enggak habis pikir, atas mahluk yang menyerobot dan masih lagi duduk damai bahagia di atas hak orang, mirip kaum yahudi di tanah palestina, insyaa Allah, hidayah datang kepada warga liar kampung kelapa
nyimak2 lagi, sambil ngopi di pagi hari...ada bagian dari kata kata pak Ronald J. Pasaribu yg menyatakan harapan untuk bisa mendapatkan kesempatan urus sertifikat tanah (kp kelapa) untuk bisa jadi kenangan kenangan ke keturunan nya (maksudnya jadi warisan kali ya pak??) jika pak ronald ini paham problematik tanah kp kelapa, dia harus nya tahu persis kallau sudah banyak kesempatan dahulu yang sudah diusahakan dalam mediasi2 damai agar warga liar menjadi warga resmi di kp kelapa, tapi lihat lah "bebal berjama'ah" warga liar ini, yg sudah ber generasi, berasa punya hak dan dapat mewarisi yg bukan milik mereka ke anak cucu mashaa Allah, akan jadi apa itu ya warisan yg bukan hak ke darah daging anak cucu nya???
Hello Dear RK Rapollo , nice to meet you dear .. saya cucu dari Valentine siregar would be happy if we have meet up . to much lost story about kampung kelapa , saya masih ingat semua , kisah peristiwa itu bahkan orang orang nya saya masih ingat semua . salam kenal
of course tidak ada yg mau tanda tangan remember that .. and will never want which illegally and no say permission to owner . km tdk ada saat peristiwa so dont say something even you don't know nothing . thanks a lot
@@sahatssilali7793 siap lae, terima kasih kalau sudah ada baca dan simak komen sy dr dokumentasi tv ini, sy ada tahu nama ayahanda lae dari membaca dokumen awal saat keluarga masih berhadapan dengan 40 KK yg menempati wilayah opung kami
@@sahatssilali7793 siap, tak apa, masalah eksternal (dengan penduduk liar) sebenarnya sudah diketahui dan clear duduk masalah sekarang, hanya karena ketunda dan belum ditindaklanjuti jadi memang menunggu moment tepat utk laukan solusi dari keluarga dan pejabat setempat lae, sehat selalu ya, in shaa Allah ada waktu kita berjumpa
halllo NAOMI TV... kalau mau memberitakan INFORMASI YANG VALID DONG..!!! saya/kami CUCU DARI VALENTIN SIREGAR MASIH ADA DAN SOLID. KALAU ANDA MAU CARI INFORMASI DATA CARILAH KEPADA ORANG YG TEPAT...!!!! DAN ANDA SENDIRI PASTI KENAL SAYA KAN..???
Maaf, ijin, saya sampaikan kembali kabar, karena yang awal di delete oleh admin stasiun TV ini . Saya RK Rapollo, anak dari Zuraida Siregar, berdomisili di Jakarta, tanah kampung kelapa ini adalah tanah ompung kami Haji Muda Siregar (ayahanda Zuraida Siregar), status tanah yang bersengketa dengan warga penghuni liar ini sudah keluarga kami menangkan di Mahkamah Agung dan tinggal melakukan eksekusi pengosongan, surat ada pada notaris keluarga di Medan Pemberitaan sepihak dan menimbulkan fitnah ini seharusnya diimbangi dengan sumber dari para ahli waris yang masih melakukan tindaklanjut dan monitor perkembangan tanah Kampung Kelapa Sibolga Tanah kampung kelapa ini dibeli oleh ompung kami dan memang tidak langsung diadakan pembagunan di atas tanah tersebut sehingga kosong cukup lama, kemudian kesempatan ini membuat warga liar menempati, semula di awal 70 an hitungan masih puluhan KK dan kini sudah mencapai ratusan KK bahkan sudah ditempati ke 3 generasi Tetapi dalam masa masa warga liar melenggang menempati tanah yang bukan hak nya, keluarga sudah memulai memproses hukum untuk pengusiran kepada keluarga warga liar yang awal menempati, yaitu sekitar 40 an KK, di periode proses hukum, ternyata warga liar lain datang dan tidak mengindahkan sehingga bertambah terus Sampai akhirnya proses hukum di tingkat Mahkamah Agung memutuskan atas pengosongan untuk dieksekusi. Untuk