Terimakasih untuk ilmunya, pak. Tp pak, saya ingin bertanya, kalau seandainya hasil cronbach alfa, KMO, dan Bartlett tes nya semuanya baik dan signifikan, namun ada 2 atau 3 item yang mempunyai nilai faktor loading yang rendah (dibawah 0.50), ini bagaimana ya pak? Dan bagaimana cara mengatasinya ya pak? Mohon dengan sangat bimbingan dan arahannya yaa pak.. Terimakasih sebelumnya, pak..
Izin bertanya pak, Bedanya sama yang pake Bivariate, itu apa ya? Apakah sama saja atau kegunaanya beda. Apa yg mengharuskan kita harus pake EFA dan apa yg harus kita diharuskan untuk pakai Bivariate?
Terima kasih untuk ilmunya pak. saya izin bertanya pak. penelitian saya itu mengenai indikator-indikator apa saja yang mempengaruhi pendapatan pengemudi transportasi online dan saya sudah memiliki indikator-indikator tersebut dari penelitian terdahulu pak dan sudah di setujuin oleh dospem saya. Saya mau tanya pak, alangkah baiknya saya menggunakan metode EFA untuk mengetahui indikator-indikator yang mempengaruhi pendapatan pengemudi transportasi online atau menggunakan PCA pak untuk memilih beberapa indikator terkuat atau dominan yang dapat mempengaruhi pendapatan pak? terima kasih banyak pak semoga tetap sehat selalu...
Terima kasih ilmuny Pak. Tapi ada hal yang ingin saya tanyakan Pak, bagaimana jika tidak terdapat nilai pada tabel Rotated Component Matrix nya? Hanya ada kalimat "Only one component was extracted. Then solution cannot be rotated". Terima kasih sebelumnya Pak.
Mohon izin bertanya pak Hanif, apakah CFA ini wajib dilakukan dalam penyusunan inventori psikologi? Apakah tidak cukup jika hanya mengandalkan uji validitas dan reliabilitas?
terimakasih ilmunya pak. Pak kuesioner saya ada 100 item pertanyaan. tp tdk bisa muncul KMOnya, maksimal hanya 40 item baru bisa muncul. Saat responden saya tambah jadi 1000 responden pun tetap KMO tdk muncul. Yg muncul this matrix is not positive definite. Utk kasus spt ini bagaimana solusinya pak?
Sesuai pesan error yang muncul "this matrix is not positive definite." Penyebabnya macam2, tapi yang paling sering dan paling mudah dideteksi adalah adanya data yang duplikat (dua orang yang skornya sama persis). Ini biasa terjadi kalau memakai data fiktif
Izin bertanya pak, dalam penelitian kuantitatif jika menggunakan kuesioner dengan skala likert menghasilkan data dengan skala ordinal, setelah itu menggunakan MSI untuk mentransformasikan data tersebut agar berskala interval. Apakah dalam analisis faktor dengan menggunakan kuesioner juga perlu diubah terlebih dahulu menggunakan MSI atau tidak yah pak? Kalau tidak mengapa? Mohon penjelasannya pak
Kritik terhadap MSI sendiri sudah banyak, salah satunya dijelaskan lengkap di video guru saya ini th-cam.com/video/XslfIfGkWU4/w-d-xo.html. Saya sendiri tidak pernah melakukan konversi dengan MSI terlebih dahulu, alasannya mungkin kurang ilmiah, simply karena pakai raw score selama ini masih diterima (bahkan di jurnal Q1 sekalipun). Dan pada akhirnya, hasilnya tidak akan jauh beda pakai MSI dan raw score
