4 Generasi Bicara Generation Gap | Mata Najwa

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 14 ส.ค. 2023
  • Slamet Rahardjo dari generasi baby boomer.
    Pandji Pragiwaksono dari generasi X.
    Felicia Putri Tjisaka dari generasi milenial.
    Muharam Fachri dari generasi Z.
    Empat generasi dengan empat sudut pandang berbeda ini dipertemukan dalam satu meja untuk bicara generation gap yang sering melahirkan perdebatan. Mari melihat lebih dekat bagaimana keempat generasi ini bisa saling mendebat sekaligus saling sepakat.
    Nonton sampai habis ya.
    | Mata Najwa
    #Narasi #JadiPaham #IndonesiaButuhAnakMuda #IniWaktunyaKita #GenerasiHappy #MataNajwaGenerationGap
    (Narasi)
    Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.
    Tonton konten lainnya juga di TH-cam Channel:
    - Narasi bit.ly/SubscribeTH-camNarasi
    - Narasi Newsroom bit.ly/SubscribeNarasiNewsroom
    Jangan lupa subscribe yaa..
    Follow:
    / najwashihab
    / najwashihab
    / najwashihabofficial

ความคิดเห็น • 1.2K

  • @AbdillahFarkhan
    @AbdillahFarkhan 9 หลายเดือนก่อน +364

    Dari pembicaraan 4 generasi, kelihatan kalau :
    Boomer : banyak nasehat dan pelajaran hidup
    X : memahami fakta yang terjadi secara jelas
    Y (milenial) : dalam proses memahami situasi dan menyimpulkan secara teoritis
    Z : menjelaskan apa yang sedang terjadi dan apa yang mereka rasakan
    Keren sih, salam Milenial.

    • @tornedsky
      @tornedsky 8 หลายเดือนก่อน +1

      simpulan yang keren

    • @nurshabrinafahmi4787
      @nurshabrinafahmi4787 8 หลายเดือนก่อน +7

      Menurutku semua generasi juga menjadi generasi Sandwich.. apalagi baby boomers, org tua kita dlu anak pertama ketumpuan buat ngurusin bahkan nyekolahin adek" mereka... bedanya Sandwich zaman baby boomers dari generasi di bawahnya adalah gaya hidup.. udh mah sandwich ditambahkan keinginan ttg life style yg gak sesuai sama pemasukan.. itu masalah mrk, kalo Sandwich zaman generasi baby boomers mereka ngirit bahkan frugal living nya kebangetan 😂😂😂 jdi gak semental break down generasi sekarang.. belum lagi soal perbucinan yg kebangetan di zaman gen z ini.. itu sih menurut ku yg menghancurkan mental mereka sendiri...

    • @nurlindafsihotang49
      @nurlindafsihotang49 8 หลายเดือนก่อน +2

      Yg lucu, anta millenial sendiri sering brantem. Antara gua yg msk millenial tua gen 82 jauh bener sama millenial gen 91

    • @hendriktablo841
      @hendriktablo841 7 หลายเดือนก่อน

      Analisa yg keren

    • @nellaurip6121
      @nellaurip6121 5 หลายเดือนก่อน

      oo

  • @triasshinoda
    @triasshinoda 10 หลายเดือนก่อน +1059

    Menurutku Pak Slamet ini salah satu produk boomers versi terbaik dari generasi nya dan masih cukup progresif sejauh ini, walaupun banyak boomers yang why sekali diluaran sana, ya contoh nya pembuat kebijakan yang gak relevan, kasus korupsi dll

    • @Simbsons
      @Simbsons 10 หลายเดือนก่อน +56

      Boomers ngamok dan adu jotos saat pakai teknologi COD

    • @mynameislove1704
      @mynameislove1704 10 หลายเดือนก่อน +39

      Sujewo tedjo & pakde indro juga sih menurut gw🔥🔥

    • @Rindu_tanah_air
      @Rindu_tanah_air 10 หลายเดือนก่อน +10

      Mari kuasai perlemen dng orng2 muda.. ubah hukum dan kebijakannya dimulai dr masuk ke politik.. lw ngak rubah apa2 kl cm dr luar kecuali perubahan dr luar itu trus dipaksakan sampai titik caos..

    • @bekicot88
      @bekicot88 10 หลายเดือนก่อน +13

      Mahasiswa2 yg dulu terlibat reformasi tahun 98 begitu masuk DPR langsung hilang muka garangnya, senang dengan gaji besar

    • @Rindu_tanah_air
      @Rindu_tanah_air 10 หลายเดือนก่อน +8

      @@bekicot88 udah ngak relevan mahasiswa 98 dipakai tameng trus.. bnyak yg masih berjuang, data stastiknya ada ngak? Brp reformis 98 dr aktivis mahasiswa masuk parlemen dibandingkan dng produk lama yg ikutan ber reformasi, ada jg pihak yg tertekan sblm 98 dan stlh keluar dr tekanan itu masuk parlemen? Itu dah jelas ngak imbang.. tokoh 98 pada masa mrk bnyak yg udah tua2 jg.. yg dl susah dijaman orba.. otomatis mudah kegiur dng barang haram krn mrk hidup susah dl, kl jaman skarang medsos/teknologi mengawasi dan orng2 muda udh lbh baik hidupnya.. kl yg skrng muda, kritis dan pendidikannya dan financialnya mumpuni bnyak yg mw ke politik dan kuasai parlemen pasti bisa bikin kebijakan yg relevan dng jaman skarng..

  • @andrewijaya_
    @andrewijaya_ 10 หลายเดือนก่อน +293

    Gen Z butuh alasan:
    1. Knp hukuman didiskon
    2. Knp pendidikan gk merata
    3. Knp habis lulus banyak pilihan, tapi gk ada yg diterima
    4. Knp guru honorer gajinya dibawah UMR
    5. Knp anak pejabat bisa tdk bermoral
    6. Knp pejabat pemerintahan bisa korupsi
    7. Dst

    • @dideda_13
      @dideda_13 10 หลายเดือนก่อน +7

      WAH INI SIH ~~~

    • @c.m925
      @c.m925 10 หลายเดือนก่อน +4

      up dong nih

    • @AnakBaik-ps6wk
      @AnakBaik-ps6wk 10 หลายเดือนก่อน +5

      Perlu bgt nih didiskusikan....

    • @febphoebe
      @febphoebe 9 หลายเดือนก่อน +16

      2. reward guru rendah -> tdk ada yang mau jadi guru -> yg daftar jadi guru belajar subject, bukan classroom management (tidak ditraining/tdk mendapat) -> semakin parah ke pelosok karena akses informasi lemah -> guru yang pinter rewardnya sedikit -> pindah kerja dari guru

    • @irfantux9854
      @irfantux9854 9 หลายเดือนก่อน +4

      BabyBoomer : enak jaman pak harto..

  • @nr1877
    @nr1877 8 หลายเดือนก่อน +86

    as gen z, gw emang males disuruh ketemu tamu cuma buat basa basi kenalan. tapi gw selalu inget nasehat ortu gw:
    harus kenal sama kenalan ibu ayah, bahkan kalo bisa kenalan kakek nenek. dari dulu kita kenal artinya udah ngalamin susah senang bersama. udah pernah saling membantu. kpasti pernah atau bakal ada satu titik di hidup ini, yang kalo gaada mereka, entah kita bakal gimana. nanti kalo ibu n ayah udah gaada, kamu yang harus nerusin, dan manfaatnya bakal balik ke kamu juga.
    ternyata terbukti berkali-kali. aku notice, di saat kita susah/senang, orang-orang yang unexpected itu lah yang bakal bantu kita / kita bantu mereka. keren banget jujur. gw jadi sering nuntun adek-adek sepupu gw untuk salim ke tamu dan kenalan, sesingkat apapun.
    and yes, gen z butuh alasan; yg logis dan etis. itulah knp gw nurut disuruh salim, krn gw dijelasin dan gw liat sendiri efek positif dari apa yg disuruh ke gw.

