Sebenarnya alasan kenapa superhero cewek (apalagi yang baru) banyak tidak disukai adalah lazy writing dan kebencian terhadap fans. Kita ambil perbandingan Luke Skywalker dan Rey palpatine. Luke dan awalnya memang hanya orang 'biasa' pada awalnya, tapi terdapat perbedaan besar dalam penulisan cerita dan perkembangan karakter mereka. Luke memiliki 4 penulisan karakter (tujuan, tantangan, kekuatan, kelemahan) yang diceritakan dengan baik, sedangkan Rey (dan hampir semua MC perempuan dari genre sama) hanya memiliki kekuatan dan tidak memiliki yang lainnya. Luke perlu belajar, berlatih, berguru pada yang lebih berpengalaman, berjuang, bahkan kehilangan anggota tubuh untuk mencapai tujuannya. Rey bisa mengemudikan pesawat luar angkasa tanpa latihan, bisa berenang padahal berasal dari tempat dimana air adalah hal yang langka, bisa mengalahkan Luke, kylo, dan snoke tanpa pengalaman dan latihan sama sekali. Namun ketika fans mengkritik lazy writing 'strong female character' mereka langsung dicap pendukung patriarki, missoginis, sexist, dll
contoh simpelnya itu black panther 2, shuri yang ambil tahta black panther. dari situ writingnya bagus, cinematography, dll semuanya lah bagus, makanya komentarnya positif semua, karena ya dari movie itu sendiri udah bagus, terlepas dari aktor tchalla mati, ya marvel studios bisa bikin move yang halus buat diganti ke shuri. beda lagi kalo kita liat serial she hulk yang semuanya ancur, bukan karena karakter utama nya jelek, dari alur nya aja udah ngaco, jokes nya cringe, dll. beda kelas sama black panther wakanda forever
Ada salah satu komponen yg kurang dalam creator ... Padahal jam terbangnya sudah 2 tahun gw ykin ada yg kurang nih ntah itu di keyword, reset, thumbnail atau bhkan penyajian videonya
maaf, untuk film2 superhero wanita, saya tidak setuju bahwa film2 tersebut kurang diapresiasi atau kurang mendapatkan penonton karena sang lawan jenis yaitu Laki2 merasa terintimidasi atau karena kami kurang menghargai, tapi lebih karena memang penyutradaraan yang kacau, penulisan naskah yang buruk, sengaja mengubah gender atau kadang sengaja merubah orientasi seksual dari sumber asli (yang sialnya sumber asli tersebut memiliki banyak sekali penggemar), seandainya saja mereka tetap memproduksi film2 tersebut dengan level penyutradaraan dan penulisan naskah seperti Wonderwoman pertama dan Everything Everywhere All at Once.
Setuju, gw kira bahas feminis di video ini cuma karena dugaan doang, ternyata memang dianalisis dari sudut pandang feminis. Padahal simple aja, penulisan character sama CGI nya itu.... Low banget
Jadi ingat Series Miss Hulk yang dia nyolot ke Bruce Banner klo dia lbh ahli Anger Management dari pada Bruce yg padahal udah sangat banyak pengalaman pahit dari di tinggal di planet asing, di kendalikan Loki, Badannya di ambil alih Hulk. ini cewe belom ada 3 eps dah langsung claim lbh baik dari Bruce Banner wkwkwk.
@@sisilainfilmjujur, pas dijelasin kenapa dia bisa kendaliin diri dalam bentuk Hulknya, masih bisa diterima, soal kromosom xx. tapi bagian nyolotnya itu engga banget.
Lebih tepatnya, Kenapa superhero dengan penulisan buruk sangat dibenci? Gua melihat ada 2 masalah di superhero wanita modern ini. Pertama, mereka itu cuma kayak superhero laki-laki yang "di-perempuankan" saja. standard kekuatan mereka, kenapa mereka dianggap kuat, pada akhirnya harus disamakan dengan tokoh superhero laki-laki. Lalu, kebanyakan superhero wanita sekarang ini cenderung Mary Sue. Kita jangan lupa kalau inti dari kisah superhero ini bukan sekedar nampol lawan. Tapi cerita superhero populer biasanya memiliki kisah perjuangan dan perkembangan dari tokoh superhero itu sendiri. Sejauh ini mungkin series Star Girl termasuk kisah superhero wanita yang cukup sukses karena dia memiliki keunikan tersendiri dan perjuangan yang memang menginspirasi. . Anime yang biasanya fokus nunjukin "strong female" biasanya bisa menampilkan kekuatan dengan cara yang lebih unik. Kayak anime In/Spectre sama Kushuriya no Oshigoto, kedua MC cewek gak punya tubuh bagus, bahkan Kotoko ini cacat fisik. Tapi keduanya ini punya kekuatan dalam bidang kebijaksanaan dan kecerdasan yang luas. Ada pula Akatsuki no Yona yang awalnya cuma sekedar tuan putri manja, polos, bodoh, dan lemah. Tapi seiring cerita berjalan, dia berkembang jadi sosok yang bijak dan disegani banyak orang. . Intinya, kebanyakan superhero wanita ini cuma bisa nonjok keras. Padahal superhero pria yang populer pun biasanya juga punya kecerdasan dan hati. Lihat aja gimana cerdasnya Batman atau betapa ramahnya Superman walaupun dia punya kekuatan "dewa". . Paling enak buat perbandingan sih kayak Avatar (bukan superhero sih, tapi lumayan dekat). Kita bisa lihat betapa susahnya Aang waktu belajar pengendalian lain, padahal dia juga overthinking berat karena dia diangkat jadi Avatar pas lagi perang besar, lalu dia kabur dan ternyata setelahnya sukunya kena genosida. Puluhan episode kita cuma lihat Aang yang susah payah speedrun latihan jadi avatar. Tapi lihat penerusnya Korra, baru bocah tapi "kebetulan" udah bisa 3 elemen. Terus pas latihan pengendalian angin, dia aja kayak gak sabaran dan berantakan. Tapi akhirnya lagi, dia bisa pengendalian angin pas "kebetulan" dia mau nonjok dan keluar angin.
Paling demen Superman sih, walaupun dia sekuat baja dan hampir gaada yg bisa bunuh dia dari luar, tapi di dalam dia bisa rapuh dan butuh pertolongan dari ibunya atau dari lois lane
@@billiedzakiyr3775akan lebih menarik klo ada build up atau back story kenapa dia bisa kuat tapi bijak, awalnya lemah tapi berprogres jadi kuat secara fisik maupun mental, daripada dari awal ujug2 udah kuat dan ego besar lalu tinggal disuruh latian ngontrol emosi udah beres kyk captain Marvel dan mulan versi live action
sebenernya yang bikin superhero wanita dibenci itu hanya satu penulisan yg buruk, kalau misal penulisannya bagus pasti bakal banyak juga yg suka, kalau penulis cerita bagus pasti yg nonton bagus juga dan siapa yg nulis cerita tsb ? bisa dicek sendiri, dan menurut gue film yg paling bagus tentang kesetaraan adalah film mulan yg dulu, itu yg namanya setara berlatih bareng sampai bisa jadi pahlawan, bukan mulan yg baru yg punya kekuatan lah dan semua tentara selain dia dibuat gak ada guna apalagi kaisarnya.
Salah satu perbedaan superhero pria dan wanita adalah di originnya Superhero pria biasanya struggle dulu sebelum dia mendapatkan kekuatannya. Entah dia orang yang lemah, dibully dll Tapi superhero wanita tidak, mereka selalu digambarkan mandiri, jadi antara mereka mendapat kekuatan itu dari lahir, atau mendapatkan kekuatan itu tanpa effort yang lebih Saat mengendalikan kekuatannya pun mereka cenderung lebih mudah
Iya ya, Superman yg OP dari lahir aja punya backstory yg cukup dark (planetnya meledak, semua sukunya mati). Batman kaya dari lahir, tapi dia ngeliat ortunya mati ditembak waktu masih kecil. Sedangkan wonder woman kuat dari lahir dan keluarganya masih utuh
Contoh mudahnya hulk sama she-hulk, kita tau gimana progress hulk yg panjang sampe bisa ngendaliin kekuatannya dengan kesadaran penuh, sedangkan she-hulk dengan mudahnya bisa ngendaliin kekuatannya
Bener bangett, superhero cowok eben Thor punya pain yang mendalam, captain dibully sejak kecil, ironman dikhianati partner bisnis orang tuanya, kalo wanita entah kenapa malah lurus2 aja enak aja tanpa ada struggle nya 😅
Soal feminisme sih sebenernya jaman skrg udh terwujud, dimana wanita bisa sekolah, bekerja berbagai profesi, bersuara, dan memiliki hak yang setara dengan laki2 di dunia umum, dan feminisme malah skrg di gunakan untuk meutupi kekurangan seperti tidak bisa masak/malas, dll bahkan tergadang di selundupkan bumbu2 lgbt dengan dalih kebebasan berekspresi Dan soal super hero wanita kurang laku, karna superhero memiliki stigma kuat,memimpin dunia, melindungi dunia ini seperti terbalik dengan sifat wanita yang cenderung di lindungi dan di mulia kan oleh lelaki, ini hanya salah satu faktor saja dan faktor paling besar nya adalah "STORY/PENULISAN CERITA YANG MEMBOSANKAN/TIDAK BAGUS"
lebih tepat nya mungkin nge-hate "bad writting" sih,gak di film superhero aja ya...gw dulu2 enjoy aja nonton terminator jaman nya sarah connor,film alien yg dibintangin sigourney weaver dll
dijamannya 2 film itu keren banget lho buat anak cowok kayak aku.. dan d saat itu sempet berfikiran kalo udah gede pengen cari istri yg badass.. lucunya pas udab gede liat capten marvel.. skip deh😅
Jujur sih kalau dari segi MCU kenapa banyak yang ga suka sama hero wanita salah satunya karena pengenalan tokohnya yang salah. Misalnya Shuri di Black Panther dia dikenalin cuma sebatas puteri pintar dari Wakanda, sedangkan Pepper dia dikenalkan sebagai wanita muda yang mampu berdiri berdampingan dengan Tony bahkan Pepper merupakan sosok yang membuat Tony rela berhenti menjadi Superhero dan selalu mendukungnya walau terkadang beda pendapat. Sebenarnya mungkin yang dicari kebanyakan orang kan superhero wanita yang bisa berdiri berdampingan bukan yang mendominasi lelaki
@@sisilainfilm Pandangan ku aja bang, kayak Shuri kurang dilihatin tuh skill berkelahinya sih, beda lagi kalau misalnya kita bandinginnya sama kalau di anime misalnya kayak Sakura aja keliatan loh progres diannya sendiri mulai dari kata orang beban sampai bisa sejajar kedua temennya atau Alana di Sri Asih hiliatin tuh alasan kenapa dia bisa berkelahi. Beda sama Shuri sih nah yang paling ga ku suka sih itu superhero wanita yang tanpa ada alasan atau background sebelumnya yang jelas malah jadi superhero, terlihatnya seperti kayak ngolok - ngolok aja jatuhnya.
@@cindywarlinapurwangi2236 Nico Robin dan Dorobo neko no Nami ("Cat Burglar" Nami) deh contohnya, plot development dan kemampuan di poles dengan bagus tanpa harus maksa di manga One Piece
@@NovalAggr-zd2vs lah gw mah bomat ama opay atau nggak jim wkwkkw... suka one piece karena plot development apalagi pas di Fishman Islands dan Dressrosa
Itu gk mungkin bisa setara, wanita cuma mau setara dalam hal yg enak saja. Coba dalam peperangan, di barisan depan di taruh tentara wanita, gw jamin mereka akan protes pada laki laki. Superhero perempuan terlalu di lebih kan, kita tau sendiri wanita di dunia nyata bentuk apa.
Saya setuju dengan hampir seluruh hal yang abang katakan cuman untuk masalah Superhero wanita yang gak laku itu lain hal, dari sekian banyak film superhero wanita yang bagus cuman Wonder Woman itupun film pertamanya aja, kenapa ya? Jelas ini kesalahan dalam penulisan cerita nya film superhero wanita biasanya bahkan di buat undefeted tanpa sisi lemah yang justru membuat film nya cringe, bahkan film superhero pria aja selalu menonjolkan sisi lemah seorang pria. Dan fenomena wanita yang merasa tidak di representasikan lewat media hiburan itu sejalan dengan apa eksperimen yang dilakukan Lego, dimana pria cenderung untuk membayangkan dirinya adalah sosok yang dikaguminya sedangkan wanita ingin hal yang disukainya menjadi seperti dirinya hal itu lah yang membuat wanita sulit untuk mencapai apa yang ada di film atau yang seperti abang bilang jadi beauti standar. Pria juga hampir gak pernah minta di refresentasikan kan justru mereka lah yang berusaha untuk jadi apa yang ada di media hiburan itu walaupun memang ada beberapa figure yang bahkan gak realistis seperti Hulk dan beberapa karakter game fighting pria, tapi kita para laki-laki bukan cuman mengambil inspirasi fisiknya aja tapi juga sifatnya. Dan kalau saya mau bilang(ini tanpa data/cuman pendapat saya) sepak bola pria udh pasti penonton nya pria dan ada juga wanita namun sepak bola wanita belum tentu ditonton pria apalagi wanita, gua pernah liat cewek feminis marah-marah kenapa gaji pesepakbola pria lebih besar dari wanita pas ditanya apa dia nonton sepakbola wanita?, jangankan sepakbola wanita sepakbola aja dia enggak, ya pria hampir pun gak nonton sepakbola wanita karna terlihat kurang seru, kasus diatas bisa jadi sample kenapa superhero cewek sedikit peminatnya walaupun gak bener-bener mirip kasusnya tapi ada lah hal yang bisa jadi jawaban terhadap kasus sedikitnya peminat superhero wanita
Contoh norma sosial yg sampai sekarang cukup membingungkan juga : Kenapa pakaian wanita terutama untuk gala/pesta/dll cenderung memperlihatkan bentuk tubuh atau mengumbar kulit, juga dengan dengan dandanan yang cukup mengubah tampilan wajah asli dibandingkan pakaian formal pria yg mengutamakan kerapihan berpakaian tanpa menitikberatkan perubahan tampilan fisik?
