Gila, ternyata pemikiran aku selama ini soal demokrasi divalidasi oleh SOCRATES. Aku gak suka konsep “pemilihan suara” tapi aku tetap ok di konsep diskusi. Karena demokrasi bukan cuma soal pemilu ya. Lebih baik dipimpin oleh seorang pemimpin cerdas dan ikuti perintahnya dibanding harus mempertimbangkan semua pendapat anggota, karna selain makan banyak waktu, rentan konflik, dan itu tadi, keputusan yang diambil bisa aja ditentukan oleh orang yg gatau apa2.
@AndromedaAlrescha lebih tepatnya sistem yg berbasis meritokrasi. Selain Felix Siauw, Raymond Chin juga bahas isu yg sama pas dia bahas kakistokrasi. Mau Khilafah atau apapun itu, selama sistemnya didasarkan atas kompetensi dan meritokrasi, pasti jalan kok.
@@pawdaypay No no, jangan salah paham ya, yg aku kritik itu proses PEMBODOHAN-nya, bukan sistem demokrasi per se. Aku ngerti kok demokrasi itu sistem yg baik krn pemerintahan yg dipimpin oleh rakyat, NAMUN harus ditekankan bahwa kita harus MENCERDASKAN masyarakatnya.
Pada suatu kesempatan, saya pernah menyaksikan beberapa guru tampak tidak bersemangat saat mengajar, seolah pikiran mereka berada di tempat lain. Awalnya, saya ingin mengkritik, namun kemudian saya menyadari bahwa mungkin ini berkaitan dengan masalah kesejahteraan yang belum terpenuhi. Meskipun seharusnya permasalahan pribadi tidak dibawa ke ruang kelas, kita tetap harus memahami bahwa para pengajar ini adalah manusia. Dari pengalaman saya, khususnya di SMK yang semestinya berfokus pada pendidikan vokasi, justru banyak yang mengalami ketidakseimbangan. Pembelajaran akademis tidak maksimal, sementara pendidikan teknis pun kurang efektif karena alat-alat yang ketinggalan zaman, kurangnya praktik, dan sering kali rusaknya fasilitas. Ironisnya, jurusan yang diambil tidak sejalan dengan pengalaman praktis yang seharusnya mereka peroleh. Ini sudah lebih dari sekadar "butterfly effect". Ketika sistem pendidikan sudah bermasalah, bahkan niat untuk memperbaikinya membutuhkan sumber daya besar, yang sayangnya sering kali tidak dikelola dengan baik. Meskipun dana tersedia dan dikelola dengan benar, belum tentu hal itu bisa memperbaiki semua permasalahan secara instan. Terlebih lagi, setiap pergantian kepemimpinan membawa visi yang berbeda, yang pada akhirnya membuat program perbaikan berjalan setengah-setengah. Sesuai dengan yang dibahas oleh Pak Dosen, fokusnya harus kembali ke akar permasalahan, yaitu problem solving yang konkret. Solusi utamanya sudah jelas: kita butuh visi yang realistis dengan langkah-langkah yang terukur. Mulailah dari menyelesaikan masalah korupsi, memperbaiki standar sistem dan kurikulum, serta memastikan infrastruktur yang memadai. Masalah ini akan terus berkembang, sehingga butuh pendekatan yang dinamis dan berkesinambungan. Namun, saya paham bahwa ini tidak sesederhana seperti yang tertulis di sini. Permasalahan pendidikan bersinggungan dengan politik dan ekonomi, sehingga tumpang tindih satu sama lain. Kayaknya sebelum ada meteor jatuh, kita cuman bakal memperbaiki sedikit sedikit secara individual, itupun masih kejar-kejaran sama penurunannya. Dan setuju, pada akhirnya pendidikan adalah tanggung jawab individu, maka baca baca baca .. tapi tantangannya sekarang, gak semua sumber itu valid, gak semua orang punya kode etik di zaman yang penyebaran informasinya terlalu cepat, sekarang tuh kalau sumbernya gak jelas harus baca dan pertanyakan. Allahu'akbar hamba malah jurnaling di sini haha maafkan, by the way its a good content Pak Dosen 👍 Keep it up
"visi yg realistis & langkah-langkah terukur" tp 58% milih yg joget, dr pd org yg gencar mengelaborasi rencana terukurnya. Miris negara ini bner2 rata2 IQ 78 😢 Klo kata panji raymond fery, solusinya rakyat harus cerdas dulu
@@denis_arvmari rangkul saudara/i sekitar dari budak politik yang cuma jadi keledai perah yang selalu masuk lubang "janji manis" pejabat, karena dengan daulat golongan putih yang suci revolusi mental yang nyata bisa terjadi paska reformasi yang sudah dikorupsi. #golonganputihsuciyangsufistik #123?EMPATiINDONESIA #substansibukanprovokasi ❤️💛💚
Mulai saja dr lingkungan terkecil. Yaitu membiasakan utk berkomunikasi dan berdialog di dlm keluarga. Bukan saling menuntut saja,atau saling menyalahkan...tetapi berani memperbaiki diri dan mengerjakan apa pun yg perlu dikerjakan dg sepenuh hati. 😊😊
Proyek mencerdaskan bangsa Khan butuh duit, begitu keluar angkanya bisa JD Bancakan kalo mereka jahat. Korupsi gak bisa dikerjakan kalo gak ada proyek,
bicara soal dana BOS, saya jadi teringat. dulu waktu kuliah, saya magang di perusahaan konstruksi. kita dikasih proyek untuk survey, bikin rencana dan biaya renovasi. sekolah2 di pedalaman, akses sulit, naik turun bukit, lewat persawahan, tembus hutan sawit. begitu sampai, kita lihat sekolah masih dari kayu, lantai tanah, meja kursi rusak dimakan rayap, atap bocor dimana mana, papan tulis ga di setiap kelas, ruang guru pun hanya seperti kamar kos 3x3. pekerjaan kita selesaikan, kita tunggu dana turun, dan apa yang terjadi? tidak terjadi apa apa. ya, dana tersebut dikorupsi oleh dinas pendidikan setempat. kita tiidak dibayar, kerja sia sia, sekolah tetap rusak tidak ada renovasi. ini nyata di depan mata saya bahaya tersembunyi korupsi itu apa. ga ada yang tau. seperti normal saja. anak anak sekolah itu apa mereka tau? sudah ada upaya perbaikan sekolah mereka, sudah ada alokasi dana untuk mereka. hanya selangkah lagi, mereka bisa bersekolah lebih baik. orang tua murid juga ga ada yg tau. semua terlihat baik2 aja, berjalan seperti biasa. sama seperti kita kan? apa kita tau? apa yg seharusnya kita dapat jika tidak dikorupsi. seharusnya, justru kita malah harus curiga, kalo semua berjalan biasa saja, tidak ada perkembangan, apa kementrian tidak punya rencana? apa ga ada agenda? apa ga punya anggaran setiap tahun? kok ga ada terjadi apa apa? kok begini begini aja? kenapa yg ada cuma proyek transportasi yg dimonopoli BUMN dan gali parit setiap tahun. kembali ke pertanyaan mas hasan. mereka itu memang goblok, atau bangsat?
Sedih banget.. kan emang bener, korupsi itu ganjarannya sesuai kok hukuman mati. Bukan perkara nominal, tapi kalau seperti yg terjadi kaya kasus abangnya, artinya dia udah ga ngasi upah untuk yg kerja, belum lg sekolah tetep jelek bisa jadi sewaktu2 runtuh dan makan korban jiwa 😢
@@heesung7x7mari kita berlipat ganda rangkul saudara/i dari budak politik yang gak sadar hanya jadi keledai perah 5 tahunan yang selalu masuk lubang "janji manis" pejabat, dengan daulat diri golongan putih maka revolusi mental bisa nyata terjadi paska reformasi yg sudah dikorupsi dan mari kita tumbuh liar serupa gulma. #korupsiadalahmusuhdalamselimut #bibitwijigolonganputihsuci #123?EMPATiINDONESIA #ERK-BersemiSekebun #substansibukanprovokasi ❤️💛💚
😂 Socrates itu 💯% benar Mas, Oleh karena itu Kebodohan tetap dibudidayakan di Negara ini, Supaya Domba-domba tetap bisa dikendalikan pakai tali kekang sembako gratis😂, makan gratis😂, persis domba deh maunya gratisan tinggal lahap. Saya seorang Guru Mas, merasakan seolah semua sudah di setting agar kita tidak bisa mengajari murid menjadi cerdas dengan banyaknya tugas yang tidak berfokus pada mendidik tapi mengarah kepada administrasi pencitraan diri😢 Karena memang anak2 adalah aset demokrasi alias calon domba yang harus dilestarikan kebodohannya agar tidak nelawan. Demokrasi adalah cara terburuk memilih pemimpin 😂.
Karena di SD menggunakan sistem kelas harusnya rasio guru itu dg kelas bukan jumlah siswa misal 1 guru: 1 kelas berapapun Jml siswa dikelas tsb jadi kebutuhan guru di SD yg memiliki 6 rombel adalah 6 guru kelas 1 guru agama, 1 guru pjok, dan guru2 apel yg ada. Begitu mas brow
benul, bingung mereka mau dimenangkan dengan program apa dan kebetulan ada ide di ranah stunting, pdhl org2 kita pada mampu makan cuman pengetahuan gizi apa yg harus masuk ke badan pada kurang faham, misalnya kebanyakan karbo ato kurang protein hewani.
klo mau mengatasi stunting ya tinggal sejahterakan Rakyat nya. beri pekerjaan dengan upah layak. dijamin gak akan ada yang stunting. tapi kan yg di dahulukan kerabat pejabat dulu 😂. Anak presiden pada dapat jabatan duluan menyusul nanti cucu besan om ponakan dst dst😅
Udah tau ini program gak rasional sejak awal, makanya SDM rendah kepancing emosionalnya soal janji aneh ini. Bener aja, wong programnya belum eksekusi aja udah kocar-kacir hadeh
Menit 15.09 bahas tentang korupsi di bidang pendidikan. Saya tambahin celah korupsi lainnya: (1.) Proses akreditasi lembaga pendidikan non formal yg berani bayar ya diakreditasi A, (2.) Anggaran kementrian konoha di cairkan dalam anggaran pesantren2 lalu diputar menjadi roda bisnis pendidikan. (3.) Infaq wajib /uang gedung yg gak yakin 100% buat pembangunan sekolah.
SD SD negeri di daerah saya mulai pada merger. Ortu2 sekolahkan anaknya di SD SD swasta berbasis agama. Alasannya, lebih fleksibel, kwalitas sistem belajar dan gurunya, fasilitas yg baik. Bukti nyatanya adalah murid2 sd swasta lebih unggul baik dibidang umum ataupun agama. Setidaknya itu alasan saya masukkan anak le SD swasta berbasis agama.
Anak saya sekolah Min.peraturan nya buanyak banget. Yg katanya itu peraturan kandepag. Dan yg anehnya.tingkat kecerdasan anak didik nya di bawah rata rata.jadi gimana ni solusinya..
Semoga topik selanjutnya mengangkat dark side dunia kesehatan, sebagai seorang nakes, banyak cita2 luhur saat akan masuk dunia kesehatan, namun harus terkubur dalam2 karena sistem yang ada saat ini.
Saya orang Singapura. Teringat pada tahun 80an hingga 2000an. Setiap kantor pemerintah diwajibkan menubuhkan kumpulan2 "Quality Control". Ia adalah utk mencari jalan keluar masalah2 pekerjaan sehari2 karyawan agar proses lebih baik & tidak buang masa. Antara cara "problem solving" yg di ajar adalah menggunakan "Cause & Effect Diagram" atau "Ishikawa Diagram". Ia sprt yg dinyatakan Pak Hassan: 1. Apa masalah. 2. Cari tau sebab2 (root cause) masalah. Ambil data utk tau sebab kritikal. 3. Cari cara2 penyelesaian sebab masalah. 4. Coba cara yg dianggap terbaik. 5. Evaluasi data. Jika tidak efektif coba cara lain. 6. Cara terbaik dipraktekkan & dipantau efektif pada masa depan. Cara pemikiran ini amat dalam pada diri saya. Sehingga sampai skrg saya masih gunakan utk mencari penyelsaian masalah.