@@SemestaPsikometrika terima kasih untuk responnya bang, sy ingin bertanya lagi🙏 Jadi sy sementara mengembangakn instrumen baru, sekarang sedang mengolah data, nah ada 4 item dengan MSA < 0.5, sudah saya eliminasi ternyata muncul 1 item lagi MSA 0,5. Apakah perlu dieliminasi lagi, dan jika iya, berarti 5 item yg dibuang itu tidak disertakan dalam instrumen akhir karena todak valid atau bagaimana? Mohon pencerahannya🙏
@@devitamadiuw9978 ini MSA atau loading factor ya? Kalau MSA sih biasanya yg dilihat yg secara keseluruhan. Biasanya kita mempertimbangkan utk.menggugurkan item jika loading factor di bawah 0,4, itupun terserah pertimbangan peneliti mau menggugurkan atauntetap mempertahankan
@@SemestaPsikometrika setiap butir dugaan faktor itu aja kita tanya kan kak? misalnya indikator kelengkapan fitur-fitur aplikasi editing video mempengaruhi saya dalam memilih aplikasi yg saya akan gunakan. Langsung tanya itu di kuesioner nya atau di kasih pengembangan pertanyaan lagi jadi beberapa butir kak ? Mohon penjelasannya nya kak
saya mau nanya pak. Cara mengetahui faktor A, B, C dst itu dari mana Pak? selanjutnya, cara mengetahui NILAI sebaran data itu diperolehnya mana nggih Pak? mohon kejelasannya nggih, terimakasih
nuwunsewu, apakah data mentah untuk EFA harus ordinal atau bisa jenis data lain? apakah boleh berbagai jenis data dicampur dalam sebuah perhitungan EFA, misal data nominal dicampur ordinal sesuai pertanyaan (misal data tingkat pendidikan, tingkat setuju sd tidak setuju dst) ? Mohon arahannya. Trims
Umumnya data untuk EFA adalah data interval. Skala likert meskipun aslinya adalah data ordinal, tapi dalam analisis sering dianggap sebagai interval, jadi masih bisa. Namun demikian, sudah banyak literatur terkini yang memasukan data nominal juga, meskipun syarat dan prosesnya rumit, dan masih belum umum. Di halaman ini sudah didiskusikan, ada beberapa referensi juga yang bisa dicari. Silakan dibaca www.researchgate.net/post/Can_we_apply_factor_analysis_for_nominal_data_or_mix_data
Asumsi untuk melakukan analisis faktor tidak terpenuhi. Ini biasanya terjadi karena sampel terlalu sedikit, atau kalau ada data yang duplicate (bisa secara sengaja atau tidak sengaja)
Siang, ijin bertanya.. 1. Apakah data unfavorable perlu direversed score menjadi favorable? 2. apabila pada pattern matrix terdapat 1 item cross loading dan 1 item lain berada di bawah 0.3, bagaimana ya cara penggugurannya?
1. Tidak wajib, tapi nanti item unfavorable akan menjadi negatif loading factornya. Kalau bingung dengan nilai negatif, lebih baik direversed dulu aja skoringnya 2. Penggugurannya? Ya tinggal didrop saja itemnya dari analisis
O bgitu ya pak, klu misalkan item unfavorable pny loading negatif, brarti berlawanan dgn konstruk ya pak? Misal faktor 1 item favorable positif loading berarti mengukur tentnang kecemasan berarti sesuai, lalu dlm faktor yg sama unfavorble itemnya negatif loading berarti tdk mengukur kecemasan ya pak? Walaupun muatannya di atas 0.3? Menanggapi nomor 2 kembali, brarti penggugurannya sekaligus langsung 2 item digugurkan atau satu2 ya pak dgn mempertimbangkan communalitas variabel?
Permisi pak, mau tanya apakah analisis faktor dapat menggunakan data dari variabel yang memiliki 5 indikator, jadi nanti satu variabel pertanyaannya ada 5 pak? itu bagaimana ya pak?
