1071. MOVE ON DARI KESEDIHAN MASA LALU | Riyaadush Shaallihin

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 26 พ.ค. 2023
  • 1071. MOVE ON DARI KESEDIHAN MASA LALU
    Riyaadush Shaalihiin
    Bab 40 | Berbakti kepada Orang Tua & Silaturahim

ความคิดเห็น • 27

  • @diahsaputri2530
    @diahsaputri2530 ปีที่แล้ว +17

    "Kunci memiliki stok sedih yang sedikit adalah beramal untuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala"

  • @elvirawidyatiofficial6247
    @elvirawidyatiofficial6247 ปีที่แล้ว +9

    Bismillah
    Alhamdulillah ala kulli hal
    Astaghfirullah wa atubu ilaihi
    Allahumma shalli ala. Muhammad
    Apabila sudah berusaha meminta maaf.. Dan
    Apabila kesalahan kita tidak dapat dimaafkan..
    Innalillahi...
    Menyesali semua yang sudah terjadi..
    Meminta ampun pada Allah...
    Kembalikan pada Allah
    Qadarullah wamasyaa faal
    Semoga Allah mencatat niat tulus yang ada dalam hati
    Mundur dan stay away untuk tidak memperparah keadaan.
    Menerima konsekuensi..
    Koreksi diri, introspeksi diri
    Perbaiki diri
    Kelilingi diri dengan orang-orang yang murni mencintai kita yang menerima dan sabar akan baik dan buruknya kita, orang-orang yang paling sayang pada kita.

