First of all, thanks for being brave enough to voice sth that's been my concern for so many years. Secondly, I enjoyed every bit of this short movie. Not only the plotlines, the performance, but more importantly the insights, critics and thought-provoking questions that have been conveyed! If I can suggest anything, (technically speaking) please do pay attention to the audio quality (this movie would be much more wonderful and enjoyable if the audio quality was as top notch as the message inside). However, I will argue a lil bit about the statement here where the narrator said, "Padahal hidup bukan hanya tentang pendidikan..." Well, IMHO, life is all about education. As a human being, we should pursue education by learning every single day. Don't get me wrong, I'm not talking about schooling here. And yes, as far as I'm concerned there are so many people who still confuse schooling with education. Schooling is just one part of education. We can learn different subjects in schools, but in life we can educate ourselves regarding ANYTHING we wanna learn (including the skills to be a better human being: how to think critically, how to behave respectfully, how to work hard and smart to achieve our dreams, and so on so forth). All in all, I really appreciate this movie. Hope to see more contents from you and I do also hope this movie could reach wider audience, so hopefully people will start to think about educating themselves in whatever fields they want. It's never too late to learn and there's always room for improvement. Cheers!
this comment is rly rly heartwarming! thank you for the kind words and suggestions, Kak! Yes we do agree with your opinions, twas quite challenging for us to portray and explain abt Indonesia’s education issue at that time, but glad it still inspires so many people 😊 we truly appreciate your thoughts! thanks once again kak!
Ini bukti bahwa sistem pendidikan di indonesia masih buruk. Lebih mengutamakan nilai dibanding proses dan bakat. Ingat belajar itu penting, tetapi belajar untuk masa depan anda. Bukan sekedar nilai bagus atau jelek. Semoga menteri pendidikan yang baru bisa menyelesaikan masalah ini. Dan orang tua seharusnya kembangkan potensi dan kelebihan.
Nonton ini di tahun 2024, benar sekali kurikulum di sini terus berganti tanpa adanya inovasi. Sebagai seorang yang pernah mengalami transisi awal K13 kemudian SMA sekarang kurikulum merdeka, emang ga ada perubahan, cuma nambah repot dan... Bisa dibilang aneh? Like wtf gua harus melakukan kegiatan kayak bikin pupuk dan mempelajari budaya suatu kampung adat. Jam masuk sekolah 06.45 dan jarak dengan rumah cukup jauh, sementara karena saya seorang fighter saya juga pastinya latihan setiap hari di pagi dan sore, pagi dapet sejam kalau beruntung dapet 2 jam. Pulang sekolah jam 15.30 jadi latihan sore cuma dapet 1-2 jam. Terpaksa harus selalu mandi malam dan kena marah ortu karena saya selalu mandi malem. Jadi jam sekolah semakin kesini semakin diperpanjang. Saya bangun kadang jam 3 pagi biar dapet dua jam itu. Banyak juga oknum oknum yang mata duitan, kelas saya setiap bulan/minggunya disuruh bayar 20rb dengan alasan bayar olahraga berenang, meski ga datang ke kolam tetap dapat nilai. Begitu juga dengan pelajaran lain, bayar biar dapet diganti dengan nilai yang bagus. Kurikulum merdeka saat ini menyebabkan banyaknya jamkos, bayangin 9 jam di sekolah ga ngapa ngapain 😂
gw mantan dosen d sebuah universitas swasta d bdg...gw memutuskan keluar krn gw tau bejad nya sistem pendidikan berdasarkan penelitian observasi dan analisa secara theory dan faktual,,skrng gw buka bisnis sndri salah satunya ttp di pendidikan tp bukan pendidikan formal,,gw merancang kurikulum sndri bisa diterapkan secara publik ato private,,minimal skrng gw terapin dl bwt anak2 gw..soalnya klo publik banyak manusia2 yg gk percaya klo pendidikan formal hanya membuat kekacauan dlm hidup...kebanyakan manusia2 d indo banyak berpikir klo pendidikan formal satu2nya jalan untuk menjamin hidup bahagia di masa depan..pdhl semua itu hanya imaginasi2 manusia2 yg terpengaruh pendidikan formal!!!