Agak beda medianya, tapi seenggaknya masih dalam konteks yang sama. Coba abang bahas karakter "Asa Mitaka" dari manga "Chainsawman". Karakternya yang mengasumsi salah satu kekuatan terkuat di manganya (war devil) tidak luput banyaknya kekurangan yang dimiliki, seperti emosional, insecure, overthinking, anxiety, dll.Asa Mitaka juga kerap kali mengalami pengalaman tidak menyenangkan yang banyak dialami oleh perempuan seperti dilecehkan dan direndahkan di manganya. Namun karakter ini sangat dicintai dan relatable oleh banyak perempuan hingga laki-laki. Saya juga pernah melakukan survey kecil-kecilan di menfess di Twitter, kebanyakan dari mereka menjawab bahwa mereka sangat relate dengan Asa Mitaka, dan menganggap bahwa Asa Mitaka adalah gambaran dari diri mereka. Perlu diingat, bahwa sebagian besar pengguna Twitter aktif adalah perempuan. Yang membuat ini hebat adalah, sang creator, Tatsuki Fujimoto adalah seorang laki2, yang kerap diasosiasikan tak mengerti perempuan. Edit: Asa Mitaka ini merupakan pemeran utama kedua di Chainsawman setelah Denji, namun kehadiran Asa Mitaka tidak membuat pamor Denji sebagai tokoh utama yang kita tau, redup begitu saja. Justru karena kedua tokoh utama ini sama2 "payah" jadinya mereka saling melengkapi, bahkan ada satu scene yang di mana mereka bermain2 di aquarium terasa satgat wholesome
gw fokus ke penutup video ini. Dari zaman manusia pertama ada, zaman agama, zaman kerajaan, zaman industrialisasi, zaman modern, hingga zaman sekarang akan tetap ada yang namanya perang. karena perang adalah manusia dan manusia adalah perang. So jika ingin menghentikan perang untuk selamanya maka manusia di dunia harus tidak ada atau no human exist in the world
Sebenarnya para penonton wanita Sangat Rasional. Para penonton wanita tidak suka superhero wanita terlalu banyak jumlahnya karena Tidak Rasional. Karena kenyataannya dalam 10 orang tangguh / terpilih hanya ada 2 atau 3 orang wanita tangguh, sisanya adalah laki2. Para penonton wanita lebih suka yg RASIONAL seperti ini, bukan yg dilebih - lebihkan. Melebih - lebihkan superhero wanita malah akan DITINGGALKAN PENONTON wanita. Lihat saja AVENGERS yg pertama & Justice League, di mana kedua film superhero tersebut hanya ada satu superhero wanita di tiap filmnya malah sukses mendatangkan banyak penonton wanita dibandingkan film "Bird of Prey" yang semua jagoannya wanita malah hanya kembali modal. Kesimpulannya para penonton wanita TIDAK SUKA HAL YG MENGADA - ADA / BERLEBIHAN dalam hal mengangkat drajat wanita namun tidak sesuai fakta. 😌🙏
@@Breezyup2 Sama juga dengan saya nih, tidak minat film "The MARVELS"....... Akhir2 ini Marvel terlalu banyak explore superhero wanita, malah terkesan berlebihan. Sebaiknya MARVEL kembali ke konsep lama yaitu Hero : Heroine = 10 : 3 atau 6 : 1. 😌🙏
klo gue sih, setelah marvel memperkenalkan female character gue sama temen temen gue lebih ngehype sih karena yh yg di-casting juga pada cakep cakep dan kayak akhirnya bisa liat karakter adaptasi dari komik gituloh. tapi emang untuk writing female character tuh terlalu lazy kayak hadehhhh makanya kadang ngebuat orang males
walaupun penggemar wanita untuk genre superhero itu tidak berbeda jauh dengan penggemar pria, tapi perlu sedikit di bedah yang mana apakah semua penggemar wanita mengidolakan supehero wanita atau kebanyakan dari mereka malah mengidolakan superhero pria ? Salah satu kenapa Femisnis tidak berkembang pesat di belahan dunia manapun karena Wanita tidak menyokong wanita lainnya. Tak hanya super hero kita bisa lihat seperti olah raga, dimana olah raga wanita cenderung tidak "disokong" oleh penonton wanita. Kurang lebih kebanyakan program feminisme itu memiliki pola dimana Wanita mendapat dukungan/pengakuan dari pria dibandingkan mereka para wanita saling menyokong satu sama lain. Hal lainnya kenapa Superhero wanita tidak se "laku" superhero pria adalah dari sifat karakternya yang dibuat sangat feminisme. Tidak masalah dengan wanita kuat, cerdas, dan mandiri, namun ada hal yang sangat bertolak belakang antara Superhero Pria dan wanita dimana keterbutuhan lawan jenis dalam bekerja sama. Superhero wanita umumnya digambarkan sebagai tokoh yang tidak memerlukan pria sama sekali, bahkan dalam film superhero wanita mereka hanya punya sedikit rekan pria atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini berbanding terbalik dengan film superhero pria, dimana mereka biasanya memiliki rekan wanita yang mensupport mereka bahkan menjadi aset penting dalam kerja sama tim. Kita ambil saja contoh Avengers, dimana Black Widow masuk ke dalamnya. Kalo kita perhatikan kekuatan Black Widow dalam avengers sangatlah lemah dibandingkan yang lainnya, namuan Avengers tanpa Black Widows akan menjadi kelompok berisi bocah-bocah berbadan besar. kesimpulan akhirnya membuat Pria merasa tidak perlu lagi mensupport wanita, karena melihat wanita sudah dapat mandiri tanpa adanya Pria. Sebenarnya Pria bukan memiliki ego dalam hal ini, namun pria memiliki sifat dimana mereka merasa tidak perlu berada di tempat yang tidak membutuhkan mereka. Dan ketika Superhero wanita menonjolkan kemandirian mereka terlalu dominan, maka pria pun merasa mereka tidak dibutuhkan dan pergi. Menurutku saran terbaik adalah membalik role dalam peran superhero dari pada membuat superheronya menjadi absolut. Misalnya jika pada era traditional karakter wanita dijadikan peran support emotional, maka tinggal balik posisinya dan buat pria sebagai support emotional untuk superhero wanita. Namun sejauh ini Superhero tidak dibuat seperti ini, karena dianggap akan membuat sifat Mandiri dari Superhero Wanita menjadi hilang, dan ini menjadi bumerang bagi film superhero wanita.
Superhero wanita itu tidak akan relate dengan wanita Siapa yang waktu kecil sering ngehalu pingin punya kekuatan super, terus menghayal di sekolahnya ada serangan seperti villain gitu terus kita yang nyelametin sekolah dan nyelametin seseorang yang kita suka? Kebanyakan laki2 yang suka ngehalu gitu kan? Itulah kenapa laki2 bisa terinspirasi jadi superhero, tapi perempuan tidak mungkin terinspirasi setelah menonton film superhero
mungkan akan sedikit panjang, jadi saya akan berfokus pada "peran wanita"-nya saja. oke, jadi terlepas dari penulisan yang buruk, stigma masyarakat yang memandang sebelah mata, dll, sebenarnya ada aspek yang kurang disorot, yaitu kultur sosial. konstruksi sosial yang sudah ada sejak lama ini menunjukkan bagaimana peran wanita dalam struktur kehidupan. Bean Voir, salah satu ahli feminis, mengatakan, penampilan fisik menjadi branding, ini berbanding terbalik dari laki-laki yang memandang dari berbagai segi, seperti prestasi, jabatan, kekayaan, keunggulan, kekuatan, skill, barulah ketampanan. betul bukan? lu cowok jelek, tapi pinter banyak duit, badan gagah pengen punya cewek cantik itu mudah daripada ganteng tapi bodo, pemalas, kotor, mabuk. jarang sekali ada cerita rakyat yang menyoroti ketampanan laki-laki, yang disorot adalah kesaktian, kekuatan, kekuasaan, tapi sebaliknya untuk wanita yang jadi pokok sorotan adalah kecantikannya. beliau juga memandang gender concept yang ada ialah laki-laki berada pada publik area, sedangkan wanita adalah domestic area, ini konsep yang lahir dari adanya patriarki. tadi juga sudah dijelaskan bahwa penampilan itu branding, di video juga dibahas kemungkinan "hampir 1 banding 100.000" dari wanita, maka kita tidak bisa menutup mata dengan konstruksi gender tersebut, ingat, ini berbeda dengan konstruksi sosial, konstruksi gender tidak akan pernah bisa diubah!! ini merupakan sifat melekat, kodrat. karena bidang saya adalah politik, dalam politik itu sendiri pada thn 1961 lahir sebuah kebijakan yang bernama affirmative action, dimana kebijakan ini sebagai langkah awal untuk menciptakan positive discrimination terhadap wanita. berbeda dengan privillage ya, karena privillage tidak rentan diskriminasi. isi kebijakan ini mengharuskan andil wanita setidaknya 30% dalam politik. sehingga harapannya wanita bisa lebih mengisi peran aktif dalam membuat kebijakan, serta sebagai representasi wanita guna menghapus stereotip patriarki, hanya laki-laki yang boleh memimpin. namun dalam bermasyarakat masih sulit untuk menentukan apa kiranya hal yang bisa dijadikan "boost" agar wanita tidak lagi dianggap remeh.
Kalo menurut gw sih bener banget yang dibilang orang orang. Intinya yaitu lazy writing. Coba deh bandingin, superhero laki dan superhero perempuan. Coba bandingin konflik, lingkungan, gaya hidup, dan masalah yang mereka alamin sebelum dan sesudah jadi superhero. Dari yang gw liat, superhero laki laki kebanyakan masalah yang beneran ada di kehidupan seorang penonton laki laki tentunya, contohnya di marvel spiderman punya masalah ekonomi, cinta, konflik orang tua bahkan dengan sacred timeline dimana seseorang yang dia sayang harus mati agar dia jadi spiderman yang seutuhnya. Thor, masalah orang tua, saudara, kerajaannya yang bergantung di tangannya, harapan ayah ibunya yang besar kalau anaknya bisa ngelanjutin kerajaan dan kejayaan orang tuanya, dia juga harus ngeliat semua keluarga dan rakyatnya mati bahkan planetnya ancur. Captain america yang aslinya cungkring, gada otot, kehilangan momen dan waktunya dengan teman perang dan peggy carter. Iron man, yang kaya + pinter tapi konsekuensinya hidupnya jadi ga tenang karena musuh musuhnya, bahkan ciptaanya sendiri adalah bencana baginya. Tapi semua superhero laki punya kelebihan yang namanya proses. Proses transisi superhero yang baru dapet kekuatan, punya dampak besar ke kehidupannya, dan mereka harus beradaptasi karna awalnya ga nerima kalau mereka adalah superhero dan pahlawan buat orang orang. Thor yang diusir dari asgard, Spiderman yang gapunya waktu buat orang orang yang mereka sayangin. Iron man yang hampir mati dan sadar bahwa ciptaannya itu bahaya. Sekarang coba bandingin ama superhero perempuan. Oke, ada beberapa hero perempuan yang harus ngerasain sedih dan sakit saat proses jadi superhero kayak wanda, atau blackwidow yang jago berantem karena dia high level shield agent. Tapi liat captain marvel yang hoki bet kena semprot tesseract tiba tiba kekutannya selevel cosmic. captain rambeau yang pengen nembus hex nya wanda tiba tiba bisa nyerap dan ngontrol energi cahaya. ms marvel yang ternyata keturunan bangsa noor, atau bahkan shehulk yang kena darah hulk dan ya jadi shehulk. mereka dapet kekuatan tanpa ada pengorbanan yang besar. mereka bisa langsung ngontrol kekuatannya hanya dengan diliatin scene mereka lagi latihan yang scenenya gasampe 5 menit. Jujur, menurut gw pengorbanan yang mereka lakuin ga sebanding dengan kekuatan yang mereka terima. Bukan gw iri karna superhero perempuan jauh lebih kuat dari superhero laki. Tapi cerita yang disuguhin ke penonton itu kesannya ga niat dan yang penting ""Girl Power" adalah unsur utama filmnya. Film superhero perempuan yang gw sebut diatas tuh ga ngegambarin adaptasi dan transisi dari karakter yang tadinya manusia biasa yang taunya punya power yang besar banget. Ga sebanding dengan quote legend yang gw yakin lu semua tau yaitu "With great power, Comes great responsibility". Sekarang kalian bisa liat perbandingan power dan responsibility dari tiap karakter superhero. Mereka ga ngangkat konflik kehidupan nyata para perempuan di real life. Pokoknya bisa keliatan campaign bahwa perempuan bisa ngelakuin apapun tanpa bantuan laki laki. Sebaliknya, superhero laki malah lemah untuk orang yang disayang, kayak spiderman ke mj/gwen, ironman ke pepper pots, captain america ke agent carter, petter quil ama gamora. Kebanyakan superhero laki malah rela mati untuk perempuan yang dia sayang. Tapi kebalik buat superhero perempuan. Terlebih buat film The marvels, Ms marvel, captain marvel, shehulk. Jujur gw ga nemuin unsur pengorbanan yang mereka lakuin, padahal aspek yang paling gede biar seseorang bisa dibilang pahlawan yaitu punya sifat rela berkorban. Mungkin karna baru muncul udah langsung terlalu kuat bisa aja ditanya balik "Apa yang harus dikorbanin? kan semuanya bisa dilawan dengan gampang?Kenapa harus berkorban, kan gw bisa mengatasinya!". Malah kata kata itu yang bikin gw ga ngeliat bahwa superhero perempuan itu malah ga kek superhero tapi lebih ke karakter sampingan yang terlalu kuat dan bikin banyak plothole. Intinya sebenernya karakter superhero perempuan itu bisa dibikin bagus dan menarik, tapi harus ada cerita yang make sense dan membuat mereka layak buat dibilang "superhero". banyak kok superhero perempuan yang punya story yang bagus dan menarik kek spidergwen, agent skye, agent may,(dari agent of shield), blackwidow (menurut gw lebih menarik kalo film blackwidow yang liatin backstory dia sebelum gabung avenger itu tayang ya sebelum dia mokad XD.), agent carter (di series agent carter), dan masih banyak lagi. Kalau backstorynya bagus dan transisi mereka jadi superhero yang kuat banget itu jelas dan menarik, mau kekuatannya otak atik universe juga gw terima wkwkwkkw. note: gw bahas superhero mcu ama spiderverse doang ye.
btw captain marvel keren, gua ajak doi yg gak pernah nonton atau suka film superhero. dia bilang begitu nonton captain marvel sumringah dan dia bilang suka. ternyata bukan sebatas adu fisik/kostum/kekuatan/alur cerita. ternyata ada maksud lain, superhero wanita di garap❤❤❤❤❤❤❤
@@abandonmarkspeare5213 emang apa pesannya? bukanya sub konteksnya bahwa perempuan pun bisa jadi hero dan villain. makanya di film ituu musuhnya pun perempuan, biar perempuan pun nangkep problem nya. jujur aja sih iya emang saya cowo merasa kurang puas dengan performa film ini, alasan nya apa ya? terintimidasi jelas. okelah saya pura pura jadi cewe kali ya biar bisa nikmati ini film dan ternyata iya, MCU garap film ini gak pake sexiestme baju ketat pamer dada rok mini tapi film ini luar biasa. bukti loh, perempuan gak harus nunjukin lekukan tubuh buat mendominasi. tapi kebanyakan salah premist aja
awalnya cuma iseng aja nntn videonya tp dipenjelasan ttg wanita itu bener" menjelaskan kondisi wanita zaman skrg yang ternyata mmg dari dulu mmg begitu, keren buat penulisan dari video ini dari segi editing juga keren parahh bener" channel underrated.