    • @nabilaindie5554
      @nabilaindie5554 4 หลายเดือนก่อน

      setuju, dan aku juga salah satu gen z yang udah ngalamin dan ngerasain manfaat berbaur sama kolega, teman ortu bahkan kakek nenek, dulu aku nganggep hal hal kyk gitu itu cuma basa basi gk penting, walaupun sometime iya, tapi ternyata emang kenalan ortu adalah salah satu bentuk relasi simbiosis mutualsime yang kita sebagai anak muda harus belajar,
      walaupun most of us itu sifat nya individualis, introvert dll, tp tetep kedepannya kita bakal butuh orang lain bahkan ketika orang lain itu bukan kenalan kita sendiri tp kenalan ortu, tp ketika mereka membantu kita bakal ada ikatan "oh ini anaknya temenku, harus aku bantuin" rasa solidaritas dalam membantu itu akan muncul
      aku adalah si anak yang gk suka ketemu tamu,
      ketika ibu & kakek aku 2 tahun lalu meninggal dunia, aku cuma punya ayah aja, dan siapa yang bantu masa sulit itu semua? kolega, teman, saudara jauh bahkan TEMEN SD ibuku yang bahkan aku gk pernah liat mereka bertamu, selama 100 hari pengajian yang bantu masak, beres2 rumah, ngaji dan kasih sumbangan ya cuma mereka, dan aku SANGAT berterimakasih kepada mereka, aku gk bisa bayangin klo gk ada yang bantuin aku saat itu

  • @teguhsatria8410
    @teguhsatria8410 10 หลายเดือนก่อน +89

    Obrolan ini RELATED bgt.. kerasa bgt di dunia kerja. Kebanyakan di kantor; Gen Baby boomers menduduki posisi petinggi2/ dewan direksi.. para Gen X menduduki posisi pemimpin bidang/ divisi, sebagai pemangku kebijakan..
    Nah para Milenial menduduki posisi pimpinan unit/ ruangan, dan Gen Z ini lah yg menjadi agen2 lapangannya.. Itulah kenapa kami para Milenial lebih dekat dan lebih mengerti dgn para Gen Z.. karena berada di satu ruang kerja, tiap hari ketemu.. sehingga lebih akrab. Itulah timbul kesan dari para Gen Z, bahwa para Milenial ini suka nyuruh2.. dan terlihat hanya 'rebahan' 😅 Padahal yg mereka tidak tau, bahwa sebenarnya berat sekali beban yg dipikul para Milenial ini sebagai senior/ kepala unit yg dituakan di ruangan. Kami mesti 'menterjemahkan' perintah2/ kebijakan2 dari bos2 di atas agar bisa diterima dengan baik oleh para bawahan (Gen Z), sehingga suasana kerja di ruangan tetap waras dan menyenangkan. Para Milenial juga suka pasang badan kalo kinerja di unit/ruangannya dinilai buruk oleh para pimpinan. Hal ini yg membuat para Milenial (seharusnya) memiliki interpersonal skill yg lebih dari generasi2 lainnya.. karena sering berada di posisi sandwich. Di satu sisi dia harus bisa menjadi 'tua' ketika berada di lingkaran pimpinan, di satu sisi dia harus memposisikan diri menjadi 'muda' ketika berada di lingkaran bawahannya. Harus bisa nge-blend agar bisa 'ngeladenin' dan mengerti dengan para Gen Z dgn segudang permasalahan mental health nya 😅.
    Semangat untuk para Milenial dimanapun kamu berada. Tetap berjuang agar sehat dan waras selalu dalam bekerja. ❤❤

  • @Quadraterz
    @Quadraterz 10 หลายเดือนก่อน +560

    Yang wajib banget diapresiasi itu tim Narasi yang bisa dapatin perwakilan masing2 generasi ini sehingga obrolannya bisa begitu cair dan mengalir. Of course adanya mbak Nana juga sih yang bisa jagain laju obrolannya. Sukak banget kontennya ini tolonggg 🤩🤩

    • @KarinaKareemy
      @KarinaKareemy 10 หลายเดือนก่อน +4

      Setuju bgt dengan point pertama ini

    • @restuvisual5538
      @restuvisual5538 10 หลายเดือนก่อน +2

      tapi masi merasa kurang bintang emon gak sih wkwkwk

    • @Quadraterz
      @Quadraterz 10 หลายเดือนก่อน +1

      @@restuvisual5538 lah iya juga. Itu jagonya pandji bawa komika baru buat promoin show di tempatnya 🤭 tipis2 mashoookk di jago marketing~

    • @timurkun
      @timurkun 10 หลายเดือนก่อน

      Mantapu soul!

    • @hilmi-jp5wn
      @hilmi-jp5wn 9 หลายเดือนก่อน

      Sebenarnya Fachri udah ngonten sama Panji. Temanya pun generation gap

  • @batdut8883
    @batdut8883 10 หลายเดือนก่อน +296

    Ada pepatah mengatakan, " Merawat anak memelihara harapan. Menjaga orang tua, memelihara kebijaksanaan". Untuk kalian generasi sekarang dan untuk yang belum lahir, kalian tidak perlu mengorbankan mereka. Akan selalu ada jalan di situasi kritis sekalipun. Salam dari gen millenial.

    • @ai.0518
      @ai.0518 10 หลายเดือนก่อน

      Well said. Bagus banget beneran

    • @ryanaldheanwijaya3897
      @ryanaldheanwijaya3897 10 หลายเดือนก่อน

      True!!! Dan sangat bagus

    • @andyadinata4191
      @andyadinata4191 10 หลายเดือนก่อน

      Sipaling bijak, leh uga u badut

    • @ZahranRamadani
      @ZahranRamadani 10 หลายเดือนก่อน

      Yap bener seperti yang panji bilang ke atas megambil pegalaman dan kebawah mengambil pilihan

    • @annisaharisman3045
      @annisaharisman3045 9 หลายเดือนก่อน

      @@andyadinata4191 lu ada masalah apa sih

  • @lianovita2312
    @lianovita2312 10 หลายเดือนก่อน +187

    Generasi kolod emang paling keliatan lbh tenang krn mereka memiliki pengalaman hidup lbh banyak. Tetapi emang bener generasi Z jg keren krn bisa belajar dari mereka krn mereka memiliki cara pandang yg lbh luas krn emang mereka hidup di zaman yg informasi lbh mudah di akses. Jadi cara mereka bekerja, cara mereka kritis, cara mereka melihat persoalan dan cara mereka bekerja sangat unik.

  • @martinus5747
    @martinus5747 10 หลายเดือนก่อน +146

    Setuju sama bang Pandji, orang-orang pada bilang, pemerintah jangan korupsi dong. Tapi yang ngomong mahasiswa yang korupsi uang organisasi, murid SMA yg korupsi uang osis, masyarakat yang lebih milih damai di tempat dibanding terima surat tilang. Ini berlaku untuk banyak hal bahkan gk hanya soal korupsi. Dan jangan lupa, mahasiswa dan murid-murid SMA ini suatu saat yang bakal jadi politisi, jadi kalo ga dari awal dibenerin ya bakal sama aja

    • @titiyp
      @titiyp 10 หลายเดือนก่อน +8

      correct. bahkan yang jadi salah seorang pimpinan reformasi 1998 pun tersangkut korupsi. padahal reformasi saat itu karena banyaknya kkn. semua terkait kebutuhan pada waktunya.

    • @jerukkupas
      @jerukkupas 10 หลายเดือนก่อน +3

      Agree

    • @akuyoaku3700
      @akuyoaku3700 10 หลายเดือนก่อน +5

      @@titiyp sangat setuju bang. semua karna kebutuhan, ya klo sekarang emang gk mau korupsi emang belum butuh dan tidak tau caranya gimana, mungkin nnti pada saat di zonanya itulah tantangan terbesarnya, udah tau caranya gimana, tinggal iman kita yang di uji apa masih kuat enggak dengan dengunan saat masih muda yang menyerukan anti korupsi atau malah memamfaatkan "mumpung ada" dan "tau caranya"..
      dan semoga iman bisa tetp kuat klo seadainya nnti berada di zonanya.

    • @ntznbgzt
      @ntznbgzt 10 หลายเดือนก่อน +8

      banyak yang ngga nyadar nyelak antrian makan prasmanan di kondangan itu mengambil hak orang lain, naik motor lawan arus itu mengambil hak orang lain dan memaksakan kehendak dan ego sendiri, bahkan sesimpel tidak berada di jalur yang benar ketika nyetir motor karena macet seringkali ngambil jalur berlawanan, hingga akhirnya bikin sempit jalur lwan arahnya, ya itu juga sama aja mengambil hak orang lain, secara tidak sadar sedikit2 udah belajar korupsi, cuma asal ga nyenggol artinya "boleh", kalo ada apa2 cepat2 minta maaf damai, bukankah begitu yang terjadi..? Belum yang seenaknya motor masuk pedestrian, dll..yaa kelakuan2 begitu ngga semua orang bisa ngerti dan paham esensinya, bahwa seringkali meneriakan stop korupsi tapi diri sendiri juga sama aja.
      Berbicara korupsi itu ngga melulu perkara UANG, tapi juga waktu, etika, kedisiplinan HAK dan KEWAJIBAN. mana yang HAK bagi kita dan mana yang KEWAJIBAN yang mesti dipenuhi. Orang2 indoensia kurang belajar HAK dan KEWAJIBAN.

