Standar hidup Gen Z di tentukan oleh masyarakat & media sosial, itulah yang membuat kebanyakan Gen Z depresi. Kita tidak bisa mempersalahkan nya karena itu adalah gambaran dari lingkungan mereka akan seorang manusia ideal bagi lingkungan nya. Mereka akan terus mencoba menormalisasikan gaya hidup itu hingga mereka menyadari bahwa semua kehidupan itu tidaklah setara.
Bener Battt bang ente, related sangat Ane generasi millenial kadang sedih lihat adek ane sendiri yang suka dengan ngedown duluan klo ada trouble, tapi life style nya kadang suka tinggi Harus di break down emg ni bang, di resolved as soon as possible, but solusinya apa bang menurut ente ? Please advice bang,, Thanks for sharing bang before
@@sholikhinsetiawan7197 di al quran terdapat pesan-pesan tuhan dmn tuhan bersumpah demi bumi diciptakan dalam 6 masa, temukan 6 masa ini (dalam al quran), urutkan, ini adalah petunjuk dari tuhan mu, klw gua nyebutnya dance guide,
Bener.. Media sosial itu bikin depresi.. Karena mudah sekali melihat postingan orang healing.punya motor baru. Rumah baru. Nikah.. Atau punya anak. Di media sosial semua yang d perlihatkan hanya kebahagiaan. Entah it teman atau publik figur. Akhirnya dengan info itu. Kita membandingkan dengan diri kita saat ni. Yang mungkin belum seperti mereka. Akhrinya timbul fikiran.. "Mereka bahagia. Kenala saya tidak" Padahal d balik postingan orang2.. Mereka juga mempunyai masalah yang sama seperti kita. Jd stop media sosial.. Buka youtube . Tonton konten2 bermanfaat. Otomotif. Kek agm.. Siboen. Pendidikan. Guru gembul. Kamino. Ceramah sesuai agama masing2. Jauhi chnel yang nambah depresi. Seperti artis2 yang pamer harta. Mobil. Kita menjadi merasa sebgai pencundang. Bukan merasa termotivasi dgn mereka.
Menurut pendapatku bagaimana caranya menghadapi hidup dari identitas: - pertama segala masalah terbesar itu datangnya dari kebanyakan ngomong alias banyak bacot, jadi lebih baik diam. - janganlah doyan ngutang, atau kamu bakalan jadi budak selamanya. (ini termasuk pinjol dan riba) - janganlah mengutamakan uang yg menjadi nomor 1, terutama di saat usia 20an (maksudnya utamakan dulu pengalaman dan belajar) - Di dalam bisnis, bekerjasama akan membuatmu mendapatkan kekuatan yg lebih besar daripada cuma berkonfrontasi - Kalau kamu mau jadi terbaik , carilah rekan terpercaya, bukan cuman dalam jangka waktu mingguan saja tapi sampe tahunan. - Bukanlah ide besar yg membuat kesuksesan Melainkan "sukses" lah yg membuat sukses lagi. Jadi, sukseslah dalam hal2 kecil lalu gunakanlah itu utk membangun kesuksesan berikutnya yg lebih besar - terakhir dunia ini kecil, kamu akan selalu ketemu orang lagi dan orang lagi, itulah kenapa harus selalu menunjukkan rasa hormat-respek, di setiap hari dan setiap hari dan Every fcking day! Tapi solusi seperti ini kadang berjalan berhasil kadang tidak. Seperti dijelaskan tentang paradox of choice, banyak pilihan dan keputusan yang tersedia dalam identitas hidup. Belum lagi ada generasi sandwich itu udah jadi masalah gen z.
- kebanyakan maslah itu datang dari banyak diam. jika diam aja(RUU penyiaran disahkan, tapera disahkan, koruptor merajalela, dan segala kejahatan bisa timbul krn banyak diam) - klo gk ngutang gk makan - harus mengutamakan uang, pengalaman dan belajar kgk cukup. akses informasi mmg byk di era internet tp cara ngakses apakah informasi itu benar, valid, bukan hoax harus belajar secara akademik. contoh cita-cita pengen dokter, harus belajr lewat instansi, pengen polisi harus punya ordal dan duit. - di dalam bisnis setiap org punya kepentingan dan resiko masing2 , konfrontasi itu ga bisa dielakkan - rekan terpecaya di zaman sekarang itu tidak ada klo pun ada kdg gk kompetibel dengan planning kita - dalam hal kecil aja harus mati matian. contoh pengen makan esok aja mati matian - ini oke lah jika masih di lingkup asia
Nih channel beneran bikin gw salut Jujur semua yg di sampaikan di konten ini itu apa yang biasa gw bahas Ama dosen2 & temen2 gw yg udah jadi psikolog & psikiater profesional. Tapi di jadiin narasi yg padat & on point semua nya
"tujuan hidupku apa?" Jawaban: ibadah (Q.S. Adzariyat) "Kenapa hidupku begini² saja?" Jawaban: sabar dan shalat (Q.S. Al-Baqarah) "Aku tidak berguna" Jawaban: tiada Allah menciptakan sesuatu sia-sia (Q.S. Ali-imran) "Kenapa hidup ini ada?" Jawaban: untuk menguji siapa yang paling baik amalannya (Q.S Al-kahfi) Temukan segala pertanyaan dalam hidupmu dalam Al-Qur'an.
gen z kebanyakan atau rata-rata dari mereka udah gak mempan lagi dengan etika moralitas dan sejenisnya dari keagamaan yang bisa ngerubah mereka ya dari gaya hidup mereka
Yap 90% benar, dan gua gen z bagian 10%. Stop main sosial media dari 2022 *Facebook cuma buat jual beli, biar hidup lebih tenang. Orang2 flexing? Gua gak peduli , membandingkan diri sendiri dengan orang lain? Belum tentu di balik layar mereka bahagia kan... Gua selalu jadi diri gua sendiri selama itu ngga merugikan orang lain. Gua lakuin apa yg menurut gua bagus buat perkembangan diri gua, Persetan trend.. nggak bakal ada habisnya kalau diikutin. Kalo mental kuat atau lemah itu perspektif masing2 yaa...
Kadang gw ngerasa kepribadian kaum gen z yang berbeda, dasarnya sama aja masih peduli dengan sosial media. Jujur gw dulu mengharapkan like di ig, meski yang gw tunjukin cuma karya digital. Gw ngerasa down kalau dapet sedikit like, bayangin kalau yg gw posting asli kehidupan gw sendiri, untungnya nggak penting2 amat. Alhamdulillah akhirnya gw bisa melepas diri dari sosmed, paling tinggal wa, yt, discord, reddit, intinya cari yang nggak mentingin update status dll. Kecuali kalian influencer lain cerita, tapi sampai kapan kita bisa berharap untuk mendapat pengakuan yang semu, sementara urusan dunia yang seharusnya kita capai diabaikan.
@@UnderAverage-jt6kg Tapi memang sih ada beberapa pekerjaan selain influencer yang "memaksa" penggunaan media sosial terutama penulis portal berita online Karena postingan sereceh apapun potensial laris manis untuk dijadikan bahan berita selama memiliki "value" untuk dijual/dikonversi menjadi pageviews, yang nantinya menjadi penghasilan bagi si penulis
menurutku kenapa genZ banyak yang stress : - karena ekspektasi yang tinggi dari keluarga dan generasi sebelumnya. namun ini tidak di imbangi dengen kesempatan yang luas. malah sebaliknya, kesempatan untuk sukses justru makin sempit, bahkan bisa jadi tidak mungkin. - gen Z juga dihadapkan dengan kondisi masyarakat yang dimana generasi sebelumnya tidak pernah alami. kita hidup di jaman dimana cuman kita yang tau. tapi kita dituntut untuk mengikuti jalan hidup generasi sebelumnya, yang itu sebenarnya hampir mustahil diikuti di masa sekarang. - segala kemudahan dalam teknologi mau gak mau harus diakui bahwa ini bikin mental genZ lebih rapuh. Karena segalanya serba instan. kombinasi antara ekspektasi dan tuntutan yang tinggi gak sebanding dengan mental yang terbiasa instant. - banyaknya informasi baru dan mudahnya akses informasi. sering kali gak diimbangi dengan berfikir kritis. hasilnya akhirnya cuman ikut-ikutan, kehilangan jati diri, dan kehilangan tujuan hidup. - segala sumber daya semuanya udah dikuasai golongan tua. jadi satu-satunya cara sukses kalo gak warisan ya cari wilayah/sektor/penghasilan baru untuk berjuang.
@@MoskusMoskiferus1611 tapi harus diakui, perkembangan teknologi, kondisi ekonomi, dan budaya itu juga ngaruh ke kepribadian orang. kalo ngomongin generasi.
utk poin 1 disetiap generasi akan ada tuntutan, karna itu bentuk regenerasi,, kesempatan akan selalu ada karna efek regenerasi.. dan poin 3 setuju bgt, arus informasi yg tinggi, kepalsuan sosmed dan banyak hal yg serba instan itu yg gw rasa menyebabkan semua masalah ini..
Disaat kondisi yang terlalu cepat ugal ugalan tanpa terkendali seharusnya kita butuh persatuan ini ibarat kaya di zaman perang, kondisi peperangan harus ada yang bisa nyatuin pemikiran bukan malah punya pemikiran sendiri sendiri yang akhirnya malah nambah ruumit
iya kesadaran sosialnya rendah karena pendidikan kita juga rendah. sekolah tidak pernah mengajarkan kita untuk berpikir kritis. lagian manusia gak mungkin bersatu kecuali ada musuh bersama. dan jatuhnya malah akan saling menyalahkan.
Sebenarnya tidak perlu ada pengkotakan generasi baik boomer, gen x, millenial, gen z. Karena sejatinya kita semua sama..hanya MANUSIA. Hal itu hanyalah istilah untuk membedakan dimana kita hidup di suatu jaman yang era nya berbeda. Karena, sejatinya kita semua mengejar kebahagian dalam hidup entah itu dengan menemukan jati diri,arti hidup, maupun mendapat pengakuan. Semua selalu berpusat ke dalam diri sendiri. Selalu membandingkan hidup sendiri dengan hidup orang lain. Tidak mampu memisahkan mana realitas dan mana virtual. Terlalu banyak pilihan membuat kita lambat dalam memutuskan sesuatu. Mudah mendapatkan apapun membuat kita lupa menghargai proses. Semua ini terjadi terlalu cepat. Sampai kadang kita lupa untuk berhenti sejenak. Bertanya pada diri sendiri. Merefleksikan diri. Untuk apa kita melakukan semua ini.