Bener juga, ak favoritin superhero cewek hanya atas dasar "cuci mata" doang ... Tapi klo pilih superhore yg bener2 menjiwai, jelas kita semua pilih Batman ketimbang wonder woman
Bng @sisilain siang ini gua ada tes sks cpns, gua sempetin pagi buat sunmosi(sunday morning sisi lain) karna gua mau lihat konten smart dan inspiratif elu.. Tlg do'ain gua y bng klu rezeki bisa lolos pns, klu gua bisa jebol dan pasti jadi salah satu asn hal yg paling ingin gua apresiasi adalah saweria elu setiap upload bng... Gua berharap bisa saweria elu ketika gua udh bisa punya penghasilan lebih karna konten elu pantas jadi top di Indonesia dan dpt apresiasi lebih😁😁
Wah aku tak nyangka Sisi Lain menayangkan video dengan topik seperti ini. Sebenarnya masalah karakter perempuan dalam film Superhero tidak hanya terbatas dalam satu genre saja melainkan lintas media dan genre seperti petualangan, aksi-thriller, gaming hingga pertelevisian. Dan kasus ini lebih kompleks daripada yang kita lihat saat ini Contohnya kasus pelarangan karakter perempuan dengan desain seksi/memanjakan mata karena "objektivikasi" yang menurutku itu tidak logis sekali bahkan dengan asas feminisme. Jika benar feminisme mengajarkan bahwa kaum perempuan memiliki kebebasan dalam berekspresi dan menjadi apa adanya mengapa ada pelarangan dalam desain karakter perempuan yang seksi. Bahkan ironinya para desain karakter perempuan yang seksi itu juga berasal dari perempuan yang menambah "Nggillani" isu seperti ini yang membuat feminisme terasa menghancurkan diri-sendiri. Ini yang paling aku tidak suka dalam tren ini karena malah membuat stereotip bahwa semua kaum pria yang suka karakter perempuan seksi adalah seksis dan misoginis padahan tidak semua kaum lelaki yang suka kaya' gitu berperilaku seperti itu dan juga takutnya lagi malah menahan stereotip kaum perempuan dianggap sebagai sensitif dan tidak irasional, menambah masalah isu sosial lagi hanya karena masalah sepele saja. Sama halnya dengan Body Positivity yang para feminis yang bodoh mementingkan eksklusivitas isu hanya untuk perempuan saja dan laki-laki tidak, lagi menambah masalah terus-menerus. Yang paling mirisnya kasus-kasus sepele ini malah melupakan masalah kaum perempuan yang masih ada di belahan dunia di luar perspektif bias kita sendiri yang masih belum diatasi hingga saat ini Aku mengomentari hal ini karena aku khawatir dengan isu sosial laki-laki dan perempuan yang saat ini semakin bias. Kau tak bisa mengatasi patriarki dengan misandris dan kau tak bisa mengatasi rasisme dengan rasis terhadap kaum ras dominan. Percayalah, aku sudah melihat kasus-kasus seperti ini baik di dunia hiburan maupun dunia nyata. Yang aku khawatirkan juga hal ini ialah rasa tidak kompetensi dan ketidakjujuran orang-orang terhadap karakter perempuan dan itulah sebabnya mengapa kita memiliki karakter perempuan yang jelek. Aku suka karakter perempuan di dunia fiksi bahkan salah satunya merupakan karakter fiksi favoritku sepanjang masa seperti Yuna dari Final Fantasy X. Ia memiliki kekuatan yang cuma sebagai support saja dan kekuatannya itu masih setara dengan manusia. Walau begitu ia memiliki ketangguhan dan semangat yang lebih besar daripada kekuatannya untuk mencapai tujuan utamanya, Mengalahkan Sin untuk menyelamatkan Spira. Walau tugas tersebut bisa merenggut jiwanya, pengkhianatan hingga pemaksaan pernikahan (spoiler) ia tetap memiliki keteguhan yang besar sehingga semakin menarik dan disukai YUna itu. Ia tidak sendirian dalam tugasnya dan ia senang sekali bekerja sama dengan orang-orang di sekitarnya bahkan rela melindungi orang-orang terdekatnya. Itu yang aku inginkan dalam penulisan karakter perempuan yang heroik. Dan aku juga teringat salah satu pepatah dari TH-camr bernama Filmento dengan kalimat: "There's a difference between female led movie with female agenda driven movie"
Knp superhero perempuan tdk disukai itu kemungkinan besar krn lazy writing sama terlalu ingin menunjukan female superiority.seperti knp org2 lebih suka mulan versi kartun dari pada yg la krn yg di kartun ditunjukan perkembangan karakter dan usaha serta latihan untuk jadi kuat sementara yg di la digambarkan sebagai seorang wanita yg muncul secara tiba2 dan dia lebih kuat dari laki2 dan dia tangguh serta pemberani udh itu doang tdk ada proses perkembangan karakter,ini jg yg banyak terjadi pada versi wanita dari karakter terkenal kyk eve versi cwk adam warlock sm jg kyk she hulk yg versi komik nya lebih disukai ketimbang versi la krn pengaruh lazy writing jg.kalau mau penggambaran karakter wanita kuat yg menarik dan tidak terkesan memaksa saranku nonton anime atau baca manga claymore,nah para kesatria claymore ini manusia setengah monster krn operasi penanaman daging dan darah dari monster bernama yoma yg bisa niru wujud org dan hanya claymore yg bisa bedain dan di mc nya clare itu di tunjukan perkembangan nya ndk semena2 mendadak langsung jadi kuat cantik jg tdk selalu kalau claymore menggunakan kekuatan monster mereka penampilan mereka dgn melepaskan energi iblis semakin kuat kekuatan yg digunakan semakin penampilan mereka menyerupai monster dan kalau mereka sdh tidak bisa mengendalikan kekuatan lagi akan masuk mode awaken yg berarti mereka jadi full monster.dulu claymore jg ada yg laki2 cuma krn laki2 lebih mudah lepas kendali jd berhenti deh di buat Sory kepanjangan:v
Sangat keren….. ide” atau pendapat” yang disampaikan di dalam video ini sangat tepat sekali dan disertai dengan sanggahan” yang masuk akal sekali Appreciate to sisi lain 👏
08:38 Karena akan selalu ada dampak dari apa yg dihasilkan suatu hal. Ketika kita mendapatkan sebuah pembelajaran berupa a, maka a itu hanyalah pondasi bagi masalah selanjutnya yaitu b dan sejatinya hidup itu pembelajaran yg tidak akan pernah berhenti
Uhh.... Gw ga expect penjelasannya ke feminis feminisan. Tapi, biar gw jelasin kenapa orang ga suka superhero perempuan dari sudut pandang gw yang suka jalan-jalan di Internet : 1. Feminis third wave Feminis dulu memang gerakan yang bagus untuk menaikan derajat wanita dan mengambil hak-hak mereka. Tapi yang gw liat, di zaman sekarang, feminis kelakuannya sudah jauh berbeda dari zaman dulu. Dulu ingin kesetaraan, sekarang ingin derajatnya lebih tinggi dari laki-laki. Bahkan ga sedikit perempuan yang secara terang-terangan memosting kebenciannya terhadap pria di sosial media. Mereka bilang "lelaki itu ga bisa apa-apa, laki-laki itu childish, laki-laki itu bodoh". Bahkan beberapa tahun lalu banyak feminis yang ikut gerakan 'k!ll all men'. Buat apa? Empowering? Enggak sama sekali. Malah ini menimbulkan kerusuhan antar 2 gender tersebut (Konten creator seperti Andrew Tate pun malah memperparah keadaan ini, bedanya dia 'ngeselin' di pihak laki-laki). Makanya jaman sekarang kalau ngaku feminis pasti mikirnya cewe cewe twitter rese yang kerjanya man-hating 2. Isi cerita dalam movie nya 'empowering woman' yang dipertanyakan Melanjutkan poin 1. Jujur aja gw belum nonton film nya karena gw emang ga suka superhero aja. Jadi disclaimer ini adalah hal yang gw temuin di internet. Jadi laki-laki jaman sekarang agak skeptis sama film superhero perempuan karena biasanya penjahatnya itu laki-laki. Bukan penjahat seperti villain begitu, melainkan laki-laki sexist dan patriarki. Para audiens laki-laki yang lihat itu jadi merasa tersudutkan dan ga mendapatkan fun dari film tersebut. Alih-alih lihat superhero gebug gebugan malah bahas politik. 3. Karakter nya terlalu one-dimensional Masih seputar feminisme, karakternya terlalu dipaksakan kalau perempuan memang serba bisa dan perfect tanpa kelemahan pada kekuatan ataupun sifatnya. Terlebih, hal yang bikin mereka 'susah' adalah hal dari luar pribadi mereka. Seakan-akan bilang "ni gw udah perfect, mereka aja yang rusuh". Tanpa adanya kelemahan, karakter terasa one dimensional dan 'udah op' jadi ga bisa dieksplor lagi kekuatan dan kepribadiannya Note : ada yang bilang kalau mereka sebenernya udah ok ok aja sama superhero/MC perempuan dari zaman dulu. Bayonetta, Lara Croft, sampe Powerpuff Girls itu sebenernya mereka suka. Mereka suka karena yaa... Ga memasukkan poin poin yg gw sebutin tadi. Sebetulnya kalau ikutin formula superhero perempuan jaman dulu, dan mengurangi fanservice nya, mungkin akan bisa sukses. Wanita juga bisa merasa empowered tanpa merendahkan laki-laki
bocil laki-laki banyak yg bercita2 jadi superhero. Itu juga salah satu sebabnya pahlawan lelaki lebih laku di kalangan bocil, termasuk mainan anak2, senjata mainan, dan macam2 merchandise superhero lelaki. Bocil lelaki mana coba yg mau jadi superhero wanita? Sementara bocil perempuan ingin jadi princess. Mainan bocil wanita lbh cenderung ke peralatan dapur, barbie, asesoris kecantikn, dsb. Anak perempuan tidak suka mainan berbau superhero.
yang ditunggu tunggu nih, cahnnel kesayangan baru. Pembawaan yang bikin nyaman, isi video yang menarik juga. terus tingkatkan atau minimal tetap konsisten dengan hasil video nya, utamakan kualitas bukan kuantitas 👍👍
superhero jadul sama jaman sekarang beda jauh. superhero jadul dapat kekuatan bertahap dan butuh kerja keras, jadi bisa diambil nilai nilai kehidupannya. superhero jaman sekarang maunya jalan pintas, dapat kekuatan rejeki dari langit macam menang lotere. penulisnya juga sih yg maunya santai, ga mikir tapi tetep dapat duit😅
Tidak ada kedamaian abadi didunia ini.tetapi bukan berarti tidak bisa diusahakan.ini yang disebut dengan "legacy".mau mewariskan kebencian atau kebaikan itu yang ingin dilihat oleh Tuhan dari manusia.yang kita butuhkan untuk hidup sudah diberi.ajaran dan petunjuk menuju jalanNYA juga sudah diberi.tinggal manusianya saja lagi yang bagaimana.karena Tuhan baru akan menghukum atau meridhoi kita ya berdasar pilihan kita sendiri.
Kesalahan terbesar film superhero wanita dan mungkin persepsi feminis secara umum adalah melihat sifat alamiah sebagai hasil konstruksi Masyarakat padahal kebanyakan sifat feminim itu yah bawaan alamiah bukan karena konstruksi sosial masyarakat tradisional. Dan karena salah persepsi akhirnya mereka menuntun dan menuntut wanita harus "seperti" pria dan disinilah kekacauan dimulai. Emang laki-laki yang menindas cewek itu bajingan, biadap dan apapun itu yang hina tapi sifat suka bersaing dan mendominasi itu sifat biologis yang menjadi persoalan yan intensitas dan cara mengakomodasi sifat itu.
Intinya manusia yang paling manusia adalah orang yang sadar diri, dan memiliki pendidikan moral yang tinggi, sekarang cuma sibuk kejar prestasi, kebanggaan, tapi adab nya ga ada, kalaupun jadi sukes, atau jadi pemimpin, akan jadi pemimpin yang jahat, korup, dan lain lain, sebab pelajaran terpenting adalah pelajaran moral, bukan status di dunia.
ada beberapa karakter perempuan yg memorable banget waktu nonton film contoh luna lovegod(harry potter) ,yukio(deadpool), laura(logan) ato hunger games. karakter ini menurut w yg harus jdi acuan superhero wanita sih. mungkin dari pada meminta kesetaraan kenapa gk minta perbedaan yang menghargai satu sama lain...? w percaya laki ama perempuan punya peran masing masing.
basicnya gini bang pada dasarnya superhero dibuat dalam seri komik yang target pasarnya ialah kaum anak2 yang mayoritas digemari oleh anak laki2. dan akhirnya seri superhero komik dibuatkan kedalam layar lebar. otomatis fanatik pembaca komik yg dahulu kecil skrng sudah berumur tetap senang tiasa menantikan versi laayar lebarnya dan masih diungguli oleh kkaum laki2. kaum laki2 itu biasanya dalam menonton film sukanya kalau MC nya itu juga laki2 supaya. yg nonton bisa ngehayal bisa menjadi superhero itu. tapi akan kebalik jika superherronya perempuuan, peminat yg didominasi laki2 ini akan merasa superhero perempuan ini tidak cocok buat menggambarkann minatt mereka itu mungkgin itu alasaan kenapa superhero perempuan kurang disukaia 🤝
gw gaada masalah si sm gender superhero/ MC/ protagonis dari cerita literasi. Gw cuman komplen, kalo mau bikin seenngaknya ditulis dengan bagus aja sih. Contoh kecilnya mungkin dengan menunjukkan bagaimana doi ini overcome masalah, tantangan, & kelemahannya, jadi ga ujug" keluar dari memew, diberi ujian idup terus berhasil karena diberi faktor "X" ntah itu magic/ power gatau dari mana. Gw bayangin aja sih kalo jadi cewek & dihadapkan dengan masalah yang sama ky Carol Danvers ya agak kecewa juga nonton Capt. Marvel yang bisa overcome tantangannya hanya karena dia hybrid Klee-Manusia (Gw lupa) yaa kecewa dong orang gw manusia biasa :(. Kebanyakan film sekarang sih ditekankan ke unsur politik si masalahnya (menurut opini gw) misal: Kalo ada tokoh cewe ketemu temen cewe hampir bisa dipastikan mereka lesbien dan si Hollywood ini nunjukkin kalo lesbien sebenernya tuh empowering (berlaku jg untuk opposite gender). Kalau gw bisa kasih contoh film yang empowering women (dari gw yang laki) mungkin coba: Mulan (animasi), Alien (yg lama), Little Women (2019), Arrival, Princess mononoke (anime), Kill Bill, Moana, Brave (bolehlah). Terus bandingin deh sama Rey dari Star wars ato bahkan The Marvels. Btw thanks udah bikin video ini, menarik banget & sejauh ini jarang ada yg bahas beginian pake Bahasa Indo
Sebenernya gk juga sedalem itu sih bang menurut gua, soalnya ada beberapa faktor superhero wanita gk disukain 1. Superhero Fatigue, jngkan superhero wanita, superhero pria aja kita udah bosen nontonnya 2. Cerita yg jelek bangt, cliche, kurangnya emosi, acting yg buruk,dll Dan masih jg bnyk faktor lainnya, soalnya bkn cmn cowok aja yg gk suka banyak jg cewe yg gk suka super hero wanita Itu sih menurut gua
menurut ane, superhero perempuan banyak g disukai tdk sesederhana karena rasa lelaki yg ingin mendominasi doang. faktanya, banyak cerita soperhero perempuan sekarang yg dibikin hanya sebagai gimmick untuk menarik audiens dan diversity doang. kalau memang para studio itu mau, mereka bisa membuat cerita superhero perempuan yg original dengan background story bagus seperti superhero" laki" yg sudah sudah dan tetap bakal disukai semua orang. masalahny disini bukan karena mereka perempuan, tapi ada di kemalasan story writer atw rumah produksi untuk membuat cerita yg menarik sehingga audiens suka dengan mereka. karena faktanya sendiri g sebatas di film superhero doang, banyak karakter perempuan yg digambarkan kuat dan independen di medium lain seperti game, anime, novel, dsb terlepas gender mereka, mereka tetap disukai ama pengemarnya. kenapa? y tentu saja karena pembawaan cerita dan karakter mereka yg berhasil menarik hati fans mereka. salah satu contoh karakter hero perempuan yg ane suka adl Sarah Kerrigan dari franchise Starcraft. dia buka karakter hero yg make baju bagus dn punya jubah besar seperti hero" pada umumny, melainkan seorang gadis yg berubah jadi Mutan karena dikhianati dan dibuang oleh koloninya. terlepas dari penghianatan dn penderitaanny selama ini, pada akhir cerita si doi lh yg jadi penyelamat seluruh alam semesta. dn bahkan sampe di akhir cerita pun banyak fans yg suka sama karakter ini, kenapa? bukan karena genderny tapi karena ceritany doi yg dia alami dari seri pertama sampe final chapter yg mampu memikat hati para fans terhadap karakter ini jadi klo misal para rumah produksi itu mw bikin karakter hero perempuan itu disukai, bikinlh cerita yg bagus sehingga mampu memikat hati penonton,. jgn cuman buat agenda SJW doang
(Dalam agama saya) kejahatan mula mula adalah ketika iblis merasa lebih baik dari manusia (sombong), dan hal ini terus diwariskan ke generasi yang akan datang
Menampilkan wanita yang kuat dr segi fisik itu keluar dari fitrah atau sifat alami wanita yg seharusnya lebh emosional dan pecinta. Lebih cocok karakter wanita kuat itu dalam hal intelegensi, magic power atau kekuatan non fisik. Sedang karakter hero laki2 yg banyak memiliki kekuatan fisik sesuai dengan sifat alaminya, yaitu pekerja keras dan mengayomi, melindungi.
krna superhero cwe dibuat OP sejak awal 😂 , klo superhero cwo kan banyak yg mulai dri hal2 kecil dlu bahkan bisa dibilang cupu dulu baru bisa hebat cwe boleh2 saja jdi tokoh utama superhero tp jgn seinstant itu juga, bahkan film action biasanya klo ada cwe villain atau protagonis pun dia langsung jago berkelahi njir diatas rata2 cwo di film tersebut 😂, kan fakta aslinya sebaliknya klo mau ngangkat derajat cwe di perfilman ya ga segitunya juga lah apalagi kebalikan dari fakta di dunia jdinya aneh kan cwe gaakan bisa setara dengan cwo krna ada peran masing2, cwo lebih cocok jdi pemimpin krna gen laki2 adalah bersaing untuk jdi alpha, klo perempuan punya gen untuk menjadi sosoj ibu(walau jdi wanita karir itu boleh2 saja) tp cwe lebih ke support inget semua kemajuan dan perkembangan dunia itu gara2 laki2 bhakan yg berjuang dan berkorban itu laki2, yg mati perang yg melakukan eksperimen itu laki2 jika perempuan ingin derajatnya sama ya cukup jadilah perempuan sepenuhnya
Klo mau pendapat yg jujur sih... Masalah utamanya tdk hanya di penulisan / alur ceritanya yg buruk ( lazy storyline ) aja tapi juga emang... 1. Dunia pertempuran, perjuangan di medan perang emang dunianya laki2.. Walopun ada perempuan tapi sangat minoritas.. Ini fakta sejarah. Film superhero hanya beda tipis dgn ( film ) peperangan di medan perang. 2. Peminat komik / film Superhero dari dulu juga mayoritas adalah lelaki dan tokoh Superhero juga 90℅ laki-laki, klo tiba2 diubah jadi versi perempuan yahh jadi terasa janggal sehingga secara psikologis akan menurunkan minat para fans yg mayoritas laki-laki. 3. Secara penampilan fisik & karisma juga emang hrs diakui klo laki-laki emang lebih cocok utk di medan pertempuran / jadi superhero. Suka ato tidak ini kenyataan. 4. Yg nggak kalah pentingnya, mayoritas penulisan film superhero wanita yg mayoritas buatan Hollywood & Disney didasari dari ideologi feminis Radikal / 3th wave feminist yg cenderung anti laki-laki Yg Sering menggambarkan bahwa laki2 itu selalu jahat, bodoh & konyol, sering mengabaikan sisi2 feminin dari seorang perempuan dan malah membuat di tokoh wanita menjadi sangat maskulin serta normalisasi lesbianisme sering dipertontonkan. Ini pasti membuat para fans film superhero yg mayoritas laki2 pasti akan merasa muak dan kehilangan minatnya.
