pesan buat kita² anak sma an = jangan banyak² scrolling² ga jelas ya bro / sis. masih banyak kegiatan yang bener² bermanfaat buat hidup kita loh, contoh = ikutan eskul yang kita suka, main futsal, bola, traveling, bela diri, running, gym, atauu sekedar push up, shit up di rumah. itu lebih amat bermanfaat daripada scroll scroll g ada tujuan. bayangin aja, misal scroll scroll ig / tiktok 1 /2 jam sehari DI KALI 1 tahun, buset klo lo pake belajar gitar kayaknya udah jago deh bro. sekian dari gue, Terimakasih
Gw sebenarnya heran deh mengapa orang" yang teralu bergantung kepada standar sosmed (termasuk tiktok), ikut" tren aneh, dan fomo justru hidupnya baik" saja, sedangan gw yang berusaha menjadi orang baik malah dijauhin dan dianggap aneh.
Biasanya ya yg bergantung pada standar sosmed sih...... (dari pandangan orang yg punya tiktok tapi low profile) Sebagian mungkin buat seru2an sih ok asal gk ngerugiin siapa2, dan juga nyari nasehat2 dari orng yang berpengalaman entah itu bisnis/hubungan/atau pendidikan. Intinya tergantung pengunanya sih isa make otak/moralnya atau tidak. Also biarin aja kalo kamu sdh berusaha baik tapi dijahui dan dianggap aneh, lagian tidak semua orang pantes dpt sikap baik dari diri kita sendiri dan mending bomat aja sama tipe orang2 kek gitu.
sama, gua udah sering di katain ketinggalan zaman dan manusia goa cuma karena gak tau apa yang lagi trending, di sosial media terutama tiktok, padahal gua bisa lihat jelas orang-orang yang katanya "up to date banget" itu tuh gak sebahagia yang kelihatan, mereka kek tuh terlalu cemas dan takut akan sesuatu terutama di tiktok sedangkan gua b aja sehari-hari
Itulah sebabnya kenapa orang2 seperti anda, termasuk saya sepatutnya menyentil secara konsisten terhadap mereka, yg saya dasarkan pada sebuah postingan status saya yg mengutip kata bijak pada aplikasi lemo yg katanya menghasilkan uang tambahan kemudian postingan status user populer lain meresponnya dg statusnya yg mengatakan memangnya tidak butuh skincare, ini, itu.. Bahkan ketika saya update profile Instagram saya yg kemudian memfollow influencer Instagram, kemudian si influencer mengupdate statusnya ngarepinnya dikejar brondong, taunya dikejar suami orang.. Entah saya baper/bukan bahkan jarang update profile media sosial.. Kenyataannya seperti itu bahkan kita tidak melakukan bentuk kerugian apapun kepada mereka.. Apalagi setelah grub whatsapp beberapa tahun belakangan dilakukan pengawasan, apakah anda yg ngeh jika whatsapp sudah tidak memiliki privasi bahkan bisa digunakan untuk mengawasi setiap usernya? Yg jadi pertanyaannya adalah kenapa mereka seperti itu sebelum bahkan setelah mereka menggapai kesuksesan karir mereka yg mana mereka mudah mengabaikan ajaran2 agama mereka? Sekaligus moralnya dipertanyakan ditengah kondisi Indonesia sekarang yg buruk
Salah satu trend masih disebarkan influencer tiktod sampai sekarang itu mencari yg mengutamakan atm, namun sebenarnya itu hanya tipu2, banyak mereka yg seperti itu memang mencari couple yg kaya raya, pengusaha maupun sebagai influencer/public figure jg.. Jika mencari ATM kan mayoritas penduduk Indonesia pasti memiliki uang di bank.. Namun yg sangat mengherankan penonton bahkan penggemar kontennya masih mengagungkan melebihi harga diri orang lain seperti menghina orang2 yg kontra dengannya.. Itu bisa dikatakan sebagai sifat matre, senang & dipertahankan ketika harta berlimpah, marah & diceraikan ketika harta berkurang hingga penonton & penggemarnya terobsesi tanpa mereka bisa mendapatkan idolanya.. Jika mereka bisa mendapatkannya kenapa harus koar2 di influencekan seperti itu, tinggal mereka cari & hidup harmonis udah.. Sejatinya yg merusak media sosial faktor besarnya kelakuan2 seperti mereka dimana tiktok terkenal jogetnya dikarenakan mereka meresponnya dg cara yg merusak, toxict & negatif.. Mungkin karena faktor moral, pendidikan, ekonomi & star syndrome mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam menggunakan media sosial.. Memang medsos bisa menghasilkan banyak penghasilan hingga membuat penggunanya terkenal maupun populer & bisa dikatakan yg ada dipikiran sebagian banyak penggunanya yg seperti itu memang mengikuti hal2 merusak, toxict, negatif & tidak bermanfaat atau sekedar cuan, tanpa mengutamakan adab/moral agamanya.. Itu baru ranah media sosial, ada yg mereka tidak sukai dari orang lain baik & biasa aja dimana mereka meresponnya seperti itu.. Bagaimana ceritanya jika mereka mencalonkan mewakili rakyat Indonesia?
ini mengingatkan aku sama buku "filosofi teras" dikontomi kendali, hal yg tidak bisa kita kendalikan sepenuhnya (eksternal) dan hal hal yg secara penuh bisa kita kendalikan seperti diri kita sendiri (internal) seharusnya content creator kaya gini yg subscirber nya jutaan
Kuncinya 1 : Kendalikan Algoritma, bukan sebaliknya. Caranya: 1. Hapus semua histori penelusuran 2. Unfollow / Unsubscribe Akun / Channel unfaedah 3. Mulai follow channel edukasi, motivasi, religi, pengembangan diri sesuai bakat dan minat. 4. Skip dan laporkan atau sembunyikan setiap konten toxic / unfaedah yang muncul.
Di era sosmed, perhatian kita punya nilai yang mahal. Biar tetep waras, jaga perhatian kita biar tetep fokus sama hal positif dan membangun. Konten gajelas, bikin mual, pusing, skip. Ga semua omongan juga cocok untuk kita jadiin pegangan hidup kita. Karena banyak faktor yang harus di breakdown dari tiap individu, ngga asal generalisir. Kalo hidup udah mulai kerasa disetir ama sosmed, bisa off dulu sementara, biar otak istirahat dulu dari insight" sesat sosial media
Benar. Karena televisi setidaknya masih diregulasi/diatur apa-apa yg tayang. Masih dipikir siapa narasumber yg berbicara, biasanya ahli pada bidangnya. Lah sejak adanya socmed macem Twitter & Tiktok, semua orang bisa asbun & viral, meski dia bukan expert di bidang tsb. Ya contohnya kayak yg bikin standar tiktok tsb
Sebelum ada tiktok, laki2 ditolak karena : fisik, harta bibit bebet bobot. Setelah ada tiktok laki2 bisa ditolak karena : -Typing -playlist dangdut -hobi lovebird -penyepong diesel -game Pokonya jangan sampe kalian (cowo) deketin cewe gen z yang aktif main tiktok, saya berani jamin mereka punya banyak standar, sementara mereka bisa disebut cewe yang B aja.
@@Richie4corn Tergantung buat apa dulu? kalo buat bisnis atau konten kreator beda cerita. Mayoritas cowo ngeliat konten cuma diliat dan didengerin, kalo cewe itu meresapi. Itulah kenapa orang dulu bilang "laki2 menyikapi sesuatu dengan akal, sementara perempuan menggunakan hati"
@@adam-sahrani Iyess betul, biarpun mereka terkenal jamet versi good money, tapi ga semuanya itu alay. Ada kok yg pure emang hoby, tapi karna saking banyaknya oknum, image anak diesel jadi jelek, mulai dari yg terkenal sok seleb, tukang ngedrama, ugal dijalan, nambah polusi dan hobi flexing.
Dan gara2 socmed apalagi sejak adanya Instagram, Story WA, Tiktok.. orang jadi cenderung menilai "hasil" (luaran) saja tanpa menghargai "proses" (apa yg ada dibaliknya). Orang memamerkan sesuatu socmed pasti yg indah2 aja, berantem di rumah gak akan dipamerkan.. tentu saja.