  • @ahidamuhsin953
    @ahidamuhsin953 ปีที่แล้ว +5

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
    بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
    Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
    PART ONE
    Allah akan angkat derajat seorang hamba dengan ilmu yang bermanfaat, Allah berfirman dalam QS Al-Mujadilah: 11 yaitu يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ “niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Dan kita butuh itu semua, maka mintalah ilmu yang bermanfaat dan minta dilindungi dari ilmu yang tidak bermanfaat dan disinilah peran besar, marilah kita kembali mengevalusi niat dan amalan hati kita disamping kita tetap menjaga konsistensi kajian kita. Bukankah juga Nabi kita عليه الصلاة و السلام beliau menyampaikan dalam hadits “Barangsiapa menuntut ilmu untuk mengalahkan orang-orang bodoh atau bersaing dengan para ulama atau dia ingin menarik perhatian manusia agar manusia melirik dia, memperhatikan dia maka Allah akan masukan dia ke dalam Api Neraka (HR Imam Ahmad, Thirmidzi) dan dalam riwayat lain “dia di Neraka”. Oleh karena itu jangan sampai ilmu kita membuat kita masuk Api Neraka, karena kita belajar untuk menjatuhkan orang lain atau berdebat dengan orang-orang bodoh atau menyaingi para ulama secara duniawi, ingin mendapatkan kedudukan dan popularitas dan membuat kagum dan tertarik dengan kita, maka orang-orang seperti terancam Api Neraka. Makanya sebagian ulama klasik mengatakan, ‘Barangsiapa yang mengharapkan wajah Allah dengan ilmunya, pada saat dia belajar, kajian, pada saat dia tholabul ilmi, maka Allah akan hadapkan wajahnya kepada orang tersebut dan Allah akan membuat manusia itu berhadap kepada-Nya’. Jadi untuk berhasil di Dunia dan Akhirat itu bukan dengan mencari perhatian manusia, tetapi dengan mengikhlaskan diri kepada Rabbul ‘Alamiin.
    Session Tanya-Jawab:
    Tanya: Dulu saya benci kepada ayah karena kezhaliman yang dilakukan, ringan tangan dan lain-lain terhadap keluarga. Dan benci itu tertanam sejak kecil hingga usia sekitar 20 tahun-an, Alhamdulillah Allah memberikan saya hidayah untuk mengenal kajian dan bisa memperbaiki diri. Suatu ketika ayah saya di vonis gagal ginjal dan harus cuci darah dan pada saat itulah saya melihat kakak-kakak saya membalas kebaikan dengan keburukan secara bersamaan dan saya bungsu menjadi penengah. Setelah ayah meninggal saya sering menceritakan ayah, kebanyakan tentang aib-aibnya dan memperingatkan teman-teman untuk tidak bersikap seperti ayah saya. Di sisi lain saya juga sering mendo’akan ayah saya di waktu-waktu mustajab. Apakah hati saya sudah benar-benar memaafkan ayah saya? Bagaimana kita tahu bahwa hati kita benar-benar sudah memaafkan orang lain? mohon nasihatnya.
    Jawab: Memastikan kondisi hati kita pribadi saja sangat susah lalu bagaimana kita bisa mengomentari hati orang atau memastikan kondisi hati orang lain. Makanya itu alasan kenapa para ulama mengingatkan kita tentang Judgment khususnya masalah hati. Kita disuruh menilai hati kita ikhlas saja, siapa yang bisa diantara kita? Bukankah para ulama mengatakan, satu hadits atau satu pembicaraan itu butuh memperbaiki niat lebih dari satu, dua, tiga kali. Itu untuk satu kali pembicaraan atau satu kali majlis atau satu hadits. Bukankah para ulama mengatakan, aku tidak pernah mengobati sesuatu yang lebih berat daripada hatiku, karena hatiku berbolak balik. Kita yang punya pengalaman hidup banyak yang merasakan hari ini kita bisa memaafkan orang, besok susah nanti lusa kayaknya kita sudah memaafkan dia dan besok nya lagi sakit hati lagi. Ini para ulama besar yang mengatakan demikian. Dan niat itu juga bolak balik, hari ini memaafkan dan besok sudah lupa lagi. Namun intinya hal-hal seperti ini kita perlu obat hati, selama kita minum obat secara konsisten dan kita jaga pola hidup kita, maka In Sha Allah, Allah akan sehatkan hati kita dan selalu demikian. Sama seperti halnya penyakit, minum obat terus jaga pola hidup, In Sha Allah lebih baik. Dan memastikan apakah saya sehat? Itu susah, karena dokter juga untuk memastikannya bahwa kita sehat di suruh tes darah dan tes ini itu. Dan hati itu bagaimana mengetes darahnya? Kecuali akan tersingkap melalui ujian-ujian Allah yang diberikan kepada kita, oleh karena itu minum obat hati secara rutin dan rubah pola ibadah kita.
    Tanya: Bagaimana caranya agar tidak selalu merasa sedih atas kesalahan yang saya lakukan di masa lalu, terkadang penyesalan di masa lalu berdampak besar dalam menjalani hidup saya sekarang. Terkadang saya sedih dan tidak memiliki semangat hidup. Mohon nasihatnya.
    Jawab: Yang perlu kita camkan adalah renungkan QS Az-Zumar: 53 yang berbunyi;
    قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
    Yang artinya, “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Az-Zumar: 53).
    Penyesalan itu penting, namun overdosis sehingga membuat kita terpuruk maka itu tidak tepat. Penyesalan harus diimbangi dengan rasa harap kepada Allah dan semua yang overdosis itu tidak bagus. Betul penyesalan adalah taubat, tapi sesuai dengan porsi. Bukankah taubat juga ada unsur harapan? Orang kalau tidak punya harapan tidak bertaubat. Dan semua demikian, shalat kalau overdosis tidak bagus, shalat subuh 3 rakaat memang benar? Dan semua yang overdosis tidak bagus. Para ulama menjelaskan seperti Ibnu Hazm رحمه الله تَعَالَى bahwa kunci memiliki stock sedih yang sedikit adalah beramal untuk الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Tidak bisa kita tidak punya stock sedih, karena stock sedih itu harus ada. Namun masalahnya seringkali kita terlalu banyak stock sedihnya dan itu tidak bagus sebagaimana dijelaskan oleh Syekhul Islam dan para ulama yang lain رَحِمَهُمُ الله. Dan itu dilarang oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى “Dan jangan anda merasa lemah dan jangan anda sedih”. Jadi evaluasi keikhlasan kita, apakah karena Allah? Apakah amal dan aktivitas kita sudah karena Allah? Dan itu kuncinya. Dan jangan lupa mungkin di masa lalu kita melakukan kesalahan besar, namun bukankah di masa lalu? Dan hari ini kita tidak pernah lepas dari nikmat dan rahmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Lalu mana rasa syukur dan berterima kasih dan mana rasa harapan kita untuk ke depan? Syaithan selalu menggiring kita ke point atau ke satu titik dan itu membuat kita terpuruk dan berfikir negatif. Syaithan selalu menjanjikan kefakiran, kemiskinan dan ketidaknyamanan, lalu setelah itu dia perintahkan kita untuk melakukan perbuatan keji. Dan sebaliknya Allah itu menjanjikan ampunan dan karunia. Oleh karena itu bangkit dari hal tersebut dan kuatkan rasa harap dan keikhlasan kita, maka In Sha Allah akan memberikan taufik kepada kita.
    To be continued 1of 2 part
    Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
    Barakallahu fikum…
    Jakarta, Ahad, 8 Dzul Qa'dah 1444 AH/28 Mei 2023
    Ahida Muhsin