Haduh ka.susah eiii.skrng menemukan anak muda yg sensitif sama isu yg terjadi pd masyarakat.mereka lebih individuistis yg saya amati.10-20 individual 20-30 egois 30 - 40 double egois 😂😂😂 .yg masih sensitif sekitar 1 dari 20 anak kayanya skrng😅😅.saya pun sering diskusi sm anak tentang yg apa yg terjadi di lingkungan.biar mereka minimal tau apa sih yg terjadi.misal kay demo yg kmrn jangan sampai mereka masa bodoh haduh hancur lah negri ini
Membaca hanya akan bikin jadi pembayar pajak, lihatlah itu Walikota Muda yg di wawancara mbak Nana, yg akan di lantik jadi Wapres, cukup hobi main PS, bisa menikmati pajak2 kalian sebagai penyelenggara negara 🗿
Membaca ? Orang yg sudah mampu membaca dgn baik, maka ia akan mudah dalam memahami berbagai kondisi berikut situasi yang ada pada apa yang ia baca. Dan 75% pembaca hanyalah mampu menjadi "recorder" lalu berubah menjadi "speaker" yang menyuarakan setiap abjad dengan persis sama dgn yang ia baca.
Jgn berhenti bikin konten seperti ini walaupun view dikit, gak trending, resiko diserang buzzer, di cap barisan sakit hati kalah pilpres, dll.. Jadi pendidik publik di jaman ini emang berat bang, GAS AJA TEROSSS!!!
Sebagai lulusan IT disalah satu politeknik negeri, paham banget rasanya gimana jauhnya materi yang diajarkan di kuliah sama apa yang dibutuhin industri (dimana industri makin lama makin update), inilah sebabnya banyak lulusan dari jurusan saya yang masih nganggur atau kerja di luar bidang (saya salah satunya). Mungkin ada orang yang tanya, kenapa tidak belajar sendiri? kalau kita tau apa yang dibutuhin industri kita pasti belajar mandiri, tapi yang jadi pertanyaan, gunanya kuliah apa kalau ujung2 nya tidak sesuai dan akhirnya kita sendiri yang belajar (lagi)?
kalo niat belajar mah ga usah nunggu apa yang di butuhin sama industri kang, belajar terus sesuai bidang mu buat target .. harus bisa ini dan itu suatu saat pasti akan kepake ilmu yang udah di pelajarin nya .. semanagt
@@callepo2129yg dibahas apa lu bahas nya apa.. Yg dia bahas problem kuliah dan industri, lu nagkepnya soal belajar. Belajar gak perlu kuliah pun bisa.
Semoga Indonesia menyetarakan pendidikan di daerah perbatasan, karna perbatasan adalah pintu gerbang dan pagar suatu negara. Walaupun sering diremehkan dan tak dipikirkan, tapi anak anak perbatasan sangat semangat menuntut ilmu.
Ini konten yg aku cari2 selama ini, jarang nemu orang yg mengkritisi sistem pemerintah. Dulu memang ada, tpi makin kesini makin tidak netral efek endorse dan dukungan politik yg menguntungkan. Money can talk.
Kedengarannya ide anda bagus,tapi kalau gaji layak, jam kerja sedikit,jadi negara harus efisien,tata ruang ,tata kehidupan,tata pola fikir ,tata pola kerja,tata pola makan,semuanya harus otoriter,karena semua pola dikita sudah tergelincir masuk jurang kesesatan
@@darmadi2nd387 ya kl gak ada yg rakus bisa2 saja, sekarang sudah ada AI dan teknologi canggih, itu dibuat bukan untuk me-replace pekerja, tetapi dibuat untuk meringankan beban pekerja dan mengurangi jam kerja tinggi
Kl d sekolah saya SD Negeri, guru rajin2 semua, masuk terus, sakit masuk RS baru ijin gak masuk, 1 guru ngajar 29 murid.. Kl cuma batuk pilek biasa masuk ngajar terus.. Bahkan teman ngajar saya ada yang sakit parah masuk RS baru gak masuk kerja 2 mingguan dan langsung meninggal.. Selama beliau mengajar sangat rajin dan dedikasinya gak main2.. Bahkan waktu sakitnya masih ringan, sama teman2 disuruh periksa beliau gak mau absen kerja untuk periksa karena kepikiran muridnya... Alfatihah buat beliaunya
Digitalisasi sistem keuangan untuk menghilangkan korupsi....anggaran dari pusat bisa langsung kesekolah dan bisa dipantau semua rakya!!!! Apakah ada elit yg dengan sengaja membuat pendidikan kita tertinggal 120tahunan.....padahal anggaran pendidikan 20% APBN negara.... Saya kuliah jurusan Teknologi Pendidikan dengan predikat Fakultas saya memiliki Guru Besar terbanyak di Indonesia 20tahun dosen saya memperjuangkan jurusan ini tapi tidak dianggap pemerintah.... Padahal setiap kita magang ke sekolah" para guru sangat senang dan saat kita mengadakan pelatihan guru-guru sangat excited dengan materi'' tentang media pembelajaran yg kita bawakan... Ada ribuan sarjana pendidikan tiap TAHUN tetapi kita kekurangan 1,5 juta guru!!!
@@jujurpribadi5463 iya contohnya kasus pembuatan ijazah palsu juga yang dimainkan oleh kelompok/oknum kemendiknas, ada juga pembayaran gaji guru Fiktif kongkalikong sama kementerian keuangan yang pernah dilaporkan alhasil yang ngelaporin malah di pecat
Tahukah anda, bahwa Anggaran Pendidikan 20% APBN itu selama 1 dekade ini dicuri sama presiden kita sendiri? Hampir 60% nya masuk menjadi dana desa, sekitar 30an% nya masuk kementerian Agama & KLlainnya. Sedangkan kurang dari 10% nya yang baru masuk ke kemendikbud (dan itu pun harus berbagi lagi dengan Ristek karna digabung oleh presiden dalam 1 kementerian)... Kurang RAMPOK apalagi orang macam begitu...
@@prawudyadery2107 beuh iyakah bro? tapi konon beliau sederhana, merakyat, bersih. Topeng macam yang dipakai untuk mengelabuhi orang banyak padahal dlmnya seperti monster
Bang Hasan sama Bang Pandji ada kesamaan, yaitu, menyadarkan masyarakat, biar kita ga bodoh" amat. Sangat berharga Makasih Bang edukasi mahalnya , panjang umur dan sehat selalu
Halo Bang Hasan, Kontennya sangat luar biasa karena menyentuh akar permasalahan utama di negara ini, yaitu pendidikan. Jika memungkinkan, saya berharap Bang Hasan dapat membahas lebih mendalam tentang program makan bergizi gratis yang disediakan oleh pemerintah. Terutama, bagaimana negara-negara lain yang telah berhasil menerapkan program ini serta efek domino yang dihasilkan bagi masyarakat mereka, khususnya bagi para petani, peternak, dan nelayan. Program semacam ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak, tetapi juga dapat menggerakkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan lokal, yang pada akhirnya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
itu kalau diarahkan dan direalisasikan dengan benar. Masalahnya di negeri kita dari atas sampai bawah isinya KORUPSI semua. Bahkan saya yakin program tersebut akan jadi ladang korupsi yang paling basah.
Makan siang gratis fine" aja, tapi ya ga harus dibebankan ke anggaran pendidikan semua lah.. Kesejahteraan pendidik ga ngaruh malah berpotensi makin terpuruk..🥲 Thanks Bg Hasan udah share mindset nya, semoga pemikiran ini bisa tersebar lebih luas
sebagai orang awam awalnya ngerasa cuma sekedar "dunia pendidikan ini emang gak adil buat orang² miskin", tapi setelah disadarin mas Hasan lewat konten dark side of education ini, ya sudah kita emang miskin gak usah nyalahin siapa², kalo seenggaknya kita sekarang gak bisa nikmatin pendidikan yg layak di sekolah ya jangan males buat belajar dari baca buku atau konten² edukasi, bekerja lebih giat nabung buat pendidikan anak yg lebih baik, karena balik lagi seperti kata mas Hasan di part 1 "pendidikan itu jadi tanggung jawab kita sendiri", gak usah berharap sama yang sudah nyelingkuhin kita. hahahahaha
Nyawa, pasti seperti apa yg guru gembul katakan. Di Indonesia ga boleh jadi tukang parkir, buruh bangunan, pedagang kaki lima. Sebab jija ada kasus yg susah dipecahkan merekalah yg jadi kambing hitam
Berapa banyak anak-anak cerdas, anak-anak kreatif, anak-anak yg di SMA dan/atau SMK nya ranking 5 besar bercita-cita menjadi guru ? Berapa banyak yg akhirnya menjadi guru ? Andai saja profesi guru menjadi profesi yg bergengsi, melebihi profesi yg lain. Pastilah profesi guru akan diminati oleh semua kalangan dan menjadi profesi idaman, termasuk oleh orang-orang yg sangat cerdas dan berprestasi tinggi dalam akademik dimasa anak-anak. Guru-guru cerdas, kreatif, mempunyai nilai akademik tinggi kemungkinan besar akan menghasilkan anak didik yg lebih baik dan berprestasi. Salam NKRI 🇮🇩
yaa Allah yaa Tuhanku tunjukanlah kami jalan yang lurus bukalah hati orang2 yang terkunci. Bermanfaat sekali masyaAllah apreciate bgt. Semoga menjadi amal baik pahala yang mengalir
Untuk PNS, perlu ada kebijakan sehingga pemberian reward setiap PNS disesuaikan dg prestasi dan kompetensi. Pengukuran kompetensi ini dirumuskan, dilaksanakan, dan dipantau oleh para ahli jangan dari politisi.
ayah mertua saya seorang dosen, dulu pernah menjabat sebagai kepala sekolah, alhamdulillah mertua saya memohon dengan sangat ke dinas pendidikan setempat untuk jadi pengawas saja hingga disebut rekan kerjanya itu keputusan yang "bodoh" karena dana sekolah itu lahan basah, rekannya bilang kalau mertua saya mau "main" disana, setahun udh bisa dapat mobil. Ayah saya bodo amat, yg penting rezeki buat keluarga halal, alhamdulillah kedua anaknya (ipar dan suami saya) sukses dalam pendidikan, sekolah berprestasi, kuliah tanpa biaya, berkarir bagus. Ayah saya tidak pernah menyesali keputusannya, menurut dia kesuksesan anak2nya adlh hasil keberkahan dr rezeki yang dia usahakan 🥰
Keren, kupas sampai berdarah darah.. Saya sepakat , kita belum siap untuk berdemokrasi karena terus di bodohi dan di miskinkan oleh pemerintah bergaya komunis-kapitalis. Saling besut sana sini, korupsi di ciptakan untuk penyanderaan politik. Tapi di komunitas nya upeti dan gratifikadi menjadi sesuatu yang halal. Jangan2 korupsi pun jadi halal ? 😂😂
Terima kasih dg nenyimak cannel ini saya jd tahu apa yg terjadi di dunia pendidikan, merenung untuk pendidikan cucu" ke depannya, meskipun orang kurang mampu tapu ingin punya keturunan pintar cerdas dan sukses
Saya guru. Saya pro P. Prabowo. Tp saya tdk pro program makan gratis anak sekolah. Krn anak2 bukan kekurangan makan..tp butuh program pendidikan yg tepat.
Saya mau liat Indonesia emas, tapi setelah denger penjelasan Pak Dosen kali ini kok jadi Indonesia cemas. Tapi kita masih punya harapan. krn sebenernya solusi itu ada diri kita masing2, yaitu IQRA. Bacalah, bacalah, bacalah... Jangan mau lagi jadi bodoh dan dibodoh-bodohi. Bismillah umur berapapun adalah waktu yg tepat untuk membaca..
Relate bgt setelah nnton yt channelnya ust Felix siau yg bahas demokrasi trs alogaritma ketemu channel ini..... video ini lbh mudah dicerna kata2nya.... kereen!
Seharusnya mas Hasan Askari yang harus menduduki salah satu kursi dpr di senayan, karena sudah memberikan pengajaran, edukasi, dan pedoman kritis berpikir.
Mungkin Baik nya beliau tetap diluar Parlemen, spy beliau tidak terkekang atau terbatasi dengan kepentingan partai dan sebagainya. Agar kedepan beliau punya karya yang terus2 menginspirasi kita..