Sumber masalah ini adalah org² yang sedang sakit hati atau sedih di kehidupan nyata dan mencari pelarian, salah satu pelarian yg gampang ya ini (media sosial) yg akhirnya membuat mereka terlalu banyak mengkonsumsi dopamine Ketika dopamine terlalu banyak di konsumsi atau gampangnya sudah (kecanduan) maka si org tsb akan mengira apa yg dia lihat di media sosial adlh apa yang sebenarnya terjadi di real life, padahal dunia nyata dan medsos itu hal yg berbeda jauh, yg kalian lihat di medsos itu tidak sampai 1% terjadi di real life Apalagi kebanyakan yg make standar tiktod ya para SDM indo dgn pola pikir yang gampang di atur omongan/tontonan
Sadar gak sih, Al-Quran itu ngasih contoh oeluarga banyak yang gak sempurna. Contoh Nabi Ibrahim Alaihissalam LDR sama keluarganya, Nabi Nuh Alaihissalam salah satu anaknya durhaka, nabi Yusuf dijahatin sama kakak2xnya. Kenapa? Karena begitulah realitanya kehidupan jeluarga yg sebenarnya, ada aja gak sempurnanya. Dan itulah yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan dalam keluarga yang sebenarnya....
@@Transindoapstravel untuk mencontohkan bahwa Tuhan lah yang bisa memberi hidayah pada umatnya. Nabi hanya berkewajiban untuk menyampaikan saja. Perkara dia mau ikut atau Denial itu sudah d luar tanggung jawab dia
ga, lebih tepatny kitab suci mengajarkan banyak makhluk yg jatuh ke neraka karena sifat sombong dan iri.. kenapa para nabi selalu dimusuhi oleh org terdekatny sendiri? krn dipikiran mreka "mreka dari darah yg sama, kenapa malah dia yg dipilih menjadi nabi".. rasa iri sudah menguasai dan membutakan mreka sehingga mreka trmasuk golongan yg celaka.. di medsos jg ajang pamer, so ga sedikit yg termakan rasa iri dan membuat mreka celaka..
In the same time Allah juga ngasih tau solusinya sebagai contoh dan pembelajaran bagi umatNya. Di lain pihak ada juga cerita2 keluarga yg bahagia, harapan2 utk menyelesaikan masalah yg sedang terjadi dan sebagainya
kalau lo gampang kena trigger sama postingan orang, gw saranin untuk pikirkan secara analitis. Lo tanyakan kepada diri sendiri apakah dengan marah bisa menyelesaikan apapun.
Inti dari video ini: Jangan sekali kali membandingkan diri lu dengan orang lain. lu kalo orangnya gampang irian mending jangan, tapi kalo lu ngebandingin diri lu dengan orang lain buat memotivasi diri lu supaya menjadi orang yang lebih baik its fine.
GILA, gw suka sama pembawaan lu, cara lu ngomong, pemilihan kata, dan semuanya bener bener nyaman buat didengerin bahkan gw dengerin dari awal sampe akhir. Gw suka sama konten video ini sih, dan juga semangat terus buat channel ini semoga bisa terus berkembang.
Poin yang aku dapat; 1. Belajar bodo amat pada hal unfaedah 2. Pertimbangkan faedah dan unfaedah 3. Hidup adalah pilihan, yang menentukan kalian sendiri 4. Jangan mudah terpancing dengan trend, karena trend medsos seperti sebuah siklus yang tidak ada akhir nya
Mantap videonya bang. Gw suka sama contoh-contoh yang lu kasih, cocok dengan realita yang sering kita lakukan. Kan biasanya kreator lain hanya sekedar comot contoh-contoh dari video yang jadi referensi mereka, biasanya video luar negeri. Tapi itu berakibat gak relate dengan orang-orang kita.
Baguslah kemarin baca berita di Jawa Timur ada 3 Juta janda…sedangkan bapak” sang*an yg suka mengkampanyekan poligami malah nikahin anak” masih sekolah, makin banyak generasi problematik
Batesin penggunaan sosmed adalah cara paling bagus sih bagi gw yg dulu pernah hampir kesetir konten" childfree 🤣🤣 Nurutin konten kaya gitu malah ngebuat hidup lu yg aslinya bahagia malah jadi ribet sendiri karena opini orang lain ga sih? 😂
ya allah hidup sudah ribetnya bukan main. malah dibikin ribet sama pikiran, aku masih bingung kenapa manusia susah untuk ber pikiran tenang tidak memikirkan apa yang orang pikirkan.
gw emg sering maen sosmed tp seperlunya aja dan ga terlalu follow up hal receh hanya berita yg viral skrg dan info soal hobi gw, gw juga berencana buat konten tp gw harus niche konten yg bikin gw ga mewajibkan follow up hal-hal receh melainkan topik yang jelas menurut gw, contohnya gw bahas gadget dan game dua hal itu bisa gw ikutin tanpa mencuri waktu buat gw sendiri ketimbang ujung-ujungnya hidup diatur sama sosmed karena kerjaan.
Terlalu sering scroll video² flexing pelan² bakal di cuci otaknya, bisa jadi standar kehidupan yg mereka lihat itu sesuai yg ad di video² yg mreka scroll, membuat mereka tidak bersyukur krna sllu membandingkan kehidupan mereka dengan apa yg disuguhkan di sosmed.
Menikah itu memang mengerikan Saat menikah dengan orang yg salah Yg egois,pemarah serakah,pemalas, sombong, tukang selingkuh, kasar, dan playing victim, manipulatif, belum lagi saat menikah dengan seseorang yg hanya menutupi penyimpangan pada dirinya, dll Sakit sekali Ini aku bilang krn aku udh nikah dan udh punya anak Memang bukan tipe ideal suamiku tapi dgn dia tidak memiliki sifat2 buruk di atas, aku bersyukur sekali Tapi ttp aja ada hal yg bisa membuat kami bertengkar Dan krn sifat kami yg berbeda Menikah itu ga gampang, krn menyatukan 2 karakter berbeda, latar belakang berbeda dan pemikiran berbeda Jadi wajar orang yg belum menikah itu takut bakal salah pilih pasangan Lebih baik menangis krn jodoh lama ketemu Daripada menangis terus akibat sifat dan kelakuan buruk pasangan Lbh menyakitkan lagi saat udh berusaha melakukan yg terbaik tapi pasangan ga bisa menghargai
Solusi nya ya kurangin screen time sosmed, perbanyak nonton video kayak gini biar tiap hari nya kita dapat insight. Gw sedang berjuang jg untuk kurangin konsumsi sosmed, banyakin konsumsi literasi
menurutku orang-orang yang terlalu gampang kesetir sama konten sosial media itu kebanyakan terlalu fomo, karena di Indonesia, masih banyak banget orang-orang yang fomo banget sampe kalau ada berita atau sesuatu yang trending, mereka langsung terjun dan langsung ikut-ikutan tanpa tau apa yang terjadi dan apa yang sedang mereka lakukan, bahkan terkadang orang yang fomo ini udah tak tau, malah gak mau tau dan tidak peduli kalau dia sebenarnya tidak tau yang penting dia itu gak ketinggalan dengan apa-apa yang sedang heboh, trending, dan sebagainya
Betul, dan krn orang-orang berpikiran sempit dan FOMO inilah makanya Gibran bisa menjadi wakil presiden! Bener2 dimanfaatkan dan disetir yg katanya 58℅ itu, dan malahan mrka nggak menyadarinya, klo beda pendapat dibilang anak abah, udah parah negeri ini 😂
@@hanzouIVhanzouIVga akan ngaruh bang karena emang itu udah di tindas media sosial sama konten gituan gua hapus tiktok sekarang ga guna anj malahan sama Ig gua hapus dah jalan satu satunya
udah gede kok masih aja ga punya pendirian, masih aja diatur standar tiktok??? padahal udah gede, udah baligh, udah umur 20+, udah pernah mimpi basah, bahkan udah pernah mast***basi, kok masih aja diatur standar fyp tiktok & gapunya prinsip hidup sendiri??? lucuk..... tapi ga bikin ketawa
Ikut komen ah bedanya jaman 2000'an awal sama 2022 sampe saat ini teknologi untuk sekarang makin pesat perkembangan apalagi soal informasi. kebanyakan jaman sekarang pikiran" liar orang sudah gampang kita dengar, baca, dan dicerna di otak sedangkan jaman dulu belum pesatnya perkembangan teknologi atau pun belum adanya sosmed yg merajalela seperti sekarang mungkin pikiran" liar yg ada di otak orang belum kesebar luas.