Tpi kenyataanya kebanyakan manusia ingin pengakuan, dan akhirnya saat mereka melihat seseorang diakui lebih dari mereka, mereka merasa seperti manusia terbuang, itu lah fungsinya agama agar diri tambah kuat dan tabah dari hal2 seperti itu 😊
Gw lahir thn 2000, pas di umur 21 gw ngerasa kesepian, dan saat kesepian pikiran gw campur aduk(nnti mau jdi apa, kok gini2 truss, gini amat hidup gw). Setelah gw nanya sama babeh, ternyata itu fase dewasa dimana kita harus bisa hidup di kaki sendiri alias gk terlalu bergantung ama tmn dan diberi saran buat cari pendamping agar gw ada tujuan hidup serta agar gk ngerasa kesepian lgi... Dan terakhir babeh bilang "Jangan lupa bersyukur"
Gen z itu spesial… mreka hebat… Memang fragile.. Tp kalau ortunya spent waktu cukup untuk didik & ga manjain mreka, maka jadinya akan sangat hebat. Yg lemah2, itu yg ortunya kurang spent waktu / manjain
Fenomena hari ini, POPULARITAS adalah segalanya. Semua orang ingin populer seperti yang ada di medsos tapi tidak semua orang bisa populer. Medsos memberi peluang dan harapan serta mimpi untuk populer. Gen z berharap bisa hidup nyaman dengan rebahan dan mendapatkan penghasilan serta popularitas dari medsos. Semua ingin jadi influencer. Terbentuk lah pola hidup gen z, rebahan dan kaya. Harapan jauh dari kenyataan. Muncullah alienasi. Keterasingan. Kegagalan mayoritas gen z mencapai angan angan. Eksistensi dan kebermaknaan dalam medsos "feel" nya sangat berbeda dibanding eksistensi dan kebermaknaan dalam dunia nyata.
bang sekarang gue merasa, gue ingin berkembang tetapi lingkungan tempat tinggal gue enggak ngedukung kemauan gue untuk itu, jadi gue berusaha untuk keluar dari lingkungan ini, dan.. gue tahu satu satunya jalan untuk keluar dari kemiskinan yaitu dengan meningkatkan pendidikan gue, gue mau bergaul dengan orang yang lebih baik dari gue, dan gue mau belajar hal baru yang belum pernah gue lakuin sebelumnya, tapi bang salah nggak pemikiran gue seperti itu? soalnya sekarang gue ngerasa hidup sendirian setelah ditinggal meninggal orang yang gue sayang tahun 2018 lalu, semuanya berubah bang, hidup gue, semuanya berubah, tapi gue belum bisa nerima itu semuanya, karena disini gue merasa selalu direndahkan, selalu salah, giliran gue berkembang selalu dihambat, dan mereka mencoba menjerumuskan gue ke hal hal yang negatif yang mana selalu merugikan diri gue sebagai seorang individu, dulu kata orangtua gue, ini resikonya tinggal di perkampungan kumuh yang orang orangnya berpikir pendek, apa-apa main kekerasan, apa-apa main pukul.
Masa yang sulit menciptakan orang² hebat,orang hebat menciptakan masa² yang mudah,masa masa yang mudah menciptakan orang orang lemah,dan orang² lemah menciptakan masa²yang sulit ~cmiw
Nggak tahu mau komen apa yang jelas hidupku adalah sebuah kesalahan.tetap senyum,berusaha,kerja keras, bahagiakan keluarga,ayah,ibu,orang terdekat.tetaplah berjuang walau setiap detik keinginan mati lebih besar daripada keinginan untuk hidup.
50-60 = warrior, leader, power, disiplin, tertib 70-80 = disiplin, tertib, mandiri, free, wild 90-2006= mandiri, young, wild, free, overthink 2007-2020= young, depresi, manja, mental issue, overthink 2030-2040= young, depresi, overthink, manja, cemas point yg mau saya jelaskan adalah.. sebenarnya tidak sepenuhnya kesalahan ada pada gen z dan alpha.. setiap jaman akan mewarisi sifat dan sikap dari generasi sebelumnya ke generasi selanjutnya, itu semua balik lagi gmna gen sebelumnya mengatur gen seterusnya, jika gen z dan alpha selalu mengeluh,cemas,overthink,dan depresi maka generasi selanjutnya akan lebih kacau, cara antisipasi nya adalah, generasi dari kelahiran 90 dan 2006 harus bekerja sama untuk merubah sikap dan sifat ke gen z dan alpha agar mereka tidak menjadikan depresi,cemas,mengeluh, dan overthink.. menjadi salah satu habit mereka. caranya gmna? mulai biasakan di circle tongkrongan dengan tidak toxic, tidak melulu mengadu nasib karna dampaknya akan membuat orang sekitar jadi cemas dan ketakutan akan hidup mandiri, dan yang terakhir, mulai memberikan sikap dan sifat supportif ke generasi selanjutnya, jika salah di tegur, jika benar di dukung, dan stop make stupid people famous karna ini juga salah satu yg mempengaruhi perubahan jaman, yg dmna kebodohan dijadikan alat untuk cari panggung ketenaran... gw dari gen 96 udh mulai nerapin ini ke sirkel" pertemanan di gen alpha dan z yok bisa yok, kita ubah habit mereka agar generasi selanjutnya punya kehidupan yang baik.
dari awal manusia ada, generasi tua akan selalu merasa lebih baik dari generasi penerusnya, karena ke angkuhan generasi tua tersebut lah yang menimbulkan tekanan berlebih untuk generasi selanjutnya, saat generasi muda beranjak dewasa dan berhasil melewati semua tekanan tadi mereka akan merasa bangga dan mulai melakukan hal yang sama dengan generasi sebelumnya, angkuh dan merasa lebih baik, sampai kapanpun siklus itu akan terus ada
senarai orang billionaire generasi X Jeff Bezos Bill Gates Warren Buffett Larry Ellison Bernard Arnault Mark Zuckerberg Carlos Slim Helu Larry Page Amancio Ortega Elon Musk Sergey Brin Mukesh Ambani Steve Ballmer Jim Walton Charles Koch Michael Bloomberg Rob Walton Michael Dell David Koch John Franklyn Mars Jack Ma Azim Premji Carl Icahn Vagit Alekperov
@@moneyevin-xf5sbterus emang ngapa kalau bilioner di gen x, pas dulu gen bommer nganggep gen x dan y mereka generasi paling rusak generasi bocah juga😂
Sebagai org lahiran 2004 alhamdulillah gw cuma ngalamin depresi baru 2 kali dan skrg gw dah mulai menggunakan metode *stoic* biar gak stres. Mks bang *Ardhianzy* buat video2 psikologi yg ngebantu gw gimana cara mandang dunia ini.
Pertama kali saya menemukan cennel ini dari beberapa hari setelah di up nya video stoicism. Dan saya nyaman untuk melihat & menunggu video selanjutnya karena merasa relate dengan semua konteks yg ada di video. Saya adalah salah satu gen Z, dan tentang masalah pencarian jati diri, saya juga merasa relate. Karena untuk saya sendiri, langkah yang saya ambil untuk mengatasi berbagai kondisi lingkungan adalah dengan membuat alter ego. Untuk menyesuaikan situasi formal saya menggunakan A, situasi di rumah memakai B, dan seterusnya hingga saya lupa, siapa saya sebenarnya. Pernah beberapa kali saya bertanya kepada teman" saya tentang pendapat mereka tentang hidup, tujuan hidup, cita cita. 80% dari jawaban mereka adalah untuk memenuhi keinginan orang tua, dimana keinginan orang tua sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka, yang sangat berbeda dengan lingkungan anaknya secara nyata. Seakan bebas karena tumbuh di era penuh teknologi, dan serba instan, tapi sebenarnya juga memiliki tekanan dari keadaan dan pandangan dari generasi sebelumnya, tekanan dari perubahan era yang juga menuntut kecepatan beradaptasi.
Sebutan "sipaling ga sabaran" ini tepat banget. Hanya karena kemajuan teknologi jangan sampai kehilangan kesabaran. Informasi boleh cepat, tapi jangan sampai kehilangan kesabaran wkwk. Nonton video youtube yg panjang aja udah nyerah gara2 udah kecanduan sama video pendek wkwkwk
Kecanduan video pendek atau short attention span dimiliki oleh kebanyakan anak gen Z dan termasuk gw. Mental gw memang lemah tapi gw mau improve kesehatan mental gw, adakah tips untuk mengimprove kesehatan mental gw?
Itulah yg membuat saya ngerasa kalau hidup saya sulit merasa puas selalu merasa kurang , saya harus banyak bellajar tentang kehidupan ,dan mendekati diri dgn tuhan
gua gen z umur 20 tahun, perasaan gk separah ini 😅, buka IG 6 bulan sekali, buka wa pas dihubungi bos aja, gk pernah ngebandingin diri sama orang lain, dulu selalu heran sama temen' yg ngejar tren, kyk mikir "gua yg salah ya, gua terlalu kuper ya" tapi dipikir' malah gk ada abisnya jadi ya udah lah, matiin hp, lanjut kerja, lanjut hidup di dunia nyata
Sama, saya juga bukan tipe orang yg suka akan berbagi bagaimana keseharian saya di sosmed, buka hanya seperlunya saja. Dan Gen z yang tidak banyak orang² tau seperti Abang atau teman² lainnya yg gaya hidupnya sama ini yg jarang sekali ditemui atau dibagikan ke sosmed. Padahal faktanya gen z tidak semuanya sama.
Sama. Gua juga gak begitu seneng buka sosmed, karna gua tau kalo udah sekali buka ya cemas. Bukan karna takut ketinggalan/jadi kuper apa gimana; tapi takut kalo apa yg gua komen di bulan2 sebelumnya malah dihakimi keras. Padahal kita bebas beropini, dan gua juga udah pake etika biar gak menyakiti org (cuma ya tau sendirilah, ada org2 garis keras yg minta didebat). Sebenernya ngedebat mereka itu lelah, cuma kalo ga didebat ya gimana. Makanya gua kalo buka sosmed juga seperlunya aja, dan itupun kalo udah bosen gak ketolongan/pas lagi break beberapa hari dr kerjaan freelance. Sehari2 ya ngerjain kerjaan yg gua suka. Dan itupun gua kadang masih jadi bahan gosip org2 sekitar gua cuma karna gua ngejalanin hidup sesuai yg gua mau. Masalahnya dimana gtu lho 💀
Gw juga pernah di posisi itu sampe sampe gw jadi mental gw down parah dan kecemasan sosial/anxiety tapi setelah gw mengenal workout,,alhamdulillah gw yang sekarang berubah 180° lebih baik dari sebelumnya,fikiran serasa jadi lebih jernih dan fisik juga jadi lebih kuat sumpahh
sebagai anak gen z sendiri. garis besarnya kenapa kita depresi karena kita sadar semuanya di kehidupan itu penipuan! bahkan orangtua kita mau aja ditipu sama narasi masyarakat yang menghancurkan satu generasi.