Mana mau mas podcaster cape..ngomong lebih gampang dan economically more rewarding.. makanya liat podcaster Indonesia menjamur.. kalian yg di bodohin..enak yah denger orang2 seperti ini..enough is enough .get ready, stop listening to bullshits..take action.. AI and economy problems is coming.. 2024 kemungkinan tahun paling enak untuk Indonesia..be ready.. ini omong kosong doank .. tong kosong ber bunyi nyaring
@@NathanOen yang gak omong kosong gimana emangnya bang?, statement pemerintah dalam menangani kasus?. Anda pun hanya omong kosong yang bahkan gak nyaring bunyinya
@@cudidpedia2974 oh untuk pendidikan Indonesia kita lagi bangun GiftED gift of education ajarin English and math ke anak2 pakai ai supaya effective dan merata. Nanti semu sudah jadi kita bangun podcast AI agent supaya bisa podcast sendiri
Saya guru, setuju anggaran pendidikan diarahkan ke program wajib belajar 13 tahun, SMA, SMK gratis. Program makanan bergizi gratis tidak akan banyak memberi pengaruh langsung bahkan akan menambah celah korupsi
Hehe, udah lama itu bang. 2009 lalu masih ditarikin uang gedung, katanya buat bangun "kelas unggulan". Dibeliin AC, renovasi kelas, seragam khusus "anak unggulan", dll. Padahal katanya sekolah di "negri" udah gratis waktu itu, dari SD-SMA karena udah ada BOS. Hebatnya lagi itu semuanya buat "kelas unggulan" dan dinikmati "anak unggulan", sementara saya dkk dari kelas reguler cuma bisa ngeliatin doang. Lucunya lagi temen saya yang dari kelas unggulan malah komen kalo AC aja kaga nyala. SMP negri ya, bukan swasta. 🤣 Belum lagi seragam, LKS, dll. Kita udah tau gituan. 🤣
Sebenarnya kalau soal makan bergizi gratis.... Itu kurang memberikan solusi yang menyentuh akar permasalahan.. mending merubah peradaban dari kebiasaan makan² nan sembarang menjadi pola makanan sehat... Misal lebih kepada mata pelajaran mulai anak kecil seperti pendidikan di Jepang/china (maaf lupa ...itu reels di Instagram) di mana anak dari kecil di ajari/praktek skill dasar... Memasak yang bahannya pun langsung metik dari lahan... Selain itu juga menjahit.. cukur
Wah kalo mbg dibebankan ke anggaran pendidikan, entah kualitas pendidikan makin tergerus, guru makin kelojotan, atau ujung2 nya biaya pendidikan dibebankan plek ketuplek ke masyarakat yg berarti bakal naik
Sangat mencerhakn penjelasanya pak...menurut sy Umat Islam harus kembali kepd Sistem Islam yg sdh jelas pernah menguasai peradaban dunia selama 13,5 abad.
Gunakan Dasar Negara Pancasila Sila ke 4. Berbasis Merit System, yakni: Orang yg sudah Jelas Jejak Prestasi, Integritas dan Cinta Tanah Air Bangsa dan Negara, dipilih oleh MPR/DPR. Di awali dng pr Pimpinan Parpol Rembug Nasional ntuk tentukan Calon² Pemimpin Bangsa. Mulai dari Presiden, Gubernur sampai Bupati. Misal p. Jonan, yg sdh BUKTIKAN PRESTASI DAN TRACK RECORDNYA. Di awal, Dicoba di Yogyakarta sbgai Wakil Gebernur (Krn Gubernur harus Sultan Yogya) sesuai Keppres. Tugas utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Yogya lahir bathin. Mengapa Yogya sbgai Pilot Project? Krn jumlah KK di Yogya relatif sedikit (sktr 400 RB). Bagaimana pendapat man teman?
Semakin ngerti tentang pemerintahan Indonesia dan dinamika didalamnya. ini masih ngebahas tentang Pendidikan looohhhh, belum yang lain2nya padahal. Dan intinya mengarah ke 1 titik, "KORUPSI, SUAP. udah itu wes. Semakin ngerti malah semakin capek mikirin gimana nasib anak cucu kita kedepan 😢
Saya hampir setiap hari mengeluh dengan suami, kenapa sekarang pelajaran sd kelas 1 kayak pelajaran paud, dan pelajaran kalas 8 juga enggak seperti pelajaran anak saya yg sekarang sudah kuliah.masak saya harus menyekolahkan anak ke internasional dulu, sedang itu harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.
Terimakasih sudah menarasikannya dengan runtut dan menarik. Bener banget semuanya itu dan yg jd pemikiran saya selama ini. Masih banyak orang di sekeliling kita yg tdk peduli dg politik dan terbius dg semburan buzzer2 sehingga kehilangan logika berpikir. Pendidikan masy adalah utama utk semua kalangan.
Haha saya udah ngalamin ketika dulu jadi audit jardiknas era kemdikbud jadi anak emas apbn 20%... Itu yang korup dari level kecoro, kepala sekolah, pemilik, camat, lurah,didiknas daerah, capil2 daerah sampai yang di senayan.. itu belum yang di internal kementrian diknas itu sendiri.. sumpah horor 😂😂 Negra ini butuh revolusi jilid 2, setelaj berhasil revolusinya berhasil harus di isi orang2 yang ngurus negara bukan karrna kepentingan family.. Pertanyaanya beranikah seluruh rakyat berdarah kembali ?
tetapi karena kompetensi dan profesionalitas. ini yg harus mengisi setelah revol 2. bukan krna kepentingan keluarga maupun pribadi. tetapi untuk kepentingan bersama
Saya bukan pns, tapi vendor yg bermitra dgn pns di ke lautan dan pelayaran... sewaktu ada inspeksi alkes di vendor itu kemenhub dari BTK* banyak bgt yg menerima uang entertaiment demi vendor gak di suspend atau bahkan karna mental feodal..sudah gitu kalau sedang inspeksi dan audit pasti wartawan yg dibawa adalah wartawan pegawai itu sendiri dimana berita dan hasil bs di setting,, dari kelas bawah sampe atas bahkan pengusaha gila korup dan pelicin tanpa memandang keselamatan pelayaran itu sendiri
Berdarah itu pasti dan itu terjadi bahkan sampai yg tidak masuk akal persekongkolan jahatnya, tapi keniscayaan revolusi dari kuasa yang tiran pasti terjadi ketika rakyat bersama sadar golongan putih suci yang hakiki revolusi mental dari budak politik yang jadikan kita keledai perah 5 tahunan yang selalu masuk lubang "janji manis" pejabat yang sama. #golonganputihsuci #NP:ERK-BersemiSekebun #123?EMPATiINDONESIA #substansibukanprovokasi ❤️💛💚
Kalau gua sih mikirnya indonesia tuh harus revolusinya dengan masing masing pulau jadi negara sendiri sendiri bukan dengan otonomi daerah tapi biarkan antar pulau nantinya bersaing memajukan negaranya, jadi tiap pulau punya presiden sendiri sendiri sistem yang di bikin oleh orang yg ada di pulau itu wkwkw
Jangan hanya omon omon , memang susah tapi yang penting solusi yang paten , kerja yang tulus , masyarakat yang mengerti masalah dan tatanan yang baik yang menghasilkan produk didiknya bisa di terapkan dan bisa bersaing di arena kerja nyata dalam kehidupan
Seperti yang selalu saya pikirkan tentang demokrasi dan tingkat kecerdasan di masyarakat sekarang. Demokrasi membutuhkan suara mayoritas, tapi oknum para petinggi tau kalau mayoritas masyarakat menjadi pintar maka dia tidak akan terpilih lagi, tidak akan "mudah" menyuap suara rakyat, dan para oknum pejabat tersebut harus benar-benar membuktikan kinerja mereka sedangkan mereka sendiri tidak dapat menggemukan diri sendiri maupun sanak saudara. Tapi saya liat dilapangan, sangat sedikit orang yang sadar akan hal ini. Bahkan sampai saya dititik "bukankah seharusnya informasi/ilmu ini merupakan informasi/ilmu yang umum?", baru saya sadar betapa mirisnya tingkat kesadaran masyarakat kita akan kecerdasan dan demokrasi yang dijalankan saat ini. Sehingga saya sadar, bahwa para oknum pejabat ini gak mau masyarakat cerdas karena merugikan mereka. Btw bang hasan, lebih murah menyuap para petugas pemilihan suara daripada memberikan/menyuap uang ke masyarakat. Menebak video darkside selanjutnya saya tebak temanya mengenai demografi yang plus di Indonesia sehingga harga suatu nyawa menjadi murah.
@@alfianghana4816 makanya ini juga sepertinya alasan kenapa sosialisasi KB gak digencarkan. Orang miskin yg masih berpegang di prinsip "banyak anak banyak rezeki" itu sangat menguntungkan bagi mereka.
@@t0gahimik00betul,dalam islam diajarin jika ndak mampu secara materi,mental dan ilmu maka menikah hukumnya jadi makruh.jadi ketika anda miskin sebenernya anda ndak diwajibkan buat nikah.nikah itu diwajibkan buat orang-orang yang tidak kuat menahan hasrat seksualnya sebagai makhluk biologis,dan secara ekonomi pun sudah cukup.dan buat orang yang tidak bisa menahan hasrat,tapi ekonomi dan ilmu belum mapan hukumnya MAKRUH,sekali lagi jika ente miskin terus menikah itu hukumnya MAKRUH gaes.
Karena islam memandang menikah itu sesuatu yang ndak bisa dibuat main-main dan bercandaan.ente bakal sama istri ente udah bukan kayak pas waktu pacaran yang pas seminggu sekali ketemu terus nanti pas capek pulang kerumah masing-masing,no...ente bakal terus bersama dia seumur hidup nanti.dia itu temen hidup,bukan cuman temen ranjang.dia itu anak orang yang tanggung jawabnya dari mulai makan,minum dan tidurnya bakalan ente ambil alih.so,jangan menganggap remeh temeh kehidupan rumah tangga itu bro.berat bro rumah tangga itu.dan ane berpikir orang yang berani untuk membangun rumah tangga di jaman yang edan seperti sekarang ini,adalah orang-orang yang perlu mendapatkan apresiasi dan penghargaan
apa Indonesia ini dah g ketolong lagi y? semua sektor (hukum, demokrasi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, karekter, akhlak, kemanusiaan, ekonomi) seperti menuju kehancuran
Salam cerdas Rahayu 🙏 Makasih mas udah mengupas tentang masalah pendidikan ❤❤❤ Kupas tuntas mas, tentang pendidikan, saya mensuport ❤ tentang masa depan anak bangsa 🙏. Rahayu 🙏
Mau nambahin buat segmen cara-cara pembodohan bang, ada satu lagi yg tertinggal: 4. Cekokin agama/budaya/moral secara berlebihan. Paham feodalisme dan patriarki suka gak suka di Indonesia masih tumbuh subur, padahal paham itu sangat mengekang dan pembodohan. Tapi kenapa langgeng? Karena dilestarikan atas nama agama, budaya, dan norma. Buat contoh yang paling works "kenapa orang miskin anaknya banyak?" Ya kebanyakan lagi-lagi balik ke argumentasi "banyak anak banyak rezeki". Dan lagi-lagi kemana larinya argumentasi ini? Yak, kebanyakan bakal lari ke agama. Padahal secara gak langsung paham ini menganggap murah nyawa dan perkembangan, serta well being anak dan juga wanita. Nyatanya di zaman sekarang ya satu-satunya pihak yang diuntungkan dengan "banyak anak banyak rezeki" itu ya lagi-lagi para pejabat korup. Karena selama sistem kita masih 1 orang 1 suara, makin banyak orang miskin yang bisa mereka bodoh-bodohi. Dan itu semua sejalan dengan kesehatan ibu dan anak yang buruk. INILAH KENAPA ANGKA KEMATIAN IBU SAMA ANAK DI INDONESIA ITU MASIH TINGGI. Kalau bicara angka kematian ibu dan anak yang tinggi, ini bakal efek domino lagi, dan bakal lebih tragis lagi. Maaf karena bakal agak OOT, tapi ini sangat berhubungan sama topik pembodohan berdasarkan agama/norma/budaya tadi. Sad facts di Indonesia adalah, kematian ibu itu masih dianggap remeh. Kenapa? Karena masih banyak yang berpikir peran perempuan, terutama yang menjadi istri dan ibu itu cuma sekadar di rumah dan mengurus anak dan tujuan akhirnya (maaf) "hanya melahirkan saja". Ngenesnya ini juga diaminkan sama para perempuan itu sendiri. Bagaimana? Banyak dari para ibu itu kemakan "MATI SAAT MELAHIRKAN ADALAH MATI SYAHID/JIHAD," sampai lupa kalau mereka juga punya kehidupan lain selain menjadi seorang ibu dan lupa. juga mempersiapkan fisik dan mental untuk melahirkan. Kalau istrinya meninggal, suami rata-rata bakal nikah lagi, menjadikan si anak FATHERLESS setelah motherless. Suami yang nikah lagi juga berarti pertumbuhan populasi orang yang bisa dikendalikan para pejabat korup lewat kemiskinan dan kebodohan semakin banyak. Makanya selain pendidikan, kesehatan ibu dan anak gak begitu diperhatikan karena mereka mikirnya "buat apa kita perjuangkan kesehatan ibu dan anak secara serius? Toh dengan angka kematian ibu dan anak yang tinggi aja populasi mereka masih beranak pinak kayak kelinci. Kita masih diuntungkan juga." Yang paling dirugikan siapa? Ya si anak. Dengan tidak adanya sosok ibu dan ayah di kehidupan mereka, perkembangan si anak bakal terganggu, baik secara fisik maupun mental. Besar kemungkinan mereka akan berakhir menjadi sosok seperti ibu/ayah mereka. Ini tidak disadari oleh sebagian besar orang karena sudah termakan doktrin agama dan budaya tadi, yang aslinya cuma paham-paham pembodohan aja demi menguntungkan para pejabat korup.
