*BID'AH* vs *SUNNAH* Menurut kajian-kajian Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata ! Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya. Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua." Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._ Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_ Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, : _"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_ Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_ Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari). Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._ Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud. Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll. Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits. Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu? Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah. *MEMAHAMI SUNNAH* Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Bilal sholat sunat wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir. Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang? Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah). Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut 👉 th-cam.com/video/bXDQQrIP7zU/w-d-xo.html @😀
apa yang dilakukan para sahabat itu ada persetujuan Nabi, kalau kita melakukan sesuatu hal yang baru itu siapa yang menyetujui, semoga Allah membuka wawasan antum
@@Nia-es9qt Bukankah contoh-contoh diatas posisinya Nabi sudah wafat ? Pada saat masing-masing dalam posisinya sebagai khalifah (kepala negara) ? Misalnya, Khalifah Umar bin Khathab, Khalifah Utsman bin Affan dst. Kalau pada saat Nabi masih hidup sebetulnya buat apa dibahas karena sudah jelas, justru dari sinilah dibahas sebagai contoh itu karena Nabi sudah meninggal.
Sebetulnya orang yang melakukan bid'ah dalam urusan agama (ibadah) itu karena tidak tahu / tidak paham atau mungkin tahu tapi tidak yakin bahwa sepeninggal Rosululloh *Ajaran Agama Islam itu sudah sempurna*.
maaf kayaknya antum gak memahami " islam itu sdh sempurna" maksudnya giniloh agama sdh sempurna sbg dalil (pedoman/pegangan) sedangkan impementasinya terserah yg penting tdk melanggar, ibadah itu ada yg di tetapkan tempat waktu dan jumlah Dan ada yg tdk ditetapkan misal : doa, baxa quran, sedekah, menolong dll jadi ini gk pp walaupun tdk ada contoh langsung. yuk belajar terus biar gak gagal faham. jgn terdoktrin kitab2 wahabi aja ya coba belajar dari ulama lain jg
@@ridwanefendi1097 Kalau ente berkata seperti itu, berarti ente *belum memahami dan meyakini* bahwa Ajaran Agama Islam itu sudah sempurna. Bagaimana jadinya nanti Ajaran Islam ini kalau mengikuti cara berpikir ente. Tentu semakin jauh dari Ajaran Islam yang dibawa / disampaikan oleh Rosululloh. *Yang penting implementasi nya tidak melanggar.* Terus siapa yang punya otoritas untuk menilai; melanggar atau tidak melanggar, sedangkan Rosululloh sudah lama wafat. Yuk mending kita tadaburi terus Al Qur'an dan dan pelajari As Sunnah (Hadits) sampai kita *meyakini* bahwa Ajaran Agama Islam memang sudah sempurna.
Imam as-Suyuthi, al-Hawi li al-Fatawi: ﻗﺎﻝ ﻃﺎﻭﻭﺱ : ﺍﻥ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﻳﻔﺘﻨﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﺭﻫﻢ ﺳﺒﻌﺎ ﻓﻜﺎﻧﻮﺍ ﻳﺴﺘﺤﺒﻮﻥ ﺍﻥ ﻳﻄﻌﻤﻮﺍ ﻋﻨﻬﻢ ﺗﻠﻚ ﺍﻻﻳﺎﻡ Imam Thawus berkata: “Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah dalam kubur mereka selama 7 hari, maka mereka (sahabat) gemar menghidangkan makanan sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut.”
ﺍَﻣَّﺎ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔُ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﻓَـِﺎﻧَّﻪُ ﻳَﻨْـﺘَـﻔِﻊُ ﺑِﻬَﺎ ﺑِﺎﺗِّـﻔَﺎﻕِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ. ﻭَﻗَﺪْ ﻭَﺭَﺩَﺕْ ﺑِﺬٰﻟِﻚَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ُﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍَﺣَﺎ ﺩِﻳْﺚُ ﺻَﺤِﻴْﺤَﺔٌ ﻣِﺜْﻞُ ﻗَﻮْﻝِ ﺳَﻌْﺪٍ ( ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍِﻥَّ ﺍُﻣِّﻲْ ﺍُﻓْﺘـُﻠِﺘـَﺖْ ﻧَﻔْﺴُﻬَﺎ ﻭَﺍَﺭَﺍﻫَﺎ ﻟَﻮْ ﺗَـﻜَﻠَّﻤَﺖْ ﺗَﺼَﺪَّﻗَﺖْ ﻓَﻬَﻞْ ﻳَﻨْـﻔَـﻌُﻬَﺎ ﺍَﻥْ ﺍَﺗَـﺼَﺪَّﻕَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻧَـﻌَﻢْ , ﻭَﻛَﺬٰﻟِﻚَ ﻳَـﻨْـﻔَـﻌُﻪُ ﺍﻟْﺤَﺞُّ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍْﻻُ ﺿْﺤِﻴَﺔُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟْﻌِﺘْﻖُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻭَﺍْﻻِﺳْﺘِـْﻐﻒُﺭﺍَ ﻟَﻪُ ﺑِﻼَ ﻧِﺰﺍَﻉٍ ﺑَﻴْﻦَ ﺍْﻷَﺋِﻤَّﺔِ “Adapun sedekah untuk mayit, ia bisa mengambil manfaat berdasarkan kesepakatan umat Islam. Semua itu terkandung terdapat dalam beberapa hadits shahih. Seperti perkataan sahabat Sa’ad “Ya Rasulallah sesungguhnya ibuku wafat, dan aku berpendapat jika ibuku masih hidup pasti ia bersedekah, apakah bermanfaat jika aku bersedekah sebagai gantinya?”. Beliau menjawab “Ya”, begitu juga bermanfaat bagi mayit: haji, qurban, memerdekakan budak, do’a dan istighfar kepadanya. Yang ini tanpa perselisihan di antara para imam”. Referensi : (Majmu’ al-Fatawa: XXIV/314-315)
Kalo kita lihat negara tetangfa kita Malaysia, mereka padu dgn mazhab Syafi'i, ahlussunnah wa al jamaah. Mereka disegani ummat lain, para ulama mereka sangat menentukan dalam kebijakan pemerintahan. Paham lain (diluar ahlussunnah wa al jamaah) gak bisa berkembang. Memang paham2 lain ini berpotensi disusupi dengan berbagai kepentingan dan adu domba.
