NYEGARA-GUNUNG

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 16 ก.ย. 2024
  • • NYEGARA-GUNUNG
    #Nyegara
    #Gunung
    #SimbolLakiPerempuan
    Nyegara gunung berasal dari kata sagara atau pasir yang berarti laut dan gunung atau giri atau ukir berarti gunung. Gunung diasosiasikan dengan tempat tinggi/ketinggian/pegunungan/hulu; sementara laut/danau/sungai tempat rendah/hilir. Manusia hidup di antaranya. Usai karya agung dilakukanlah acara nyegara gunung atau disebut juga majar-ajar. Acara Nyegara gunung dimaknai sebagai tirtha yatra: perjalanan menyucikan ke sumber-sumber air. Gunung dan laut sebagai simbul lingga-yoni. Gunung dikatakan sebagai acala lingga (lingga tidak bergerak); sementara laut (sagara)/danau (ranu) representasi yoni. Lingga di atas; sementara yoni di bawah. Pertemuan lingga-yogi melahirkan kehidupan. Lingga-yoni merupakan konsep ajaran Siwa. Oleh karena itu, keduanya disucikan. Gunung apalagi gunung tertinggi diyakini sebagai sthana para dewa; gunung sebagai kiblat, gunung sebagai sumber kemakmuran. Ida Bhatara Siwa dikenal sebagai Giri Natha; sementara pasangannya disebut sebagai Giripati. Menurut lontar Aji Swamandala: laut dalam konteks upacara melasti dalam rangka Tawur Kesanga sebagai pelebur mala dan sumber amrita, sumber kehidupan. Cerita pemutaran gunung mandara di lautan susu (ksirarnawa), juga cerita Dewa Ruci memperlihatkan betapa laut sebagai sumber kehidupan (amrita). Pada tempat-tempat ini dibangun pura sebagai sthana bhatara-bhatari, sebagai tempat memuja, menyucikan dan memohon anugerah beliau. Hampir tidak ada gunung/bukit/pucak di Bali tanpa adanya pura. Begitu juga di kawasan pantai dibangun pura. Untuk Bali gunung-gunung seperti gunung Agung, Lempuyang, Batur, Batukaru, Andakasa, dan sebagainya merupakan gunung-gunung yang disucikan tempat dibanguan pura berstana Ista Dewata. Pura-pura ini ngider bhuwana menempati arah dik-widik; sementara gunung Agung di Besakih sebagai titik tengah (madhyanikang bhuwana). Begitu juga di Jawa banyak ada gunung yang disucikan, antara lain gunung Semeru, Bromo, Arjuno, dan lain-lain. Di pulau Lombok, Gunung Rinjani gunung tertinggi diyakini sebagai sthana para dewa. Di India, gunung Himalaya diyakini sebagai kediaman para dewa, tempat pertapa; oleh karena itu gunung dihormati dan disucikan. Ada banyak sastra yang mengungkapkan keutamaan gunung. Di dalam lontar Bubuksah Gagak Aking, Tantu Pangelaran, Kakawin Arjuna Wiwaha, Kakawin Ramayana, lontar Brahma Wangsa Tattwa, dan lain-lain diungkapkan keutamaan gunung. Di dalam Bubuksah Gagakaking diceritakan dua kakak beradik Bubuksah (adik) yang menganut paham Bauddha dan Gagak Aking (kakak) menganut paham Saiwa bertapa di masing-masing di pinggang dan puncak gunung. Keduanya berhasil di dalam tapanya. Gunung simbul kemakmuran; dari gunung air hujan ditahan dan disalurkan melalui saluran ke dataran dan hilir berupa sumber-sumber mata air. Pertanian/perkebunan memerlukan air; dan di sini peranan gunung dengan kawasan hutannya sebagai penyangga air untuk menghindari banjir/longsor. Agama Hindu memberikan kita pelajaran betapa pentingnya manusia memiliki kesadaran/wawasan kosmik; manusia tidak bisa lepas dari keagungan alam. Hal ini sudah nampak sejak masa Weda awal. Dewa-dewa yang dipuja oleh para rsi bangsa Arya adalah dewa-dewa alam: Agni, Surya, Bulan, Wayu, Usha, dsb. Sistem tata surya, peredaran planit-planit melahirkan sistem waktu/kalender yang berpengaruh terhadap kehidupan di bumi. Peredaran planet bulan dan bumi mengelilingi matahari melahirkan sistem penanggal dan panglong; dan sasih. Nyegara-gunung memberi pesan agar manusia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri (bhuwana alit), namun juga alam semesta (jagatraya) atau bhuwana agung; karena keduanya berhubungan. Sering kita baca di media, kualitas lingkungan menurun bahkan rusak karena tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab, hanya memikirkan diri sendiri. Jika alam semesta terancam atau rusak, ini bisa berbahaya bagi kehidupan di bumi. Kasus pemanasan global (global warming) mencemaskan kita semua; secara tidak sadar global warming juga menyebabkan manusia menjadi kurang bersabar, gampang naik darah, yang jika tidak dikendalikan, bisa menyulut tragedi kamanusiaan seperti perang. Keduanya: bhuwana agung dan bhuwana alit berhubungan erat bahkan secara esensial keduanya sama karena dibangun oleh unsur-unsur Panca Maha Bhuta yang sama. Gunung-gunung/pegunungan/bukit, hutan dan sumber-sumber air (sungai, danau, dam, laut) agar dijaga kesucian dan kelestariannya karena merupakan sumber kehidupan. Nyegara-gunung memberikan/mengingat kieta semua betapa pentingnya memnausia memiliki kesadaran kosmis dan lingkungan.
    Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada TH-cam, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
    Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
    www.youtube.co...
    Facebook:
    yudhatriguna
    Instagram:
    / yudhatrigunachannel
    Website:
    www.yudhatrigu...