@@merianaselviany yes. Selama orientasi masyarakatnya cuma "perbanyak populasi" aja, selama itu juga wanita cuma bakal dipandang sebagai "pabrik bayi" aja, kalo gak ya "pelayan suami". Mungkin gak se-blatant dulu, tapi prakteknya dari budaya dan mindset masyarakat says otherwise. Kenapa sampe ada orang gabut basa-basi nanya "kapan nikah? kapan punya anak? kapan nambah momongan lagi?". Mungkin maksudnya sekedar basa-basi aja, tapi kalau ketika basa-basi hal pertama yang ditanyakan soal "anak", jelas "menikah dan punya anak sebagai tujuan hidup" itu masih ada di top of mind masyarakatnya.
Betul sekali pak.. Masalah pada PNS itu memang serumit politik di Konoha.. di Solo saya banyak mendengar dari murid2 les saya, bahwa sering adanya jam kosong, setelah itu guru tidak membawakan materi / pembelajaran yang bermutu; sebagai contoh, murid hanya diminta membaca sebuah paragraf secara bergantian lalu tanya jawab singkat, sisanya sesi curhat gurunya (pengakuan dari si murid).. setiap minggu saya tanya materi baru, selalu dijawab murid saya tidak ada, bahkan pindah bab bisa seenak jidat.. masih banyak nya minat mengejar PNS / ASN yang kata beberapa mantan kolega, yang katanya "santai", " gaji yang tiap tahun naik, bahkan insentif & tunjangan lain2nya tergantung "level" si aparatur sipil tersebut. . ini bak sel kanker yang tak pernah menyembuhkan tubuh sebuah bangsa, dan justru bertumbuh subur namun destruktif..
lebih tepatnya orang2 yg menguasai pemerintahan dan menyalahgunakan kekuasaan sih. krn harusnya sistem demokrasi klo digunakan dengan benar akan menyejahterakan rakyat.
Bang mau tau gak solusi buat kita bersama? Solusinya adalah cari uang yang banyak dan sekolahkan anak kita ke luar negeri dari SMA. Maaf, saya pesimis negeri ini bisa berubah
Dana yang berjumlah 700T LEBIH itu bikin rakyat indonesia makin pintar, mulai dari sekelas mentri sampai jajaran paling bawah. Mereka makin pintar Teknik sunat-menyunat. Benar yang bapak bilang di menit 15:00 itu real rata-rata begitu kejadiannya.
KONTEN PALING CERDAS....👍👍👍👍👍 SEMUA YANG DIBICARAKAN RUNTUT , LOGIS DAN MENCERDASKAN ...ISINYA DAGING SEMUA...KAMI MENDUKUNG KONTEN BAPAK UNTUK SELANJUTNYA...👍👍👍👍👍
ntar diserang pendukung fanatiknya dan dibilang anak abah loh. nyesek banget kan gak boleh protes punya pemimpin yg gak punya kapasitas dengan buzerp2 dan pemujanya
Btw PNS dipecat langsung memang kasus yg jarang terjadi, tapi beberapa tahapan hukuman disiplin PNS bisa dilihat di PP No. 30 th 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Setidaknya penilaian kinerja buruk SKP seorang PNS bisa berakibat Tunjangan Kinerja dipotong bahkan tidak dibayarkan sama sekali. Dlm kasus kinerja kurang dari 50%, bisa dipastikan PNS ybs bisa dikenakan hukuman disiplin, seperti penurunan pangkat (gaji pokok) dan jika dlm 1 th tidak memperbaiki kinerjanya maka PNS ybs akan DIBERHENTIKAN DENGAN HORMAT (Pasal 58 ayat 5). CMIIW
Kalo ketidakhadiran diatas 40 hari kerja dalam setahun, PNS sudah dapat diberhentikan dan itu hitungannya pake akumulasi yang bisa dari jumlah keterlambatan atau klcepat pulang kerja (cuma kadang atasan yang bersangkutan gak tega jatuhin hukuman walau sudah beberapa PNS yg diberhentikan karna tidak masuk kantor) cmiiw.
Gila, ternyata pemikiran aku selama ini soal demokrasi divalidasi oleh SOCRATES. Aku gak suka konsep “pemilihan suara” tapi aku tetap ok di konsep diskusi. Karena demokrasi bukan cuma soal pemilu ya. Lebih baik dipimpin oleh seorang pemimpin cerdas dan ikuti perintahnya dibanding harus mempertimbangkan semua pendapat anggota, karna selain makan banyak waktu, rentan konflik, dan itu tadi, keputusan yang diambil bisa aja ditentukan oleh orang yg gatau apa2.
Bener, ust Felix juga baru buat konten mengenai konteks serupa
@@thewind3240 Apalagi Ust Felix udah dari dulu berbicara mengenai demokrasi ini
@AndromedaAlrescha lebih tepatnya sistem yg berbasis meritokrasi.
Selain Felix Siauw, Raymond Chin juga bahas isu yg sama pas dia bahas kakistokrasi.
Mau Khilafah atau apapun itu, selama sistemnya didasarkan atas kompetensi dan meritokrasi, pasti jalan kok.
@@pawdaypay No no, jangan salah paham ya, yg aku kritik itu proses PEMBODOHAN-nya, bukan sistem demokrasi per se. Aku ngerti kok demokrasi itu sistem yg baik krn pemerintahan yg dipimpin oleh rakyat, NAMUN harus ditekankan bahwa kita harus MENCERDASKAN masyarakatnya.
@@hasanaskari7 untung di klarifikasi sama content creatornya. Thanks bang...❤❤❤
Tanda orang Indonesia sudah cerdas ketika channel ini atau seperti channel pak Gita Wirjawan subscribernya melebihi Rafi Ahmad.
sulit bang lawak😭🗿
Masih jauh...
Sulit bg, masyarakat kita mayoritas lebih suka hiburan konten gk jelas seperti flexing, drama dari pada edukasi.
Susah om.. masyarakat kita aneh... percayalah..
Artisnya berarti ikut andil membodohkan rakyat😢 karena rezim ini memang tujuan ya bodoh in rakyat…akibat pemimpin bodoh😢
Pada suatu kesempatan, saya pernah menyaksikan beberapa guru tampak tidak bersemangat saat mengajar, seolah pikiran mereka berada di tempat lain. Awalnya, saya ingin mengkritik, namun kemudian saya menyadari bahwa mungkin ini berkaitan dengan masalah kesejahteraan yang belum terpenuhi. Meskipun seharusnya permasalahan pribadi tidak dibawa ke ruang kelas, kita tetap harus memahami bahwa para pengajar ini adalah manusia.
Dari pengalaman saya, khususnya di SMK yang semestinya berfokus pada pendidikan vokasi, justru banyak yang mengalami ketidakseimbangan. Pembelajaran akademis tidak maksimal, sementara pendidikan teknis pun kurang efektif karena alat-alat yang ketinggalan zaman, kurangnya praktik, dan sering kali rusaknya fasilitas. Ironisnya, jurusan yang diambil tidak sejalan dengan pengalaman praktis yang seharusnya mereka peroleh.
Ini sudah lebih dari sekadar "butterfly effect". Ketika sistem pendidikan sudah bermasalah, bahkan niat untuk memperbaikinya membutuhkan sumber daya besar, yang sayangnya sering kali tidak dikelola dengan baik. Meskipun dana tersedia dan dikelola dengan benar, belum tentu hal itu bisa memperbaiki semua permasalahan secara instan. Terlebih lagi, setiap pergantian kepemimpinan membawa visi yang berbeda, yang pada akhirnya membuat program perbaikan berjalan setengah-setengah. Sesuai dengan yang dibahas oleh Pak Dosen, fokusnya harus kembali ke akar permasalahan, yaitu problem solving yang konkret.
Solusi utamanya sudah jelas: kita butuh visi yang realistis dengan langkah-langkah yang terukur. Mulailah dari menyelesaikan masalah korupsi, memperbaiki standar sistem dan kurikulum, serta memastikan infrastruktur yang memadai. Masalah ini akan terus berkembang, sehingga butuh pendekatan yang dinamis dan berkesinambungan.
Namun, saya paham bahwa ini tidak sesederhana seperti yang tertulis di sini. Permasalahan pendidikan bersinggungan dengan politik dan ekonomi, sehingga tumpang tindih satu sama lain. Kayaknya sebelum ada meteor jatuh, kita cuman bakal memperbaiki sedikit sedikit secara individual, itupun masih kejar-kejaran sama penurunannya.
Dan setuju, pada akhirnya pendidikan adalah tanggung jawab individu, maka baca baca baca .. tapi tantangannya sekarang, gak semua sumber itu valid, gak semua orang punya kode etik di zaman yang penyebaran informasinya terlalu cepat, sekarang tuh kalau sumbernya gak jelas harus baca dan pertanyakan.
Allahu'akbar hamba malah jurnaling di sini haha maafkan, by the way its a good content Pak Dosen 👍 Keep it up
Narasi yang smart! 👍👍
solusinya emang tetap berpikiran kritis di era informasi dan tetap bermental jujur di tengah² lingkungan yang rusak.
"visi yg realistis & langkah-langkah terukur" tp 58% milih yg joget, dr pd org yg gencar mengelaborasi rencana terukurnya. Miris negara ini bner2 rata2 IQ 78 😢
Klo kata panji raymond fery, solusinya rakyat harus cerdas dulu
Bersyukur sekali.....gurunya punya Murid yg sangat bijaksana....🎉🎉🎉
@@denis_arvmari rangkul saudara/i sekitar dari budak politik yang cuma jadi keledai perah yang selalu masuk lubang "janji manis" pejabat, karena dengan daulat golongan putih yang suci revolusi mental yang nyata bisa terjadi paska reformasi yang sudah dikorupsi. #golonganputihsuciyangsufistik #123?EMPATiINDONESIA #substansibukanprovokasi ❤️💛💚
Kalau indonesia mau maju dan selamat, bikin mayoritas masyarakat indonesia menjadi cerdas dan pintar dulu..
Gak bisa kerana jika rame orang pintar dalam Indonesia maka negara ini akan bebas kuropsi.. jadi itu akan jadi ancaman negara yang amalkan korupsi 😅..
Mulai saja dr lingkungan terkecil. Yaitu membiasakan utk berkomunikasi dan berdialog di dlm keluarga. Bukan saling menuntut saja,atau saling menyalahkan...tetapi berani memperbaiki diri dan mengerjakan apa pun yg perlu dikerjakan dg sepenuh hati. 😊😊
Kalau cerdas..yg culas takut tidak dapat cuan..ini yg mereka benci lihat rakyat cerdas dan baik.