Ijin bertanya Pak,kalau kuesioner yang dibuat kombinasi antara skala likert dan pilihan ya atau tidak untuk opsi jawabannya bisa dianalisis faktor ekploratorinya? terimakasih sebelumnya Pak
Pak, kalau hasil SPSS dibulatkan gitu boleh ga ya? Misalnya nilai KMO MSAnya 0.477 kan kalau dibulatkan bisa jadi 0.5. soalnya dosbing saya nyuruh saya pakai semua aitem dari uji coba yg hasil kmo msanya kurang memuaskan itu, Pak... saya bingung harus gimana nulis nasib validitasnya di uji coba 😭 (tapi setelah dipakai untuk skala yang beneran hasilnya bagus-bagus aja sih Pak....) kira-kira baiknya gimana melaporkan hasil uji cobanya itu ya Pak? terima kasih banyak sebelumnya Pakk
Wkwkw kan standarnya di atas 0,5, kalau 0,477 itu kan masih di bawah 0,5. Kabar baiknya, KMO itu hanya dipengaruhi oleh jumlah sampel aja kok (namanya juga Measure of Sampling Adequacy), jadi kalau masih di bawah 0,5, tambah data aja
@@SemestaPsikometrika cukup bagaimana ya pak maksudnya? Dikarenakan data di spss saya munculnya sampai component matrix dan hanya jadi 1 faktor. Itu bagaimana ya pak kalau hanya jadi 1 faktor saja?
Apakah sebelumnya di setting analisis ditentukan jumlah dimensinya? Kalau tidak, berarti itu adalah jumlah dimensi berdasar eigenvalue, yang bisa jadi sesuai jumlah dimensi secara teori, bisa juga tidak. Diskusinya panjang ini
@@SemestaPsikometrika tadi sudah saya coba dengan setting yg berdasarkan teori, bisa muncul sesuai dengan jumlah dimensinya pak. Namun teman saya dulu tidak setting bisa muncul tapi dengan catatan harus otak atik lagi datanya. Makanya saya bingung, sebelumnya terima kasih Pak sudah berknan menjawab🙏
Iya itu indikasi item yang "mendua". Banyak peneliti yang lebih baik membuang item tsb, tapi selama loading factor pada dimensi yang diharapkan tinggi, kita bisa tetap pertahankan
halo pak izin bertanya, semisal hasil faktor yang terbentuk hanya 1 itu bagaimana ya pak? apakah tetap bisa menjelaskan hasil data? terimakasih pak sebelumnya
@@vanny2981 artinya item berlawanan dengan konstruk. Misal ada item "saya merasa malu berbicara di depan orang banyak" untuk mengukur konstruk kepercayaan diri. Item tersebut ga masalah, hanya skoringnya harus diperlakukan sebagai item unfavorable, yaitu dibalik skoringnya
Berarti item yg (-) tidak gugurkan ya pak? Namun hal tsb terkait dgn penukaran bobot skoring saja bgitu kah pak? Kemudian apakah kalimat item nya jg berarti berubah? Ijin jg pak utk jurnal mengenai interpretasi negative loading saya bs ketik dgn kata apa ya pak? Saya cari2 kuk tdk menemukannya.. hehe trimakasih 🙏
Pak videonya membantu sekali dalam penyusunan skripsi saya, terima kasih ya pak. Tapi saya agak salah fokus th-cam.com/video/YStkbD4_4Ps/w-d-xo.html ada suara orang yang ke kamar mandi xixixiii. Dari nangis sesenggukan jadi ketawa saya pak hehe. Terima kasih ilmu dan hiburannya ya pak! :D
