I'm not an F&B person, but really enjoy watching this podcast. These Mas Duwi's episodes by far were my favorites after Mas Rama's. Great works Ray & team!
I think since he's a marketing guy himself, so he knows how big the influence of PR and marketing.. and he's not buying them.. he seems to care more about good food and artistry..
Aku pernah nonton channel seorang TH-camr dengan specialisasi fine dining yang namanya Alexander the Guest , Ya i like his videos Pernah ada satu saat dia mengunjungi restaurant dengan genre Chinese Cantonese style , Wajar dia seringkali mencicipi banyak restaurant French or Italian yang udah level Michelin tier , Menurut aku nggak fair bahwa konsep fine diningnya Asian Cuisine harus dinilai dengan pandangan Eurocentric karena kesannya nggak menunjukan attitude yng appreciative yng genuine and respectful , Not try to hating that guy though
A good general rule of thumb when it comes to places to eat, listen to the customer, not the auditor. I have tasted Both Michelin starred restaurants and your-everyday-hawkers. Emang dua duanya itu ada yang Divine, ada yang absolute dog water. Tapi kalau emang kita mendengarkan kata customer kebanyakan. Itu lebih aman, daripada ngeliat apa kata katalog perusahaan ban yang emang in the first place, kalau baca sejarah Michelin starred restaurants itu akal akalan perusahaan tsb agar orang yang pake ban berjalan lebih jauh supaya bannya wear off lebih cepat.
Saya ada beberapa pertanyaan untuk Mas Duwi 1. Apakah Mas Duwi sudah pernah makan Le Du? jika sudah - ditahun berapakah? dan apakah sudah pernah makan di Le Du disaat mereka No.1? 2. Tetapi jika belum pernah - bagaimana cara menilai kalau Le Du tidak layak menjadi No. 1?
Saya sudah pernah makan Le Du, mungkin lebih dari 5 tahun yg lalu. Menurut pendapat pribadi saya makanannya tidak terlalu spesial. Itu hanya opini saya, tapi sepertinya bukan hanya saya yg berpendapat seperti itu. Saya suka ngobrol dengan local foodies di Bangkok dan mereka juga tidak tahu banyak orang lokal yg suka makan di situ. Pada saat mereka menjadi nomor 1, banyak industry people (termasuk judges, chefs, media) yg tidak setuju kalau mereka nomor 1 di Asia. Apalagi dibandingkan dengan restoran2 lain yg ada di list. Saya juga sering dengar dari chef2 international lain kalo mereka kurang enjoy makan di Le Du - Ray juga sempat mention itu di podcast. Tapi yg jelas adalah saya belum pernah mendengar dari satu orang pun kalo Le Du deserved untuk menjadi nomor 1. Semua ini adds up to the question of how they became number 1 in the first place? Which is something that I discussed a little bit on the podcast.
Kenapa bisa bicara bahasa indonesia tp dicampur sama bhs inggris ?? Biar keliatan keren ?? Hadehhh. Kalo pake bhs indo, podcast ini bs dinikmati semua kalangan
kadang susahnya bilingual mengekspresikan sesuatu pakai bahasa Indonesia...jd lebih nyaman dan terbiasa pake kalimat bahasa asing tp untuk penekanan ekspresi yg kuat justru biasanya bakal pake bahasa ibu lagi
Dia tinggal di US pas kuliah, sekarang di sweden ya pasti ngomong bahasa inggris kecampur". Saya juga gapernah les bahasa inggris, kuliah diluar, 7 tahun kerja di perusahaan asing direct report ke bos bule bisa" aja. Lu belajar bahasa inggris bukan nyalahin orang podcast pake bahasa inggris
I'm not an F&B person, but really enjoy watching this podcast. These Mas Duwi's episodes by far were my favorites after Mas Rama's. Great works Ray & team!
I think since he's a marketing guy himself, so he knows how big the influence of PR and marketing.. and he's not buying them.. he seems to care more about good food and artistry..
Spill dong fake judge indo nya guysss
Harus di undang lagi seru banget pembahasannya
One of the best episode probably
Aku pernah nonton channel seorang TH-camr dengan specialisasi fine dining yang namanya Alexander the Guest , Ya i like his videos
Pernah ada satu saat dia mengunjungi restaurant dengan genre Chinese Cantonese style , Wajar dia seringkali mencicipi banyak restaurant French or Italian yang udah level Michelin tier , Menurut aku nggak fair bahwa konsep fine diningnya Asian Cuisine harus dinilai dengan pandangan Eurocentric karena kesannya nggak menunjukan attitude yng appreciative yng genuine and respectful , Not try to hating that guy though
Masih banyak yang bisa dibahas dan seru, semoga ada kesempatan buat chef ray dan bung duwi bisa podcast lagi.
Mantap episode nya gan, lanjut dan sukses selalu
My favorite show..🙏
Thank u!
2 episode yang menegangkan 😅
Njir seru banget podcastnya, next time ke indonesia harus podcast lagi sih.
kalau ada teks nya podcast ini pasti lebih menarik perhatian
What a great episode, good job ray
Thank you!