Kemungkinan terbesar yang mempengaruhi Gen-Z adalah, rasa takut. Dahulu kita sering dihadapkan dengan makhluk buas, bahaya, dan ketidak tahun akan sesuatu, membuat kita menciptakan rasa takut. Seiring berkembangnya zaman dikarenakan kita berhasil menjadi puncak rantai makanan, kita tidak memiliki ketakutan akan sesuatu makhluk buas lagi membuatnya mengalihkan rasa takutnya kedalam bentuk lain seperti keuangan, pemerintahan, bos perusahaan, ketidak tahuan, keterbatasan waktu, hantu, dosa, neraka, dan tentu saja tuhan. Sedangkan Gen-Z, mereka mendapatkan banyak lautan informasi akan hal-hal yang ditakutkan, seluruh kecemasan, semua masalah, semua kemungkinan ada di layar ponsel masing2 dari mereka, membuat mereka tidak memiliki sesuatu yang ditakutkan lagi. Tapi masih ada 1 target yang dapat memancing rasa takut mereka, yakni diri mereka sendiri. Gen Z takut diri mereka berbeda dari yang lain, tidak sesuai zaman, ketinggalan informasi penting, tidak mendapat sesuatu seperti yang lain, takut akan kesalahan, dan semacamnya membuat mereka takut akan diri mereka sendiri daripada individu lain.
Padahal mah depresinya pura pura buat ikutin trend tiktok.misalnya silet tangan, mereka ga punya masalah mental cuman masalah otaknya aja supaya gak bego😂
upaya pendegladasian yg dilakukan kaum gen-X dan gen-Y, si yg paling pintar, si yg paling tahu track, si yg paling bisa mandiri, ternyata tdk mampu beradaptasi dgn kecepatan yg dimiliki kaum gen-Z, kaum gen-Z biasa berpacu dalam mengejar target yg ditentukan oleh kakak kakak senior kaum gen-X dan kaum gen-Z, ternyata tdk bisa diadaptasikan terhadap diri mereka ndili, mereka cenderung bertahan mempertahankan ego terlahirnya umat yg akan menggantikan mereka, aku sebenarnya adalah kaum gen-X, yg rela mengorbankan diri melawan sesama kaum gen-X demi kemaslahatan kaum gen-Z, dmn beban loading sudah ampir dikarenakan org-org sok pintar dari kalangan gen-X dan gen-Y ini yg mengira menunda kebutuhan operasional itu suatu hal yg lumrah dan keren krn seperti punya kuasa, mereka seenaknya mengubah jadwal belok di gigi 5, mereka tdk memikirkan beban yg ditimbulkan, mereka mengira kami akan membiarkan mereka akan tetap mengatur, jika kematian kami akibat ganti jdw saat gigi 5 itu suatu hal yg lumrah, maka kami lebih memilih mengeliminasi yg sudah lumrah dieliminasi,
Buktikan, jngn koar2 dmedia sosial doang😊😊 Ini contoh nyta gen z sipaling merasa pintar Merasa paling hebat Hati2 biar tidak tong kosong nyaring bunyinya
@@dwiantara4410 dia adalah salah satu contoh dari apa yang generasi kau sudah lakukan, dan kau seharusnya sudah tahu apa yang kau harus lakukan ketimbang hanya mengejeknya bukan? Wahai generasi yang paling sempurna?
memang benar gen z itu mental tempe dan gak sabaran tapi aku yakin gen z akan segera bermetamorfosis pada awal dimana difase produktivitas akan realita kerja sedikit demi sedikit lebih bisa kuat mental dan sedikit lebih bisa sabaran. memang tidak mudah akan semua benturan realita terhadap isi kepala gen z, tapi mau tidak mau mereka bisa memiliki mental dan rasa sabar seperti yang generasi sebelumnya yang mau ku sampaikan pada generasi gen z adalah, ingat kata eminem "tetaplah nyata" hehe dan lakukan bias untuk aksi!! ingat harus ada action dari isi kepala gen z
gen z hidup di masa muda yg penyebaran informasinya sangat cepat, ada banyak hal yang seharusnya tidak boleh mereka ketahui di masa muda, terbuka lebar2, inilah yang menyebabkan banyak dari mereka yang merasa hidup ini gaada artinya, dan mereka merasa bahwa diri mereka tidak dibutuhkan lagi.
Bikin video tentang kekuatan mental bang, kayanya isu mental health seakan terlalu cengeng, kalau mental yang kuat akan menumbuhkan, aku nyari video tutorial gelud ngga nangis udah ilang padahal itu cukup membantu buat menguatkan mental. Kita sepertinya kekurangan jiwa petarung, namun bukan pertarungan fisik tapi pertarungan melawan keadaan dan masalah. Coba dipertimbangkan deh bang
Semakin banyak peluang, semakin banyak pula pilihan. Disitulah kadang Gen-Z merasa belum bisa mutusin mau ngapain nanti di masa depan. Gw pun sering tanya ke adik2 kelas "lu punya mimpi ngga sih?" dan mereka malah bingung. Kek kehilangan motivasi hidup gitu, atau sekedar takut gagal. Padahal punya tujuan itu penting bgt buat jalani hari. Bikin semangat dan ngga gampang nyerah. Punya mimpi itu bikin seseorang bahagia ga sih. Terserah mau ngapain aja yg penting bermanfaat dan ngga bikin rugi siapapun. Gw emng anak 2000-an jadi mungkin tergolong Gen-Z juga. Cuma menurutku mending jalan lambat lah daripada jalan di tempat. Pelan-pelan gaes, yg penting jgn berhenti..Better than never,, 😁👍
Gw kelahiran disekitar 1995 smpai 2010 jadi gw mungkin termasuk gen Z, tpi gw GK peduli sama hidup orang disosmed, karna bagi gw yg penting kerja cari harta yg banyak smpai kerjaan itu tidak menggangu ibadahku, mau lu punya H 2, mobil lambo, gw mampu beli, tpi bagi gw gak perlu, yg penting keluarga gw hidup enak
Materi yang dibahas cukup berat, dan jujur hampir dari 90% nya gua alami, jujur emang bener² absurd, gua juga kesulitan mengatasinya tapi ya gua terus coba buat berubah soalnya mau gimanapun hidup masih berlanjut dan gua masih pengen punya masa depan yang bagus, nggak perlu wah seperti kata dunia sekedar bisa untuk melanjutkan hidup aja dah bagus
Om ardy.. Saya pengikut chanel ini dari dulu. Dari banyaknya monolog yg di tuturkan. Conton ini yang paling mampu membuat saya tertawa satir. 100% betul... Wkwkwk sangat inline dengan keadaan saya yang membawahi para Gen Z. Sempat gw ancam buat pecat mereka yg main tik tok pas kerja. Tapi anjingnya mereka. Ga ada takut2nya malah nantang mau di viralin karena gw galak. Anzing bener wkwkwk Sori malah jadi curhat 😅
Bang, coba buat video sejarah runtuhnya peradaban Islam. Di mulai dari masa nabi Muhammad sampai runtuhnya Ottoman Turki. Kayak video runtuhnya Romawi sama Persia gitu.
Semua generasi harus menerima kenyataan kehidupan nyata n harus bisa bersosialisasi dalam hidup bukan menerima apa2 yg ada dalam internet yg palsu, tanpa emosi n perasaan
yang paling penting menurutku dari persepsi individu itu sendiri dan juga bagaimana pandangan lingkungan terhadapnya sehingga menciptakan berbagai macam tindakan dan respon yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diinginkan
kelahiran 2007 disini, saya bingung. disini aku masih meng-enjoy kehidupan tanpa stres berat sampai depresi, sedangkan temen2 udah buru2 percintaan, cari kerjaan, dll dan ternyata mereka malah mentalnya belom siap buat semua itu.
Orang tua yang menentukan masa depan anaknya secara sepihak ternyata tidak buruk juga. Karena dengan begitu si anak tidak perlu mengalami krisis makna dan identitas, mereka secara tidak langsung melindungi si anak dengan mengalihkan perhatiannya dari hal-hal yang membuat kondisi psikologinya buruk. Tapi bagaimanapun, si anak mempunyai hak untuk mengeksplorasi, memutuskan identitas dan makna hidupnya sendiri.
Orang bener2 depresi Di pikiran selalu di lewati Denga pikiran aku mati saja Dunia gk adil pikiran mending bunuh diri aja, itulah titk terberat Orang depresi.
Gw dari jaman TK gak tau cita-citanya apa. Sering gw merasa takut mau jadi apa dari tk. untuk nya gw udah ada tujuan saat umur 15 tahun. Gw yakin gen z kebanyakan tertekan karena kata-kata orang tuanya yang bandingin dengan masa mereka, yang ngebuat mereka merasa kalau mereka sudah gagal pada umur mereka yang masih sangat muda
Bang coba bahas karakter dari cerita The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes, karakter utama yang bernama Coriolanus Snow. Lumayan menarik itu development character nya
Generasi Gen-Z adalah generasi yang mengabaikan nilai perjuangan, proses, dan kesabaran untuk mencapai sesuatu, mereka cenderung ingin semua serba cepat, instan, dan menuruti kemauan dan ego sendiri sehingga sesuatunya tidak akan bertahan lama.
Betul sekali, mereka menjadi sasaran empuk influencer penipu gak tanggung jawab yg menjanjikan mendapatkan uang dengan cepat. Mulai dari Indra Kent sampai judi slot. Akhirnya gak sampai usia 25 tahun mereka mempunyai hutang puluhan juta. Sangat kasihan.
Boomer - gen yang paling banyak memimpin saat ini. Gen X - Generasi yang udah dititik nyamannya dan sibuk tempe2in gen dibawahnya, yang paling sering ribut ama Millenial. Gen Millenial - Gen yang paling emosian saat ini, sibuk ribut atas bawah lawan gen X dan Gen Z Gen Z - di video ini.
Gen alpha menurut gue toxic, ga tau mereka strugglingnya kami ditekan milenial, disuruh kerja dikit ogah, lah dulu kami mau keluar kantor dikit2 aja harus ijin ya jadilah ga usah ijin
Semuanya punya tantangan tersendiri di setiap generasi, cuman emang karena perkembangan teknologi Gen Z juga gak bisa di pungkiri banyak hal buruk nya, bahkan berseliweran di medsos, liat komen aja isinya pada gelut wkwk
gue pernah merasakan depresi dan berpikir untuk mengakhiri hidup gara-gara gue putus sekolah ketika kelas 2 SMK karna faktor ekonomi, dan sekarang gue suka merasa iri kepada teman-teman gue yang berpendidikan tinggi dan di support orang tua mereka 😢....
Iya lu pasti mengalami covid di waktu sekolah atau kuliah kan? Orang2 yang merasa mereka berubah dasarnya lebih banyak menyendiri kyk gw, nggak mengikuti development yang mereka alami, ujung2 nya kadang kaget lihat perubahan mereka. Tau2 nya setelah kembali normal, banyak konflik yang pernah terjadi, memang aneh rasanya walaupun kita nggak mau ikut campur.