Tidak ada laki-laki yang merasa terintimidasi bre,,, Saya nonton film kapten marvel yang pertama, itu bagus. No counter, Lah she hulk keluar,,, saya mikir itu film macam apa,,, terus tiba-tiba superhero cewekkkkk semua,, Kita sebagai customer dan penikmat film, pengen lihat SESUATU dari film nya, ntah cerita, latar belakang, action, ngeri, deg deg-an,, Atau sisi lain sperti film joker yang terakhir, atau film yang bukan superhero,, anna, itu juga ada greget nya bre,, La yang sekarang,, gak ada greget nya
tergantung penulisnya sih, kalo eksekusi nya bagus seperti Frieren maka karakter perempuan kuat pun akan dicintai. dalam univers Sousou no Frieren, entitas pencipta dari dunia tersebut adalah perempuan yang disebut dewi. sedangkan mahluk terkuat yang ada adalah seorang elf perempuan juga. dan mc kita sekalipun juga perempuan yang luar biasa kuat. tapi karena penulisan ceritanya rapi, dan eksekusi animenya bagus maka bisa menduduki top satu di my anime list.
Sebenarnya mereka sudah menyalahi fungsi biologis perempuan itu sendiri, perempuan lebih berperan untuk merawat karena kondisi biologis yang menguntungkan peran tersebut (tidak ada kata konstruksi sosial karena masyarakat sosial terbentuk karena memahami kekuatan biologis masing-masing jenis kelamin). Sementara laki-laki secara biologis berperan sebagai pelindung yang keras dan tegas karena fungsi biologis mereka mendukung peran itu.
Sebenernya yang dibutuhin dari film superhero/action yg pemeran utamanya wanita tuh, cerita yang proper dan pengkarakteran yang bagus serta gak ngebuat lawan gendernya jdi cupu dan d belakangin (setara). Krn sejauh ini film" action/hero yg dimaenin pemeran utama cewek pasti bgitu. Tpi sbnernya gk sdikit jga yg penulisannya bagus akhirnya bener-bener diterima kita ambil contoh aja arcane/jjba part 6
jujur aja paradigma karakter cewe itu ga sidukai itu aneh mengingat *MAYORITAS* Superhero/MC wanita itu karakter yang disukai loh. contoh aja di MCU, superhero cewe yg dibenci cuma She-Hulk sama Capt Marvel... yang resepsinya bagus: Black Widow, Scarlet Witch, Peggy Carter, Gamora, Nebula, Mantis, The Wasp, Valkyie, Shuri, Okoye, bahkan sampe Yelena dan Kamala/Ms Marvel. .. ya ada si Riri sama anaknya Ant-man cuma mereka roles nya kecil dan masih bisa untuk berkembang yang dibenci tuh bukan superheronya tapi lebih ke "direksi" yaitu : *MCU/Disney membuat karakter wanita terkesan kuat dan benar dengan cara membuat karakter pria jadi lemah dan bodoh" .. makanya *KARAKTER WANITANYA BORING* . karena penulisnya ga menginvestasikan waktu untuk mendevelop si karakter tapi malah dipake untuk selalu menunjukan karakter itu hebat karena sekitarnya yang lemah - makanya mereka dibilang *Mary Sue*, trope yang berarti "hukum dunia suatu cerita mengikuti sebuah karakter, bukan sebaliknya" .. akibatnya adalah saat karakter wanitanya diambil dari film nya atau saat mereka digabungkan dengan karakter wanita lain ya langsung kelihatan jeleknya kesimpulannya masyarakat suka karakter cewe/cowo... yang dibenci itu aktivist. apapun topiknya sering kali aktivis yang punya niat mulia tapi eksekusinya malah cenderung toxic, itu yang terjadi dengan feminisme... contoh aktivis gblk lainnya lihat aja "Just Stop Oil" edit : hal ini diperburuk karena studi lebih menginvestasikan ke PR dan Marketing ketimbang sisi writer jadinya setiap ada karakter wanita di posisikan sebagai MC langsung dijual sebagai film bersifat feminis, tujuannya adalah menciptakan kontroversy sehingga (1) menciptakan hype, (2) memecah customer base menjadi pendukung dan pembenci, keduanya akan tetep nonton untuk membuktikan diri mereka benar so its a win situation buat studio (3) berlindung dari kritik yang objektif sehingga menjaga kualitas shareholder dan investor...
sekarang ama dulu gk jauh beda, dulu kalau daerahnya kalah perang dijadiin budak, jaman sekrang ya secara langsung gk beda juga😅 bedanya cuma sekarang diperbudaknya sama ketenaran dan harta dan medianya adalah internet
dan mungkin pada gak suka juga dimana wanita suka plin plan buat kesetaraan sama opininya udah gk masuk akal😅 pas ada atlit cewek yang gajinya lebih sedikit karena emang gk ada yang nonton, dibandingin ama atlit pria yang gajinya luar biasa tinggi karena jelas jelas penontonnya sampe bikin penuh stadium,dan seperti biasa wanita koar koar kesetaraan lah apalah, lha itu mau nyetaraain nya uangnya dari mana😅mau ambil dari keuntungan yang didapet dari kerjanya pria😅 mau enaknya doang konrol😂, kalau dibidang politik seni musik dll bisa lah bahkan ada yang lebih tinggi, tapi kan gk semuanya setara, disesuain sama hasilnya. Pas beda dikit eh koar koar kesetaraan, pas diperlakuin sama eh malah ngomongnya "gua kan cewek" "ladies first oi, ngalah ngapa"😂 emang gk semua sih tapi mayoritas begitu dan itu bikin orang gedeg
Menurut gua pribadi, seperti sudah dijelaskan di video ini, karena dulu dan mungkin sekarang pun yang suka baca komik superhero ya laki-laki. Jadi ya marvel mengecewakan pasar yang kebanyakan laki-laki, dengan menjadi seringnya porsi superhero perempuan bermunculan.
Yanh di benci itu Penulisan yang buruk bukan wanita yang kuat, Contoh Violet Evergarden di sisi anime pas movie tayang yang nonton banyakan. Cowok dan banyakan yang nangis di bioskop. Bukti klo Writingnya Oke gk ada orang masalah. Hanya saja semakin Kesini superhero hanya fokus pada CGI dan action alih alih cerita yang menarik
Entah kenapa budaya hiburan yang menampilkan perempuan yang cantik dan berpakaian menarik jatuhnya seperti "Mengkapitalisasi Fisik Wanita". Tidak percaya? Lihat saja game gacha sebagai contohnya.
Ini Judulnya apa, yang dibahas apa, kok di malah kemana mana topic nya? Also banyak argument disini yang bisa di bantah. misale: Kalau film super hero perempuan ditargetkan untuk pasar perempuan, kenapa film The Marvel flop? dan kenapa mereka malah menyalahkan laki laki ga nonton kalau emang itu bukan target pasarnya? emang perempuan mana bisa ter motivasi sama brie larson dan the marvel? orang nya super jutek judes dan di film juga ga ada character development Kalau laki laki dibilang terintimidasi sama film (superhero )perempuan, loh, banyak yang suka wonder woman kok, bahkan banyak yang suka Barbie movie. Jadi ga usah ke mana mana cari alesan, singkatnya, emang film superhero belakangan ini mutunya rendah. being Inclusive for the sake of being Inclusive, bahkan too Inclusive sampai Segregatif. Story writing malah di nomor sekiankan,.
Tanpa kita sadari, ternyata kita "manusia" berjalan mundur ke waktu jaman purba. Dimana moral dan egoisme adalah puncak dari sifat sifat manusia purba, kita akan mengalami namanya perbedaan ras dan kesenjangan harta. Tidak heran jika perang tidak bisa dibendung lagi. Fikiran manusia sekarang adalah fikiran menjadi predator puncak mulai aktif, yg dimana kekuatan dan harta adalah segalanya untuk mendominasi, entah itu perempuan maupun laki laki yang memiliki status status tinggi. Renungkan sejenak hidup kita didunia ini untuk siapa dan untuk apa kita dilahirkan di dunia ini...? Maka jalan kehidupan yang kau pilih untuk menempuh semua ini akan jauh lebih berarti bagi orang lain atau kah hanya untuk dirimu sendiri.
feminism dulu fokus ama keseteraan, sekarang mah "gw cewe gw bisa lakuin apa aja" termasuk mengobjektifikasi diri sendiri. Tapi istilahnya di sugar coat sebagai "empowerment".
dari judulnya langsung bisa aku jawab. Perempuan suka mukul laki, giliran dibales marah, bales balik. Tapi giliran laki laki mukul duluan, mereka harus bales. Mukul ini sama aja kaya kekerasan, objek utama di film superhero. Perempuan pasti banyak yang nonton film superhro maunya superhero perempuannya nngalahin lawan tanpa disakiti sama sekali. Apalagi kalo jadi superhero berarti kan perempuannya kuat dan tangguh, tapi ga ada yg protes kalo gitu. Giliran laki laki jadi anggun dan suka bergaya kaya perempuan jadi ejekan masyarakat
Buka masalah Superhero wanita nya sih, lebih ke Script nya, bagusnya sebuah film itu tergantung scriptwriter nya, Wonder Woman padahal bagus² aja tuh, walopun di film keduanya Bapuk
Cuma satu yang ga kesebut disini, superhero perempuan dari storynya suka nanggung dan kadang dipaksain dan kadang lebih konsen nyindir. Saya tanya juga ke cewe² yang saya kenal dan suka nonton film dan anime mereka lebih suka MC cowok dengan alesan yang macem² tapi semuanya ampir kompak ngerasa kurang secara story dan inti permasalahan, sekian.
Sebenarnya alasan kenapa superhero cewek (apalagi yang baru) banyak tidak disukai adalah lazy writing dan kebencian terhadap fans. Kita ambil perbandingan Luke Skywalker dan Rey palpatine. Luke dan awalnya memang hanya orang 'biasa' pada awalnya, tapi terdapat perbedaan besar dalam penulisan cerita dan perkembangan karakter mereka. Luke memiliki 4 penulisan karakter (tujuan, tantangan, kekuatan, kelemahan) yang diceritakan dengan baik, sedangkan Rey (dan hampir semua MC perempuan dari genre sama) hanya memiliki kekuatan dan tidak memiliki yang lainnya. Luke perlu belajar, berlatih, berguru pada yang lebih berpengalaman, berjuang, bahkan kehilangan anggota tubuh untuk mencapai tujuannya. Rey bisa mengemudikan pesawat luar angkasa tanpa latihan, bisa berenang padahal berasal dari tempat dimana air adalah hal yang langka, bisa mengalahkan Luke, kylo, dan snoke tanpa pengalaman dan latihan sama sekali. Namun ketika fans mengkritik lazy writing 'strong female character' mereka langsung dicap pendukung patriarki, missoginis, sexist, dll
karakter kayak kill bill aja harus latihan dulu sama master jenggot putih. ga tiba2 langsung ke markas musuh nebas sana sini
Giliran film mereka ga ditonton eh kita juga yang disalahin karena ga empati 🤨🤨
Eh bener juga ya. Rey bisa renang padahal dari planet padang pasir. 😂 ❤
nah iya ini sebenarnya inti dari semuanya
contoh simpelnya itu black panther 2, shuri yang ambil tahta black panther. dari situ writingnya bagus, cinematography, dll semuanya lah bagus, makanya komentarnya positif semua, karena ya dari movie itu sendiri udah bagus, terlepas dari aktor tchalla mati, ya marvel studios bisa bikin move yang halus buat diganti ke shuri. beda lagi kalo kita liat serial she hulk yang semuanya ancur, bukan karena karakter utama nya jelek, dari alur nya aja udah ngaco, jokes nya cringe, dll. beda kelas sama black panther wakanda forever
yang paling bikin gw bingung kenapa subscriber lu belum 100k++. padahal kualitas visual dan audio nya bagus banget terutama kosakata yang lu pake 🔥
Apa sih lu sok asik bacot comment orang lagi bahas Mc cewe
Ada salah satu komponen yg kurang dalam creator ... Padahal jam terbangnya sudah 2 tahun gw ykin ada yg kurang nih ntah itu di keyword, reset, thumbnail atau bhkan penyajian videonya
Ke Nichenya si, sisi lain temannya Film Banget, jadi audiencenya ngk pecah. Fokus ke pencinta sisi lain film. Beda sama Chanel lain.
Karena dia gak ngemis subscribe
Karena lu malas boss ngebagikan chanelnya. Mininal 1 hari lu bagikan 3 kali dalam 1 grup
maaf, untuk film2 superhero wanita, saya tidak setuju bahwa film2 tersebut kurang diapresiasi atau kurang mendapatkan penonton karena sang lawan jenis yaitu Laki2 merasa terintimidasi atau karena kami kurang menghargai, tapi lebih karena memang penyutradaraan yang kacau, penulisan naskah yang buruk, sengaja mengubah gender atau kadang sengaja merubah orientasi seksual dari sumber asli (yang sialnya sumber asli tersebut memiliki banyak sekali penggemar), seandainya saja mereka tetap memproduksi film2 tersebut dengan level penyutradaraan dan penulisan naskah seperti Wonderwoman pertama dan Everything Everywhere All at Once.
Lebih ke propaganda feminis dan lgbt sih menurut saya bre,
Kita tahu Amerika seperti apa sekarang
Setuju, gw kira bahas feminis di video ini cuma karena dugaan doang, ternyata memang dianalisis dari sudut pandang feminis. Padahal simple aja, penulisan character sama CGI nya itu.... Low banget
Seseorang pernah berkata
"Kami tidak benci tokoh utama wanita, kami benci penulisan yang buruk"
Fans mengkritik lazy writing: gw langsung dibilang pendukung patriarki bjir
Critical Drinker?
