Saya ngerti kehendak bebas itu setelah baca Alquran, dan memahami fiqih Islam. Kesimpulan saya, sesuatu yg jadi objek fiqih dalam Al Qur'an, disitulah wilayah kehendak bebas yg diberikan Alloh kepada manusia. "Sesungguhnya Alloh hanya menghukum apa yg disengaja oleh hatimu, dan tidak menghukum atas apa yg tidak kamu sengaja". Gak mungkin Alloh menghukum kita kalau kesalahan sudah ditetapkan atas kita. Hanya saja, karena manusia punya akal dan nafsu, maka kalau akalnya yg dominan, maka dia akan patuh, tapi kalau nafsunya yg dominan, maka dia akan cendrung berbuat menyimpang. Kepatuhan itu berimplikasi kepada hasil kerja yg diperoleh. Semakin orang tidak patuh dg perintah Alloh maka dia akan menzolimi diri sendiri, dan juga menzolimi orang lain, bahkan makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Celakanya, kita sering menjadi Tuhan buat orang lain, tidak memposisikan diri sebagai sesama hamba, yg sama sama dibebani kewajiban dan hak. Nah celakanya, kita hanya fokus pada kewajiban orang, bukan kewajiban kita.
Ketika seseorang menyampaikan sesuatu yang sesungguhnya ia belum mengetahuinya, maka ego akan mencari-cari "pembenaran" untuk yang ia tidak ketahui agar ia terlihat mengetahui. Dan tidak semua orang mampu menyadari ini, sehingga lpembenaran" yang disampaikan oleh ego dari nara sumber akan dianggap sebagai "Kebenaran".
"Jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa kepada Alloh, pasti Alloh akan melimpahkan keberkahan dari darat dan dar langit." "Barang siapa yg bertaqwa dengan sebenar benarnya taqwa, Alloh akan memberikan rezeki dari arah yg tidak disangka-sangka." Hubungan taqwa dengan rezeki. Tapi kita bayangkan rezeki itu cuma uang.
Klo dalam Hindu hukum cuma ada 2 yaitu hukum karma dan rta, karma itu perbuatan yg dilakukan manusia dengan kehendak bebas dan hasilnya pun bebas tergantung seberapa parah mentalnya terganggu dr perbuatannya....bgitu jg rta yaitu hukum alamiah di luar makhluk yg ukurannya sudah sesuai rumus-nya...TDK ada takdir atau garisan tuhan, ....
TAKDIR ITU YANG SUDAH TERJADI APA PUN YANG SUDAH TERJADI , ITU TAKDIR TAPI SEBELUM TERJADI , ADA PILIHAN MISAL ADA PEREMPATAN SILAHKAN PILIH MAU LURUS MAU KANAN MAU KIRI SILAHKAN PILIH SETELAH SAYA *SUDAH* MEMILIH MISAL PILIH KIRI ITU LAH TAKDIR , PILIHAN KITA KIRI SETELAH SAYA *SUDAH* MEMILIH MISAL PILIH KANAN ITU LAH TAKDIR , PILIHAN KITA KANAN
Intinya kita itu sudah ada chipnya. Kita mengambil keputusan yg mana itu sudah di tetapkan di chipnya kita. Ketetapan itu di ketahui Alloh dengan Ilmunya.
Saya ngerti kehendak bebas itu setelah baca Alquran, dan memahami fiqih Islam.
Kesimpulan saya, sesuatu yg jadi objek fiqih dalam Al Qur'an, disitulah wilayah kehendak bebas yg diberikan Alloh kepada manusia.
"Sesungguhnya Alloh hanya menghukum apa yg disengaja oleh hatimu, dan tidak menghukum atas apa yg tidak kamu sengaja".
Gak mungkin Alloh menghukum kita kalau kesalahan sudah ditetapkan atas kita.
Hanya saja, karena manusia punya akal dan nafsu, maka kalau akalnya yg dominan, maka dia akan patuh, tapi kalau nafsunya yg dominan, maka dia akan cendrung berbuat menyimpang.
Kepatuhan itu berimplikasi kepada hasil kerja yg diperoleh.
Semakin orang tidak patuh dg perintah Alloh maka dia akan menzolimi diri sendiri, dan juga menzolimi orang lain, bahkan makhluk hidup dan lingkungan sekitar.
Celakanya, kita sering menjadi Tuhan buat orang lain, tidak memposisikan diri sebagai sesama hamba, yg sama sama dibebani kewajiban dan hak. Nah celakanya, kita hanya fokus pada kewajiban orang, bukan kewajiban kita.
❤
Luar biasa ketemu video yg membangunkanku dari tidur panjang.
Ketika seseorang menyampaikan sesuatu yang sesungguhnya ia belum mengetahuinya, maka ego akan mencari-cari "pembenaran" untuk yang ia tidak ketahui agar ia terlihat mengetahui.
Dan tidak semua orang mampu menyadari ini, sehingga lpembenaran" yang disampaikan oleh ego dari nara sumber akan dianggap sebagai "Kebenaran".
Menit 25:23..tools yg mudah sudah dusuguhkan yaitu agama jd tdk usah cari pola sendiri. Barakallahufiikum
Thanks
Freewild
"Jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa kepada Alloh, pasti Alloh akan melimpahkan keberkahan dari darat dan dar langit."
"Barang siapa yg bertaqwa dengan sebenar benarnya taqwa, Alloh akan memberikan rezeki dari arah yg tidak disangka-sangka."
Hubungan taqwa dengan rezeki.
Tapi kita bayangkan rezeki itu cuma uang.
neurosains..tingkat tinggi ni..obrolan wali murid..hehe
Yang ada didalam pikiran manusia atas ikhtiar nya manusia tersebut ataukah pemberian mutlak dari Sang Maha Pemberi ?
Lamongan megilan
keren kang Abu Marlo, pertanya'an pertanya'annya berat man 😁, damang Kang ? iyeu ti mantan pasukan mind booster ( kang Jati )
Apakah yang ada di dalam pikiran tiap - tiap manusia berbeda - beda ?
Obrolan berbobot
Apa yang ada di dalam pikiran manusia, petunjuk dari Allah SWT atau hasil ikhtiar manusia tersebut ?
Klo dalam Hindu hukum cuma ada 2 yaitu hukum karma dan rta, karma itu perbuatan yg dilakukan manusia dengan kehendak bebas dan hasilnya pun bebas tergantung seberapa parah mentalnya terganggu dr perbuatannya....bgitu jg rta yaitu hukum alamiah di luar makhluk yg ukurannya sudah sesuai rumus-nya...TDK ada takdir atau garisan tuhan, ....
masuk masuk masuk
TAKDIR ITU YANG SUDAH TERJADI
APA PUN YANG SUDAH TERJADI , ITU TAKDIR
TAPI SEBELUM TERJADI , ADA PILIHAN
MISAL
ADA PEREMPATAN
SILAHKAN PILIH
MAU LURUS
MAU KANAN
MAU KIRI
SILAHKAN PILIH
SETELAH SAYA *SUDAH* MEMILIH
MISAL PILIH KIRI
ITU LAH TAKDIR , PILIHAN KITA KIRI
SETELAH SAYA *SUDAH* MEMILIH
MISAL PILIH KANAN
ITU LAH TAKDIR , PILIHAN KITA KANAN
Kalau begitu konsepnya ya artinya semua adalah pilihan😅
Intinya kita itu sudah ada chipnya. Kita mengambil keputusan yg mana itu sudah di tetapkan di chipnya kita. Ketetapan itu di ketahui Alloh dengan Ilmunya.