Factor loading is a supposed correlation between a latent variable and an observed indicator. The "necessary" strength of the factor loadings depends on the theoretically assumed relationship between both - which in turn depends on the supposed meaning of the latent variable. • Hair et al (2006) - standardized loading estimates should be 0.5 or higher, and ideally 0.7 or higher. • On the other hand, Field (2005) suggests to regard a factor as reliable if it has four or more loadings of at least 0.6 regardless of sample size. • Stevens (1992) suggests using a cut-off of 0.4, irrespective of sample size, for interpretative purposes. • Comrey and Lee (1992) in suggesting using more stringent cut-offs going from 0.32 (poor), 0.45 (fair), 0.55 (good), 0.63 (very good), or 0.71 (excellent). References: 1. Hair, J. F. Jr., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson R. E., & Tatham, R. L. (2006). Multivariate Data Analysis (6th ed.), Upper Saddle River, NJ: Prentice Education, Inc. 2. FIELD, A.(2005). Discovering Statistics Using SPSS. London: SAGE Publications 3. Stevens, J. (1992). Applied multivariate statistics for the social sciences. (2nd ed.). Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. 4. Comrey, A. L., & Lee, H. B. (1992). Interpretation and application of factor analytic results. Comrey AL, Lee HB. A first course in factor analysis, 2, 1992. www.researchgate.net/post/What-is-the-acceptable-range-for-factor-loading-in-SEM
Apakah dalam Uji EFA di butuhkan uji normalitas terlebih dahulu atau setelah uji Efa? Untuk lanjut ke regresi? Tolong dibuatkan video uji Efa ke uji regresi dengan spss Terima kasih
Penjelasannya mudah dipahami untuk awam. Request EFA untuk evaluasi validitas skala yang sudah jadi mas.
Siaap, semoga membantu. Insyaallah, ini masih sibuk koreksi ujian dulu konten kreatornya
jasa mu akan ku kenang pak terima kasih
Terima kasih😀
Makasihh bapak. Ya ampun sangat bermanfaat untuk skripsi saya 😭
Sama2😀
tqvm untuk perkingsian yer
Sir, thank you!! jazakallahu khoiran katheera
Terimakasih untuk ilmunya, pak. Tp pak, saya ingin bertanya, kalau seandainya hasil cronbach alfa, KMO, dan Bartlett tes nya semuanya baik dan signifikan, namun ada 2 atau 3 item yang mempunyai nilai faktor loading yang rendah (dibawah 0.50), ini bagaimana ya pak? Dan bagaimana cara mengatasinya ya pak? Mohon dengan sangat bimbingan dan arahannya yaa pak.. Terimakasih sebelumnya, pak..
Izin bertanya pak, Bedanya sama yang pake Bivariate, itu apa ya? Apakah sama saja atau kegunaanya beda. Apa yg mengharuskan kita harus pake EFA dan apa yg harus kita diharuskan untuk pakai Bivariate?
Terima kasih untuk ilmunya pak. saya izin bertanya pak. penelitian saya itu mengenai indikator-indikator apa saja yang mempengaruhi pendapatan pengemudi transportasi online dan saya sudah memiliki indikator-indikator tersebut dari penelitian terdahulu pak dan sudah di setujuin oleh dospem saya. Saya mau tanya pak, alangkah baiknya saya menggunakan metode EFA untuk mengetahui indikator-indikator yang mempengaruhi pendapatan pengemudi transportasi online atau menggunakan PCA pak untuk memilih beberapa indikator terkuat atau dominan yang dapat mempengaruhi pendapatan pak? terima kasih banyak pak semoga tetap sehat selalu...
Terima kasih ilmuny Pak. Tapi ada hal yang ingin saya tanyakan Pak, bagaimana jika tidak terdapat nilai pada tabel Rotated Component Matrix nya? Hanya ada kalimat "Only one component was extracted. Then solution cannot be rotated". Terima kasih sebelumnya Pak.
Mohon izin bertanya pak Hanif, apakah CFA ini wajib dilakukan dalam penyusunan inventori psikologi? Apakah tidak cukup jika hanya mengandalkan uji validitas dan reliabilitas?
terimakasih ilmunya pak.
Pak kuesioner saya ada 100 item pertanyaan.
tp tdk bisa muncul KMOnya, maksimal hanya 40 item baru bisa muncul.