ความคิดเห็น • 73

  • @wiryasentanan7309
    @wiryasentanan7309 2 ปีที่แล้ว

    Mantab Sang Penebar Dharma 👍🏿🙏🙏

  • @marcedesdrsmm2961
    @marcedesdrsmm2961 2 ปีที่แล้ว

    Luar biasa ratu aji Pencerahannya

  • @ibsanthikeniten3360
    @ibsanthikeniten3360 2 ปีที่แล้ว

    Becik pisan 👍

  • @lenterachanel6717
    @lenterachanel6717 2 ปีที่แล้ว

    mantap Atu Aji...
    Pembahasan yg menarik ttg Keutamaan Gunung ....

  • @imadesuyasa1900
    @imadesuyasa1900 2 ปีที่แล้ว

    Suksma Pencerahannya Aji...sampunang Surut2 berbagi sareng Umat nika.Sehat Selalu🙏

  • @intenmayuni4503
    @intenmayuni4503 2 ปีที่แล้ว

    Suksma sesuluh yang luar biasa Tuaji mekekalih👍🙏

  • @baligustuttopeng9256
    @baligustuttopeng9256 2 ปีที่แล้ว

    Mantapp pisan niki Atu Aji.. Sukasme Atu

  • @wayanrujawati7143
    @wayanrujawati7143 2 ปีที่แล้ว

    Suksma Ratu Aji , chenel yg paling paforit bagi tityang

  • @putujaya6350
    @putujaya6350 2 ปีที่แล้ว

    Hebat Tuaji Prof dan nara sumber yg lain tentang nyegara gunung jd semakin jelas dan mantap

  • @dayudewi6279
    @dayudewi6279 2 ปีที่แล้ว

    Mantappp

  • @arisudiadachannel6728
    @arisudiadachannel6728 2 ปีที่แล้ว

    Mantap

  • @idabagusariwisnu4205
    @idabagusariwisnu4205 หลายเดือนก่อน

    Suksme ratu makekalih ring sesuluh druwene..narasumbernya luarbiasa.