  • @FaktaMenar1k
    @FaktaMenar1k 28 วันที่ผ่านมา

    Jazakumullah Khairan Katsiron Ustad.. Alhamdulillah Allah gerakkan hati sy utk nonton kajian perihal move on. Setelah bbrp hr ini sy ckup terpuruk

  • @firaca100
    @firaca100 ปีที่แล้ว +4

    Masya Allah, benar-benar materi yang sangat bagus dan menyentuh hati. Benar benar bersyukur kepada Allah yang menggerakkan hati penanya untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut ke Ustadz Nudzul dan qodarullah pertanyaan tersebut yang terpilih untuk dibacakan, dan Allah mudahkan ustadz Nudzul untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan bijaksana. Alhamdulillah. Jazakallahu khayran khatsiran Ustadz

  • @ummualfsyah6445
    @ummualfsyah6445 ปีที่แล้ว +3

    Alhamdulillah alladzi bi ni'matihi tatimmush shoolihaat, semoga Allah senantiasa merahmati imam Nawawi, orangtua beliau, keluarga beliau, guru-guru beliau, para ulama, ustadz, keluarga, tim, para pemimpin kami, para orangtua kami, para guru guru kami dan anak anak kami, keluarga kami, serta seluruh umat muslim dimanapun berada. Jazakumullah kyairan katsiran ustadz, atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, barakallah fiikum

  • @syaputrifebrinasari4840
    @syaputrifebrinasari4840 9 หลายเดือนก่อน

    masya Allah Tabarakallah

  • @antiyanirazik3387
    @antiyanirazik3387 ปีที่แล้ว +1

    syukron ustadz atas segala ilmu, nasehat, do'a2 dan motivasi semangat.. Barakallahu Fiik..

  • @fadhlul
    @fadhlul ปีที่แล้ว

    AlhamdulilLah seorang 'alim yang berjaya memberikan motivasi hidup berdasarkan alQuran dan asSunnah. JazaakalLahu khair

  • @quran.tajweed.recitation
    @quran.tajweed.recitation ปีที่แล้ว +1

    20:07 Noted, niat menuntut ilmu bener harus terus diperbaiki

  • @dewiyulianaindah3744
    @dewiyulianaindah3744 ปีที่แล้ว +1

    Ini yg saya alami Ustad, kesedihan .Jazakallahu khairan atas ilmu2nya

  • @ahmadrifan1129
    @ahmadrifan1129 ปีที่แล้ว

    Barakallahfik..semoga Allah menjaga ustadz,keluarga dan seluruh team

  • @miasasmial6800
    @miasasmial6800 ปีที่แล้ว

    Masa laluku pahit dan penuh dgn airmata akibat mantan suami perbuatan nya yg bejad menyakitkan smpe trauma dlu aku nyaa hhhhff 😢 syukran ustadz skrg ana dpt hidayah sunnah jd jauh lebih tenang skrg bisa lewatin smua dgn suami yg skrg

  • @bykdpm
    @bykdpm ปีที่แล้ว

    Barakallahu fiik ustadz

  • @dzikristore528
    @dzikristore528 ปีที่แล้ว

    Alhamdulilah

  • @OktaVianus-gq8zm
    @OktaVianus-gq8zm ปีที่แล้ว

    Assalamualaikum Warohmatullahi wabarokatu

  • @nursapitri7113
    @nursapitri7113 ปีที่แล้ว +1

    Bismillah alhamdulilah syukron wa jazakumullah khairan atas ilmu nya ustadz wa yubarakallah fikum