    • @nitarahayu6277
      @nitarahayu6277 8 หลายเดือนก่อน

      Kenyataannya dalam hal dunia pendidikan aja dari mau masuk sekolah sudah dicontohkan untuk tidak jujur, baik orangtua atau pihak sekolah. Contohnya di Tangsel masih banyak anak-anak masuk sekolah negeri pake jalur belakang alias bayar ke oknum.. dan ini sudah dianggap lumrah.. entah kapan mau dibenahi

  • @awallokitaswara
    @awallokitaswara 10 หลายเดือนก่อน +222

    dengerin pembicaraan 4 generasi ini, meleleh air mata... menyadari karena setiap generasi mesti melewati tantangan zamannya masing-masing 🥲

    • @tamactijudv
      @tamactijudv 10 หลายเดือนก่อน +1

      Wah keren air matanya dari besi yah

    • @hamizanhibatullah4791
      @hamizanhibatullah4791 9 หลายเดือนก่อน

      @@tamactijudv keju

  • @ammaulana4602
    @ammaulana4602 10 หลายเดือนก่อน +18

    Pak Slamet kolot yang bijak yang sadar akan kelebihan, sadar akan kekurangan, ikut belajar kekinian tapi tidak ikut campur atau sok pintar tentang yang terjadi di masa kini, lebih tepatnya "sok kalian yang ngerti maju gue ngikut, tapi kalo lu punya pertanyaan mengenai pengalaman tanya ke gue buat gambaran aja, pilihannya tetep ada di elu."

  • @kanahoki3638
    @kanahoki3638 10 หลายเดือนก่อน +99

    Oppa Selamet salah satu contoh Baby Boomers yang penuh dengan wisdom. Baby Boomers giliran bijak, bijak banget, giliran maruk, kliatan maruknya, ketika kocak, ngga ngotak kocaknya. Bener2 definisi seutuhnya tuh di baby boomers. Emang yah, orang klo udah hidup lama, makin berisi dan makin menunjukkan siapa sebenarnya jati dirinya. Sbagai Gen Z, gw Belajar banyak today dari beliau

    • @faizalhimam
      @faizalhimam 9 หลายเดือนก่อน

      today = hari ini

    • @andreasirawan1906
      @andreasirawan1906 9 หลายเดือนก่อน

      today = hari ini

    • @rickville8898
      @rickville8898 9 หลายเดือนก่อน +1

      Today = hari ini
      Mari gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

    • @piikecil-
      @piikecil- 8 หลายเดือนก่อน

      Opa, atau ahjussi. Atau haraboji sekalian.

  • @entahbingung106
    @entahbingung106 10 หลายเดือนก่อน +209

    Hebat banget cara pandang beliau" di sini, karena bisa saling mengemukakan pendapat dengan tetap saling menghargai juga menghormati

  • @mang453p
    @mang453p 10 หลายเดือนก่อน +72

    saya sebagai genZ, kita setiap saat selalu di suapi berbagai informasi-informasi yang bahkan kita sebenarnya tidak betul betul berguna/kita butuhkan saat ini, kita bisa didapatkan dengan mudah dan cepat dari berbagai media mainstream, dan pada akhirnya kita tidak tahu apa itu bahagia dalam artian tujuan utama kita hidup, dan banyak di sekitar kita genZ yang mengalami disorientasi akan tujuan hidup,instead bukan karena tidak adanya pilihan atau pilihan lain, melainkan karena banyaknya pilihan itu sendiri.

    • @ivansecreso
      @ivansecreso 10 หลายเดือนก่อน +27

      di situlah peran Boomer sebenarnya... masalahnya ada fakta riset yg mengatakan kalo kebanyakan anak jaman sekarang tidak bisa memahami konteks (semoga anda bukan salah satunya) sehingga menganggap omongan Baby Boomer "Tidak Relevan"... padahal, ada pola yg berulang di setiap kejadian... apa yg dialami Gen Z, sebenarnya juga pernah di alami semua generasi, konteks nya sama cuma kejadiannya yg berbeda... jadi kalo ada Boomer kasih nasihat, yg harus dipahami adalah "konteksnya"... ketika gen Z mengeluh dengan tugas sekolahnya yang banyak, lalu Baby Boomer bercerita mengenai dulu mereka menulis harus pakai Sabak (cari di internet kalo ga tau), jangan di tangkap perbedaan teknologi nya... tapi konteks "berjuang dan jangan mudah meyerah" nya yang harus serap... Baby Boomer juga dihadapkan banyak pilihan...bahkan ada yg beresiko hidup atau mati... jadi kalo boomer bercerita tentang pilihan2 di era nya, jangan ditangkap perbedaan pilihannya, tapi pahami "Cara mereka memilih dan bertanggungjawab pada pilihannya"...

    • @ntznbgzt
      @ntznbgzt 10 หลายเดือนก่อน +12

      @@ivansecreso anda benar, teknologi dan rentetan informasi sebenernya kan di era baby boomer juga sama aja pattern nya, cuma kalo mereka speednya 0,25x karena jelas jaman dulu tidak semodern sekarang, teknologi itu cuma tools, nah di generasi sekarang itu speednya 5.0x, bertubi2, mereka keteteran menghadapi itu.
      pada dasarnya manusia tidak bisa bergerak terlalu cepat, manusia itu slow learner dan butuh waktu untuk adaptasi, begitu juga teknologi dan finansial. Nah sekarang diakselerasi dengan cepat. Tahun 2010 itu masih belum apa2 dibanding sekarang, yang perubhan nya sangat drastis. itu hanya dalam waktu 13 tahun, sangat singkat.
      Tv tabung awal dulu tahun 1950 an, lalu tahun 2001 tv lcd pertama, itu rentangnya 50 tahun, sedangkan dr tv lcd sekarang sudah era hp lipat, hanya dalam rentang waktu 20 tahunan, dan jelas dunia berubah sangat cepat, dan pasti impactnya ke perilaku manusia, behavior, sosial, kultur rembetannya banyak, setiap era beda tantangan, beda caranya beda speed nya.
      Menurut sy sih, yaa kita antar generasi kurang ngobrol dan nongkrong aja, baik di level keluarga, pendidikan, sampe pekerjaan. Ngga ketemu tuh jalur pikirannya karena ngga pernah di komunikasikan why nya. Masalah dunia kan itu2 aja dari dulu, komunikasi.

    • @dewanggabayuputra4642
      @dewanggabayuputra4642 9 หลายเดือนก่อน +1

      @@ntznbgzt bener nih. kita antar generasi kurang ngobrol dan nongkrong satu sama lain. jadi ga aneh hanya dalam komunikasi aja kok kayak kurang connect

    • @MReyhanNIhsan
      @MReyhanNIhsan 9 หลายเดือนก่อน

      iya, kdg malah jadi kesannya absurdisme daripada bahagia haha

    • @wanderstrar
      @wanderstrar 9 หลายเดือนก่อน

      bener banget lagi ka, setuju sama pernyataannya

  • @triassetiawan4366
    @triassetiawan4366 10 หลายเดือนก่อน +76

    Gue punya temen yg dinasehatin ibunya gara2 minta dibeliin motor baru. Ibunya cerita pengalaman dia dulu, kalo berangkat sekolah harus naik sampan. Terus temen gue jawab "yaudah mah, beliin aja aku sampan biar nanti aku dayung di pinggir aspal" 😂😂😂

    • @valdesseventeen4361
      @valdesseventeen4361 9 หลายเดือนก่อน +4

      Kalau gw balik nanya ke anaknya, emang motor yg lama kenapa? Kalau alasan karena gengsi asli g gw beliin sebagai ortunya