Dikutip dalam sebuah naskah kuno tentang jawa yang tersimpan di musium Leiden, dimana Sunan Ampel memperingatkan Sunan Kalijogo yang masih melestarikan ritual-ritual semisal selamatan kematian, ■ Sunan Ampel berkata : “Jangan ditiru perbuatan semacam itu karena termasuk bid’ah” ■ Sunan Kalijogo menjawab : “Biarlah nanti generasi setelah kita ketika Islam telah tertanam di hati masyarakat yang akan MENGHILANGKAN budaya tahlilan itu” □□ Dalam buku Kisah dan Ajaran Wali Songo yang ditulis H. Lawrens Rasyidi dan diterbitkan Penerbit Terbit Terang Surabaya juga mengupas panjang lebar mengenai masalah ini. □□ Dimana Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan Sunan Muria (yang bisa dikategorikan kaum abangan) berbeda pandangan mengenai adat istiadat dengan Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Drajat (kaum putihan). □□ Sunan Kalijaga mengusulkan agar adat istiadat lama seperti selamatan, bersaji, wayang, dan gamelan dimasuki rasa keislaman. □□ Namun, Sunan Ampel berpandangan lain : “Apakah tidak mengkhawatirkannya di kemudian hari bahwa adat istiadat dan upacara lama itu nanti dianggap sebagai ajaran yang berasal dari agama Islam ?? Jika hal ini dibiarkan nantinya akan menjadi bid’ah" □□ Sunan kudus menjawabnya bahwa ia mempunyai keyakinan bahwa di belakang hari akan ada yang menyempurnakannya. (lihat hal 41, 64) □ Sunan Ampel, □ Sunan Bonang, □ Sunan Drajat, □ dan terutama Sunan Giri berusaha sekuat tenaga untuk menyampaikan ajaran Islam secara murni, baik tentang aqidah maupun ibadah. □ Dan mereka menghindarkan diri dari bentuk singkretisme ajaran Hindu dan Budha. □□ Tetapi sebaliknya, □ Sunan Kudus, □ Sunan Muria, □ dan Sunan Kalijaga, justru mencoba menerima sisa-sisa ajaran Hindu dan Budha di dalam menyampaikan ajaran Islam. □ Bahkan sampai saat ini budaya itu masih ada di masyarakat kita, seperti • sekatenan, • ruwatan, • shalawatan, • tahlilan, • upacara tujuh bulanan, dll.. ■ Pendekatan Sosial budaya dipelopori oleh ☆ Sunan Kalijaga, ☆ putra Tumenggung Wilwatika, ☆ Adipati Majapahit Tuban. ■ Pendekatan sosial budaya yang dilakukan oleh aliran Tuban memang cukup efektif, misalnya Sunan Kalijaga menggunakan wayang kulit untuk menarik masyarakat jawa yang waktu itu sangat menyenangi wayang kulit.. ■ Dengan cara dan sikap Sunan Kalijaga yang sedemikian rupa, maka ia satu-satunya Wali dari Sembilan Wali di Jawa yang dianggap benar-benar wali oleh golongan kejawen (Islam Kejawen/abangan). Karena : Sunan Kalijaga adalah satu-satunya wali yang berasal dari penduduk asli Jawa (pribumi). [Sumber : □ Abdul Qadir Jailani , □ Peran Ulama dan Santri Dalam Perjuangan Politik Islam di Indonesia, hal. 22-23, Penerbit PT. Bina Ilmu dan Muhammad Umar Jiau al Haq, M.Ag, □ Syahadatain Syarat Utama Tegaknya Syariat Islam, hal. 51-54, Kata Pengantar Muhammad Arifin Ilham (Pimpinan Majlis Adz Zikra), Penerbit Bina Biladi Press] ■ Dari sekelumit gambaran sejarah diatas, terlihat jelas bahwa sebenarnya kegiatan atau ritual-ritual bid'ah semisal □ selamatan, □ bersaji, □ sekatenan, □ ruwatan, □ tahlilan, dll, semua itu adalah bid'ah, para walisongo sendiri yang mengatakan demikian. ■ Tapi, karena ingin agar Islam bisa lebih mudah diterima masyarakat pada masa itu, akhirnya sebagian para wali (khususnya Sunan Kalijaga) mengambil "kebijakan" lain. ■ Tentu kita tak bermaksud menyudutkan Sunan Kali Jaga, bahkan beliau sendiri juga yang mengatakan bahwa bid'ah suatu saat nanti sebaiknya dihilangkan, beliau berkata : “Biarlah nanti generasi setelah kita ketika Islam telah tertanam di hati masyarakat yang akan menghilangkan budaya tahlilan itu” ■ Jelas sekali para wali Songo sendiri, termasuk Sunan Kali Jaga, mereka sendiri lah yang menginginkan agar suatu saat budaya tahlilan ini dihilangkan. ■ Jadi, jika memang mengaku mencintai para wali, seharusnya saudara2 kita yang masih memegang erat ritual2 warisan nenek moyang tsb segera meninggalkannya. ■ Bahkan Sunan Bonang pernah bernasehat kepada ummat : “Ee..mitraningsun ! Karana sira iki apapasihana sami-sami nira Islam lan mitranira kang asih ing sira lan anyegaha sira ing dalalah lan bid’ah“. (Lihat Het Book van Mbonang). Artinya : "Wahai saudaraku ! Karena kalian semua adalah sama-sama pemeluk Islam maka hendaklah saling mengasihi dengan saudaramu yang mengasihimu. Kalian semua hendaklah mencegah dari perbuatan sesat dan bid’ah." ● Het Book van Mbonang adalah sebuah dokumen yang menjadi sumber tentang walisongo yang dipercayai sebagai dokumen asli dan valid, yang tersimpan di Museum Leiden, Belanda. ● Dari dokumen ini telah dilakukan beberapa kajian oleh beberapa peneliti. Diantaranya □ thesis Dr. Bjo Schrieke tahun 1816, □ dan Thesis Dr. Jgh Gunning tahun 1881, Dr. Da Rinkers tahun 1910, □ dan Dr. Pj Zoetmulder Sj, tahun 1930. ■■ Dan perlu dicatat, bahwa dalam hal ini kita tak bermaksud menjadikan dokumen atau catatan sejarah tsb sebagai dalil, dalil kita tetaplah Qur'an wa Sunnah alaa fahmi Salaf. ■■ namun fakta sejarah sendiri telah menunjukkan bagaimana sebenarnya sikap dan pemahaman para wali songo yang justru menginginkan ritual-ritual bid'ah tsb dihilangkan. ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﺼﻮﺍﺏ
wahobong konslet....soal sholat tarawih mereka bilang 11 la mekkah madinah brp roka'at y?????? cba yg wahabong jawab....tuch yg nulis panjang bnget jwab dong......
MAAF ITU JLAS BID AH. JANGAN MUTER MUTAR. SBB BANYAK :1. NYALAHI SUNNAH.APA UCAPAN NABI, AMALAN NABI SAW, KEYAKINAN NABI. KAIDAH BID AH 8, BUKAN 1. BEDA MASHLAHAH MURSALAH 2.DlL. TIDAK ADA BIDAH HASANAH.TP DOLALAH, INI HADIS. DI ISLAM DOA BENAR,TP TAK BOLEH LSNGGAR KAIDAH DU'A. DZIKIR ITU BETUL, TP TAK BOLEH MLANGGAR KAIDAH DZIKIR. IBADAH PENTING,HARUS WAJIB, TETAPI TAK BOLEH LANGGAR KAIDAH DN DALIL IBADAH. IBADAH TRLARANG DG LANGGAR SYARATNYA, WAKTUNYA, TEMPATNYA, DLL. PUNTEN DIKIT SARAN ITU DST .............ILMU IBADAH
Tidak mustahil kok. Di Makkah dan Madinah insyaallah bersih dari bid'ah karena Allah menjaga kesucian agamaNya di dua tanah suci tsb hingga kiamat, dajjal pun tidak mampu masuk ke sana.
@@Reanwings Di mekah ada jg abu lahab, abu jahal, abu thalib yg kafir. Perzinahan,kezhaliman bnyk dilakukan org saudi. Saudi skrg menggunakan metode hisab disamping ru'yah dlm menentukan awal bulan ,spt bulan ramadhan dan satu syawwal padahal kan itu jelas ga pernah dilakukan oleh Rasul dan para sahabat serta ulama salaf. Dan bukan ga ada para salaf yg faham ilmu hisab. Tp mrk tetap menggunakan ru'yatul hilal. Berarti bid'ah ada jg dong di mekah dan madinah.
@@Reanwings Sudais imam masjidil haram selalu baca doa khatmil quran dlm qunut sholat witir tarawih malam terahir,bs sampai 20 menit,ini jelas bid'ah krn ga pernah dilakukan oleh Nabi dan Salafus Solih. Bahkan di masjidil haram dan masjid Nabawi. Sholat tahajjud berjamaah diikuti oleh jamaah laki2 dan perempuan setiap malam bulan ramadhan ini jg ga pernah dilakukan oleh Rasul dan Salaf. Sholat tarawih di masjidil haram satu malam satu juz diikuti oleh jamaah laki2 dan perempuan 23 rokaat dari malam pertama sampai terakhir jg ga ada contohnya dari Rasul dan Salaf. Berarti ada bid'ah jg dong di mekah dan madinah. Kata ente ga ada bid'ah di mekah dan madinah????