media sosial aslinya sangat membantu jika dimanfaatkan dengan benar, perlunya sikap dan fondasi diri yang kuat untuk mengonsumsi suatu konten supaya hidup gak gampang disetir standar netizen
Secara terminologi namanya baru, kalau secara kejadian atau perasaam Ovt dll sejak manusia pertama jga ngerasain cuma Gen z atau orang kekinian yg ngebahasain dgn Term baru @@drandescancelled2825
@@drandescancelled2825 healing contohnya, healing dianggap liburan padahal klo di bahasa inggris liburan ya holiday, cuman karna gen z identik dengan mental health jadi disebut healing mungkin wkwk, banyak kata" Yang lain yg nggak nyambung sama maknanya
@@clashgaming7424 ya kalo itu baru beneran istilah buatan. Agak cringe aja sih aku orang" pas ngomong mau healing gitu. Aku awalnya ngira healing tuh berobat atau nambah hp di game gitu. Sekarang maknanya makin melenceng, geli dengernya.
Aku setuju bnget dg pembahasan ini bang,, asalkan kita bner² udah mampu memantapkan hati & dg ajaran agama yg dianut juga ya tentunya... Dlm membangun sebuah hubungan klwrga pasti egk mudah tp ini penting untuk keberlangsungan keturunan & jg cinta kasih dlm hubungan...semua akan tumbuh seiring wktu...cinta yg tepat dtg di waktu yg tepat 😇😇😇
karena media sosial adalah sumber kebahagiaan instan, maka setelah kecanduan dengan sosial media bakal susah banget untuk mendapatkan kebahagian dari sumber lain yang harus memiliki kerja keras dalam penggapainya.
Sosial media itu ibarat pisau bermata dua, ada yang manfaatin itu jadi ladang keuntungan, tapi ada juga yang jadi korban kecanduan Dan titik terparahnya ya itu, rugi waktu, tenaga, dan uang
*entah kenapa disaat maraknya medsos sekarang jadi susah cari teman, mau berteman malah dibilang sok asik dan kalau ga ikut trend malah dibilang norak dan susah punya teman*😅 Edit:gua heran siapa yg mempopulerkan kata sok asik itu, itu kata yang paling gua benco di hidup gua
Semoga akun ini terus berkembang. supaya banyak orang bisa sadar dan berlatih untuk berpikir secara kritis. Jangan telan mentah-mentah informasi yang beredar di sosial media. Jadilah orang yang selektif dalam memilih konten yang baik untuk kita konsumsi.
Memang populasi Indo itu harus dikurangi, faktanya 2021 yang cerai 447.743, 2020 291.677 kasus, marriage is scary itu real, klo ga ya gabakal cerai itu orang-orang, zaman sudah berbeda. Syarat lowongan kerja pun banyak nyari goodlooking + pendidikan, pendidikan tinggi pun makin mahal. Kalau seluruh rakyat mau hidup ala-ala medieval ya mesti banyak yg ga fomo sama trend sosmed
No pasangan, no nikah, no teman hidup,no percintaan,no hubungan dengan gender wanita. Hanya ingin menikmati hidup sendirian dan teman untuk pendamping melalui hewan saja. Saya tak terpengaruh oleh media sosial ini muncul di otak saya sendiri.
marriage is scary, bruh... it's just for you karena kalau sudah berpikir begitu, kamu masih belum layak bertemu jodoh mu. pernikahan itu menyucikan, tetapi peserta nya yang banyak khilaf dan kadang lupa kewajiban atas pasangannya.
Bener banget Inilah salah satu alasan saya meninggalkan sosmed Seperti IG, FB dan saya tidak pernah menginstal Tiktod. saya benar-benar benci standar sosmed
mereka bikin konten tentang "standar kebahagiaan" tapi dia yang bikin sendiri aja sebenernya gak memenuhi standar itu. yang akhirnya si pencipta standar itu juga ikutan tertekan bersama orang yang mindset nya juga udah terkontaminasi gara2 si pencipta standar tsb. Namun apakah aturan standar kebahagiaan itu akan hilang setelah si pencipta nya ikutan jatuh? Ya bakal diwarisi sama orang yang terkontaminasi. Senjata dua pisau yang merusak sang pelaku dan korban.
Gua sampe sekarang masih takut nikah karna trauma dari keluarga sendiri 😢 Gua melihat sendiri bahwa pernikahan tanpa persiapan yang matang akan menyebabkan kehancuran
coba anak2 muda under 25, ngobrol sama yang sudah berumur 36-40 keatas dan menikah. Mereka pastinya punya segudang kata mutiara yang pastinya lebih dari 1 menit atau 3 menit. Dan worthed to try man....
Syukur, gua udah nyadar dari dulu, sebagai manusia kita harus punya prinsip agar gak mudah di kendalikan orang lain, salahsatunya "sosial media". Coba deh kita lebih kritis, lebih peka, punya standar sendiri, ? Pasti lebih tenang. Terkadang "bodo amat" itu lebih menguntungkan dan menengkan.
Auto subscribe bang thanks konten edukasi lu sangat bermanfaat buat semua orang yang sedang ingin keluar dari lingkaran setan, yang membuat terjebak di lubang yang sama terus menerus🎉🎉
Hal ini udah lama banget jadi uneg2 gw yg benci kutipan "marriage is scarry". 3x gagal nikah dan ganti2 calon gegara kutipan itu. Mereka yg awalnya mau tapi pas di sosmed dapet kutipan itu langsung pada minder mandang realita daripada percaya sama yang kuasa. Mau bantah susah ga punya kata2 yang pas... Makasih bang dah bikin fidio kek gini. Bisa jadi masukan nasihat kalo dapet calon lgi 😊
padahal menikah gk menakutkan 😢 kecuali financial kurang baik😥 yg bikin menakutkan adalah bujang dan gk laku-laku😢😭🤦♂️ kebanyakan Nikah di koneha ujung2nya cerai💔 WHY😥🤔
Orang2 yg bikin VT "takut menikah" & ngarepin pasangan mapan itu lupa kalo di sekitarnya banyak pernikahan yg normal & baik2 saja. Kalo masalah bertengkar ama sesama pasangan itu mah wajar. Masalah suami & istri sama2 masih miskin itu juga wajar, berproses bareng. Gak ada pernikahan yg bebas dari ujian rumahtangga. Bahkan yg kaya pun gak menjamin pernikahan bahagia, bisa jadi ujian rumahtangganya lain lagi.. misal hadirnya orang ketiga atau perbedaan cara pandang dalam menghadapi sesuatu.
Menikah akan menakutkan jika menikah dgn org yg salah. Menikah itu ada suka dan duka juga, poin utama adalah saling mengerti, saling membantu dan saling menghargai
serius bang gw setuju sama point point lu, gw bilang begitu karena gw sendiri ngerasain langsung dampaknya, dari cewek yang bilng begini begitu padahal belum tentu kejadian nantinya yang malah dari masalah kecil itu bisa jadi masalah yang lebih besar dan lama lama jadi muncul masalah baru, lanjut terus bikin vidio edukasi gini bang semangatt
Gak salah di subscribe ni channel. Ini creator yg harusnya lebih di dengar orang. Dia bahasnya dengan ngulik masalah dulu, open minded secara positif, publik speaking nya easy listening. Dan topik kontennya bagus bgt pemilihnya.. semoga tambah berkembang lebih besar lagi channel yt ini
Beuhh channel baru yang bagus banget ini isinya, bangg tolong bahas stoikisme agar para gen z tidak banyak yang stres dan depresi karena sosmed yang diluar kendali 🙏
Media sosial menjadi tolak ukur kehidupan , maka dia adalah budak yang baik , karena nurut apa apa hang algoritma sosmed berikan , dan akhirnya hidupnya penuh dengan drama drama sosial dan tentunya sistem perbudakan
klo orang stress gara2 sosmed kalo gw justru kebalikanya, soalnya gw nyadar kalo gw dapet lebih dari rata2 orang, mulai dari keluagra harmonis, finansial cukup (bisa keliling dunia, sekolah kuliah di luar) sama sehat, tapi yang cuma gw iri gw gak punya duit sebanyak 271 triliun aja
Fakta, sosial media itu merusak bagi orang lemah, beda dengan orang smart dia yg mengendalikan sosial media,tp banyak yg jd bodoh gara² sosmed , sy merasakan itu di lingkungan sendiri
Sudah lama mengurangi medsos kecuali yang mengandung berita penting atau informasi penting . Sungguh...perasaan dan pikiran jadi lebih nyantai dan damai. Gak panas hati dan gak over thinking . juga perlahan rasa insecure ku betmrkurang
Sebagai anak muda, saya setuju banget sih sama pendapat abangnya, soalnya sosial media sekarang bikin anak muda banyak ngebandingin sama hidup orang yang gak ngepentingin dia, blum tau juga dia sama masalah yang ngebandingin orang tersebut.