  • @ayuartatik6750
    @ayuartatik6750 2 ปีที่แล้ว

    🙏🙏🙏

  • @niwayansunarsih544
    @niwayansunarsih544 2 ปีที่แล้ว

    Matur suksme Tu aji sareng kalih. Pencerahan becik pisan.🙏

  • @gunkwirasenatv
    @gunkwirasenatv 2 ปีที่แล้ว

    Dumogi Rahayu sekeluarga Nike tuaji 😇😇😇

  • @niwayankarmini8149
    @niwayankarmini8149 2 ปีที่แล้ว

    Sangat bermafaat sesuluh niki Atu Aji prof

  • @wiryawanglr4012
    @wiryawanglr4012 2 ปีที่แล้ว

    rahayu 🙏🙏🙏

  • @agusmuliana
    @agusmuliana 2 ปีที่แล้ว

    Matur suksma Tuaji. Sangat informatif

  • @komangdewisusanti7257
    @komangdewisusanti7257 2 ปีที่แล้ว

    Om swastiastu tuaji prof, suksma sesuluhnya

  • @ninengahkaruniati1867
    @ninengahkaruniati1867 2 ปีที่แล้ว

    Rahajeng ratu aji prof. Wejangan2 mulai awal sampai hari ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,untuk memahami dan makna dr wejangan niki.supaya masyarakat tidak lagi mengatakan "nak mula keto" matur suksema konten2 semakin mantap 🙏👍🏻👍🏻😘

  • @planetcell6408
    @planetcell6408 2 ปีที่แล้ว

    matur suksma atas infonya tuaji

  • @donk-garden2104
    @donk-garden2104 2 ปีที่แล้ว

    Suksma sesuluhnya tu aji🙏rahayu

  • @agungsuantara2428
    @agungsuantara2428 2 ปีที่แล้ว

    Matur Suksma Tuaji Prof, pencerahan ttg filosofis Nyegara Gunung.🙏

  • @harmonious388
    @harmonious388 2 ปีที่แล้ว

    Terima kasih banyak untuk memberikan makna dibelakang tradisi dan mitologi Hindu/Vaidika yang bisa dilihat di Bali, Jawa dan, India. Saya merasa prinsip2 dan pengetahuan tentang kehormatan kepada alam juga bisa dilihat dalam suku2/agama yang tradisional, seperti dengan kepercayaan Native American di Amerika Utara dan Selatan. Point bawah gunung adalah apex, dan laut adalah tempat paling rendah, artinya daerah di antara harus dijaga sangat menarik. Dari segi Jungian psychology, laut juga adalah simbol untuk alam bawah sadar. Saya pernah dengar tersebutnya adalah penafsiran untuk cerita dewa/asura 'churning of the ocean'..makin bertapa/berusaha, makin orang akan ketemu amrita dan hadiah, permata dari kehidupan. Juga begitu di cerita ketika Sang Bima turun ke laut dan akhirnya menumukan jati dirinya..contoh dari archetype universal, the Hero/Heroine's journey
    Saya percaya makin kami moderen, makin perlu belajar konsep dan ilmu tradisional karena para leluhur sangat mengerti siklus2 alam dan aliran2 air, hidip-mati, bayu. Thank you, Tu Aji dan Prof IDB Yudha Triguna untuk berkontrobusi kepada usaha itu, supaya kami bisa menyambung hidup sekarang, dengan agama/filsafat/upacara yadnya dan terus maju dengan kehidupan lebih penuh dan berbahagia.
    Rahayu, manggalam, matur suksema!