Proyek mencerdaskan bangsa Khan butuh duit, begitu keluar angkanya bisa JD Bancakan kalo mereka jahat. Korupsi gak bisa dikerjakan kalo gak ada proyek,
ye elah boss, sejak merdeka jg uda banyak pakar yg ngomong begini, liat sampe skrg cuma bisa ngomong doank
bicara soal dana BOS, saya jadi teringat. dulu waktu kuliah, saya magang di perusahaan konstruksi. kita dikasih proyek untuk survey, bikin rencana dan biaya renovasi. sekolah2 di pedalaman, akses sulit, naik turun bukit, lewat persawahan, tembus hutan sawit. begitu sampai, kita lihat sekolah masih dari kayu, lantai tanah, meja kursi rusak dimakan rayap, atap bocor dimana mana, papan tulis ga di setiap kelas, ruang guru pun hanya seperti kamar kos 3x3.
pekerjaan kita selesaikan, kita tunggu dana turun, dan apa yang terjadi? tidak terjadi apa apa. ya, dana tersebut dikorupsi oleh dinas pendidikan setempat. kita tiidak dibayar, kerja sia sia, sekolah tetap rusak tidak ada renovasi. ini nyata di depan mata saya bahaya tersembunyi korupsi itu apa. ga ada yang tau. seperti normal saja. anak anak sekolah itu apa mereka tau? sudah ada upaya perbaikan sekolah mereka, sudah ada alokasi dana untuk mereka. hanya selangkah lagi, mereka bisa bersekolah lebih baik. orang tua murid juga ga ada yg tau. semua terlihat baik2 aja, berjalan seperti biasa.
sama seperti kita kan? apa kita tau? apa yg seharusnya kita dapat jika tidak dikorupsi. seharusnya, justru kita malah harus curiga, kalo semua berjalan biasa saja, tidak ada perkembangan, apa kementrian tidak punya rencana? apa ga ada agenda? apa ga punya anggaran setiap tahun? kok ga ada terjadi apa apa? kok begini begini aja? kenapa yg ada cuma proyek transportasi yg dimonopoli BUMN dan gali parit setiap tahun. kembali ke pertanyaan mas hasan. mereka itu memang goblok, atau bangsat?
@@Ressel_ astaga sedih banget baca ini.. iya banyak2 curiga ke penguasa itu kunci utama sih
Sedih banget.. kan emang bener, korupsi itu ganjarannya sesuai kok hukuman mati. Bukan perkara nominal, tapi kalau seperti yg terjadi kaya kasus abangnya, artinya dia udah ga ngasi upah untuk yg kerja, belum lg sekolah tetep jelek bisa jadi sewaktu2 runtuh dan makan korban jiwa 😢
Jahad bed ya emang koruptor...ya Allah ngga punya hati emang.dan penginnya minterin orang doang.najis bed ih
Aku paling nggak suka baca tulisan begini. Bikin hati panas, ingin melakukan sesuatu tapi nggak bisa ..😢
@@heesung7x7mari kita berlipat ganda rangkul saudara/i dari budak politik yang gak sadar hanya jadi keledai perah 5 tahunan yang selalu masuk lubang "janji manis" pejabat, dengan daulat diri golongan putih maka revolusi mental bisa nyata terjadi paska reformasi yg sudah dikorupsi dan mari kita tumbuh liar serupa gulma. #korupsiadalahmusuhdalamselimut #bibitwijigolonganputihsuci #123?EMPATiINDONESIA #ERK-BersemiSekebun #substansibukanprovokasi ❤️💛💚
😂 Socrates itu 💯% benar Mas,
Oleh karena itu Kebodohan tetap dibudidayakan di Negara ini, Supaya Domba-domba tetap bisa dikendalikan pakai tali kekang sembako gratis😂, makan gratis😂, persis domba deh maunya gratisan tinggal lahap.
Saya seorang Guru Mas, merasakan seolah semua sudah di setting agar kita tidak bisa mengajari murid menjadi cerdas dengan banyaknya tugas yang tidak berfokus pada mendidik tapi mengarah kepada administrasi pencitraan diri😢
Karena memang anak2 adalah aset demokrasi alias calon domba yang harus dilestarikan kebodohannya agar tidak nelawan.
Demokrasi adalah cara terburuk memilih pemimpin 😂.
Karena di SD menggunakan sistem kelas harusnya rasio guru itu dg kelas bukan jumlah siswa misal 1 guru: 1 kelas berapapun Jml siswa dikelas tsb jadi kebutuhan guru di SD yg memiliki 6 rombel adalah 6 guru kelas 1 guru agama, 1 guru pjok, dan guru2 apel yg ada. Begitu mas brow
Makan gratis itu tujuannya bukan untuk mengurangi stunting tapi untuk mendapatkan suara sdm rendah, wicis itu mayoritas
benul, bingung mereka mau dimenangkan dengan program apa dan kebetulan ada ide di ranah stunting, pdhl org2 kita pada mampu makan cuman pengetahuan gizi apa yg harus masuk ke badan pada kurang faham, misalnya kebanyakan karbo ato kurang protein hewani.
@@misheyla783 Dan sejalan dgn mindset "yg penting bisa makan hari ini dan besok"
@@misheyla783iya sebagian besar anak sekolah uang jajan Pasar Modal Kecil 10-20 RB.. tinggal perbaiki aja kualitas makanan di kantin
klo mau mengatasi stunting ya tinggal sejahterakan Rakyat nya. beri pekerjaan dengan upah layak. dijamin gak akan ada yang stunting. tapi kan yg di dahulukan kerabat pejabat dulu 😂. Anak presiden pada dapat jabatan duluan menyusul nanti cucu besan om ponakan dst dst😅
Udah tau ini program gak rasional sejak awal, makanya SDM rendah kepancing emosionalnya soal janji aneh ini. Bener aja, wong programnya belum eksekusi aja udah kocar-kacir hadeh
Menit 15.09 bahas tentang korupsi di bidang pendidikan. Saya tambahin celah korupsi lainnya: (1.) Proses akreditasi lembaga pendidikan non formal yg berani bayar ya diakreditasi A, (2.) Anggaran kementrian konoha di cairkan dalam anggaran pesantren2 lalu diputar menjadi roda bisnis pendidikan. (3.) Infaq wajib /uang gedung yg gak yakin 100% buat pembangunan sekolah.
Poin 2. Seharusnya dicheck betul spjnya
Poin 2 itu mekanismenya gmn ya ?
Yang mau dibahas system' pendidikan di Indonesia ?
Atau mau membahas anggaran kementerian pendidikan ?
Kesan saya ... Host ... Nggak fokus
@@haryantoindiastonosetiap sistem butuh dan ada anggaran.
Ada pandangan kontras dari si pengoceh yang mungkin gak dia sadari. Kalok ngomong itu dipikir dulu!!! Mulut dijaga!!!!
SD SD negeri di daerah saya mulai pada merger. Ortu2 sekolahkan anaknya di SD SD swasta berbasis agama. Alasannya, lebih fleksibel, kwalitas sistem belajar dan gurunya, fasilitas yg baik. Bukti nyatanya adalah murid2 sd swasta lebih unggul baik dibidang umum ataupun agama. Setidaknya itu alasan saya masukkan anak le SD swasta berbasis agama.
Ddaerah sya justru yg swasta pengajar hy llsn SMP tp Krn alumni pond/ yysn.sdgkan d ngri yg honorer wjib krj keras ngajar n admin dg gaji kecil, Krn yg pns disibukkan dg tngktn gol ? Mirisz masa dpn gnrsi muda kedepan
Kalau saya punya anak nanti pilih homeschooling aja biar terhindar dari bullying 😂
Kan udah dibahas di part 1. Jadinya nanti hanya anak2 orang kaya, anak2 pejabat yg bisa masuk BINUS, AL AZHAR, PENABUR dll. . Apartheid school system
Anak saya sekolah Min.peraturan nya buanyak banget. Yg katanya itu peraturan kandepag. Dan yg anehnya.tingkat kecerdasan anak didik nya di bawah rata rata.jadi gimana ni solusinya..
Semoga topik selanjutnya mengangkat dark side dunia kesehatan, sebagai seorang nakes, banyak cita2 luhur saat akan masuk dunia kesehatan, namun harus terkubur dalam2 karena sistem yang ada saat ini.
Ceritakan dsni donk kisahnya bang, biar pada tau semua.
Nyimak...
Saya orang Singapura. Teringat pada tahun 80an hingga 2000an. Setiap kantor pemerintah diwajibkan menubuhkan kumpulan2 "Quality Control". Ia adalah utk mencari jalan keluar masalah2 pekerjaan sehari2 karyawan agar proses lebih baik & tidak buang masa. Antara cara "problem solving" yg di ajar adalah menggunakan "Cause & Effect Diagram" atau "Ishikawa Diagram". Ia sprt yg dinyatakan Pak Hassan:
1. Apa masalah.
2. Cari tau sebab2 (root cause) masalah. Ambil data utk tau sebab kritikal.
3. Cari cara2 penyelesaian sebab masalah.
4. Coba cara yg dianggap terbaik.
5. Evaluasi data. Jika tidak efektif coba cara lain.
6. Cara terbaik dipraktekkan & dipantau efektif pada masa depan.
Cara pemikiran ini amat dalam pada diri saya. Sehingga sampai skrg saya masih gunakan utk mencari penyelsaian masalah.
Thank you for the knowledge, btw I'm an indonesian😊😊
di indonesia, problem solving beres dalam waktu 1 detik dengan uang.
Jadilah anak muda yg mau rajin membaca dan banyak mau tahu segala sesuatu yg terjadi disekeliling kita , Karena Kalau tidak bodoh lah anda semua
Haduh ka.susah eiii.skrng menemukan anak muda yg sensitif sama isu yg terjadi pd masyarakat.mereka lebih individuistis yg saya amati.10-20 individual 20-30 egois 30 - 40 double egois 😂😂😂 .yg masih sensitif sekitar 1 dari 20 anak kayanya skrng😅😅.saya pun sering diskusi sm anak tentang yg apa yg terjadi di lingkungan.biar mereka minimal tau apa sih yg terjadi.misal kay demo yg kmrn jangan sampai mereka masa bodoh haduh hancur lah negri ini
Sekarang rajin game2an...emang game dibuat agar pemuda makin malas dan makin bodoh agar menurunkan generasi yg gampang dibodohi
Membaca hanya akan bikin jadi pembayar pajak, lihatlah itu Walikota Muda yg di wawancara mbak Nana, yg akan di lantik jadi Wapres, cukup hobi main PS, bisa menikmati pajak2 kalian sebagai penyelenggara negara 🗿
Membaca ?
Orang yg sudah mampu membaca dgn baik, maka ia akan mudah dalam memahami berbagai kondisi berikut situasi yang ada pada apa yang ia baca.
Dan 75% pembaca hanyalah mampu menjadi "recorder" lalu berubah menjadi "speaker" yang menyuarakan setiap abjad dengan persis sama dgn yang ia baca.
@@TheZerotom membaca dan berpikir agar memahami setiap perkara yang ada dimanapun kapanpun dan apapun.
Jangan lupa orang tua juga dilibatkan bro! Jangan sampai selama anak belajar sekolah dianggap tempat penitipan anak
SETELAH ROCKY GERUNG ,PANJI PRAGIWAKSONO,TIMOTY RONALD, RAIMOND CHIN...
SEKARANG LU IDOLA GUA BANG ...❤
hakim ziyech
guru gembul
Baloyskie Sober Roam 🔥🔥🔥
Dharma Pongrekun
Hantam terusss,,, pembodohan semakin menggila,,, SDM rendah menjadi korban
Jgn berhenti bikin konten seperti ini walaupun view dikit, gak trending, resiko diserang buzzer, di cap barisan sakit hati kalah pilpres, dll..