    • @coffeeaddict122
      @coffeeaddict122 9 หลายเดือนก่อน +1

      🤣🤣🤣

    • @enygini7231
      @enygini7231 9 หลายเดือนก่อน +1

      🤣🤣😂

    • @adk4662
      @adk4662 9 หลายเดือนก่อน +9

      Sedikit cerita, gw sebagai generasi milenial 87 sedikit paham akan maksud ortu kalau ke sekolah jalan kaki,naek sampan, naek sepeda.
      karena generasi gw masih banyak yg naek angkot/bis buat sekolah dan motor baru mulai berkembang di jalanan, jadi ortu pernah jelasin dlu kalau ortu sekolah jalan kaki 10Km, hanya orang yang punya rezeki lebih yang naek sepeda, jadi kalau lo mau motor sabar dulu, ortu ngmng gitu karena gw bandel di suruh Prihatin dengan keadaan dan di sangka mau motor, padahal gw ga minta motor, bandel cuma pengen bebas menjalani hidup dengan terjun langsung di jalanan, Alhamdulillah sekarang mental Kebentuk karena ngerasain pahit dan manis nya realita kehidupan langsung terjun di jalanan.
      Kalau anak gen Z, mungkin ortu belum selesai menjelaskan secara rinci udh di sautin karena kebanyakan anak gen z itu emang nyolot dalam artian belom di jelasin maksud dan tujuan udah nyaut dan banyak maunya karena gengsi, kalau udh gitu yang ada pasti adu bacot sm ortu 😂 , kenapa gw tau, karena adek gw kelahiran 2000, kalau gw tau adek gw adu bacot sama ortu lgsg gw keplak 🤣🤣 , gw suruh dengerin dulu ortu kalau ngomel, lo cerna make otak, kalau udh selesai baru lo komen 😅

    • @sholihahnada
      @sholihahnada 8 หลายเดือนก่อน +10

      Wkwkwk sebenernya poin yg bisa diambil disini maksud orang tua bisa jadi bener, tapi alasan yg dipake emang hampir selalu ga relevan 😅

  • @MrKadeknicky
    @MrKadeknicky 10 หลายเดือนก่อน +181

    Seru dan menikmati selama tayangan. Relate parah. Punya Bokap kelahiran 56, kakak 84 dan kerja di digital banyak gen z nya. Skrg punya anak kelahiran 2020.
    Makin menarik dunia, makin menantang buat dijalanin. Tinggal pilih, mau ngelakuin apa. Mau jadi apa. Udh banyak referensinya; kisah nyata pula.
    Semoga kita semua dimudahkan jalannya🙏

    • @ntznbgzt
      @ntznbgzt 10 หลายเดือนก่อน +8

      persis, kadang orang tua strugle juga untuk catch up sama teknologi dan dunia sekarang, mau membuka hal baru aja itu sesuatu hal yang udah bagus, sedangkan generasi milenial yang berada di era peralihan, sedangkan genz yang sangat2 berbeda cara pandang dan behavior nya. Banyak kok contoh2 di sekitar yang tua masih bisa catchup sama yang muda, dan yang muda bisa ngekor dan menghargai yang senior, dan saling kolaborasi, saling nongkrong saling ngobrol. tapi yaa ga banyak.
      Balik lagi ke pendidikan keluarga sih, kalo dididik dengan mindset yang oke ya kayaknya perbedaan2 itu justru menjadi saling melengkapi, ketika basic didikannya ngga beres dan lingkungannya ngga mendukung untuk saling terbuka, saling menghargai pendapat dan berdiskusi yaa mau angkatan tua atau angkatan kemaren lulus sma kayaknya ngga bakal bisa "ngobrol".
      Stigma2 itu muncul karena ngga ngobrol, karena ketemu nya di sosmed, stereotipe, tapi ngga ngobrol diskusi lebih jauh dengan saling terbuka. Masalah dr jaman dulu yaa itu2 aja, kuncinya ya ngobrol aja udah.

    • @muhammadrezafahlevi6843
      @muhammadrezafahlevi6843 10 หลายเดือนก่อน

      aduh, sama lagi kek gue

    • @piikecil-
      @piikecil- 8 หลายเดือนก่อน

      Aamiin, semoga rezeki dilancarin, lancar jg take care keluarga Antar generasi ini...Sama kek gw, anak generasi gen y

  • @iamlocked6148
    @iamlocked6148 10 หลายเดือนก่อน +30

    Suka deh klo Om Slamet berbicara, udh kayak denger adegan film. Intonasinya, cara bicaranya, penekanannya, cepet lambatny bicara,, sukak deh

  • @chardlyta5628
    @chardlyta5628 10 หลายเดือนก่อน +65

    Tidak bisa berhenti senyum selama menonton ini. Terharu rasanya melihat manusia dari beberapa dimensi waktu yang bisa saling menghargai gini. Ternyata bisa seindah ini jika kita bisa saling memahami.

  • @ikaherlina9689
    @ikaherlina9689 10 หลายเดือนก่อน +56

    Sumpah ini keren banget banget sih, relateable banget di gua yg generasi sandwich, kerja 24/7 stresss ga ketulungan, pengen management untuk badan tapi gabisa karna pengen ngejar job dan duit banyak, alhasil sekarang udah dapet job banyak habis entah kemana.. masih bingung sama pilihan karna banyak banget yg bisa mau dipilih, ditambah setiap hari muncul trend dan berita negatif makin bikin pusingg semuaa pengen dicoba dan ditanggepin.
    selalu fomo tiap ada hal baru, yg berujung ke paylater , padahal harusnya aware ke masa depan 😭
    thank you mba nana gara gara nonton ini jadi pengen mencari kebahagiaan seperti yg disebutkan dengan narasumbern🥺🤍

    • @IchaZevanna
      @IchaZevanna 10 หลายเดือนก่อน +4

      Aku millenials tp pemikirannya mepet gen Z. Krn 10 tahun lalu aku sering dpt update an dan gambaran msa dpn dr majalah sejak kecil baca, dr artikel2 diinternet, dr acara2 seminar besar dgn pembicara2 keren yg ngmongin dunia bbrp thn kedepan.
      Di saat tau byk hal, aku jg frustasi dan cemas, jalan masa depan apa yg hrs ku bentuk dgn karir dan sambil jd istri, ibu pny anak dll?
      Tp kesini2 lebih tenang. Krn tau, smakin kesni smakin byk pilihan. Rsanya makin byk yg dirasa butuh pdhl ga bnr2 kebutuhan. Sampe akhirnya aku sadar, klau kita terjebak pd trlalu byk pilihan, kita gakan jd apa2.
      Maka, temukan lah definisi sukses dan definisi kebahagiaan bagi diri sendiri. Jangan krn org lain atau krn apa kata dunia. Hrs bnr2 tau 2 itu di diri sendiri aja.
      Begitu tau, gakan lg bingung dgn pilihan atau apapun yg dilihat org lain memandang kita krn kita yakin kenal diri sendiri.

  • @LoFi396Hz
    @LoFi396Hz 10 หลายเดือนก่อน +40

    Aku mulai berdamai dengan bapakku setelah aku memaafkan diriku dan masa kecilku. Memaafkan dan mencoba berkomunikasi apa yang kurasakan dengan bapakku. Menurutku permasalahan antar generasi adalah komunikasi.

    • @haniatussyakilah7102
      @haniatussyakilah7102 10 หลายเดือนก่อน +1

      Benar sekali kak 👍

    • @ardhansyah2591
      @ardhansyah2591 9 หลายเดือนก่อน +1

      Setuju.. Makin ke sini mkin mengerti maksud² org tua yg kdang sulit dipahami oleh kita Gen Z

  • @rionadhyprayoga3940
    @rionadhyprayoga3940 10 หลายเดือนก่อน +17

    Sebagai gen z, gw iri banget sama fahri bisa ada di sana, salut sama semuanya, lebih banyak lagi perspektif yang didapat, kedepan semoga semua generasi bisa lebih saling memahami

  • @akbarsidiq3817
    @akbarsidiq3817 10 หลายเดือนก่อน +88

    Suka banget bisa menampilkan 4 narasumber dalam 1 frame berdasarkan bentuk keluarga(kakek/nenek, ayah/ibu, kakak dan gen Z) itu sendiri dan relate bahwa sebenernya mereka saling memerlukan dari segi informasi dan pengalaman setiap generasi. informatif jg buat gen Z yang relate di tempat kerja.

