MUNDARI KARYA : PERAN ORANG TUA DALAM PEMBINAAN SEPAKBOLA USIA DINI DAN MUDA SANGAT PENTING, TAPI...

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 16 พ.ย. 2024

ความคิดเห็น • 9

  • @superheronobi9002
    @superheronobi9002 ปีที่แล้ว

    Tolong sering sering videonya.
    Bicara penanganan anak anak di level SSB ini menarik. Nggak ada habisnya di bicarakan.
    Karena saya juga ikuti grup di media sosial.. untuk pelatihan Sepakbola.
    Saya terkejut juga level soccer school misal nya di Skotlandia aja.. sudah sangat baik ya. Detail banget mereka. Tim wanita pun sudah ada sejak u8.
    Dan berbagai teknologi juga sudah di terapkan untuk anak u8 tsb. Padahal level nya soccer school. Tapi penanganan nya melebihi akademi klub di sini.
    Level soccer school saja kayak gitu. Apalagi akademi klub nya.

  • @juliantopasaribu3810
    @juliantopasaribu3810 3 หลายเดือนก่อน

    Konsep dan identitas filosofi sepakbola kita, Filanesia.. tapi.. udah berapa tahun hanya.. tunggu.. tunggu.. tunggu... Entahlah...

  • @superheronobi9002
    @superheronobi9002 ปีที่แล้ว

    Sayang saya sudah lewat usia bocah. Sehingga ga sempat merasakan asyik nya belajar Sepakbola di soccer school dst.
    Padahal asik. 🥵🥵.
    Dan berharap ada aplikasi panduan untuk latihan tambahan dirumah. Berbagai variasi dan spesifik. Karena latihan rutin di SSB aja.. saya pikir gak cukup ya. Di rumah perlu tambahan dan butuh panduannya jenis latihan dan durasi dst. Dalam bentuk aplikasi ada videonya dst. Bagus jika ada. Untuk anak anak ssb dan siswa sekolah.

  • @superheronobi9002
    @superheronobi9002 ปีที่แล้ว

    Semoga jalan, kompetisi nya.
    Di era Erik Tohir dan tim nya.
    Saya menduga ucapan Erik Tohir soal pembinaan dst itu berasal dari coach justhinus lhaksana.
    Karena sama persis konsep nya dst.
    Dan mereka berdua juga sudah kenal.

    • @GANCHANNEL8
      @GANCHANNEL8  ปีที่แล้ว

      kita tunggu saja realisasinya

  • @superheronobi9002
    @superheronobi9002 ปีที่แล้ว

    Apakah ada pelatih wanita.
    Ingin mendengar juga pemikiran pelatih wanita. Di asiop seperti nya ada pelatih wanita yg pegang usia dini.

  • @superheronobi9002
    @superheronobi9002 ปีที่แล้ว +1

    Orang tua siswa SSB nya juga begitu bawel. Apalagi ibu ibu. Berisik sekali mereka.
    Suaranya bercampur semua. Pelatihnya teriak, ibu ibunya teriak juga. Anak anaknya bingung terbawa suasana. Tiap pegang bola, ibu ibunya heboh dan teriak teriak. Saya membayangkan jadi anak anak itu. Mungkin saya jadi panik terbawa suasana

  • @superheronobi9002
    @superheronobi9002 ปีที่แล้ว

    Indonesia memerlukan tempat untuk anak berbakat sejak u12 mungkin. Khusus yg dinilai punya kemampuan melebihi anak anak lain.
    Karena kalau hanya di kembangkan di ssb nya saja.. ga akan bisa maksimal. Sebab kualitas di ssb belum cukup baik.
    Untuk mengakali itu, diperlukan pusat pelatihan untuk atlet elit kemampuan nya. Sejak usia segitu.
    Di tempat tsb mendapatkan kualitas yg jauh lebih baik dari SSB nya.
    Sekaligus bisa jadi tempat penelitian, pengembangan metodologi dst.
    Misal soal nutrisi dst. Bisa di rumuskan racikannya yg paling bagus dg melibatkan ahlinya dari universitas juga dll. Di coba di tempat tsb. Pun teknologi bisa kerjasama dg universitas dst.

  • @superheronobi9002
    @superheronobi9002 ปีที่แล้ว +1

    Fakta itu pak. Di usia dini saja pelatih kita banyak yg terlalu keras ya. Saya nonton aja kadang jiwa saya kaget berasa di bentak kayak begitu 🤣.
    Nggak ada fun fun nya. Cenderung merasa tertekan dalam permainan. Padahal itu usia dini. Saya khawatir nya anak anak tsb justru malas belajar bola karena merasa di tekan terus.
    Kadang juga ucapan pelatih itu, nuansanya kayak menyalahkan anak anak tsb.
    Kamu gimana sih......... Dst. Lah.
    Bukan cuma keras bahasanya. Tapi juga ucapan yg menyalahkan anak anak tsb. Sesekali saya temukan adegan tsb saat nonton kompetisi usia dini.