Saya baru diberi smartphone oleh ortu ketika masuk SMK tahun 2021 lalu. Itupun juga smartphone lungsuran. Awalnya install banyak aplikasi social media. Tapi lama-kelamaan semakin membuat distraction dan candu hingga banyak PR dan tugas lain terbengkalai. Masuk semester 2 kelas 10 (awal 2022) saya memutuskan uninstall seluruh aplikasi sosial media dari smartphone (termasuk uninstall WA karena salah satu sumber distraction). Mulai bisa meninggalkan smartphone di rumah pada beberapa keadaan yang membuat konsentrasi di sekolah, tugas luar sekolah, dan PR menjadi lebih baik. Interaksi dengan sesama menjadi lebih baik. Smartphone lebih sering dipakai untuk telefon GSM dan akses e-email saja ketika sedang tidak beraktivitas dengan laptop/desktop. Itupun kalau sedang dibawa. Medsos saya batasi FB dan IG saja, itupun saya akses via laptop/desktop supaya tidak menjadi candu.
Sebenernya tiap orang punya selera soal cari pasangan sah2 aja, cm sosial media emg mengamplifikasi yg awalnya cm preferensi jd ketakutan2 yg gak masuk akal
Marriage is scarry (bagi yg gak punya iman). Bagi yg punya iman dan siap secara mental serta matang secara emosional, marriage adalah jalan termudah mengumpulkan pundi2 pahala. 😊
Aku jarang aktif sosmed sjak jmn friendster. Skrg pun udh jrg liat fb, n ig. Kayak yg capek aj gtu scrolling nya ga habis².. Paling nnton yt yg edukatif & hiburan secukupnya
" Ketika media sosial menjadi sumber utama kebahagiaan kita, kita berisiko kehilangan kemampuan untuk merasakan kebahagiaan yang sebenarnya "
Setuju
Iya njir relate banget
Betul brek
Menurut gw itu menyebabkan rusaknya kadar domin kebahagiaan yang natural.
kwkwk pernah juga kepikiran kayak gini
Prinsip gw bersosmed:kendalikan algoritma,bukan di kendaliin algoritma
Nice, simple nya vid ini gabakal nyampe beranda kalau kita lebih sering nnton hal ga mutu
Sebanyak mungkin jangan rekomendasikan v: dan tidak tertarik
@@septianhanun7910 gakk jufgaa ... tuu ikklann judoll adaa di fb ada du yutubb .. padahhall akuu gakk mainn judoll ..tpii muncull tuu di beranda fb dab ytub
Iya betul bg setuju gua
@@septianhanun7910 mantap
pesan buat kita² anak sma an = jangan banyak² scrolling² ga jelas ya bro / sis. masih banyak kegiatan yang bener² bermanfaat buat hidup kita loh, contoh = ikutan eskul yang kita suka, main futsal, bola, traveling, bela diri, running, gym, atauu sekedar push up, shit up di rumah. itu lebih amat bermanfaat daripada scroll scroll g ada tujuan. bayangin aja, misal scroll scroll ig / tiktok 1 /2 jam sehari DI KALI 1 tahun, buset klo lo pake belajar gitar kayaknya udah jago deh bro. sekian dari gue, Terimakasih
Iya betul❤
Sit up bang BUKAN shit up wkwkwkw bukan berak
@@tian901 hehe iyaa wkwk
Gua ada gitar tp males bgt latihannya 😅
Betul sekali
Semenjak ada tiktok makin aneh indonesia padahal biasa aja sebelum ada tiktok.
Perasaan aku ajasih jadi kalau gak terima yaudah
Fakta itu bre
pantes tiktod disematkan sebagai "aplikasi kandang monyet"
@@kimerunagasawa5509 karena yang make, IQ nya gak jauh beda Ama monyet 🤣
Dilingkungan saya begitu
Bener ko mba, info yang dikasih di tiktok juga kebanyakan sesat.
Gw sebenarnya heran deh mengapa orang" yang teralu bergantung kepada standar sosmed (termasuk tiktok), ikut" tren aneh, dan fomo justru hidupnya baik" saja, sedangan gw yang berusaha menjadi orang baik malah dijauhin dan dianggap aneh.
Biasanya ya yg bergantung pada standar sosmed sih...... (dari pandangan orang yg punya tiktok tapi low profile)
Sebagian mungkin buat seru2an sih ok asal gk ngerugiin siapa2, dan juga nyari nasehat2 dari orng yang berpengalaman entah itu bisnis/hubungan/atau pendidikan.
Intinya tergantung pengunanya sih isa make otak/moralnya atau tidak.
Also biarin aja kalo kamu sdh berusaha baik tapi dijahui dan dianggap aneh, lagian tidak semua orang pantes dpt sikap baik dari diri kita sendiri dan mending bomat aja sama tipe orang2 kek gitu.
sama, gua udah sering di katain ketinggalan zaman dan manusia goa cuma karena gak tau apa yang lagi trending, di sosial media terutama tiktok, padahal gua bisa lihat jelas orang-orang yang katanya "up to date banget" itu tuh gak sebahagia yang kelihatan, mereka kek tuh terlalu cemas dan takut akan sesuatu terutama di tiktok sedangkan gua b aja sehari-hari
Itulah sebabnya kenapa orang2 seperti anda, termasuk saya sepatutnya menyentil secara konsisten terhadap mereka, yg saya dasarkan pada sebuah postingan status saya yg mengutip kata bijak pada aplikasi lemo yg katanya menghasilkan uang tambahan kemudian postingan status user populer lain meresponnya dg statusnya yg mengatakan memangnya tidak butuh skincare, ini, itu.. Bahkan ketika saya update profile Instagram saya yg kemudian memfollow influencer Instagram, kemudian si influencer mengupdate statusnya ngarepinnya dikejar brondong, taunya dikejar suami orang.. Entah saya baper/bukan bahkan jarang update profile media sosial.. Kenyataannya seperti itu bahkan kita tidak melakukan bentuk kerugian apapun kepada mereka.. Apalagi setelah grub whatsapp beberapa tahun belakangan dilakukan pengawasan, apakah anda yg ngeh jika whatsapp sudah tidak memiliki privasi bahkan bisa digunakan untuk mengawasi setiap usernya? Yg jadi pertanyaannya adalah kenapa mereka seperti itu sebelum bahkan setelah mereka menggapai kesuksesan karir mereka yg mana mereka mudah mengabaikan ajaran2 agama mereka? Sekaligus moralnya dipertanyakan ditengah kondisi Indonesia sekarang yg buruk
Salah satu trend masih disebarkan influencer tiktod sampai sekarang itu mencari yg mengutamakan atm, namun sebenarnya itu hanya tipu2, banyak mereka yg seperti itu memang mencari couple yg kaya raya, pengusaha maupun sebagai influencer/public figure jg.. Jika mencari ATM kan mayoritas penduduk Indonesia pasti memiliki uang di bank.. Namun yg sangat mengherankan penonton bahkan penggemar kontennya masih mengagungkan melebihi harga diri orang lain seperti menghina orang2 yg kontra dengannya.. Itu bisa dikatakan sebagai sifat matre, senang & dipertahankan ketika harta berlimpah, marah & diceraikan ketika harta berkurang hingga penonton & penggemarnya terobsesi tanpa mereka bisa mendapatkan idolanya.. Jika mereka bisa mendapatkannya kenapa harus koar2 di influencekan seperti itu, tinggal mereka cari & hidup harmonis udah.. Sejatinya yg merusak media sosial faktor besarnya kelakuan2 seperti mereka dimana tiktok terkenal jogetnya dikarenakan mereka meresponnya dg cara yg merusak, toxict & negatif.. Mungkin karena faktor moral, pendidikan, ekonomi & star syndrome mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam menggunakan media sosial.. Memang medsos bisa menghasilkan banyak penghasilan hingga membuat penggunanya terkenal maupun populer & bisa dikatakan yg ada dipikiran sebagian banyak penggunanya yg seperti itu memang mengikuti hal2 merusak, toxict, negatif & tidak bermanfaat atau sekedar cuan, tanpa mengutamakan adab/moral agamanya.. Itu baru ranah media sosial, ada yg mereka tidak sukai dari orang lain baik & biasa aja dimana mereka meresponnya seperti itu.. Bagaimana ceritanya jika mereka mencalonkan mewakili rakyat Indonesia?
