal buat & tanggal expired cuman max 3-5 pembuatan ini standarisasi bagus untuk harga & rasa score 9 / 10 sih, mereka kayanya pake robusta yah soalnya ga asam jd aman buat perut yg kalo telat makan suka gampang kena asam lambung * Kopi favourite & the best versi gw malah yg jadul2 - kopi tarik yg di bogor kawasan pecinan itu yg area pasar 1 arah tempatnya jadul score 9 / 10 minum kopi kaya air putih 2 cangkir dalam 2 jam :v - Kopi koh abun di kalimantan timur samarinda, kopi jadul kopi tarik tempatnya bener2 tradtional tapi isinya banyak pengusaha kapal & juragan semua score 9.5/10 ga perfect soalnya tempatnya panas yg penting kopinya nikmat :v
Ko aku setuju ya dg abg ini😅, ada kopi yg bikin mules, aku bkn pecinta kopi cuma coba2 aja, dr semua kopi itu ttp cintanya sama kopi kapal api yg direbus dan disaring beeh nikmat bgt😅
menurut gua brand coffee yang harus di highlight karena produknya itu calf, produknya inovatif banget rasanya enak2 dan gak ngikutin rasa kompetitor, produk dia yang di kalengin itu jenius banget, rasanya jadi nikmat dinginnya lama dan rasanya konsisten karena gak ada es batu yg mencair, so i just wanna give aplause to calf👍
Kaleng (yg dilapisi plastik tipis dalamnya) tetap konduktor panas yg lebih baik dari cup plastik. Jadi klo start suhu awalnya sama, harusnya cup plastik bisa lebih mempertahankan suhu cairan di dalamnya lebih lama. Tolong dikoreksi klo pemahaman ini ada yg keliru
Udh lama nyari info tentang bagaimana tomoro berkembang secepat skrg,,dan baru di penjelasan lo yang masuk akal,,,terusik terus bg,,,ilmu kyk gini ga ada di pelajari di kuliah😊
ada kok om hehehe, ini bahkan bisa ditemui di semester 2-3 di kelas manajemen S1 kok :). Om kali yang gak fokus perhatikan, atau mungkin gak masuk kuliah. Bdw saya dosen jadi bisa dipertanggungjawabkan kenapa saya bilang pembahasan ini ada di kampus.
@@adityatrojhan3219mungkin maksudnya kak dwiki, cara penyampaian di perkuliahan kurang menyenangkan (jadi terkesan lebih mudah menangkap ilmunya lewat video ini)
utk brand lokal, kopi kenangan masih jadi favorit gw, karena rasa kopinya cocok di lidah gw, terutama yang kopi kenangan mantannya, masih yang paling enak menurut gw. Lalu, entah gimana, kopi kenangan ini, bersahabat dengan lambung gw. Belum lagi ketika masuk outletnya, bau kopinya menenangkan. Gw belum nyobain tomoro sih, tapi memang tomoro ini gw liat cabangnya dimana2 bahkan di lokasi yang menurut gw high class, tomoro juga ada.
Ini jadi challenge yg besar bgt buat UMKM/ pemula yg pengen bikin coffee shop, mereka bisa bikin value proposition yg beda dgn tomoro dkk, karena strategi bisnis dan scale nya jg beda. Anw, my favorite is kenangan dan fore! Tomoro terlalu hambar😅 tapi mereka hebatnya buka lebih pagi 👍
tomoro nyajiin rasa yang lebih autentik dibandingkan kopi kenangan, bisa dibilang dengan harga yang lebih murah tapi bisa dapat rasa sama kayak di cafe yang ada di Indoensia menurut saya ini kelebihan tomoro: -dari segi kemasan: gelas yang dipakai lebih efisien dan lebih enak buat dibawa bawa setiap pemesanan untuk take away diberikan kantong dan yaa itu sangat membantu terutama yang bawa motor -dari segi rasa kopi tomoro pakai kopi arabica 100 persen yang buat rasa kopinya jadi berasa (meski beberapa coffe store lain juga menggunakan 100 persen arabika) dan ga hanya rasa manis seperti brand kopi di mid class lainnya -segi promo dan harga mereka buat aplikasi untuk bikin harga diskon dan bikin orang yang belum tau tomoro jadi tau tentang tomoro karena digoda oleh diskon untuk harga ya memang lebih ramah dibandingkan coffe store lain, untuk kopi gula aren nya di harga 15k dan ya ini sebatas opini saya saja sebagai seorang yang punya bisnis kopi dan senang untuk mencoba kopi di coffe store lain
Ya sama kaya xiaomi di awalan main di indo lah bro Dengan spek yg sama kita bisa nikmatin dengan harga yg murah Tapi lihat 5 tahun ke depan Semua harga xiaomi udah naik gila dan punya produk premium nya sendiri Dari yg awalnya janji demi komintas tapi skrg kapitalis
Menurut gue... video/info dibawah 15 menit ini lah yang masih bakal ditonton. Singkat, padat, dan gak bertele-tele. Hehehe... OFT (out off topic) maksudnya.
Salut sama channel ini. Langsung subscribe karena berasa gak ada durasi yang wasted. Materinya berbobot, tapi dibuat compact dan gampang dicerna. Pertahankan ya Mas Raymond!
Kalo landscape kopi di Jabodetabek, ya memang sangat akurat. tapi jika sudah masuk ke daerah Jawa terutama Jatim lingkar surabaya yg setiap 500m ada warung kopi, disini kalian bisa dapet kopi asli berkualitas, roasted manually, dengan lokasi yg keren ga kalah sama kafe dengan harga mulai dari 5k, menu variatif pula. kopi kenangan engga berkutik disini. meskipun buat target kalangan middle-up sekalipun.
Di medan juga ga main bang jaringan coffeeshop macam kenangan, janji jiwa atau mixue pun. Disana orang lebih suka ke coffeeshop lokal dengan gaya khas warung kopi medan.
Tepat bgt sih ini , ane di jogja , dangan penghasilan di jogja , setara di atas umr dikit , klo pengen kopi kekinian ya beli di coffeeshop lokal, harga bisa 15k dah dapet kopi enak , gak kalah sma brand mainatream
betul, menurut saya hampir sama juga kaya resto2 kelas wahid yg sukses di jakarta dgn harga selangit, franchise nya masuk jatim banyak yg berguguran..konsep org sini beda dengan orang2 ibukota😂
Intinya mengerti pasar.. "Murah dan TERLIHAT berkualitas, enak nomor sekian" Artinya harus main volume.. Pebisnis yg levelnya kaya si star ga perlu background fnb biar bisa buat tomoro jadi bisnis yang besar.
Kurang se7 sama pendapat mu, menurut saya tergantung pasar, djualan fnb hal terpenting harga+rasa itu sudah saya pelajari pasar lokal, pada akhirnya nya tumbang
BIG no. FNB selalu tentang rasa. Pertumbuhan dan ekspansi cepet cuma menggambarkan sebagian dari keahlian sebuah entitas FNB. Sisanya ada di kualitas (rasa)
Dibanding janji jiwa ya enakan tomoro lah kemana mana 😂 saya hampir tiap hari minum kopi dr tahun 2018-an sampe skrg. Janji jiwa skrg udah kureng bgt , kenangan juga kopi mantan nya udah encer
Tomoro bisa menjadi no 1 di indonesia.....Smoga saja. & doa nya yah... karena Ceo nya yg visioner and team internal support yg terintegrated and ada juga yg mempunyai pengalaman bermacam2 dan ada juga yg hampir 20 thn di duniai F&B indonesia yg tentunya tahu segment, market potensial dll yg beraneka ragam...
Di Aceh sudah bisa merasakan kopi enak dengan harga 5rb rupiah, espresso arabica seharga 10-12 rb rupiah, moccachino seharga 18rb, iced chocolate seharga 20rb. Btw ini video keren sekali. Kualitas pengambilan gambar dan editingnya patut diacungi jempol, ilmunya juga oke bgt.
Tomoro itu bisnisnya cari profit dari margin penjualan atau main valuasi buat dapetin investor yang mana strateginya bakar duit? Kalau main valuasi dan bakar duit yang akhirnya bisa menekan harga penjualan serendah mungkin, ya nafasnya akan tergantung sampai mana investor mau menggelontorkan uangnya. Kalau dari POV customer, mereka akan happy2 aja selama harganya murah. Yang tidak happy dari bisnis bakar duit adalah UMKM di bisnis kopi, yang mana konsep bisnisnya adalah mencari profit dari margin penjualan. UMKM ini akan tersedot marketnya secara signifikan karena positioning Tomoro ini di kelas "mass"
Klo menurut gw , bisnis seperti ini lebih ke cari “korban” yg mo buka warkop , ok mereka mungkin gede di jumlah gerai . Orang2 yg pakai merek bukan saja keluar semua biaya operasional tapi juga bayar fee” dan starter pack yg harganya bisa anda tanyakan sendiri . Ending nya klo anda gak kuat lagi beroperasi pihak brand yaaa… terserah anda mo tutup atau klo anda lanjut tetap bayar fee . Resiko ada di kita , brand aman-aman aja
Ko, bahas kopi Tuku donk. Penasaran banget kenapa kopi Tuku sampe sekarang gak masive buka cabang/franchise. Paling Di Jakarta jumpa ada beberapa aja. Di luar kota baru buka Bandung. Padahal kopinya enakkkkkkk banget plus harganya juga terjangkau untuk kualitas enak begitu. Trs local pride lagi.
