Kenapa Mesin Motor BORE UP Cenderung Cepat PANAS dan JEBOL??
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 21 ม.ค. 2024
- Support lebih jauh bisa di :
Saweria : bit.ly/3hzKgR8
Atau Join Member : On Process
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Merchandise Ft-Share:
Shopee : (Pencarian Spica Official)*Link dihapus youtube
Lazda : bit.ly/3HPGRwq
Tokopedia : bit.ly/3pSTEm4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Link Pembelian Kaos Polos CC 24s
Tokopedia : bit.ly/3pSTEm4
Shopee : (Pencarian Spica Official) *Link dihapus youtube
Lazada: bit.ly/3HPGRwq
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Channel TH-cam Lainnya :
FTS 3D Data (Channel Data): bit.ly/3X8upgl
FT-Play Int (Channel Evolusi Game): bit.ly/3RklQ0y
Ft-Share International (FtShare B.Ing): bit.ly/3wCo4Pw
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keperluan Bisnis Bisa Kontak Di:
Instagram : @mujaadill
E-Mail : Ftsharevlog@google.com
Facebook : Ftshare - ยานยนต์และพาหนะ
sebenernya klo sudah boreup tuh kita juga harus bisa memperhatikan bobot piston juga terhadap piston standar, hal tersebut juga bisa buat patokan buat mengukur momen inersia sebuah piston, dengan begitu kita bisa menentukan connecting rod apa yang cocok untuk menahan beban innersia piston agar awet.
dan juga jika kita menghitung kompressi mesin lebih baik lagi kita mengukur 2 kompressi yaitu kompressi statis dan kompressi dinamis agar kita bisa menentukan bahan bakar apa yg cocok buat mesin tsb, pengalaman saya bermain boreup dengan kompressi statis 13:1 tetapi kompressi dinamisnya 11:1 dan dengan pengapian iddle di 15⁰ dan pengapian advance di 39⁰ masih aman tanpa ngelitik alias detonasi, padahal saya pakai bbm pertalite, tapi dengan catatan kita harus setting motor sampai agak boros dengan perbandingan afr sekitar 12:1 an dengan tujuan agar semakin lama bensin tsb terbakar dan berefek seperti kita pakai bbm dengan oktan yg lebih tinggi.
lalu jika kita ingin mengatur limiter sebuah kendaraan lebih baiknya kita juga memperhatikan yg namanya piston speed, cari sendiri di gugel banyak tuh rumus piston speed, biasanya piston speed untuk piston casting alias piston cor berada di angka 21m/s dan untuk piston forget alias di tempa biasanya di angka 22m/s, itu batas aman sebuah piston untuk bergerak, jangan lebih dari angka segitu, kemungkinan jebolnya juga besar.
dan juga tambahan buat creator, kita bisa pakai ecu standar asal kita mapping ulang ecu nya alias di remap tapi harus memperhatikan parameter² yg saya jabarkan. terimakasih
Makasih suhu
Nah gini dong bahas yg relevan sama keseharian di Indonesia, yg notabene anak anak Indonesia banyak yg melakukan boreup dari mulai 130 cc sampai 400cc
intinya bila bore up mesin itu tidak sebatas merubah ukuran piston dan stang piston saja
tapi karena perubahan itu harus ikut menyesuaikan seperti pelumasan,rasio komprensi,lubang buang dan masuk ,durasi buka tutup valve serta debet bahan bakan dalam setiap satu kali semburan serta model spery bbm yg di semburkan harus di perhitungkan juga lalu suplay pengapian yg harus besar juga guna mengimbangi volume bbm yg akan di bakar akan seimbang
sy bore up karisma poston 58mm klep 28/24 noken harian, kompresi statis 1:10,8 panas mesin cuma beda dikit di banding std nya asal jangan jalan di bawah 40kpj dalam waktu lama (maklum air cooled tanpa kipas pula) di awal² sy tes di pake pake cara kasar, flat shift Alhamdulillah part yg upgrade nya aman semua, justru yg nyerah malah kopling otomatis nya 2 kali pecah (gak suka kopling manual) dan terahir ujung crankshaft nya patah (tempat nempel nya kopling otomatis) sejak ganti crankshaft sy pake nya lebih sopan biar kantong aman.🤣🤣🤣
Bang tolong bahas porting, ganti header, open filter,ecu racing apakah itu mempengaruhi... terimakasih banyak
Saya sering mendapati motor jupiter mx atau vixion kalo di bore up rata2 sering mengalami keluhan air radiator cepat habis,setelah di bongkar rata2 paling head mengalami jebol..