Hidupnya baik-baik saja? Emang lu 24 Jam? Bersama orang" yang anda sebutkan?
ini mengingatkan aku sama buku "filosofi teras" dikontomi kendali, hal yg tidak bisa kita kendalikan sepenuhnya (eksternal) dan hal hal yg secara penuh bisa kita kendalikan seperti diri kita sendiri (internal)
seharusnya content creator kaya gini yg subscirber nya jutaan
Sebagai gen z saya sangat benci dengan tren- tren sekarang yang sudah terlalu aneh terutama di platform tiktok.
Kuncinya 1 : Kendalikan Algoritma, bukan sebaliknya.
Caranya:
1. Hapus semua histori penelusuran
2. Unfollow / Unsubscribe Akun / Channel unfaedah
3. Mulai follow channel edukasi, motivasi, religi, pengembangan diri sesuai bakat dan minat.
4. Skip dan laporkan atau sembunyikan setiap konten toxic / unfaedah yang muncul.
step pertama. kendalikan diri.
kuncinya 1: buang hpmu
Facebook ga berlaku soal hal ini, gegara fbpro
Makasi kaa tips nya😊
Di era sosmed, perhatian kita punya nilai yang mahal. Biar tetep waras, jaga perhatian kita biar tetep fokus sama hal positif dan membangun. Konten gajelas, bikin mual, pusing, skip. Ga semua omongan juga cocok untuk kita jadiin pegangan hidup kita. Karena banyak faktor yang harus di breakdown dari tiap individu, ngga asal generalisir. Kalo hidup udah mulai kerasa disetir ama sosmed, bisa off dulu sementara, biar otak istirahat dulu dari insight" sesat sosial media
Sosial media lebih berbahaya daripada acara televisi saat ini
Benar. Karena televisi setidaknya masih diregulasi/diatur apa-apa yg tayang. Masih dipikir siapa narasumber yg berbicara, biasanya ahli pada bidangnya. Lah sejak adanya socmed macem Twitter & Tiktok, semua orang bisa asbun & viral, meski dia bukan expert di bidang tsb. Ya contohnya kayak yg bikin standar tiktok tsb
Candu dan mencuci otak
nuemmen cak.
bahkan sekarang program-program televisi juga banyak yang ngambil medsos... Memang bener-bener berbahaya
Dari dulu sih begitu. Bukan sekarang aja, cuman memang penggunaan sosmed skrg lebih massive
Trend "Bayangin, Bayangin" gitu counter aja pake quotes:
"We suffer more often in imagination, than in reality."
- Seneca
Counternya uninstal that bulesh*t aplication 💀
Sebelum ada tiktok, laki2 ditolak karena : fisik, harta bibit bebet bobot.
Setelah ada tiktok laki2 bisa ditolak karena :
-Typing
-playlist dangdut
-hobi lovebird
-penyepong diesel
-game
Pokonya jangan sampe kalian (cowo) deketin cewe gen z yang aktif main tiktok, saya berani jamin mereka punya banyak standar, sementara mereka bisa disebut cewe yang B aja.
Kalo cowok yg aktif main tiktok jg? Gimana?
@@Richie4corn Tergantung buat apa dulu? kalo buat bisnis atau konten kreator beda cerita.
Mayoritas cowo ngeliat konten cuma diliat dan didengerin, kalo cewe itu meresapi. Itulah kenapa orang dulu bilang "laki2 menyikapi sesuatu dengan akal, sementara perempuan menggunakan hati"
hah !! 🗿
penyepong diesel 🤔
maksudnya cumi darat 😂🤣
Buset mesin diesel 😂
@@adam-sahrani Iyess betul, biarpun mereka terkenal jamet versi good money, tapi ga semuanya itu alay. Ada kok yg pure emang hoby, tapi karna saking banyaknya oknum, image anak diesel jadi jelek, mulai dari yg terkenal sok seleb, tukang ngedrama, ugal dijalan, nambah polusi dan hobi flexing.
bro thanks, karna lu gw bisa jadi diri gw yg dulu lagi yg ga pubya tiktok samsek yg ga ngikutin trand+gosip terbaru. thnks bro
Semua orang bisa mengakses Sosial Media dengan mudah, tapi belum tentu semua orang bisa diajak bersosialisasi di dunia nyata.
Dan gara2 socmed apalagi sejak adanya Instagram, Story WA, Tiktok.. orang jadi cenderung menilai "hasil" (luaran) saja tanpa menghargai "proses" (apa yg ada dibaliknya). Orang memamerkan sesuatu socmed pasti yg indah2 aja, berantem di rumah gak akan dipamerkan.. tentu saja.
@@casioak1683 Sudah terbiasa instan, begitu ditunjukkan prosesnya gimana, mereka langsung ciut.
Sumber masalah ini adalah org² yang sedang sakit hati atau sedih di kehidupan nyata dan mencari pelarian, salah satu pelarian yg gampang ya ini (media sosial) yg akhirnya membuat mereka terlalu banyak mengkonsumsi dopamine
Ketika dopamine terlalu banyak di konsumsi atau gampangnya sudah (kecanduan) maka si org tsb akan mengira apa yg dia lihat di media sosial adlh apa yang sebenarnya terjadi di real life, padahal dunia nyata dan medsos itu hal yg berbeda jauh, yg kalian lihat di medsos itu tidak sampai 1% terjadi di real life
Apalagi kebanyakan yg make standar tiktod ya para SDM indo dgn pola pikir yang gampang di atur omongan/tontonan
Komentar yang cerdas. Setuju bngt
Tapi bang captionnya dikuatkan dengan banyak banyak komentar yg menguatkan kerealitaan itu.Gimana makin g percaya coba.Menurut abg gimana??
Sadar gak sih, Al-Quran itu ngasih contoh oeluarga banyak yang gak sempurna. Contoh Nabi Ibrahim Alaihissalam LDR sama keluarganya, Nabi Nuh Alaihissalam salah satu anaknya durhaka, nabi Yusuf dijahatin sama kakak2xnya. Kenapa? Karena begitulah realitanya kehidupan jeluarga yg sebenarnya, ada aja gak sempurnanya. Dan itulah yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan dalam keluarga yang sebenarnya....
@@Transindoapstravel untuk mencontohkan bahwa Tuhan lah yang bisa memberi hidayah pada umatnya. Nabi hanya berkewajiban untuk menyampaikan saja. Perkara dia mau ikut atau Denial itu sudah d luar tanggung jawab dia
ga, lebih tepatny kitab suci mengajarkan banyak makhluk yg jatuh ke neraka karena sifat sombong dan iri.. kenapa para nabi selalu dimusuhi oleh org terdekatny sendiri? krn dipikiran mreka "mreka dari darah yg sama, kenapa malah dia yg dipilih menjadi nabi"..
rasa iri sudah menguasai dan membutakan mreka sehingga mreka trmasuk golongan yg celaka..
di medsos jg ajang pamer, so ga sedikit yg termakan rasa iri dan membuat mreka celaka..