Jadi pendidik publik di jaman ini emang berat bang, GAS AJA TEROSSS!!!
betul supaya SDM nya cerdas tidak jadi budak pengemis
Sebagai lulusan IT disalah satu politeknik negeri, paham banget rasanya gimana jauhnya materi yang diajarkan di kuliah sama apa yang dibutuhin industri (dimana industri makin lama makin update), inilah sebabnya banyak lulusan dari jurusan saya yang masih nganggur atau kerja di luar bidang (saya salah satunya). Mungkin ada orang yang tanya, kenapa tidak belajar sendiri? kalau kita tau apa yang dibutuhin industri kita pasti belajar mandiri, tapi yang jadi pertanyaan, gunanya kuliah apa kalau ujung2 nya tidak sesuai dan akhirnya kita sendiri yang belajar (lagi)?
kalo niat belajar mah ga usah nunggu apa yang di butuhin sama industri kang, belajar terus sesuai bidang mu buat target .. harus bisa ini dan itu
suatu saat pasti akan kepake ilmu yang udah di pelajarin nya .. semanagt
couldn't agree more, it's almost like college and university is a scam these days, isn't it?
@@callepo2129yg dibahas apa lu bahas nya apa..
Yg dia bahas problem kuliah dan industri, lu nagkepnya soal belajar.
Belajar gak perlu kuliah pun bisa.
@@callepo2129 kepala lu peyang lu kira manusia bisa belajar segalanya cuk
@@youknow3801 kaya nya lu yang salah nangkep apa yang gw tulis 😂
Semoga Indonesia menyetarakan pendidikan di daerah perbatasan, karna perbatasan adalah pintu gerbang dan pagar suatu negara. Walaupun sering diremehkan dan tak dipikirkan, tapi anak anak perbatasan sangat semangat menuntut ilmu.
Ini konten yg aku cari2 selama ini, jarang nemu orang yg mengkritisi sistem pemerintah. Dulu memang ada, tpi makin kesini makin tidak netral efek endorse dan dukungan politik yg menguntungkan. Money can talk.
Harusnya jangan makan bergizi gratis, tapi program kerja dengan gaji sangat layak dan jam kerja yang gak menyiksa, worklife balance
sekalian buat subsidi yang gede untuk masuk sekolah swasta dan universitas biar pendidikan makin mudah diakses
Kedengarannya ide anda bagus,tapi kalau gaji layak, jam kerja sedikit,jadi negara harus efisien,tata ruang ,tata kehidupan,tata pola fikir ,tata pola kerja,tata pola makan,semuanya harus otoriter,karena semua pola dikita sudah tergelincir masuk jurang kesesatan
@@darmadi2nd387 bukan jam kerja sedikit, tapi jam kerja yg gak menyiksa
@@darmadi2nd387 ya kl gak ada yg rakus bisa2 saja, sekarang sudah ada AI dan teknologi canggih, itu dibuat bukan untuk me-replace pekerja, tetapi dibuat untuk meringankan beban pekerja dan mengurangi jam kerja tinggi
sudahlah. kenyataannya hanya 3 Cawapres kmrn..yg 2 org kemampuannya jauh dr kemampuan/kepintaran pak Prabowo
Kl d sekolah saya SD Negeri, guru rajin2 semua, masuk terus, sakit masuk RS baru ijin gak masuk, 1 guru ngajar 29 murid..
Kl cuma batuk pilek biasa masuk ngajar terus..
Bahkan teman ngajar saya ada yang sakit parah masuk RS baru gak masuk kerja 2 mingguan dan langsung meninggal.. Selama beliau mengajar sangat rajin dan dedikasinya gak main2.. Bahkan waktu sakitnya masih ringan, sama teman2 disuruh periksa beliau gak mau absen kerja untuk periksa karena kepikiran muridnya... Alfatihah buat beliaunya
semoga Allah mengampuni dosa dosa beliau dan menerima amal ikhlas beliau saat mengajar. aamiin
Digitalisasi sistem keuangan untuk menghilangkan korupsi....anggaran dari pusat bisa langsung kesekolah dan bisa dipantau semua rakya!!!!
Apakah ada elit yg dengan sengaja membuat pendidikan kita tertinggal 120tahunan.....padahal anggaran pendidikan 20% APBN negara....
Saya kuliah jurusan Teknologi Pendidikan dengan predikat Fakultas saya memiliki Guru Besar terbanyak di Indonesia 20tahun dosen saya memperjuangkan jurusan ini tapi tidak dianggap pemerintah....
Padahal setiap kita magang ke sekolah" para guru sangat senang dan saat kita mengadakan pelatihan guru-guru sangat excited dengan materi'' tentang media pembelajaran yg kita bawakan...
Ada ribuan sarjana pendidikan tiap TAHUN tetapi kita kekurangan 1,5 juta guru!!!
betul, Sri mulyani anti transparansi kongkalikong sama dpr bikin aturan biar mereka aman ngibul Dan ngumpetin rahasia
@@jujurpribadi5463 iya contohnya kasus pembuatan ijazah palsu juga yang dimainkan oleh kelompok/oknum kemendiknas, ada juga pembayaran gaji guru Fiktif kongkalikong sama kementerian keuangan yang pernah dilaporkan alhasil yang ngelaporin malah di pecat
Tahukah anda, bahwa Anggaran Pendidikan 20% APBN itu selama 1 dekade ini dicuri sama presiden kita sendiri? Hampir 60% nya masuk menjadi dana desa, sekitar 30an% nya masuk kementerian Agama & KLlainnya. Sedangkan kurang dari 10% nya yang baru masuk ke kemendikbud (dan itu pun harus berbagi lagi dengan Ristek karna digabung oleh presiden dalam 1 kementerian)... Kurang RAMPOK apalagi orang macam begitu...
Nah akhirnya ada yg aware@@prawudyadery2107
@@prawudyadery2107 beuh iyakah bro? tapi konon beliau sederhana, merakyat, bersih. Topeng macam yang dipakai untuk mengelabuhi orang banyak padahal dlmnya seperti monster
BARANG SIAPA YG TAAT KPD ALLAH DAN RASULULLAH.
MAKA DIA AKAN BAHAGIA DUNIA DAN AKHIRAT.
Baru kali ini saya menemukan Chanel yang membuka tabir dengan analisa yang tajam dan dalam.
Bang Hasan sama Bang Pandji ada kesamaan, yaitu, menyadarkan masyarakat, biar kita ga bodoh" amat. Sangat berharga
Makasih Bang edukasi mahalnya , panjang umur dan sehat selalu
@@kurniatyas4202 the real aset bangsa yg harus kita lindungi sama-sama. Respect
kemana aja? dr dulu udah ada rocky gerung, rrfly harun, dsb.
Solusi jangka pendek, belajar mandiri, mampukan diri dan masukkan anak kita ke sekolah swasta berkualitas....
Dulu juga mau sekolah swasta berkualitas karena gak lolos di sekolah negeri tapi apa daya ekonomi tidak mumpuni😢
Agnotology tepat sekali agnosis = ketidaktahuan jd memelihara pembodohan struktural berencana turun temurun hahaha makasih om
Halo Bang Hasan,
Kontennya sangat luar biasa karena menyentuh akar permasalahan utama di negara ini, yaitu pendidikan. Jika memungkinkan, saya berharap Bang Hasan dapat membahas lebih mendalam tentang program makan bergizi gratis yang disediakan oleh pemerintah. Terutama, bagaimana negara-negara lain yang telah berhasil menerapkan program ini serta efek domino yang dihasilkan bagi masyarakat mereka, khususnya bagi para petani, peternak, dan nelayan. Program semacam ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak, tetapi juga dapat menggerakkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan lokal, yang pada akhirnya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
itu kalau diarahkan dan direalisasikan dengan benar. Masalahnya di negeri kita dari atas sampai bawah isinya KORUPSI semua. Bahkan saya yakin program tersebut akan jadi ladang korupsi yang paling basah.
Makan siang gratis fine" aja, tapi ya ga harus dibebankan ke anggaran pendidikan semua lah.. Kesejahteraan pendidik ga ngaruh malah berpotensi makin terpuruk..🥲
Thanks Bg Hasan udah share mindset nya, semoga pemikiran ini bisa tersebar lebih luas
channel ini lebih bermanfaat daripada podcast nya DC
Semoga video seperti ini menembus lapisan masyarakat yang lebih luas❤
sebagai orang awam awalnya ngerasa cuma sekedar "dunia pendidikan ini emang gak adil buat orang² miskin", tapi setelah disadarin mas Hasan lewat konten dark side of education ini, ya sudah kita emang miskin gak usah nyalahin siapa², kalo seenggaknya kita sekarang gak bisa nikmatin pendidikan yg layak di sekolah ya jangan males buat belajar dari baca buku atau konten² edukasi, bekerja lebih giat nabung buat pendidikan anak yg lebih baik, karena balik lagi seperti kata mas Hasan di part 1 "pendidikan itu jadi tanggung jawab kita sendiri", gak usah berharap sama yang sudah nyelingkuhin kita. hahahahaha
Lha, wong jd pemimpin tujuannya bukan utk masy tp utk memuaskan egonya - blm lg kompetensi pendidikannya jd masalah ( ijasah'e palsu ngono, lho )
Karyawan pabrik termasuk buruh apa bukan
Nyawa, pasti seperti apa yg guru gembul katakan. Di Indonesia ga boleh jadi tukang parkir, buruh bangunan, pedagang kaki lima. Sebab jija ada kasus yg susah dipecahkan merekalah yg jadi kambing hitam
next chapter it must be darkside of medical industry
kayanya berat, kalau bahasannya banyak bisa berpart-part nih. soalnya masalahnya multidimensional
Saat kita berhenti kritik, Maka akan timbul monster-monster di istana
Berapa banyak anak-anak cerdas, anak-anak kreatif, anak-anak yg di SMA dan/atau SMK nya ranking 5 besar bercita-cita menjadi guru ? Berapa banyak yg akhirnya menjadi guru ?
Andai saja profesi guru menjadi profesi yg bergengsi, melebihi profesi yg lain. Pastilah profesi guru akan diminati oleh semua kalangan dan menjadi profesi idaman, termasuk oleh orang-orang yg sangat cerdas dan berprestasi tinggi dalam akademik dimasa anak-anak.
Guru-guru cerdas, kreatif, mempunyai nilai akademik tinggi kemungkinan besar akan menghasilkan anak didik yg lebih baik dan berprestasi.
Salam NKRI 🇮🇩
Setuju
Bertahun tahun masalah di dunia pendidikan.. Terangkum tidak sampai setengah jam! Sangat terwakili! BRAVO!
Untuk bahas pendidikan kayaknya akan seru kalau kolab dengan pak guru gembul kak
yaa Allah yaa Tuhanku tunjukanlah kami jalan yang lurus bukalah hati orang2 yang terkunci. Bermanfaat sekali masyaAllah apreciate bgt. Semoga menjadi amal baik pahala yang mengalir
Untuk PNS, perlu ada kebijakan sehingga pemberian reward setiap PNS disesuaikan dg prestasi dan kompetensi. Pengukuran kompetensi ini dirumuskan, dilaksanakan, dan dipantau oleh para ahli jangan dari politisi.
ayah mertua saya seorang dosen, dulu pernah menjabat sebagai kepala sekolah, alhamdulillah mertua saya memohon dengan sangat ke dinas pendidikan setempat untuk jadi pengawas saja hingga disebut rekan kerjanya itu keputusan yang "bodoh" karena dana sekolah itu lahan basah, rekannya bilang kalau mertua saya mau "main" disana, setahun udh bisa dapat mobil. Ayah saya bodo amat, yg penting rezeki buat keluarga halal, alhamdulillah kedua anaknya (ipar dan suami saya) sukses dalam pendidikan, sekolah berprestasi, kuliah tanpa biaya, berkarir bagus. Ayah saya tidak pernah menyesali keputusannya, menurut dia kesuksesan anak2nya adlh hasil keberkahan dr rezeki yang dia usahakan 🥰
Share konten ini, agar bayak orang yang sadar dan banyak orang yang gak mudah di bodoh bodohi❤
Chenel yg mengedukasi.semoga sehat terus dan sukses.semangat untuk mencerdaskan/ menyadarkan masyarakat,pro dan kontra MH pasti ada aja.
Negara ini berdiri dan merdeka di tebus dgn darah dan air mata jdi jgn maen" dlm memilih pemimpin.