Kesalahan orang boreup motor (nonstroke up) gk pake perhitungan, seperti per klep racing & klep racing. Kebanyakan ganti part after market yg blm jelas batas limitnya part tersebut sanggup sampai brp RPM, kebanyakan malah patah. Hasilnya mesin ambyar. Dan peran debit injektor juga mempengaruhi AFR yg ideal. Kebanyakan ganti injector racing yg bagus diawal tapi makin lama makin loyo. Hasilnya piston & boring baret
Byson saya udah 200cc. Udah beberapa bulan dipakai buat pergi pulang kerja aman. Tepatnya 198cc, piston 66mm, Rasio Kompresi 12:1, klep standar dan head standar, noken kostum durasi 269 lift 9,8, CDI BRT dual band. Minusnya cepat panas aja karena belum pasang oil cooler dan rasio kompresi yg tinggi tadi. Intinya sih cara lu mengemudi harus disesuaikan dengan spek motor nya. Spek kayak gua gini rawan kalau dibawa pergi jauh. Semua tergantung pemakaian dan settingan mesinnya. Ini belum selesai aja.
sy pernah bore up bison 64 kompresi 11, klep std aman udah beberapa tahun, beberapa kali PP Lampung - tangerang masih aman sampe sekarang motor masih ada cuma udah males make nya
@@anp6301 motor apa? Kalau kompresi 11 masih aman apalagi motor udah pakai radiator atau oil cooler. Kompresi 11 masih bisa minum Pertamax biasa. Lah saya kompresi 12 harus minum Pertamax Turbo 😂 di sini susah nyarinya. Dikasih Pertamax biasa masih bisa tapi langsam gak stabil dan rpm atas kayak tertahan.
Motor ku vega r new pake P65 L64 Klep 34/30 rasio kastem ful spek aman buat harian tiap hari pulang berangkat kerja 63km aman
Kalau bore up kita harus memperhitungkan tebal Silinder liner (boring) semakin besar bore up maka semakin tipis ketebalan silinder liner nya maka semakin kecil koefisien thermal blocking nya dan semakin tinggi heat transfer nya.. maka sebelum di bore up perhitungkan dulu pemilihan Bahan silinder liner nya menggunakan bahan Grey Cast iron dengan tebal 4mm, celah / clearance piston terhadap dinding silinder minimal 0.025mm . Dan yang terakhir adalah piston harus banyak lubang oli nya
Semua Tergantung tangan mekanik & joki motornya itu sendiri
Mekanik yg paham akan hitungan & pentaan mesin dan juga Joki motor itu sendiri yg mengerti capability motornya ( cara mainin throtle gas & perawatan terutama Oli mesin )
Motor sy yg awal 113cc up ke 200cc harian untuk ngampus aman aja, pemakaian udah beberapa tahun
Perawatan ganti Oli 2 bulan sekali, cek jeroan mesin rutin 1th sekali
Njmx saya bore up 150, noken vixion, cdi brt, karbu king. Udah 3 tahun aman soalnya piston viksyen cekung jadi kompresi rendah
punya ku aman 220cc full spek otw dari bogor pulkam ke jogja lanjut ke kudus balik lagi ke bogor 1327km aman
Berarti mekanik abangnya bagus tuh👍😅
Emang Siapa yang nanya ?
@@muhammadumarsyahbudiyono9098 saya garap sendiri mas hasil belajar2 lihat youtube kemarin taruh bengkel balap roadrace baru yaren udah jebol.. padahal bayar juga gede saya jasanya.. rasio kompres kagak dihitung sama bengkelnya saya coba hitungs sendiri tembus 17:1 coba masak mekanik gitu
@@orangmales2609dia ngasih info bro bukan jawab pertanyaan
@@yanurirohmadhan8166 lah hampir menyamai kompresi mesin diesel wah wah ngeri mekanik nya ngawur
Bahas juga stroke up bang
Aku pakai Supra 100 naik jadi 125. Komponen yg di gunakan mayoritas pakai punya supra x 125 ori. Udah aku pakai 3 thn aman, yg penting rajin service & ganti oli.