Jadi ingat Series Miss Hulk yang dia nyolot ke Bruce Banner klo dia lbh ahli Anger Management dari pada Bruce yg padahal udah sangat banyak pengalaman pahit dari di tinggal di planet asing, di kendalikan Loki, Badannya di ambil alih Hulk. ini cewe belom ada 3 eps dah langsung claim lbh baik dari Bruce Banner wkwkwk.
itu dia😑
dari fenomena itu bisa kita mempertanyakan, apakah main character female sekarang sangat membenci proses atau character development?
@@sisilainfilmjujur, pas dijelasin kenapa dia bisa kendaliin diri dalam bentuk Hulknya, masih bisa diterima, soal kromosom xx.
tapi bagian nyolotnya itu engga banget.
Lebih tepatnya, Kenapa superhero dengan penulisan buruk sangat dibenci?
Gua melihat ada 2 masalah di superhero wanita modern ini. Pertama, mereka itu cuma kayak superhero laki-laki yang "di-perempuankan" saja. standard kekuatan mereka, kenapa mereka dianggap kuat, pada akhirnya harus disamakan dengan tokoh superhero laki-laki. Lalu, kebanyakan superhero wanita sekarang ini cenderung Mary Sue. Kita jangan lupa kalau inti dari kisah superhero ini bukan sekedar nampol lawan. Tapi cerita superhero populer biasanya memiliki kisah perjuangan dan perkembangan dari tokoh superhero itu sendiri. Sejauh ini mungkin series Star Girl termasuk kisah superhero wanita yang cukup sukses karena dia memiliki keunikan tersendiri dan perjuangan yang memang menginspirasi.
.
Anime yang biasanya fokus nunjukin "strong female" biasanya bisa menampilkan kekuatan dengan cara yang lebih unik. Kayak anime In/Spectre sama Kushuriya no Oshigoto, kedua MC cewek gak punya tubuh bagus, bahkan Kotoko ini cacat fisik. Tapi keduanya ini punya kekuatan dalam bidang kebijaksanaan dan kecerdasan yang luas. Ada pula Akatsuki no Yona yang awalnya cuma sekedar tuan putri manja, polos, bodoh, dan lemah. Tapi seiring cerita berjalan, dia berkembang jadi sosok yang bijak dan disegani banyak orang.
.
Intinya, kebanyakan superhero wanita ini cuma bisa nonjok keras. Padahal superhero pria yang populer pun biasanya juga punya kecerdasan dan hati. Lihat aja gimana cerdasnya Batman atau betapa ramahnya Superman walaupun dia punya kekuatan "dewa".
.
Paling enak buat perbandingan sih kayak Avatar (bukan superhero sih, tapi lumayan dekat). Kita bisa lihat betapa susahnya Aang waktu belajar pengendalian lain, padahal dia juga overthinking berat karena dia diangkat jadi Avatar pas lagi perang besar, lalu dia kabur dan ternyata setelahnya sukunya kena genosida. Puluhan episode kita cuma lihat Aang yang susah payah speedrun latihan jadi avatar. Tapi lihat penerusnya Korra, baru bocah tapi "kebetulan" udah bisa 3 elemen. Terus pas latihan pengendalian angin, dia aja kayak gak sabaran dan berantakan. Tapi akhirnya lagi, dia bisa pengendalian angin pas "kebetulan" dia mau nonjok dan keluar angin.
Benar benar Insight yang mendalam dari berbagai sumber inspirasi mulai dari seri star girl, anime, sampai ke avatar
good thought!
Paling demen Superman sih, walaupun dia sekuat baja dan hampir gaada yg bisa bunuh dia dari luar, tapi di dalam dia bisa rapuh dan butuh pertolongan dari ibunya atau dari lois lane
Ya kali kocak, originalnya punya kekuatan yang gede... Tapi tiba tiba characternya pake otak
Kan beda jauh dari komik
@@billiedzakiyr3775akan lebih menarik klo ada build up atau back story kenapa dia bisa kuat tapi bijak, awalnya lemah tapi berprogres jadi kuat secara fisik maupun mental, daripada dari awal ujug2 udah kuat dan ego besar lalu tinggal disuruh latian ngontrol emosi udah beres kyk captain Marvel dan mulan versi live action
sebenernya yang bikin superhero wanita dibenci itu hanya satu penulisan yg buruk, kalau misal penulisannya bagus pasti bakal banyak juga yg suka, kalau penulis cerita bagus pasti yg nonton bagus juga dan siapa yg nulis cerita tsb ? bisa dicek sendiri, dan menurut gue film yg paling bagus tentang kesetaraan adalah film mulan yg dulu, itu yg namanya setara berlatih bareng sampai bisa jadi pahlawan, bukan mulan yg baru yg punya kekuatan lah dan semua tentara selain dia dibuat gak ada guna apalagi kaisarnya.
hehehehe
Salah satu perbedaan superhero pria dan wanita adalah di originnya
Superhero pria biasanya struggle dulu sebelum dia mendapatkan kekuatannya. Entah dia orang yang lemah, dibully dll
Tapi superhero wanita tidak, mereka selalu digambarkan mandiri, jadi antara mereka mendapat kekuatan itu dari lahir, atau mendapatkan kekuatan itu tanpa effort yang lebih
Saat mengendalikan kekuatannya pun mereka cenderung lebih mudah
Iya ya, Superman yg OP dari lahir aja punya backstory yg cukup dark (planetnya meledak, semua sukunya mati).
Batman kaya dari lahir, tapi dia ngeliat ortunya mati ditembak waktu masih kecil.
Sedangkan wonder woman kuat dari lahir dan keluarganya masih utuh
Contoh mudahnya hulk sama she-hulk, kita tau gimana progress hulk yg panjang sampe bisa ngendaliin kekuatannya dengan kesadaran penuh, sedangkan she-hulk dengan mudahnya bisa ngendaliin kekuatannya
Bener bangett, superhero cowok eben Thor punya pain yang mendalam, captain dibully sejak kecil, ironman dikhianati partner bisnis orang tuanya, kalo wanita entah kenapa malah lurus2 aja enak aja tanpa ada struggle nya 😅
we dont hate female superheroes, we hate bad writing.
Bener cuy, maksa banget bikin hero cewek biar dibilang "mendukung perkembangan zaman".
Pas dijelekin dibilang patriarki, padahal emang storynya jelek.
Yes, and trying to sneak in feminism agenda won't help it either
@@zahranf.a.9864gak jelas lu ngomong... Awal awal ngomong maksa banget buat hero cewek...
Endingnya ngomong story jelek
Gak nyambung
@@billiedzakiyr3775 Iya
@@billiedzakiyr3775itu namanya dipaksa alias asal asalan
Soal feminisme sih sebenernya jaman skrg udh terwujud, dimana wanita bisa sekolah, bekerja berbagai profesi, bersuara, dan memiliki hak yang setara dengan laki2 di dunia umum, dan feminisme malah skrg di gunakan untuk meutupi kekurangan seperti tidak bisa masak/malas, dll bahkan tergadang di selundupkan bumbu2 lgbt dengan dalih kebebasan berekspresi
Dan soal super hero wanita kurang laku, karna superhero memiliki stigma kuat,memimpin dunia, melindungi dunia ini seperti terbalik dengan sifat wanita yang cenderung di lindungi dan di mulia kan oleh lelaki, ini hanya salah satu faktor saja dan faktor paling besar nya adalah "STORY/PENULISAN CERITA YANG MEMBOSANKAN/TIDAK BAGUS"
lebih tepat nya mungkin nge-hate "bad writting" sih,gak di film superhero aja ya...gw dulu2 enjoy aja nonton terminator jaman nya sarah connor,film alien yg dibintangin sigourney weaver dll
dijamannya 2 film itu keren banget lho buat anak cowok kayak aku.. dan d saat itu sempet berfikiran kalo udah gede pengen cari istri yg badass.. lucunya pas udab gede liat capten marvel.. skip deh😅
iya gw ga ada masalah mau MC nya cowok atau cewek, ASAL pengembangan karakter si MC nya atau penulisan dari film itu bagus
Jujur sih kalau dari segi MCU kenapa banyak yang ga suka sama hero wanita salah satunya karena pengenalan tokohnya yang salah. Misalnya Shuri di Black Panther dia dikenalin cuma sebatas puteri pintar dari Wakanda, sedangkan Pepper dia dikenalkan sebagai wanita muda yang mampu berdiri berdampingan dengan Tony bahkan Pepper merupakan sosok yang membuat Tony rela berhenti menjadi Superhero dan selalu mendukungnya walau terkadang beda pendapat. Sebenarnya mungkin yang dicari kebanyakan orang kan superhero wanita yang bisa berdiri berdampingan bukan yang mendominasi lelaki
hmmm...bisa jadi
@@sisilainfilm Pandangan ku aja bang, kayak Shuri kurang dilihatin tuh skill berkelahinya sih, beda lagi kalau misalnya kita bandinginnya sama kalau di anime misalnya kayak Sakura aja keliatan loh progres diannya sendiri mulai dari kata orang beban sampai bisa sejajar kedua temennya atau Alana di Sri Asih hiliatin tuh alasan kenapa dia bisa berkelahi. Beda sama Shuri sih nah yang paling ga ku suka sih itu superhero wanita yang tanpa ada alasan atau background sebelumnya yang jelas malah jadi superhero, terlihatnya seperti kayak ngolok - ngolok aja jatuhnya.
@@cindywarlinapurwangi2236 Nico Robin dan Dorobo neko no Nami ("Cat Burglar" Nami) deh contohnya, plot development dan kemampuan di poles dengan bagus tanpa harus maksa di manga One Piece
@@kyrieloidwar4599 one Piece orang suka karakter cewe nya karna tete gede, tetep disisi lain melecehkan wanita. yg di nilai bentuk tubuh nya
@@NovalAggr-zd2vs lah gw mah bomat ama opay atau nggak jim wkwkkw... suka one piece karena plot development apalagi pas di Fishman Islands dan Dressrosa
Terkadang manusia lupa kalo mereka sebenarnya manusia.
Itu gk mungkin bisa setara, wanita cuma mau setara dalam hal yg enak saja. Coba dalam peperangan, di barisan depan di taruh tentara wanita, gw jamin mereka akan protes pada laki laki. Superhero perempuan terlalu di lebih kan, kita tau sendiri wanita di dunia nyata bentuk apa.
Saya setuju dengan hampir seluruh hal yang abang katakan cuman untuk masalah Superhero wanita yang gak laku itu lain hal, dari sekian banyak film superhero wanita yang bagus cuman Wonder Woman itupun film pertamanya aja, kenapa ya? Jelas ini kesalahan dalam penulisan cerita nya film superhero wanita biasanya bahkan di buat undefeted tanpa sisi lemah yang justru membuat film nya cringe, bahkan film superhero pria aja selalu menonjolkan sisi lemah seorang pria.
Dan fenomena wanita yang merasa tidak di representasikan lewat media hiburan itu sejalan dengan apa eksperimen yang dilakukan Lego, dimana pria cenderung untuk membayangkan dirinya adalah sosok yang dikaguminya sedangkan wanita ingin hal yang disukainya menjadi seperti dirinya hal itu lah yang membuat wanita sulit untuk mencapai apa yang ada di film atau yang seperti abang bilang jadi beauti standar.
Pria juga hampir gak pernah minta di refresentasikan kan justru mereka lah yang berusaha untuk jadi apa yang ada di media hiburan itu walaupun memang ada beberapa figure yang bahkan gak realistis seperti Hulk dan beberapa karakter game fighting pria, tapi kita para laki-laki bukan cuman mengambil inspirasi fisiknya aja tapi juga sifatnya.
Dan kalau saya mau bilang(ini tanpa data/cuman pendapat saya) sepak bola pria udh pasti penonton nya pria dan ada juga wanita namun sepak bola wanita belum tentu ditonton pria apalagi wanita, gua pernah liat cewek feminis marah-marah kenapa gaji pesepakbola pria lebih besar dari wanita pas ditanya apa dia nonton sepakbola wanita?, jangankan sepakbola wanita sepakbola aja dia enggak, ya pria hampir pun gak nonton sepakbola wanita karna terlihat kurang seru, kasus diatas bisa jadi sample kenapa superhero cewek sedikit peminatnya walaupun gak bener-bener mirip kasusnya tapi ada lah hal yang bisa jadi jawaban terhadap kasus sedikitnya peminat superhero wanita
setuju
Contoh norma sosial yg sampai sekarang cukup membingungkan juga : Kenapa pakaian wanita terutama untuk gala/pesta/dll cenderung memperlihatkan bentuk tubuh atau mengumbar kulit, juga dengan dengan dandanan yang cukup mengubah tampilan wajah asli dibandingkan pakaian formal pria yg mengutamakan kerapihan berpakaian tanpa menitikberatkan perubahan tampilan fisik?
Itu bagian dari insting wanita utk menarik perhatian laki-laki agar dpt dikawini.
@@fajaralfakir8455 nah itu kebanyakan sifat feminim itu yah bawaan alamiah bukan karena konstruksi sosial masyarakat tradisional.
Agak beda medianya, tapi seenggaknya masih dalam konteks yang sama. Coba abang bahas karakter "Asa Mitaka" dari manga "Chainsawman". Karakternya yang mengasumsi salah satu kekuatan terkuat di manganya (war devil) tidak luput banyaknya kekurangan yang dimiliki, seperti emosional, insecure, overthinking, anxiety, dll.Asa Mitaka juga kerap kali mengalami pengalaman tidak menyenangkan yang banyak dialami oleh perempuan seperti dilecehkan dan direndahkan di manganya. Namun karakter ini sangat dicintai dan relatable oleh banyak perempuan hingga laki-laki. Saya juga pernah melakukan survey kecil-kecilan di menfess di Twitter, kebanyakan dari mereka menjawab bahwa mereka sangat relate dengan Asa Mitaka, dan menganggap bahwa Asa Mitaka adalah gambaran dari diri mereka. Perlu diingat, bahwa sebagian besar pengguna Twitter aktif adalah perempuan. Yang membuat ini hebat adalah, sang creator, Tatsuki Fujimoto adalah seorang laki2, yang kerap diasosiasikan tak mengerti perempuan.
Edit: Asa Mitaka ini merupakan pemeran utama kedua di Chainsawman setelah Denji, namun kehadiran Asa Mitaka tidak membuat pamor Denji sebagai tokoh utama yang kita tau, redup begitu saja. Justru karena kedua tokoh utama ini sama2 "payah" jadinya mereka saling melengkapi, bahkan ada satu scene yang di mana mereka bermain2 di aquarium terasa satgat wholesome
Sempet drop baca manga Chainsawman tapi balik lagi gara2 scene kencan mereka di aquarium itu.
wah menarik ni!
gw fokus ke penutup video ini. Dari zaman manusia pertama ada, zaman agama, zaman kerajaan, zaman industrialisasi, zaman modern, hingga zaman sekarang akan tetap ada yang namanya perang. karena perang adalah manusia dan manusia adalah perang. So jika ingin menghentikan perang untuk selamanya maka manusia di dunia harus tidak ada atau no human exist in the world
Sebenarnya para penonton wanita Sangat Rasional. Para penonton wanita tidak suka superhero wanita terlalu banyak jumlahnya karena Tidak Rasional. Karena kenyataannya dalam 10 orang tangguh / terpilih hanya ada 2 atau 3 orang wanita tangguh, sisanya adalah laki2. Para penonton wanita lebih suka yg RASIONAL seperti ini, bukan yg dilebih - lebihkan. Melebih - lebihkan superhero wanita malah akan DITINGGALKAN PENONTON wanita.