@@tris2742 dan yang paling banyak begitu konten pamer kemewahan ya Raffi Mamad dan Atta Geledek 😂
In the same time Allah juga ngasih tau solusinya sebagai contoh dan pembelajaran bagi umatNya.
Di lain pihak ada juga cerita2 keluarga yg bahagia, harapan2 utk menyelesaikan masalah yg sedang terjadi dan sebagainya
Ya
I have two sides 😂 :
*Gaya hidup ga di atur alogaritma
*Emosi pikiran gampang di atur postingan.
Lah, sama aja berarti, cuma bentuknya "postingan".
kalau lo gampang kena trigger sama postingan orang, gw saranin untuk pikirkan secara analitis. Lo tanyakan kepada diri sendiri apakah dengan marah bisa menyelesaikan apapun.
Tontonan2 gak jelas yang memamerkan kehidupan mewah kek Atta geledek dan raffi mamad telah meracuni generasi muda kita. Suka atau tidak itu fakta
Geledek dan mamad😂
@@general-petruk bisa jadi judul baru itu 🤣
Apalagi wiliew sualim, bagi bagi duit sekaran malah mau ajang kompetisi yg total uangnya udah disebutin duluan, biar apa sih? , biar fyp lah😂😢
@@hikmalteguh09 bangs*t kali memang, belum kena ciduk aj tuh orang. Raffi aja mulai d intip orang 😂
Aku tidak akan pernah suka dengan wili sokalim
Marriage is scary
What if istri lu idupnya ngikutin standar tiktod
@@Richie4cornpake nanya
Itumah beneran mengerikan
Jangan sampai nauzubillah dapet istri tiktok standart
Kalo bisa hindarin cewe std Tiktok Guys...trust me,
Amit amit dah bang
Inti dari video ini: Jangan sekali kali membandingkan diri lu dengan orang lain. lu kalo orangnya gampang irian mending jangan, tapi kalo lu ngebandingin diri lu dengan orang lain buat memotivasi diri lu supaya menjadi orang yang lebih baik its fine.
GILA, gw suka sama pembawaan lu, cara lu ngomong, pemilihan kata, dan semuanya bener bener nyaman buat didengerin bahkan gw dengerin dari awal sampe akhir. Gw suka sama konten video ini sih, dan juga semangat terus buat channel ini semoga bisa terus berkembang.
Bener, semenjak tiktok era 2020 sampe sekarang, semua patokan serba standarisasi Tiktok 😤
Yoi beda banget sama tahun 2019 an sekarang malah adu domba cewe di tiktok sama di medsos gua hapus tuh medsos sekarang ga guna anj malahan
Poin yang aku dapat;
1. Belajar bodo amat pada hal unfaedah
2. Pertimbangkan faedah dan unfaedah
3. Hidup adalah pilihan, yang menentukan kalian sendiri
4. Jangan mudah terpancing dengan trend, karena trend medsos seperti sebuah siklus yang tidak ada akhir nya
Mantap videonya bang. Gw suka sama contoh-contoh yang lu kasih, cocok dengan realita yang sering kita lakukan. Kan biasanya kreator lain hanya sekedar comot contoh-contoh dari video yang jadi referensi mereka, biasanya video luar negeri. Tapi itu berakibat gak relate dengan orang-orang kita.
Menunjukkan indo sedang menuju DEPOPULASI 😂😂😂
Baguslah kemarin baca berita di Jawa Timur ada 3 Juta janda…sedangkan bapak” sang*an yg suka mengkampanyekan poligami malah nikahin anak” masih sekolah, makin banyak generasi problematik
Stunting
Guys sepertinya pemerintah sedang membuat program depopulasi😂 wkwkwwk.
Tapi bagus sih depopulasi daripada overpopulasi SDM rendah, lebih ngeri
bagus dong
“Comparison is the thief of joy"
-Theodore Roosevelt
bisa dibilang, iya
Batesin penggunaan sosmed adalah cara paling bagus sih bagi gw yg dulu pernah hampir kesetir konten" childfree 🤣🤣
Nurutin konten kaya gitu malah ngebuat hidup lu yg aslinya bahagia malah jadi ribet sendiri karena opini orang lain ga sih? 😂
Hahaha yoi brayy tapi kalo gw sih g tertarik ama Tiktok jadi g tahu apa itu Fyp SAD gws Dll itu Ku tahu cumam dari temen"😂😂😂
ya allah hidup sudah ribetnya bukan main. malah dibikin ribet sama pikiran, aku masih bingung kenapa manusia susah untuk ber pikiran tenang tidak memikirkan apa yang orang pikirkan.
gw emg sering maen sosmed tp seperlunya aja dan ga terlalu follow up hal receh hanya berita yg viral skrg dan info soal hobi gw, gw juga berencana buat konten tp gw harus niche konten yg bikin gw ga mewajibkan follow up hal-hal receh melainkan topik yang jelas menurut gw, contohnya gw bahas gadget dan game dua hal itu bisa gw ikutin tanpa mencuri waktu buat gw sendiri ketimbang ujung-ujungnya hidup diatur sama sosmed karena kerjaan.
Terlalu sering scroll video² flexing pelan² bakal di cuci otaknya, bisa jadi standar kehidupan yg mereka lihat itu sesuai yg ad di video² yg mreka scroll, membuat mereka tidak bersyukur krna sllu membandingkan kehidupan mereka dengan apa yg disuguhkan di sosmed.
Menikah itu memang mengerikan
Saat menikah dengan orang yg salah
Yg egois,pemarah serakah,pemalas, sombong, tukang selingkuh, kasar, dan playing victim, manipulatif, belum lagi saat menikah dengan seseorang yg hanya menutupi penyimpangan pada dirinya, dll
Sakit sekali
Ini aku bilang krn aku udh nikah dan udh punya anak
Memang bukan tipe ideal suamiku tapi dgn dia tidak memiliki sifat2 buruk di atas, aku bersyukur sekali
Tapi ttp aja ada hal yg bisa membuat kami bertengkar
Dan krn sifat kami yg berbeda
Menikah itu ga gampang, krn menyatukan 2 karakter berbeda, latar belakang berbeda dan pemikiran berbeda
Jadi wajar orang yg belum menikah itu takut bakal salah pilih pasangan
Lebih baik menangis krn jodoh lama ketemu
Daripada menangis terus akibat sifat dan kelakuan buruk pasangan
Lbh menyakitkan lagi saat udh berusaha melakukan yg terbaik tapi pasangan ga bisa menghargai
Jangan sampai mindest kelen disetir sama sosmed. Jadi manusia harus punya Prinsip
kasih paham bosss
Punya prinsip dan diri sendiri mau jadi apapun terserah dirimu asal cocok.
Guepun wibu akut yg nyaman dgn diri gue.
Jalan satu satunya gua hapus anjir udah di setir idup gua sama media sosial
Solusi nya ya kurangin screen time sosmed, perbanyak nonton video kayak gini biar tiap hari nya kita dapat insight. Gw sedang berjuang jg untuk kurangin konsumsi sosmed, banyakin konsumsi literasi
menurutku orang-orang yang terlalu gampang kesetir sama konten sosial media itu kebanyakan terlalu fomo, karena di Indonesia, masih banyak banget orang-orang yang fomo banget sampe kalau ada berita atau sesuatu yang trending, mereka langsung terjun dan langsung ikut-ikutan tanpa tau apa yang terjadi dan apa yang sedang mereka lakukan, bahkan terkadang orang yang fomo ini udah tak tau, malah gak mau tau dan tidak peduli kalau dia sebenarnya tidak tau yang penting dia itu gak ketinggalan dengan apa-apa yang sedang heboh, trending, dan sebagainya
Betul, dan krn orang-orang berpikiran sempit dan FOMO inilah makanya Gibran bisa menjadi wakil presiden! Bener2 dimanfaatkan dan disetir yg katanya 58℅ itu, dan malahan mrka nggak menyadarinya, klo beda pendapat dibilang anak abah, udah parah negeri ini 😂
@@inidoni yup bener bung, tugas kita memberi pengaruh baik kesekitar
Edek media sosial bang habis covit 19 lu tau sendiri kan boyy
@@hanzouIVhanzouIVga akan ngaruh bang karena emang itu udah di tindas media sosial sama konten gituan gua hapus tiktok sekarang ga guna anj malahan sama Ig gua hapus dah jalan satu satunya
Sebenarnya ini juga dampak lho dari meningkatnya kasus kdrt di masyarakat.