diketahui, sebelumnya eksekusi pengosongan akan dilakukan dengan aksi usir paksa bahkan terpikir untuk membakar semua rumah warga, hanya saja karena kami semua sekeluarga memiliki iman Islam dan sabar maka alternatif penyelesaian damai pun diajukan, didampingi pejabat setempat untuk berdamai kembali dengan warga liar untuk melakukan eksekusi yaitu dengan mengajukan kesepakatan atas warga liar membayar sesuai skala luas yang tanah ditinggali, hasilnya sebagian warga setuju sebagian lagi tidak mau sehingga terjadi “deadlock” Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 2001, walikota Sibolga yang bertugas saat itu menawarkan solusi dengan menyebut nilai untuk pembayaran tanah kampung kelapa, kemudian bermaksud membayarkan dan menyelesaikan langsug ke warga liar jika penawaran diterima, tetapi nilai yang diajukan tidak sepadan sehingga kakak beradik ahli waris Haji Muda Siregar tidak menerima, sehingga tanah kampung kelapa belum berkesempatan ditindak lanjuti lagi, dan saat ini warga liar masih bebas tinggal, tertawa damai menempati tanah kampung kelapa Sibolga Hanya saja karena masih hak orang dan ahli waris nya, problematik warga warga liar menjadikan warga tidak mampu dan tidak bisa membuat tanah yang ditinggali menjadi SHM Saat ini dengan pemberitaan yang ditayangkan sepihak membangun image fitnah dan opini terzalimi (playing victim) terjadi pada warga liar Pesan kami kepada warga liar kampung kelapa proses masih berjalan dan kini dalam rencana pemerintah kota sibolga dengan pihak keluarga, bersabar, Allah Maha Mengetahui, begitupun hati nurani kalian yang mengikuti sejarah panjang tanah ini, kalian tahu, kalian salah, tetapi kalian kuffur, menyembunyikan apa yang kalian alami dan ketahui Wassalam RK Rapollo Ahli Waris dari Zuraida Siregar
Maaf, ijin, saya sampaikan kembali kabar, karena yang awal di delete oleh admin stasiun TV ini . Saya RK Rapollo, anak dari Zuraida Siregar, berdomisili di Jakarta, tanah kampung kelapa ini adalah tanah ompung kami Haji Muda Siregar (ayahanda Zuraida Siregar), status tanah yang bersengketa dengan warga penghuni liar ini sudah keluarga kami menangkan di Mahkamah Agung dan tinggal melakukan eksekusi pengosongan, surat ada pada notaris keluarga di Medan Pemberitaan sepihak dan menimbulkan fitnah ini seharusnya diimbangi dengan sumber dari para ahli waris yang masih melakukan tindaklanjut dan monitor perkembangan tanah Kampung Kelapa Sibolga Tanah kampung kelapa ini dibeli oleh ompung kami dan memang tidak langsung diadakan pembagunan di atas tanah tersebut sehingga kosong cukup lama, kemudian kesempatan ini membuat warga liar menempati, semula di awal 70 an hitungan masih puluhan KK dan kini sudah mencapai ratusan KK bahkan sudah ditempati ke 3 generasi Tetapi dalam masa masa warga liar melenggang menempati tanah yang bukan hak nya, keluarga sudah memulai memproses hukum untuk pengusiran kepada keluarga warga liar yang awal menempati, yaitu sekitar 40 an KK, di periode proses hukum, ternyata warga liar lain datang dan tidak mengindahkan sehingga bertambah terus Sampai akhirnya proses hukum di tingkat Mahkamah Agung memutuskan atas pengosongan untuk dieksekusi. Untuk diketahui, sebelumnya eksekusi pengosongan akan dilakukan dengan aksi usir paksa bahkan terpikir untuk membakar semua rumah warga, hanya saja karena kami semua sekeluarga memiliki iman Islam dan sabar maka alternatif penyelesaian damai pun diajukan, didampingi pejabat setempat untuk berdamai kembali dengan warga liar untuk melakukan eksekusi yaitu dengan mengajukan kesepakatan atas warga liar membayar sesuai skala luas yang tanah ditinggali, hasilnya