Karena Indonesia dengan berjuta keragaman, termasuk berjuta kepentingan😇 smoga yg waras_selamat dunia akhirat😍😍 berjuanglah Indonesiaku🙏🙏🙏🙏
Gua demen nih omongan yg mendidik dan frontal kaya gini
Semoga channel ini banyak yang nyimak sebagai bahan pertimbangan
Keren, kupas sampai berdarah darah..
Saya sepakat , kita belum siap untuk berdemokrasi karena terus di bodohi dan di miskinkan oleh pemerintah bergaya komunis-kapitalis.
Saling besut sana sini, korupsi di ciptakan untuk penyanderaan politik. Tapi di komunitas nya upeti dan gratifikadi menjadi sesuatu yang halal. Jangan2 korupsi pun jadi halal ?
😂😂
Terima kasih dg nenyimak cannel ini saya jd tahu apa yg terjadi di dunia pendidikan, merenung untuk pendidikan cucu" ke depannya, meskipun orang kurang mampu tapu ingin punya keturunan pintar cerdas dan sukses
Saya guru.
Saya pro P. Prabowo.
Tp saya tdk pro program makan gratis anak sekolah.
Krn anak2 bukan kekurangan makan..tp butuh program pendidikan yg tepat.
anak anak butuh korupsi di STOP.
Saya mau liat Indonesia emas, tapi setelah denger penjelasan Pak Dosen kali ini kok jadi Indonesia cemas.
Tapi kita masih punya harapan. krn sebenernya solusi itu ada diri kita masing2, yaitu IQRA.
Bacalah, bacalah, bacalah...
Jangan mau lagi jadi bodoh dan dibodoh-bodohi. Bismillah umur berapapun adalah waktu yg tepat untuk membaca..
Relate bgt setelah nnton yt channelnya ust Felix siau yg bahas demokrasi trs alogaritma ketemu channel ini..... video ini lbh mudah dicerna kata2nya.... kereen!
Seharusnya mas Hasan Askari yang harus menduduki salah satu kursi dpr di senayan, karena sudah memberikan pengajaran, edukasi, dan pedoman kritis berpikir.
Mungkin Baik nya beliau tetap diluar Parlemen, spy beliau tidak terkekang atau terbatasi dengan kepentingan partai dan sebagainya. Agar kedepan beliau punya karya yang terus2 menginspirasi kita..
Bahaya kalau di parlemen ntar bisa2 dikeluarin tiap sidang karena doi sumpah serapah mulu. You know what I mean 😂😂😂
Mana mau mas podcaster cape..ngomong lebih gampang dan economically more rewarding.. makanya liat podcaster Indonesia menjamur.. kalian yg di bodohin..enak yah denger orang2 seperti ini..enough is enough .get ready, stop listening to bullshits..take action.. AI and economy problems is coming.. 2024 kemungkinan tahun paling enak untuk Indonesia..be ready.. ini omong kosong doank .. tong kosong ber bunyi nyaring
@@NathanOen yang gak omong kosong gimana emangnya bang?, statement pemerintah dalam menangani kasus?.
Anda pun hanya omong kosong yang bahkan gak nyaring bunyinya
@@cudidpedia2974 oh untuk pendidikan Indonesia kita lagi bangun GiftED gift of education ajarin English and math ke anak2 pakai ai supaya effective dan merata. Nanti semu sudah jadi kita bangun podcast AI agent supaya bisa podcast sendiri
Saya guru, setuju anggaran pendidikan diarahkan ke program wajib belajar 13 tahun, SMA, SMK gratis. Program makanan bergizi gratis tidak akan banyak memberi pengaruh langsung bahkan akan menambah celah korupsi
Baru tahu ada pungli Dana BOS, begitu indahnya kualitas pendidikan di negeri ini😊❤
Hehe, udah lama itu bang. 2009 lalu masih ditarikin uang gedung, katanya buat bangun "kelas unggulan". Dibeliin AC, renovasi kelas, seragam khusus "anak unggulan", dll. Padahal katanya sekolah di "negri" udah gratis waktu itu, dari SD-SMA karena udah ada BOS.
Hebatnya lagi itu semuanya buat "kelas unggulan" dan dinikmati "anak unggulan", sementara saya dkk dari kelas reguler cuma bisa ngeliatin doang. Lucunya lagi temen saya yang dari kelas unggulan malah komen kalo AC aja kaga nyala. SMP negri ya, bukan swasta. 🤣
Belum lagi seragam, LKS, dll. Kita udah tau gituan. 🤣
Cerdass... Lanjutkan, ditunggu konten berikutnya Bang...
Sebenarnya kalau soal makan bergizi gratis.... Itu kurang memberikan solusi yang menyentuh akar permasalahan.. mending merubah peradaban dari kebiasaan makan² nan sembarang menjadi pola makanan sehat... Misal lebih kepada mata pelajaran mulai anak kecil seperti pendidikan di Jepang/china (maaf lupa ...itu reels di Instagram) di mana anak dari kecil di ajari/praktek skill dasar... Memasak yang bahannya pun langsung metik dari lahan... Selain itu juga menjahit.. cukur
"membuat KEBIJAKAN yang paling menghasilkan, atau yang akan menjadi ladang buat korupsi"
Wuih Mantab pisan, mencerahkan... lanjutkan perjuanganmu udah ganteng cerdas lagi, Barrokalloh fiik
Wah kalo mbg dibebankan ke anggaran pendidikan, entah kualitas pendidikan makin tergerus, guru makin kelojotan, atau ujung2 nya biaya pendidikan dibebankan plek ketuplek ke masyarakat yg berarti bakal naik
Sangat mencerhakn penjelasanya pak...menurut sy Umat Islam harus kembali kepd Sistem Islam yg sdh jelas pernah menguasai peradaban dunia selama 13,5 abad.
Gunakan Dasar Negara Pancasila Sila ke 4. Berbasis Merit System, yakni: Orang yg sudah Jelas Jejak Prestasi, Integritas dan Cinta Tanah Air Bangsa dan Negara, dipilih oleh MPR/DPR. Di awali dng pr Pimpinan Parpol Rembug Nasional ntuk tentukan Calon² Pemimpin Bangsa. Mulai dari Presiden, Gubernur sampai Bupati. Misal p. Jonan, yg sdh BUKTIKAN PRESTASI DAN TRACK RECORDNYA. Di awal, Dicoba di Yogyakarta sbgai Wakil Gebernur (Krn Gubernur harus Sultan Yogya) sesuai Keppres. Tugas utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Yogya lahir bathin. Mengapa Yogya sbgai Pilot Project? Krn jumlah KK di Yogya relatif sedikit (sktr 400 RB). Bagaimana pendapat man teman?
Semakin ngerti tentang pemerintahan Indonesia dan dinamika didalamnya. ini masih ngebahas tentang Pendidikan looohhhh, belum yang lain2nya padahal. Dan intinya mengarah ke 1 titik, "KORUPSI, SUAP. udah itu wes. Semakin ngerti malah semakin capek mikirin gimana nasib anak cucu kita kedepan 😢
The next Mentri pendidikan aku pastikan juragan Nasi Padang😂
ki chanel njlaluk tk subrek yo 👍👍👍👍👍
Saya hampir setiap hari mengeluh dengan suami, kenapa sekarang pelajaran sd kelas 1 kayak pelajaran paud, dan pelajaran kalas 8 juga enggak seperti pelajaran anak saya yg sekarang sudah kuliah.masak saya harus menyekolahkan anak ke internasional dulu, sedang itu harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.
Terimakasih sudah menarasikannya dengan runtut dan menarik. Bener banget semuanya itu dan yg jd pemikiran saya selama ini. Masih banyak orang di sekeliling kita yg tdk peduli dg politik dan terbius dg semburan buzzer2 sehingga kehilangan logika berpikir. Pendidikan masy adalah utama utk semua kalangan.
Haha saya udah ngalamin ketika dulu jadi audit jardiknas era kemdikbud jadi anak emas apbn 20%...
Itu yang korup dari level kecoro, kepala sekolah, pemilik, camat, lurah,didiknas daerah, capil2 daerah sampai yang di senayan.. itu belum yang di internal kementrian diknas itu sendiri.. sumpah horor 😂😂
Negra ini butuh revolusi jilid 2, setelaj berhasil revolusinya berhasil harus di isi orang2 yang ngurus negara bukan karrna kepentingan family..
Pertanyaanya beranikah seluruh rakyat berdarah kembali ?
tetapi karena kompetensi dan profesionalitas. ini yg harus mengisi setelah revol 2. bukan krna kepentingan keluarga maupun pribadi. tetapi untuk kepentingan bersama
Saya bukan pns, tapi vendor yg bermitra dgn pns di ke lautan dan pelayaran... sewaktu ada inspeksi alkes di vendor itu kemenhub dari BTK* banyak bgt yg menerima uang entertaiment demi vendor gak di suspend atau bahkan karna mental feodal..sudah gitu kalau sedang inspeksi dan audit pasti wartawan yg dibawa adalah wartawan pegawai itu sendiri dimana berita dan hasil bs di setting,, dari kelas bawah sampe atas bahkan pengusaha gila korup dan pelicin tanpa memandang keselamatan pelayaran itu sendiri
Berdarah itu pasti dan itu terjadi bahkan sampai yg tidak masuk akal persekongkolan jahatnya, tapi keniscayaan revolusi dari kuasa yang tiran pasti terjadi ketika rakyat bersama sadar golongan putih suci yang hakiki revolusi mental dari budak politik yang jadikan kita keledai perah 5 tahunan yang selalu masuk lubang "janji manis" pejabat yang sama. #golonganputihsuci #NP:ERK-BersemiSekebun #123?EMPATiINDONESIA #substansibukanprovokasi ❤️💛💚
betul 💯 butuh revolusi ...negara ini hrs dr nol lgi ...sdh terlalu byk bobroknya selama 10th ini
Kalau gua sih mikirnya indonesia tuh harus revolusinya dengan masing masing pulau jadi negara sendiri sendiri bukan dengan otonomi daerah tapi biarkan antar pulau nantinya bersaing memajukan negaranya, jadi tiap pulau punya presiden sendiri sendiri sistem yang di bikin oleh orang yg ada di pulau itu wkwkw
Jangan hanya omon omon , memang susah tapi yang penting solusi yang paten , kerja yang tulus , masyarakat yang mengerti masalah dan tatanan yang baik yang menghasilkan produk didiknya bisa di terapkan dan bisa bersaing di arena kerja nyata dalam kehidupan
Seperti yang selalu saya pikirkan tentang demokrasi dan tingkat kecerdasan di masyarakat sekarang. Demokrasi membutuhkan suara mayoritas, tapi oknum para petinggi tau kalau mayoritas masyarakat menjadi pintar maka dia tidak akan terpilih lagi, tidak akan "mudah" menyuap suara rakyat, dan para oknum pejabat tersebut harus benar-benar membuktikan kinerja mereka sedangkan mereka sendiri tidak dapat menggemukan diri sendiri maupun sanak saudara.
Tapi saya liat dilapangan, sangat sedikit orang yang sadar akan hal ini. Bahkan sampai saya dititik "bukankah seharusnya informasi/ilmu ini merupakan informasi/ilmu yang umum?", baru saya sadar betapa mirisnya tingkat kesadaran masyarakat kita akan kecerdasan dan demokrasi yang dijalankan saat ini. Sehingga saya sadar, bahwa para oknum pejabat ini gak mau masyarakat cerdas karena merugikan mereka.
Btw bang hasan, lebih murah menyuap para petugas pemilihan suara daripada memberikan/menyuap uang ke masyarakat.
Menebak video darkside selanjutnya saya tebak temanya mengenai demografi yang plus di Indonesia sehingga harga suatu nyawa menjadi murah.
Berlaku juga di perusahaan lokal.yg diterima yg tdk kompeten dan tdk sesuai ilmunya,yg expert malah nggak dapet,😢
@@alfianghana4816 makanya ini juga sepertinya alasan kenapa sosialisasi KB gak digencarkan.
Orang miskin yg masih berpegang di prinsip "banyak anak banyak rezeki" itu sangat menguntungkan bagi mereka.