@@abuazizy2506 Mungkin mas perlu membedakan antara Makkah dan Madinah sebagai Tanah Haram dengan Saudi sebagai negara. Orang Saudi bahkan banyak yg kafir, tetapi orang kafir tidak diijinkan masuk ke tanah haram Makkah dan Madinah. Bermaksiat di tanah Haram, bukan cuma berlaku hukum had, tetapi sanksi dari Allah langsung juga berlaku. Berbeda dengan kondisi di luar tanah Haram. Masnya juga perlu membedakan Jaman Jahiliyah dan jaman Islam. Sebelum Nabi diutus, ketika Nabi berdakwah, pasca hijrah, fathu Makkah dan pasca Nabi Wafat. Abu jahal dan abu lahab sudah Allah matikan ketika Nabi hidup. Ketika Fathu Makkah Allah syariatkan agar orang kafir diusir dari tanah Haram. Pasca Rasulullah wafat, Allah sendiri yg menjaga Islam di Makkah dan Madinah dengan terus menerus menurunkan para Ulama ahli hadits yg senantiasa melestarikan sunnah Rasulullah. Mas nya juga perlu mempelajari fikih Sunnah agar tidak pusing membedakan kapan amalan menjadi bid'ah. Berkenaan dengan Hisab dalam menghitung bulan, orang Arab pada umumnya banyak yg menguasai ilmu falak. Namun dalam Syariat Rasulullah, penentuan kapan 1 ramadhan dan syawal didasarkan kepada Rukyah bukan hisab. Bila masnya menggunakan Hisab dan meninggalkan rukyatul Hilal dengan anggapan Hisab itu lebih baik, maka benar mas telah berbuat Bid'ah. Akan tetapi bila Hisab itu hanya sebatas pembantu, dn penentuan Ramadhan tetap sebagaimana Sunnah, bila terlihat maka berpuasa bila tidak maka belum, dn seterusnya maka Hisab tidak sampai menjadi bid'ah. Dan sekali lagi mohon dibedakan antar negara Saudi dengan Tanah Haram Makkah dan Madinah. Kebijakan pemerintah Arab saudi tidak langsung sama dengan Fatwa Ulama Ahlu Hadits. Di Arab Saudi bisa saja ada orang kafir munafik dn ahli bid'ah namun di Tanah Haram, selain ada penjagaan pemerintah Arab sendiri yg menjalankan protokol khusus bagi pelanggar hukum, terdapat pula para Ulama yg beramar ma'ruf nahi munkar yg mencegah para pendusta atasnama Allah dan RasulNya. Dan Allah menjaga Makkah dan Madinah dengan para MalakikatNya dn apapun yg Dia Kehendaki. Mungkin mas perlu mencoba menyebarkan bid'ah dn melanggar aturan di tanah Haram agar mas bisa merasakan akibatnya. Pusat pemerintahan negara Arab Saudi ada di Riyadh bukan di Makkah dn Madinah beda mas. Mematuhi pemerintah adalah Sunnah, sekalipun pemerintah memutuskan 1 Ramadhan pakai Hisab yg sampai kepada Bid'ah, kebijakan itu datang dari kedholiman pemerintah yg dari luar tanah Haram bukan fatwa para Ulama Makkah dn Madinah yg pastinya akan memfatwakan agar tetap di atas Sunnah. Dan kebijakan tsb tetap ditaati karena perintah Rasulullah adalah patuh kepada Ulil Amri dalam urusan umum yg menjadi tanggungjawab pemerintah, seperti sholat Ied, Ramadhan, syawal dll. Maka mas bisa menyimpulkan kalau ada ormas mendahului pemerintah dalam penentuan Ramadhan dgn alasan Hisab itu adalah kesalahan, apalagi bila tetap menyelisihi keputusan pemerintah, maka kesalahannya 2 kali.
@@abuazizy2506 sekali lagi masnya perlu belajar fikih Sunnah agar tidak pusing membedakan amalan seperti apa yg terklarifikasi sebagai bid'ah. Qunut witir adalah qunut yg disyariatkan oleh Rasulullah, doa qunut sebagaimana doa lainnya asalnya bebas selama berbahasa Arab dan tidak mengandung hal yg haram. Namun lebih utama bila memakai kalimat 2 doa yg ada contohnya dari Rasulullah. Doa Khotmil Qur'an ada contoh redaksinya dari Rasulullah. Dalam sholat malam di bulan Ramadhan disyariatkan melakukan qunut di pertengahan bulan hingga akhir ramadhan. Masalah pilihan doa apa yg dibaca Imam, itu diserahkan kepada Imam. Bila Syaikh Sudais sebagai Imam memilih apa yg beliau baca maka tidak ada pelanggaran di dalamnya. Lain hal nya Syaikh Sudais berfatwa bahwa apa yg beliau lakukan dn mengajarkana bahwa itu wajib, kalau demikian maka baru itu menjadi bid'ah. Yuk mas semangat belajar langsung kepada para Masyikh susah bila hanya modal kata ustad. Kan ada TH-cam yg langsung kepada Masayikh Ahli Hadits dari Masjid Nabawi atau Universitas Madinah..
Biasanya amalan bid'ah jadi polemik dan dipertahankan itu, karena ada hubungannya dengan soal *pendapatan*. Sebagai contoh *tahlilan atau kenduri kematian*. Ustadz tersebut (Ustadz Sarwat) mengatakan bahwa *Berkat tidak akan keluar sebelum tahlilan selesai*. Tentu kalau bagi ustadznya (pemimpin tahlilan) lain lagi. Disamping dapat berkatnya double, pasti ada yang lainnya juga. Wallohu'alam bi shawab. Semoga bukan suudzon.
Sotoy anda ini. Kalau saya counter wahabi mengacaukan persatuan umat muslim di indonesia atas pesananan saudi, amerika, yahudi, dan syiah dengan menuduh selainnya bidah sesat kafir gimana?
@@batchrender8067 dari nama anda sy yakin anda ini bukan 0rg islam..jd tolong jgn bicara yg bukan porsi anda..kalau anda ingin membicarakan agama..sebaiknya anda berdialog dgn ustd yahya waloni..jgn coba2 menyusuf ke dlm islam..anda tidak punya tempat dlm bahasan ini..kalau segan dgn yahya waloni coba dgn ustd kainama..lu jg bicara yg bukan agamamu kalau mauberdebat dgn islam coba dgn kedua ustd itu..nama anda tdk samar bg kami.krn tdk ada 0rg islam yg punya nama seprti itu..George ini nama2 0rg eropa levi nama 0rg yahudi suku levi adlh yg menurunkan Musa..jd stop kamu ya membincangkan agama 0rg lain.
Mmg itu yg ditunggu mrk,,mlhan suatu daerah ada minta emas 24 karat seberat 2,5 gr utk sepaket tahlilan.emas itu khusus bwt ustadnya..perut kenyang,emas dpt kpn perlu bg mrk tiap hr ad kematian
Subhanallah,,, Jadi gini,,kalaulah Abu Bakar, Umar, Ustman rodhiallaahu 'anhum boleh melakukan yang menurut kalian bid'ah..lalu kenapa kita tidak boleh..? Begitukah..? Trus cetak Al-Qur'an sekarang dibilang bid'ah..kan itu ngikut sunnahnya Usman Bin Affan..Dia salah seorang Kholifah Rosyid yang perbuatan nya sudah dibilang Sunnah ma Nabi..bahkan Nabi nyuruh kita gigit erat-erat sunah mereka.. Lah kalau misalnya acara Maulidan,,acara Isro mi'raj,,Nuzul Quran.. tahlilan..itu ngikut siapa coba..?