Lihat saja AVENGERS yg pertama & Justice League, di mana kedua film superhero tersebut hanya ada satu superhero wanita di tiap filmnya malah sukses mendatangkan banyak penonton wanita dibandingkan film "Bird of Prey" yang semua jagoannya wanita malah hanya kembali modal. Kesimpulannya para penonton wanita TIDAK SUKA HAL YG MENGADA - ADA / BERLEBIHAN dalam hal mengangkat drajat wanita namun tidak sesuai fakta. 😌🙏
Nicee makanya ini alasan saya gak HYPE atau gak minat sama film the Marvels kemarin😂
@@Breezyup2 Sama juga dengan saya nih, tidak minat film "The MARVELS"....... Akhir2 ini Marvel terlalu banyak explore superhero wanita, malah terkesan berlebihan. Sebaiknya MARVEL kembali ke konsep lama yaitu Hero : Heroine = 10 : 3 atau 6 : 1. 😌🙏
klo gue sih, setelah marvel memperkenalkan female character gue sama temen temen gue lebih ngehype sih karena yh yg di-casting juga pada cakep cakep dan kayak akhirnya bisa liat karakter adaptasi dari komik gituloh. tapi emang untuk writing female character tuh terlalu lazy kayak hadehhhh makanya kadang ngebuat orang males
@@Kim-Sanchez88gapapa sih, udah waktunya female character juga dapet spotnya masing masing. cuman satu aja pls perbaiki writingnyaaaaa
@@sanchouw Kamu cek berita..... Berapa penghasilan film yg terlalu berlebihan menampilkan Heroine......????!!!
walaupun penggemar wanita untuk genre superhero itu tidak berbeda jauh dengan penggemar pria, tapi perlu sedikit di bedah yang mana apakah semua penggemar wanita mengidolakan supehero wanita atau kebanyakan dari mereka malah mengidolakan superhero pria ?
Salah satu kenapa Femisnis tidak berkembang pesat di belahan dunia manapun karena Wanita tidak menyokong wanita lainnya. Tak hanya super hero kita bisa lihat seperti olah raga, dimana olah raga wanita cenderung tidak "disokong" oleh penonton wanita. Kurang lebih kebanyakan program feminisme itu memiliki pola dimana Wanita mendapat dukungan/pengakuan dari pria dibandingkan mereka para wanita saling menyokong satu sama lain.
Hal lainnya kenapa Superhero wanita tidak se "laku" superhero pria adalah dari sifat karakternya yang dibuat sangat feminisme. Tidak masalah dengan wanita kuat, cerdas, dan mandiri, namun ada hal yang sangat bertolak belakang antara Superhero Pria dan wanita dimana keterbutuhan lawan jenis dalam bekerja sama. Superhero wanita umumnya digambarkan sebagai tokoh yang tidak memerlukan pria sama sekali, bahkan dalam film superhero wanita mereka hanya punya sedikit rekan pria atau bahkan tidak ada sama sekali.
Hal ini berbanding terbalik dengan film superhero pria, dimana mereka biasanya memiliki rekan wanita yang mensupport mereka bahkan menjadi aset penting dalam kerja sama tim. Kita ambil saja contoh Avengers, dimana Black Widow masuk ke dalamnya. Kalo kita perhatikan kekuatan Black Widow dalam avengers sangatlah lemah dibandingkan yang lainnya, namuan Avengers tanpa Black Widows akan menjadi kelompok berisi bocah-bocah berbadan besar.
kesimpulan akhirnya membuat Pria merasa tidak perlu lagi mensupport wanita, karena melihat wanita sudah dapat mandiri tanpa adanya Pria. Sebenarnya Pria bukan memiliki ego dalam hal ini, namun pria memiliki sifat dimana mereka merasa tidak perlu berada di tempat yang tidak membutuhkan mereka. Dan ketika Superhero wanita menonjolkan kemandirian mereka terlalu dominan, maka pria pun merasa mereka tidak dibutuhkan dan pergi.
Menurutku saran terbaik adalah membalik role dalam peran superhero dari pada membuat superheronya menjadi absolut. Misalnya jika pada era traditional karakter wanita dijadikan peran support emotional, maka tinggal balik posisinya dan buat pria sebagai support emotional untuk superhero wanita. Namun sejauh ini Superhero tidak dibuat seperti ini, karena dianggap akan membuat sifat Mandiri dari Superhero Wanita menjadi hilang, dan ini menjadi bumerang bagi film superhero wanita.
Superhero wanita itu tidak akan relate dengan wanita
Siapa yang waktu kecil sering ngehalu pingin punya kekuatan super, terus menghayal di sekolahnya ada serangan seperti villain gitu terus kita yang nyelametin sekolah dan nyelametin seseorang yang kita suka? Kebanyakan laki2 yang suka ngehalu gitu kan?
Itulah kenapa laki2 bisa terinspirasi jadi superhero, tapi perempuan tidak mungkin terinspirasi setelah menonton film superhero
Perempuan sukanya Barbie dan main masak-masakan
mungkan akan sedikit panjang, jadi saya akan berfokus pada "peran wanita"-nya saja. oke, jadi terlepas dari penulisan yang buruk, stigma masyarakat yang memandang sebelah mata, dll, sebenarnya ada aspek yang kurang disorot, yaitu kultur sosial.
konstruksi sosial yang sudah ada sejak lama ini menunjukkan bagaimana peran wanita dalam struktur kehidupan. Bean Voir, salah satu ahli feminis, mengatakan, penampilan fisik menjadi branding, ini berbanding terbalik dari laki-laki yang memandang dari berbagai segi, seperti prestasi, jabatan, kekayaan, keunggulan, kekuatan, skill, barulah ketampanan. betul bukan? lu cowok jelek, tapi pinter banyak duit, badan gagah pengen punya cewek cantik itu mudah daripada ganteng tapi bodo, pemalas, kotor, mabuk. jarang sekali ada cerita rakyat yang menyoroti ketampanan laki-laki, yang disorot adalah kesaktian, kekuatan, kekuasaan, tapi sebaliknya untuk wanita yang jadi pokok sorotan adalah kecantikannya. beliau juga memandang gender concept yang ada ialah laki-laki berada pada publik area, sedangkan wanita adalah domestic area, ini konsep yang lahir dari adanya patriarki.
tadi juga sudah dijelaskan bahwa penampilan itu branding, di video juga dibahas kemungkinan "hampir 1 banding 100.000" dari wanita, maka kita tidak bisa menutup mata dengan konstruksi gender tersebut, ingat, ini berbeda dengan konstruksi sosial, konstruksi gender tidak akan pernah bisa diubah!! ini merupakan sifat melekat, kodrat.
karena bidang saya adalah politik, dalam politik itu sendiri pada thn 1961 lahir sebuah kebijakan yang bernama affirmative action, dimana kebijakan ini sebagai langkah awal untuk menciptakan positive discrimination terhadap wanita. berbeda dengan privillage ya, karena privillage tidak rentan diskriminasi. isi kebijakan ini mengharuskan andil wanita setidaknya 30% dalam politik. sehingga harapannya wanita bisa lebih mengisi peran aktif dalam membuat kebijakan, serta sebagai representasi wanita guna menghapus stereotip patriarki, hanya laki-laki yang boleh memimpin.
namun dalam bermasyarakat masih sulit untuk menentukan apa kiranya hal yang bisa dijadikan "boost" agar wanita tidak lagi dianggap remeh.
thankyou tambahannya🙌
@@sisilainfilm siyapp, makasih kembali min
Terlalu menjunjung nilai maskulinitas tanpa menghormati nilai feminim
Kalo menurut gw sih bener banget yang dibilang orang orang. Intinya yaitu lazy writing. Coba deh bandingin, superhero laki dan superhero perempuan. Coba bandingin konflik, lingkungan, gaya hidup, dan masalah yang mereka alamin sebelum dan sesudah jadi superhero. Dari yang gw liat, superhero laki laki kebanyakan masalah yang beneran ada di kehidupan seorang penonton laki laki tentunya, contohnya di marvel spiderman punya masalah ekonomi, cinta, konflik orang tua bahkan dengan sacred timeline dimana seseorang yang dia sayang harus mati agar dia jadi spiderman yang seutuhnya. Thor, masalah orang tua, saudara, kerajaannya yang bergantung di tangannya, harapan ayah ibunya yang besar kalau anaknya bisa ngelanjutin kerajaan dan kejayaan orang tuanya, dia juga harus ngeliat semua keluarga dan rakyatnya mati bahkan planetnya ancur. Captain america yang aslinya cungkring, gada otot, kehilangan momen dan waktunya dengan teman perang dan peggy carter. Iron man, yang kaya + pinter tapi konsekuensinya hidupnya jadi ga tenang karena musuh musuhnya, bahkan ciptaanya sendiri adalah bencana baginya. Tapi semua superhero laki punya kelebihan yang namanya proses. Proses transisi superhero yang baru dapet kekuatan, punya dampak besar ke kehidupannya, dan mereka harus beradaptasi karna awalnya ga nerima kalau mereka adalah superhero dan pahlawan buat orang orang. Thor yang diusir dari asgard, Spiderman yang gapunya waktu buat orang orang yang mereka sayangin. Iron man yang hampir mati dan sadar bahwa ciptaannya itu bahaya.
Sekarang coba bandingin ama superhero perempuan. Oke, ada beberapa hero perempuan yang harus ngerasain sedih dan sakit saat proses jadi superhero kayak wanda, atau blackwidow yang jago berantem karena dia high level shield agent. Tapi liat captain marvel yang hoki bet kena semprot tesseract tiba tiba kekutannya selevel cosmic. captain rambeau yang pengen nembus hex nya wanda tiba tiba bisa nyerap dan ngontrol energi cahaya. ms marvel yang ternyata keturunan bangsa noor, atau bahkan shehulk yang kena darah hulk dan ya jadi shehulk. mereka dapet kekuatan tanpa ada pengorbanan yang besar. mereka bisa langsung ngontrol kekuatannya hanya dengan diliatin scene mereka lagi latihan yang scenenya gasampe 5 menit. Jujur, menurut gw pengorbanan yang mereka lakuin ga sebanding dengan kekuatan yang mereka terima. Bukan gw iri karna superhero perempuan jauh lebih kuat dari superhero laki. Tapi cerita yang disuguhin ke penonton itu kesannya ga niat dan yang penting ""Girl Power" adalah unsur utama filmnya. Film superhero perempuan yang gw sebut diatas tuh ga ngegambarin adaptasi dan transisi dari karakter yang tadinya manusia biasa yang taunya punya power yang besar banget. Ga sebanding dengan quote legend yang gw yakin lu semua tau yaitu "With great power, Comes great responsibility".
Sekarang kalian bisa liat perbandingan power dan responsibility dari tiap karakter superhero. Mereka ga ngangkat konflik kehidupan nyata para perempuan di real life. Pokoknya bisa keliatan campaign bahwa perempuan bisa ngelakuin apapun tanpa bantuan laki laki. Sebaliknya, superhero laki malah lemah untuk orang yang disayang, kayak spiderman ke mj/gwen, ironman ke pepper pots, captain america ke agent carter, petter quil ama gamora. Kebanyakan superhero laki malah rela mati untuk perempuan yang dia sayang. Tapi kebalik buat superhero perempuan. Terlebih buat film The marvels, Ms marvel, captain marvel, shehulk. Jujur gw ga nemuin unsur pengorbanan yang mereka lakuin, padahal aspek yang paling gede biar seseorang bisa dibilang pahlawan yaitu punya sifat rela berkorban. Mungkin karna baru muncul udah langsung terlalu kuat bisa aja ditanya balik "Apa yang harus dikorbanin? kan semuanya bisa dilawan dengan gampang?Kenapa harus berkorban, kan gw bisa mengatasinya!". Malah kata kata itu yang bikin gw ga ngeliat bahwa superhero perempuan itu malah ga kek superhero tapi lebih ke karakter sampingan yang terlalu kuat dan bikin banyak plothole.
Intinya sebenernya karakter superhero perempuan itu bisa dibikin bagus dan menarik, tapi harus ada cerita yang make sense dan membuat mereka layak buat dibilang "superhero". banyak kok superhero perempuan yang punya story yang bagus dan menarik kek spidergwen, agent skye, agent may,(dari agent of shield), blackwidow (menurut gw lebih menarik kalo film blackwidow yang liatin backstory dia sebelum gabung avenger itu tayang ya sebelum dia mokad XD.), agent carter (di series agent carter), dan masih banyak lagi. Kalau backstorynya bagus dan transisi mereka jadi superhero yang kuat banget itu jelas dan menarik, mau kekuatannya otak atik universe juga gw terima wkwkwkkw.
note: gw bahas superhero mcu ama spiderverse doang ye.
Bro ini channel kenapa gua baru nemu dah. Visual, Editing, Audio, Narasi Keren semua ini, Niat Parah. Auto Subs
enjoy
btw captain marvel keren, gua ajak doi yg gak pernah nonton atau suka film superhero. dia bilang begitu nonton captain marvel sumringah dan dia bilang suka. ternyata bukan sebatas adu fisik/kostum/kekuatan/alur cerita. ternyata ada maksud lain, superhero wanita di garap❤❤❤❤❤❤❤
Mungkin pacar kamu belum ngerti aja pesan yg di tunjukkan dalam film
@@abandonmarkspeare5213 emang apa pesannya? bukanya sub konteksnya bahwa perempuan pun bisa jadi hero dan villain. makanya di film ituu musuhnya pun perempuan, biar perempuan pun nangkep problem nya. jujur aja sih iya emang saya cowo merasa kurang puas dengan performa film ini, alasan nya apa ya? terintimidasi jelas. okelah saya pura pura jadi cewe kali ya biar bisa nikmati ini film dan ternyata iya, MCU garap film ini gak pake sexiestme baju ketat pamer dada rok mini tapi film ini luar biasa. bukti loh, perempuan gak harus nunjukin lekukan tubuh buat mendominasi. tapi kebanyakan salah premist aja
awalnya cuma iseng aja nntn videonya tp dipenjelasan ttg wanita itu bener" menjelaskan kondisi wanita zaman skrg yang ternyata mmg dari dulu mmg begitu, keren buat penulisan dari video ini dari segi editing juga keren parahh bener" channel underrated.
Menurutku Laki Laki Dan Perempuan Itu Setara Alias Seimbang Dalam Hak Dan Kewajiban
di bagian akhir video, gw merinding sama susunan diksi lu bang. keren
thanks engga
Seseorang pernah berkata "laki2 mengidolakan karena ingin menjadi, perempuan mengidolakan karena ingin memiliki"
Bener juga, ak favoritin superhero cewek hanya atas dasar "cuci mata" doang ...