  • @indosuplai
    @indosuplai 10 หลายเดือนก่อน +39

    Tanpa moderator, mereka berempat sudah berkelahi 🤣🤣
    Debat lintas generasi itu benar2 sulit

  • @putrriiiii
    @putrriiiii 10 หลายเดือนก่อน +13

    Ingin mengawali dari perkataan paling berkesan dari salah satu dosen saya terkait percepatan studi generasi Milenial-gen Z yang berakibat pada perbedaan cara mengajar. Kecenderungan Milenial & gen Z lebih terburu-buru dan berapi-api dalam menyampaikan ilmunya (terkepit keadaan yang mengharuskan ‘segera’ naik tingkat di pendidikan formal), sementara Baby Boomers & gen X lebih ‘bijaksana’, karena mereka punya cukup waktu dalam ‘mengendapkan’ ilmunya.
    Rasanya, itu pun masih dalam satu konteks dengan aspek lainnya & sudah terwakilkan banyak oleh Pandji. Mereka mendewasa & bijaksana oleh waktu & pengalaman.
    Sebagai gen Z (dengan nama yang kerap diasumsikan anak ‘Milenial’ padahal anak tahun Millenium) saya merasa bersyukur dititipkan ‘kesadaran’ dan pemahaman akan perbedaan latar belakang yang membentuk kesenjangan semua ini. Dan saya lebih banyaaak bersepakat & senaaang mendengar ‘when I was’nya Baby Boomers -meskipun dengan cara mereka yang ‘terkesan’ arogan tapi menyebalkan versi generasi di bawahnya. Saya selalu menyukai mencari makna dari kisah mereka, yang jarang dijadikan tujuan generasi kami (seeking for life meaning).
    Satu hal yang niscaya, etika dan penghormatan pada mereka yang lebih banyaj pengalaman hidupnya itu mesti tetap terus diperjuangkan untuk dilestarikan. Termasuk ‘sesederhana’ keluar, bertemu, dan menyalami rekan orang tua. It will lead us to another good thing.
    It is not a generalization, it is simply a statement about 'most of us'.
    Cheers! 🙌🏼
    #ToUnderstandEachOther #ToLoveEachOther

    • @abdulrahmankim99
      @abdulrahmankim99 9 หลายเดือนก่อน +1

      Terima kasih insightnya

  • @ludyakesturi521
    @ludyakesturi521 10 หลายเดือนก่อน +17

    sebagai tutor yang sehari-hari (bekerja bersama) mengajar keempat generasi ini, saya selalu melihat sebenarnya masing-masing generasi memiliki strong point umum masing-masing (semuanya sudah terungkap di video di atas), yang jadi masalah adalah komunikasi di mana gaya komunikasi masing-masing berbeda, love language kalau kata orang sekarang yang berbeda-beda, jadi seringnya terjadi kesalahpahaman. cuman memang keempat generasi ini kekuatannya itu loh yang beda beda banget, bisa menjadi hal bagus sebenarnya untuk menghasilkan hal yang baik baik jika bisa saling menjembatani kesenjangan komunikasi tadi. masing-masing generasi harus saling melihat generasi lain agar tidak terlalu jauh karena seperti yang disebutkan di video di atas kalau sudah terlalu serius mereka akan terjerumus (boomers ingin kaya jadi korupsi, gen X kalau pengen lifestyle jadi kapitalis atau apa apa duit, milenial seneng banget punya banyak pilihan tapi jadinya generalis dan mencla mencle, gen z berpusat pada etika tapi jadinya pusing sendiri, mikirin kebahagian diri aja bingung) saya juga jadi baru sadar melihat video di atas bahwa sebenarnya kita disandingkan untuk saling membantu

  • @raysaai4125
    @raysaai4125 10 หลายเดือนก่อน +19

    Saya generasi milenials mau sungkem ke om slamet sbg generasi baby boomer yg memberikan banyak inspirasi 🙏

  • @Zagref7937
    @Zagref7937 10 หลายเดือนก่อน +20

    Nah membangun bangsa & negara juga perlu banyakin dialog lintas generasi. Dari sharing-sharing kayak ginilah kita bisa belajar beragam sudut pandang, bisa lebih bersatu, bahkan bisa memunculkan ide/solusi-solusi baru.

  • @gilangbaguspratama9965
    @gilangbaguspratama9965 10 หลายเดือนก่อน +4

    ini adalah contoh nyata dari quote
    "Hard times create strong men. Strong men create good times. Good times create weak men. And, weak men create hard times"
    dan efek nya pada lingkungan, pola pikir, kebiasaan dan segala aspek kehidupan
    tinggal tunggu apakah hard times will create strong man again? atau just loose it...

  • @diosina
    @diosina 10 หลายเดือนก่อน +25

    makasih mbak nana telah mengundang 4 bintang tamu yang sangat realate di tiap genereasi, ini salah satu episode yang bikin saya nyaman nontonnya karena kehangatan para tamu dan saling respect satu sama lain

  • @rebikastavany
    @rebikastavany 10 หลายเดือนก่อน +10

    setuju sih mba nana, gen z merupakan korban banyaknya informasi yang membuat kecemasan mereka berlebihan. Namun sayangnya tingkat penerimaan mereka juga jauh lebih kecil dari pada generasi sebelumnya. Saya sebagai seorang dokter, saat ini sangat banyak sekali menemukan kasus percobaan bunuh diri dan depresi pada teman-teman usia 20an kebawah

  • @panduwcksono
    @panduwcksono 10 หลายเดือนก่อน +35

    Wow keren semua yg disampaikan berbobot dan saya sebagai generasi z merasa terwakili. Bener bgt kebahagiaan kami ketika bisa bebas berekspresi jadi diri sendiri, simple tapi sulit untuk didapatkan.

  • @oktabirawati9261
    @oktabirawati9261 10 หลายเดือนก่อน +8

    Justru saya rindu sama kakek, nenek, dan bunda yg sudah tak terdengar bhs sanepan yg sering mereka lontarkan untuk mengingatkan, mensehati, mengarahkan... Bhs komunikasi mereka penuh akan teka"teki yg membuat otak ku berpikir.. dan menemukan kebaikan di akhirnya

  • @LangitAmaravati
    @LangitAmaravati 9 หลายเดือนก่อน +12

    Akan lebih seru kalau ada juga perwakilan Gen Alpha. Mereka tuh kayak makhluk dari dimensi lain. 🤣

    • @yugicha302
      @yugicha302 2 หลายเดือนก่อน

      Emang secara umur udah dewasa? Kan belum...

  • @nadyaif3972
    @nadyaif3972 8 หลายเดือนก่อน +3

    Salah satu ciri Baby boomer yang subtle juga adalah cara bicara mereka, tone bicara, pause, animated, terdapat penekanan, seperti bercerita (Kebetulan Om Slametnya juga adalah Actor yaa jadi di-emphasize). Kalau gen milenial dan Z lebih datar, straight forward, cepat, to the point.

  • @deilealenaret
    @deilealenaret 8 หลายเดือนก่อน +11

    DISKUSI PALING PALING TOP! pembahasan yang patut diapresiasi, adanya ini menjadikan sebuah pemahaman yang sebelumnya terkubur pada masing masing generasi, sekarang tercurah dalam bentuk pengertian. perwakilan antar generasi yang bijak dapat membuktikan sebuah alasan yang cukup terbuktikan. terima kasih mbak nana atas konten baiknya, salam dari generasi z!

  • @lusianarosadri1524
    @lusianarosadri1524 10 หลายเดือนก่อน +28

    respect each other, jangan lupakan etika karena kita manusia terpuji. Makasih mbak Nana, tim, dan narasumber untuk pengajaran hidup ini. Semoga menjadi amal jariyah dan jejak digital hebat yang bisa ditonton generasi2 selanjutnya. Salute

  • @azharaz2613
    @azharaz2613 10 หลายเดือนก่อน +5

    Bener kata fahri. Generasi sekarang itu butuh ruang berekspresi dan bisa menjadi diri sendiri. Bukan generasi sekrang gk bisa mandiri, tapi sering kali mau ambil keputusan harus diatur2. Sedangkan kebanyakan generasi org tua dulu terlalu memaksakan harapannya karena tidak paham maunya dan ide generasi sekarang jadi apa.

    • @andreasirawan1906
      @andreasirawan1906 9 หลายเดือนก่อน

      Terlalu asyik dengan diri sendiri sampai2 jadi anti sosial dan tidak paham konteks sopan santun..

  • @aadika45
    @aadika45 10 หลายเดือนก่อน +5

    Pak Slamet benar-benar merepresentasikan "OK BOOMER", dan selalu ngasih contoh setiap argumen milenial dan gen keluar sampai menit ke 16 ini gue nonton🤣😅

  • @pujiharyanto9996
    @pujiharyanto9996 9 หลายเดือนก่อน +5

    Gw generasi milenial dan gw yakin 100 % klo felicia juga gen milenial karna dari ekspresinya menjelaskan sesuatu disitu terlihat sekali sisi kritisnya, canggungya, berusaha untuk menjelaskan sesuatu agar bisa diterima juga rasa pengertian terhadap lawan bicara mencoba memahami kenapa masing masing generasi memililiki sifat seperti itu.. Sesama gen milenial kami mengenali orang orang yg segenerasi dgn kami..