Assalamualaikum semua, maaf apakah tulisan ayat Al Qur'an anda ada titik & harokat ? Maaf saudaraku, tulisan ayat Al Qur'an pada masa Rasulullah & Khulafaur Rosyidin itu gak ada titik & harokat. Jika Anda mau konsisten dengan ucapan anda diatas, antum & kelompok antum membuat Al Qur'an yang tulisannya gak ada titik & harokat, karena tulisan ayat Al Qur'an masa Rasulullah & Khulafaur Rosyidin gak ada titik & harokat. Terimakasih, wassalamu'alaikum 🙏😁
@@ryan1302 alhmdulillah....berarti gk ad yg makhsum kecuali rosul y.......klo kita mah semua berijtihad masih 50 : 50...jd gk ush maksa2 dalil org bidah k neraka
pusat ilmu agama islam ada di tempat lahirnya baginda nabi bkn dibetawi ..tdk trmasuk ulama besar di indonesia klau blum mnuntut ilmu di mekah & madinah
Iyaa, tp mereka ngajinya dengan abuya Sayyid Muhammad bin alwi al Maliki, Syaikh Ahmad Zaini dahlan, yg mereka sangat anti Wahabi. Nggak ada ulama besar Indonesia yg ngaji sama Ngutsaimin, bin Bass.. Parah
imam syafii lahir di palestina imam hambali lahir di iraq imam lahir di irak imam al ghazali lahir di iran imam bukhari lahir di uzbekhistan semenjak kapan mekah dan madinah jadi pusat? yang bikin aturan siapa? justru mekah madinah itu tempat yang paling jahil dulunya sehingga di utus rasul
hasanah cmn gk ada alternatif lain seperti zakat fitrah dengan beras,kita tau klu zakat hukumnya wajib berarti ada dasarnya,,lah klu bid'ah mau di sandarkan ke mn?wong dasarnya gk ada???kecuali di sandarkan kpd dalil yg fiktif
Goblok.. Banyak dalil yg menjelaskan bid'ah termasuk salah seorang sahabat yg melafadzkan "samiallahu liman hamidah rabbana walakal hamdu hamda katsiran thayyiban... dst. ". Sehingga nabi bertanya "manil qoilu alifan? Nah, wahabi bila itu sunnah Taqriri, tapi dalil ini ketahuan gobloknya, logikanya, sebelum Nabi bertanya & menyetujui amalan salah seorang sahabat tersebut? Lantas apa namanya itu. Bukankah itu juga dibuat sahabat tanpa dalil dari nabi.. Bid'ah juga goblok
@@juhripratama4755 lah ente ngaca.. Ente siapa dibanding imam Syafi'i? Ente siapa dibanding hujjatul Islam Imam Nawawi? Ente berapa ribu hafal hadits dibanding Ibnu Hajar al Asqolani? Jadi berani2 membid'ahkan semua amalan yg mana para mujtahid mutlak pun tidak melarangnya
agama islam itu sudah sempurna sebagai dalil tapi proses pengimplementasian yang tidak ditetapkan akan berkembang sesuai jaman contoh nabi mengajarakan tuntunan sholat mulai dari waktu dan tata cara dari takbir sampai salam begitupun dengan puasa dll ini akan tetap pengimplementasiannya sampai kapanpun(*kecuali ada uzur) sedangkan ibadah yang lain yang tidak ada patokan waktu dan tempatnya seperti zikir ,baca qurandan doa itu tidak ada patokann waktunya dan susunan bacaannya jadi kita sendiri yang mengatur (seperti isi doa dan urutan dalam zikir) asalkan tidak bertemu di waktu2 dan tempat yang diharamkan sangat keliru jika anda mengatakn ulama yang mengritisi wahabi berarti dia tidak ilmiah....kalau anda tidak setuju dengan pendapat beliau kritik dan bawakan hijjahnya ....jangan cacimaki diskusi dengan santun
@@kholisnasutionnasution686 saya bukan ulama besar yang berhak mengeluarkan fatwa.....setiap keputusan masalah agama setidaknya harus disandarkan kepada ulama.... dan tidak semua ustad pun bisa berfatwa... biasanya saya lebih ikut mufti mesir
kacalah keyaknanmu dan amalmu sudahkah berlandasan dalil ...tingkepan ,selamatan,3,7,40,100,1000 hari kemaian mazdhab siapa ? Dak usah debat itu syiah,itu ahlu sunnah,itu wahabi .. buktikan aja .....Wahabi ajaran aneh? yang aneh itu orang yang dak mau cari ilmu ..percaya opo jare kiyai....
Ustad sarwat ini 20 tahun belajar di saudi dgn faham salafi.. Tapi skrng sudah keluar dr salafy krna suatu alasan dan ikut mazhab. Begitulah kurang lebih..
Kalo kata kalian tahlilan masuk dalam kategori bid' ah Hasanah berarti ada neraka Hasanah donk, karna nabi bersabda bahwa setiap bid' ah itu sesat dan tempatnya dineraka.... Dan nabi bersabda jika kalian menemukan ada nya perselisihan / perdebatan dalam hal ibadah maka kembalilah kepada sunahku. Ancaman Allah Subhana wata alla dalam Al Qur'an surat Al hujarat ayat 2 " wahai orang orang yg beriman ! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi, dan jangan lah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti ( pahala) segala amalmh bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari " Dengan kata lain jika kalian orang yg beriman " jangankan mengangkat suara dihadapan nabi jelas pahala amal ibadah kalian akan di hapus Allah apalagi kalian menertawakan sunah nabi, mengolok sunah nabi, tidak percaya sunah yg benar, memerangi yg sunah dan membela yg bid' ah maka bukan pahala yg anda kalian dapat tetapi dosa dan murka Allah yg akan kalian dapat, .. kec anda bukan termasuk orng yg beriman. Manusia diciptakan Allah ada 3 golongan : 1. Muslim/mukmin 2. Munafik 3. Kafir Semoga kita termasuk gol satu, mukmin jelas taat pada perintah Allah dan tidak mendustakan sunah nabi Muhammad solullahu alaihi wassalam
karena pemahaman awalnya salah maka pemahaman selanjut berpotensi salah juga. mau dibuktikan tdk semua bid'ah dholalah? kita samakan dulu pengertiannya, apa itu bid'ah?
@@DaNi-rq6ro umar bin khattab termasuk khulafaur rasyidin yg sudah mendapat rekomendari langsung dr Allah dan rasul, dan kita umat nya harus mengikuti sunah beliau. Lagi pula sholat taraweh berjamaah sudah pernah di contohkan oleh nabi muhammad shallalahu alaihi wassalam, jadi bukan ibadah yg baru, andaikan umar bin khattab membuat hal baru pun itu sebagai sunah karna beliau khulafaur rasyidin. Kalo ibadah yg baru di akhir zaman sekarang siapa yg kasih rekomendasi / ikrar... Kalo abunawas mungkin iya yg kasih rekom. Banyak belajar dr ustad yg paham sunah supaya gak gagal paham arti bid ah. Jangan ibadah asal ikut ikutan saja.
Jadi Gak Ragu Lagi
Baca Tulisan" Beliau yg tersebar Luas
Semoga Kyai Ahmad Sarwat Selalu Ditambah" Kberkhan Ilmu nya
Maju Teruuuss Ust Sarwat dan Kawan2,Ratusan Juta Ummat Islam Mendukung Pendapat Antum.
*BID'AH* vs *SUNNAH*
Menurut kajian-kajian Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata !
Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya.
Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua."
Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._
Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_
Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, :
_"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_
Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_
Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari).
Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._
Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud.
Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll.
Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat.
Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits.
Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu?
Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah.
*MEMAHAMI SUNNAH*
Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Bilal sholat sunat wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir.
Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang?
Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah).
Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut 👉 th-cam.com/video/bXDQQrIP7zU/w-d-xo.html
@😀
apa yang dilakukan para sahabat itu ada persetujuan Nabi, kalau kita melakukan sesuatu hal yang baru itu siapa yang menyetujui, semoga Allah membuka wawasan antum
@@Nia-es9qt
Bukankah contoh-contoh diatas posisinya Nabi sudah wafat ? Pada saat masing-masing dalam posisinya sebagai khalifah (kepala negara) ? Misalnya, Khalifah Umar bin Khathab, Khalifah Utsman bin Affan dst. Kalau pada saat Nabi masih hidup sebetulnya buat apa dibahas karena sudah jelas, justru dari sinilah dibahas sebagai contoh itu karena Nabi sudah meninggal.
Masya Allah ustadz makasih jawaban nya , Alhamdulillah saya suka baca buku buku ustadz
Beli bukunya di mana ya... Saya juga suka ikut kajian beliau
@@ruslanbudiarto_GuruPAI buku nya banyak pdf gratis di Google rumah fiqih Indonesia
Kok kayak gitu ya , tahlilan kok cari makan
Sebetulnya orang yang melakukan bid'ah dalam urusan agama (ibadah) itu karena tidak tahu / tidak paham atau mungkin tahu tapi tidak yakin bahwa sepeninggal Rosululloh *Ajaran Agama Islam itu sudah sempurna*.
maaf kayaknya antum gak memahami " islam itu sdh sempurna" maksudnya giniloh agama sdh sempurna sbg dalil (pedoman/pegangan) sedangkan impementasinya terserah yg penting tdk melanggar, ibadah itu ada yg di tetapkan tempat waktu dan jumlah Dan ada yg tdk ditetapkan misal : doa, baxa quran, sedekah, menolong dll jadi ini gk pp walaupun tdk ada contoh langsung. yuk belajar terus biar gak gagal faham. jgn terdoktrin kitab2 wahabi aja ya coba belajar dari ulama lain jg
@@ridwanefendi1097
Kalau ente berkata seperti itu, berarti ente *belum memahami dan meyakini* bahwa Ajaran Agama Islam itu sudah sempurna.
