Kalau menurutku bang, agar kita bisa nelen materi dari konten edukasi tanpa harus kita khawatir apakah informasi atau saran yang diberikan itu salah adalah setelah kita menerima informasi itu, kita juga cari sudut pandang yang lain. Misal dari video edukasi yang lain atau sumber-sumber yang lain, atau dari pengalaman kita juga bisa. Alhasil selain mendapat informasi lebih dari konten edukasi tadi, kita juga bisa tahu mana hal-hal yang benar, mana yang masuk akal, mana yang janggal, dan mana yang tidak baik alias salah. Sehingga kita bisa terhindar dari disinformasi, misinformasi (keduanya tergolong hoaks), doktrin, dan propaganda. Tinggal dipilih aja sikap kita mau gimana..
benar sih, cuman kadang sulitnya kita tuh ada berbagai macam manusia dengan berbagai macam jenis ada yang emang bisa ngunyah infonya dulu sebelum di telen dan ada juga yang langsung telen btp pendapat lu boleh juga bang 🙏🙏
kemampuan memfilter informasi, memverifikasi, dan kemandirian berfikir. bisa jadi solusi buat era sekarang ini yg informasi terlalu berterbangan. semua informasi yg kita terima sudah terfilter dan by design oleh algoritma yang dipersonalisasi untuk kita jadi sangat sulit menemukan objektivitas berfikir
Kalau menurutku bang, agar kita bisa nelen materi dari konten edukasi tanpa harus kita khawatir apakah informasi atau saran yang diberikan itu salah adalah setelah kita menerima informasi itu, kita juga cari sudut pandang yang lain. Misal dari video edukasi yang lain atau sumber-sumber yang lain, atau dari pengalaman kita juga bisa. Alhasil selain mendapat informasi lebih dari konten edukasi tadi, kita juga bisa tahu mana hal-hal yang benar, mana yang masuk akal, mana yang janggal, dan mana yang tidak baik alias salah. Sehingga kita bisa terhindar dari disinformasi, misinformasi (keduanya tergolong hoaks), doktrin, dan propaganda. Tinggal dipilih aja sikap kita mau gimana..
benar sih, cuman kadang sulitnya kita tuh ada berbagai macam manusia dengan berbagai macam jenis ada yang emang bisa ngunyah infonya dulu sebelum di telen dan ada juga yang langsung telen
btp pendapat lu boleh juga bang 🙏🙏
@@imnewbie_ wkwkwk banyak spesies gitu ya bang.. Btw aku masih 17😁
Gini biang orang Indonesia itu hanya belajar untuk membaca bukan membaca untuk belajar
Terkadang orang cerdas berperilaku bodoh agar mudah menyerap ilmu, namun tak sedikit orang bodoh bergaya intelek hanya untuk terlihat pintar.
@@terkinisobat1674 lebih tepatnya banyak orang yang kaya gitu emang hahah btw gw juga kadang gitu 😅
Go bangg, buat melek banyak netizen indo🔥🔥
wasyappp 🕯️🕯️🕯️
kemampuan memfilter informasi, memverifikasi, dan kemandirian berfikir. bisa jadi solusi buat era sekarang ini yg informasi terlalu berterbangan. semua informasi yg kita terima sudah terfilter dan by design oleh algoritma yang dipersonalisasi untuk kita jadi sangat sulit menemukan objektivitas berfikir
Di indo sekolah bukan untuk belajar tapi untuk pacaran dan tawuran 😂😂😂😂
no komen sih 😂
Jendelanya kebalik bang
saya hidup di dunia kapur soalnya bang 😁🙏
Bagus konten nya bang 👍
big thanks 🙏🙏
👍👍
Mantaab👍👍👍
asik bisa hate komen, saya akan hate komen karna di bolehin.
waktu dan tempat dipersilahkan 😎😎
Bang kalo bisa nyampur lo gue sama ngapak keknya bisa jadi ciri khas deh
iya juga ya coba ah besok besok
Mending banyak banyakin membaca dehh daripada modal nonton video langsung jadi pintar wkwkwkwkkw
wkwk