Sejak 2012 saya kecanduan kopi tp bukan kopi hitam, sehari 1 cup kopi. Awal minum kopi sachet dr gooday kelamaan cocok sma esprecielo tp barangnya susah dan muahal. Thn 2016 - skr berhenti minum kopi sachet, disini mulai minum kopi cup. Saya sudah coba Fore, Janjiw, Kenangan, Point, KSK familymart, Kulo, Tuku. Apapun outletnya yg saya pesan varian eskopisusu gula aren. No 1. Familymart, KopiSusuKeluarga, harga 15rb/cup. Minusnya, yg saya tau outlet terbatas cuma ada di Jabodetabek aja. No 2. Fore. Aren late or Irishkopi, kopisusu dgn rum, harga 30rb/cup. Minusnya, harga lbh mahal drpd kompetitor No 3. Tuku. Kopisusu tetangga, harga 20rb/cup. Minusnya, outlet terbatas. Kenangan, Janjiw, Tomoro menurut saya rasanya biasa aja tp kembali ke selera.
dulu awal tertarik beli tomoro krn mrk pake oatside dan banyak menu nya yg oat dgn kesan lbh sehat. trs roti2nya juga murah bgt kayak pain au chocolate nya cuma 10k tp cukup oke. stelah makin banyak gerai yg dibuka nyoba buat nongkrong disana ternyata not bad juga dan harga memang bener jadi salah satu alasan buat pilih, apalagi matcha oat nya enak bgt
suka dengan brand ini, kopi berkualitas, harga murah, terlebih yang seri SOE.. melihat persaingan coffee shop, sepertinya kita berada di era dimana chain coffee shop premium sbuks, xlso, simega, dsb akan kalah bersaing dengan brand2 macam "besok", "memory", dan bahkan "hebat", inilah persaingan, selama konsumen diuntungkan dengan harga dan kualitas lebih baik..
dari segi rasa enakan kopi kenangan, dari sisi store Kopi Kenangan punya standard yang hampir semua sama d semua store dengan flow masuk k dalam toko hingga penyajian yang sama (kecuali drive through).Klw Tomoro belum punya standard untuk berlaku k semua store nya mereka.
cepat berkibar biasanya cepat juga meredup udah banyak contohnya brand "Kopiteori" dr Makassar dgn menu andalannya "es koja" tetap jd yg terbaik di lini perkopian menurut gw. so yg belum coba dan mampir di kota Daeng, silahkan dicoba, niscaya kopi2 kekinian macam ini bakalan ga ada apa2nya
Pentingnya buka usaha punya pengalaman kerja di bidang-bidang apapun & punya jaringan/relasi dari perusahaan sebelum nya... Dia bilang 1 kata aja saya mantan menejer oppo & JNE atau mantan pemimpin perusahaan besar sudah pasti di perhitungkan sama pembisnis atau investor
Kl kami lebih bermain di one stop dining.... Outlet kecil di Tebet cuma ada minuman, pastry, dan rice bowl frozen dari central kitchen. Outlet besar di Puri dan Citra 8 full menu. Krn kami mikirnya lebih ke gimana gaet family atau group market. Krn market itu ga semua butuh kopi dan pasti ada yg butuh makanan berat dan ATx nya pasti lebih besar dibanding kaum WFC/WFE. Nama brand kami Pouter Coffee.....
saya malah ngeliat next stepnya janji jiwa udah bikin starling dan expansi ke daerah pinggiran kota. kopi dijual sekitar 10 - 12rb selalu ada pembeli. bahkan bisa bayar via QR atau cash. ampe pedagangnya ngasih tau ke saya nomor kontaknya kalau mau buka starling (45 juta kalau nggak salah beli franchisenya). ntar liat aja, bakal ada starling juga selain janji jiwa.
Blue bottle, flavor and quality of coffee. Ulasan bagus dan emang bener tetapi tetap ujung2nya adalah kualitas product harus sesuai dengan demand masyarakat mulai dari flavor, daya beli dan kualitas sesuai dengan segmen.
fav coffee chain : Fore, karena konsep dan pemilihan bahan dan design kemasan nya, rasa kopinya juga pas buat lidah gw, walopun yg sekarang2 keluar maniiisss bgt jd its not my option. tapi utk ras2 yg original dan refreshments nya enak sih
Produk kopi hpp nya sekitar 2500-3500, kalau partai besar lebih murah lagi. Apalagi pakai mesin yang teliti. Mungkin bisa 1500-2000. Yang membuat mahal adalah hal diluar kopi, seperti tempat, pekerja, peralatan dan listrik. Ini yang membuat harga produk naik, hingga kalau dijual 9000 paling sepertinya untung 500-1000 rupiah. Biar bisa bertahan mrk harus pasang target jual banyak per outlet, jarak dekat antar outlet, managemen yang rapat dan pembelian murah kopi dalam quantity besar. Sehingga gak mungkin mrk buka pisah satu di jakarta - satu di medan. Ini mirip sama bisnis mie cabe cabean. UMKM kalau melawan yang seperti ini sulit, karena bisnis makanan minuman secara umum mudah ditiru. Dibelakang bisnis besar banyak chef yang jago, yg bisa kopi resep umkm yang autentic tercopy dalam sekejap. Harus positioning bisnis bener untuk bisa masuk di bisnis fnb. Seperti ada anggapan kalau anomali kopi untuk mrk yang penggila kopi dsb. Harus bisa menjual sesuatu diluar kopinya, misalnya kopi buat jazz lover, study caffee dll. Sedang gw sebagai penikmat kopi dari 90an, lebih suka cari kopi dari daerah langsung via toped, beli di senen atau ngiling di pasar. :)
Kalo gua sih lebih seleksi untuk beli minuman kopi atau ketempat coffee karena yang menjadi hal seriusnya adalah tahapan pada kopi gimana tanaman kopi/petani, pascapanen/prosesor, roastery, dan terakhir barista dari bagian tersebut memiliki presentase yang berbeda-beda, dan gua pribadi kopi bukanlah gaya hidup namun Ketika Otak Perlu Inspirasi (KOPI)
Tomoro rasanya enak, murah.. tapi dikit banget. Abis Tomoro ke kopi kenangan, berasa kopi kenangan light banget. Sekarang lebih suka Point Coffe. Harga bersaing, enak, dan gak dikit-dikit amat.
Intinya bisnis kopi kecepatan.. seperti kopi keliling.. ga perlu keahlian ngolah kopi.. cukup seduh air panas tuang ke gelas beres.. konsumen puas.. klo maen online lu cepet2an mana yg selesai duluan kopinya atau dripernya yg datang duluan terus ngantri.. sesimple itu sih bisnis..
Peleton cafe - amer dingin Starbucks - C OTR amer shaken Titik koma - KSA Barns JuJu - spanish latte whipped caramel Bacha - black panther brewed manually Nescafe di luar indo - black, sweetened Syed cafe - kopi tarik BECAUSE COFFEE by Harlan + Holden - Butterscotch latte, YUMM! Did you say favorites? 😂😂😂 Why stick to one when you can have them all, anywhere, everywhere you travel.. life is awesome outside. Kampai!!! #like4likes
Menurut gw arah pasar hampir seluruh merek kopi di Indonesia itu sama, Kapal api (Santos) yg upgrade kelas ke excelso, Starbuck yg sekarang mulai masuk ke Indomaret dengan kopi kaleng & sachet nya (harga masih 10rb an) , Nestle lewat Nescafe nya yg mulai bikin produk kalengan & kotakan, Indomaret & Alfamart yg bikin produk kopi point & expres, janji jiwa & kenangan yg sudah memulai duluan di arena peperangan, Mereka sedang berebut pasar menengah yg loyal dengan harapan mendapatkan margin lebih besar dari kopi sachet 2rb an. Memang kalau dihitung per pcs akan kalah dalam jumlah penjualan, tapi kalau di ketemukan dengan variable lain akan menghasilkan cuan yg lebih menggiurkan.
Gue sudah Coffee Addict sejak 2015 silam dimulai dari Starbucks, even dengan brand - brand lkal dan baru sekarang, gue selalu coba dengan Espresso based unuk mengenali seberapa baik mereka jualan dengan produk biji kopi unggulan mereka. Fore disebut - sebut, ini brand cukup punya quality bersaing dengan Starbucks, but latelly campuran air mereka ditambah. Mungkin sudah mulai keteteran how to catch up profits, or start bleeding. Kalau inovasi susu dan gula atau yang manis manis jangan ditanya deh. Beda segmen. Mungkin generasi muda sekarang memdang suka disuguhkan dengan dominasi Micin dan Manisan. Tomoro Coffee. 3x saja ke store ini, bingung 1000%. How come espressonya murah banget dan quality nya low banget. Campuran air nya sudah dalam tahap Overkill. Lu mau minum sirop kopi atau mau minum kopi sebenarnya. Let see aja apakah mereka bertahan atau tidak. Gak masuk akal kalau cuma jualan kopi aja mereka survived. Just my opinion...
Sepakat om, gw pelanggan setia banget fore. Sering beli paling ga 2 biji yang ukuran large rasa pandan latte/butterscotch dalam 1 minggu (klo keseringan ngopi beginian tar diomelin bini wkw). Tp dari bulan2 lalu ngerasa ada yg beda dari rasanya, jdnya skrg lebih suka bikin sendiri di rumah (punya mesin otomatis). Klo buat Tomoro kmrn jg smpt coba dkt rumah ada yg baru buka dan bisa dibilang cukup 1x itu aja nyoba,
Kalo saya cobain chocolate yg kata mereka signature , pas cobain bukannya ga enak sih tapi dalam hati langsung bilang : helloo kalo rasa begini sih umum aja , masa signature begini , banyak yg lebih murah dan bisa lebih enak ( tapi bukan berarti mereka ga enak ya tapi B aja )
Target mereka di 2024 si realistis. Apalagi bener mereka target pasar kelas bawah ngasih kualitas setinggi mungkin bahkan lebih konsisten dibanding janji jiwa yg menurut gw personal decline quality sama rasanya dri 3-4 tahun yg lalu. Dan untuk pengemasannya emang bener premium banget loh, gw kira bakalan bayar lagi apalagi cuma mesen kopi large 1 doang tapi dapet paperbag dan dudukan gelasnya. Gelasnya pun plastik solid yg ga asal asalan finishingnya. So yeah mereka bakalan nyaingin kopi midclass & ngebunuh entry class. Apalagi klo mereka buka toko kopi mereka yg nyaman banget bwt nongkrong udah deh. Sekarang aja dah decent, gimana klo cakep.
Yg jadi masalah adalah mayoritas orang ga ngerti kopi , taunya enak Yg bener ngerti kopi kan minumnya kopi pahit , sedikit sekali orang yg mnum benar2 itu , maunya kopinya ada rasanya , creamy , dan banyak variasi rasa Ya pinter mereka tau kalo mayoritas orang suka kopi yg bukan benar2 kopi
Menurut gue sih bisa. Foundernya emang latar belakang bisnisnya gak main-main. Jika dilihat cara dia pimpin J&T menginvasi Indonesia.. dalam waktu 3 tahun mampu membuka cabang di seluruh Indonesia. Dan menjadikan J&T ekspedisi no.1 di Indonesia mengalahkan kantor pos dan JNE.. lalu tahun ke 5 mereka membuka cabang di beberapa negara di Asia Tenggara. Gue yakin Tomoro mampu membuka cabang di seluruh Indonesia dan menyalip kopi kenangan.
Ya kalau dari perkembangan Dan store yg banyak mereka menang, tapi kalau dari rasa gimana? Jauh lebih enak TUKU kopinya, masa fnb lebih mentingin efisiensi Daripada rasa, kita lihat aja kedepannya bagaimana
menurut saya pribadi yang lebih suka takaran coffenya lebih dominan daripada gula dan susu, nomer 1 americano kopi kenangan, nomer 2 point coffee indomaret menurut saya rasanya bisa pas, untuk foree coffee kenapa ketika saya merasakan di tahun 2022-2023 rasanya agak kemanisan, berbeda ketika flashback ditahun 2018 - 2019 foree cofee nomer 1 karena rasa kopinya masih berasa
untuk di daerah aku belum ada sih tomoro dan kebetulan memang masih di kalangan middle jadi masih kaum kopi kenangan. (untuk karakter rasa emg masih cocok di kopken ketimbang yg lain) mungkin tomoro ada di daerah aku pasti aku coba . untuk karakter kopi yg enak itu gak terlalu manis tapi ada rasa kopinya. tapi nyatanya di indo udh dominan suka yg manis2.