Bagaimana jadinya nanti Ajaran Islam ini kalau mengikuti cara berpikir ente. Tentu semakin jauh dari Ajaran Islam yang dibawa / disampaikan oleh Rosululloh.
*Yang penting implementasi nya tidak melanggar.*
Terus siapa yang punya otoritas untuk menilai; melanggar atau tidak melanggar, sedangkan Rosululloh sudah lama wafat.
Yuk mending kita tadaburi terus Al Qur'an dan dan pelajari As Sunnah (Hadits) sampai kita *meyakini* bahwa Ajaran Agama Islam memang sudah sempurna.
@@jojosurjana1399 antum tuh keliru...
Emang bid'ah itu artinya apa..?
Pahami ta'rif nya dulu sebelum memahami hukumnya..
@@thesouthmstr3497
Kalau pendapat saya keliru,
bagaiman pendapat yang benar menurut kamu ?
@@jojosurjana1399 jawab saja ini dulu.. Bid'ah itu apa? Apa hukum bid'ah?
Ya emang gitu itu bermudah2annya dalam beragama
Imam as-Suyuthi, al-Hawi li al-Fatawi:
ﻗﺎﻝ ﻃﺎﻭﻭﺱ : ﺍﻥ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﻳﻔﺘﻨﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﺭﻫﻢ ﺳﺒﻌﺎ ﻓﻜﺎﻧﻮﺍ ﻳﺴﺘﺤﺒﻮﻥ ﺍﻥ ﻳﻄﻌﻤﻮﺍ ﻋﻨﻬﻢ ﺗﻠﻚ ﺍﻻﻳﺎﻡ
Imam Thawus berkata: “Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah dalam kubur mereka selama 7 hari, maka mereka (sahabat) gemar menghidangkan makanan sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut.”
Semakin luas ilmu seseorg, semakin menyejukkan Dan nyaman dilihat
ﺍَﻣَّﺎ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔُ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﻓَـِﺎﻧَّﻪُ ﻳَﻨْـﺘَـﻔِﻊُ ﺑِﻬَﺎ ﺑِﺎﺗِّـﻔَﺎﻕِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ. ﻭَﻗَﺪْ ﻭَﺭَﺩَﺕْ ﺑِﺬٰﻟِﻚَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ُﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍَﺣَﺎ ﺩِﻳْﺚُ ﺻَﺤِﻴْﺤَﺔٌ ﻣِﺜْﻞُ ﻗَﻮْﻝِ ﺳَﻌْﺪٍ ( ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍِﻥَّ ﺍُﻣِّﻲْ ﺍُﻓْﺘـُﻠِﺘـَﺖْ ﻧَﻔْﺴُﻬَﺎ ﻭَﺍَﺭَﺍﻫَﺎ ﻟَﻮْ ﺗَـﻜَﻠَّﻤَﺖْ ﺗَﺼَﺪَّﻗَﺖْ ﻓَﻬَﻞْ ﻳَﻨْـﻔَـﻌُﻬَﺎ ﺍَﻥْ ﺍَﺗَـﺼَﺪَّﻕَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻧَـﻌَﻢْ , ﻭَﻛَﺬٰﻟِﻚَ ﻳَـﻨْـﻔَـﻌُﻪُ ﺍﻟْﺤَﺞُّ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍْﻻُ ﺿْﺤِﻴَﺔُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟْﻌِﺘْﻖُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻭَﺍْﻻِﺳْﺘِـْﻐﻒُﺭﺍَ ﻟَﻪُ ﺑِﻼَ ﻧِﺰﺍَﻉٍ ﺑَﻴْﻦَ ﺍْﻷَﺋِﻤَّﺔِ
“Adapun sedekah untuk mayit, ia bisa mengambil manfaat berdasarkan kesepakatan umat Islam. Semua itu terkandung terdapat dalam beberapa hadits shahih. Seperti perkataan sahabat Sa’ad “Ya Rasulallah sesungguhnya ibuku wafat, dan aku berpendapat jika ibuku masih hidup pasti ia bersedekah, apakah bermanfaat jika aku bersedekah sebagai gantinya?”. Beliau menjawab “Ya”, begitu juga bermanfaat bagi mayit: haji, qurban, memerdekakan budak, do’a dan istighfar kepadanya. Yang ini tanpa perselisihan di antara para imam”.
Referensi : (Majmu’ al-Fatawa: XXIV/314-315)
Intinya tahlila itu kalo menurut wahabi bid.ah kalo nu sunah.. itu aja.mereka punya dalil masing2. Tinggal kita ikut wahabi ato nu.
Kalo kita lihat negara tetangfa kita Malaysia, mereka padu dgn mazhab Syafi'i, ahlussunnah wa al jamaah. Mereka disegani ummat lain, para ulama mereka sangat menentukan dalam kebijakan pemerintahan. Paham lain (diluar ahlussunnah wa al jamaah) gak bisa berkembang. Memang paham2 lain ini berpotensi disusupi dengan berbagai kepentingan dan adu domba.
Intinye, tuh MC maksa kalo Tahlilan harus bid'ah.
Dikutip dalam sebuah naskah kuno tentang jawa yang tersimpan di musium Leiden, dimana Sunan Ampel memperingatkan Sunan Kalijogo yang masih melestarikan ritual-ritual semisal selamatan kematian,
■ Sunan Ampel berkata :
“Jangan ditiru perbuatan semacam itu karena termasuk bid’ah”
■ Sunan Kalijogo menjawab :
“Biarlah nanti generasi setelah kita ketika Islam telah tertanam di hati masyarakat yang akan MENGHILANGKAN budaya tahlilan itu”
□□ Dalam buku Kisah dan Ajaran Wali Songo yang ditulis H. Lawrens Rasyidi dan diterbitkan Penerbit Terbit Terang Surabaya juga mengupas panjang lebar mengenai masalah ini. □□ Dimana Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan Sunan Muria (yang bisa dikategorikan kaum abangan) berbeda pandangan mengenai adat istiadat dengan Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Drajat (kaum putihan).
□□ Sunan Kalijaga mengusulkan agar adat istiadat lama seperti selamatan, bersaji, wayang, dan gamelan dimasuki rasa keislaman.
□□ Namun, Sunan Ampel berpandangan lain :
“Apakah tidak mengkhawatirkannya di kemudian hari bahwa adat istiadat dan upacara lama itu nanti dianggap sebagai ajaran yang berasal dari agama Islam ?? Jika hal ini dibiarkan nantinya akan menjadi bid’ah"
□□ Sunan kudus menjawabnya bahwa ia mempunyai keyakinan bahwa di belakang hari akan ada yang menyempurnakannya. (lihat hal 41, 64)
□ Sunan Ampel, □ Sunan Bonang, □ Sunan Drajat, □ dan terutama Sunan Giri berusaha sekuat tenaga untuk menyampaikan ajaran Islam secara murni, baik tentang aqidah maupun ibadah. □ Dan mereka menghindarkan diri dari bentuk singkretisme ajaran Hindu dan Budha.
□□ Tetapi sebaliknya, □ Sunan Kudus, □ Sunan Muria, □ dan Sunan Kalijaga, justru mencoba menerima sisa-sisa ajaran Hindu dan Budha di dalam menyampaikan ajaran Islam. □ Bahkan sampai saat ini budaya itu masih ada di masyarakat kita, seperti • sekatenan, • ruwatan, • shalawatan, • tahlilan, • upacara tujuh bulanan, dll..
■ Pendekatan Sosial budaya dipelopori oleh ☆ Sunan Kalijaga, ☆ putra Tumenggung Wilwatika, ☆ Adipati Majapahit Tuban.
■ Pendekatan sosial budaya yang dilakukan oleh aliran Tuban memang cukup efektif, misalnya Sunan Kalijaga menggunakan wayang kulit untuk menarik masyarakat jawa yang waktu itu sangat menyenangi wayang kulit..
■ Dengan cara dan sikap Sunan Kalijaga yang sedemikian rupa, maka ia satu-satunya Wali dari Sembilan Wali di Jawa yang dianggap benar-benar wali oleh golongan kejawen (Islam Kejawen/abangan).
Karena : Sunan Kalijaga adalah satu-satunya wali yang berasal dari penduduk asli Jawa (pribumi).
