Indonesia salah satu negara yang mendapat kompensasi karbon dari negara-negara industri penghasil emisi. Sahabat DW, apakah kamu tahu contoh proyek lingkungan, mungkin ada juga di daerahmu, yang biasanya dibiayai dana kompensasi karbon itu? Menurutmu, cara apa yang juga efektif untuk mengurangi dampak emisi?
Iya, tapi tapi tapiii, masalahnya di Indonesia wilayah hutannya sudah banyak yang dialihkan menjadi wilayah kebun sawit. Katingan Mentaya Project yang "katanya" fokus ke dagang karbon pun wilayahnya masih bermasalah dengan wilayah adat, masalah kebakaran hutan, dan perbatasan lahan sawit. Menurutku cara yang bener2 efektif mengurangi dampak emisi adalah memperlambat pertumbuhan populasi, menciptakan generasi yang peduli lingkungan, membatasi perilaku konsumtif manusia, wajib menanam pohon satu rumah satu pohon/gedung dengan sekian penghuni sekian pohon, dan lain sebagainya. Tapi yang pasti harus benar-benar berkomitmen untuk mengurangi emisi.
sebenarnya itu sdah di hitung itu ma kmentrian trkait tntang karbon kredit di cnbc dh di bicarakan sring jga di singgung menko marves klo indonesia tu mndapat 400t dri karbon kredit tpi msih z ttp miskin
Sudah lama ada,proyek penghijauan kembali hutan ,kontraktor dengan NGO ,teman saya di global strategic carbon lsm asing kerjasama kementerian KLHK,kalau sudah betul hitungan emisi karbon ,negara dapat uang hasil kompensasi
Di Indonesia saja daerah pantai telah mengalami abrasi. Jadi dengan anda membeli karbon tentu akan baik di daerah pantai ditanami pohon Bakau sehingga ada banyak manfaatnya selain mengurangi emisi karbon tentu bisa dibuka wisata alam, abrasi pantai dapat berkurang, spesies satwa lahan bakau akan lebih banyak. Jadi investasilah di Indonesia. Jika anda menginvestasikan uang anda untuk negara India anda salah besar. Karena di India ketika ada kematian disana ada pohon yang harus ditebang karena mereka diharuskan untuk di kremasi.
Terkadang suatu kepentingan bsa/hrs mngorbankan salah satu kepentingan yg lainya....tp disini tentu hrs main prioritas utk sebuah tujuan yg lbh baik & lbh bnyk mnfaatnya
terima kasih untuk penjelasannya. carbon trading itu salah satu mekanisme. tapi bukan satu2 nya opsi. masih banyak opsi lain seperti ccus, efisiensi energi, carbon trading adalah opsi terakhir untuk mencapai net zero. ibarat mitigasi keselamatan, carbon trading adalah APD. hal yang utama tentunya mengganti kegiatan yg memproduksi karbon aebagai efek sampingnya
Pemanasan dunia yang kita rasakan sekarang harus tanpa terkecuali,merupakan yang merupakan tanggung jawab kita umat manusia , Karena permasalahan ini sangat rumit di pecahkan sendirian kalau tanpa kehendak kita semua.
Kalau voluntary offset bisa menimbulkan gontok-gontokan ke depannya, mending semua dijadikan mandatory offset di negara masing-masing. Kalau negaranya kecil, jarang ada lahan hijau, tapi jejak karbonnya banyak, ya biarkan mereka berputar otak. Tapi bagi negara dengan lahan hijau yang masih luas, juga jangan langsung jumawa. Tetap dilestarikan, setidaknya tidak digunakan untuk hal aneh". Enggak ada namanya "juara tunggal" kalpataru bagi kompensasi karbon. Karena semua umat manusia berhak menang.