sebagian warga setuju sebagian lagi tidak mau sehingga terjadi “deadlock” Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 2001, walikota Sibolga yang bertugas saat itu menawarkan solusi dengan menyebut nilai untuk pembayaran tanah kampung kelapa, kemudian bermaksud membayarkan dan menyelesaikan langsug ke warga liar jika penawaran diterima, tetapi nilai yang diajukan tidak sepadan sehingga kakak beradik ahli waris Haji Muda Siregar tidak menerima, sehingga tanah kampung kelapa belum berkesempatan ditindak lanjuti lagi, dan saat ini warga liar masih bebas tinggal, tertawa damai menempati tanah kampung kelapa Sibolga Hanya saja karena masih hak orang dan ahli waris nya, problematik warga warga liar menjadikan warga tidak mampu dan tidak bisa membuat tanah yang ditinggali menjadi SHM Saat ini dengan pemberitaan yang ditayangkan sepihak membangun image fitnah dan opini terzalimi (playing victim) terjadi pada warga liar Pesan kami kepada warga liar kampung kelapa proses masih berjalan dan kini dalam rencana pemerintah kota sibolga dengan pihak keluarga, bersabar, Allah Maha Mengetahui, begitupun hati nurani kalian yang mengikuti sejarah panjang tanah ini, kalian tahu, kalian salah, tetapi kalian kuffur, menyembunyikan apa yang kalian alami dan ketahui Wassalam RK Rapollo Ahli Waris dari Zuraida Siregar
![[FULL] Jaksa Agung Blak-blakan Kasus Tom Lembong, Jenderal Polisi Bereaksi di DPR](http://i.ytimg.com/vi/gfdRpxa2WWA/mqdefault.jpg)
ibu ini pendatang..!!!
enggak habis pikir, atas mahluk yang menyerobot dan masih lagi duduk damai bahagia di atas hak orang, mirip kaum yahudi di tanah palestina, insyaa Allah, hidayah datang kepada warga liar kampung kelapa
nyimak2 lagi, sambil ngopi di pagi hari...ada bagian dari kata kata pak Ronald J. Pasaribu yg menyatakan harapan untuk bisa mendapatkan kesempatan urus sertifikat tanah (kp kelapa) untuk bisa jadi kenangan kenangan ke keturunan nya (maksudnya jadi warisan kali ya pak??)
jika pak ronald ini paham problematik tanah kp kelapa, dia harus nya tahu persis kallau sudah banyak kesempatan dahulu yang sudah diusahakan dalam mediasi2 damai agar warga liar menjadi warga resmi di kp kelapa, tapi lihat lah "bebal berjama'ah" warga liar ini, yg sudah ber generasi, berasa punya hak dan dapat mewarisi yg bukan milik mereka ke anak cucu
mashaa Allah, akan jadi apa itu ya warisan yg bukan hak ke darah daging anak cucu nya???
Hello Dear RK Rapollo , nice to meet you dear .. saya cucu dari Valentine siregar would be happy if we have meet up . to much lost story about kampung kelapa , saya masih ingat semua , kisah peristiwa itu bahkan orang orang nya saya masih ingat semua . salam kenal
ya ito francisca, salam kenal kembali, mudah mudah an semua sehat dan baik disana, in shaa Allah kita bertemu 🙏
thanks dear ito Rapollo , you contact me fransiska Phelps at massager
of course tidak ada yg mau tanda tangan remember that .. and will never want which illegally and no say permission to owner . km tdk ada saat peristiwa so dont say something even you don't know nothing . thanks a lot
salute!
Sayang nya stasiun TV ini tidak memberkan berita yang baik dan tidak benar, tidak memuat informasi akurat dari keluarga pemilik tanah yang syah
Horas.....!!!
Saya SAHAT SIREGAR keturunan/cucu VALENTIN SIREGAR...salam kenal lae ku..
@@sahatssilali7793 siap lae, terima kasih kalau sudah ada baca dan simak komen sy dr dokumentasi tv ini, sy ada tahu nama ayahanda lae dari membaca dokumen awal saat keluarga masih berhadapan dengan 40 KK yg menempati wilayah opung kami
@@rkrapollo3142 kalau lae mau konfirmasi saya LBH lanjut boleh..
