Terima kasih Pak Suyatno atas atensi dan sarannya. Beberapa video sudah kami sertakan referensi. penyematan referensi akan kami berikan berkala Pak. dan semua pelatihan kami sudah lengkap dengan referensi, jadi kalau membutuhkan pemahaman yang lengkap bisa mengikuti pelatihan kami. Untuk bagian akhir adalah simulasi dari kami sendiri secara empiris, jadi tidak perlu referensi. Terima kasih
Terima kasih Bu. Mohon maaf, untuk praktek pengolahan data dan interpretasi menggunakan SEM GSCA hanya ada dalam kelas privat Bu. atau bisa kami bantu untuk pengolahan datanya? Terima kasih.
Terima kasih. SEM bisa untuk mengestimasi data panel dengan mengabaikan period effect. Dengan SEM asumsi tidak akan terpenuhi karena data panel cenderung berfluktuasi. Sehingga lebih cocok menggunakan PLS. Semoga bermanfaat.
Terima kasih Bu Ririn, sementara masih belum ada. nanti kalau ada pelatihan akan kami informasikan. Bu Ririn bisa confirm ke nomor Arena Statistics agar bisa langsung kami informasikan melalui Whatsapp. 081222771442 (Official 2 Arena Statistics)
Kak izin pencerahan ada judul penelitian saya "pengaruh persepsi teknologi dan kemudahan pelayanan terhadap minat nasabah menggunakan mobile banking dengan sikap penggunaan sebagai variabel intervening" Ini bagaimana kak? Soalnya masih bingung banget🙂
Waalaikumsalam Wr. Wb. Pak Wadiono. Terima kasih Perbedan SEM dan PLS ada di video berikut Pak. th-cam.com/video/5HaGWmRACao/w-d-xo.html Tentunya PLS lebih fleksibel dibanding SEM. dan kekurangan dalam SEM diakomodasi oleh PLS. Semoga bermanfaat
izin bertanya pak, saya sedang menyusun skripsi yg berjudul Prngaruh Eelement Interface Design of Mobile Apps Terhadap Online Brand Experience dan Implikasinya Terhadap Online Customer Engagement dan saya menggunakan Analisis SEM. Izin bertanya pak, ketika data saya sudah normal tetapi di sample moment (determinant of sample covariance) menunjukan ) 0,000 (yang mana hal ini menunjukan adanya masalah multikolinieritas) dan GOF tidak fit semua, solusinya bagaimana ya pa
Kak mau tanya , penelitianku menggunakan variabel persepsi manfaat,persepsi kemudahan,fitur layanan,kepuasan pelanggan,loyalitas pelanggan nah itu yg mana yg laten yg mana yg manifest ya kak?
Terima kasih Bu Safira. Coba dikembalikan ke definisi operasional. Apakah variabel-variabel tersebut diukur oleh indikator? atau apakah variabel2 tersebut didapatkan menggunakan kuesioner? Jika iya, maka variabel tersebut adalah variabel laten, sedangkan indikator / item adalah manifest. Semoga bermanfaat.
Kak kalau vriabel 1x 2y apakah bisa memakai metode SEM, Soalnya kta beberapa dosen kalau variabel 1x2y tidak bisa pakai analisis regresi sederhana jadi mau pakai SEM
Terima kasih Pak Farid. Jika skala datanya interval/rasio atau menggunakan skala likert, bisa pakai regresi linier sederhana X terhadap Y1 dan X terhadap Y2. Tidak ada referensi yang mengatakan tidak bisa menggunakan regresi linier sederhana. Selanjutnya menggunakan SEM justru lebih efisien karena kedua variabel tersebut bisa diproses dalam satu waktu, dan asumsi tidak sebanyak regresi linier. Semoga bermanfaat.