Pernah denger kalimat dari guru gua "Yang penting nilai kalian bagus gimanapun caranya, kalo cari kerja itu yang diliat nilainya bukan prosesnya" kurang lebih intinya gitu. Seketika itu kelas menjadi ramai gua hanya bisa diam gimana caranya "Nilai bisa bagus jika saingannya kotor semua"🙁
Hal paling mubazir yang pernah gw lakuin adalah "Sekolah Di Indonesia" birokrasi ribet, orientasi duit terus, outputnya cuma liat ppt basi. Prinsip gw nanti kalo udh punya anak adalah gausah sekolah di Indonesia, kalo gamampu sekolah diluar negeri ya gausah sekolah, langsung saya modalin dan membebaskan anak untuk berbuat apapun yg dia mau, biarkan jalanan yg mengajarkan dia edukasi apa itu hidup dan saya berharap anak saya banyak melakukan kesalahan di 3tahun pertamanya fight di dunia, "turun ke jalan" sehingga ditahun ke lima nya dia cukup kuat dan cerdas utk hadapi dunia. Saya hanya sebagai fasilitator, tidak berhak mengarahkan dan memaksa anak untuk memenuhi ambisi kita. Jgn sampai anak saya seperti saya yg dipaksa kuliah lalu jiwanya mati perlahan.
Hanya orang **** yang tidak bisa menghargai proses dan hasil.. yang membuat kita sampe sejauh ini buah dari proses belajar. Dimanapun kita belajar sama saja asalkan serius, percuma jauh² kalau hasilnya NOL. Anda bilang mubadzir, coba pikir sekarang Anda bisa berhitung saja buah dari guru Anda orang Indonesia kan.... jaga omongan Anda. Orang bijak tidak akan mengeluh, pasti banyak bersyukur ketimbang mereka yang gabisa sekolah karena keterbatasan segalanya. Soal birokrasi atau indikasi lain, biar kelak mereka yang berkepentingan mempertanggung jawabkan semua dihadapan Tuhan.
Kalau boleh berpendapat, perasaan yg sama juga saya rasakan saat saya dulu masih SMA. Bahkan SMP. Kenapa saya harus mempelajari pelajaran yang sepertinya nanti tidak akan terlalu saya pakai di kehidupan yang sebenarnya. Atau kenapa saya harus mempelajari pelajaran yang sama sekali tidak saya sukai? Kenapa saya tidak belajar sesuai pelajaran2 yang saya sukai saja? Belakangan, hal-hal yang saya pernah pikirkan itu tidak sepenuhnya benar tapi juga tak sepenuhnya salah. Saya merasa, dulu di kota saya, sekolah adanya hanya sekolah standard (SD-SMP-SMA). Ternyata sebenarnya dari dulu sudah ada sekolah-sekolah alternatif. Hanya saja saya tidak tahu atau tidak bisa akses. Sekarang, di era digital dimana informasi bisa diakses secara murah, mudah, dan terbuka, alternatif2 sekolah itu semakin banyak. Orang pengin jadi seniman ada pendidikannya sejak dini, pengin jadi ilmuwan ada jalur pendidikannya sejak dini, pengin jadi olahragawan ada pendidikannya juga sejak dini. Dan semua bisa diawali sejak usia SD bahkan tanpa harus menempuh bangku SD. Pemerintah (negara) tentu akan membuat kebijakan yang bersifat publik dimana kebijakan itu diciptakan secara standard dan terukur. Bila pilihan kita ke sekolah SD-SMP-SMA tentu saja yang diajarkan standard dan outputnya pun juga akan standard. Meskipun ada yg lebih dan kurang tentu saja karena beda2 level pencapaiannya. Tapi kalau kita pengin tidak standard, harus berani ambil jalur2 pendidikan alternatif yang tidak standard. Pemerintah (negara) juga sudah memberikan kemudahan untuk pengakuannya juga sejak dulu. Opsi pilihan itu tentunya berada di pilihan kita (sebagai murid) dan orangtua. Idealnya, memang pemerintah (negara) bisa memfasilitasi tiap masing2 individu untuk diarahkan sesuai potensinya. Tapi tentu saja bagi negara dengan pendudukan ratusan juta seperti Indonesia, rasanya tidak mudah atau bahkan nyaris tidak mungkin. Walaupun demikian, langkah pemerintah (negara) dengan memberikan pengakuan dan jalur akses pendidikan alternatif itu sepertinya sudah bisa menjadi bentuk support negara sih. Salam.