  • @tikanadhifatun1347
    @tikanadhifatun1347 10 หลายเดือนก่อน +15

    Intinya setiap generasi selalu punya cerita dan pembenaran2nya masing2. Namun perlu diingat bahwa tidak semua kebenaran yg kita yakini bersifat absolut. Jadi penting untuk respect each other, melatih diri untuk lebih berempati supaya terjalin sinergi yg sesuai dg kondisi 😊

  • @rakhmatr5955
    @rakhmatr5955 10 หลายเดือนก่อน +23

    Keren, tiap tokoh yg diundang menampilkan secara "Natural" dan sangat merepresentasikan baik sifat, cara komunikasi, mindset dll. dari tiap generasinya.

  • @mpomutty
    @mpomutty 10 หลายเดือนก่อน +6

    Lumayan relate dengan "GenZ perlu alasan", sbg milenial juga cukup banyak hal yng gw pengen tau, tapi alasannya selalu ngambang saat dijawab generasi di atas gw, gk ada alasan/jawaban yng pasti. Gk salah juga sbnernya karena makin tua makin sadar alasan/jawaban itu akan ketemu sendiri di titik dewasa tertentu.. jadi, mau gen z dkasih tau kek mana ya klo blm waktunya paham ya gk akan paham... namanya hidayah wkwk di dunia trnyata emng harus sperti itu lingkarannya...

  • @maisyafarhati4843
    @maisyafarhati4843 10 หลายเดือนก่อน +10

    Jarang2 komen di TH-cam, tapi episode ini layak dapat apresiasi karena sangat humanis dan membuka percakapan yang mungkin dalam kehidupan sehari-hari cukup sulit terjadi. Bravo, tim Narasi!

  • @agusugian
    @agusugian 9 หลายเดือนก่อน +5

    Gen Z pas tua kayanya akan seru sih, pada melek digital, melek krisis mental, melek krisis alam.

  • @juanedrik633
    @juanedrik633 10 หลายเดือนก่อน +20

    Saya generasi z. "Kebagahagiaan adalah saat kalian bisa mendefinisikan kebahagiaan itu sendiri".❤❤️❤️

  • @asrinabintinasir9274
    @asrinabintinasir9274 8 หลายเดือนก่อน +3

    Salah satu penyebab gen z susah mendefinisikan makna bahagia karena terlalu banyak persoalan sehingga sesuatu yang bahagia itu sulit dicapai maknanya lebih mendalam. Cmiw to all!

  • @tandamata1925
    @tandamata1925 10 หลายเดือนก่อน +8

    Sebagai orang tua /boomer , thanks untuk pod cast ini, rasanya generasi ortu harus menerima ada ga nyambungnya dgn yg lebih muda di jaman kapanpun.

  • @podhistory952
    @podhistory952 10 หลายเดือนก่อน +16

    Ahhhh nungguin banget ini, sangat relate bat sama saya yang pernah kerja dan dilingkungan kerja ada baby boomer dan milenial dan saya Gen z sendirian

  • @mabarbadmintontv574
    @mabarbadmintontv574 10 หลายเดือนก่อน +7

    Asikk betul dengerin para generasi bicara ,mengenai segala hal perbedaan dan cara pandang , skrang jadi paham kenapa anak anak skrang beda dengan jaman saya waktu seumuran mereka , semua karena segala hal berubah , tapi tetap harus respek satu sama lain

  • @isabelles9205
    @isabelles9205 10 หลายเดือนก่อน +10

    Bagus banget konten kali ini. Eye-opening, everyone was respectful, and the content itself was heavy yet comedic. Silver lining-nya adalah try to be more understanding and respectful to all generations; karena semua punya pros and cons. Hats off to everyone including the crew involved in the making of this!

  • @eminoirmusic
    @eminoirmusic 10 หลายเดือนก่อน +4

    Ini keempat narsum yg bisa diajak ngobrol ke smua topik, bisa dipatenkan mbak nana! Tp syg banget bang pandji di nyc. He's a good speaker

  • @atw5195
    @atw5195 10 หลายเดือนก่อน +30

    Keren bgt om slamet bisa ngertiin berbagai generasi, emang baby boomer itu pendengar yg baik ya

    • @IchaZevanna
      @IchaZevanna 10 หลายเดือนก่อน +1

      Boomer dan Gen Z jstru kebalikannya. Boomer krn mrsa paling senior jd ska gamau dngerin. Gen Z krn ga sabaran maunya lgsg ngelewatin jd ga mau dngerin.

    • @Anna12124
      @Anna12124 10 หลายเดือนก่อน

      ​@@IchaZevannalumayan bener sih. Cuma apa ya atasan gue boomer. Adaaaaaaa aja aturan gak penting buat kepentingan politik dia di kantor. Jadi, gue sebel boomer gara gara atasan gue wkwkwkwkwk... Maap gue ngerti gak semua atasan gue doang ini. Tapi gue sebel 😂

  • @ogiepratama6025
    @ogiepratama6025 10 หลายเดือนก่อน +8

    Seru banget akhirnya ada ruang mempersatukan 4 generasi yg sebelumnya saling berprasangka buruk, yang pada ujungnya sebenarnya butuh pendekatan lebih baik agar tau tujuan sebenarnya dari masing masing generasi, kereeeen~

  • @liaasyaaa
    @liaasyaaa 10 หลายเดือนก่อน +9

    keren banget!!!
    dialektika seru dari generasi yg berbeda, entah kenapa jadi terharu liatnya…. ya realitanya manusia hidup berdampingan kan dari berbagai generasi pastinya perlu mengerti and respect satu sama lain, dan konten mata najwa yang ini bikin mata lebih kebuka sih apalagi dengan opini-opini dan perasaan-perasaan yang mewakili org-org dari berbagai generasi semoga jadi titik temu bahwa human life itu indah banget

  • @padmasariadiwidya1474
    @padmasariadiwidya1474 8 หลายเดือนก่อน +2

    Sangat setuju sekali dengan 'humble correction' Bung Slamet bahwa kita di NKRI lebih cocok dgn sebutan 'generasi lampu teplok' 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 ... 'wisdom would only be realised by being humble'
    🙏🏻🙏🏻🙏🏻 'YES' kita wajib sekali untuk menjaga budaya 'saling menghormati' (terutama yg muda kpd yg lebih tua 🙏🏻🙏🏻🙏🏻) plus 'saling bertukar pendapat untk lebih saling memahami' 👏👏👏
    Terimakasih mbak Nana atas media ini 😎 so ooo COOL! 🤗💐💖👍👍👍 Semoga dengan konsistensinya komunikasi dan silahturahmi yg hangat penuh rasa hormat satu kpd yg lain dgn rasa humor yg tinggi spt ini 'the gap soon be zero' 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 demi kemajuan, kesejahteraan dan kebahagian kita semua bersama tanpa memandang perbedaan sbg masalah lagi tetapi menikmati indahnya 'perbedaan' itu (yg sesungguhnya adalah suatu keniscayaan) 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
    Selamat!!! Atas percakapan santai yg sungguh bermakna ini
    👌👍 👏👏👏 😎 Salam hormat, salut dan sukses selalu dari saya kpd semua 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 ✊✊✊😊

  • @xx-dl2xb
    @xx-dl2xb 10 หลายเดือนก่อน +5

    Setiap jaman akan muncul tantangan baru, tokoh baru, pemikir baru. Belajar dari masa lalu juga perluu

  • @arismunandar3385
    @arismunandar3385 10 หลายเดือนก่อน +12

    Full package, luar biasa open minded disetiap generasi

  • @salesadmin3133
    @salesadmin3133 10 หลายเดือนก่อน +2

    Opung Slamet Rahardjo dari generasi baby boomer tu klo ngomong emang beda ya...sllu hangat🤗

  • @fredygaspary5812
    @fredygaspary5812 10 หลายเดือนก่อน +16

    fenomenal. sangat bersinggungan dengan kehidupan saya sebagai penonton. sangat menginspirasi dan membuka wawasan isi kepala masing2 generasi. Klo bisa dilanjutkan terus podcast semacam ini Mbak Nana. terima kasih banyak atas konten dan para bintang tamunya yang sudah mau hadir dan mau berpendapat jujur dan apa adanya. 🤗

  • @azulXreaction
    @azulXreaction 10 หลายเดือนก่อน +5

    wawww,, ada Pandji, cece Felii,, 22nya sering banget gua tontonin. akhirnya dipertemukan. mantap thanku

  • @annhrk1112
    @annhrk1112 10 หลายเดือนก่อน +10

    Talkshow yang membuka mata tiap generasi utk saling memahami bahwa tiap generasi adalah bentukan dari masanya. "Where we're from". Thank's Mbak Najwa 💙

  • @ekagunap.u3003
    @ekagunap.u3003 10 หลายเดือนก่อน +6

    ini adalah diskusi yang baik antar generasi, yang mana jarang sekali terjadi di lingkungan sehari-hari seperti keluarga besar ataupun perusahaan

  • @elfaChagi
    @elfaChagi 10 หลายเดือนก่อน +5

    Gesture, posture jangan dihilangkan maknanya, etika itu penting. Sangat mengena. Makasih eyang Slamet

  • @SeorangTakBernama
    @SeorangTakBernama 10 หลายเดือนก่อน +6

    Kehilangan terbesar dlm dunia tanpa batas adalah rasa "kangen/rindu".