  • @putraghanes9687
    @putraghanes9687 2 ปีที่แล้ว

    Suksma tu aji🙏

  • @idabagussujana3510
    @idabagussujana3510 2 ปีที่แล้ว

    Becik pisan pencerahannya 🙏

  • @nyomansutiari9006
    @nyomansutiari9006 2 ปีที่แล้ว

    Om swastyastu, astungkara Tuaji yudha dan Tuaji Suamba, kita semakin memahami apa artinya, atau kenapa diadakan upacara nyegara gunung ini. sangat ditunggu2 pencerahannya, matur suksma tuaji kekalih, mangde sehat selalu can panjang umur, sehingga tetap bisa memberikan wejangan2... swaha 😇😇

  • @sudarsiniganik4
    @sudarsiniganik4 2 ปีที่แล้ว

    Maturnuwun tambahan wawasannya🙏

  • @semuelluhulima4971
    @semuelluhulima4971 2 ปีที่แล้ว +1

    Luar biasa Jik. Smg Hyang Widhi senantiasa menganugerahkan kesehatan dlm menjalankan dharwa Dan Swadharma utk kemajuan umat Hindu di Nusantara

  • @gungti893
    @gungti893 2 ปีที่แล้ว

    Suksma pencerahannya Tuaji🙏🙏

  • @idabaguspurwasila1974
    @idabaguspurwasila1974 2 ปีที่แล้ว

    LUAR BIASA... TU AJI sareng kalih, bangga punya semeton2 cerdas dan sangat mendalami tentang makna2 upacara dan upakara, di Bali yg sudah menjadi budaya umat Hindu.
    Semoga terus mencari dan mendalami nya, kami sangat butuhkan semua itu..
    Swaha..swaha..swaha..🙏

  • @inengahsumendra
    @inengahsumendra 2 ปีที่แล้ว

    Om Swastyastu, sebuah tema yg terus relevan dgn kebutuhan umat terkait dgn pemahaman dan pemaknaan serta penguatan sraddha bhakti sebagai wujud paramodharmah...matur suksma Tuaji🌼🌺🙏🙏

  • @ardhiwirawan8604
    @ardhiwirawan8604 2 ปีที่แล้ว

    Sangat luar biasa mencerahkan sesuluh yang mengupas makna nyegara gunung, baik dari dimensi kosmologi maupun teologi. Banyak sekali hal baru yang dijabarkan untuk meningkatkan pemahaman umat Hindu secara kontekstual. Matur suksma Ratu Aji IBP Suamba, Ph. D atas pencerahannya dan Ratu Aji Prof. Dr. IBG Yudha Triguna atas sesuluhnya yang sungguh² menyuluhi jalan pendakian rohani umat Hindu🙏👍

  • @dewirahayuaryaningsih2132
    @dewirahayuaryaningsih2132 2 ปีที่แล้ว

    Matur suksma Ratuaji sareng kalih lan tim Yudha Triguna chanel atas tambahan pengetahuannya. Benar-benar luar biasa, ide disesuaikan dg apa yg dilakukan umat salah satunya Nyegara Gunung yg dilakukan umat Hindu di Denpasar. Sesuluh yang selalu dikemas secara apik, singkat, padat dan jelas. 🙏🙏🙏

  • @imadeyudana5170
    @imadeyudana5170 2 ปีที่แล้ว

    Bolehkah nyegare gunung hanya dilakukan di laut saja tanpa ke gunung, ke gunungnya hanya dengan doa saja. Karena di daerah cilincing jakarta utara ada upacara ngaben sampai nyegare gunung hanya di laut

    • @yudhatrigunachannel5379
      @yudhatrigunachannel5379  2 ปีที่แล้ว

      Dados, asal membuat Sanggar Tawang

    • @imadeyudana5170
      @imadeyudana5170 2 ปีที่แล้ว

      @@yudhatrigunachannel5379 suksme nggih, salam hormat dari depok, jawa barat

  • @ketutlira8005
    @ketutlira8005 ปีที่แล้ว

    Ketut Lira Kurnia_Etika_Unila