  • @ahidamuhsin953
    @ahidamuhsin953 ปีที่แล้ว +2

    LAST PART
    Tanya: Kakak saya di diagnosa depresi oleh dokter, beliau tidak memiliki empati dan hanya bisa marah-marah di banyak situasi sejak saya kecil. Beliau sering memutus hubungan dengan saya, beliau selalu ghuluw terhadap orang, termasuk orangtua dan adiknya, beliau sering mencaci maki, nyinyir tanpa merasa bersalah. Hal ini dikarenakan merasa tidak adil harus menyekolahkan adik-adiknya setelah beliau dibiayai pendidikannya oleh ayah saya. Mohon nasihatnya untuk masalah ini.
    Jawab: Tidak ada yang lebih baik dalam menghadapi hal-hal seperti ini kecuali hanya kembali kepada konsepnya Nabi kita ﷺ, kecuali kembali kepada Tauhid dan Iman. Bukankah Allah berfirman tentang para wali-wali Allah?. Allah berfirman dalam QS Yunus: 62-63 yang berbunyi;
    أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (٦٢) الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (٦٣)
    Yang artinya, “(62). Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (63). (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa”. (QS Yunus: 62-63).
    Jadi kalau kondisinya seperti ini, tinggal perbaiki iman dan ketakwaan kita. Dan berbicara tentang masalah ketakwaan, salah satu filosofi ketakwaan adalah menjalankan kewajiban dan mengemban tanggung jawab dengan keikhlasan. Bukankah takwa didefinisikan oleh banyak para ulama dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Bukankah tentang ketakwaan, para ulama menjelaskan engkau menjalankan ketaatan kepada Allah dengan ilmu Allah dan mengharapkan ganjaran dan pahala dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Jadi ketakwaan adalah menjalankan kewajiban, tanggung jawab dengan melibatkan hati, dengan keikhlasan dan harapan. Itu berarti menjalankan kewajiban dan memikul tanggung jawab adalah kunci kebahagiaan, bukan kunci depresi. Tapi kenapa banyak sekarang diantara kita tanggung jawabnya membuat dia stres dan depresi, terbebani dan mulai menyalahkan pihak lain dan juga marah-marah? Dalam kasus seperti ini di masyarakat ada yang marah-marah menyalahkan orang tuanya atau menyalahkan adik-adiknya kenapa saya yang susah! Ini bukan tentang mereka, namun ini tentang iman kita, ini tentang ketakwaan kita kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala, maka perbaiki hal ini, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan, biiznillah.
    Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
    Barakallahu fikum…
    Jakarta, Ahad, 8 Dzul Qa'dah 1444 AH/28 Mei 2023
    Ahida Muhsin

  • @Purwantondv
    @Purwantondv ปีที่แล้ว +1

    Mohon nanya, kalau mau ngirim pertanyaan ke mana ya?

    • @sovia.sovisovi6151
      @sovia.sovisovi6151 ปีที่แล้ว

      Bantu jawab, via whatsapp sepertinya

    • @gelabangetzz1989
      @gelabangetzz1989 ปีที่แล้ว

      Ikut pengajiannya

    • @anonimxxx334
      @anonimxxx334 ปีที่แล้ว +1

      @@gelabangetzz1989 info pengajian untuk kajian wanita dan kajian riyadush shalihin dimana ya ka?

  • @ummusulaiman8864
    @ummusulaiman8864 ปีที่แล้ว

    Bismillah,afwan mau bertanya admin semoga admin berkenan menjawab,ana mau bertanya alamat kajian rutin ustd dmn saja nggih? Ingin hadir

    • @muthmainnahmarsum5046
      @muthmainnahmarsum5046 ปีที่แล้ว

      Afwan bantu jawab

    • @anonimxxx334
      @anonimxxx334 ปีที่แล้ว

      biasanya kajian rutin ustadz Nuzul Dzikri hari sabtu mba, di masjid nurul iman blok M. kajian tadzikratus saami'

    • @ummusulaiman8864
      @ummusulaiman8864 ปีที่แล้ว

      @@anonimxxx334 jam berapa saja y kak

    • @anonimxxx334
      @anonimxxx334 ปีที่แล้ว

      @@ummusulaiman8864 jam 17.00 mba