Ijin bertanya kak, jika sampel/ responden hanya 50 orang apakah bisa memakai SEM? Lalu Apakah SEM bisa dihitung menggunakan Smart pls? Dan jika terdapat variabel intervening apakah bisa menggunakan model SEM dan dihitung dengan Smart Pls? Terimakasih 🙏
Terima kasih Bu Sri. Mengenai SEM bisa dipelajari dalam video ini ya Bu, agar bisa lebih memahami. th-cam.com/video/5HaGWmRACao/w-d-xo.html th-cam.com/video/6LACzhXoJpA/w-d-xo.html Semoga bermanfaat
kak mau tanya, kalau di penelitian saya ada variabel latent dan variabel manifest apakah tetap bisa menggunakan SEM ya? btw thank you videonya sangat helpful kak
Terima kasih Bu Ade. Bisa bu. sudah banyak peneliti yang menggunakan variabel laten dan variabel manifest sebagai variabel utama untuk menguji hipotesisnya terhadap variabel lain. Misal pengaruh motivasi (laten), usia (manifest), dan jenis kelamin (manifest) terhadap produktivitas (laten). Berikut Citation nya Bollen, K.A. and Bollen, K.A. (1989). Structural Equation Models with Observed Variables. In Structural Equations with Latent Variables, K.A. Bollen (Ed.). doi.org/10.1002/9781118619179.ch4 Bollen, K.A. and Bollen, K.A. (1989). The General Model, Part I: Latent Variable and Measurement Models Combined. In Structural Equations with Latent Variables, K.A. Bollen (Ed.). doi.org/10.1002/9781118619179.ch8 Semoga bermanfaat
Izin bertanya, sem itu untuk cb-sem, dan pls itu untuk sem pls yah ka? Terus sem-pls itu termasuk analisis regresi atau apa yh ka? Kadang bingung ngebedainnya
Terima kasih Bu Hana. Iya betul bu. SEM itu CB-SEM, dan PLS itu PLS-SEM atau VB-SEM. SEM maupun PLS adalah varians dari Regresi, tepatnya pengembangan dari analisis regresi. Semoga bermanfaat.
Terima kasih Bu Fiska. Untuk teorinya ada dibukunya Gujarati, Draper and Smith, Montgomery, Hair et al, chin, Ghozali, Solimun, Jogiyanto, sedangkan perbedaan hasil regresi dan sem adalah penelitian dari Arena Statistics sendiri. Semoga bermanfaat.
Terima kasih Bu Sekar, perbedaan Path dan SEM sudah ada divideo yang Ibu tonton. ada di menit 7:54 - 11:49. dan basic path analysis yang menggunakan SPSS mirip seperti analisis regresi. Silahkan ditonton kembali ya Bu. Semoga dimudahkan memahaminya. 🙂 Terima kasih
Selamat siang pak izin bertanya apabila dalam model sem saya ada ada dimensinya krmudian dari dimensi tersebut baru ke indikator, pertanyaannya dimensi tersebut namanya apa? Manifest atau laten. Terima kasih
Terima kasih Pak Iqbal. Selamat malam. Tergantung model yang digunakan Pak Iqbal, 1st Order, atau 2nd Order. Kalau 2nd order, dimensi merupakan variabel laten. Sedangkan kalau modelnya dibuat sederhana 1st order, maka dimensi dijadikan sebagai indikator, yaitu dengan cara indikator yang mengukur dimensi di rata-rata kan terlebih dahulu. Dengan demikian, rata-rata tersebut menjadi data yang merepresentasikan dimensi, sehingga dimensi bisa dijadikan sebagai indikator.