@@sahatssilali7793 siap, tak apa, masalah eksternal (dengan penduduk liar) sebenarnya sudah diketahui dan clear duduk masalah sekarang, hanya karena ketunda dan belum ditindaklanjuti jadi memang menunggu moment tepat utk laukan solusi dari keluarga dan pejabat setempat lae, sehat selalu ya, in shaa Allah ada waktu kita berjumpa
@@rkrapollo3142 ..silahkan lae klu mau digugat lagi.....!!!
halllo NAOMI TV...
kalau mau memberitakan INFORMASI YANG VALID DONG..!!!
saya/kami CUCU DARI VALENTIN SIREGAR MASIH ADA DAN SOLID.
KALAU ANDA MAU CARI INFORMASI DATA CARILAH KEPADA ORANG YG TEPAT...!!!! DAN ANDA SENDIRI PASTI KENAL SAYA KAN..???
Saya pernah dengar nama zuraidah siregar ini, nampaknya orang ini diduga seperti mapia tanah. Sering bermain di daerah tapteng sibolga.
Anda menyebut nama ibu saya, Zuraida Siregar dengan kata mafia, tolong klarifikasi atau siap siap kamu sy tuntut
Maaf, ijin, saya sampaikan kembali kabar, karena yang awal di delete oleh admin stasiun TV ini
. Saya RK Rapollo, anak dari Zuraida Siregar, berdomisili di Jakarta, tanah kampung kelapa ini adalah tanah ompung kami Haji Muda Siregar (ayahanda Zuraida Siregar), status tanah yang bersengketa dengan warga penghuni liar ini sudah keluarga kami menangkan di Mahkamah Agung dan tinggal melakukan eksekusi pengosongan, surat ada pada notaris keluarga di Medan
Pemberitaan sepihak dan menimbulkan fitnah ini seharusnya diimbangi dengan sumber dari para ahli waris yang masih melakukan tindaklanjut dan monitor perkembangan tanah Kampung Kelapa Sibolga
Tanah kampung kelapa ini dibeli oleh ompung kami dan memang tidak langsung diadakan pembagunan di atas tanah tersebut sehingga kosong cukup lama, kemudian kesempatan ini membuat warga liar menempati, semula di awal 70 an hitungan masih puluhan KK dan kini sudah mencapai ratusan KK bahkan sudah ditempati ke 3 generasi
Tetapi dalam masa masa warga liar melenggang menempati tanah yang bukan hak nya, keluarga sudah memulai memproses hukum untuk pengusiran kepada keluarga warga liar yang awal menempati, yaitu sekitar 40 an KK, di periode proses hukum, ternyata warga liar lain datang dan tidak mengindahkan sehingga bertambah terus
Sampai akhirnya proses hukum di tingkat Mahkamah Agung memutuskan atas pengosongan untuk dieksekusi. Untuk diketahui, sebelumnya eksekusi pengosongan akan dilakukan dengan aksi usir paksa bahkan terpikir untuk membakar semua rumah warga, hanya saja karena kami semua sekeluarga memiliki iman Islam dan sabar maka alternatif penyelesaian damai pun diajukan, didampingi pejabat setempat untuk berdamai kembali dengan warga liar untuk melakukan eksekusi yaitu dengan mengajukan kesepakatan atas warga liar membayar sesuai skala luas yang tanah ditinggali, hasilnya sebagian warga setuju sebagian lagi tidak mau sehingga terjadi “deadlock”
Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 2001, walikota Sibolga yang bertugas saat itu menawarkan solusi dengan menyebut nilai untuk pembayaran tanah kampung kelapa, kemudian bermaksud membayarkan dan menyelesaikan langsug ke warga liar jika penawaran diterima, tetapi nilai yang diajukan tidak sepadan sehingga kakak beradik ahli waris Haji Muda Siregar tidak menerima, sehingga tanah kampung kelapa belum berkesempatan ditindak lanjuti lagi, dan saat ini warga liar masih bebas tinggal, tertawa damai menempati tanah kampung kelapa Sibolga
Hanya saja karena masih hak orang dan ahli waris nya, problematik warga warga liar menjadikan warga tidak mampu dan tidak bisa membuat tanah yang ditinggali menjadi SHM
Saat ini dengan pemberitaan yang ditayangkan sepihak membangun image fitnah dan opini terzalimi (playing victim) terjadi pada warga liar