Saya milenial punya 2 temen gen z , yg satu merasa stress sampe ke psikolog yg satu udah sampe percobaan bunuh diri , padahal saya liat hidup nya baik2 saja dr keluarga yg baik2 saja juga , ekonomi juga standar ga yg orang susah . heran aja aku .
Setelah saya dengerin curhatan masalahnya (mohon maap ) sepele banget klo buat saya . ga tau kenapa mereka seserius itu sampe stress bahkan pengen bundir.
yap betul kebanyakan cita" gen z cenderung ingin jadi terknal/viral secara instan lewat dunia maya,mereka cenderung kurang tertarik dengan cita" yg memerlukan perjuangan extra seperti menjadi aparat militer insinyur apalagi bertani (kebenyakan loh ya,bukan semuanya)
Menurut saya. Generasi Z yang membikin mereka merasa gundah gulana dan tidak ada makna hidup, sebab banyaknya orang di lingkungannya yang hidupnya lebih baik daripada dia dan tuntutan hidup yang harus dia pinggul. Manusia pasti mempunyai sebuah gairah untuk bersaing di lingkungannya. Generasi Z ini yang orangnya otaknya Cetek bakalan susah bersaing sama orang2 yang cerdas, apalagi kaya, apalagi punya previlage, apalagi goodlooking karena sekarang semua informasi bisa didapatkan dengan sangat mudah. Kekosongan batin ini yang membuat generasi Z merasa hampa. Belum juga lingkungan yang memaksa mereka untuk bisa berubah menjadi seperti apa yang lingkungan dia inginkan. Jadi kalo mau sih, jangan cari lingkungan yang muluk2 atau lingkungannya penuh dengan kompetisi. Kalo hidup udh banyak tekanan. Bukan dari tekanan lingkungan sirkel pertemanan saja, tapi juga lingkungan sirkel keluarga bahkan menuntut diri untuk seperti apa yang distandarkan. Jangan deh.
Segala kemudahan teknologi yang harus diakui membuat mental Gen Z lemah dan rapuh karena overdosis dopamine ditambah dengan ekspetasi tinggi dan tidak realisitis yang ditentukan oleh masyarakat melalui social media seperti konten "1M pertama di usia 25 tahun" Jadi secara singkat rapuhnya mental Gen Z adalah karena pengaruh teknologi Bisa dibilang Gen Z adalah generasi yang DIBERKATI dan DIKUTUK di waktu yang bersamaan
Pemaparan dari tiap video makin sangat mendalam. Paradox of choice jg berpengaruh banyak pada milenial Req bro apakah kebebasan tanpa batas adalah kebebasan? Sesuai analisis para filsuf. Terima kasih
Hanya curahan hati dari orang biasa di gen z Saya ingat sejarah pas jaman kolonial belanda dimana pribumi indonesia tidak di berikan pendidikan, dan ketika di beri pendidikan muncullah tokoh pejuang pahlawan yang bergerak untuk mengubah negrinya. Hebat ya Meraka benar2 hebat. Berbeda dengan kita hanya orang - orang dari generasi gen z. Yang mereka orang2 berpendidikan menyebut kami generasi terkutuk,pemalas, Mental healt, Aneh, generasi bahaya, racun, Lagibete, tidak punya masa Depan, sok tau, SDM rendahh. . . . . . . . . . . . . .
Aku dah capek bahas ini, hayya... Kakak ku generasi milenial sekaligus generasi sandwich bilang kalau ingin bertahan hidup jalani aj... Meski dia tahu jelas tidak segampang itu apalagi ketika punya mimpi, tapi kenyataannya benar juga kita sudah sering mengeluh akan kekecewaan dan apalagi, aku juga bingung sih dan penjelasan ini juga membingungkan
masa yang sulit menciptakan orang orang yang kuat. orang orang yg kuat menciptakan masa masa yang mudah . dan masa yang mudah seperti ini akan menciptakan orang orang yg lemah . like a strawberry
Jujur ya, saya sendiri kadang ingin merasakan suatu proses dari 0 kayak yg orang tua saya rasakan dulu. Biar hidupmu terasa maknanya. Tapi orang tua itu punya harapan tinggi ke aku dan generasiku, katanya bonus demografi. Akhirnya selalu tiap dapet kerja disuruh yg kerja cerdaslah, cepet dapat duitlah. Padahal yg aku cari bukan itu 😢
Kepribadian dan mental terbentuk dari sebuah perjalanan hidup. Mengapa sering kali kita memahami kepribadian dan mental terbentuk berdasarkan gen, DLL.
Gen z depresi karena susah nyari kerja waktu saya daftar AHM pesertanya ada 4 RB orang yang keterima cuma puluhan orang saja,dan kontraknya cuma 9 bulan habis kontak ngelawan 4 RB orang lagi gila kan ? Alhamdulillah nya saya sekarang sudah bekerja 🙏
"Keadaan Susah" -Keadaan susah Menciptakan Orang" Yang Pintar/Genius ,Lalu Orang" Pintar Menciptakan Keadaan Menjadi Lebih maju(Teknologi Maju) ,Lalu Saat Keadaan Sudah Menjadi Maju, Orang" Mulai Malas" San ,Lalu Orang" malas Menciptakan Keadaan Susah". Hmmmm👍😁
Standar hidup Gen Z di tentukan oleh masyarakat & media sosial, itulah yang membuat kebanyakan Gen Z depresi.
Kita tidak bisa mempersalahkan nya karena itu adalah gambaran dari lingkungan mereka akan seorang manusia ideal bagi lingkungan nya.
Mereka akan terus mencoba menormalisasikan gaya hidup itu hingga mereka menyadari bahwa semua kehidupan itu tidaklah setara.
Bener Battt bang ente, related sangat
Ane generasi millenial kadang sedih lihat adek ane sendiri yang suka dengan ngedown duluan klo ada trouble, tapi life style nya kadang suka tinggi
Harus di break down emg ni bang, di resolved as soon as possible, but solusinya apa bang menurut ente ?
Please advice bang,,
Thanks for sharing bang before
@@sholikhinsetiawan7197 kasih tau kalo sumber makanan itu awalnya dari alam, buat dia cari makanannya sendiri
@@sholikhinsetiawan7197 di al quran terdapat pesan-pesan tuhan dmn tuhan bersumpah demi bumi diciptakan dalam 6 masa, temukan 6 masa ini (dalam al quran), urutkan, ini adalah petunjuk dari tuhan mu, klw gua nyebutnya dance guide,
Bener.. Media sosial itu bikin depresi.. Karena mudah sekali melihat postingan orang healing.punya motor baru. Rumah baru. Nikah.. Atau punya anak. Di media sosial semua yang d perlihatkan hanya kebahagiaan. Entah it teman atau publik figur. Akhirnya dengan info itu. Kita membandingkan dengan diri kita saat ni. Yang mungkin belum seperti mereka. Akhrinya timbul fikiran.. "Mereka bahagia. Kenala saya tidak" Padahal d balik postingan orang2.. Mereka juga mempunyai masalah yang sama seperti kita. Jd stop media sosial.. Buka youtube . Tonton konten2 bermanfaat. Otomotif. Kek agm.. Siboen.
Pendidikan. Guru gembul. Kamino.
Ceramah sesuai agama masing2.
Jauhi chnel yang nambah depresi. Seperti artis2 yang pamer harta. Mobil.
Kita menjadi merasa sebgai pencundang. Bukan merasa termotivasi dgn mereka.
betullll banget bang. kita malah jadinya hidup atas anggapan orang lain
Menurut pendapatku bagaimana caranya menghadapi hidup dari identitas:
- pertama segala masalah terbesar itu datangnya dari kebanyakan ngomong alias banyak bacot, jadi lebih baik diam.
- janganlah doyan ngutang, atau kamu bakalan jadi budak selamanya. (ini termasuk pinjol dan riba)
- janganlah mengutamakan uang yg menjadi nomor 1, terutama di saat usia 20an (maksudnya utamakan dulu pengalaman dan belajar)
- Di dalam bisnis, bekerjasama akan membuatmu mendapatkan kekuatan yg lebih besar daripada cuma berkonfrontasi
- Kalau kamu mau jadi terbaik , carilah rekan terpercaya, bukan cuman dalam jangka waktu mingguan saja tapi sampe tahunan.
- Bukanlah ide besar yg membuat kesuksesan Melainkan "sukses" lah yg membuat sukses lagi. Jadi, sukseslah dalam hal2 kecil lalu gunakanlah itu utk membangun kesuksesan berikutnya yg lebih besar
- terakhir dunia ini kecil, kamu akan selalu ketemu orang lagi dan orang lagi, itulah kenapa harus selalu menunjukkan rasa hormat-respek, di setiap hari dan setiap hari dan Every fcking day!
Tapi solusi seperti ini kadang berjalan berhasil kadang tidak. Seperti dijelaskan tentang paradox of choice, banyak pilihan dan keputusan yang tersedia dalam identitas hidup. Belum lagi ada generasi sandwich itu udah jadi masalah gen z.
- kebanyakan maslah itu datang dari banyak diam. jika diam aja(RUU penyiaran disahkan, tapera disahkan, koruptor merajalela, dan segala kejahatan bisa timbul krn banyak diam)
- klo gk ngutang gk makan
- harus mengutamakan uang, pengalaman dan belajar kgk cukup. akses informasi mmg byk di era internet tp cara ngakses apakah informasi itu benar, valid, bukan hoax harus belajar secara akademik. contoh cita-cita pengen dokter, harus belajr lewat instansi, pengen polisi harus punya ordal dan duit.
- di dalam bisnis setiap org punya kepentingan dan resiko masing2 , konfrontasi itu ga bisa dielakkan
- rekan terpecaya di zaman sekarang itu tidak ada klo pun ada kdg gk kompetibel dengan planning kita
- dalam hal kecil aja harus mati matian. contoh pengen makan esok aja mati matian
- ini oke lah jika masih di lingkup asia
Nih channel beneran bikin gw salut
Jujur semua yg di sampaikan di konten ini itu apa yang biasa gw bahas Ama dosen2 & temen2 gw yg udah jadi psikolog & psikiater profesional.