Wow , This Episodes is Wild but thanks for the part 2
Its interesting when he said to much flower because the chef insecure😅 but thats true because i prefer the food speak n showcase it self
Mas duwi 🙇🏻♂️🙇🏻♂️🙇🏻♂️
Oi Do!
A good general rule of thumb when it comes to places to eat, listen to the customer, not the auditor.
I have tasted Both Michelin starred restaurants and your-everyday-hawkers. Emang dua duanya itu ada yang Divine, ada yang absolute dog water. Tapi kalau emang kita mendengarkan kata customer kebanyakan. Itu lebih aman, daripada ngeliat apa kata katalog perusahaan ban yang emang in the first place, kalau baca sejarah Michelin starred restaurants itu akal akalan perusahaan tsb agar orang yang pake ban berjalan lebih jauh supaya bannya wear off lebih cepat.
Man I was always wondering who this guy is even before the bourdain thing. Next one palatism?
thats why marco piere white was rock back then
Saya ada beberapa pertanyaan untuk Mas Duwi
1. Apakah Mas Duwi sudah pernah makan Le Du? jika sudah - ditahun berapakah? dan apakah sudah pernah makan di Le Du disaat mereka No.1?
2. Tetapi jika belum pernah - bagaimana cara menilai kalau Le Du tidak layak menjadi No. 1?
I have a question for you. You have a hard on for Le Du?
Saya sudah pernah makan Le Du, mungkin lebih dari 5 tahun yg lalu. Menurut pendapat pribadi saya makanannya tidak terlalu spesial. Itu hanya opini saya, tapi sepertinya bukan hanya saya yg berpendapat seperti itu. Saya suka ngobrol dengan local foodies di Bangkok dan mereka juga tidak tahu banyak orang lokal yg suka makan di situ. Pada saat mereka menjadi nomor 1, banyak industry people (termasuk judges, chefs, media) yg tidak setuju kalau mereka nomor 1 di Asia. Apalagi dibandingkan dengan restoran2 lain yg ada di list. Saya juga sering dengar dari chef2 international lain kalo mereka kurang enjoy makan di Le Du - Ray juga sempat mention itu di podcast. Tapi yg jelas adalah saya belum pernah mendengar dari satu orang pun kalo Le Du deserved untuk menjadi nomor 1. Semua ini adds up to the question of how they became number 1 in the first place? Which is something that I discussed a little bit on the podcast.
OAD getting a special mention. Invite more food enthusiasts to the show please Pak Ray!
Sure!
pingin banget kerja di frantzen 😢
Is it 50 best bar same as 50 best restauran to choice the position?
nah.. lanjutannya nih..
Happy watching!
taittinger comte blanc de blanc ?
Nice
dan kemudian kita tahu dunia FnB yang sebenarnya.
huehuehuehuehue
Yaa seperti ini lah😃
Oh Noma, if you know you know😂
Siapa tu judge tsb?? 😂
Kenapa bisa bicara bahasa indonesia tp dicampur sama bhs inggris ?? Biar keliatan keren ?? Hadehhh. Kalo pake bhs indo, podcast ini bs dinikmati semua kalangan
kadang susahnya bilingual mengekspresikan sesuatu pakai bahasa Indonesia...jd lebih nyaman dan terbiasa pake kalimat bahasa asing
tp untuk penekanan ekspresi yg kuat justru biasanya bakal pake bahasa ibu lagi
tolong spill episodenya dong yang fake itu 😂
Initisl CB mungkin
Gw yakin kalau ini pakai bahasa Indonesia ,penontonnya bakal JAUH LEBIH BANYAK
Nah ini nih yg gua cari 👍👍
bener sih, tapi menurut ku episode ini "mungkin" tidak untuk semua orang. IMO
@@mariojunico568rame karena org indo demen pernyinyiran
Aduh sakit kepala gw pake bahasa ingris. agak nyesal juga waktu sekolah gw bolos trus klo bahasa ingris. 😂😂😂
Ga ada salah nya mulai belajar dari sekarang 👍
@@kentimursalim8315 siap Kak. Pelan2 saja dlu. Otak saya sedikit tumpul masalah bahasa ingris. bahahaha. Pelan2 insya Allah bisa
Sayangnya cuma satu INI BAHASA INGGIRis .. why ? KARENA PENONTON YANG NONTON ITU BUTUH DIPINTERIN BUKAN BUTUH LIAT LO JAGO BAHASA INGGRIS!
Ini masih mendingan. Waktu itu pernah campur2 bahasa nya.
Di youtube sudah ada pilihan cc dan auto translate ke banyak bahasa.
Dia tinggal di US pas kuliah, sekarang di sweden ya pasti ngomong bahasa inggris kecampur". Saya juga gapernah les bahasa inggris, kuliah diluar, 7 tahun kerja di perusahaan asing direct report ke bos bule bisa" aja. Lu belajar bahasa inggris bukan nyalahin orang podcast pake bahasa inggris
Kebalik. Lu yg belajar bahasa inggris. Jangan lu suruh dunia buat ngertiin lo
@@prasetyanidwijayati1638beggar can't choose. minta gratis/murah tp protes