Untuk orang 2 yg dikaruniawi dengan potensi kinestetik dan art tidak coxok sekolah disekolah umum hanya buang buang waktu dan talenta..tp dlm hidup sllu ada halangan masalah orang tua yg tidak concern pd potensi ank akan sellu ada bahkan sampai hari kiamat..tp bgtulah hidup didalmnya harus ada elemen kendala, kesulitan, konflik, stress , merangkak dari bawag, berproses, sukses dan berbahagia, pun sukses dan bahagia ga akan berlangsung lama karna umur manusia yg terbatas..apapun yg kita bangun hanya akan runtuh kembali seperti saat kita bersih saat mandi pasti pda akhirya akan kotor lagi..nikmati aja prosesnya
10 besar Peringkat Negara Dengan Pendidikan Terbaik tahun ini yaitu: 1. Inggris Raya 2. Amerika Serikat 3. Australia 4. Belanda 5. Swedia 6. Prancis 7. Denmark 8. Kanada 9. Jerman 10. Swiss Peringkat Pendidikan Indonesia sekarang berada Di Peringkat 70, Itu Saja.
Mudah mudhn kaka jd menteri pendidikan di indonesia.mdhn .mnteri pendidikn yg akn dtg bisa mengubah sistem pndidikn di indonesia ini mnjd sklh yg mnyenangkn sesuai dgn minat dan bakat siswanya.
Sistem pendidikan Indonesia terlibat dalam menciptakan product cewek-cewek matrek yang pande ber-make up didepan kamera untuk konten tik tok serta porotin uang cowok kaya yang berduit tetapi tidak berpotensi dan berinovasi untuk bangsa, maka karena itu jangan salahkan bilamana meningkatnya tingkat kelahiran atas janin-janin yang menjadi cikal bakal sampah masyarakat seperti geng motor, tawuran sekolah dan pamer mobil Rubicon di tik tok sedemikian berdasarkan buku BJ Habibie, hlm 65, 2014 😔
Sekarang bgmna pun prosesnya nilainya ttep bagus... Udw g ada yg tinggal kelas.. Ujian sambil rebahan aja lulus.. Enak sekali anak zaman now.. Ndak ada lagi paket C
4:45 Lah, emang sekolah kan belajar untuk gitu. Masalah gak lulus, kan bisa remedial. Lain kalau memang ada beberapa sekolah yang akademisnya ambis banget.
Galau bagaimana si kak? Memang pada kenyataannya ini kok yang terjadi. Pendidikan yang diterima siswa itu pasti akan berpengaruh ke depannya. Ini masalah jangka panjang. Kalau sudah terbiasa dengan menghalalkan segala cara untuk memenuhi nilai sempurna, bisa dibayangkan nggak bakal sekacau apa generasi berikutnya?
Esesinnya? ya memang hanya kegalauan remaja yang bakat dan mimpinya dibunuh oleh sistem pendidikan yang menyamaratakan semua peserta didik. Nikamati?, bagaimana anda bisa menikmati hal yang tidak anda sukai? Bagaimana anda bisa menikmati hal yang tidak anda kuasai?. Bahkan seorang genius Albert Einstein menulis, “Semua orang jenius. Tetapi jika Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, ia akan menjalani seluruh hidupnya dengan percaya bahwa ia bodoh.” Itu adalah analogi yang sangat sederhana, bagaimana seorang genius seniman anda suruh untuk mengerjakan soal matematika, itu sudah tidak apple to apple. Bahkan seorang guru sekaipun, mungkin hanya menguasai tidak lebih dari 2-3 pelajaran, mengapa bisa siswa dipakasa untuk menguasai semuanya? lucu. Kehidupan dunia kerja lebih keras dari itu semua? ya memang. Tapi menurut saya itu adalah salah satu pesan dari video ini. Untuk apa belajar 8 jam sehari jika apa yang kita pelajari relevansinya dengan masa depan sangat minim? bukankah tujuan sekolah untuk mempersiapkan masa depan?. Apakah semua yang sudah kita hafal selama bersekolah akan berguna ketika kerja? apakah ketika wawancara kerja anda akan ditanya siapa nama raja kerajaan Sriwijaya? apa rumus persamaan kuadrat?.
