Saya lebih sepakat dengan setandar Malaysia, karena ketika di beri cela, pasti sipat manusia itu rakus, contoh jika makanan itu tidak laku maka ada kemungkinan pengawetan nya akan bercampur aduk, dan manusia tempat nya salah, dan keriawan non halal suda pasti bukan muslim, seandainya pegawai nya muslim suda pasti salah masak muslim memberikan makanan haram ke orang.
Kalau ibu ibu ini melihat halal haram dari segi ekonomi dan dan bisnis , tapi ibu ini tidak coba melihat dari segi hukum nya, hukum Islam kan tidak abuh abuh, tegas haram dan halal itu sudah di tetapkan,
Betul..yg diharapkan soal makannya & segi pengolahan yg menggunakan alat/ perkakas yg sama. Hal Kalo masalah satu atap itu justru mempersulit pengawasan/timbul keraguan ke Absahan ( fitnah) dr cara mengelolahan di satu tempat.Mungkin hanya itu yg ditekankan oleh syariat.
Mengenai halal haram bkn saja dari jenis minuman / makanan daging hewan yg sdh ada dalil & menjijikan, ttpi jg hewan halal yg disembelih dg tfk menyebut nama Allah termasuk mati/ bangkai semua jenis hewan yg halal bisa jg di haramkan... Sbg ujian/ kepatuhan seseorang dlm menjalankan syariat agama Islam.
Karena setitik nila rusak susu sebelanga Dalam hal hukum halal haram peribahasa ini berlaku juga Sesuatu yg halal bisa menjadi haram jika tercampur dgn hal yg menjadikannya haram Misalnya cara sembelih hewan yg tidak sesuai syariat, alat masak yg tercemar sesuatu yg haram, dan banyak hal yg dianggap sepele lainnya
rumit dan kasihan juga... standar halal di restorannya dikasih tanda rambu seperti lampu lalu lintas saja.. tanda merah = haram, tanda kuning = halal-haram 1 atap, tanda hijau = 100% halal.. demi kehati-hatian menjaga diri dari yg haram, memang sebaiknya makanan yg halal itu tidak bercampur (1 atap dengan yg haram) karena dikhawatirkan, peralatan ataupun ada bekas2 yg haram terkontaminasi ke makanan yg halal... tapi, mereka itu negeri yang orang2nya masih banyak belum mengenal dan mengetahui islam..., jangan sampai karena sikap kita yg terlalu ketat dan terkesan mempersulit, justru membuat mereka jadi menjauh dari islam, karena menganggap islam itu terlalu sulit... "Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira dan minta tolonglah dengan al-ghadwah (berangkat di awal pagi) dan ar-rauhah (berangkat setelah dhuhur) dan sesuatu dari ad-duljah (berangkat di waktu malam)". (HR Bukhari)
klw menurut saya klw saya sih klw restorannya sangat kecil emang gak bisa untuk untuk makanan halal dan haram minimal restoran ukuran sedanglah bisa menjual makanan haram dan halal karna dapurnya di bagi dua peralatan masaknya juga terpisah gak boleh digabung dan kokinya juga sendiri-sendiri , untuk ruangan makan buat pembeli juga di bagi dua aja biarpun lebih banyak buat yang makanan haram krn pembelinya lebih banyak
Kata ibu Satomi ini : Malaysia terapkan makanan tidak boleh di jual atau di sajikan 1 atap dengan makanan non halal dan itu berlebihan kata ibu Satomi ini, dan menambahkan harusnya malaysia melarang juga warganya naik pesawat jika didalamnya ada orang non muslim. Beliau menambahkan muslim terbanyak yang ada di jepang 30 % berasal dari indonesia dan 10 % dari pakistan selebihnya dari berbagai negara
Sistem malaysia lebih keras..karena itu sertifikat halal mereka lebih di terima di negara negara arab di banding negara islam lain..ketika saya bekerja di UAE.setiap membeli barangan di mall...majikan selalu bertanya makanan itu punya sertifikat malaysia atau negara lain..jika sertifikat negara lain langsung gak di beli sama dia..😂😂😂😂
Pola fikir ibu ini kearah konsep islam libral...halal haram mau di libralkan jg. Jd label yg cocok ke ibu ini adalah HALAM (maksudnya gak 100% halal dan gak 100% haram) ISLAM itu gak ikut suka" elu aja Bu 😜
Iya..standar mereka udah tinggi..karena itu sertifikat mereka lebih di terima di negara negara arab. Kalau ada sertifikat malaysia...gak ada soal lagi..😂😂😂
Ibu ini ga ngerti hukum Islam. Ajari dulu spy paham. Islam tdk bisa disesuaikan dg zaman, tp zaman yg hrs sesuai dg Islam. Kegagalan agama lain menjaga kemurniannya krn disesuaikan dg zaman. Halal itu bkn tujuan nya bisnis semata tp mncakup aspek kehidupan yg luas. Dan knpa hrs halal? Pahami dulu. Hati2 klau urusannya dg NU. Bisa2 dikasih duit yg haram jd halal.