Tapi di jadiin narasi yg padat & on point semua nya
"tujuan hidupku apa?" Jawaban: ibadah (Q.S. Adzariyat)
"Kenapa hidupku begini² saja?" Jawaban: sabar dan shalat (Q.S. Al-Baqarah)
"Aku tidak berguna" Jawaban: tiada Allah menciptakan sesuatu sia-sia (Q.S. Ali-imran)
"Kenapa hidup ini ada?" Jawaban: untuk menguji siapa yang paling baik amalannya (Q.S Al-kahfi)
Temukan segala pertanyaan dalam hidupmu dalam Al-Qur'an.
gen z kebanyakan atau rata-rata dari mereka udah gak mempan lagi dengan etika moralitas dan sejenisnya dari keagamaan yang bisa ngerubah mereka ya dari gaya hidup mereka
@@UC5kym7PU5p4gqtCGShcXhFA ohh kalau begitu rugi sekali....orang yang menyia-nyiakannya
Narccistic
analisis yang bagus, mantaap
Alquran seringkali tersirat, harus bisa berpikir untuk memahami nya
Yap 90% benar, dan gua gen z bagian 10%. Stop main sosial media dari 2022 *Facebook cuma buat jual beli, biar hidup lebih tenang. Orang2 flexing? Gua gak peduli , membandingkan diri sendiri dengan orang lain? Belum tentu di balik layar mereka bahagia kan...
Gua selalu jadi diri gua sendiri selama itu ngga merugikan orang lain. Gua lakuin apa yg menurut gua bagus buat perkembangan diri gua, Persetan trend.. nggak bakal ada habisnya kalau diikutin. Kalo mental kuat atau lemah itu perspektif masing2 yaa...
Keren, ini baru real generasi emas
Kadang gw ngerasa kepribadian kaum gen z yang berbeda, dasarnya sama aja masih peduli dengan sosial media. Jujur gw dulu mengharapkan like di ig, meski yang gw tunjukin cuma karya digital. Gw ngerasa down kalau dapet sedikit like, bayangin kalau yg gw posting asli kehidupan gw sendiri, untungnya nggak penting2 amat.
Alhamdulillah akhirnya gw bisa melepas diri dari sosmed, paling tinggal wa, yt, discord, reddit, intinya cari yang nggak mentingin update status dll. Kecuali kalian influencer lain cerita, tapi sampai kapan kita bisa berharap untuk mendapat pengakuan yang semu, sementara urusan dunia yang seharusnya kita capai diabaikan.
Facebook dah gw lakuin bng,skrng tinggal wa,tapi sayangnya ada grup sekolah,lu bisa bodo amat sama tren masyarakat gmn caranya?
@@bayusetiawan2357jangan aja ngikutin trend outfit dan tren apapun yang viral demi validasi
@@UnderAverage-jt6kg Tapi memang sih ada beberapa pekerjaan selain influencer yang "memaksa" penggunaan media sosial terutama penulis portal berita online
Karena postingan sereceh apapun potensial laris manis untuk dijadikan bahan berita selama memiliki "value" untuk dijual/dikonversi menjadi pageviews, yang nantinya menjadi penghasilan bagi si penulis
menurutku kenapa genZ banyak yang stress :
- karena ekspektasi yang tinggi dari keluarga dan generasi sebelumnya. namun ini tidak di imbangi dengen kesempatan yang luas.
malah sebaliknya, kesempatan untuk sukses justru makin sempit, bahkan bisa jadi tidak mungkin.
- gen Z juga dihadapkan dengan kondisi masyarakat yang dimana generasi sebelumnya tidak pernah alami.
kita hidup di jaman dimana cuman kita yang tau. tapi kita dituntut untuk mengikuti jalan hidup generasi sebelumnya, yang itu sebenarnya hampir mustahil diikuti di masa sekarang.
- segala kemudahan dalam teknologi mau gak mau harus diakui bahwa ini bikin mental genZ lebih rapuh. Karena segalanya serba instan. kombinasi antara ekspektasi dan tuntutan yang tinggi gak sebanding dengan mental yang terbiasa instant.
- banyaknya informasi baru dan mudahnya akses informasi. sering kali gak diimbangi dengan berfikir kritis. hasilnya akhirnya cuman ikut-ikutan, kehilangan jati diri, dan kehilangan tujuan hidup.
- segala sumber daya semuanya udah dikuasai golongan tua. jadi satu-satunya cara sukses kalo gak warisan ya cari wilayah/sektor/penghasilan baru untuk berjuang.
Semuanya diawali dari Orang Tua dan lalu Lingkungan Pergaulannya.
@@MoskusMoskiferus1611 tapi harus diakui, perkembangan teknologi, kondisi ekonomi, dan budaya itu juga ngaruh ke kepribadian orang. kalo ngomongin generasi.
utk poin 1 disetiap generasi akan ada tuntutan, karna itu bentuk regenerasi,, kesempatan akan selalu ada karna efek regenerasi.. dan poin 3 setuju bgt, arus informasi yg tinggi, kepalsuan sosmed dan banyak hal yg serba instan itu yg gw rasa menyebabkan semua masalah ini..
Disaat kondisi yang terlalu cepat ugal ugalan tanpa terkendali seharusnya kita butuh persatuan ini ibarat kaya di zaman perang, kondisi peperangan harus ada yang bisa nyatuin pemikiran bukan malah punya pemikiran sendiri sendiri yang akhirnya malah nambah ruumit
iya kesadaran sosialnya rendah karena pendidikan kita juga rendah.
sekolah tidak pernah mengajarkan kita untuk berpikir kritis.
lagian manusia gak mungkin bersatu kecuali ada musuh bersama. dan jatuhnya malah akan saling menyalahkan.
Sebenarnya tidak perlu ada pengkotakan generasi baik boomer, gen x, millenial, gen z. Karena sejatinya kita semua sama..hanya MANUSIA. Hal itu hanyalah istilah untuk membedakan dimana kita hidup di suatu jaman yang era nya berbeda. Karena, sejatinya kita semua mengejar kebahagian dalam hidup entah itu dengan menemukan jati diri,arti hidup, maupun mendapat pengakuan. Semua selalu berpusat ke dalam diri sendiri. Selalu membandingkan hidup sendiri dengan hidup orang lain. Tidak mampu memisahkan mana realitas dan mana virtual. Terlalu banyak pilihan membuat kita lambat dalam memutuskan sesuatu. Mudah mendapatkan apapun membuat kita lupa menghargai proses. Semua ini terjadi terlalu cepat. Sampai kadang kita lupa untuk berhenti sejenak. Bertanya pada diri sendiri. Merefleksikan diri. Untuk apa kita melakukan semua ini.
Iya bener, tapi sayangnya gen Z mau gk mau terpapar teknologi dan sosmed dari kecil
Tpi kenyataanya kebanyakan manusia ingin pengakuan, dan akhirnya saat mereka melihat seseorang diakui lebih dari mereka, mereka merasa seperti manusia terbuang, itu lah fungsinya agama agar diri tambah kuat dan tabah dari hal2 seperti itu 😊
Di setiap generasi pasti ada orang ambisius, manja, disiplin, semaunya sendiri, pemberani, penakut, kuat, cengeng tinggal mau jadi yang mana
Liat aja yang sekarang terjadi, anak anak Palestina dengan mental bajanya atau.......orang orang dewasa rohingya yang manja ngelunjak ngga tau diri...
Tapi soal Penglabelan generasi sih diliat lagi ada benernya juga, soalnya hal ini tuh serempak bukan cuma satu atau dua orang doang
Gw lahir thn 2000, pas di umur 21 gw ngerasa kesepian, dan saat kesepian pikiran gw campur aduk(nnti mau jdi apa, kok gini2 truss, gini amat hidup gw). Setelah gw nanya sama babeh, ternyata itu fase dewasa dimana kita harus bisa hidup di kaki sendiri alias gk terlalu bergantung ama tmn dan diberi saran buat cari pendamping agar gw ada tujuan hidup serta agar gk ngerasa kesepian lgi... Dan terakhir babeh bilang "Jangan lupa bersyukur"
Betul kawan fase mencari jati diri mentality akan diuji secara mendalam untuk menemukan makna hidup.. Syukuri apa yg ada dan berlapang dada🎉🎉
Generasi terburuk ini pengen bundir takut masuk neraka hukum Allah berat banget ya
Gen z itu spesial… mreka hebat…
Memang fragile.. Tp kalau ortunya spent waktu cukup untuk didik & ga manjain mreka, maka jadinya akan sangat hebat.
Yg lemah2, itu yg ortunya kurang spent waktu / manjain
Fenomena hari ini, POPULARITAS adalah segalanya.
Semua orang ingin populer seperti yang ada di medsos tapi tidak semua orang bisa populer. Medsos memberi peluang dan harapan serta mimpi untuk populer. Gen z berharap bisa hidup nyaman dengan rebahan dan mendapatkan penghasilan serta popularitas dari medsos. Semua ingin jadi influencer.
Terbentuk lah pola hidup gen z, rebahan dan kaya.
Harapan jauh dari kenyataan.
Muncullah alienasi. Keterasingan. Kegagalan mayoritas gen z mencapai angan angan.
Eksistensi dan kebermaknaan dalam medsos "feel" nya sangat berbeda dibanding eksistensi dan kebermaknaan dalam dunia nyata.
bang sekarang gue merasa, gue ingin berkembang tetapi lingkungan tempat tinggal gue enggak ngedukung kemauan gue untuk itu, jadi gue berusaha untuk keluar dari lingkungan ini, dan..
gue tahu satu satunya jalan untuk keluar dari kemiskinan yaitu dengan meningkatkan pendidikan gue, gue mau bergaul dengan orang yang lebih baik dari gue, dan gue mau belajar hal baru yang belum pernah gue lakuin sebelumnya,
tapi bang salah nggak pemikiran gue seperti itu?
soalnya sekarang gue ngerasa hidup sendirian setelah ditinggal meninggal orang yang gue sayang tahun 2018 lalu, semuanya berubah bang, hidup gue, semuanya berubah, tapi gue belum bisa nerima itu semuanya, karena disini gue merasa selalu direndahkan, selalu salah, giliran gue berkembang selalu dihambat, dan mereka mencoba menjerumuskan gue ke hal hal yang negatif yang mana selalu merugikan diri gue sebagai seorang individu,
dulu kata orangtua gue, ini resikonya tinggal di perkampungan kumuh yang orang orangnya berpikir pendek, apa-apa main kekerasan, apa-apa main pukul.
Saya ga bisa bantu jawab tapi saya bisa bantu up komennya 😁
Masa yang sulit menciptakan orang² hebat,orang hebat menciptakan masa² yang mudah,masa masa yang mudah menciptakan orang orang lemah,dan orang² lemah menciptakan masa²yang sulit
~cmiw
Siklus peradaban
Iya, lihat aja nanti justru gen Z yg dianggap lembek ini yg akan bikin Indonesia jadi negara maju
@@sparksoul_xyz mau ngelawan siklus??wkwkwkwkwwk
Nggak tahu mau komen apa yang jelas hidupku adalah sebuah kesalahan.tetap senyum,berusaha,kerja keras, bahagiakan keluarga,ayah,ibu,orang terdekat.tetaplah berjuang walau setiap detik keinginan mati lebih besar daripada keinginan untuk hidup.