Terima kasih banyak pak jawabannya sangat membantu 🙏🏼, kemudian saya ingin bertanya kembali pak beberapa referensi jurnal penelitian terdahulu yang saya baca menyebutkan bahwa normalitas multivariate tidak apa apa tidak terpenuhi, saya ingin mencari teori yang menyebutkan demikian tapi belum menemukan pak, apakah bapak tahu teori siapa yang mengatakan seperti itu? Karena uji normalitas saya hanya normal secara univariate saja pak. Sementara multivariate nya tidak normal. Terima kasih banyak sebelumnya
@@mochamadiqbalpratama6278 Dalam SEM mewajibkan terpenuhinya asumsi normalitas. Apabila normalitas multivariate tidak terpenuhi kita bisa menggunakan normalitas univariate, tidak ada kewajiban harus multivariate, ibarat dalam regresi normalitas univariate dilakukan secara parsial, sedangkan multivariate dilakukan secara simultan. Sebenarnya hal ini tidak perlu dibuktikan dengan teori karena semua pengujian normalitas berlaku untuk univariate atau multivariate. Hanya saja dalam SEM ada yang dihitung masing-masing indikator, ada juga yang dihitung secara keseluruhan, peneliti tinggal memilih yang dilakukan pada masing-masing indikator atau yang secara keseluruhan. Dan apabila keduanya tidak terpenuhi maka kita bisa menggunakan Central Limit Theorem (CLT), yang mengatakan bahwa semakin besar sampel yang digunakan maka sampel tersebut semakin mendekati normal, dalam buku walpole disebutkan minimal 30, dalam bukunya solimun untuk analisis SEM disebutkan min 100. Maka dengan Central Limit Theorem (CLT) kita bisa mengabaikan pengujian normalitas. Semoga bermanfaat
Agar penjelasan tidak menyesatkan maka tunjukkan referensi yg digunakan
Terima kasih Pak Suyatno atas atensi dan sarannya. Beberapa video sudah kami sertakan referensi. penyematan referensi akan kami berikan berkala Pak. dan semua pelatihan kami sudah lengkap dengan referensi, jadi kalau membutuhkan pemahaman yang lengkap bisa mengikuti pelatihan kami.
Untuk bagian akhir adalah simulasi dari kami sendiri secara empiris, jadi tidak perlu referensi.
Terima kasih
apakah ada video pembahasan pengolahan data dengan SEM GSCA?
Terima kasih Bu.
Mohon maaf, untuk praktek pengolahan data dan interpretasi menggunakan SEM GSCA hanya ada dalam kelas privat Bu. atau bisa kami bantu untuk pengolahan datanya?
Terima kasih.
apakah sem bisa mengestimasi data panel ?
Terima kasih. SEM bisa untuk mengestimasi data panel dengan mengabaikan period effect. Dengan SEM asumsi tidak akan terpenuhi karena data panel cenderung berfluktuasi. Sehingga lebih cocok menggunakan PLS.
Semoga bermanfaat.
Kasian yg mwnerima penjelasan yg anda hekaskan
Terima kasih Pak Suyatno.
Kira2 kasihan kenapa Pak? Kalau boleh tahu?
ada pelatihan SEM AMOS dan SEM PLS lagi kapan pak. harga nya berpa pak. terrima kasih
Terima kasih Bu Ririn, sementara masih belum ada. nanti kalau ada pelatihan akan kami informasikan. Bu Ririn bisa confirm ke nomor Arena Statistics agar bisa langsung kami informasikan melalui Whatsapp.
081222771442 (Official 2 Arena Statistics)
@@ArenaStatistics siap pak terima kasih
@@ririnambarinieduchannel381 terima kasih kembali Bu Ririn
Kak izin pencerahan ada judul penelitian saya "pengaruh persepsi teknologi dan kemudahan pelayanan terhadap minat nasabah menggunakan mobile banking dengan sikap penggunaan sebagai variabel intervening" Ini bagaimana kak? Soalnya masih bingung banget🙂
Terima kasih Pak Riswandy.
Yang dimaksud ini bagaimana itu yang seperti apa, bisa dispesifikkan pertanyaannya?
Bisa dishare materinya ke grup metpen kuanti ka.
Sudah kami share ya kak
aswb. maaf hendak bertanya apa bedanya dari sem pls, sem amos dan sem lisrel ? mana yang lebih baik ? terimakasih
Waalaikumsalam Wr. Wb. Pak Wadiono. Terima kasih
Perbedan SEM dan PLS ada di video berikut Pak.
th-cam.com/video/5HaGWmRACao/w-d-xo.html
Tentunya PLS lebih fleksibel dibanding SEM. dan kekurangan dalam SEM diakomodasi oleh PLS.