Pesan kami kepada warga liar kampung kelapa proses masih berjalan dan kini dalam rencana pemerintah kota sibolga dengan pihak keluarga, bersabar, Allah Maha Mengetahui, begitupun hati nurani kalian yang mengikuti sejarah panjang tanah ini, kalian tahu, kalian salah, tetapi kalian kuffur, menyembunyikan apa yang kalian alami dan ketahui
Wassalam
RK Rapollo
Ahli Waris dari Zuraida Siregar
Maaf, ijin, saya sampaikan kembali kabar, karena yang awal di delete oleh admin stasiun TV ini
. Saya RK Rapollo, anak dari Zuraida Siregar, berdomisili di Jakarta, tanah kampung kelapa ini adalah tanah ompung kami Haji Muda Siregar (ayahanda Zuraida Siregar), status tanah yang bersengketa dengan warga penghuni liar ini sudah keluarga kami menangkan di Mahkamah Agung dan tinggal melakukan eksekusi pengosongan, surat ada pada notaris keluarga di Medan
Pemberitaan sepihak dan menimbulkan fitnah ini seharusnya diimbangi dengan sumber dari para ahli waris yang masih melakukan tindaklanjut dan monitor perkembangan tanah Kampung Kelapa Sibolga
Tanah kampung kelapa ini dibeli oleh ompung kami dan memang tidak langsung diadakan pembagunan di atas tanah tersebut sehingga kosong cukup lama, kemudian kesempatan ini membuat warga liar menempati, semula di awal 70 an hitungan masih puluhan KK dan kini sudah mencapai ratusan KK bahkan sudah ditempati ke 3 generasi
Tetapi dalam masa masa warga liar melenggang menempati tanah yang bukan hak nya, keluarga sudah memulai memproses hukum untuk pengusiran kepada keluarga warga liar yang awal menempati, yaitu sekitar 40 an KK, di periode proses hukum, ternyata warga liar lain datang dan tidak mengindahkan sehingga bertambah terus
Sampai akhirnya proses hukum di tingkat Mahkamah Agung memutuskan atas pengosongan untuk dieksekusi. Untuk diketahui, sebelumnya eksekusi pengosongan akan dilakukan dengan aksi usir paksa bahkan terpikir untuk membakar semua rumah warga, hanya saja karena kami semua sekeluarga memiliki iman Islam dan sabar maka alternatif penyelesaian damai pun diajukan, didampingi pejabat setempat untuk berdamai kembali dengan warga liar untuk melakukan eksekusi yaitu dengan mengajukan kesepakatan atas warga liar membayar sesuai skala luas yang tanah ditinggali, hasilnya sebagian warga setuju sebagian lagi tidak mau sehingga terjadi “deadlock”
Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 2001, walikota Sibolga yang bertugas saat itu menawarkan solusi dengan menyebut nilai untuk pembayaran tanah kampung kelapa, kemudian bermaksud membayarkan dan menyelesaikan langsug ke warga liar jika penawaran diterima, tetapi nilai yang diajukan tidak sepadan sehingga kakak beradik ahli waris Haji Muda Siregar tidak menerima, sehingga tanah kampung kelapa belum berkesempatan ditindak lanjuti lagi, dan saat ini warga liar masih bebas tinggal, tertawa damai menempati tanah kampung kelapa Sibolga
Hanya saja karena masih hak orang dan ahli waris nya, problematik warga warga liar menjadikan warga tidak mampu dan tidak bisa membuat tanah yang ditinggali menjadi SHM
Saat ini dengan pemberitaan yang ditayangkan sepihak membangun image fitnah dan opini terzalimi (playing victim) terjadi pada warga liar
Pesan kami kepada warga liar kampung kelapa proses masih berjalan dan kini dalam rencana pemerintah kota sibolga dengan pihak keluarga, bersabar, Allah Maha Mengetahui, begitupun hati nurani kalian yang mengikuti sejarah panjang tanah ini, kalian tahu, kalian salah, tetapi kalian kuffur, menyembunyikan apa yang kalian alami dan ketahui
Wassalam
RK Rapollo
Ahli Waris dari Zuraida Siregar
Komen penjelasan saya di delete sepertinya, tapi saya ada copy an nya, nampak pengecut yang melakukan
1101
Ibu Rosna Boru Tobing ini akanmempertanggung jawabkan ucapan nya, siap siap ya inang