Adakah dia beragama Islam ? Kerana konsep pemikirannya ini adalah Konsep Islam Liberal @ Islam Sekular . Mengamalkan agama Islam yang diubah mengikut citarasa sendiri dan disesuaikan dengan diri / masyarakat / negara sendiri bukan lagi menurut dan berpandukan dari Kitab Al Quran Al Sunnah dan Hadis .
@@SangJebatAdilBakti94 Jika dia sudah bersyahadat dan meyakini nya dg teguh maka dia Islam. Tinggal pemahamannya yg blum benar2 klop dg konsep dasar Islam. Hal yg perlu diketahui dia berguru kpd siapa. Pola fikirnya itu yg agak beda. Dia mengenal Islam tp dia blum paham Islam. Jika keindahan Islam itu telah masuk ke qolbunya baru dia bisa membedakan nya.
@@SangJebatAdilBakti94ibu tersebut tadi bilang dia masuk islam tahhun 2001 , klw menurut saya klw saya sih klw restorannya sangat kecil emang gak bisa untuk untuk makanan halal dan haram minimal restoran ukuran sedanglah bisa menjual makanan haram dan halal karna dapurnya di bagi dua peralatan masaknya juga terpisah gak boleh digabung dan kokinya juga sendiri-sendiri , untuk ruangan makan buat pembeli juga di bagi dua aja biarpun lebih banyak buat yang makanan haram krn pembelinya lebih banyak
Halal itu memang standarnya harus tinggi. Jika tidak maka bisa terkontaminasi karena halal itu bukan hanya bendanya tapi juga proses dan penyajiannya
salhsatnya higenis,sehat,dunia hrs akui,knpa Allah tegask mn yg halal mn yg haram 95:05
Saya lebih sepakat dengan setandar Malaysia, karena ketika di beri cela, pasti sipat manusia itu rakus, contoh jika makanan itu tidak laku maka ada kemungkinan pengawetan nya akan bercampur aduk, dan manusia tempat nya salah, dan keriawan non halal suda pasti bukan muslim, seandainya pegawai nya muslim suda pasti salah masak muslim memberikan makanan haram ke orang.
Kalau ibu ibu ini melihat halal haram dari segi ekonomi dan dan bisnis , tapi ibu ini tidak coba melihat dari segi hukum nya, hukum Islam kan tidak abuh abuh, tegas haram dan halal itu sudah di tetapkan,
Betul..yg diharapkan soal makannya & segi pengolahan yg menggunakan alat/ perkakas yg sama. Hal Kalo masalah satu atap itu justru mempersulit pengawasan/timbul keraguan ke Absahan ( fitnah) dr cara mengelolahan di satu tempat.Mungkin hanya itu yg ditekankan oleh syariat.
Mengenai halal haram bkn saja dari jenis minuman / makanan daging hewan yg sdh ada dalil & menjijikan, ttpi jg hewan halal yg disembelih dg tfk menyebut nama Allah termasuk mati/ bangkai semua jenis hewan yg halal bisa jg di haramkan... Sbg ujian/ kepatuhan seseorang dlm menjalankan syariat agama Islam.
@@TaufickBraja07 iya, sepakat
Karena setitik nila rusak susu sebelanga
Dalam hal hukum halal haram peribahasa ini berlaku juga
Sesuatu yg halal bisa menjadi haram jika tercampur dgn hal yg menjadikannya haram
Misalnya cara sembelih hewan yg tidak sesuai syariat, alat masak yg tercemar sesuatu yg haram, dan banyak hal yg dianggap sepele lainnya
rumit dan kasihan juga...
standar halal di restorannya dikasih tanda rambu seperti lampu lalu lintas saja..
tanda merah = haram, tanda kuning = halal-haram 1 atap, tanda hijau = 100% halal..
demi kehati-hatian menjaga diri dari yg haram, memang sebaiknya makanan yg halal itu tidak bercampur (1 atap dengan yg haram) karena dikhawatirkan, peralatan ataupun ada bekas2 yg haram terkontaminasi ke makanan yg halal... tapi, mereka itu negeri yang orang2nya masih banyak belum mengenal dan mengetahui islam...,
jangan sampai karena sikap kita yg terlalu ketat dan terkesan mempersulit, justru membuat mereka jadi menjauh dari islam, karena menganggap islam itu terlalu sulit...
"Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira dan minta tolonglah dengan al-ghadwah (berangkat di awal pagi) dan ar-rauhah (berangkat setelah dhuhur) dan sesuatu dari ad-duljah (berangkat di waktu malam)". (HR Bukhari)
Salut buat ibu ini..❤️❤❤❤
Halal dan baik. Halal saja belum cukup jika barang sudah tidak baik. Tidak bisa juga di konsumsi.
Standar halal memang harus tinggi, harus dibedakan tidak bisa satu atap (tempat, alat masak, bumbu, bahan, dll)
standar malaysia memang yang sudah benar. bukan standarnya "tinggi" tapi memang begitu.
Terima kasih sdh share video podcast , ini informasinya sngat pnting-vital untk di ktahui
Rumusan nya. Dia meminta indonesia mempermudahkan hal HALAL HARAM...karena malaysia gak mau kompromi..😂😂
klw menurut saya klw saya sih klw restorannya sangat kecil emang gak bisa untuk untuk makanan halal dan haram minimal restoran ukuran sedanglah bisa menjual makanan haram dan halal karna dapurnya di bagi dua peralatan masaknya juga terpisah gak boleh digabung dan kokinya juga sendiri-sendiri , untuk ruangan makan buat pembeli juga di bagi dua aja biarpun lebih banyak buat yang makanan haram krn pembelinya lebih banyak
Semua negara tidak ada yang sempurna banyak ke kurangan di negara mana pun kecuali yang sempurna cuman allah yang hidupkan manusia di bumi
Kata ibu Satomi ini : Malaysia terapkan makanan tidak boleh di jual atau di sajikan 1 atap dengan makanan non halal dan itu berlebihan kata ibu Satomi ini, dan menambahkan harusnya malaysia melarang juga warganya naik pesawat jika didalamnya ada orang non muslim.
Beliau menambahkan muslim terbanyak yang ada di jepang 30 % berasal dari indonesia dan 10 % dari pakistan selebihnya dari berbagai negara
Sistem malaysia lebih keras..karena itu sertifikat halal mereka lebih di terima di negara negara arab di banding negara islam lain..ketika saya bekerja di UAE.setiap membeli barangan di mall...majikan selalu bertanya makanan itu punya sertifikat malaysia atau negara lain..jika sertifikat negara lain langsung gak di beli sama dia..😂😂😂😂
NU rusak sekarang karena oknum pengurusnya.
Pak lain kali sediakan minum air putih.
Suaranya serak itu, gak dikasih minum dulu apa? 😑
Pola fikir ibu ini kearah konsep islam libral...halal haram mau di libralkan jg. Jd label yg cocok ke ibu ini adalah HALAM (maksudnya gak 100% halal dan gak 100% haram)
ISLAM itu gak ikut suka" elu aja Bu 😜
Oke aja, kalau di malay malah kadar halal haram uda di hitung % nya 😂
Iya..standar mereka udah tinggi..karena itu sertifikat mereka lebih di terima di negara negara arab. Kalau ada sertifikat malaysia...gak ada soal lagi..😂😂😂
Ibu ini ga ngerti hukum Islam. Ajari dulu spy paham. Islam tdk bisa disesuaikan dg zaman, tp zaman yg hrs sesuai dg Islam. Kegagalan agama lain menjaga kemurniannya krn disesuaikan dg zaman. Halal itu bkn tujuan nya bisnis semata tp mncakup aspek kehidupan yg luas. Dan knpa hrs halal? Pahami dulu. Hati2 klau urusannya dg NU. Bisa2 dikasih duit yg haram jd halal.
Adakah dia beragama Islam ? Kerana konsep pemikirannya ini adalah Konsep Islam Liberal @ Islam Sekular . Mengamalkan agama Islam yang diubah mengikut citarasa sendiri dan disesuaikan dengan diri / masyarakat / negara sendiri bukan lagi menurut dan berpandukan dari Kitab Al Quran Al Sunnah dan Hadis .
@@SangJebatAdilBakti94 Jika dia sudah bersyahadat dan meyakini nya dg teguh maka dia Islam. Tinggal pemahamannya yg blum benar2 klop dg konsep dasar Islam. Hal yg perlu diketahui dia berguru kpd siapa. Pola fikirnya itu yg agak beda. Dia mengenal Islam tp dia blum paham Islam. Jika keindahan Islam itu telah masuk ke qolbunya baru dia bisa membedakan nya.
@@SangJebatAdilBakti94ibu tersebut tadi bilang dia masuk islam tahhun 2001 , klw menurut saya klw saya sih klw restorannya sangat kecil emang gak bisa untuk untuk makanan halal dan haram minimal restoran ukuran sedanglah bisa menjual makanan haram dan halal karna dapurnya di bagi dua peralatan masaknya juga terpisah gak boleh digabung dan kokinya juga sendiri-sendiri , untuk ruangan makan buat pembeli juga di bagi dua aja biarpun lebih banyak buat yang makanan haram krn pembelinya lebih banyak