50-60 = warrior, leader, power, disiplin, tertib
70-80 = disiplin, tertib, mandiri, free, wild
90-2006= mandiri, young, wild, free, overthink
2007-2020= young, depresi, manja, mental issue, overthink
2030-2040= young, depresi, overthink, manja, cemas
point yg mau saya jelaskan adalah..
sebenarnya tidak sepenuhnya kesalahan ada pada gen z dan alpha..
setiap jaman akan mewarisi sifat dan sikap dari generasi sebelumnya ke generasi selanjutnya, itu semua balik lagi
gmna gen sebelumnya mengatur gen seterusnya, jika gen z dan alpha selalu
mengeluh,cemas,overthink,dan depresi
maka generasi selanjutnya akan lebih kacau, cara antisipasi nya adalah, generasi dari kelahiran
90 dan 2006 harus bekerja sama
untuk merubah sikap dan sifat ke gen z dan alpha agar mereka tidak menjadikan
depresi,cemas,mengeluh, dan overthink..
menjadi salah satu habit mereka.
caranya gmna? mulai biasakan di circle tongkrongan dengan tidak toxic, tidak melulu mengadu nasib karna dampaknya akan membuat orang sekitar jadi cemas dan ketakutan akan hidup mandiri, dan yang terakhir, mulai memberikan sikap dan sifat supportif
ke generasi selanjutnya, jika salah di tegur, jika benar di dukung, dan stop
make stupid people famous karna ini juga salah satu yg mempengaruhi perubahan jaman, yg dmna kebodohan
dijadikan alat untuk cari panggung ketenaran...
gw dari gen 96 udh mulai nerapin ini
ke sirkel" pertemanan di gen alpha dan z
yok bisa yok, kita ubah habit mereka
agar generasi selanjutnya punya kehidupan yang baik.
Nice komen 🎉 semangat untuk kita semua yang berjuang untuk hal positif
Melihat video dari abang ini membuat ku terharu😢, makasih bang atas edukasinya
15:44
menurut ku jangan terlalu mikirin masa depan, biar tenang hidup di masa sekarang aja
dari awal manusia ada, generasi tua akan selalu merasa lebih baik dari generasi penerusnya, karena ke angkuhan generasi tua tersebut lah yang menimbulkan tekanan berlebih untuk generasi selanjutnya, saat generasi muda beranjak dewasa dan berhasil melewati semua tekanan tadi mereka akan merasa bangga dan mulai melakukan hal yang sama dengan generasi sebelumnya, angkuh dan merasa lebih baik, sampai kapanpun siklus itu akan terus ada
generasi z suka menyalahkan orang lain untuk menutup kesalahan sendiri 😂
senarai orang billionaire generasi X
Jeff Bezos
Bill Gates
Warren Buffett
Larry Ellison
Bernard Arnault
Mark Zuckerberg
Carlos Slim Helu
Larry Page
Amancio Ortega
Elon Musk
Sergey Brin
Mukesh Ambani
Steve Ballmer
Jim Walton
Charles Koch
Michael Bloomberg
Rob Walton
Michael Dell
David Koch
John Franklyn Mars
Jack Ma
Azim Premji
Carl Icahn
Vagit Alekperov
terus kapan lu bilang ke diri lu sendiri "lu tau....kali ini gw salah"
kalau lu kemana-mana bau selokan lu mungkin yang harus mandi.
@@moneyevin-xf5sbterima kasih udh jadi contoh langsung dari komen di atas 😂😂😂
@@moneyevin-xf5sbterus emang ngapa kalau bilioner di gen x, pas dulu gen bommer nganggep gen x dan y mereka generasi paling rusak generasi bocah juga😂
Sebagai org lahiran 2004 alhamdulillah gw cuma ngalamin depresi baru 2 kali dan skrg gw dah mulai menggunakan metode *stoic* biar gak stres. Mks bang *Ardhianzy* buat video2 psikologi yg ngebantu gw gimana cara mandang dunia ini.
Semangat dek masih panjang perjalananmu
metode stoic, apakah ia mengaiabaikan agama kita ya?
terus kenapa kalau stoic? apakah haram? tdk juga kawan
@@JohsonClint
Alhamdulillah sama walaupun saya gen Z dari lahir tahun 2008
@@JohsonClintEngga lah bro, lu bisa ngambil ilmu stoic tanpa lupa agaama.
Pertama kali saya menemukan cennel ini dari beberapa hari setelah di up nya video stoicism. Dan saya nyaman untuk melihat & menunggu video selanjutnya karena merasa relate dengan semua konteks yg ada di video.
Saya adalah salah satu gen Z, dan tentang masalah pencarian jati diri, saya juga merasa relate. Karena untuk saya sendiri, langkah yang saya ambil untuk mengatasi berbagai kondisi lingkungan adalah dengan membuat alter ego. Untuk menyesuaikan situasi formal saya menggunakan A, situasi di rumah memakai B, dan seterusnya hingga saya lupa, siapa saya sebenarnya.
Pernah beberapa kali saya bertanya kepada teman" saya tentang pendapat mereka tentang hidup, tujuan hidup, cita cita. 80% dari jawaban mereka adalah untuk memenuhi keinginan orang tua, dimana keinginan orang tua sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka, yang sangat berbeda dengan lingkungan anaknya secara nyata.
Seakan bebas karena tumbuh di era penuh teknologi, dan serba instan, tapi sebenarnya juga memiliki tekanan dari keadaan dan pandangan dari generasi sebelumnya, tekanan dari perubahan era yang juga menuntut kecepatan beradaptasi.
Sebutan "sipaling ga sabaran" ini tepat banget. Hanya karena kemajuan teknologi jangan sampai kehilangan kesabaran. Informasi boleh cepat, tapi jangan sampai kehilangan kesabaran wkwk. Nonton video youtube yg panjang aja udah nyerah gara2 udah kecanduan sama video pendek wkwkwk
Bener banget kaaaa. Nontkn video youtube aja ga sabarrr krn durasi nya lama😢
𝚂𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚔𝚗 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊
nonton pas mau tidur makanya
Kecanduan video pendek atau short attention span dimiliki oleh kebanyakan anak gen Z dan termasuk gw. Mental gw memang lemah tapi gw mau improve kesehatan mental gw, adakah tips untuk mengimprove kesehatan mental gw?
Itulah yg membuat saya ngerasa kalau hidup saya sulit merasa puas selalu merasa kurang , saya harus banyak bellajar tentang kehidupan ,dan mendekati diri dgn tuhan
gua gen z umur 20 tahun, perasaan gk separah ini 😅, buka IG 6 bulan sekali, buka wa pas dihubungi bos aja, gk pernah ngebandingin diri sama orang lain, dulu selalu heran sama temen' yg ngejar tren, kyk mikir "gua yg salah ya, gua terlalu kuper ya" tapi dipikir' malah gk ada abisnya jadi ya udah lah, matiin hp, lanjut kerja, lanjut hidup di dunia nyata
Wkwkwkw sama jarang buka ig males liat org pamer-pamer
Sama, saya juga bukan tipe orang yg suka akan berbagi bagaimana keseharian saya di sosmed, buka hanya seperlunya saja.
Dan Gen z yang tidak banyak orang² tau seperti Abang atau teman² lainnya yg gaya hidupnya sama ini yg jarang sekali ditemui atau dibagikan ke sosmed. Padahal faktanya gen z tidak semuanya sama.
Sama. Gua juga gak begitu seneng buka sosmed, karna gua tau kalo udah sekali buka ya cemas. Bukan karna takut ketinggalan/jadi kuper apa gimana; tapi takut kalo apa yg gua komen di bulan2 sebelumnya malah dihakimi keras. Padahal kita bebas beropini, dan gua juga udah pake etika biar gak menyakiti org (cuma ya tau sendirilah, ada org2 garis keras yg minta didebat). Sebenernya ngedebat mereka itu lelah, cuma kalo ga didebat ya gimana.
Makanya gua kalo buka sosmed juga seperlunya aja, dan itupun kalo udah bosen gak ketolongan/pas lagi break beberapa hari dr kerjaan freelance. Sehari2 ya ngerjain kerjaan yg gua suka. Dan itupun gua kadang masih jadi bahan gosip org2 sekitar gua cuma karna gua ngejalanin hidup sesuai yg gua mau. Masalahnya dimana gtu lho 💀
@@Oreeve pasti freelance nya di rumah terus 😂
Justru karena lo jarang main sosmed makanya gak depresi & hidupnya tenang² aja
Btw keren bro, semoga konsisten
Gw juga pernah di posisi itu sampe sampe gw jadi mental gw down parah dan kecemasan sosial/anxiety tapi setelah gw mengenal workout,,alhamdulillah gw yang sekarang berubah 180° lebih baik dari sebelumnya,fikiran serasa jadi lebih jernih dan fisik juga jadi lebih kuat sumpahh
pola hidup sehat, kesehatan badan -> mempengaruhi kesehatan mental. sya usia 37 doyan workout, lari, futsal
@@daruto86 owh pantesan
sebagai anak gen z sendiri. garis besarnya kenapa kita depresi karena kita sadar semuanya di kehidupan itu penipuan! bahkan orangtua kita mau aja ditipu sama narasi masyarakat yang menghancurkan satu generasi.
Kemungkinan terbesar yang mempengaruhi Gen-Z adalah, rasa takut.
Dahulu kita sering dihadapkan dengan makhluk buas, bahaya, dan ketidak tahun akan sesuatu, membuat kita menciptakan rasa takut.
Seiring berkembangnya zaman dikarenakan kita berhasil menjadi puncak rantai makanan, kita tidak memiliki ketakutan akan sesuatu makhluk buas lagi membuatnya mengalihkan rasa takutnya kedalam bentuk lain seperti keuangan, pemerintahan, bos perusahaan, ketidak tahuan, keterbatasan waktu, hantu, dosa, neraka, dan tentu saja tuhan.
Sedangkan Gen-Z, mereka mendapatkan banyak lautan informasi akan hal-hal yang ditakutkan, seluruh kecemasan, semua masalah, semua kemungkinan ada di layar ponsel masing2 dari mereka, membuat mereka tidak memiliki sesuatu yang ditakutkan lagi.
Tapi masih ada 1 target yang dapat memancing rasa takut mereka, yakni diri mereka sendiri.
Gen Z takut diri mereka berbeda dari yang lain, tidak sesuai zaman, ketinggalan informasi penting, tidak mendapat sesuatu seperti yang lain, takut akan kesalahan, dan semacamnya membuat mereka takut akan diri mereka sendiri daripada individu lain.
Padahal mah depresinya pura pura buat ikutin trend tiktok.misalnya silet tangan, mereka ga punya masalah mental cuman masalah otaknya aja supaya gak bego😂
@@lightd4483kok relate ya, mngkn mrka ngikut doang
@@lightd4483ngeri kali omongannya. Depresi itu nyata, walau banyak yg emang pura2 tapi jangan menggampangkan perasaan orang
Efek dari kebanjiran dopamin yang sumbernya dari mudahnya akses informasi. Padahal gak semua informasi kita butuhkan.
