SEMAR - Filosofi, Simbol dan Maknanya | Dr Fahruddin Faiz

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 9 ก.พ. 2023
  • Dalam filosofi Jawa, Semar disebut sebagai Badranaya yang merupakan dua istilah di antaranya Bebadra yang artinya membangun sarana dari awal, dan Naya yang artinya Utusan mangrasul. Jika diartikan secara sederhana, membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia di muka bumi.
    Semar sendiri juga memiliki istilah lain yaitu Haseming samar-samar yang artinya makna kehidupan Sang Penuntun. Semar bukan laki-laki, bukan juga perempuan. Tangan kanannya ke atas yang bermakna sang Maha Tunggal, dan tangan kirinya ke belakang yang bermakna berserah pada-Nya.
    Setidaknya kebanyakan orang tahu Semar adalah pimpinan empat sekawan ‘Punakawan’. Sepintas memang tokoh Semar sebatas melucu dan pereda ketegangan penonton di tengah malam. Namun, menurut Sobirin bahwa dulu Sang Hyang Wenang menciptakan Hantigo berupa telur. Cangkangnya itu Togog, sedang putihnya menjadi Semar. Sedangkan kuningnya menjadi Batara Guru.
    Semar yang memiliki badan gemuk tak jelas laki-laki atau perempuan. Hal tersebut menunjukan bahwa manusia pada dasarnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing memiliki ciri khas. Kesempurnaan hanya milik Tuhan.
    Umumnya, masyarakat mengenal bahwa Semar adalah putra Sang Hyang Wisesa yang mana memiliki anugerah Mustika Manik Astagina dan delapan daya. Delapan daya itu adalah tidak pernah mengantuk, tidak pernah lapar, tak pernah jatuh cinta, tak pernah sedih, tak pernah capek, tak pernah sakit, tak pernah kepanasan, dan tak tak pernah kedinginan.
    #semar #drfahruddinfaiz #fahruddinfaiz #ngajifilsafat #filsafatjawa #filsafat #filsafatkehidupan #ngaji #ngajijawa

ความคิดเห็น • 14

  • @siswantosiswanto5648
    @siswantosiswanto5648 7 หลายเดือนก่อน +1

    Alhamdulillah

  • @rullyarinugroho1912
    @rullyarinugroho1912 ปีที่แล้ว +1

    Blitar hadirr ..
    Trimakasih tambah wawasan bagi kami

  • @alingimron5300
    @alingimron5300 ปีที่แล้ว +1

    Terima kasih pak Fahrudin,ngaji filsafat banyak menambah ilmu untuk pencerahan jiwa walaupun kami orang biasa,semoga bermanfa'at dunia akherat. Salam dari kami Ali Purbalingga.

  • @pambudisunu6663
    @pambudisunu6663 ปีที่แล้ว +1

    Yo iku jenenge Urip ,tidak bisa di sepertikan, surasane sari wis rinoso (rasa sejati) .Jawa iku Mustikane Jagat.

  • @sonnawa4928
    @sonnawa4928 หลายเดือนก่อน

    Ketawa sebentar nangis , apakah Edan ??
    Hehehe

  • @hariponco428
    @hariponco428 ปีที่แล้ว

    Haaaaaahhhhh. ..Samir

  • @SAMSURIZAL
    @SAMSURIZAL ปีที่แล้ว

    Serat Purwocarito

  • @kalimasadacokro
    @kalimasadacokro 3 หลายเดือนก่อน +1

    Menurut pandangan saya sosok eyang semar merupakan "simbol tauhid " Bagi masyarakat jawa, karna segala sesuatu yang melekat pada sosok diri beliau merupakan sosok manusia "insan kamil"...
    #Mohon_koreksi_bila_salah
    #saya_hanyalah_sang_pendosa

    • @andriisnawan165
      @andriisnawan165 หลายเดือนก่อน

      Ia se7,ialah muhammad dlm islam ,budha,yesus,krishna,gelar untuk orang2 yg telah mencapai jati diri

  • @user-jf9nx2wr2o
    @user-jf9nx2wr2o 7 วันที่ผ่านมา

    Ikot ngaji mase

  • @prawiromulyo7570
    @prawiromulyo7570 9 หลายเดือนก่อน

    Buncit itu one pack pak 😊

  • @penyayangjanda4295
    @penyayangjanda4295 ปีที่แล้ว

    Tulungagung hadir gus

  • @AnggaWibisonot-sel
    @AnggaWibisonot-sel 3 หลายเดือนก่อน

    orang jawa lebih suka jokowi (kamanungsan), daripada anis (ngedewoni)