Saat responden saya tambah jadi 1000 responden pun tetap KMO tdk muncul. Yg muncul this matrix is not positive definite.
Utk kasus spt ini bagaimana solusinya pak?
Sesuai pesan error yang muncul "this matrix is not positive definite." Penyebabnya macam2, tapi yang paling sering dan paling mudah dideteksi adalah adanya data yang duplikat (dua orang yang skornya sama persis). Ini biasa terjadi kalau memakai data fiktif
Izin bertanya pak, dalam penelitian kuantitatif jika menggunakan kuesioner dengan skala likert menghasilkan data dengan skala ordinal, setelah itu menggunakan MSI untuk mentransformasikan data tersebut agar berskala interval. Apakah dalam analisis faktor dengan menggunakan kuesioner juga perlu diubah terlebih dahulu menggunakan MSI atau tidak yah pak? Kalau tidak mengapa? Mohon penjelasannya pak
Nitip
Kritik terhadap MSI sendiri sudah banyak, salah satunya dijelaskan lengkap di video guru saya ini th-cam.com/video/XslfIfGkWU4/w-d-xo.html. Saya sendiri tidak pernah melakukan konversi dengan MSI terlebih dahulu, alasannya mungkin kurang ilmiah, simply karena pakai raw score selama ini masih diterima (bahkan di jurnal Q1 sekalipun). Dan pada akhirnya, hasilnya tidak akan jauh beda pakai MSI dan raw score
kalau untuk konfirmasi Indikator kuesioner namanya CFA, kalau untuk mencari common factor dari variabel namanya EFA. banyak yg kebalik terkait hal ini
Izin bertanya, Pak. Saya menguji EFA utk instrumen sy pake Jamovi, tetapi hasilnya cuma mendapatkan 1 faktor saja. Apakah itu tdk apa-apa?
Ya, tidak apa-apa. Berarti skalamu memang unidimensi
@@SemestaPsikometrika Begitu ya pak. Terima kasih🙏
Terima kasih penjelasannya bang, mau nanya, kalau skala dikotomi bisa menggunakan FA?
Bisa
@@SemestaPsikometrika terima kasih untuk responnya bang, sy ingin bertanya lagi🙏 Jadi sy sementara mengembangakn instrumen baru, sekarang sedang mengolah data, nah ada 4 item dengan MSA < 0.5, sudah saya eliminasi ternyata muncul 1 item lagi MSA 0,5. Apakah perlu dieliminasi lagi, dan jika iya, berarti 5 item yg dibuang itu tidak disertakan dalam instrumen akhir karena todak valid atau bagaimana? Mohon pencerahannya🙏
@@devitamadiuw9978 ini MSA atau loading factor ya? Kalau MSA sih biasanya yg dilihat yg secara keseluruhan. Biasanya kita mempertimbangkan utk.menggugurkan item jika loading factor di bawah 0,4, itupun terserah pertimbangan peneliti mau menggugurkan atauntetap mempertahankan
Terimakasih sebelumnya kak..
Oh ya kak, itu kuesioner nya pakai skala likert kak ? Atau bagaimana?
iya likert
@@SemestaPsikometrika setiap butir dugaan faktor itu aja kita tanya kan kak?
misalnya indikator kelengkapan fitur-fitur aplikasi editing video mempengaruhi saya dalam memilih aplikasi yg saya akan gunakan. Langsung tanya itu di kuesioner nya atau di kasih pengembangan pertanyaan lagi jadi beberapa butir kak ?