pohon kemiri cocok untuk di tanam untuk lahan yg di reboisasi, pohonnya lebat bisa tingga dan membesar ada buahnya untuk penhasilan masuarakat yg lokasinya di reboisasi,
tapi carbon trading tuh banyak celahnya untuk bisa diakalin dari mulai kompensasi dan ekstrernalitas yg dihasilkan dari emisi karbon itu ga bisa dipastikan, apalagi kalo tradenya itu antar negara yg dirugikan banyak pastinya negara berkembang, blm lagi klo masuk isu politis itu bakal lebih ngeri lagi dijadiin ladang bisnis dgn alih2 sustainability padahan "greenwasher"
Cita cita semua anak dirubah,jangan jadi orang banyak uang orang kaya, jadilah orang yang tidak merusak lingkungan walaupun kamu miskin, tetaplah lestarikan alam,TAPI INI HANYA KHAYALAN, SEMUA MENGEJAR UANG,APAPUN CARANYA, MINDSET MANUSIA SUDAH SALAH,DILEMATIS, EKONOMI TERUS DIBUTUHKAN,SEMAKIN MENGEJAR EKONOMI SEMAKIN MERUSAK ALAM,PENTINGKAN ALAM,EKONOMI MELAMBAT,KEMISKINAN MELONJAK,BAHAYA BUAT NEGARA TERSEBUT,PADA AKHIRNYA KETIKA SEMUA NEGARA DUNIA SUDAH SEJAHTERA,BARU SEMUA AKAN BERSAMA SAMA MELESTARIKAN LINGKUNGAN
Ekonomi dan ekologi harus berjalan beriringan. Kalau kepentingan ekonomi masih di atas ekologi, maka bencana itu tinggal menunggu waktu untuk datang. Sayangnya waktu itu sekarang dan efek yang ditimbulkan akan semakin dahsyat, tapi orang orang (terutama top polluter dunia) masih belum juga sadar. Malah bikin alibi sana sini buat ngeles.
Hallo dw, di channel ini German selalu diagung2kan sebagai yg terdepan mengatasi lingkungan. Sebenarnya ini self claim atau konspirasi organisasi Internasional? Padahal German dan kebanyakan negara global North lainnya sering menjual sampah ke negara berkembang. Tau buat apa? Ya buat bahan bakar industri kecil-kecilan seperti pabrik tahu yg justru menimbulkan emisi karbon. Kedua, mendonasikan baju bekas (kebanyakan tak layak pakai) ke benua afrika yg berujung jadi gunung sampah. Berkaca dari 2 hal ini tidakkah aksi kalian layak disebut munafik, yah kalian sering membuat volluntary project dimana kalian akan memgucurkan dana, tapi sebenarnya itu tidak seberapa dibanding pengorbanan negara yg mengalami permasalahan akibat 2 hal di atas. Ngomong2 soal lahan gambut, saya tinggal di Sumatra(daerah Riau) dimana perusahaan swasta mengelolanya menjadi perkebunan sawit dan ada juga perkebunan rakyat. Banyak yg tidak sesuai fakta lapangan dan hanya berdasar sudut pandang 1 pihak. Seandainya kalian dapat melihat keadaan gambut di sini yg walaupun di tumbuhi sawit tetap mempertahankan karakteristiknya. Justru kalian akan terkejut melihat banyak pohon sawit yg posisinya semakin miring dari waktu ke waktu, itu karena sifat lahan gambut yg tidak terpengaruh dan tetap basa. Kalian akan melihat juga banyak binatang (ikan, reptil, buaya, burung2 serangga dll) dan ekosistem yg ada di dalamnya. saya gak tau banyak tentang lahan gambut di benua Eropa, tapi menurutku bukan berarti tidak bisa multifungsi. Di sini banyak rumah panggung karena daratan dibawahnya gambut, bukan karena penghuninya adalah perusak alam tapi kebanyakan mereka memang suku asli yg hidup berdampingan dengan lahan gambut
ini yg lahan nya sering di caplok warga sekitar? yg izin perusahaan yg mengelola hutan karbon sulit di dapat tapi di sebelah nya ada perusahaan lain yg menggunakan lahan untuk perkebunan sawit?
Indonesia salah satu negara yang mendapat kompensasi karbon dari negara-negara industri penghasil emisi. Sahabat DW, apakah kamu tahu contoh proyek lingkungan, mungkin ada juga di daerahmu, yang biasanya dibiayai dana kompensasi karbon itu? Menurutmu, cara apa yang juga efektif untuk mengurangi dampak emisi?
Iya, tapi tapi tapiii, masalahnya di Indonesia wilayah hutannya sudah banyak yang dialihkan menjadi wilayah kebun sawit. Katingan Mentaya Project yang "katanya" fokus ke dagang karbon pun wilayahnya masih bermasalah dengan wilayah adat, masalah kebakaran hutan, dan perbatasan lahan sawit.