Pake piston berapa?
Tapi Revo bore up saya udah 3 tahunan gapapa sih sampe sekarang, cuma emang perawatannya agak diperhatikan, sering bersihkan ruang pembakaran dan check part silinder head sih, kalo mesin panas sih ga sampe overheat, gapernah ngancing juga piston nya, padahal cuma pake piston fim
Gw pengen tau tmpt bore up yang bisa menyelesaikan masalah bore up
Coba klo mau bor up pakenya piston kapal gitu...
Bore up 200cc butuh budget berapa yah kira"?
alhamdulillah nggak terasa udah sekitar 27000 km mesin bore up sy aman jaya, nggak ekstrim sih cuma selisih 30cc aja, kompresi pun jg nggak tinggi2 cuma sekitar 11, ramah pertalite kalo kepepet 😂
sejauh ini mesin rewel cuma ring piston aus, dan boring masih aman alhamdulillah, ya intinya kualitas part dan kepresisian saat pemasangan sih, perawatan jg yg peka sm mesin, level oli selalu dicek tiap 500 km kalo sy, ganti oli jg skitar 1000 km, oli nggk perlu mahal2 yg penting rutin
oh ya tambahin info min, noken semata2 bukan hanya karena naik cc harus ganti noken racing, tapi jg ada hubungannya sm rasio kompresi dan selera berkendara, noken durasi besar dipakai untuk mengimbangi kompresi besar, kalo kompresi kecil pake noken durasi besar ya bakal ngempos bawahnya, dan sebaliknya, kompresi besar pake noken std bakal terlalu kuat bawahnya, dan selain itu jg mesin akan lebih panas karena nafasnya lebih ngempet, cmiiw
Plus kalau udah panas susah hidup 😂 Byson gua begitu pas belum ganti noken. Setelah ganti, walau mesin panas gampang hidupinnya. Rasio kompresi 12:1 cuma ngandelin pendingin udara sengsara coy 😅
@@muhammadanggadita8780 nah, kalo yg nyebabin susah idle itu overlapnya kalo nggk salah, makin gede durasi otomatis overlap juga makin gede kalo itungan lsa nya tetep, alhasil main banyak bensin yg harusnya kebakar malah langsung kebuang ke klep ex, alhasil jadi lebih susah idle alias jadi butuh gas lebih gede buat idle, sebenernya ini bisa diakalin sih kalo masnya pake ecu aftermarket, jadi bisa diotak atik semprotan bensinnya seberapa kalo kondisi mesin dingin, jadi ya diakalin bensinnya lebih diborosin lagi waktu mesin masih dingin sampe ketemu yg paling pas biar sekali starter langsung hidup mesinnya
edit, eh byson ya, masih karbu, ya pasrah aja sih mas kalo karbu 😂😂
@@budak_korporatini vario naik ke spek 63 ya mas? selama pemakaian 27000 km pernah ngitung perubahan konsumsi bbmnya ga mas jadi berapa km/l? saya lagi kepikiran buat naikin spek vario ke 60/62, tapi masih nimbang nimbang kalau buat harian gimana, awet ga ya nanti mesinnya, bbm kalau masih bisa dapet 30 km/l kayaknya masih oke buat saya, soale motor satunya (vespa) udah boros e, capek ke pom nanti kalau dua duanya boros 🤣
@@westfalian2676 kalo mikirin bbm mending jangan mas 😂😂
62/63 dibikin spek nanggung/harian sebenernya bisa tembus 30 km/l, tapi kalo tangan lagi khilaf bisa tembus 25 km/l bahkan 20 km/l, kalo masih mikirin komsumsi bbm mending maksimalin standarnya aja sih
mulai dari luar, pake filter stainless, tb gedein 2-4mm dari std, injektor pake cb, porting, custom/ganti noken brt tipe T, ganti piston (gedein kompresi), atau kalo misal udah ragu blok bawaan masih sehat apa nggak, korter aja ke 58/59, kompresi bikin 12 pas biar masih bisa minum ron92, knalpot sesuaikan spek, buat standaran sampe 59 pake leher 28 rata atau 28-32 udah lebih dari cukup, terakhir remap/pasang juken, dan tentunya riset cvtnya
udah gitu aja sih, tenaga dijamin naik dari std, tapi konsumsi bensin masih bisa di atas 30 km/l
@@budak_korporatbuseeet mantep bener mas sampe nyentuh 20 km/l, saya kira masih di 25 - 30 km/l, belum siap mental saya kalau motor harian di 20 km/l, wkwkwk belum pantes naik spek ke kepala 6 berarti nih saya 🤣
iya mas, kayaknya emang cukup dimaksimalin di spek 58/59 kalau buat orang seperti saya 🤣
iya mas, kebutuhannya juga cuman buat harian sama touring doang, cuman pengen tenaga yg lebih enak aja sebenernya, bukan buat balap malem/speeding ramean,
karena udah punya rencana buat naikin kompresi biar lebih ideal pake oktan 92/95, jadi tak pikir kenapa ga sekalian bore up aja biar ga tanggung wkwkwk
makasih banyak mas buat saran dan replynya 🙏🏻
Oversize doang, Tapi lubang oli gk dibesarin, oil pump gk diganti dengan yg lebih kuat, water pump masih standar.
