Unsur unsur Hadits || Materi Al-Quran Hadis Kelas X

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 25 ก.พ. 2023
  • Link Contoh Sanad, Matan dan Rawi: • Unsur-unsur Hadis Part...
    Assalamu’alaikum Warohmatullai Wabarokatuh
    Apa kabar rekan2 semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT
    Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang unsur2 hadis
    Suatu hadis harus memenuhi tiga unsur. Unsur-unsur ini dapat mempengaruhi tingkatan hadis, apakah hadis tersebut asli atau tidak, atau dalam bahasa hadisnya, apakah hadis tersebut sohih, hasan atau dhoif.
    1. Sanad
    Secara bahasa, sanad berasal dari kata سند yang berarti penggabungan sesuatu ke sesuatu yang lain. Di dalam susunan sanad terdapat banyak nama yang tergabung dalam satu rentetan jalan. Sanad bisa juga berarti ألمعتمد (pegangan/tempat bersandar, tempat berpegang, yang dipercaya atau yang sah). Sanad diartikan sebagai sandaran karena sanad hadis merupakan sesuatu yang menjadi sandaran dan pegangan. Sedangkan secara terminologi, sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadis sampai kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan kata lain, sanad adalah rentetan perawi-perawi (silsilah). Artinya susunan atau rangkaian orang-orang yang
    meyampaikan materi hadits tersebut, sejak yang disebut pertama sampai kepada Rasul
    Saw. Dengan pegertian ini, maka sebutan sanad hanya berlaku pada serangkaian
    (banyak) orang, bukan dilihat dari sudut pribadi secara perorangan.
    2. Matan
    Matan, berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari huruf م-ت-ن. Matan memiliki makna tanah yang meninggi atau punggung jalan atau bagian tanah yang keras dan menonjol ke atas. Secara terminologis, istilah matan dalam ilmu hadis adalah redaksi sabda Nabi Muhammad Saw atau isi dari hadis tersebut. Matan ini adalah inti dari apa yang dimaksud oleh hadis. Apabila dirangkai menjadi kalimat matn al-hads maka
    defenisinya adalah:
    ألفاظ الحديث التي تَتَقَوَّمُ بها المعاني
    Kata-kata hadis yang dengannya terbentuk makna-makna
    Matan hadis terdiri dari dua elemen yaitu teks atau lafal dan makna (konsep), sehingga unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh suatu matan hadis yang sahih yaitu terhindar dari syadz dan ’illat
    3. Rawi
    Kata rawi atau arrawi, berarti orang yang meriwayatkan atau yang memberitakan suatu hadis. Orang-orang yang menerima hadits kemudian mengumpulkanya dalam suatu kitab tadwin disebut dengan rawi. Perawi dapat disebutkan dengan mudawwin (orang yang mengumpulkan).
    Sedangkan orang-orang yang menerima hadits dan hanya meyampaikan kepada orang lain, tanpa membukukannya disebut sanad hadits. Setiap sanad adalah perawi pada setiap tabaqah (levelnya), tetapi tidak setiap perawi disebut sanad hadis karena ada perawi yang langsung membukukanya.
    Pada silsilah sanad, yang disebut sanad pertama adalah orang yang langsung meyampaikan hadits tersebut kepada penerimanya. Sedangkan pada rawi yang disebut rawi pertama ialah para sahabat Rasulullah Saw. Dengan demikian penyebutan silsilah antara kedua istilah ini (sanad dan rawi) berlaku kebalikannya. Artinya rawi pertama sanad terakhir dan sanad pertama adalah rawi terakhir.
    Syarat-syarat Rawi
    Rawi adalah orang orang yang memindahkan hadis dari seorang guru kepada orang lain dengan membukukannya ke dalam suatu kitab hadis. Syarat-syarat Rawi antara lain adalah:
    a. Adil
    Adil dalam konteks studi hadis berbeda dengan adil dalam konteks persaksian atau hukum. Menurut muhaddisin yang dimaksud dengan adil adalah إستقامة الدين dan المروءة. ستقامة الدين adalah melaksanakan kewajiban kewajiban dan menjauhi perbuatan-perbuatan haram yang mengakibatkan pelakunya fasik. Sedangkan المروءة adalah melaksanakan adab dan akhlak yang terpuji dan meninggalkan perbuatan yang menyebabkan orang lain mencelanya.
    b. Muslim
    Menurut ijma’ seorang rawi pada waktu meriwayatkan suatu hadis maka ia harus Muslim. Periwayatan kafir tidak sah. Seandainya seorang fasik saja kita disuruh klarifikasi, maka lebih-lebih rawinya yang kafir.
    c. Balig
    d. Berakal
    e. Tidak pernah melakukan perbuatan dosa besar
    f. Tidak sering melakukan dosa kecil
    g. Dhabit
    Dabit mempunyai dua pengertian yaitu:
    1. Dabit dalam arti kuat hafalan serta daya ingatnya dan bukan pelupa yang sering disebut dengan istilah dlabit al-shadri.
    2. Dabit dalam arti dapat memelihara kitab hadis dari gurunya sebaik-baiknya, sehingga tidak mungkin ada perubahan yang disebut dengan dlabit al-kitabah.
    Terima kasih
    Wallahu A’lam
    Wassalamu’alaikum Warohmatullai Wabarokatuh
    #UnsurUnsurHadis #MateriAlquranHadis #AlquranHadisKelasX

ความคิดเห็น • 2