Orang kaya sebaik nya jangan Naik pesawat transnusa. Kasihlah kepada orang yg menegah kebawah..karna orang kaya sanggup naik garuda. Walaupun tiket nya Mahal.kaaihlah kesempatan Org gak punya untuk menikmati Pesawat transnusa yg murah.
Lebih tepatnya banyak pengusaha atau pemodal bersikap pengecut takut gagal. Mereka gak mau patungan buat memberikan modal. Sedangkan China meski komunis ternyata patriotisme dan nasionalismenya sangat tinggi sehingga 1 pengusaha dan pengusaha lain bantu membantu.
Prediksi saya: Comac hanya akan sama nasibnya dengan Embraer dari Brazil. Tapi lumayan lah, kita jadi punya pilihan beli pesawat berkualitas. Embraer bisa dipercaya dan dibeli KLM Belanda atau LOT dari Polandia karena: mesin, sistem avionik dan komponen pentingnya buatan Barat. Plus harganya murah. Sukhoi Superjet Rusia pun dulu hampir semua teknologi Barat di dalamnya, sayangnya gak terlalu laris di luar Rusia. Namun jika 5 tahun lagi China bisa bikin mesin turbofan sendiri, bakal banyak yang balik badan. Kecuali udah ada bukti teknologi asli China itu nantinya beneran kuat setara ciptaan Barat. Oleh sebab itu, duopoli Airbus dan Boeing susah dikalahkan sebagaimana Embraer pun hanya dapat pelanggan itu² saja meski murah. Embraer E195 misalnya, meski bisa jadi pengganti A320 namun tidak banyak yang berminat membelinya. Bahkan dengan harga selisih 40 jutaan dolar pun, Embraer E195 tidak diminati.
Gak cuma mesinnya, sistem avionik dan teknologi lain pesan dari Barat. Justru ini yang menarik karena hampir sama saja dengan kualitas pesawat buatan Barat. Harganya murah lagi.
Saya orang pertama yg like hari ini.komenya; China SDH nggak sanggup dibendung teknologinya dan ilmu pengetahuannya.
Selama ini dunia mengandalkan pesawat buatan perancis dan.pesawat buatan.Amerika .lambat laun.amerika yang suka perang tidak dibutuhkan lagi
Orang kaya sebaik nya jangan
Naik pesawat transnusa.
Kasihlah kepada orang yg menegah kebawah..karna orang kaya sanggup naik garuda. Walaupun tiket nya
Mahal.kaaihlah kesempatan
Org gak punya untuk menikmati
Pesawat transnusa yg murah.
Sayang indonesia bisa membuat pesawat komersil meskipun mesinnya dr luar krn tdk ada dana yg mendukungnya .
Lebih tepatnya banyak pengusaha atau pemodal bersikap pengecut takut gagal. Mereka gak mau patungan buat memberikan modal.
Sedangkan China meski komunis ternyata patriotisme dan nasionalismenya sangat tinggi sehingga 1 pengusaha dan pengusaha lain bantu membantu.
Prediksi saya:
Comac hanya akan sama nasibnya dengan Embraer dari Brazil. Tapi lumayan lah, kita jadi punya pilihan beli pesawat berkualitas.
Embraer bisa dipercaya dan dibeli KLM Belanda atau LOT dari Polandia karena: mesin, sistem avionik dan komponen pentingnya buatan Barat. Plus harganya murah.
Sukhoi Superjet Rusia pun dulu hampir semua teknologi Barat di dalamnya, sayangnya gak terlalu laris di luar Rusia.
Namun jika 5 tahun lagi China bisa bikin mesin turbofan sendiri, bakal banyak yang balik badan. Kecuali udah ada bukti teknologi asli China itu nantinya beneran kuat setara ciptaan Barat.
Oleh sebab itu, duopoli Airbus dan Boeing susah dikalahkan sebagaimana Embraer pun hanya dapat pelanggan itu² saja meski murah. Embraer E195 misalnya, meski bisa jadi pengganti A320 namun tidak banyak yang berminat membelinya. Bahkan dengan harga selisih 40 jutaan dolar pun, Embraer E195 tidak diminati.
Teknologi angkasa luar paman Sam sdh keok
Kedepan pabrik pesawat yg di monopoli amrika danveropa di gilung china
Masa Tiongkok buat sendiri semua pesawat lokal dengan mesin buatan sendiri....rasanya enginenya import dari general dynamic
bro.as-rusia yg sudah begitu maju saja.tidak semua komponen mereka buat.
china mau mandiri, pelan2 bikin sendiri
Gak cuma mesinnya, sistem avionik dan teknologi lain pesan dari Barat.
Justru ini yang menarik karena hampir sama saja dengan kualitas pesawat buatan Barat.
Harganya murah lagi.