Kalo injeksi kadang limit rpm dilepas terlalu tinggi.
Gua vario 125 bikin 59harian, masih pake noken bawaan karna ngejar torsi bawah sama akselerasi buat dikota kalo macet 😅
Motor yang sering panas berlebih bahaya gak sih, dari segi keawetan
Punyaku paketan brt,udah 4 tahun.tiap hari ngojol.masih halus.cuma ganti oli saya percepat
maaf sedikit koreksi, kompresi tidak ada hubungannya dengan pertalite ataupun pertamax dst, karena perbedaan yang mendasar dari pertamax dan pertalite sendiri adalah pernyaringan dari kedua jenis bahan bakar tersebut, jika ada yang bilang octan apa bedanya dengan premium ataupun pertalite di tambahin adiktif penambah octan??
Bahas CB Teyeng dong
boreup ribet, nyusahin yang ada. setiap 3minggu harus ganti oli, ganti part karena gampang jebol nggk sesuai sama takaran yang di tentukan asal main naikin aja tanpa mempertimbangkan cenderung asal asalan.
Mekanik nya payah itu
Semua tergantung dari rasio kompresi😊
bore up doang tp yg lain g disesuaikan ya ancur tuh mesin
pengalaman si pernah jebol sekali gegara hal konyol, kompresi tinggi setingan bensin ke iritan dan oli pake 20-40w😂
Kentel amat olinya 😂
@@_erwinrommel maklum aja bang waktu itu masi planga plogo cuman tau pake wkwkwk
itulah kenapa piston oversize dari pabrikan rata2 oversize max di 200 dengan rasio kompresi yang sama (dome/jenong piston akan cenderung sama)
semakin tipis media pembungan panas maka mesin gampang stress berlebih
klo udah naik lebih dari itu ya harus mikirkan pembuangan panas ekstra misal nya oli yang lebih tahan suhu lebih tinggi dari standar nya, merekayasa jalur oli dan pompa oli yang lebih deras flow nya, ataupun merubah kapasitas radiator (pake radiator yang lebih besar misalnya)
dan lain2
CMIIW
rata² pabrikan max cuma OS 100 ori nya
Motor baru" ga ada ov malahan,
Saya dari dulu gapernah kolter blok. Mending beli blok baru aja lebih aman.