Mohon penjelasannya nya kak
saya mau nanya pak. Cara mengetahui faktor A, B, C dst itu dari mana Pak? selanjutnya, cara mengetahui NILAI sebaran data itu diperolehnya mana nggih Pak? mohon kejelasannya nggih, terimakasih
Maaf saya kurang paham pertanyaannya. Mengetahui faktor bukankah sudah dijelaskan di video. Kemudian NILAI sebaran apa ini yg dimaksud?
nuwunsewu, apakah data mentah untuk EFA harus ordinal atau bisa jenis data lain? apakah boleh berbagai jenis data dicampur dalam sebuah perhitungan EFA, misal data nominal dicampur ordinal sesuai pertanyaan (misal data tingkat pendidikan, tingkat setuju sd tidak setuju dst) ? Mohon arahannya. Trims
Umumnya data untuk EFA adalah data interval. Skala likert meskipun aslinya adalah data ordinal, tapi dalam analisis sering dianggap sebagai interval, jadi masih bisa. Namun demikian, sudah banyak literatur terkini yang memasukan data nominal juga, meskipun syarat dan prosesnya rumit, dan masih belum umum. Di halaman ini sudah didiskusikan, ada beberapa referensi juga yang bisa dicari. Silakan dibaca www.researchgate.net/post/Can_we_apply_factor_analysis_for_nominal_data_or_mix_data
Izin bertanya, agar nilai KMO keluar bagaimana ya? dikarenakan hasil saya pada correlation matrix menunjukkan matrix tersebut tidak terdeteksi positif
Asumsi untuk melakukan analisis faktor tidak terpenuhi. Ini biasanya terjadi karena sampel terlalu sedikit, atau kalau ada data yang duplicate (bisa secara sengaja atau tidak sengaja)
Bang mau tanya, cara nentuin faktor tersebut sudah mencukupi untuk di analisis gimana yak? Kita harus cari datanya dulu kah?
Mohon maaf saya kurang paham dgn pertanyaannya nih. Iya, harus ada datanya dulu untuk dianalisis
Siang, ijin bertanya..
1. Apakah data unfavorable perlu direversed score menjadi favorable?
2. apabila pada pattern matrix terdapat 1 item cross loading dan 1 item lain berada di bawah 0.3, bagaimana ya cara penggugurannya?
1. Tidak wajib, tapi nanti item unfavorable akan menjadi negatif loading factornya. Kalau bingung dengan nilai negatif, lebih baik direversed dulu aja skoringnya
2. Penggugurannya? Ya tinggal didrop saja itemnya dari analisis
O bgitu ya pak, klu misalkan item unfavorable pny loading negatif, brarti berlawanan dgn konstruk ya pak? Misal faktor 1 item favorable positif loading berarti mengukur tentnang kecemasan berarti sesuai, lalu dlm faktor yg sama unfavorble itemnya negatif loading berarti tdk mengukur kecemasan ya pak? Walaupun muatannya di atas 0.3?
Menanggapi nomor 2 kembali, brarti penggugurannya sekaligus langsung 2 item digugurkan atau satu2 ya pak dgn mempertimbangkan communalitas variabel?
Permisi pak, mau tanya apakah analisis faktor dapat menggunakan data dari variabel yang memiliki 5 indikator, jadi nanti satu variabel pertanyaannya ada 5 pak? itu bagaimana ya pak?
bisa saja
@@SemestaPsikometrika nanti tinggal di total skor saja ya pak?