@@t0gahimik00betul,dalam islam diajarin jika ndak mampu secara materi,mental dan ilmu maka menikah hukumnya jadi makruh.jadi ketika anda miskin sebenernya anda ndak diwajibkan buat nikah.nikah itu diwajibkan buat orang-orang yang tidak kuat menahan hasrat seksualnya sebagai makhluk biologis,dan secara ekonomi pun sudah cukup.dan buat orang yang tidak bisa menahan hasrat,tapi ekonomi dan ilmu belum mapan hukumnya MAKRUH,sekali lagi jika ente miskin terus menikah itu hukumnya MAKRUH gaes.
Karena islam memandang menikah itu sesuatu yang ndak bisa dibuat main-main dan bercandaan.ente bakal sama istri ente udah bukan kayak pas waktu pacaran yang pas seminggu sekali ketemu terus nanti pas capek pulang kerumah masing-masing,no...ente bakal terus bersama dia seumur hidup nanti.dia itu temen hidup,bukan cuman temen ranjang.dia itu anak orang yang tanggung jawabnya dari mulai makan,minum dan tidurnya bakalan ente ambil alih.so,jangan menganggap remeh temeh kehidupan rumah tangga itu bro.berat bro rumah tangga itu.dan ane berpikir orang yang berani untuk membangun rumah tangga di jaman yang edan seperti sekarang ini,adalah orang-orang yang perlu mendapatkan apresiasi dan penghargaan
Tak kirain pak Abraham Samad 🙏😘🇮🇩
Suka dengan penjabarannya 🌹🌷🌺🌻
apa Indonesia ini dah g ketolong lagi y?
semua sektor (hukum, demokrasi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, karekter, akhlak, kemanusiaan, ekonomi) seperti menuju kehancuran
Bisa ketolong kok, cuman butuh keajaiban
Bisa.. mau berubah atau tidak intinya
Indonesia sekarang adalah banglades
Saya sempat berpikir seperti, ternyata ada juga yang berpikir ini.
Bukan cm indonesia koq, ini pembodohan global
wah ini konten menarik, Relevansi program pembelajaran tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.
# Lanjut kupas tuntas 🎉❤
Baru 5 detik nonton auto like ❤ omnibangst
Salam cerdas Rahayu 🙏
Makasih mas udah mengupas tentang masalah pendidikan ❤❤❤
Kupas tuntas mas, tentang pendidikan, saya mensuport ❤ tentang masa depan anak bangsa 🙏.
Rahayu 🙏
Yang kaya gini gua sucribe
Konten yg bner" mengedukasi bangsa Indonesia....
Di saat kritisnya pendidikan bangsa
Perjuangan ekonomi sangat tepat kedepanya harus merdeka EKONOMI
Ini yang perlu disimak! Nalar dan jujur. Bravo 💯🎯
Menonton konten seperti ini mungkin dapat dikategorikan sebagai "iqro" juga ya.
terima kasih sangat mencerahkan
Mau nambahin buat segmen cara-cara pembodohan bang, ada satu lagi yg tertinggal:
4. Cekokin agama/budaya/moral secara berlebihan.
Paham feodalisme dan patriarki suka gak suka di Indonesia masih tumbuh subur, padahal paham itu sangat mengekang dan pembodohan. Tapi kenapa langgeng? Karena dilestarikan atas nama agama, budaya, dan norma.
Buat contoh yang paling works "kenapa orang miskin anaknya banyak?" Ya kebanyakan lagi-lagi balik ke argumentasi "banyak anak banyak rezeki". Dan lagi-lagi kemana larinya argumentasi ini? Yak, kebanyakan bakal lari ke agama. Padahal secara gak langsung paham ini menganggap murah nyawa dan perkembangan, serta well being anak dan juga wanita.
Nyatanya di zaman sekarang ya satu-satunya pihak yang diuntungkan dengan "banyak anak banyak rezeki" itu ya lagi-lagi para pejabat korup. Karena selama sistem kita masih 1 orang 1 suara, makin banyak orang miskin yang bisa mereka bodoh-bodohi. Dan itu semua sejalan dengan kesehatan ibu dan anak yang buruk. INILAH KENAPA ANGKA KEMATIAN IBU SAMA ANAK DI INDONESIA ITU MASIH TINGGI.
Kalau bicara angka kematian ibu dan anak yang tinggi, ini bakal efek domino lagi, dan bakal lebih tragis lagi. Maaf karena bakal agak OOT, tapi ini sangat berhubungan sama topik pembodohan berdasarkan agama/norma/budaya tadi.
Sad facts di Indonesia adalah, kematian ibu itu masih dianggap remeh. Kenapa? Karena masih banyak yang berpikir peran perempuan, terutama yang menjadi istri dan ibu itu cuma sekadar di rumah dan mengurus anak dan tujuan akhirnya (maaf) "hanya melahirkan saja". Ngenesnya ini juga diaminkan sama para perempuan itu sendiri. Bagaimana?
Banyak dari para ibu itu kemakan "MATI SAAT MELAHIRKAN ADALAH MATI SYAHID/JIHAD," sampai lupa kalau mereka juga punya kehidupan lain selain menjadi seorang ibu dan lupa. juga mempersiapkan fisik dan mental untuk melahirkan. Kalau istrinya meninggal, suami rata-rata bakal nikah lagi, menjadikan si anak FATHERLESS setelah motherless. Suami yang nikah lagi juga berarti pertumbuhan populasi orang yang bisa dikendalikan para pejabat korup lewat kemiskinan dan kebodohan semakin banyak. Makanya selain pendidikan, kesehatan ibu dan anak gak begitu diperhatikan karena mereka mikirnya "buat apa kita perjuangkan kesehatan ibu dan anak secara serius? Toh dengan angka kematian ibu dan anak yang tinggi aja populasi mereka masih beranak pinak kayak kelinci. Kita masih diuntungkan juga."
Yang paling dirugikan siapa? Ya si anak. Dengan tidak adanya sosok ibu dan ayah di kehidupan mereka, perkembangan si anak bakal terganggu, baik secara fisik maupun mental. Besar kemungkinan mereka akan berakhir menjadi sosok seperti ibu/ayah mereka.
Ini tidak disadari oleh sebagian besar orang karena sudah termakan doktrin agama dan budaya tadi, yang aslinya cuma paham-paham pembodohan aja demi menguntungkan para pejabat korup.
Yes, it is! 💯
Ini yg kacau, banyak orang yg menjadikan agama sebagai pembenaran atas kebodohannya. Padahal untuk memahami agama butuh kecerdasan
ini yg komen pasti orang yang ga bisa baca Al-Qur-aan
@@bkelompokini nih salah 1 contoh org yg dicekokin paham agama
@@merianaselviany yes. Selama orientasi masyarakatnya cuma "perbanyak populasi" aja, selama itu juga wanita cuma bakal dipandang sebagai "pabrik bayi" aja, kalo gak ya "pelayan suami".
Mungkin gak se-blatant dulu, tapi prakteknya dari budaya dan mindset masyarakat says otherwise. Kenapa sampe ada orang gabut basa-basi nanya "kapan nikah? kapan punya anak? kapan nambah momongan lagi?". Mungkin maksudnya sekedar basa-basi aja, tapi kalau ketika basa-basi hal pertama yang ditanyakan soal "anak", jelas "menikah dan punya anak sebagai tujuan hidup" itu masih ada di top of mind masyarakatnya.
Betul sekali pak.. Masalah pada PNS itu memang serumit politik di Konoha..
di Solo saya banyak mendengar dari murid2 les saya, bahwa sering adanya jam kosong, setelah itu guru tidak membawakan materi / pembelajaran yang bermutu; sebagai contoh, murid hanya diminta membaca sebuah paragraf secara bergantian lalu tanya jawab singkat, sisanya sesi curhat gurunya (pengakuan dari si murid)..
setiap minggu saya tanya materi baru, selalu dijawab murid saya tidak ada, bahkan pindah bab bisa seenak jidat..
masih banyak nya minat mengejar PNS / ASN yang kata beberapa mantan kolega, yang katanya "santai", " gaji yang tiap tahun naik, bahkan insentif & tunjangan lain2nya tergantung "level" si aparatur sipil tersebut. .
ini bak sel kanker yang tak pernah menyembuhkan tubuh sebuah bangsa, dan justru bertumbuh subur namun destruktif..
Aku cinta indonesia tapi tidak dengan pemerintahannya.
Dengan begitu
PASTI JIWAMU SAKIT
😂😂😂😂😂😂😂
Kompasmu hilang kah
😭😭😭
lebih tepatnya orang2 yg menguasai pemerintahan dan menyalahgunakan kekuasaan sih. krn harusnya sistem demokrasi klo digunakan dengan benar akan menyejahterakan rakyat.
Keren dosennya, kerja biar update dgn yg dibutuhkan dunia kerja.
Darkside berikutnya "nyawa buruh upah rendah tidak berharga dibandingkan kapitalis"
Jadi inget kata-kata bung karno :
Kita ini tidak bodoh tapi dibodohkan
Kita ini tidak miskin tapi dimiskinkan
Oleh SEBUAH SISTEM
Kita butuh ignasius jonan yang lebih banyak🔥🔥🔥
Terima kasih banyak bang, saat ini bangsa sangat butuh orang seperti abang untuk mencerahkan nih negara.
Bismilah segera ada perubahan Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya, Aamiin
terimakasih sudah mencerahkan masyarakat, semoga kedepannya tdk ada lagi yg bodoh dan bisa memilih pemimpin yg baik dan benar
Bang mau tau gak solusi buat kita bersama? Solusinya adalah cari uang yang banyak dan sekolahkan anak kita ke luar negeri dari SMA. Maaf, saya pesimis negeri ini bisa berubah
Dana yang berjumlah 700T LEBIH itu bikin rakyat indonesia makin pintar, mulai dari sekelas mentri sampai jajaran paling bawah. Mereka makin pintar Teknik sunat-menyunat. Benar yang bapak bilang di menit 15:00 itu real rata-rata begitu kejadiannya.
Demokrasi akan berhasil jika dan hanya jika mayoritas masyarakatnya cerdas. Bukan mayoritas 1 suku yang rasis.
KONTEN PALING CERDAS....👍👍👍👍👍 SEMUA YANG DIBICARAKAN RUNTUT , LOGIS DAN MENCERDASKAN ...ISINYA DAGING SEMUA...KAMI MENDUKUNG KONTEN BAPAK UNTUK SELANJUTNYA...👍👍👍👍👍
Semoga presiden berikutnya tidak akan mencidukmu, Sobat !! Aaaamiiiin.
ini nyambung skli apa yang di katakan pak dharma pongrekun
Udah anggarannya kalah sama anggaran kepolisian eh masih mau dipotong lagi buat makan siang gratis 😢
Guru makin merana, murid2 pada terlantar 😢
Cukup dengan 29 menit saya sudah mendapat pencerahan yang sangat mahal harganya, semoga Allah merahmati mu pak🙏
27:20 Konyolnya sekarang calon wakil presiden kita TIDAK SUKA BACA BUKU.. Sungguh berbanding terbalik dengan wapres pertama kita yaitu Moh.Hatta
ntar diserang pendukung fanatiknya dan dibilang anak abah loh. nyesek banget kan gak boleh protes punya pemimpin yg gak punya kapasitas dengan buzerp2 dan pemujanya
Semoga semakin banyak orang cerdas di Indonesia seperti bro Hasan yang bisa menyalurkan kecerdasannya kepada rakyat.
Btw PNS dipecat langsung memang kasus yg jarang terjadi, tapi beberapa tahapan hukuman disiplin PNS bisa dilihat di PP No. 30 th 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Setidaknya penilaian kinerja buruk SKP seorang PNS bisa berakibat Tunjangan Kinerja dipotong bahkan tidak dibayarkan sama sekali. Dlm kasus kinerja kurang dari 50%, bisa dipastikan PNS ybs bisa dikenakan hukuman disiplin, seperti penurunan pangkat (gaji pokok) dan jika dlm 1 th tidak memperbaiki kinerjanya maka PNS ybs akan DIBERHENTIKAN DENGAN HORMAT (Pasal 58 ayat 5). CMIIW
Kalo ketidakhadiran diatas 40 hari kerja dalam setahun, PNS sudah dapat diberhentikan dan itu hitungannya pake akumulasi yang bisa dari jumlah keterlambatan atau klcepat pulang kerja (cuma kadang atasan yang bersangkutan gak tega jatuhin hukuman walau sudah beberapa PNS yg diberhentikan karna tidak masuk kantor) cmiiw.