Tapi klo pilih superhore yg bener2 menjiwai, jelas kita semua pilih Batman ketimbang wonder woman
Bng @sisilain siang ini gua ada tes sks cpns, gua sempetin pagi buat sunmosi(sunday morning sisi lain) karna gua mau lihat konten smart dan inspiratif elu.. Tlg do'ain gua y bng klu rezeki bisa lolos pns, klu gua bisa jebol dan pasti jadi salah satu asn hal yg paling ingin gua apresiasi adalah saweria elu setiap upload bng... Gua berharap bisa saweria elu ketika gua udh bisa punya penghasilan lebih karna konten elu pantas jadi top di Indonesia dan dpt apresiasi lebih😁😁
good luck broo💪💪💪
Wah aku tak nyangka Sisi Lain menayangkan video dengan topik seperti ini. Sebenarnya masalah karakter perempuan dalam film Superhero tidak hanya terbatas dalam satu genre saja melainkan lintas media dan genre seperti petualangan, aksi-thriller, gaming hingga pertelevisian. Dan kasus ini lebih kompleks daripada yang kita lihat saat ini
Contohnya kasus pelarangan karakter perempuan dengan desain seksi/memanjakan mata karena "objektivikasi" yang menurutku itu tidak logis sekali bahkan dengan asas feminisme. Jika benar feminisme mengajarkan bahwa kaum perempuan memiliki kebebasan dalam berekspresi dan menjadi apa adanya mengapa ada pelarangan dalam desain karakter perempuan yang seksi. Bahkan ironinya para desain karakter perempuan yang seksi itu juga berasal dari perempuan yang menambah "Nggillani" isu seperti ini yang membuat feminisme terasa menghancurkan diri-sendiri. Ini yang paling aku tidak suka dalam tren ini karena malah membuat stereotip bahwa semua kaum pria yang suka karakter perempuan seksi adalah seksis dan misoginis padahan tidak semua kaum lelaki yang suka kaya' gitu berperilaku seperti itu dan juga takutnya lagi malah menahan stereotip kaum perempuan dianggap sebagai sensitif dan tidak irasional, menambah masalah isu sosial lagi hanya karena masalah sepele saja. Sama halnya dengan Body Positivity yang para feminis yang bodoh mementingkan eksklusivitas isu hanya untuk perempuan saja dan laki-laki tidak, lagi menambah masalah terus-menerus. Yang paling mirisnya kasus-kasus sepele ini malah melupakan masalah kaum perempuan yang masih ada di belahan dunia di luar perspektif bias kita sendiri yang masih belum diatasi hingga saat ini
Aku mengomentari hal ini karena aku khawatir dengan isu sosial laki-laki dan perempuan yang saat ini semakin bias. Kau tak bisa mengatasi patriarki dengan misandris dan kau tak bisa mengatasi rasisme dengan rasis terhadap kaum ras dominan. Percayalah, aku sudah melihat kasus-kasus seperti ini baik di dunia hiburan maupun dunia nyata. Yang aku khawatirkan juga hal ini ialah rasa tidak kompetensi dan ketidakjujuran orang-orang terhadap karakter perempuan dan itulah sebabnya mengapa kita memiliki karakter perempuan yang jelek. Aku suka karakter perempuan di dunia fiksi bahkan salah satunya merupakan karakter fiksi favoritku sepanjang masa seperti Yuna dari Final Fantasy X. Ia memiliki kekuatan yang cuma sebagai support saja dan kekuatannya itu masih setara dengan manusia. Walau begitu ia memiliki ketangguhan dan semangat yang lebih besar daripada kekuatannya untuk mencapai tujuan utamanya, Mengalahkan Sin untuk menyelamatkan Spira. Walau tugas tersebut bisa merenggut jiwanya, pengkhianatan hingga pemaksaan pernikahan (spoiler) ia tetap memiliki keteguhan yang besar sehingga semakin menarik dan disukai YUna itu. Ia tidak sendirian dalam tugasnya dan ia senang sekali bekerja sama dengan orang-orang di sekitarnya bahkan rela melindungi orang-orang terdekatnya. Itu yang aku inginkan dalam penulisan karakter perempuan yang heroik. Dan aku juga teringat salah satu pepatah dari TH-camr bernama Filmento dengan kalimat:
"There's a difference between female led movie with female agenda driven movie"
Knp superhero perempuan tdk disukai itu kemungkinan besar krn lazy writing sama terlalu ingin menunjukan female superiority.seperti knp org2 lebih suka mulan versi kartun dari pada yg la krn yg di kartun ditunjukan perkembangan karakter dan usaha serta latihan untuk jadi kuat sementara yg di la digambarkan sebagai seorang wanita yg muncul secara tiba2 dan dia lebih kuat dari laki2 dan dia tangguh serta pemberani udh itu doang tdk ada proses perkembangan karakter,ini jg yg banyak terjadi pada versi wanita dari karakter terkenal kyk eve versi cwk adam warlock sm jg kyk she hulk yg versi komik nya lebih disukai ketimbang versi la krn pengaruh lazy writing jg.kalau mau penggambaran karakter wanita kuat yg menarik dan tidak terkesan memaksa saranku nonton anime atau baca manga claymore,nah para kesatria claymore ini manusia setengah monster krn operasi penanaman daging dan darah dari monster bernama yoma yg bisa niru wujud org dan hanya claymore yg bisa bedain dan di mc nya clare itu di tunjukan perkembangan nya ndk semena2 mendadak langsung jadi kuat cantik jg tdk selalu kalau claymore menggunakan kekuatan monster mereka penampilan mereka dgn melepaskan energi iblis semakin kuat kekuatan yg digunakan semakin penampilan mereka menyerupai monster dan kalau mereka sdh tidak bisa mengendalikan kekuatan lagi akan masuk mode awaken yg berarti mereka jadi full monster.dulu claymore jg ada yg laki2 cuma krn laki2 lebih mudah lepas kendali jd berhenti deh di buat
Sory kepanjangan:v
nice
@@sisilainfilm mksh bang🙂
Sangat keren….. ide” atau pendapat” yang disampaikan di dalam video ini sangat tepat sekali dan disertai dengan sanggahan” yang masuk akal sekali
Appreciate to sisi lain 👏
thank you
Di ending gw di bikin merinding bangett😢 " apakah manusia? sudah terlalu liar buat di sebut manusia "
30 detik ending video ini setidaknya harus viral
08:38 Karena akan selalu ada dampak dari apa yg dihasilkan suatu hal. Ketika kita mendapatkan sebuah pembelajaran berupa a, maka a itu hanyalah pondasi bagi masalah selanjutnya yaitu b dan sejatinya hidup itu pembelajaran yg tidak akan pernah berhenti
Uhh.... Gw ga expect penjelasannya ke feminis feminisan. Tapi, biar gw jelasin kenapa orang ga suka superhero perempuan dari sudut pandang gw yang suka jalan-jalan di Internet :
1. Feminis third wave
Feminis dulu memang gerakan yang bagus untuk menaikan derajat wanita dan mengambil hak-hak mereka. Tapi yang gw liat, di zaman sekarang, feminis kelakuannya sudah jauh berbeda dari zaman dulu. Dulu ingin kesetaraan, sekarang ingin derajatnya lebih tinggi dari laki-laki. Bahkan ga sedikit perempuan yang secara terang-terangan memosting kebenciannya terhadap pria di sosial media. Mereka bilang "lelaki itu ga bisa apa-apa, laki-laki itu childish, laki-laki itu bodoh". Bahkan beberapa tahun lalu banyak feminis yang ikut gerakan 'k!ll all men'. Buat apa? Empowering? Enggak sama sekali. Malah ini menimbulkan kerusuhan antar 2 gender tersebut (Konten creator seperti Andrew Tate pun malah memperparah keadaan ini, bedanya dia 'ngeselin' di pihak laki-laki). Makanya jaman sekarang kalau ngaku feminis pasti mikirnya cewe cewe twitter rese yang kerjanya man-hating
2. Isi cerita dalam movie nya 'empowering woman' yang dipertanyakan
Melanjutkan poin 1. Jujur aja gw belum nonton film nya karena gw emang ga suka superhero aja. Jadi disclaimer ini adalah hal yang gw temuin di internet. Jadi laki-laki jaman sekarang agak skeptis sama film superhero perempuan karena biasanya penjahatnya itu laki-laki. Bukan penjahat seperti villain begitu, melainkan laki-laki sexist dan patriarki. Para audiens laki-laki yang lihat itu jadi merasa tersudutkan dan ga mendapatkan fun dari film tersebut. Alih-alih lihat superhero gebug gebugan malah bahas politik.
3. Karakter nya terlalu one-dimensional
Masih seputar feminisme, karakternya terlalu dipaksakan kalau perempuan memang serba bisa dan perfect tanpa kelemahan pada kekuatan ataupun sifatnya. Terlebih, hal yang bikin mereka 'susah' adalah hal dari luar pribadi mereka. Seakan-akan bilang "ni gw udah perfect, mereka aja yang rusuh". Tanpa adanya kelemahan, karakter terasa one dimensional dan 'udah op' jadi ga bisa dieksplor lagi kekuatan dan kepribadiannya
Note : ada yang bilang kalau mereka sebenernya udah ok ok aja sama superhero/MC perempuan dari zaman dulu. Bayonetta, Lara Croft, sampe Powerpuff Girls itu sebenernya mereka suka. Mereka suka karena yaa... Ga memasukkan poin poin yg gw sebutin tadi. Sebetulnya kalau ikutin formula superhero perempuan jaman dulu, dan mengurangi fanservice nya, mungkin akan bisa sukses. Wanita juga bisa merasa empowered tanpa merendahkan laki-laki
bocil laki-laki banyak yg bercita2 jadi superhero. Itu juga salah satu sebabnya pahlawan lelaki lebih laku di kalangan bocil, termasuk mainan anak2, senjata mainan, dan macam2 merchandise superhero lelaki.
Bocil lelaki mana coba yg mau jadi superhero wanita?
Sementara bocil perempuan ingin jadi princess. Mainan bocil wanita lbh cenderung ke peralatan dapur, barbie, asesoris kecantikn, dsb. Anak perempuan tidak suka mainan berbau superhero.
gile sisi lain ngasih konteks sampe setengah durasi sendiri. keren bang❤❤
thanks akbar
gila sih, nih channel harusnya lebih banyak dikenal orang
yang ditunggu tunggu nih, cahnnel kesayangan baru. Pembawaan yang bikin nyaman, isi video yang menarik juga. terus tingkatkan atau minimal tetap konsisten dengan hasil video nya, utamakan kualitas bukan kuantitas 👍👍
superhero jadul sama jaman sekarang beda jauh.
superhero jadul dapat kekuatan bertahap dan butuh kerja keras, jadi bisa diambil nilai nilai kehidupannya.
superhero jaman sekarang maunya jalan pintas, dapat kekuatan rejeki dari langit macam menang lotere.
penulisnya juga sih yg maunya santai, ga mikir tapi tetep dapat duit😅
Tergantung origin story-nya aja sih.
Gua suka Wonder Woman, Wanda (Scarlett Witch) dan Black Widow
Fun fact: karakter-karakter pahlawan perempuan terbaik justru bukan di dalam film yang dilabeli 'pahlawan super'
Tidak ada kedamaian abadi didunia ini.tetapi bukan berarti tidak bisa diusahakan.ini yang disebut dengan "legacy".mau mewariskan kebencian atau kebaikan itu yang ingin dilihat oleh Tuhan dari manusia.yang kita butuhkan untuk hidup sudah diberi.ajaran dan petunjuk menuju jalanNYA juga sudah diberi.tinggal manusianya saja lagi yang bagaimana.karena Tuhan baru akan menghukum atau meridhoi kita ya berdasar pilihan kita sendiri.
Oh tidak, kami tidak membenci superhero wanita, kami cuma benci penulisan yg jelek buat superhero wanita itu.
lagi dan lagi, konten yang luar biasa dari channel underated ini. semoga konsisten dan semakin di kenal banyak orang
thankyou
Kesalahan terbesar film superhero wanita dan mungkin persepsi feminis secara umum adalah melihat sifat alamiah sebagai hasil konstruksi Masyarakat padahal kebanyakan sifat feminim itu yah bawaan alamiah bukan karena konstruksi sosial masyarakat tradisional. Dan karena salah persepsi akhirnya mereka menuntun dan menuntut wanita harus "seperti" pria dan disinilah kekacauan dimulai.
Emang laki-laki yang menindas cewek itu bajingan, biadap dan apapun itu yang hina tapi sifat suka bersaing dan mendominasi itu sifat biologis yang menjadi persoalan yan intensitas dan cara mengakomodasi sifat itu.
Intinya manusia yang paling manusia adalah orang yang sadar diri, dan memiliki pendidikan moral yang tinggi, sekarang cuma sibuk kejar prestasi, kebanggaan, tapi adab nya ga ada, kalaupun jadi sukes, atau jadi pemimpin, akan jadi pemimpin yang jahat, korup, dan lain lain, sebab pelajaran terpenting adalah pelajaran moral, bukan status di dunia.
asli bang
terharu aku nonton kontenmu
mudah dipahami juga
ada beberapa karakter perempuan yg memorable banget waktu nonton film contoh luna lovegod(harry potter) ,yukio(deadpool), laura(logan) ato hunger games. karakter ini menurut w yg harus jdi acuan superhero wanita sih. mungkin dari pada meminta kesetaraan kenapa gk minta perbedaan yang menghargai satu sama lain...?
w percaya laki ama perempuan punya peran masing masing.
basicnya gini bang
pada dasarnya superhero dibuat dalam seri komik yang target pasarnya ialah kaum anak2 yang mayoritas digemari oleh anak laki2.
dan akhirnya seri superhero komik dibuatkan kedalam layar lebar. otomatis fanatik pembaca komik yg dahulu kecil skrng sudah berumur tetap senang tiasa menantikan versi laayar lebarnya dan masih diungguli oleh kkaum laki2.
kaum laki2 itu biasanya dalam menonton film sukanya kalau MC nya itu juga laki2 supaya. yg nonton bisa ngehayal bisa menjadi superhero itu.
tapi akan kebalik jika superherronya perempuuan, peminat yg didominasi laki2 ini akan merasa superhero perempuan ini tidak cocok buat menggambarkann minatt mereka
itu mungkgin itu alasaan kenapa superhero perempuan kurang disukaia 🤝
nih channel underrated bgt coy, semoga cepat 100k yah bang🔥
Wonder woman saya suka, captain Marvel no way ...
Superhero wanita oke
Superhero wanita yang berperilaku seperti superhero laki2 no way
gw gaada masalah si sm gender superhero/ MC/ protagonis dari cerita literasi. Gw cuman komplen, kalo mau bikin seenngaknya ditulis dengan bagus aja sih. Contoh kecilnya mungkin dengan menunjukkan bagaimana doi ini overcome masalah, tantangan, & kelemahannya, jadi ga ujug" keluar dari memew, diberi ujian idup terus berhasil karena diberi faktor "X" ntah itu magic/ power gatau dari mana. Gw bayangin aja sih kalo jadi cewek & dihadapkan dengan masalah yang sama ky Carol Danvers ya agak kecewa juga nonton Capt. Marvel yang bisa overcome tantangannya hanya karena dia hybrid Klee-Manusia (Gw lupa) yaa kecewa dong orang gw manusia biasa :(. Kebanyakan film sekarang sih ditekankan ke unsur politik si masalahnya (menurut opini gw) misal: Kalo ada tokoh cewe ketemu temen cewe hampir bisa dipastikan mereka lesbien dan si Hollywood ini nunjukkin kalo lesbien sebenernya tuh empowering (berlaku jg untuk opposite gender). Kalau gw bisa kasih contoh film yang empowering women (dari gw yang laki) mungkin coba: Mulan (animasi), Alien (yg lama), Little Women (2019), Arrival, Princess mononoke (anime), Kill Bill, Moana, Brave (bolehlah). Terus bandingin deh sama Rey dari Star wars ato bahkan The Marvels. Btw thanks udah bikin video ini, menarik banget & sejauh ini jarang ada yg bahas beginian pake Bahasa Indo
We don’t talk about MsheU right?
no sir, we don't
Sebenernya gk juga sedalem itu sih bang menurut gua, soalnya ada beberapa faktor superhero wanita gk disukain
1. Superhero Fatigue, jngkan superhero wanita, superhero pria aja kita udah bosen nontonnya
2. Cerita yg jelek bangt, cliche, kurangnya emosi, acting yg buruk,dll
Dan masih jg bnyk faktor lainnya, soalnya bkn cmn cowok aja yg gk suka banyak jg cewe yg gk suka super hero wanita
Itu sih menurut gua
menurut ane, superhero perempuan banyak g disukai tdk sesederhana karena rasa lelaki yg ingin mendominasi doang. faktanya, banyak cerita soperhero perempuan sekarang yg dibikin hanya sebagai gimmick untuk menarik audiens dan diversity doang. kalau memang para studio itu mau, mereka bisa membuat cerita superhero perempuan yg original dengan background story bagus seperti superhero" laki" yg sudah sudah dan tetap bakal disukai semua orang. masalahny disini bukan karena mereka perempuan, tapi ada di kemalasan story writer atw rumah produksi untuk membuat cerita yg menarik sehingga audiens suka dengan mereka.
karena faktanya sendiri g sebatas di film superhero doang, banyak karakter perempuan yg digambarkan kuat dan independen di medium lain seperti game, anime, novel, dsb terlepas gender mereka, mereka tetap disukai ama pengemarnya. kenapa? y tentu saja karena pembawaan cerita dan karakter mereka yg berhasil menarik hati fans mereka.