kendalikan algoritma, bukan kita yang dikendalikan algoritma, bila perlu kita yang ciptakan algoritma itu
udah gede kok masih aja ga punya pendirian, masih aja diatur standar tiktok???
padahal udah gede, udah baligh, udah umur 20+, udah pernah mimpi basah, bahkan udah pernah mast***basi, kok masih aja diatur standar fyp tiktok & gapunya prinsip hidup sendiri??? lucuk..... tapi ga bikin ketawa
Menyala kakandahhh
kreator ini trmsuk yg tersetir cowo modelan fakboi berkelas, not sorry
Ikut komen ah bedanya jaman 2000'an awal sama 2022 sampe saat ini teknologi untuk sekarang makin pesat perkembangan apalagi soal informasi. kebanyakan jaman sekarang pikiran" liar orang sudah gampang kita dengar, baca, dan dicerna di otak sedangkan jaman dulu belum pesatnya perkembangan teknologi atau pun belum adanya sosmed yg merajalela seperti sekarang mungkin pikiran" liar yg ada di otak orang belum kesebar luas.
media sosial aslinya sangat membantu jika dimanfaatkan dengan benar, perlunya sikap dan fondasi diri yang kuat untuk mengonsumsi suatu konten supaya hidup gak gampang disetir standar netizen
2:45 sangat setuju dan relate sih banyak kata" Baru yg dibuat sama gen z
Bukannya 'insecure' ama 'overthinking' itu udh ada istilahnya dari dulu ya kak? Cuman makin populer aja skrg
Secara terminologi namanya baru, kalau secara kejadian atau perasaam Ovt dll sejak manusia pertama jga ngerasain cuma Gen z atau orang kekinian yg ngebahasain dgn Term baru @@drandescancelled2825
@@drandescancelled2825 healing contohnya, healing dianggap liburan padahal klo di bahasa inggris liburan ya holiday, cuman karna gen z identik dengan mental health jadi disebut healing mungkin wkwk, banyak kata" Yang lain yg nggak nyambung sama maknanya
@@clashgaming7424 ya kalo itu baru beneran istilah buatan.
Agak cringe aja sih aku orang" pas ngomong mau healing gitu. Aku awalnya ngira healing tuh berobat atau nambah hp di game gitu. Sekarang maknanya makin melenceng, geli dengernya.
Aku setuju bnget dg pembahasan ini bang,, asalkan kita bner² udah mampu memantapkan hati & dg ajaran agama yg dianut juga ya tentunya...
Dlm membangun sebuah hubungan klwrga pasti egk mudah tp ini penting untuk keberlangsungan keturunan & jg cinta kasih dlm hubungan...semua akan tumbuh seiring wktu...cinta yg tepat dtg di waktu yg tepat 😇😇😇
karena media sosial adalah sumber kebahagiaan instan, maka setelah kecanduan dengan sosial media bakal susah banget untuk mendapatkan kebahagian dari sumber lain yang harus memiliki kerja keras dalam penggapainya.
Sosial media itu ibarat pisau bermata dua, ada yang manfaatin itu jadi ladang keuntungan, tapi ada juga yang jadi korban kecanduan
Dan titik terparahnya ya itu, rugi waktu, tenaga, dan uang
Keren ini konten bro. Pembahasan ini cocok sekali ditujukan untuk orang-orang yang kecanduan Sosial Media, dimanapun.
Sejak ada tiktok makin banyak PENGEMIS ONLINE cewek-cewek yang minta diroyalin padahal baru kenal 😂
Lu hari gini masih install tiktok kapan mau maju Indonesia
*entah kenapa disaat maraknya medsos sekarang jadi susah cari teman, mau berteman malah dibilang sok asik dan kalau ga ikut trend malah dibilang norak dan susah punya teman*😅
Edit:gua heran siapa yg mempopulerkan kata sok asik itu, itu kata yang paling gua benco di hidup gua
Yap. gelap selalu memakan cahaya, sampai di titik nol, Kehampaan 👁
Semoga akun ini terus berkembang. supaya banyak orang bisa sadar dan berlatih untuk berpikir secara kritis. Jangan telan mentah-mentah informasi yang beredar di sosial media. Jadilah orang yang selektif dalam memilih konten yang baik untuk kita konsumsi.
Bang thank you udah lewat beranda youtube gw, setujuu bgt sm konten ini, auto subscribe
Dah paling bener emang kalo hidup tu disetir agama
kalo kehidupan di setir agama, pasti akan terjadi kontradiktif nanti nya
Please ini jadi contoh teraneh jangan ada lagi yg lebih buruk dari ini.
Emosiku di atur fyp tiktok, tp Setelah menonton beberapa video mu bang, liat postingan reels ig, tiktok, berasa biasa aja.
Salah satu dampak buruk teknologi inilah yg sedang terjadi membuat netizen indonesia dicap jd gk sopan dan kyk gk punya adab...
astaga ada bang ferry irwandi di akhir video ,yuk otw subs dia sampai 1 juta biar bisa bahas si salim subs
pentingnya belajar stoik dan menjadi eksistensialisme, dan yapp seperti yang dikatakan bang arrazy jangan terlalu apatis
Memang populasi Indo itu harus dikurangi, faktanya 2021 yang cerai 447.743, 2020 291.677 kasus, marriage is scary itu real, klo ga ya gabakal cerai itu orang-orang, zaman sudah berbeda. Syarat lowongan kerja pun banyak nyari goodlooking + pendidikan, pendidikan tinggi pun makin mahal. Kalau seluruh rakyat mau hidup ala-ala medieval ya mesti banyak yg ga fomo sama trend sosmed
No pasangan, no nikah, no teman hidup,no percintaan,no hubungan dengan gender wanita. Hanya ingin menikmati hidup sendirian dan teman untuk pendamping melalui hewan saja. Saya tak terpengaruh oleh media sosial ini muncul di otak saya sendiri.
Efek covid boyy lu ngerti sendiri kan apalagi tiktok parah joget joget pamerin ya lh tau sendiri lah
bagus, terusin bg. cwe pun ga tertarik ama lu
pernah denger tren dari barat tentang marriage is scary di sosmed beberapa tahun lalu, dan sekarang dh mulai masuk di indo
marriage is scary,
bruh... it's just for you
karena kalau sudah berpikir begitu, kamu masih belum layak bertemu jodoh mu.
pernikahan itu menyucikan, tetapi peserta nya yang banyak khilaf dan kadang lupa kewajiban atas pasangannya.
Bener bgt asli .. dari sejak covid aku juga mikirin soal ini..
Merindukan era dimana internet adalah pelarian dari dunia fisik, bukan kebalikannya
Jadilah manusia yang realistis & gk perlu menjadikan SOSMED sebagai standard, gaya hidup & solusi semua masalahmu 🤣🤣 !!
Bener banget
Inilah salah satu alasan saya meninggalkan sosmed Seperti IG, FB dan saya tidak pernah menginstal Tiktod. saya benar-benar benci standar sosmed
mereka bikin konten tentang "standar kebahagiaan" tapi dia yang bikin sendiri aja sebenernya gak memenuhi standar itu. yang akhirnya si pencipta standar itu juga ikutan tertekan bersama orang yang mindset nya juga udah terkontaminasi gara2 si pencipta standar tsb. Namun apakah aturan standar kebahagiaan itu akan hilang setelah si pencipta nya ikutan jatuh? Ya bakal diwarisi sama orang yang terkontaminasi. Senjata dua pisau yang merusak sang pelaku dan korban.
Gua sampe sekarang masih takut nikah karna trauma dari keluarga sendiri 😢
Gua melihat sendiri bahwa pernikahan tanpa persiapan yang matang akan menyebabkan kehancuran
coba anak2 muda under 25, ngobrol sama yang sudah berumur 36-40 keatas dan menikah. Mereka pastinya punya segudang kata mutiara yang pastinya lebih dari 1 menit atau 3 menit. Dan worthed to try man....
Setelah gw nemu channel ini, perasaan gw lega banget, ternyata masih ada orang-orang yang waras. Auto subs.