Ada satu kompetitor yg sekali niat gerak masif bakal acak2an dunia persilatan kopi grab and go yaitu point coffee Indomaret. Biaya buka cabang kecil, loyalty program udah jalan sejak lama, mau fokus residence area udah siap, industrial area siap, hub perjalanan darat laut dan udara udah siap banget. Bakal seru nih ke depannya 😊
Penyampaian yg tepat. Waralaba FnB sudah bukan lagi tentang rasa, tp tentang efisiensi produksi dan distribusi. Bisnis Waralaba Kopi bukan untuk penggemar kopi, tapi untuk anak nongkrong yg pengen sambil ngopi. Sama seperti bisnis Smartphone yg bukan untuk 'tech guy'. Pengguna smartphone ternyata jauh lebih banyak yg 'belum melek' tehnologi. Pengguna terbesar justru untuk kebutuhan lifestyle. Entah itu untuk gaming, untuk foto, untuk bersosial. Hanya sedikit yg memaksimalkan fungsi smartphone untuk mempermudah hidup. So back to topic, bisakah Tomoro jadi yg terbesar di Indonesia? Bisa Jadi. Karena target mereka bukan penggemar kopi. Penggemar kopi pasti akan pilih manual brew seperti tubruk dan sejenisnya, atau espresso. Kalau saya lebih suka bikin kopi sendiri di rumah, dari jenis kopi yg saya pilih dan saya roasting sesuai permintaan saya di Roastery setempat. Dan jelas saya bukan target pasar Bisnis Waralaba Kopi.
Dari sudut pandang specialty coffee, ga masalah kalo banyak orang konsumsi kopi2 kyk Tomoro coffee ini. Tomoro coffee ini jembatan dari kopi sachet ke kopi spesialti. Dengan harapan, kelas menengah urban fast-paced gk punya waktu tp ada duit akan 'naik' selera n pendidikannya ke spesialti. Kelas menengah urban, semi urban, rural, punya waktu, akan 'naik' selera n investasi utk homebrewing. Tomoro emng gk bisnis kopi, tp sengaja atau tidak mrk mengedukasi kelas menengah utk 'naik' selera. Jadi, potensi utk UMKM adalah utk bikin kafe spesialti lokal utk menyaring para kelas menengah yg sudah/akan naik selera ini.
bukannya taun ini daya beli majoriti lg rendah ya bang? jd saya rasa bukan naik kelas yg tadinya konsumen kopi saset pd beralih kopi spesialti, tp taun ini tomoro hadir untuk menghadirkan satu opsi lg bagi pecinta kopi menengah bawah-middle. menurut ane naik kelasnya berlaku pas jaman kopi kngn sm janji jw
@@naninfinitybigintnumbertrue ada betulnya, tapi seprtinya ini cuman 'blip' di tren yg ttp naik terus. Gk drastis lagi naiknya emang, tapi belum plateuing.
Bisnis coffee shop sudah mendekati sunset industry. The fittest will survive, jadi kalau tomoro berambisi menjadi no 1 tidaklah mudah. Minimal terus berinovasi dan intergrated. Stock pile biji kopi pada saat panen raya, harus mampu blend beberapa grade, mixed origins. Rasa kopi akan meningkat walaupun pakai biji murah dengan menggunakan spring water dan bukan air kemasan. Modal 1 cup kopi , diluar biaya operasional dan investasi tidak lebih dari Rp.1500 termasuk listrik air cup , tinggal seberapa effisien biaya operasionalnya, ini menentukan harga jual ke konsumen
Udah ada Kopi Kemaren (Kopi Kenangan).....Kopi Besok (Tomoro Coffee).....tinggal buat Kopi Hari ini (Kopi Now)😊 Favorit gue adalah Kopi Se Indonesia punya Sean (anak Pak Ahok)...tempat bagus,harga worth it,ada makanan berat,wifi
bang murni penasaran aja, riset konten seperti ini dapat datanya dari mana ya? karena saya suka sekali dengan pemaparan data dan dielaborasi dengan analisa yang dalam.
Warkop. mudah. Cuman penyajian nya agak klasik, dan harga yang ditawarkan gak terlalu terjangkau. Juga tempatnya sempit. Tapi menurutku ini udh lumayan bagus untuk seukuran kecamatan. Tapi selain mudah tempatnya cukup enak buat ngerokok.
Penikmat kopi “kekinian” di indonesia itu kisaran usia remaja - 40 tahun, dan dimana behavior “mayoritas” orang indonesia itu lebih mengutamakan “quantity” (murah) dibanding “quality” (kopi enak) And i can say “yes” tomoro coffee bisa jadi brand coffee chain no 1 in indonesia, cause they know peluang itu, dan mereka gunakan tekhnologi dan dana mereka buat jadi brand coffee chain no 1 in indonesia
Kopi sachet harganya 3000 rupiah... Klo Tomoro mau ngambil pangsa pasar kopi sachet ya jangan jual paling murah 9000 rupiah, juallah seharga 3000 rupiah 😂
9000 itu promo lo join aplikasi dia, 1 x pakai doank... jaman sekarang orang minum kopi bukan karena kopinya bro, karena gengsinya... walau harga belasan ampe puluhan ribu pasti dibayar sama orang yg jalan ke mall ketimbang berhenti di warung beli kopi sacetan 1 bungkus 2000 ampe 3000an doank coba aja lo liatin yg beli kopi sacetan di warung dalam waktu 1 jam, sekitar jam 9 pagi ampe jam 10 aja. bandingkan dengan 1 jam di mall, brp pembelinya... kalah pasti kopi sacetan...
Tx videonya, gw kira tomoro punya lokal ternyata oh ternyata pemain luar yg mencari cuan. Susah hilang dr kenangan, tapi mau tomoro yg lebih baik, hingga di satu point gw bisa meraih nya. 3 itulah kopi yg gw suka
Bagi gw yg penikmat kopi arabica.. tomoro adalah salah satu kopi yg pas buat nemenin sehari2, dengan packaging yg eksklusif bener2 melebihi ekspektasi karena harganya tergolong murah.
Intinya yang laris di Indonesia itu, tempatnya representatif-keren dan resik dengan harga semurah-murahnya. Seperti mie gacoan dan sambal bakar yang selalu ramai setiap hari.
Gue seneng Tomoro Coffee karena jujur konsep mereka unik mulai dari packaging nya, tempatnya, sampai beans yang dipilih (arabica). Pas awal pertama kali pakai Aplikasi Tomoro Coffee buat pesen, jujur langsung terpukau sama UI aplikasinya yang UI/UX nya manis banget. Bener-bener mateng banget. Dari situ, gue suka Tomoro Coffee. Menu mereka enak-enak, harga juga bersaing sama Kopi Kenangan. Jadi, kalo pengen yang robusta based dan pengen cepet, gue ke Kopi kenangan dan sebaliknya. Sisanya ya ngunjungin coffee shop biasa.
Favorit gw, minum kopi di warkop kampung deket rumah.. wah, rasanya enak banget, hitam pekat tanpa gula, secangkir hanya 5rb perak.. minum secangkir siap begadang 12 jam..😅
setiap minggu gw ngopi di tomoro, dan bisa melihat ibu2 yang ngopi di sana,..dia buka pertama di indonesia, dia pakai logo kucing, and you know how indonesian people love "kucing" menurut gw itu salah satu strategi terbaik dia untuk berkembang cepat di indonesia.
Dia ini oposisi Kopi Kenangan karena orang-orang bosen nginget-nginget masa lalu, sekarang lebih buka mata untuk melihat hari tomoro (esok) konsepnya menurut gua sih dapet banget ya😂
Mosok sih?
bnr jg wkwk
make sense juga 😂
😂 👍🏻 Betul.
ingat masa lalu terus, ya gak maju-maju hidup.
Harus melangka maju ke depan, ya ''tomorrow'' / tomoro ✨
Kenangan kurang sih Americo nya juga kaya kurang fess untuk 20ribu masih mending point coffee
Out of topic, gue cm mau applause sama persiapan materi yg ditampilkan di youtube, komprehensif, clear, mudah dipahami dengan analogi² ringan, salute 👏
Inilah yg buat gue subscribe, 1, 2 video gue perhatiin konsisten, pertahankan!
Bukan cuma itu, editan2 & grafiknya menurut saya keren 👍
Yg keren dr chanel ini yah risetnya luar biasa, simpel tp jelas, gampang dicerna, good job Raymond .
cochi mampir dong
yang keren pengemasan dan narasi nya, bisa buat info 2-4 menit jadi video 13 menit
Selesai tu madrid 😅
Weh ada koci wkwk
SELESAI TUH KOPI WKWKWKWK
Setuju bahwa teknologi ada di balik kopinya ini. Dengan penggunaan aplikasi software (app) ke customer bukan cuma repeat buying/orders (pembelian/pesanan berulang) yang didapat Tomoro, tapi juga karakteristik dan lokasi pelanggan (membantu di mana buka cafe baru) dan ini membantu stok/inventory di belakang lebih akurat (menuju zero inventory). Biaya (cost) inventory berkurang. Dengan data dari J&T dan "sister" company Tomoro lainnya maka dia bisa tahu dari mana sumber kopi, volume dan jenis, apa kopi Indonesia tsb untuk ekspor atau impor, dan akhirnya tahu dari mana sumber terbaik (termasuk kopi terenak) yang dia harus dekati untuk bisnis domestik Indonesianya. Biaya untuk mencari dan mengirim per kgnya sudah menurun. Di samping itu bisa jadi dia punya data import kopi Indonesia yang terbanyak dari Vietnam (tetangga China, dan China pun import dari Vietnam) yg bisa membantu supply biji kopi ke Tomoro di China dan Tomoro Indonesia sekaligus (sekali menyelam minum air, harga lebih ekonomis dia dapat dari Vietnam karena pesan lebih banyak). Dari data Indonesia dia bisa mengekspor kopi premium Indonesia ke China. Dengan aplikasi lain ke supplier (pemasok) di Indonesia dia bisa kasih harga lebih baik ke supplier karena dia tahu volume dari lokasi tertentu yang tepat untuk dibawa ke cafe-cafe Tomoro terdekat dan menghemat ongkos transportasi. Cost beli biji kopi naik sedikit tapi cost transport dan cost frekwensi jemput ke sumbernya menurun dan deltanya akhirnya cost menurun.