Trims pak, mau tanya.. kok nilai KMO sy ga muncul ya? Padahal sudah sesuai dengan step by step
Apakah muncul keterangan kenapa KMO nya tidak muncul? Apakah datanya cukup? Apakah datanya asli? Banyak sekali kemungkinan, saya ga bisa nebak
Ijin bertanya Pak,kalau kuesioner yang dibuat kombinasi antara skala likert dan pilihan ya atau tidak untuk opsi jawabannya bisa dianalisis faktor ekploratorinya? terimakasih sebelumnya Pak
Bisa saja, tapi bisa jadi munculnya faktor bukan diakibatkan oleh adanya perbedaan konstrak/dimensi, tapi karena peebedaan format item
Pak, kalau hasil SPSS dibulatkan gitu boleh ga ya? Misalnya nilai KMO MSAnya 0.477 kan kalau dibulatkan bisa jadi 0.5. soalnya dosbing saya nyuruh saya pakai semua aitem dari uji coba yg hasil kmo msanya kurang memuaskan itu, Pak... saya bingung harus gimana nulis nasib validitasnya di uji coba 😭 (tapi setelah dipakai untuk skala yang beneran hasilnya bagus-bagus aja sih Pak....) kira-kira baiknya gimana melaporkan hasil uji cobanya itu ya Pak? terima kasih banyak sebelumnya Pakk
Wkwkw kan standarnya di atas 0,5, kalau 0,477 itu kan masih di bawah 0,5. Kabar baiknya, KMO itu hanya dipengaruhi oleh jumlah sampel aja kok (namanya juga Measure of Sampling Adequacy), jadi kalau masih di bawah 0,5, tambah data aja
Bapak permisi pak. Pak izin bertanya pak. Jika nilai KMO dibawah 0.50 bagaimana pak ya? Mohon penjelasannya pak🙏
Sampel tidak cukup untuk dilakukan analisis faktor. Bisa jadi sampelnya terlalu sedikit, atau jumlah item terlalu banyak dengan sampel yang segitu
Pak minta datanya dong, buat latihan, nyoba download di web kok selalu Ndak bisa
IJIN bertanya pak, untuk analisis faktor apakah aitem yang kita masukkan itu adalah aitem yang lolos dri uji deskriminasi?
satu lagi pak, kalau misalnya kmo nya tidak keluar itu bagaimana ya pak?
pak ingin bertanya, kalau rotated component matrixnya tidak muncul bagaimana ya?
Apakah sampelnya cukup?
@@SemestaPsikometrika cukup bagaimana ya pak maksudnya?
Dikarenakan data di spss saya munculnya sampai component matrix dan hanya jadi 1 faktor. Itu bagaimana ya pak kalau hanya jadi 1 faktor saja?
Izin bertanya, rotated component matrix saya, tidak muncul sesuai jumlah dimensi, kenapa ya pak?
Apakah sebelumnya di setting analisis ditentukan jumlah dimensinya? Kalau tidak, berarti itu adalah jumlah dimensi berdasar eigenvalue, yang bisa jadi sesuai jumlah dimensi secara teori, bisa juga tidak. Diskusinya panjang ini
@@SemestaPsikometrika tadi sudah saya coba dengan setting yg berdasarkan teori, bisa muncul sesuai dengan jumlah dimensinya pak. Namun teman saya dulu tidak setting bisa muncul tapi dengan catatan harus otak atik lagi datanya.
Makanya saya bingung, sebelumnya terima kasih Pak sudah berknan menjawab🙏
Halo pak izin bertanya, untuk item yg nomor 2 mengukur 2 dimensi, itu bagaimana ya?
Iya itu indikasi item yang "mendua". Banyak peneliti yang lebih baik membuang item tsb, tapi selama loading factor pada dimensi yang diharapkan tinggi, kita bisa tetap pertahankan
halo pak izin bertanya, semisal hasil faktor yang terbentuk hanya 1 itu bagaimana ya pak? apakah tetap bisa menjelaskan hasil data? terimakasih pak sebelumnya
Ga masalah, kalau hanya 1 faktor berarti konstraknya unidimensi
Semesta Psikometrika terimakasih pak, untuk menjelaskan korelasi antar varivael menggunakan tabel yang correlation matrix pak?
Pak mau tanya. Kalau yang terbentuk 7 faktor tapi ingin jadi 3 faktor saja tapai nilainya rendah yaitu kurang dari 0,4 bagaimana ya pak
izin bertanya pak. apakah ada buku referensinya untuk materi EFA ini???
Mohon bertanya, spss nya versi berapa pak?
Sepertinya ini sudah tua, versi 20 mungkin. Saya sudah lupa, sudah ga punya SPSS lagi di laptop saya nih
Itu yg ada nilai - artinya ada cross corelation ? Atau bagaimana ?