[Sumber : □ Abdul Qadir Jailani , □ Peran Ulama dan Santri Dalam Perjuangan Politik Islam di Indonesia, hal. 22-23, Penerbit PT. Bina Ilmu dan Muhammad Umar Jiau al Haq, M.Ag, □ Syahadatain Syarat Utama Tegaknya Syariat Islam, hal. 51-54, Kata Pengantar Muhammad Arifin Ilham (Pimpinan Majlis Adz Zikra), Penerbit Bina Biladi Press]
■ Dari sekelumit gambaran sejarah diatas, terlihat jelas bahwa sebenarnya kegiatan atau ritual-ritual bid'ah semisal □ selamatan, □ bersaji, □ sekatenan, □ ruwatan, □ tahlilan, dll, semua itu adalah bid'ah, para walisongo sendiri yang mengatakan demikian.
■ Tapi, karena ingin agar Islam bisa lebih mudah diterima masyarakat pada masa itu, akhirnya sebagian para wali (khususnya Sunan Kalijaga) mengambil "kebijakan" lain.
■ Tentu kita tak bermaksud menyudutkan Sunan Kali Jaga, bahkan beliau sendiri juga yang mengatakan bahwa bid'ah suatu saat nanti sebaiknya dihilangkan, beliau berkata :
“Biarlah nanti generasi setelah kita ketika Islam telah tertanam di hati masyarakat yang akan menghilangkan budaya tahlilan itu”
■ Jelas sekali para wali Songo sendiri, termasuk Sunan Kali Jaga, mereka sendiri lah yang menginginkan agar suatu saat budaya tahlilan ini dihilangkan.
■ Jadi, jika memang mengaku mencintai para wali, seharusnya saudara2 kita yang masih memegang erat ritual2 warisan nenek moyang tsb segera meninggalkannya.
■ Bahkan Sunan Bonang pernah bernasehat kepada ummat :
“Ee..mitraningsun ! Karana sira iki apapasihana sami-sami nira Islam lan mitranira kang asih ing sira lan anyegaha sira ing dalalah lan bid’ah“.
(Lihat Het Book van Mbonang).
Artinya : "Wahai saudaraku ! Karena kalian semua adalah sama-sama pemeluk Islam maka hendaklah saling mengasihi dengan saudaramu yang mengasihimu. Kalian semua hendaklah mencegah dari perbuatan sesat dan bid’ah."
● Het Book van Mbonang adalah sebuah dokumen yang menjadi sumber tentang walisongo yang dipercayai sebagai dokumen asli dan valid, yang tersimpan di Museum Leiden, Belanda. ● Dari dokumen ini telah dilakukan beberapa kajian oleh beberapa peneliti. Diantaranya □ thesis Dr. Bjo Schrieke tahun 1816, □ dan Thesis Dr. Jgh Gunning tahun 1881, Dr. Da Rinkers tahun 1910,
□ dan Dr. Pj Zoetmulder Sj, tahun 1930.
■■ Dan perlu dicatat, bahwa dalam hal ini kita tak bermaksud menjadikan dokumen atau catatan sejarah tsb sebagai dalil, dalil kita tetaplah Qur'an wa Sunnah alaa fahmi Salaf.
■■ namun fakta sejarah sendiri telah menunjukkan bagaimana sebenarnya sikap dan pemahaman para wali songo yang justru menginginkan ritual-ritual bid'ah tsb dihilangkan.
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﺼﻮﺍﺏ
kelihatan cerita ngarang.
tahlilan yg prtama kali itu sunan bonang blok.
Kalau bagi Ahli Bid'ah informasi seperti ini pasti ditolak. Pokoke......
@@djimasmajed5646 ..
Gak nyambung xixixixi
Itu Saudi sholat Tarawih brjamaah sebulan penuh bidah bukan gan? tlg jelaskan ya... kan ga ada dijman nabi..
wahobong konslet....soal sholat tarawih mereka bilang 11 la mekkah madinah brp roka'at y?????? cba yg wahabong jawab....tuch yg nulis panjang bnget jwab dong......
Apakah ngacak2 tidak sama hukumnya dgn mengurutkan???
MAAF ITU JLAS BID AH. JANGAN MUTER MUTAR. SBB BANYAK :1. NYALAHI SUNNAH.APA UCAPAN NABI, AMALAN NABI SAW, KEYAKINAN NABI. KAIDAH BID AH 8, BUKAN 1. BEDA MASHLAHAH MURSALAH 2.DlL. TIDAK ADA BIDAH HASANAH.TP DOLALAH, INI HADIS. DI ISLAM DOA BENAR,TP TAK BOLEH LSNGGAR KAIDAH DU'A. DZIKIR ITU BETUL, TP TAK BOLEH MLANGGAR KAIDAH DZIKIR. IBADAH PENTING,HARUS WAJIB, TETAPI TAK BOLEH LANGGAR KAIDAH DN DALIL IBADAH. IBADAH TRLARANG DG LANGGAR SYARATNYA, WAKTUNYA, TEMPATNYA, DLL. PUNTEN DIKIT SARAN ITU DST .............ILMU IBADAH
Mustahil org sekarang tdk melakukan bid'ah.
Tidak mustahil kok. Di Makkah dan Madinah insyaallah bersih dari bid'ah karena Allah menjaga kesucian agamaNya di dua tanah suci tsb hingga kiamat, dajjal pun tidak mampu masuk ke sana.
@@Reanwings Di mekah ada jg abu lahab, abu jahal, abu thalib yg kafir. Perzinahan,kezhaliman bnyk dilakukan org saudi. Saudi skrg menggunakan metode hisab disamping ru'yah dlm menentukan awal bulan ,spt bulan ramadhan dan satu syawwal padahal kan itu jelas ga pernah dilakukan oleh Rasul dan para sahabat serta ulama salaf. Dan bukan ga ada para salaf yg faham ilmu hisab. Tp mrk tetap menggunakan ru'yatul hilal. Berarti bid'ah ada jg dong di mekah dan madinah.
@@Reanwings Sudais imam masjidil haram selalu baca doa khatmil quran dlm qunut sholat witir tarawih malam terahir,bs sampai 20 menit,ini jelas bid'ah krn ga pernah dilakukan oleh Nabi dan Salafus Solih. Bahkan di masjidil haram dan masjid Nabawi. Sholat tahajjud berjamaah diikuti oleh jamaah laki2 dan perempuan setiap malam bulan ramadhan ini jg ga pernah dilakukan oleh Rasul dan Salaf. Sholat tarawih di masjidil haram satu malam satu juz diikuti oleh jamaah laki2 dan perempuan 23 rokaat dari malam pertama sampai terakhir jg ga ada contohnya dari Rasul dan Salaf. Berarti ada bid'ah jg dong di mekah dan madinah. Kata ente ga ada bid'ah di mekah dan madinah????
@@abuazizy2506 Mungkin mas perlu membedakan antara Makkah dan Madinah sebagai Tanah Haram dengan Saudi sebagai negara. Orang Saudi bahkan banyak yg kafir, tetapi orang kafir tidak diijinkan masuk ke tanah haram Makkah dan Madinah. Bermaksiat di tanah Haram, bukan cuma berlaku hukum had, tetapi sanksi dari Allah langsung juga berlaku. Berbeda dengan kondisi di luar tanah Haram.
Masnya juga perlu membedakan Jaman Jahiliyah dan jaman Islam. Sebelum Nabi diutus, ketika Nabi berdakwah, pasca hijrah, fathu Makkah dan pasca Nabi Wafat. Abu jahal dan abu lahab sudah Allah matikan ketika Nabi hidup. Ketika Fathu Makkah Allah syariatkan agar orang kafir diusir dari tanah Haram. Pasca Rasulullah wafat, Allah sendiri yg menjaga Islam di Makkah dan Madinah dengan terus menerus menurunkan para Ulama ahli hadits yg senantiasa melestarikan sunnah Rasulullah.