First of all, thanks for being brave enough to voice sth that's been my concern for so many years. Secondly, I enjoyed every bit of this short movie. Not only the plotlines, the performance, but more importantly the insights, critics and thought-provoking questions that have been conveyed! If I can suggest anything, (technically speaking) please do pay attention to the audio quality (this movie would be much more wonderful and enjoyable if the audio quality was as top notch as the message inside).
However, I will argue a lil bit about the statement here where the narrator said, "Padahal hidup bukan hanya tentang pendidikan..."
Well, IMHO, life is all about education. As a human being, we should pursue education by learning every single day. Don't get me wrong, I'm not talking about schooling here. And yes, as far as I'm concerned there are so many people who still confuse schooling with education. Schooling is just one part of education. We can learn different subjects in schools, but in life we can educate ourselves regarding ANYTHING we wanna learn (including the skills to be a better human being: how to think critically, how to behave respectfully, how to work hard and smart to achieve our dreams, and so on so forth).
All in all, I really appreciate this movie. Hope to see more contents from you and I do also hope this movie could reach wider audience, so hopefully people will start to think about educating themselves in whatever fields they want. It's never too late to learn and there's always room for improvement.
Cheers!
this comment is rly rly heartwarming! thank you for the kind words and suggestions, Kak! Yes we do agree with your opinions, twas quite challenging for us to portray and explain abt Indonesia’s education issue at that time, but glad it still inspires so many people 😊 we truly appreciate your thoughts! thanks once again kak!
Ini bukti bahwa sistem pendidikan di indonesia masih buruk. Lebih mengutamakan nilai dibanding proses dan bakat. Ingat belajar itu penting, tetapi belajar untuk masa depan anda. Bukan sekedar nilai bagus atau jelek. Semoga menteri pendidikan yang baru bisa menyelesaikan masalah ini. Dan orang tua seharusnya kembangkan potensi dan kelebihan.
Nonton ini di tahun 2024, benar sekali kurikulum di sini terus berganti tanpa adanya inovasi. Sebagai seorang yang pernah mengalami transisi awal K13 kemudian SMA sekarang kurikulum merdeka, emang ga ada perubahan, cuma nambah repot dan... Bisa dibilang aneh? Like wtf gua harus melakukan kegiatan kayak bikin pupuk dan mempelajari budaya suatu kampung adat.
Jam masuk sekolah 06.45 dan jarak dengan rumah cukup jauh, sementara karena saya seorang fighter saya juga pastinya latihan setiap hari di pagi dan sore, pagi dapet sejam kalau beruntung dapet 2 jam. Pulang sekolah jam 15.30 jadi latihan sore cuma dapet 1-2 jam. Terpaksa harus selalu mandi malam dan kena marah ortu karena saya selalu mandi malem. Jadi jam sekolah semakin kesini semakin diperpanjang. Saya bangun kadang jam 3 pagi biar dapet dua jam itu.
Banyak juga oknum oknum yang mata duitan, kelas saya setiap bulan/minggunya disuruh bayar 20rb dengan alasan bayar olahraga berenang, meski ga datang ke kolam tetap dapat nilai. Begitu juga dengan pelajaran lain, bayar biar dapet diganti dengan nilai yang bagus.
Kurikulum merdeka saat ini menyebabkan banyaknya jamkos, bayangin 9 jam di sekolah ga ngapa ngapain 😂
gw mantan dosen d sebuah universitas swasta d bdg...gw memutuskan keluar krn gw tau bejad nya sistem pendidikan berdasarkan penelitian observasi dan analisa secara theory dan faktual,,skrng gw buka bisnis sndri salah satunya ttp di pendidikan tp bukan pendidikan formal,,gw merancang kurikulum sndri bisa diterapkan secara publik ato private,,minimal skrng gw terapin dl bwt anak2 gw..soalnya klo publik banyak manusia2 yg gk percaya klo pendidikan formal hanya membuat kekacauan dlm hidup...kebanyakan manusia2 d indo banyak berpikir klo pendidikan formal satu2nya jalan untuk menjamin hidup bahagia di masa depan..pdhl semua itu hanya imaginasi2 manusia2 yg terpengaruh pendidikan formal!!!