  • @ivansecreso
    @ivansecreso 10 หลายเดือนก่อน +95

    menggabungkan kalimat bang Panji mengenai ada "Wisdom" yg bisa diambil dari para Boomer, dengan fakta yg disampaikan Guru Gembul mengenai "Kebanyakan anak jaman sekarang tidak bisa memahami KONTEKS" ini yang jadi masalah menurut saya... contoh aja seperti cerita tentang anak disuruh turun untuk salim sama tamu nya orang tua... Gen Z ga merasa itu penting sehingga dijadikan contoh moment untuk mengatakan "OK BOOMER", padahal ada 2 WISDOM yang bisa diambil dikejadian itu... 1. Orang tua ga akan mengenalkan anaknya ke tamu kalo dia tidak bangga pada anaknya... 2. Orang Tua sedang membangunkan LINK untuk anaknya nanti... bisa jadi setelah lulus kuliah si anak akan direkomendasikan untuk kerja di perusahaan teman2nya itu... dan masih banyak WISDOM lain yg bisa diambil... tapi kembali lagi, GEN Z bisa atau tidak memahami kontek atau Wisdom itu...

    • @jelitaazwar3243
      @jelitaazwar3243 10 หลายเดือนก่อน +2

      Nahhh ini!!!!

    • @setyawatiamy7307
      @setyawatiamy7307 10 หลายเดือนก่อน +15

      Bgaian dari generasi yang lebih tua untuk mau menjelaskan "why" nya ke generasi yang lebih muda (anak2nya terutama). Siapapun kalau disuruh tanpa tahu alasan/manfaat dibaliknya, ga akan sepowerful orang yang mengerjakan sesuatu karena tahu tujuannya. Kalau tahu, mungkin bakalan lebih luar biasa expresinya. Banyak juga orang tua yang suruh anak2nya tanpa tahu tujuannya, cuma asal ikut2an, tanpa tahu esensinya. Itu yang bikin anak2 kesel :)

    • @kiyowo21
      @kiyowo21 10 หลายเดือนก่อน +3

      Nah ini setuju, jadi gen z sekarang itu nyolot karena mereka mampu berpikir kritis selalu ada pertanyaan "why",, dan kalo yg nyuruh gak ngelakuin apa yg disuruh auto gak terima gitu misal ortu nyuruh anaknya sholat nah si anak gak liat ortunya sholat langsung auto nyolot "mama/bapak aja gak sholat" sedangkan generasi sebelumnya kek generis x dan baby boomers itu berdasarkan pengakuan mereka pribadi gak pernah ada atau gak bakalan berani ngomong gitu ke ortunya mungkin juga karena tau auto bakalan di sabet kali ya kalo ngomong gitu wkwkwk

    • @niqiaoshenmelol.
      @niqiaoshenmelol. 10 หลายเดือนก่อน

      ​​@@kiyowo21itu sepertinya permasalahan ke milenials ya. sekarang gen z setengah alpha bicaranya dicampur dengan bahasa kasar atau bersifat dewasa pdhl masih kecil dan anak2 pengaruh internet ini😢

    • @user-vz3pd3nh4t
      @user-vz3pd3nh4t 10 หลายเดือนก่อน +1

      padahal KONEKSI itu penting.... bill Gates saja sudah dikenalkan orangtuanya dengan warren buffer JAUH SEBELUM TERKENAL

  • @raadpttrr3674
    @raadpttrr3674 10 หลายเดือนก่อน +1

    1:02:50 - sampai dimana pas Pak Slamet Rahardjo mengangguk saat Fahri mendefinisikan bahagia, lalu ditanya Felicia "Om setuju ya?", "ini lebih ke menghargai". Ya ampun, selama durasi itulah, setiap kalimat yang keluar dari seorang Pak Slamet Rahardjo penuh dengan makna dan kebijaksanaan. Melihat beliau seperti melihat eyang saya sendiri ketika kami bercengkrama bersama dan sekarang saya merindukan momen tersebut.
    Terima kasih, Narasi!

  • @MrDanu75
    @MrDanu75 9 หลายเดือนก่อน +7

    1:02:52 gw terharu & bahkan sempet menetes air mata saat petuah yg sangat super dari om Slamet ini bahwa di setiap generasi pasti ada harapan. Dan memang yg manusia tetap bertahan hidup adalah masih adanya harapan di dalam pikiran & hatinya

  • @diahkormelitaverhoeven4858
    @diahkormelitaverhoeven4858 10 หลายเดือนก่อน +5

    Saya generasi Panji dan Najwa, Bahagia itu adalah kalau kita bisa membahagiakan orang lain.❤

  • @geniusonyeo
    @geniusonyeo 10 หลายเดือนก่อน +8

    Menggambarkan generation gap banget asli 😭 Organik sekali gitu interaksinha. Frustrasinya Gen Z-nya Fahri kerasa sampe sini 😂

  • @muhammadalihusain9925
    @muhammadalihusain9925 8 หลายเดือนก่อน +2

    sukak banget sih tema nya

  • @penafauzy
    @penafauzy 10 หลายเดือนก่อน +7

    Seandainya semua Baby Boomer seperti Pak Slamet.
    Iya betul, aktor.

  • @dilaoktafinaawalia9619
    @dilaoktafinaawalia9619 10 หลายเดือนก่อน +3

    gua nge highlight banget kata kata bang panjdi di menit 44:15
    anak anak muda cenderung menyalahkan "ke atas" ,padahal kalau di negara demokrasi mah "u get the leader u deserve... if thats ur leader bcs u tht way" maksudnya pemimpin itu adalah cerminan org memilihnya

  • @gadis6532
    @gadis6532 10 หลายเดือนก่อน +4

    Terharu, sebagai gen z dan sandwich berasa dikasihani sama pak slamet rahardjo 😢

  • @San-zw6ct
    @San-zw6ct 9 หลายเดือนก่อน +1

    1:03:36 bagus banget nasehatnya, generasi mereka tau dr mana cahaya berasal dan tau bagaimana proses menyalakannya, sedangkan gen z hanya tau cahaya yg saat kita butuh tinggal klik entah dr apa dan dr mana cahaya itu berasal

  • @petersetiawan4597
    @petersetiawan4597 10 หลายเดือนก่อน +2

    Mba Najwa
    I am a boomer left Indonesia 1973 grew up mostly in Canada. My exposure in the business circle is quite diverse. indonesians, Chinese, Thai, Bangladeshis etc. This discussion is limited to Certain level and group of communities.

  • @akuyoaku3700
    @akuyoaku3700 10 หลายเดือนก่อน +5

    terimakasih mba nana, akhirnya saya tahu perbedaan dari setiap generasi2, dan baik buruknya dari pilihan2 yang udh kita buat, utk genarasi z emang banyak pilihan jadi serba bingung mau pilih yang mana, baiknya generasi baby boomer yang memberikan arahan dari pilihan tersebut, meski kadang dianggap sok bijak, atau sok tau darigenerasi z tapi tetap peran dari generasi baby boomer sangat diibutuhkan untuk menuntun generasi z maupun generasi selanjutnya ke arah yang lebih baik..