Pegawai yang cukup tahu pencet2 button berarti skill kopinya tidak harus kelas suhu atau guru. Jadi gajinya pun di bawah orang dari Starbucks dan Kopi Kenangan.
Yang menarik dia menargetkan daerah industri, bukan perkantoran CBD yang sudah jadi "area"nya Starbucks, Exelco, J-Co, dan yg high-ends lainnya. Jadi di industri banyak pegawai pabrik dan kantoran. Mass market tercapai. Harga 9K masuk di kantong pegawai pabrik sekalipun. Namun saya bertanya apakah orang mau jalan kaki jauh2 hanya untuk beli kopi (karena daerah industri biasanya spread out, luas2, bukan kayak gedung tinggi dengan 1000 orang di satu gedung, tinggal naik-turun lift untuk beli kopi). Atau mungkin Tomoro membuka beberapa cafe outlets di lokasi industri?
China sedang gencar di renewable energi, makin sadar penghematan energi, dan perlindungan lingkungan. Jadi penggunaan plastik pun dikurangi. Cupnya dari kertas. Ini dapat dukungan pemerintah China. Mungkin mesin2 peracik kopi baru (paten milik grup sendiri?) yg dipakai pun lebih hemat energi, Dan juga korupsi sedang diawasi terus, bahkan yang di luar negeri China seperti di Indonesia lebih ketat diawasinya. Jadi investasi China akan lebih aman dari korupsi di Indonesia. Supaya bisnis langgeng.
Sekarang hitungan2an uangnya. Pakai asumsi dulu. Bilanglah kopi kering dari petani 1 kg = Rp 80000. Setelah diroasting tinggal 80-85% = 800-850gram. Satu cup kopi reguler butuh 10 gr roasted coffee, jadi 1 kg dari petani tadi bisa menghasilkan 80-85 cups. Bilanglah 80 cups dan satu cup dihargai Rp. 9000. Jadi 1 kg biji kopi dari petani menghasilkan 80 x Rp 9K = Rp 720K. Jadi dari 80K ke 720K maka margin brutonya sudah sangat lebar untuk dibagi ke banyak komponen biaya. (Ini artinya Starbucks dan teman2nya itu sudah menikmati margin profit yg sangat besar sampai saat ini apabila menjual bilanglah Rp30K/cup). Kembali ke Tomoro di 9K/cup. Kalau cafenya bilanglah di awal baru menjual 200 cups per hari atau sekitar 2+ kg biji kopi harga petani atau bilanglah pemasukan kotor baru Rp 2 jutaan per hari (60 juta per bulan), sedang modal membuka outlet cukup besar (mesin, sewa gedung, dll), maka ini masih butuh bakar uang di awal. Saya penggemar Starbucks. Suka beli yang di 30-40K grande. Tahu ada Tomoro, misalnya Rp20K/cup ukuran yang sama, saya akan pindah ke Tomoro asal rasanya enak. Pelan2 pasar Starbucks, dan mungkin juga Kopi Kenangan dan Fore, ditarik oleh Tomoro. Mungkin pindahnya orang ke Tomoro bisa lebih cepat dari perkiraan sehingga bakar uangnya tidak terlalu lama?
Dan itulah kenapa outlet2 brand kopi yang baru mulai itu biasanya tempatnya kecil, kaya Fore dan Tomoro ini. Makin lama memang bakal berpotensi buat memperlebar fisik outlet mereka, but at what cost? Perusahaan kaya gitu pasti bakal mikir, "daripada gue ngelebarin size outlet ini mendingan gue bikin outlet baru di tempat lain" atau gak, mereka bakal mikir gimana cara buat memperkuat engagement mereka di pasar sekitar outlet mereka, entah itu dari kualitas raw materialnya kah, atau dari sisi marketingnya kah. Yang jelas, renovasi outlet masih belum jadi prioritas mereka. Prioritas utama mereka ya balik lagi ke "brand awareness"
@@namursyid Mantap dan setuju. Keterlibatan lokal dan ketemu pasarnya dulu di lokasi pilihan dan membentuk kesadaran merek (brand awareness) shg orang lokal ingat kalau mau beli kopi mampir ke outlet tsb. Trend saat ini outlet harus nyaman untuk orang bisa kerja. Sejak pandemi dan kuantitas WFH (work from home) meningkat, orang banyak kerja di outlet2 cafe, modal laptop dan wifi. Pesan kopi dan snack jalan terus. Kerja jalan terus. Bagi sebagian orang lebih produktif hasil kerjanya di cafe dari pada di rumah yang ada gangguan bed dan TV :-). Apakah Tomoro menargetkan pasar ini? Karena dituntut outletnya tidak boleh kecil.
Buat pecinta kopi, paling gampang ngujinya dari espresso/americano. Dan surprisingly, Tomoro ini enak banget. Mereka pake arabica yang bagus kayanya, kok bisa😅
Bang gua lagi baca2 komen eh nemu komenan artis nih hehe.
Yesss, benee kooh
fresh espressonya bang, gak kaya sebelah yg ditampung dulu espressonnya. ini yang gua liat sih, ga tau udah berubah apa blom
Oh begitu, keren tp murah @@riszu4599
Aku suka perpaduan arabika dg robusta yg pas, dan freshly brewd
Intinya mereka paham pasar Indonesia. Mereka pny teknologi pny duit. Dan kita CUMA PASAR. Aplg orang kita ga peduli produk itu drmn yg penting murah dan dibutuhkan.
Orang indo gaji umr seneng nya jajan 😂
Bener 👍
You only young one @@samilna
Pembahasan food and beverage di indo emang seru sih karna mayarakatnya indo negara pasar, pemain raksasanya dari luar
bisnis paling cepat naik & cepat dilupakan.
lihat xi fu tang.
lihat mixue.
lihat xiji.
lihat menantea.
.
pelan-pelan hilang dari peredaran ataupun sudah mulai sepi pengunjung.
.
ini saya lihat2 mie gacoan jg mulai sepi, at least di daerah saya.
@@sukafzeremang bisnis kaya gitu buat sekali tembak doang.. Kalo udh dapet duit foundernya pada cabut kaya jual beli saham
@@sukafzerwaduh mi gacoan dkt rmh saya tetep antri
@@sukafzerproduk f&n yg hilang dr peredaran itu biasanya mereka redup karena saingan dengan gerai sndiri. Contohnya kopi kenangan berjamur dimana2 setiap beberapa km ada akhirnya salesnya kebagi2. Kebetulan saya krja di f&b dan itu yg saya rasakan 😅
@@gamearun11 good insight. thank you. 👍
Bisnis kopi adalah bisnis ruang ketiga. Orang orang perlu itu... mereka bosen u meeting di kantor, bosen u buat tugas d kampus atau kos. Ruang ketiga itu yg paling nyaman.... bisnis kopi digabung dgn co working space bisa lebih berhasil sih,,,,❤
Pasti kerja di sbux ini org 😆
Prasaan byk yg udah tutup coworking space.
@@MI-wy8pr pure coworking space memang udah banyak yg tutup, tapi coffee shop / cafe dengan vibes coworking space masih banyak
co working space itu bisnis ilusi, hahaha. di keren-kerenin dalam pikiran, kenyataannya, ga ada keren-kerennya. skrg banyak coworking space yg beralih jadi coffeshop total.
@@g73chhahaha betul, gw pernah ngerasain kerja di co-working space dari luar keliatannya keren ada meja billiar, ada Playstation, meeting room nyantai ada beanbag, share table dll tapi pas udah ngerasain kerja di tempatnya mana sempat main billiar atau playstation kalo ngga mau diplototin bos atau HRD, share table ngga enak berasa ngga ada privacy dan meeting duduk di beanbag itu sangat ngga nyaman 😅😅
Dulu waktu covid berjuang jualan kopi manual brew bareng suami krn covid hotel suami tutup jd survive jualan kopi smp dpt bansos umkm 2 x. skrg berjamuran kopi2 kekinian , sayang gga ad modal jd ya udh berhenti jualan , jadi kenangan bgt sering minum susu es kopi gula aren paling favorite . Skrng Alhamdulillahnya suami udh kerja lagi .😊
Kuncinya 1. Ada dimana2. 2. Proses2 terobosan yg membuat lebih efketif & efisien. 3. Murah. Gw yakin tercapai.
Seneng banget, brand2 kopi indonesia menjadi tuan rumah di negrinya sendiri, ada kopi kenangan, kopi janji Jiwa, kopi Joni, point kopi dll.
yang menarik, positioning nya, bukan head to head dengan kopi kenangan dkk. , tapi mengambil segmen kopi saset, woww... itu big market lho, keren nih strategi nya, dengan menekan biaya operasional, mengingat CEO dan manajerial nya punya pengalaman di supply chain yang baik (khususnya di J&T) utk mengejar economic of scale / scope. saya yang pernah mengelolah supply chain nya J&T di jatim, sy paham itu worthed banget
Gue pas pesen kopi online dari Tomoro kaget. Kemasannya bagus, rapi, plastiknya lumayan tebel, sama ga begitu mahal. Bungkusnya juga ga pake plastik, pake kertas yang lumayan tebel gitu. Gue mikir niat juga packaging-nya
Bener sampe gelas2nya bisa disimpen buat pake bungkus2 lain. Semoga gelasnya bisa lebih astetic buat pot misalnya atau perlengkaan rumah tangga. For next strategy.
Dulu gw pencinta tomoro dan tiap hari beli, tomoro late. Dulu harga masih 19rb yg large dan masih banyak promo diskon. Tapi lama2 harga naik dan diskon berkurang.
Tuker poin jadi mahal n susah dapetinnya.
🙂↕️ jadi enggak beli lagi deh. Back to kopi hitam bubuk aja lebih sehat.
tunggu dua tiga tahun lagi apa masih konsisten ngak... sekrg mgk masih ningkatin brand jadi mesti pk yg bagus2... bakar duit dulu.... nanti kl sdh profit consideration biasanya mereka cari yg lbh save cost... ITU KUNCI NYA no profit no business.
Apakah ada soal pencucian uang?
Setuju pekingnya wow banget.. rasa sih masi oke ya.. beda2 dikit doang buat gw pecinta kopi manis n dingin, bukan true coffee lover 😊
Kopinya healthy vibe banget, gula nya ada aren, madu manuka, susunya ada pilihan oat, dengan harga yang jauh lebih murah dibanding oat coffee lainnya, wajar sih boom
Bakal bisa jd no.1,pecinta kopi di Indonesia sangat banyak dikalangan mass,murah, kualitas tetap terjaga,market di aplikasi & technologi yang modern,why not to be no.1
Menurutku, yang paling ngena itu Fore Coffee. Dari segi kemudahan pemesanan juara banget, ditambah lagi kopinya beneran enak, amu varian yang manapun.