- artinya korelasinya negatif. Kalau itu loading factornya, artinya butir bertolak belakang dengan faktornya
Maaf ikut berdiskusi.. lalu interpretasinya bgmn ya pak?
@@vanny2981 artinya item berlawanan dengan konstruk. Misal ada item "saya merasa malu berbicara di depan orang banyak" untuk mengukur konstruk kepercayaan diri. Item tersebut ga masalah, hanya skoringnya harus diperlakukan sebagai item unfavorable, yaitu dibalik skoringnya
Berarti item yg (-) tidak gugurkan ya pak? Namun hal tsb terkait dgn penukaran bobot skoring saja bgitu kah pak?
Kemudian apakah kalimat item nya jg berarti berubah?
Ijin jg pak utk jurnal mengenai interpretasi negative loading saya bs ketik dgn kata apa ya pak? Saya cari2 kuk tdk menemukannya.. hehe trimakasih 🙏
kok di saya tdk ada pilihan rotated factor matrix nggih
Eh masak? SPSS versi berapa yg dipakai?
Pak videonya membantu sekali dalam penyusunan skripsi saya, terima kasih ya pak. Tapi saya agak salah fokus th-cam.com/video/YStkbD4_4Ps/w-d-xo.html ada suara orang yang ke kamar mandi xixixiii. Dari nangis sesenggukan jadi ketawa saya pak hehe. Terima kasih ilmu dan hiburannya ya pak! :D
Waah iya kah? Hehe terima kasih
pak kalo sudah di faktori analisis , terus hasilnya gak keluar pola yg diharapkan, harus gmn seterusnya?
Duh, jangan terlalu berharap makanya
@@SemestaPsikometrika yeehhh seriusan ini aku ga tau harus digimanin...
Punya situ mendingan, nah punya ku malah nggak muncul terus yang muncul malah kata" b.inggris gitu
Kak tau acuan 0,4 nya dari mna??
Factor loading is a supposed correlation between a latent variable and an observed indicator. The "necessary" strength of the factor loadings depends on the theoretically assumed relationship between both - which in turn depends on the supposed meaning of the latent variable.
• Hair et al (2006) - standardized loading estimates should be 0.5 or higher, and ideally 0.7 or higher.
• On the other hand, Field (2005) suggests to regard a factor as reliable if it has four or more loadings of at least 0.6 regardless of sample size.
• Stevens (1992) suggests using a cut-off of 0.4, irrespective of sample size, for interpretative purposes.
• Comrey and Lee (1992) in suggesting using more stringent cut-offs going from 0.32 (poor), 0.45 (fair), 0.55 (good), 0.63 (very good), or 0.71 (excellent).
References:
1. Hair, J. F. Jr., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson R. E., & Tatham, R. L. (2006). Multivariate Data Analysis (6th ed.), Upper Saddle River, NJ: Prentice Education, Inc.
2. FIELD, A.(2005). Discovering Statistics Using SPSS. London: SAGE Publications
3. Stevens, J. (1992). Applied multivariate statistics for the social sciences. (2nd ed.). Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
4. Comrey, A. L., & Lee, H. B. (1992). Interpretation and application of factor analytic results. Comrey AL, Lee HB. A first course in factor analysis, 2, 1992.
www.researchgate.net/post/What-is-the-acceptable-range-for-factor-loading-in-SEM
Apakah dalam Uji EFA di butuhkan uji normalitas terlebih dahulu atau setelah uji Efa? Untuk lanjut ke regresi?
Tolong dibuatkan video uji Efa ke uji regresi dengan spss
Terima kasih
Hallo kak ini pakai spss versi berapa ya?
23
bang itu jumlah datanya berapa bang..?
Kalau contoh ini pakai data 177 subjek
@@SemestaPsikometrika nilai sampel terendah bagi efa berapa ya pak?