Pernah denger kalimat dari guru gua "Yang penting nilai kalian bagus gimanapun caranya, kalo cari kerja itu yang diliat nilainya bukan prosesnya" kurang lebih intinya gitu.
Seketika itu kelas menjadi ramai gua hanya bisa diam gimana caranya "Nilai bisa bagus jika saingannya kotor semua"🙁
Hal paling mubazir yang pernah gw lakuin adalah "Sekolah Di Indonesia" birokrasi ribet, orientasi duit terus, outputnya cuma liat ppt basi. Prinsip gw nanti kalo udh punya anak adalah gausah sekolah di Indonesia, kalo gamampu sekolah diluar negeri ya gausah sekolah, langsung saya modalin dan membebaskan anak untuk berbuat apapun yg dia mau, biarkan jalanan yg mengajarkan dia edukasi apa itu hidup dan saya berharap anak saya banyak melakukan kesalahan di 3tahun pertamanya fight di dunia, "turun ke jalan" sehingga ditahun ke lima nya dia cukup kuat dan cerdas utk hadapi dunia. Saya hanya sebagai fasilitator, tidak berhak mengarahkan dan memaksa anak untuk memenuhi ambisi kita. Jgn sampai anak saya seperti saya yg dipaksa kuliah lalu jiwanya mati perlahan.
Yap, tepat sekali mas, tapi tetep harus diajarkan kemampuan dasar dalam hidup
Hanya orang **** yang tidak bisa menghargai proses dan hasil.. yang membuat kita sampe sejauh ini buah dari proses belajar. Dimanapun kita belajar sama saja asalkan serius, percuma jauh² kalau hasilnya NOL.
Anda bilang mubadzir, coba pikir sekarang Anda bisa berhitung saja buah dari guru Anda orang Indonesia kan.... jaga omongan Anda.
Orang bijak tidak akan mengeluh, pasti banyak bersyukur ketimbang mereka yang gabisa sekolah karena keterbatasan segalanya.
Soal birokrasi atau indikasi lain, biar kelak mereka yang berkepentingan mempertanggung jawabkan semua dihadapan Tuhan.
@@sitikhomariyah5074 benar 👌
@@sitikhomariyah5074 Anda benar. Kita ini buah hasil pendidikan. Bayangkan aja kita g sekolah.mau jadi apa kita....
Alhdulilah bersyukur sekali saya mh pesantren.... gk sekolah yang kaya penjara kepentingan birokrasi..
Kalau boleh berpendapat, perasaan yg sama juga saya rasakan saat saya dulu masih SMA. Bahkan SMP. Kenapa saya harus mempelajari pelajaran yang sepertinya nanti tidak akan terlalu saya pakai di kehidupan yang sebenarnya. Atau kenapa saya harus mempelajari pelajaran yang sama sekali tidak saya sukai? Kenapa saya tidak belajar sesuai pelajaran2 yang saya sukai saja?
Belakangan, hal-hal yang saya pernah pikirkan itu tidak sepenuhnya benar tapi juga tak sepenuhnya salah. Saya merasa, dulu di kota saya, sekolah adanya hanya sekolah standard (SD-SMP-SMA). Ternyata sebenarnya dari dulu sudah ada sekolah-sekolah alternatif. Hanya saja saya tidak tahu atau tidak bisa akses.
Sekarang, di era digital dimana informasi bisa diakses secara murah, mudah, dan terbuka, alternatif2 sekolah itu semakin banyak. Orang pengin jadi seniman ada pendidikannya sejak dini, pengin jadi ilmuwan ada jalur pendidikannya sejak dini, pengin jadi olahragawan ada pendidikannya juga sejak dini. Dan semua bisa diawali sejak usia SD bahkan tanpa harus menempuh bangku SD.