Ak ga mau komentar kopinya sih tp mau komentar channel km. Sumpah ini keren banget dan ak merasa ntn ini gak waste my valuable time. Thanks Raymond
cobain kopi sana sini, bandingin harga, kualitas dan rasa.. ujung2nya yang repeat order dan muncul di kepala tiap kali kepingin kopi pasti ke Point coffee wkwk enak bgt dan affordable.
setuju bsng..point kopi is the best
Cold brew non sweet original terbaik lah 😂
Kalo gamau rasanya gagal udah akhirnya order point coffee, males gerak tinggal pake indomaret klik biar ga mahal2 amat ongkirnya mantap❤
@@rinaldisucahya5875 ini gampang bgt bikinnya pakai coarse grind java arabicanya excelso, direndem air 18~24 jam, gaperlu cemacem, tahan sampai berminggu2 di kulkas bang, coba deh, rasanya persis ataua bahkan lebih enak, dan murah pastinya
Udah coba bandingin sama kopi susu keluarga-nya family mart?
seperti mendaki gunung sih menurut gw, ketika dia bertemu gunung (viral) dia akan cepat naiknya setinggi apapun gunung itu
pada akhirnya akan turun juga, gw juga ngalamin 2 tahunan. bisnis foto yg lumayan profit di kalangan anak remaja SMA kebawah.
bahkan gw sendiri heran kok bisa ya rame pdhal ya modal webcam, komputer sama lampu.
tp pada akhirnya turun jarang ada yg foto. jadi gw putar otak lagi apa yg sekiranya laku
Dengar video ini sampe habis krn tidak membosankan. Padat jelas, tidak bertele². Padahal sa tra tau Tomoro itu apa krn blm ada di Timika...
Keren kaksss.... 🔥🔥
konsep strategy yang fokus kepada Volume and Value. dengan efisiensi cost ratio di masing2 storenya. Semakin banyak pengunjung yg beli dan saving money di mereka, artinya mereka sangat cerdas menciptakan bank dan technology yg efisien di operasional mereka. Utk differensiasi mereka gunakan pilihan menu utk msg2 segmen. Cerdas karena forestock mereka beli volume byk utk saving byk dan dijual brand ke partner business as franchise. Mixed profitable and fast-return.
Dari referensi / pengalaman gw pas pertama kali nyoba coffee chain ini area jkt - bintaro :
- Fore : Ice pandan Coffee ga suka kemanisan & aneh menurut gw, beli karena rekomendasi barista & ice latte nya jg B aja dan agak mahal score 6/10
- Starbucks : overrated menang branding doang cukup beli cappucino / hazelnut latte aja disana misalnya ga ada pilihan lain score 6.5/10
- Kenangan : Lumayan tapi perut mules mulu tiap minum nih kopi, terlalu strong kali ya asemnya 7/10
- Janji jiwa : worth it tapi ga bikin candu / jarang repeat order score 7,5/10
- Tomoro : Pertama beli ice latte yg less sugar, tapi rasa coffee nya rada anyep menurut gw 6.5/10
- Calf : Favourite untuk sekarang beli yg kaleng 25rb yg regular 1/2 sugar repeat order 2 minggu sekali 8.5/10
- Jago coffee : recommended untuk kopi budget & rasanya fresh dulu sering beli sekarang jarang karena ga bisa request gula dikurangin soalnya product udh jadi score 8/10
- Kopi tuku : kopi gula aren nya, kata orang2 bilang enak bener pas gw coba ternyata jg b aja 7/10
- Kopi Kulo : pertama nyoba daerah bintaro enak bener tapi pas terakhir nyoba rasanya aneh ga ngerti apa standarisasinya berkurang / quality nya diturunin 6/10
- Point coffee indomaret : menurut gw ini enak semua suka beli yg original coffee yg botol harga 18rb deket rumah mix antara kopi & susu - gulanya pas banget menurut saya, lebih berasa di kopinya 70% kopi, 10% gula, $20 susu dan kopinya ini fresh walaupun udah jd di botol mereka selalu labelin tanggal buat & tanggal expired cuman max 3-5 pembuatan ini standarisasi bagus untuk harga & rasa score 9 / 10 sih, mereka kayanya pake robusta yah soalnya ga asam jd aman buat perut yg kalo telat makan suka gampang kena asam lambung
* Kopi favourite & the best versi gw malah yg jadul2
- kopi tarik yg di bogor kawasan pecinan itu yg area pasar 1 arah tempatnya jadul score 9 / 10 minum kopi kaya air putih 2 cangkir dalam 2 jam :v
- Kopi koh abun di kalimantan timur samarinda, kopi jadul kopi tarik tempatnya bener2 tradtional tapi isinya banyak pengusaha kapal & juragan semua score 9.5/10 ga perfect soalnya tempatnya panas yg penting kopinya nikmat :v
Kopi koh abun dong 😅😅😅
Koh abun vs Koh asiang enakan mana yak😂
Wah ngeri bgt abang ini, pengalaman ngopi nya ampe kalimantan dongg
Ko aku setuju ya dg abg ini😅, ada kopi yg bikin mules, aku bkn pecinta kopi cuma coba2 aja, dr semua kopi itu ttp cintanya sama kopi kapal api yg direbus dan disaring beeh nikmat bgt😅
Bener, kopi kulo GAK SEGREGET awal² dulu keluar. Entah apanya yg salah
menurut gua brand coffee yang harus di highlight karena produknya itu calf, produknya inovatif banget rasanya enak2 dan gak ngikutin rasa kompetitor, produk dia yang di kalengin itu jenius banget, rasanya jadi nikmat dinginnya lama dan rasanya konsisten karena gak ada es batu yg mencair, so i just wanna give aplause to calf👍
calf rasanya gk konsisten, kadang dapet yg anyep
Calf ga di banyak tempat
Daerah gw di jakarta g ada calf
Mixue aja udah mulai tumbang
Kaleng (yg dilapisi plastik tipis dalamnya) tetap konduktor panas yg lebih baik dari cup plastik. Jadi klo start suhu awalnya sama, harusnya cup plastik bisa lebih mempertahankan suhu cairan di dalamnya lebih lama. Tolong dikoreksi klo pemahaman ini ada yg keliru
@@farahi3976 mereka emang ekspansi nya pelan karena masih modal sendiri bukan pakai investor dan kadang buka cabang baru karena popular demand
Udh lama nyari info tentang bagaimana tomoro berkembang secepat skrg,,dan baru di penjelasan lo yang masuk akal,,,terusik terus bg,,,ilmu kyk gini ga ada di pelajari di kuliah😊
ada kok om hehehe, ini bahkan bisa ditemui di semester 2-3 di kelas manajemen S1 kok :). Om kali yang gak fokus perhatikan, atau mungkin gak masuk kuliah. Bdw saya dosen jadi bisa dipertanggungjawabkan kenapa saya bilang pembahasan ini ada di kampus.
@@adityatrojhan3219mungkin maksudnya kak dwiki, cara penyampaian di perkuliahan kurang menyenangkan (jadi terkesan lebih mudah menangkap ilmunya lewat video ini)
utk brand lokal, kopi kenangan masih jadi favorit gw, karena rasa kopinya cocok di lidah gw, terutama yang kopi kenangan mantannya, masih yang paling enak menurut gw. Lalu, entah gimana, kopi kenangan ini, bersahabat dengan lambung gw. Belum lagi ketika masuk outletnya, bau kopinya menenangkan. Gw belum nyobain tomoro sih, tapi memang tomoro ini gw liat cabangnya dimana2 bahkan di lokasi yang menurut gw high class, tomoro juga ada.
Luar biasa! Terima kasih atas ulasan yang sangat bermanfaat bagi pengusaha F&B
Ini jadi challenge yg besar bgt buat UMKM/ pemula yg pengen bikin coffee shop, mereka bisa bikin value proposition yg beda dgn tomoro dkk, karena strategi bisnis dan scale nya jg beda.
Anw, my favorite is kenangan dan fore! Tomoro terlalu hambar😅 tapi mereka hebatnya buka lebih pagi 👍
Kayanya mba belum nyoba varian oat nya. Saya nyoba 3 variant oat nya tomoro lgsung jatuh hati. Rasanya beda lebih kental d susu dan bisa diatur gulany
@@nandazulhija6298 hojicha oat, mantaap
Jadi makin menarik nih persaingan di bisnis kopi. Kalau jawaban politisnya sih pengennya kita "menang di tanah air sendiri"
Tapi tomoro coffee owner nya bukan orang Indonesia
@@lullaby6642itu dia, pengennya jangan tomoro yg berhasil tp brand lokal aja wkwk
tomoro nyajiin rasa yang lebih autentik dibandingkan kopi kenangan, bisa dibilang dengan harga yang lebih murah tapi bisa dapat rasa sama kayak di cafe yang ada di Indoensia
menurut saya ini kelebihan tomoro:
-dari segi kemasan:
gelas yang dipakai lebih efisien dan lebih enak buat dibawa bawa
setiap pemesanan untuk take away diberikan kantong dan yaa itu sangat membantu terutama yang bawa motor
-dari segi rasa
kopi tomoro pakai kopi arabica 100 persen yang buat rasa kopinya jadi berasa (meski beberapa coffe store lain juga menggunakan 100 persen arabika) dan ga hanya rasa manis seperti brand kopi di mid class lainnya
-segi promo dan harga
mereka buat aplikasi untuk bikin harga diskon dan bikin orang yang belum tau tomoro jadi tau tentang tomoro karena digoda oleh diskon
untuk harga ya memang lebih ramah dibandingkan coffe store lain, untuk kopi gula aren nya di harga 15k
dan ya ini sebatas opini saya saja sebagai seorang yang punya bisnis kopi dan senang untuk mencoba kopi di coffe store lain
Salut gua sama pebisnis yg main di bisnis kopi, gimana bang masih berdarah-darah apa udah stabil?
Ya sama kaya xiaomi di awalan main di indo lah bro
Dengan spek yg sama kita bisa nikmatin dengan harga yg murah
Tapi lihat 5 tahun ke depan
Semua harga xiaomi udah naik gila dan punya produk premium nya sendiri
Dari yg awalnya janji demi komintas tapi skrg kapitalis
@hoseaimmanuel : bagaimana dgn Cotti Coffee ?
Nah ini gw s7
Gk enak pun
Menurut gue... video/info dibawah 15 menit ini lah yang masih bakal ditonton. Singkat, padat, dan gak bertele-tele. Hehehe... OFT (out off topic) maksudnya.
