Sejarah I MASJID KUNO KASUNYATAN I Kasemen-Banten

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 10 ก.ย. 2024
  • 📢✨🗣️ Menelusuri Jejak Masjid Kuno Di Banten 🗣️✨📢
    Berdasarkan hasil penelitian, nama Kasunyatan disebutkan Husein Djajadiningrat dalam Tinjauan Historis Sajarah Banten. Menurutnya, nama Kasunyatan terdapat pada naskah Sadjarah Banten (SB), pupuh XXII. Dalam pupuh tersebut dikisahkan bahwa Sultan Maulana Muhammad yang menggantikan Sultan Maulana Yusuf sangat hormat dan begitu takzim kepada gurunya, yakni Kiyai Dukuh. Kiyai Dukuh bergelar Pangeran Kasunyatan. Sebagai wujud penghormatannya, Sultan memberikan hadiah tanah wakaf, yang kemudian menjadi pemukiman dan juga sebagai tempat belajar agama Islam bagi masyarakat yang menghendakinya sehingga daerah tersebut dikenal sebagai Kasunyatan, yang berasal dari gelar Kiyai Dukuh. Masjid Kasunyatan berdiri sekitar 1552 sampai 1570 M, berlokasi di Desa Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, tepatnya di Jalan Raya Pelabuhan Karangantu. Masjid ini terletak sekitar tujuh kilometer arah utara dari Kota Serang, dan dua kilometer arah selatan Masjid Agung Banten atau Kawasan Banten Lama. Tetapi, akses jalan menuju masjid ini relatif kecil. Masjid Kasunyatan pada mulanya disebut Masjid Al-Fatihah yang artinya “pembuka”. Oleh karena itu, ketika masjid ini didirikan diberi nama Masjid Al-Fatihah sebagai simbol pembuka untuk proses penyebaran dan pengajaran Islam di Banten. Versi lain menyebutkan bahwa Masjid Kasunyatan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Banten pertama, yaitu Sultan Maulana Hasanuddin. Sedangkan pada masa Sultan Maulana Yusuf, dibangun Pesantren Kasunyatan sebagai tempat pengajaran agama Islam. Masjid Kasunyatan dulunya digunakan sebagai tempat berkumpulnya para alim ulama dari berbagai daerah Nusantara untuk mempelajari dan memperdalam agama Islam. Di samping bangunan Masjid terdapat makan Ratu Asiyah dan makam keluarga Kesultanan Banten lainnya. Kawasan Masjid Kasunyatan merupakan komplek bangunan dengan luas lebih dari 2500 m2 dan didalamnya terdapat masjid, makam, madrasah, bangunan MCK, menara, tempat wudu (berupa kolam), dan gapura.
    Bentuk bangunan Masjid Kasunyatan, pada mulanya adalah bujur sangkar. Bagian serambi kiri dan kanan merupakan bangunan tambahan. Di sekitar komplek masjid terdapat beberapa bangunan lain, yaitu bangunan makam, menara, tempat wudu/kamar mandi, madrasah, dan kolam untuk berwudu dan mandi.
    Kompleks masjid ini dikelilingi oleh tembok keliling yang mempunyai tiga buah gapura di bagian barat, selatan, dan timur. Sekeliling masjid terdapat banyak makam.
    👥 more info: @perpushalwany, @bantenologi5007, @balaipelestariankebudayaan9932
    #sejarahbanten #masjidkuno #masjidalfatehah #masjidkasunyatan #kotaserang #banten #masjid #budayabanten #wisatabanten #budayaindonesia #jejaksejarahbanten #jagawarisankita

ความคิดเห็น • 6

  • @samsamcennel
    @samsamcennel 10 หลายเดือนก่อน +1

    mantaaaaaaap

    • @mangdhepi
      @mangdhepi  10 หลายเดือนก่อน

      Maturnuhun kang 🙏🏻

  • @suheriilyas1208
    @suheriilyas1208 9 หลายเดือนก่อน +1

    subhanallah jdi bernostalgia, dulu pernah tinggal disini waktu mnimba ilmu. biasa jarah d makom tubgus syukur sepuh dkat mesjid. suka mandi d kolam. klau mlm jumat mlm" bnyak yg mandi.

    • @mangdhepi
      @mangdhepi  9 หลายเดือนก่อน

      🫡Asyyiiapp kang..

  • @muhammadrafaalghifari8184
    @muhammadrafaalghifari8184 10 หลายเดือนก่อน +1

    Keren mang dhepi saya sebagai putra asli kasunyatan bangga ada chanel yg memperkenalkan daerah kasunyatan kasemen sukses terus bro

    • @mangdhepi
      @mangdhepi  10 หลายเดือนก่อน

      Haturnuhun bro🙏🏻🙏🏻