Ada yg ngeh ga kalo Channel Gibran Arrazi mirip2 sama Channel Dari Suara 😅
loh iyaa yaa.. 😬
Syukur, gua udah nyadar dari dulu, sebagai manusia kita harus punya prinsip agar gak mudah di kendalikan orang lain, salahsatunya "sosial media". Coba deh kita lebih kritis, lebih peka, punya standar sendiri, ? Pasti lebih tenang. Terkadang "bodo amat" itu lebih menguntungkan dan menengkan.
"sosial media adalah tempat semua orang bisa berkarya dan bersuara tapi masalahnya Tong ksosng nyaring bunyi nya"
Kelazz bro
Auto subscribe bang thanks konten edukasi lu sangat bermanfaat buat semua orang yang sedang ingin keluar dari lingkaran setan, yang membuat terjebak di lubang yang sama terus menerus🎉🎉
Hal ini udah lama banget jadi uneg2 gw yg benci kutipan "marriage is scarry". 3x gagal nikah dan ganti2 calon gegara kutipan itu. Mereka yg awalnya mau tapi pas di sosmed dapet kutipan itu langsung pada minder mandang realita daripada percaya sama yang kuasa.
Mau bantah susah ga punya kata2 yang pas...
Makasih bang dah bikin fidio kek gini. Bisa jadi masukan nasihat kalo dapet calon lgi 😊
jangnn lupaa minn .. penguasa pengussa duniaa merancangg sesuatuu ...
padahal menikah gk menakutkan 😢
kecuali financial kurang baik😥
yg bikin menakutkan adalah bujang dan gk laku-laku😢😭🤦♂️
kebanyakan Nikah di koneha ujung2nya cerai💔
WHY😥🤔
Orang2 yg bikin VT "takut menikah" & ngarepin pasangan mapan itu lupa kalo di sekitarnya banyak pernikahan yg normal & baik2 saja. Kalo masalah bertengkar ama sesama pasangan itu mah wajar. Masalah suami & istri sama2 masih miskin itu juga wajar, berproses bareng. Gak ada pernikahan yg bebas dari ujian rumahtangga. Bahkan yg kaya pun gak menjamin pernikahan bahagia, bisa jadi ujian rumahtangganya lain lagi.. misal hadirnya orang ketiga atau perbedaan cara pandang dalam menghadapi sesuatu.
Menikah akan menakutkan jika menikah dgn org yg salah. Menikah itu ada suka dan duka juga, poin utama adalah saling mengerti, saling membantu dan saling menghargai
@@azurediamond-dg1il Dan yg perlu digarisbawahi: menikah dengan orang yg tepat. Dan "tepat" tidak selalu harus kaya atau tampan.
serius bang gw setuju sama point point lu, gw bilang begitu karena gw sendiri ngerasain langsung dampaknya, dari cewek yang bilng begini begitu padahal belum tentu kejadian nantinya yang malah dari masalah kecil itu bisa jadi masalah yang lebih besar dan lama lama jadi muncul masalah baru, lanjut terus bikin vidio edukasi gini bang semangatt
Gak salah di subscribe ni channel. Ini creator yg harusnya lebih di dengar orang. Dia bahasnya dengan ngulik masalah dulu, open minded secara positif, publik speaking nya easy listening. Dan topik kontennya bagus bgt pemilihnya.. semoga tambah berkembang lebih besar lagi channel yt ini
Kendalikan diri sendiri, ibarat bawa kendaraan di jalan yg berlubang. "Jangan sampai terperosok kedalam lubang tersebut"
Sosial media itu tidak buruk buang yang buruk cari yang bagus
Beuhh channel baru yang bagus banget ini isinya, bangg tolong bahas stoikisme agar para gen z tidak banyak yang stres dan depresi karena sosmed yang diluar kendali 🙏
Inti dari video ini, anak muda jaman sekarang tidak punya pendirian kuat karena di stir standar sosmed 😂😂
Media sosial menjadi tolak ukur kehidupan , maka dia adalah budak yang baik , karena nurut apa apa hang algoritma sosmed berikan , dan akhirnya hidupnya penuh dengan drama drama sosial dan tentunya sistem perbudakan
Gw dengerin ini sama pacar gw yg gampang kesetir sama konten tiktok dan standar kampusnya yang hedon banget 😂
@@audialshahr wow kalo bahasa ortu gue "ke kampus mau. Belajar atau mo pamer?"
Menurut ku teknologi berkembang lebih cepat daripada manusia nya
ada benarnya
Dan sebentar lagi, manusia nya akan berkurang, teknologi nya yg akan bertambah.😮
@@muhammaderwin22udah mulai terjadi,banyak yang di PHK digantikan sama robot
@@zidanmaulanaZ kalau itu ud jelas pasti.
Intinya kita kedepannya harus bisa bangun usaha bisnis sendiri.
klo orang stress gara2 sosmed kalo gw justru kebalikanya, soalnya gw nyadar kalo gw dapet lebih dari rata2 orang, mulai dari keluagra harmonis, finansial cukup (bisa keliling dunia, sekolah kuliah di luar) sama sehat, tapi yang cuma gw iri gw gak punya duit sebanyak 271 triliun aja
Dan ketahuilah banyak konten kreator tiktok yang riset tapi gak paham sama informasi yang mau dia sampaikan
Kalah satu kekurangan generasi saya ya cuma bisa create jarang ada yang bisa memperbaiki kecacatan
I love chanel lu bang. Biar
Aman buat telegr
Am ajah . Di grup share video kyk gini
subscribed+like!! harusnya koten kek gini yang meledak
Bg channel lu kayak hidden gem bg, kontennya asik pembawaannya
Fakta, sosial media itu merusak bagi orang lemah, beda dengan orang smart dia yg mengendalikan sosial media,tp banyak yg jd bodoh gara² sosmed , sy merasakan itu di lingkungan sendiri
Sudah lama mengurangi medsos kecuali yang mengandung berita penting atau informasi penting .
Sungguh...perasaan dan pikiran jadi lebih nyantai dan damai. Gak panas hati dan gak over thinking . juga perlahan rasa insecure ku betmrkurang
Nih channel underated bgt sumpah!!
omongan lu realistis bgt bangg salutt gua..
Sebagai anak muda, saya setuju banget sih sama pendapat abangnya, soalnya sosial media sekarang bikin anak muda banyak ngebandingin sama hidup orang yang gak ngepentingin dia, blum tau juga dia sama masalah yang ngebandingin orang tersebut.
Saya baru diberi smartphone oleh ortu ketika masuk SMK tahun 2021 lalu. Itupun juga smartphone lungsuran.
Awalnya install banyak aplikasi social media. Tapi lama-kelamaan semakin membuat distraction dan candu hingga banyak PR dan tugas lain terbengkalai.
Masuk semester 2 kelas 10 (awal 2022) saya memutuskan uninstall seluruh aplikasi sosial media dari smartphone (termasuk uninstall WA karena salah satu sumber distraction). Mulai bisa meninggalkan smartphone di rumah pada beberapa keadaan yang membuat konsentrasi di sekolah, tugas luar sekolah, dan PR menjadi lebih baik. Interaksi dengan sesama menjadi lebih baik.
Smartphone lebih sering dipakai untuk telefon GSM dan akses e-email saja ketika sedang tidak beraktivitas dengan laptop/desktop. Itupun kalau sedang dibawa. Medsos saya batasi FB dan IG saja, itupun saya akses via laptop/desktop supaya tidak menjadi candu.
Perasaan gw aneh cuy bahkan wakil presiden aja buat video meme di Ig nya , ,🗿😭😹🙏
Sebenernya tiap orang punya selera soal cari pasangan sah2 aja, cm sosial media emg mengamplifikasi yg awalnya cm preferensi jd ketakutan2 yg gak masuk akal
Marriage is scarry (bagi yg gak punya iman).
Bagi yg punya iman dan siap secara mental serta matang secara emosional, marriage adalah jalan termudah mengumpulkan pundi2 pahala. 😊
Aku jarang aktif sosmed sjak jmn friendster. Skrg pun udh jrg liat fb, n ig. Kayak yg capek aj gtu scrolling nya ga habis².. Paling nnton yt yg edukatif & hiburan secukupnya