salah satu contoh karakter hero perempuan yg ane suka adl Sarah Kerrigan dari franchise Starcraft. dia buka karakter hero yg make baju bagus dn punya jubah besar seperti hero" pada umumny, melainkan seorang gadis yg berubah jadi Mutan karena dikhianati dan dibuang oleh koloninya. terlepas dari penghianatan dn penderitaanny selama ini, pada akhir cerita si doi lh yg jadi penyelamat seluruh alam semesta. dn bahkan sampe di akhir cerita pun banyak fans yg suka sama karakter ini, kenapa? bukan karena genderny tapi karena ceritany doi yg dia alami dari seri pertama sampe final chapter yg mampu memikat hati para fans terhadap karakter ini
jadi klo misal para rumah produksi itu mw bikin karakter hero perempuan itu disukai, bikinlh cerita yg bagus sehingga mampu memikat hati penonton,. jgn cuman buat agenda SJW doang
Puan : SOLLLIIIIIDDDD🚀
(Dalam agama saya) kejahatan mula mula adalah ketika iblis merasa lebih baik dari manusia (sombong), dan hal ini terus diwariskan ke generasi yang akan datang
Selain isinya bagus, editan video ente juga mantap bang
thanks adit
Cakep informasinya bang
Menampilkan wanita yang kuat dr segi fisik itu keluar dari fitrah atau sifat alami wanita yg seharusnya lebh emosional dan pecinta. Lebih cocok karakter wanita kuat itu dalam hal intelegensi, magic power atau kekuatan non fisik. Sedang karakter hero laki2 yg banyak memiliki kekuatan fisik sesuai dengan sifat alaminya, yaitu pekerja keras dan mengayomi, melindungi.
makasih bang.. smg sehat selalu dan terus produktif dngn konten 👍👍👍
krna superhero cwe dibuat OP sejak awal 😂 , klo superhero cwo kan banyak yg mulai dri hal2 kecil dlu bahkan bisa dibilang cupu dulu baru bisa hebat
cwe boleh2 saja jdi tokoh utama superhero tp jgn seinstant itu juga, bahkan film action biasanya klo ada cwe villain atau protagonis pun dia langsung jago berkelahi njir diatas rata2 cwo di film tersebut 😂, kan fakta aslinya sebaliknya
klo mau ngangkat derajat cwe di perfilman ya ga segitunya juga lah apalagi kebalikan dari fakta di dunia jdinya aneh kan
cwe gaakan bisa setara dengan cwo krna ada peran masing2, cwo lebih cocok jdi pemimpin krna gen laki2 adalah bersaing untuk jdi alpha, klo perempuan punya gen untuk menjadi sosoj ibu(walau jdi wanita karir itu boleh2 saja) tp cwe lebih ke support
inget semua kemajuan dan perkembangan dunia itu gara2 laki2 bhakan yg berjuang dan berkorban itu laki2, yg mati perang yg melakukan eksperimen itu laki2 jika perempuan ingin derajatnya sama ya cukup jadilah perempuan sepenuhnya
Klo mau pendapat yg jujur sih... Masalah utamanya tdk hanya di penulisan / alur ceritanya yg buruk ( lazy storyline ) aja tapi juga emang...
1. Dunia pertempuran, perjuangan di medan perang emang dunianya laki2.. Walopun ada perempuan tapi sangat minoritas.. Ini fakta sejarah.
Film superhero hanya beda tipis dgn ( film ) peperangan di medan perang.
2. Peminat komik / film Superhero dari dulu juga mayoritas adalah lelaki dan tokoh Superhero juga 90℅ laki-laki, klo tiba2 diubah jadi versi perempuan yahh jadi terasa janggal sehingga secara psikologis akan menurunkan minat para fans yg mayoritas laki-laki.
3. Secara penampilan fisik & karisma juga emang hrs diakui klo laki-laki emang lebih cocok utk di medan pertempuran / jadi superhero. Suka ato tidak ini kenyataan.
4. Yg nggak kalah pentingnya, mayoritas penulisan film superhero wanita yg mayoritas buatan Hollywood & Disney didasari dari ideologi feminis Radikal / 3th wave feminist yg cenderung anti laki-laki
Yg Sering menggambarkan bahwa laki2 itu selalu jahat, bodoh & konyol, sering mengabaikan sisi2 feminin dari seorang perempuan dan malah membuat di tokoh wanita menjadi sangat maskulin serta normalisasi lesbianisme sering dipertontonkan. Ini pasti membuat para fans film superhero yg mayoritas laki2 pasti akan merasa muak dan kehilangan minatnya.
Tidak ada laki-laki yang merasa terintimidasi bre,,,
Saya nonton film kapten marvel yang pertama, itu bagus. No counter,
Lah she hulk keluar,,, saya mikir itu film macam apa,,, terus tiba-tiba superhero cewekkkkk semua,,
Kita sebagai customer dan penikmat film, pengen lihat SESUATU dari film nya, ntah cerita, latar belakang, action, ngeri, deg deg-an,,
Atau sisi lain sperti film joker yang terakhir, atau film yang bukan superhero,, anna, itu juga ada greget nya bre,,
La yang sekarang,, gak ada greget nya
Ripley dari Alien dan Sarah Connor dari Terminator bisa buat aku terkejut sebagai lelaki
Another masterpiece, the best channel yg gua ikutin memang 👏👏👏
tergantung penulisnya sih, kalo eksekusi nya bagus seperti Frieren maka karakter perempuan kuat pun akan dicintai.
dalam univers Sousou no Frieren, entitas pencipta dari dunia tersebut adalah perempuan yang disebut dewi.
sedangkan mahluk terkuat yang ada adalah seorang elf perempuan juga.
dan mc kita sekalipun juga perempuan yang luar biasa kuat.
tapi karena penulisan ceritanya rapi, dan eksekusi animenya bagus maka bisa menduduki top satu di my anime list.
Sebenarnya mereka sudah menyalahi fungsi biologis perempuan itu sendiri, perempuan lebih berperan untuk merawat karena kondisi biologis yang menguntungkan peran tersebut (tidak ada kata konstruksi sosial karena masyarakat sosial terbentuk karena memahami kekuatan biologis masing-masing jenis kelamin). Sementara laki-laki secara biologis berperan sebagai pelindung yang keras dan tegas karena fungsi biologis mereka mendukung peran itu.
Pembahasan yang keren
ga pernah kecewa sama sajian Sisi Lain. respeeeeecttt
Thank you bang, video sisi lain membuka pandangan baru untuk saya
Sebenernya yang dibutuhin dari film superhero/action yg pemeran utamanya wanita tuh, cerita yang proper dan pengkarakteran yang bagus serta gak ngebuat lawan gendernya jdi cupu dan d belakangin (setara). Krn sejauh ini film" action/hero yg dimaenin pemeran utama cewek pasti bgitu. Tpi sbnernya gk sdikit jga yg penulisannya bagus akhirnya bener-bener diterima kita ambil contoh aja arcane/jjba part 6
jujur aja paradigma karakter cewe itu ga sidukai itu aneh mengingat *MAYORITAS* Superhero/MC wanita itu karakter yang disukai loh. contoh aja di MCU, superhero cewe yg dibenci cuma She-Hulk sama Capt Marvel... yang resepsinya bagus: Black Widow, Scarlet Witch, Peggy Carter, Gamora, Nebula, Mantis, The Wasp, Valkyie, Shuri, Okoye, bahkan sampe Yelena dan Kamala/Ms Marvel. .. ya ada si Riri sama anaknya Ant-man cuma mereka roles nya kecil dan masih bisa untuk berkembang
yang dibenci tuh bukan superheronya tapi lebih ke "direksi" yaitu : *MCU/Disney membuat karakter wanita terkesan kuat dan benar dengan cara membuat karakter pria jadi lemah dan bodoh" .. makanya *KARAKTER WANITANYA BORING* . karena penulisnya ga menginvestasikan waktu untuk mendevelop si karakter tapi malah dipake untuk selalu menunjukan karakter itu hebat karena sekitarnya yang lemah - makanya mereka dibilang *Mary Sue*, trope yang berarti "hukum dunia suatu cerita mengikuti sebuah karakter, bukan sebaliknya" .. akibatnya adalah saat karakter wanitanya diambil dari film nya atau saat mereka digabungkan dengan karakter wanita lain ya langsung kelihatan jeleknya
kesimpulannya masyarakat suka karakter cewe/cowo... yang dibenci itu aktivist. apapun topiknya sering kali aktivis yang punya niat mulia tapi eksekusinya malah cenderung toxic, itu yang terjadi dengan feminisme... contoh aktivis gblk lainnya lihat aja "Just Stop Oil"
edit : hal ini diperburuk karena studi lebih menginvestasikan ke PR dan Marketing ketimbang sisi writer jadinya setiap ada karakter wanita di posisikan sebagai MC langsung dijual sebagai film bersifat feminis, tujuannya adalah menciptakan kontroversy sehingga (1) menciptakan hype, (2) memecah customer base menjadi pendukung dan pembenci, keduanya akan tetep nonton untuk membuktikan diri mereka benar so its a win situation buat studio (3) berlindung dari kritik yang objektif sehingga menjaga kualitas shareholder dan investor...
Audiences hate bad writting, not female characters
sekarang ama dulu gk jauh beda, dulu kalau daerahnya kalah perang dijadiin budak, jaman sekrang ya secara langsung gk beda juga😅 bedanya cuma sekarang diperbudaknya sama ketenaran dan harta dan medianya adalah internet
dan mungkin pada gak suka juga dimana wanita suka plin plan buat kesetaraan sama opininya udah gk masuk akal😅 pas ada atlit cewek yang gajinya lebih sedikit karena emang gk ada yang nonton, dibandingin ama atlit pria yang gajinya luar biasa tinggi karena jelas jelas penontonnya sampe bikin penuh stadium,dan seperti biasa wanita koar koar kesetaraan lah apalah, lha itu mau nyetaraain nya uangnya dari mana😅mau ambil dari keuntungan yang didapet dari kerjanya pria😅 mau enaknya doang konrol😂, kalau dibidang politik seni musik dll bisa lah bahkan ada yang lebih tinggi, tapi kan gk semuanya setara, disesuain sama hasilnya. Pas beda dikit eh koar koar kesetaraan, pas diperlakuin sama eh malah ngomongnya "gua kan cewek" "ladies first oi, ngalah ngapa"😂 emang gk semua sih tapi mayoritas begitu dan itu bikin orang gedeg
Film superhero wanita yang paling saya sukai adalah saras 008
Menurut gua pribadi, seperti sudah dijelaskan di video ini, karena dulu dan mungkin sekarang pun yang suka baca komik superhero ya laki-laki. Jadi ya marvel mengecewakan pasar yang kebanyakan laki-laki, dengan menjadi seringnya porsi superhero perempuan bermunculan.
Yanh di benci itu Penulisan yang buruk bukan wanita yang kuat,
Contoh Violet Evergarden di sisi anime pas movie tayang yang nonton banyakan. Cowok dan banyakan yang nangis di bioskop.
Bukti klo Writingnya Oke gk ada orang masalah.
Hanya saja semakin Kesini superhero hanya fokus pada CGI dan action alih alih cerita yang menarik
Entah kenapa budaya hiburan yang menampilkan perempuan yang cantik dan berpakaian menarik jatuhnya seperti "Mengkapitalisasi Fisik Wanita". Tidak percaya? Lihat saja game gacha sebagai contohnya.
org main game atau nonton film pasti mau nya luat yang cantik masak mau liat cewek jelek overweight
@@akungame9674benar dan gua liat cewek2 di game mobile ato ps bisa gua bilang lebih bagus dari film
3:57 kaget gw pas denger fakta ini, nggak ngira lagu yang dulu gw kira lagu bagus ternyata...
Narasimu keren sulit mencari letak kurangnya,tetap utamakan kualitas bro.
makasih arta
Nonton di jam makan siang, tiba tiba merinding pas narasi bagian perang ego. Dunia ini terlalu buas, mengapa kita saling beringas?
Ini Judulnya apa, yang dibahas apa, kok di malah kemana mana topic nya?
Also banyak argument disini yang bisa di bantah. misale:
Kalau film super hero perempuan ditargetkan untuk pasar perempuan, kenapa film The Marvel flop? dan kenapa mereka malah menyalahkan laki laki ga nonton kalau emang itu bukan target pasarnya? emang perempuan mana bisa ter motivasi sama brie larson dan the marvel? orang nya super jutek judes dan di film juga ga ada character development
Kalau laki laki dibilang terintimidasi sama film (superhero )perempuan, loh, banyak yang suka wonder woman kok, bahkan banyak yang suka Barbie movie.
Jadi ga usah ke mana mana cari alesan, singkatnya, emang film superhero belakangan ini mutunya rendah. being Inclusive for the sake of being Inclusive, bahkan too Inclusive sampai Segregatif. Story writing malah di nomor sekiankan,.
Menjelang akhir video gw merinding ga abis abis, Goddamn brooooo
Good naration, sir. 👍🏼
Mungkin karena stereotype orang2 yg masih menganggap laki-laki itu super power. But life has changes Nd everything has changes now.
@cooleyjava that's a good point. But don't call me tod, that's not my name.
Bro neither laki-laki atau perempuan manusia cuma bikin super power bukan punya super power
@cooleyjavasetuju, tapi tolong sopan dikit bro
We don't like changes - Tyler Durden 🤵
Woke is everywere😂
Alita, The battle angel, superhero wanita favorit saya
Tanpa kita sadari, ternyata kita "manusia" berjalan mundur ke waktu jaman purba. Dimana moral dan egoisme adalah puncak dari sifat sifat manusia purba, kita akan mengalami namanya perbedaan ras dan kesenjangan harta. Tidak heran jika perang tidak bisa dibendung lagi. Fikiran manusia sekarang adalah fikiran menjadi predator puncak mulai aktif, yg dimana kekuatan dan harta adalah segalanya untuk mendominasi, entah itu perempuan maupun laki laki yang memiliki status status tinggi. Renungkan sejenak hidup kita didunia ini untuk siapa dan untuk apa kita dilahirkan di dunia ini...?
Maka jalan kehidupan yang kau pilih untuk menempuh semua ini akan jauh lebih berarti bagi orang lain atau kah hanya untuk dirimu sendiri.
feminism dulu fokus ama keseteraan, sekarang mah "gw cewe gw bisa lakuin apa aja" termasuk mengobjektifikasi diri sendiri. Tapi istilahnya di sugar coat sebagai "empowerment".
🔥🔥🔥
dari judulnya langsung bisa aku jawab. Perempuan suka mukul laki, giliran dibales marah, bales balik. Tapi giliran laki laki mukul duluan, mereka harus bales. Mukul ini sama aja kaya kekerasan, objek utama di film superhero. Perempuan pasti banyak yang nonton film superhro maunya superhero perempuannya nngalahin lawan tanpa disakiti sama sekali. Apalagi kalo jadi superhero berarti kan perempuannya kuat dan tangguh, tapi ga ada yg protes kalo gitu. Giliran laki laki jadi anggun dan suka bergaya kaya perempuan jadi ejekan masyarakat
Buka masalah Superhero wanita nya sih, lebih ke Script nya, bagusnya sebuah film itu tergantung scriptwriter nya, Wonder Woman padahal bagus² aja tuh, walopun di film keduanya Bapuk
👌🌟🌟 0:21
Request pelajaran dari film loki. 🙏🙏😘
check video kami sebelumnya
@@sisilainfilm eh maksudnya yang terbaru SE2
Kapan kapan yak. Kita kan temen heheh
seperti biasa
kualitas selalu bagus dan juga serasa terhipnotis oleh narasi yang di buatnya hingga tak sadar bahwa videonya telah berakhir
thankyou 🙌🙌
@@sisilainfilm sama sama min,di tunggu kontent selanjutnya
selalu nungguin aku
Cuma satu yang ga kesebut disini, superhero perempuan dari storynya suka nanggung dan kadang dipaksain dan kadang lebih konsen nyindir. Saya tanya juga ke cewe² yang saya kenal dan suka nonton film dan anime mereka lebih suka MC cowok dengan alesan yang macem² tapi semuanya ampir kompak ngerasa kurang secara story dan inti permasalahan, sekian.