Semoga bermanfaat
izin bertanya pak, saya sedang menyusun skripsi yg berjudul Prngaruh Eelement Interface Design of Mobile Apps Terhadap Online Brand Experience dan Implikasinya Terhadap Online Customer Engagement dan saya menggunakan Analisis SEM. Izin bertanya pak, ketika data saya sudah normal tetapi di sample moment (determinant of sample covariance) menunjukan ) 0,000 (yang mana hal ini menunjukan adanya masalah multikolinieritas) dan GOF tidak fit semua, solusinya bagaimana ya pa
Oiya didalam penelitian saya juga, terdapat dimensi lalu ada indikator nya
Terima kasih Bu Taskia. Sudah terjawab dalam Telegram ya Bu
@@taskiaayualifah1599 Mohon maaf baru aktif di TH-cam karena kami sedang mempersiapkan workshop saat itu. Terima kasih sudah mampir di channel kami
Kak mau tanya , penelitianku menggunakan variabel persepsi manfaat,persepsi kemudahan,fitur layanan,kepuasan pelanggan,loyalitas pelanggan nah itu yg mana yg laten yg mana yg manifest ya kak?
Terima kasih Bu Safira. Coba dikembalikan ke definisi operasional. Apakah variabel-variabel tersebut diukur oleh indikator? atau apakah variabel2 tersebut didapatkan menggunakan kuesioner? Jika iya, maka variabel tersebut adalah variabel laten, sedangkan indikator / item adalah manifest.
Semoga bermanfaat.
Kak kalau vriabel 1x 2y apakah bisa memakai metode SEM, Soalnya kta beberapa dosen kalau variabel 1x2y tidak bisa pakai analisis regresi sederhana jadi mau pakai SEM
Terima kasih Pak Farid. Jika skala datanya interval/rasio atau menggunakan skala likert, bisa pakai regresi linier sederhana X terhadap Y1 dan X terhadap Y2. Tidak ada referensi yang mengatakan tidak bisa menggunakan regresi linier sederhana.
Selanjutnya menggunakan SEM justru lebih efisien karena kedua variabel tersebut bisa diproses dalam satu waktu, dan asumsi tidak sebanyak regresi linier.
Semoga bermanfaat.
Ijin bertanya kak, jika sampel/ responden hanya 50 orang apakah bisa memakai SEM? Lalu Apakah SEM bisa dihitung menggunakan Smart pls? Dan jika terdapat variabel intervening apakah bisa menggunakan model SEM dan dihitung dengan Smart Pls?
Terimakasih 🙏
Terima kasih Bu Sri.
Mengenai SEM bisa dipelajari dalam video ini ya Bu, agar bisa lebih memahami.
th-cam.com/video/5HaGWmRACao/w-d-xo.html
th-cam.com/video/6LACzhXoJpA/w-d-xo.html
Semoga bermanfaat
kak mau tanya, kalau di penelitian saya ada variabel latent dan variabel manifest apakah tetap bisa menggunakan SEM ya? btw thank you videonya sangat helpful kak
Terima kasih Bu Ade.
Bisa bu. sudah banyak peneliti yang menggunakan variabel laten dan variabel manifest sebagai variabel utama untuk menguji hipotesisnya terhadap variabel lain. Misal pengaruh motivasi (laten), usia (manifest), dan jenis kelamin (manifest) terhadap produktivitas (laten).
Berikut Citation nya
Bollen, K.A. and Bollen, K.A. (1989). Structural Equation Models with Observed Variables. In Structural Equations with Latent Variables, K.A. Bollen (Ed.). doi.org/10.1002/9781118619179.ch4
Bollen, K.A. and Bollen, K.A. (1989). The General Model, Part I: Latent Variable and Measurement Models Combined. In Structural Equations with Latent Variables, K.A. Bollen (Ed.). doi.org/10.1002/9781118619179.ch8
Semoga bermanfaat
Izin bertanya, sem itu untuk cb-sem, dan pls itu untuk sem pls yah ka?
Terus sem-pls itu termasuk analisis regresi atau apa yh ka?