Menurutku cara yang bener2 efektif mengurangi dampak emisi adalah memperlambat pertumbuhan populasi, menciptakan generasi yang peduli lingkungan, membatasi perilaku konsumtif manusia, wajib menanam pohon satu rumah satu pohon/gedung dengan sekian penghuni sekian pohon, dan lain sebagainya. Tapi yang pasti harus benar-benar berkomitmen untuk mengurangi emisi.
sebenarnya itu sdah di hitung itu ma kmentrian trkait tntang karbon kredit di cnbc dh di bicarakan sring jga di singgung menko marves klo indonesia tu mndapat 400t dri karbon kredit tpi msih z ttp miskin
Perusahaan apa yang diuntungkan ya? Yang bisa jual karbon
Liat di narasi tv masalah dagang karbon di Indonesia ternyata lahan nya setiap tahun semakin gundul 🤣
Sudah lama ada,proyek penghijauan kembali hutan ,kontraktor dengan NGO ,teman saya di global strategic carbon lsm asing kerjasama kementerian KLHK,kalau sudah betul hitungan emisi karbon ,negara dapat uang hasil kompensasi
Di Indonesia saja daerah pantai telah mengalami abrasi. Jadi dengan anda membeli karbon tentu akan baik di daerah pantai ditanami pohon Bakau sehingga ada banyak manfaatnya selain mengurangi emisi karbon tentu bisa dibuka wisata alam, abrasi pantai dapat berkurang, spesies satwa lahan bakau akan lebih banyak. Jadi investasilah di Indonesia. Jika anda menginvestasikan uang anda untuk negara India anda salah besar. Karena di India ketika ada kematian disana ada pohon yang harus ditebang karena mereka diharuskan untuk di kremasi.
Terkadang suatu kepentingan bsa/hrs mngorbankan salah satu kepentingan yg lainya....tp disini tentu hrs main prioritas utk sebuah tujuan yg lbh baik & lbh bnyk mnfaatnya
terima kasih untuk penjelasannya. carbon trading itu salah satu mekanisme. tapi bukan satu2 nya opsi. masih banyak opsi lain seperti ccus, efisiensi energi, carbon trading adalah opsi terakhir untuk mencapai net zero. ibarat mitigasi keselamatan, carbon trading adalah APD. hal yang utama tentunya mengganti kegiatan yg memproduksi karbon aebagai efek sampingnya
This year, our Company start to buy electricity that produce from Geothermal power plant in Indonesia. Hope this small steps will help our children.
Pemanasan dunia yang kita rasakan sekarang harus tanpa terkecuali,merupakan yang merupakan tanggung jawab kita umat manusia , Karena permasalahan ini sangat rumit di pecahkan sendirian kalau tanpa kehendak kita semua.
Kalau voluntary offset bisa menimbulkan gontok-gontokan ke depannya, mending semua dijadikan mandatory offset di negara masing-masing.
Kalau negaranya kecil, jarang ada lahan hijau, tapi jejak karbonnya banyak, ya biarkan mereka berputar otak. Tapi bagi negara dengan lahan hijau yang masih luas, juga jangan langsung jumawa. Tetap dilestarikan, setidaknya tidak digunakan untuk hal aneh".
Enggak ada namanya "juara tunggal" kalpataru bagi kompensasi karbon. Karena semua umat manusia berhak menang.