Pemerintah (negara) tentu akan membuat kebijakan yang bersifat publik dimana kebijakan itu diciptakan secara standard dan terukur. Bila pilihan kita ke sekolah SD-SMP-SMA tentu saja yang diajarkan standard dan outputnya pun juga akan standard. Meskipun ada yg lebih dan kurang tentu saja karena beda2 level pencapaiannya.
Tapi kalau kita pengin tidak standard, harus berani ambil jalur2 pendidikan alternatif yang tidak standard. Pemerintah (negara) juga sudah memberikan kemudahan untuk pengakuannya juga sejak dulu. Opsi pilihan itu tentunya berada di pilihan kita (sebagai murid) dan orangtua. Idealnya, memang pemerintah (negara) bisa memfasilitasi tiap masing2 individu untuk diarahkan sesuai potensinya. Tapi tentu saja bagi negara dengan pendudukan ratusan juta seperti Indonesia, rasanya tidak mudah atau bahkan nyaris tidak mungkin. Walaupun demikian, langkah pemerintah (negara) dengan memberikan pengakuan dan jalur akses pendidikan alternatif itu sepertinya sudah bisa menjadi bentuk support negara sih. Salam.
Untuk orang 2 yg dikaruniawi dengan potensi kinestetik dan art tidak coxok sekolah disekolah umum hanya buang buang waktu dan talenta..tp dlm hidup sllu ada halangan masalah orang tua yg tidak concern pd potensi ank akan sellu ada bahkan sampai hari kiamat..tp bgtulah hidup didalmnya harus ada elemen kendala, kesulitan, konflik, stress , merangkak dari bawag, berproses, sukses dan berbahagia, pun sukses dan bahagia ga akan berlangsung lama karna umur manusia yg terbatas..apapun yg kita bangun hanya akan runtuh kembali seperti saat kita bersih saat mandi pasti pda akhirya akan kotor lagi..nikmati aja prosesnya
glad to know what your passion is and fight for it
Thank you!
10 besar Peringkat Negara Dengan Pendidikan Terbaik tahun ini yaitu:
1. Inggris Raya
2. Amerika Serikat
3. Australia
4. Belanda
5. Swedia
6. Prancis
7. Denmark
8. Kanada
9. Jerman
10. Swiss
Peringkat Pendidikan Indonesia sekarang berada Di Peringkat 70, Itu Saja.
10 besar peringkat ini pun didasarkannya lagi2 pada aspek nilai dan penilaian empirik semata. Sesuatu yang dikritik dalam film pendek ini. He3x :D
Mudah mudhn kaka jd menteri pendidikan di indonesia.mdhn .mnteri pendidikn yg akn dtg bisa mengubah sistem pndidikn di indonesia ini mnjd sklh yg mnyenangkn sesuai dgn minat dan bakat siswanya.
Sistem pendidikan Indonesia terlibat dalam menciptakan product cewek-cewek matrek yang pande ber-make up didepan kamera untuk konten tik tok serta porotin uang cowok kaya yang berduit tetapi tidak berpotensi dan berinovasi untuk bangsa, maka karena itu jangan salahkan bilamana meningkatnya tingkat kelahiran atas janin-janin yang menjadi cikal bakal sampah masyarakat seperti geng motor, tawuran sekolah dan pamer mobil Rubicon di tik tok sedemikian berdasarkan buku BJ Habibie, hlm 65, 2014 😔
Trims atas inspirasinya sangat menyentuh.
Sekarang bgmna pun prosesnya nilainya ttep bagus...
Udw g ada yg tinggal kelas..
Ujian sambil rebahan aja lulus..
Enak sekali anak zaman now..
Ndak ada lagi paket C
halo ka! video nya keren aku juga setuju, izin jadiin video kaka referensi untuk tugas ku ya! sukses selalu ka terimakasih 💗
Gua Sukka Banget Kritik Pedaasss ini ❤
4:45 Lah, emang sekolah kan belajar untuk gitu. Masalah gak lulus, kan bisa remedial. Lain kalau memang ada beberapa sekolah yang akademisnya ambis banget.