Kadang bingung ngebedainnya
Terima kasih Bu Hana.
Iya betul bu. SEM itu CB-SEM, dan PLS itu PLS-SEM atau VB-SEM.
SEM maupun PLS adalah varians dari Regresi, tepatnya pengembangan dari analisis regresi.
Semoga bermanfaat.
Kak kalo masing-masing variabel berjumlah satu variabel (x.y.z) lebih baik menggunakan sem atau path analysis ya
Kalau variabelnya laten (tidak bisa diukur langsung) lebih baik menggunakan SEM
Ka, apakah boleh tau materinya di kutip dari buku atau jurnal apa ya ka? Terima Kasih :D
Terima kasih Bu Fiska.
Untuk teorinya ada dibukunya Gujarati, Draper and Smith, Montgomery, Hair et al, chin, Ghozali, Solimun, Jogiyanto, sedangkan perbedaan hasil regresi dan sem adalah penelitian dari Arena Statistics sendiri.
Semoga bermanfaat.
min request perbedaan path analysis dengan SEM dong msih bingung buat yg penelitiannya ada variabel intervening nya
Terima kasih Bu Sekar, perbedaan Path dan SEM sudah ada divideo yang Ibu tonton. ada di menit 7:54 - 11:49. dan basic path analysis yang menggunakan SPSS mirip seperti analisis regresi. Silahkan ditonton kembali ya Bu.
Semoga dimudahkan memahaminya. 🙂
Terima kasih
Selamat siang pak izin bertanya apabila dalam model sem saya ada ada dimensinya krmudian dari dimensi tersebut baru ke indikator, pertanyaannya dimensi tersebut namanya apa? Manifest atau laten. Terima kasih
Terima kasih Pak Iqbal. Selamat malam.
Tergantung model yang digunakan Pak Iqbal, 1st Order, atau 2nd Order.
Kalau 2nd order, dimensi merupakan variabel laten.
Sedangkan kalau modelnya dibuat sederhana 1st order, maka dimensi dijadikan sebagai indikator, yaitu dengan cara indikator yang mengukur dimensi di rata-rata kan terlebih dahulu. Dengan demikian, rata-rata tersebut menjadi data yang merepresentasikan dimensi, sehingga dimensi bisa dijadikan sebagai indikator.
Terima kasih banyak pak jawabannya sangat membantu 🙏🏼, kemudian saya ingin bertanya kembali pak beberapa referensi jurnal penelitian terdahulu yang saya baca menyebutkan bahwa normalitas multivariate tidak apa apa tidak terpenuhi, saya ingin mencari teori yang menyebutkan demikian tapi belum menemukan pak, apakah bapak tahu teori siapa yang mengatakan seperti itu? Karena uji normalitas saya hanya normal secara univariate saja pak. Sementara multivariate nya tidak normal. Terima kasih banyak sebelumnya
@@mochamadiqbalpratama6278 Dalam SEM mewajibkan terpenuhinya asumsi normalitas. Apabila normalitas multivariate tidak terpenuhi kita bisa menggunakan normalitas univariate, tidak ada kewajiban harus multivariate, ibarat dalam regresi normalitas univariate dilakukan secara parsial, sedangkan multivariate dilakukan secara simultan.
Sebenarnya hal ini tidak perlu dibuktikan dengan teori karena semua pengujian normalitas berlaku untuk univariate atau multivariate. Hanya saja dalam SEM ada yang dihitung masing-masing indikator, ada juga yang dihitung secara keseluruhan, peneliti tinggal memilih yang dilakukan pada masing-masing indikator atau yang secara keseluruhan.
Dan apabila keduanya tidak terpenuhi maka kita bisa menggunakan Central Limit Theorem (CLT), yang mengatakan bahwa semakin besar sampel yang digunakan maka sampel tersebut semakin mendekati normal, dalam buku walpole disebutkan minimal 30, dalam bukunya solimun untuk analisis SEM disebutkan min 100.
Maka dengan Central Limit Theorem (CLT) kita bisa mengabaikan pengujian normalitas.
Semoga bermanfaat