pohon kemiri
cocok untuk di tanam untuk lahan yg di reboisasi,
pohonnya lebat
bisa tingga dan membesar
ada buahnya
untuk penhasilan masuarakat yg lokasinya di reboisasi,
tapi carbon trading tuh banyak celahnya untuk bisa diakalin dari mulai kompensasi dan ekstrernalitas yg dihasilkan dari emisi karbon itu ga bisa dipastikan, apalagi kalo tradenya itu antar negara yg dirugikan banyak pastinya negara berkembang, blm lagi klo masuk isu politis itu bakal lebih ngeri lagi dijadiin ladang bisnis dgn alih2 sustainability padahan "greenwasher"
pohon kemiri juga tidak terlalu di incar untuk di tabang
buat di gunakan perabot rumah, atau bahan pembuatan rumah
Cita cita semua anak dirubah,jangan jadi orang banyak uang orang kaya, jadilah orang yang tidak merusak lingkungan walaupun kamu miskin, tetaplah lestarikan alam,TAPI INI HANYA KHAYALAN, SEMUA MENGEJAR UANG,APAPUN CARANYA, MINDSET MANUSIA SUDAH SALAH,DILEMATIS, EKONOMI TERUS DIBUTUHKAN,SEMAKIN MENGEJAR EKONOMI SEMAKIN MERUSAK ALAM,PENTINGKAN ALAM,EKONOMI MELAMBAT,KEMISKINAN MELONJAK,BAHAYA BUAT NEGARA TERSEBUT,PADA AKHIRNYA KETIKA SEMUA NEGARA DUNIA SUDAH SEJAHTERA,BARU SEMUA AKAN BERSAMA SAMA MELESTARIKAN LINGKUNGAN
Ekonomi dan ekologi harus berjalan beriringan. Kalau kepentingan ekonomi masih di atas ekologi, maka bencana itu tinggal menunggu waktu untuk datang. Sayangnya waktu itu sekarang dan efek yang ditimbulkan akan semakin dahsyat, tapi orang orang (terutama top polluter dunia) masih belum juga sadar. Malah bikin alibi sana sini buat ngeles.
Ada gak ya lembaga yg Audit dana kompensasi itu di Indonesia?
Ga mereka perusahaan biasanya
Hallo dw, di channel ini German selalu diagung2kan sebagai yg terdepan mengatasi lingkungan. Sebenarnya ini self claim atau konspirasi organisasi Internasional? Padahal German dan kebanyakan negara global North lainnya sering menjual sampah ke negara berkembang. Tau buat apa? Ya buat bahan bakar industri kecil-kecilan seperti pabrik tahu yg justru menimbulkan emisi karbon. Kedua, mendonasikan baju bekas (kebanyakan tak layak pakai) ke benua afrika yg berujung jadi gunung sampah. Berkaca dari 2 hal ini tidakkah aksi kalian layak disebut munafik, yah kalian sering membuat volluntary project dimana kalian akan memgucurkan dana, tapi sebenarnya itu tidak seberapa dibanding pengorbanan negara yg mengalami permasalahan akibat 2 hal di atas. Ngomong2 soal lahan gambut, saya tinggal di Sumatra(daerah Riau) dimana perusahaan swasta mengelolanya menjadi perkebunan sawit dan ada juga perkebunan rakyat. Banyak yg tidak sesuai fakta lapangan dan hanya berdasar sudut pandang 1 pihak. Seandainya kalian dapat melihat keadaan gambut di sini yg walaupun di tumbuhi sawit tetap mempertahankan karakteristiknya. Justru kalian akan terkejut melihat banyak pohon sawit yg posisinya semakin miring dari waktu ke waktu, itu karena sifat lahan gambut yg tidak terpengaruh dan tetap basa. Kalian akan melihat juga banyak binatang (ikan, reptil, buaya, burung2 serangga dll) dan ekosistem yg ada di dalamnya. saya gak tau banyak tentang lahan gambut di benua Eropa, tapi menurutku bukan berarti tidak bisa multifungsi. Di sini banyak rumah panggung karena daratan dibawahnya gambut, bukan karena penghuninya adalah perusak alam tapi kebanyakan mereka memang suku asli yg hidup berdampingan dengan lahan gambut
Ajak2 dong bisnis trading carbon
ini yg lahan nya sering di caplok warga sekitar? yg izin perusahaan yg mengelola hutan karbon sulit di dapat tapi di sebelah nya ada perusahaan lain yg menggunakan lahan untuk perkebunan sawit?
Padahal kompensasi nya sangat besar, melebihi dari menanam sawit
atau durian
HAYOK SEMUANYA KITA IKUT BANTU MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MEMBUAT ECO ENZYM.
SEMANGAT SEMUANYA !
TELAH TAMPAK KERUSAKAN DI DARAT DAN DI LAUT AKIBAT TANGAN-TANGAN JAHIL MANUSIA,
lahan kosong bisa berubah jadi hutan kembali
scammm