Mas nya juga perlu mempelajari fikih Sunnah agar tidak pusing membedakan kapan amalan menjadi bid'ah. Berkenaan dengan Hisab dalam menghitung bulan, orang Arab pada umumnya banyak yg menguasai ilmu falak. Namun dalam Syariat Rasulullah, penentuan kapan 1 ramadhan dan syawal didasarkan kepada Rukyah bukan hisab. Bila masnya menggunakan Hisab dan meninggalkan rukyatul Hilal dengan anggapan Hisab itu lebih baik, maka benar mas telah berbuat Bid'ah. Akan tetapi bila Hisab itu hanya sebatas pembantu, dn penentuan Ramadhan tetap sebagaimana Sunnah, bila terlihat maka berpuasa bila tidak maka belum, dn seterusnya maka Hisab tidak sampai menjadi bid'ah.
Dan sekali lagi mohon dibedakan antar negara Saudi dengan Tanah Haram Makkah dan Madinah. Kebijakan pemerintah Arab saudi tidak langsung sama dengan Fatwa Ulama Ahlu Hadits. Di Arab Saudi bisa saja ada orang kafir munafik dn ahli bid'ah namun di Tanah Haram, selain ada penjagaan pemerintah Arab sendiri yg menjalankan protokol khusus bagi pelanggar hukum, terdapat pula para Ulama yg beramar ma'ruf nahi munkar yg mencegah para pendusta atasnama Allah dan RasulNya. Dan Allah menjaga Makkah dan Madinah dengan para MalakikatNya dn apapun yg Dia Kehendaki. Mungkin mas perlu mencoba menyebarkan bid'ah dn melanggar aturan di tanah Haram agar mas bisa merasakan akibatnya.
Pusat pemerintahan negara Arab Saudi ada di Riyadh bukan di Makkah dn Madinah beda mas.
Mematuhi pemerintah adalah Sunnah, sekalipun pemerintah memutuskan 1 Ramadhan pakai Hisab yg sampai kepada Bid'ah, kebijakan itu datang dari kedholiman pemerintah yg dari luar tanah Haram bukan fatwa para Ulama Makkah dn Madinah yg pastinya akan memfatwakan agar tetap di atas Sunnah. Dan kebijakan tsb tetap ditaati karena perintah Rasulullah adalah patuh kepada Ulil Amri dalam urusan umum yg menjadi tanggungjawab pemerintah, seperti sholat Ied, Ramadhan, syawal dll.
Maka mas bisa menyimpulkan kalau ada ormas mendahului pemerintah dalam penentuan Ramadhan dgn alasan Hisab itu adalah kesalahan, apalagi bila tetap menyelisihi keputusan pemerintah, maka kesalahannya 2 kali.
@@abuazizy2506 sekali lagi masnya perlu belajar fikih Sunnah agar tidak pusing membedakan amalan seperti apa yg terklarifikasi sebagai bid'ah. Qunut witir adalah qunut yg disyariatkan oleh Rasulullah, doa qunut sebagaimana doa lainnya asalnya bebas selama berbahasa Arab dan tidak mengandung hal yg haram. Namun lebih utama bila memakai kalimat 2 doa yg ada contohnya dari Rasulullah. Doa Khotmil Qur'an ada contoh redaksinya dari Rasulullah. Dalam sholat malam di bulan Ramadhan disyariatkan melakukan qunut di pertengahan bulan hingga akhir ramadhan. Masalah pilihan doa apa yg dibaca Imam, itu diserahkan kepada Imam. Bila Syaikh Sudais sebagai Imam memilih apa yg beliau baca maka tidak ada pelanggaran di dalamnya.
Lain hal nya Syaikh Sudais berfatwa bahwa apa yg beliau lakukan dn mengajarkana bahwa itu wajib, kalau demikian maka baru itu menjadi bid'ah. Yuk mas semangat belajar langsung kepada para Masyikh susah bila hanya modal kata ustad. Kan ada TH-cam yg langsung kepada Masayikh Ahli Hadits dari Masjid Nabawi atau Universitas Madinah..
Biasanya amalan bid'ah jadi polemik dan dipertahankan itu, karena ada hubungannya dengan soal *pendapatan*.
Sebagai contoh *tahlilan atau kenduri kematian*.
Ustadz tersebut (Ustadz Sarwat) mengatakan bahwa *Berkat tidak akan keluar sebelum tahlilan selesai*.
Tentu kalau bagi ustadznya (pemimpin tahlilan) lain lagi. Disamping dapat berkatnya double, pasti ada yang lainnya juga.
Wallohu'alam bi shawab.
Semoga bukan suudzon.
Itu su'udzon namanya gimna sih..?
Ust. Ahmad Sarwat hny menjelaskan begitulah tradisi dibetawi.. Simak yg bener
Sotoy anda ini. Kalau saya counter wahabi mengacaukan persatuan umat muslim di indonesia atas pesananan saudi, amerika, yahudi, dan syiah dengan menuduh selainnya bidah sesat kafir gimana?
@@batchrender8067 dari nama anda sy yakin anda ini bukan 0rg islam..jd tolong jgn bicara yg bukan porsi anda..kalau anda ingin membicarakan agama..sebaiknya anda berdialog dgn ustd yahya waloni..jgn coba2 menyusuf ke dlm islam..anda tidak punya tempat dlm bahasan ini..kalau segan dgn yahya waloni coba dgn ustd kainama..lu jg bicara yg bukan agamamu kalau mauberdebat dgn islam coba dgn kedua ustd itu..nama anda tdk samar bg kami.krn tdk ada 0rg islam yg punya nama seprti itu..George ini nama2 0rg eropa levi nama 0rg yahudi suku levi adlh yg menurunkan Musa..jd stop kamu ya membincangkan agama 0rg lain.
@@kholisnasutionnasution686 wkwk emang nama punya agama? Pemikiran sempit ala wahabi. Dasar wahabi pengikut mazhab mujasimah, albani, dul wahab.
Mmg itu yg ditunggu mrk,,mlhan suatu daerah ada minta emas 24 karat seberat 2,5 gr utk sepaket tahlilan.emas itu khusus bwt ustadnya..perut kenyang,emas dpt kpn perlu bg mrk tiap hr ad kematian
Pokoknya asal tidak ada sama mereka... sudah bid'ah semuanya...karna kunci surga mereka yg pegang...tidak sama yg lain2
Subhanallah,,,
Jadi gini,,kalaulah Abu Bakar, Umar, Ustman rodhiallaahu 'anhum boleh melakukan yang menurut kalian bid'ah..lalu kenapa kita tidak boleh..? Begitukah..?
Trus cetak Al-Qur'an sekarang dibilang bid'ah..kan itu ngikut sunnahnya Usman Bin Affan..Dia salah seorang Kholifah Rosyid yang perbuatan nya sudah dibilang Sunnah ma Nabi..bahkan Nabi nyuruh kita gigit erat-erat sunah mereka..
Lah kalau misalnya acara Maulidan,,acara Isro mi'raj,,Nuzul Quran.. tahlilan..itu ngikut siapa coba..?
Makanya pakai kaidah kalau memahami biar jelas bukan serampangan gitu 😅
@@alhalimkusuma
Sunah sohih
Assalamualaikum semua, maaf apakah tulisan ayat Al Qur'an anda ada titik & harokat ? Maaf saudaraku, tulisan ayat Al Qur'an pada masa Rasulullah & Khulafaur Rosyidin itu gak ada titik & harokat. Jika Anda mau konsisten dengan ucapan anda diatas, antum & kelompok antum membuat Al Qur'an yang tulisannya gak ada titik & harokat, karena tulisan ayat Al Qur'an masa Rasulullah & Khulafaur Rosyidin gak ada titik & harokat. Terimakasih, wassalamu'alaikum 🙏😁
Ini ustaf sarwata perasaan bbrp tahun lalu wahabi-salafi ekstrim ??? Kok skrg berubah spt nahdliyin ya ???
Agak aneh sih emang
Itulah klo sdh menemukan hidayah yg shahih..ga mudah nuduh2 dan menyalah2kan amalan yg memang sunnah nabi..
Ga usah nyamain itu sama tahlilan lah.. tahlilan itu jelas bid'ah
Klo tarawih berjamaah sebulan penuh pas ramadhan bidah bukan
Bidah...... Tapi khasanah
@@ryan1302 alhmdulillah....berarti gk ad yg makhsum kecuali rosul y.......klo kita mah semua berijtihad masih 50 : 50...jd gk ush maksa2 dalil org bidah k neraka
Ya bukanlah itu Sunnah Khulafaur Rasyidin berarti juga Sunnah nabi
pusat ilmu agama islam ada di tempat lahirnya baginda nabi bkn dibetawi ..tdk trmasuk ulama besar di indonesia klau blum mnuntut ilmu di mekah & madinah
Iyaa, tp mereka ngajinya dengan abuya Sayyid Muhammad bin alwi al Maliki, Syaikh Ahmad Zaini dahlan, yg mereka sangat anti Wahabi.