Salut sama channel ini. Langsung subscribe karena berasa gak ada durasi yang wasted. Materinya berbobot, tapi dibuat compact dan gampang dicerna. Pertahankan ya Mas Raymond!
Kalo landscape kopi di Jabodetabek, ya memang sangat akurat. tapi jika sudah masuk ke daerah Jawa terutama Jatim lingkar surabaya yg setiap 500m ada warung kopi, disini kalian bisa dapet kopi asli berkualitas, roasted manually, dengan lokasi yg keren ga kalah sama kafe dengan harga mulai dari 5k, menu variatif pula. kopi kenangan engga berkutik disini. meskipun buat target kalangan middle-up sekalipun.
Jauh bgt bang 500km😅
Di medan juga ga main bang jaringan coffeeshop macam kenangan, janji jiwa atau mixue pun. Disana orang lebih suka ke coffeeshop lokal dengan gaya khas warung kopi medan.
Tepat bgt sih ini , ane di jogja , dangan penghasilan di jogja , setara di atas umr dikit , klo pengen kopi kekinian ya beli di coffeeshop lokal, harga bisa 15k dah dapet kopi enak , gak kalah sma brand mainatream
betul, menurut saya hampir sama juga kaya resto2 kelas wahid yg sukses di jakarta dgn harga selangit, franchise nya masuk jatim banyak yg berguguran..konsep org sini beda dengan orang2 ibukota😂
wkt kemaren ke Malang jg kopi lokal juara sih, ada yg 3rb-5rb dpt. kopi giling asli
Intinya mengerti pasar.. "Murah dan TERLIHAT berkualitas, enak nomor sekian" Artinya harus main volume.. Pebisnis yg levelnya kaya si star ga perlu background fnb biar bisa buat tomoro jadi bisnis yang besar.
mirip2 mixuwe lama2 bangkrut pada sepi 😂
@@otaksapu1m lo francaisenya wkwkkw
Temen gw ampe buka
Dodol bener
@@eggyaditama3115 yg untung china, yg buka usaha apalagi di akhir2 cuma dapet utang bank 😭
Kurang se7 sama pendapat mu, menurut saya tergantung pasar, djualan fnb hal terpenting harga+rasa itu sudah saya pelajari pasar lokal, pada akhirnya nya tumbang
BIG no. FNB selalu tentang rasa. Pertumbuhan dan ekspansi cepet cuma menggambarkan sebagian dari keahlian sebuah entitas FNB. Sisanya ada di kualitas (rasa)
Kata adekku yg hobi minum kopi kekinian. Kopi dr tomoro gk terlalu enak. Msh lbh enak kopi janji jiwa, kopi kenangan. Klw aku sendiri suka kopi tubruk 😂 apalg klw kopi sangrai secara tradisional. Behhh mantap!
sama saya suka kopi trubruk
setuju sh kurang enak dibanding kopi lain. klo saya lebih ke Kopi Tuku. selian itu bikin manual di rumah.
Skrg pasar mereka serba minuman pake Es, kalau panas ya buat aja di rumah, beli bubuk yg berkualitas udh mantap. Tapi kalau es ga bisa sembarangan
@@andraprayoga8561 🙌 wanginya mantap ya klw kopi tubruk!
Dibanding janji jiwa ya enakan tomoro lah kemana mana 😂 saya hampir tiap hari minum kopi dr tahun 2018-an sampe skrg. Janji jiwa skrg udah kureng bgt , kenangan juga kopi mantan nya udah encer
Tomoro bisa menjadi no 1 di indonesia.....Smoga saja. & doa nya yah...
karena Ceo nya yg visioner and team internal support yg terintegrated and ada juga yg mempunyai pengalaman bermacam2 dan ada juga yg hampir 20 thn di duniai F&B indonesia yg tentunya tahu segment, market potensial dll yg beraneka ragam...
Di Aceh sudah bisa merasakan kopi enak dengan harga 5rb rupiah, espresso arabica seharga 10-12 rb rupiah, moccachino seharga 18rb, iced chocolate seharga 20rb. Btw ini video keren sekali. Kualitas pengambilan gambar dan editingnya patut diacungi jempol, ilmunya juga oke bgt.
Tomoro itu bisnisnya cari profit dari margin penjualan atau main valuasi buat dapetin investor yang mana strateginya bakar duit? Kalau main valuasi dan bakar duit yang akhirnya bisa menekan harga penjualan serendah mungkin, ya nafasnya akan tergantung sampai mana investor mau menggelontorkan uangnya. Kalau dari POV customer, mereka akan happy2 aja selama harganya murah. Yang tidak happy dari bisnis bakar duit adalah UMKM di bisnis kopi, yang mana konsep bisnisnya adalah mencari profit dari margin penjualan. UMKM ini akan tersedot marketnya secara signifikan karena positioning Tomoro ini di kelas "mass"
Klo menurut gw , bisnis seperti ini lebih ke cari “korban” yg mo buka warkop , ok mereka mungkin gede di jumlah gerai .
Orang2 yg pakai merek bukan saja keluar semua biaya operasional tapi juga bayar fee” dan starter pack yg harganya bisa anda tanyakan sendiri .
Ending nya klo anda gak kuat lagi beroperasi pihak brand yaaa… terserah anda mo tutup atau klo anda lanjut tetap bayar fee . Resiko ada di kita , brand aman-aman aja
Dijual 9000 mrk masih untung, tapi tipis. Biar bisa bertahan, mrk harus jual dalam jumlah sangat banyak.
Ko, bahas kopi Tuku donk. Penasaran banget kenapa kopi Tuku sampe sekarang gak masive buka cabang/franchise. Paling Di Jakarta jumpa ada beberapa aja. Di luar kota baru buka Bandung. Padahal kopinya enakkkkkkk banget plus harganya juga terjangkau untuk kualitas enak begitu. Trs local pride lagi.
branding dulu
ga punya duit. trus ga mau pake duit orang, serius...
di surabaya udah ada beberapa kak
terlalu idealis sih
kopi Tuku bukan lawannya Tomoro. karena kopi tuku bukan franchise. so far.. gue pribadi masih lebih suka kopi tuku sih hehe
saya loyal ke merek lokal kopi tuku. kopinya enak, kualitasnya stabil dari dulu. mendukung produk dalam negeri
tapi cabangnya sedikit
@@RianMalikiya sih emang rada jauh... ngga baik juga minum sering2. klo sehari2 cukup kapal api + susu oat tanpa gula.
aamiin
Dukung produk dalam negeri ? Truss komen nya pake HP merk dalam negeri dong
@@williamalexander7964siap... saya sekarang otw ke WTC cari HP made in Indonesia, bro
Bisnis sebesar dan sesukses apapun.. Perlu di lihat Juga kesejahteraan karyawannya😊
Sejak 2012 saya kecanduan kopi tp bukan kopi hitam, sehari 1 cup kopi. Awal minum kopi sachet dr gooday kelamaan cocok sma esprecielo tp barangnya susah dan muahal.
Thn 2016 - skr berhenti minum kopi sachet, disini mulai minum kopi cup. Saya sudah coba Fore, Janjiw, Kenangan, Point, KSK familymart, Kulo, Tuku.
Apapun outletnya yg saya pesan varian eskopisusu gula aren.
No 1. Familymart, KopiSusuKeluarga, harga 15rb/cup. Minusnya, yg saya tau outlet terbatas cuma ada di Jabodetabek aja.
No 2. Fore. Aren late or Irishkopi, kopisusu dgn rum, harga 30rb/cup. Minusnya, harga lbh mahal drpd kompetitor
No 3. Tuku. Kopisusu tetangga, harga 20rb/cup. Minusnya, outlet terbatas.
Kenangan, Janjiw, Tomoro menurut saya rasanya biasa aja tp kembali ke selera.
dulu awal tertarik beli tomoro krn mrk pake oatside dan banyak menu nya yg oat dgn kesan lbh sehat. trs roti2nya juga murah bgt kayak pain au chocolate nya cuma 10k tp cukup oke. stelah makin banyak gerai yg dibuka nyoba buat nongkrong disana ternyata not bad juga dan harga memang bener jadi salah satu alasan buat pilih, apalagi matcha oat nya enak bgt
+gulanya banyak pilihan sehat, ada aren dan madu manuka
Dengan harga yang jauh lbh murah dibanding caffee dengan pilihan sehat lainnya, kaget sih dan udah mikir bakal jadi kopi langganan disini
suka dengan brand ini, kopi berkualitas, harga murah, terlebih yang seri SOE.. melihat persaingan coffee shop, sepertinya kita berada di era dimana chain coffee shop premium sbuks, xlso, simega, dsb akan kalah bersaing dengan brand2 macam "besok", "memory", dan bahkan "hebat", inilah persaingan, selama konsumen diuntungkan dengan harga dan kualitas lebih baik..
Simega dan hebat siapa?
@@backpackercungkring3880 si mega = coffe beans kalau si hebat apa ya?
Simega itu kopibin, Hebat itu Jago
Kalau kebelet murah masih ada kopi saset kok.
dari segi rasa enakan kopi kenangan, dari sisi store Kopi Kenangan punya standard yang hampir semua sama d semua store dengan flow masuk k dalam toko hingga penyajian yang sama (kecuali drive through).Klw Tomoro belum punya standard untuk berlaku k semua store nya mereka.
Ah masa
Starbuck sih uda paling okeh ada harga ada rupa sama kyk tumoro coffea mactha late pesen behhhh...yummy 😋
@@hendrowidjaya239mehh, starbuck overrated
cepat berkibar biasanya cepat juga meredup
udah banyak contohnya
brand "Kopiteori" dr Makassar dgn menu andalannya "es koja" tetap jd yg terbaik di lini perkopian menurut gw.
so yg belum coba dan mampir di kota Daeng, silahkan dicoba, niscaya kopi2 kekinian macam ini bakalan ga ada apa2nya
Pentingnya buka usaha punya pengalaman kerja di bidang-bidang apapun & punya jaringan/relasi dari perusahaan sebelum nya...
Dia bilang 1 kata aja saya mantan menejer oppo & JNE atau mantan pemimpin perusahaan besar sudah pasti di perhitungkan sama pembisnis atau investor
Kl kami lebih bermain di one stop dining....
Outlet kecil di Tebet cuma ada minuman, pastry, dan rice bowl frozen dari central kitchen.
Outlet besar di Puri dan Citra 8 full menu.
Krn kami mikirnya lebih ke gimana gaet family atau group market.
Krn market itu ga semua butuh kopi dan pasti ada yg butuh makanan berat dan ATx nya pasti lebih besar dibanding kaum WFC/WFE.