Saran aja buat bocah2 yg baru maen motor ini mah,, Motor harian mah cukup standar aja, ga usah dioprak oprek mesinnya nyesel nanti. Gak akan kuat puluhan tahun. Apalagi kalo cuman ngandelin mekanik bengkel/nyuruh orang lain bore upin mending jangan dah, bahasa apesnya mah misalkan ketemu mekanik sesat atau ketemu mekanik licik kita kan gak tau bisa aja kan lu tuh cuman diakal2in, mesin lu dibikin asal2an kalo gak dijailin biar cepet jebol biar bongkar lagi cuan lagi, kecuali lu sendiri ngerti mesin bisa bongkar sendiri udah tau resiko nah tanggung sendiri baru terserah lu, & kecuali punya bengkel yang udah dipercaya kesohor durabilitas mesin bikinanya dan kejujurannya,, kalo bisa sih minimal punya dua motor yg satu diperuntukan khusus balap resmi atau cuman buat konten silahkan, kan ada faedahnya kalo ada tujuan di bore up bore up,, Kalo cuman harian mending main penampilan aja jaman skrg mah.. Modif pengereman velg ban shock lampu tembak lampu biled yang paling mahal itu aja udah cukup bikin orang lain panas dijalan. 🤭
Gw untung ngerti mesin dan mekaniknya itu paman gw sendiri 😂, jadi karisma gw di boreup 160cc di pake harian awet tuh ampe sekarang udah 4 tahun 😊, jeroannya di ganti baru semua sih karena motor perjuangan almarhum bapak dulu 🗿👍🏻, dan saya ikut bantuin paman saya pas built mesinnya kaya skir klep, masang pir klep dan noken as, masang blok piston saya juga yang pasang (dengan bimbingan paman tentunya 😂), pokok nya seru dah, kuncinya biar mesin awet jangan sekali kali pake part ecek ecek, rasio kompresi jangan terlalu tinggi, dan ganti olinya rutin serta pakai oli yang bagus (kalau saya shell advance ultra atau motul 3100)
Saya setuju sih untuk para pelajar contohnya, motor itu gapapa std an aja mainin aja kirian (kalo matic) kalo motor gigi ganti aja rasio gear belakangnya , itu simple namun tenaga juga enak
Bor up tuh gak ngaruhh kalo motor sering di bawa jauh yang sering jebol itu biasanya karna sering kejebak macet
Nyimak..
Di doktrin oleh oktan semakin besar oktan semakin enak tarikan padahal bahan bakar indoneeia itu kotor... walau oktan kecil klo bahan bakarnya bersih tetep enak walau kompresi tinggi....bahan bakar yg membagongkan...
Kalau Stroke Up?
Jebol karena mesin lebih panas, panas karena kompresi dinamis mesin dgn debit BBM yg kurang ideal atau terlalu irit.
Lalu solusinya gimana mas? Memperbesar injektor kah?
@@snackcathouse1533 iya, debit BBM ditingkatkan dari idealnya agar tidak mudah panas berlebih
Terima kasih penjelasannya simple dan bermanfaat
std aja ah enak gak harus mikir ganti oli tiap bulan😂
woww
MIRIS
DI DUNIA DI KAGUMI, DI SEGANI, DI AKUI, DI PUJI, DI HORMATI
LAH DI NEGERI SENDIRI WKKWKWK HAHHAHA PADA SINTING RAKYATNYA
SALAM HORMAT PAK JOKOWI, SAYA SANGAT BANGGA...
TERIMAKASIH
Kalo pingin kenceng beli motor moge sekalian
Stang piston menangis, melihat piston di besarin dgn rasio kompresi ugal-ugalan😂😂
Apalagi klo bore up pke piston fuso 4D😅
belum seberapa, sini pake piston doser d85r
@@fitrara8523 lah emangnya tu mesin gak geter parah sama panas
pakai piston truk bikin lelet, piston berat, tidak bisa rpm tinggi
TERGANTUNG SIAPA YG MENGERJAKAN, PRO ATAU PREET 😆
Intinya kalo lu beban orang tua gausah sok racing 🙏
Udah upgrade setengah2 motor sampah lagi
Pokok nya kompresi jangan padat, bilang yt sih gitu
pro kontra niiih 😁👍👍👍
Bore up itu butuh kompresi tinggi kompresi 10.5 aja udah dikasih radiator apalagi extreme kompresi 12-13
Yang mana stang piston gak kuat nahan belum lagi pen piston 13 tebal setang cuma 14mm rata² motor. Pakai piston 65mm misal ya gak kuat bawa ngebut harian okelah tapi ya gak bakal lama setang kena kocak lepas limiter mesin kadang kerengkes pecah setang putus dll
Mio spek 58 ane kompresi 10.5 : 1 tanpa radiator aman bro diajak dari bandung tegal bolak balik nonstop gak jebol atau panas berlebih.
@@randomdreamer1619 itu gak seberapa masih aman gak selalu ngebut dipakai harian tapi dipaksakan 200cc kan gak lama jebol part gak sesuai
Yang diperhatian bore up tapi mau awet tebal stang seher pen piston lebih besar
contoh vario 125 dan 150 beda pen
piston ada tujuannya
Mesin bore up tapi perlakuan kyk motor kuli. Ya jebol bro wkwk
Yg nrml j
Supra aja spek 250cc head Thailand cepet panas tapi kalo tenaga boleh lahh di adu