Di tunggu kak bikin film2 pendek lainnya
Eaaa hajar terus bu, ampe ikan pake siripnya bisa jadi sayap buat terbang pindah kolam 🤣🤣🤣
izin ambil konseo video nya ya ka untuk tugas, tapi saya bedakan sedikit
Maaf kak izin remix, sebelumnya terimakasih banyak
Sangat setuju dengan pendapatmu
Semangat, teruslah berkarya :)
@@androidpie6207 terima kasih untuk komentarnya kak! Semangat juga kak!
Saya lulusan pendidikan guru yg sampai hari ini takut menjadi guru....yg membuat bodoh muridnya....
Kak izin ambil konsepnya tapi saya bedakan sedikit sedikit untuk tugas UKK
🙏
Waahh kk kereennn.. ❤❤❤
Semangat terus kk ..
Kk saya izin Yaa pakai literasinya kk.. di buat pakai versi saya boleh ya kk .. 🙏🙏🙏
kak maaf sebelumnya izin ambil konsepnya untuk dijadiin referensi buat tugas bahasa indonesia ya kak
Kak Maaf Sebelumnya izin ambil konsepnya tapi saya bedakan sedikit sedikit untuk referensi tugass Bahasa indonesia kak Terimakasih sebelumnya🙏🏻
Ya, saya sependapat.
tugas bahasa indonesia - carissa zahra - SMII Nurul Mushtofa
Izin buat jadiin referensi buat tugas aku ya kak🙏🏻😊
Nama backshoundnya apa
hallo kak, apakah boleh film nya dijadikan referensi buat tugas film aku??
Backsoundnya apa kak
Gw setuju kak
Halo guys, gw youtuber
Keren kak
Terima kasih! ♥
Nice work!
...hanya aangka alogos, kan?
hay kak, kalo boleh tau judul backsoundnya apa ya?
Back sound nya kebetulan dibuat sendiri kak 😅 ada di credits namanya :)
@@renatanan kak saya izin bikin versi saya pake literasinya yaa, mungkin nanti bisa di cek hehe
Keren kak, boleh di copast kah?
Dijadikan referensi boleh, jangan copast langsung ya kak 😁
Good Renata.🙏
Hai kak boleh tau short movie ini di sutradarai oleh siapa?
Halo kak, saya sendiri yang menyutradainya :) semoga suka karya kami!
Apa sih esensinya?hanya kegalauan seorang remaja.
Nikmati aja masa belajarmu dek.
Kehidupan dunia kerja lebih keras dari itu semua.
Galau bagaimana si kak? Memang pada kenyataannya ini kok yang terjadi. Pendidikan yang diterima siswa itu pasti akan berpengaruh ke depannya. Ini masalah jangka panjang. Kalau sudah terbiasa dengan menghalalkan segala cara untuk memenuhi nilai sempurna, bisa dibayangkan nggak bakal sekacau apa generasi berikutnya?
Esesinnya? ya memang hanya kegalauan remaja yang bakat dan mimpinya dibunuh oleh sistem pendidikan yang menyamaratakan semua peserta didik.
Nikamati?, bagaimana anda bisa menikmati hal yang tidak anda sukai? Bagaimana anda bisa menikmati hal yang tidak anda kuasai?. Bahkan seorang genius Albert Einstein menulis, “Semua orang jenius. Tetapi jika Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, ia akan menjalani seluruh hidupnya dengan percaya bahwa ia bodoh.”
Itu adalah analogi yang sangat sederhana, bagaimana seorang genius seniman anda suruh untuk mengerjakan soal matematika, itu sudah tidak apple to apple. Bahkan seorang guru sekaipun, mungkin hanya menguasai tidak lebih dari 2-3 pelajaran, mengapa bisa siswa dipakasa untuk menguasai semuanya? lucu.
Kehidupan dunia kerja lebih keras dari itu semua? ya memang. Tapi menurut saya itu adalah salah satu pesan dari video ini. Untuk apa belajar 8 jam sehari jika apa yang kita pelajari relevansinya dengan masa depan sangat minim? bukankah tujuan sekolah untuk mempersiapkan masa depan?.
Apakah semua yang sudah kita hafal selama bersekolah akan berguna ketika kerja? apakah ketika wawancara kerja anda akan ditanya siapa nama raja kerajaan Sriwijaya? apa rumus persamaan kuadrat?.