Nggak ada ulama besar Indonesia yg ngaji sama Ngutsaimin, bin Bass.. Parah
Pendapat ngaco, asbun asal bunyi tanpa ilmu mas mas
imam syafii lahir di palestina
imam hambali lahir di iraq
imam lahir di irak
imam al ghazali lahir di iran
imam bukhari lahir di uzbekhistan
semenjak kapan mekah dan madinah jadi pusat? yang bikin aturan siapa?
justru mekah madinah itu tempat yang paling jahil dulunya sehingga di utus rasul
Baru denger kl dzikir setelah sholat wajib diacak2, karangan ente apa ada dalilnya tadz?
Ente gagal faham coba denger baik2 secara seksama.
NU banget...😊
Alhamdulillah saya wahabi salafi
syiah juga bangga kalau dia syiah
saya aswaja bukan syiah
hasanah cmn gk ada alternatif lain seperti zakat fitrah dengan beras,kita tau klu zakat hukumnya wajib berarti ada dasarnya,,lah klu bid'ah mau di sandarkan ke mn?wong dasarnya gk ada???kecuali di sandarkan kpd dalil yg fiktif
Goblok.. Banyak dalil yg menjelaskan bid'ah termasuk salah seorang sahabat yg melafadzkan "samiallahu liman hamidah rabbana walakal hamdu hamda katsiran thayyiban... dst. ". Sehingga nabi bertanya "manil qoilu alifan? Nah, wahabi bila itu sunnah Taqriri, tapi dalil ini ketahuan gobloknya, logikanya, sebelum Nabi bertanya & menyetujui amalan salah seorang sahabat tersebut? Lantas apa namanya itu. Bukankah itu juga dibuat sahabat tanpa dalil dari nabi.. Bid'ah juga goblok
@@faqihbanjar2677 ente kn bukan sahabat lalu cp yg akan membenarkan bidah nya ente?......
@@juhripratama4755 lah ente ngaca.. Ente siapa dibanding imam Syafi'i? Ente siapa dibanding hujjatul Islam Imam Nawawi? Ente berapa ribu hafal hadits dibanding Ibnu Hajar al Asqolani? Jadi berani2 membid'ahkan semua amalan yg mana para mujtahid mutlak pun tidak melarangnya
@@juhripratama4755 lantas ente juga bukan NABI, yg berani berfatwa semuanya serba bid'ah.. Dasar wahabi goblok murakkab
@@faqihbanjar2677 1..emg imam syafii tahlilan kyk kita ya?
Pak ustaz, takrif bid'ah duluan donk!
.
Gelar hebat lc.ma...tapi bicaranya gak ilmiah..gak bisa bedain sarana yg terus berkembang sampai akhir zaman dan ritual agama yg gak boleh ditambah2.
agama islam itu sudah sempurna sebagai dalil tapi proses pengimplementasian yang tidak ditetapkan akan berkembang sesuai jaman
contoh nabi mengajarakan tuntunan sholat mulai dari waktu dan tata cara dari takbir sampai salam begitupun dengan puasa dll ini akan tetap pengimplementasiannya sampai kapanpun(*kecuali ada uzur)
sedangkan ibadah yang lain yang tidak ada patokan waktu dan tempatnya seperti zikir ,baca qurandan doa itu tidak ada patokann waktunya dan susunan bacaannya jadi kita sendiri yang mengatur (seperti isi doa dan urutan dalam zikir)
asalkan tidak bertemu di waktu2 dan tempat yang diharamkan
sangat keliru jika anda mengatakn ulama yang mengritisi wahabi berarti dia tidak ilmiah....kalau anda tidak setuju dengan pendapat beliau kritik dan bawakan hijjahnya ....jangan cacimaki diskusi dengan santun
@@Vicky-wo2np Bolehkah kita mengumandangkan adzan sebelum melaksanakan sholat idul fitri atau sholat taraweh.?
@@kholisnasutionnasution686 saya bukan ulama besar yang berhak mengeluarkan fatwa.....setiap keputusan masalah agama setidaknya harus disandarkan kepada ulama....
dan tidak semua ustad pun bisa berfatwa...
biasanya saya lebih ikut mufti mesir
Hahaha lucu juga yaaa ternyata pemikiran wahabiyah
kacalah keyaknanmu dan amalmu sudahkah berlandasan dalil ...tingkepan ,selamatan,3,7,40,100,1000 hari kemaian mazdhab siapa ? Dak usah debat itu syiah,itu ahlu sunnah,itu wahabi ..
buktikan aja .....Wahabi ajaran aneh? yang aneh itu orang yang dak mau cari ilmu ..percaya opo jare kiyai....
ya anehlah mas, orang berdoa kok gk boleh
Carwat ni td ada apa2nya di banding dng ustadz salafi
Carwat penuh ngarang dan dongeng.
Wahabi, ajaran aneh bin nyeleneh...
Wong gendeng
Gagal paham ente tadz, tadz 🤮
yaaa wahabi doang yang paham diluar wahabi sesat
Mana ni yg kurang paham
Spa sih dosennya saudi??? Sebut...semoga Allah beri hidyah kpd anda
Ustad sarwat ini 20 tahun belajar di saudi dgn faham salafi..
Tapi skrng sudah keluar dr salafy krna suatu alasan dan ikut mazhab. Begitulah kurang lebih..
Kalo kata kalian tahlilan masuk dalam kategori bid' ah Hasanah berarti ada neraka Hasanah donk, karna nabi bersabda bahwa setiap bid' ah itu sesat dan tempatnya dineraka.... Dan nabi bersabda jika kalian menemukan ada nya perselisihan / perdebatan dalam hal ibadah maka kembalilah kepada sunahku.
Ancaman Allah Subhana wata alla dalam Al Qur'an surat Al hujarat ayat 2 " wahai orang orang yg beriman ! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi, dan jangan lah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti ( pahala) segala amalmh bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari "
Dengan kata lain jika kalian orang yg beriman " jangankan mengangkat suara dihadapan nabi jelas pahala amal ibadah kalian akan di hapus Allah apalagi kalian menertawakan sunah nabi, mengolok sunah nabi, tidak percaya sunah yg benar, memerangi yg sunah dan membela yg bid' ah maka bukan pahala yg anda kalian dapat tetapi dosa dan murka Allah yg akan kalian dapat, .. kec anda bukan termasuk orng yg beriman.
Manusia diciptakan Allah ada 3 golongan :
1. Muslim/mukmin
2. Munafik
3. Kafir
Semoga kita termasuk gol satu, mukmin jelas taat pada perintah Allah dan tidak mendustakan sunah nabi Muhammad solullahu alaihi wassalam
baca quran bid'ah teraweh berjamaah bid'ah karena zaman nabi tidak ada
karena pemahaman awalnya salah maka pemahaman selanjut berpotensi salah juga.
mau dibuktikan tdk semua bid'ah dholalah?
kita samakan dulu pengertiannya, apa itu bid'ah?
@@DaNi-rq6ro umar bin khattab termasuk khulafaur rasyidin yg sudah mendapat rekomendari langsung dr Allah dan rasul, dan kita umat nya harus mengikuti sunah beliau. Lagi pula sholat taraweh berjamaah sudah pernah di contohkan oleh nabi muhammad shallalahu alaihi wassalam, jadi bukan ibadah yg baru, andaikan umar bin khattab membuat hal baru pun itu sebagai sunah karna beliau khulafaur rasyidin.
Kalo ibadah yg baru di akhir zaman sekarang siapa yg kasih rekomendasi / ikrar... Kalo abunawas mungkin iya yg kasih rekom. Banyak belajar dr ustad yg paham sunah supaya gak gagal paham arti bid ah. Jangan ibadah asal ikut ikutan saja.
@@antonarul3476 santunan anak yatim bid,ah?
Komentar tanpa ilmu jadi ngaco mas, belajar masih terjemahan aja
Ngomong apa g ada ilmunya. Alias g mutu
.