Nama brand kami Pouter Coffee.....
apa itu ATx WFE
@@esdegan7176 ATx (Average Transaction) WFE (Work From Everywhere)
saya malah ngeliat next stepnya janji jiwa udah bikin starling dan expansi ke daerah pinggiran kota. kopi dijual sekitar 10 - 12rb selalu ada pembeli. bahkan bisa bayar via QR atau cash. ampe pedagangnya ngasih tau ke saya nomor kontaknya kalau mau buka starling (45 juta kalau nggak salah beli franchisenya). ntar liat aja, bakal ada starling juga selain janji jiwa.
Janji jiwa itu niru kopi Jago bikin starling nya. Awalnya itu kopi Jago
Kopi jago
@@irfanarifbudiman7790nahhh, enakan jago menurut saya
Blue bottle, flavor and quality of coffee. Ulasan bagus dan emang bener tetapi tetap ujung2nya adalah kualitas product harus sesuai dengan demand masyarakat mulai dari flavor, daya beli dan kualitas sesuai dengan segmen.
Baru coba sekali. Kopinya strong bgt… mana minumnya pas malam. Melek terus sampe pagi. Soal rasa. Enak koq…
fav coffee chain : Fore, karena konsep dan pemilihan bahan dan design kemasan nya, rasa kopinya juga pas buat lidah gw, walopun yg sekarang2 keluar maniiisss bgt jd its not my option. tapi utk ras2 yg original dan refreshments nya enak sih
Produk kopi hpp nya sekitar 2500-3500, kalau partai besar lebih murah lagi. Apalagi pakai mesin yang teliti. Mungkin bisa 1500-2000.
Yang membuat mahal adalah hal diluar kopi, seperti tempat, pekerja, peralatan dan listrik. Ini yang membuat harga produk naik, hingga kalau dijual 9000 paling sepertinya untung 500-1000 rupiah.
Biar bisa bertahan mrk harus pasang target jual banyak per outlet, jarak dekat antar outlet, managemen yang rapat dan pembelian murah kopi dalam quantity besar. Sehingga gak mungkin mrk buka pisah satu di jakarta - satu di medan.
Ini mirip sama bisnis mie cabe cabean.
UMKM kalau melawan yang seperti ini sulit, karena bisnis makanan minuman secara umum mudah ditiru. Dibelakang bisnis besar banyak chef yang jago, yg bisa kopi resep umkm yang autentic tercopy dalam sekejap.
Harus positioning bisnis bener untuk bisa masuk di bisnis fnb. Seperti ada anggapan kalau anomali kopi untuk mrk yang penggila kopi dsb. Harus bisa menjual sesuatu diluar kopinya, misalnya kopi buat jazz lover, study caffee dll.
Sedang gw sebagai penikmat kopi dari 90an, lebih suka cari kopi dari daerah langsung via toped, beli di senen atau ngiling di pasar. :)
Kalo gua sih lebih seleksi untuk beli minuman kopi atau ketempat coffee karena yang menjadi hal seriusnya adalah tahapan pada kopi gimana tanaman kopi/petani, pascapanen/prosesor, roastery, dan terakhir barista dari bagian tersebut memiliki presentase yang berbeda-beda, dan gua pribadi kopi bukanlah gaya hidup namun Ketika Otak Perlu Inspirasi (KOPI)
Kopi yang enak
- Poin Coffe
- Kopi Kenangan
- Fore
Kopi Tuku. Mantaappp
Area jogja plus couvee sama awor
Kopi Gresik Pride. anti saset saset.an, brewed with care, authentic Arabica taste, starting from IDR5k 😂
kalau mau nikmati kopi nikmat itu setiap hari, pacarin barista nya
Kapal api ❤
Tomoro rasanya enak, murah.. tapi dikit banget. Abis Tomoro ke kopi kenangan, berasa kopi kenangan light banget. Sekarang lebih suka Point Coffe. Harga bersaing, enak, dan gak dikit-dikit amat.
Intinya bisnis kopi kecepatan.. seperti kopi keliling.. ga perlu keahlian ngolah kopi.. cukup seduh air panas tuang ke gelas beres.. konsumen puas.. klo maen online lu cepet2an mana yg selesai duluan kopinya atau dripernya yg datang duluan terus ngantri.. sesimple itu sih bisnis..
kopken masih the best so far. Mulai dari harga sampe rasa
yoi aplaagi pake juara beans nya beneran juara wkwk
Enakan point
@@Simplemology betuuul. Point juga enak dan murah gede 😆
@@fransiscor.n9288 setuju sih! Debest
Kopken sekarang... Pribadi ngerasa sudah mahal dibanding awal.... Dan makin nahan nyari, krn masih manis buat aku... Maap ya....
China master of ATM❤ .. bnyk blajar.. thx ko..
Peleton cafe - amer dingin
Starbucks - C OTR amer shaken
Titik koma - KSA
Barns JuJu - spanish latte whipped caramel
Bacha - black panther brewed manually
Nescafe di luar indo - black, sweetened
Syed cafe - kopi tarik
BECAUSE COFFEE by Harlan + Holden - Butterscotch latte, YUMM!
Did you say favorites? 😂😂😂
Why stick to one when you can have them all, anywhere, everywhere you travel.. life is awesome outside. Kampai!!!
#like4likes
Sangking tertarik dengan pembahasan konten kali ini 10 kali gua ulang untuk dapet seluruh insidenya. Thanks bang ilmunya❤
Menurut gw arah pasar hampir seluruh merek kopi di Indonesia itu sama,
Kapal api (Santos) yg upgrade kelas ke excelso, Starbuck yg sekarang mulai masuk ke Indomaret dengan kopi kaleng & sachet nya (harga masih 10rb an) , Nestle lewat Nescafe nya yg mulai bikin produk kalengan & kotakan, Indomaret & Alfamart yg bikin produk kopi point & expres, janji jiwa & kenangan yg sudah memulai duluan di arena peperangan,
Mereka sedang berebut pasar menengah yg loyal dengan harapan mendapatkan margin lebih besar dari kopi sachet 2rb an. Memang kalau dihitung per pcs akan kalah dalam jumlah penjualan, tapi kalau di ketemukan dengan variable lain akan menghasilkan cuan yg lebih menggiurkan.
Gue sudah Coffee Addict sejak 2015 silam dimulai dari Starbucks, even dengan brand - brand lkal dan baru sekarang, gue selalu coba dengan Espresso based unuk mengenali seberapa baik mereka jualan dengan produk biji kopi unggulan mereka. Fore disebut - sebut, ini brand cukup punya quality bersaing dengan Starbucks, but latelly campuran air mereka ditambah. Mungkin sudah mulai keteteran how to catch up profits, or start bleeding. Kalau inovasi susu dan gula atau yang manis manis jangan ditanya deh. Beda segmen. Mungkin generasi muda sekarang memdang suka disuguhkan dengan dominasi Micin dan Manisan. Tomoro Coffee. 3x saja ke store ini, bingung 1000%. How come espressonya murah banget dan quality nya low banget. Campuran air nya sudah dalam tahap Overkill. Lu mau minum sirop kopi atau mau minum kopi sebenarnya. Let see aja apakah mereka bertahan atau tidak. Gak masuk akal kalau cuma jualan kopi aja mereka survived. Just my opinion...
Sepakat om, gw pelanggan setia banget fore. Sering beli paling ga 2 biji yang ukuran large rasa pandan latte/butterscotch dalam 1 minggu (klo keseringan ngopi beginian tar diomelin bini wkw). Tp dari bulan2 lalu ngerasa ada yg beda dari rasanya, jdnya skrg lebih suka bikin sendiri di rumah (punya mesin otomatis).
Klo buat Tomoro kmrn jg smpt coba dkt rumah ada yg baru buka dan bisa dibilang cukup 1x itu aja nyoba,
Knp ya selalu ada penurunan kualitas spt itu..? Pd akhirnya sy prefer micro coffeeshop yg lebih spesialistik.
@@thekoiponds Klo saya perhatiin biasanya pemain besar begitu. Tp coffeeshop yg baru2 sih masih bagus.
Setuju pas gw coba pertama kali yg berasa nendang sirop kopinya
Kalo saya cobain chocolate yg kata mereka signature , pas cobain bukannya ga enak sih tapi dalam hati langsung bilang : helloo kalo rasa begini sih umum aja , masa signature begini , banyak yg lebih murah dan bisa lebih enak ( tapi bukan berarti mereka ga enak ya tapi B aja )
Lebih enak di point coffe indomaret sih menu yg palm sugarnya oke banget sekalian bisa belanja dan sering dapat promo/voucher
great
lah pas banget minggu lalu ada launching tomoro coffe depan kampus tempat gua kerja, tempat strategis bet lagi dan target mahsiswa mahasiswi
Target mereka di 2024 si realistis. Apalagi bener mereka target pasar kelas bawah ngasih kualitas setinggi mungkin bahkan lebih konsisten dibanding janji jiwa yg menurut gw personal decline quality sama rasanya dri 3-4 tahun yg lalu. Dan untuk pengemasannya emang bener premium banget loh, gw kira bakalan bayar lagi apalagi cuma mesen kopi large 1 doang tapi dapet paperbag dan dudukan gelasnya. Gelasnya pun plastik solid yg ga asal asalan finishingnya. So yeah mereka bakalan nyaingin kopi midclass & ngebunuh entry class. Apalagi klo mereka buka toko kopi mereka yg nyaman banget bwt nongkrong udah deh. Sekarang aja dah decent, gimana klo cakep.
Penikmat kopi yg bener2 ngerti kopi, kayaknya sulit balik lagi ke Tomoro
Kenapa bang?
Jadi pen tau alasannya biar ngerti 😶
Yg jadi masalah adalah mayoritas orang ga ngerti kopi , taunya enak
Yg bener ngerti kopi kan minumnya kopi pahit , sedikit sekali orang yg mnum benar2 itu , maunya kopinya ada rasanya , creamy , dan banyak variasi rasa
Ya pinter mereka tau kalo mayoritas orang suka kopi yg bukan benar2 kopi
tapi Tomoro punya SOE series yang di kompetitor ga ada. Ketika ga nemu coffee shop lokalan yg enak kayanya pilihan terbaiknya tomoro
Menurut gue sih bisa. Foundernya emang latar belakang bisnisnya gak main-main.
Jika dilihat cara dia pimpin J&T menginvasi Indonesia.. dalam waktu 3 tahun mampu membuka cabang di seluruh Indonesia. Dan menjadikan J&T ekspedisi no.1 di Indonesia mengalahkan kantor pos dan JNE.. lalu tahun ke 5 mereka membuka cabang di beberapa negara di Asia Tenggara.
Gue yakin Tomoro mampu membuka cabang di seluruh Indonesia dan menyalip kopi kenangan.
