Dari dalam negeri sampai luar negeri konsulat Indo itu sengaja tidak mempromosikan kuliner non-halal Indonesia. Sampai sekarang kuliner Medan sebagai surganya kuliner Peranakan non-halal masih ditutup-tutupi, padahal kuliner non-halal paling ternama di Jakarta itu mayoritas keturunan orang Sumatera ataupun Pontianak. By the way tentang 'gula jawa', Bahasa Hokkien Peranakan Medan namanya 'Gula Batak'. Walau kuliner Nusantara Ada substrat campuran kuliner, percampuran tersebut seolah-olah berhenti pada awal 1900an. Banyak Dari kuliner campuran tersebut terbentuk dari interaksi antara orang yang berbeda budaya, contohnya selai kaya dan bistik dari kaum baba dan eropa ke koki Hainam. Percampuran budaya antara Jawa Deli dengan Melayu dan Minang mempengaruhi kuliner Cina Medan. Cina dan Tamil Muslim meciptakan Mie rebus. Cina Medan dan Melayu menciptakan Tauco Udang. Acar Medan khususnya adalah campuran budaya Peranakan Melayu Tionghoa dan Tamil Dari Malaya turun ke Cina Medan kemudian sampai dimasak orang Jawa Deli dan Batak. Sayangnya, karena atas nama halal yang benar benar halal percampuran seperti itu berkurang.
Sabar, itu bisa tercapai kalau manusia Indonesia semakin rasional. Jadi PR nya harus me"rasionalkan" dulu. Habis itu baru bisa mikirin "kesetaraan" di semua bidang. Berani berbicara terbuka itu penting. Jangan takut berbicara hanya karena takut di cap intoleran.
Bang ray saya lihat itu tanaman dalam pot yg dibelakang narasumber terlihat sudah layu, jangan lupa di siram aer ya dan kalau bisa tambahin tanahnya kasih pupuk dikit kalau ada
Dari dalam negeri sampai luar negeri konsulat Indo itu sengaja tidak mempromosikan kuliner non-halal Indonesia. Sampai sekarang kuliner Medan sebagai surganya kuliner Peranakan non-halal masih ditutup-tutupi, padahal kuliner non-halal paling ternama di Jakarta itu mayoritas keturunan orang Sumatera ataupun Pontianak. By the way tentang 'gula jawa', Bahasa Hokkien Peranakan Medan namanya 'Gula Batak'. Walau kuliner Nusantara Ada substrat campuran kuliner, percampuran tersebut seolah-olah berhenti pada awal 1900an. Banyak Dari kuliner campuran tersebut terbentuk dari interaksi antara orang yang berbeda budaya, contohnya selai kaya dan bistik dari kaum baba dan eropa ke koki Hainam. Percampuran budaya antara Jawa Deli dengan Melayu dan Minang mempengaruhi kuliner Cina Medan. Cina dan Tamil Muslim meciptakan Mie rebus. Cina Medan dan Melayu menciptakan Tauco Udang. Acar Medan khususnya adalah campuran budaya Peranakan Melayu Tionghoa dan Tamil Dari Malaya turun ke Cina Medan kemudian sampai dimasak orang Jawa Deli dan Batak. Sayangnya, karena atas nama halal yang benar benar halal percampuran seperti itu berkurang.
Benerr
Sabar, itu bisa tercapai kalau manusia Indonesia semakin rasional. Jadi PR nya harus me"rasionalkan" dulu. Habis itu baru bisa mikirin "kesetaraan" di semua bidang. Berani berbicara terbuka itu penting. Jangan takut berbicara hanya karena takut di cap intoleran.
Betul itu.
Pontianak nyimak Cheff, salam dari tepi Sungai Kapuas...😊😊😊
Halo👋
Warteg bisa aj kepikirn😂
Podcast ini edukatif banget dan gampang didenger tapi knp viewsnya dikit ya?😢
Salfok sama rambutnya keren😂
Dikalimantan juga ada mangga kecil yang asem. Kalau disini namanya ramania
Bang ray saya lihat itu tanaman dalam pot yg dibelakang narasumber terlihat sudah layu, jangan lupa di siram aer ya dan kalau bisa tambahin tanahnya kasih pupuk dikit kalau ada
Habis kepanasan kayaknya....semoga nanti di kasi air
Thank u udah ngingetin
undang aris sanjaya ga siihhh bang juara 2 diageo world class
Kan udah tau jawabannya kenapa negara kita stagnant, yak betul, KORUPSI DARI HULU KE HILIR…
Wkwkwkwk ups