@@lightd4483padahal udah di kasih data sama ni konten kalau jumlah menghawatirkan, masih bilang depresi pura-pura 💀 otaknya ketinggalan apa gimana?
upaya pendegladasian yg dilakukan kaum gen-X dan gen-Y, si yg paling pintar, si yg paling tahu track, si yg paling bisa mandiri, ternyata tdk mampu beradaptasi dgn kecepatan yg dimiliki kaum gen-Z, kaum gen-Z biasa berpacu dalam mengejar target yg ditentukan oleh kakak kakak senior kaum gen-X dan kaum gen-Z, ternyata tdk bisa diadaptasikan terhadap diri mereka ndili, mereka cenderung bertahan mempertahankan ego terlahirnya umat yg akan menggantikan mereka, aku sebenarnya adalah kaum gen-X, yg rela mengorbankan diri melawan sesama kaum gen-X demi kemaslahatan kaum gen-Z, dmn beban loading sudah ampir dikarenakan org-org sok pintar dari kalangan gen-X dan gen-Y ini yg mengira menunda kebutuhan operasional itu suatu hal yg lumrah dan keren krn seperti punya kuasa, mereka seenaknya mengubah jadwal belok di gigi 5, mereka tdk memikirkan beban yg ditimbulkan, mereka mengira kami akan membiarkan mereka akan tetap mengatur, jika kematian kami akibat ganti jdw saat gigi 5 itu suatu hal yg lumrah, maka kami lebih memilih mengeliminasi yg sudah lumrah dieliminasi,
Generasi terdahulu merasa si paling hebat, pintar, dan beradab, sampai sampai mereka lupa apa alasan pak Soeharto melakukan petrus
Buktikan, jngn koar2 dmedia sosial doang😊😊
Ini contoh nyta gen z sipaling merasa pintar
Merasa paling hebat
Hati2 biar tidak tong kosong nyaring bunyinya
Lu keren bang, terimakasih sudah mewakili
@@dwiantara4410 dia adalah salah satu contoh dari apa yang generasi kau sudah lakukan, dan kau seharusnya sudah tahu apa yang kau harus lakukan ketimbang hanya mengejeknya bukan? Wahai generasi yang paling sempurna?
@@dwiantara4410Bro is onto nothing 🗣️🗣️🔥🔥
ngeluh boleh capek juga boleh bosen boleh menyerah? jangan stay strong ilv all
❤
Stay strong 👊🏻
Never give up.. All is well🎉🎉❤❤
memang benar gen z itu mental tempe dan gak sabaran
tapi aku yakin gen z akan segera bermetamorfosis pada awal dimana difase produktivitas akan realita kerja sedikit demi sedikit lebih bisa kuat mental dan sedikit lebih bisa sabaran.
memang tidak mudah akan semua benturan realita terhadap isi kepala gen z, tapi mau tidak mau mereka bisa memiliki mental dan rasa sabar seperti yang generasi sebelumnya
yang mau ku sampaikan pada generasi gen z adalah, ingat kata eminem "tetaplah nyata" hehe
dan lakukan bias untuk aksi!!
ingat harus ada action dari isi kepala gen z
gen z hidup di masa muda yg penyebaran informasinya sangat cepat, ada banyak hal yang seharusnya tidak boleh mereka ketahui di masa muda, terbuka lebar2, inilah yang menyebabkan banyak dari mereka yang merasa hidup ini gaada artinya, dan mereka merasa bahwa diri mereka tidak dibutuhkan lagi.
Bikin video tentang kekuatan mental bang, kayanya isu mental health seakan terlalu cengeng, kalau mental yang kuat akan menumbuhkan, aku nyari video tutorial gelud ngga nangis udah ilang padahal itu cukup membantu buat menguatkan mental.
Kita sepertinya kekurangan jiwa petarung, namun bukan pertarungan fisik tapi pertarungan melawan keadaan dan masalah. Coba dipertimbangkan deh bang
Semakin banyak peluang, semakin banyak pula pilihan. Disitulah kadang Gen-Z merasa belum bisa mutusin mau ngapain nanti di masa depan. Gw pun sering tanya ke adik2 kelas "lu punya mimpi ngga sih?" dan mereka malah bingung. Kek kehilangan motivasi hidup gitu, atau sekedar takut gagal. Padahal punya tujuan itu penting bgt buat jalani hari. Bikin semangat dan ngga gampang nyerah. Punya mimpi itu bikin seseorang bahagia ga sih. Terserah mau ngapain aja yg penting bermanfaat dan ngga bikin rugi siapapun. Gw emng anak 2000-an jadi mungkin tergolong Gen-Z juga. Cuma menurutku mending jalan lambat lah daripada jalan di tempat. Pelan-pelan gaes, yg penting jgn berhenti..Better than never,, 😁👍
Peluang itu adalah yang utama
sedepresi itu sampek milih presiden cuma gegara gemoy, generasi lemah gak tahan banting
Gw kelahiran disekitar 1995 smpai 2010 jadi gw mungkin termasuk gen Z, tpi gw GK peduli sama hidup orang disosmed, karna bagi gw yg penting kerja cari harta yg banyak smpai kerjaan itu tidak menggangu ibadahku, mau lu punya H 2, mobil lambo, gw mampu beli, tpi bagi gw gak perlu, yg penting keluarga gw hidup enak
@@DenyKazuto wah 14 tahun lebih di kandungan 🤣
@@DenyKazuto sip
Apa yang harus dilakukan gen z?
1. Membuat komunitas kecil se pemahaman.
Mungkin 3-5 orang secara real fisik.
2. Membuat visi misi.
betul, boleh banget tuh👍
Fokus fokus jangan terpengaruh dengan lingkungan
Materi yang dibahas cukup berat, dan jujur hampir dari 90% nya gua alami, jujur emang bener² absurd, gua juga kesulitan mengatasinya tapi ya gua terus coba buat berubah soalnya mau gimanapun hidup masih berlanjut dan gua masih pengen punya masa depan yang bagus, nggak perlu wah seperti kata dunia sekedar bisa untuk melanjutkan hidup aja dah bagus
Bang bahas filosofi lagu "Nightmare Never End" buatan JTmusic dong,soalnya tu lagu punya makna yg dalem banget
Makasih Mas, cukup menjawab pertanyaan mengapa Gen Z byk yg bundir akhir2 ini
Om ardy.. Saya pengikut chanel ini dari dulu. Dari banyaknya monolog yg di tuturkan. Conton ini yang paling mampu membuat saya tertawa satir. 100% betul... Wkwkwk sangat inline dengan keadaan saya yang membawahi para Gen Z. Sempat gw ancam buat pecat mereka yg main tik tok pas kerja. Tapi anjingnya mereka. Ga ada takut2nya malah nantang mau di viralin karena gw galak. Anzing bener wkwkwk
Sori malah jadi curhat 😅
Kurang ajar
Karna mungkin mereka berpikir masih banyak pilihan diluar sana dan terlalu banyak menyerap kata" motivasi dari tiktok
Tapi ya anjink sih 😂😂
Bang, coba buat video sejarah runtuhnya peradaban Islam. Di mulai dari masa nabi Muhammad sampai runtuhnya Ottoman Turki. Kayak video runtuhnya Romawi sama Persia gitu.
Makna Hidup itu diciptakan bukan ditentukan
Jadilah dirimu sendiri dan paham akan makna hidupmu
Semua generasi harus menerima kenyataan kehidupan nyata n harus bisa bersosialisasi dalam hidup bukan menerima apa2 yg ada dalam internet yg palsu, tanpa emosi n perasaan
yang paling penting menurutku dari persepsi individu itu sendiri dan juga bagaimana pandangan lingkungan terhadapnya sehingga menciptakan berbagai macam tindakan dan respon yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diinginkan
Makasih bang udah menyadarkan saya, ternyata selama ini saya hidup di dalam ilusi teknologi.
kelahiran 2007 disini, saya bingung. disini aku masih meng-enjoy kehidupan tanpa stres berat sampai depresi, sedangkan temen2 udah buru2 percintaan, cari kerjaan, dll dan ternyata mereka malah mentalnya belom siap buat semua itu.
Orang tua yang menentukan masa depan anaknya secara sepihak ternyata tidak buruk juga. Karena dengan begitu si anak tidak perlu mengalami krisis makna dan identitas, mereka secara tidak langsung melindungi si anak dengan mengalihkan perhatiannya dari hal-hal yang membuat kondisi psikologinya buruk. Tapi bagaimanapun, si anak mempunyai hak untuk mengeksplorasi, memutuskan identitas dan makna hidupnya sendiri.
sedepresi itu sampek milih presiden cuma gegara gemoy, generasi lemah gak tahan banting
@@riyan1619. Nggak ada hubungannya 🤦🏻♂️
Orang bener2 depresi
Di pikiran selalu di lewati
Denga pikiran aku mati saja
Dunia gk adil pikiran mending bunuh diri aja, itulah titk terberat Orang depresi.
Gw dari jaman TK gak tau cita-citanya apa. Sering gw merasa takut mau jadi apa dari tk. untuk nya gw udah ada tujuan saat umur 15 tahun. Gw yakin gen z kebanyakan tertekan karena kata-kata orang tuanya yang bandingin dengan masa mereka, yang ngebuat mereka merasa kalau mereka sudah gagal pada umur mereka yang masih sangat muda
Bang coba bahas karakter dari cerita The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes, karakter utama yang bernama Coriolanus Snow.
Lumayan menarik itu development character nya
Generasi Gen-Z adalah generasi yang mengabaikan nilai perjuangan, proses, dan kesabaran untuk mencapai sesuatu, mereka cenderung ingin semua serba cepat, instan, dan menuruti kemauan dan ego sendiri sehingga sesuatunya tidak akan bertahan lama.
Betul sekali, mereka menjadi sasaran empuk influencer penipu gak tanggung jawab yg menjanjikan mendapatkan uang dengan cepat.
Mulai dari Indra Kent sampai judi slot.
Akhirnya gak sampai usia 25 tahun mereka mempunyai hutang puluhan juta.
Sangat kasihan.
@@Adrian-hj6klindra kenz😅😅
Perfect recipe for disaster
Boomer - gen yang paling banyak memimpin saat ini.
Gen X - Generasi yang udah dititik nyamannya dan sibuk tempe2in gen dibawahnya, yang paling sering ribut ama Millenial.
Gen Millenial - Gen yang paling emosian saat ini, sibuk ribut atas bawah lawan gen X dan Gen Z
Gen Z - di video ini.