Ya kalau dari perkembangan Dan store yg banyak mereka menang, tapi kalau dari rasa gimana? Jauh lebih enak TUKU kopinya, masa fnb lebih mentingin efisiensi Daripada rasa, kita lihat aja kedepannya bagaimana
menurut saya pribadi yang lebih suka takaran coffenya lebih dominan daripada gula dan susu,
nomer 1 americano kopi kenangan,
nomer 2 point coffee indomaret menurut saya rasanya bisa pas,
untuk foree coffee kenapa ketika saya merasakan di tahun 2022-2023 rasanya agak kemanisan,
berbeda ketika flashback ditahun 2018 - 2019 foree cofee nomer 1 karena rasa kopinya masih berasa
untuk di daerah aku belum ada sih tomoro dan kebetulan memang masih di kalangan middle jadi masih kaum kopi kenangan. (untuk karakter rasa emg masih cocok di kopken ketimbang yg lain) mungkin tomoro ada di daerah aku pasti aku coba .
untuk karakter kopi yg enak itu gak terlalu manis tapi ada rasa kopinya. tapi nyatanya di indo udh dominan suka yg manis2.
Udah pernah nyoba kopi Americano/Espresso di berbagai gerai dan Point Coffe juaranya
fore, aplikasi nya oke. reward ada.
Tapi muahal
Mahal? Murah kalau beli di app nya @@imampradana8292
Harusnya semakin banyak orang jualan kopi berdampak positif bagi petani kopi indonesia
Kudos for the editor 👍🏻
Ada satu kompetitor yg sekali niat gerak masif bakal acak2an dunia persilatan kopi grab and go yaitu point coffee Indomaret. Biaya buka cabang kecil, loyalty program udah jalan sejak lama, mau fokus residence area udah siap, industrial area siap, hub perjalanan darat laut dan udara udah siap banget. Bakal seru nih ke depannya 😊
Penyampaian yg tepat.
Waralaba FnB sudah bukan lagi tentang rasa, tp tentang efisiensi produksi dan distribusi.
Bisnis Waralaba Kopi bukan untuk penggemar kopi, tapi untuk anak nongkrong yg pengen sambil ngopi.
Sama seperti bisnis Smartphone yg bukan untuk 'tech guy'. Pengguna smartphone ternyata jauh lebih banyak yg 'belum melek' tehnologi. Pengguna terbesar justru untuk kebutuhan lifestyle. Entah itu untuk gaming, untuk foto, untuk bersosial. Hanya sedikit yg memaksimalkan fungsi smartphone untuk mempermudah hidup.
So back to topic, bisakah Tomoro jadi yg terbesar di Indonesia?
Bisa Jadi. Karena target mereka bukan penggemar kopi.
Penggemar kopi pasti akan pilih manual brew seperti tubruk dan sejenisnya, atau espresso.
Kalau saya lebih suka bikin kopi sendiri di rumah, dari jenis kopi yg saya pilih dan saya roasting sesuai permintaan saya di Roastery setempat.
Dan jelas saya bukan target pasar Bisnis Waralaba Kopi.
Dari sudut pandang specialty coffee, ga masalah kalo banyak orang konsumsi kopi2 kyk Tomoro coffee ini. Tomoro coffee ini jembatan dari kopi sachet ke kopi spesialti.
Dengan harapan, kelas menengah urban fast-paced gk punya waktu tp ada duit akan 'naik' selera n pendidikannya ke spesialti.
Kelas menengah urban, semi urban, rural, punya waktu, akan 'naik' selera n investasi utk homebrewing.
Tomoro emng gk bisnis kopi, tp sengaja atau tidak mrk mengedukasi kelas menengah utk 'naik' selera. Jadi, potensi utk UMKM adalah utk bikin kafe spesialti lokal utk menyaring para kelas menengah yg sudah/akan naik selera ini.
Yup. sebagai orang yang udah kecemplung dalam lembah hitam specialty, kadang saya menyesal karena kopi biasa rasanya jadi gak enak haha
bukannya taun ini daya beli majoriti lg rendah ya bang? jd saya rasa bukan naik kelas yg tadinya konsumen kopi saset pd beralih kopi spesialti, tp taun ini tomoro hadir untuk menghadirkan satu opsi lg bagi pecinta kopi menengah bawah-middle.
menurut ane naik kelasnya berlaku pas jaman kopi kngn sm janji jw
@@naninfinitybigintnumbertrue ada betulnya, tapi seprtinya ini cuman 'blip' di tren yg ttp naik terus. Gk drastis lagi naiknya emang, tapi belum plateuing.
Semakin banyak penikmat kopi semakin sejahtera petani kopi Nusantara ❤
Menyimak. Terima kasih koh Raymond
Bisnis coffee shop sudah mendekati sunset industry. The fittest will survive, jadi kalau tomoro berambisi menjadi no 1 tidaklah mudah. Minimal terus berinovasi dan intergrated. Stock pile biji kopi pada saat panen raya, harus mampu blend beberapa grade, mixed origins. Rasa kopi akan meningkat walaupun pakai biji murah dengan menggunakan spring water dan bukan air kemasan. Modal 1 cup kopi , diluar biaya operasional dan investasi tidak lebih dari Rp.1500 termasuk listrik air cup , tinggal seberapa effisien biaya operasionalnya, ini menentukan harga jual ke konsumen
Mindblowing penjelasannya.....bisnis kopi bukan bisnis "kopi"....
Udah ada Kopi Kemaren (Kopi Kenangan).....Kopi Besok (Tomoro Coffee).....tinggal buat Kopi Hari ini (Kopi Now)😊
Favorit gue adalah Kopi Se Indonesia punya Sean (anak Pak Ahok)...tempat bagus,harga worth it,ada makanan berat,wifi
ha ha ha
setuju
FbB tiongkok lagi menggila setelah eskrim mixue skrg kopi tomoro
Ni mixue versi kopi..
cuman sesaat terus biasa aja
@@hadialfarabisetuju!
Mixue bikin tenggorokan gatel 😂 balik ke es krim yg udh edar sebelumnya 😆
@@endangp61klo eskrim ttp enakan ikea
Eskrim mcd udh ok lah
bang murni penasaran aja, riset konten seperti ini dapat datanya dari mana ya? karena saya suka sekali dengan pemaparan data dan dielaborasi dengan analisa yang dalam.
Dengan ketenarannya Raymond tidak akan kesulitan untuk tanya langsung ke owner nya
Warkop. mudah. Cuman penyajian nya agak klasik, dan harga yang ditawarkan gak terlalu terjangkau. Juga tempatnya sempit. Tapi menurutku ini udh lumayan bagus untuk seukuran kecamatan. Tapi selain mudah tempatnya cukup enak buat ngerokok.
Penikmat kopi “kekinian” di indonesia itu kisaran usia remaja - 40 tahun, dan dimana behavior “mayoritas” orang indonesia itu lebih mengutamakan “quantity” (murah) dibanding “quality” (kopi enak)
And i can say “yes” tomoro coffee bisa jadi brand coffee chain no 1 in indonesia, cause they know peluang itu, dan mereka gunakan tekhnologi dan dana mereka buat jadi brand coffee chain no 1 in indonesia
Nonton video ini, sambil nyruput kopi sasetan😅
betul
saya kopi kpl api
Apakah bakalan sama kayak Starbuck, bank berkedok cafe? 😂😂
Belum sampe ke sana sih menurut gue.
setuju
Tomoro pembayarannya so far masih pake ewallet sih, ga top up saldo ke app kaya Starbucks, jadi masih agak jauh kalo mau asumsi kaya gini.
Tombol Pecinta Kopi Tuku
👇 😄
Produk China memang luar biasa..♥️👍
Karena pengalamannya bidang logistik.... Mungkin itu pengalaman berharganya yg membuat tomoro cepat membuka gerai
Kopi sachet harganya 3000 rupiah... Klo Tomoro mau ngambil pangsa pasar kopi sachet ya jangan jual paling murah 9000 rupiah, juallah seharga 3000 rupiah 😂
9000 itu promo lo join aplikasi dia, 1 x pakai doank...
jaman sekarang orang minum kopi bukan karena kopinya bro, karena gengsinya... walau harga belasan ampe puluhan ribu pasti dibayar sama orang yg jalan ke mall ketimbang berhenti di warung beli kopi sacetan 1 bungkus 2000 ampe 3000an doank
coba aja lo liatin yg beli kopi sacetan di warung dalam waktu 1 jam, sekitar jam 9 pagi ampe jam 10 aja. bandingkan dengan 1 jam di mall, brp pembelinya... kalah pasti kopi sacetan...
Gue ga pengen brand China juara disini....belum pernah ke TOMORO...tapi tau punya China gue ga akan beli....
Tx videonya, gw kira tomoro punya lokal ternyata oh ternyata pemain luar yg mencari cuan. Susah hilang dr kenangan, tapi mau tomoro yg lebih baik, hingga di satu point gw bisa meraih nya. 3 itulah kopi yg gw suka
Bagi gw yg penikmat kopi arabica.. tomoro adalah salah satu kopi yg pas buat nemenin sehari2, dengan packaging yg eksklusif bener2 melebihi ekspektasi karena harganya tergolong murah.
Intinya yang laris di Indonesia itu, tempatnya representatif-keren dan resik dengan harga semurah-murahnya. Seperti mie gacoan dan sambal bakar yang selalu ramai setiap hari.
Gue seneng Tomoro Coffee karena jujur konsep mereka unik mulai dari packaging nya, tempatnya, sampai beans yang dipilih (arabica). Pas awal pertama kali pakai Aplikasi Tomoro Coffee buat pesen, jujur langsung terpukau sama UI aplikasinya yang UI/UX nya manis banget. Bener-bener mateng banget. Dari situ, gue suka Tomoro Coffee. Menu mereka enak-enak, harga juga bersaing sama Kopi Kenangan. Jadi, kalo pengen yang robusta based dan pengen cepet, gue ke Kopi kenangan dan sebaliknya. Sisanya ya ngunjungin coffee shop biasa.
Kemungkinan calon kapitalis di komoditas kopi. Sudah ada dampak pada harga produk untuk rakyat, jadi naik 50 persen. .
alhamdulillah nemu lagi channel yang kontennya berkualitas.
Favorit gw, minum kopi di warkop kampung deket rumah.. wah, rasanya enak banget, hitam pekat tanpa gula, secangkir hanya 5rb perak.. minum secangkir siap begadang 12 jam..😅
setiap minggu gw ngopi di tomoro, dan bisa melihat ibu2 yang ngopi di sana,..dia buka pertama di indonesia, dia pakai logo kucing, and you know how indonesian people love "kucing" menurut gw itu salah satu strategi terbaik dia untuk berkembang cepat di indonesia.
Selama Punya Modal Apa yang tidak Mungkin. Resep Bisa Di beli. Yang penting ahli dalam memahami Gerakan Pasar