  • @lizasaerang8665
    @lizasaerang8665 10 หลายเดือนก่อน +5

    Mungkin perspektif bagaimana neuroscience berbicara juga seru utk dibedah, karena di usia 20an pun sebenarnya proses pemikirannya emang belum matang even saat mereka mengambil pihan2 hidupnya. Overall, diskusi ini sangat menarik dan banyak insightful. Thanks Narasi 👍😀

  • @heyhara
    @heyhara 8 หลายเดือนก่อน +2

    "esensi dari komunikasi" yang diucap sama baby boomer tuh ngena banget, as a gen z i couldn't agree more, memang komunikasi tuh hal terpenting, mau sama teman orang tua, mau sama keluarga ga yang dikenal, membangun komunikasi itu untuk relasi, manusia makhluk sosial, walau relasi tidak terjalin tetap membuka pandangan terhadap pandangan baru lewat "esensi dari komunikasi" ini. sayangnya gen-z sekarang maunya sat set sat set langsung inti tanpa analisis dan deskripsi yang berujung miss-komunikasi, sedih kadang. tapi juga gabisa disalahkan karena sekarang gen-z selalu kejar-kejaran dengan waktu di zaman yang serba instant dan cepat ini, jadi tanpa basa-basi mereka bisa langsung mendapat hasil untuk naik ke tangga selanjutnya lagi 😮

  • @anugeraha.u8995
    @anugeraha.u8995 8 หลายเดือนก่อน +2

    diskusi terkeren yg pernah kutonton selama 16tahun ini. gabisa berhenti senyum liat mereka saling berbagi perspektif, saling menghargai satu sama lain, ditambah lagi mbak najwa yang mantep banget ngatur alur pembicaraannya🤩. intinya keren mantep jiwa sedunia.

  • @freemanINA
    @freemanINA 10 หลายเดือนก่อน +6

    Lupa qoutes nya siapa tapi intinya
    SETIAP GENERASI selalu merasa lebih PINTAR dari generasi sebelumnya, dan selalu merasa lebih BIJAK dari generasi selanjutnya.

  • @hannidacute2769
    @hannidacute2769 10 หลายเดือนก่อน +20

    Asli cerdas banget Najwa , belum ada duanya di indo

  • @OkyBagus
    @OkyBagus 8 หลายเดือนก่อน +2

    Karena GenZ sudah punya akses ke dunia yg luas ini secara langsung di gadgetnya, tapi berbeda dengan Milenial, Gen X dan Boomers
    Mereka pernah merasakan waktu untuk mengenal apa itu sosialisasi dan berkumpul tanpa adanya gadget

  • @KentKen-rf1pt
    @KentKen-rf1pt 9 หลายเดือนก่อน +2

    Ilmu pengetahuan itu diutamakan.
    Dan hormat menghormati itu sentiasa ada dalam perbincangan.

  • @10msvivian
    @10msvivian 10 หลายเดือนก่อน +5

    Dalam 15 menit ya, barusan liat yg like 1,5k, eh balik liat lagi uda 1,6k
    Thankyou ya kaka Najwa yg mengundang orang2 luarbiasa menarik ke acara mu. Sukses selalu ya. Ada cici Feli jg ❤
    Tuhan berkati

    • @IchaZevanna
      @IchaZevanna 10 หลายเดือนก่อน

      Dalam 1 jam lebih video seperti melihat ratusan tahun kehidupan ya krn lgsg liat gambaran 4 gnerasi

  • @cidek_samawy
    @cidek_samawy 10 หลายเดือนก่อน +3

    Bisa2nya aku nangis nonton ini.
    Ingat dulu pernah salah pake kata2 sampai nyinggung almarhum kakek aku, dan pas beliau cerita ke ibu aku Beliau sambil nangis😢

  • @ahcandysweet13
    @ahcandysweet13 10 หลายเดือนก่อน +6

    Sebagai Millennial Aku benar benar sukak bgt pembahasan Generation Gap ini jd melek sm perubahan era generasi ✨ 👏🏻✨

    • @zynabell3019
      @zynabell3019 9 หลายเดือนก่อน

      Aku generasi millennial yg mendekati generasi z so aku faham dua dua nya wkwkwk and soal nya temen aku ada di dua genarasi ini ,tapiii seruuu sihh dsini kita tauu and tambah wawasan hehe😂😊

  • @weiliangchen4554
    @weiliangchen4554 7 หลายเดือนก่อน +1

    Kita siap menyongsong ke era Gen. Ai
    Masa populasi manusia mulai diatur dan dilestarikan ras nya, dan pelestarian alam oleh AGi!

  • @alvin3165
    @alvin3165 10 หลายเดือนก่อน +9

    mantap jadi bisa belajar poin of view dr tiap generasi tanpa saling mendiskriminasi

  • @topanaja2377
    @topanaja2377 9 หลายเดือนก่อน +22

    Sebagai gen Z, kalau misal baby boomers melarang atau menggurui tuh ya memang kita perlu alasan "kenapa sih kok harus gini ?" Bukan harus dipaksa ngerti dan jalani aja tanpa alasan yg jelas. Bener kata gen X, kita harus ngeliat si kolot itu sebagai pengalaman dan berbagai kata kata mutiara nya yg biasanya relevan juga buat generasi manapun karena ya hidup mereka lebih lama. Diskusi lintas generasi seperti ini keren parah sih

  • @ArfasIdeas
    @ArfasIdeas 10 หลายเดือนก่อน +4

    Salah satu diskusi paling membahagiakan buat saya.
    Sebagai bagian Generasi Milenial yang masih menemui pengalaman Generasi Lampu Teplok. Yang punya banyak pengalaman jadul juga membersamai anak-anak Gen Z. Banyak ilmu dari empat generasi tamu Mata Najwa. Thanks.

  • @triokurniawan2552
    @triokurniawan2552 10 หลายเดือนก่อน +1

    maasyaa Allah, pagi ini Allah menakdirkanku menyimak perbincangan yang penuh pembelajaran...semakin meneguhkan bahwa Allah tak pernah salah menyampaikan wahyu pertama dengan perintah "iqra'" yang bermakna belajar, sebab sesungguhnya tugas kita sebagai manusia (seumur hidup) adalah memang belajar, menjadi lebih berakhlaq dan menjadi lebih bermartabat juga lebih bijak....alhamdulillah😇🤗

  • @KarimAmrullah029
    @KarimAmrullah029 10 หลายเดือนก่อน +6

    Seneng deh sama pembahasan mengenai 4 generasi ini,semoga ada part 2 nya,dan juga merasa cukup terwakilkan harapan dan keluh kesahnya saya yg dari generasi milenial.sehat selalu untuk kak najwa dan juga tamu undangan serta tim narasi.😊

  • @bubblegum8912
    @bubblegum8912 10 หลายเดือนก่อน +5

    Komedi dapet, pencerahan dapat, serunya dapet. Emang bang pandji mvp nya.

  • @renovannache6998
    @renovannache6998 10 หลายเดือนก่อน +1

    Hari ini dapat perspektif baru ttg kebahagiaan dari 4 generasi.
    Dan quote wisdom penutup dari Om Slamet:
    "kita tidak harus bersetuju, tapi harus saling menghargai."
    Terima kasih,Narasi!

  • @auroramarbun
    @auroramarbun 10 หลายเดือนก่อน +1

    Saya suka banget dengan tayangan ini. Bener2 menarik. Saya gen milenial, tapi masih merasakan keterbatasan di awal tahun 80an. Seru dan memorable.

  • @siskataroreh84
    @siskataroreh84 10 หลายเดือนก่อน +8

    Suka banget nonton dan dengar perbedaan 4 generasi ...❤

  • @hobasberry4039
    @hobasberry4039 10 หลายเดือนก่อน +3

    Terharu banget nontonnya, dapet banyak wawasan dan lebih membuka pikiran. Aku sebagai gen Z banyak bngt relatenya:)

  • @y00njuwi
    @y00njuwi 10 หลายเดือนก่อน +1

    bener banget. saling menghargai dan respek satu sama lain tu bikin hidup nyaman dan tentram. baik kita suka maupun ga suka sm org tertentu, tp kalau harus bersinggungan dlm sosial langsung, respek dn menghargai sbg pondasi sifat dasar manusia emg perlu bgt siih.
    skrg bbrpa di lingkungan trjadi diskriminasi perbedaan, krn kurangnya respect each other.
    sukak bgt sm tema ini, 5 jam mereka ngobrol keaknya bakal betah ku tonton n dengerin. 🙏🏼

  • @ciptahimawan9570
    @ciptahimawan9570 10 หลายเดือนก่อน +2

    Alhamdulillah keren banget obrolan ini. Anggap aja omong kosong bhw manusia itu makhluk sosial bkn hanya makhluk sosial media. Satu lagi, kita selalu diajarin isilah dengan jawaban yg benar, bukan jawaban yg jujur.

  • @bayuaditya5189
    @bayuaditya5189 10 หลายเดือนก่อน +5

    Saya dr generasi millenial,mnurut saya Jaman skrg kita kehilangan arti kangen/rindu,silaturahmi,aklhak,moral