Ditunggu next chapter gen z lawan gen alpha😂
Gen alpha menurut gue toxic, ga tau mereka strugglingnya kami ditekan milenial, disuruh kerja dikit ogah, lah dulu kami mau keluar kantor dikit2 aja harus ijin ya jadilah ga usah ijin
nice video ardhianzy, terimakasih sudah mewakili para genz, semoga genz kedepannya makin baik dan sukses
Semuanya punya tantangan tersendiri di setiap generasi, cuman emang karena perkembangan teknologi Gen Z juga gak bisa di pungkiri banyak hal buruk nya, bahkan berseliweran di medsos, liat komen aja isinya pada gelut wkwk
Mental di setir fyp 😁
Nih komentar yg sesuai zaman ini 😂
Fr
Tantangan dan tekanan di era ini sangat besar tidak semua orang bisa beradaptasi dengan keadaan yang begitu cepat berubah.
Sebagai Gen Z yang secara relatif normal dan tidak depresi, sebenernya main medsos itu boleh, banding bandingin nya yang nggak
ini jelas gue belajar materi ini di kampus bukan cuma omong kosong ini hasil penelitian loh
gue pernah merasakan depresi dan berpikir untuk mengakhiri hidup gara-gara gue putus sekolah ketika kelas 2 SMK karna faktor ekonomi, dan sekarang gue suka merasa iri kepada teman-teman gue yang berpendidikan tinggi dan di support orang tua mereka 😢....
Sekarang gimana bang
kalo sekarang udah fokus kerja aja bang.
@@wawanmessiwawanmessi6196 semangat bang lu hebat
Tetap semangat, semoga rezekinya berlimpah biar bisa ambil paket C.
@@jennibarus7538 iya makasih kak 😊.
Jujur,setelah jamannya Covid,teman-teman,orang sekitar,bahkan keluarga pada berubah.Aku masih gak tahu kenapa mereka berubah begitu? Kenapa ya 🥺??
Berubah gmn mksdnya?
Iya lu pasti mengalami covid di waktu sekolah atau kuliah kan? Orang2 yang merasa mereka berubah dasarnya lebih banyak menyendiri kyk gw, nggak mengikuti development yang mereka alami, ujung2 nya kadang kaget lihat perubahan mereka. Tau2 nya setelah kembali normal, banyak konflik yang pernah terjadi, memang aneh rasanya walaupun kita nggak mau ikut campur.
Saya milenial punya 2 temen gen z , yg satu merasa stress sampe ke psikolog yg satu udah sampe percobaan bunuh diri , padahal saya liat hidup nya baik2 saja dr keluarga yg baik2 saja juga , ekonomi juga standar ga yg orang susah . heran aja aku .
Setelah saya dengerin curhatan masalahnya (mohon maap ) sepele banget klo buat saya . ga tau kenapa mereka seserius itu sampe stress bahkan pengen bundir.
Gen Z hidup untuk konsumsi, tapi tak tau cara produksi
Siap generasi paling produksi sampai overpopulasi
Kalian yg bikin overpopulasi dan kalian pula yg mengeluh hadehh 🙄
Apa pun itu aku hidup untuk ibuk, duniaku masih berwarna selama masih ada ibuk dan orang-orang terkasih
yap betul kebanyakan cita" gen z cenderung ingin jadi terknal/viral secara instan lewat dunia maya,mereka cenderung kurang tertarik dengan cita" yg memerlukan perjuangan extra seperti menjadi aparat militer insinyur apalagi bertani (kebenyakan loh ya,bukan semuanya)
Kasian gen z. 😢 aplagi gen z yg ekonomi lemah. 😢 hidupnya di pameri jutaan kemewahan
sumpah kadang geli bet liat temen nangis karena pacarnya , kalo nangis karena berpisah sama temen ya okelah masih gw wajari lah ini ama cowok pengangguran + dongo + modal ganteng nangis jir ditinggalin cowok kek gitu😂. jujur gw muak sama temen gw yg isi pikirannya cinta cinta mulu 😂
cowo ditinggali cowo 🤔🤨
Problematika gen z :
1.terjerat pinjol
2.Judi slot
3.kejerat pay later
Menurut saya. Generasi Z yang membikin mereka merasa gundah gulana dan tidak ada makna hidup, sebab banyaknya orang di lingkungannya yang hidupnya lebih baik daripada dia dan tuntutan hidup yang harus dia pinggul.
Manusia pasti mempunyai sebuah gairah untuk bersaing di lingkungannya. Generasi Z ini yang orangnya otaknya Cetek bakalan susah bersaing sama orang2 yang cerdas, apalagi kaya, apalagi punya previlage, apalagi goodlooking karena sekarang semua informasi bisa didapatkan dengan sangat mudah.
Kekosongan batin ini yang membuat generasi Z merasa hampa. Belum juga lingkungan yang memaksa mereka untuk bisa berubah menjadi seperti apa yang lingkungan dia inginkan. Jadi kalo mau sih, jangan cari lingkungan yang muluk2 atau lingkungannya penuh dengan kompetisi.
Kalo hidup udh banyak tekanan. Bukan dari tekanan lingkungan sirkel pertemanan saja, tapi juga lingkungan sirkel keluarga bahkan menuntut diri untuk seperti apa yang distandarkan. Jangan deh.
Generasi sebelum kami merancang Senioritas untuk menghancurkan kami dengan sadis brutal dan tanpa ampun
ini gen z pasti, playing victim. harus ada orang lain yg disalahkan.
@@daruto86 yg playing victim siapa yg dituduh siapa
Mental tempe
@@cutrauzah4919 milenial mental penjilat bool
pengaruh kebanyakan makan kata kata sedih tiktok.
Prinsip hidup Shikamaru dong Min, relate banget sama kehidupan laki-laki dewasa.
Saya Lahir 1999. Saya Generasi Peralihan dari Milenial ke GenZ. dan saya adalah Generasi Depresi... salam Generasi 1998-2000
peralihan milenial ke gen z, itu tahun 1995, bukan 1999
Kita selalu mendramatisir antara GAGAL dan BERHASIL.
Segala kemudahan teknologi yang harus diakui membuat mental Gen Z lemah dan rapuh karena overdosis dopamine ditambah dengan ekspetasi tinggi dan tidak realisitis yang ditentukan oleh masyarakat melalui social media seperti konten "1M pertama di usia 25 tahun"
Jadi secara singkat rapuhnya mental Gen Z adalah karena pengaruh teknologi
Bisa dibilang Gen Z adalah generasi yang DIBERKATI dan DIKUTUK di waktu yang bersamaan
SEMUA AKIBAT TIKTOK⚠
Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Pemaparan dari tiap video makin sangat mendalam.
Paradox of choice jg berpengaruh banyak pada milenial
Req bro apakah kebebasan tanpa batas adalah kebebasan? Sesuai analisis para filsuf. Terima kasih
Akhirnya di speak up in, dan dikemas dengan apik 👍
terlalu banyak keinginan, terlalu banyak informasi, dan tidak mau menempatkan diri sesuai realita...
Terlalu banyak tercekoki informasi sampai lupa berdiam sejenak untuk melakukan imajinasi
Hard times create strong men, strong men create good times, good times create weak men, and weak men create hard times
Bang, bahas filosofi character Okabe Rintaro dari anime Steins;Gate dongg
setuju bang
Mungkin dia belum nonton
Hanya curahan hati dari orang biasa di gen z
Saya ingat sejarah pas jaman kolonial belanda dimana pribumi indonesia tidak di berikan pendidikan, dan ketika di beri pendidikan muncullah tokoh pejuang pahlawan yang bergerak untuk mengubah negrinya.
Hebat ya Meraka benar2 hebat.
Berbeda dengan kita hanya orang - orang dari generasi gen z. Yang mereka orang2 berpendidikan menyebut kami generasi terkutuk,pemalas, Mental healt, Aneh, generasi bahaya, racun, Lagibete, tidak punya masa Depan, sok tau, SDM rendahh. . . . . . . . . . . . . .
Aku dah capek bahas ini, hayya...
Kakak ku generasi milenial sekaligus generasi sandwich bilang kalau ingin bertahan hidup jalani aj... Meski dia tahu jelas tidak segampang itu apalagi ketika punya mimpi, tapi kenyataannya benar juga kita sudah sering mengeluh akan kekecewaan dan apalagi, aku juga bingung sih dan penjelasan ini juga membingungkan
Vangkeeee anda mas, judulnya bikin ngakak 😂
*Gen Z Depresi Segenerasi*
kurangnya keinginan untuk pengetahuan ilmu agama,lebih banyak berambisi untuk kenyamanan duniawi
masa yang sulit menciptakan orang orang yang kuat. orang orang yg kuat menciptakan masa masa yang mudah . dan masa yang mudah seperti ini akan menciptakan orang orang yg lemah . like a strawberry
Any millenials relate too?
Ya itu benar kita hidup di era ( masalah tak terbatas )
Jujur ya, saya sendiri kadang ingin merasakan suatu proses dari 0 kayak yg orang tua saya rasakan dulu. Biar hidupmu terasa maknanya. Tapi orang tua itu punya harapan tinggi ke aku dan generasiku, katanya bonus demografi. Akhirnya selalu tiap dapet kerja disuruh yg kerja cerdaslah, cepet dapat duitlah. Padahal yg aku cari bukan itu 😢
Kepribadian dan mental terbentuk dari sebuah perjalanan hidup. Mengapa sering kali kita memahami kepribadian dan mental terbentuk berdasarkan gen, DLL.
Gen z depresi karena susah nyari kerja waktu saya daftar AHM pesertanya ada 4 RB orang yang keterima cuma puluhan orang saja,dan kontraknya cuma 9 bulan habis kontak ngelawan 4 RB orang lagi gila kan ? Alhamdulillah nya saya sekarang sudah bekerja 🙏
DAY 1
Bang bikin video filosofi tentang choso karakter jujutsu kaisen dalam menjadi seorang kakak
bang lu belajar dimana dan apa sih? cerdas, fix gua fans luuuu
"Keadaan Susah"
-Keadaan susah Menciptakan Orang" Yang Pintar/Genius ,Lalu Orang" Pintar Menciptakan Keadaan Menjadi Lebih maju(Teknologi Maju) ,Lalu Saat Keadaan Sudah Menjadi Maju, Orang" Mulai Malas" San ,Lalu Orang" malas Menciptakan Keadaan Susah".
Hmmmm👍😁
Jujur saya suka dngn cara bahasanya
Bang coba bikin kisah nabi muhammad pasti seru orang paling berpengaruh di dunia
Jika anda merasa depresi.Ingatlah joker🤡
Bg banyakin konten sejarah suka banget
Kesepian merupakan faktor pemicu seseorang depresi dan kecemasan yang berlebihan.
Hmm
Gen z generasi paling memalukan..
Kurangi berfikir
Perbanyak berzikir.
Kata kata legend bapak gw😂
terima kasih